ADAADNAN ABDULLA ADNAN ABDULLAH
MISTERI TUHAN ANTARA ADA DAN TIADA
Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com
DAFTAR ISI
Daftar Isi ……………………………………… Pendahuluan …………………………………..
3 5
1. Terminologi Tuhan ………………………. 2. Agama-agama di Dunia …………………..
10 13
2
2.1 Agama Zoroaster …………………….. 2.2 Agama Hindu ………………………... 2.3 Agama Buddha ……………………..... 2.4 Agama Tao ……….………………….. 2.5 Agama Konghucu ……………………. 2.6 Agama Yahudi ……………………….. 2.7 Agama Kristen …………..…………… 2.8 Agama Islam …………………………. 2.9 Agama Sikh ………………………….. Fenomena Kehidupan Beragama ………… Benarkah Tuhan Ada? ……………………. Filsafat dan Teori Tentang Tuhan ………… Tuhan Dalam Realitas Alam Dan Kehidupan 6.1 Naluri Manusia ………………………… 6.2 Alam Semesta …………………………. - Penciptaan Alam Semesta ..………… - Fungsi Peredaran Benda Langit …….. - Hukum Alam dan Prosesnya..………. - Penciptaan Manusia ………..………..
14 16 18 21 23 25 28 30 33 34 42 49 65 70 80 80 85 88 91
- Struktur Tubuh Manusia …………. - Penciptaan Hewan dan Tumbuh-tumbuhan - Kesatuan Alam …………………… 6.3 Realitas Kemajuan Teknologi ……… 7.4 Rahasia Takdir ……………………… 7. Kesimpulan ……………………………… Daftar Pustaka ……………………………….. Ucapan Terima kasih …………………………
113 121 130 140 147 171 177 183
3. 4. 5. 6.
3
Tentang Penulis ..……………………………..
4
184
PENDAHULUAN
Mendengar kata Tuhan, persepsi kita tentu akan mengarah kepada sesuatu yang mempunyai sifat-sifat yang superior. Tuhan diyakini sebagai sesuatu yang Maha Ada, Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan seterusnya. Meskipun semua agama mengakui keberadaan dan eksistensi Tuhan, namun sepanjang sejarah, berbagai kelompok manusia mempunyai persepsi yang berbedabeda tentang Tuhan.
Tuhan yang kita pahami dan yakini saat ini, bisa jadi berbeda dengan Tuhan yang dipahami oleh orang lain. Ada Tuhan menurut agama Islam, Tuhan menurut agama Kristen, Tuhannya orang Yahudi, Tuhannya orang Hindu, 5
Tuhannya ajaran Buddha, Tuhannya ajaran Kong Hu Cu, Tuhan menurut para filsuf, Tuhannya para ilmuwan, Tuhannya kaum liberal dan materialisme, Tuhannya artis Holywood, dan seterusnya. Pemahaman, persepsi, dan keyakinan seseorang tentang Tuhan memiliki perbedaan, sekalipun bisa jadi obyek Tuhan yang dimaksud adalah sama.
Sebagian orang yang memahami Tuhan hanya sebagai sosok yang Maha Kuasa, membayangkan Tuhan seperti sosok yang sangat berkuasa, pemarah, kejam, dan haus akan sesembahan atau sesajian. Oleh karenanya mereka melakukan berbagai macam ritual penyembahan kepada Tuhan agar mereka terbebas dari murka Tuhan dan ganasnya alam. Sebagian orang lagi yang memahami Tuhan hanya sebagai sosok
yang Maha Penolong, hanya menjadikan
Tuhan sebagai tempat untuk meminta pertolongan pada saat mereka sedang mengalami kesulitan dalam hidup. Bahkan yang lebih ironis lagi, sebagian orang hanya menjadikan Tuhan sebagai pengusir setan, manakala 6
mereka sedang mengalami ketakutan terhadap gangguan makhluk halus.
Tuhan, antara ada dan tiada. Tuhan ada pada saat kita ingat pada-Nya, pada saat kita sedang berdoa, atau pada saat kita sedang beribadah kepada-Nya. Namun, Tuhan bisa menjadi tidak ada, pada saat kita sedang sibuk melaksanakan aktivitas keseharian kita, pada saat kita sedang
bersenang-senang,
gembira,
tertawa,
berdua
dengan kekasih kita, atau pada saat kita merasa doa-doa kita kepada-Nya tidak dikabulkan. Tuhan seperti sosok yang bisa muncul kapan saja, dimana saja, dan juga bisa menghilang dan terlupakan begitu saja, tergantung pada situasi, kondisi fisik dan psikologis kita.
Sebagian orang yang berpaham atheis atau orang yang memandang segala sesuatu hanya berdasarkan apa yang dapat dilihat, disentuh, atau dapat ditangkap oleh 7
panca
indera,
tentu
akan
menganggap
Tuhan
itu
sesungguhnya tidak ada dan tidak pernah ada. Menurut mereka, Tuhan hanya ada dalam khayalan manusia yang mempunyai pengharapan besar terhadap sesuatu yang lebih kuat dan berkuasa, sebagai tempat untuk memohon pertolongan dan perlindungan dari ganasnya alam. Manusia pada saat berdoa, mengira dirinya mempunyai hubungan yang langsung dengan realitas yang lebih tinggi (Tuhan), akan tetapi sebenarnya ia hanya berhubungan dengan dirinya sendiri.
Sementara para ahli agama dan filsuf yang mempelajari agama secara lebih mendalam, meyakini Tuhan itu ada. Mereka meyakini Tuhan sebagai satusatunya dzat dengan sifat-sifatnya yang mutlak dan superior. Tuhan yang Maha Ada, Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Pengasih, dan seterusnya. Oleh karenanya hanya kepada Tuhanlah kita bergantung atas segala sesuatu. Tuhan bukan hanya sekedar realitas yang patut disembah dan dimintai pertolongan, akan tetapi Dia adalah 8
sumber dari segala sumber nilai dalam kehidupan kita.
Demikianlah,
selama
ribuan
tahun,
Tuhan
dipahami secara berbeda-beda oleh umat manusia di berbagai belahan dunia. Meskipun semua agama yang ada mengakui eksistensi Tuhan sebagai sesuatu yang Maha Ada, Maha Pencipta, dan Maha Kuasa yang patut disembah, hingga kini, Tuhan tetaplah sebuah misteri yang tak terjangkau oleh pikiran manusia.
9
1. TERMINOLOGI TUHAN
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai misteri
Tuhan,
ada
baiknya
terlebih
dahulu
kita
menyamakan persepsi kita mengenai Tuhan dalam hal ini.
10
Menurut Aristoteles, seorang ahli filsafat terbesar Yunani, Tuhan adalah Penggerak tak tergerakkan yang menyebabkan semua gerakan dan perubahan. Plato, filsuf Yunani lainnya yang juga merupakan guru dari Aristoteles, menggambarkan Tuhan sebagai Sang Pencipta dan Idea Tertinggi dari alam idea. Plato inilah orang pertama yang menggunakan istilah theologia. Adapun Menurut Karen Armstrong, Tuhan atau Godhead adalah sumber realitas yang tak dapat dijangkau dan tersembunyi.
Dalam ajaran agama Kristen, Tuhan adalah Allah yang Maha Kudus dan Tritunggal (Trinitas), yaitu Tuhan Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Sedangkan menurut orang Yahudi, Tuhan adalah Yahweh yang Maha Esa yang menyelamatkan bangsa Yahudi dari penindasan di Mesir dan menurunkan kitab Taurat kepada mereka. Adapun menurut
ajaran
Islam,
Tuhan
adalah
Allah
Subhanahuwata’ala sebagai satu-satunya Tuhan, tiada tuhan lain selain Allah, tidak beranak dan tidak diperanakkan. 11
Dari beberapa pemahaman yang berbeda tersebut, kita dapat menemukan persepsi yang sama, yaitu adanya pengakuan atas sesuatu zat yang diyakini eksistensi-Nya. Adapun pengertian Tuhan yang sesungguhnya akan kita bahas di sini adalah sesuatu yang menciptakan dan menguasai alam semesta ini. Tuhan dalam kapasitasnya sebagai Pencipta dan Penguasa Tunggal alam semesta ini, tentunya wajib mempunyai sifat-sifat yang mutlak dan superior.
Sifat-sifat superior Tuhan yang mutlak itu, antara lain adalah Maha Ada, Maha Esa, Maha Permulaan, Maha Hidup, Maha Agung, Maha Suci, Maha Mulia, Maha Sempurna, Maha Perkasa, Maha Kekal, Maha Terpuji, Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Bijaksana, Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Mengawasi, Maha Benar, Maha Adil, Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Sejahtera, Maha Melindungi,
Maha
Pemelihara,
Maha
Perhitungan, Maha Pengampun, dan seterusnya. 12
Pembuat
2. AGAMA-agama di dunia
13
Manifestasi dari kepercayaan kepada Tuhan adalah beragama. Pada prinsipnya, agama adalah suatu ajaran atau isme yang mengakui adanya Tuhan sebagai Pencipta dan Penguasa alam semesta ini. Setiap agama memiliki pemahaman dan defenisinya masing-masing tentang Tuhan.
Di dunia ini ada ribuan agama, tidak diketahui berapa jumlah pastinya. Setidaknya ada beberapa agama populer dan memiliki banyak penganut, antara lain adalah agama Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, Tao, Sikh, dan Zoroaster. Seperti apa konsep mengenai Tuhan menurut agama-agama tersebut? Mari kita telusuri satu per satu.
14