PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
MOTIVASI PIMPINAN DI KANTOR UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN MEMPAWAH Oleh: SUCI HATI NIM. E21112100 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengambarkan dan menganalisis motivasi yang diberikan pimpinan terhadap pegawai UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya disiplin pegawai serta kurangnya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian yang penulis lakukan diketahui bahwa pimpinan menunjukkan tingkah laku yang didorong oleh kebutuhan berprestasi yang tinggi, hal ini tampak dari sikap pimpinan yang aktif berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif, sering mencari feed back (umpan balik) tentang perbuatannya, dan sangat tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatannya dan hasil kerja bawahannya. Tingkah laku pimpinan yang yang didorong oleh kebutuhan untuk bersahabat yang tinggi juga idealnya ditunjukkan dengan sikap pimpinan yang berusaha melakukan pekerjaannya lebih efektif apabila bekerjasama bersama orang lain dalam suasana yang lebih kooperatif. Pimpinan juga sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan dari organisasi di mana ia berada serta mau mengumpulkan orang-orang atau menjadi anggota suatu perkumpulan, Pimpinan sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari kelompok atau organisasi. Rekomendasi dalam penelitian ini diharapkan pimpinan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah, dapat menjalin komunikasi secara intensif dengan seluruh pegawai tanpa membeda-bedakan status mereka, sehingga para pegawai merasa dirinya dihargai. Selain itu, pimpinan diharapkan juga dapat memberikan pengarahan dan bimbingan kepada para pegawai dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, sehingga pegawai dapat mencapai kinerja yang optimal. Kata-kata kunci: Motivasi, Kepemimpinan, Kinerja Pegawai.
Abstract This article is intended to describe and analyze the quality, quantity and timeliness of Public Relations Officer at the Regional Secretariat Pontianak The problem in this research is the lack of personnel and lack Discipline sense of responsibility in carrying out duties in the Public Relations Officer at the Regional Secretariat Pontianak. This study was a descriptive study with qualitative analysis. The results of the field studies showed that the quantity and quality of work, as well as the accuracy of the Time of Civil Servants of the Public Relations Regional Secretariat Ponanak is quite good, the employees have worked with enough discipline in the achievement of employment and generate jobs in accordance with the instructions given. The achievement of the quantity and quality of work is quite good due to the support of a number of factors, including their duties are clear, which is good enough motivation, leadership support and strict sanctions for employees who are lazy. Recommendations in this study is expected to increase employee productivity, especially by improving discipline, seriousness of work and increase speed in delivering public services, and optimize employee responsibility to provide a comprehensive understanding of the application of the order of administration and public service procedures. Keywords: Keywords : Performance Officer , Public Relations. Public Service.
1 SUCI HATI, NIM. E21112100 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pengembangan
A. PENDAHULUAN
kariernya
serta
proses
pemberhentian. Instansi atau lembaga, Kepemimpinan
titik
mempunyai banyak pegawai yang secara
sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan
potensi berkemampuan tinggi tetapi tidak
yang akan dilaksanakan dalam organisasi.
mampu berprestasi dalam kerja. Hal ini
Istilah
dan
dimungkinkan karena kondisi psikologis
memimpin pada mulanya berasal dari kata
dari jabatan yang tidak cocok, atau karena
dasar pimpin. Namun demikian ketiganya
lingkungan
digunakan dalam konteks yang berbeda.
membawa rasa aman. Oleh karena itu,
Pemimpin adalah suatu peran dalam sistem
faktor manusia merupakan modal utama
tertentu karenanya seseorang dalam peran
yang perlu diperhatikan oleh pemimpin
formal belum tentu memiliki ketrampilan
atau kepala dalam suatu instansi atau
kepemimpinan dan belum tentu mampu
lembaga.
pemimpin,
merupakan
kepemimpinan
memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya
berhubungan
ketrampilan,
kecakapan,
tempat
kerja
yang
tidak
Berdasarkan kendala di atas, maka
dengan
untuk mengatasi masalah-masalah yang
tingkat
berhubungan dengan kepegawaian dan
pengaruh yang dimiliki seseorang oleh
sumber daya aparatur suatu instansi atau
sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh
lembaga diperlukan penempatan pegawai
orang yang bukan pemimpin. Dimana
yang profesional dibidangnya, yang sesuai
setiap
perilaku
seorang
yang
pemimpin
dan
dilakukan
oleh
dengan
keahliannya.
akan
pasti
profesional
di
bidang
yang
inilah
yang
mempengaruhi orang yang ada dalam
menempatkan
pengawsannya, agar dapat mencapai tujuan
prosedur, sehingga terbentuk iklim atau
yang dikehendakinya.
suasana kerja yang harmonis. Pegawai
Setiap pemimpin di pastikan akan mempengaruhi
orang-orang
yang
pegawai
Pegawai
sesuai
dengan
yang bekerja sesuai dengan tugas yang
ada
dilimpahkan kepadanya, merasa nyaman
disekitarnya, agar orang-orang tersebut
dan cocok dengan pekerjaan yang telah
mampu untuk patuh terhadap mekanis
diberikan kepadanya.
serta pengarahan-pengarahan rutin dalam
Berdasarkan hasil observasi di
organisasi. Pengelolaan pegawai secara
Kantor UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
profesional
Siantan
dimulai
sejak
perekrutan
Kabupaten
Pontianak.
Masih
pegawai, penyelesaian, pengklasifikasian,
banyak pegawai yang sering todak masuk
penempatan
dengan
kerja tapi absen atau rapel, hal ini dapat
dan
dilihat dari setiap hari selalu ada yang
kemampuan,
pegawai
sesuai
penataran,
2 SUCI HATI, NIM. E21112100 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
tidak hadir bekerja dan seringnya para
dengan melihat sejauh mana adanya
pegawai tersebut masuk tidak tepat waktu,
kesesuaian
bahkan para pegawai kalau ijin jemput
kegiatannya.program
anak, tidak kembali kekantor, disamping
merupakan
itu kadang nongkrong di warung kopi pada
sebagimana
jam kerja, sementara pekerjaan menumpuk
perencanaan strategis Pemerintah Daerah
dalam
yang bersangkutan.
arti
harus
dikerjakan
atau
diselesaikan sehingga terkesan pegawai
antara
program dan
program yang
Dalam
dan kegiatan
dan
kegiatan
tertuang
organisasi
dalam
pemerintahan
tersebut menunda – nunda pekerjaan. Dan
yang dimaksudkan dengan pegawai negeri
disamping itu terkesan pegawai tersebut
menurut
juga kurang adanya koordinasi dengan
Kepegawaian No. 43 Tahun 1999 (pasal 1
bidang – bidang yang lain, misalnya
ayat 2) sebagai berikut : “Pegawai Negeri
diminta data untuk mau memberikan pada
adalah mereka yang memenuhi syarat-
hal
syarat yang ditentukan dalam peraturan
data
tersebut
sangat
diperlukan.
Undang-undang
Sebagai pimpinan juga telah atau pernah
perundang-undangan
memberikan sanksi terhadap pegawai akan
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
tetapi
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri
sampai
sekarangpun
pegawai
berlaku
tersebut masih banyak melakukannya,
atau negara
tidak
berdasarkan suatu peraturan perundang-
masuk
atau
tidak
hadir
tapi
melakukan absen.
lainnya
yang
Pokok
yang ditetapkan
undangan dan digaji menurut perundangaundangan yang berlaku”. Dengan demikian seorang pegawai negeri dituntut untuk memiliki kesetiaan kepada pemerintah
B. TINJAUAN PUSTAKA
dalam melaksanakan kebijaksanaan dan Pengukuran
kinerja
merupakan
program pembangunan.
jembatan antara perencanaan startegis dengan
akuntabilitas,
sehingga
suatu
Pegawai
Negeri
sebagai
abdi
negara bertugas melayani kehendak negara
pemerintah daerah dapat dikatakan berhasil
dan dituntut
jika terdapat bukti – bukti atau indikator –
prestasi
indikator atau ukuran – ukuran capaian
mungkin.Sebagai abdi masyarakat pegawai
yang mengarah pada pencapaian misi.
negeri
Teknik dan metode yang digunakan dalam
menganalisis
kinerja
mampu mengembangkan kerjanya
dituntut
melayani
semaksimal
kepentingan
masyarakat sesuai dengan kedudukan dan
kegiatan,
fungsinya sebagai aparatur pemerintah dan
yangpertama – tama dilakukan adalah
negara. Berarti sebagai pemikir, perencana 3
SUCI HATI, NIM. E21112100 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dan pelaksana pembangunan, pegawai
sebagai dasar untuk menilai maupun
negeri
melihat tingkat kinerja
harus
mampu
melaksanakan
kebijakan-kebijakan yang tepat dalam
Lebih lanjut Mardiasmo (2005:79)
proses pembangunan yang telah ditetapkan
menjelaskan bahwa pada umumnya sistem
pemerintah dan terampil dalam menyusun
ukuran
rencana.
kategori sebagai berikut: 1) Indikator
Sistem
penilaian
kinerja
harus
kinerja
input,
dipecah
mengukur
dalam
sumber
yang
disusun dan diimplementasikan dengan
diinvestasikan
suatu 1) prosedur formal tandar; yang
program,
berbasis pada analisis jabatan; 2) hasilnya
menghasilkan keluaran (output maupun
didokumentasikan dengan baik; 3) penilai
outcome). 2) Indikator output adalah
yang memiliki kapasitas dankompetensi
sesuatu yang diharapkan langsung dicapai
yang
dari sesuatu kegiatan yang didapat berupa
dapat
dipertanggung
jawabkan.
(Dwiyanto, 2006:117).
indikator
maupun
suatu
proses,
aktivitas
untuk
fisik dan / atau non fisik. 3) Indikator
Meskipun penilaian kinerja telah Penetapan
dalam
daya
lima
didasarkan
outcome, adalah segala sesuatu yang
pada
mencerminkan berfungsinya output (efek
masukan (inputs), keluaran(output), hasil
langsung) pada jangka menengah.Indikator
(outcome), manfaat (benefit) dan dampak
benefit, menggambarkan manfaat yang
(impact). Sependapat dengan hal tersebut,
diperoleh dari indikator outcome.Indikator
Mardiasmo (2001:76) menyatakan bahwa
impact memperlihatkan pengaruh yang
dalam mengukur kinerja suatu program,
ditimbulkan dari benefit yang diperoleh.
tujuan dari masing – masing program harus
Untuk
dapat
pegawai
kinerja yang digunakan untuk mengukur
pimpinan / atasan harus mengukur tingkat
kemajuan
kinerja pegawai.Pengukuran seperti itu
pencapaian
tujuan
tersebut. Indikator
objektif
dan
kinerja
disertai dengan indikator – indikator
dalam
swasta
menilai
akurat,
berarti memberikan kesempatan pegawai kinerja
didefinisikan
untuk mengetahuitingkat kinerja mereka.
sebagai ukuran kuantitatif dan / atau
Penetapan standar kinerja diperlukan untuk
kualitatif yang menggambarkan tingkat
mengetahui apakah kinerja pegawai diri
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
karyawan
telah ditetapkan. Oleh karena itu, indikator
pekerjaannya. Menurut Dharma (2005:29)
kinerja harus merupakan sesuatu yang
ukuran
akan diukur suatu program yang dijalankan
melaksanakan pekerjaannya adalah sebagai
unit kerja. dandihitung serta digunakan
berikut :
dalam
kinerja
melaksanakan
seseorang
dalam
4 SUCI HATI, NIM. E21112100 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
a.
Kuantitas yaitu jumlah yang harus
gambaran dan deskripsi fenomena yang
diselesaikan
terjadi
b.
Kualitas yaitu mutu yang dihasilkan
c.
Ketepatan waktu sesuai dengan yang
lebih jelas penulis menggunakan teknik
direncanakan
wawancara dan observasi guna mendukung data
Gambar 1 Bagan Kerangka Pikir
Untuk mendapatkan informasi yang
lapangan
yang
telah
didapatkan.Subjek penelitian ini dalam
Permasalahan Pegawai tidak disiplin kinerja rendah
penelitian
ini
adalah
mereka
yang
mempunyai pengetahuan luas mengenai berbagai sektor dalam masyarakat. Subjek penelitian.dalam penelitian ini terdiri dari :
Motivasi Pimpinan menurut Mc. Clelland (dalamAs’ad : 2001) 1. Kebutuhan untuk berprestasi (Need for Achievement) 2. Kebutuhan untuk berkuasa (Need for power) 3. Kebutuhan untuk berafiliasi (Need dor Affliation),
a.
Kasi. UPTD Pendidikan Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak.
b.
Staf / Pegawai UPTD Pendidikan Kecamatan
Siantan
Kabupaten
Pontianak. Analisis data dilakukan dengan Meningkatkan Motivasi Pegawai Dalam Bekerja
mengorganisasikan data, menjabarkanya kedalam unit-unit, melakukan sintesa,
Sumber: Data Olahan Penulis
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat
C. METODE PENELITIAN
kesimpulan
yang
dapat
diceritakan kepada orang lain. Miles and Dalam
penelitian
ini
penulis
Huberman
(Sugiyono,
2007:
91)
menggunakan jenis penelitian deskriptif,
mengemukakan bahwa “Aktivitas dalam
dimana
menurut
analisis data kualitatif dilakukan secara
bahwa:
“penelitian
Kountur
(2005:105) adalah
interaktif dan berlangsung secara terus
penelitian yang memberikan gambaran
menerus sampai tuntas, sehingga datanya
atau uraian atas suatu keadaan sejelas
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data
mungkin tanpa ada perlakuan terhadap
diantaranya:
objek yang diteliti”. Metode deskriptif
1. Meringkas (reduksi), tujuannya agar
dipilih karena peneliti ingin memperoleh
data yang dianalisis merupakan data-
deskriptif
data yang benar-benar berkaitan dengan masalah penelitian. 5 SUCI HATI, NIM. E21112100 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
2. Memaparkan
(display),
mendisplaykan
data,
Dengan
yakni pimpinan masih sering datang
akan
terlambat ke kantor dan pulang lebih cepat
maka
memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi,
kerja
Kepemimpinan merupakan suatu
selanjutnya berdasarkan apa yang telah
proses pergarahan dan pemberian pengruh
difahami tersebut.
pada kekegiatan-kegiatan dari sekelompok
3. Penyimpulan
merencanakan
dari jam kantor.
(verifikasi),
data-data
anggota
yang
saling
berhubungan
yang diperolah yang telah diringkas dan
tugasnya. Hasil penelitian menunjukkan
dipresentasikan
diambil
bahwa pimpinan di UPT Dinas Pendidikan
paling
Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah
beberapa
kemudian
kesimpulan
yang
relevan dengan masalah yang diteliti.
sering
memberikan
bimbingan
pengarahan
kepada
pegawai
dan
mengenai
pelaksanaan tugas dan tanggung-jawab mereka. Hal ini tentu berdampak baik
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam meningkatkan kinerja secara efisien Berdasarkan penelitian lapangan
dengan hasil kerja yang berkualitas.
yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa Hasil
penelitian
bahwa
dalam meningkatkan kinerja pegawai salah
secara umum pimpinan cukup optimal
satunya tercermin dari tingkah lakunya
dalam memberikan pengaruh yang cukup
yang
baik agar pegawai menunjukkan kinerja
berprestasi
yang
hal
prestasi tersebut tentu dapat diraih dengan
memberikan penghargaan bagi mereka
keberhasilannya dalam memimpin para
yang memiliki kinerja dan prestasi yang
pegawai, termasuk diantaranya mencapai
lebih dari pegawai lain dan sanksi bagi
kinerja pegawai yang optimal.Tingkah
pegawai yang melakukan pelanggaran baik
laku
pelanggaran yang ringan maupun yang
kebutuhan berprestasi yang tinggi salah
berat. Kedisiplinan pegawai dilihat dari
satunya tercermin dari perilakunya yang
tanggung jawab terhadap jam kerja perlu
berusahan melakukan sesuatu dengan cara-
ditingkatkan, sedangkan dilihat dari aspek
cara baru dan kreatif.
optimal
menunjukkan
Motivasi pemimpin yang tinggi
terutama
dalam
ketertiban pada umumnya pegawai tertib. Beberapa
pegawai
menunjukkan
yang didorong yang
pemimpin
oleh kebutuhan
tinggi.
yang
Pencapaian
didorong
oleh
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pimpinan di UPT Dinas Pendidikan
kedisiplinan yang kurang karena pimpinan
Kecamatan
tidak dapat memberikan contoh teladan,
bertindak
Siantan tegas
Pimpinan manakala
juga terjadi 6
SUCI HATI, NIM. E21112100 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pelanggaran atas perilaku yang telah
berprestasi yang tinggi. Hal ini tanpak
disepakati bertujuan untuk menjaga kinerja
dari
organisasi secara menyeluruh. Dengan
berusaha melakukan sesuatu dengan
demikian tujuan organisasi dan individu
cara-cara baru dan kreatif, sering
tetap
mencari feed back (umpan balik)
terjaga
arahnya
secara
benar.
sikap
pimpinan
Bertindak tegas juga berarti menjaga
tentang
integritas. Namun integritas disini tidak
tanggung
berarti ingin menghancurkan bawahan.
perbuatan-perbuatannya
Tegas berarti mengetahui kapan harus
kerja bawahannya.
berhenti mendengarkan dan kapan harus
2.
perbuatannya, jawab
yang
dan
aktif
sangat
pribadi dan
atas hasil
Pimpinan menunjukkan tingkah laku
menuntut. Pimpinan semestinya memiliki
yang didorong oleh kebutuhan untuk
prinsip tertentu dan selalu memegang
bersahabat
teguh prinsipnya, dan karyawan tahu
dilakukan terhadap kepada semua
tentang hal ini.
pegawai Tingkah laku pimpinan yang
Pimpinan
menunjukkan
yang
tinggi.
Hal
ini
tingkah
yang didorong oleh kebutuhan untuk
laku yang didorong oleh kebutuhan untuk
bersahabat yang tinggi juga idealnya
berkuasa yang tinggi. Hal ini ditunjukkan
ditunjukkan dengan sikap pimpinan
dengan sikap pemimpin yang berusaha
yang
menolong
pekerjaannya lebih efektif apabila
orang
lain
walaupun
berusaha
melakukan
pertolongan itu tidak diminta. Beliau juga
bekerjasama
sangat aktif dalam
menentukan arah
dalam suasana yang lebih kooperatif.
kegiatan dari organisasi di mana ia berada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
serta mau mengumpulkan orang-orang atau
sikap pimpinan yang efektif dan
menjadi anggota suatu perkumpulan yang
bekerjasama.
dapat mencerminkan prestise. Beliau juga
3.
bersama orang lain
Pimpinan menunjukkan tingkah laku
sangat peka terhadap struktur pengaruh
yang didorong oleh kebutuhan untuk
antar
berkuasa
pribadi
dari
kelompok
atau
organisasi.
yang
tinggi.
Hal
ini
ditunjukkan dengan sikap pemimpin yang berusaha menolong orang lain walaupun
pertolongan
itu
tidak
diminta. Beliau juga sangat aktif
E. KESIMPULAN
dalam menentukan arah kegiatan dari 1.
Pimpinan menunjukkan tingkah laku
organisasi di mana ia berada serta mau
yang
mengumpulkan
didorong
oleh
kebutuhan
orang-orang
atau 7
SUCI HATI, NIM. E21112100 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menjadi anggota suatu perkumpulan
terus berkomitmen untuk memberikan
yang dapat mencerminkan prestise.
pelayanan
Beliau juga sangat peka terhadap
masyarakat
yang
optimal
kepada
struktur pengaruh antar pribadi dari kelompok atau organisasi. G. REPERENSI
F. SARAN
1.
Berdasarkan peneliti
kesimpulan
kemukakan,
maka
yang
bahan
masukan
dan
pertimbangan, Saran-saran tersebut antara lain : 1. Pimpinan
UPT
Kecamatan
Dinas
Pendidikan
Siantan
As’ad, Moh, 1991. Psikologi Industri : Penerbit Liberty
peneliti
mengemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan
Buku-Buku
Kabupaten
Mempawah. dapat menjalin komunikasi
Dwiyanto, Agus, 2006, Mewujudkan Good governance Melalui Pelayanan Publik, Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kountur, Ronny. 2005. Metode Penelitian. Jakarta. PPM. Sugiyono, 2010.Metodologi Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
secara intensif dengan seluruh pegawai tanpa membeda-bedakan status mereka, sehingga para pegawai merasa dirinya
2.
Sumber-sumber
perundang
-
undangan
dihargai. 2. Pimpinan
diharapkan
juga
dapat
memberikan pengarahan dan bimbingan kepada
para
pegawai
Undang-undang Pokok Kepegawaian No. 43 Tahun 1999
dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya, sehingga
mereka
dapat
mencapai
kinerja yang optimal. 3. Diharapkan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Siantan
Kabupaten
Mempawah dapat terus meningkatkan kualitas
pelayanan
meningkatkan
baik
dengan
kompetensi
dengan
mengikuti sejumlah pelatihan maupun 8 SUCI HATI, NIM. E21112100 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PENGELOLA
TINGGI
JURNAL MAHASISW A
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124 Homepage: http://urmafis.untan.ac.id
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH / PUBLIKASI KARY A ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap NIM I Periode lulus Tanggal Lulus Fakultasl Jurusan Program Studi E-mail addresl HP
: ..S.I,I,<;:\ ·•
:tl.~\\
.
J
E<") 1I\'2.HXJ ••••. 1:'.••••••••••••••••••••..••.•••••••••••.••.••••••••••••••• · ~ '1. - '2Jl \0 : ISIP I ~.~~ · \AN
· ,'2 -
. ..
; ·.·.~.~i.~:;5ii~f)~0.·.~·~\.·®.·.·.·.~·~~<·~~~·.·.·.·.·.
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat administratif kelulusan mahasiswa (Sl), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa .~.~~~~~~ *) pada Program Studi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang beIjudul**) :
..~~~~\l?S.I P~~::?~Y:I.'?~~ J..~.~. 9l:-.~r. ~~\ ...........\~.~®.\:q)'!
S.\.c;..\~~1 ~~'!.~~
~~~S
V~.'X)J.~.1\~~:\ ·
.
~~~~·:-:)y~~~~.:
.
beserta perangkat yang diperlukan (hila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/ format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanl mempublikasikannya di Internet atau media lain): '_I))ecarajulltex artikel sesuai dengan standar penulis jurnal yang berlaku.
", .o::zr content
untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Pada tanggal
: Pontianak
: ...?::~.::.:~.'?~~ ..~.~~~.:
Catatan : *tulis nama jurnal sesuai prodi masing-masing (publika/GovernanceIAspirasiISociodevISosio!ogique) Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini harus di scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission author)