Modul 3 KONSEP PERKEMBANGAN A. PENDAHULUAN Manusia hidup, tumbuh dan berkembang. Bertemunya ovum dan sperma atas kehendak Allah Subhanawata’ala sebagai tahap konsepsi karena hubungan seksual antara seorang perempuan dan laki-laki membuat individu menjadi. Pembelahan mitosis dan meosis menjadikan zygote tumbuh sebagai individu. Pertumbuhan organ yang lengkap dan berfungsi terus terjadi dalam kandungan ibu. Kemudian individu terlahir, tumbuh dan berkembang menjadi dewasa dan terus hingga menjadi tua. Sebagian diantara individu meninggal sebelum dewasa dan tua. Sebagian lain hidup hingga pikun. Qs Nuh (17): 14 “ Dan sungguh, dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian”. Qs Al-Hajj (22) : 5 “ Wahai manusia! Jika kamu meragukan hari kebangkitan, maka sesunguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetas mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar kami jelaskan kepada kamu; dan kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampai kepada usia dewasa, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula diantara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tuan (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, dan apabila telah kami turunkan air (hujan) diatasnya. Hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah. Demikianlah proses kejadian manusia sejak nuthfah sampai menjadi manusia paripurna berlangsung evolusi ragawi yang begitu sempurna walau demikian rumit dan kompleks. Proses evolusi ragawi ini kita sebut dengan pertumbuhan. Proses penciptaan manusia yang sempurna dimaksudkan agar manusia menjadi makhluk fungsional yang berperan sebagai khalifah atau wakil Allah SWT dimuka bumi.
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 1
Menjalankan fungsi kekhalifahan inilah yang disebut dengan perkembangan. (Rahmat, 1989 : 101). Materi konsep perkembangan merupakan materi lanjutan dalam memahami santri secara utuh. Pada modul dipaparkan konsep dasar pertumbuhan, kematangan, belajar dan perkembangan serta karakteristik santri pada jenjang madrasah ibtidaiyah berdasarkan perkembangan. Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda memahami santri sebagai individu yang sedang berkembang melalui pemahaman secara utuh tentang perkembangan santri usia madrasah ibtidaiyah. Pemahaman terhadap perkembangan santri diharapakan membuat anda dapat memperlakukan santri sesuai dengan tingkatan perkembangannya. Secara khusus anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan persamaan dan perbedaan perubahan perilaku karena pertumbuhan, kematangan, belajar dan perkembangan. 2. Memberikan
contoh-contoh
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perkembangan 3. Mendeskripsikan
perbedaan
perkembangan
individu
karena
perbedaan irama dan tempo perkembangan 4. Mendeskripsikan tahapan perkembangan yang dialami santri 5. Mengidentifikasi aspek-aspek perkembangan 6. Mendeskripsikan
kematangan
santri
untuk
mengikuti
proses
pembelajaran pada tingkat madrasyah ibtidaiyah 7. Menjelaskan tugas-tugas perkembangan santri madrasah ibtidaiyah pada tingkat kelas rendah 8. Mengidentifikasi
karakteristik
perkembangan
santri
madrasah
ibtidaiyah kelas rendah 9. Menjelaskan tugas-tugas perkembangan santri madrasah ibtidaiyah pada tingkat kelas tinggi
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 2
10. Mengidentifikasi
karakteristik
perkembangan
santri
madrasah
memerlukan
dukungan
ibtidaiyah kelas tinggi. Pencapaian
kemampuan
yang
diharapkan
pemahaman anda terhadap modul konsep dasar perilaku dan modul tentang keberagaman individual. Modul konsep dasar perilaku memberi dasar pemahaman
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perilaku.
Pertumbuhan,
kematangan, belajar dan perkembangan membuat perubahan perilaku individu. Artinya faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku juga mempengaruhi perkembangan individu. Modul keberagaman individual memapaparkan berbagai dimensi pada individu yang menunjukkan individu khas dan unik berbeda dari dirinya sendiri dan dengan orang lain. Perbedaan irama dan tempo perkembangan,
kematangan
aspek
perkembangan,
tugas
perkembangan
menunjukkan perbedaan karakteristik individu. Modul terdiri dari dua kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 (satu) disajikan paparan tentang konsep dasat perkembangan sehingga pendidik memahami bahwa santri adalah individu yang sedang berkembang. Kegiatan belajar satu terdiri atas bahasan tentang konsep dasar pertumbuhan, kematangan, belajar dan perkembangan; faktor-faktor yang mempengaruhi perkembang; irama
dan
tempo
perkembangan;
tahap
perkembangan;
dan
aspek
perkembangan. Pada bagian 2 (dua) dipaparkan karakteristik perkembangan santri di madrasah ibtidaiyah. Secara khusus meliputi paparan tentang kemantangan
perkembangan
untuk
masuk
madrasah
ibtidaiyah;
tugas
perkembangan kelas rendah; karakteristik perkembangan santri kelas rendah; tugas perkembangan santri madrasah ibtidaiyah kelas tinggi; dan karakteristik santri madrasah ibtidaiyah kelas tinggi. Hubungan antar bahasan divisualisasikan dalam peta konsep sebagai berikut :
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 3
: Pemahaman terhadap paparan modul ini dapat dicapai bila anda mempelajari modul ini dengan memperhatikan petunjuk belajar sebagai berikut : a. Bacalah paparan modul dengan seksama dari mulai bagian pendahuluan hingga rangkuman. b. Pergunakan glosarium untuk memahami arti kata atau konsep yang dirasakan belum dikenal atau sulit dipahami. c. Bila diperlukan cari sumber bacaan tambahan yang ada dalam daftar rujukan untuk memperoleh pengayaaan pemahaman d. Kerjakan tugas-tugas yang ada dalam modul sehingga anda secara praksis paham konsep yang disajikan e. Setelah selesai membaca paparan dan mengerjakan tugas, kerjakan tes formatif f. Periksa hasil pekerjaan anda berdasarkan kunci, hitung berapa nilai anda. Jika nilai anda kurang dari standar, lihat pada bagian mana anda kurang, lalu baca kembali paparan modul, dan cobalah mengulang menjawab pertanyaan tes formatif kembali. Pafahami penjelasan jawaban yang benar pada kunci jawaban. Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 4
B.I. KEGIATAN BELAJAR I SANTRI INDIVIDU YANG SEDANG BERKEMBANG
Pada pengalaman keseharian anda sebagai pendidik, anda tentu menyaksikan murid-murid anda bertambah tinggi. Tanpa erasa mereka mereka melewati tahun-tahun pendidikan hingga menyelesaikan jenjang sekolah. Anda terseyum mengingat perjuangan anda membuat semua murid anda bias membaca. Anda gemas mengingat murid anda yang sangat kesulitan menyesuaikan nada suara pada saat menjadi aubade upacara hari senin. Sebaliknya anda merasakan kebahagiaan melihat murid anda membawa pulang piala cerdas cermat. Terakhir anda merasa makin tua waktu datang seorang murid anda mengantarkan untuk bersekolah dimana anda masih mengajar. Pertanyaannya, apa yang terjadi dengan mereka? Atau apa yang dengan diri anda. Mereka tumbuh dan berkembang iri mereka, dan anda adalah orang yang membantu mereka tumbuh dan berkembang. Individu mengalami 4 (empat) perubahan dalam kehidupannya. Perubahan meliputi pertumbuhan, kematangan, belajar dan perkembangan. Perubahan yang terjadi pada individu secara utuh membedakan individu dari makhuk hidup yang lain. Perubahan menjadikan manusia yang sempurna dalam kehidupan. Individu tidak hanya berubah secara fisik tetapi menunjukkan kemampuan dan kapasitas untuk menjalani kehidupan secara berarti. Bagaimana pertumbuhan yang dialami oleh individu. Mengapa individu harus mencapai kematangan. Apa fungsi belajar bagi perkembangan individu. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perkembangan individu.
1. Konsep pertumbuhan, kematangan, belajar dan perkembangan. a. Pertumbuhan Pertumbuhan adalah pertambahan sel, pertambahan dan penguatan tulang belulang, perkembangan otot, serta pertumbuhan organ-organ tubuh menjadi sempurna. Pertumbuhan mulai dari sejak masa konsepsi hingga tahap dewasa.
Setelah mencapai tahap lanjut usia/ tua pertumbuhan
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 5
mengalami
kemunduran,
dalam
arti
kehilangan
fungsi
dan
ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas motorik. Pertumbuhan mengikuti prinsip cephalocaudal dan proximodistal. Prinsip cephalocaudal merupakan sekuensi pertumbuhan dari atas yaitu cepahalo
atau
kepala
menuju
caudal
atau
ekor.
Pertumbuhan
menunjukkan perubahan angka berhubungan dengan tinggi badan, berat badan, dan perbedaan gambaran aktivitas yang dapat dilakukan atau dikerjakan oleh individu karena perubahan struktur tubuh. Pertumbuhan menunjukkan proporsi kepala dibandingkan tubuh secara
keseluruhan.
Pertumbuhan
menunjukkan
proporsi
kepala
dibandingkan keseluruhan tubuh. Pada saat individu 2 bulan dalam kandungan ukuran kepala ½ dari ukuran keseluruhan tubuh, 5 bulan 1/3 ukuran keseluruhan tubuh, pada saat dilahirkan ¼
proporsi tubuh
keseluruhan, 2 tahun 1/5 keseluruhan tubuh, 6 tahun 1/5 ukuran keseluruhan tubuh, 12 tahun 1/7 ukuran keseluruhan tubuh dan pada puncak pertumbuhan usia 25 tahun ukuran kepala 1/8 dari keseluruhan ukuran tubuh. Prinsip yang kedua adalah proximodistal adalah sekuensi dalam pertumbuhan mulai dari proxima atau tengah tubuh bergerak kearah extreme atau luar. Dengan kata lain pertumbuhan dari tengah badan menuju kearah luar tubuh. Pada awal kematangan kontrol otot pada lengan dan jari-jari. Artinya pertumbuhan menunjukkan angka panjang bahu, tangan dan jari-jari. Qs. Al-Mu’minun (23): 12-15 “ dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari saripati berasal dari tanah. Kemudian kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melakat itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami menciptakannya makhluk yang
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 6
berbentuk lain. Mahasuci Allah, pencipta yang paling baik. Kemudian setelah itu, sunguh kamu pasti mati”. Pertumbuhan berhubungan dengan angka, sehingga pertumbuhan individu juga dibandingkan dengan tingkatan usia. Anda pernah melihat iklan susu yang menunjukkan perubahan tinggi badan santri seiring dengan perubahan usia. Perbedaan tinggi badan santri dengan santri lain karena meminum vitamin yang mengandung kalsium atau zat untuk pertumbuhan tulang. Kalimat “ Badan ku besar …. Besar sekali, dengan gambar santri yang menunjukkan pakaiannya tidak dapat dikancingkan. Iklan tersebut menunjukkan perbedaan besar santri karena vitamin yang membuat santri tubuh sehat. Lalu anda juga melihat iklan orang tua yang masih dapat berakivitas dengan baik karena tulang yang kuat berkat minum susu (susu mengandung kalsium) yang rendah kalori sehingga tidak mengalami osteoporosis. Struktur tubuh individu dipengaruhi oleh faktor genetika. Terdapat santri-santri yang tumbuh creatin (kerdil), giant (raksasa), dan normal. Pertumbuhan struktur tubuh, tumbuh menjadi sempurna dipengaruhi oleh kualitas makanan yang diterima oleh individu. Nutrisi atau asupan gizi merupakan hal paling penting dalam pertumbuhan. Santri-santri dengan asupan gizi kurang akan mengalami kelambanan pertumbuhan. Pertumbuhan membuat individu mengalami perubahan yang bersifat fisik. Perilaku individu berubah sejalan dengan pertambahan usia dan
perubahan-perubahan
mempengaruhi
perilaku
fisik
pada
individu.
individu.
Pandangan,
Perubahan
fisik
penerimaan,
dan
penghargaan individu terhadap kondisi fisiknya mengembangkan konsep diri. Pandangan yang positif terhadap diri membuat konsep diri individu positif sehingga individu menjadi percaya diri untuk menampilkan diri. Sebaliknya pandangan yang negatif terhadap diri membuat konsep individu tentang diri negatif sehingga individu menjadi rendah diri.
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 7
Pada konteks psikologis tubuh individu menjadi lingkungan bagi diri dalam pengertian “self”. Pandangan atau imaginasi tentang diri yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan kondisi fisik individu akan membuat individu mengalami masalah. Permasalahan yang dihadapi individu berkenaan dengan perkembangan fisik akan di bahas secara spesifik pada modul perkembangan fisik. Untuk mengecek pemahaman anda, coba anda identifikasi perubahan-perubahan ukuran karena pertumbuhan yang terjadi pada diri anda dari sejak anda mampu mengingat hingga hari ini pada tabel berikut: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8
Jawaban anda mungkin nomor sepatu, lingkar pinggang, atau panjang celana. Jawaban anda benar. b. Kematangan Berhentinya pertumbuhan dan kesiapan kondisi fisik individu untuk siap melakukan suatu fungsi tertentu. Pertumbuhan setiap bagian tubuh, anggota bagian tubuh dan organ akan berhenti pada suatu masa karena secara fisik siap melakukan suatu fungsi atau aktivitas tertentu. Kematangan menandakan individu siap melakukan suatu fungsi baru sesuai dengan tugas kehidupan yang harus dijalani. Kematangan diperlukan oleh individu, coba anda bayangkan bagaimana jika pertumbuhan tidak penah berhenti. Bagaimana bila gigi anda tidak pernah berhenti tumbuh tentu wajah kita semua akan sangat mengerikan dan tidak dapat terlihat karena terhalangi oleh pertumbuhan gigi. Tidak akan ada rumah yang akan tetap karena secara terus menerus harus ditinggikan untuk memfasilitasi tinggi badan yang terus bertambah. Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 8
Contoh pertumbuhan tulang belulang dan otot kaki hingga satu waktu berhenti sehingga individu siap untuk berdiri dan berjalan sehingga individu mengenal dunia lebih luas. Pertumbuhan gigi hingga satu masa mencapai puncaknya hingga gigi berganti dari gigi susu menjadi gigi seri sehingga individu siap memakan semua makanan yang tidak lagi berbahan dasar susu. Pertumbuhan otak membuat individu siap untuk membaca, menulis dan berbagai keterampilan akademik lain sehingga individu siap untuk mengetahui dan berbuat banyak untuk kehidupannya. Anda dalam tugas anda sebagai pendidik, mungkin pernah mengalami menemukan seorang santri yang dengan mudah menunjukkan kemampuan membaca. Pada waktu lain anda menemukan santri yang walaupun sudah diajari masih kesulitan membaca, tetapi setelah dia dapat membaca kemajuannya dalam pembelajaran mengalahkan temanteman yang lain. Artinya, jika belum sampai pada kematangannya walaupun
kita
berikanberbagai
stimulasi
santri
belum
dapat
menunjukkan kemampuannya. Kematangan dapat difasilitasi dengan tersedianya lingkungan yang secara efektif menstimulasi pertumbuhan. Berdasarkan pengalaman anda sebagai guru, orang dewasa atau orang tua, coba identifikasi peristiwa-peristiwa yang menunjukkan kematangan pada tabel di bawah ini : 1. Santri umur 9 bulan berdiri 2. beberapa
saat
kemudian
terduduk kembali 3.
4.
5.
6.
7.
8.
Terdapat banyak peristiwa yang dapat anda identifikasi bukan. Kematangan memfasilitasi perubahan perilaku pada individu. Kematangan Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 9
membuat individu memiliki landasan atau dasar yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas atau perilaku Kematangan menyempurnakan pertumbuhan sehingga siap untuk melakukan suatu fungsi atau aktivitas atau perilaku yang bermakna. Qs, Al-Hijr (15):29 “ Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, da aku telah meniupkan roh (ciptaan) –ku kedalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. c. Belajar Belajar adalah usaha sadar individu untuk melakukan perubahan perilaku. Melakukan fungsi membutuhkan pengetahuan, menguasasi keterampilan, memiliki sikap yang positif dan pantang menyerah, serta memiliki keyakinan untuk dapat melakukan atau berbuat atas dasar suatu sistem nilai. Seorang santri secara sadar berpegangan pada ujung meja agar dapat melangkah dan tidak terjatuh. Santri lain meminta ibu atau orang dewasa disekitarnya untuk memegang tangannya pada saat akan berjalan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara berulang-lang hingga santri dapat dapat berjalan tanpa terjatuh. Pengalaman yang diperoleh individu pada saat berusaha untuk beraktivitas mendorong individu membuat keputusan berperilaku. Hal ini menjelaskan pernyataan “ orang belajar dari pengalaman”. Pengalaman membuat individu melakukan respon atau merubah respon atas sebuah peristiwa. Respon yang datang dari orang lain atas apa yang dilakukan juga membuat individu memahami apa yang harus dilakuakn dan apa yang tidak perlu dilakukan. Belajar dalam konteks perkembangan memiliki makna yang luas. Belajar tidak hanya terbatas pada perolahan pengetahuan dan keterampilan. Belajar membuat individu memperoleh sesuatu yang baru dari keseluruhan tingkah laku. Perubahan nampak antara lain pada respon baru, kebiasaan, pemahaman, sikap, kemampuan maupun keyakinan. Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 10
Belajar dapat kita lihat dalam aktivitas keseharian. Aktivitas belajar tidak hanya terjadi dalam proses pendidikan di sekolah atau pada lembaga/ institusi pendidikan. Belajar terjadi terus menerus sepanjang waktu. Individu terus belajar dengan memaknai pengalaman yang diperoleh dari peristiwa demi peristiwa yang terjadi sepanjang hari. Individu merubah perilaku cara menggoreng karena memperoleh pengalaman terciprat minyak panas pada saat membalikkan makanan secara terburu-buru. Santri berhati-hati memegang lilin menyala dan mencari alas untuk menyimpan lilin karena pernah merasakan tetes panas dari lelehan lilin. Santri mencuci tangan sebelum makan karena memperoleh informasi tangan kotor penuh kuman. Banyak lagi perilaku baru yang ditampilkan oleh individu sebagai hasil belajar. Belajar yang dilakukan oleh individu mempengaruhi kualitas fungsional perilaku. Berlatih secara terus menerus mengendarai mobil membuat individu terampil mengendarai mobil sehingga individu siap menjelajah berbagai daerah dengan mobil yang kendarainya. Upaya menarik nafas panjang pada saat menerima informasi yang tidak menyenangkan membuat individu mengkespresikan kemarahan secara wajar. Ekspresi kemarahan yang terkendali membuat individu mampu menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Maukah anda mengidentifikasi perilaku yang anda lakukan yang anda peroleh dari hasil belajar ?. cobalah tuliskan dalam daftar dibawah ini : Upaya yang dilakukan
Fungsi yang dapat ditampilkan
1. 2 3 4
Qs. Al-Baqoroh (2) : 30-31 “ Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat ‘ aku hendak menjadikan khalifah’. Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 11
Mereka berkata, ‘apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kamibertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?. Dia berfirman’sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’. Dan dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya, kemudian dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman ‘ sebutkan kepadaKu nama semua benda ini, jika kamu yang benar’. Firman Allah secara implisit menyatakan manusia dapat melakukan fungsi dengan baik msantriala manusia secara sadar belajar.
d. Perkembangan Perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan diri individu, perubahan perilaku dan kemampuan yang dimulai dari sejak konsepsi dan secara kontinyu dalam seluruh rentang kehidupan individu. Perkembangan termasuk
pertumbuhan,
kemundurun,
penuaan
dan
kematian.
Jadi
perkembangan adalah poin-point sepanjang waktu kehidupan. Dimulai sejak dalam kandungan, terlahir, remaja, dewasa muda, pemuda, dewasa, dan usia tua. Dengan kata lain perkembangan adalah kemampuan individu melakukan berbagai fungsi dalam menjalani kehidupan yang bermakna selama rentang kehidupannya.
Menjalankan
fungsi
dalam
konteks
islam
artinya
menempatkan diri sebagai makhluk yang diberitugas menjadi khalifah dimuka bumi. Proses perkembangan terkait dengan proses biologis, kognitif dan sosioemosional. Proses biologis memproduksi perubahan alamiah fisik individu. Gen yang diturunkan oleh orang tua, perkembangan otak, perubahan tinggi dan berat badan, perubahan keterampilan motorik, perubahan hormonal pada pubertas, kemundurun cardiovascular atau kemundurun fungsi-fungsi organ.
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 12
Proses kognitif terkait pada perubahan individual pemikiran, intelegensi dan kemampuan berbahasa. Kemampuan membaca waktu, warna, bernyanyi, menyimpan sesuatu, ingatan tentang puisi, imaginasi atau gambaran yang disukai dari suatu film, dan kemampuan menyelesaikan masalah merupakan hal yang menunjukkan keterlibatana proses kognitif. Proses sosioemosional meliputi perubahan hubungan individual dengan orang lain, perubahan dalam emosi, dan perubahan kepribadian. Bayi tersenyum merespon sentuhan ibu, santri laki-laki secara agresif memainkan suatu permainan, remaja putri mengembangkan sikap tegas, para remaja respek terhadap para senior serta hubungan harmonis yang ditampilkan oleh pasangan yang menikah merupakan peran proses sosioemosional dalam perkembangan. Perkembangan merujuk pada suatu periode perkembangan atau kerangka waktu dalam kehidupan individu yang merefleksikan karakteristik perilaku individu. Pada perkembangan dikenal istilah tahap perkembangan dan masa prkembangan. Tahap perkembangan merujuk pada karakteristik yang ditampilkan pada suatu waktu tertentu. Masa perkembangan merujuk pada rentang waktu pada satu tahap perkembangan. Waktu dalam konteks perkembangan sangat penting karena merujuk pada hitungan usia. Pemanfaatan dan pemenuhan usia berkenaan denagn kebahagiaan individu dalam menjalani kehidupan. Dengan kata lain dengan perkembangan membuat individu merasakan kebahagiaan. Hitungan usia dapat dikelompokkan pada 4 (empat) katagori, yaitu usia kronologis, usia biologis, usia psikologis dan usia sosial. Usia kronologis adalah usia yang dihitung dari sejak kelahiran atau tanggal kelahiran yang selanjutnya diingat sebagai ulang tahun. Usia biologis merujuk pada kesehatan biologis, termasuk pengetahuan kapasitas fungsional organ-organ vital individu. Usia psikologis adalah kapasitas individu beradaptasi dibandingkan dengan individu yang lain pada usia kronologis yang sama. Usia sosial merujuk pada harapan dan peran-peran sosial
yang berhubungan usia individu.
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 13
Issu-issu yang berhubungan dengan perkembangan meliputi : 1) Alamiah dan lingkungan Terdapat perdebatan para ahli apakah faktor alamiah yaitu kondisi biologis yang dimiliki individu sejak lahir atau faktor lingkungan yang paling mempengaruhi perkembangan. 2) Kontinyu dan tidak kontinyu Kontinyu dalam arti perkembangan berlangsung secara bertahap dan merupakan kumulatif perubahan dari yang sederhana menjadi kompleks, dari yang kecil menjadi besar serta dari satu tahapan pada tahapan berikutnya. Perubahan terjadi secara sistematis. Contoh seorang santri mulai dengan mampu memiringkan badan, telungkup, merangkak, duduk, berdiri dan kemudian berjalan. Tahapan yang berlangsung secara sistematis, bertahap, terus menerus sebagai suatu kesinambungan. Tidak kontinyu dalam arti kita melihat perkembangan yang menunjukkan atau menampilkan hal baru yang sangat berbeda dari sebelumnya. Contoh ulat kecil, menjadi ulat besar, melalui proses hibernasi dalam kepongpong kemudian berubah menjadi kupu-kupu. Pada manusia kemampuan berpikir meningkat lagi berpikir logis, berpikir sebab akibat, hingga berpikir abstrak. Setelah individu mampu berpikir abstrak, individu menjadi mampu berbuat banyak bukan hanya berkenaan dengan pikiran. 3) Stabilitas dan perubahan Stabilitas dan perubahan terkait dengan tingkatan penafsiran pengalaman yang diperoleh individu. Pengalaman yang diperoleh individu pada saat berinteraksi dengan orang lain membuat individu menjadi lebih kuat dan mengukuhkan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga individu menjadi stabil. Pengalaman yang diperoleh juga mendorong individu untuk mempergunakan potensi yang dimilikinya sebagai dasar untuk memperoleh sesuatu hal yang baru. Dengan kata lain pengalaman yang
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 14
diperoleh membuat individu melakukan perubahan pada dirinya untuk mencapai suatu tujuan. Allah SWT menciptakan manusia sebagai manusia fungsional yang berperan sebagai khalifah atau wakil Allah AWT dimuka bumi, sebagai makhluk yang bertanggung jawab dalam memimpin, mengatur dan mengelola bumi seuai dengan aturan Allah yang diturunkan melalui nabi dan Rasulnya (Rakhmat, 1989:101-102). Qs Al-An’am (6):165 “Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah dimuka bumi dan Dia mengangkat derajatmu sebagaian kamu diatas yang lain, untuk mengujimu atas karunia yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberikan hukuman dan sungguh dia maha pengampun, maha penyayang”.
2. Teori Perkembangan Bagaimana memahami perkembangan ?, salah cara yang dapat dilakukan dengan memahami teori perkembangan. Teori berfungsi untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku. Terdapat 5 (lima) perspektif teori dalam perkembangan, yaitu : psikoanalisa, kogntif, behavioral dan sosial kognitif, ethologi dan ekologi. Teori
psikoanalisa
mendeskripsikan
perkembangan
sebagai
ketidaksadaran utama (untuk menjadi kesadaran) dan kekuatan warna emosi. Perilaku menunjukkan karakteristik di permukaan dan pemahaman yang benar atas analisa makna-makna simbolik dari perilaku dan pemikiran secara mendalam. Psikoanalisa juga memadang stress sebagai pengalaman awal bersama keluarga membentuk perkembangan. Pengalaman awal (lima tahun pertama) interaksi individu dengan lingkungan khususnya lingkungan keluarga mempengaruhi perkembangan individu pada tahap berikutnya. Freud (tokoh psikoanlisa) mengatakan 5 (lima) tahun pertama kehidupan individu sebagai ibunya perkembangan.
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 15
Teori psikoanalisa Freud juga disebut juga teori psikoseksual. Pemenuhan
kepuasan
perkembangan
individu
kepribadian
pada
area
seksual
mempengaruhi
individu.
Area
menunjukkan
tahapan
perkembangan, meliputi mulut (0 – 1 ½ tahun), anus (1 ½ - 3 tahun), genital (3-6 tahun), penekanan minat seksual, perkebangan sosial dan keterampilan intelektual (6 tahun hingga pubertas), dan kepuasaan seksual bersama orang lain di luar keluarga (setelah pubertas). Ahli lain Erikson dengan teori Psikososial menyatakan motivasi utama individu berperilaku adalah kebutuhan sosial dan refleksi dari keinginan untuk bergabung dengan orang lain. Erikson berpendapat perubahan perkembangan individu berlangsung selama rentang kehidupan. Terdapat 8 (delapan) tahapan perkembangan. Pada setiap tahapan terdapat tugas perkembangan yang unik yang menunjukkan kemampuan individu untuk menyelesaikan krisis psikososial. Krisis menurut Erikson merupakan potensi. Kesuksesan individu menyelesaikan krisis membuat individu berkembang secara sehat. 2) Teori Kognitif Tiga teori kognitif utama tentang perkembangan adalah : teori perkembangan kognitif Piaget, teori kognitif sosial budaya Vigotsky dan teori memproses informasi. Piaget berpendapat santri secara aktif mengkonstruksi pemahaman terhadap dunia menjadi empat tahapan perkembangan kognitif. Tahapan perkembangan meliputi tahap sensori (0 – 2 tahun), praoprasional (2 – 7 tahun), kongkrit operasional (7 – 11 tahun), dan formal operasional ( diatas 11 tahun). Proses mengkonstruksi dilakukan individu dengan mengorganisasikan atau mengadaptasi. Individu menggunakan kepekaan terhadap peristiwa dan pengalaman untuk mengkonstruksi kognisi. Adaptasi dilakukan oleh individu melalui dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi yaitu memasukkan informasi baru pada pengetahuan yang sudah dimiliki oleh Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 16
individu. Akomodasi yaitu memasukkan dan mengembangkan informasi baru pada pikiran. Teori kognitif sosialbudaya, Vigotsky percaya santri mengkonstruksi secara aktif pengetahuan. Interaksi sosial dan budaya memberikan peran yang penting pada perkembangan kognisi. Vigotsky juga percaya perkembangan berkembang dari aktivitas sosial dan budaya. Interaksi sosial budaya menuntun perkembangan kognisi. Perkembangan ingatan, perhatian dan pemikiran yang terlibat dalam belajar digunakan dalam kehidupan sosial sebagai bahasa, sistem matematika maupun strategi mengingat. Teori
memproses
informasi
informasi, memonitor informasi
menegaskan
individu
memanipulasi
dan mengembangkan strategi untuk
memanipulasi dan memonitor informasi. Inti dari teori adalah ingatan dan berpikir. Individu mengembangkan kapasitas secara bertahap untuk memproses informasi. Hasil pemerosesan
mengembangkan pengatahuan
dan keterampilan yang kompleks. c) Teori behavioral dan sosial kognitif Secara esensial kaum behavioris percaya pengetahuan itu adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan diukur. Perkembangan individu dihasilkan dari pengalaman dalam lingkungan. Tiga teori utama dalam pendekatan behavioral adalah : Pavlov’s classical conditioning, Skinner’s operant conditioning, dan social cognitive theory. Pavlov percaya stimulasi yang netral dapat mendorong kemampuan merespon dan dapat dipergunakan untuk berbagai stimulasi lain. Stimulasi yang ekstrim dengan pembiasaan menjadi netral. Stimulasi dari lingkungan bagaimanapun kerasnya menjadi hal yang ringan msantriala dihadapi setiap hari. Ketakutan akan hilang msantriala kita menghadapinya. Bagi Skinner hadiah dan hukuman membentuk perkembangan. Konsekwensi yang diterima individu dari perilaku yang dilakukan membuat Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 17
individu menjalankan fungsi kehidupan lebih efektif. Lingkungan yang kondusif memfasilitasi perkembangan sehingga menjadi lingkungan perkembangan. Teori sosial kognitif diperkenalkan oleh Bandura. Bandura percaya perilaku, lingkungan dan kognitif merupakan faktor kunci dalam perkembangan. Perkembangan merupakan proses belajar dan dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungan. d) Ethologi teori Tokoh teori ethologi adalah Konrad Lorenz dan John Bowlby. Ethologi menekankan perilaku individu dipengaruhi kuat oleh biologi, mengikat untuk berevolusi dan menjadi karakteristik yang kritis atau sensitif pada periode tertentu. Implikasi penting teori ethologi pada perkembangan individu adalah teori tentang kelekatan. Kelekatan individu dengan keluarga dipengaruhi oleh pola asuh dan perlakuan orang tua terhadap santri. Pola asuh keluarga mempengaruhi perkembangan individu. e) Ecologi teori Teori ekologi diperkenalkan oleh Urie Bronfrenbrenner. Teori ekologi disebut juga teori sistem lingkungan yang berfokus pada lima sistem lingkungan yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem dan kronosistem. Perkembangan dipandang dalam kerangka kerja multi budaya. Perkembangan dipengaruhi oleh sistem lingkungan.
mikrosistem yaitu
keluarga, teman, sekolah dan tentangga. Keterlibatan hubungan antara mikrosistem atau hubungan antara dua seting lingkungan disebut mesosistem. Pengalaman yang tidak menyenangkan pada satu mikro sistem membuat individu berkesulitan berhubungan pada mikro sistem yang lain. Individu yang ditolak oleh keluarga akan mengalami kesulitan berhubungan dengan guru disekolah.
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 18
Ekosistem adalah keterlibatan individu - dalam arti ketidakmampuan individu meminkan suatu peran - pada suatu seting sosial akan mempengaruhi interaksi individu dengan orang lain pada seting sosial yang lain.
Makrosistem adalah budaya dimana individu hidup. Budaya
berkembang dari pola perilaku, keyakinan dan berbagai produk perilaku kelompok yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Kronosistem adalah pola tindakan lingkungan dan transisi pada kehidupan yang menjadi sejarah sosial kehidupan individu. Pengalaman memperolah tindak kekerasan dari orang tua membuat individu menjadi orang tua yang juga melakukan tindak kekerasan. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Perkembangan merupakan salah satu perubahan perilaku yang terjadi pada diri individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku berarti merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah : herediter, lingkungan dan kematangan. Faktor herediter adalah faktor keturunan dan segala sesuatu yang dibawa pada saat dilahirkan. Faktor keturunan berarti perkembangan individu dipengaruhi oleh genitas yang diturunkan oleh orang tuanya. Segala peristiwa yang mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis individu selama dalam kandungan dan pada saat dilahirkan mempengaruhi perkembangan individu. Faktor lingkungan adalah segala sesuatu dari lingkungan yang memfasilitasi, menstimulasi dan membentuk perkembangan individu. Lingkungan efektif menjadi lingkungan perkembangan bagi individu. Kondisi fisik individu menjadi lingkungan pertama bagi diri individu. Lingkungan keluarga dan perlakuan orang tua (pola asuh) merupakan lingkungan yang memegang peranan penting pada perkembangan yang sehat. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan selanjutnya yang Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 19
mempengaruhi dan memfasilitasi perkembangan individu secara terstruktur. Lingkungan masyarakat menstimulasi perkembangan individu. Lingkungan Negara menjamin keterpenuhan hak sehingga individu dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal. Lingkungan dunia Faktor kematangan adalah kesiapan fisik untuk melakukan suatu fungsi. Faktor herediter membuat individu memiliki kapasitas dasar untuk tumbuh dan berkembang. Faktor lingkungan memfasilitasi individu untuk tumbuh, mencapai kematangan dan belajar. Interaksi antara faktor herediter dan lingkungan mendorong aktualisasi potensi secara fungsional dalam berbagai aktivitas sehingga kehidupan individu bermakna. Potensi dasar dan fasilitasi lingkungan tidak akan terwujud dalam prilaku dan prestasi kehidupan bilamana belum sampai pada kemantangan. 4. Irama dan tempo perkembangan Perkembangan seseorang beragam mengikuti suatu ritme tersendiri yaitu sesuai dengan irama dan tempo perkembangan. Irama dan tempo perkembangan berbeda baik secara keseluruhan perkembangan maupun pada setiap aspek perkembangan. Secara umum individu akan mengikuti tahapan perkembangan. Periode waktu pada setiap tahapan akan berbeda pada individu. Terdapat individu yang melewati tahapan perkembangan dengan cepat. Jika dianalogikan dengan lagu seperti kita menyanyikan lagu dengan birama 2/4. Terdapat individu yang menyelesaikan tahapan perkembangan dengan sangat lambat, dan jika dianalogikan dengan lagu berirama 5/4. Perkembangan
tertampilkan
dalam
tempo yang kuat
atau
lemah.
Perkembangan atau perubahan pada individu terlihat kuat atau perubahan hampir tidak nampak. Perbedaan irama dan tempo perkembangan terjadi karena berbagai faktor. Perbedaan terjadi baik karena faktor yang bersifat herediter, berasal dari lingkungan maupun karena ketercapaian kemantangan. Perkembangan fisik seseorang terlihat sangat nyata bukan hanya karena secara keturunan Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 20
kecenderungan struktur tubuh keluarga tinggi besar, tetapi karena juga asupan makanan yang cukup baik. Pada satu santri seseorang begitu cepat berpikir sementara yang lain nampak begitu pandai berkata-kata.
5. Tahap perkembangan Periode perkembangan merupakan kerangka waktu dalam kehidupan individu yang menggambarkan suatu karakteristik. Periode perkembangan dapat dibedakan dalam istilah tahap dan masa perkembangan. Tahap perkembangan merujuk pada karakteristik perilaku. Masa perkembangan merujuk pada rentang waktu periode perkembangan terjadi. Terdapat banyak cara pembagian klasifikasi periode perkembangan. Santrok (2004: 19-20) mengklasifikasi periode perkembangan secara bertahap sebagai berikut : a. Masa pranatal Masa dari konsepsi sampai pada kelahiran. Masa dimana terjadi pertumbuhan dari satu sel menjadi organisme yang lengkap (individu) dengan otak dan kapasitas berperilaku. Waktu berlangsung selama 9 (Sembilan) bulan. Individu melewati 3 (tiga) tahapan yang sering disebut dalam istilah semester karena berlangsung per tiga bulan. Semester pertama adalah masa pembentukan semua organ dan bagian tubuh secara lengkap. Semester ke dua adalah masa berfungsinya organ atau bagian tubuh. Individu dalam kandungan ibu akan bereaksi terhadap suara, gerakan, cahaya, serta perasaan dan kondisi emosional ibu. Semester ke tiga adalah masa persiapan untuk kelahiran. b. Masa bayi Periode perkembangan dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi sangat bergantung pada perlakuan orang dewasa. Banyak aktivitas
psikologis
dimulai,
diantaranya
berbahasa,
berpikir
simbolik, koordinasi motorik dan belajar sosial Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 21
c. Masa kanak-kanak Periode perkembangan dari akhir masa bayi hingga usia 5 atau 6 tahun. Periode ini seringkali disebut periode prasekolah. Selama waktu ini santri kecil belajar untuk menjadi diri lebih berkecukupan dan memperhatikan atau melindungi diri mereka, mengembangkan keterampilan
kesiapan
masuk
sekolah
(mengikuti
instruksi,
mengidentifikasi surat), dan mempergunakan waktu untuk bermain bersama teman sebaya. d. Masa anak Periode perkembangan dari 6 hingga 11 tahun, sering disebut sebagai usia sekolah dasar. Pada periode ini berkembang keterampilan dasar membaca, menulis dan matematika secara tuntas. Santri secara formal mengenal dunia dan budaya secara luas. Prestasi diperoleh terutama dari berbagai aktivitas pada dunia santri dan kemampuan mengontrol
diri. Pada proses pendidikan di sekolah periode ini
dibagi dalam dua periode, yaitu periode kelas rendah dan kelas tinggi. e. Masa remaja Merupakan masa transisi antara masa santri dengan masa dewasa muda. Terentang antara usia 10 – 12 tahun dan berakhir antara 18 – 22 tahun. Masa remaja dimulai dengan perubahan fisik yang cepat – antara lain perubahan tingi dan berat badan, perubahan struktur tubuh, perkembangan karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, perkembangan bulu pada daerah dada dan muka, serta perubahan suara. Point utama dalam perkembangan adalah menuju pada independen dan identitas diri. Pemikiran berkembang lebih logis, abstrak dan idealis. Remaja lebih banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Periode ini sering dibagi dalam dua periode berdasarkan karakteristik perilaku yaitu remaja awal dan remaja akhir. Periode remaja awal sering disebut masa pubertas yang ditandai dengan matangnya organ seksual bereproduksi. Individu Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 22
mengalami menarche yang pertama. Mensturasi pada perempuan dan polasi pada laki-laki. Karakteristik yang nampak adalah kebimbangan kemerdekaan dan pencarian identitas diri. Periode remaja akhir disebut juga masa remaja dengan karakteritik utama menuju pada kedewasaan. Individu secara emosional lebih stabil, mengembangkan konsep diri dan citra diri, mencapai puncak pertumbuhan, serta belajar memainkan peran-peran sosial dengan tsuatu tanggungjawab. f. Masa dewasa muda Periode perkembangan dimulai pada akhir 19 tahun atau awal 20 tahun hingga 30 atau 35 tahun. Waktu dimana seseorang menuju pada kemapanan dan secara ekonomi independen atau sudah memiliki/
memperoleh
uang
sendiri,
mengembangkan
karir,
menyeleseksi aktivitas, belajar untuk hidup dengan orang lain secara intim
dengan
berbagai
cara,
memulai
berkeluarga
dan
mempersiapkan diri memiliki santri. g. Masa dewasa/ masa orang tua Periode perkembangan dimulai menjelang 35 atau 40 tahun hingga 60 tahun. Waktu dimana individu mengembangkan diri, terlibat dalam berbagai aktivitas sosial, peran.
Membimbing
generasi
dan bertangungjawab atas suatu berikutnya
untuk
memiliki
kemampuan, matang secara pribadi, serta mempersiapkan dan memelihara keseimbangan dalam karir. Kadang kala disebut sebagai masa orang tua karena memerankan diri sebagai orang tua h. Masa orang tua/ lansia Periode perkembangan dimulai pada usia 60 atau 70 tahun hingga kematian. Periode dimana terjadi kemunduruan dalam kesahatan dan kekuatan, mengingat kembali kehidupan/ mengenang masa lalu, dan menyesuaikan diri dengan peran sosial baru sebagai kakek/ nenek atau tokoh masyarakat. Periode ini disebut lansia atau lanjut usia karena dalam konteks pekerjaan formal memasuki usia purnabakti dan secara penampilan menunjukkan kemunduruan. Kombinasi Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 23
antara panjangnya waktu dan kondisi yang ditampilkan oleh individu membuat periode dapat didentifikasi dalam beberapa periode diantaranya. Periode ini dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok menjelang tua (usia 65 – 70 tahun), tua (diatas 75 tahun) dan sangat tua, di Indonesia dikenal dengan istilah “sudah sepuh” (85 tahun keatas). Periode ini sangat panjang dibanding periode yang lain karena waktunya menjadi tidak terbatas. Seorang individu bias hidup hingga lebih dari 100 tahun.
6. Aspek Perkembangan Aspek-aspek perkembangan adalah dimensi-dimensi pada diri individu yang
berkembang.
Aspek
perkembangan
memberikan
gambaran
karakteristik individu. Aspek perkembangan, meliputi : a. Aspek perkembangan fisik Perkembangan yang berhubungan aspek fisik individu termasuk perkembangan kapasitas otak sebagai bagian dari organ. b. Aspek perkembangan psikomotorik Perkembangan individu dalam melakukan berbagai aktivitas motorik c. Aspek perkembangan kognisi Perkembangan yang berkaitan dengan kemampuan individu untuk memperoleh tahu dan keterampilan berpikir d. Aspek perkembangan bahasa Perkembangan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi e. Aspek perkembangan sosial Perkembangan kemampuan individu berinteraksi dan memainkan peran-peran sosial. f. Aspek perkembangan emosi Perkembangan kemampuan mengelola emosi dan mengekspresikan afeksi secara tepat pada suatu situasi emosional g. Aspek perkembangan moral Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 24
Perkembangan yang berhubungan dengan kemampuan individu membuat keputusan perilaku atas dasar pertimbangan baik dan buruk h. Aspek perkembangan penghayatan keagamaan Perkembangan individu dalam keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan kehidupan beragama i. Aspek perkembangan kepribadian Perkembangan individu memerankan diri sebagai individu sesuai dengan jenis kelamin dan peran-peran kehidupan. Perkembangan pada setiap aspek perkembangan untuk santri pada jenjang madrasah ibtidaiyah akan dipaparkan pada modul-modul berikutnya secara spesifik..
Latihan Untuk memperoleh timbal balik dari pemahaman anda, cobalah kerjakan latihan dibawah ini. 1. Identifikasi persamaan dan perbedaan antara pertumbuhan, kematangan, belajar dan perkembangan 2. Berikan contoh perbedaan perkembangan yang ditampilkan oleh individu karena faktor herediter 3. Berikan
contoh
perbedaan
perkembangan
karena
irama
dan
tempo
perkembangan 4. Deskripsikan pada tahap perkembangan mana santri madrasah ibtidaiyah Untuk memudahkan anda mengerjakan tugas, silahkan baca rambu-rambu pengerjaan latihan sebagai berikut : 1) pahami terlebih dahulu paparan konsep pertumbuhan, kematangan, belajar dan perkembangan. Kemudian masukkan pada tabel dibawah ini Persamaan
Perbedaan
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 25
2) untuk menjawab soal ini baca kembali konsep herediter baik pada modul ini maupun pada modul konsep perilaku. Kemudian pikirkan secara realistis apa yang membuat perkembangan individu berbeda berdasarkan apa yang diturunkan oleh kedua orang tuanya. 3) Cobalah berpikir analogi dengan irama dan tempo perkembangan pada lagu. Bagaimana sebuah lagu dinyanyikan karena perbedaan irama dan tempo perkembangan. Kemudian cobalah mendeskripsikan apa yang terjadi pada perkembangan individu. Anda akan dapat membuat contoh perbedaan perkembangan karena perbedaan irama dan tempo perkembangan 4) Bacalah
kemabali
paparan
tahapan
perkembangan,
dengan
memfokuskan pada usia santri usia madrasah ibidaiyah anda tentu dapat menjawab pada tahap mana perkembangan santri madrasah ibtidaiyah.
C.I. RANGKUMAN Individu mengalami proses pertumbuhan yang membuat perubahan pada kondisi fisik individu. Individu mengalami kematangan yang membuatnya siap melakukan aktivitas. Individu belajar agar aktivitas dapat dilakukan dengan lebih baik. Individu mengalami perkembangan yang membuat individu memiliki kapasitas untuk menjalankan berbagai peran dan mengisi kehidupan secara bermakna. Perkembangan berlangsung sepanjang rentang kehidupan dari sejak konsepsi
hingga
mempengaruhi perkembangnya.
kematian.
perkembangan Karakteristik
Herediter,
lingkungan
seseorang,
termasuk
perkembangan
pada
dan irama
kematangan dan
setiap
tempo tahapan
perkembangan tergambarkan dari perkembangan aspek-aspek perkembangan. Santri di madrasah ibtidaiyah berada pada periode perkembangan anak. Perkembangan berlangsung selama rentang kehidupan, sehingga santri adalah Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 26
individu yang sedang berkembang. Perkembangan merupakan potensi yang dimiliki individu. Artinya tidak ada santri yang tidak berkemampuan yang ada santri yang belum mencapai kematangan dan memenuhi tugas perkembangan. Tugas
orang dewasa
disekitar santri
untuk
menyediakan
lingkungan
perkembangan yang menstimualsi santri untuk berkembang optimal.
D.I. TES FORMATIF 1. Pertumbuhan a. bertambahnya tinggi badan seseorang b. bertambahnya usia individu c. bandingan proporsi tubuh dengan orang lain d. proses menjadi dewasa 2. Perkembangan a. kemampuan individu untuk melakukan suatu aktivitas b. Pertumbuhan diri menjadi seorang dewasa c. perubahan kemampuan individu untuk melakukan fungsi/ peran d. perubahan perilaku yang disadari oleh individu 3. Salah satu issu dalam perkembangan adalah perkembangan berlangsung tidak kontinyu, maksudnya adalah …….. a. perkembangan berlangsung tidak secara bertahap b. perubahan perkembangan menunjukkan kondisi yang berbeda atau sama sekali berubah dari tahapan sebelumnya c. perkembangan dapat dipercepat d. perkembangan tidak berkesinambungan Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 27
4. Perkembangan menurut teori kognitif a. dipengaruhi oleh kemampuan kognitif b. merupakan produk proses kognitif c. melalui proses asimiliasi dan adaptasi d. melibatkan aspek kognitif 5. Menurut teori ekologi perkembangan dipengaruhi oleh sejarah sosial individu, maksudnya : a. perkembangan dipengaruh oleh lingkungan keluarganya b. perkembangan dipengaruhi oleh sejarah kondisi sosial emosional diri c. perlakuan yang diterima oleh individu pada suatu seting sosial mempengaruhi perkembangan individu pada seting sosial yang lain d. perkembangan dipengaruhi oleh perlakuaan (pola asuh) keluarga 6. irama perkembangan adalah a. kecepatan perkembangan b. ketepatan perkembangan c. kekuatan perkembangan d. perubahan perkembangan 7. Periode perkembangan a. tahapan perkembangan b. waktu perkembangan c. waktu untuk berkembang d. kerangka waktu perkembangan Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 28
8. Karakteristik periode bayi a. pertumbuhan dari satu sel menjadi organisme yang lengkap b. berkembangnya aktivitas psikologis c. berkembangnya minat pada lingkungan sekitar d. memperhatikan diri 9. Hal-hal dibawah ini merupakan contoh faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan individu, kecuali ……. : a. tinggi badan yang diturunkan dari ayahnya b. kemampuan berbahasa karena diasuh orang tua yang senang berkomunikasi c. kemampuan menghitung karena mengikuti pembelajaran matematika d. ketidakmampuan mengendalikan perilaku agresif karena memperoleh tindak kekerasan pada masa kecil 10. Aspek perkembangan kognitif berhubungan dengan …… a. kemampuan individu untuk berpikir b. perkembangan otak individu c. perkembangan daya nalar d. perkembangan untuk memperoleh tahu
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 29
B.II. KEGIATAN BELAJAR 2 KARAKTERISTIK SANTRI DI MADRASAH IBTIDAIYAH Santri di madrasah ibtidaiyah berusia 6 – 12 tahun. Beberapa santri masuk madrasah pada usia lebih muda atau kurang dari 6 tahun. Beberapa santri lain masuk madrasah dalam usia yang lebih tua. Banyak alasan mengapa santri masuk madrasah pada usia lebih muda atau lebih tua. Santri masuk sekolah pada usia lebih muda antara lain karena alasan menunjukkan minat untuk sekolah, menunjukkan atau mampu mendemostrasikan kemampuan akademik, atau dititipkan untuk ikut bersekolah bersama kakaknya. Santri terlambat masuk madrasah antara lain karena alasan kondisi sosial ekonomi keluarga, menunjukkan ketidaksiapan untuk mengikuti pendidikan, atau mengalami ketunaan. Usia 6 sampai 12 tahuan pada periode perkembangan masuk pada periode anak. Masa anak disebut juga masa intektual atau masa keserasian bersekolah. Pada usia anak, santri akan memasuki institusi pendidikan secara formal. Institusi pendidikan formal pertama adalah jenjang pendidikan dasar. Madrasah Ibtidaiyah berada pada jenjang pendidikan dasar. Setiap anak berusia enam (6) tahun di Indonesia seyogyanya mengikuti pendidikan. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan setiap warga Negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti program wajib belajar. Pendidikan dapat ditempuh di sekolah dasar atau di madrasah ibtidaiyah. Jenjang pendidikan dasar melandasi jenjang pendidikan menengah. Artinya tidak dapat seseorang melanjutkan pada jenjang pendidikan menengah tanpa menyelesaikan pendidikan dasar. Santri harus menyelesaikan sekolah Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 30
dasar (SD)/ madrasah ibtidaiyah (MI) jika ingin melanjutkan ke sekolah menengah pertama (SMP) atau madrasah tsyanawiyah (MTs). Pendidikan dasar berdasarkan PP 28 tahun 1990, Pasal 3, dan 16 bertujuan mengembangkan sikap, kemampuan, pengetahuan, keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan kesiapan melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. Siswa berhak memperoleh perlakuan sesuai bakat, minat dan kemampuan. 1. Kematangan Perkembangan Masuk Madrasah Ibtidaiyah Madrasah ibtidaiyah (MI) adalah institusi formal. Institusi formal menuntut perilaku yang lebih terkontrol karena harus mengikuti proses pembelajaran secara terstruktur. Santri yang memasuki pendidikan formal harus memenuhi prasyarat untuk dapat memasuki pendidikan. Prasyarat dari sisi hukum adalah berusia 6 (enam) tahun. Prasyarat secara psikologis adalah kematangan untuk memasuki pendidikan. Artinya santri yang akan memasuki pendidikan dasar haruslah matang pada tahap perkembangan ksantri-ksantri sehingga siap untuk untuk menjalankan fungsi pada tahap perkembangan santri. Kematangan pada tahap perkembangan ksantri-ksantri menjadi indikator kematangan memasuki sekolah/ madrasah. Kematangan memasuki sekolah/ madrasah sebagai berikut : a. Perkembangan fisik Pada aspek perkembangan fisik dan psikomotorik santri diharapkan sudah mampu : 1) mengontrol tubuh : koordinasi gerak serta dapat membantu diri sendiri pada saat buang air kecil dan buang air besar. 2) melakukan berbagai aktivitas dan keterampilan yang berhubungan dengan memegang benda dan berjalan dengan berbagai variasi 3) mencapai rata-rata tinggi badan antara 105 cm – 128 cm dengan variasi antara 10 sampai 20 cm dan rata-rata berat badan antara 17 kg hingga 24 kg dengan variasi antara 2 kg hingga 10 kg. b. Perkembangan kognisi Pada aspek perkembangan kognisi diharapkan santri memiliki : 1) Kualitas kemampuan kognitif untuk :
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 31
a) memahami masalah yang berhubungan dengan waktu b) memperhatikan dan mengingat secara signifikan objek serta menyimpan ingatan dalam waktu yang lama c) memecahkan masalah dengan cara membayangkan kembali kondisi nyata permasalahan 2) Keterampilan-keterampilan berpikir yang berhubungan dengan : a) mengklasifikasi, b) konservasi, konservasi tentang masa , angka, cairan dan panjang c) merangkai, mengurut atau membandingkan dan bagaimana klasifikasi d) memahami perbedaan waktu e) memahami berbagai hubungan tempat dan ruang seperti membaca peta f) mengorganisasi dan mengingat berbagai informasi g) mengenal suatu tindakan dapat dikembalikan kepada keadaan asal h) mengenal objek yang bersifat fisik akan mengambil volume i) mengenal perubahan suatu dimensi akan dikompensasikan pada dimensi lain j) membuat hipotesa sederhana dengan satu hipotesa dan satu variable c. Perkembangan bahasa Pada asepk perkembangan bahasa, calon santri diharapkan memiliki : a) perbendaharaan kata yang memadai untuk berkomunikasi sederhana b) memahami arti dan makna kata c) menggunakan dan membuat kata yang berstruktur d) memahami pandangan orang lain e) melakukan komunikasi serta percakapan dengan teman sebaya maupun orang dewasa
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 32
f) menggunakan kekuatan komunikasi langsung termasuk untuk bercanda maupun mengejek g) percakapan
merupakan
kemampuan
menyampaikan
sesuatu,
menunjukkan diri dan mempertimbangkan atau beralasan d. Perkembangan psikososial, emosi, moral Pada aspek perkembangan psikososial, emosi dan moral, diharapkan santri sudah menunjukkan : a) keyakinan Apa yang dapat saya lakukan sendiri ?”. b) minat terhadap teman sebaya, mau bekerja dan berhubungan efektif dengan teman sebaya dalam kelompok untuk mengembangkan perasaan berkemampuan. c) perasaan berkemampuan dan berprestasi (1) memiliki pengetahuan dan mengenal keterampilan dalam budaya (2) kesiapan untuk membaca, menulis dan berhitung angka-angka (3) santri berusaha untuk belajar atau mengerjakan tugas secara tuntas (4) memperdulikan respon orang lain tentang prestasi mereka. d) mengembangkan perasaan tentang diri - keunikan diri sebagai manusia e) memiliki keyakinan dalam keteguhan f) memahami sifat-sifat diri secara sederhana g) belajar membedakan pemikiran dan perasaan dari orang lain (1) mengembangkan konsep diri yang positif, memahami perasaan dan posisi diri serta melakukan penyesuaian diri (2) mengekspresikan berbagai perasaan pada saat bermain dan berinteraksi dengan orang lain. h) menginternalisasi aturan-aturan moral berperilaku i) memiliki kata hati j) memonitoring diri dan mengembangkan kontrol diri k) menggunakan penilaian tentang benar dan salah l) keadilan dan kepatuhan terhadap aturan m) perilaku baik apabila dapat saling memberi dengan orang lain
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 33
n) pertimbangan baik berdasarkan opini teman sebaya dan atas dasar hukum dan perintah o) mengembangkan ketidaktergantungan dan tanggung jawab sebagai aktualisasi kemampuan mengontrol diri dari orang dewasa. Prasyarat utama untuk memasuki pendidikan dasar adalah umur. Setiap santri yang telah mencapai umur 6 tahun wajib diterima karena wajib belajar. Kematangan perkembangan diperlukan untuk memahami kondisi santri dan merancang program agar pada 3 (tiga) bulan pertama selama-lamanya 1 tahun ajaran semua santri dapat mencapai kematangan. Ketidakmatangan akan mengganggu kemampuan individu menyesuaikan diri dan mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Untuk mengetahui kematangan perkembangan memasuki madrasah dapat dilakukan dengan mempergunakan tes kematangan perkembangan. Madrasah dapat bekerjasama dengan lembaga psikologi pendidikan untuk menyelenggarakan tes atau melatih guru-guru untuk melakukan tes. Santri-santri yang belum mencapai 6 (enam) tahun harus memenuhi prasyarat kematangan perkembangan. Ketidakmatangan akan membuat santri, guru, dan orang tua mengalami kesulitan. Santri mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dan memenuhi tuntutan akademik madrasah. Guru/ pendidik mengalami kesulitan karena harus memberikan perhatian lebih dan memberikan intervensi khusus. Orang tua mengalami kesulitan karena santri tidak mandiri dan kesulitan menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Manakala madrasah tidak memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan lembaga psikologi pendidikan, madrasah dapat mengembangkan cara sederhana. Untuk memperoleh data tentang kematangan masuk sekolah, madrasah dapat menyusun tim penerimaan siswa baru. Tim dapat menyusun pedoman wawancara sederhana berdasarkan indikator kematangan sekolah yang dipaparkan pada modul ini. Tes kematangan dipergunakan untuk seleksi bagi santri yang usianya belum mencapai 6 tahun. Bagi santri yang berusia telah mencapai 6 tahun dan atau lebih tes kematangan dipergunakan untuk tujuan penempatan dan pemahaman.
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 34
2. Tugas Perkembangan Individu di Madrasah Ibtidaiyah Perkembangan adalah perubahan kapasitas individu untuk melakukan fungsi. Fungsi-fungsi
dapat
diperankan
msantriala
individu
menyelesaikan
atau
menuntaskan tugas-tugas pada suatu periode perkembangan. Tugas-tugas berkaitan dengan berbagai aspek, dimensi, seting yang diperlukan sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidup. Menurut Havighurst (Syamsu Yusuf, 2004 : 65), tugas perkembangan merupakan suatu tugas yangmuncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila gagal akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitann dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Santri madrasah ibtidaiyah berada pada periode santri. Tugas perkembangan periode santri adalah : a. belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan b. membentuk sikap sehat terhadap diri sendiri sebagai mahluk biologis c. bergaul dengan teman sebaya d. memainkan peranan sesuai jenis kelamin e. keterampilan dasar calistung (membaca, menulis, berhitung) f. mengembangkan konsep sehari-hari g. mengembangkan kata hati-sikap dan perasaan dengan norma agama h. memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi - mandiri i. sikap positif terhadap kelompok sosial/ lembaga – sikap sosial demokratis j.
menghargai hak orang lain
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 35
3. Karakteristik Perkembangan secara umum santri pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah Karakteristik perkembangan menggambarkan profil perkembangan pada setiap aspek perkembangan. Karakteristik umum santri pada tingkat madrasah ibtidaiyah sebagai berikut : a. Perkembangan kognitif : mereaksi rangsangan intelektual-tugas belajar yg menuntut kemampuan kognitif, kecakapan mengklasifikasi, menyusun dan mengasosiakan b. Perkembangan
bahasa:
pembendaharaan
kata
2500-50000,
terampil
membaca dan berkomunikasi, membaca dan mendengar cerita yang bersifat kritis c. Perkembangan sosial : proses belajar menyesuaikan diri dengan norma kelompok, perluasan hubungan, ikatan baru dengan teman sebaya, menyesuaikan diri sendiri, sikap kooperatif-sosiosentris d. Perkembangan emosi : menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidak diterima masyarakat, belajar mengendalikan dan mengontrol emosi e. Perkembangan moral : mengenal konsep moral, mengikuti peraturan atau tuntutan orang tua dan lingkungan sosial, memahami aalsan yang mendasari aturan, belajar disiplin f. Perkembangan penghayatan keagamaan : reseptif dengan pengertian, padangan dan paham ketuhanan rasional berdasarkan kaidah logika, penghayatan rohaniah mendalam – masa pembentukan nilai agama, pengembangan sikap positif terhadap agama dan pembentukan pribadiakhlak g. Perkembangan motorik : terkoordinasi dengan baik, belajar keterampilan motorik
4. Karakteristik kelas rendah Santri pada kelas rendah kelas 1 (satu) hingga 3 (tiga) memiliki karakteristik perkembangan sebagai berikut : Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 36
a. hubungan positif kedaan jasmani dengan prestasi b. sikap tunduk terhadap aturan permainan c. cenderung memuji diri sendiri d. membandingkan diri dengan orang lain e. jika tidak dapat menyelesaikan persoalan dianggap tidak penting f. menghendaki nilai baik tanpa alasan Santri yang berada di kelas satu, dua dan tiga madrasaha ibtidaiyah dilihat dari usia menurut Bredekamp (1987:4) berada pada rentangan usia dini yaitu santri yang berusia empat hingga delapan tahun. Tahapan perkembangan santri berada pada tahap transisi antara dua tahapan perkembangan, yakni tahap perkembangan ksantri-ksantri dan tahap perkembagan santri Kondisi transisi ini memerlukan pemahaman secara khusus karena penampilan perilaku santri menjadi tidak konsisten. Ketergantungan terhadap orang tua atau orang dewasa pada satu sisi dengan keinginan santri untuk mulai menunjukkan kemampuan dan keterampilan pribadi yang dimiliki di sisi lain. Kondisi tersebut seringkali menempatkan santri dalam situasi bermasalah, baik dengan diri sendiri maupun dengan teman sebaya, guru, orang tua, keluarga ataupun orang dewasa. Karakteristik perkembangan santri kelas satu, dua dan tiga (kelas rendah) yang berusia empat sampai delapan tahun (Bredekamp, 1987, Seifert & Hoffnug 1991; Sunaryo dan Nyoman `996; Leeper et al., 1979; Vasta et al., 1992 dalam Yusi, 2006) di identifikasi sebagai berikut : a.
Aspek perkembangan fisik – psikomotorik Pertumbuhan fisik telah mencapai kematangan, santri mampu mengontrol
tubuh dan keseimbangan, melakukan aktivitas dan berbagai keterampilan fisik yang berhubungan dengan berbagai variasi memegang benda dan berjalan, membaca, duduk dan mendengarkan dalam periopde waktu yang cukup lama. Pertumbuhan fisik berjalan lamban. Perkembangan motorik santri lebih terkoordinasi terutama antara tangan, kaki dan mata. Siap mempelajari dan terlibat aktif dalam berbagai keterampilan Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 37
dan bermain olah raga formal seperti senam, berenang, sepakbola dan permainan mempergunakan alat Bantu. Keterampilan motorik kasar lebih dikuasai santri laki-laki, sementara santri perempuan lebih menguasai keterampilan motorik halus. Perkembangan motorik terkait erat dengan perkembangan persepsi. Perkembangan motorik semakin baik dan beragam memungkinkan santri mengenal dunia secara fisik maupun simbolik yang lebih luas. Kegiatan fisik penting bagi santri untuk mengembangkan berbagai keterampilan serta upaya mengontrol dan mengekspresikan kekuatan fisik. Keterlibatan dalam aktivitas fisik mendorong pertumbuhan rasa aman, memeproleh tempat dalam kelompok teman sebaya dan konsep diri yang positif. Aktivitas fisik merupakan hal utama bagi pertubuhan kognitif secara baik. Santri membutuhkan kegiatan fisik untuk membantu memahami berbagai konsep abstrak seperti orang dewasa memerlukan contoh dan iluastrasi untuk memahami konsep yang tidak diketahui. Santri tergantung secara total terhadap pengalaman pertama menangani sesuatu hal bagi perkembangan kognitif tahap yang lebih tinggi. Keterampilan fisik yang mendasar
dikembangkan secara terus menerus
selama masa sekolah sebagai respon terhadap minat, sikap fisik dan penalaman hidup santri serta harapan orang lain. Santri menggunakan keterampilan dalam berbagai situasi yang kompleks pada bermain. Memfasilitasi santri bermain berarti memberi kesempatan mengenal dan memperoleh pengalaman penting yang diperlukan dalam kehidupan. b. Aspek perkebangan kognitif – bahasa Kemampuan mental santri usia empat hingga delapan tahun berada pada tahap praoprasional menuju operasional kongkrit Prosentase perkembangan pada tahap praoperasional, operasional kongkrit dan tingkat kematangan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 38
Tabel 3.1 Kemampuan Mental Santri Usia Dini usia Praopreasional
Operasional kongkrit
%
Permulaan %
Kematangan %
5
85
15
6
60
35
5
7
35
53
10
8
25
55
20
4
tabel diadaptasi dari Epsen dalam Slavin (dalam Yusi, 2006) Santri memiliki kemampuan mental untuk berpikir tentang sesuatu dan menyelesaikan
permasalahan
dengan
pemikiran
karena
telah
dapat
memanipulasi objek-objek simbolik. Santri mampu membedakan secara jelas antara fantasi dan realitas. Mampu menggunakan pemikiran untuk memberikan penilaian atau membuat keputusan. Aktivitas mental terfokus pada hal yang nyata, objek-objek yang dapat diukur dan peristiwa-peristiwa. Santri membutuhkan kesempatan untuk mengeksplorasi, berpikir tentang sesuatu, menggunakan symbol kata atau nomor untuk melambangkan objek dan hubungan antara objek serta berkomunikasi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Perkembangan bahasa ditandai dengan perbendaharaan kata yang bertambah. Santri memahami arti dan makna kata. Menggunakan dan membuat kata yang berstruktur serta dapat memahami pandangan orang lain, melakukan komunikasi serta percakapan dengan teman sebaya maupun orang dewasa secara baik. Menggunakan kekuatan komunikasi langsung termasuk untuk bercanda maupun
mengejek.
Percakapan
merupakan
kemampuan
santri
untuk
menyampaikan sesuatu, menunjukkan diri dan mempertimbangkan atau Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 39
beralasan. Santri perlu memperoleh kesempatan bekerja dalam kelompok kecil untuk membicarakan sesuatu. Guru berperan memfasilitasi santri agar mampu memberikan anggapan, opini ataupun ide-ide. c. Aspek Perkembangan Psikososial, emosional dan moral. Tugas perkembangan sosial emosional dimaksudkan untuk mengembangkan perasaan berkemampuan. Menurut Erikson, tantangan perkembangan pada usia ini adalah perjuangan antara mengembangkan perasaaan berkemampuan dengan perasaan rendah diri. Pengembangan perasaan berkemampuan dan berprestasi menuntut santri untuk memiliki pengethauan dan mengenal keterampilan dalam budayanya selain kemampuan membaca, menulis dan berhitung angka-angka. Pertumbuhan kesadaran akan standar keunggulan membuat santri berusaha untuk belajar atau mengerjakan tugas secara tuntas serta memperdulikan respon orang lain tentang prestasi mereka. Penting bagi santri untuk mengembangkan hubungan positif dengan teman sebaya dalam kelompok. Memperoleh kesempatan serta dorongan untuk bekerjasama dalam kelompok kecil yang mempromosikan interaksi dengan teman sebaya. Teman sebaya membantu santri mengatasi egosentris, memahami nilai
proses
demokrasi,
melakukan
kompromi,
kerjasama,
kompetisi,
mempromosikan kesehatan emosional dan berfungsi sebagai keluarga. Santri senang bermain bersama teman yang berjenis kelamin sama dan memilih teman baik atau sahabat berdasarkan kesamaan minat. Santri mulai mengembangkan perasaan tentang diri dari pengalaman dan pengetahuan. Pengembangan perasaan diri yang positif mendorong santri mampu mengembangkan konsep diri yang positif, memahami perasaan dan posisi diri serta melakukan penyesuaian diri. Santri mengekspresikan berbagai perasaan pada saat bermain dan berinteraksi dengan orang lain. Melalui interaksi dengan orang lain dan bermain diperoleh masukan penilaian tepat atau tidak ekspresi perasaan tersebut ditampilkan.
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 40
Tahapan pertimbangan moral santri berada pada tahap perilaku baik apabila dapat saling memberi dengan orang lain menuju tahap
pertimbangan baik
berdasarkan opini teman sebaya dan atas dasar hukum dan perintah. Santri membutuhkan kesempatan untuk mengembangkan ketidak tergantungan dan tanggung jawab sebagai aktualisasi kemampuan mengontrol diri dari orang dewasa. Santri-santri dengan latar belakang pola asuh dan pendidikan prasekolah yang tidak positif akan mengalami hambatan dalam menunjukkan keterampilan sosial, khususnya keterampilan berkomunikasi dalam kelompok. Kegiatan pembelajaran berperan sebagai media terapi bagi santri-santri sehingga mereka beradaptasi dan bersoialisasi dengan baik di dalam kelas. 5. Karakteristik kelas tinggi Santri pada kelas tinggi menunjukkan karakteristik perkembangan sebagai berikut : a. minat terhadap kehidupan praktis b. realistik, ingin mengetahui, ingin belajar c. minat terhadap mata pelajaran khusus d. membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan tugas e. memandang nilai sebagai ukuran yang tepat f. gemar membentuk kelompok bermain sebaya, g. ingin berkuasa, ekstraversi Latihan 1. Identifikasi persamaan dan perbedaan karakteristik perkembangan santri kelas rendah dan kelas tinggi di madrasah ibtidaiyah Untuk memudahkan anda mengerjakan tugas tersebut anda dapat mengikuti rambu-rambu pengerjakan latihan sebagai berikut. Petunjuk Jawaban Latihan
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 41
Untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan anda perlu terlebih dahulu membaca paparan kembali. Bayangkan perilaku santri-santri berdasarkan pengalaman anda sehari-hari berhubungan dengan santri-santri. C.II. RANGKUMAN Pendidikan di madrasah ibtidaiyah merupakan pendidikan formal pertama bagi santri. Keberhasilan mengikuti pendidikan memerlukan dukungan kematangan untuk memasuki sekolah yaitu kematangan pada periode ksantri-ksantri. Pada setiap periode perkembangan individu harus menyelesaikan tugas-tugas perkembangan untuk mencapai kebahagiaan. Santri di madrasah ibtidaiyah menunjukkan karakteristik perkembangan yang khas. Karakteristik perkembangan dapat diidentifikasi baik secara umum maupun pada santri di kelas rendah dan di kelas tinggi. D.II TES FORMATIF 1. kematangan masuk sekolah a. kesiapan fisik untuk memasuki jenjang pendidikan b. kesiapan fisik dan psikologis menyesuaikan diri dengan tuntutan sekolah c. kesiapan psikologis untuk bersekolah d. kesiapan fisik dan psikologis calistung 2. Salah satu indikator kematangan masuk sekolah adalah kemampuan mengontrol diri. Contoh perilaku yang ditampilkan : a. sudah dapat buang kecil sendiri ke WC b. mengikuti perintah guru untuk diam c. mengatur pembicaraan d. dapat minum susu dengan gelas
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 42
3. Tugas perkembangan adalah a. karakteristik perkembangan pada suatu periode tertentu b. pekerjaan perkembangan yang harus dituntaskan c. seperangkat tugas yang harus diselesaikan pada periode perkembangan d. kapasitasindividu untuk menyelesaikan tugas 4. Tugas memainkan peran sesuai jenis kelamin, maksudnya a. berperilaku sesuai jenis kelamin b. bermain dengan teman yang berbeda jenis kelamin c. menampilkan berebagai peran dalam keseharian d. bermain peran yang menunjukkan perbedaan jenis kelamin 5. berikan 2 contoh karakteristik santri : mereaksi rangsangan intelektual a. ………………………….. b. …………………………. 6. Kelas rendah a. kelas yang berada di bawah b. kelas satu, dua dan tiga di madrasah ibtidaiyah c. siswa di sekolah katagori rendah d. siswa kelas kecil 7. membandingkan diri dengan orang lain merupakan a. sifat santri kelas rendah b. tugas santri kelas rendah Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 43
c. perkembangan santri kelas rendah d. karakteristik perkembangan santri kelas rendah
8. Santri kelas tinggi adalah santri yang berada di kelas a. Kelas enam b. Kelas emat, lima, enam c. Kelas yang berada di lantai atas d. Kelas unggulan 9. gemar membentuk kelompok sebaya, merupakan salah satu karakteristik santri di kelas tinggi, maksudnya adalah ….. a. santri berteman dengan banyak teman dari kelas manapun b. berkelompok dengan teman yang memiliki minat yang sama c. membentuk kelompok bermain d. terlibat dalam gank 10. identifikasi 2 (dua) manfaat mengetahui tugas perkembangan bagi pendidik adalah a. ………… b. …………
B. GLOSARIUM Aspek perkembangan : dimensi-dimensi pada diri individu yang berkembang. Aspek perkembangan memberikan gambaran karakteristik individu Belajar : usaha sadar individu untuk melakukan perubahan perilaku. Melakukan fungsi membutuhkan pengetahuan, menguasasi keterampilan, memiliki sikap yang positif dan pantang menyerah, serta memiliki keyakinan untuk dapat melakukan atau berbuat atas dasar suatu sistem nilai. Irama Perkembangan : cepat – lambatnya setiap aspek perkembangan individu pada rentang periode perkembangan
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 44
Kematangan : berhentinya pertumbuhan dan kesiapan kondisi fisik individu untuk siap melakukan suatu fungsi tertentu. Masa perkembangan : rentang waktu satu periode perkembangan Periode perkembangan : merupakan kerangka waktu dalam kehidupan individu yang menggambarkan suatu karakteristik Pertumbuhan : pertambahan sel, pertambahan dan penguatan tulang belulang, perkembangan otot, serta pertumbuhan organ-organ tubuh menjadi sempurna Perkembangan : pola gerakan atau perubahan diri individu, perubahan perilaku dan kemampuan yang dimulai dari sejak konsepsi dan secara kontinyu dalam seluruh rentang kehidupan individu. Tahap Perkembangan : Karakteristik perkembangan pada suatu periode perkembangan tertemtu Tempo perkembangan : kekuatan – kelemahan karakteristik perkembangan Tugas Perkembangan :
merupakan suatu tugas yangmuncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila gagal akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitann dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
C. DAFTAR PUSTAKA Rachmat Taufik Hidayat, 1989, Khazanah Istilah Al-Quran, Bandung : Mizan Santrok, John W, 2004, Life Span development, Boston : McGraw-Hill Syamsu Yusuf, 2002, Pengantar Psikologi, Bandung : Jurusan PPB FIP UPI ____________, 2004, Perkembangan Santri dan Remaja, Bandung : Rosda Karya Yusi Riksa Yustiana, 2006, Bimbingan dan konseling disekolah dasar, Bandung
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 45
D. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Tes formatif 1 1. A, pertumbuhan adalah perubahan berhubungan dengan ukuran dan kondisi fisik, salah satunya adalah perubahan pada tinggi badan 2. C, Perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan diri individu, perubahan perilaku dan kemampuan yang dimulai dari sejak konsepsi dan secara kontinyu dalam seluruh rentang kehidupan individu 3. B, Perkembangan pada dasarnya berkesinambungan tetapi perubahan kondisi atau perilaku dari perkembangan dapat menjadi hal yang berbeda atau sama sekali baru. Contoh perubahan yang terjadi dari ulat menjadi kupu-kupu atau kemampuan 4. B. Perkembangan merupakan pola perubahan dari sejak konsepsi dan secara kontinu dalam rentang kehidupan individu. Perubahan sangat kompleks karena merupakan hasil proses biologi, kognitif dan sosioemosional. 5. C. Perkembangan individu dipengaruhi oleh sistem lingkungan. Sejarah sosial adalah pengalaman yang diperoleh oleh individu dalam perkembangan yang mempengaruhi perkembangan individu pada tahap berikutnya. 6. A, irama perkembangan adalah cepat lambatnya perkembangan individu 7. D, Periode perkembangan adalah kerangka waktu dalam kehidupan individu yang
menggambarkan
karakteristik
individu,
meliputi
tahapan
perkembangan dan masa perkembangan 8. B, Periode bayi adalah periode dari sejak kelahiran hingga 18 atau 24 bulan, pada masa ini berkembang berbagai aktivitas psikologis awal. 9. A, tinggi badan yang diturunkan oleh orang tuanya merupakan pengaruh faktor herediter terhadap perkembangan 10. D, Perkembangan yang berkaitan dengan kemampuan individu untuk memperoleh tahu dan keterampilan berpikir Jawaban Tes Formatif 2
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 46
1. B. Kematangan masuk sekolah adalah kesiapan fisik ( pertumbuhan dan usia kronologis – 6 tahun) dan kesiapan psikologis (kematangan periode perkembangan ksantri-ksantri) untuk menyesuaikan diri (mengikuti, terlibat, menyelesaikan) dengan tuntutan sekolah (mengikuti proses pembelajaran – menerima dan memahami materi pembelajaran, mengelola diri untuk siap belajar dan menunjukkan sikap positif dalam belajar) 2. A, kemampuan mengontontrol diri adalah kemampuan untuk mengetahui, merasakan, dan dapat membantu diri sendiri untuk memenuhi kebutuhankebutuhan diri, diantara dapat buang sendiri di WC 3. C, tugas perkembangan adalah seperangkat tugas yang harus diselesaikan pada suatu periode tertentu sebagai prasyarat untuk memenuhi kebahagaiaan hidup (kemampuan melakukan fungsi-fungsi kehidupan) 4. A, memainkan peran sesuai jenis kelamin adalah berperilaku sesuai jenis kelamin yang dimiliki. Contoh santri perempuan berpakaian perempuan, bersikap lemah lembut, dan bermain dalam permainan perempuan 5. Jawaban menunjukkan respon-respon siswa/ santri terhadap stimulasi yang berhubungan dengan daya nalar, tugas akademik dan atau tuntutan intelektual di sekolah a. dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru tentang materi yang tengah diajarkan b. menunjukkan minat pada buku dan peralatan sekolah c. menunjukkan minat pada buku dan materi pelajaran d. menunjukkan keinginan untuk menyelesaikan tugas atau PR 6. B, di sekolah dasar/ madraah ibtidaiyah pembagian kelas dapat dikelompokkan menjadi kelas rendah dan kelas tingi. Kela rendah adalah kelas satu, dua dan tiga. Kelas tinggi adalah kelas empat , lima dan enam. 7. D, Salah satu karakteristik perkembangan, yaitu karakteritik aspek perkembangan kepribadian, santri membandingkan diri dengan teman sebaya untuk memperoleh rasa berkemampuan
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 47
8. B, di sekolah dasar/ madraah ibtidaiyah pembagian kelas dapat dikelompokkan menjadi kelas rendah dan kelas tingi. Kela rendah adalah kelas satu, dua dan tiga. Kelas tinggi adalah kelas empat , lima dan enam. 9. B, gemar membentuk kelompok sebaya makdusnya santri akan membentuk kelompok-kelompok yang berbeda bersama-sama dengan teman-teman yang diangap memiliki minat, kemampuan, kondisi yang dipersepsi sama 10. Tugas perkembangan adalah seperangkat tugas yang harus diselesaikan pada suatu periode terentu sebagai prasyarat untuk memenuhi fungsi sehingga individu memperoleh kebahagiaan. Orang dewasa yang berada disekitar santri memiliki kewajiban untuk memfasilitas santri mampu mencapai tugas perkembangan sehingga memiliki kesiapan untuk melakukan berbagai aktivitas yang diperlukan bagi dirinya. Pemahaman terhadap tugas perkembangan membuat guru memperoleh manfaat, antara lain : a. Memahami kondisi dan karakteristik santri/ santri b. Dapat mengembangkan proses pembelajaran yang mendukung pencapai atau pemenuhan tugas perkembangan c.
Dapat menyesuaikan metode pembelajaran dan pendekatan terhadap santri dengan karakteritik tugas perkembangan
d. Meprediksi masalah yang dihadapi santri karena belum terpenuhinya tugas perkembangan
Perkembangan Santri – konsep Perkembangan Page 48