MODUL PERKULIAHAN
PENULISAN NASKAH NON BERITA TELEVISI
POKOK BAHASAN : KREATIFITAS PEMBUATAN VIDEO KLIP
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Broadcasting
2015
1
Tatap Muka
12
Kode MK 41019
Disusun Oleh Patricia Robin, S.I. Kom., M.I.Kom
Abstract
Kompetensi
Pemahaman menyeluruh terkait elemen musik yang ada di sebuah stasiun televisi. Hal itu menyentuh lagu yang di-blow up untuk dikenal pasar, sekaligus pembuatan tayangan yang kental akan nuansa musik
Mahasiswa mampu membuat konsep video klip sesuai dengan aturan yang ada, serta mengkrasikan setiap ide yang dimiliki menjadi sajian musik berbeda dengan yang sudah ada.
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Video Klip Bagaimana anda menggambarkan Peterpan (sebelum berganti nama menjadi Noah)? Selain sosok Ariel yang begitu mempesona dan berkharisma, pasti sebagian besar dari anda mengingat salah satu penampilannya di Video Klip lagu “Menghapus Jejakmu” dimana Ariel berkolaborasi dengan Dian Sastrowardoyo menghasilkan gerakan tertentu yang ditiru satu sama lain. Konsep yang terbilang sederhana, tetapi begitu mengena dan membekas dalam ingatan kita semua. Lalu apakah anda mengetahui lagu Sheila On 7 yang berjudul “Jadikanlah Aku Pacarmu”? Apakah anda mengingat bagaimana penampilan ala Montir cantik dari seorang (lagi-lagi)
Dian
Sastrowardoyo
begitu
mempesona
mata?
Bukan
hanya
mampu
menginterpretasikan kecantikan wajahnya, tetapi semua gerakan yang ia lakukan di dalam video clip itu seakan tidak pernah salah. Beralih ke video klip musik masa kini yang bukan lagi menampilkan sosok penyanyi yang bernyanyi diiringi lagu miliknya sebagai pembawa suasana, kini video klip itu bisa berdiri sendiri lantaran yang dijual justru kisah cerita dengan sajian gambar memanjakan mata. Video klip sudah beralih fungsi menjadi sebuah film pendek. Teknik pengambilan gambar yang begitu apik, membuat terkadang lagu yang ingin dijual menjadi tidak terlalu penting lagi. Beberapa vdieo klip yang memiliki konsep seperti ini sebut saja lagu Chandelier oleh Sia. Salah satu lagu terbaik dan terlaris di tahun 2014 ini sukses menyajikan stand up 1 main cast anak-anak yang meliuk-liukkan tubuhnya yang begitu lentur mengikuti irama di lagu tersebut. Semakin indah video klip ini ketika disandingkan dengan penggunaan perlengkapan kamera dan gambar yang tidak berhenti bergerak sama sekali sepanjang durasi 3 menit. Beralih lagi ke video klip dari penyanyi pria yang sedang naik daun yaitu Ed Sheeran. 5 lagu yang meledak ke pasaran memiliki konsep video klip yang berbeda satu sama lain. Untuk lagu “Don’t”, ia mengutamakan penampilan dari satu dancer pria yang bisa berpindah satu lokasi ke lokasi lain untuk menjalankan profesi yang berbeda-beda. Untuk lagu “Sing”, dimana Ed Sheeran berkolaborasi dengan Pharell Williams, ia menggunakan boneka yang merepresentasikan dirinya sendiri dengankulit pucat dan rambut merah orange yang berantakan itu. Lain lagi dengan lagu “Lego House”. Ed Sheeran hanya muncul di bagian akhir lagu, sementara sejak awal, sosoknya seakan digambarkan melalui Aktor Rupert Grint (pemeran Ron Weasley dalam serial Harry Potter) yang memang secara sekilas mirip dengan dirinya. Lalu berbeda lagi dengan Video Klip lagu “Photograph” yang akhirnya murni menyajikan kumpulan foto dan video singkat Ed Sheeran sejak kecil (bayi), hingga menjadi dewasa dan memiliki karier sukses sebagai seorang penyanyi. Dan yang mungkin paling indah adalah video 2015
2
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
klip “Thinking Out Loud”. Sebuah lagu romantis yang mungkin sudah menjadi lagu wajib dalam sebuah acara pernikahan masa kini, memanjakan penikmatnya dengan pemandangan luar biasa, yaitu sosok Ed Sheeran yang bukan dengan gagah urakan memainkan gitar seperti biasanya, melainkan ia menari bersama dengan seorang wanita dalam balutan suit resmi dan gerakan tari ballet yang begitu mempesona. Ed Sheeran hanyalah satu dari sekian juta video klip yang memiliki keragaman dan keindahan konsep dalam setiap penampilannya. Membandingkan dan membicarakan perkembangan video klip memang tidak akan ada habisnya, selalu akan ada trend baru yang berhasil dan diikuti oleh video klip lainnya, begitu terus menerus. Artis yang memiliki keragaman dan ke-gila-an dalam pembuatan video klip juga sangat amat banyak. Kita tidak akan bisa melupakan kemewahan video klip Lady Gaga dengan segala unsur futuristiknya; taburan jutaan bintang dalam “Bad Blood” Taylor Swift; sederhananya pembawaan Pharell Williams dalam “Happy”; menariknya Mark Ronson and Bruno Mars dalam “Uptown Funk”; ataupun ke-vulgaran dalam Video Klip Robin Thicke yang berjudul “Good Girl”. Lalu sebenarnya, apakah video klip itu? Video Klip adalah sebuah program musik yang disponsori oleh produksi rekaman berlabel yang bertujuan untuk mempublikasikan sosok penyanyi dan lagu yang potensial untuk disukai oleh khalayak. Tidak semua lagu dari satu album seorang artis akan dibuatkan video klipnya, karena produksi yang dilakukan pun tidak mudah dan menelan biaya yang tidak sedikit. Apalagi disesuaikan dengan penampilan video klip zaman sekarang yang seakan menguatkan bahwa kekuatan konsep saja tidaklah cukup. Konsep video klip baru akan terlihat dan terasa kuat apabila terdapat bintang kelas A Nomor 1 di dalamnya, diikuti dengan teknik pengambilan gambar yang dinamis, persis seperti pembuatan film. Media promosi yang sangat ideal ini bukan berdiri sendiri, melainkan biasanya berada dalam satu payung acara yang merupakan kompilasi beberapa video klip yang dijadikan satu kemudian dilengkapi dengan keberadaan host yang energik, set studio yang cozzy namun uptodate, interaksi dengan audience melalui dunia maya (seakan-akan apa yang disajikan adalah hasil request penontonnya melalui twitter ataupun facebook). Suatu tontonan hangat dan ringkas, memiliki biaya produksi relatif murah lantaran tidak memerlukan terlalu banyak talent dan treatment produksi yang biasanya membua pusing produser acara reality show, kuis, ataupun variety show. Acara video klip ini sudah ada sejak dahulu, bahkan ada satu stasiun televisi yang memang hanya menyajikan video klip saja sepanjang siarannya selama 24 jam. Sebut saja V 2015
3
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Channel ataupun MTV. Merujuk pada apa yang terjadi di Indonesia, konsep ini tergambar jelas dalam salah satu program Net TV yaitu Breakout. Karya televisi yang seperti ini biasanya memiliki rating share yang tinggi karena penikmatnya bisa berasal dari beragam kalangan dan media penyalurannya juga variatif. Pembuatan
video klip diibaratkan seperti pembuatan iklan produk. Bedanya, dalam
sebuah iklan produk yang sebenarnya, durasi yang disajikan hanya sejenak, misalnya maksimal 1 menit.
Produk yang diberikan pun beragam, bisa jadi adalah alat masak, makanan,
perlengkapan mandi, perkakas mobil, dan lain-lain. Sementara ketika membuat video klip, maka produknya sudah pasti dan jelas adalah lagu itu sendiri. Lantas apa yang menjadikannya sama? Video klip dan iklan produk biasa sama-sama mengutamakan imajinasi yang unik, harus disampaikan di waktu yang tepat dan cepat, menggunakan talent pendukung yang mumpuni sehingga apa yang ditawarkan bisa segera diterima dan disukai oleh masyarakat. Tetapi di sisi lain, sebuah video klip juga memiliki alur cerita seni performa yang sama dengan produksi siaran non berita televisi pada umumnya. Sebelum beranjak lebih jauh membicarakan terkait konsep dan pembuatan video klip. Ada baiknya kita mengetahui beberapa tujuan pembuatan video klip bagi banyak pihak, antara lain : 1. Kepentingan Keuntungan Materi Produsen rekaman memiliki andil yang begitu besar dalam menentukan siapa dan apa yang akan dibuatkan video klipnya. Sebuah lagu yang dipastikan akan meledak di pasaran, dinyanyikan oleh sosok yang terkenal dan unik, dipastikan akan banyak sekali video klipnya karena pada dasarnya, pembuatan visual ini adalah untuk meraup keuntungan. Beberapa artis yang masuk dalam kategori ini adalah Noah, Wali, Cakra Khan, D’Masiv, Ungu, dan lain-lain. 2. Kepentingan Pesanan Komersil Seperti penjelasan yang ada pada bagian pertama pembahasan ini. Dipaparkan artis yang menjadi bintang dalam video klip Peterpan dan Sheila on 7 adalah sama-sama Dian Sastrowardoyo. Bukan hanya karena sosoknya yang cantik dan enak dilihat ketika melakukan adegan apa saja, melainkan ada unsur tersendiri yaitu motivasi menaikkan nama dan eksistensinya kala itu. Maka kepentingan berbau komersillah yang ada di sana. Untuk video klip masa kini yang mengutamakan aspek komersil contohnya adalah 2015
4
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
video klip Trio Ubur-ubur dan Soni Wakwa yang menjadi soundtrack “Emak Ijah Pengen Ke Mekkah”. 3. Kepentingan Promosi Produk Elektronik Zaman berkembang, komunikasi semakin maju, teknologi kian meningkat. Peralatan yang dahulu booming mungkin kini sudah tidak digunakan lagi lantaran sudah terlalu ketinggalan dan kualitasnya menjadi biasa saja. Maka dalam pembuatan video klip ini, terdapat unsur dimana yang ingin diekspose bukan hanya bintang dan penyanyinya atau lagunya saja, melainkan juga equipment
yang digunakan. Peralatan di sini bukan
semata-mata kamera atau pelengkapnya saja, melainkan juga teknik pasca produksi (editing) yang mumpuni dan berbeda satu sama lain. 4. Kepentingan Promosi Penyanyi pendatang baru Mana yang lebih menggembirakan ? Dikenal karena prestasi atau dihujat karena sensasi? Seharusnya setiap artis pendatang baru lebih senang ketika setiap prestasi dan pekerjaan yang ia lakukan mendapatkan pujian, artinya karya yang ia lakukan disukai dan diterima oleh masyarakat. Tetapi justru, kebanyakan penyanyi dan selebriti zaman sekarang, mengambil jalan pintasm yaitu terkenal walau harus menjatuhkan diri sendiri. Hal ini yang seringkali menjadi alasan juga dalam pembuatan video klip lagu untuk penyanyi pendatang baru. Penyanyi-penyanyi ini biasanya memiliki penyokong dana, hingga bisa menghasilkan sebuah video klip yang “gila”. Mereka bisa saja menyewa artis papan atas dengan bayaran tinggi, menggunakan kamera tercanggih, ataupun menyelipkan unsur “nakal” dalam video klip tersebut. Semua ini hanyalah proses karena keberhasilan atau kegagalannya sudah diperhitungkan. 5. Kepentingan Komunitas Ada kalanya sebuah video klip diproduksi bukan Cuma sekedar mencari untung dan mendapatkan nama, melainkan wujud eksistensi semata dan sekedar pemberitahuan bahwa ada lagu tertentu dengan penyanyi A. Lagu tersebut menceritakan kisah B. Video klip ibarat sebuah perangkat saja dalam menjalankan kegiatan dan identitas. Contoh penyanyi ynag membuat video klip sekedar untuk kepentingan komunitas adalah Mike Mohede, Sammy and Sari Simorangkir, Delon, dalam lagu-lagu rohani; ataupun The Rain & Endank Soekamti dalam “Terlatih Patah Hati”. 2015
5
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
6. Kepentingan Politik Masih lekat dalam benak kita semua ketika PEMILU 2014 yang mempertemukan 2 calon presiden yang super kuat yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Semua iklan seperti tersihir dengan kata-kata “Salam Dua Jari”, ataupun “1 Indonesia, Pilih Nomor 1” dan berbagai jargon dari mulai yang halus atau sopan hingga cenderung kasar dan bisa dikatakan sebagai penghinaan. Setiap stasiun televisi juga seakan tidak bisa berhenti menayangkan keseruan duel Prabowo Hatta dan Jokowi JK ini. Hingga sampai satu titik dimana masyarakat seakan lemas, bosan dan muak akan semua hal yang berbau politik. Masyarakat seakan rindu dengan hal yang asli Indonesia tanpa pertengkaran dan perdebatan “Aku Mendukung A dan Aku melawan B”. Saat itu seakan musik bisa menjadi obat untuk masyarakat yang butuh “Indonesia yang satu”. Tetapi apa kenyataannya? Bahkan musik pun tergerus nuansa politik. Dua musisi kawakan dan ternama Indonesia, sudah terkenal dengan ragam prestasi hingga tingkat dunia, Ahmad Dhani dan Slank, malah menjadi rival satu sama lain lantaran mendukung pasangan capres yang berbeda. Ahmad Dhani di nomor Satu, sementara Slank di Nomor Dua. Ingatkah anda salah satu video klip Ahmad Dhani yang berjudul “Indonesia Bangkit”, dengan iringan lagu “We Will Rock You” dari Queen? Di sana , dengan jelas, Ahmad Dhani menampilkan Nonverbal dari pakaian yang digunakan yaitu Himmler, yang jelas merujuk pada Prabowo Subianto yang gagah. Sementara di sisi lain, Slank bersama ragam artis dan penyanyi jalanan lainnya, dengan santai mengutaraka “Salam Dua Jari” dengan maksud untuk mendukung Joko Widodo. Di sini tergambar jelas nuansa politik yang ingin disampaikan oleh kedua musisi tersebut. Menyenangkan memang menyaksikan kreatifitas mereka, tetapi apakah masyarakat juga menyukainya? 7. Kepentingan Dokumentasi Pribadi Untuk kepentingan ini, biasanya dilakukan bukan oleh penyanyi yang mencari nama dan popularitas, melainkan hanya untuk kesenangan diri semata. Ia membuat sebuah visual atas karya audionya, kemudian hasil tersebut tidak disebarluaskan melainkan disimpan sebagai koleksi dan souvenir bagi kalangan tertentu. Video klip semacam ini biasa dilakukan oleh artis-artis Youtube yang memang membuatnya hanya untuk kepuasan pribadi. Seakan kalau memang disukai oleh orang lain ya bagus, sementara apabila tidak disukai atau justru dihujat, ya tidak ada masalah sedikitpun. 2015
6
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Kreatifitas Ide dan Konsep Video Klip Apakah anda pernah berpikir menjadi seorang wonder woman? Mungkin tidak! Maka anda belum pernah membuat Video Klip bertabur bintang dari Taylor Swift yaitu “Bad Blood”. Apakah
anda
menyukai
warna
dan
menyukai
musik
acapella?
Bagaimana
cara
menggabungkan dua elemen ini menjadi satu karya yang indah ? Video Klip Miley Cyrus berjudul “We Can’t Stop” adalah jawabannya. Atau apakah anda tahu bagaimana kehidupan seorang badut? Sosok lucu yang tampak selalu menghibur, tetapi ternyata menyimpan kepedihan di balik setiap senyuman dan kelucuannya. Apabila anda tidak tahu, maka lihatlah Tulus dalam video klipnya “Jangan Cintai aku apa adanya”. Lalu apakah dalam memikirkan sebuah konsep video klip, anda merasa muak dan bosan dengan set yang itu-itu saja? Studio, jalan raya, kamar, mall ataupun pasar. Maka lihatlah video klip RAN bertajuk “Dekat di Hati”. Di sana tergambar nuansa megah (dan promosi gila-gilaan) dari sebuah maskapai penerbangan. Kecanggihan dan keapikan yang disuguhkan oleh RAN menjadikan Hanggar Pesawat bukan lagi tempat yang mengerikan, kotor dan jorok, melainkan lahan luas untuk berkreasi. Luar biasa pemikiran dari kreator-kreator video klip ini. Mereka bisa mengeluarkan ide yang tidak biasa dalam rangkaian visual yang apik hingga akhirnya ke-gila-an dan ke-tidak biasa-an tersebut bisa dengan mudahnya diterima oleh akal sehat penikmat karyanya. Lalu bagaimana mereka mendapatkan ide dan konsep kreatif tersebut ? Hal paling mendasar yang harus dilakukan adalah mendengarkan lagu yang akan dibuatkan video
klipnya,
kemudian mencari
ide sentral
yang
akan
dikembangkan.
Mendengarkan lagu tidak bisa dilakukan hanya sekali atau sehari, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami apa yang ingin disampaikan dari lagu tersebut. Cara termudah memang berdiskusi langsung dengan si empunya lagu, untuk mengetahui apa yang ingin disampaikan dari audio tersebut. Tetapi apabila hanya mengikuti saja dari si empunya lagu, maka visual yang disajikan tidak akan lagi menjadi unik dan khas. Seakan biasa saja. Ingat! Ide itu bisa datang dari siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan bagaimana saja. Jadi perhatikanlah lebih detail setiap elemen yang ada dalam kehidupan bahkan dari hal yang paling sepele seperti kursi, meja, pohon, bunga, daun, kupu-kupu, lebah, kucing, anjing, cicak, balon, sepeda, dan lain-lain. Kaitkan setiap elemen tersebut dengan perasaan yang muncul dari dalam diri seseorang yang erat kaitannya dengan lagu yang akan dibuatkan visualnya. Perasaan bahagia tidak hanya tergambar lewat tawa, sayatan hati tidak harus dalam isak tangis, sepatu butut tidak melulu gembel, dan rumah mewah bukan hanya milik orang kaya.
2015
7
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Hal-hal semacam ini yang perlu diingat. Pikiran yang baik bagi seorang kreator bukanlah pikiran yang sama dengan orang lain, melainkan pikiran yang ada di luar kotak “think it out of the box”. Ide yang dikaitkan dengan pengalaman sendiri adalah perkembangan dari apa yang dilihat, disentuh, dirasakan, dinikmati, didengarkan, dan direnungkan. Keseluruhan ini merupakan proses imajinasi verbal (tahap persiapan kegiatan yang berfungsi mengumpulkan ide, fakta dan opini) menjadi karya nyata (tahap inkubasi mengaitkan berbagai gagasan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan unik). Kuncinya untuk menghasilkan video terbaik adalah perhatikan setiap objek yang justru jarang diperhatikan oleh orang lain. Tetapi jangan menjadi kreator yang justru tertutup dan merasa diri paling baik. Hal yang penting sekali diingat adalah tidak akan ada ide yang original, setidaknya terdapat satu point dari ide tersebut yang mungkin mirip penerapannya dengan ide yang lain. Jangan pernah malu untuk menyaksikan juga karya orang lain yang tergambar dalam koran dengan ragam tulisan, komposisi warna; ataupun sajian televisi yang memiliki kemasan semakin jamak belakangan hari ini. Kiat lain adalah jangan pernah berpuas diri atas hal yang telah diraih. Bisa jadi anda telah memiliki suatu ide dan konsep yang (anda anggap) sangat super jenius dan luar biasa. Tetapi ternyata ketika sudah dibawa kepada penyanyi yang memiliki lagu tersebut, ia cenderung tidak suka bahkan mementahkan ide anda. Maka anda diwajibkan mencari ide dari awal lagi. Untuk mengantisipasi hal ini, maka milikilah Plan B (bahkan sampai Plan Z) untuk setiap ide yang dimiliki. Perbanyaklah diskusi dengan pihak luar diri, sehingga semakin banyak masukan yang diterima, maka semakin matanglah ide tersebut. Saat menemui pemain band atau penyanyi yang akan diciptakan visualisasi lagunya, paparkan secara lengkap apa saja ide yang dimiliki, berikut elemen produksi yang akan dilaksanakan, terkait tema, properti, pemilihan talent, cerita, bahkan hingga angle terbaik yang akan diambil. Mengapa harus sejelas ini? Sebab tidak semua orang akan mengerti produksi yang harus dilakukan demi mendapatkan 3 menit mahakarya yang luar biasa. Video klip pada dasarmya adalah bahasa. Bukan Cuma lirik saja yang ingin dijual di sana, melainkan juga keberadaan model dalam gambar, penyanyi yang bersuara, kamera tercanggih yang dipakai atau justru selipan properti yang sebenarnya tidak lebih dari sebuah iklan. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat video klip memiliki kesamaan yang sangat jelas dengan televisi. Audio dan visual. Apabila ingin menikmati suara saja, maka audience bisa memilih mendengarkan radio, apabila ingin visual saja, audience lebih baik menonton film yang jelas cerita dan alurnya. Maka membuat video klip dipastikan bukan perkara mudah lantaran di dalamnya terdapat lima elemen universal yang wajib dipahami, antara lain : 2015
8
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
- Bahasa Ritme Bahasa awam yang seringkali digunakan adalah irama. Musik pada zaman dahulu mungkin lebih banyak yang bernuansa slow beat, dengan lirik yang mendayu-dayu dan menyayat hati diiringin suara penyanyi yang kian tinggi. Tetapi kecenderungan sekarang justru aliran musik Electronic Dance Music (EDM) yang fast beat malah menjamur tidak hanya di musik luar negeri, melainkan juga musik dalam negeri. Cocok tidak cocok, suka tidak suka, keragaman musik akhirnya kembali ke pasar yang menentukan. Bagi seorang kreator, utamakan ketahui benar birama tempo dari lagu tersebut. Resapi dengan ketukan kaki demi mendapatkan tempo yang sesuai karena secara tidak langsung, ini adalah penentu mood dari video yang akan dibuat. Berpengaruh ke aliran cerita yang akan dilaksanakan, hingga penentuan shot dan angle yang diperlukan. Terakhir, bagian editing (pasca produksi) juga akan mengacu pada birama ini.
- Bahasa Musikalisasi Dibutuhkan sosok kreator handal untuk semua jenis video clip. Ia adalah sosok yang harus mengerti jenis musik, alat musik, sejarah musik, hingga profile dari masing-masing pemain band atau penyanyi yang akan dibuat video klipnya. Mengapa hal ini penting? Suatu bentuk antisipasi atas audio yang timpang dengan video nya. Jangan sampai sebuah mahakarya audio yang luar biasa, hanya menyajikan video yang sederhana dan konsep cerita yang tidak beda dengan lagu jalanan pada umumnya. Maka jawaban dari musikalisasi ini adalah kemauan dan kecekatan dari kreator untuk berbincang dengan si pembuat aransemen musik. Mengapa ada dominasi alat tertentu ketimbang alat lain. Mengapa lebih dahulu dinyanyikannya bagian reffrain ketimbang bait. Mengapa setiap anggota tidak diperbolehkan unjuk gigi atas permainannya masing-masing. Dan banyak “mengapa” lainnya yang akan sangat mendukung (atau justru melemahkan) penampilan visual dari sebuah video clip.
- Bahasa Nada Nada adalah alunan yang begitu indah. Rasakan dengan hati dan resapi, sampai hafal di luar kepala hingga tidak usah berfikir lagi ketika ingin menyanyikannya. Senandungkanlah lagu tersebut se-sering mungkin. Di dalam mobil ketika berkendara, mandi, hendak tidur, dan setiap aktifitas hingga diri sendiri berfikir bahwa empunya lagu tersebut adalah diri anda sendiri. 2015
9
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
- Bahasa Lirik Jadilah seniman seutuhnya ketika akan membuat sebuah video klip. Jangan batasi diri bahwa “saya akan membuat video klip untuk bintang terkenal yang sangat cantik dan elegan, maka semua hal yang akan digunakan haruslah mewah dan bermerk”. Sekali saja berpikir seperti ini, maka ide akan menjauh hingga akhirnya hilang tanpa sempat dikeluarkan. Justru galilah hal paling unik dari lirik lagu yang ingin disajikan. Ketika membicarakan “cinta”, maka cenderung orang akan berpikir sesuatu yang berbentuk hati, berwarna pink, tawa lepas sepasang kekasih ataupun bunga mekar yang diberikan sebagai tanda kasih. Buang jauh-jauh pemikiran itu karena wujud cinta bisa jadi hanya sepasang kursi goyang tua yang sudah reyot, sepatu kumal dan sepatu hak tinggi wanita yang patah salah satu haknya, ataupun tetesan keringat yang mengucur dari dahi seorang petinju yang sudah “bonyok” mukanya. Apabila seluruh gambar dijadikan satu kesatuan utuh, disandingkan dengan kata-kata manis dari bibir seorang penyanyi jelita, maka itulah wujud “cinta” yang berbeda dengan “cinta” pada umumnya. Ingat, berbeda bukan berarti salah, dan berbeda bukan berarti lebih baik. Lirik yang divisualisasikan tidak harus bernuansa verbal saja, yang terpenting adalah lepas, bebas, dan tanpa batas.
- Bahasa Penampilan Tidak dipungkiri, faktor ini mungkin memainkan peranan terbesar dalam setiap pembuatan video klip. Perhatikan setiap hal dari diri penyanyi dan pemain band yang akan dibuatkan visualnya. Mulai dari cara ia berbicara, berdiri, berjalan, berkata-kata, bentuk hidung, bibir, mata, tangan, kaki, dan semuanya. Selami karakter masing-masing se-dalam mungkin. Jangan pernah malu menanyakan apa yang ia sukai ataupun tidak disukai. Mengapa? Dalam video klip, visual memainkan peran yang sangat penting hingga harus mencapai sempurna, maka akan sangat janggal bila si talent (penyanyi atau pemain band sendiri) tidak menyukai dan merasa nyaman atas hal yang ingin divisualisasikan. Pikirkan kecocokan simbolisasi dan verbal dengan ide sentral yang dipilih. Kembangkan seluas-luasnya sehingga video tersebut unik dan fantastik karena sang kreator handal telah mengasah daya berpikir kreatifnya setiap saat.
2015
10
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Daf tar Pustaka Fachruddin, Andi, 201, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, Andi, Yogyakarta Morissan,
2009, Manejemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta
2015
11
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id