P U T U S A N Nomor : 40/Pdt.G/2014/MS ACEH
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar’iyah Aceh
yang mengadili perkara Cerai Talak pada
tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: PEMBANDING, tanggal lahir 22 Juni 1956, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tanga, tempat tinggal
Kabupaten Pidie
Jaya, dahulu Termohon sekarang Pembanding ; Melawan TERBANDING,
tanggal lahir 18
Agustus 1950, agama
Islam,
pendidikan S-1 Tehnik Sipil, pekerjaan konsultan, tempat tinggal Kabupaten Pidie Jaya, dahulu Pemohon sekarang Terbanding Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala putusan
Mahkamah
uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Syar’iyah
Meureudu Nomor : 90/Pdt.G/2013/MS-Mrd
tanggal 12 Maret 2014 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 10 Jumadil Awal 1435 Hijriyah, amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya. Halaman 1 dari 7 hal, Putusan Nomor 40/Pdt.G/2014/MS Aceh
2. Menetapkan sah pernikahan Pemohon (TERBANDING) dengan Termohon (PEMBANDING) yang dilangsungkan pada tangga 14 Januari 1982 di Gampong Keude Meureudu Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie. 3. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (PEMBANDING) di depan sidang Mahkamah Syar’iyah Maureudu. 4. Menghukum Pemohon untuk membayar kepada Termohon berupa: a. Nafkah Termohon selama dalam masa idah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah). b. Mut’ah Termohon berupa sebentuk cincin emas murni sebanyak 1 mayam. 5. Membebankan Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 341.000,- (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah). Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Meureudu bahwa Pembanding/Termohon pada tanggal 24 Maret 2014 telah mengajukan permohonan banding atas putusan Mahkamah Syar’iyah Meureudu Nomor : 90/Pdt.G/2013/MS-Mrd tanggal 12 Maret 2014 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 10 Jumadil Awal 1435 Hijriyah, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada lawannya pada tanggal 25 Maret 2014 ; Memperhatikan memori banding yang dibuat oleh pihak Pembanding/ Termohon tanggal 15 April 2014 dan kontra memori banding Terbanding/Pemohon tanggal 12 Mei 2014 ;
Halaman 2 dari 7 hal, Putusan Nomor 40/Pdt.G/2014/MS Aceh
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Termohon/Pembanding dalam tenggang waktu dan menurut tata cara sebagaimana yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima ; Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari dengan seksama berkas perkara banding a quo, dan dengan memperhatikan segala uraian dalam pertimbangan sebagaimana ternyata dalam putusan
Mahkamah Syar’iyah
Meureudu,Nomor 90/Pdt.G/2013/MS/Mrd. tanggal 12 Maret 2014 M. bertepatan dengan tanggal 10 Jumadil Awal 1435 Hijriyah, Majelis Hakim Tingkat Banding memandang putusan tersebut sudah benar dan tepat dan
diambil alih untuk
dijadikan sebagai pendapatnya sendiri, akan tetapi Termohon/Pembanding dalam memori bandingnya mengajukan keberatan, selanjutnya mempertimbangkan dalam hal sebagai berikut : Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dalam persidangan ternyata antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada harapan hidup rukun damai lagi, karena sejak pertengahan tahun 2002 antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang sudah sedemikian rupa sifatnya dan sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Agustus 2013, serta Pemohon sudah berketetapan hati atau nekat menceraikan Termohon,dengan demikian alasan perceraian sebagaimana yang diatur dalam fasal 39 undang-undang nomor 1 tahun 1974, jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975 sudah terpenuhi serta sesuai pula dengan Firman Allah dalam Surat Al Bakarah ayat 227, karenanya keberatan Pembanding / termohon tidak beralasan dan harus dinyatakan ditolak ;
Halaman 3 dari 7 hal, Putusan Nomor 40/Pdt.G/2014/MS Aceh
Menimbang, bahwa ‘iddah dan
keberatan pembanding/termohon terhadap nafkah
mut’ahpun tidak beralasan, karena besarnya nafkah ‘iddah
sebagaimana yang ditetapkan oleh Majlis Hakim Tingkat Pertama sudah sesuai dan
patut
untuk
memenuhi
kebutuhan
hidup
selama
masa
‘iddah
Termohon/Pembanding. Sedangkan mut’ah oleh karena Pemohon/Terbanding selaku suami yang berkehendak menceraikan Termohon/Pembanding sebagai isteri telah menyatakan dirinya bersedia memberikan mut’ah dalam bentuk satu mayam mas cincin, ternyata termohon tidak ada tanggapan/keberatan apapun serta tidak ada ditentukan dalam bentuk jumlah dan jenisnya , dengan demikian mut’ah berupa satu mayam emas tersebut dipandang sudah patut dan wajar sebagai penghibur belaka ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, keberatan banding Pembanding/Termohon dalam memori bandingnya harus dinyatakan tidak beralasan dan ditolak, karenanya putusan Majlis Hakim Tingkat Pertama tersebut harus dikuatkan; Bahwa dalam proses penentuan hukum seorang Hakim Anggota ( Drs. H. M. Syamri Adnan,SH,MH) berbeda pendapat ( decenting openion ) tentang muth’ah, dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut : Bahwa alasan Termohon/Pembanding dapat dipertimbangkan kerena Pemohon/Terbanding adalah seorang sarjana Teknik Sipil dengan pekerjaan Konsultan dan penghasilan yang berlebih, walaupun yang dalam persidangan menyatakan akan memberikan nafkah iddah Rp. 500.000.- (lima ratus ribu rupiah) perbulan dan menyanggupi membayar mut’ah kepada Termohon/Pembanding sebesar 1 (satu) mayam emas dalam bentuk cincin ; Bahwa atas dasar ini majelis hakim tingkat pertama (Mahkamah Syar’iyah Meureudu) akhirnya sepakat memutus dengan menghukum Pemohon/Terbanding Halaman 4 dari 7 hal, Putusan Nomor 40/Pdt.G/2014/MS Aceh
untuk membayar kepada Termohon nafkah selama masa iddah sebesar Rp. 5.000.000.-
(lima
juta
rupiah)
sepuluh
kali
lipat,
kesanggupan
Pemohon/Terbanding dengan alasan, majelis hakim menilai jika dihubungkan dengan pekerjaan Pemohon sebagi Konsultan dan kebutuhan sehari-hari Termohon sebagai ibu rumah tangga, maka jumlah itu sangat kecil dan kurang memenuhi kebutuhan sehari-hari Termohon/Pembanding berdasarkan rasa keadilan dan kepatutan Majelis Hakim tingkat pertama (Mahkamah Syar’iyah Meureudu), menetapkan nafkah iddah bagi Termohon Rp. 5.000.000.- (lima juta rupiah) ; Bahwa berdasarkan alasan-alasan majelis hakim tersebut hakim anggota tersebut berpendapat, muth’ah untuk Termohon/Pembanding dapat ditetapkan sebanding dengan nafkah
iddah, demi keadilan
dengan memperhatikan
kesanggupan Pemohon/Terbanding dan bila dinilai dengan emas seberat 4 (empat) mayam emas murni sebagai hiburan bagi isteri yang cerai dengan cerai talak ; Bahwa karena proses penentuan putusan tersebut, maka hakim anggota tersebut setuju menandatangani putusan karena telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan, sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah
dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan terakhir dengan
Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan dan ketentuan Hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;
Halaman 5 dari 7 hal, Putusan Nomor 40/Pdt.G/2014/MS Aceh
M E N G A D I L I 1.
Menyatakan permohonan banding Pembanding dapat diterima ;
2.
Menguatkan
putusan
Mahkamah
Syar’iyah
Meureudu
Nomor
:
90/Pdt.G/2013/MS-Mrd tanggal 12 Maret 2014 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 10 Jumadil Awal 1435 Hijriyah ; 3.
Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara ditingkat banding sejumlah Rp 150,000. (Seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari
Selasa, tanggal 24 Juni 2014 Masehi.
bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban 1435 H, oleh kami Drs. H. Mumamad Is, SH Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. Asri Damsy, SH. dan Drs.H.M.Syamri Adnan,
SH. MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota,
putusan mana diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi para Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. Sabri, SH sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara ; Hakim Ketua dto Drs. H. Muhammad Is, MH. Hakim Anggota Dto
dto
Drs. ASRI DAMSY, SH.
Drs. H.M. SYAMRI ADNAN, SH, MH. Panitera Pengganti Dto Drs. SABRI, S.H.
Halaman 6 dari 7 hal, Putusan Nomor 40/Pdt.G/2014/MS Aceh
Perincian biaya banding : 1. Biaya Meterai 2. Biaya Redaksi 3. Biaya Leges 4. Biaya Proses Jumlah
Rp. 6.000,Rp. 5.000,Rp. 3.000,Rp. 136.000,Rp. 150.000,-
-------------------- (Seratus lima puluh ribu rupiah) -------------putu Untuk salinan putusan yang sama bunyinya ; Banda Aceh, 14 Juli 2014 WAKIL PANITERA MAHKAMAH SYAR’IYAH ACEH Dto DRS. MUHAMMAD YUSUF, SH sanA
Halaman 7 dari 7 hal, Putusan Nomor 40/Pdt.G/2014/MS Aceh