MODUL KE 2 PERENCANAAN KREATIF Setelah mahasiswa mengetahui bagaimana pentingnya seseorang berpikir kreatif dan memiliki kemauan bekerja keras. Lalu selanjutnya, bagaimana korelasi idea baru yang berdaya cipta bisa di-implementasikan dalam suatu perencanaan yang baik? Sehingga menghasilkan suatu karya yang berkualitas, efisien dan marketable sesuai tuntutan persaingan era globalisasi. Kita akan mulai membahas apa yang dimaksud dengan perencanaan? Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen - POLC : 1. Fungsi Perencanaan/Planning. Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan organisasi dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut. 2. Fungsi Pengorganisasian/Organizing Fungsi pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki organisasi untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan organisasi. 3. Fungsi Pengarahan/Directing/Leading Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. 4. Fungsi Pengendalian/Controling Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Selanjutnya seperti apakah perencanaan kreatif tersebut wujudnya bisa diterapkan pada lingkungan kerja sehingga sangat bermanfaat? Kita akan meninjaunya dalam lingkungan industri sebagai realitas persaingan bisnis yang sangat kompetitif. Di era global ini, banyak industri yang mulai mengembangkan cluster sebagai salah satu strategi kompetisi global. Cluster sendiri secara harfiah berarti kelompok. Dalam pendekatan industri, cluster diartikan dengan konsentrasi geografis dari subsektor-subsektor manufaktur yang sama. Dampak dari berbagai cluster tersebut adalah munculnya jaringan (network) sehingga wilayah itu disebut dengan kawasan atau district. Kita harus menyadari saat ini persaingan menjadi terbuka. Oleh
‘12
1
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
sebab itu konsentrasi geografis harus direncanakan dengan matang sebagai pemetaan permasalahan agar kita menjadi unggul. John Naisbit seorang futurolog sudah meramalkan sejak lama dalam bukunya Global Paradox, bahwa pada masa depan korporasi besar akan menjadi kecil-kecil dan tersebar dengan kekuatan jaringan yang bisa mengendalikan pasar. Sebagai contoh bentuk cluster dalam industri yang dapat kita saksikan saat ini di Indonesia adalah toko Alfa yang dulunya gudang rabat sentra penjualan ritel dan grosir sudah melakukan transformasi itu, mereka melepas yang besar dan menjadi kecil-kecil dalam bentuk minimart yang memiliki ratusan, bahkan ribuan outlet di seluruh Indonesia. Toko franchise Seven Eleven, real estate perumahan, dan toko-toko di pusat perbelanjaan (mall) saat ini tumbuh berkembang didepan mata kita, seluruhnya mengikuti konsep cluster. Mereka merupakan industri yang telah membuat cluster-nya sendiri dan menjadi pemimpin dalam sektor penjualan ritel modern. Inilah kekuatan cluster dalam sektor ritel. Cluster adalah sebuah kelompok yang diciptakan, yang tujuannya untuk meningkatkan produktivitas. Jika kelompok ini sinergis dan memiliki jaringan yang efektif (effective networking), cluster bisa menjadi kekuatan nyata untuk menjadi kreatif dan produktif. Cluster yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah sebuah gerakan untuk menciptakan kelompok yang sinergis dan itu bisa dimulai dari setiap individu (Anda) sebagai inti dari cluster tersebut. Cluster itu diciptakan, dilahirkan dan diproduksi. Itu sebabnya perlu pengerak untuk menciptakannya. Mulailah dari intinya, yaitu core dari clusternya, dan itu adalah setiap individu (Anda). Clustering adalah suatu cara untuk memilah pemikiran-pemikiran yang saling berkaitan. Suatu pengelompokan yang terbentuk sebagai proses berpikir yang disederhanakan. Pengelompokan adalah suatu struktur yang mengalir bebas, seperti struktur organik dalam diagram melekul yang masing-masing terdiri atas simpul-simpul yang saling terkait. Sebuah cluster harus dimulai dari simpul awal sebagai whistle blower atau inti dari pengembangan kelompok pemikiran dan gagasan. Trend terbentuknya cluster merupakan gerakan pembaharuan, adapun gambarannya pengembangan simpul-simpul sebagai sebuah cluster berguna untuk; 1. Melihat dan membuat kaitan antar gagasan. 2. Mengembangkan gagasan-gagasan yang telah dikemukakan. 3. Menelusuri jalan pikiran yang ditempuh otak agar mencapai suatu konsep. 4. Bekerja secara alamiah dengan gagasan-gagasan tanpa penyuntingan atau pertimbangan, dan
‘12
2
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
5. Memvisualkan hal-hal khusus dan mengingatnya kembali dengan mudah.
CLUSTER
Core adalah inti atau pusat dari cluster tersebut berkembang yakni para changemaker. Menurut Jordan E. Ayan dalam bukunya tentang Bengkel Kreativitas, salah satu cara untuk menjadi kreatif adalah dengan CORE, yaitu = a. Cari Tahu = Selalu bertanya dan mencari jalan keluar atas sebuah permasalahan. b. Olah Keterbukaan = Bersikap terbuka pada hal- hal baru. c. Resiko = Berani melawan arus. d. Energi = Terus bersemangat. Cluster ibarat puzzle, terdiri atas banyak kepingan-kepingan, akan terlihat suatu hal yang bermanfaat dan baru setelah kepingan tersebut terlihat/terbentuk utuh menjadi satu kesatuan. Core cluster dimulai dari satu kepingan pertama dan harus terus mendapat kepingankepingan berikutnya agar bisa tersusun rapi. Peran core cluster ada ditangan setiap individu (khususnya yang kreatif/berpikiran luas tanpa batas), sebagai penggerak, dan tidak akan berjalan dengan maksimal jika tidak didukung oleh penggerak lainnya.
‘12
3
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
Setiap elemen akan menutupi lubang dan menjadi rangkaian yang utuh dalam bentuk visi dan misi yang sama. Itu sebabnya core cluster harus diisi oleh orang yang kompetitif, seorang creative players yang bisa membawa perubahan. Namun ingat, sekali lagi tujuan dari cluster tersebut memberikan pengaruh pada peningkatan produktivitas setiap orang yang berada didalam cluster tersebut. Cluster mendorong adanya arah yang jelas dan inovatif serta menciptakan stimulus untuk mencapai formasi baru yang pada gilirannya akan memperkuat cluster itu sendiri. Itu sebabnya, cluster bukan sekedar komunal biasa, tapi extraordinary project. Cluster bisa lahir dimana pun dan kapan pun. Kemunculan cluster bisa timbul dalam lingkungan kantor, kelompok belajar, bahkan dalam komunitas terbatas. Selama visi terbentuknya cluster tersebut tepat, setiap cluster merupakan simpul yang bisa berkorelasi lewat jaringan. Setiap simpul adalah core, dan itulah individu (anda sekalian). Core harus diisi oleh orang kreatif. Let’s open yourself and put in creativeness. Proses berpikir dapat dimulai dari proses yang paling dasar, diawali dari cluster tunggal dan dipecah ke dalam kelompok-kelompok turunan dengan menciptakan reaksi rantai kreativitas. Hal ini seperti membuat peta pikiran yang bisa menghasilkan keuntungankeuntungan, seperti; 1. Terciptanya hubungan antar gagasan, 2. Mengembangkan gagasan, dan 3. Menelusuri jalur dalam pikiran setiap individu untuk menemukan konsep tertentu. Maka ketika semua keeping puzzle tersusun, saat itulah sebuah konsep terlihat. Marilah kita mencobanya sebagai contoh untuk memudahkan pemahaman dari sebuah konsep cluster. Ide awalnya atau core clusternya adalah bentuk lingkaran. Rangkaian simpul yang membentuk cluster, dimulai dari lingkaran (core) kemudian selanjutnya terbentuk menjadi sebuah istana. Caranya harus dengan memperhatikan proses dari hulu ke hilir. Agar lebih jelasnya gambaran simpul tersebut bentuknya sebagai berikut; Terciptanya Cluster;
‘12
4
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
Bagaimana melihat proses simpul tersebut diatas? Caranya dengan menarik reaksi rantainya, akan terlihat lingkaran sebagai awal. Lingkaran bisa berarti pola atau dalam kata kerja sebagai ancaman atau serangan, kemudian kata kerja lainnya adalah proteksi, yang berarti lingkaran itu melindungi. Bentuk lingkaran juga bisa berarti mengelilingi dan itu bisa berupa parit. Dimanakah parit sebagai bentuk perlindungan yang mengelilingi. Hal itu dapat kita jumpai pada struktur geografis Istana kerajaan abad ke 18 dahulu kala. Contoh; Istana Shogun (Kaisar Jepang) di Kyoto, Istana Bukingham di London, Inggris. Contoh sebuah cluster tersebut, dapat kita realisasikan dalam ide konkret dengan kehidupan nyata dalam berbagai hal. Berikut ini sebuah contoh pertanyaan tentang target suatu produk barang. Pada suatu rapat, diskusi digelar untuk persiapan acara launching sebuah produk. Dikegiatan lauching produk sebelumnya hanya dihadiri oleh 500 orang. Target Pimpinan Anda menargetkan bisa mendatangkan 10.000 orang. Apa reaksi anda? a. Diam dan menganggap bos Anda berkhayal. b. Mentertawakannya dalam hati. c. Tertarik dan mulai berimajinasi soal master plan. d. Mengangguk seolah mengerti kemudian cuek. Pertanyaan tersebut akan menjadi corenya. Asumsi dari jawaban pertanyaan diatas adalah Anda tertarik dan ingin terlibat dengan mulai mengimajinasikan master plannya. Maka inilah pola imajinasinya.
‘12
5
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
Imajinasi Master Plan (Anak Muda)
Selanjutnya bagaimana bentuk ide dari pengembangan cluster yang sederhana, jika produk tersebut untuk orang dewasa dengan harga murah dan terjangkau semua kalangan, maka inilah pola imajinasinya.
‘12
6
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
Imajinasi Master Plan (Orang Dewasa)
Clustering dalam dunia bisnis telah menghadirkan banyak hal baru. Sektor ritel adalah yang paling terpopuler. Saat ini sejak awal tahun 2000 hadir usaha perdagangan eceran dengan konsep modern. Dahulu hanya ada beberapa toko kelontong sederhana, tetapi kini
‘12
7
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
jaringan waralaba dari Alfamart dan Indomart ikut meramaikan persaingan setelah sebelumnya Circle K melakukannya. Di level yang lebih besar ada Carrefour (Perancis), Lotte Mart (Korea Selatan) dan Giant (Malaysia) bahkan 7 Eleven (USA) dan Yomart ikut berkompetisi. Sejak tahun 2009 pertumbuhan
ritel sangat luar biasa. Berdasarkan data dari Nielsen Media
Research, nilai penjualannya mencapai Rp 80 Trilyun. Peluang ekspansi gerai ritel di Indonesia dinilai masih sangat besar karena melihat rasio jumlah pasar tradisional dan jumlah penduduk di Indonesia masih belum proporsional, bahkan terkecil di Asia Pacifik. Kehadiran modern ritel menjadikan persaingan kian ketat. Disinilah muncul tuntutan bagi para owner ritel berkonsep tradisional untuk melakukan perubahan, beradaptasi, dan meningkatkan dirinya untuk adaptif pada pembaharuan. Mereka harus menyadari dengan persaingan tersebut, apabila ingin menang, mereka harus berada dalam cluster yang memungkinkan mereka untuk mencapai target. Kunci untuk membuat cluster adalah kreativitas. Peradaban di bumi ini berjalan dengan catatan sejarah yang menunjukkan bahwa penemuan baru, inovasi, dan improvisasi sebagai faktor penentu mobilitas tersebut berlangsung. Dengan pola pikir yang lebih terbuka akan lebih banyak pemikiran dan bentuk yang terbangun lebih komplek dan kreatif. Dengan kreativitas, seseorang akan semakin kompetitif. Kreatifitas memiliki sifat yang penuh teka-teki, orang berbakat menemukannya secara intuisi, tetapi setiap orang bisa mempelajarinya. Kreativitas bukan hanya milik para entrepreneur, penemu, saintis, peneliti, ataupun musisi. Kreativitas kadang-kadang muncul dari hal yang sederhana, misalnya; 1. Ketika seseorang bisa menyelesaikan pekerjaannya, 2. Ketika suatu permasalahan ditemukan solusinya, 3. Ketika sesuatu yang baru telah diciptakan dan 4. Ketika sesuatu yang lama mengalami penyesuaian.
‘12
8
Perencanaan Kreatif Televisi Drs. Andi Fachrudin, M.MSi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana