I S A I S O G E N . K I L F N O K n a d
NEGOSIASI “Pembicaraan
dengan orang lain dengan maksud untuk mencapai kesepakatan, untuk mengatur, atau untuk mengemukakan”
NEGOSIASI Baguley “kegiatan yang dilakukan untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh kedua belah pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang”
Phil
Negosiasi Negosiasi
adalah
suatu proses dalam mana dua pihak atau lebih bertukar barang atau jasa dan berupaya menyepakati barang atau jasa tersebut Ø Faktor
-
pendorong Negosiasi ;
Konflik penting
- Ambisi mencari solusi - Peluang kompromi
Kegiatan Negosiasi 1. Sosial :
-Keluarga -Sesama anggota masyarakat -Antar lembaga 2. Ekonomi : -Antar bangsa -Rakyat-pemerintah -Pemerintah-pengusaha 3. Politik : - DPR – pemerintah - Antar ormas - Ormas - pemerintah 4. Dagang : - Kontrak Dagang, jual-beli
KARAKTERISTIK NEGOSIASI 1.
Senantiasa melibatkan orang, baik sbg individu maupun perwakilan institusi (sendiri atau dalam kelompok)
2.
Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi
3.
Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu – baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter)
Karakteristik NEGOSIASI Hampir selalu berbentuk tatap muka –yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah (body language) 5. Biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi 6. Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan tersebut misalnya kedua belah pihak “sepakat untuk tidak sepakat” 4.
Prinsip-Prinsip Negosiasi T
ORI
T trust (percaya)
O opennes (terbuka)
R responsible (saling bertanggung jawab)
I Interdependency saling ketergantungan antara satu dengan yang lain
Syarat-syarat menjadi negosiator yang baik
Terpercaya (credibel) Bersumber pada sikap formal/informal yang menyenangkan dan luwes
Percaya diri (Self confidence) Diperoleh melalui pengalaman dan pergaulan yang luas, kepribadia yang baik dan kuat, emosi yang stabil dan pengalaman pribadi
Menguasai substansi materi Dipengaruhi oleh jumlah informasi yang diterima dan dikumpulkan, termasuk pengaturan/pengolahan informasi yang akan digunakan dalam bernegosiasi
Menguasai teknik komunikasi Diperlukan guna menghindari deadlock, membangun mutual understanding (pengertian bersama)
Hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan Pertama: menilai terlampau dini dan puas dengan solusi pertama Selalu didasarkan pada pikiran menang atau kalah (terutama ‘kita’ sebagai pemenang dan ‘mereka’ sebagai pecundang) Selalu berpikir bahwa masalah yang akan diselesaikan adalah masalah lawan dan bukan masalah bersama Selalu menggunakan standar negosiasi dengan menunjukkan kekuasaan/kekuatan dalam meyakinkan ‘lawan’.
Langkah-langkah Negosiasi
Persiapan tentukan secara jelas alternatif ‘apa yang ingin kita capai’ dalam negosiasi
Pembukaan tentukan atmosfer atau suasana yang tepat. Pada fase ini, ciptakan prakondisi yang menunjukkan bahwa Anda adalah pribadi yang pleasant (menyenangkan), assertive (tegas), dan firm (teguh pendirian). Basa-basi kadang-kadang diperlukan.
Negosiasi sampaikan keinginan Anda. Tunggu sampai keadaan betul-betul memungkinkan, jika perlu jangan hanya membuat dua pilihan: ya dan tidak
4 (empat Pola Perilaku Negosiasi 1.
Moving against [pushing]: Menjelaskan, memperagakan, mengarahkan, mengulangi, menjernihkan masalah, mengumpulkan perasaan, berdebat, menghimbau, menghakimi, tak menyetujui, menantang, menunjukkan kelemahan pihak lain.
2.
Moving with [pulling]: Memperhatikan, mengajukan gagasan, menyetujui, mengembangkan interaksi, mengulangi kecamankecaman, mencari landasan bersama, mengungkapkan perasaan-perasaan orang lain.
4 (empat Pola Perilaku Negosiasi 3.
Moving away [withdrawing] : Menghindari konfrontasi, menghindari hubungan dan sengketa, menarik kembali isi pembicaraan, berdiam diri, tak menanggapi pertanyaan.
4.
Not moving [letting be] : Mengamati, memperhatikan, memusatkan perhatian pada “here and now”, mengikuti arus, luwes, menyesuaikan diri dengan situasi dan menyukainya.
Tips-tips Negosiasi Ulurkan
tangan untukberjabat tangan terlebih dahulu
Berikan
senyuman (bukankah senyum itu ibadah?) dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan
Pihak ke Tiga
Mediator : Pihak ketiga yang memudahkan negosiasi Arbitrator : Pihak ketiga yang punya otoritas memaksakan Perujuk : Pihak ketiga yang dipercaya Konsultan : Pihak ketiga yang tidak berat sebelah Pengadilan : Pihak ketiga penyelesaian akhir.
K I L F
N O K
Definisi Konflik :
ketidak sesuaian (perbedaan sesuatu) antara 2 orang atau lebih anggotaanggota atau kelompok-kelompok organisasi
Defenisi Konflik PROSES YANG DIMULAI KETIKA SATU PIHAK MEMILIKI PERSEPSI BAHWA PIHAK LAIN TELAH MEMENGARUHI SECARA NEGATIF, ATAU AKAN MEMENGARUHI SECARA NEGATIF, SESUATU YANG MENJADI PERHATIAN DAN KEPENTINGAN PIHAK PERTAMA
Jenis-jenis konflik :
1. Konflik dalam diri individu 2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama 3. Konflik antara individu dan kelompok 4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama 5. Konflik antar organisasi 6. Konflik antar Negara, dll
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG KONFLIK
PANDANGAN TRADISONAL : SEMUA KONFLIK BERBAHAYA DAN HARUS DIHINDARI.
PANDANGAN HUBUNGAN MANUSIA : KONFLIK ADALAH SUATU KONSEKUENSI YANG ALAMIAH DAN TAK TERHINDARKAN DALAM KELOMPOK MANAPUN.
PANDANGAN INTERAKSIONIS : KONFLIK BUKAN HANYA MERUPAKAN DAYA YANG POSITIF DALAM SEBUAH KELOMPOK TETAPI JUGA MERUPAKAN KENISCAYAAN YANG MUTLAK BAGI SEBUAH KELOMPOK UNTUK DAPAT BERKINERJA SECARA EFEKTIF.
KONFLIK-KONFLIK YANG TERDAPAT DALAM PANDANGAN INTERAKSIONIS
KONFLIK FUNGSIONAL : KONFLIK YANG MENDUKUNG TUJUAN KELOMPOK DAN MENINGKATKAN KINERJANYA.
KONFLIK DISFUNGSIONAL : KONFLIK YANG MENGHAMBAT KINERJA KELOMPOK.
KONFLIK TUGAS : KONFLIK ATAS MUATAN DAN TUJUAN PEKERJAAN.
KONFLIK HUBUNGAN : KONFLIK BERDASARKAN HUBUNGAN ANTARPERSONAL.
KONFLIK PROSES : KONFLIK TENTANG BAGAIMANA PEKERJAAN DILAKSANAKAN.
KONFLIK FUNGSIONAL v. s KONFLIK DISFUNGSIONAL Konflik fungsional (positif): konflik yang menunjang tujuan-tujuan kelompok/individu Konflik disfungsional (negatif): konflik yang menghambat/mengganggu kinerja individu/kelompok/organisasi. Bisa jadi terjadi karena apabila salah satu atau kedua belah pihak menciptakan suatu kondisi yang menyulut terjadinya konflik lebih lanjut. Muncul perasaan kecewa, cemas, tegang, atau perasaan bermusuhan.
SEBAB-SEBAB KONFLIK Perbedaan pendapat Salah paham Salah satu atau kedua belah pihak merasa dirugikan Perasaan yang selalu sensitive Konflik yang disebabkan faktor intern
Pentingnya
konflik dalam organisasi
bermanfaat untuk mengadakan perubahan atau inovasi dan menghasilkan pemecahan persoalan yang lebih baik. Konflik juga menunjukkan dinamika organisasi.
Pentingnya
mengetahui adanya
konflik Konflik yang timbul dapat segera dicegah, diarahkan bahkan dihilangkan
Dampak KONFLIK : 1. Kemampuan koreksi diri sendiri 2. Meningkatkan prestasi �motivasi 3. Pendekatan yang lebih baik 4. Mengembangkan alternatif �lebih baik
QUIZ
Konflik Publik Internal dalam Perusahaan
Kejadian menimpa Minarsih dan Hengky Syam. Keduanya merupakan karyawan yang sedang berkonflik dengan perusahannya. Keduanya mengadukan nasibnya pada Komisi I DPRD, karena menganggap menerima perlakuan yang tidak adil dari perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka merupakan karyawan PT Kayan Putra Utama Coal, yang telah bekerja sejak tahun 2000 lalu dan bertugas sebagai juru masak. Namun sejak bulan Agustus tahun lalu mereka dimutasikan dari mess Separi I ke mess Separi II. Karena jarak keduanya jauh maka mereka menolak untuk dipindah dan memilih berhenti bekerja. Dengan meminta pesangon dan sisa pembayaran gaji serta uang lembur yang menjadi hak mereka. Pihak perusahaan tidak dapat menerima begitu saja, karena menganggap keduanya telah mengkir dari kerjaannya. Dengan alasan ketidakdisiplinan sehingga perlu dibina lebih lanjut. Sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu kami melakukan pembinaan, kata Erwan Agim, Direktur PT Kayan Putra. Dengan alasan bahwa masalah kedisiplinan tidak dapat ditolerir maka perusahaan tidak dapat memenuhi sesuai yang diminta keduanya. Selain itu nilai nominal yang diminta dianggap sangat berlebihan. Permasalahan ini menjadi panjang dan rumit ketika keduanya saling melaporkan pada pihak yang berwenang. Sampai akhirnya masalah ini mendapat putusan P4D (Penyelesaian Perselisihan Permasalahan Perburuhan Daerah) dari propinsi. Namun belum menghasilkan karena keduanya akan meneruskan ketingkat pusat, karena belum mendapatkan keputusan yang sesuai dengan yang diharapkan. BERIKAN ANALISA ANDA TENTANG KONFLIK YANG TERJADI DAN BERIKAN SOLUSINYA
Terima Kasih, SEMOGA BERMANFAAT
Analisis Konflik Internal Perusahaan
Setiap konflik memiliki karakteristik dan cara penyelesaiannya sendiri. Dalam menyelesaikan sebuah konflik, baiknya kita mengetahui dulu konflik yang sedang terjadi. Hal ini dimaksudkan agar penyelesaian konflik dapat menggunakan cara yang tepat dan sesuai dengan jenis konflik yang sedang terjadi. Terdapat 5 jenis konflik yaitu, konflik dalam diri individu, konflik antar-individu dalam organisasi, konflik antar individu dengan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
Konflik dalam diri individu adalah konflik yang terjadi karena adanya perbedaan harapan dan hasil yang dicapai. Konflik ini berada dalam diri individu itu sendiri. Konflik antar-indicidu dalam organisasi biasanya terjadi antara karyawan dengan karyawan lainnya ataupun atasannya. Konflik ini biasanya dipicu oleh adanya perbedaan dalam hal kemampuan, kebutuhan, bakat, minat, kepribadian maupun latar belakang lingkungan. Konflik anatara individu dengan kelompok biasanya terjadi apabila individu tersebut gagal untuk menjalankan fungsinya di dalam kelompok atau organisasi. Konflik antar kelompok terjadi akibat dari persaingan dan pertentangan dari masing-masing kelompok. Konflik antar organisasi terjadi diakibatkan adanya pertentangan antar organisasi.
Jika kita melihat contoh kasus diatas, maka konflik tersebut dapat diklasifikasikan sebagai konflik individu dengan kelompok atau organisasi. Hal ini dapat kita lihat dari status kedua pihak yang sedang bertikai tersebut, yakni karyawan dan perusahaan. Sehingga dari sini dapat kita katakan bahwa konflik diatas termasuk jenis konflik Individu dengan Kelompok.
Penyelesaian Konflik Konflik di atas pada akhirnya dapat diselesaikan melalui dua tahapan, yaitu
Proses Hukum Proses hukum dilakukan ketika baik karyawan maupun perusahaan saling melaporkan kejadian kepada Komisi I DPRD Kutai Kartanegara. Tidak ada pihak yang mau mengalah pada pihak lain. Keduanya saling menyerang demi tercapainya keinginannya. Pada akhirnya, masalah tidak kunjung menemukan jalan terang hingga memakan waktu yang cukup lama.
Proses Negosiasi
Ketidaksepahaman antar keduanya yang terus berlarut-larut. Akhirnya, Komisi I DPRD bersama manajemen perusahaan, Pengadilan Negeri, kepolisian dan Dinas Tenaga Kerja Kutai Kartanegara memfasilitasi pertemuan antar karyawan dan perusahaan untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Keduanya memiliki itikat baik untuk dapat menyelesaikan dengan musyawarah, kata Martin Apuy. Maka mengambil jalan tengah yang terbaik bagi keduanya masih terbuka lebar. Akhirnya penantian panjang Minarsih dan Hengky Syam telah berakhir. Setelah lebih dari delapan bulan berjuang untuk mendapatkan haknya, kesepakatan perdamaian antar keduanya telah disepakati. Tuntutan berupa ganti rugi pesangon, kekurangan gaji dan upah lembur yang diminta dapat dipenuhi perusahaan. Walaupun tidak sebesar tuntutan semula, namun dengan dipenuhinya hak mereka sebesar Rp 14 juta untuk masing-masing karyawan. Kesepakatan ini membuat lega kedua belah pihak, PT Kayan Putra dengan karyawannya Minarsih dan Hengky. ‘Kami menerima kesepakatan ini, pada dasarnya kami ingin menempuh upaya damai’, papar Minarsih.