PUTUSAN Nomor 30/Pdt.G/2014/MS-Aceh
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar’iyah Aceh dalam persidangan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara : PEMBANDING, umur 46 tahun, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Kabupaten Aceh Besar,
dahulu
Tergugat sekarang Pembanding.
melawan
TERBANDING, umur 35 tahun, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan Cleaning Service, tempat tinggal di Kabupaten Aceh Besar, dahulu Penggugat sekarang Terbanding. Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut. Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding. TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah tanggal
Syar'iyah
Jantho Nomor : 155/Pdt.G/2013/MS-Jth.
07 Januari 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 05 Rabi’ul
Awwal 1435 Hijriyah yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan Talak 1 (satu) bain sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING); Hal 1 dari 7 hal Put. No.170/Pdt.G/2012/MS-Aceh
3. Menetapkan 3 (tiga) orang anak Penggugat dan Tergugat masing-masing bernama : 3.1 “Anak I”, lahir tanggal 08 Juli 2000; 3.2 “Anak II”, lahir tanggal 13 November 2004; 3.3 “Anak III”, lahir tanggal 03 November 2008; Berada di bawah asuhan (Hadhanah) Penggugat selaku ibu kandungnya; 4.
Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah kepada ketiga anak tersebut minimal Rp. 600.000,- (Enam Ratus Ribu Rupiah) setiap bulan sampai dengan anak-anak tersebut dewasa/mandiri;
5. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Jantho mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar; 6. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 316.000 ( Tiga Ratus Enam Belas Ribu Rupiah ) ; Membaca Akta pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Jantho yang menyatakan bahwa pada hari Selasa tanggal
21
Januari
2014,
Tergugat/Pembanding
telah
mengajukan
permohonan banding terhadap putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho Nomor 155/Pdt.G/2013/MS-Jth. Tanggal 07 Januari 2014, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak Terbanding tanggal 27 Maret 2014
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Tergugat/Pembanding
dalam tenggang waktu dan
Hal 2 dari 7 hal Put. No. 17/Pdt.G/2013/MS-Aceh
menurut cara-cara yang ditentukan dalam Undang-undang, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima. Menimbang, bahwa setelah mempelajari secara seksama berkas perkara banding a quo, Majelis hakim tingkat banding akan memberikan pertimbangan dan pendapat sebagai berikut; Menimbang, bahwa putusan Majelis hakim Tingkat Pertama dengan segala pertimbangan hukum yang telah diuraikan di dalamnya dinilai telah tepat dan benar karena berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan, baik melalui jawaban Tergugat serta keterangan saksi saksi di bawah sumpah yang diajukan oleh Penggugat dan Tergugat, terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan/pertengkaran terus menerus dan sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Maret 2013 sampai sekarang serta telah diupayakan perdamaian baik oleh pihak keluarga/orang tua kampung maupun oleh Majelis Hakim dan mediator tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa dengan demikian telah terdapat indicator kuat terwujudnya maksud pasal 39 ayat (2) Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 dan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sedangkan latar belakang dari perselisihan dan pertengkaran yang bersifat pribadi dan sulit untuk dibuktikan tidaklah menjadi syarat dapat dikabulkan gugatan cerai sepanjang ketiga unsur tersebut di atas sudah terpenuhi. Hal ini sesuai pula dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Nomor 273/K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang menyatakan bahwa cekcok,
hidup berpisah tidak dalam satu tempat
kediaman bersama dan salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain berupakan fakta yang cukup sesuai alas an perceraian ; Hal 3 dari 7 hal Put. No. 17/Pdt.G/2013/MS-Aceh
Menimbang,
bahwa
tuntutan
Penggugat
mengenai
hak
asuh
(hadhanah) terhadap 3 (tiga) orang anak Penggugat dan Tergugat masing masing bernama “Anak I”, lahir tanggal 08 Juli 2000, “Anak II”, lahir tanggal 13 November 2004 dan “Anak III”, lahir tanggal 03 November 2008, Majelis hakim Tingkat Banding sependapat dengan Majelis hakim Tingkat Pertama yang menetapkan ketiga anak tersebut di bawah asuhan (hadhanah) Penggugat selaku ibunya, karena disamping ketiga anak tersebut memang berada dalam asuhan Penggugat juga karena Tergugat tidak pernah menolak secara tegas terhadap tuntutan Penggugat, sementara Penggugat selama ini terbukti cakap dan mampu untuk mengurus anak anak serta tidak mempunyai prilaku buruk. Adapun mengenai nafkah anak tersebut tetap menjadi tanggungan Tergugat selaku ayah, sesuai ketentuan pasal 105 huruf (a) dan (c) jo pasal 156 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam, hal ini semata mata demi kepentingan anak anak tersebut sesuai dengan Undang Undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut di atas, Majelis hakim Tingkat banding dapat menyetujui dasar dasar uraian yang telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dan mengambil alih
menjadi pendapat sendiri, namun menurut Majelis Hakim
Tingkat Banding, Majelis hakim Tingkat Pertama masih kurang sempurna di dalam merumuskan format amar putusannya. Oleh karena itu putusan Mahkamah Syar’iyah Jantho Nomor 155/Pdt.G/2013/MS-Jth. tanggal 07 Januari 2014 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 05 Rabi’ul Awwal 1435 Hijriyah dapat dikuatkan dengan amar harus diperbaiki sehingga amarnya berbunyi sebagaimana tersebut dalam putusan ini ;’
Hal 4 dari 7 hal Put. No. 17/Pdt.G/2013/MS-Aceh
Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai dengan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara untuk tingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Mengingat Pasal-Pasal dari Peraturan Perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI
Menerima permohonan banding Pembanding;
Menguatkan
putusan
Mahkamah
Syar’iyah
Jantho
Nomor
:
155/Pdt.G/2013/MS-Jth. tanggal 07 Januari 2014 Miladiyah , bertepatan dengan tanggal 05 Rabi’ul Awwal 1435 Hijriyah dengan memperbaiki amar sehingga amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; 2. Menjatuhkan Talak 1 (satu) bain sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat
(TERBANDING);
3. Menetapkan 3 (tiga) orang anak Penggugat dan Tergugat masingmasing bernama :
“Anak I”, lahir tanggal 08 Juli 2000;
“Anak II”, lahir tanggal 13 November 2004;
“Anak III”, lahir tanggal 03 November 2008; Berada di bawah asuhan (Hadhanah) Penggugat selaku ibu kandungnya;
4. Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah kepada ketiga anak tersebut minimal Rp. 600.000,- (Enam Ratus Ribu Rupiah) setiap bulan Hal 5 dari 7 hal Put. No. 17/Pdt.G/2013/MS-Aceh
sejak
putusan ini dijatuhkan sampai dengan anak-anak tersebut
dewasa/mandiri; 5. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Jantho mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor
Urusan
Agama Kecamatan Kuta Baro
Kabupaten Aceh Besar untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; 6. Membebankan Pembanding untuk membayar biaya
perkara pada
tingkat pertama sebesar Rp. 316.000.- (Tiga ratus enam belas ribu rupiah) ;
Biaya yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) dibebankan kepada DIPA Mahkamah Syar’iyah Jantho 2014 ; Demikianlah diputuskan dalam rapat
permusyawaratan Majelis
Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Jum’at tanggal 23 Mei 2014 Miladiyah
bertepatan dengan tanggal 23 Rajab 1435 Hijriyah oleh kami
Drs. H. M. Jamil Ibrahim, S.H. M.H Wakil Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh yang ditunjuk oleh Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh sebagai Ketua Majelis, Dra. Hj. Hafidhah Ibrahim dan Drs. Ahmad Dimyati AR. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi Hakim Hakim Anggota serta dibantu oleh Drs. Ilyas, SH. selaku Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara. Hakim Anggota
Ketua Majelis
Hal 6 dari 7 hal Put. No. 17/Pdt.G/2013/MS-Aceh
DRA. HJ. HAFIDHAH IBRAHIM
DRS. H. M. JAMIL IBRAHIM, S.H. M.H
DRS. AHMAD DIMYATI A.R. Panitera Pengganti
DRS. I L Y A S, S.H Perincian Biaya Banding : 1. Biaya Materai 2. Biaya Redaksi 3. Biaya Leges 4. Biaya Proses Jumlah
: Rp. 6.000,: Rp. 5.000,: Rp. 3.000,: Rp. 136.000,: Rp. 150.000,-
Hal 7 dari 7 hal Put. No. 17/Pdt.G/2013/MS-Aceh