OPTIMALISASI BANDWIDTH DAN THROUGHPUT MENGGUNAKAN LINK AGGREGATION PADA KANTOR BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAKARTA
Nama
: Naufal Fazanny Wafda
NPM
: 55412261
Jurusan
: Teknik Informatika
Pembimbing : Cut Asiana Gemawati, S.Kom., MMSI
Latar Belakang • Transmisi data yang memadai sangat diperlukan guna menunjang kinerja yang lebih cepat dan efisien. • Banyaknya delay mengakibatkan sejumlah pekerjaan terganggu, sehingga membutuhkan cara atau metode agar dapat memperbaiki kinerja khususnya di dalam jaringan internet. • Link Aggregation adalah penggabungan beberapa port jaringan menjadi satu. Sehingga bisa mendapatkan bandwidth yang lebih besar dari beberapa interface, sehingga apabila ada dua Ethernet 100 Mbit/s jika digabungkan dengan menggunakan link aggregation akan mendapatkan bandwidth maksimal 200 Mbit/s.
Batasan Masalah • Pembuatan link aggregation ini menggunakan Modem Cisco Docsis 2.0 wifi dan Switch Cisco Catalys 2960. • ISP yang digunakan pada Kantor BPTP Jakarta adalah FastNet dengan bandwidth sebesar 25 Mbps. • Pembuatan link agregation ini diimplementasikan pada kantor BPTP Jakarta.
Tujuan Penulisan • Untuk mengoptimalkan penggunaan internet dalam jaringan. • Mampu mendapatkan kapasitas bandwidth atau transmisi data yang jauh lebih besar dari sebelumnya dengan menggunakan metode link aggregation pada kantor BPTP Jakarta. • Mampu memberikan perhitungan waktu download (estimate time) yang jauh lebih cepat dari sebelumnya.
Penyedia Layanan Internet • ISP yang digunakan oleh kantor BPTP Jakarta adalah FastNet, yang merupakan produk 3Triple Play dari FirstMedia sebagai penyedia layanan internet (broadband). Bandwidth atau kecepatan yang digunakan pada Kantor BPTP Jakarta adalah sebesar 25 Mbps.
Topologi Jaringan Pada pembuatann Link Aggregation ini, jenis topologi yang digunakan adalah Topologi Star. Karena dalam Topologi Star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal pusat akan menyediakan jalur komnukasi khusus untuk terminal yang akan berkomunikasi. Topologi ini mudah untuk dikembangkan, baik untuk penambahan maupun pengurangan terminal.
Media Transmisi Kabel • Jenis media transmisi kabel yang digunakan pada perancangan jaringan ini adalah sebagai berikut: • Copper Straight-Through digunakan untuk menghubungkan antara : Modem Cisco Docsis 2.0 wifi Switch Switch PC • Cross-Over digunakan untuk menghubungkan antara : Switch Switch • Console digunakan untuk mengkonfigurasi Switch dari PC atau computer.
Perangkat Jaringan Komputer Perangkat 1 buah Modem Cisco Docsis 2.0 wifi DCP3828
Gambar
Keterangan
Modem docsis 2.0 memiliki kemampuan channel bonding dengan konfigurasi antara 4 sampai 8 channel yang tepat untuk akses broadband internet kecepatan tinggi. Dilengkapi dengan built-in wireless, dan 4 ethernet port untuk memenuhi keperluan koneksi multi perangkat.
2 buah Switch Cisco Catalys 2960-24
Jenis perangkat ini memiliki jumlah port 24. Switch jenis ini merupakan switch manageable, yaitu switch dengan harga tinggi yang dapat dikonfigurasi karena memiliki sistem operasi didalamnya.
PC
Sebuah perangkat Personal Computer (PC) yang digunakan untuk konfigurasi Link Aggregation dan pengetesan dalam
jaringan.
Konfigurasi Pembuatan Link Aggregation
Pengambilan Data 1 Peak Hours (08.00 – 16.00 WIB) • Sebelum link aggregation: Data 1 Data 2 Off-peak Hours (after 16.00 WIB) • Sebelum link aggregation: Data 1 Data 2
Pengambilan Data 2 Peak Hours (08.00 – 16.00 WIB) • Setelah link aggregation: Data 1
Off-peak Hours (after 16.00 WIB) • Setelah link aggregation: Data 1
Perbandingan data transfer rate tanpa link aggregation dan dengan link aggregation pada peak hours Data Pro Band (+) tocol width (Mbps)
Troughput Tanpa Link Aggregation (Mbps)
Estimated Time (Second)
Throughput Dengan Link Aggregation (Mbps)
Estimated Time (second)
Improvement (%)
1GB
FTP
25
1,29
6.300
6,36
2.403
79,72%
5GB
FTP
25
1,04
33.480
6,31
9.120
83,52%
10GB FTP
25
1,14
44.040
6,35
24.780
82,05%
Rata-rata
81,76%
Perbandingan data transfer rate tanpa link aggregation dan dengan link aggregation pada off-peak hours Data (+)
Pro tocol
Band width (Mbps)
Troughput Tanpa Link Aggregation (Mbps)
Estimated Time (Second)
Throughput Dengan Link Aggregation (Mbps)
Estimated Time (second)
Improvement (%)
1GB
FTP
25
2,89
2.968
8,18
1.548
64,67%
5GB
FTP
25
2,88
26.640
8,17
12.240
64,75%
10GB
FTP
25
2,79
30.060
8,36
19.560
66,63%
Rata-rata
65,35%
Grafik Perbandingan Penggunaan link aggregation pada Off-Peak Hours
Grafik Perbandingan Penggunaan link aggregation pada Peak Hours
Kesimpulan • Metode link aggregation ini mampu memberikan dampak yang sangat signifikan dibandingkan sebelum menggunakan link aggregation. • Rata-rata peningkatan data transfer rate pada off-peak hours (after 16.00 WIB) sebesar : 65,35% • Rata-rata peningkatan data transfer rate pada peak hours (08.00 – 16.00 WIB) sebesar : 81,76%
Saran • Penggunaan metode link aggregation ini dapat dimaksimalkan lagi dan digabungkan dengan berbagai metode-metode lainnya seperti penambahan hardware mikrotik yang digabungkan sehingga dapat memberikan hasil yang lebih optimal. Salah satunya yaitu membatasi koneksi internet dengan membuat scheduler pada jam kantor yang dapat mengoptimalkan penggunaan internet dalam jaringan, sehingga keperluankeperluan kantor yang membutuhkan koneksi besar dapat diselesaikan dengan baik.
Sekian dan Terima Kasih
Topologi Jaringan
Bandwidth • Bandwitdh adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Bandwidth merupakan kapasitas media yang mampu mengirimkan data dalam satu satuan waktu (detik)
• Bandwidth sangat berpengaruh terhadap kualitas data stream. Disamping kondisi jaringan juga mempengaruhi bandwidth, hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran data stream harus sesuai dengan kapasitas bandwidth jaringan. Jika kapasitas bandwidth lebih kecil daripada kapasitas data yang dikirim antar host maka akan menyebabkan bottleneck.
Throughput • Throughput adalah data transfer rate dimana besarnya bandwidth real yang digunakan untuk mengirimkan data besarnya tidak sama atau lebih besar dari bandwidth itu sendiri. • • • • • • • •
Beberapa faktor yang menentukan besarnya throughput : Piranti jaringan Tipe data yang ditransfer Banyaknya pengguna jaringan Topologi Jaringan Spesifikasi komputer client atau user Media transfer Link Aggregation, dll
Bottleneck • Bottleneck adalah penundaan transmisi data melalui jaringan dimana bandwidth sistem tidak mampu mengolah data yang disalurkan dengan kecepatan semestinya.
Sebelum link aggregation pada peak hours
Sebelum link aggregation pada peak hours Data Protocol
(+)
Bandwidth
Troughput
Estimated Time
(Mbps)
(Mbps)
(Second)
1GB
FTP
25
1,29
6.300
5GB
FTP
25
1,04
33.480
10G
FTP
25
1,14
44.040
B
Sebelum link aggregation pada offpeak hours
Sebelum link aggregation pada offpeak hours Data Protocol (+)
Bandwidth
Troughput
Estimated Time
(Mbps)
(Mbps)
(Second)
1GB
FTP
25
2,89
2.968
5GB
FTP
25
2,88
26.640
10G
FTP
25
2,79
30.060
B
Setelah link aggregation pada peak hours
Setelah link aggregation pada offpeak hours
Sebelum link aggregation pada offpeak hours