MODUL 5 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Teori Piaget Materi yang akan di bahas: a. Tahapan Perkembangan Kognitif b. Mekanisme Perkembangan
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si.
Abstract
Kompetensi
Piaget menggambarkan dan menjelaskan perkembangan manusia secara invariant orde. Ada tahapan-tahapan di dalam perkembangan. Di mana dinamika perkembangan manusia tidak terlepas hasil interaksi antara kematangan biologis dengan stimulasi lingkungan. Dan informasi yang masuk ke masnuisa, terutama anak akan membuat mereka akan mengalami disequilibrium. Dan kemudian anak tersebut akan berusaha mencapai equilibrium sehingga, jila equilibrium tercapai maka, maka ia akan masuk ke tahapan berikutnya.
Mampu memahami tahapan perkembangan dan mekanisme perkembangan manusia menurut Piaget.
1
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
MODUL KELIMA TEORI PIAGET
1. Tujuan Instruksional Umum Setelah membaca modul ini, Anda akan dapat memahami teori Piaget
2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah membaca modul ini, Anda diharapkan dapat: a. Mengetahui dan memahami tahapan b. Mengetahui dan memahami mekanisme perkembangan
3.
Tahapan Suatu teori perkembangan harus menggambarkan dan menjelaskan perkembangan.
Piaget menggambarkan bentuk dasar pemikiran anak dengan cara beberapa tahap perkembangan kognitif. Tahapan pada anak kurang lebih karena perubahan usia pada anak, dimana hasil dari tahapan-tahapan. Sensorimotor period (roughly birth – 2 years) pemahaman anak akan lingkungan di dalam istlah yang jelas, tindakan fisik pada lingkungan. Dia bergerak dari refleks sederhana melelaui beberapa tahap untuk menyusun seperangkat skema (organized behavior) Preoperational period (roughly 2 – 7 years). Tidak lagi melakukan tindakan sederhana di dalam persepsi dan penyesuaian motorik terhadap objek dan peristiwa-peristiwa. Dia sekarang dapat menggunakan symbol-simbol (gambaran mental, kata-kata, gesture) untuk merepresentasikan objek atau peristiwa-peristiwa. Dia menggunakan symbol-simbol ini dalam meningkatkan penyusunan dan kebiasaan berfikir.
2
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Concrite operational period (roughly 7 – 11 years). Anak membutuhkan stuktur logika tertentu yang membiarkan dia untuk menunjukkan atau menghasilkan berbagai operasi mental, di mana tindakan diinternalisasi dan dapat dikembalikan (reserve). Formal operational period ( roughly 11 – 15 years) operasional mental sudah tidak terbatas lagi untuk objek-objek yang konkrit; mereka dapat mempergunakan statemen verbal atau logika secara murni, terhadap sesuatu yang mungkin sebagai yang real ke masa yang akan datang, sama baiknya dengan yang sudah ada. Berikut gambaran dari tahapan-tahapan perkembangan yang harus didahului dengan kata-kata terminology Piaget. Meskipun Piaget merujuk ‘stage’ dari perkembangan, setiap empat tahapan menandakan identifikasi pokok di dalam satu dari empat periode, yang menandakan ‘stages (perkembangan).
Sensorimotor Periode (Roughly Birth – 2 Years) Dalam pandangan Piaget, kehidupan manusia dimulai dengan adanya seperangkat refleks, terutama fisik membangun keunikan untuk setiap spesies. Cara yang diwariskan dari interaksinya dengan lingkungan. Cara yang diwariskan dari interaksi merujuk pada kecendrungan dari pemikiran yang diorganisir dan diadaptasi terhadap lingkunan. Sekalipun berfikir dari Einstein telah dimulai secara sederhana. Meskipun bayi mengetahui banyak hal mengenai lingkungan, dia secara potensial mengetahui segala sesuatu. Dikutip dari saah satu buku Piaget yang berjudul the origin of intelligence in children. Sekarang kita menemukan konsruksi bayi dari model lingkungan yang diartikan dengan sensory (perceptual) dan motor (physical movement) system. Kemajuan bayi melalui enam tahap di dalam mengkonstruksi system sensori dari berfikir. Stage 1: Modification of Reflekses (Roughly Birth – 1 month) Ketika baru lahir terdapat seperangkat refleks, atau terdapat respon yang di sampaikan selama ada stimuli tertentu. Disentuh bibirnya, dan dia mengisap, dicolek/ditusuk kakinya, dan refleksnya pada dengkulnya, menempatkan jari di tangannya dan dia memegang/merespon. Reflek-refleks ini diaktifkan seiring bertambahnya waktu, secara bertahap dimodifikasi. Bayi menyesuaikan sedikit demi sedikit untuk mempertemukan
3
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
serangkaian dari keadaan yang berbeda. Contohnya, mulut bayi harus mencari putting susu dari sudut keadaan yang berbeda. Ditambah lagi cara dari mulut dan lidah disesuaikan dengan kerja keras, rattle plastic (ketika menggigit) berbeda dari cara mereka menyesuaikan dengan jari-jari tangan. Terdapat sejumlah perluasan dan tipe dari objek-objek untuk refleks, kategori dari ‘menghisap’ tumbuh tidak terlepas adari adanya objek lampau berupa putting susu ke selimut ke atribut tempat tidur. Bagaimanapun dalam waktu yang sama bayi menggeneralisir perilaku isapannya ke beberapa objek, dia juga meningkatan perbedaan diantara objek-objek. Bayi yang lapar tidak pernah bingung sebuah jari dengan putting susu. Dalam beberapa hal, dia ‘mengenali’ objek. Perilaku seperti menyusu, menggenggam, dan mencari bukan refleks yang menetap; mereka dapat dihasilkan secara spontan. Kenyataannya, kadang-kadang bayi menghisap ketika tidak ada sesuatu untuk dihisap. Piaget mengatakan bahwa terdapat kecendrungab bawaan bagi manusia untuk melatih keterampilannya. Seorang bayi menghisap karena mereka dapat menghisap. Menghisap memperkuat keterampilan menghisap dan menghantarkan ke menghisap yang lebih jauh seperti melahirkan kebiasaan. Ringkasnya, pada tahap 1, bayi memerkuat, menggeneralisir, dan membedakan perilaku dimulai dari refleks-refleks. Intinya, Piaget mulai menggunakan istilah ‘skema’ . Skema ini ---pola perilaku yang diorganisasi---secara terus menerus untuk memperkuat, menggeneralisir, dan membedakan melalui lingkungan berfikir untuk untuk menghisap, menggenggam, melihat, memukul, merasakan, mendengar, dan seterusnya. Primary schemes (skema dasar) dari tahap pertama adalah sedikit, tetapi, tahap yang signifikan di dalam konstruksi. Stage 2: Primary Circular Reactions (Roughly 1 – 4 Months) Perilaku di tahap 1 dapat disebut skema yang hanya memiliki sangat sedikit kegunaan karena sedikit perubahan refleks. Pada tahap2, ada perluasan dan perkembangan yang cepat dari skema karema primary circular reaction (reaksi sirkular dasar) dapat terjadi sekarang. Reaksi sirkular adalah perilaku yang diulang-ulang terus dan menjadi sirkular (berulang). Dalam suatu percobaan, bayi ditemukan tertarik dengan hasil dari beberapa
4
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
perilaku , dan dia berusaha mengulang, hal itu dapat dikatakan suatu “kebiasaan” yang dibentuk. Reaksi sirkular ini disebut ‘primary(dasar)’ karena melibatkan respok konsekuensikonsekuensi dimana yang menjadi pusat ada di sekitar tubuh bayi. Piaget mengamati beberapa kasus dari rekasi sirkular dasar pada bayinya. Pertimbangkan beberapa contoh berikut (terdapat tiga jumlah mengacu pada usia anka dalam tahun, bulan dan hari): Dari 0;2(3) Laurent menemukan suatu rekasi sirkular yang menjadi lebih sulit dan akan menjadi lebih definitive dan merupakan awal dari system memegang; dia menggores dan mencoba memegang, untuk memegang, mengambil dan megeluarkan dan memegang kembali, dst. Pada 0;2(3) dan 0;2(6) ini hanya dapat diobservasi selama sedang makan. Laurent dengan hati-hati menggores punggung ibunya. Tetapi mulai 0;2(7) perilaku ditandai oleh dirinya sendiri. Laurent menggores lembaran yang dapat dilipat di atas selimutnya, kemudian memegangnya dan mengambilnya sebentar, kemudian pergi, menggores lembaran itu lagi dan memulai lagi tanpa hentinya. Pada 0;2(11) permainan ini akhirnya dilakukan selama seperempat jam dalam satu waktu, beberapa jam setiap hari. Pada 0;2(12) dia menggores dan memegang kepalan tangan saya di mana saya menempatkan kembali dibelakang tangannya. Dia tetap mengantikan dalam perbedaan kecendrungan tangan saya dan menggenggamnya secara terpisah, dilakukannya dalam beberapa saat. Pada 0;2(14) dan 0;2(16) saya mencatat bagaimana secara definitive pegangan spontan dari lembaran menyatakan karakteristik reaksi sirkular----pertama grooping(mencari-cari/meraba-raba), kemudian aktivitas ritme regular (menggores, (menggores, menghisap, memegang (holding), dan membiarkan pergi (letting go), dan akhirnya kurang maju di dalam minat.
Satu reaksi sirkular umum adalah mengisap jempol. Meskipun menghisap jempol. Meskipun menghisap jempol sudah terjadi sejak (atau sebelum) kelahiran, menghisap jempol telah dikembangkan ke dalam perilaku yang sistematis, dan terkoordinir. Bayi secara efisien membawa jempol kemulut dan menetapkan jempol di sana. Contoh lain dari reaksi dasar meliputi eksplorasi aktivitas visual dari objek dan mendengarkan vocalnya sendiri. Stage 3: Secondary Circular Reactions (Roughly 4 – 8 Months)
5
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Bayi tidak pernah statis; dia terus memperluas lingkungannya. Perluasan terutama di dalam gerakan dari reaksi sirkular primer ke sekunder. Meskipun reaksi sirkular primar terpusat sekitar tubuhnya, reaksi sirkular secondary berorientasi ke lingkungan luar. Selama ada kesempatan, bayi melakukan dengan mengarah ke hasil yang menarik di lingkungan: dia menggerak-gerakkan rattle, sehingga menghasilkan suara berisik dari rattle; dia membanting bola, sehingga menyebabkan bantingan yang akhirnya menggelinding. Pada halaman sebelumnya, gerakkan (memegang rattle) adalah menarik;namun dalam stage ini menarik di sebabkan lingkungan. Generalisasi rekasi sirkular sekunder, disebut Piaget”hasil penglihatan masa lalu yang menarik. Jika kakinya melakukan tendangan semangat sekali mengarah ke sebuah gerakan menggoncang dalam beberapa waktu, bayi mungkin akan membuat tendangannya menghasilkan bagian dari kegiatannya. Pada kesempatan selanjutnya ketika gerakan terjadi, kemungkinan dia menggerakkan dalam usaha mempertahankan atau menciptakan kembali gerakan ini. Kadang prosedur menghasilkan hasil yang diinginkan. Pengamatan Piaget terhadap “motor recognition” muncul selama tahap: Apa yang terjadi, dari efek, di mana anak dihadapkan dengan objek atau penglihatan akan serangkaian kebiasaan dalam gerakan reaksi sirkular, dirinya terbatas pada garis besar kebiaasan dari gerakannya sebagai pengganti perbuatan mereka secara actual. Segala sesuatu yang berlangsung/terjadi seperti yang lebih dahulu dari anak telah memenuhi untuk mengenal objek atau penglihatan ini dan untuk membuat catatan, tetapi tidak akan dikenali anak kecuali dengan bekerja, daripada berfikir, skema membantu untuk mengingat.
Contoh, anak perempuan Piaget Luciene, melihat sebuah boneka di mana ia sering mengayunkan di masa lalu. Selama tahap 2 dan 3, bayi mencapai beberapa koordinasi sederhana dari skemanya. Integrasi dari dirinya. Integrasi dari penglihatan dan genggaman secara khusus berguna untuk perkembangan reaksi sirkular. Sekarang bayi dapat melihat sebuah objek, mencarinya, dan lari melalui repertoire (daftar) dari “sesuatu untuk dilakukan terhadap objek.” Kordinasi dari skema mencari, memegang, menghisap, mendengar dan sebagainyaterus sepanjang
6
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
periode sensorimotor. Dengan cara ini, struktur kognitif menjadi meningkat diintegrasi dan disusun. Stage 4: Coordination of Secondary Schemes (Roughly 8 – 12 Months) Pada tahap ini, bayi dapat mengkombinasi skemanya dalam cara yang kompleks. Terutama, merencana dan dan muncul secara sengaja. Serangkaian perilaku baru ini di susun dari suatu instrument (atau kekayaan) perilaku dan tujuan perilaku.. bayi mengetahui apa yang ia inginkan dan dapat menggunakan keterampilan nya untuk mencapai tujuan. Dia dapat membedakan antara pertengahan dan akhir. Sebaliknya, pada tahap 3, penemuan bayi dari hasil yang menarik adalah kebetulan; hanya setelah itu bayi mencoba mencapai hasil lagi. Keistimewaan khusus dari kekayaan–penemuan akhir perilaku dalam tahap 4 adalah dipakai ke situasi baru. Skema sekarang mudah berubah (mobile); mereka (skema) bebas dari konteks asli dan dapat digunakan mencapai berbagai tujuan. Piaget mengaitkan berbagai kesempatan di mana dia menempatkan tangan di depan kertas penutup yang diinginkan. Meskipun pada tahap 3 Laurent biasa menerapkan (secara tidak sukses) pegangannya yang familiar kearah kertas penutup, pada tahap 4 dia memindahkan tangan ayahnya untuk mencapai tujuan. Ditambah lagi untuk mengkoordinasikan skema dalam rangka untuk memindahkan rintangan, bayi sekarang dapat menggunakan objek sebagai instrument untuk memdapatkan tujuan. Contoh terbaru bayi menempatkan tangan ibunya ke remot/tombol televise agar melihat layar yang gelap menjadi nyala. Hasil lain dari perbedaan antara maksud dan akhir adalah antisipasi peristiwa: Pada 0;9(16) … dia suka jus anggur di gelas, tetapi tidak mangkok sop. Dia menyaksikan aktivitas ibunya. Ketika sendok dikeluarkan dari gelas dia membuka mulut lebar-lebar, meskipun ketika sendok dari sop, mulutnya tetap ditutup. Ibunya mencoba untuk mengarahkannya untuk membuat suatu kesalahan dengan mengambil sendok dari mangkok dan melewatkan gelas sebelum menawarkan ke Jacqueline. Tetapi dia tidak dapat dikelabui.
Srage 5: Tertiary Circular Reactions (Roughly 12 – 18 Months)
7
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Pada tahap ini kita melihat
ilmuwan bayi di dalam kerja. Lingkungan adalah
labiratoriumnya. Dia menghasilkan eksperimen miniatur di mana dia sangat hati-hati di dalam tindakan sambil melihat bagaimana variasi ini mempengaruhi hasil. Dia mengeksploitir tiaptiap objek yang potensial. Dia nampak ingin bertanya, “adakah sesuatu yang baru mengenai objek ini?” sebagaimana reaksi circular di awal, terdapat pengulangan variasi. Laurent memberikan pemikiran lagi kepada kita dengan contoh yang bagus: Pada 0;10(11) Laurent menempatkan di belakangnya tetapi tidak pernah ada kesimpulan eksperimen sebelumnya. Dia sukses di dalam memegang angsa, box dan sebagainya, membaringkan lengannya dan membiarkannya jatuh. Berbagai variasi posisi jatuh jelas. Kadang-kadang membaringkan lengannya secara vertical, kadang-kadang memegangnya secara miring, di depan atau disamping matanya, dan sebagainya. Ketika objek jatuh di dalam posisi baru (contohnya pada bantal gulignya), dia membiarkannya jatuh dua atau tiga kali lebih pada tempat yang sama, seperti lebih dulu untuk meneliti kaitan ruang; kemudian dia modifikasi situasi. Dalam waktu tertentu angsa jauh dekat dengan mulutnya; sekarang dia tidak mengisapnya (meskipun lebih dulu objek seringkali menerima tujuan ini), tetapi menjatuhkannya tiga kali lebih ketika membuat gerakan membuka mulutnya.
Melalui eksplorasi mencoba-coba, bayi memperluas perilaku yang berarti (kekayaan) akhir tahap sebelumnya untuk mengembangkan makna yang baru. Dia tidak lagi mengkoordinasi skema lama. Kenyataannya, Piaget seringkali mengkarakteristikkan tahap 5 sebagai “penemuan baru makna melalui eksperimen aktif.” Contoh dari makna baru meliputi reggutan/tarikan selimut untuk mendapatkan objek istirahat pada selimut atau posisi yang kuat, objek tipis dapat di gelincir melalui potongan tempat tidur bayi.
Stage 6: Invention of New Means Through Mental Combinations (Roughly 18 – 24 Months) Tahap 6 menutup periode sensori motor dan mengangkat periode sensori motor ke periode preoperasional. Pencapaian satu periode selalu membuat periode memungkinkan
8
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
bagi anak untuk memulai periode selanjutnya. Pada tahap 6, pikiran mulai pergi ke bawah tanah. Sampai waktu ini, anak telah menunjukkan berfikirnya ke lingkungan; sekarang terbuka menjadi tersembunyi. Eksplorasi eksternal memberikan cara ke eksplorasi mental internal. Seluruhnya memungkinkan karena anak sekarang dapat menggunakan symbolsimbol mental untuk menggambarkan objek dan peristiwa. Mari kita lihat bagaimana representasi mental mengarah ke cara baru dari pemecahan masalah: Pada 1;6 (23) untuk pertama kali Lucienne bermain dengan boneka yang ditarik oleh kereta di mana pegangan terdapat tinggi dari wajahnya. Dia menggulung boneka di atas karpet dengan dorongan kereta. Ketika berhadapan dengan dinding, dia menarik, berjalan ke belakang. Tetapi seperti posisi ini tidak sesuai nampkanya tidak sesuai dengannya, dia istirahat dan tanpa ragu-ragu, pergi ke sisi luar mendorong kereta yang ditarik oleh kuda lagi. Oleh karena itu ia menemukan prosedur di dalam satu usaha, nampak melalui analogi ke situasi lain tetapi tanpa pelatihan, magang, atau kesempatan.
Preoperational Period (Roughly 2 – 7 Years) Akhir periode pertama dan mulai selanjutnya dapat dihubungkan ke memanjat gunung, hanya untuk menemukan di mana jarang kaki bukit ke gunung Everest. Pencapaian periode sensorimotor, meskipun monumental, juga perlu persiapan untuk yang akan datang. Artinya, anak mulai seluruhnya lagi. Apakah yang sudah ia capai di dalam aksi dari lingkungan dikembangkan kembali, sekarang bidang dari representasi mental. Dia mentransfer pikiran mengenai objek, relasi, kausalitas, ruang, dan waktu untuk media baru (representasi mental) dan lebih tinggi lagi struktur disusun. Fungsi Semiotic Munculnya representasi mental pada tahap 6 pada periode sensori motor menyediakan jembatan ke periode preoperaional. Representasi mental memunginkan perkembangan kejadian penting yang lebih umum: fungsi semiotic, atau kemampuan untuk menggunakan satu objek atau peristiwa untuk pendirian lainnya. Keadaan leih secara formal, signifier dan significate.
9
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Terdapat beberapa tanda dari penggunaan yang benar dari signifiers. Satu tanda sebagaimana telah disebutkan pada tahap 6 adalah imitasi. Solusi Lucienne terhadap masalah dari penjagaan rangkaian gambar matchbox transisi antara perilaku yang jelas dan symbol
mental.
Imitasi
dikurangi
menjadi
symbol
internal
selama
berjalannya
perkembangan. Ada dua tipe dari signifiers: symbols dan sign (tanda). Symbol menunjang beberapa kesamaan ke objek atau yang bersandar kepada peristiwa. Mereka masih meninggalkan jejak dari imitasi aslinya. Symbol seringkali Nampak di dalam bermain symbolic play, seperti Jaquelin menganggap pakaian adalah bantal guling dan berpura-pura tidur, tertawa keras tak henti-henti. Sebaliknya untuk symbol, tanda adalah dikaitkan ke dalam peristiwa tertentu atau objek. Tidak ada hubungan antara “meja” dan empat kaki yang kita duduki, kecuali bahasa diangkat ada hubungan diantaranya. Dugaan atau pikiran bahwa kata atau tanda lain adalah sewenang-wenang diberikan ke objek adalah tidak mudah untuk anak untuk menggapai. Anak kecil berfikir bahwa nama objek itu adalah sebuah instrinsik dari objek sebagaimana warna dan bentuknya. Ketika ditanya kenapa spageti dinamakan spageti, anak kecil akan mengatakan karena seperti spageti dan nampaknya seperti spageti dan rasanya seperti spageti, sehingga kita mengatakannya spageti. Representasi
berfikir
memiliki
keuntungan
yang
nyata
berakhrinya
berfikir
sensorimotor. Lebih cepat dan lebih mudah berubah. Dapat setuju dengan masa lampau, sekarang, dan yang akan datang dalam satu usapan yang hebat dan dapat dikombinasikan kembali bagaian-bagiannya kedalam kreativitas berfikir yang merujuk ke tidak adanya realita (contohnya, monster yang pergi di malam hari). Sebaliknya Piaget menggambarkan intelligensi sensorimotor sebagai gambar gerak di mana tindakan adalah kemunduran sehingga “ semua gambar adalah nampak terlihat dalam kesuksesan tetapi tanpa perpaduan, sehingga tanpa pandangan/penglihatan yang terus menerus membutukan pemahaman keseluruhan” Oleh karena itu perlu dicatat bahwa Piaget tidak memegang pandangan umum bahwa sumber dari representasi berfikir adalah kemampuan di dalam menggunakan lingkungan. Dia
10
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
meyakini bahwa lawan (opposite)/pertentangan adalah benar. Perkembangan representasi berfikir memungkinkan untuk menggunakan lingkungan seperti signifier lain. Jadi, berfikir adalah intinya bahasa dan lebih luas dari bahasa. Bahasa adalah dasar utama cara dari ekspresi berfikir. Melalui perkembangan, berfikir adalah inti/kepalanya bahasa. Contoh, mengajar anak untuk menggunakan kata ‘lebih’, ‘lebih tinggi’, dan ‘sama’ tidak mengajarkan mereka kosep kuantitatif pokok yang mendasari ungkapan. Meskipun berfikir tidak tergantung pada bahasa, bahasa dapat membantu perkembangan kognitif. Bahasa dapat mengarahkan perhatian anak ke objek baru atau hubungan di dalam lingkungan, memperkenalkan mereka ke poin konflik dari pandangan, dan memberi informasi abstrak bahwa tidak mudah diperoleh secara langsung. Bahasa adalah salah satu alat yang tersedia untuk system kognitif.
Characteristics of the Periode Meskipun berfikir melalui symbol dan tanda adalah sebuah keuntungan yang besar sekali berakhirnya berfikir sensorimotor, seperti berfikir adalah dibatasi dalam sejumlah cara. Sebagaimana istilah dari pernyataan preoperational, anak dalam periode ini tidak cukup memperoleh reversible (kemampuan membalikkan) operasi mental, di mana karakteristik berfikir dari periode selanjutnya disebut operasional konkrit. Dalam beberapa cara, periode ini merupakan persiapan untuk tahapan selanjutnya dan Piaget sendiri menggambarkan preoperasional anak dalam istilah apa yang tidak mereka dapat lakukan, daripada apa yang dapat mereka lakukan. Bagaimanapun dia juga mendefinisikan sejumlah perolehan positif dari identitas, fungsi, dan regulasi. Karakteristik dari berfikir preoperasional adalah egosentrisme, kaku dalam berfikir, rasional dalam semiologi, dan kognisi social terbatas. a. Egisentrisme; tidak merujuk kepada mementingkan diri sendiri atau sombong, dan Piaget tidak menggunakan egosentrisme dalam cara menghina. Lebih suka istilah dirujuk ke (a) perbedaan yang belum sempurna dari diri dan lingkungan, termasuk orang lain, dan (b) kecendrungan mempersepsi, memahami, dan menginterpretasi lingkungan dengan istiah diri sendiri. Satu implikasi adalah anak tidak dapat mengambil persepsi orang lain atau
11
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
perspektif konseptual. Contohnya, anak preoperasional tidak dapat realistic akan pandangan sesaorang dari posisi yang berbeda dengan dirinya sendiri. Di menjalankan dari perspektif yang berbeda. Egosentri membuat sulit untuk mengambil peran atau point dari pandangan orang lain. Dapat dilihat pada anak yang bermain game ketika usia 5 tahun, dia tidak akan dapat menerima strategi bermain kartu. Karena anak tidak dapat mudah mengambil peran orang lain, dia membuat sedikit usaha agar pembicaraannya didengar. Kenyataannya, Piaget mencatat bahwa anak “merasa tidak menginginkan untuk mempengaruhi pendengarannya ataupun untuk memberitahu nya mengenai sesuatu; tidak seperti tipe tertentu dari percakapan menggambar ruangan di mana setiap orang berbicara mengenai dirinya sendiri dan tidak ada satupun yang mendengar. Pembicaraan egosentris adalah Nampak di dalam bermain kelompok anak. anak Nampak berbicara bersama di dalam kelompok secara actual berbcara, tetapi tidak ada kebutuhan bersama/bersatu. Setiap anak memberitanda tidak ada hubungan terhadap satu dengan lainnya. Terdapat monolog kolektif singkat di dalam percakapan. Contohnya, statement anak “saya fikir saya melihat Superman di dalam hp kemarin, “ mungkin diikuti dengan “sweater ini membuat saya gatal” dari anak yang lain. Meskipun preoperasional anak dipertimbangkan menjadi egosentri, dia kurang egosentris
daripada
periode
sensorimotor.
Fungsi
awal
sensorimotor
memantulkan/merefleksikan kurang perbedaan antara tindakannya dan objek miliknya. Setelah periode preoperasional, egosnetri terus menurun, tetapi tidak pernah hilang secara sempurna meskipun masa dewasa. b. Kaku dalam berfikir; Piaget memberikan karakteristik berfikir preoperasional sebagai dingin. Salah satu contoh, terpusat, kecendrungan untuk memperhatikan atau berfikir mengenai satu kekhususan yang menonjol dari objek atau peristiwa dan mengabaikan keistimewaan yang lain. Jika terdapat dua botol yang identik memiliki sejumlah air yang sama dan botol satu dituangkan ke botol yang lebih tinggi, kurus, anak terpusat pada yang lebih tinggi, dan mengabaikan yang lebih lebar. Akibatnya, kesimpulannya salah tidak ada yang lebih banyak cairannya karena tingkatan air pada sesuatu yang ebih tinggi. Terpusat
12
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
dan egosentris adalah sama di mana keduanya refeksi dari ketidakmampuan untuk memutuskan beberapa aspek dari situasi yang sama dikarenakan memiliki pandangan yang bias mengenai lingkungan. Kami juga menemukan suatu kekakuan, kurag fleksibilitas, dari berfikir dalam kecendrungan untuk focus pada keadaan lebih daripada entrasformasi keadaan. Ketika wajah dengan tugas terpusat pada kuaitas dari cairan dalam botol, berfikir anak mengenai keadaan “sebelum” dan “sesudah”. Contoh terdekat dari kekakuan dari berfikir adalah kurangnya reversibility (memelihara). Anak preoperasional tdak dapat secara mental memelihara serangkaian peristiwa, mentransformasi, atau tahapan dari penalaran. Contohnya, dia tidak mampu untuk menuangkan kembali cairan secara mental ke botol awal secaramental. Kemampuannya unuk menginternalisasi tindakan tidak cukup sempurna karena tidak ada dua kepemimpinan. Akhir dari periode preoperasional, kami mulai melihat “perbaikan besar” seperti sebagian anak memperbaiki kecendrungan berfikir menjadi terpusat, terfokus pada keadaan, dan irreversible. Sekarang kami melihat ada peningkatan periode preoperational: fungsi, regulasi dan identitas Fungsi adalah perkiraan ada kovariasi antara factor, seperti diekspresikan di dalam persamaan, y= f(x). contoh, semakin seseorang menarik tirai (hirdeng), semakin jauh (lebih jauh) tarikan tirai terbuka. Bagaimanapun, anak akhirnya tidak dapat latihan/percobaan, tepat dan sifat kuantitatif dari hubungan. Regulasi adalah tindakan mental yang secra parsial tidak terpusatdapat menggunakan tes kuantitas ;iquid, kita dapat menemukan perubahan ke belakang dan seterusnya antara menggunakan tinggi dan lebar cairan untuk membuat keputusan mengenai kuantitas. Satu gelas dapat berisi lebih dari gelas yang lain karena gelas lebih tinggi memiliki tingkatan air, atau mungkin isi kurang karena gelas lebih langsing. Identitas adalah perkiraan bahwa objek dapat berubah, Nampak tanpa perubahan sifat dasar, atau identitas. Air Nampak terlihat berbeda setelah dituangkan dari satu botol ke botol lain, tetapi airnya sama. Meletakkan topeng hollowen tidak merubah individu ke dalam
13
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
seornag witch (penyihir wanita), bertentangan kepercayaan dari anak yang lebih kecil. Berfikir dapat menjadi kurang kaku karena konsep dapat dipertahankan meskipun perubahan fisik dangkal c. Pemikiran semiologi; Piaget memberikan pertanyaan pada anak tentang keyakinan mengenai lingkungan. Interview ini menyatakan berbagai karakteristik menarik dari penalaran preoperasional. Percakapan menyediakan beberapa contoh dari egosnetris dan kekauan dari berfikir. Kami memperlakukan mereka secara terpisah karena mereka menunjukkan beberapa spesifik, dan agak mengejutkan, property dari penalaran semiologi. Berikut gambaran beberapa sisi dari penalaran semiologi pada usia 6 tahun. Bagaimana matarahi mulai? ---matahari ada ketika kehidupan dimulai. Adapakh matahari selalu di sana? ---tidak. Bagaimana matahari mulai? ---karena matahari sudah mengetahui kehidupan sudah dimulai. Matahari dibuat dari apa? ---api---tetapi bagaimana? Kebakar ke atas---dari mana asalnya kebakaran? --- dari langit. Bagimana kemakaran di buat di langit? ---kebakaran cahaya/api dengan korek api. ---dari mana datangnya korek api? ---tuhan membuangnya… Bagaimana bulan mulai? ---karena bulan hidup/riang gemira. Apa yang dilakukan bulan? ---membuat bulan menjadi lebihbesar.---apakah bulan hidup/riang gembira? Tidak…. Ya. ---kenapa? ----karena kita hidup. Anak mencoba menjelaskan misteri kejadian alam setiap hari kehidupan. Satu solusi adalah utuk menjelaskan sifa alam peristiwa dalam istilah perilaku manusia. Matahari dan bulan, seperti orang, keduanya hidup, diciptakan oleh seperti perilaku manusia (cahaya bagus sebuah korek api) dan mencoba ke aktivitas manusia (bulan mulai karena manusia ada). Berfikir seringkali dihubungkan secara bersama jauh dari relasi logis. Contohnya, siang hari ketika Lucienne tidak tidur siang, dia bernalar bahwa tidak bisa menjadi siang karena dia tidak tidur siang. Atau anak mungkin akan mengatakan temannya jatuh karena dia sakit. Penalaran anak dari khusus ke khusus. d. Kognisi social terbatas; Piaget berargumen bahwa diskripsi berfikir diterapkan ke objek social dan persitiwa sama baiknya fisik. Gambaran kami dari berfikir preoperasional pararel dengan antara fisik dan social. Contohnya, deficit di dalam bermain peran dan
14
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
komunikasi karena hasil dari egosentrisme, kebingungan antara peristiwa alam dan peristiwa manusia, dan pikiran/dugaan mengenai identitas pribadi ketika fisik Nampak berubah. Di tambah lagi Piaget secara spesifik menguji berfikir social di dalam kerja pertimbangan moral. Penilaian preoperasional kurang benar dari tindakan sesuai dengan tindakan ke variable eksternal, seperti berapa banak kesalahan dan apakah tindakan akan dihukum. Dia mengabaikan variable internal, seprti maksud/tujuan seseorang. Jadi anak laki-aki yang sarapan pagi 14 gelas ketika mencoba untukmembatu ibunya merapikan meja dipertimbangkan merasa bersalah ketika memecahkan hanya 1 gelas ketika mencoba memasak dari lemari kaca.
Concrete Operational Periode (Roughly 7 – 11 Years) Piaget kadang mengkombinasikan dan memberi label periode sebagai “persiapan untuk dan mencapai operasi konkrit.” Meskipun pertimbangan menyelesaikan dalam periode preoperasional, dalam beberapa cara periode adalah sederhana untuk puncak perkembangan kognitif: operasi. Regulasi, fungsi, dan identitaspada gilirannya masuk ke operasi sehingga mereka menjadi lebih sempurna, berbeda, kuantitatif dan stabil. Operasi adalah tindakan internalisasi yang merupakan bagian dari struktur pengorganisasian. Dengan kemampuan menggunakan operasi ini, atau konsep, representasi anak tidak lagi isolasi atau sederhana juxtaposed, seperi dalam periode preoperasional. Mereka membawa ke dalam kehidupan. Kita dapat dengan sangat mudah bekerja dengan tugas konservasi Piaget, di mana kita menggambarkan sebagai masalah dari kuantitas liquid. Mari kita pertimbangkan tugas ini lebih detail. Anak melihat dua botol identik secara seimbang menemukan dengan air dan memutuskan mereka ke dalam botol sejumlah air yang sama. Sebagaimana anak lihat, satu botol terisi ke dalam botol dengan perbedaan dimensi atau ke dalam beberapa botol kecil. Seorang “bukan conserver (menghemat/mengawetkan” ) mengklaim bahwa sejumlah dapat berubah, biasanya karena tingkatan air sudah berubah. Sejak air menjadi lebih tinggi dalam botol yang lebih tinggi, kurus, anak menyimpulkan bahwa sejumlah air tidk berubah. Sebaliknya, dia merealisasikan bahwa kuantitas tetap sama meskipun jelas/Nampak berubah.
15
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Piaget biasanya membutuhkan untuk memberikan penjelasan logis untuk keputusan sebelum dia memutuskan anak menjadi conserver yang benar. Antara konserver dan bukan konserver memiliki jawaban dasar. Kseimpulannya rasional. Conservation adalah suatu konsep penting karena konservasi memberikan stabilitas tertentu ke lingkungan fisik. Di tambah lagi, Piaget memberikan/mengangkat pentingnya terhadap konservasi tugas karena konservasi menyatakan/membuka hadirnya atau tidak adanya operasi mental. Konservasi adalah alat diagnostic di mana memerikasa/menyelidiki struktur kognitif. Piaget menilai bahwa anak tidak dapat konservasi hingga dia memiliki operasi mental yang pasti. Operasi mental ini dapat diilustrasikan dengan pemberian penjelasan anak sebagai berikut: “jika kamu menuang kembali, dia memiliki jumlah yang sama.” (reversibility) “air menjadi lebih banyak, tetapi gelasnya kurus.” (kompensasi) “kamu tidak menambah sedikit air atau mengambil.” (penambahan-pengurangan) Preoperasional anak, di mana kekurangan pusat operasi pada suatu keadaan, khususnya tingkat air. Contoh lain dari operasi adalah operasi matematika umum dari perkalian, pembagian, urutan (lebih besar dari, kurang dari), dan pengganti (satu seimbang dengan lainnya). Setiap operasi dikaitkan untuk dan mendapakan/menghasilkan makna dari segala struktur dari bagian. Jadi, penambahan dikoordinasi dengan pengurangan, perkalian, dan pembagian untuk bentu sebuah system dari tindakan mental. Minat Piaget dalam logika dan matematika Nampak dalam usahanya untuk menggambarkan system operasi ini dalam istilah struktur logika matematika. Struktur ini pada gilirannya sebagai model untuk karakter berfikir operasional konkrit. Berbagai macam operasi diterapkan untuk memperluas berbagai situasi fisik dan social, di mana hanya sedikit yang dapat digambarkan di sini. Contoh, berbagai variasi property dikonservasi
ditambah
ke
kuantitas
liquid.
Sejumlah
objek
di
dalam
pengumpulan/pengambilan tetap sama ketika mereka membentangkan sesuatu; total panjang/ama dari stik tetap sama jika stik di dorong dari stik lain; dan berat tanah liat tetap sama jika tanah liat rusak dari bagian
16
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Operasi bukti dari perolehan dasar lainnya: klas inklusi. Eksperimenter menunjukkan anak 20 kayu manic-manik, 17 darinya warna coklat dan 3 putih dia bertany apakah anak akan membuat lebih panjang kayu dengan manic-manik coklat atau manic-manik kayu. Anak propesional mengatakan bahwa ada manic-manik coklat lebih daripada manikmanik kayu. Dia hany setuju dengan bagian (manic-manik coklat dan putih) atau seluruhnya (manic-manik kayu), tetapi tidak dengan keduanya secara simultan. Dia tidak memahami bahwa bagian dan seluruhnya adalah reversible. Sebaliknya, operasional konkrit anak memiliki dasar pokok yang dibutuhkan untuk mendapatkan perbaikan jawaban. Operasi diterapkan tidak hanya untuk kelas tetai juga untuk relasi. Jika operasional konkrit anak mengetahui bahwa John adalah lebih tinggi dari Bill, dan Bill adalah lebih tinggi ari Henry, dia dapat menduga/mendapat bahwa John lebih tingg dari Henry. Ditambah lagi, dia tidak dapat mengurut garis dari boneka sesuai untuk tinggi an memberikan boneka urutan tongkat sesuai dengan panjang. Operasi juga menerapkan untuk representasi ruang temporal. Contoh, anak preoperasional menggambar liquid dalam botol speerti cara liquid tetap pararel untuk dasar atau sisi (sebagaimana dalam gambar 1.1). persepsinya dipengaruhi oleh sekeilingnya langsung. Sebaliknya, operasional konkrit menjaga liquid pararel ke konteks yang lebih luas, permukaan bumi. Gilirannya realism social, kami melihat bahwa anak menjadi lebih terbatas did lam penalaran lingkungan social. Dia kurang egosentris, tetapi terkadang masih sulit dengan mengambil peran dan komunikasi. Dia mulai untuk mengambil minat ke dalam perhitungan di dalam keputusan moral. Dia menjadi bertambah peduli dari relasi social 9lebih halus/tak kentara) di dalam keluarga, teman sebaya, dan social yang lebih luas. Daftar perolehan akan terus ke akhir dari buku ini, tetapi contoh mempertimbangkan representasi. Dua observasi mengenai perolehan akan di pelihara di dalam pikiran. Pertama, berbagai konsep atau operasi tidak berkembang pada waktu yang sama. Kenyataannya beberapa konsep, seperti konservasi mengenai berat, sering tidak Nampak sampai dekat akhir periode. Kedua, setiap perolehan kognitif berkembang sepnajang periode. Pertama,
17
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
transisi dalam sifat dan dtunjukkan hanya bagian dari waktu. Secara bertahap memperkuat, stabil, dan general terhadap berbagai situasi. Kita dapat melihat anak bergerak dari pemahaman akan lingkungan di dasarkan pada skema tindakan, ke satu dasar pada representasi, ke satu didasarkan pada internalisasi, operasi disusun. Berfikir sekarang desentralisasi daripada centralisasi, dinamis daripada statis, dan reversible daripada irreversible. Untuk pertama kali, sifat sah menurut hokum dari lingkungan Nampak direfleksikan dalam system logika berfikir. Bagaimanapun operasi konkrit masih “konkrit.” Mereka dapat diaplikasikan hanya ke objek konkrit----hadir atau representasi secara mental. Mereka setuju dengan apakah “is (ada/berada/jadi)” daripada apakah “could be (menjadi)”. Akhir tahap adalah memakai operasi secara murni statemen verbal atau logis dan untuk memungkinkan sama baiknya actual. Pada akhirnya cerita ini membuka ke operasi formal.
Formal Operational Period (Roughly 11 – 15 Years) Selama periode operasional konkrit, operasi mental memakai ke objek dan peristiwa. Anak mengklasifikasi mereka, mengurutkan mereka, dan membalikkan/kebalikan mereka. selama operasi formal, remaja mengangkat/membawa operasi konkret satu tahap lebih jauh. Dia dapat mengambil hasil dari operasi konkrit dan menggeralisir hipotesis (statement proposisi) menenai relasi logis. Jadi sekarang kita memiliki operasi di atas operasi: berfikir menjadi benar-benar logis, abstrak, dan hipotetis. Berfikir operasional menyerupai berbagai macam berfikir yang sering kita sebut dengan metode scientific. Anak memformulas hipotesis mengenai peristiwa yang ada atau potensial dan menguji hipotesis ini melawan realita. Jika dibutuhkan, dia dapat menggeneralisir seluruh kemungkinan hasil atau seluruh kemungkinan kombinasi di awal. Secara tipikal Piaget menghadirkan masalah dari fisik atau ilmu kimia dan mengobservasi bagaimana remaja memecahkan masalah tentang hal tersebut. Proses problem solving, lebih dari jawaban yang berar, adalah sesuatau yang menarik. Suatu tugas dasar dalam masalah bandul. Remaja mengobservasi objek yang bergantung dari untaian dan berusaha untuk menemukan apakah perbedaan bagaimana
18
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
cepat ayunan objek. Dia menunjukkan bagaimana lamanya perubahan dari tali/untaian, berat di mana bandul dilepaskan, kekuatan dari dorongan bandul, dan berat objek. Operasional konkrit anak dalam eksperimen dengan berbagai variable dan meskipun sampai pada jawaban yang benar, tetapi pendekatannya adalah haphazard; tidak seluruhnya direncanakan. Dia tidak merubah-ubah satu factor ketika factor lain constant (tetap). Contohnya, dia dapat membandingkan dua factor penting. Kenyataannya, lamanya dan berat adalah pembeda utama dari nilai/tariff ayunan. Kebalikan dari anak operasional konkrit, remaja formal operasional mengimaginasi seluruh kemungkinan perbedaan dari nilai aynan sebelum di mulai, perubahan-perubahan secara sistematis salah satu-satu, mengobservasi hasil secara bernar, memelihara hasil, dan menggambarkan kesimpulan yang tepat (mengidentifikasi di mana factor control nilai ayunan). Dia secara sistematis mengisolasi factor kritis dan perjanjian seluruh nya ketika dengan usulan/saran, bukan objek. Dengan menguji prediksi dari setiap hipotesis, dia telah menunjukkan befikir hipeteis deduktif. Kemampuan untuk berfikir dengan pertimbangan abstrak, ke depan, dan berbagai kemungkinan adalah bukti dari lingkungan social remaja. Dia bermimpi mengenai masa depannya dan penggambaran dirinya dalam berbagai pekerjaan dan peran social. Dia dapat menguji (eksperimen dengan beberapa peran hana dengan seperti eksperinnya dengan hipotesis mengenai peristiwa-peristiwa. Dia terfokus dengan ide dari lingkungan. Pada bagian dengan teman-teman, dia debat berbagai moral dan isu-isu politik, seperti apakah perang sesungguhnya bermoral, apakah aborsi dapat menjadi legal, apakah dasar kebenaran manusia tidak dapat dicabut, dan apakah komunitas yang ideal akan disukai. Dia dapat mempertimbangkan beberapa isu ini dari sejumlah perbedaan perspektif dan melihat bagaimana isu-isu berkaitan untuk besarnya hubungan social. Bagaimanapun, kekuatan berfikir dan kenaifan peremehan masalah praktis melibatkan pencapaian suatu ide kedepan dari dirinya atau untuk masyarakat. Dia merasa bahwa kekuatan belaka dari logikanya akan memindahkan gunung. Piaget mencatat bahwa penglihatan egositrismenya adalah pukulan yang
membungkamkan
pertamanya!
ketika
remaja
mengusahakan/menjalankan
pekerjaan
real
19
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Perbaian lain lebih jauh anatara berfikir operasional konkrit dan berfikir formal operasional memiliki implikasi untuk perkembangan social dan fisik. Contohnya, dia dapat berfikir realism, kami menemukan garis berfikir: “dia erfikir bahwa saya sedang berfikir bahwa dia berfikir mengenai dirinya.” Pencapaian formal operasional, menyempurnakan struktur kognitif remaja. Berbagai sistem berfikir operasional konkrit dikombinasikan untuk menciptakan suatu, penyusunan yang ketat/sukar dari system berfikir ---menyatukan keseluruhan. Berfikir adalah logis, abstrak, dan fleksibel. Berfikir terus untuk mengembangkan melalui masa dewasa seperti formal operasional dijalankan untuk lebih dan lebih konten/isi wilayah dan sitasi. Egosentrisme terus berkurang seperti perluasan pengalaman sesorang di dalam lingkungan kerja dan hubungan social. Bagaimanapun perubahan setelah usia 15 tahun memerlukan perubahan tidak di dalam struktur kognitif tetapi hanya dalam konten dan stabilitas.
4. Mekanisme Perkembangan Dengan proses apakah berfikir anak mengalami kemajuan? Apakah aturan transisi dari satu tahap ke tahap selanjutnya? Penekanan tahap besar, di mana beberapa tahun pada setiap rentang, dapat membuat kita lupa bahwa berfikir secara actual berkembang dari satu moment ke moment, setiap hari menghadapi antara anak dengan lingkungannya. Tahapan seperti perubahan terakhir/yang paling tinggis sesuai untuk jutaan perkembangan kecil. Teori perkembangan kognitif harus menjelaskan beberapa hal kecil, tetapi bertahap signifikan. Dalam teori Piaget, tahap kecil ditindas/didiamkan oleh fungsi invariant tertentu. Fungsi invariant adalah funsi intelektual yang tidak berubah selam berkembang. Dua fungsi dasar invariant adalah organisasi dan adaptasi. Invariant ini juga ditemukan di dalam aktivitas fisiologis. Fungsi fisiologis dan intelektual, terdapat property (fungsi invariant) abstrak yang mendefinisikan hubungan antara organism dan lingkungan. Fungsi invariant ini bagian dari hereditas (turun-temurun) umum kehidupan organism. Kita dilahirkan kecendrungan untuk mengorganisir berfikir kita ke struktur dan beradaptasi ke lingkungan kita. Cognitive Organization
20
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Cognitive organization menunjukkan pada kecendrungan untuk berfikir ke system yang terdiri bagian dintegrasi dari keseluruhan. System ini, pada gilirannya, dikoordinasikan; terdapat interrelasi/saling bersangkut paut diantara aktivitas kognitif. Pikiran bukan satu koper dari fakta. Lebih kepada pandangan masuk akan akan lingkungan. Pandangan menjadi lebih dan lebih masuk akal dan saling terkait sebagai perkembangan anak. contohnya, bayi memishkan struktur untuk mengisap objek dan memeganng objek. Hanya pada akhirnya dua struktur ini diorganisasikan ke dalam urutan struktur yang lebih besar yang membiarkan dikoordinasikan meraih objek dan membawa objek ke mult untuk dihisap. Berkembang melalui tahap melibatkan perubahan dalam sifat dari perkembangan kognitif seperti perubahan struktur kognitif dari tahap ke tahap.sebagai proses perkembangan, berfikir dapat diorganisasikan ke dalam skema, regulasi (bagian reversibility), fungsi, operasional konkrit, atau formal operasional. Jadi, isapan bayi pada mainan dan pengrtian Einstein ke relativitas kedua reflek organisasi kognitif. Prinsipnya, akan meninggalkan jejak garis perkembangan dari yang terdahulu keying belakang. Lagi, Piaget melihat pararel aktivitas psikologis dan fisik. Tubuh manusia adalah mengubah/menyusun system, seperti system intisari/pencernaa, system sirkulasi, dan system nervous. Masing-masing di susun ke dalam dirinya sendiri dan beriteraksi dengan system lain. Suatu perubahan di sisem memiliki memberikan akibat untuk system lain. Contoh, perpindahan tepung/makanan tidak hanya keadaan temporer dari system pencernaan/inti tetapi juga mengalir darah dan tempratur tubuh. Cognitive Adaptation Kita tidak hidup untuk berfikir, tetapi sebaliknya kita berfikir agar sukses di dalam survive (mempertahankan hidup). Fungsi invariant dasar lain, cognitive adaptation, menyerahan pada interaksi antara organism dan lingkungan. Piaget mengklaim bahwa seluruh organism memiliki kecendrungan bawaan untuk berdaptasi terhadap tuntutan lingkungan. Berikut ekspresi ketertutupan hubungan antara adaptasi dan organisasi: Organisasi adalah tidak dapat dipisahkan dari adaptasi. Terdapat dua proses komplementer dari satu mekanisn, pertama berada dalam aspek internal dari lingkaran dari
21
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
adaptasi yang merupakan aspek eksternal….”keserasian dari berfikir sesuatu” dan “keserasian dengan dirinya sendiri” ekspresi rangkap dua ini fungsi invariant dari ketidakmampuan bersosial (indissosiabile): ini dengan adaptasi ke sesuatu di mana berfikir disusun oleh dirinya sendiri dan dengan mengorganisasi diri di mana hal tersebut sesuatu struktur. Adaptasi melibatkan dua proses komplemetari: asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses dari keepatan realita seseorang di dalam menyusun kognisi tertentu. Setiap kognitif
menghadapi
dengan
obejk
atau
peristiwa,
terdapat
tingkatan
dari
“membelok/tikungan” atau distorsi/mengubah pengalaman seperti seseorang berusaha untuk memasukkan/menggabungkan, memahami, atau menginterpretasi pengalaman ini. Dengan kata lain, sesoerang memakai apa yang diketahuinya untuk memahami property dari objek dan persitiwa sama baiknya hubungan antara property dengan dengan peristiwa. Ada empat tipe asimilasi yang terjadi dalam seluruh periode dan tahapan, tetapi mereka diobservasi sangat mudah di dalam periode sensorimotor: 1. Reductive (functional) assimilation. Latihan bayi dalam skemanya dengan mengulang sesuatu lagi dan lagi. Konsekuensinya, menjadi lebih kuat. 2. Generalizing assimilation. Jarak/latihan dari stimuli di mana dapat diasimilasi untuk peningkatan skema. 3. Recognitory
assimilation.
Berbagai
variasi
objek
dibedakan
bahkan
waktu
menggeneralisir skema. Bayi “mengenal” ojek ketika dia asimilasi objek secara tepat; dia menghisap jempol ketika dia lapar dan menghisap rattle (kertak-kertuk/mainan bayi to stimulasi gigi) ketika dia kenyang. 4. Mutual assimilation of schema. Skema dapat asimilasi masing-masing ke yang lain (menjadi dikoordinasikan) ke bentuk yang lebih luas, skema lebih diorganisasikan. Kita dapat melihat empat macam asimilasi ke dalam skema isapan. Bayi cenderung unttuk mengisap secara berulang kali (reproduction) jarinya, jempol, selimut, mainan (generalization) tetapi isapan masing-masing dalam cara perbedaan yang dilalaikan (recognition) dan seringkali mengkombinasikan isapan dengan melihat objek, meraih objek, memegang, dan membawa objek ke mulutnya (coordination).
22
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Akomodasi adalah sisi lain dari mata uang. Istilah ini merujuk pada penyesuaian pengorganisasian kognitif di mana hasil dari tuntutan realita. Setiap objek atau peristiwa memiliki karakteristik istimewa yang harus diambil ke dalam perhitungan segera dan akhirnya. Dalam pengertian, akomodasi terjadi karena struktur tertentu sudah gagal untuk menginterpretasi objek atau peristiwa secara memuaskan. Hasil pengrganisasian berfikir mengarah kepada perbedaan dan asimilasi lebih memuaskan dari pengalaman. Asimilasi dan akomodasi adalah karib interwined dalam setiap aktivitas kognitis sejak kelahiran kepada kematian. Usaha untuk asimilasi relaitas yang dibutuhkan melibatkan perubahan sikap yang meremehkan dalam struktur kognitif seperti penyesuaian terhadap elemen baru. Asimilasi dan akomodasi berkaitan, kenyataannya Piaget kadang-kadang mendefinisikan adaptasi sebagai equilibrium, baik dominasi asimilasi atau akomodasi. Dalam gaya Piagetian, kedua contoh biologi dan contoh psikologis dibutuhkan. Dalam realism biologi, makanan diasimilasikan ke dalam tubuh sebagai perubahan ke dalam bentuk tubuh yang akan digunakan. System pencernaan akomodasi ke makanan dengan penyesuaian ke pembukaan mulut, kunyahan, juice pencernaan rahasia, kontraksi otot lambung, dan sebagainya. Jadi system pencernaan keduanya berubah dan dirubah oleh peristiwa lingkungan; hadirnya makanan. Dalam realism psikologis, mempertimbnagkan bayi yang terjadi di atas seprei dari Koran untuk pertama kali. Dalam usaha untuk membuat pengertian/perasaan keluar dari penalaman Koran, bayi lari melalui tindakan akan objek. Dia menggunakan struktur tertentu (pola perilaku tertentu). Dia memegang Koran, menendangnya, mengisapnya, pada akhirnya, berakhir, menggncang, menaruhnya di atas kepala, dan sebagainya, dia berusaha untuk menyesuikan objek baru ke sesuatu yang sudah ia ketahui. Bagaimanapun, Koran memiliki karakteristik asing tertentu di dalam skema yang sudah terbentuk. Dia perkuat untuk bidang/jangkauan atau reorganisasi (akomodasi) skema ini dalam cara yang lebih kecil. Pemikirannya mengenai sesuatu cara terdengar ketika mereka gelengan harus diubah termasuk rustle Koran. Sama halnya, cahaya berat dan perasaan baru dan penglihatan membuat tuntutan lebih kauh pada pemahaman akan lingkungan.
23
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Banyak karakteristik diasimilasi dan diakomodasi pada contoh sebelumnya. Berbagai macam tingkat ketidaksesuaian antara skema tertentu dan pengalaman mengangkat isu-isu vatasan untuk akomodasi. Jawaban Piaget adalah secara moderat ketidaksesuaian peristiwa atau karakteristik dapat diakomodasi; lompatan besar yang tidak mungkin. Jika realita terlalu berbeda dari tingkatan tertentu dari pemahaman, dia tidak dapat menjebatani celah. Tidak dapat pernah menjadi permulaan radikal dari yang terdahulu. Jadi perkembangan membutuhkan proses dalam tahapan-tahapan kecil. Untuk mengilustrasikan gradual ini, perkembangan yang terus berlangsung, dipertimbangkan apakah apakah yang terjadi jika anak dari berbagai usia telah diberikan metal magnet untuk pertama kali?????
Cognitive Equilibration Dua fungsi dasar invariant, organisasi dan adaptasi, menyatakan secara tidak langsung invariant fungsi ketiga: equilibrium. Dalam pandangan Piaget, setiap organism, berusaha/bekerja keras kearah equilibrium dengan lingkungan dan equilibrium itu sendiri (diantara elemen kognitif). Ketika asimilasi dan akomodasi adalah dalam koordinasi keseimbangan tidak ada yang dominan salah satunya sehingga equilibrium dicapai. Keseimbangan dicapai melalui perkembangan struktur yang diorganisasikan yang menyediakan cara dari interaksi dari lingkungan. Suatu perubahan didalam organism atau lingkungan mengarah kepada keadaan disequilibrium, di mana harus diperbaiki. Akan menjadi jelas dari bagian yang lain dari teori Pagetian bahwa equilibrium adalah lebih dinamis daripada statis.terdapat aktivitas constant, tetapi terdapat keseimbangan, pola untuk aktivitas ini. Equilibrium sudah dihubungkan ke “proses regulasi diri di mana menjaga peluru pada target meskipun peubaan di dalam lingkungan luar seperti gerakan dari mangsa mereka”. Piaget seringkali menggunakan tugas konservasi liquid untuk menggambarkan proses equilibrium. Proses anak melalui empat tahap: 1. Terpusat pada tinggi dari cairan
24
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
2. Terpusat pada lebar dari cairan dan akhirnya perubahan kembali dan seterusnya antara tinggi dan lebar. 3. Mempertimbangkan tinggi dan lebar dalam waktu yang sama. 4. Menggunakan operasi mental seperti mengganti kerugian dari tinggi dan lebar, di mana mengarah anak menilai sejumlah adalah mengaet/dihemat. Pada akhir tahap ini, anak mencapai equilibrium dengan membawa beberapa bagian informasi ke dalam keseimbangan. Interaksinya dengan lingkungan tidak lagi diubah oleh pusat bagian tengah. Equilibrium, ketika satu dari banyak konsep penting dalam teori, kemungkinan juga banyak kesulitan dan evasive. Bagian yag sulit dalam hidup kenyataannya adalah equilibrium dapat merujuk ke beberapa ruang dari waktu, bentuk lampau dari pecahan/sedikit kedua untuk beberapa tahun. Dalam setiap kasus, terdapat periode equilibrium, diikuti oleh keadaan disequilibrium, diikuti oleh equilibration, di mana mengarah lagi ke equilibrium. Piaget nampaknya memiliki sedikitnya 3 runag dari waktu di dalam pikiran ketika menjalankan dugaan/pikiran dari equilibrium. Proses equilibrasi dari moment ke moment seperti asimilasi dan akomodasi mengusahakan jalan/rangkaian adaptasi. Disequilibrium terjadi secara temporer ketika anak menghadapi objek yang tidak sesuai dengan struktur kognitfnya. Suatu proses kejadian asimilasi-akomodasi dan ketidaksesuaian diatasi kembali, equilibrium dicapai kembali. Asimilasi-akomodasi membawa kepada keseimbangan kembali. Pada tingkat ini, proses equilibrium secara continue berjalan dalam aktivitas harian anak, tidak maslah bagaimana keduniaan dan spesifik. Equilibrasi kembali ke pergerakan ke arah tingkat akhir dari pencapaian dari setiap periode atau tahap. Anak masuk periode baru di dalam keadaan dari disequilibrium relative karena organisasi kognitif baru adalah proses dari formasi dan oleh karena itu tidak komplit dan tidak stabil. Pada akhir periode, anak telah mencapai equilibrium dengan respect ke struktur dari period. Contohnya, pada akhir periode sensorimotor, anak dalam equilibrium dengan lingkungan dalam istilah dri skema tindakan, tetapi bukan istilah dari equilibrium.
25
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
Setiap periode mencapai perbedaan macam dari keadaan equilibrium. Equilibrium dicapai pada setiap periode di atas tingkatan lebih tinggi dan lebih tinggi dari abstraksi. Selurh rangkaian dari perkembangan kognitif dapat dilihat sebagai proses equilibrasi seperti proses berfikir anak bertingkat “lebih baik” bentuk equilibrium. Banyak kesempurnaan equilibrium adalah dicapai ketika formal operasi membawa secara penuh berfikir reversible dan abstrak. Piaget melihat secara lansgung perkembangan kearah general, mobile, seperangkat stabilitas dari relasi antara subjek dan objek. Keadaan sebelumnya dari equilibrium, karena tidak sempurna, tidak dapat dihindarkan kerusakan pada beberapa point. Dengan pengerian lain, setiap periode atau tahap akhirnya merusak diri. Bagi Piaget, equilibrasi adalah proses besar di mana menaruh/menanamkan secara bersama seluruh elemen dari perkembangan. Equilibrium terintegrasi dan regulasi tiga factor utama perkembangan: kematanagn fisik, pengalaman dengan lingkungan fisik, dan pengaruh dari lingkungan social.seluruh factor secara bersama mendorong tahapan berfikir. Beberapa factor adalah kekuatan tahapan independen do mana memungkinkan perkemangan kognitif.
26
Psikologi Perkembangan 1. Erna Multahada, S.HI., S.Psi., M.Si
REFERENSI
Miller.P.H. (1993) Theories of Developmental Psychology 3rd ed. New York: W. H. Freeman and Company Papalia.D.E., Old.S.W., Feldman.R.D. (2008). Human Development 9th ed. Jakarta: Kencana