PUTUSAN NOMOR : ---/Pdt.G/2011/MS –Aceh
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Mahkamah Syar’iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara antara : Pembanding, umur 40 tahun, Agama Islam, pekerjaan Swasta, tempat tinggal di Kabupaten
Aceh
Barat,
dahulu
Tergugat,
sekarang
Pembanding ; LAWAN Terbanding, umur/lahir 12-03-1981, Agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Aceh Barat, dahulu Penggugat sekarang Terbanding ; Mahkamah Syar’iyah tersebut ; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar’iyah Meulaboh Nomor 13/Pdt.G/2011/MS-MBO, tanggal 8 Maret 2011, bertepatan dengan tanggal 3 Rabiul Akhir 1432 H yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat; 3.
Menghukum Rp.241.000,-
Penggugat
untuk
membayar
biaya
perkara
ini
sebesar
(dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) ;
Hal 1 dari 6 hal. Salinan Putusan No.70/Pdt.G/2011/MS-Aceh
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut formal dinyatakan dapat diterima: Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama putusan Mahkamah Syar’iyah Meulaboh Nomor 13/Pdt-G/2010/MS-MBO tanggal 8 Maret 2011 M. bertepatan dengan tanggal 3 Rabiul Akhir 1432 H. dalam perkara a quo, maka Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh berpendapat bahwa apa yang telah dipertimbangkan dan diputuskan oleh Hakim tingkat pertama sudah tepat dan benar, oleh karena itu akan diambil alih menjadi pertimbangan hukum Mahkamah Syar’iyah Aceh sendiri, namun Majelis Hakim perlu menambahkan pertimbangan dan amar putusan sebagai berikut : Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Tergugat sejak September 2010 antara Penggugat
dengan Tergugat sudah pisah rumah/ranjang dan
menurut keterangan saksi xxx sewaktu Tergugat tidak pulang, tidur ditempat usahanya. Setelah diusahakan saksi, akhirnya Tergugat pulang ke rumah bersama tapi tidurnya pisah ranjang. Saksi juga menyatakan antara Penggugat dengan Tergugat tidak ada komunikasi langsung kecuali melalui anaknya. Menimbang, bahwa saksi Irwanto bin Saat menyatakan mengetahui percekcokan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat
dikarenakan
sebagai tetangga dekat sering mendamaikan Penggugat dengan Tergugat, mereka baik sebentar kemudian ribut lagi ; Menimbang, bahwa saksi xxx kurang mengetahui keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat,
namun saksi menyatakan Penggugat dengan
Tergugat masih tinggal satu rumah tapi pisah ranjang ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas telah ditemukan fakta bahwa sejak September 2010 antara Penggugat dengan Tergugat sudah pisah ranjang dan tidak ada komunikasi walaupun masih tinggal dalam satu Hal 2 dari 6 hal Salinan Putusan No.70/Pdt.G/2011/MS-Aceh
rumah, ini menunjukkan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah pecah yang sulit untuk didamaikan dan telah menggambarkan keadaan rumah tangga sebagaimana dikehendaki oleh pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, dan
kondisi rumah tangga tersebut dapat menimbulkan
penderitaan berkepanjangan bagi Penggugat dan Tergugat. Menimbang, bahwa Pembanding dalam memorinya menyatakan masih cukup sayang pada terbanding dan keberatan terhadap perceraian, Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh sangat menghargai iktikad baik dari Pembanding tersebut, akan tetapi masalah perkawinan bukanlah masalah moral semata, namun lebih merupakan suatu perbuatan hukum yang sudah jelas aturannya dalam arti bahwa dikabulkan atau tidaknya suatu gugatan perceraian bukanlah semata dipertimbangkan pada cinta, iktikad baik dari suami atau isteri, akan tetapi lebih didasarkan pada keadaan rumah tangganya atau ada tidaknya bukti-bukti alasan perceraian itu sendiri menurut hukum; Menimbang, bahwa walaupun Pembanding punya iktikad baik tidak ingin bercerai, namun oleh karena rumah tangga Pembanding dan Terbanding sudah terbukti secara jelas tidak harmonis lagi, pisah ranjang sejak September 2010, merupakan indikasi bahwa rumah tangga Pembanding dan Terbanding mengalami perpecahan yang sulit didamaikan maka Mahkamah Syar’iyah Aceh berpendapat bahwa mempertahankan Rumah Tangganya yang nyata-nyata sudah pecah adalah merupakan perbuatan yang sia-sia dan meneruskan perkawinan yang demikian itu sama halnya dengan menghukum salah satu pihak dengan penderitaan yang berkepanjangan. Hal demikian itu adalah suatu kezhaliman yang bertentangan dengan keadilan. Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka Panitera Mahkamah Syar’iyah Meulaboh diperintahkan untuk menyampaikan sehelai salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Hal 3 dari 6 hal Salinan Putusan No.70/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Urusan Agama Kecamatan tempat pernikahan Penggugat dan Tergugat dan Kantor
Urusan
Agama
tempat
kediaman
Penggugat
dengan
Tergugat
sebagaimana dimaksud oleh pasal tersebut ; Menimbang bahwa dengan demikian putusan Mahkamah Syar’iyah Meulaboh Nomor 13/Pdt.G/2011/MS-MBO tanggal 8 Maret 2011
bertepatan
dengan tanggal 3 Rabiul Akhir 1432 H harus diperbaiki sehingga amarnya akan berbunyi sebagaimana tersebut dibawah ini ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa dibidang perkawinan, sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan yang terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dalam tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat dan dalam tingkat banding dibebankan pada Pembanding ; Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI Menerima permohonan banding dari Pembanding ; Memperbaiki
putusan
Mahkamah
Syar’iyah
Meulaboh
Nomor
13/Pdt.G/2011/MS-MBO, tanggal 8 Maret 2011 M. bertepatan dengan tanggal 3 Rabiul Akhir 1432 H. Sehingga amarnya berbunyi sebagai berikut 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menjatuhkan talak satu bain sugra Tergugat terhadap Penggugat ; 3.
Memerintahkan
Panitera
Mahkamah
Syar’iyah
Meulaboh
untuk
mengirimkan sehelai salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap
kepada
Kecamatan
Kantor
Urusan
Trienggadeng
Agama/Pegawai
kabupaten
Pidie
dan
Pencatat
Nikah
tempat
tinggal
Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ;
Hal 4 dari 6 hal Salinan Putusan No.70/Pdt.G/2011/MS-Aceh
4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.241.000,-(dua ratus empat puluh satu ribu rupiah) ; Membebankan kepada Pembanding (Syukri bin Muhammad) untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding sebesar Rp 150. 000,(seratus lima puluh ribu rupiah) ; Demikian diputuskan dalam
rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Mahkamah Syari’yah Aceh pada hari Rabu tanggal 10 Agustus 2011 M. Bertepatan dengan tanggal 10 Ramadhan 1432 H oleh kami Dra. Masdarwiaty, MA Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Abdul Muin dan Drs. H. Mukhlas,S.H,M.H masing-masing sebagai hakim anggota, putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum yang dibantu oleh Humaidah, S.H sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ; Hakim Ketua d.t.o Dra. MASDARWIATY, MA Hakim Anggota
Hakim Anggota
d.t.o
d.t.o
Drs. H. ABDUL MUIN
Drs.H. MUKHLAS, S.H,M.H Panitera Pengganti d.t.o HUMAIDAH, SH
Perincian biaya banding : 1. Biaya Meterai --- ----------------------------------- Rp.
6.000.-
2. Biaya Redaksi --------------------------------------- Rp.
5.000.-
3. Biaya Leges
------------------------------------ -- Rp.
5.000.-
4. Biaya proses
-------------------------------------- Rp. 134.000.-
Jumlah,
Rp. 150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah)
Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 23 Agustus 2011 Panitera Mahkamah Syar’iyah Aceh dto DRS.H. SYAMSIKAR Hal 5 dari 6 hal Salinan Putusan No.70/Pdt.G/2011/MS-Aceh