Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan
Diukur bahan yang akan digunakan
Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengelasan
Digerinda permukaan yang kasar
Pengecatan
b
a
Universitas Sumatera Utara
b
a
Pengujian Alat
Tidak
layak? Ya Pengukuran Parameter
Data
Analisa data
Selesai
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Spesifikasi alat parutan kelapa kering Dimensi Panjang
: 60 cm
Lebar
: 60 cm
Tinggi
: 90 cm
Mata pisau Panjang
: 21 cm
Diameter
: 13 cm
Jarak
: 1 cm
Berat
: 32 kg
Kapasitas efektif
: 114,07 buah/jam
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Gambar alat
Tampak depan
Tampak belakang
Tampak samping kiri
Universitas Sumatera Utara
Tampak samping kanan
Tampak atas
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Gambar buah kelapa
Bauh kelapa sebelum diparut
Buah kelapa dipotong kecil-kecil
Buah kelapa setelah diparut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Analisis ekonomi I. Unsur Produksi 1. Total biaya pembuatan alat
= Rp. 3.940.000
2. Umur ekonomi (n)
= 7 tahun
3. Nilai akhir alat (S)
= Rp. 394.000
4. Jam kerja
= 8 jam/hari
5. Produksi/hari
= 912,56 buah/hari
6. Biaya operator
= Rp. 40.000/hari
7. Biaya perbaikan
= Rp. 17,73/ jam
8. Biaya listrik
= Rp. 250,5 /jam
9. Bunga modal dan asuransi
= Rp. 405.257,14/ tahun
10. Biaya sewa gedung
= Rp. 39.400/ tahun
11. Pajak
= Rp. 78.800/ tahun
12. Jam kerja alat per tahun
= 2400 jam / tahun (asumsi 300 hari
efektif berdasarkan 2014)
II. Perhitungan Biaya Produksi 1. Biaya Tetap (BT) 1. Biaya penyusutan D=
(P − S ) .................................................................(2) n
D=
(3.940.000 − 394.000) 7
D = Rp. 506.571,43 / tahun
Universitas Sumatera Utara
2. Bunga modal dan asuransi Bunga modal pada bulan Mei 16%, Asuransi 2% Bunga modal dan asuransi I=
=
i ( P)(n + 1) .........................................................(3) 2n 18%(3.940.000)(7 + 1) 2X 7
= Rp.405.257,14 / tahun 3. Biaya sewa gedung =1%.P = 1% X 3.940.000
= Rp. 39.400 / Tahun 4. Pajak =2%.P = 2% X 3.940.000
= Rp. 78.800 / tahun Total Biaya Tetap (BT) = Rp.1.030.028,57/tahun
2. Biaya Tidak Tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) =
1,2% ( P − S ) 2400 jam
=
1,2%(3.940.000 − 394.000) 2400 / jam
= Rp. 17,73/jam
Universitas Sumatera Utara
2. Biaya operator = Rp. 5.000/Jam = Rp. 5.000/jam × 8 jam/hari = Rp. 40.000/hari
3. Biaya listrik Motor listrik 1 HP = 0,75 kw Biaya listrik
= 0,75 kw x 334/kwh = Rp. 250,5/jam
Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = Rp.40.268,23/Jam
Biaya pemarutan kelapa Biaya Pokok
BT + BTT C..................................................(1) x
=
1.030.028,57 = + 40.268,23 X 0.0087 Jam / buah 2400 jam = Rp. 354,06/buah
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Break even point
N=
F ...........................................................(5) (R − V )
Biaya tetap (F)
= Rp.1.030.028,57/tahun = Rp. 429,17/jam
Biaya tidak tetap (V)
= Rp.40.268,23/Jam (1 jam = 114,07 buah) = Rp.353,01/buah
Penerimaan dari tiap buah yang diparut
= (16% x (BT+BTT)) +
(BT+BTT) = Rp. 47.208,98/jam = Rp. 413,86/buah Harga minimal pemarutan buah kelapa adalah sebesar Rp.413,86/buah. Alat akan mencapai break event point jika alat telah memarut buah kelapa sebanyak
N=
=
F (R − V ) Rp.1.030.028,57/tahun (Rp. 413,86/buah − Rp.353,01/buah )
= 16.927,61buah / tahun
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Net present value Berdasarkan persamaan 5 nilai NVP alat ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: CIF – COF ≥ 0 ………………………………….(6) Investasi
: Rp. 3.940.000
Pendapatan
: Rp. 113.301.561,6/tahun
Nilai akhir
: Rp. 394.000
Pembiayaan
: Rp. 96.643.752/tahun
Keuntungan yang diharapkan
: Rp 16%
Keuntungan yang diharapkan
: Rp 20%
Umur alat
: 7 tahun
Cash in Flow 16% 1. Pendapatan
: pendapatan x (P/A, 16%,7) : Rp. 113.301.561,6 x 4,044 : Rp. 458.191.515,10
2. Nilai akhir
: nilai akhir x (P/F, 16%,7) : Rp. 394.000 x 0,3552 : Rp. 139.948,80
Jumlah CIF : Rp. 458.331.463,9 Cash out Flow 16% 1. Investasi
: Rp. 3.940.000
2. pembiayaan
: pembiayaan x (P/A, 16%, 7) : Rp. 96.643.752 x 4,044 = Rp. 390.827.333,10
Universitas Sumatera Utara
Jumlah COF
: Rp. 394.767.333,10
NVP 16%
= CIF – COF = Rp. 458.331.463,9– Rp. 394.767.333,10 = Rp. 67.504.130,8
Cash in Flow 20% 1. Pendapatan
: pendapatan x (P/A, 20%,7) : Rp. 113.301.561,6 x 3,605 : Rp. 408.452.129,6
2. Nilai akhir
: nilai akhir x (P/F, 20%,7) : Rp.394.000 x 0,2791 : Rp. 109.965,4
Jumlah CIF : Rp. 408.562.095 Cash out Flow 20%
1. Investasi
: Rp. 3.940.000
2. pembiayaan
: pembiayaan x (P/A, 20%, 7) : Rp. 96.643.752 x 3,605 = Rp. 348.400.726
Jumlah COF
: Rp. 352.340.726
NVP 20%
= CIF – COF = Rp. 408.562.095– Rp. 352.340.726 = Rp. 56.221.369
Universitas Sumatera Utara
Jadi besarnya NPV 16% adalah Rp. 67.504.130,8 dan NPV 20% adalah Rp. 56.221.369. Jadi nilai NVP dari alat ≥ini0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Internal rate of return Discount rate diharapkan (p) = 16% Discount rate dipredeksi (q) = 20% IRR = q % +
X X (q % − p %) X −Y
IRR = 20% +
67.504.130,8 X (20% − 16%) 67.504.130,8 - 56.221.369
IRR = 43,93%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Perawatan alat Setelah digunakan, alat harus dibersihkan kembali agar sisa kelapa yang tertinggal di alat tidak bau tengik. Baut juga diperiksa apakah masih bagus atau ketat/tidak. Motor listrik harus dipastikan sudah terputus dari arus listrik apabila sudah selesai pemarutan. Lakukan perawatan rutin setelah menggunakan alat agar alat tetap bisa digunakan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Keselamatan kerja Keselamatan kerja merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama proses kerja. Keselamatan kerja pada alat parutan kelapa kering ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Keselamatan alat Keselamatan alat yang dimaksud adalah jangan memaksakan buah kelapa dikupas lebih dari satu buah sekali operasi pada alat ini karena dapat mengakibatkan motor listrik menjadi rusak dan poros menjadi patah. 2. Keselamatan operator Pada saat mengoperasikan alat parutan kelapa kering ini perlu hati-hati pada saat pemasukan dan pengambilan buah kelapa yang diparut dengan tangan agar tidak terparut oleh roller pemarut.
Universitas Sumatera Utara