MYELOPROLIFERATIVE DISEASE
Dairion Gatot,Soegiarto Gani,Savita Handayani
Divisi Hematologi & Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-USU/RS H.Adam Malik Medan 2008
Penyakit Mieloproliferatif Suatu penyakit kronik, akibat proliferasi clonal sel induk di sumsum tulang, tulang sehingga terjadi peningkatan produksi satu atau lebih seri hematopoesis. Terdiri : 1. Policythemia vera 2 Essensial thrombocythaemia 2. 3. Myelofibrosis. 4. Leukemia granulositik kronik (Chronic Granulocytic / Myelocytic Leukemia) - chronic phase - accelerated phase - blastic crisis
Tanda tanda penyakit mieloproliferatif.
JAK2
POLISITEMIA VERA
Polisitemia rubra vera
Terapi polisitemia rubra vera. •Pertahankan hemoglobin 15 g%, atau hematokrit 45%. •Bisa dengan cara venaseksi/plebotomi •Kemoterapi dengan hydrea bila plebotomi > 1kali /minggu. •Phospor p 32 isotop. p
ESSENSIAL TROMBOSITEMIA
Essensial trombositemia
Gambaran klinik Klinis : •Trombosis vena dalam,gangren,penyakit vaskuler perifer arteri dan vena. Atau malah perdarahan •Sakit kepala, gangguan visus. •Pruritus. •Splenomegali Splenomegali
Laboratorium : •Trombosit >1000.000/ml •Anisositosis Anisositosis dan ditemukan Howell-Jolly Howell Jolly bodies •Gangguan fungsi agregrasi trombosit thdp ADP&adrenalin. (tidak pada reaktive trombositemia)) •Megakariosit ss.tl meningkat.
Terapi essential trombositemia. trombositemia 1. Hydroxyurea 2. Alfa interferon 3 Anegrelide oral 3. 4. Aspirin , mencegah trombosis.
MIELOFIBROSIS
Mielofibrosis Sinonim ; myelosclerosis, agnogenic myeloid metaplasia.
Ditandai dengan : •Splenomegali •hematopoisis extra meduller •leukoeritroblastik leukoeritroblastik pada darah tepi •sumsum tulang mengalami fibrosis.
Terapi mielofibrosis
:
•Hyxroxyurea H •Suportif (transfusi, PRC,TC.) •Allogeneic BMT
Leukemia
Lymphoid
Stages of Maturation/Differentiation ALL CLL
Myeloid
AML
CML
CHRONIC MYELOCYTIC LEUKEMIA (L k i granulositik (Leukemia l itik kronik=LGK) k ik LGK)
Gangguan mieloproliferasi, ditandai dengan meningkatnya netrofil dan sel muda di perifer dan hiperseluler di sumsum tulang akibat meningkatnya seri granulositik. granulositik 95% terjadi translokasi Chr.9 dan 22,t(9;22)
Laboratory detection of chromosomal abnormalities • Conventional cytogenetics • Rapid diagnostics Rapid diagnostics – Fluorescence in situ hybridization (FISH) – Reverse transcription polymerase chain reaction Reverse transcription polymerase chain reaction (RT‐PCR) for chimeric transcript
Gambaran klinis. •Semua Se u us usia , ((25-45) 5 5) tahun u •Terdapat fase krinik, akselerasi dan krisis blastik •Gejala;BB.menurun,keringat •Gejala;BB menurun keringat malam,gatal,sakit malam gatal sakit kepala, kepala pandangan kabur dan hiperviskositas (leuko.>250 ribu/ml) •Splenomegali Splenomegali •Kadangkala terjadi priapismus, oleh karena leukostasis.
Chronic Myelocitic Leukemia (Leukemia Granulositik Kronik.)
Laboratorium : •Leukositosis > 50 ribu/ml, terutama netrofil dan terdapat metamielosit, mielosit. •Basophilia •Dapat disertai penggian eritrosit dan trombosit. •Score leukosit alkali fosfatase(LAP) rendah , disertai peningkatan kadar B12 serum •Asam urat meningkat •Sitogenetik, terdapat Philadelphia kromosom.
Diferensial diagnosis g
Perjalanan penyakit . 1. Fase kronik( beberapa bulan – 10 tahun, rata rata ( (3-4 tahun) h ) 2. Akselerasi (lekuosit meninggkat dengan cepat, relative l ti resisten i t dengan d pengobatan) b t ) 3. Krisi blastik (blas >30%, dapat seri limfoid atau mieloid). mieloid)
Fase kronik
Fase akselerasi.
Definisi akselerasi Panas B.B turun tanpa sebab p Splenomegali yg sulit dikendalikan Progressieve pancytopenie Progressieve leukocytosis yg cepat Kenaikan blast (>10%) in blood or bone marrow Lebih dari 20% blast + promyelocyte in blood or Lebih dari 20% blast + promyelocyte in blood or bone marrow • Basofilia (>20%) ( ) • Additionale chromosomale abnomalities (e.g. iso 17, +8, 2e t (9;22)) • Resintent with standard cytostatica R i t t ith t d d t t ti
• • • • • • •
Krisis blastik •Gambaran sesuai lekemia akut •Ada 2 type krisis blastik: myloid type •
lymphoid type
•Blas sumsum tulang >30% (menurut WHO>20%)
Definisi krisis blastik Definisi krisis blastik • >20% >20% blast di darah perifer atau >30% blast di darah perifer atau >30% sumsum tulang atau • >30% blast + promyelocyte di darah perifer >30% blast + promyelocyte di darah perifer atau • >50% blast + promyelocyte di sumsum tulang 50% bl l di l atau di extramedullaire lokalisatie
Terapi.fase kronik •Myleran Hydroxyurea •Hydroxyurea •Alfa interferon •Imatinib (anti bcr-abl) bcr abl) (dapat digunakan pada semua fase) •Transplantasi sumsum tulang. tulang •Prevensi hiperuricacidemia Æ allopurinol. •Pada P d kkrisis i i blastik bl ik sesuaii dengan d terapii leukemia l k i akut.
MULTIPLE MYELOMA
MULTIPLE MYELOMA Adalah keganasan sel plasma ditandai dengan : 1. Monoklonal paraproteinemia dalam serum, dan atau dalam urine 2. Perubahan tulang /osteolitik, menyebabkan nyeri atau f kt frakture patologis t l i 3. Pada sumsum tulang ditemukan sel plasma >10%, bentuk polynuclear/abnormal polynuclear/abnormal. 4. Kelainan dalam sumsum tulang Multiple Meyloma , dijaringan tubuh luar itu disebut Plasmocytoma
Etiologi •Tidak diketahui, •Diduga berasal dari post germinal center •Sel plasma mensekresi Imunoglobulin dapat IgG,IgM,atau IgA, dapat heavy chain atau light chain kappa/lamda •Dapat ditemuka translokasi chromosome 14q, delesi chr.13q.
Kekerapan.: •Usia U i tersering i lanjut; l j 50-70 50 70 tahun. h •Laki-laki > wanita
Gambaran klinik •Infiltrasi sel plasma patologisÆ anemia,trombositopenia/bone marrow failure •Keterlibatan tulangÆosteolisis ,terutama tulang pipihÆnyeri dan fraktur Æhiperkalsemia •Gangguan Ginjal; karena penumpukan Ig paraprotein, hiperkalsemia, paraprotein rantai ringan, asam urat dan amyloid. amyloid •Amyloidosis Æ macroglosia, hepatospenomegali,renal failure, carpal tunnel sindrome & autonomic neuropathy. •Infeksi karena kekurangan imunoglobulin normal.
Gambaran Elektrophoresis Æ Myeloma .
Laboratorium •Anemia paling sering, kadang neutropenia dan trombositopeni Darah tepi; rouleaux, kadang ada gambaran leukoeritroblastik •Darah •Sel plasma sumsum tulang > 10%, bentuk abnormal. •Para protein serum: IgG 70% 70%, IgA 20% 20%,IgM IgM jarang jarang, IgD dan IgE lebih jarang. •Protein bence jones dalam urine sering didapat didapat. •Beta 2 mikroglobulinÒ, HbÔ, creatininÒ, lesi tulang luas, calsium Ò Æ tanda prognosis kurang baik.
Terapi •AsimptomatikÆobservasi dan paliative •Simptom (+)Ækemoterapi. •Usia muda VAD <60 tahun (vincristine,adriamycin,dexamethasone),hasil >50% remisi. •Usia >60 tahun Melphalan dan Prednisone •Alfa interferon, memperpanjang masa plateau (masa stabil dengan darah perifer hampir normal dan plasma ss.tl <5%.) •Transplantasi sumsum tulang, dapat autologus atau allogeneic. •Radiasi untuk nyeri lesi tulang, terutama tulang axial. •Clodronat (antiosteolitik)
Terapi, p , sambungan…. g Suportive care : •Hydrasi allopurinol •Hydrasi,allopurinol •Bisphosphonat mengurangi komplikasi pada tulang •Fraktur kompresi/spinal cord kompresiÆ Æ operasi dekompresi •Pemakaian korset/collar suport.
Variant Multiple Myeloma. •Benign Benign Monoclonal Gammopathy. •Primary amyloidosis •Solitary plasmocytoma •Waldenstrom macroglobulinemia •Plasma sel leukemia