ISSN : 0852-288X
Ne sLetter No.01.Vol.17, 2016
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) Kisah Sukses: Prof.Dr.Hj. Etty M. Nasser, Ak.MM.CA
Berita Fakultas
Universitas Trisakti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kampus A/F
[email protected]
@febtrisakti
www.feb.trisakti.ac.id
Berita Fakultas: SKPI - Surat Keterangan Pendamping Ijazah l Opini SKPI l Mahasiswa Berprestasi l Seminar Mahasiwa : The Spirit of Creativepreneur | Mahasiswa Berprestasi Mahasiswa Tidak Merokok | Dialog Kelembagaan Manajemen 2016 : Be Balance to be Great |Pentingnya Investasi Portfolio Sejak Mahasiswa | TEBFC : Bisnis Berintegritas Mampu Meningkatkan Kualitas Ekonomi | Mengenal Culture Jepang dengan Jenesys | Dialog Interaktif Akuntansi 2016 | Pertemuan dengan Alumni dan Pengguna Jasa | Akreditasi PPAk | Puisi | Profil Dosen | Profil Mahasiswa | Profil Karyawan | Artikel | Studi Banding BEM FEB | Pelatihan Dosen
PENANGGUNG JAWAB Bambang Soedaryono PEMIMPIN REDAKSI Anita Roosmalina Matusin REDAKSI PELAKSANA Lucy Warsindah REDAKSI Robert Kristaung Hermi Agustina Suparyati SEKRETARIS REDAKSI Agus Handayani SEKRETARIAT Ariska Febriani Anabella A.H Slamet DESAIN LAYOUT Novhel SIRKULASI Shidkon KONTRIBUTOR Debbie Aryani Tribudhi (MICE) Erliana Banjarnahor (D3 ASP) Nur Widiastuti (Perpus FEUsakti) Farhan Adrianto Gita Novia Riani Alamat Redaksi LPFE Usakti (Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi) Ruang LPFEB-Usakti Lt. 3 Gd. S (Hendriawan Sie) No.Tlp/Fax : 021 569 69066 E-mail :
[email protected] Jl. Kyai Tapa Grogol, Jak-Bar ISSN : 0852 -288X
DAFTAR ISI .................................................
1
SURAT PEMBACA .......................................
2
SALAM DARI REDAKSI .................................
3
SAMBUTAN DEKAN.....................................
4
BERITA FAKULTAS .......................................
5
ARTIKEL .....................................................
51
SENI DAN BUDAYA .....................................
57
RUBRIK ENTERPRENEUR .............................
59
RESENSI BUKU............................................
62
Untuk Meningkatkan Mutu dan Berita Redaksi siap menerima kritik, saran dan masukan guna menambah informasi bagi perkembangan NewsLetter FEB Usakti
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
1
Kepada Yth. Redaksi
Demi menunjang aktifitas belajar mengajar di FEB-Usakti saat ini sangat dibutuhkan pembaharuan fasilitas (dalam hal ini pembaharuan kapasitas serta penataan tempat parkir agar lebih teratur, kapasitas meja dan kursi kantin diperbanyak, ruang diskusi di perpustakaan dan terutama pembaharuan fasilitas wifi agar tidak terkendala ketika diakses, mengingat pentingnya akses internet dalam kampus yang berguna mulai dari mencari bahan pembelajaran sampai dengan penggunaan KRS online). Terkhususnya pembaharuan lift di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sebab dengan kapasitas lift yang ada sekarang masih kurang memenuhi harapan untuk menampung jumlah mahasiswa serta dosen yang banyak disertai mobilitas kegiatan yang sangat padat setiap harinya sehingga membuat penggunaan lift kampus sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Diharapkan pembaharuan fasilitas tersebut sudah didukung juga melalui kontribusi mahasiswa setiap semesternya melalui uang BPP pokok dan SKS yang cukup besar. Sehingga tercapai tujuan mahasiswa, serta para staf pengajar pun dapat dimudahkan untuk menjalankan tugasnya di lingkup Universitas Trisakti. Besar harapan kami para mahasiswa agar hal ini dapat diperhatikan dan secepatnya direalisasikam sehingga dapat tercapai FEB yang lebih baik. Salam Mahasiswa!
Jakarta, 6 Mei 2016 Yeremia Loverdy Binowo
Jawaban Surat Redaksi Terimakasih atas masukan anda, dan akan kami sampaikan Informasi ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti.
2
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
SALAM DARI REDAKSI
Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillah Newsletter Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti edisi nomor 1 volume 17 tahun 2016 terbit kembali. Pada edisi ini topik yang menjadi berita utama tentang SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) yang berisi tentang kegiatan-kegiatan serta prestasi yang dicapai mahasiswa selama menempuh kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti. Selain itu seperti edisi-edisi sebelumnya, pada edisi ini tetap menginformasikan berita-berita yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti baik yang dilakukan oleh dosen, karyawan, maupun mahasiswa.
Pada edisi ini, informasi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis sudah mulai banyak. Harapan kami, semoga berita yang berkaitan dengan kemahasiswaan semakin bertambah lagi, sehingga terdapat keseimbangan berita bagi civitas akademika. Pada kesempatan ini, kami dari redaksi mengucapkan selamat kepada ibu Prof.Dr.Hj.Etty M. Nasser, Ak,MM.CA yang telah dikukuhkan menjadi guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Juga selamat kepada ibu Dr. Ayu Ekasari dan ibu Sri Yani Kusumastuti, SE,MSi yang memperoleh kesempatan mengikuti program Lecture Exchange dan program Training Exchange di University of Economic Bratislava. Selain itu juga selamat kepada Jesica Porogol, Tasha Mahdani, dan Rabiakly Caisar Putra yang telah mewakili Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti untuk mengikuti Student Exchange pada program Jenesys di Ehime University. Selain itu, memasuki bulan suci Ramadhan, kami segenap redaksi Newsletter mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan bagi seluruh civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti. Akhir kata, semoga Newsletter edisi ini dapat lebih memenuhi harapan pembaca, kritik dan saran dari pembaca tetap kami harapkan untuk kebaikan terbitan-terbitan edisi berikutnya.
Salam redaksi, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
3
Sambutan Dekan Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur patut kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas segala perlindungannya sehingga seluruh sivitas akademika semakin baik. Fakultas Ekonomi dalam mencapai visi fakultas berstandar internasional, maka pada tanggal 1 November 2015 istilah Fakultas Ekonomi diubah menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). hal ini merupakan upaya pencapaian akreditasi internasional, program studi ke Association to Advance Collegiate School of Business (AACB), di mana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti telah menjadi anggota sejak tahun 2013. Dalam rangka penerapan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mensyaratkan kepada seluruh mahasiswa untuk memiliki Surat Keterangan Ijazah (SKPI). Hal ini bertujuan untuk dapat mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Kami juga mengeucapkan selamat kepada seluruh wisudawan/ti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Semester Ganjil 2015/2016 yang akan diwisuda pada tanggal 29 Mei 2016, semoga keberhasilan ini membawa kesuksesan dalam berkarya di masa yang akan datang dan harap selalu diingat untuk menjaga nama baik lembaga. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
4
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Pergantian Nama Domain FEB Usakti
Sehubungan dengan perubahan nama Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti berdasarkan SK Rektor Nomor 776/Usakti/SKR/X/2015, maka domain situs resmin FEB di ganti menjadi http://www.feb.trisakti.ac.id/ . Demikian harap maklum.
PENGUMUMAN
Dekan FEB Usakti (Dr. Bambang Sudaryono AK. MBA)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
5
BERITA FAKULTAS
SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH : Berprestasilah, IPK Bukan Jaminan! Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK merupakan ukuran mahasiswa di bidang akademik. Secara tidak langsung IPK menjadi tolak ukur kemampuan mahasiswa di perguruan tinggi. Seiring berjalannya waktu, kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang baik terus meningkat. Jumlah strata-1 yang bersaing di pasar pun kian bertambah. Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan pun semakin ketat, mengingat kenaikan jumlah tersebut tidak dapat diimbangi oleh lapangan pekerjaan yang cukup. Sehubungan dengan terjadinya “Inflasi IPK” tersebut, banyak pihak yang mempertanyakan relevansi IPK sebagai prasyarat untuk mendapatkan pekerjaan. Beberapa perusahaan besar yang memiliki reputasi bagus menetapkan standar IPK yang cukup tinggi sebagai syarat untuk menjadi pegawai. Namun, mayoritas perusahaan lebih memilih standar IPK yang terjangkau dalam merekrut pegawai baru. IPK tidak dijadikan patokan dalam merekrut pegawai karena tidak ada data yang secara valid menunjukkan bahwa orang-orang dengan IPK tinggi memiliki kinerja yang baik. Beberapa perusahaan melakukan seleksi pada calon pegawai dari segi kompetensi, naluri berbisnis, kemampuan menganalisis dan berpikir konseptual, kepemimpinan dan motivasi, integritas, dan masih banyak lagi.
o
leh karena itu, mengingat polemik yang terjadi saat ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membuat Permendikbud Nomor 81 Tahun 2014 mengenai Ijazah, Sertifikasi Kompetensi, dan Sertifikasi Profesi Pendidikan Tinggi. SKPI atau Surat Keterangan Pendamping Ijazah merupakan Portofolio/CV selama seseorang menjadi mahasiswa. SKPI adalah surat pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi, berisi informasi tentang pencapaian akademik atau kualifikasi dari lulusan pendidikan tinggi bergelar. Berdasarkan ketentuan tersebut yang mulai diberlakukan terhitung tanggal diundangkan yaitu 21 Agustus 2014, perlu kesiapan untuk dapat mengimplementasikan ketentuan tersebut kepada mahasiswa yang akan lulus pada semester genap tahun 2014. Surat Keterangan Pendamping Ijazah tidak hanya berisi kegiatan di bidang akademik tetapi juga non
6
akademik mahasiswa. Berikut isi dari Surat Keterangan Pendamping Ijazah: 1. Penghargaan atau Prestasi Akademik Kolom pertama adalah penghargaan atau prestasi akademik. Penghargaan atau prestasi bukan hanya Indeksi Prestasi Kumulatif. Penghargaan dalam kolom ini adalah penghargaan yang di dapat selama menjadi mahasiswa. Penghargaan itu terdiri dari prestasi lomba, penghargaan pemerhati ilmu, finalis lomba, peserta studi banding, dan masih banyak lagi. 2. Penguasaan Bahasa Asing Kolom kedua adalah penguasaan bahasa asing. Penguasaan bahasa asing sangat penting bagi para lulusan sarjana untuk mencari pekerjaan. Semakin banyak bahasa asing yang dikuasai maka semakin mudah untuk memasuki dunia kerja. Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Usakti
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS sudah pasti mensyaratkan TOEFL min. 450 maka dari itu bahasa inggris sudah given. Apabila mahasiswa menguasai bahasa asing tertentu, ia harus memiliki sertifikat atau bukti dari lembaga terkait. Lembaga tersebut haruslah lembaga yang kredibel yang sertifikatnya dapat dipertanggungjawabkan. 3. Pengalaman organisasi Kolom ketiga adalah pengalaman organisasi. Pengalaman organisasi saat ini sangat diperlukan sekali oleh perusahaan. Hal itu disebabkan karena berorganisasi dapat membuat mahasiswa menjadi memiliki soft skill yang berkualitas. soft skill tersebut seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan berinteraksi, kemampuan leadership, kerja sama tim, belajar membuat proposal, memiliki pengalaman menjadi panitia, mampu mencari sponsor untuk mendanai acara, mampu mewujudkan ide dengan melibatkan berbagai pihak, mampu membuat laporan kepada pihakpihak yang terlibat dalam acara tersebut. Dengan adanya SKPI ini juga, mahasiswa dapat memiliki pengalaman di luar kampus. Dengan demikian, mahasiswa dapat menjalin networking, berkomunikasi, dan menuangkan ide. 4. Pendidikan Soft skill Kolom keempat adalah pendidikan soft skill. Pendidikan soft skill tidak hanya didapat dengan pengalaman berorganisasi saja. Pendidikan soft skill juga dapat diperoleh dengan mengikuti Seminar ORMAWA, Dialog Interaktif atau Dialog Kelembagaan, Workshop, PPSMB, Outbond, LDK, Upgrading, LKM-TD, LKM-TM, LKM-TL, Pendidikan Brevet A dan B, dan Seminar Dimaslum. 5. Magang Kolom terakhir dari SKPI adalah pengalaman bekerja atau pengalaman magang. Dengan magang, mahasiswa setidaknya dapat mengetahui suasana kerja itu seperti apa sehingga mereka mampu mempersiapkan apa
yang dibutuhkan oleh perusahaan selepas mereka lulus nanti. Pengalaman kerja atau magang itu bisa dimana saja, antara lain Kantor Akuntan Publik, Konsultan pajak, Perusahaan swasta, SPG, bahkan pramusaji pun dapat dimasukkan. Mahasiswa yang memiliki pengalaman magang biasanya memiliki mental yang siap untuk bekerja selepas mereka lulus sarjana. Pencantuman data SKPI di sini bukan tanpa dasar (bohong). Data yang disahkan oleh universitas adalah data yang berasal dari lembaga yang kredibel, agar suatu saat hal itu dapat dipertanggungjawabkan. Dengan adanya SKPI pun bukan berarti mahasiswa dapat lulus tanpa melalui seleksi. Data yang tercantum tersebut juga diuji kualitasnya, misalnya komunikasinya sesuai atau tidak. “SKPI itu bertujuan untuk mendorong mahasiswa mampu memiliki kegiatan di dalam kelas yang bagus dan mampu bersosialisasi di dalam ataupun luar kampus”, ungkap M. Yudhi Lutfi, SE, MM selaku Wakil Dekan III FEB Usakti. Prosedur pendaftaran atau peng-upload-an dokumen SKPI ini rencananya akan disosialisasikan langsung kepada mahasiswa FEB Usakti. Mahasiswa yang di prioritaskan untuk mengikuti sosialisasi ini adalah mahasiswa tingkat akhir yang akan di wisuda. Sosialisasi ini diadakan dengan dua kali pertemuan. Sosialisasi SKPI ini akan dilakukan bertahap karena prosedur pendaftaran SKPI ini agak rumit di FEB Usakti sendiri. Hal itu disebabkan sistem yang ada di FEB berbeda dengan sistem di fakultas lain. Prosedur yang pertama mahasiswa di beri password ke www.spmb.trisakti.ac.id untuk mengakses rubrik ‘SKPI’. Di dalam rubrik tersebut ada sub bagian ‘Honors’, ‘Organisasi’, ‘International language’, ‘Softskill’ dan ‘Internship’. Universits Trisakti memberikan password melalui No. HP yang telah diisi di biodata login mahasiswa online FEB atau mahasiswa menulis saat mengikuti sosialisasi. Setelah itu, No. HP yang sudah dicantumkan dikirim ke BARENSIF (Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
7
BERITA FAKULTAS
untuk di broadcast. Dengan adanya password tersebut, Maba dapat me-record- sendiri aktivitasnya hingga selesai. Meskipun demikian, Maba tidak dapat sembarangan meng-upload file. Dikarenakan, ada beberapa file yang harusnya dilaporkan oleh Fakultas atau Universitas. File tersebut diantaranya seminar dimaslum atau seminar intern. File yang harus dilaporkan sendiri oleh Maba adalah yang berasal dari luar kampus Universitas Trisakti seperti seminar dan penguasaan bahasa asing (kursus di luar kampus). Setiap kegiatan yang dilakukan di fakultas atau universitas pasti ada catatannya sehingga Maba tidak perlu me-recordnya. File yang ada di pihak universitas adalah dokumen panitia atau paper. Mahasiswa hanya wajib mengisi SKPI saja, yang berhak mencetaknya adalah universitas saat lulus nanti. SKPI di Usakti baru direalisasi tahun ini karena terdapat aspek integritas dan tidak tersedianya sistem. M. Yudhi Lutfi, SE, MM mengungkapkan, “SKPI ini memiliki banyak manfaat untuk berbagai pihak, antara lain membantu ormawa mendapat anggota lebih banyak, membantu mahasiswa untuk
8
terus meningkatkan motivasi belajar, membantu mahasiswa untuk lebih kreatif, membantu perusahaan untuk mendapatkan pekerja yang siap pakai, mampu membanggakan orang tua, serta membantu fakultas untuk mewadahi mahasiswa. Dengan adanya SKPI ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya mengejar IPK saja, tetapi mengikuti kegiatan kemahasiswaan agar terjadi keseimbangan soft skill dan hard skill mahasiswa. Pemimpin yang hebat merupakan pemimpin yang peduli dan mampu melihat dari berbagai sudut pandang, baik dari rakyat maupun pemerintah. Sebagai calon pemimpin sudah seharusnya mahasiswa untuk lebih menempatkan diri ke dalam cara pandang orang lain untuk melihat suatu permasalahan. Sebagai generasi muda mahasiswa dituntut untuk selalu berperan aktif dan peka terhadap lingkungan. Tanpa kepekaan mahasiswa tidak bisa mengartikan apa yang terjadi di realitas. Saat ini cara penyampaian dan meyakinkan orang lebih penting. Kini, banyak orang membeli hanya berdasarkan kemasannya. Begitu pula di pasar kerja, yang pertama kali dilihat oleh perusahaan adalah pelamar menampilkan knowledge yang dimiliki dan meyakinkan bahwa ia pantas untuk bekerja di tempat tersebut. Hard skill dan soft skill tidak bisa dioptimalkan apabila mahasiswa bekerja secara individu. Mahasiswa harus terbiasa berinteraksi dengan sesama. Terlebih perusahaan sekarang lebih memprioritaskan orang yang mampu diajak bekerja sama. Oleh karena itu, disarankan mahasiswa untuk aktif mengikuti aktivitas yang mengandung kerjasama tim sehingga mahasiswa memiliki soft skill yang bagus yang tercukupinya aspek knowledge, attitude, leadership, dan communication skill. Dengan demikian, kompetensi adalah hal terpenting dalam menghadapi dunia kerja daripada hanya sekadar IPK semata. (AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
OPINI SKPI DARI KETUA HIMPUNAN S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Usakti
Muhammad Darmawanto Ketua Himpunan Prodi Akuntansi Periode 2015/2016 Menurut saya, SKPI sangat bermanfaat bagi lulusan sarjana dimana SKPI terdiri dari dokumen, seperi sertifikat. SKPI sebagai suatu nilai tambah bagi lulusan sarjana yang ingin melanjutkan kariernya sebagai pekerja atau karyawan. SKPI mendukung bagi lulusan sarjana dalam menambah value dari lulusan sarjana tersebut dimana hal-hal yang dilakukan selama menjadi mahasiswa baik prestasi akademik dan non akademik mendapatkan legalitas/ pengakuan dari universitas bersangkutan sehingga dapat dibilang mahasiswa di sini berlomba-lomba untuk banyak mendapatkan sertifikat yang diikuti, seperti seminar, kepanitiaan, dalam acara atau passion yang dia jalani selama ada sertifikat atau dokumen yang sah maka dapat diinput untuk menjadi SKPI.
Muhammad Widhy Prase Ketua Himpunan Prodi Ekonomi Pembangunan Periode 2015/2016 Menurut pendapat saya, SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) adalah surat pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh sebuah perguruan tinggi yang menyatakan pencapaian dan penghargaan mahasiswa di bidang akademik dan organisasi yang berbentuk transkip. SKPI akan di input pada saat kelulusan. Sebagaimana, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikasi Profesi Pendidikan Tinggi. Dalam pasal 5 disebutkan bahwa ijazah diberikan kepada lulusan perguruan tinggi disertai paling sedikit dengan Transkip Akademik dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
9
BERITA FAKULTAS
Muhammad Hadiid Ketua Himpunan Prodi Manajemen Periode 2015/2016 Menurut pendapat saya, SKPI atau Surat Keterangan Pendamping Ijazah yang dikeluarkan oleh Universitas. Jika kita berormawa atau berprestasi ada pihak yang melegalisasikan dari pihak Universitas melalui SKPI itu. Dengan adanya apresiasi bagi mahasiswa seperti ini, pastinya mahasiswa senang. Selain itu, SKPI juga membuat kita bersemangat untuk berormawa dan berprestasi. SKPI itu ada 5 penghargaan, yaitu prestasi, organisasi, bahasa asing, praktek magang, pendidikan soft skill. SKPI juga buat jadi nilai bagi mahasiswa untuk peursahaan. Pesan saya, “jangan kuliah langsung pulang, aktiflah berorganisasi. Jika tidak aktif di luar kampus, di kampus aja dulu karena banyak hal yang bisa di dapat jika berorganisasi”.
KELULUSAN Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah, gelar atau sebutan, dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) paling sedikit berisi, identitas pemilik SKPI, identitas PT penyelenggara PS; program pendidikan; program studi, CP PS; peringkat lulusan dalam KKNI Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris serta disahkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi
10
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Pembagian Piagam kepada peserta dialog Interaktif 2016
Pembahasan materi Dialog Interaktif di Auditorium Lantai 5 Kampus F FEB Usakti
Foto bersama peserta dan seluruh panitia Dialog Interaktif Prodi Manajemen 2016
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
11
BERITA FAKULTAS
Mahasiswa Berprestasi, Mahasiswa Tidak Merokok!
NLFEB - Pada tanggal 1 Maret 2016, Program Ekonomi Pembangunan menyelenggarakan Survei Bahaya Merokok kepada 100 Mahasiswa FEB Usakti. Penanggung jawab dari survei ini adalah Reza Matofani. Survei ini bertujuan untuk memberikan penekanan bahaya merokok pada mahasiswa. Tujuan program Ekonomi Pembangunan melakukan survei bahaya merokok diungkapkan oleh Ketua Himpunan Prodi Ekonomi Pembangunan, “Tujuannya untuk FEB sendiri karena kita masih sering mencium asap rokok di sekeliling koridor meski ada himbauannya. Oleh karena itu, saya membuat penekanan ini. Namun, saya belum bisa melaporkan atau mempresentasikan hasil dari survei tersebut kepada Wadek III atau pihak dekanat karena kendala waktu dan pengolahan datanya masih banyak yang acak, baik dari survey online atau langsung”.
pasang AC sehingga orang-orang yang merkokok ada kesan jika di AC tidak boleh merokok. Maka dari itu, pihak dekanat bisa memfasilitasi smoking area. Jika dananya tidak ada, maka dapat lebih ditegaskan kepada absen. Dengan demikian, tugas cleaning service bukan hanya membersihkan saja, jika ada yang melanggar bisa menghilangkan jatah absennya. Harapan saya ke depan, survei ini dapat di publish di web apabila sudah disetujui oleh Wadek III. Hal ini dapat menjadi saran untuk kampus kita bahwa kampus ini sudah darurat merokok. “Pada survei tersebut, banyak yang melalui Selain itu, mahasiswa juga dapat lebih perduli online menanggapi bahwa merokok di lagi terhadap rokok. ‘Mengapa Penyakit di lingkungan diperbolehkan, kecuali di taman. bagi-bagi tetapi hal yang bermanfaat tidak’, Saran kami, bagaimana jika di gedung I di ungkap Widhy. 12
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Rangkaian Acara Dialog Kelembagaan Prodi EP di Kampus F FEB Usakti
Dialog Kelembagaan
Prodi Ekonomi Pembangunan 2016 NLFEB - Selain survei bahaya merokok, program Ekonomi Pembangunan juga telah mengadakan Dialog Kelembagaan atau DK. DK ini dilaksanakan pada 27 Maret 2016 di Kampus F FEB Usakti. Dialog kelembagaan saat ini dikemas dengan baik agar mahasiswa baru ingin mengikuti organisasi. “Perbedaannya, saat ini kita lebih
Materi yang disampaikan dalam acara ini, antara lain Tragedi 12 Mei, Motivator dari alumni mengenai bagaimana mengelola waktu antara organisasi dan ormawa, dan public speaking. Peserta yang mengikuti acara dialog kelembagaan ini sebanyak 70 mahasiswa. “Pesan kepada mahasiswa baru dengan adanya acara dialog kelembagaan
mengedepankan mahasiswa untuk bertanggung jawab dalam hal akademik dan organisasi”. Tujuan dialog kelembagaan kali ini untuk menciptakan mahasiswa yang seimbang antara organisasi dan akademik. “Jangan hanya asyik organisasi tetapi IPK 1 atau sebaliknya, asyik akademik tetapi tidak peduli dengan organisasi”, ungkapnya lagi.
ini adalah mahasiswa jangan sampai memandang ormawa hanya sibuk-sibukin aja karena semua itu tergantung individunya dalam mengelola waktu”, ungkapnya dengan semangat.(AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
13
BERITA FAKULTAS The Spirit Of Creativepreneur Fakultas Ekonomi dan Bisnis bekerjasama dengan UKM pintar (BCA) mengadakan seminar DIMASLUM, Kamis, 10 Maret 2016 di Auditorium gd. S Lt. 8. Seminar kemahasiswaan ini bertujuan untuk mendidik mahasiswa agar tidak hanya jadi pekerja tetapi juga dapat menjadi pengusaha. Dengan kata lain, seminar ini mengajarkan mahasiswa FEB Usakti untuk kreatif menjadi entrepreneur. Namun, kreatifitas sebetulnya itu tidak hanya ditujukkan bagi entrepreneur saja tetapi seorang pekerja pun harus memiliki sikap demikian. Hal itu dikarenakan untuk menjadi pegawai kita harus memiliki ide atau kreasinya untuk memajukan lembaga.
Pegawai itu bekerja bukan hanya untuk mendapatkan gaji tetapi juga dituntut untuk meningkatkan portofolio lembaga atau produktivitas lembaga. Umpamanya, pegawai yang mampu mengembangkan perusahaan dari 100 unit produksi menjadi 200 atau network-nya dari 10 menjadi 20 atau 100. Sedangkan, pengusaha yang kreatif itu seluruh modalnya ada di dalam diri sendiri. Lain hal dengan seorang pekerja yang separuh modalnya sudah terdapat di perusahaan, maka dari itu ia harus mampu mengembangkan bukan hidup dari perusahaan. “Saya tidak suka orang yang mengatakan sudah mengabdi tetapi nyatanya dibayar. Dikarenakan hal itu dikatakan transaksional, besar kecilnya tergantung kemampuan perusahaan atau kemampuan pekerjanya. Jika melamar atau memohon untuk mendapatkan pekerjaan bukan dikatakan mengabdi sehingga tidak pantas mengatakan “Sudah lama mengabdi tetapi tidak dihargai”, ungkap M. Yudhi Lutfi, SE, MM selaku Wakil Dekan III.
14
Apabila seorang pekerja yang memiliki kreatifitas, perusahaan pasti memberikan
kesempatan untuk studi lanjut atau mengikuti workshop. Hal itu yang dapat meningkatkan kapasitas dirinya, selain meningkatkan kapasitas perusahan. Oleh karena itu, semakin pekerja atau pengusaha dapat memiliki kreatifitas yang tinggi maka semakin besar penghasilan atau feedback yang akan di dapat. UKM pintar di sini merupakan portal dimana orang-orang dapat sharing/berbagi informasi satu sama lain.(AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
BEBERAPA SEMINAR INTERN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2016
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USAKTI BEKERJA SAMA DENGAN PUSAT STUDI MANAJEMEN KEUANGAN MENYELENGGARAKAN SEMINAR INTERN DENGAN TEMA: ”SIMPLE WAY TO UNDERSTANDING PORTFOLIO THEORY AND ASSET PRICING” PEMBICARA Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA (Pakar Portfolio dan Investasi Universitas Gadjah Mada ) Hari/Tanggal : Jum’at, 1 April 2016
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USAKTI menyelenggarakan Seminar Intern dengan Tema : : Perlunya Peningkatkan UMKM Dalam Persaingan Barang Impor Pembicara : Prof. Zulnaidi Yaacob (Universitas Sains Malaysia) dan Dr. Tulus TH Tambunan, MA (dosen dari FEB Usakti) Hari / Tanggal : Selasa, 8 Maret 2016
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USAKTI BEKERJA SAMA DENGAN PUSAT STUDI MANAJEMEN SDM DAN ORGANISASI MENYELENGGARAKAN SEMINAR INTERN DENGAN TEMA : "PERSONAL BRANDING" Pembicara : Dr. Fransiscus Budi Pranata, SE, Ak. MBA (CFO & Service Director Zalora Indonesia) Hari/Tanggal : Selasa, 26 April 2016
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USAKTI MENYELENGGARAKAN SEMINAR INTERN DENGAN TEMA : "Creativity and Bussiness Owner Start Young" Pembicara : 1. Topaz Novrianto (Senior Manager All Star) 2. BPHMJ Akuntansi Hari/Tanggal : Selasa, 31 Mei 2016 NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
15
BERITA FAKULTAS
KISAH SUKSES Prof. Dr. Etty Murwaningsari, Ak. MM. CA
Doc. Pengukuhan Prof. Dr. Etty Murwaningsari, Ak. MM. CA
P
ada hari Rabu tgl 30 Maret 2016, Universitas Trisakti melaksanakan sidang terbuka pengukuhan guru besar ke 55 Prof. Dr. Etty Murwaningsari, Ak. MM. CA, bidang ilmu akuntansi dengan Judul DAMPAK PERUBAHAN PARADIGMA UNITED STATES GENERALLY ACCEPTED ACCOUNTING PRINCIPLES KE INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS TERHADAP PROFESI AKUNTAN. Acara pengukuhan berjalan lancar, penuh dan meriah dihadiri berbagai kalangan pejabat pemerintah seperti ibu Prof. Dr. Sri Adiningsih Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Staf Ahli Menristek, pejabat Bank Indonesia, Bank Keb Hana, OJK, para guru besar diluar Trisakti, para Rektor, Dekan dan Ketua institut dari luar Trisakti, Alumni SMA, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, University of Illinois USA, Pengurus ICMI, IIPA, Ikatan Istri Pegawai Bank Indonesia, Civitas Akademika Usakti, dan keluarga besar trah Hamengkubuono, serta sekitar 60 ucapan selamat berbentuk bunga diantaranya dari berbagai
16
kalangan pejabat daerah seperti MedanSumatera utara, Palembang, Denpasar, Makasar, Surabaya. Pertanyaan: Mengapa ibu mengangkat Judul IFRS? Jawab: Judul tersebut diangkat dengan pertimbangan bahwa International Financial Reporting Standard (IFRS) yang berkembang secara dinamis dirasa perlu mendapat perhatian dari profesi akuntan dan profesi terkait untuk segera beradaptasi dan memberi pandangan kritis terhadap IFRS. Pertanyaan: Mohon bisa dijelaskan secara singkat isi pidato ibu? Jawab : Pengaruh konvergensi membawa suatu perubahan paradigma dua kekuatan standar akuntansi dunia yaitu dari US GAAP yang menganut prinsip rule based dengan konsep nilai historis menuju IFRS yang menganut principle based dengan konsep perluasan nilai wajar atau fair value. Sebagai konsekuensi dari penggunaan principles based, terdapat masalah yang perlu
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
perhatian para profesi akuntan pendidik yaitu pembekalan kepada mahasiswa P KISAH SUKSES Prof. Dr. Etty Murwaningsari, Ak. MM. CA tentang professional judgment yang diperlukan dalam proses penyusunan atau pemeriksaan laporan keuangan. Pergeseran paradigma di atas akan membuka cakrawala baru bagi profesi akuntan publik. Terutama yang berkaitan dengan pangsa pasar audit sebagai konsekuensi adopsi IFRS. Adanya fenomena perpindahan kantor akuntan publik (KAP) kecil ke KAP besar yang memiliki afiliasi dengan KAP Asing. Oleh karna itu, perlu mendapatkan perhatian khusus para auditor terutama dengan masuknya akuntan asing sebagai konsekuensi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Oleh karena itu, dengan berpegang pada IFRS dan International Standards on Auditing (ISA), serta PMK No. 25/2014 tentang akuntan beregister, profesi akuntan dituntut menyiapkan diri untuk memiliki kompetensi berstandar internasional dan mampu bersaing di pasar global. Bekerja secara profesional, memegang teguh etika profesi dan memiliki professional judgment secara tepat dan bijak. Pertanyaan: Apa motivasi ibu mencapai jenjang akademik tertinggi sebagai Guru Besar? Jawab: Pada saat selesai mengajar saya sering mengalami kekecewaan dan berpikir bahwa mengapa mahasiswa FEB Trisakti sebagian besar kurang baik presetasi Akademiknya. Padahal
suatu negara akan maju apabila sumber daya manusia memiliki kualitas yang baik. Sumber daya yang baik diperoleh dari pendidikan di sekolah dan pendidikan di rumah. Banyak upaya yang dilakukan oleh lembaga untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, misal: perkembangan kurikulum, bimbingan akademik, sosialisasi, dan lain lain. Namun rupanya tidak berhenti disitu, diperlukan pula pengembangan keilmuan staf pengajar, selain studi S3 juga pengurusan kepangkatan. Oleh karenanya, saya termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri sendiri melalui studi S3 dan pengurusan KUM supaya dapat mentrasfer ilmu yang lebih luas kepada mahasiswa. Selain itu, motivasi tambahan yaitu memberi contoh pada lingkungan dan anak anak saya bahwa usia bukan penghambat untuk studi S3 dan mengurus Guru Besar. Dengan demikian, apabila setiap dosen memiliki motivasi yang kuat dari diri sendiri, untuk studi S3 dan pengurusan pangkat maka akan terdapat peningkatan kemampuan untuk pengajaran dan penelitian. Dampak kumulatif selanjutnya dapat meningkatkan suasana akademik yang kondusif akhirnya dapat men-dorong motivasi mahasiswa berprestasi lebih baik. Pertanyaan: Bagaimana strategi ibu untuk mencapai gelar Guru Besar? Jawab: Jabatan akademik tertinggi sebagai Guru Besar merupakan impian seseorang yang memiliki profesi dosen. Oleh karena itu, di tengah kesibukan yang padat, saya menyusun strategi kurang lebih setiap 2-3 tahun mengurus kepangkatan. Selang berjalannya waktu disaat berkas KUM siap untuk di proses pengusulan ke Dikti ternyata tidak semudah itu, peraturan demi peraturan dari DIKTI terus berubah yang tentunya menuju ke peningkatan kualitas. Perubahan peraturan inilah yang telah membuat maju mundur pengusulan dan proses Guru Besar, mulai dari syarat memiliki ijazah S3, Upload, Jurnal Internasional terindex Scopus dan lain lain serta
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
17
BERITA FAKULTAS
Doc.Bersama kel. Prof. Dr. Etty Murwaningsari, Ak. MM. CA
pernik pernik administrasi yang membuat bongkar pasang hitungan KUM. Namun, dengan kesabaran dan selalu berusaha memenuhi permintaan reviewer untuk revisi melalui Situs Online Kopertis serta tak hentinya berdo’a dan menyiapkan setengah hati untuk menerima apabila usulan ditolak. Alhamdulilah hanya karena Ridho Allah SWT dalam kurun waktu 3,5 tahun SK Menristek DIKTI turun yang mulai berlaku per 1 November 2015. Pertanyaan: Bagaimana ibu menjalani kehidupan sehari2 dengan kesibukan sebagai pejabat stuktural serta sebagai ibu rumah tangga hingga mencapai Guru Besar? Jawab: Saya memiliki prinsip bahwa hidup ini harus memiliki keseimbangan antara kebutuhan diri sendiri dengan urusan keluarga dan urusan akhirat. Tidak bisa dipungkiri peran sebagai seorang ibu memang lebih berat dari pada seorang bapak. Peran ini saya jalani dengan dilandasi keihlasan untuk meraih cita-cita keluarga. Dalam satu keluarga tidak bisa berebut waktu, harus ada yang diprioritaskan, dan prinsip saya ingin suami dan anak2 mapan lebih dulu. Untuk itu yang dibutuhkan adalah support waktu dan perhatian dari saya. Sebagai konsekuensi akhirnya saya
18
putuskan keluar dari tempat bekerja di PT Danareksa untuk mendampingi suami tugas belajar dari Bank Indonesia ke University of Illinois USA, walaupun saat itu saya sudah menjabat manager Finance. Saya pikir kalau saya lanjut bekerja di kantor dengan waktu yang sangat ketat sedang suami di Bank Indonesia juga dituntut waktu dan persaingan yang kompetitif serta selektif untuk meraih karir tertinggi sebagai Direktur Eksukutif, pasti anak-anak terbengkelai karena ambisi sukses kedua orang tua dalam waktu yang kritis bagi perkembangan anak anak. Sedangkan, disisi lain prestasi anak merupakan kebanggaan dan investasi besar bagi saya. Perlu perhatian, motivasi dan pendampingan mulai dari masuk sekolah unggulan dari SMPN 115 dan SMAN 8 Jakarta serta kursus TOEFL, sekolah agama sore hari, untuk softskill mulai SD kursus piano mencapai grade guru, hingga kuliah di ITB dan FEUI (yang pada saat itu masih sangat selektif, belum ada Ujian Mandiri). Mengingat disaat itu posisi saya sebagai Sekjur dan Kajur Akuntansi, dirasa masih ada celah-celah waktu untuk keluarga dibanding jika posisi di kantor Danareksa. Kesempatan saya studi S3-UI mulai tiba setelah mereka mulai bekerja di Bank Indonesia dan adiknya di Standar Chartered Bank. Namun, rupanya perjalanan terus berubah, suami ditugaskan sebagai pemimpin Bank Indonesia kelas satu di Medan (membawahi Sumatera utara dan Aceh), sementara anak pertama tugas belajar dari BI ke Duke University USA dan menantu yang juga alumni ITB dan MC MASTER University di Kanada ditempatkan di Exxon Melbourne Australia sehingga anak dan cucu ikut pindah ke Melbourne sambil studi S2 di University of Melbourne (beasiswa prestasi AUS-AID Endeavor). Pada waktu itu selama 3 tahun saya bolak balik Jakarta, Medan, Amerika dan Australia. Saya harus tetap di Jakarta karena menyelesaikan studi S3 dan sebagai Kajur Akuntansi. Alhamdulilah Allah SWT memberi
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Doc. Photo bersama Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden"
kesehatan, kekuatan dan pergaulan serta wawasan perjalanan hidup yang bisa meningkatkan keimanan saya sehingga semua dapat terlewati. Adanya dorongan tanggung jawab sebagai pejabat sruktural sehingga saya tidak segan-segan membawa pekerjaan pulang kerumah dan dikerjakan sambil nonton TV. Di samping itu, saya juga sedang menyiapkan daftar pekerjaan kampus untuk esok hari. Sedangkan keseimbangan urusan akhirat sebagai seorang muslim, Alhamdulilah kewajiban Haji merupakan prioritas pertama. Kami berdua telah melaksanakannya disaat anak-anak masih SD/ SMP tahun 1997, selanjutnya secara periodik melakukan umroh dan mengikuti pengajian rutin setiap 3 bulan sekali yang bertempat di rumah saya, di daerah Tebet. Saya memanfaatkan bangunan joglo di rumah kebun saya, di Bogor, untuk pengajian rutin anak anak yatim disekitarnya. Alhamdulillah, secara periodik masih sempat mengikuti pengajian rutin mingguan dan sekali waktu. Saya sekeluarga mengikuti jama’ah itikaf di tengah
malam di masjid Agung Sunda Kelapa Menteng. Alhamdulilah, perjalanan ke mesjid tidak jauh dari rumah, walaupun pengunjung masjid banyak tapi suasana memberi ketenangan jiwa dan mengalirkan pikiran positif. Pertanyaan: Pesan pesan apa yang ingin ibu sampaikan ke mahasiswa dan Dosen FEB Usakti? Jawab: Bagi mahasiswa, marilah kita ukir kampus ini dengan prestasi kalian yang cemerlang, tetapkan niat untuk mendapat ilmu dan mempraktekkannya dengan benar, tegakkan disiplin waktu, tunjukkan sikap dan perilaku yang baik, rajin, tekun dan taat beribadah. Bagi Dosen, FEB sedang menuju proses akreditasi internasional yang membutuhkan percepatan dosen gelar S3 dan profesor beserta karyakaryanya. Oleh karena itu, peran serta dosen sangat ditunggu. (AF)
“Tidak ada jalan yang terlalu panjang bagi orang yang melangkah dengan stabil dan tidak ada penghargaan yang tidak dapat diraih bagi orang yang mempersiapkan diri untuk mendapatkannya dengan kesabaran”. (Bruyere)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
19
BERITA FAKULTAS
PELATIHAN DOSEN WALI Dalam rangka meningkatkan peran dan tugas dosen wali di perguruan tinggi, FEB menyelenggarakan seminar dan pelatihan bagi Dosen Wali di FEB pada tanggal 9 Januari 2016. Pelatihan ini dilaksanakan di Gd. S Lt. 8, R. 802 pada pukul 08.3016.00. Pelatihan ini dikuti oleh 43 dosen yang berasal dari prodi Strata 1 dan Diploma. Kegiatan pelatihan ini merupakan pelatihan tahap ke tiga, pelatihan serupa pernah dilakukan pada tahun 2014 dan 2015. Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Dr. Etty M. Nasser, Akt, MM, CA yang menekankan pentingnya peran serta dosen wali dalam membimbing mahasiswa dalam proses pembelajaran sehingga mahasiswa dapat lulus tepat waktu dengan prestasi akademik yang membanggakan.
A
dapun instruktur yang mengisi materi pelatihan ini merupakan dosen senior dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta diantaranya Meity Intan, M.Pd yang memberikan materi tentang Peran dan Fungsi Dosen Wali di Perguruan Tinggi serta Dra. Michiko Mamesah, M.Psi dan Dra. Retty Filliani yang membimbing para peserta dalam mempelajari teknik-teknik bimbingan dan konseling. Dalam kegiatan ini para peserta dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 dosen. Pada sesi pertama dibawah instruktur MeityIntan, M.Pd. Setiap kelompok diberi tugas untuk menjelaskan strategi yang dilakukan dosen wali sebagai pendidik dalam mengem-bangkan ketrampilan belajar (studi Skill), ketrampilan berkomunikasi (Communication Skill) dan membangun Relationship bagi mahasiswa. Salah satu peserta yang mewakili kelompok 4 yaitu Dr. Wahyuningsih, ME,MPhill berpendapat bahwa
20
proses pembelajaran terdiri dari tiga tahapan, pertama menentukan tujuan atau capaian pembelajaran, kemudian menentukan strategi yang dilakukan dan terakhit melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran tersebut. Menurut Dr. Wahyuningsi melalui PBL(Problem Based Learning) atau Pembelajaran Berdasarkan Masalah maka ketiga skill tersebut akan terasah. PBL adalah proses pembelajaran yang dimulai dengan “problem”, bukannya paparan/penjelasan mengenai knowledge. Problem yang disajikan harus menanyakan suatu masalah secara komprehensif, aplikatif, analisa dan sintesa. Peserta didik harus memilih knowledge yang dibutuhkan guna mempelajari hal tersebut dan menghubungkannya dengan problem yang diberikan. PBL menuntut mahasiswa untuk belajar mandiri (Self Study) untuk mencari referensi, artikel ataupun informasi sesuai materi pembelajaran. Pengembangan sejumlah skills dan
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS attitude dalam PBL antara lain reasoning skills, problem solving skills, communication skill, working in teams (relationship), initiative, sharing information, dan menghargai orang lain. Pada sesi kedua dibawah bimbingan instruktur Michiko Mamesah, M.Psi dan Dra. Retty Filliani dilanjukan dengan simulasi tekhnik-tekhnik dalam kegiatan konseling. Dalam sesi ini setiap kelompok harus menyajikan “drama” yang menggambarkan kegiatan konseling yang dilakukan dosen wali dan mahasiswa. Beberapa dosen ada yang berperan sebagai dosen wali dan peserta lainnya berperan sebagai mahasiswa yang menemui dosen wali dengan berbagai masalah antara lain karena uang bulanan yang terlambat sehingga belum mampu membayar biaya pendidikan, terlambat mengisi KRS, sampai kasus mahasiswa yang merasa dibully oleh teman-temannya karena tidak mau memberikan contekan. Para peserta memperagakan adegan konseling tersebut dengan serius namun santai dan penuh gelak tawa. Akan tetapi, inti dari simulasi tersebut bahwa tugas dosen wali tidaklah mudah, dosen wali harus aktif mendengar dan aktif semua problematik yang disampaikan oleh mahasiswa sehingga mahasiswa merasa nyaman dan aman mengutarakan permasalahnnya kepada dosen walinya. Agustina Suparyati, SE, ME selaku Koordinator Dosen Wali FEB Usakti sekaligus ketua pelaksana pelatihan dosen wali menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah merefreshing tugas dan fungsi dari dosen wali dalam proses pembelajaran. Selanjutnya ditambahkan oleh Agustina bahwa motto dosen wali ada tiga yaitu menyambut, membimbing dan mengantar. Menyambut mahasiswa baru pada saat mereka datang ke kampus reformasi dan menjadi bagian dari keluarga besar civitas akademik FEB USAKTI, sedangkan tugas membimbing dilakukan pada saat proses pembelajaran dan mengantarkan mahasiswa menjadi wisudawan dan wisudawati yang siap berkompetisi di dunia kerja dengan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang mereka peroleh dibangku kuliah.
Sistem KRS online memiliki sisi positif karena mempermudah mahasiswa dalam melakukan pengisian KRS dimana saja. Namun sisi negatifnya, sistem ini menghilangkan kesempatan bagi dosen wali dan mahasiswa untuk saling mengenal dan tatap muka untuk membahas perkembangan akademik mahasiswa bimbingannya. Dan yang lebih menyedihkan lagi, kadangkala mahasiswa baru mengenal dan menghadap dosen walinya untuk meminta tanda tangan dosen wali di lembaran konsultasi sebagai syarat mengikuti sidang skripsi. Untuk mengeliminir sisi negatif dari sistem KRS online, maka sejak semester ganjil TA 2015/2016 FEB USAKTI mulai melibatkan dosen wali dalam kegiatan PPSMB dengan cara memperkenalkan langsung mahasiswa baru angkatan 2015 dengan dosen walinya masingmasing. Kegiatan ini diharapkan menumbuhkan rasa “membutuhkan” kehadiran dosen wali bagi setiap mahasiswa sehingga tanpa harus diatur atau dipaksa mereka akan menemui dan berkonsultasi dengan dosen walinya untuk membahas masalah akademik maupun non akademik. Kegiatan ini sudah mulai sedikit menunjukkan hasil yang menggembirakan, karena atas inisiatif dosen wali atau mahasiswa bimbingannya, mereka membuat grup WA untuk mempermudah mereka komunikasi membahas masalah akademik. Diakhir wawancara, Agustina menambahkan bahwa kegiatan perwalian dilakukan agar mahasiswa dapat mencapai catur sukses mahasiswa yaitu sukses dibidang pribadi, sosial, akademik, dan karir. Tugas dosen wali diantaranya adalah mengembangkan dan memantapkan pemahaman mahasiswa tentang pilihan program studi dan mata kuliah, mengembangkan sikap, kebiasaan dan keterampilan belajar yang efektif dan efisien, memperkuat bekal akademik, memfasilitai mahasiswa untuk mendalami informasi akademik, mengupayakan pengentasan masalah-masalah yang dialami mahasiswa, dan membantu memenuhi persyaratan administrasi. (AG)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
21
BERITA FAKULTAS
MENINGKATKAN KINERJA DOSEN FEB USAKTI MELALUI PELATIHAN PROGRAM APPLIED APPROACH (AA)
NLFEBTrisakti - Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan-teknologi (Iptek), dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Kedudukan dosen sebagai tenaga professional, berfungsi meningkatkan martabat dan perannya sebagai agen pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdian pada masyarakat dalam kerangka meningkatkan mutu pendidikan nasional. Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan proses, penilaian hasil pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian. Disamping itu melaksanakan tugas tambahan dan pengabdian kepada masyarakat.Untuk dapat melaksanakan tugas dan kewajiban
22
sebagai pendidik dan pembelajar setiap dosen perlu memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian dan social. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran para staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti, maka selama 5 hari (12-15 dan 18 januari 2016). Pelatihan ini diselenggarakan di Gd. S LT. 8 R.801. Pelatihan Program Applied Approach (AA) yang merupakan kelanjutan dari Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) yang merupakan program pelatihan yang dirancang Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk peningkatan kompetensi pedagogik bagi para dosen.Pelatihan dibuka Dekan FEB USAKTI Dr. Bambang Sudaryono, Akt, MBA. Dalam sambutan pembukaannya Beliau menyampaikan pentingnya meningkatkan profesionalisme
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS sebagai pendidik di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) agar dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja sehingga mampu bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri. Dekan mengharapkan melalui pelatihan program AA maka profesionalisme dan kinerja dosen FEB USAKTI semakin meningkat. Kegiatan pelatihan program AA ini diselenggarakan atas kerjasama antara FEB USAKTI dengan Universitas Negeri Jakarta. Menurut Agustina Suparyati, SE, ME selaku ketua pelaksana menjelaskan bahwa selama pelaksanaan pelatihan program AA para peserta mengikuti pelatihan dengan antusias.Kegiatan pelatihan program AA tahap satu kali ini diikuti oleh 28 peserta yang berasal dari 3 program studi. Dalam pelatihan ini, para peserta diperkaya dengan konsep rancangan pembelajaran, bahan ajar, multimedia dan penyusunan outline termasuk di dalamnya strategi penulisan bahan ajar. Narasumber yang mengisi materi pelatihan ini merupakan para dosen senior dari UNJ, diantaranya Sjafnir Ronisef, M.Pd yang membahas mengenai Praktek pembuatan Perencanaan
Perkuliahan (RPS), Dr. Burhanuddin Tola, MA mengenai Penilaian alternative: Performance Asesmen, portofolio dan Rubrik, Dr. Endri Boriswati menjelaskan tentang Pengembangan Bahan Ajar berbasis Buku Teks, Diat Nurhidayat, M.Ti menjelaskan tentang Praktek Pembuatan Bahan Ajar Memanfaatkan ICT, Dr.Muchlas Suseno, M.Pd menguraikan tentang Memilih Metode, Pendekatan, Strategi dan Teknik Pembelajaran yang sesuai dengan capaian pembelajaran dan Dr. Achmad Ridwan, MSi selaku Ketua Tim Instruktur dari UNJ dan sekaligus Wakil Rektor IV menjelaskan mengenai Pengembangan Kurikulum Berbasis KKNI: Penyusunan Profil Lulusan, Kompetensi Lulusan, Kompetensi Pembelajaran, Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Kegiatan pelatihan ini ditutup langsung oleh Dekan FEB pada tanggal 18 Januari 2016 pukul 16.00 wib. Dalam sambutan penutupannya Dekan FEB USAKTI menyatakan bahwa pelatihan program AA ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja dosen dalam proses pembelajaran sehingga pada semester berikutnya akan dilaksanakan kembali pelatihan program AA tahap dua untuk mengakomodir dosen lain yang belum mengikuti di semester ini. (AG)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
23
BERITA FAKULTAS
Pada tanggal 11-13 Januari 2016, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti mengadakan pendidikan dan pelatihan pengelolaan arsip dinamis untuk semua karyawan FEB Usakti. Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung S Lt. 8 pukul 08.00 s/d 17.00. Pelatihan ini diadakan selama tiga hari, di hari pertama pembelajaran teori dan di hari kedua melakukan praktikum secara langsung.
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS Pada hari terakhir, 13 Januari 2016 dilaksanakan pelatihan komputerisasi di gedung I Lt. 9 pukul 13.00. Pelatihan ini bertujuan agar para karyawan FE Usakti dapat menyimpan arsip-arsip dengan baik dan rapi guna mempermudah ditemukannya arsip ketika dibutuhkan kembali. Sedangkan, pelatihan menggunakan komputerisasi ini bertujuan agar data dokumen yang ada di komputer dapat disimpan sesuai dengan penempatan dokumen. Selain itu, kegiatan pengelolaan arsip dengan baik juga dapat menyimpan dokumen pasif dan sudah tidak terpakai lagi dengan cara disimpan atau dimusnahkan. Pembicara pelatihan ini berasal dari Arsip Nasional Republik Indonesia (Anri), yang terdiri dari tiga orang, yaitu Dra. Sulistyowati MM, Okeu Yuliana Sari, MA dan Setiana MAP. Acara pelatihan ini sangat penting sekali bagi karyawan FE Usakti yang memiliki banyak mahasiswa dan kegiatan kampus. Apabila, arsip tidak dapat dikelola dengan baik pastinya akan bertambah banyak jika didiamkan. Oleh karena itu, arsip-arsip dan berkas-berkas yang ada harus dipisahkan dengan memilah arsip yang aktif dan non aktif di setiap file. Selain itu, dalam arsip juga baiknya mencantumkan berapa lama waktu arsip itu di simpan. Sasaran dari pelatihan ini pada seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari setiap unit. Seluruh peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 35 orang. Hj. Eni Suhaeni selaku Wakil Ketua Pelaksana mengutarakan “Kegiatan Pelatihan ini akan berlanjut, yaitu dengan cara melakukan kunjungan ke Arsip Nasional Republik Indonesia”. Arsip di Fakultas Ekonomi dan Bisnis sudah sebagian digitalisasi, namun masih terdapat arsip yang manual. Hal itu dikarenakan belum mendapat persetujuan dari pihak korektor.
Kegiatan ini sudah berlangsung dari tahun- tahun sebelumnya, hanya materi dan pembicaranya saja yang berbeda. “Dengan adanya acara ini diharapkan agar bagian arsip dapat mengelola arsipnya menjadi lebih baik, mengetahui bagaimana cara mengelola arsip dengan baik, dan dapat menempatkan surat masuk dan surat keluar dengan benar, apakah dijadikan satu atau dipisahkan agar memudahkan bagi karyawan untuk mencari arsip”, Ungkap Hj. Eni Suhaeni dengan lembut. (AB)
24
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
STUDI BANDING BEM FEB
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) Universitas Trisakti menyambut datangnya mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Studi Banding ke Universitas Trisakti bertempat Gd. S Lt. 8 pukul 14.00 wib. Selama sesi diskusi kedua universitas membahas lebih detail masing-masing departemen. Acara berlangsung pada sesi diskusi antara kedua Universitas. Hingga pada pukul 17.00 diskusi diakhiri. “Ada dua hal penting dalam studi banding, pertama kita bisa belajar mengenai organisasi dan mengambil sisi positif dari studi banding dan kedua kita bisa menjalin silaturahmi sehingga untuk kedepannya kita juga bisa melakukan kerjasama dengan universitas lain”. Hal terpenting dari studi banding bukanlah membandingkan organisasi kampus yang satu
dengan yang lainnya, melainkan yang lebih penting adalah bisa menambah relasi dan menjalin silaturahmi sehingga untuk kedepannya Universitas Trisakti bisa melakukan kerjasama dengan Universitas lainnya. “Studi banding ini termasuk program kerja dari Departemen PPO BEM FEB Usakti. Rencananya dari pihak PPO BEM Usakti juga akan berkunjung ke Universitas lain tetapi untuk periode ini belum ada” Ujar Anindita, sebagai anggota Departemen PPO BEM FEB. Diharapkan dengan adanya studi banding ini kedepannya akan terus melakukan kerjasama antara kedua belah pihak. Dan Universitas Trisakti juga dapat mengadakan studi banding dengan Universitas lain untuk membangun relasi kedepannya. (AB)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
25
BERITA FAKULTAS
IMPLEMENTASI ASP DI INDONESIA NLFEB - Seminar Implementasi Akuntansi Sektor Publik di Indonesia (Kurun Waktu Tahun 2004-2015) dari DIII ASP FEB, Sabtu 6 Februari 2016, Pukul 10.00 di Auditorium Gd. S Lt. 8. Seminar ini diikuti oleh 714 peserta yang terdiri dari jurusan lain di lingkup FEB, seperti S1 dan D3 perpajakan. Hal ini bertujuan agar seluruh peserta dapat bersosialisasi dalam lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu sendiri. Seminar ini diadakan rutin Kesan: setahun dua kali. Pembicara seminar Impementasi ASP kali ini Dr.Bilmar Parhusip, adalah Dr. Bilmar Parhusip, MSi selaku Direktur Pelaksanaan MSi, dalam menghadiri Anggaran, Direktorat Jendral Perbendaharaan, dan Kementrian Keungan. Erliana Banjarhaor, SE, MSi mengungkapkan, seminar ini, “Saya “Tujuannya dengan adanya seminar ini peserta atau mahasiswa merasa gembira bisa dapat memiliki paham perkembangan dan penerapan Akuntansi turut hadir untuk samaSektor Publik. Selain paham Akuntansi Sektor Publik peserta sama bisa berdiskusi atau mahasiswa juga langsung mengetahui real-nya karena teori dengan mahasiswa yang saja tidak cukup, ungkapnya
terkait”.
Dr. Bilmar Parhusip, MSi mengungkapkan harapan dan tujuannya, “Mahasiswa FEB Akuntansi, khususnya D3 ASP mampu memahami upaya yang sangat keras dari pemerintah dalam memberikan pemenuhan transparansi pengelolaan akuntabilitas pengelolaan negara melalui peran Akuntansi Sektor Publik Indonesia. Hal itu akan mampu memotivasi belajar Akuntansi Sektor Publik secara serius dan bisa memaknai keinginan pemerintahan untuk mendorong akuntabilitas keuangan negara. Selain itu, tujuan dari seminar ini juga agar para mahasiswa menyadari bahwa memang pengetahuan tentang ASP Indonesia ini penerapannya baru berjalan 10 tahun sehingga masih memerlukan para SDM keuangan yang mengerti akan akuntansi pemerintahan.
26
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Be Balance To Be Great Dialog Kelembagaan Manajemen 2016
Prodi Manjemen FEB Usakti kembali mengadakan Dialog Kelembagaan pada 3 April 2016 di Kampus F, FEB Usakti. Sasaran Dialog kelembagaan adalah Mahasiswa Baru FEB Usakti. Pada dasarnya “Maba” mahasiswa baru butuh bimbingan akademis maupun non akademis dan meningkatkan pemahaman mahasiswa, baik itu tentang akademis dan softskill sehingga mereka dapat menyeimbangkan antara akademisnya maupun softskill-nya. Dialog Kelembagaan Prodi manajemen S1 pertama kali dibuat oleh Tahun 2005. Pada saat itu, DK bertujuan agar para mahasiswa baru dapat mengenal ORMAWA kampus dan adanya interaksi antara pihak mahasiswa kepada pihak dekanat. “Tujuan DK yang saya buat ini adalah untuk pembelajaran bagi mahasiswa baru dan menyadarkan mereka bahwa di dunia kampus itu berbeda dari dunia SMA. Dan, menyadarkan para mahasiswa baru bahwa dunia kampus adalah jembatan masa depan mereka yang ada di depan mata dan yang terakhir pastinya memperkenalkan tentang ormawa dan lingkungan prodi manajemen, ungkap Adrian Abi selaku Ketua Pelaksana. Total mahasiswa yang mengikuti DK tahun ini ada 145 orang. Dialog kelembagaan ini di support oleh M. Yudhi Lutfi, SE, ME selaku Wakil Dekan III dengan memberikan sambutan dan arahan kepada mahasiswa baru di prodi manajemen. Dalam rangkaian acara DK ini, panitia mengundang alumni yang sudah sukses di ORMAWA untuk memberikan Materi 1, yaitu Hardskill dan Softskill, peran manajemen di dunia nyata, tragedi 12 Mei 1998, mengundang DIK DOANK untuk memotivasi para mahasiswa dan kaum muda untuk mengubah cara pandang mereka dan mengarahkan mereka bahwa sebagai generasi bangsa yang baik itu seperti apa. Games yang diadakan ini bertujuan untuk melatih kerjasama tim dan menjaga kekompakan satu angkatan guna melatih mereka dalam berorganisasi. Sesi terakhir dalam DK ini membuat pos-pos terakhir yang bertujuan untuk mereview ulang kembali apa yang telah di dapat peserta selama mengikuti acara. Pembagian emblem dan closing ceremony yang ditutup dengan sumpah mahasiswa. “Pesan saya yang pertama adalah untuk seluruh panitia yang bekerja sama khususnya pengurus BPHMJMJ yang merupakan langkah awal kalian membuat suatu program kerja. Jadikan hal ini jadi pembelajaran yang akan kalian bawa di masa depan nanti”. Sedangkan, untuk tahun 2015 jangan lelah dalam berproses, teruslah belajar, memang pahit tapi akan manis di akhir”, ungkap Adrian Abi selaku Ketua Pelaksana. “Harapan saya semoga dengan diadakannya acara seperti ini kita terus selalu mendapatkan dukungan dari pejabat fungsional dari FEB dan mendukung program kerja yang dilakukan oleh pihak ormawa baik jurusan manajemen ataupun jurusan lain. Bagi saya ormawa masih sangat berpengaruh untuk menghasilkan kader berkualitas dan dapat bersaing di dunia nyata”, ucapnya lagi. (AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
27
BERITA FAKULTAS
DIALOG INTERAKTIF 2016 Akuntansi Dialog Interaktif atau biasa disebut “DI” diselenggarakan oleh BPHMJ-Ak di Kampus F, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada 20 Maret 2016. Dialog interaktif kemarin diikuti oleh 240 orang mahasiswa baru angkatan 2015. Dialog interaktif kali ini memiliki tema menjadikan mahasiswa yang berperan aktif dalam MEA berlandaskan fungsi dan peran mahasiswa. “Tema itu dibuat khusus untuk angkatan 2015, yang mana angkatan 2015 ini belum perduli dengan organisasi yang ada di kampus dan isuisu yang beredar di lingkungan kampus. Selain itu, angkatan 2015 juga setelah lulus dihadapkan dengan kondisi MEA maka dari itu saya memilih tema tersebut”, ungkap Ari Azhari selaku Ketua Pelaksana.
28
NLFEB TRISAKTI- Dialog Interaktif atau Dialog Kelembagaan sudah ada sejak Tahun 1992/1993 yang kebetulan dipelopori oleh M. Yudhi Lutfi, SE, MM selaku Wakil Dekan III sebagai Ketua Himpunan Ekonomi Pembanguna saat itu. Dialog kelembagaan saat itu merupakan dialog dua arah antara dua lembaga atau lebih yang berhubungan dengan mahasiswa baru, jurusan, struktur kemahasiswaan, dan alumni. Hal ini memiliki tujuan untuk roses memperkenalkan proses belajar yang harus diikuti nantinya. Ketika itu dialog kelembagaan diselenggarakan di Gelanggang Mahasiswa, dari jam 10.00-12.00. Umpan balik dari kegiatan ini peserta mendapatkan emblem jurusan. Namun, saat ini acara dialog interaktif diselenggarakan dari jam 06.00 pagi sampai jam 06.00 sore. “Hal yang harus saya agak kritisi saat ini adalah apa betul butuh waktu selama itu? Hal itu seperti duplikasi PPSMB (Pengenalan Program Studi Mahasiswa Baru). Dialog kelembagaan disini bertujuan untuk mengenal lingkup himpunan dan diselenggarakan saat itu pada bulan maret”, ungkap M. Yudhi Lutfi, SE, MM selaku Wakil Dekan III. Jika awalnya sudah begitu menyeramkan, jangan harap kegiatan lain mereka mau mengikuti. Panitia harusnya awalnya menyelenggarakan kegiatan ini menjadi lebih menarik agar ke depannya lebih menarik. Dikarenakan hal itu merupakan pintu masuk. Sebenarnya saya berapresiasi dengan CLS yang diadakan oleh BPHMJ-Ak. Dari CLS (Care Love Social) masuk ke DI lalu Diklat, Upgrading, LKMTD (Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar), dan LKMM-TM (Tingkat Menengah), LKMM-TL(Tingkat Lanjut). Dari aktivitas umum ke khusus, dari bawah ke atas sehingga semakin lama semakin mendapatkan pengalaman yang banyak dan mampu membentuk sikap kepemimpinan yang mumpuni”, ungkap M. Yudhi Lutfi, SE, MM. Rangkaian kegiatan dialog interakif lalu, terdiri dari senam pagi, pemberian materi, dan final project. Semua kegiatan tersebut tidak jauh beda dengan PPSMB. Harapan saya sebagai Ketua Pelaksana DI 2016 ini adalah angkatan 2015 yang mengikuti rangkaian acara kemarin dapat memperoleh manfaat dari proses yang kemarin diikuti. Selain itu, angkatan 2015 juga semoga dapat menjadi kader-kader yang berkualitas.(AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Tim Bulutangkis Universitas Trisakti Siap Bersaing di Level Internasional NLFEB TRISAKTI- Tim bulutangkis Universitas Trisakti tengah mempersiapkan diri untuk melaju ke kancah Internasional, dalam ajang dua tahunan Asean University Games ke 18 yang akan berlangsung di Singapura pada tanggal 9 Juli sampai 20 Juli 2016 mendatang. Sebagai salah satu bukti hasil kerja keras mereka selama ini adalah, tim putra Usakti sukses menorehkan Juara pada Liga Mahasiswa 2016 Prim-A Greater Jakarta Conference yang berlangsung di Jakarta beberapa waktu lalu. Tim yang berasal dari D3 Akuntansi Perpajakan dan D3 Manajemen Jasa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti tersebut mampu meraih juara 1 dan 2 Beregu Putra sekaligus mempertahankan gelar yang dimilikinya dalam ajang tersebut. “Di ajang internasional itu, kami akan mengirimkan 6 Atlet andalan untuk berlaga,” Ketua Program Studi D3 Akuntansi Perpajakan sekaligus Pembina tim Badminton Universitas Trisakti, Abubakar Arif, SE, ME di Universitas Trisakti, Kamis (8/4). Universitas Trisakti, yang juga dikenal sebagai kampus reformasi tersebut rupanya sangat berkonsentrasi dalam memajukan dunia olahraga di Indonesia, khususnya di bidang bulutangkis. Tim yang berada dalam binaan Abubakar Arif, SE, ME tersebut mulai dibentuk dari sejak tahun 2007 dan telah berhasil mendapatkan berbagai macam prestasi baik itu di ajang regional, nasional maupun Internasional. Dia mengaku, berbagai bentuk dukungan terhadap mahasiswa Usakti terus berdatangan. Misalnya dari para dosen, pemerintah dan juga klub-klub raksasa bulutangkis. Seperti PB Djarum, PB Jaya Raya, dan PB Tangkas. “Mereka terus memberikan dukungannya terhadap bibit-bibit muda bulutangkis yang dibina di kampus Usakti,” ujarnya. (sumber:@jpnn_nvl)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
29
Seminar Intern Ekonomi Pembangunan: BERITA FAKULTAS PERLUNYA PENINGKATKAN UMKM DALAM PERSAINGAN BARANG IMPOR Prodi Ekonomi Pembangunan menyelenggarakan kembali Seminar Intern Selasa, 8 Maret 2016, Gd. S Lt. 8. Peserta tersebut berlaku untuk seluruh mahasiswa FEB Usakti dan umum. Peserta yang hadir dalam seminar tersebut juga bukan hanya mahasiswa, tetapi BPK(Badan Pemeriksaan Keuangan-RI) juga ikut berpartisipasi. BPK dalam mengikuti seminar ini bertujuan untuk melengkapi persyaratannya dalam kenaikan pangkat. Selain, mahasiswa FEB Usakti, peserta kemarin juga terdiri universitas lain atas undangannya Dr. Tulus TH Tambunan, MA. Pembicara dalam seminar ini adalah Prof. Zulnaidi Yaacob yang berasal dari Universitas Sains Malaysia dan Dr. Tulus TH Tambunan, MA yang merupakan dosen dari FEB Usakti sendiri. “Perkembangan UMKM di Indonesia tidak buruk, jumlahnya semakin bertambah setiap tahun, sumbangan terhadap PBB pun bertambah, hanya saja kualitasnya masih mikro yang mana masih primitive/tradisional. Hal itu dibuktikan dengan Jumlah 53 Juta UMKM di Indonesia, 99%-nya merupakan mikro. Dalam membicarakan UMKM biasanya hanya membahas seputar kerajinan, kain yang didominasi dengan barang yang berteknologi rendah sehingga memiliki kualitas yang rendah. Namun, apabila UMKM itu memiliki keunggulan bisa fokus di sana”, Ungkap Dr. Tulus TH Tambunan, MA. Persaingan kali ini semakin ketat, seperti di Tanah Abang sebelumnya mengambil kain atau baju dari majalengka, Jawa Barat. Namun, saat ini banyak yang mengambil dari Cina. Hal itu yang harusnya diantisipasi. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi hal ini, antara lain membangun infrastruktur, memberi pasokan energi tidak putus, memberi pelatihan, dan memberi bantuan dana. Selain pemerintah, pengusaha juga harus memiliki upaya sendiri untuk meningkatkan kualitasnya, antara lain terus memperbaiki diri, meningkatkan kualitas barang, menjalankan waktu bisnis yang teratur, dan memulai untuk mempelajari akan sadarnya jiwa wirausaha. Hal itu dikarenakan kebanyakan UMKM tidak memiliki jiwa wirausaha, mereka hanya sekadar mendapatkan pemasukan untuk bisa bertahan hidup sehingga sulit untuk diminta serius. Selain itu, mereka juga harus berupaya meningkatkan diri sendiri dari persaingan luar (barang import) dengan makai e-commerce. Hilangkan alasan sulit untuk membeli komputer, laptop, atau langganan internet. Padahal, apabila UMKM tersebut mau berupaya pasti bisa menyisihkan sedikit uangnya. “Alasan saya memilih tema UMKM dalam seminar ini karena saya sebagai spesialisasi dari UMKM. Kegiatan yang saya lakukan berhubungan dengan UMKM. Pembicara dalam seminar kali ini juga menulis riset mengenai UMKM sehingga temanya UMKM”, ucap Dr. Tulus TH Tambunan, MA. Dr. Tulus TH Tambunan, MA juga mengungkapkan pesan untuk mahasiswa, “Saat ini saya belum mendapatkan tema skripsi mengenai UMKM, misalnya bagaimana memanajamen usaha kecil, bagaimana membuat usaha kecil bisa berhasil, dsb. Selain itu, seminar ini juga diharapkan dapat membangun jiwa wirausaha muda sedari mahasiswa”. Sedangkan, menurut Dr. Dini Hariyanti, SE, ME selaku Sekretasis Prodi Ekonomi Pembangunan, “Pesan saya dengan adanya seminar ini 1). UMKM masih menjadi salah satu faktor yang memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional. 2). UMKM juga relatif stabil terhadap gejolak ekonomi, baik makro atau internasional sehingga tingkat survivenya lebih tinggi. 3. UMKM lebih banyak menyerap tenaga kerja sehingga dapat gmengurangi tingkat pengangguran, mengurangi tingkat kemiskinan, dan mengurangi kriminalitas di Indonesia. (AF)
30
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Seminar Intern Manajemen :
PENTINGNYA INVESTASI PORTFOLIO PADA SAAT INI
NLFEB - Pada dasarnya investasi portofolio merupakan penanaman modal yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal baik dalam bentuk saham maupun surat utang seperti obligasi. Untuk melakukan investasi portofolio di pasar modal para investor sebaiknya diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisa sekuritas mana saja yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang akan tetap dimiliki. Jum’at , 1 April 2016 Pukul 13.00 di Auditorium gd. S Lt. 8 Pusat Studi Manajemen Keuangan bekerjasama dengan Prodi Manajemen kembali mengadakan seminar intern. Seminar intern tersebut memiliki tema “Sample Way To Understanding Portfolio Theory and Asset Pricing”. Pembicara dalam seminar kali ini, yaitu Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA yang merupakan Pakar Portpolio dan Investasi dari UGM. Dr. Bahtiar Usman, SE, MM mengungkapkan alasan memilih tema tersebut, “Alasannya untuk menjadikan
mahasiswa tingkat akhir belajar memahami portofolio saham”. Seminar ini diikuti oleh sekitar 250 peserta. Peserta yang mengikuti seminar ini adalah mahasiswa tingkat akhir dan beberapa dosen. Tujuan diadakannya seminar ini adalah agar peserta dalam mengikuti seminar ini bukan hanya sekadar mengikutinya saja tetapi juga dapat memahaminya dengan baik. Selain itu, tujuan utama dari seminar ini juga agr dapat membantu mahasiswa dalam mengambil keputusan berdasarkan ilmu. Dengan berdasarkan ilmu, maka dapat menghasilkan keputusan yang benar. Dan sebaliknya, apabila tidak berdasarkan ilmu, maka keputusan yang diambil akan salah. Dr. Bahtiar Usman, SE, MM mengungkapkan, “Harapan utama saya, mahasiswa dapat menjadi investor di bursa saham, konsultan, atau pengusaha”. Oleh karena itu, dengan adanya seminar ini diharapkan dapat membantu mereka untuk menentukan tujuannya”.(AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
31
BERITA FAKULTAS
TEBFC 2015 : Bisnis Berintegritas Mampu Meningkatkan Kualitas Ekonomi
Pemberian hadiah kepada para pemenang lomba TEBFC
TEBFC atau Trisakti Economics & Business Fair & Competition adalah sebuah acara kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti. Pelaksana salah satu event terbesar FEB Usakti ini adalah mahasiswa kelas unggulan FEB Usakti. TEBFC kali ini diselenggarakan pada tanggal 18 dan 20 Maret 2016 di Auditorium Gd. S Lt. 8. Tema yang dipilih dalam 11th TEBFC tahun ini, yaitu “Developing Business Integrity To Improve Economic Equality”. Tema itu dipilih karena saat ini isu integritas merupakan salah satu isu yang terkemuka di seluruh dunia. Banyak pihak yang melakukan praktik bisnis yang tidak sepantasnya dan mengesampingkan integritas seperti melakukan suap, pencucian uang,
32
korupsi, kolusi, nepotisme, dan sebagainya. Sebuah bisnis yang baik adalah sebuah bisnis yang dijalankan oleh sebuah pihak yang mengerti pentingnya menjalankan bisnis yang beritegritas oleh setiap pelaku di dalam bisnis tersebut.(sumber : www.tebfc..com). Hal itu sependapat dengan Catri Alfadil selaku Ketua Pelaksana, “Dalam mengembangkan bisnis yang berintegritas untuk memeratakan kualitas ekonomi, pemuda Indonesia diharapkan mempunyai sikap yang berintegritas, seperti jujur. Dengan menanamkan dulu integritas ini ke pemuda Indonesia, diharapkan lembaga pemerintah, swasta, pribadi, atau apapun dapat memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan bisnisnya”.
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Doc-Hiburan TEBFC oleh mahasiswa Kelas Unggulan FEB Usakti
TEBFC sendiri mengundang juri dari dosen tetap Universitas Trisakti yang sudah doktor untuk memberikan penilaian pada kompetisi ini. Peserta TEBFC 2015 ini terdiri dari Universitas Trisakti, Universitas Trengganu Malaysia, Sekolah T inggi Telkom Jakarta, Universitas Brawijiya Malang, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Indonesia. Kompetisi Business Plan terdiri dari Universitas Trengganu Malaysia, Sekolah Tinggi Telkom Jakarta dan Universitas Trisakti. Kompetisi Ekonomi Pembangunan terdiri dari Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, dan Universitas Sebelas Maret. Sekolah Tinggi Ilmu Telkom Jakarta. Kompetisi Akuntansi hanya Universitas Trisakti. TEBFC ini dari tahun ke tahun terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya seminar, kompetisi, dan Jakarta Running Man atau biasa disingkat JRM. Perbedaan TEBFC tahun ini dan tahun lalu adalah tidak adanya JRM. Tidak adanya JRM disebabkan karena
keterbatasan waktu dalam menyelenggarakannya. JRM sendiri membutuhkan waktu tiga hari dan tempat di luar kampus dalam pelaksanaannya. “Seharusnya acara ini diselenggarakan bulan Desember 2015 lalu. Namun, dikarenakan kemarin bertepatan dengan Dies Natais Usakti maka para juri tidak dapat mengisi acara ini”, ungkap Catri. Oleh karena itu, acara ini baru diselenggarakan Maret 2016 ini. Rangkaian acara TEBFC 2015 ini terdiri dari seminar dan kompetisi. Selain itu, TEBFC 2015 ini juga menyediakan hiburan. Hiburan itu diisi oleh mahasiswa kelas unggulan yang memiliki bakat di bidang musik. Harapan dengan adanya acara TEBFC ini dapat menambah sosialisasi dari Universitas sendiri ke Universitas lain di dalam maupun luar negeri. Ditambah, saat ini Universitas Malaysia pun ikut berpartisipasi. Selain itu, Harapannya dari TEBFC ini juga mahasiswa kelas unggulan dapat belajar berorganisasi dan mengelola suatu acara dengan baik.
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
33
BERITA FAKULTAS
AKREDITASI “A” PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS TRISAKTI (PPAk)
NLFEB - Sejak berdiri Tahun 2007, PPAk sudah tiga kali melakukan akreditasi. Akreditasi yang pertama PPAk mendapatkan Akreditasi B. Akreditasi kedua PPAk tetap mendapatkan akreditasi B. Setelah dua kali mendapatkan akreditasi B, tim program PPAk melakukan evaluasi agar dapat mendapatkan nilai maksimal. Dr. Sekar Mayangsari, Ak, MSi, sebagai Ketua Program PPAk mencoba untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang ada di Badan Akreditasi Nasional mengenai poin yang didapat apabila masih ada yang kurang atau salah. Dari diskusi tersebut mereka meminta kami untuk melakukan banding apabila tidak mendapatkan kepuasan akan hasil yang di dapat. Setelah itu, saya mencoba memasukkan borang kembali untuk banding dan Program PPAk berhasil mendapatkan akreditasi xzdhA dengan SK No. 1195/SK/BAN-PT/Ak-SURV/ PPAk/XI/201 dengan nilai 362 . Persiapan yang dilakukan untuk mendapatkan ini adalah kuncinya kekompakan tim dan 34
mempersiapkan apa-apa yang ingin disampaikan dalam borang karena dalam penyusunan agar mendapakan skor maksimal pasti ada panduannya. “Saya sebagai Ketua Program berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja keras mendapatkan nilai yang optimal”, ungkapnya. Dengan usaha maksimal dan dukungan dari semua pihak fakultas, pimpinan, staf, mahasiswa yang harus dikuatkan maka proses akreditasi dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, semua civitas akademika dan stakeholder PPAk juga harus memiliki visi dan misi yang sama untuk mencapai akreditasi A. Poin dalam akreditasi PPAk dan Sarjana hampir sama. Hanya saja perbedaannya di poin 4, yaitu S1 komposisi ujian praktisinya harus seimbang, tidak boleh yang mengajar PPAk hanya akademik saja tetapi semakin banyak praktisi semakin menguntungkan. Hal itu dikarenakan seorang praktisi dapat mempersiapkan apa yang harus dipersiapkan oleh mahasiswa dalam memasuki di dunia kerja nantinya.
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Photo Bersama para Wisuda/i Program Profesi Akuntansi Universitas Trisakti
Permasalahan mengenai PPAk dan Uji sertifikasi CA sudah sejak tiga tahun belakangan terjadi. Kebijakan itu dibentuk oleh IAI juga setelah perubahan kebijakan bahwa lulusan PPAk mendapatkan gelar CA. Dalam hal itu mereka bisa lulus hanya dengan tes, prosesnya tidak dinilai. Saya selaku Ketua Forum PPAk seluruh Indonesia sebelum menjabat ketua program PPAk Trisakti PPAk memperjuangkan “Tolong dihargai proses di dalam”. Proses akademik pendidikan sertifikasi berbeda dengan proses sertifikasi profesi. Terkecuali apabila PPAk merupakan lembaga diklat atau lembaga kursus, tetapi ini merupakan program studi dimana kami harus mematuhi kaidah-kaidah yang ada di Kemenristek dan Dikti. Dampak dari perubahan kebijakan tersebut tidak terlalu signifikan. Dikarenakan dapat melalui tes sertifikasi tanpa harus melalui pendidikan,
terdapat penurunan minat jumlah mahasiswa yang mengikuti Program PPAk. Namun lain hal di beberapa Program PPAk lain, mereka banyak yang tutup karena ada perubahan yang tidak menguntungkan tersebut. Profesi sertifikasi akuntansi itu banyak, yaitu terdiri dari CA, CPA, CMA, CFA, CFRa, dan masih banyak lagi. Kami berpendapat mengapa mahasiswa yang mengikuti PPAk harus ikut CA seolah-olah yang ikut pendidikan PPAk harus bergelar CA saja. Padahal, kebijakan tersebut sebelumnya tidak ada. Hal tersebut yang menyebabkan mahasiswa yang berminat dalam profesi akuntan publik tidak ingin mendapatkan gelar CA. Selain itu, kami juga mengkritisi “Apakah gelar CA tidak diakui dengan akuntan yang ingin menjadi akuntan publik, akuntan manajemen, dan lain-lain?” (AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
35
BERITA FAKULTAS
MENGENAL CULTURE JEPANG DENGAN JENESYS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti, Februari lalu mengirimkan mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti program pertukaran pelajar atau Student Exchange ternama dari Jepang, yaitu Jenesys. Mahasiswa FEB tersebut diantaranya Jesica Porogoi perwakilan dari Kelas Unggulan Prodi Akuntansi, Rabialdy Caisar Putra perwakilan dari Kelas Reguler Ekonomi Pembangunan, dan Tasha Mahdani perwakilan dari Kelas Internasional Prodi Manajemen. Program Jenesys kali ini mengadakan student exchange di Ehime University. “Pimpinan Universitas Trisakti, Wakil Rektorat III Universitas Trisakti mendapatkan surat dari kedutaan besar Jepang agar mengirmikan mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti program ini. Awalnya pihak dekanat FEB hanya mengirimkan dua mahasiswa, Jesica dan Tasha. Namun, saat Techincal Meeting pihak kedutaan meminta satu perwakilan mahasiswa lagi untuk mengikuti program ini. Maka dari itu, dekanat FEB memilih mahasiswa terbaiknya dari Ilmu Ekonomi agar seimbang”, ungkap Yudhi Lutfi selaku Wakil Dekan III (Kemahasiswaan).
Pimpinan Universitas Trisakti, Warek III dalam memilih mahasiswa yang layak untuk didelegasikan harus memenuhi berbagai persyaratan. Persyaratan tersebut, antara lain mahasiswa yang memiliki prestasi akademik bagus, memiliki kemampuan bahasa asing baik,
36
penguasaan teori yang cukup. Pihak Dekanat memilih Jesica dikarenakan sebelumnya pernah dikirim juga untuk mengikuti pelatihan dari DIKTI. Tasha sesuai persyaratan dikarenakan IPKnya bagus dan dari Kelas Internasional. Sedangkan, Rabialdy dari Reguler Ekonomi Pembangunan dikarenakan IPK dan Bahasa asingnya bagus.
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Doc. Photo bersama Jenesys
Program Jenesys kali ini membahas mengenai Ekonomi, Agrikultura, dan Politik. Universitas yang mengikuti program Jenesys dari masing-masing bidang yang telah ditentukan tersebut, yaitu Universitas Atmajaya, Universitas Pelita Harapan, Universitas Prasetya Mulya, Universitas Tarumanegara Universitas Telkom, dan Universitas Trisakti yang mengikuti bidang Ekonomi. Bidang Agrikultura diikuti oleh Institut Pertanan Bogor, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Gadjah Mada. Sedangkan, Politik hanya diikuti oleh Universitas Indonesia. “Program Jenesys saya sudah tau sejak lama. Dimana dalam program tersebut saya dapat mempelajari budaya Jepang dan mengetahui karakter dari pribadi masyarakat jepang itu
sendiri. Selain itu, saya juga dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di Jepang”, ucap Jessica. Sependapat dengan ungkapan Rabi Aldi, “Sebagai pengalaman aja, dimana dari program ini kita bisa kenal Jepang dari segi budaya, pendidikan, pola hidup, sikap, pengalaman, bahasa, dan motivasi bisa dapat pengalaman lebih dari budaya luar”. Sedangkan pendapat dari Tasya “Program ini membantu banget buat application kerja, belajar culture jepang, melihat cara kerja masyarakatnya, alasan jepang bisa jadi sebuah negara sukses dari bidang pekerjaan, teknologi, dan knowledge-nya.” Aktivitas yang dilakukan oleh mereka ketika berada di Jepang, terdiri dari lecture mengenai apa itu jepang dari segi ekonomi, sosial, infrastruktur.
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
37
BERITA FAKULTAS Selain itu,mereka juga berkunjung ke Bursa Efek Indonesia di Jepang yang bertujuan untuk membandingkan BEI di Indonesia dan Jepang, berkunjung ke tempat belajar bahasa, mempelajari sistem pemerintahan Jepang khususnya otonomi yang dijalankan pemerintahan Jepang, mempelajari tata krama Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam program ini juga terdapat workshop untuk bertukar pikiran antara mahasiswa Jepang dan Indonesia, dimana dalam workshop tersebut dibagi grup untuk berkomunikasi langsung dengan warga negara Indonesia yang kuliah di Universitas Himai dan mahasiswa Jepang itu sendiri. Dalam sesi sharing tersebut mereka membahas mengenai beasiwa LPDP, beasiswa yang ada di Jepang dan Indonesia, Kurikulum Jepang, bahkan hal kecil untuk mengakrabkan diri seperti, hantu Jepang. Sikap yang dapat ditiru dari mahasiswa Jepang untuk mahasiswa Indonesia adalah Sikapnya dalam mengerjakan tugas dengan tepat waktu dan disiplin. Bagi mereka telat merupakan suatu hal yang serius karena waktu menurut mereka itu sangat berharga. Selain itu, mereka juga dalam bertindak sangat cepat, mobilisasinya bagus, serta tidak ada wasting time dalam setiap individu masyarakatnya. Menurut Jesica, masyarakat Indonesia terlalu hidup mewah.
38
Dimana mereka mengukur harta dari kekayaan saja. Sedangkan masyarakat Jepang mengukur harta dari kesejahteraan hidup mereka. Setelah mengikuti program Jenesys, Jessica, Rabi, dan Tasya bermaksud untuk membuat klub untuk menyediakan informasi mengenai studi banding secara informal terlebih dahulu bukan berbentuk UKM. Hal itu dikarenakan informasi yang disediakan oleh kampus masih kurang. Tujuan utama dari klub tersebut adalah untuk mencari informasi mengenai event internasional agar mahasiswa Uiversitas Trisakti bisa aktif di luar negeri bukan hanya dalam negeri saja. Dalam klub ini juga dapat memberi kesempatan kepada mahasiswa baru untuk tahu prosedur dan pesyaratan Jenesys atau beasiswa lain, mempelajari bahasa asing, khususnya bahasa inggris, dan bertukar pengalaman bagi yang sudah pernah mengikuti studi banding ke luar. Dalam aktivitas kemarin mereka juga memiliki pengalaman dan pelajaran berharga, yaitu saat mereka telat makan malam. Akibat telat makan malam tersebut mereka mendapat teguran yang berada di luar ekspektesinya sehingga menyebabkan mereka sadar gerak cepat itu sangat penting. (AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Universitas Trisakti 27 Februari, 5 dan 12 Maret 20
PERTEMUAN DENGAN ALUMNI DAN PENGGUNA JASA Dekan FEB Dr. Bambang Sudaryono, Ak, MBA mengatakan, acara ini diadakan mengacu kepada Undang-Undang dan peraturan menteri untuk standar pendidikan. Kemudian, KKNI yang mengharuskan penjenjangan dan ketrampilan, intinya jika dahulu seorang lulusan hanya memiliki ilmu pengetahuan saja, saat ini lulusan juga harus memiliki ketrampilan juga. Sehingga ketika mereka masuk dunia kerja dapat masuk ke penjenjangan strata level lebih jelas, di strata level berapa. Umpamanya D-IV atau S1 ketika masuk dunia kerja akan mendapatkan strata level 6, sementara level dalam dunia kerja itu mulai dari strata level 1 sampai 9. Dalam stakeholder yang diinginkan adalah ketrampilan sesuai dengan kebutuhan di perusahaannya, sedangkan seperti tuntutan KKNI yang merupakan barang baru di dunia pendidikan tinggi ini harus juga menyesuaikan, misalnya lulusan kita tidak bisa menyusun laporan (untuk D-IV/S1) hanya bisa kerja sesuai prosedur yang sudah ada, atau lulusan tidak mampu memecahkan masalah (untuk S2). Sedangkan, S3 diharapkan mampu menerapkan filosofi ilmu serta menerapkan pembaharuan dari ilmu dan riset. Hal tersebut merupakan hal dituntut ketrampilannya di dunia kerja. Dr. Bambang Sudaryono, Ak, MBA menegaskan, “Jika dalam pertemuan hari ini hanya masukan untuk penyempurnaan kurikulum karena sebelumnya kita sudah susun, kekurangannya apa dan ketrampilan apa yang harus dimiliki untuk prodi
ini, misalnya lulusan masih lemah di bahasa inggrisnya maka akan kita tambah, lulusan perlu mendapatkan suatu keterampilan ini, kita tambahkan, dengan harapan lulusan tetap bisa bersaing di persaingan global. Prof. Dr. Farah Margaretha, ME Selaku Wadek IV koordinator per prodi mengatakan, “Pentingnya temu alumni ini untuk menentukan apakah kurikulum kita ini masih memadai untuk bekerja. Selain itu, alumni yang masih muda juga memiliki dampak networking, selain memberi masukan yang diperlukan untuk bekerja. Dan, apakah mahasiswa lulusan Universitas Trisakti masih harus mengikuti training atau lab yang sudah didapat dapat membantu tinggal meningkatkan kompetensinya saja. Pentingnya agar dapat membandingkan perbandingan lulusan saat ini dan sebelumnya, umpamanya yang baru IPKnya tinggi tetapi skillnya biasa aja dan yang lama IPKnya biasa tetapi skillnya mumpuni. Skill tersebut, diantaranya penguasaan bahasa asing, soft skill”. Pertemuan Alumni dan Pengguna jasa ini dibuat per prodi karena kebutuhan untuk lulusan vokasi atau sarjana pasti berbeda. Selain itu, setelah sharing mereka juga bisa berkreasi atau mengembangkan sendiri sesuai dengan prodi masing-masing. Pengguna jasa atau perusahaan yang diberi kesempatan untuk pertemuan dipilih sesuai minat prodi karena kriteria dari masing-masing jurusan pasti berbeda. (AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
39
BERITA FAKULTAS
SEMANGAT JUANG MELAHIRKAN KESUKSESAN Dr. Sekar Mayangsari, Ak, MSi, CA Kelahiran 8 Maret 1968 merupakan Lulusan Program Doktor FEB Universitas Gajah Mada Tahun 2005. Ia mulai Aktif di Universitas Trisakti sejak Tahun 1994 dengan diamanahkan menjadi ketua program studi PPAk sampai saat ini. Di samping itu, beliau juga menjabat sebagi Pembantu Dewan Riset Fakultas, Vice President Asia Pacific Management Accounting Association sejak 2014 sampai dengan sekarang Editor in Chief MRAAI, dan Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (yang saat ini sedang running profesi akuntan publik dan akuntan forensik).
40
Dr. Sekar Mayangsari, Ak, MSi, CA selain di dalam kampus Universitas Trisakti beliau juga aktif di Badan Akreditasi Nasional (Asessor), Staf Ahli di bidang penelitian, Badan Regulator PDAM, Kementrian Pemberdayaan Perempuan, Kementrian Perekonomian dalam melakukan berbagai penyajian seperti Tahun 2007 kemarin, pemerintah meghilangkan subsidi minyak tanah untuk beralih ke gas LPG dengan membuat tim pengkajian untuk melihat apakah betul menjadikan gas LPG sebagai bahan bakar utama dalam masyarakat akan memberikan manfaat untuk orang banyak, Oleh karena itu, sampai saat ini, apabila saya melihat tabung melon itu seperti ada kontribusi meskipun kecil. Hingga saya bilang ke anak-anak, “Ada mamah di situ”. Ungkapan itu karena saya melibatkan anak-anak untuk survey. Selain, keaktifannya di lingkup nasional beliau juga aktif di lingkup internasional, antara lain menjadi Senior Director Asia Pacific Management Accountant Assoisiation, Wakil Ketua 1 untuk IAI untuk
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
PROFIL DOSEN
“Sejak saya lulus dari S1 Universitas Airlangga menjadi pegawai negeri di Kementrian Keaungan, saya mengkuti proses recruitment di salah satu lembaga yang dibawahi lembaga kementrian tersebut. Tidak lama berjalan, proses saya hijrah ke Jakarta menjadi CPNS merasa menjadi pegawai negeri bukan sesuatu yang menyenangkan karena menjadi CPNS nyaris tidak ada pekerjaan yang bisa di handle. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk keluar. Dalam perjalanan, saya sudah menempuh beberapa profesi pendidikan atau dunia kerja sampai akhirnya bertemu dengan Universitas Trisakti”. Ungkap Dr. Sekar Mayangsari, Ak, MSi, CA. Motivasi saya terutama sebagai makhluk hidup kita harus mempunyai manfaat untuk banyak orang. Hal itu yang membuat saya menjadi mencintai profesi saya. Setiap hari saya datang ke kampus ini memiliki tanggung jawab untuk mendidik mahasiswa sekian banyak sehingga itu yang membuat saya sampai saat ini berusaha memberikan yang terbaik. Selain itu, saya juga dapat memberikan contoh untuk anak-anak. “Hal itu yang memotivasi saya masih berkiprah sampai saat ini baik di Trisakti maupun luar Trisakti”, Ucapnya.
BERITA FAKULTAS Departemen Akuntan Pendidik, Anggota Governance World untuk ASEAN Accounting Work Group. Tidak hanya aktif di bidang organisasi, Dr. Sekar Mayangsari, Ak, MSi, CA pun memiliki berbagai penghargaan sebagai peneliti terbaik. Penghargaan tersebut antara lain, di lingkup Universitas Trisakti sudah sejak tahun 2003. Di lingkup Simposium Nasional Akuntansi beliau pun mendapat penghargaan pertama pada Tahun 2003. Selain itu, pada tahun 2014 Seminar Internasional yang kebetulan diadakan di Jakarta, mendapatkan predikat paper terbaik. Publikasi terakhir beliau, yaitu publikasi bersama kolega dari jepang dengan judul buku “Accounting Education Indonesian”. Dr. Sekar Mayangsari, Ak, MSi, CA dalam mengatur waktunya mengatakan “Apabila ada orang yang bisa seimbang antara keluarga dengan aktivitas di luar saya salut. Kalau diposisi saya, tidak terlalu seimbang karena begitu banyak aktivitas di luar sehingga porsi saya untuk keluarga adalah weekend selebihnya ya saya lebih banyak berkomunikasi via handphone. Namun, nilai-nilai kepada anak-anak sudah saya tanamkan sejak mereka kecil karena menurut saya seseorang bisa bertumbuh dengan baik, pondasinya adalah ketika mereka balita. Setelah balita, anak banyak masuk intervensi dari luar seperti internet. Mereka ikut saya sekitar tujuh tahun sampai saya S2 dan S3 full sehingga setelah kembali saya cukup percaya diri agar anak tidak perlu selalu dipantau. Sekarang saya sudah bahagia menjadi orang tua karena semua anak-anak sudah on the track tidak selalu dipantau. Mudah-mudahan yang saya lakukan seimbang”.
Pesan Dr. Sekar Mayangsari, Ak, MSi, CA untuk mahasiswa yaitu dikarenakan semua sudah dimajukan dengan kemajuan sehingga mereka tidak ada stuggle of live, gampang menyerah, gampang untuk putus asa, gampang untuk bilang “sudahlah gini aja” karena sudah dimanjakan oleh lingkungan. Kunci sukses adalah kerja keras, sesuatu yang enak itu tidak dari proses yang instan. Saya pesankan untuk mahasiswa apabila ingin mendapatkan nilai A, belajarlah dengan baik, jangan jadi mahasiswa kuper atau mahasiswa yang hanya menjalankan aktivitas rumah kuliah rumah kuliah. Hal itu dikarenakan saat mereka bekerja nanti akan tidak cukup struggle untuk menghadapi tekanan pekerjaan. Mereka yang IPKnya tinggi hanya bisa jadi pekerja biasa karena sehariharinya mereka hanya bercengkrama dengan kertas dan buku. Bercengkrama dengan kertas dan buku itu tidak membuat diri menjadi dewasa. Lain hal apabila dengan orang, saat kita bisa berinteraksi dengan manusia yang memiliki banyak emosi dapat membuat diri menjadi dewasa. Dengan demikian, keterlibatan mahasiswa di dalam organisasi akan mendapatkan soft skill yang tidak akan mereka dapat dalam kelas. Seseorang yang sukses adalah ketika mereka kuliah dengan belajar di kelas dan juga aktif di organisasi. Hal itu dikarenakan saat ini perusahaan lebih mengutamakan para pencari kerja atau mahasiswa yang memiliki pengalaman ormawa daripada IPK tinggi. Selain itu para pencari kerja harus memiliki etika dan etiket yang baik.(AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
41
BERITA FAKULTAS
Lecture Exchange Erasmus+ Mobility Staff for Teaching 2016 Dr. Ayu Ekasari merupakan dosen tetap FEB Usakti. Saat ini ia ditetapkan sebagai koordinator mata kuliah perilaku konsumen. Selain itu, ia juga mengajar konsentrasi mata kuliah riset pemasaran dan seminar pemasaran.
“Di saat pembukaan pendaftaran, saya mendaftar program Staff Mobility for Teaching tersebut dan saya memperoleh kesempatan untuk mengikutinya. Dalam program tersebut saya harus berkunjung dan mengajar serta memberi seminar di University of Economics di Bratislava, ibukota Slovakia, Eropa Timur”, ungkapnya. Apa kegiatan yang akan dilakukan selama mengikuti program Erasmus+ Staff Mobility for di Slovakia? “Kegiatan saya selama dua minggu di sana adalah mengajar dan memberi seminar untuk mahasiswa tingkat Doktoral. Dikarenakan latar belakang saya adalah pemasaran di sana saya bergabung dengan Department of Marketing untuk melakukan aktivitas sesuai yang telah disepakati bersama dengan PIC-nya, yaitu salah seorang professor di bidang pemasaran”.
42
“Secara garis besar, saya akan memberikan kuliah mengenai Integrated Marketing Communication dan Social and Societal Marketing di Indonesia” Selain itu, saya akan memberikan seminar untuk mahasiswa doktoral di sana mengenai Masyarakat Ekonomi dan Asean dan tantangannya bagi Indonesia. Sesuai dengan bidang saya, yaitu pemasaran, maka saya akan meninjau bagaimana peluang Indonesia memasuki pasar ASEAN khususnya sektor jasa, yaitu pariwisata. Seperti diketahui dari data yang ada, industri komoditas sedang menurun dan pariwisata adalah industri yang diproyeksikan berkembang pesat di beberapa tahun ke depan”. “Saya akan memaparkan bagaimana Indonesia sudah mulai menerapkan sustainability tourism maupun green hotel, suatu fenomena yang saat ini mulai dipraktekkan di dunia pariwisata, mengingat meningkatnya kesadaran konsumen maupun pelaku bisnis pariwisata untuk tetap menjaga lingkungan.”
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
PROFIL DOSEN
Bulan April tahun ini, ia dengan Hasnawati, SE, Ak, M.Komp dan Sri Yani Kusumastuti, SE, MSi memperoleh grant dari Erasmus+, sebuah program di bawah Uni Eropa, yang difasilitasi oleh CAAL International Education Organizer dan diprakarsai oleh Prof. Asep Hermawan untuk mengikuti Erasmus+ Staff Mobility for Teaching.
BERITA FAKULTAS “Saya juga akan membahas mengenai Green Business di Indonesia. Menurut saya green business ini penting mengingat saat ini kita dan banyak negara di dunia sedang mengampanyekan keberkelanjutan (sustainability) di berbagai bidang, termasuk bisnis. “Kegiatan lain yang sudah diagendakan adalah berdiskusi dengan Team Research di University of Economics at Bratislava untuk membahas kolaborasi penelitian yang bisa bermanfaat bagi bidang ilmu pemasaran di kedua negara” Apa yang memotivasi ibu untuk mengikuti program Teaching Mobility Staff ini? Alasan saya yang pertama adalah untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda. Bagi saya mengajar dan memberikan seminar di luar negeri dengan audience yang berbeda merupakan suatu tantangan yang menarik. Alasan kedua adalah untuk mencari peluang dalam melakukan kerjasama riset dengan pihak universitas di sana sehingga dalam jangka panjang Fakultas Ekonomi dan Bisnis bisa memperoleh manfaat dari kegiatan joint research ini.. Selanjutnya saya ingin memperkenalkan negara kita ke Slovakia, sebuah negara yang dulu tergabung dengan Ceko dan
termasuk negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat. Harapan saya, seminar yang akan saya adakan dapat membuka wawasan , paling tidak civitas akademika di University of Economics at Bratislava untuk lebih mengenal Indonesia dan bersedia mengunjungi negara kita. Saya ingin agar Indonesia tidak hanya dikenal sebagai Bali saja, tapi juga meliputi banyak destinasi wisata lain yang layak dikunjungi. Selesai mengikuti Erasmus Mobility Teaching ini, apa yang akan ibu lakukan? Jika diberi kesempatan, saya akan berbagi pengalaman kepada rekan/ kolega dosen tentang bagaimana mengajar di luar negeri dengan kondisi budaya dan mahasiswa yang amat berbeda dengan di Indonesia. Saya juga akan mengajak para dosen untuk tidak ragu mengikuti program semacam ini agar pengalaman dan wawasan dapat bertambah. Saya juga akan berbagi pengalaman apa yang saya alami di sana dari kepada para mahasiswa misalnya bagaimana budaya dan iklim pembelajaran di sana, serta isuue- issue terbaru dalam pemasaran yang bermanfaat bagi mahasiswa. (AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
43
BERITA FAKULTAS
Sri Yani Kusumastuti
Training Exchange Erasmus Mundus 2016 : Berani Mengambil Peluang
Bulan April Tahun ini, Sri Yani Kusumastuti, SE, MSi berkesempatan mengikuti program yang disponsori oleh Erasmus Mundus dan diprakarsai
44
oleh Prof. Asep Hermawan. Ia berkesembatan mengikuti Training Exchange yang difasilitasi oleh lembaga CAAL International Education Organizer. Program exchange kali ini bekerja sama dengan University of Economic Bratislava. Selain, Sri Yani Kusumastuti, SE, MSi, Hasnawati, SE, Ak, M.Komp, dan Dr. Ayu Eka Sari juga mengikuti program ini. Hanya perbedaannya Hasnawati, SE, Ak, M.Komp mengikuti program Student Exchange prodi doktoral selama empat minggu, Dr. Ayu Eka Sari mengikuti program Lecutre Exchange selama dua minggu, dan Sri Yani Kusumastuti, SE, MSi sendiri mengikuti program Training Exchange selama dua minggu. Program Training Exhange sendiri merupakan kegiatan magang dosen untuk mendapatkan penyegaran dan wawasan ilmu yang lebih di dunia internasional. “Dalam program ini, saya akan lebih banyak belajar mengenai mikro, riset dan organisasi industri. Kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah dengan melihat dosen universitas negara yang dituju dalam mengajar. Dengan
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
PROFIL DOSEN
Sri Yani Kusumastuti, SE, MSi kelahiran Yogyakarta, 14 Oktober 1966 adalah Dosen FEB sejak 1991 - sekarang. Ia adalah lulusan S1 FE UGM pada tahun 1990. Setelah itu, ia melanjutkan studinya di Magister Sains (MSi) dari Program Pasca Sarjana, Ilmu Sosial, Program Ekonomi dan Studi Pembangunan UGM pada tahun 1995. Sri Yani Kusumastuti, SE, MSi mengajar konsentrasi Ekonomi Mikro. Selain Dosen S1 FEB Usakti, ia juga merupakan dosen di Magister Ekonomi Universitas Trisakti, Magister Manajemen CSR Usakti, Diploma Empat Keuangan Usakti. Bukan hanya di Universitas Trisakti, ia juga aktif sebagai dosen di Universitas Gajah Mada. Selain dosen, ia juga merupakan Sekretaris Dewan Riset FEB, Instruktur Program Pendidikan Akuntansi BCA, Training Center BCA, Koordinator Pusat Data, Pusat Studi dan Pengembangan Ekonomi Keuangan (PUSPEK) Universitas Trisakti, Anggota Tim Jaminan Mutu Fakutas Ekonomi Universitas Trisakti, Editor di Media Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti, Instruktur Pelatihan EVIEWS, SPSS, dan DEA, Ekonom di The Indonesian Economic Intelligence (IEI).
BERITA FAKULTAS demikian, melalui program ini diharapkan dapat mengembangkan kurikulum yang sudah ada”, ungkapnya. Alasan Sri Yani Kusumastuti, SE, MSi mengikuti program ini adalah untuk menambah ability atau kemampuan mengenai bagaimana cara belajar teori ekonomi, belajar riset, dan lain-lain. “Setelah saya mendapatkan pengalaman tersebut, saya pasti akan informasikan ke teman-teman yang lain.
Dengan melakukan compare dari pengalaman dan ilmu yang di dapat apakah di Universitas Trisakti ini diperlukan pengembangan di program pembangunan atau metode prodi mikro”, ucapnya lagi. Perasaannya setelah mendapatkan kesempatan ini, “Saya tidak menyangka. Dikarenakan mendapatkan informasinya saat liburan akhir tahun. Setelah mendapatkan informasi tersebut, saya langsung hubungi kembali untuk memberikan terimakasih sudah diberikan kesempatan untuk belajar”, ucapnya dengan senyum. (AF)
alah d a Si pasti M E, reka kita S , i t e stu ka. M alkan a sum terbu tan, as an itu u ni K an ini empa mpat a Y t e Sri empa n kes il kes n a a b s Pes ua ke berik ngam sem n mem uk me t aka ni un a ber
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
45
BERITA FAKULTAS
Berprestasi di Dalam dan Luar Kampus
Mery Oktavia Rahman adalah mahasiswi program studi manajemen FEB Usakti. Mery adalah lulusan SMP Pangudi Luhur Salatiga selama satu tahun. Kemudian di tahun kedua, ia pindah ke SMP Dwiguna Depok, Jawa Barat. Ia aktif sebagai Taekwondo Wirayudha di SMA 4 Bogor. Prestasi Mery sudah banyak sejak ia Sekolah Menengah, antara lain, Kejuaraan Walikota CUP Pemenang ke III, Pemenang ke III KTB CUP, Pemenang ke III Kejuaraan Taewondo Indonesia se-Kota Kab Bogor. Selain itu, saat SMA ia juga aktif sebagai bendahara dan sekretaris dewan harian OSIS. Dengan IPK 3,63 ia juga aktif sebagai Asisten Dosen, saat ini ia aktif mengikuti organisasi di dalam atau luar kampus, seperti Ketua Bidang BPHMJ-Mj Pengkajian Ilmiah, Perwakilan dari Jurusan untuk LKM-TM sebagai Ketua Koordinasi, Divisi Humas GRAK Bogor(Komunitas Pemuda dan Pemudi Bogor), dan United Indonesian Bogor.
46
PROFIL MAHASISWA
Pesan kepada mahasiswa lain, saya mengutip kata dari Anis Baswedan, “ Seorang mahasiswa jangan hanya belajar di dalam ruangan saja karena apabila hanya belajar di dalam ruangan termasuk orang yang merugi. Selain itu, semasa kuliah itu ibaratnya kita sebagai mahasiswa yang membuat perubahan dari sekarang Belajar jadi pemimpin bangsa”.
Motivasi dari diri saya sebenarnya bukan untuk berprestasi tetapi lebih kepada prinsip hari ini harus lebih baik daripada hari sebelumya. Motivasi saya juga bahwa setiap hari kita masih perlu terus belajar agar lebih baik lagi ke depannya. Cara saya mengatur waktu sesuai dengan diri sendiri dengan memanajemen waktu yang bagus melalui time schedule. Harapan ke depannya saya bisa jadi lebih baik dari sebelumnya apapun yang dilakukan, selain itu juga pastinya bermanfaat buat orang. (AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Berani Mencoba Berpikir Out Of The Box
Organisasi yang aktif diikuti, antara lain Parlemen Komisi V(Administrasi Keuangan) Tahun 2014/ 2015, Koordinator acara Dialog Kelembagaan, Latihan Kepemimpinan, Koor Lapangan, Panitia Forum Diskusi dan Seminar. Lalu saat ini, ia diamanahkan untuk menjabat sebagai Ketua Himpunan Prodi Ekonomi Pembangunan Periode 2015/2016.
“Alasan saya untuk aktif organisasi dan berprestasi akademik adalah untuk keluar dari zona nyaman. Saya berprinsip bahwa diri harus berpikiran out of the box. Selama orang tua saya ijiin dan mendukung saya dengan semangat, saya akan lakukan itu”. Cara saya mengatur waktu dalam aktivitas tersebut adalah dengan cara membuat schedule dan jam kerja”, ungkapnya. Pesan saya adalah “Jangan takut ikut organisasi. Saya kumpul rajin dan aktif mengikuti rapat, tetapi tidak lupa dengan tugas. Sebelum ikut, kita harus tahu dulu, lingkungannya seperti apa dan manfaatnya buat kita apa. Setelah jadi panitia, pasti kita bisa tahu manfaatnya. Intinya coba aja dulu”.(AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
PROFIL MAHASISWA
Muhammad Widhy Prase . Kelahiran Jakarta, 24 Maret 1996 adalah salah satu mahasiswa prodi Ekonomi Pembangunan yang memiliki prestasi di bidang akademik dan non akademik. Selain prestasi akademiknya bagus, ia juga aktif berorganisasi di kampus. Prestasi yang pernah ia raih, yaitu peserta lomba International Micro Economic UNPAD, peserta paper BI, dan TEBFC. IPK Muhammad Widhy Prase saat ini adalah 3,63.
47
BERITA FAKULTAS
Berprestasi Sebagai Personal Value
Dengan aktif organisasi, ia memiliki banyak pengalaman dalam kepanitiaan, diantaranya Bendahara Malam Keakraban BPHMJ-Ak 2014, Dokumentasi BPHMJ-Ak 2014, Penanggung jawab acara buka puasa SKI-IT bersama anak yatim 2015, Pendamping kelas PPSMB 2015, dan MC dalam pembukaan pelatihan penyusunan laporan keuangan koperasi oleh USAKTI 2016 Bendahara DI BPHMJ-Ak 2016. Hal yang memotivasi Nada Fastaqlaili untuk berprestasi ungkapnya, “(Prestasi) Akademik itu sebagai gambaran bagaimana, saya telah menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa yang
48
“Dengan segala aktivitas yang saat ini, pastinya jatah main saya jadi berkurang. Tapi, Alhamdulillah selama ini saya bisa menikmati dan tidak merasa kekurangan waktu main. Mungkin karena saya sadar yang dilakuin pasti ada benefitnya untuk diri sendiri. Contohnya, semester ke 2 lalu saya menjadi asdos akuntansi, jadwal yang kosong sebelumnya jadi harus diisi dengan mengajar. Tapi, saya bisa menikmati tanggung jawab itu karena dengan mengajar saya dapet meningkatkan softskill saya dan bisa berinteraksi dengan orang lain, baik sesama pengajar, perkuliahan atau mahasiswa di kelas. Intinya, saya ‘enggak’ mau menganggap yang saya jalani saat ini sebagai beban. Meski begitu, saya tetap mengatur waktu untuk refreshing karena mengingat semua orang butuh untuk itu”, ucapnya lagi. Pesan Nada Fastaqlaili untuk mahasiswa FEB lain “Terus berusaha menghilangkan sifat ‘mager’-nya karena penyakit itu yang biasa banget dihadapi. Tetapi, terkadang
PROFIL MAHASISWA
Nada Fastaqlaili kelahiran Pekanbaru, 24 April 1996 adalah mahasiswa prodi Akuntansi yang memiliki prestasi di bidang akademik dan non akademik. Prestasi yang pernah di raih oleh Nada Fastaqlaili, yaitu Top 24 Accounting Competition IAF (Indonesian Accounting Fair) 16 FEB-UI, Top 5 Accounting Competition, dan TEBFC 11 Universitas Trisakti. Selain prestasi tersebut, ia juga banyak memiliki pengalaman organisasi, antara lain Staff BPHMJ-AK Periode 2014/2015 dan 2015/ 2016, Staff PSDM SKI-IT Periode 2014/2015 dan 2015/2016, dan Anggota Departemen Kerohanian BEM FEB Periode 2015/2016. Pengalaman softskill yang aktif ia ikuti sampai saat ini adalah Asisten Dosen Akuntansi Periode ganjil dan genap 2015/2016. Indeks Prestasi Kumulatif yang ia peroleh saat ini adalah 3,73.
menimba ilmu di kampus Usakti. Sedangkan, Motivasi pengalaman di bidang non akademik karena saya ingin saat lulus nanti sudah siap menghadapi dunia kerja yang daya saingnya semakin tinggi sehingga pada saat memasuki dunia kerja nanti, saya tidak hanya menjual kemampuan akademik, tetapi juga keahlian di bidang non akademik. Dan, untuk pengalaman softskill untuk menambah nilai bagi diri sendiri”.
kita malah ngikutin rasa malesnya. Duh, sayang banget! Padahal banyak hal yang kita belum tau dan bisa kita pelajari selagi muda. Isilah waktu kita dengan hal positif, selain bermanfaat kita secara gak langsung juga bisa menghindari diri dari kegiatan yang negatif. Setelah itu, jangan mudah menyerah dan imbangi dengan berdo’a.(AF)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
Tantangan Bukanlah Halangan Untuk Berprestasi Dalam wawancara, pak Gun, mengungkapkan, “Kesan dan pesan, Kesannya, masih banyak yang perlu diperbaiki. Misalnya, fasilitas-fasilitas pendukung agar lebih bagus lagi yang perlu diperbaiki”.
Kesibukan beliau berkarir di perguruan tinggi tidak lantas melupakan tanggungjawabnya sebagai seorang Ayah. Pak Gun memiliki 2 orang putri, anak pertama kelas 2 SMA dan anak kedua di kelas 6 SD. Dalam rangka pengembangan SDM di FEB Usakti, ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah pada jenjang S1 Program Studi Ekonomi di UNISMA Bekasi. Lulus dengan IPK 3,10.
Pa’Gun juga menutup perbincangan dengan pesan “Menurut saya kalau selama kita mau belajar tidak ada yang sulit, yang penting mau belajar dan tekun.
PROFIL KARYAWAN
G
unarto, lahir di Brebes, 15 April 1970, saat ini berusia 46 tahun. Awal bekerja di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Usakti pada tahun 1992 (24 tahun). Pertama bekerja di Universitas Trisakti, beliau ditempatkan di bagian SDM Personalia Kampus A, dulu disebut dengan sub bagian administrasi dosen dan karyawan. Setelah itu ia dipindahkan ke bagian Admin. Perkuliahan Kampus F, tugas utama meng-input kehadiran dosen mengajar dan mahasiswa ke sistem SIAKAD (Sistem Informasi Akademik Online). Kemudian dimutasi kembali ke bagian Administrasi Statistik Dokumentasi. Setelah 2 Tahun, dimutasi ke bagian Adm. Magister Ekonomi S2. Setelah 2 tahun, dimutasi lagi ke bagian Ujian Kampus A, selama kurang lebih 5 tahun dibagian Ujian. Kemudian pada tahun 2012-skarang, dipindahkan ke bagian Adm. Kelas Internasional, menangani Admin. Dosen, Admin. Mahasiswa, sampai Jadwal perkuliahan, semua ia yang mengerjakannya.
Selain bekerja, ia juga aktif mengikuti kegiatan lain, yaitu ikut serta dalam tim futsal karyawan FEB dan bulutangkis. Dalam rangka acara di Dies Natalis Usakti ke-50, ia juga ikut serta dalam acara gerak jalan dan perlombaan yang diselenggarakan untuk menyambut dies natalis Usakti. Kunci sukses beliau adalah tidak pernah mengeluh dalam menjalani pekerjaannya, semua dijalani dengan baik, tulus, ikhlas dan mengikuti prosedur yang ada. Dan ini terbukti, tahun 2010 beliau mendapat predikat Karyawan Berprestasi.
Bagi saya kalau kitanya mau, iya kan berapa hampir 5 kali saya dimutasi maksudnya itu semua dijadikan pengalaman, dari disitu kita ada pengalaman ternyata di bagian lain banyak pengalaman seperti ini. Itu lebih bagus dan masalah rolling itu perlu juga. “Harapan saya mudah-mudahan mahasiswanya lebih disiplin, terutama fasilitas-fasilitas mahasiswa kalau bisa dipenuhi. Seperti fasilitas komputer, misalnya untuk mahasiswa menggunakan komputer itu perlu juga”. (AB)
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
49
BERITA FAKULTAS
50
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
BERITA FAKULTAS
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
51
ARTIKEL
TUSUK GIGI, SESAJEN, DAN BUDAYA KORUPSI Bahtiar Usman (Ketua DKM Masjid Asyuhada Usakti)
Pendahuluan Seorang anak setingkat SD (Sekolah Dasar) tiba-tiba minta kepada bapaknya dibelikan kertas untuk kepentingan gambar, coret-coretan, atau kepentingan sekolah lainnya. Dengan bangga dan penuh kasih sayang bapaknya yang menjadi karyawan di sebuah kantor berkata : “tidak usah belik nak, nanti bapak bawakan dari kantor”. Tanpa disadari sedikitpun oleh seorang bapak tersebut bahwa dia telah mengajari anaknya untuk mengambil apa yang bukan menjadi haknya. Kewajiban bapak tersebut adalah bekerja dengan baik dan memperoleh imbalan dari apa yang telah dia kerjakan sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh pimpinan kantornya, sedangkan kertas adalah kepunyaan kantor. Hari ini kantor kehilangan beberapa lembar kertas, besok beberapa lusin buku dan fulpen, bulan depan beberapa unit computer, tahun depan bisa jadi gedung kantornya nya yang dijual dan diperlakukan seperti milik sendiri. Seringkali orang tidak menyadari, hal-hal kecil akan menjadi sangat besar kalau dilakukan secara terus menerus. Nyamuk walaupun kecil lebih banyak membunuh manusia dibanding ular Kobra dan Harimau yang besar dan buas. Tusuk Gigi dan Garpu Seringkali ketika kita selesai makan di restoran atau rumah makan dan kita pulang, tanpa disadari kita membawa beberapa biji tusuk gigi atau beberapa lembar tisu dengan tujuan untuk digunakan pada kesempatan lain kalau diperlukan. Kebiasaan seperti ini seperti sesuatu yang normal dan wajar. Kita lupa bahwa hak kita adalah menikmati makanan atau suasana di tempat itu sesuai dengan apa yang kita bayar tanpa diembel-embeli dengan membawa pulang sesuatu yang seharusnya bukan menjadi hak kita. Pada bagian lain dari kehidupan manusia, tidak jarang kita menemukan orang turun dari pesawat terbang membawa oleh-oleh unik berupa garpu, pisau, sendok atau yang lainnya yang berasal dari pesawat. Penumpang pesawat ini lupa bahwa hak dia hanyalah terbang bersama pesawat tersebut dengan segala fasilitas yang diberikan untuknya. Garpu, pisau, sendok adalah milik pesawat yang dia
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
51
ARTIKEL tumpangi dan kita tidak punya hak sedikitpun untuk mengambilnya. Harusnya penumpang ini belajar dari pengalamannya sendiri ketika dia nonton bioskop (kalau dia pernah nonton bioskop). Pada saat dia selesai nonton dan pulang, dia tidak pernah membawa pulang layar bioskop, tidak pernah mengangkut kursi bioskop, karena dia tau itu bukan haknya. Hal yang sama berlaku ketika seseorang naik taxi atau angkutan umum lainnya. Kebiasaan-kebiasaan seperti mengambil tusuk gigi di restoran, padahal itu milik rumah makan atau restoran tersebut, mengambil kertas di kantor padahal itu milik kantor, mengambil garpu atau sendok di pesawat padahal itu milik pesawat adalah beberapa contoh kecil sebuah perilaku yang akan menyebabkan hati manusia menjadi kotor dan gelap sehingga tidak lagi dapat membedakan mana miliknya dan mana milik orang lain, mana harta bendanya dan mana harta benda orang lain, mana kekuasaan yang menjadi tanggung jawabnya dan mana kekuasaan yang menjadi hak dan tanggung jawab orang lain, mana kantornya dan mana rumah keluarganya. Pada tataran yang lebih tinggi, kebiasaan-kebiasaan seperti inilah yang melahirkan korupsi, baik korupsi uang, korupsi kekuasaan, serta korupsi dalam bentuk yang lainnya. Dengan sangat indah Imam Gazali dalam bukunya “Ihya Ulumuddin” menggambarkan bahwa hati manusia itu seperti kaca yang bersih dan bening. Setiap manusia yang melakukan kesalahan dan dosa, maka hatinya akan ternoda seperti ternodanya kaca akibat tertempelnya debu. Kalau tidak cepat disadari dan bersegera memohon ampun kepada Allah, maka noda-noda tersebut akan menghitamkan hati manusia seperti hitamnya kaca yang dipenuhi debu dan kotoran lainnya. Ketika semuanya sudah menjadi hitam, maka akan sangat sulit bagi manusia untuk membedakan mana yang Haq dan mana yang Bathil. Pada akhirnya manusia akan berubah menjadi mahluk yang hatinya mati. “…Engkau (Muhammad) kasih peringatan mereka , atau kamu tidak kasih peringatan, mereka tetap saja tidak percaya”. (QS-Albaqarah ayat 6). Sesajen dan Budaya Upeti Mendengar istilah sesajen, maka yang terbayang adalah sebuah benda atau pekerjaan musyrik yang bertentangan dengan ajaran Islam karena menganggap ada kekuatan lain yang berkuasa di luar kekuatan Tuhan. Bagi agama tertentu pemberian sesajen kepada arwah atau ruh adalah sebuah ibadah. Demikian juga bagi suatu budaya tertentu, sesajen adalah sebuah pekerjaan mulia karena sesajen dapat membantu manusia melepaskan diri dari penderiataan karena gangguan setan, atau sanggup membuat manusia mencapai cita-citnya karena bantuan jin atau arwah para leluhur. Dalam konteks psikologi budaya, sesajen adalah sebuah paradox. Disatu sisi sesajen dianggap sebagai simbol harmoni terhadap alam, harmoni terhadap mahluk lain, bahkan tidak jarang dianggap harmoni terhadap Tuhan. Disisi lain, pemberian sesajen terhadap jin atau arwah leluhur adalah implikasi dari ketidakberdayaan diri sendiri dan lingkungan, karena mempercayakan “unsur lain” di luar Tuhan dan dirinya sendiri untuk menyelesaikan persoalan hidup, baik persoalan individu maupun persoalan sosial. Beberapa contoh berikut ini adalah bentuk ketidak berdayaan itu.
52
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
ARTIKEL Pertama, ketika para pemburu binatang di jaman dahulu kala, sebelum memulai pekerjaannya, membakar menyan, menyiapkan sesajen untuk jin dan arwah leluhur merupakan pekerjaan wajib agar mereka selamat dan mendapat tangkapan yang banyak. Itu artinya, sukses dan keselamatan dimulai dari pemberian “sesuatu” kepada arwah. Kedua, para petani atau nelayan sebelum memulai menanam, melaut, atau pesta panen, maka ada “ibadah” wajib berupa pemberian sesajen kepada penunggu laut atau penjaga sawah dan ladang. Ini artinya para petani dan nelayan agar sukses diperlukan ongkos sebagai upeti untuk para jin. Ketiga, arsitek atau tukang kayu/tukang batu kalau membangun rumah, tidak jarang mereka menyimpan pisang di atas atap sebagai upaya menolak musibah atau untuk kelancaran pembangunan. Diperlukan menyuap jin atau setan untuk menghidar dari gangguan. Keempat, dalam pembukaan usaha, penggantian nama perusahaan, atau sekedar bikin warung nasi sering kali melibatkan jin, para dukun membantu kesuksesan, memenangkan persaingan. Berkolaborasi dengan jin dan dukun dianggap sebagai syarat kesuksesan. Bentuk lain dari budaya sajen atau upeti. Menyuap Malaikat Dan Tuhan Ketika seseorang meninggalpun, tidak jarang peti matinya diisi dan disertai dengan barang-barang berharga, ditaburi bunga berkilogram-kilogram bahkan berton-ton. Tidak lain tujuan utamanya adalah untuk menyuap Malaikat dan Tuhan, walau seringkali kita mendengar alasan klise, bahwa barang-barang berharga tersebut untuk dipakai dikuburan sekaligus menghormati orang yang meninggal. Lebih ironis lagi, saat ini yang menyertai peti mati bukan lagi barang-barang berharga yang asli, akan tetapi barang-barang berharga palsu atau imitasi. Ini menandakan “kreativitas” manusia jauh lebih hebat lagi, bukan saja menyuap Malaikat dan Tuhan, tetapi sekaligus menyuap dengan cara menipu Malaikat dan Tuhan. Penutup Pertanyaan yang selalu muncul adalah, apakah korupsi itu budaya? Untuk di negeri ini jawabannya Ya. Begitu banyak perilaku orang-orang dinegeri ini, sadar atau tidak sadar, menunjukkan bahwa itu adalah bagian dari korupsi. Ketika di kantor, di restoran, di pesawat, di jalan raya, begitu susah orang membedakan mana yang menjadi haknya dan mana yang menjadi hak atau milik orang lain. Demikian juga dalam menyelesaikan setiap urusan, budaya sajen, budaya upeti, budaya suap sudah menjadi bagian dalam proses pengambilan keputusan mulai dari strata paling rendah sampai kepada strata paling tinggi. Ingin disayangi raja/presiden, maka biayanya adalah upeti. Ingin melancarkan urusan dengan birokrat dan penegak hukum, maka ongkosnya adalah suap. Ingin sukses dalam dunia bisnis dan karier, maka imbalannya adalah sesajen kepada jin, roh leluhur, dukun dan Hong sui. Masih banyak alasan yang lain mengapa korupsi di Indonesia sangat sulit untuk dihilangkan karena sudah menjadi bagian hidup dan budaya masyarakat.
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
53
ARTIKEL
PENSIUN BERAKTIVITAS, HIDUP JADI BERKUALITAS Dr. HERMI, M.Si.,Ak (Ketua Program D3 ASP FE USAKTI)
Pensiun bukanlah akhir dari segalanya dan bukan juga masa vakum tanpa beraktivitas, namun harus tetap berupaya, berkarya, berdaya setiap hari. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan baik bidang ekonomi maupun sosial untuk memberikan kemaslahatan kepada umat. Memang pensiun itu ditandai dengan berhenti kerja secara formal sebagai orang gajian dan bangsawan (bangsanya karyawan), namun demikian kita dapat belajar kembali, berganti profesi, mengubah karir untuk melakukan aktivitas dan berbuat sesuatu yang keluar dari zona nyaman sebelumnya. Orang pensiunan mempunyai kesempatan untuk melakukan kegiatan yang tertunda selama ini yang diakibatkan oleh terbatasnya kreativitas selama menjadi karyawan. Idealnya setiap orang, pegawai, karyawan, pejabat maupun penguasa harus memikirkan pensiun sejak sedini mungkin pada saat masih aktif bekerja. Pensiunan harus merencanakan apa yang akan dilakukan saat pensiun dengan menyediakan segala sumber daya, kekuatan, kemampuan, dan keahlian untuk menciptakan suatu karya baru sebagai suatu bentuk aktualisasi diri. Ada banyak alternatif aktivitas yang dapat dilakukan oleh para pensiunan antara lain: (1) Bekerja kembali sebagaimana sebelumnya; (2) Menikmati hasil diperoleh selama ini misalnya tabungan, deposito, sukuk dan asset serta investasi lainnya; (3) Menjadi pebisnis, banyak bisnis yang bisa dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dengan cara bergabung ke orang lain. Tentu saja pilihan tersebut disesuaikan dengan kemampuan dan kekuatan keuangan. Pada saat pensiun nanti memang terjadi perubahan yang besar terutama dalam hal penghasilan, fasilitas dan kekuasaan yang relatif berkurang sehingga bisa mempengaruhi perilaku dan konsumsi kita sehari-hari. Namun tidak boleh merasa tua untuk memulai suatu aktivitas termasuk berbisnis, bisa jadi kesuksesan dan prestasi justru dapat diraih saat pensiun. Kesuksesan bukanlah masalah usia, tetapi berkaitan dengan pola pikir dan pola tindak sehingga bisa pada usia muda atau usia tua. Salah satu contoh yang dapat dijadikan bukti antara lain Kolonel Harland Sanders , Pendiri Kentucky Fried Chichen (KFC). Beliau pada usia 40 tahun baru belajar memasak ayam goreng dan saat umur 62 tahun membuka usaha waralaba. Dia mendatangi restoran-restoran untuk mensosialisasikan dan mempromosikan resep masakan. Tidak terhitung
54
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
ARTIKEL berapa banyak restoran yang menolak dan akhirnya restoran ke 108 yang menerima resepnya. Pada usia 66 tahun usaha beliau mulai menghasilkan dan kini KFC tersebar lebih dari 80 negara di dunia. Jutaan orang bisa menggoreng ayam yang lebih lezat dari gorengan Kolenel Sander; tetapi hanya Kolenel Sander yang mampu menggoreng jutaan ayam dengan menggunakan ribuan orang. Jangan pernah menyerah untuk mengisi sisa jatah hidup ini tapi tentu saja kita boleh berserahlah kepada Allah SWT. Ada yang mengatakan bahwa Age is only a number. Jangan terkekang dengan stiqma bahwa usia tua itu identik dengan No cash, No hope, No jobs and No happiness. Menurut Setiabudi (2012) banyak aktivitas yang dapat dilakukan pensiunan antara lain: (a) Menjadi pekerja sosial atau keagamaan (Social or spiritual worker) misalnya memberikan pelayanan di rumah ibadah, panti asuhan, menjadi relawan untuk orang yang kurang beruntung. (b) Menjadi investor, tentu saja sebelum berinvestasi perlu memperhatikan tujuan investasi, risiko (high risk high return, no risk no return, carilah investasi low risk high return) dan return, (hasil investasi). Ada berbagai jenis investasi yaitu (1) Surat berharga di pasar uang melalui perbankan misal deposito dan pasar modal misalnya saham, obligasi dan reksadana; (2) Komoditas berupa logam mulia berupa emas maupun perak; (3) Properti termasuk rumah, apartemen, bangunan, tanah. (c) Mendirikan bisnis sendiri (bisa off line business atau on line business), Anda dapat memilih usaha yang sudah jalan dan mapan misalnya franchise atau dimulai dari awal. Masing-masing pilihan ini memiliki keuntungan, kerugian dan risiko. (d) Bekerja sendiri (self employed), bekerja sendiri berbeda dengan menjadi pemilik bisnis. Bekerja sendiri ini harus turun langsung mengurus dan memastikan usahanya beroperasi sebagaimana mestinya. Sedangkan kalau pemilik bisnis (owner), semua urusan usaha sudah ditangani oleh karyawan. Bagi yang punya ilmu, keterampilan dan keahlian yang baik dapat memilih bekerja sendiri ini untuk menghasilkan uang saat pensiun kelak. (e) Bekerja kembali di perusahaan, hal yang harus diperhatikan bila Anda ingin bekerja lagi pada suatu perusahaan yaitu Selalu berpikir dan bersikap mental positif dan antusias, Percaya diri dan penuh keyakinan, Cari tahu apa yang diinginkan perusahaan terkait dengan penerimaan karyawan. Untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut diatas, dibutuhkan lima kecerdasan yaitu (1) Intelligence Quotient (IQ) sebagai ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang; (2) Emotional Quotient (EQ), dipopulerkan oleh Daniel Goleman, seorang psikolog dari Harvard University, penulis buku dengan judul Emotional Intelligence tahun 1995. EQ dibagi menjagi dua yaitu Intra-Personal Intelligence dan Inter-Personal Intelligence. Intra-Personal Intelligence terkait dengan pengetahuan diri (self – knowledge) dan pemenuhan diri (self – fulfillment) yang erat dengan pengenalan diri sendiri. Sedangkan Inter-Personal Intelligence adalah kecerdasan dalam hal menyelami dan menghargai kepribadian-kepribadian yang sangat berbeda. (3) Spiritual Quotient (SQ) dipopulerkan oleh Tony Buzan. Orang yang taat menjalankan perintah agama umumnya memiliki SQ yang tinggi, yang selalu mampu menghargai dan menghormati kemanusiaan, mampu berempati, memiliki visi yang menglobal. Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang menyangkut kemampuan manusia mengenal Tuhan, meyakini keberadaan dan ke-
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
55
ARTIKEL Esa-an Tuhan, serta melakukan semua perintan dan menjauhi laranganNya. (4) Adversity Quotient (AQ), sering juga disebut inteligensi survival yang dapat digunakan untuk bangkit dari kegagalan dan berjuang untuk meraih kesuksesan. Bila seorang memiliki kecerdasan yang lebih namun tidak dapat menunjukkan capaian yang maksimun, bisa jadi disebabkan rendahnya tingkat inteligensi ketahanan tersebut sehingga hilang semangat untuk mencapai kesuksesan. (5) Financial Quotient (FQ) merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola uang dan membuat uang bekerja untuk mereka. FQ mencakup kemampuan antara lain: memilih karier sesuai dengan minat dan bakat, melawan kemalasan, melihat kesempatan untuk mendapatkan, melakukan pilihan untuk mendapatkan penghasilan yang berulang kali di masa depan, (future recurrent income), mempraktikkan disiplin (pada prinsipnya apa yang ditanam, itulah yang dituai, bila kita menanam asset maka akan menuai asset, menabur kebaikan maka akan menuai kebaikan dan siapa yang menabur angin maka dia akan menuai badai, ingat prinsip dua T: Tabur dan Tuai) dan memiliki keinginan untuk belajar. Jadi FQ merupakan suatu kecerdasan yang tidak hanya untuk menghasilkan uang, akan tetapi berapa banyak uang dapat disimpan (saving) dan dapat membuat uang bekerja untuk Anda, menciptakan pendapatan tetap (fixed income) dari asset Anda untuk memperoleh kekayaan dan mencapai kebebasan keuangan (financial freedom). Ada empat langkah untuk mencapai FQ menurut Masassya seorang praktisi keuangan yaitu (a) Menghasilkan uang dengan cara yang produktif, (b) Melindungi uang yang sudah diperoleh, ada jargon yang mengatakan bahwa “easy come, easy go”. Uang yang mudah diperoleh, mudah pula habisnya, (c) Mengelola anggaran keuangan secara efektif. Kecerdasan finansial mengatakan bahwa setiap uang yang dikeluarkan harus berdasarkan suatu kebutuhan (need) yang sesuai dengan anggaran (budget based) bukan keinginan (want). Angarankan pengeluaran Anda dan keluarkan sesuai anggaran, Kegagalan berencana sama saja berencanakan kegagalan. (d) Mendayagunakan uang agar dapat menghasilkan uang, bila hasil investasi sudah mampu membiayai kebutuhan rutin maka Anda sudah masuk dalam kategori cerdas finansial yang akan mengarah dan menuju ke bebas keuangan (financial freedom). Hal yang sama diungkapkan oleh Kiyosaki dalam buku Rich Dad’s Guide To Increase Your Financial IQ, bahwa ada lima kecerdasan keuangan agar sukses secara keuangan yaitu Bagaimana mendapatkan uang (Making money), Bagaimana melindungi atau menjaga Uang (Protecting money), Bagaimana membuat budget (Budget your money, Bagaimana menggunakan daya ungkit (Leveraging your money), Bagimana meningkatkan informasi keuangan (Improve financial information). Dalam buku berjudul Conspiracy of the Rich, Kiyosaki juga mengungkap bahwa “knowledge is the new money”. Saat ini bisa jadi pengetahuan adalah uang. Apa yang diperlukan sebenarnya adalah informasi yang tepat. Ini juga termasuk mengetahui berbagai tren seperti misalnya tren harga emas, properti sehingga kita bisa tahu kapan membeli dan kapan menjual kembali (ada ungkapan saat uang mencari barang atau barang mencari uang) yang dapat merubah peluang menjadi uang dan memperoleh profit agar menjadi lebih bonafid. Semoga bermanfaat dan sukses selalu buat Anda semua. Aamiin.
56
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
SENI & BUDAYA
HASRAT SEMU Tertidur nyenyak Tubuh telah mati dalam malam Sibuk acak hati di siang hari Berburu lewati waktu menuju kemenangan Keindahan telah rusak jadi usang Terhimpit keadaan, tergesa-gesa Ingin pada kedamaian yang nyata Mungkin saja bukan itu Tiada janji yang dipegang kuat Lubuk hati jadi aksi corat-coret Keabadian bukan lagi tujuan Jadi semu dalam hasrat yang bukan cuma kata Selamat by Agushan 10/3/2016
LAKON LAKU Sandiwara besar telah lama dimainkan Para pemain ada yang nyaman dengan lakonnya yang dimainkan lewat alunan musik bahkan animasi sinar menghias alur cerita dari kisah duka cita ada juga suka cita berbaur bunga-bunga dan wangi semerbak
Tentang berhasil karena inspirasi dan semangatnya Laris manis jadi beruntung mengenal laku Selaku pemain dalam berperilaku Terselip tingkah laku plus minus sering berganti Terbalik bisa saja pemain jadi merugi Tangis darah jadi masuk dalam kisahnya Hayati tiap-tiap bait cerita Melakukan sensitif manfaat di episode berikut dalam Lakon Laku jadilah Pelaku selagi hidup masih berlaku by. Agushan - 15/3/2016
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
57
SENI & BUDAYA
PENANTIAN Gelap ...... Mata memburam
Betapa tersiksanya masa-masa menanti
Seluruh yang nyata tampak gulita Menggantung gelisah di langit-langit kamar
Telah lama aku menjadi karang Dan, kini retak ...
Menghadang tibanya pagi hari
Terkuak sungai kaktus mencari hulu
Terburami embun pucat
Adakah mata air sekilau astagina?
Betapa tersiksanya dalam sesak tanda tanya yang menjerat
Duh, dewata, masih berapa lama tanda tanya menancap di jantung bibirku
Keterpurukan batin.... Sesak begitu jeritku !
Rekatkan karang untuk jadi pertanda harapan
Menggantung gelisah di pelepah zaitun
(No Name)
Menghadang tibanya musim semi berhias trubus
58
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
MENGGALI HARTA KARUN SOBARSA, ME , Ph.D (Ketua Program Inkubator Bisnis Fak. Ekonomi dan Ketua Dana Musyawarah Univ. Trisakti) Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni‘matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan ”. (QS.Al-Qashash(28): 77).
Istilah harta karun, berawal dari kisah zaman dahulu kala. Suatu ketika hiduplah seorang laki-laki Yahudi bernama Qorun. Riwayat menceritakan bahwa ia adalah sepupu nabi Musa as. Qarun awalnya seorang yang sangat miskin dengan memiliki banyak anak (tidak disebutkan). Kemiskinannya terjadi karena ia selalu beribadah (dalam aktivitas terbatas) sebagaimana pengikut Nabi Musa AS yang sangat taat. Ia tidak begitu peduli dengan masalah duniawi, sehingga Qorun dan keluarganya hidup serba kekurangan. Karena ketekunannya dalam kegiatan keagamaan, Qorun dikenal termasuk ulama yang sangat disegani saat itu. Qorun punya istri bernama Ilza, ia sering mengeluh dalam kondisi serba kekurangan itu dan merengek agar Qorun mau berusaha meningkatkan taraf hidup mereka. “Suamiku”, kata istrinya. “Kenapa kita harus hidup menderita seperti
ini padahal kau taat beribadah. Aku juga ingin sekali-kali makan enak dan punya baju bagus seperti orang lain”. Qorun tidak mendengarkan karena tidak mau membandingkan kesenangan duniawi dengan kesenangan bathin. Menurut Qorun, ibadah adalah untuk membuat hati dia tenang, bukan untuk mencari kekayaan. Ketekunan Qorun dalam menyebarkan kebaikan akhirat sangat terkenal hingga terdengar oleh para raja. Suatu hari datanglah utusan raja Gholan, membawa hadiah banyak untuk Qorun karena jasanya yang besar dalam mengajarkan kebaikan. Qorun tidak mau menerima pemberian raja itu karena menganggap bahwa hadiah itu tidak baik baginya. Tanpa sepengetahuan Qorun, utusan raja itu menyerahkan hadiah itu kepada istri Qorun. Istri Qorun menerima setelah terlebih dulu dijelaskan tentang maksud raja memberi hadiah itu.
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
59
Saat Qorun baru pulang beribadah, dia kaget melihat istrinya memakai pakaian bagus dan kelihatan sangat cantik. Di meja makan terhidang pula makanan dan minuman yang lezat. Qorun heran, dan bertanya darimana mendapatkan semua itu? Dengan bujuk rayu istrinya yang kelihatan bengitu cantik, wangi, mempesona dan menggairahkan setelah memakai perhiasan, kekerasan hati Qorun yang menolak hadiah itu, akhirnya luluh juga. Kata istrinya, “Tidak ada salahnya kan kita punya uang banyak, toh kita masih bisa tetap beribadah”. Dengan hadiah itu, selanjutnya Qorun tergoda untuk memiliki harta yang lebih banyak lagi. Mulailah ia bekerja keras mengumpulkan harta dengan cara berdagang. Namun bersamaan dengan kegiatannya mengumpulkan harta, kegiatan ibadahnya berkurang, bahkan akhirnya ditinggalkan, beralih dengan kesibukannya mencari harta kekayaan duniawi. Karena kecerdasan dan ketekunannya, Qorun menjadi seorang yang kaya raya. Dikisahkan karta kekayaan Qorun meliputi ribuan gudang. Ia menjadi sangat sombong dengan mempertontonkan kekayaannya kepada masyarakat dengan berparade keliling kota.
60
Gudangnya yang penuh dengan emas, perak, rubi (batu akik juga mungkin banyak), permata, mutiara, dan perhiasan dalam berbagai bentuk, selalu dijaga ketat oleh tukang pukulnya. Setiap kali berparade, kunci-kunci gudangnya dipikul oleh sepuluh orang pria perkasa yang bertindak sebagai tukang pukulnya. Selain sombong, pelitnya minta ampun, tidak mau bersedekah, apalagi membayar zakat. Ketika diperingatkan oleh Nabi Musa untuk tidak sombong dan membayar zakat, Qorun menantangnya, buat apa memberi sedekah dan zakat karena semua kekayaan ini merupakan hasil jerih payahnya. “Hai Musa! Ketahuilah, semua harta kekayaanku ini kuperoleh dengan kerja kerasku. Mengapa harus dibagikan pada orang miskin?” bantah Qarun dengan angkuh. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba, tanah yang dipijak Qarun retak dan terbelah. Rumah megah beserta isinya, dan semua harta kekayaan milik Qarun seluruhnya tenggelam ditelan bumi. Kisah tentang Qorun dan hartanya menjadi abadi karena tertuang dalam kitab suci Al Qur’an dan terus diungkap untuk menggambarkan contoh perilaku buruk bagi umat manusia. Di Indonesia Qorun berubah menjadi Karun, dan hartanya disebut sebagai harta Karun. Setiap penemuan harta yang terpendam, baik itu di dalam tanah, di hutan belantara, atau di laut yang paling dalam, selalu disebut sebagai harta karun. Banyak orang mendambakan dan berhayal untuk menemukan harta karun. Mereka, orang-orang yang rakus dan bodoh, tidak segan-segan mengorbankan waktu dan hartanya untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan harta karun. Ada yang pergi ke dukun, bertapa di gua di tengah hutan, berpuasa sekian puluh hari, atau bersekutu dengan genderuwo, pergi ke kuburan, hingga makan daging mayat manusia, hanya sekedar untuk
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
mendapatkan informasi tentang tempat yang ada harta karun. Pencarian harta karun terus dilakukan oleh orang-orang tertentu. Ada yang menggali kuburan, menyelam didasar segara, atau di laut dalam dengan berbagai peralatan dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih. Namun hingga saat ini belum terdengar ada yang sudah berhasil menemukan sumber harta karun, malah hartanya habis untuk pencarian harta karun tersebut. Secara logika, harta karun ada di sekitar kita di Indonesia ini, tidak usah mencari ke laut yang paling dalam atau hutan belantara. Penduduk Indonesia itulah sebagai sumber harta karun. Bayangkan, Indonesia yang berpenduduk 250 juta jiwa, memiliki pendapatan rata-rata $ 4,500,-per kapita. Dengan demikian uang yang ada di masyarakat Indonesia adalah $4,500 x 250 juta = $ 1,125,000,000,000,-. Kalau dirupiahkan, kalikan dengan, Rp 13.000.maka aka nada uang di Indonesia sebesar Rp 14,625.000.000.000.000.-. Inilah harta karun yang sebenarnya. Tidak heran kalau Indonesia selalu dilirik oleh negara-negara asing untuk menarik harta karun itu.
Sebagaimana harta karun yang berada di dalam tanah, atau di laut yang paling dalam, harta itu bisa dimiliki kalau diambil. Cara mengambilnya, tentu dengan menggunakan alat. Lebih dalam harta karun itu berada, harus lebih canggih alat yang digunakan untuk menggalinya. Tidak mungkin menggunakan cangkul atau alat selam biasa. Demikian juga halnya harta karun yang ada di masyarakat, harus diciptakan alat untuk penukar agar pemiliknya mau memberikan hartanya (uangnya). Kalau harta karun di dalam lautan harus diambil dengan menggunakan alat yang canggih, maka harta karun dalam masyarakat harus ditukar oleh produk sebagai alat pengambilnya. Duaduanya sama-sama produk yang harus diciptakan untuk mengambil harta karun. Alat yang canggih untuk mengambil harta karun di dalam lautan atau di masyarakat sama-sama hasil dari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu siapa saja yang berilmu dan mampu menciptakan produk yang memuaskan, dialah yang akan berhasil mengambil dan menguasai harta karun dalam masyarakat.
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
61
RESENSI BUKU
KERJA BAHAGIA PENSIUN MULIA Resensi Buku Judul Buku
: Kerja Bahagia Pensiun Mulia
Pengarang
:Hermi
Penerbit
: Mitra Wacana Media
Kota Terbit
: Jakarta
Tahun Terbit
: 2016
Deskripsi Fisik: viii, 125 hlm, 14,5 x 21 cm ISBN
: 978-602-318-144-5
B
uku “Kerja Bahagia Pensiun Mulia” ditulis oleh Hermi yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Hermi menyelesaikan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya tahun 1988, kemudian beliau melanjutkan ke jenjang pendidikan S2 Akuntansi di Fakultas Pasca Sarjana UGM lulus tahun 1993 dan tahun 1994 beliau bergabung menjadi dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti hingga sekarang. Pada tahun 2007 melanjutkan S3 Islamic Economic and Finance (IEF) di Universitas Trisakti.
62
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
RESENSI BUKU Buku bertema “”Kerja Bahagia Pensiun Mulia” ini ditulis dengan tujuan untuk menyampaikan apa yang dipikirkan, dirasakan selama bekerja agar selalu bahagia dan menyampaikan berbagai informasi, motivasi, tips, dan trik setelah bekerja (pensiun) sehingga selalu terinspirasi agar dapat berdaya dan berkarya untuk meninggalkan suatu legacy kepada orang lain; dimana leaving legacy merupakan kebutuhan yang diperlukan setelah kebutuhan lain misalnya kebutuhan fisik untuk mencari nafkah dan uang (to live), kebutuhan untuk sosial emosional, bergaul dan bersosialisasi (to love), dan kebutuhan mental untuk mengatasi tantangan, mengembangkan diri dan belajar (to learn). Kesuksesan, kehormatan, kekayaan, jabatan, kekuasaan tidaklah abadi dan akan tiada seiring berlalunya waktu. Oleh karena itu memasuki masa pensiun kelak, harus disikapi dengan berbesar hati dan percaya diri, berani melenggang masuk ke gelanggang arena pensiunan dengan semboyan: sewaktu muda berkarya, setengah tua berdaya, dan setelah pensiun berjaya. Beberapa pembahasan yang mengarah ke pensiun yang mulia dalam buku ini terdiri dari 9 topik, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pendahuluan Pentingnya bekerja Paradigma bekerja Post power syndrome Menjalani masa pensiun Menumbuhkembangkan jiwa entrepre neurship untuk pensiunan 7. Hal-hal yang harus diperhatikan saat membuka usaha bagi pensiunan 8. Membangun alternatif usaha untuk pensiunan 9. Leaving a legacy : suatu kebutuhan
Buku ini menjelaskan langkah-langkah yang menjadi point penting sehingga kita bisa fokus pada bisnis yang dijalani. Dengan banyaknya saduran dan kutipan yang diambil dari buku sejenis pengarang lain sebagai referensi menunjukkan bahwa selain dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain, penulis juga banyak membaca buku sejenis sebagai acuan beliau dalam teori maupun bahasan tulisan. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar mengingat beliau memang masih aktif bekerja dan belum mengalami fase pensiun. Kelebihan buku ini adalah bahasanya mudah dipahami karena memang sasarannya umum dan siapa saja yang berencana untuk mempersiapkan bisnis atau wirausaha di masa pensiun nanti, sehingga bisa tetap aktif berkarya, tidak post power syndrome, dan bisa mengelola/menginvestasikan hasil selama bertahun-tahun bekerja ke kegiatan positif dan bermanfaat bagi diri-sendiri, keluarga, masyarakat, serta kelak untuk kebahagiaan dunia-akhirat karena bisa membawa sisa hidup lebih bermakna dan menentramkan hati berkaitan dengan bekerja/ berkarya sebagian dari ibadah (amalan fisabilillah). Kelebihan lain dari buku ini adalah disertainya contoh-contoh wirausahawan yang sukses di masa yang sudah tidak muda lagi serta masih bisa mempertahankan ke-eksisannya di masa sekarang sehingga bisa menambah wawasan dan memotivasi bagi pembacanya. Namun dari kacamata awam, dibutuhkan suatu persiapan yang matang untuk memotivasi berwirausaha karena untuk orang yang memasuki usia pensiun dibutuhkan modal yang cukup untuk membuka usaha selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan tabungan cadangan kesehatan karena tidak bisa dipungkiri semakin usia mendekati pensiun/pensiunan
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016
63
RESENSI BUKU tentunya kondisi kesehatan kita tidak sebaik pada waktu masih muda/masa produktif. Modal inilah yang umumnya sulit bagi para pensiunan terkecuali bagi yang punya saving yang kuat selagi aktif bekerja, akan tetapi bagi yang paspasan tidak mungkin untuk menambah modal seperti pinjaman bank karena pihak bank juga akan melihat kemampuaan dan usia calon debitur, maka tidak jarang di negara kita para pensiunan untuk menjaga kelangsungan hidup dan kebutuhan sehari-hari sering mengandalkan uang pensiun bulanan bagi PNS atau tabungan/ deposito dari pesangon yang diperoleh. Mungkin bagi PNS tidaklah masalah untuk kelangsungan hidup, namun untuk non PNS masih gambling untuk membuka usaha atau di-saving saja, dengan kata lain butuh pede (percaya diri) yang kuat untuk merencanakan dan memulai usaha. Akhir dari resensi buku ini adalah buku ini memang sangat tepat untuk dibaca dan dapat bermanfaat bagi para pensiunan atau menjelang pensiun. Saya selaku peresensi yang telah memberikan sedikit ulasan dan penilaian tersendiri terhadap buku ini mohon maaf apabila dalam meresensi buku ini ada kesalahan atau ke-kurangpas-an. Mudah-mudahan buku ini bisa menjadi referensi dan menambah pengetahuan bagi para pembaca baik yang masih aktif bekerja, menjelang pensiun, dan pensiunan.
Diresensi oleh: Nur Widiastuti
64
NewsLetter No.1 Vol.17, 2016