MODEL PENDUGAAN PERSEDIAAN KARBON TEGAKAN AGROFORESTRI UNTUK PENGELOLAAN HUTAN MILIK MELALUI SKEMA PERDAGANGAN KARBON
TEDDY RUSOLONO
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul: MODEL PENDUGAAN PERSEDIAAN KARBON TEGAKAN AGROFORESTRI UNTUK PENGELOLAAN HUTAN MILIK MELALUI SKEMA PERDAGANGAN KARBON adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, 7 April 2006
Teddy Rusolono NIM 985094
ABSTRAK TEDDY RUSOLONO.
Model Pendugaan Persediaan Karbon Tegakan Agroforestri untuk Pengelolaan Hutan Milik Melalui Skema Perdagangan Karbon. Dibimbing oleh ENDANG SUHENDANG, UPIK ROSALINA WASRIN, RIZALDI BOER, dan DUDUNG DARUSMAN. Sejalan dengan makin meningkatnya peran jasa lingkungan hutan, maka sangat diperlukan adanya sistem dan metode penilaian yang sesuai agar pengelolaan hutan dapat memperoleh manfaat ekonomi langsung berkat adanya jasa lingkungan tersebut. Melalui Protokol Kyoto, jasa lingkungan dalam penyerapan karbon oleh hutan dihargai sebagai komoditi yang dapat diperdagangkan. Praktek agroforestri memiliki banyak keunggulan untuk masuk dalam pasar karbon, karena selain mendorong upaya menambah luasan hutan dan pengurangan emisi, juga memberikan insentif untuk menambah sumber pendapatan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat di pedesaan. Adanya metode pendugaan persediaan karbon yang terandalkan dan absah untuk tegakan agroforestri menjadi syarat keharusan bagi masuknya pengelolaan agroforestri dalam perdagangan karbon melalui skema Protokol Kyoto. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktorfaktor berikut model matematik yang dapat menjelaskan ragam potensi persediaan karbon melalui praktek agroforestri. Model yang dihasilkan dipergunakan untuk merumuskan metode pendugaan persediaan karbon pada tegakan agroforestri. Besarnya kandungan karbon ini selanjutnya dapat dipergunakan untuk menilai kemungkinan pengelolaan hutan milik melalui skema perdagangan karbon. Penelitian lapangan dilakukan pada tegakan agroforestri di lahan milik pada dua desa contoh, masing-masing di Desa Pecekelan (Kabupaten Wonosobo) dan di Desa Kertayasa (Kabupaten Ciamis). Pengukuran, pengamatan dan wawancara di lapangan dilakukan selama dua bulan, yaitu bulan Agustus dan September 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk struktur tegakan horizontal untuk tegakan agroforestri menyerupai huruf J-terbalik, walaupun berbeda dalam jenis pohon penyusunnya. Bentuk struktur tegakan seperti ini lazim ditemukan pada tegakan hutan tidak seumur atau hutan alam. Pendugaan persediaan karbon dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu memperhatikan bentuk struktur tegakan horizontalnya, menggunakan peubah kerapatan dan luas bidang dasar tegakan, atau menggunakan fungsi pertumbuhan dengan peubah umur tegakan. Komponen pohon merupakan bagian terpenting sumber persediaan karbon yang mencapai hampir 80% dari seluruh persediaan karbon agroforestri. Terdapat kecenderungan variasi yang tinggi untuk mengukur dan memonitor potensi persediaan karbon agroforestri, yang dapat menimbulkan masalah ketika menetapkan besarnya manfaat karbon yang dihasilkan untuk pihak pembeli. Namun petani dapat mengukur dan memonitor lahannya sendiri untuk melengkapi pendekatan sampling yang cenderung memiliki ketelitian yang rendah.. Manfaat penjualan karbon bersifat tambahan dalam praktek agroforestri, besarnya manfaat total yang diperoleh tergantung pada tambahan biaya transaksi yang diperlukan untuk proses mendapat pengakuan besarnya serapan karbon yang akan dihasilkan.
ii
ABSTRACT
TEDDY RUSOLONO. Prediction model of carbon stocks in agroforestry to support small-scale forest management through carbon trade scheme. Under supervision of: ENDANG SUHENDANG, UPIK ROSALINA WASRIN, RIZALDI BOER, and DUDUNG DARUSMAN.
In line with the increasing role of environmental service of forests, it is needed an appropriate assessment system and method in order to obtain direct benefits of such environmental services. Through the Kyoto Protocol, an environmental service of forests in term of carbon sequestration would become a promising commodity to be traded. Agroforestry practices have a great potentiality to participate in the carbon market, because they will not only provide an incentive to expand forest area and reduce emissions, but also at the same time improve income of rural communities. The excistance of reliable and valid method for estimating carbon stocks in agroforestry stand is a necessary condition to include agroforestry management in to carbon trade according to Kyoto Protocol scheme. However, since the carbon trade is a new issue, there are still some emerging problems particularly on how the carbon stocks can be determined and how the carbon benefits can be recognized by potential buyers. The objectives of this research are to characterize factors affecting the carbon stocks variation of agroforestry practices through mathematical models and to formulate estimation method of carbon stocks which can be used to assess small-scale forest managements through carbon trade scheme. This research was conducted in agroforestry stands located at the two sample villages in Wonosobo and Ciamis districts, in the period of August to September 2004. A full enumeration was carried out to estimate biomass and carbon stock of agroforestry stands. In addition, some interviews with the local farmers were conducted to know their approaches in managing the agroforestry stands. The results of this research showed that the horizontal structure of the agroforestry stands follows the reverse J shape, which is typically found in uneven-aged natural forests. Carbon stocks can be estimated by using parameters of the stand structure model, stand density and basal area as well as using yield function of carbon stock and stand age. Trees were the major carbon source that served about 80% of total carbon stocks in the agroforestry stands. There were high variations of carbon stocks in the agroforestry stands, which could lead to a difficulty in determining the carbon benefits. However, farmers can measure and monitor their own lands as a complement to the sampling approach which is still tend to produce less accuracy. In agroforestry practices, revenues obtained from the carbon trade are additional incomes which depend on the additional transaction costs required in the validation and verification processes.
iii
MODEL PENDUGAAN PERSEDIAAN KARBON TEGAKAN AGROFORESTRI UNTUK PENGELOLAAN HUTAN MILIK MELALUI SKEMA PERDAGANGAN KARBON
TEDDY RUSOLONO
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
iv
Judul Disertasi
: Model Pendugaan Persediaan Karbon Tegakan Agroforestri Untuk Pengelolaan Hutan Milik Melalui Skema Perdagangan Karbon
Nama
: Teddy Rusolono
NIM
: 985094
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof.Dr.Ir. Endang Suhendang, MS Ketua
Dr.Ir. Upik Rosalina Wasrin, DEA Anggota
Dr.Ir. Rizaldi Boer, M.Sc Anggota
Prof.Dr.Ir. Dudung Darusman, MA Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan
Dr.Ir. Dede Hermawan, MSc
Tanggal Ujian: 7 April 2006
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, MSc
Tanggal Lulus:
v
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmaanirrohim. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya sehingga disertasi ini dapat penulis selesaikan. Disertasi ini disusun untuk menggali manfaat jasa karbon yang dapat dihasilkan dari praktek agroforestri yang secara tradisional dilakukan di banyak tempat di Indonesia. Banyak yang percaya bahwa penjualan jasa lingkungan melalui mekanisme berbasis pasar bisa memberikan insentif yang mendorong upaya konservasi hutan dan pada waktu yang bersamaan menyediakan sumber pendapatan baru yang penting untuk peningkatan taraf hidup masyarakat yang sebelumnya terabaikan. Disertasi ini dapat diselesaikan dengan baik dengan bantuan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan pertama penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang mendalam kepada Prof.Dr.Ir. Endang Suhendang, MS selaku ketua komisi pembimbing, serta Dr.Ir. Upik Rosalina Wasrin, DEA, Dr.Ir. Rizaldi Boer, M.Sc, dan Prof.Dr.Ir. Dudung Darusman, MA, masing-masing selaku anggota komisi pembimbing,
yang telah banyak
memberikan saran, bimbingan dan nasehat yang sangat berarti bagi penyelesaian tugas akhir penulis. Selanjutnya penulis juga merasa berhutang budi kepada banyak pihak, karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Prof.Dr.Ir. Zahrial Coto, M.Sc yang saat itu menjabat Dekan Fakultas Kehutanan IPB dan Rektor IPB yang telah mengijinkan saya melanjutkan studi doktor di IPB.
Pimpinan dan pengelola BPPS yang telah
memberikan bantuan beasiswa pendidikan program doktor kepada penulis. Pimpinan dan staf pada Sekolah Pascasarjana IPB yang telah memberikan pelayanan yang baik selama saya menjadi mahasiswa. Rekan-rekan staf pengajar Kelompok Bidang Perencanaan Hutan dan staf pengajar lain di Departemen Manajemen Hutan dan seluruh jajaran pimpinan di Fakultas Kehutanan IPB yang selalu dalam situasi kebersamaan telah banyak memberikan masukan dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas studi.
Penulis juga
vi
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sumeri dan Bapak Suparman, atas kebaikannya yang tulus menyediakan tempat tinggal dan bantuan di lapangan selama masa penelitian, serta Sdr. Varian Triantomo, Sdr. Yudistira dan Sdr. Endim Dimyana, BScF, yang telah turut membantu penulis dalam pengumpulan data lapangan. Kepada mereka yang tercinta orang tua penulis, ayah-ibu kandung dan ayahibu (almarhumah) mertua yang senantiasa memberikan spirit kepada saya dengan bahasanya sendiri untuk terus mencari ilmu, adalah pelajaran yang sangat amat berharga. Untuk itu tentu tidaklah cukup hanya dengan mengucapkan terima kasih. Rasa bangga dan terima kasih tidak dapat saya sembunyikan khususnya kepada isteri Fitriani Tjipto Putranti dan putra-putri tercinta Amalina Dyani Putri dan Irshadi Dyan Satrioutomo, yang dengan sabar dan penuh pengertian mendampingi saya, serta doa yang selalu mereka panjatkan untuk saya dalam keseharian.
Karena mereka, semangat saya terus terpelihara untuk mencapai
derajat akademik tertinggi ini. Akhirnya penulis berharap kepada semua pihak yang telah membantu selama ini, agar apa yang telah dilakukannya menjadi amal shaleh baginya. Harapan penulis mudah-mudahan pikiran-pikiran yang tertuang dalam disertasi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dan para pihak yang peduli dengan pengembangan agroforestri untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat petani dan perbaikan kualitas lingkungan hidup, walaupun penulis sadari bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna.
Bogor, 7 April 2006 Teddy Rusolono
vii
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Murung Pudak (sebuah kota kecamatan di Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan) pada tanggal 24 Oktober 1962 dari pasangan H. Ribut Giono dan Hj. Rubingah, sebagai putera kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1974 penulis menamatkan pendidikan dasar pada SD Negeri Taman Bunga di Murung Pudak, pada tahun 1977 menamatkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri Tanjung, dan pada tahun 1981 tamat dari SMA Negeri Tanjung. Pendidikan dasar hingga sekolah menengah tersebut seluruhnya berada di wilayah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Penulis diterima di IPB pada tahun 1981 dan pada tahun 1986 menyelesaikan gelar sarjana kehutanan (S1) pada Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB.
Pada tahun 1987
penulis diterima bekerja sebagai staf pengajar Fakultas Kehutanan IPB dan terdaftar sebagai staf pengajar pada Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB hingga sekarang. Penulis melanjutkan studi S2 pada Program Studi Statistika Terapan, Program Pascasarjana IPB pada tahun 1989 dengan beasiswa TMPD Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan memperoleh gelar magister sains pada tahun 1994. Sejak tahun 1998 penulis mulai menempuh program doktor (S3) pada Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan, Sekolah Pascasarjana IPB yang selain dibiayai sendiri juga memperoleh beasiswa BPPS Departemen Pendidikan Nasional. Penulis menikah dengan drg Fitriani Tjiptoputranti pada tahun 1989, dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Amalina Dyaniputri (putri) dan Irshadi Dyan Satrioutomo (putra).
viii
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ..………………………………………………………..
viii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………...........
x
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………
xii
PENDAHULUAN Latar Belakang ………………………………………………...................... Perumusan Masalah Penelitian ……………………………………………. Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. Hipotesis Penelitian ……………………………………………………….. Manfaat Hasil Penelitian …………………………………………………..
1 3 4 5 5
TINJAUAN PUSTAKA Biomassa dan Sekuestrasi Karbon ………………..............……………...... Pendugaan Persediaan Karbon dalam Tegakan Hutan…………..……..... Masalah Simpanan Tetap (Permanence) dalam Karbon Hutan ..………..... Metode untuk Perhitungan Neraca Karbon Hutan……................................ Pendekatan Finansial untuk Perhitungan Manfaat Karbon Hutan................. Pengertian Agroforestri……….…………………………………………… Penyimpanan Karbon Melalui Praktek Agroforestri………………………. Model Pendugaan Pertumbuhan dan Hasil Tegakan ………………………
6 8 14 15 21 23 26 33
METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pendekatan Masalah ………………………………………….... Lokasi dan Waktu Penelitian …………………..………………………..... Metode Penelitian ...……………………………………………………….. Pengumpulan dan Pengolahan Data …..……………………………….. Analisis Data …..………………………………………………………..
34 37 38 38 47
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Desa Pecekelen ……………………………………………………………. Desa Kertayasa……………………………………………………………..
52 57
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Umum Agroforestri dan Keanekaragaman Jenis….……........ Ciri-ciri Tempat Tumbuh Tegakan Agroforestri…..……………………..... Struktur Horizontal Tegakan Agroforestri………..……………………….. Keragaman Persediaan Karbon Tegakan Agroforestri…………...………... Fungsi Alometrik Biomassa Pohon ......................................................... Perbandingan dengan Persamaan Alometrik Biomassa Lain................... Persediaan Karbon Menurut Sumber Biomassa dan Variasinya…..…… Ketelitian Pendugaan Persediaan Karbon dan Pengembangan Metode Inventarisasi Karbon ………………………….....………………………… Sumber Karbon dan Ketelitian Pendugaannya...……………………….. Pengaruh Intensitas Sampling dan Luas Satuan Contoh.………………. Implikasi Metode Inventarisasi Karbon pada Tegakan Agroforestri…...
62 66 69 74 74 81 82 94 94 97 99
Halaman Model Pendugaan Persediaan Karbon Tegakan Agroforestri……………... Pendekatan Struktur Tegakan .…………………………………………. Pendekatan Peubah Tegakan ………………………………………....... Pendekatan Fungsi Pertumbuhan Tegakan …………………………….. Penggunaan Model Penduga Persediaan Karbon ...…………………..... Prospek Pengelolaan Agroforestri Melalui Skema Perdagangan Karbon Ditinjau dari Aspek Finansial ....................................................................... Satuan Proyek, Pola Agroforestri, Komponen Biaya dan Pendapatan, serta Metode Perhitungan Karbon ……………………………………… Perbandingan Besarnya NPV dan BCR Dalam Pengelolaan Agroforestri Dengan dan Tanpa Skema Perdagangan Karbon................ Implikasi Skema Perdagangan Karbon terhadap Praktek Agroforestri
101 101 104 108 113
117 123
SIMPULAN DAN SARAN………………………………………………..
125
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
127
LAMPIRAN………………………………………………………………..
136
114 115
vii
DAFTAR TABEL Halaman 1
Matriks keputusan gudang karbon utama yang perlu diukur dan dimonitor untuk berbagai contoh proyek karbon berbasis hutan (Brown 1999a).........................................................................................
9
Tingkat ketepatan dan kemudahan implementasi pengukuran gudang karbon yang berbeda dalam ekosistem hutan (Hamburg 2000)………..
9
3
Praktek-praktek agroforestri yang utama di wilayah tropis (Nair 2002)
25
4
Contoh praktek agroforestri yang secara potensial membantu menstabilkan emisi GRK dan menyerap atau menyimpan C pada biosfer daratan (Dixon 1995) ……...………………………..…………
28
Potensial simpanan karbon (MgC/ha) dan biaya proyek (US$/MgC) untuk sistem agroforestri menurut wilayah ekologi di beberapa negara tertentu (Dixon 1995)…………………………...……………………...
29
6
Persamaan alometrik penduga biomassa pohon di lokasi penelitian .....
41
7
Distribusi pengambilan contoh tegakan agroforestri di lokasi penelitian ………………………………………………………………
43
8
Pola penggunaan lahan di Desa Pecekelan……………………….........
53
9
Sebaran sumber mata pencaharian utama penduduk Desa Pecekelan tahun 2002……………………………………………...........................
54
10
Potensi sengon pada hutan rakyat di Desa Pecekelan…………….........
55
11
Harga jual rata-rata kayu sengon pada tingkat petani di Desa Pecekelan tahun 2004..............................................................................
56
12
Pola penggunaan lahan di Desa Kertayasa………………………..........
58
13
Sebaran sumber mata pencaharian utama penduduk Desa Kertayasa tahun 2002……………………………………………..........................
59
Harga jual rata-rata kayu pada tingkat petani di Desa Kertayasa tahun 2004.........................................................................................................
61
Keanekaragaman jenis pohon tegakan agroforestri di Desa Pecekelan………………………………………………………….........
63
Keanekaragaman jenis pohon tegakan agroforestri di Desa Kertayasa………………………………………………………….........
64
Karakteristik umum pola agroforestri di Desa Pecekelan dan Kertayasa……………………………………………………………….
65
Beberapa sifat tanah dan ciri tempat tumbuh tegakan agroforestri Desa Pecekelan dan Desa Kertayasa…………………….................………...
68
Nilai konstanta untuk koefisien model persamaan struktur tegakan pola agroforestri murni dan agroforestri kebun-campuran..……….......
71
2
5
14 15 16 17 18 19
viii
Halaman 20 21 22 23 24 25 26 27 28
29
30
31 32
33
34
Kondisi rata-rata dimensi tegakan agroforestri murni dan kebuncampuran............................................…………………………….……
74
Karakteristik 30 pohon contoh yang digunakan untuk menyusun persamaan alometrik biomassa sengon (P. falcataria)……………........
76
Kerapatan kayu dan kadar air rata-rata pohon contoh sengon (P. falcataria)……………………………………………………..........
76
Sebaran biomassa pohon menurut bagian-bagian jaringan pohon pada beberapa jenis pohon hutan tanaman.....……………………………….
77
Matriks korelasi sederhana hubungan antara beberapa peubah dimensi pohon dan biomassa bagian jaringan pohon sengon (P. falcataria)…...
78
Beberapa persamaan alometrik untuk pendugaan biomassa pohon biomassa bagian jaringan pohon Sengon (P. falcataria)…….................
80
Rata-rata sebaran persediaan karbon di atas permukaan tanah menurut sumber biomassanya pada agroforestri murni dan kebun-campuran......
93
Persamaan matematik pendugaan potensi karbon melalui peubah struktur tegakan pada agroforestri murni dan kebun-campuran..............
103
Matriks korelasi sederhana hubungan antara peubah tegakan dengan persediaan karbon tegakan pada agroforestri tegakan murni dan kebun-campuran...........................................................................……...
104
Persamaan matematik pendugaan potensi persediaan karbon melalui peubah tegakan pada agroforestri tegakan murni dan kebuncampuran……………………………………………………………….
106
Persamaan matematik pendugaan persediaan karbon tegakan melalui fungsi pertumbuhan pada agroforestri tegakan murni dan kebuncampuran……………………………………………………………….
109
Perkembangan persediaan karbon tegakan dengan pendekatan fungsi pertumbuhan untuk agroforestri tegakan murni dan kebun-campuran...
112
Rata-rata biaya dan pendapatan pengelolaan agroforestri untuk skema perdagangan karbon, dengan pendekatan laju rata-rata persediaan karbon dan t-CER (dalam USD/tonC) …………………………………
117
Analisis sensitivitas kelayakan pengelolaan agroforestri dengan dan tanpa skema perdagangan karbon akibat perubahan harga CER dan suku bunga, pada kondisi biaya transaksi tetap (a), naik 20% (b), dan turun 20% (c), dihitung dengan pendekatan laju rata-rata persediaan karbon.………………..………………………………………………...
119
Analisis sensitivitas kelayakan pengelolaan agroforestri dengan dan tanpa skema perdagangan karbon akibat perubahan harga CER dan suku bunga, pada kondisi biaya transaksi tetap (a), naik 20% (b), dan turun 20% (c), dihitung dengan pendekatan t-CER………….………...
120
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Perbandingan manfaat karbon yang dihitung dengan metode ASM, SCM dan ton-year pada tegakan hutan tanaman dengan daur 25 tahun, garis dasar dianggap nol (Pedroni & Locatelli 2003) ………..
19
2 Perhitungan manfaat karbon yang dihitung dengan pendekatan CER sementara (t-CER) pada tegakan hutan tanaman dengan daur 25 tahun, garis dasar dianggap nol (Pedroni & Locatelli 2003)................
20
3 Diagram alir kerangka pemecahan masalah ……………………........
36
4 Peta situasi lokasi penelitian…………………………………………
37
5 Bagan pembuatan jalur dan petak ukur dalam satu unit pemilikan lahan......................................................................................................
45
6 Bagan pembuatan petak ukur untuk pengukuran serasah dan tumbuhan bawah...................................................................................
45
7 Perbandingan model struktur tegakan agroforestri pola tegakan murni (a) dan kebun-campuran (b) pada berbagai umur tegakan.……
72
8 Perbandingan proporsi rata-rata bagian batang, cabang, ranting dan daun terhadap total biomassa bagian atas pohon sengon pada berbagai ukuran diameter pohon…………………………………......
77
9 Perbandingan kurva persamaan alometrik biomassa pohon sengon yang disusun pada lokasi yang berbeda...............................................
82
10 Perbandingan pendugaan biomassa tegakan bagian atas pada agroforestri murni (a) dan kebun-campuran (b) yang dihitung menggunakan persamaan alometrik jenis (sumbu mendatar) dan memakai kerapatan kayu dalam persamaan Ketterings (sumbu tegak)
83
11 Perkembangan persediaan karbon menurut umur tegakan pada pola agroforestri murni (a) dan kebun-campuran (b)……………..………
85
12 Perbandingan persediaan karbon tanaman kopi pada agroforestri murni (PC) dan kebun-campuran (KY) pada berbagai umur tegakan.................................................................................................
89
13 Perbandingan persentase karbon tanaman kopi terhadap total persediaan karbon pada agroforestri murni (PC) dan kebuncampuran (KY) pada berbagai umur tegakan......................................
89
14 Perbandingan persediaan karbon dari serasah kasar pada berbagai umur tegakan agroforestri murni (PC) dan kebun-campuran (KY) …
90
15 Perbandingan persediaan karbon tumbuhan bawah pada berbagai umur tegakan agroforestri murni (PC) dan kebun-campuran (KY)….
91
x
Halaman 16 Persediaan karbon tanah pada agroforestri murni (PC) dan kebuncampuran (PN).....................................................................................
92
17 Keragaan koefisien variasi persediaan karbon menurut umur tegakan pada agroforestri tegakan murni (a) dan kebun campuran (b)…....….
95
18 Hubungan antara pengaruh intensitas sampling dengan besarnya kesalahan sampling pada berbagai umur tegakan agroforestri.............
98
19 Hubungan antara pengaruh luas satuan sampling dengan besarnya kesalahan sampling pada berbagai umur tegakan agroforestri.............
99
20 Kurva pertumbuhan persediaan karbon tegakan agroforestri murni…
110
21 Kurva pertumbuhan persediaan karbon tegakan agroforestri kebuncampuran……………………………………………………………..
111
22 Perubahan NPV dan BCR untuk analisis kelayakan agroforestri dalam skema perdagangan karbon akibat perubahan harga CER dan suku bunga, pada kondisi biaya transaksi tetap (a), naik 20% (b), dan turun 20% (c), yang dihitung dengan pendekatan laju rata-rata persediaan karbon…………………………………………………….
121
23 Perubahan NPV dan BCR untuk analisis kelayakan agroforestri dalam skema perdagangan karbon akibat perubahan harga CER dan suku bunga, pada kondisi biaya transaksi tetap (a), naik 20% (b), dan turun 20% (c), yang dihitung dengan pendekatan t-CER…………….
122
xi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Identitas pemilik lahan dan keterangan kondisi lokasi agroforestri yang menjadi contoh penelitian ……………………………………..
137
2 Hasil analisis ciri-ciri fisik dan kimia tanah di lokasi penelitian Desa Pecekelan (Wonosobo) dan Desa Kertayasa (Ciamis) ………………
138
3 Daftar peubah untuk penyusunan model alometrik pendugaan biomassa pohon sengon .......................................................................
140
4 Daftar peubah untuk penyusunan model hubungan persediaan karbon tegakan dengan struktur tegakan agroforestri ........................
141
5 Daftar peubah untuk penyusunan model hubungan persediaan karbon tegakan dengan dimensi tegakan agroforestri ........................
142
6 Hasil pengolahan data model hubungan persediaan karbon tegakan dengan struktur tegakan agroforestri .................................................. 7 Plot peluang normal sisaan dari persamaan matematik pendugaan potensi persediaan karbon dengan peubah struktur tegakan, (a) Tegakan murni, (b) Tegakan campuran .............................................. 8 Plot tebaran nilai sisaan baku dari persamaan matematik pendugaan potensi persediaan karbon dengan peubah struktur tegakan, (a) Tegakan murni, (b) Tegakan campuran............................................... 9 Hasil pengolahan data model hubungan persediaan karbon tegakan dengan dimensi tegakan agroforestri ..................................................
143
148
149 150
10 Plot peluang normal untuk sisaan dari persamaan matematik pendugaan potensi persediaan karbon dengan peubah tegakan, menggunakan peubah luas bidang dasar dan kerapatan tegakan, (a) Tegakan murni, (b) Tegakan campuran ..............................................
170
11 Plot tebaran nilai sisaan baku dari persamaan matematik pendugaan potensi persediaan karbon dengan peubah tegakan, menggunakan peubah luas bidang dasar dan kerapatan tegakan, (a) Tegakan murni, (b) Tegakan campuran..........................................................................
171
12 Hasil pengolahan data model hubungan persediaan karbon tegakan dengan pendekatan fungsi pertumbuhan tegakan agroforestri ............ 13 Hasil pengolahan data pengujian perbandingan penentuan biomassa karbon tegakan dengan menggunakan persamaan alometrik biomassa dan persamaan Ketterings.................................................... 14 Contoh hasil analisis biaya dan manfaat pengelolaan agroforestri dengan dan tanpa skema perdagangan karbon, dengan pendekatan laju rata-rata persediaan karbon ..........................................................
178
15 Contoh hasil analisis biaya dan manfaat pengelolaan agroforestri dengan dan tanpa skema perdagangan karbon, dengan pendekatan tCER .....................................................................................................
186
172
176
xii