MODUL PERKULIAHAN
PENULISAN NASKAH NON BERITA TELEVISI
POKOK BAHASAN : Script Host TV
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Broadcasting
2015
1
Tatap Muka
10
Kode MK 41019
Disusun Oleh Patricia Robin, S.I. Kom., M.I.Kom
Abstract
Kompetensi
Menjelaskan satu elemen paling depan dalam sebuah produksi acara berita ataupun nonberita, yaitu Host atau presenter. Setiap Host membutuhkan Script yang akan digunakan untuk berbicara depan kamera
Mahasiswa mampu membuat Script host sesuai dengan aturan dan gaya dalam pertelevisian, karena Script bukan sekedar berisi perbincangan belaka, tetapi ada kaidah tertentu yang harus diikuti.
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Kepentingan Host TV Ketika disebutkan acara “American Idol”, kata apa yang pertama terlintas dalam benak anda ? Mungkin beberapa akan mengatakan Amerika, Barack Obama, Simon Cowell, Paula Abdul, Jennifer Lopez, dan mungkin beberapa akan mengatakan nama Ryan Seacrest. Ketika disebutkan Acara “Dahsyat!”, beberapa kata awal yang pastinya melekat dalam benak anda adalah Raffi Ahmad, Ayu Dewi, Almarhum Olga Syahputra, Denny Cagur, dan lainnya. Ketika disebutkan kata “Silet”, yang terbayang di benak anda pastilah set studio yang menyeramkan dengan lampu temaram, dan di sana berdiri satu-satunya sosok cantik yang akan berbicara dengan gaya yang dibuat-buat, yaitu Feni Rose. Lalu lebih lanjut apabila disebutkan acara “Berpacu Dalam Melodi” maka yang sudah berumur dan ingat, akan menyebutkan nama Koes Hendratmo, sementara anak-anak muda zaman sekarang yang menyenangi acara ini akan mengatakan nama David Naif. Selanjutnya apabila disebutkan nama acara Metro TV News, apa yang akan terlintas di benak anda? Mungkin hanya set dengan 1 atau 2 orang yang berdiri (atau duduk di kursi set) dan membawakan berita dengan gaya yang formal. Selanjutnya disebutkan Infotainment Insert, pandangan anda semakin kabur lantaran terlalu banyak sosok yang sering ditampilkan di sana. Apakah anda mengetahui acara On The Spot Trans 7? Apakah anda tahu siapa pengisi suaranya? Apakah anda tahu bahwa dulu Ruben Onsu, lalu Ananda Omesh dan Thalita Latief pernah ambil peran sebagai host di sana? Rasanya tidak, karena tayangan ini lebih mengutamakan pemaparan gambar dan suara saja (Voice Over), ketimbang keberadaan presenternya yang antara ada dan tiada. Apa yang menjadi korelasi dari berbagai tayangan yang ada di atas? Sudah pasti berbeda genre, karena ada yang masuk dalam reality show, ada pula yang masuk kategori quiz, ada yang tergolong musik, bahkan ada yang semi-news yaitu infotainment. Tetapi semua acara tersebut memiliki kesamaan yaitu identitas yang terletak pada host atau presenter nya. Seluruh nama dan mata acara tersebut tidak akan dikenal dan diingat orang tanpa ada satu sosok yang selalu hadir setiap hari, walaupun sudah berganti musim hingga menginjak musim ke-15 misalnya. Ya, itulah fungsi dan peran dari seorang pembawa acara. Beda halnya dengan paragraf ke-dua, dimana anda mungkin tidak mengetahui siapakah icon dari acara tersebut. Yang anda ingat adalah faktor lain, seperti set yang digunakan, gaya acara yang disajikan, atau isi materi acara yang diangkat. Keberadaan host menjadi penting tidak penting dalam artian, apabila host tersebut ada, ya bagus, apabila host tersebut tidak ada, yang tidak apa karena toh acara masih bisa berjalan sempurna. 2015
2
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Kata “Host” seringkali disandingkan dengan nama MC, Pembawa Acara, Presenter, Anchor, Penyiar, Moderator dan lain-lainnya. Tetapi sebenarnya apakah terdapat perbedaan arti dan fungsi dari setiap kata tersebut? Di sini kita tidak akan membahas terlalu jauh terkait etimologi dari masing-masing istilah tersebut karena dasar dari setiap istilah terletak pada kata Pembawa Acara. Menurut KBBI, kata Acara berarti kegiatan yang dipertunjukkan, disiarkan atau diperlombakan, termasuk di dalamnya adalah acara radio dan televisi. Jadi apapun yang menunjukkan suatu aksi sengaja dan bisa dinikmati oleh penonton, bisa disebut sebagai acara. Lalu apakah pembawa acara ? Istilah pembawa acara tidak ditemukan secara harafiah dalam KBBI, melainkan dalam Pasal 24 UU No.9 tahun 2010 terkait Keprotokolan. Disebutkan di sana, Pembawa acara adalah kelengkapan dan perlengkapan dalam melaksanakan Upacara Bendera dalam acara kenegaraan atau acara resmi. Jadi yang ditekankan di sini, adalah keberadaan Pembawa Acara yang dibatasi dalam sebuah acara resmi, baik itu disiarkan ataupun tidak di stasiun televisi. Mengambil dasar dari istilah Pembawa Acara yang cenderung resmi ini, maka muncullah istilah lain yang digunakan di masyarakat. Sebut saja Presenter. Dari katanya sudah terlihat bahwa ia adalah orang yang mempresentasikan sesuatu. Presentasi di sini tidak terbatas pada hal seminar atau pelatihan dan kuliah pengajaran saja, melainkan juga “mempresent” atau “mempersembahkan” untuk pemirsa yang menikmati televisi, baik itu acara hiburan quiz atau talkshow ataupun musik. Lalu yang seringkali ditemui juga adalah istilah Master Of Ceremony yang akrab disebut MC atau Emsi. Ia adalah orang yang memimpin suatu acara non kenegaraan dan nonresmi, jadi cenderung ke acara informal/nonformal seperti pentas musik ataupun workshop pelatihan. Lalu apa yang membedakan MC dan Presenter? Istilah MC lebih banyak digunakan untuk acara yang tidak melalui proses penyiaran atau broadcast. Jadi hanya untuk acara off air yang dinikmati secara langsung tanpa bantuan satelit ataupun pesawat Televisi. Sementara istilah presenter, hampir selalu digunakan untuk acara yang disiarkan lewat televisi (bahkan kadang tumpang tindih dengan radio), dimana membutuhkan sistem penyiaran tertentu untuk dilihat, didengar dan dinikmati. Maka, untuk selanjutnya, di dalam pembahasan ini akan dibatasi penggunaan katanya hanyalah Presenter atau host. Host sebenarnya memiliki posisi yang sama dengan presenter, yaitu sosok orang yang membawakan acara di televisi dan menyajikan sesuatu di dalam materinya. Hanya saja, secara harafiah, host memiliki arti yaitu tuan rumah.
2015
3
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Tips membuat Script Presenter Menjadi presenter handal dan memiliki nama, dikenal dan disukai banyak orang bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan waktu yang lama untuk membentuk karakter diri, sehingga menjadi ciri khas yang membedakan dari presenter lain. Menjadi presenter juga bukan hal yang mudah lantaran harus memaparkan materi acara dengan gaya tertentu (senang/ sedih/ simpati/ mengejek/ bahagia/ lainnya) di depan kamera atau berbicara dengan kamera tetapi mungkin hal tersebut tidak diketahui sama sekali sebelumnya, tidak juga dipahami, atau bahkan tahu tetapi tidak menyukai. Wujud profesionalisme harus dipertontonkan di sini, dimana seorang presenter profesional wajib mampu membawa dirinya sesuai dengan Script/ naskah yang diberikan kepadanya. Ia harus mampu membacakan untuk mata dan telinga pemirsanya, dengan standarisasi gaya yang sudah ditetapkan dalam setiap program. Untuk itu, seorang presenter diharuskan teliti ketika membaca sebuah Script. Jangan asal selewat saja, kemudian disajikan langsung kepada pemirsa. Apalagi untuk acara Live yang tidak bisa diulang atau diedit. Memang adakalanya Script yang diberikan adalah sekedarnya dan sebagai panduan kasar saja. Sisanya, seorang presenter dibebaskan untuk improvisiasi dan “pasrah” menjalankan siaran. Tetapi setiap kata yang diucapkan oleh presenter bisa menjadi boomerang diriya ketika tampil di televisi. Maka, pengembangan dan improvisasi apapun yang akan disajikan di layar kaca, ada baiknya diberitahukan dan didiskusikan dahulu kepada tim kreatif dan produser. Karena bagaimanapun juga, tim dari televisi lah yang paling mengerti arah program dan standarisasi yang diperlukan. Apabila diperkenankan untuk melenceng, mereka jugalah yang paham, kemana “lencengan” tersebut diperbolehkan. Bukan tanpa sebab, ketidakpiawaian dan kesalahan yang dilakukan oleh presenter bukan hanya menjadi momok bagi tayangan dan crew dari acara dan stasiun TV tersebut. Pihak yang pertama kali akan mendapat kecaman dan ejekan dari masyarakat atau bahkan somasi dari pihak yang dirugikan adalah si presenter, karena ia adalah ujung tombak dari sebuah mata acara. Penikmat televisi (terutama yang awam) tidak akan menyerang stasiun televisinya, melainkan akan mengatakan “Ah, Bego Banget sih ini pembawa acaranya!” atau “Aduh, Si Raffi masa ga tau nama Ibukota dari Peru?” bla3. Untuk itu, sebagai bagian dari tim yang bekerja di dunia penyiaran yang penuh intrik dan polemik ini, maka ketika kita membuat script, kita wajib mengetahui dan menerapkan prinsipprinsip dasarnya, antara lain sebagai berikut :
1.
Conversational
2015
4
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Sebagai media audio visual, gaya menulis di televisi penting diingat lantaran bukan menulis untuk kepentingan mata yang akan melihat dan pembaca yang akan mengartikannya sendiri di dalam hati, melainkan penulisan ini difokuskan untuk dinikmati oleh telinga. Yang akan dinikmati dari mata pemirsa atau penonton adalah penampilan fisik dan nonverbal dari seorang presenter. Jadi buatlah Script senyaman mungkin yang membuat presenter mampu membawakan secara natural tanpa dibuatbuat. Hal lain yang patut diketahui adalah kelemahan sekaligus sifat dari tayangan televisi yang hanya sekali lihat dan sekilas. Jarang sekali ada tayangan televisi yang bisa diulang atau diputar tayang kembali, kecuali penonton menyukai satu mata acara dan membayarkan biaya tertentu untuk meminta pengulangan tersebut. Jadi hal yang juga wajib diingat adalalah penyampaian informasi yang se-sederhana mungkin dalam waktu yang singkat adalah isi wajib dari sebuah Script. Tidak perlu yang bertele-tele karena akhirnya akan mengaburkan isi nya sendiri. Gunakan kalimat langsung yang lugas dan tegas, serta pastinya berkarakter. Bagaimana caranya? Posisikan diri anda sebagai seorang host. Akan sangat nyaman dan alami apabila anda berbicara dengan nada yang santai, penggunaan kata yang tidak berat bahkan bahasa sehari-hari, serta pemenggalan kata yang pas satu sama lain. Prinsipnya adalah pembuatan Script ini harus seperti membuat percakapan dengan orang tua, rekan kerja, sahabat, adik, kakak, atau bahkan pacar. Posisikan kamera yang akan ada di hadapan presenter anda sebagai kawan yang akan mendengarkan setiap kata yang anda keluarkan dengan seksama. Tetapi, apakah hal ini setiap sahabat akan mampu mendengarkan “curhatan” full anda selama 60 menit penuh? Jawabannya tentu tidak. Trik yang dapat dilakukan adalah membuat “naskah percakapan” tersebut tidak monoton. Selalu berikan informasi yang baru, segar, diikuti dengan jokes ringan yang mencairkan suasana. Apabila anda mampu menerapkan ini pada Script presenter yang anda buat, maka presenter anda pasti mampu mempresentasikannya dengan baik, sehingga diterima dengan mudah juga oleh penonton yang ada di rumah. Buatlah gaya bahasa bertutur tetapi tetap benar, seperti percakapan sehari-hari, karena ini adalah gaya bahasa yang paling akrab dan biasa didengar orang. Tulislah 2015
5
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
seperti gaya orang berbicara. Pasti anda setuju bahwa ketika berbicara dengan rekan sekantor atau satu kelas, anda tidak akan menggunakan kalimat yang panjang, penuh kiasan dan memiliki anak kalimat, tetapi sederhana tetapi jelas.
2.
Clear Buatlah kalimat untuk dibacakan oleh presenter yang sejelas mungkin. Sama
seperti penerapan bahasa tutur percakapan, yang sederhana, biarkan presenter menyajikan satu kalimat yang mengandung satu gagasan saja, sehingga pendengar atau penontonnya juga cepat memahami dan menanggapinya. Hal ini disebabkan ketika siaran, presenter tidak mengetahui feedback langsung dari penontonnya. Apakah penonton mengerti dan mengiyakan yang presenter katakan? Ataukah justru menolak? Atau ada sanggahan dan celetukan yang diberikan di sana? Presenter sama sekali tidak mengetahui hal ini, walaupun ia adalah presenter kawakan yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Dalam presentasi acaranya, presenter akan terlihat seperti berinteraksi dengan audience, misalnya menanyakan kabar atau sedang apa, tetapi nyatanya ia tidak akan mendengar atau melihat kabar dari audience nya, ataupun hal yang sedang dilakukan oleh audiencenya. Yang bisa dilakukan hanyalah membayangkan raut wajah, serta respon audience tersebut. Maka akan sangat memudahkan presenter dan penonton apabila script yang diberikan berisi susunan kalimat sederhana, yang sudah pasti di pahami oleh pendengar dan penontonnya. Ciri dari script jenis ini adalah tidak mengandung jargon atau istilah atau slang tertentu yang hanya diketahui sekelumit orang. Cara lain untuk semakin “men-jelas-kan” setiap kata yang disajikan oleh presenter adalah hindari penggunaan angka yang terlalu rumit dan detail. Misalkan untuk sebuah acara musik pembacaan chart Top 40 Billboard, seorang presenter hendak mempersembahkan video klip dari Taylor Swift. Sebelum masuk ke video tersebut, ia menyebutkan wujud keberhasilan Taylor Swift yang memiliki Puluhan koleksi Awards dan prestasi total penjualan album sebanyak 235.654.890 Keping selama 1 tahun terakhir. Akan sangat membingungkan ketika si presenter menyebutkan kata “dua ratus tiga puluh lima juta enam ratus lima puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh 2015
6
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
keping”. Maka cara termudah untuk mengungkapkannya adalah menyebutkan “lebih dari 200 juta keping” atau “lebih dari dua ratus tiga puluh juta keping”, atau alternatif lain yang sekiranya tidak akan membuat bingung presenter ataupun si penontonnya.
3.
Concise
“HALLO/ APA KABAR ANDA SEMUA// BERTATAP MUKA DENGAN SAYA/ PRESENTER ACARA INI/ CHIKA JESSICA DI SINI/ DALAM ACARA YANG SUDAH PASTI ANDA TUNGGU-TUNGGU DAN NANTIKAN/ YAITU ASLI APA PALSU!// Bagaimana pendapat anda tentang kalimat di atas? Bandingkan dengan yang satu ini: “HAI/ APA KABAR// JUMPA LAGI DENGAN CHIKA JESSICA/ DI ACARA ASLI APA PALSU!// Bagaimana pendapat anda tentang kalimat kedua? Mana yang lebih singkat, jelas, dan padat? Semoga anda setuju, karena BETUL, jauh lebih efisien kalimat yang kedua. Sebenarnya keduanya memiliki arti dan tujuan yang sama, yaitu pembukaan suatu program “Asli apa Palsu” dengan pembawa acara yaitu Chika Jessica. Pada kalimat pertama menggunakan 30 kata yang banyak sekali pengulangan tidak pentingnya, seperti kata “ANDA SEMUA//” “BERTATAP MUKA DENGAN SAYA/ PRESENTER ACARA INI/” “DI SINI/ DALAM ACARA YANG SUDAH PASTI ANDA TUNGGUTUNGGU DAN NANTIKAN/ YAITU” Pada kalimat kedua, hanya menggunakan 13 kata, tetapi artinya sama, dan lebih interakif serta mudah untuk dipahami. Walaupun tidak ada aturan yang baku untuk pembuatan kalimat Script presenter ini, tetapi 20 kata dalam satu kalimat adalah angka ideal yang masih enak untuk dibicarakan dan didengarkan dalam sebuah siaran televisi. Yang harus anda ingat ketika membuat sebuah Script untuk presenter adalah gunakan kalimat yang bersifat pernyataan atau deklaratif, dengan kalimat yang pendek karena sebuah kalimat pendek jauh lebih mudah dipahami dan lebih kuat, ketimbang kalimat panjang yang justru membuat audience bingung dan mengaburkan makna presentasinya sendiri. Patut diingat juga bahwa kalimat yang pendek dan singkat sederhana bukan hanya memberikan pemahaman maksimal kepada audience, melainkan juga meningkatkan 2015
7
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
kepercayaan diri dari seorang presenter. Seberapa tinggipun jam terbang dari seorang presenter, ia akan merasa terbebani dan protes apabila diberikan script yang terlampau panjang. Bukan berarti ia tidak mampu menghafal dan melafalkannya, melainkan ia ingin mencari celah senyaman mungkin untuk menyampaikan dengan gaya yang benar, tanpa ada pengulangan kata dan informasi, karena hal itu akan mempengaruhi pandangan orang akan performanya. 4.
Compelling Coba posisikan diri anda sekarang sebagai seorang penonton yang tidak memiliki
kendali apa-apa terhadap diri seorang presenter. Anda hanya bisa diam dan menikmati sajian di televisi. Ketika mendengar seorang presenter berkata “ANDA/ SAYA MINTA UNTUK SEGERA MENGAMBIL TELEPON DAN MENGHUBUNGI NOMOR YANG ADA DI BAWAH INI//” apakah anda akan melakukan apa yang diminta oleh presenter tersebut ? Rasanya tidak semua orang akan mau melakukannya karena lebih banyak nada perintah dan menyuruh yang terkandung dalam kata-kata tersebut. Ingat! Audience dari presenter adalah orang yang heterogen dan anonim. Bisa jadi penonton yang menikmati sajian acara adalah seorang nenek usia 90 tahun yang sensitif dan pemarah, atau anak ABG yang baru saja putus cinta, atau karyawan kantoran yang baru saja menerima bonus dari atasan, atau justru pria dewasa yang baru saja kena PHK dari kantor. Sekali lagi, presenter tidak perlu mengenali satu persatu audience nya lantaran terlalu banyak, rumit dan membuang waktu. Sebaliknya, seorang presenter haruslah dikenal oleh audience nya sehingga ia mudah dicintai dan disukai, yang berujung pada prioritas untuk menonton tayangan acaranya ketimbang acara lain. Maka dari contoh kalimat di atas, baiknya diganti dengan kalimat yang lebih persuasif dan aktif, misalkan : “HUBUNGI NOMOR INI (SAMBIL MENUNJUK KE BAGIAN BAWAH) DARI TELEPON ANDA SEKARANG JUGA!// Memiliki arti yang sama, tetapi kalimat yang kedua lebih mudah dipahami dan diikuti. Intinya adalah pemilihan kalimat yang dilakukan jangan sampai bernada perintah dan menggantung. Gunakan kalimat yang KAM (Kuat, Aktif, Menarik), maka dengan 2015
8
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
sendirinya, kalimat tersebut akan lebih pendek. Jangan lupakan kekuatan komunikasi nonverbal yang akan memperkuat sebuah kalimat pendek aktif yang singkat. Hal nonverbal bukan melulu skill dari seorang presenter, melainkan juga harus dipancing dari seorang tim kreatif yang dituangkan dalam scriptnya.
Pembahasan Script Presenter Contoh Script Presenter : BUILT IN HOST – COCA COLA !nsert ARTIS LIVE LOKASI
: HOST INSERT : JUMAT 7 SEPTEMBER 2012 : STUDIO 3 GD. TRANS TV LANTAI G
PART III VT NETRAL [DIUSAHAKAN MENYANGKUT ANAK... ] HOOKER [CHIT CHAT HOST ABOUT ANAK (BISA PERKEMBANGAN ANAK FENITA ATAU LAIN2)]
MENYANGKUT
VT
ATAU
INDRA AHH// KALAU BICARAIN SOAL ANAK-ANAK NIH// MASIH INGET GAK SIH FEN TENTANG PROGRAM “GOODNESS SHARING MACHINE” DARI COCA COLA?// FENITA WOO// INGET DUNK NDRA// GIMANA2/ ADA UPDATE APA NIH CERITANYA?// INDRA JADI KEMARIN TUH GUE LAGI NGOPI-NGOPI SANTAI AJA ABIS SIARAN// >> INSERT VT INDRA MAU DUDUK + SANTAI BUKA YOUTUBE TERUS GW PENASARAN BANGET SAMA HASIL KOIN BERBAGI YANG SUDAH BERLANGSUNG DARI BULAN JULI SAMPAI AGUSTUS KEMARIN// SECARA GUA JUGA IKUT BERBAGI SEMANGAT KEBAIKAN DAN KEBAHAGIAAN DI BULAN RAMADHAN KAN// BENERBENER SERU!// FENITA WOW// BUKAN CUMA LO AJA// GUE JUGA LAGI// TERUS NDRA?// INDRA
2015
9
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
NAH/ PAS GW MASUK KE SITUS BERBAGI SOSIAL ITU YAH/ GW KETIK DEH KEYWORDNYA “TERIMA KASIH UNTUK KAMU”// DAN DI SANA GW LIAT KARYA INSPIRASIONAL YANG MENGGAMBARKAN GIMANA SIH SEBENARNYA KEPEDULIAN KITA SAMA PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK INDONESIA// DAN MELALUI KOIN BERBAGI INI PIHAK COCA COLA BEKERJASAMA DENGAN YAYASAN KOIN ANAK BANGSA BERHASIL MENGUMPULKAN LEBIH DARI 14.000 PARTISIPAN DAN MEMBANTU BANYAK ANAK SAMPAI AKHIRNYA MEREKA BISA KEMBALI BERSEKOLAH // >> END OF VT FENITA AHH SENANGNYA// COCA COLA BENAR-BENAR MEMBANTU KITA MENYEBARKAN SEMANGAT DAN KEBAIKAN/ BUKAN CUMA DI BULAN RAMADHAN YA// DAN GAK CUMA UNTUK ORANG TERDEKAT/ TAPI JUGA PEDULI KEPADA ANAK-ANAK KURANG MAMPU SUPAYA JANGAN SAMPAI PUTUS SEKOLAH// >> OPTION END OF VT INDRA HEEE EHHH BANGETT// YA UDAH LANGSUNG AJA YAH// INSERT MASIH AKAN KEMBALI UNTUK ANDA// JADI JANGAN KEMANA-MANA/ TETAP DI INSERT!// ======================================================================= Apakah anda memperhatikan bentuk script yang ada di atas? Sekilas informasi, script di atas adalah script iklan yang diselipkan dalam sebuah tayangan infotainment Insert yang tayang siang hari dengan pembawa acara Indra Herlambang dan Fenita Arie. Dalam episode tersebut, mereka harus membawakan iklan dari Produk Coca Cola yang bertemakan Berbagi di Bulan Ramadhan. Empat elemen yang disebutkan di atas masuk ke dalam script ini, yaitu : 1. Conversational Kedua host memang adalah presenter ternama yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Maka script apapun yang diberikan kepada mereka akan enak disampaikan kepada audience tanpa menemukan kesulitan sedikitpun. Tergambar jelas bahwa keduanya menggunakan kalimat percakapan dalam menyampaikan iklannya, salah satunya pada kalimat : - FENITA WOO// INGET DUNK NDRA//
GIMANA2/ ADA UPDATE APA NIH
CERITANYA?// 2. Clear
2015
10
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Kejelasan adalah hal utama yang harus ada dalam sebuah script. Sebuah informasi serumit apapun akan diterima dengan mudah oleh audience asalkan ada kejelasan kalimat di dalamnya. Hal ini juga yang dilakukan pada script dari Indra Herlambang. Ketika mengatakan jumlah partisipan, ia tidak menyebutkan secara detail jumlah sampai ke nilai satuannya, melainkan hanya belasan ribunya saja. - INDRA ............MELALUI KOIN BERBAGI INI PIHAK COCA COLA BEKERJASAMA DENGAN YAYASAN KOIN ANAK BANGSA BERHASIL MENGUMPULKAN LEBIH DARI 14.000 PARTISIPAN DAN MEMBANTU BANYAK ANAK SAMPAI AKHIRNYA MEREKA BISA KEMBALI BERSEKOLAH // >> END OF VT 3. Concise Singkat, jelas, padat rasanya menjadi kunci dalam pembuatan script. Apapun bentuk dan nama script tersebut, apapun tujuannya, baik itu untuk kebutuhan iklan, berita TV, tayangan non berita, atau lainnya, yang jelas script itu harus enak dibicarakan dan didengarkan serta mudah dimengerti. Maka tidak salah apabila salah satu kewajiban dari script adalah memiliki maksimal 20 kata dalam satu kalimat. Hal ini akan memudahkan pemutusan nafas dalam diri seorang presenter, juga ekspresi yang lebih beragam. - FENITA AHH SENANGNYA// COCA COLA BENAR-BENAR MEMBANTU KITA MENYEBARKAN SEMANGAT DAN KEBAIKAN/ BUKAN CUMA DI BULAN RAMADHAN YA// DAN GAK CUMA UNTUK ORANG TERDEKAT/ TAPI JUGA PEDULI KEPADA ANAK-ANAK KURANG MAMPU SUPAYA JANGAN SAMPAI PUTUS SEKOLAH// 4. Compelling Setelah memiliki kata yang jelas dan singkat, maka akan sangat sayang sekali bila disampaikan dengan kalimat yang salah. Seperti penjelasan di atas, buatlah audience merasa dekat dengan diri presenter dan seakan tidak ada jarak. Gunakan kalimat aktif yang terkesan akrab dan tidak menggurui, tetapi tetap bernada mengajak. - INDRA HEEE EHHH BANGETT// YA UDAH LANGSUNG AJA YAH// INSERT MASIH AKAN KEMBALI UNTUK ANDA// JADI JANGAN KEMANA-MANA/ TETAP DI INSERT!//
2015
11
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id
Daf tar Pustaka Fachruddin, Andi, 2015, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, Andi, Yogyakarta Mabruri, Anton, 2013, Manejemen Produksi Program Acara Televisi, Grasindo, Jakarta
2015
12
PNNB
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Patricia Robin, S.I.Kom., M.I.Kom
http://www.mercubuana.ac.id