MODUL 7 UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS DATA
BAB VI
1
MODUL 7 UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS DATA A. Kompetensi Dasar Memahami uji instrumen, uji validitas, dan uji reliabilitas data B. Indikator Kognitif 1. Mahasiswa dapat mendeskripsikan uji instrumen data. 2. Mahasiswa dapat menghitung uji validitas data. 3. Mahasiswa dapat menghitung uji reliabilitas data. 4. Mahasiswa dapat menganalisa hasil uji validitas data. 5. Mahasiswa dapat menganalisa hasil uji reliabilitas data. Psikomotor 1. Mahasiswa dapat mendeskripsikan uji instrumen data secara lisan di depan kelas. 2. Mahasiswa dapat menghitung uji validitas data secara tertulis di depan kelas. 3. Mahasiswa dapat menghitung uji reliabilitas data secara tertulis di depan kelas. 4. Mahasiswa dapat menganalisa hasil uji validitas data secara tertulis di depan kelas. 5. Mahasiswa dapat menganalisa hasil uji reliabilitas data secara tertulis di depan kelas. Afektif 1.
Mengembangkan perilaku karakter, meliputi jujur, peduli, dan tanggungjawab.
2.
Mengembangkan keterampilan sosial, menjadi pendengar yang baik, berpendapat, dan bertanya.
2
C. Pengalaman Belajar 1. Mahasiswa mendengarkan secara aktif materi yang dijelaskan dosen. 2. Mahasiswa dapat mendeskripsikan uji instrumen data. 3. Mahasiswa dapat melakukan uji validitas, uji reliabilitas dan menganalisa hasilnya. D. Materi Pokok 1. Uji instrumen data, 2. Uji validitas, dan 3. Uji reliabilitas data
3
F. Uraian Materi 1. Umum Penelitian bidang sosial dan manajemen pada umumnya variabelvariabel penelitiannya dirumuskan sebagai sebuah variabel laten atau sering juga disebut faktor atau konstruk, yaitu variabel yang tidak diukur secara langsung dan dibentuk melalui dimensi-dimensi yang diamati atau melalui indikator-indikator yang diamati. Biasanya indikator atau dimensi diamati dengan menggunakan kuesioner/angket yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden tentang suatu hal, misal motivasi kerja, kepuasan kerja. Skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat jawaban yang merupakan skala jenis ordinal dengan nilai sebagai berikut: 1 = Sangat Setuju 2 = Setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Tidak Setuju 5 = Sangat Tidak Setuju Skala likert dikatakan ordinal, karena pernyataan Sangat Setuju mempunyai tingkat atau preferensi yang "lebih tinggi" dari Setuju , dan Setuju "lebih tinggi" dari Ragu-ragu. Uji validitas merupakan suatu proses untuk menguji apakah instrumen yang dipergunakan untuk pengumpulan data penelitian, instrumen diuji dengan dua tahap; pertama diuji validitasnya dan kedua diuji reliabilitasnya. Uji viliditas menjadi penting karena akan menghasilkan data, dan data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi variabel sebagai alat untuk pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data sangat menentukan
4
bermutu tidaknya suatu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Pengujian instrumen biasanya terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Hal-hal yang menyebabkan data yang dikumpulkan tidak valid dan tidak reabel dan bagaimanakah caranya untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel akan dibicarakan dalam bab ini.
2. Validitas dan Reliabilitas a. Definisi Validitas adalah uji untuk mengukur tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Suatu instrumen alat ukur bila dikatakan telah valid, berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu adalah valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Misalnya untuk mengukur panjang dengan penggaris atau meteran, untuk mengukur berat badan dengan timbang badan dan sebagainya. Uji Validitas merupakan suatu tingkat di mana suatu alat pengukur mengukur apa yang seharusnya diukur. Data penelitian tidak akan berguna bilamana instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Menurut Soemanto, reliabilitas adalah tingkatan pada mana suatu tes secara konsisten mengukur berapapun hasil pengukuran itu. Dinyatakan dengan angka-angka (biasanya sebagai suatu koefisien), koefisien yang lebih dari 0.90 akan dapat diterima untuk setiap tes.
5
b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji kuesioner dalam penelitian yaitu untuk menguji apakah pernyataan-pernyataan pada kuesioner sudah sesuai atau tidak. Jika sesuai bisa dipakai jika tidak harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Validitas menunjukkan dimana suatu instumen itu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas terdapat beberapa jenis, menurut Djamaluddin Ancok, ada enam jenis validitas yaitu: 1) Validitas konstruk, yaitu kerangka dari suatu konsep. Ada tiga cara yang lazim dipakai dalam dunia penelitian ; a) Mencari definisi-definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang ditulis dalam literatur, b) Kalau di dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi; konsep yang ingin diukur, peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut. c) Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden. 2) Validitas isi, yaitu sejauhmana isi alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. 3) Validitas eksternal, validitas untuk melihat sejauhmana faktor eksternal menjadi tolok ukurnya. 4) Validitasprediktif, validitas untuk memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. 5) Validitas budaya, validitas ini penting bagi penelitian di negara yang suku bangsanya sangat bervariasi. 6) Validitas rupa, validitas ini hanya menunjukkan bahwa dari segi rupanya suatu alat pengukur tampaknya mengukur apa yang ingin diukur.
6
Menurut Kerlinger (1973) dalam buku M Nasir (1999) validitas ada tiga jenis yaitu : 1) validitas isi, validitas Ini mempersoalkan apakah isi dari suatu instrumen cukup representatif atau tidak. 2) Validitas yang berhubungan dengan /criteria, adalah validitas yang dilihat dengan membandingkan suatu variabel yang dipercaya dapat digunakan untuk mengukur suatu atribut tertentu. 3) Validitas konstrak, validitas konstrak bukan saja mengadakan validasi terhadap alat ukur, tetapi juga mengadakan validitas terhadap teori teori di belakang alat ukur tersebut. Menurut Soemanto, ada empat jenis validitas yaitu: 1) Validitas konsepsi, suatu instrumen menguji suatu konsepsi hipotesis. 2) Validitas bersamaan {concurrent validity), metode ini melibatkan penentuan hubungan antara nilai pada tes itu dengan nilai pada tes yang telah mantap. 3) Validitas Prediktif. Dari beberapa jenis teknik pengumpulan data dan berbagai jenis validitas, pada modul ini pembahasan dibatasi pada uji validitas pada validitas konstrak.
Uji Validitas dengan Korelasi Pearson Mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan tiga cara. Melakukan melakukan korelasi masing-score butir pertanyaan dengan total score konstruk atau variabel. Dalam hal ini melakukan korelasi masing masing score pertanyaan dengan
7
total score. Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai r hitung dengan nilai r tabel yaitu : Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Mencari r tabel, dengan menggunakan tabel r pada suatu degree of freedom (df) tertentu, persamaan untuk menentukan df adalah : df = n - k Dimana: n = adalah jumlah sample dan k = adalah jumlah konstruk.
Berikut ini prosedur dalam menentukan validitas konstrak: Langkah pertama, mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur (ada tiga cara dalam mencari konstrak). Langkah kedua, melakukan uji coba skala pengukur pada sejumlah responden, minimal 30 orang. Dengan batas minimal 30 orang maka distribusi skor akan lebih mendekati kurve normal. Langkah ketiga, mempersiapkan tabel tabulasi jawaban . Langkah empat, menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan ramus korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut: ∑ √[ ∑
∑
∑ ][ ∑
∑ ∑
]
8
Panduan suatu Item Instrumen dianggap Valid jika “r”lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid.
Contoh: Dilakukan penelitian tentang pengaruh Peranan Hubungan Antar Pribadi, Peranan Pengendalian Informasi terhadap Peranan Pengambilan Keputusan. Untuk teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pada contoh ini diambil satu variabel peranan hubungan antar pribadi untuk diuji Validitas dan Reliabilitasnya. Data hasil pengambilan sampel adalah sebagai pada lampiran Data Uji Validitas dan Reliabilitas. Selanjutnya dilakukan uji validitas untuk butir ke-1, terhadap total nilai Variabel. Data Uji validitas butir adalah sebagai berikut:
No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
X 4.00 3.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Y 4.33 3.78 3.56 3.11 4.89 3.89 4.33 4.00 4.00 4.11 3.44 4.44 4.44 4.00 3.56 4.22 3.33 3.78 4.00 3.89
No Resp 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
X 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00
Y 4.22 4.00 4.00 4.00 3.78 3.89 4.11 3.56 3.67 5.00 4.89 4.67 4.78 3.67 4.44 4.00 4.00 3.67 3.89 4.00
9
Langkah Penyelesaian: 1. Persamaan Korelasi Pearson: ∑ √[ ∑
∑
∑
∑
][ ∑
∑
]
2. Tabel pembantu untuk menyelesaikan persamaan diatas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 JML
X 4.00 3.00 4.00 3.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 3.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 5.00 5.00 5.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00
162.00
Y 4.33 3.78 3.56 3.11 4.89 3.89 4.33 4.00 4.00 4.11 3.44 4.44 4.44 4.00 3.56 4.22 3.33 3.78 4.00 3.89 4.22 4.00 4.00 4.00 3.78 3.89 4.11 3.56 3.67 5.00 4.89 4.67 4.78 3.67 4.44 4.00 4.00 3.67 3.89 4.00 161.33
XY 17.33 11.33 14.22 9.33 24.44 15.56 17.33 16.00 16.00 16.44 13.78 22.22 17.78 12.00 14.22 12.67 13.33 15.11 16.00 15.56 16.89 16.00 16.00 16.00 15.11 15.56 16.44 14.22 14.67 25.00 24.44 23.33 23.89 14.67 22.22 16.00 16.00 14.67 11.67 16.00 659.44
X^2 16.00 9.00 16.00 9.00 25.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 25.00 16.00 9.00 16.00 9.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 25.00 25.00 25.00 25.00 16.00 25.00 16.00 16.00 16.00 9.00 16.00 668.00
Y^2 18.78 14.27 12.64 9.68 23.90 15.12 18.78 16.00 16.00 16.90 11.86 19.75 19.75 16.00 12.64 17.83 11.11 14.27 16.00 15.12 17.83 16.00 16.00 16.00 14.27 15.12 16.90 12.64 13.44 25.00 23.90 21.78 22.83 13.44 19.75 16.00 16.00 13.44 15.12 16.00 657.90
10
∑ √[ ∑
∑
∑
][ ∑
∑
]
][
√[
√[
∑
][
]
√
]
=
Jadi: korelasi pearson adalah 0,65345
3. Pengambilan Keputusan Panduan Suatu Item Instrumen dianggap Valid -
Jika “r” lebih besar dari 0,3 maka valid atau
-
Jika r hitung > r tabel maka valid.
Cara ke 1: Berdasarkan perhitungan maka didapatkan r hitung sebesar 0,65345 > 0,3 , maka valid. Cara ke 2: Dengan mencari r tabel, dengan melihat tabel r pada α 5%,dan df = n-k = 40-2 = 38 maka didapatkan sebagai berikut r tabel =0,264, maka r hitung 0,65345 > r tabel 0,264 maka valid. Evaluasi Hasil Perhitungan vs SPSS:
11
Memastikan bahwa perhitungan sudah benar, maka hasil diatas dibandingkan dengan hasil perhitungan dari SPSS. setelah data butir ke-1 tersebut dianalisa maka didapatkan sebagai berikut: Correlations x11
x12
x13
x14
x15
Pearson Correlation 1 .489** 0.277 0.105 .426** x11 Sig. (2-tailed) 0.001 0.084 0.518 0.006 N 40 40 40 40 40 ** ** Pearson Correlation .489 1 0.249 .408 .508** x12 Sig. (2-tailed) 0.001 0.121 0.009 0.001 N 40 40 40 40 40 Pearson Correlation 0.277 0.249 1 0.078 -0.031 x13 Sig. (2-tailed) 0.084 0.121 0.631 0.85 N 40 40 40 40 40 Pearson Correlation 0.105 .408** 0.078 1 .536** x14 Sig. (2-tailed) 0.518 0.009 0.631 0 N 40 40 40 40 40 Pearson Correlation .426** .508** -0.031 .536** 1 x15 Sig. (2-tailed) 0.006 0.001 0.85 0 N 40 40 40 40 40 Pearson Correlation .416** .550** .515** .357* 0.282 x16 Sig. (2-tailed) 0.008 0 0.001 0.024 0.078 N 40 40 40 40 40 Pearson Correlation .405** 0.273 0.261 0.161 .344* x17 Sig. (2-tailed) 0.01 0.088 0.104 0.32 0.03 N 40 40 40 40 40 Pearson Correlation .435** .485** 0.055 .563** .626** x18 Sig. (2-tailed) 0.005 0.001 0.737 0 0 N 40 40 40 40 40 Pearson Correlation .329* .318* 0.103 .451** .397* x19 Sig. (2-tailed) 0.038 0.046 0.527 0.003 0.011 N 40 40 40 40 40 Pearson Correlation .654** .731** .437** .630** .711** X1 Sig. (2-tailed) 0 0 0.005 0 0 N 40 40 40 40 40 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
x16
x17
x18
x19
X1
.416** .405** 0.008 0.01 40 40 ** .550 0.273 0 0.088 40 40 ** 0.261 .515 0.001 0.104 40 40 .357* 0.161 0.024 0.32 40 40 0.282 .344* 0.078 0.03 40 40 1 0.192 0.236 40 40 0.192 1 0.236 40 40
.435** .329* .654** 0.005 0.038 0 40 40 40
.388* .427** 0.013 0.006 40 40 * 0.142 .364 0.021 0.381 40 40
.778** 0 40
.485** 0.001 40 0.055 0.737 40
.318* .731** 0.046 0 40 40 0.103 .437** 0.527 0.005 40 40
.563** .451** .630** 0 0.003 0 40 40 40 .626** .397* .711** 0 0.011 0 40 40 40 .388* .364* 0.013 0.021 40 40 .427** 0.142 0.006 0.381 40 40 1 .556** 0 40 40 1 .556** 0 40 40
.690** .567** .778** .620** 0 0 0 0 40 40 40 40
.690** 0 40 .567** 0 40
.620** 0 40 1 40
12
Uji Reliabilitas Suatu instrumen dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan butir Alpha item setiap butir variabel dengan Alpha. Jika Alpha item lebih kecil dari Alpha maka butir variabel telah reliabel. Tapi jika Alpha item lebih besar dari Alpha maka butir tersebut tidak reliabel Dari hasil pengujian didapat hasil sebagaimana dalam tabel 5.3 .
Tabel 7.7 Uji Reliabilitas Variabel X1
Item
Alpha Item
Alpha
Alpha Item : Alpha
Hasil
X16
0,7363
0.7888
< (lebih kecil)
reliabel
X18 0,7773 X110 0.7582 X116 0.7552 X118 0.7737 X119 0.7736 X122 0.7773 X124 0.7671 X129 0.7844 X130 0.7974 Sumber : Data diolah
0.7888 0.7888 0.7888 0.7888 0.7888 0.7888 0.7888 0.7888 0.7888
< (lebih kecil) < (lebih kecil) < (lebih kecil) < (lebih kecil) < (lebih kecil) < (lebih kecil) < (lebih kecil) < (lebih kecil) < (lebih kecil)
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Kolom item menunjukkan butir-butir variabel X1 yang diuji (ikut dalam pengujian), kolom Alpha item adalah Alpha untuk masing-masing item pertanyaan
13
kuesioner yang didapat dari tabel. Uji reliabilitas pada Alpha if item deleted. Alpha adalah nilai Alpha komulatif dari seluruh item variabel, didapat dari hasil uji reliabilitas pada nilai Alpha, untuk X1 Alpha sebesar 0,7888. Tabel 7.7 memberikan gambaran dari uji reliabilitas. Untuk item pertanyaan X16 Alpha item ( 0,7363) < Alpha ( 0,7888) yang berarti reliabel, demikian seterusnya. Dari pengujian reliabilitas didapat ada 10 item pertanyaan yang valid dan reliabel dari 31 item pertanyaan yaitu X16, X18 , X110 , X116 , X118 , X119 , X122 , X124 , X129, X130. Sedang item pertanyaan yang lain karena dari hasil pengujian tidak valid dan reliabel, maka telah dibuang. Sehingga dari variabel X 1 adalah motif berprestasi item yang akan dianalisis adalah item yang telah valid dan reliabel di atas. Uji reliabilitas untuk variabel X2 (mental pembina wira usaha) didapatkan hasil hasil sebagai berikut : Tabel 7.8 Uji reliabilitas variabel X2 Item X22 X23 X10 X213 X214 X215 X222 X223 X224
Alpha item
Alpha
0.7190 0.7399 0.7339 0.7428 0.7282 0.7412 0.7253 0.7189 0.7409
0.7451 0.7451 0.7451 0.7451 0.7451 0.7451 0.7451 0.7451 0.7451
Alpha item : Alpha lebih kecil lebih kecil lebih kecil lebih kecil lebih kecil lebih kecil lebih kecil lebih kecil lebih kecil
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel 14
X228 0.7359 X229 0.7324 X230 0.7286 X238 0.7335 X239 0.7138 X240 0.7401 Sumber : Data diolah
0.7451 0.7451 0.7451 0.7451 0.7451 0.7451
lebih kecil lebih kecil lebih kecil lebih kecil lebih kecil lebih kecil
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Dalam Tabel 7.8 uji reliabilitas variabel X2 kolom item adalah butir-butir pertanyaan variabel X2 yang diuji. Kolom Alpha item adalah nilai Alpha dari setiap masing-masing item pertanyaan yang didapat dengan melihat tabel hasil reliabilitas pada kolom Alpha if item deleted. Kolom Alpha adalah nilai Alpha secara komulatif seluruh item pertanyaan yang ikut dalam pengujian besarnya 0,7451. Pada baris pertama butir X22 Alpha item (0,7451) < Alpha (0,7951) maka reliabel. Apabila setiap Alpha item lebih kecil dari Alpha maka setiap item telah reliabel. Pada tabel 5.4 terdapat 15 item pertanyaan, berarti bahwa 15 butir dari X 2 dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk dianalisa lebih lanjut sedangkan sisa item X 2 karena tidak reliabel maka tidak diikutkan dalam pengujian selanjutnya. Berikutnya untuk analisis lebih lanjut maka butir-butir yang valid dan reliabel dari masing-masing variabel dijumlahkan dan diambil rata-ratanya dan rata-rata dari masing-masing variabel tersebut dipakai untuk analisis lebih lanjut.
15
Referensi 1. ^ a b Apa Keandalan. Diakses 7 Mei 2010. 2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris) Neuman, W.Lawrence. 2006. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Research. USA: University of Wisconsin. Hal 188-198. 3. ^ a b Memahami Reliabilitas dan Validitas dalam Penelitian Kualitatif. Diakses 27 Mei 2010. 4. ^ Jenis Reliabilitas. Diakses 27 Mei 2010. 5. ^ Stabilitas Keandalan. Diakses 27 Mei 2010. 6. ^ Kesetaraan Keandalan. Diakses 27 Mei 2010.
16
17
Lampiran Data Uji Validitas dan Reliabilitas NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
X1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4.33 3 4 3 5 5 4 2 4 4 3.78 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3.56 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3.11 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4.89 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3.89 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4.33 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 4.11 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3.44 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4.44 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4.44 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 2 5 3 3 3 3.56 3 4 5 5 3 5 4 4 5 4.22 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3.33 4 3 4 5 4 4 2 4 4 3.78 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3.89 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4.22 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3.78 4 4 5 4 3 5 3 3 4 3.89 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4.11 4 3 5 4 3 4 3 3 3 3.56 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3.67 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
18
Lampiran Data Uji Validitas dan Reliabilitas lanjutan NO 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
X1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4.89 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4.67 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4.78 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3.67 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4.44 4 4 3 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 3.67 3 4 4 5 4 5 3 4 3 3.89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.05 4.03 4.33 4.28 3.98 4.23 3.73 4 3.7 4.03
Cronbach's alpha (Cronbach, 1951) is a measure of reliability. More specifically, alpha is a lower bound for the true reliability of the survey. Mathematically, reliability is defined as the proportion of the variability in the responses to the survey that is the result of differences in the respondents. That is, answers to a reliable survey will differ because respondents have different opinions, not because the survey is confusing or has multiple interpretations. The computation of Cronbach's alpha is based on the number of items on the survey (k) and the ratio of the average inter-item covariance to the average item variance.
19
Under the assumption that the item variances are all equal, this ratio simplifies to the average inter-item correlation, and the result is known as the Standardized item alpha (or Spearman-Brown stepped-up reliability coefficient).
20
21
Djamaluddin Ancok, menyebutkan reliabilitas adalah instrumen yang dipakai untuk menunjukkan apakah hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak rumus yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Spearman Brown:
Ket : r11 adalah nilai reliabilitas rb adalah nilai koefisien korelasi Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7 (cukup baik), di atas 0,8 (baik). Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable. Sugiyono (2007: 137) menjelaskan perbedaan antara penelitian yang valid dan reliable dengan instrument yang valid dan reliable sebagai berikut : Penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Artinya, jika objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Sedangkan penelitian yang reliable bila
22
terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok tetap berwarna merah. dirangkum dari : Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung, Alfabeta. Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu questionare sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Dalam kasus di atas yang ingin dikur adalah kepuasan Upah. Apakah questionare valid atau sah untuk mengukur kepuasan upah? Cara meguji validitas item-item pertanyaan ini adalah dengan membuat korelasi skore pada item itu (yang diuji) dengan skore total. Misalnya kepuasan Upah diungkap dengan 20 pertanyaan. Apakah jawaban pertanyaan no 3 konsisten dengan total skore yang dipilih oleh seluruh responden? Jika r (korelasi), dengan (df = n-k, dimana: n = besar sampel, k = konstruk = variabel) maka item tersebut valid. Besarnya r tiap butir pertanyaan dapat dilihat dari SPSS pada kolom Corrected Items Total Correlation. (Lihat modul 16 penggunaan SPSS untuk uji validitas dan reiliabelitas). Kriteria uji validitas secara singkat (rule of tumb) adalah 0,3. Jika korelasi sudah lebih besar dari 0,3 pertanyaan yang dibuat dikategorikan shahih / valid.
23