P U T U S AN Nomor:xxx/Pdt.G/2012/MS-Aceh
ميحرلا نمحرلا هللا
بسم
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara gugatan pembatalan hibah pada tingkat banding dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : 1.
CUT AZHARIDA
Binti TEUKU RAJA GEH (sesuai dengan Berita Acara
sidang No.71/Pdg.G/2010/MS.Ttn. tanggal 03 Agustus 2010), umur 42 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal di Jln. Ujung Batee I No. 36 Kelurahan Setui Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh dahulu sebagai Tergugat I sekarang PembandingI; 2.
CUT LIDIA BINTI TEUKU RAJA GEH, Umur 38 tahun, Agama Islam, Pekerjaan ibu rumah tangga, alamat Jln. Mardeka (Toko Hero) Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan, dahulu sebagai Tergugat II sekarang Pembanding II;
3
CUT DESI ARDILA BINTI TEUKU RAJA GEH, Umur 30 tahun, Agama Islam pekerjaan Swasta, Alamat Jln. Madrasah II RT. 005/RW.003 No. 50 C, Sukabumi Utara, Kelurahan Kebun Jeruk, Jakarta Barat, dahulu Tergugat III sekarang Pembanding III;
4. T.HENDRA Bin TEUKU RAJA GEH, Umur 28 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jln. Ujung Batee I No. 36 Kelurahan Setui Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh dahulu sebagai Tergugat IV sekarang Pemanding IV; Dalam hal ini Pembanding I , III, dan IV, telah memberikan kuasa khusus kepada Pembanding II Cut Lidia Binti Teuku Raja Geh, susuai surat kuasa khusus tanggal 03 Agustus 2010 dan surat kuasa khusus tanggal 05 Mei 2011, selanjutnya disebut Para Pembanding; Hal 1 dari 10 hal Put No. 76/Pdt.G/2012/MS-Aceh
LAWAN I.
CUT MARIANA Binti TEUKU RAJA ISKANDAR, Umur 70 tahun, Agama Islam,pekerjaan ikut suami, tempat tinggal di Desa Ladang Tuha I, KecamatanLembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya, dahulu sebagai Penggugat sekarang Terbanding; Dalam hal ini mewakili kepentingan Hukum Para Ahli Waris Alm. Cut Manyak Binti T. Raja Iskandar:
1. CUT MISZAIDAR BINTI TEUKU ZAMZAMI, umur 54 tahun, Agama Islam Pekerjaan Ibu rumah tangga, Alamat Jln. Perkutut II Pondok Kopi Raya No. 11 Bintaro Jaya Jakarta Selatan; 2. CUT ZASLINAWATI BINTI TEUKU ZAMZAMI, umur 53 tahun, Agama Islam Pekerjaan Ibu rumah tangga, Alamat Jln. Perkutut II Pondok Kopi Raya No. 10 Jakarta Timur; 3. CUT ZASMARITA BINTI TEUKU ZAMZAMI, umur 48 tahun, Agama Islam Pekerjaan Ibu rumah tangga, Alamat Jln. Selanga No. 172 Perum Ajun Lam Hasan, Kel. Ajun Kecamatan Peukan Bada Banda Aceh; 4. T. KURNIZAM BIN TEUKU ZAMZAMI, umur 47 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jln. Mohd Djam No. 41
Kecamatan
Baiturahman Banda Aceh; 5. T. AFRIZAM (EVI) BIN TEUKU ZAMZAMI, umur 46 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Karyawan, Alamat Perum Baloy Persero Jln. Keunanga No. 10 Batam; 6. CUT ZASMIWATI BINTI TEUKU ZAMZAMI, umur 45 tahun, Agama Islam Pekerjaan Ibu rumah tangga, Alamat Jln. Gayung Sari Barat G. C. No. 6 Surabaya Kode Pos 60235; 7. CUT ZASRIANA BINTI TEUKU ZAMZAMI, umur 39 tahun, Agama Islam Pekerjaan Karyawan, Alamat Jln. Mohd Djam No. 41 Kecamatan Baiturahman Banda Aceh;
Hal 2 dari 10 hal Put No. 76/Pdt.G/2012/MS-Aceh
8. CUT SILVA COUSINA BINTI TEUKU ZAMZAMI, umur 36
tahun,
Agama Islam Pekerjaan Ibu rumah tangga, Alamat Jln. Iswahyudi No. 3 Rt/Rw 03Kel. Kalidoni Palembang, Sumatera Selatan-30118; Serta mewakili kepentingan Hukum ahli Waris Alm. Teuku Bar’at Bin Teuku Raja Iskandar yaitu: 1. CUT NURHIDAYATI BINTI TEUKU BAR’AT ISKANDAR, umur 40 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Alamat, jln, Le Ketapang Dua Banda Aceh. 2. CUT ZAKIYAH BINTI TEUKU BAR’AT ISKANDAR, umur 38 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Alamat Desa Keude Manggeng Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya; 3. CUT RAHMI BINTI TEUKU BAR’AT ISKANDAR, umur 30 tahun, Agama Islam, Pekerjaan ibu rumah tangga Alamat Kuta Blang Lhokseumawe Aceh Utara; 4. T. JAUHARDIN BIN TEUKU BAR’AT ISKANDAR, umur 28 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Mahasiswa Alamat Lampineung Banda Aceh; Dalam hal ini dikuasakan kepada LEO SEMBIRING, SH dan ARMADA, SH, Advokat/Panasehat Hukum dan Konsultan Hukum pada Law Office Sembiring SH dan Rekan di Jl. Pijir Podi Nomor : 30 A Padang Bulan, Medan, dahulu sebagai Kuasa Penggugat sekarang Kuasa Terbanding; II. Pemerintah Republik Indonesia C/q Bupati Aceh Barat Daya C/q Camat Kecamatan Manggeng , dahulu sebagai Turut Terguagat I sekarang Turut Terbanding I; III. Pemerintah Republik Indonesia C/q Bupati Aceh
Barat Daya C/q
Kepala Badan Pertanahan Nasional Aceh Selatan, dahulu Turut Tergugat II sekarang Turut Terbanding II; Mahkamah Syar'iyah Aceh tersebut;
Hal 3 dari 10 hal Put No. 76/Pdt.G/2012/MS-Aceh
Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar'iyah Tapaktuan Nomor 71/Pdt.G/2010/Ms. Ttn, tanggal 25 April 2012 M, bertepatan dengan tanggal 3 Jumadil Akhir 1433 H yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Eksepsi : -
Menolak eksepsi Para Tergugat;
Dalam Pokok Perkara ; 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian; 2. Menyatakan hibah yang dilakukan oleh Cut Adian Binti T. Cut Tek terhadap T. Raja Geh Bin T. Raja Iskandar dengan Akta Hibah Nomor :5944/08/I/MG/ PPAT/1993 tanggal 11 Januari 1993 batal demi hukum; 3. Menyatakan sertifikat hak milik Nomor 27 atas nama pemegang hak T. Raja Geh Iskandar tidak mempunyai kekuatan hukum tetap; 4. Menyatakan tanah dan rumah dengan luas lebih kurang 4.622 M2 dengan batas-batas sebagai berikut; .- Sebelah Utara berbatas dengan Jalan PU Provinsi; -
Sebelah Selatan berbatas dengan Jl. Desa Padang;
-
Sebelah Timur berbatas dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Manggeng dan Tanah M. Sayuti;
- Sebelah Barat berbatas dengan Lhung (Parit); adalah milik para Penggugat dan para Tergugat sebagai ahli waris dari T. Raja Iskandar; 5. Menyatakan menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
Hal 4 dari 10 hal Put No. 76/Pdt.G/2012/MS-Aceh
6.
Menghukum para Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 4.259.000 (empat juta dua ratus lima puluh sembilan ribu rupiah); Membaca pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah
Syar'iyah Tapaktuan bahwa Para Tergugat/Pembanding pada hari Rabu tanggal 2 Mei 2012 M. telah mengajukan banding atas putusan Mahkamah Syar'iyah Tapaktuan Nomor: 71/Pdt.G/2010/Ms-Ttn, tanggal 25 April 2012 M, bertepatan dengan tanggal 3 Jumadil Akhir 1433 H. permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya; Telah membaca pula dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh pihak tergugat/pembanding dan kontra memori banding yang diajukan pihak Penggugat/Terbanding, memori banding dan kontra memori tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut formal dapat diterima; Menimbang bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas banding perkara aquo serta putusan hakim tingkat pertama, Mahkamah Syar'iyah Aceh sependapat dengan apa yang telah dipertimbangkan dan diputuskan oleh Hakim tingkat pertama namun Majelis Hakim Mahkamah Syar'iyah Aceh perlu menambah pertimbangan dalam pokok perkara sebagaimana berikut ini; Dalam Eksepsi: Bahwa Mahkamah Syar’iyah Aceh
sependapat dengan apa yang telah
dipertimbangkan hakim pertama yang telah menolak eksepsi nebis in idem yang diajukan pihak Tergugat oleh karena itu diambil alih menjadi pendapat dan
Hal 5 dari 10 hal Put No. 76/Pdt.G/2012/MS-Aceh
pertimbangan Mahkamah Syar’iah Aceh, dengan demikian maka putusan tersebut dapat dikuatkan; Dalam Pokok Perkara Menimbang, bahwa memperhatikan jawab menjawab
Penggugat, dengan
Tergugat, bukti-bukti tertulis dan saksi-saksi baik yang diajukan Penggugat maupun Tergugat ditemukan fakta-fakta sebagai berikut: 1. Bahwa Alm. T. Raja Iskandar pada masa Agresi Belanda di tangkap oleh Belanda beserta raja lainnya yang ada di Aceh dan sejak itu tidak pernah kembali lagi dan hingga saat ini tidak diketahui dimana pemakamannya; 2. Bahwa alm. T. Raja Iskandar semasa hidupnya mempunyai 3 (tiga orang isteri yaitu: 2.1. Cut Adian, mempunyai seorang anak laki-laki bernama T. Raja Idi; 2.2. Cut Asiah, mempunyai 4 (empat) orang anak yaitu: 2.2.1. T. Bar’at; 2.2.2. Cut Manyak; 2.2.3. Cut Mariana; 2.2.4. T. Raja Geh; 2.3. Cut Putro Sapiah, isteri ketiga tidak mempunyai keturunan; 3. Bahwa karena alm. T. Raja Iskandar tidak kembali, maka atas musyawarah mufakat antara ahli waris seluruh harta dibagikan sesuai porsinya masingmasing kecuali satu bangunan rumah alm. T. Raja Iskandar beserta tanah yang disepakati tidak dibagikan dan disepakati untuk tempat perkumpulan para ahli waris seluruhnya, yaitu yang terletak di Desa Kedai Manggeng dengan luas tanah lebih kurang 6.000 M2 dengan batas-batas sebagai berikut: -
Sebelah Utara berbatas dengan Jln. PU Propinsi;
-
Sebelah Selatan berbatas dengan Jln.. Desa Padang;
-
Sebelah Timur berbatas dengan SMP Nnegeri I;
Hal 6 dari 10 hal Put No. 76/Pdt.G/2012/MS-Aceh
-
Sebelah Barat berbatas dengan Tali Air/Parit;
4. Bahwa pembagian harta alm. T. Raja Iskandar berdasarkan kesepakatan ahli waris sebagimana bukti P.1, P.2, P.3, P.4, P.5, P.6., P.7 P.10, T.8 dan T.9; 5. Bahwa pengecualian untuk tidak dibagikan satu bangunan rumah alm. T. Raja Iskandar beserta tanah dengan batas-batas sebagaimana tersebut pada poin 3 yang disepakati untuk tempat perkumpulan para ahli waris sebagaimana bukti P.12
dan keterangan saksi-saksi Penggugat dibawah sumpah yang terdiri
dari: Edison bin Hasyim, Hardinuzar bin T. Zainal Abidin, T. Sidi Sulaiman dan Said Bukhari; 6. Bahwa saksi Tergugat yang terdiri dari T. Abdullah Manan bin T. Arongan serta Jusnawati binti Baharuddin yang dalam kesaksiannya menyatakan objek sengketa tersebut adalah hak kewarisan Cut Adian dari Almarhum suaminay T. Raja Iskandar, lalu dihibahkan kepada
T. Raja Geh, diragukan
kebenarannya dan oleh karena itu tidak dapat diterima karena bertentangan dengan bukti P.12 yang dibuat tanggal 20 Agustus 1990 yang ditanda tangani para ahli waris termasuk T. Raja Geh sebagaimana T. Raja Geh menanda tangani bukti P.1 s/d P.7 dan T.8 serta T.9 serta kesaksian 4 orang saksi Penggugat yang menyatakan bahwa rumah dan tanah sengketa tersebut dikecualikan untuk tidak dibagikan kepada para ahli waris; 7. Bahwa pada tanggal 11 Januari 1993 Cut Adian menghibahkan tanah dan bangunan yang luas tanahnya 5.120,3 M2 terletak di Aceh Selatan, Kecamatan Manggeung, Desa Kedai dengan batas-batas sebagaimana disebutkan pada angka 3 (tiga) kepada T. R. Geh Iskandar dengan Akta Hibah No.594.4/08/I/MG/PPAT/1993 sebagaimana bukti T.4. Kemudian berdasarkan Akta Hibah tersebut diterbitkan Buku Tanah Hak Milik No. 27 tanggal 14 Juni 1993 atas nama T. Raja Geh Iskandar, sebagaimana bukti T.5;
Hal 7 dari 10 hal Put No. 76/Pdt.G/2012/MS-Aceh
Menimbang, bahwa memperhatikan fakta-fakta tersebut di atas maka telah ditemukan fakta bahwa Cut Adian telah menghibahkan tanah dan bangunan kepada T. Raja Geh Iskandar (bukti T.4) yang bukan hak miliknya , karena tidak terdapat bukti yang kuat yang menyatakan bahwa tanah dan bangunan sebagaimana tersebut pada angka 3 (tiga) sebagai haknya dari harta peninggalan alm. T. Raja Iskandar. ; Menimbang, bahwa
berdasarkan ketentuan tentang hibah adalah harta
yang diberikan sebagai hibah disyaratkan harus berasal dari harta penghibah dan jika bukan milik penghibah, jika dihibahkan dapat dianggap sah apabila pemilik harta tersebut mengizinkannya meskipun izin tersebut diberikan setelah harta tersebut diserahkan (Pasal 705 Hukum Ekonomi Syariah); Menimbang, bahwa memperhatikan pertimbangan tersebut di atas maka transaksi hibah yang dilakukan oleh Cut Adian pada tanggal 11 Januari 1993 terhadap tanah dan bangunan sebagaimana tersebut pada poin 4 batal demi hukum karena bertentangan dengan ketentuan hukum Islam ; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka putusan Mahkamah Syar’iyah Tapaktuan Nomor 71/Pdt.G/2010/MS-Ttn tanggal 25 April 2012 Miladiah, bertepatan dengan tanggal 3 Jumadil Akhir 1433 Hijriah dapat dikuatkan; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 192 ayat (1) R.Bg, maka Tergugat dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding, yang jumlahnya seperti disebutkan dalam amar putusan; Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;
Hal 8 dari 10 hal Put No. 76/Pdt.G/2012/MS-Aceh
MENGADILI
Menerima permohonan banding dari Pembanding;
Meguatkan putusan Mahkamah Syar'iyah Tapaktuan Nomor: 71/Pdt.G/2010/ MS-Ttn. Tanggal
25 April
2012 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 3
Jumadil Akhir 1433 Hijriyah ;
Menghukum Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding sebesar Rp. 150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah) Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah
Syar'iyah Aceh pada hari Selasa, tanggal 9 Oktober 2012 M. bertepatan dengan tanggal
23 Zulkaidah 1433 H. oleh kami Drs.H. Abdul Mu'in, Hakim Tinggi yang
ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs.Asri Damsy,SH dan Drs. S.Syekhan Al Jufri, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis di dampingin oleh masing-masing Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. H. Helmy Daud sebagai Panitera Pengganti., tanpa dihadiri pihak Pembanding dan Terbanding;; Ketua Majelis, dto. Drs H. ABDUL MU'IN. Hakim Anggota, .dto. Drs. ASRI DAMSY, SH. dto. Drs. S. SYEKHAN AL JUFRI. Panitera Pengganti, dto. Drs.H. HELMY DAUD
Hal 9 dari 10 hal Put No. 76/Pdt.G/2012/MS-Aceh
.
Perincian Biaya Perkara: 1.Biaya Materai………………………………….Rp.
6.000,-
2.Biaya Redaksi…………………………………Rp.
5.000,-
3.Biaya Leges……………………………………Rp.
5.000,-
4.Biaya Proses…………………………………..Rp. 134.000.J u m l a h………………..Rp. 150.000.(seratus lima puluh ribu rupiah) Untuk Salinan yang sama bunyinya; Banda Aceh, 19 Oktober 2012 Wakil Panitera Mahkamah Syar’iyah Aceh, dto Drs. Muhammad Yusuf, SH.
Hal 10 dari 10 hal Put No. 76/Pdt.G/2012/MS-Aceh