e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SDN 3 DENCARIK KECAMATAN BANJAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 2
Ni Komang Sukerti, I Gst. A. Triagustiana , Ketut Pudjawan 1,2
3
3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan TP, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia 1
2
e-mail: ikomang
[email protected] ,
[email protected] , 3
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis narasi siswa setelah penerapan metode Demonstrasi dengan menggunakan media gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas V Semester 1 SDN 3 Dencarik Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD N 3 Dencarik yang terdiri dari 16 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode (1) observasi, dan (2) tes. Data dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Demonstrasi dengan menggunakan media gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas V Semester 1 SDN 3 Dencarik Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2012/2013. Keterampilan menulis narasi siswa meningkat dari siklus I sebesar 64,0% ke siklus II sebesar 72,5% dari kriteria sedang menjadi tinggi. Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa kelas V Semester 1 SDN 3 Dencarik Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2012/2013.
Kata kunci : metode demonstrasi, media gambar seri, dan keterampilan menulis.
Abstract
This study aims to determine the improvement of students' narrative writing skills demonstration after the application of the method using radiant image media to improve the skills of writing narrative fifth grade students at SDN 3 Semester 1 Dencarik Gugus Banjar, Buleleng Academic Year 2012/2013. This research is claasroom action research conducted in two cycles. Each cycle consists of four phases: planning, action, observation and evaluation, and reflection. The subjects were fifth grade students of SD
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
N 3 Dencarik which consists of 16 people. Data in this study was conducted using (1) observation, and (2) test . Data were analyzed using descriptive quantitative. The results showed that the application of the method of demonstration by using media images beamed to improve the skills of writing narrative fifth grade students at SDN 3 Dencarik Gugus Banjar, Buleleng Academic Year 2012/2013. Narrative writing skills of students increased from the first cycle of 64.0 % to 72.5 % for the second cycle of the criteria was to be high. The final results of this study indicate that the application of the method of demonstration by using media images beamed to improve the skills of writing narrative fifth grade students at SDN 3 Dencarik Gugus Banjar, Buleleng Academic Year 2012/2013.
Keywords: demonstration methode, radiant image media, narrative writing skills PENDAHULUAN
Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses yang dirancang untuk membelajarkan pebelajar pada suatu lingkungan belajar sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Hal ini, ercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang ”Sistem Pendidikan Nasional yang diharapkan dengan adanya pendidikan dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pembelajaran merupakan aktualisasi dari kurikulum yang menuntut keaktifan dan kreativitas guru dalam menciptakan dan mengembangkan kegiatan siswa sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan”. Untuk itu, proses pembelajaran sangat diperlukan keterlibatan siswa dan guru secara optimal. Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar menitik beratkan pada penggunaan bahasa untuk berkomunikasi, meliputi: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Melalui keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulislah siswa bisa mengenal Kemudian memahami lingkungannya dengan baik serta menghargai dan enumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang sejak awal telah ditanamkan pada diri siswa. Selanjutnya keempat keterampilan berbahasa inilah yang menjadi sasaran tujuan dari pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah termasuk di sekolah dasar.
Selama ini permasalahan yang ada pada diri siswa adalah rendahnya keterampilan menulis karangan dan kurangnya minat untuk menguasai keterampilan dalam mengembangkan sebuah karangan. Maka dari itu menerapkan metode demonstrasi berbantuan media gambar berseri untuk meningkatkan minat menulis karangan pada siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar selama ini masih banyak hanya menggunakan metode ceramah saja tanpa didukung dengan penggunaan media yang memadai, hal ini tentu disebabkan oleh berbagai keterbatasan seperti keterbatasan guru dalam membuat media, keterbatasan guru dalam memilih media yang tepat dalam pembelajaran, serta keterampilan yang belum memadai dalam hal penggunaan media. Implikasi yang ditimbulkan dari semua itu adalah (1) Siswa kurang aktif, (2) Pembelajaran cenderung berpusat pada guru, (3) Pembelajaran akan membosankan karena monoton, (4) Pengetahuan tidak akan melekat lama pada diri siswa Keterampilan menulis adalah suatu proses dimana seseorang mampu mengembangkan kretivitas dalam sebuah goresan di buku, padahal bila seorang guru mau berusaha sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan dalam menanamkan pemahaman mengarang narasi dapat melalui kegiatan yang sangat sederhana tetapi ilmiah. Salah satu diantaranya adalah dengan jalan menulis karangan narasi
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
secara bersungguh-sungguh dengan memanfaatkan media gambar berseri, sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Menurut Djamarah (2005 : 239) ”Metode Demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran”. Jadi dengan demikian penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia akan dapat memberikan dampak yang positif terutama dalam hal memahami dan akan diingatnya lebih lama serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari. Sebagai seorang guru melihat hasil belajar siswa yang belum optimal tentu diperlukan adanya langkah-langkah untuk meningkatkan pola pembelajaran agar siswa termotivasi dan merasa senang dalam belajar, sehingga hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran khususnya mengarang dapat ditingkatkan. Penggunaan media dalam pembelajaran masih sangat kurang. Media pengajaran memegang peran penting dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil pencatatan dokumen perolehan nilai yang dicapai khususnya siswa kelas V SDN 3 Dencarik dikatakan nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tergolong rendah terutama kemampuan siswa dalam menulis narasi. Hal ini bisa di lihat dari kegiatan mengarang narasi yang dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami suatu karangan narasi. Dari hasil mengarang narasi siswa belum memahami cara menulis narasi dengan tepat. Berdasarkan hasil mengarang narasi yang diperoleh tersebut, tampak adanya kesenjangan antara harapan sekolah dengan kenyataan dari hasil mengarang narasi siswa. Jadi penelitian ini dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut, dengan melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran mengarang narasi. Adapun alternatif yang diajukan yakni dengan menerapkan metode demonstrasi dengan
menggunakan media gambar berseri. Metode pembelajaran ini, sangat relevan dengan karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia yang menekankan pada penggunaan masalah dunia nyata, sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan penyusunan gambar dalam menyusun sebuah karangan narasi. Dalam artian, apa yang mereka lakukan sesuai dengan keadaan nyata dengan bantuan gambar seri sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dipandang perlu mengangkat topik menjadi sebuah penelitian dengan judul penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar berseri untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V semester 1 SDN 3 Dencarik Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2012/2013. METODE Teknik analisis data yang di gunakan untuk mengukur hasil keterampilan mengarang adalah penelitian tindakan kelas, maka data yang telah terkumpul dalam penelitian ini di analisis berdasarkan rata-rata (mean) dari hasil keterampilan mengarang tersebut. Sebagai subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V di SD N 3 Dencarik yang berjumlah 16 orang yang terdiri atas 9 orang siswa laki- laki dan 7 orang siswa perempuan.Sebagai objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar dengan menerapkan metode demonstrasi menggunakan media gambar berseri untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia. Jenis penelitian termasuk Penelitian Tindakan Kelas menuurut model Kurt Lewin (dalam Iskandar, 2009:28). Bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) Perencanaan (planning), (2) Tindakan (acting), (3) Observasi (observing), dan (4) Refleksi (reflecting). Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, dilaksanakan dalam dua
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
siklus pembelajaran. Tahapan atau model siklus PTK ini disajikan seperti pada gambar 1.
rumus statistik deskriptif seperti angka ratarata (mean), standar deviasi (SD), frekuensi grafik, untuk menggambarkan suatu obyek atau variabel tertentu, sehingga diperoleh kesimpulan umum. Sedangkan Metode analisis statistik deskriptif kuantitatif adalah tata cara pengelolahan data yang dilakukan dengan cara sistematis dalam bentuk angka-angka dan persentasi mengenai suatu objek. Rumus-rumus analisis deskriptif kuantitatif yang digunakan sebagai berikut. Menghitung rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal dapat menggunakan rumus: (1) Keterangan:
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes. "Metode tes adalah cara memperoleh data yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang atau sekelompok orang yang dites, dan dari tes dapat menghasilkan suatu skor, dan selanjutnya skor tersebut dibandingkan dengan suatu kriteria atau standar tertentu”. (Agung, 1999:75). Dari hasil belajar menulis karangan narasi dengan metode demonstrasi mampu membuat anak lebih kreatif, penelitian ini menggunakan satu jenis instrument yaitu: Tes ini menggunakan tes hasil belajar mengarang naratif dengan menggunakan gambar berseri. Melalui tes mengarang narasi diharapkan dapat mengungkap data untuk hasil belajar Bahasa Indonesia pada ranah koqnitif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kualitatif. Metode analisis statistik deskriptif adalah tata cara pengelolahan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-
M
X
= Mean/rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal = Jumlah skor hasil belajar seluruh siswa
Menghitung persentase rata-rata aktivitas dan hasil belajar secara klasikal dapat menggunakan rumus: (2)
Keterangan: M% M SMi
=Rata-rata persentase skor hasil belajar siswa =Rata-rata skor aktivitas dan hasil belajar siswa =Skor Maksimal ideal
Selanjutnya tingkat keberhasilan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran PKN dianalisis dengan membandingkan (M%) atau persentasi rata-rata hasil belajar siswa ke dalam PAP skala 5 dengan criteria seperti yang terdapat pada Tabel 1.
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
Tabel 1. Pedoman konversi PAP skala 5 hasil belajar siswa Rentangan skor (%) Kategori Keterangan 90-100 Sangat Tinggi Tuntas 70-84 Tinggi Tuntas 55-69 Cukup Tuntas 40-54 Rendah Tidak tuntas 0-39 Sangat Rendah Tidak tuntas HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia siswa sebesar 58,7 dengan presentase 58,7 %. Proses Pembelajaran Pada Siklus I Persentase angka rata- rata dibandingkan 1. Pertemuan Pertama dengan kriteria PAP skala lima ternyata Pertemuan ini membahas tentang berada pada kriteria 55-69%. Hal ini berarti materi menentukan tema karangan. Proses tingkat hasil belajar siswa pada nilai awal pembelajaran diawali dengan kegiatan berada pada kriteria sedang. Maka untuk pendahuluan yang berlangsung selama meningkatkan hasil belajar siswa, kurang lebih lima menit. Kegiatan diperlukan alternatif tindakan kelas yang pendahuluan diawali dengan lebih tepat dan yang diduga lebih efektif mengucapkan salam, mengabsen dalam meningkatkan kualitas proses kehadiran siswa, dan menyiapkan siswa pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian belajar. yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus, a). Kegiatan Awal menunjukkan adanya peningkatan hasil Membangun pengetahuan awal siswa belajar siswa melalui penerapan metode dengan memberikan pertanyaan yang demonstrasi dengan menggunakan media berhubungan dalam kehidupan sehari-hari gambar seri. Pada siklus I persentase hasil dan terkait dengan materi pembelajaran. belajar siswa sebesar 64,0% termasuk Peneliti bertanya pada siswa ”anak-anak dalam kriteria sedang. Hal ini disebabkan pernahkah anak-anak mendengarkan cerita oleh kurangnya motivasi siswa dalam dari orang tua kalian?” Siswa menjawab belajar. Siswa belum bisa meninggalkan serentak ”pernah bu”. Dan peneliti bertanya kebiasaan lama yaitu dengan kembali ”coba cerita apa saja yang penah menggunakan metode ceramah, siswa kalian dengarkan?”. Siswa menjawab masih cenderung pasif. Untuk itu guru secara bergilir ” malas membantu orang tua hendaknya menciptakan suasana bu!, jatuh terpeleset di sungai bu!”. Setelah pembelajaran yang efektif dan itu, peneliti mengarahkan pada materi yang menyenangkan sehingga siswa termotivasi akan dibahas dengan bantuan media untuk belajar. gambar seri. Pelaksanaan penelitian pada siklus I b). Kegiatan Inti dilaksanakan selama tiga kali pertemuan Peneliti menjelaskan tujuan yaitu tindakan pada hari kamis tanggal 09 pembelajaran dengan menunjukkan Agustus 2012, dan hari kamis tanggal 16 gambar seri untuk memotivasi siswa. Agustus 2012, sedangkan evaluasi 23 Selanjutnya siswa menyimak gambar seri Agustus 2012. Penerapan metode yang tunjukan guru. Peneliti membantu demonstrasi menggunakan media gambar mendefinisikan dan mengarahkan siswa seri pada siklus ini dilaksanakan dengan untuk menemukan tema dari masinglangkah-langkah sebagai berikut. masing gambar seri. Siswa dalam menjawab dibatasi hanya menentukan tema gambar seri. Selanjutnya peneliti
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
mendorong siswa mengumpulkan informasi bersama kelompoknya yang sesuai dengan masalah yang diberikan untuk mendapat penjelasan, dan siswa bertanya untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dihadapi. Didalam kelompok siswa menyusun hasil diskusi dan menyajikannya didepan kelas. c). Kegiatan Penutup Peneliti membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan untuk menetapkan jawaban dari permasalahan. Pada akhir pembelajaran siswa diminta untuk mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan secara berkelompok. Selanjutnya siswa diberikan kuis untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari yang berkaitan dengan materi penentuan tema dari gambar seri. 2. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua membahas tentang penyusunan krangka karangan. Pada pertemuan kedua ada suasana yang berbeda pada saat peneliti masuk ruangan kelas, yaitu siswa sebagian besar sudah duduk dibangku masing-masing dengan alat tulis yang telah dipersiapkan, dan hal ini yang diharapkan oleh peneliti. Proses pembelajaran diawali dengan kegiatan pembukaan yang berlangsung selama kurang lebih lima menit. Kegiatan pendahuluan diawali dengan mengucapkan salam, mengabsen kehadiran siswa dan menyiapkan diri siswa untuk belajar. a). Kegiatan Awal Mengangkat masalah dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari kepada siswa dan terkait dengan materi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa ”Masih ingatkah kalian tema apa saja yang kalian sukai dari gamabar seri yang ibu jelaskan minggu lalu?”. Siswa menjawab serentak ”ingat bu”. Kemudian guru bertanya kembali ”Ayo anak-anak siapa yang bisa menuliskan karangan tentang gambar seri tersebut?”. Beberapa siswa mengangkat tangan, namun masih ada juga siswa yang
tidak mengangkat tangan. Selanjutnya, peneliti mengarahkan siswa dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran terkait dengan materi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. b). Kegiatan Inti Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menunjukkan kembali gambar seri. Selanjutnya siswa melihat gambar seri yang ditunjukan guru. Peneliti membantu siswa dalam menulis krangka karangan dari tema gambar seri yang dipilih. Siswa dalam menulis karangan dibatasi hanya memilih salah satu tema gambar seri. Selanjutnya peneliti mendorong siswa mengumpulkan informasi bersama kelompoknya yang sesuai dengan masalah yang diberikan untuk mendapat penjelasan dan pemecahan masalah, dan siswa bertanya untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dihadapi. Di dalam kelompok siswa menyusun hasil diskusi dan menyajikannya didepan kelas. c). Kegiatan Akhir Siswa dan peneliti menyimpulkan hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan untuk menetapkan jawaban dari permasalahan. Pada akhir pembelajaran siswa diminta untuk mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan secara berkelompok. Selanjutnya siswa diberikan kuis untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari. 3. Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga peneliti melakukan evaluasi siklus I yang meliputi materi- materi yang telah diajarkan selama pembelajaran siklus I. Evaluasi yang diberikan berupa tes hasil belajar mengarang narasi kepada siswa. Observasi dilaksanakan pada saat melaksanakan tindakan (proses pembelajaran) yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Pada tahap ini peneliti melakukan pemantauan dengan berpedoman pada dua hal yaitu pemantauan proses dan pemantauan hasil. Pemantauan proses terkait dengan sikap dan prilaku siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan berpedoman pada lembar observasi sedangkan pemantauan hasil dengan menggunakan dokumen
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
penelitian mengarang. Evaluasi yang dilakukan berjalan dengan lancar, karena siswa menjawab soal dengan tenang. Tingkat hasil belajar siswa pada siklus I dapat ditentukan dengan mengkonversikan rata-rata persen tingkat hasil belajar dengan kriteria PAP skala lima. Didapat rata-rata persen sebesar 64,40%, kemudian dikonversikan dengan kriteria PAP skala lima. Persentase rata-rata tersebut berada pada kriteria 55%- 69%. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa siklus I pada mata pelajaran Bahasa Indonesia berada pada kreteria sedang. Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I, maka ditentukan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I tingkat al sebasar 50,0%. Dengan mencapai target tersebut, penelitian dilanjutkan pada siklus II. Berdasarkan hasil refleksi siklus I ternyata masih terdapat banyak kekurangan terutama pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Maka dari itu dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan penelitian pada siklus II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan yaitu tindakan pada hari kamis tanggal 27 Agustus 2012, dan hari kamis tanggal 01 September 2012, sedangkan evaluasi 08 September 2012. Penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar berseri pada siklus ini dilaksanakan dengan langkahlangkah sama sepertipada siklus I. Berdasarkan hasil penyebaran tes pada siklus II, diperoleh data tentang hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 72,5%, kemudian dikonversikan dengan kriteria PAP skala lima. Persentase rata-rata tersebut berada pada kriteria 70%- 84%. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa siklus II pada mata pelajaranBahasa Indonesia mengalami peningkatan walapun tetap berada pada kriteria tinggi. Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II, maka ditentukan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 75%. Dengan mencapai target tersebut, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus I 50% meningkat pada siklus II menjadi 75%. Maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini sudah tuntas secara klasikal. Berdasarkan observasi yang dilakukan selama siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran melalui penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar seri sudah berlangsung optimal. Adapun beberapa hal yang dapat dijadikan refleksi pada siklus II sebagai berikut. 1) Pada saat memulai pembelajaran, guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran. Dengan mengetahui manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi yang dibahas, siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias. 2) Siswa sudah berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dengan penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar seri siswa merasa senang dan tertantang, karena pembelajaran dimulai dengan gambar yang menarik perhatian siswa yang ada di kehidupan nyata mereka. 3) Guru sudah memberikan tambahan waktu beberapa menit, sehingga siswa dapat menyelesaikan semua kegiatan belajarnya dengan baik. 4) Keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah meningkat. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran berlangsung, tidak ada siswa yang bermain- main. Mereka merasa senang mengikuti pembelajaran, memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru bersama-sama dalam kelompok kecil. Melalui Observasi tindakan yang sudah dilakukan pada siklus II yang merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan tindakan siklus I. Ternyata yang menjadi kendala pada siklus I dapat terpecahkan pada siklus II. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan yang dicapai sangat signifikan. Adapun peningkatannya persentase Hasil Belajar mengalami meningkatan dari siklus I sebesar 64,0% menjadi 72,5% pada siklus II. Ketuntasan
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
belajar pada siklus I sebesar 50% menjadi 75% pada siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan secara signifikan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa. Hasil belajar Bahasa Indonesia terjadi peningkatan sebesar 8,50%. Persentase hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 64,0% meningkat pada siklus II menjadi 72,5%. Terjadinya peningkatan pada hasil belajar siswa karena pembelajaran dimulai dengan suatu permasalahan yang ada di lingkungan sekitar siswa serta gambar yang menarik, sehingga dapat meningkatkan gairah belajar siswa. Siswa akan merasa tertantang, termotivasi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat A. Tabrani Rusyan (1993: 109) yang mengemukakan bahwa salah satu tujuan dikembangkan metode demonstrasi adalah untuk merumuskan masalah, melukiskan posisi-posisi benda disekitarnya dan membantu memecahkan masalah. Salah satu tujuan dikembangkan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar seri adalah untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar seri dimulai dengan menunjukkan suatu gambar seri, mengajukan permasalahan kepada siswa, mengorganisasikan siswa untuk belajar, mengumpulkan informasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menganalisis data atau informasi yang ditemukan untuk menemukan jawaban atau memecahkan suatu permasalahan. Pembelajaran seperti ini hendaknya terus ditingkatkan untuk melatih keterampilan berpikir siswa, meningkatkan kecakapan pemecahan masalah, memotivasi siswa untuk belajar sehingga nantinya dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu upaya yang dilakukan adalah mengaktifkan siswa dengan metode demonstrasi sehingga anak lebih memahami cara menulis narasi. Penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian oleh Nyoman Sukanata
(2010: 43-44) dan I Kadek Suwitra (2010 : 70-71) yang menyimpulkan bahwa dengan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa karena metode demonstrasi akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai suatu proses yang telah didemonstrasikan, disamping itu pula menurut pendapat Tabrani, Rusyan (1993 : 62) dan Sudjana (1991 : 5) disimpulkan bahwa media dapat menarik perhatian siswa, membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran, memperjelas penyajian pesan, mengatasi keterbatasan ruang, dan meningkatkan kadar keaktifan/ keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga perhatian siswa akan lebih mudah dipusatkan pada hal-hal penting dalam pembelajaran dan dapat mengurangi kesalahan antara siswa dan guru dalam penggunaan media pembelajaran yang lebih optimal serta variasi metode pembelajaran menunjukkan bahwa implementasi metode demonstrasi ternyata sangat efektif. Berdasarkan dari hasil penerapan pembahasan diatas dapat disimpulakan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar berseri dapat meningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia khususnya mengarang naratif di kelas V SD No 1 Dencarik. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Penerapan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester I SD N 3 Dencarik tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini terlihat pula dari adanya peningkatan yang terjadi setiap siklus yakni pada tes awal persentase hasil belajar Bahasa Indonesia siswa adalah 58,7% meningkat pada siklus I menjadi 64,0% dengan kriteria sedang. Setelah dilaksanakan siklus II, perentase hasil belajar Bahasa Indonesia siswa meningkat menjadi 72,5% dengan kriteria tinggi.
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
Bagi siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga nantinya memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Bagi guru diharapkan untuk menerapkan metode demonstrasi dengan menggunakan media gambar seri sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi sekolah, hendaknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Bagi peneliti lain yang berminat untuk mengadakan penelitian lebih lanjut sebagai penyempurnaan terkait pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode demonstrasi.
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. Nurkancana, Wayan. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Oemar, Hamalik. 1986. Media Pendidikan. Bandung : Alumni.
DAFTAR RUJUKAN
Rusyan, A. T. (1993). Proses BelajarMengajar yang Efektif Tingkat Pendidikan Dasar. Bandung: Bina Budhaya.
Citra, Dayu. 2011. Penerapan Metode Demonstrasi dengan menggunakan media gambar berseri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Semester II di SD 5 Banjar Tahun Pelajaran 2010/2011. Singaraja : Alumni Undiksha. Dibia, K dkk. (2005). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas rendah Berorientasipada Kurikulum 2004. Singaraja: IKIP N Singaraja.
Oemar, Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Pasaribu, L. I. & Simanjuntak B. 1983. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Roestiah, N. K. & Yumiarti Soeharto. 1985. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : CV. Sinar Baru. Sudjana, N. Harjanto dan Rivai, A. (1991). Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru.
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sumantri Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fathurrohman, P. & Stikno, M. S. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Retika Aditama. Hera Lestari Mikarsa. (2005). Pendidikan Anak di SD. Jakarta, Universitas Terbuka.
Mulyani, dkk. 1998/1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Wiryawan, M.Alik dan Sri Anitah. 1994. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Zainudin dan Basori Mukti. 1983. Pusat Sumber Belajar. Jakarta : Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014
Purwanto
dan Alim. 1997 .Media Pengajaran.Bandung: CV. Sinar Baru.
Sukanta Nyoman. 2010.Penerapan Metode Demontrasi dengan Media Sederhana. Singaraja: Alumni Undiksha