SEMINAR DAN WORKSHOP Proses Penanganan Kasus Perkara dengan Perspektif dan Prinsip Nilai HAM untuk Tenaga Pelatih Akademi Kepolisian Semarang Hotel Santika Premiere Yogyakarta, 7 - 9 Desember 2016
MAKALAH
MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM Oleh: Irfan Abubakar (Direktur CSRC UIN Jakarta)
MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM OLEH: IRFAN ABUBAKAR (Direktur CSRC UIN Jakarta)
Hotel Santika, Yogyakarta, 8 Desember 2016
APA ITU KONFLIK?
KAPAN KONFLIK TERJADI? Konflik terjadi manakala: Kepentingan bertentangan (ide, tujuan, prioritas, cara mencapai tujuan) Perilaku untuk mencapai tujuan tidak selaras Harmoni terjadi manakala prilaku untuk mencapai tujuan selaras
KONFIK: POSITIF ATAU NEGATIF?
•Jika Anda tidak pernah bertikai dengan orang lain Anda tidak akan mengenal satu sama lain (pepatah Cina)
KONFLIK: POSITIF ATAU NEGATIF? Konflik dibutuhkan untuk menciptakan persaingan, perubahan sosial untuk mencapai Keadilan. Tapi konflik menjadi sesuatu yang buruk apabila disertai kekerasan. Yang harus dihindari adalah Konflik Kekerasan (Violent Conflict)
KENAPA KONFIK KEKERASAN TERJADI?
CARA ORANG MENGHADAPI KONFLIK 1. MERESPON DENGAN KEKERASAN 2. LARI DARI KONFLIK 3. MENGHADAPI DENGAN TENANG DAN MENCARI SOLUSI DAMAI
TIPE-TIPE PERWUJUDAN KONFLIK
DINAMIKA KONFLIK Eskalasi
Deeskalasi Perang Kekerasan
Gencatan senjata
Polarisasi Kesepakatan damai Kontradiksi Normalisasi Perbedaan
Rekonsiliasi
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK (PSIKOLOGIS) 1. Egoisme 2. Ekslusivisme 3. Prasangka Negatif 4. Kurangnya wawasan pengetahuan
FAKTOR-FAKTOR SOSIOLOGIS PENYEBAB KONFLIK 1. Polarisasi Sosial 2. Kesenjangan Posisi 3. Kebutuhan Dasar Tidak Terpenuhi 4. Terancamnya Identitas 5. Kesalahpahaman Budaya 6. Ketidakadilan Sosial-Ekonomi
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK 1. Polarisasi Sosial: Masyarakat terbelah ke dalam dua kubu yang berbeda (ideologi politik, keyakinan/agama, suku atau ras). Hubungan diwarnai ketidakpercayaan dan permusuhan. 2. Kesenjangan Posisi: Kelompok yang berkonflik memiliki pemahaman yang bertentangan mengenai situasi atau masalah yang dihadapi.
FAKTOR-FAKTOR (Cont) 3. Kebutuhan Dasar Tidak terpenuh: seperti kebutuhan fisik, mental, sosial, keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi. 4. Terancamnya Identitas: 5. Kesalahpahaman Budaya: ketidakcocokan dalam komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda. 6. Ketidakadilan Sosial-Ekonomi:
ANALISIS KONFLIK • UNSUR-UNSUR YANG DIANALISIS (SIAPHA) • S = Sejarah Konflik • I = Isu konflik • A = Aktor konflik • P = Pandangan aktor tentang isu konflik • H = Hubungan antara aktor • A = Akar Konflik
NEGOSIASI •“diskusi yang dilakukan oleh dua atau lebih orang yang bersengketa yang mencoba mencari solusi terhadap masalah”
Kapan Orang Bernegosiasi? • Ketika menyadari bahwa di antara mereka ada konflik kepentingan, orang-orang berusaha mempengaruhi yang lain agar mendapatkan hasil yang diinginkannya. Mereka tidak menunggu apa yang diberikan pihak lain cuma-cuma. Tidak mau bertarung secara terbuka untuk mendapatkan keinginannya, atau Tidak mau memutus hubungan sama sekali.
Dua Sikap Negosiator
1. Berusaha agar pihak lain mengikuti maunya dan berkompromi dengannya
2. Menemukan solusi agar memenuhi kepentingan semua pihak.
Negosiator Ulung • “Negosiator ulung akan berusaha memahami bagaimana orang lain menyesuaikan posisinya selama negosiasi, dengan memperhatikan apa yang dilakukan atau apa yang akan dilakukannya”
Kapan Negosiasi Berhasil? • Berhasil: • kalau terjadi take and give.
• Gagal: • kalau hanya take saja, no give. • @Biasanya orang yang nego tidak akan mau kehilangan banyak kalau menyadari bahwa lawan negonya tidak mau berkompromi.
DUA (2) JENIS NEGOSIASI
1. Tawar-menawar posisi (positional bargaining), jenis ini bersifat kompetitif 2. Tawar-menawar kepentingan (interest-based bargaining), bersifat kooperatif.
Kepentingan, Posisi, Kebutuhan
21
Dilema Negosiator • Ketegangan antara Kooperatif dan Kompetitif: 1. Kalau kedua pihak kerjasama, keduanya mendapat hasil yang bagus (Kolaboratif) 2. Kalau dua-duanya kompetitif, mereka akan dapat hasil yang sama bagus (Win-Win) 3. Kalau yang satu kerjasama, yang lain kompetitif, yang pertama akan dapat hasil yang buruk, yang kedua hasil yang bagus (Win-Lose) 4. Namun dalam situasi yang tidak jelas dan tidak pasti, keduanya akan gigit jari (Lose-Lose)
Merencanakan Negosiasi 1. Mengkerangkakan masalah. 2. Menyiapkan tujuan dan target capaian dan identifikasi isu-isu. 3. Menyepakati tempat, waktu dan prosedur negosiasi. 4. Membuat prioritas tujuan dan mengecek kemungkinan adanya barter (tradeoff). Juga mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan, kekhawatiran, harapan pihak lawan. 5. Menentukan urutan masalah yang akan dibahas.
Merencanakan Negosiasi 6. Menentukan target khusus terkait dengan isu kunci, menemukan solusi terbaik, hasil yang baik dan masuk akal, serta hasil yang paling minimal. 7. Mengantisipasi berbagai cara bagaimana mengemas masalah. 8. Menyiapkan argument pendukung dan mengantisiasi bagaimana pihak lain menanggapi dan menyiapkan counterargument..
Sumber Kekuatan dalam Negosiasi 1. Ancaman fisik: mahal dan berbahaya..dan tidak boleh dilakukan diawal 2. Mengambil posisi ekstrim, biar lawan melemah 3. BATNA (Best Alternative To a Negotiated Agreement) 4. Negosiator yang trampil 5. Persuasi dengan fakta, tawaran yang menarik 6. Pegang prinsip keadilan, kesepakatan pada prinsip-prinsip umum 7. Solusi masalah: menjawab kebutuhan bersama
Kewajiban Polisi berdasarkan DUHAM (pasal 28) • “Setiap orang berhak atas ketertiban social dan internasional dimana hak dan kebebasan warga yang diletakkkan dalam DUHAM dapat diwujudkan sepenuhnya” • Tugas polisi dalam menjaga ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pencegahan dan deteksi kejahatan, pelayanan masyarakat, sesungguhnya prasyarat bagi perwujudan HAM itu sendiri
Dua Jenis Kewajiban Menghormati HAM warga (Respect) • Tidak melakukan tindakan-tindakan tertentu yang merugikan hak warga (contoh, non diskriminasi dalam penanganan perkara)
Melindungi HAM Warga (Protect) • Melindungi warga dari tindakan orang lain yang membahayakan hak warga tersebut (mis. Menangani kekerasan rumah tangga)
Penegakan Hukum dan HAM
Ketika polisi mencegah atau mendeteksi adanya kejahatan, maka polisi melindungi HAM, seperti Hak atas harta, hidup, kemanan fisik dan psikis, kebebasan dan kemanan pribadi.
Fungsi Pelayanan dan HAM
Community policing dimana polisi bekerjasama dengan masyarakat dalam mencegah kejahatan dan pelanggaran HAM, adalah bentuk nyata dari penghormatan dan perlindungan HAM
Contoh Kewajiban Menghormati Hak-hak
Polisi tidak boleh….
1. Hak hidup
• Berlebihan menggunakan senjata mematikan
2. Bebas dari siksaan fisik
• Menggunakan pemaksaan selama pemeriksaan perkara • Berlebihan menggunakan pemaksaan ketika menghadapi penolakan fisik
3. Kebebasan dan keamanan
• Menahan atau memenjarakan seseorang tanpa dasar hukum
4. Kehidupan pribadi
• Memasuki rumah pribadi tanpa alasan dasar yang dibenarkan, tanpa surat penyelidikan (mis.)
5. Perkumpulan damai
• Melarang perkumpulan tanpa dasar hukum • Menggunakan pemaksaan yang berlebihan dalam menangani demonstrasi
Contoh Kewajiban Melindungi Hak-hak
Polisi harus
1. Hak hidup
• Melakukan tindakan semestinya ketika ada ancaman terhadap nyawa dan fisik
2. Bebas dari siksaan fisik
• Melakukan tindakan semestinya ketika menghadapi kekerasan rumah tangga
3. Kebebasan personal dan perlakuan yang adil
• Menginformasikan kepada yang ditahan alasan mengapa ditangkap dan tuduhan terhadapnya
4. Perkumpulan Damai
• Mengarahkan pengaturan perkumpulan dan melakukan tindakan operasi keamanan untuk melindungi demonstran damai dari serangan yang lain
5. Pemulihan efektif
• Segera melakukan penyelidikan yang netral terhadap dugaaan pelanggaran HAM
Tidak ada konflik antara Pemolisian dan HAM • Penghormatan dan perlindungan HAM adalah fondasi dan tujuan pemolisian • Polisi factor kunci dalam menjaga kedamaian yang langgeng • HAM dapat membantu meningkatkan tugas polisi melalui pelaksanaan 3 prinsip: • Legalitas • Kemaslahatan umum • Proporsionalitas
Terimakasih