ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.1. Tujuan Ö Praktikan dapat memahami perhitungan alokasi biaya. Ö Praktikan dapat memahami analisis kelayakan investasi dalam pendirian usaha. Ö Praktikan dapat menyusun proyeksi/proforma Aliran Kas (Cash Flow). Ö Praktikan dapat menganalisis kelayakan investasi berdasarkan Cash Flow,
Payback Period, Internal Rate of Return, Net Present Value, Annual Equivalent, Break Even Point, dll.
3.2. Dasar Teori A.
Pengertian Investasi Investasi merupakan pengorbanan atau pengeluaran untuk suatu harapan di masa yang akan datang. Ada dua faktor yang terlibat dalam suatu investasi, yaitu waktu dan resiko. Pada jenis investasi tertentu faktor waktu lebih berperan, sementara pada jenis investasi yang lain faktor resiko lebih dominan. Secara umum investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu investasi finansial dan investasi nyata. Apabila seseorang melakukan investasi dengan menyimpan uang atau sumber daya yang dimilikinya dalam bentuk-bentuk instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan yang lainnya maka ia
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
1
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
melakukan investasi finansial. Sedangkan investasi nyata diwujudkan dalam benda-benda (aset) nyata seperti pabrik, peralatan produksi, tanah, dan sebagainya. B.
Proses Pengambilan Keputusan Pada Ekonomi Teknik Analisis Kelayakan Investasi (AKI) sangat penting dan harus dilakukan dalam melakukan pengembangan atau pun pendirian usaha baru. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah investasi menguntungkan secara finansial atau justru merugikan. Selain itu, Analisis Kelayakan Investasi merupakan faktor penentu bagi investor untuk menanamkan modal usaha bagi suat perusahaan. Pengambilan keputusan pada ekonomi teknik hampir selalu berkaitan dengan penentuan yang terbaik dari alternatif-alternatif yang tersedia. Proses pengambilan keputusan ini terjadi karena : 1) Biasanya setiap investasi atau proyek bisa dikerjakan dengan lebih dari satu cara sehingga harus ada proses pemilihan. 2) Sumber daya yang tersedia untuk melakukan suatu investasi selalu terbatas sehingga tidak semua alternatif bisa dikerjakan, namun harus dipilih yang paling menguntungkan.
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
2
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
Prosedur pengambilan keputusan pada permasalahan ekonomi teknik : Penentuan alternatifalternatif yang layak Menentukan horizon perencanaan
Mengestimasikan aliran kas
Menetapkan MARR Membandingkan alternatifalternatif investasi Melakukan analisa pelengkap Memilih alternatif terbaik
Gambar 3.1 Prosedur pengambilan keputusan pada permasalahan ekonomi teknik Sumber : I Nyoman P., 2001
1)
Mendefinisikan Alternatif Investasi Fase yang paling awal dalam proses pengambilan keputusan investasi adalah
mendefinisikan
alternatif-alternatif
investasi
yang
layak
dipertimbangkan dalam analisa. Fase ini sangat menentukan apakah proses pengambilan keputusan akan bisa digiring ke arah yang optimal atau tidak. Menentukan alternatif investasi adalah fase yang sangat teknis. Pekerjaan ini hanya bisa dilakukan dengan baik oleh mereka yang mengetahui
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
3
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
permasalahan-permasalahan teknis pada bidang investasi yang direncanakan. Dalam perencanaan pengadaan mesin-mesin pengolahan limbah misalnya, penentuan alternatif-alternatifnya hanya bisa dilakukan dengan baik oleh mereka yang memahami seluk-beluk limbah, pencemaran lingkungan, teknis dari aspek mekanis sebuah mesin, dan sebagainya. Tentu saja seringkali akan kesulitan untuk mendapatkan orang yang mengerti semua permasalahan tersebut sekaligus. Oleh karenanya fase ini seringkali harus dikerjakan oleh tim yang multi disiplin sehingga keputusan layak tidaknya sebuah alternatif untuk dipertimbangkan akan bisa dilakukan dalam berbagai segi. Ada empat jenis alternatif terkait dengan proses penentuan alternatif, yaitu : a. Independen Sejumlah alternatif dikatakan independen apabila pemilihan atau penolakan satu alternatif tidak akan mempengaruhi apakah alternatif lain diterima atau ditolak. b. Mutually Exclusive Sejumlah alternatif dikatakan bersifat mutually exclusive apabila pemilihan satu alternatif mengakibatkan penolakan alternatif-alternatif yang lain. Jadi pada alternatif ini hanya akan dipilih satu alternatif (tentunya yang dianggap terbaik menurut kriteria yang ditentukan). c. Contingent Suatu alternatif dikatakan contingent (tergantung atau conditional) apabila pemilihan suatu alternatif tergantung pada satu atau lebih alternatif yang menjadi prasyarat.
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
4
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
d. Do Nothing Alternatif ini berarti tidak mengerjakan sesuatu. Hal ini mengakibatkan tidak ada biaya yang dikeluarkan bila memilih untuk tidak mengerjakan sesuatu. Namun dalam kenyataannya, alternatif ini harus benar-benar dipertimbangkan secara cermat karena walaupun tidak terlihat secara eksplisit, ongkos kesempatan tetap akan terjadi. Dalam periode tertentu, alternatif ini mungkin akan berakibat kehilangan pangsa pasar karena perusahaan akan tetap menyajikan produk-produk yang ketinggalan jaman akibat dari memilih alternatif do nothing dan menolak melakukan inovasi produk dan proses. 2)
Menentukan Horizon Perencanaan Horizon perencanaan adalah suatu periode dimana analisis-analisis ekonomi teknik akan dilakukan. Secara umum dapat dikatakan bahwa aliran kas sebelum dan sesudah horizon perencanaan ini tidak diperhitungkan, kecuali jika aliran kas tersebut mempengaruhi aliran kas pada horizon perencanaan. Adalah penting untuk membedakan antara panjangnya horizon perencanaan dengan umur teknis suatu peralatan atau investasi dan umur depresiasinya. Umur teknis adalah periode waktu aktual dimana suatu alat masih bisa digunakan secara ekonomis, sedangkan umur depresiasi adalah waktu dimana aset atau alat boleh didepresiasi. Horizon perencanaan mungkin tidak dipengaruhi oleh kedua jenis umur diatas. Horizon perencanaan hanyalah semata-mata bingkai waktu yang digunakan untuk membandingkan
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
5
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
alternatif-alternatif dan semestinya secara realistis menunjukkan periode waktu yang bisa memberikan estimasi aliran kas yang cukup akurat. 3)
Mengestimasikan Aliran Kas Setelah sejumlah alternatif dipilih dan horizon perencanaan ditetapkan maka estimasi aliran kas akan bisa dibuat. Estimasi aliran kas harus senatiasa dibuat dengan pertimbangan prediksi kondisi masa mendatang disamping juga memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang digambarkan oleh datadata masa lalu. Penyajian aliran kas dapat ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun diagram. Pada penyajian diagram, aliran negatif (keluar) digambarkan ke arah bawah, sedangkan aliran positif (masuk) dengan panah keatas atau dapat juga sebaliknya. Pengeluaran dan penerimaan pada suatu proyek terjadi pada kurun waktu yang panjang. Sejumlah uang yang sama mempunyai nilai yang berbeda jika diterima/dibayarkan pada waktu yang berbeda (time value of
money). Contoh diagram aliran kas:
Gambar 3.2 diagram aliran kas Sumber : LIPO ITB 2009
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
6
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
Contoh: Sebagai ilustrasi dalam memahami konsep alieran kas, misalkan horizon perencanaan 5 tahun dipilih untuk mengevaluasi 3 alternatif investasi, katakanlah A, B dan C. Estimasi aliran kas berdasarkan proposal yang masuk ditunjukkan pada tabel 3.1. Anggaran yang tersedia hanya 50 juta. Alternatif B tergantung (contingent) pada alternatif A. Sedangkan A dan C bersifat
Mutually Exclusive. Tabel 3.1 Estimasi Aliran kas Aliran Kas Netto
Akhir
Tahun
A
B
C
0
-20 juta
-30 juta
-50 juta
2
2 juta
6 juta
10 juta
4
14 juta
10 juta
40 juta
5
25 juta
20 juta
10 juta
1
-4 juta
3
4 juta
8 juta
8 juta
-5 juta
25 juta
Berdasarkan kendala-kendala dioatas, hanya 4 alternatif yang akhirnya menjadi nominasi seperti ditunjukkan pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Memilih Alternatif Nominasi Alternatif
Proposal
Investasi Yang
yang Layak
XA
XB
XC
0
0
0
0 1
50 juta
0
1
0
30 juta
0
1
1
80 juta
1
0
1
70 juta
1
2
0
1
0
0
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
0
diperlukan
0
20 juta
7
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI 3
MODUL III
1
1
1
1
0
50 juta
1
100 juta
Alternatif 0 adalah untuk tidak mengerjakan sesuatu. Alternatif 1 berarti hanya proposal C yang dikerjakan, alternatif 2 berarti hanya proposal A yang dilaksanakan, dan alternatif 3 berarti proposal A dan B yang dilaksanakan. Estimasi aliran kas untuk keempat alternatif ini ditunjukkan pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Estimasi aliran kas untuk keempat alternatif nominasi Aliran Kas Netto
Akhir Tahun
A0
0
A1
A2
A3
0
-50 juta
-20 juta
-50 juta
1
0 0
-5 juta
10 juta
-4 juta
-0 juta
3
0
25 juta 40 juta
8 juta
14 juta
16 juta
5
0
10 juta
25 juta
45 juta
2 4
0
2 juta
8 juta
24 juta
Dalam mengestimasi saliran kas setiap alternatif maka semestinya semua ongkos dan pendapatan selama periode perencanaan, termasuk nilai sisa digambarkan dengan lengkap. Dalam kebanyakan evaluasi ekonomi, peramalan tentang ongkos dan pendapatan tidak perlu dilakukan dengan mendetail. Ongkos-ongkos yang selalu terjadi dengan jumlah yang sama pada semua alternatif bisa dihilangkan. 4)
Menetapkan MARR Tingkat bunga yang dipakai patokan dasar dalam mengevaluasi dan menbandingkan berbagai alternatif dinamakan MARR (Minimum Attractive
Rate of Return). MARR ini adalah nilai minimal dari tingkat pengembalian atau
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
8
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
bunga yang bisa diterima oleh investor. Dengan kata lain bila suatu investasi menghasilkan bunga atau tingkat pengembalian (Rate of Return) yang lebih kecil dari MARR maka investasi tersebut dinilai tidak ekonomis sehingga tidak layak untuk dikerjakan. Besarnya MARR akan dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah ketersediaan modal (uang), ketersediaan kesempatan investasi, kondisi bisnis, tingkat inflasi, ongkos modal (cost of capital) perusahaan, peraturan pajak, peraturan pemerintah, tingkat keberanian menanggung resiko bgi pengambil keputusan, tingkat resiko/ketidakpastian yang dihadapi dan berbagai hal lain yang sejenis. MARR dapat dinyatakan sebelum pajak maupun sesudah pajak. Hubungan keduanya dapat dinyatakan sebagai berikut :
MARR ( sebelum pajak )
MARR ( sesudah pajak ) 1 t
dimana t adalah tingkat pendapatan kombinasi (baik yang dikenakan oleh pemerintah pusat maupun daerah). 5)
Membandingkan Alternatif-Alternatif Investasi a. Metode Nilai Sekarang (Present Worth) Pada metode ini semua aliran kas dikonversikan menjadi nilai sekarang (P) dan dijumlahkan sehingga P yang diperoleh mencerminkan nilai netto dari keseluruhan aliran kas yang terjadi selama horizon perencanaan. Secara matematis nilai sekarang dari suatu aliran kas dapat dinyatakan sebagai berikut :
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
9
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
N
P(i) At ( P F , i%, t ) t 0
dimana : P(i) = nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas pada tingkat bunga i% At = aliran kas pada akhir periode t i = MARR N = horizon perencanaan (periode) Apabila alternatif-alternatif yang dibandingkan bersifat mutually
exclusive, maka alternatif yang dipilih adalah alternatif yang memiliki nilai P netto tertinggi. Apabila bersifat independen, maka semua alternatif yang memiliki awal netto lebih besar dari nol (menghasilkan tingkat pengembalian di atas MARR) bisa dipilih karena secara ekonomi semuanya layak dilaksanakan. Alternatif Do Nothing tetap dipertimbangkan dengan P = 0. b. Metode Deret Seragam (Annual Worth) Pada metode ini semua aliran kas yang terjadi selama horizon perencanaan dikonversikan kedalam deret seragam dengan tingkat bunga sebesar MARR. Biasanya akan lebih mudah kalau perhitungan deret seragam ini dilakukan dari P sehingga akan berlaku hubungan : A(i) = P(i) (A/P,i%,N) Apabila alternatif-alternatif yang dibandingkan bersifat mutually
exclusive, maka yang dipilih adalah alternatif yang memiliki deret seragam netto terbesar. Apabila bersifat independen, maka semua alternatif yang menghasilkan deret seragam netto lebih besar dari nol akan dipilih karena
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
10
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
menghasilkan tingkat pengembalian di atas MARR. Alternatif Do Nothing tetap dipertimbangkan dengan A = 0. c. Metode Nilai Mendatang (Future Worth) Pada metode ini semua aliran kas dikonversi ke suatu nilai pada satu titik dimasa mendatang dengan tingkat bunga sebesar MARR. Nilai mendatang (F) ini bisa diperoleh dengan cara : N
F (i) At ( F P , i%, N t ) t 0
Apabila alternatif-alternatif yang dibandingkan bersifat mutually
exclusive, maka yang dipilih adalah alternatif yang memberikan F(i) netto terbesar. Apabila bersifat independen, maka semua alternatif yang memiliki nilai F(i) lebih besar dari nol layak untuk dipilih. Alternatif Do Nothing tetap dipertimbangkan dengan A = 0. d. Metode Tingkat Pengembalian (Rate of Return)
Rate of Return (ROR) adalah suatu tingkat bunga pengembalian yang mengakibatkan nilai Net Present Worth (NPW) dari suatu investasi sama dengan nol. Secara matematis hal ini bisa dinyatakan : N
NPW Ft (1 i*) t 0 t 0
dimana : NPW = Net Present Worth Ft
= aliran kas pada periode t
N
= umur proyek atau periode studi dari proyek tersebut
i*
= nilai ROR dari proyek atau investasi tersebut
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
11
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
Ada beberapa ROR yang dikenal dalam ekonomi teknik antara lain
Internal Rate of Return (IRR), External Rate of Return (ERR), Explicit Reinvestment Rate of Return (ERRR), Multiple Rate of Return dan Incremental Rate of Return (IROR). Suatu investasi dikatakan layak untuk dilaksanakan apabila ROR yang dihasilkan lebih besar atau sama dengan MARR. e. Metode Periode Pengembalian (Payback Period) Periode pengembalian adalah jumlah periode (tahun) yang diperlukan untuk mengembalikan ongkos investasi awal dengan tingkat pengembalian tertentu. Perhitungannya dilakukan berdaasrkan aliran kas baik tahunan maupun
yang
merupakan
nilai
sisa.
Untuk
mendapatkan
periode
pengembalian pada suatu tingkat pengembalian tertentu digunakan formula berikut :
0 P
N'
A ( P F , i%, t ) t 1
t
dimana At adalah aliran kas yang terjadi pada periode t dan N’ adalah periode pengembalian yang akan dihitung. Suatu alternatif dikatakan layak untuk dilaksanakan jika memiliki umur ekonomis lebih besar daripada periode pengembalian (N’). 6)
Melakukan Analisa Pelengkap Langkah keenam dalam mengevaluasi dan membandingkan alternatifalternatif investasi adalah melakukan analisapelengkap. Yang termasuk analisa pelengkap diantaranya adalah analisa BEP (analisa titik impas), analisa sensitivitas dan analisa resiko.
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
12
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
Analisa BEP (analisa titik impas) dilakukan apabila nilai dari suatu parameter atau lebih tidak diketahui secara pasti, tetapi keputusan akan bisa diambil dengan mengetahui apakah nilai parameter tersebut lebih besar atau lebih kecil dari suatu nilai BEP. Analisa sensitivitas diperlukan untuk mengetahui seberapa peka suatu keputusan terhadap perubahan-perubahan variabel yang mempengaruhi keputusan tersebut. Analisa resiko dilakukan untuk mendapatkan rentang dari nilai suatu parameter yang mungkin dalam bentuk distribusi probabilitas. Dengan memperlakukan parameter sebagai variabel acak, model analitis maupun simulasi bisa dikembangkan untuk mendapatkan rentang tersebut. 7)
Memilih Alternatif Terbaik Terbaik dalam hal ini tidak harus berarti terbaik dari segi ekonomi. Dalam pengambilan keputusan akhir sering kali pengambil keputusan harus mempertimbangkan kriteria majemuk seperti pertimbangan-pertimbangan resiko dan ketidakpastian yang mungkin dihadapi dimasa yang akan datang.
C.
Depresiasi Depresiasi adalah pembebanan biaya berkaitan dengan penurunan nilai aktiva karena keausan, penurunan kondisi aktiva atau karena uang. Walaupun ada kaitannya dengan pengoperasian aktiva, namun pada umumnya berkaitan dengan waktu.
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
13
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
Depresiasi bukan merupakan aliran kas karena hanya berupa pembebanan biaya yang terjadi di atas kertas. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu aset atau properti bisa didepresiasi, antara lain : 1) Harus dugunakan untuk keperluan bisnis atau memperoleh penghasilan. 2) Umur ekonomisnya bisa dihitung. 3) Umur ekonomisnya lebih dari satu tahun. 4) Harus merupakan sesuatu yang digunakan, sesuatu yang menjadi usang, atau sesuatu yang nilainya menurun karena sebab-sebab alamiah. Metode-Metode Depresiasi : A. Metode garis lurus (SL) Metode ini berdasarkan asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu aset secara linier (proporsional) terhadap umur atau waktu dari aset tersebut. o Besarnya depresiasi
tiap
tahun
dengan metode
SL dihitung
berdasarkan :
Dt
PS N
Dimana : Dt = besarnya depresiasi pada tahun ke-t P = ongkos awal dari aset yang bersangkutan S = nilai sisa dari aset tersebut N = umur ekonomis aset tersebut (tahun) o Nilai buku pada akhir tahun ke-t (BVt) : BVt = P – t Dt
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
14
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
o Tingkat depresiasi (d):
d
1 N
B. Metode jumlah digit tahun (SOYD) SOYD adalah salah satu metode yang dirancang untuk membebankan depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal dan semakin kecil untuk tahun-tahun berikutnya. o Besarnya depresiasi tahun ke-t :
Dt
N t 1 (P S ) SOYD
Dimana : SOYD = jumlah digit tahun dari 1 sampai N t
= 1, 2, …, N
o Nilai buku pada akhir tahun ke-t (BVt) :
BVt P
t ( N t 2 0,5) (P S ) SOYD
o Tingkat depresiasi pada tahun ke-t (dt):
dt
N t 1 SOYD
C. Metode keseimbangan menurun (DB) Metode ini menyusutkan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun-tahun awal dan secara progresif menurun pada tahun-tahun selanjutnya. o Besarnya depresiasi tahun ke-t : Dt d x BVt 1
o Nilai buku pada akhir tahun ke-t (BVt) :
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
15
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
BVt BVt 1 Dt
o Tingkat depresiasi pada tahun ke-t (dt):
F d t 1 P
1t
D. Metode dana sinking (SF) Asumsi dasar yang digunakan pada metode ini adalah bahwa penurunan nilai suatu aset semakin cepat dari suatu saat ke saat berikutnya. Dengan kata lain, besarnya depresiasi akan lebih kecil pada tahun-tahun awal periode depresiasi. o Besarnya depresiasi tahun ke-t : Dt ( P S )( A F , i%, N )( F P, i%, t 1)
o Nilai buku pada akhir tahun ke-t (BVt) : BVt P ( P S )( A F , i%, N )( F A, i%, t )
E. Metode unit produksi (UP) Metode ini digunakan bila penyusutan suatu aset lebih ditentukan oleh intensitas pemakaiannya dibandingkan dengan lamanya alat tersebut dimiliki. o Besarnya depresiasi tahun ke-t : Dt
Ut U
Dimana : Ut = jumlah unit produksi suatu aset selama tahun t U = total unit produksi dari aset tersebut selama masa pakainya
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
16
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI
MODUL III
o Nilai buku pada akhir tahun ke-t (BVt) :
P S BVt P (U 1 U 2 ... U t ) U 3.1. Analisa Penggantian Setiap peralatan memiliki keterbatasan umur atau masa pakai sehingga apabila alat yang serupa masih dibutuhkan pada akhir masa pakainya maka diperlukan proses penggantian dengan alat serupa yang baru. Ada beberapa alasan kenapa proses penggantian suatu peralatan perlu dilakukan, diantaranya adalah : 1) Adanya peningkatan permintaan terhadap suatu produk sehingga dibutuhkan fasilitas produksi yang memiliki kapasitas yang lebih besar. 2) Kebutuhan untuk perawatan pada alat-alat yang dimiliki sudah berlebihan sehingga alat tersebut dinilai tidak ekonomis untuk dipakai, walaupun secara fisik masih tetap berfungsi. 3) Terjadi penurunan fungsi fisik peralatan sehingga akan berakibat menurunnya efisiensi operasi dari alat tersebut. 4) Adanya alternatif untuk menyewa suatu peralatan dan kebijakan ini lebih ekonomis dari membeli atau memiliki alat tersebut. 5) Terjadinya keusangan dari suatu peralatan karena berkembangnya alat-alat baru dengan tingkat teknologi yang lebih canggih.
Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis
17