Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.
Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya Akses Masyarakat ke Fasilitas Kesehatan yang Bermutu 2. Meningkatnya Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 3. Meningkatnya Gizi Masyarakat 4. Meningkatnya Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 5. Meningkatnya Sumberdaya Kesehatan di semua Tingkatan Pelayanan Kesehatan 6. Meningkatnya Lingkungan Sehat 7. Meningkatnya Derajat Kesejahteraan Keluarga 8. Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga Berencana Pencapaian sasaran dan indikator pada misi Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.77 Pencapaian Indikator dan Misi IV
Dari 8 sasaran yang ada pada misi V, 25% (2 sasaran) telah tercapai sesuai dengan target, sedangkan 75% (6 sasaran) telah dilaksanakan tetapi belum tercapai sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Untuk indikator pada misi V ini terdapat 63 indikator kinerja dimana 67% (42 indikator) telah terlaksana, sedangkan 33% (21 indikator) telah dilaksanakan tetapi belum dapat terealisasi sesuai dengan target. Evaluasi terhadap masing-masing kinerja sasaran yang ada pada misi V adalah sebagai berikut:
LKjIP Tahun 2015
III
103
1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Akses Masyarakat ke Fasilitas Kesehatan yang Bermutu. Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran ini telah dilakukan pengukuran pada 18 indikator kinerja sebagai berikut : Tabel 3.78 Capaian Kinerja Sasaran 49 SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Akses Masyarakat ke Fasilitas Kesehatan yang Bermutu INDIKATOR KINERJA 1.
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiiki kompetensi kebidanan Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
2. 3. 4. 6. 7. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
99,97 100
99,98
100
100
99,98
100
100
97,10
Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani
100
100
Angka kelangsungan hidup bayi
Angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup Cakupan pelayanan kesehatan peserta KB aktif Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Pelayanan kesehatan penduduk miskin di RSUD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang diberikan sarana kesehatan (RS) di kabupaten Rata-rata capaian sasaran
96 90
0,98 -
-
97,89 99,48
100
127,16 75,33 98,5
100
100
100
100 92
100 100 100
-
11,17 68,59
-
Target
R
CK
Target Akhir RPJMD
95
90,98
95,77
95
187
100
100
90
95
94,89 92,35
97,21
95
93,89
98,83
100
100
101 99 90 65
0,983
27,42 97,48 87,25 0,99
100
-
100
100
100
100
-
-
98,74
100
100
100
100
90,5
100 100
96,94
90 65
100
0
100
99
99
83,4
TAD
80
98,46
11
-
100
100
79,86
19,02
83,1
100
16,82
14,7
14
95
0,992
16,35 92,43
15,17 92,49
95
100
11,15
-
99,88
95
8,5
100
-
100
99,29 0,989
86 -
CK
100
97
-
R
2015
92,41 94,30 99,26
Cakupan kunjungan bayi
Cakupan pelayanan anak balita
9.
92,4
CK
93,3
Cakupan kunjungan neonatus (KN1)
8.
R
2014
Cakupan pelayanan nifas
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
5.
2013
100 100 100 100
68,8
6,8
70,61
13,8
100
100
100
100
100 100
94,79
80
100 100
Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja
Capaian kinerja sasaran “meningkatnya akses masyarakat ke fasilitas kesehatan yang bermutu” diatas menunjukan pencapaian 94,79 %. Dari 18 indikator pada sasaran ini rata-rata pencapaiannya adalah 92,2%, hal ini disebabkan oleh beberapa indikator yang belum mencapai target diantaranya : Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup mengalami peningkatan dari Tahun 2014 sebesar 92,43% menjadi 7061 % di Tahun 2015, walaupun LKjIP Tahun 2015
III
104
demikian capaian ini masih dibawah target MDG’s 2015, tetapi diatas target akhir RPJMD. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup juga mengalami peningkatan dari Tahun 2014 sebesar 92,49% menjadi 79,86%, walaupun demikian capaian ini masih dibawah target MDG’s 2015, tetapi diatas target akhir RPJMD. Adapun alternatif pemecahan masalah yang telah dilakukan adalah melalui : Intervensi untuk percepatan penurunan AKB (Angka Kematian Bayi) dan AKBA (Angka Kematian Balita) diantaranya adalah melalui strategi sederhana dengan asuhan antenatal dan asuhan
profesional Gambar 3.10 Sistem informasi Puskesmas kunjungan dokter spesialis anak kepada ibu hamil/melahirkan melalui puskesmas untuk mendeteksi dini penyakit penyerta pada bayi baru lahir secara berkala back up Rumah Sakit untuk semua kasus peningkatan keterampilan tenaga kesehatan dan koordinasi jejaring rujukan antara bidan, puskesmas dan Rumah sakit. 140 109,02
AKI per 100.000 KH
120
127,16
88,92
100 80
62,43
60 40 27,82
20
Gambar 3.11 Grafik Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Temanggung Tahun 2011 - 2015
0 2011
2012
2013 Tahun
2014
2015
Dari beberapa indikator yang nilai capaiannya 100, keberhasilan capaian indikator AKI (Angka Kematian Ibu) terasa sangat istimewa karena kematian ibu mengalami penurunan dari 14 jiwa di Tahun 2014 menjadi hanya 3 jiwa di Tahun 2015. Angka ini menjadikan AKI di Kabupaten Temanggung peringkat satu terendah di Jawa Tengah. 20 18
16,82
AKB per 1.000 KH
16
15,17
17,53
14
12,21
12 10
9,7
8 6 4 2
Gambar 3.12 Grafik Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup di Kabupaten Temanggung Tahun 2011 -2015
0 2011
2012
2013
2014
2015
Tahun
LKjIP Tahun 2015
III
105
Secara keseluruhan dalam rangka mendukung keberhasilan pada sasaran meningkatnya akses masyarakat ke fasilitas kesehatan yang bermutu pada Tahun 2015 dialokasikan anggaran sebesar Rp.6.840.986.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 6.805.243.750,- atau 99,46%. Keberhasilan sasaran ini didukung oleh beberapa program yaitu: Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. 2. Sasaran Strategis : Meningkatnya Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran ini dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3. 79 Capaian Kinerja Sasaran 50 SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit INDIKATOR KINERJA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Angka kesembuhan penderita TBC BTA positif (CR/Cure Rate) Angka penemuan kasus TBC BTA positif (CDR/Case Detection Rate) Prevalensi HIV pada penduduk usia dewasa Proporsi penduduk usia 15-24 thaun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS Cakupan penemuan penderita pneumonia balita Cakupan penemuan penderita diare CFR (Angka kematian) Diare per 10.000 penduduk Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk Inciden Rate DBD (Demam Berdarah Dengue) per 100.000 penduduk CFR atau Angka kematian DBD
Penderita DBD yang ditangani Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Proporsi anak umur 1 Tahun diimunisasi Campak Acute Flaccid Paralysis(AFP) rate per 100.000 penduduk usia <15 Tahun Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam Cakupan penderita diare yang ditangani Rata-rata capaian sasaran
Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja
LKjIP Tahun 2015
2013
2014
R
CK
87
100
-
-
36,78 52,54 -
33,9 90 <1 -
<20
R
2015
CK
86,60 99,50 32
45,70
-
TAD
0
100
100
100
0,012
100
0,01
100
42,40 39,90 66,50 100
0,001
0
5,26
-
<2 100
100
-
-
100
0,25 100
100 100 100
4
100 100
100
97,78 100
82,70
R
CK
>87
88,0
100
>87
<0,05
0,04
100
<0,05
70
70
62,5
100
<1
0,02
100
<20
66,1
90 <1
-
95
100
100
>2 ks
100
100
100
88,20
65
46,6
<1 100
100
53,6
30,3
8
100
37,5
65
100
99,65 99,65 99,65 99,65 -
Target
Target Akhir RPJMD
100
100
0,01 0,01 100
100 100 0
100
70 70 90 <1 <1
<20
100
<1 100
100
95
99,7
99,7
5 ks
100
4 ks
100
100
98,1 100 100
100 87,5
III
100
100
106
Sasaran “meningkatnya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit” selama Tahun 2015 rata-rata capaiannya adalah sebesar 87,5%. Sedangkan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan sasaran ini antara lain : Inciden rate DBD per 100.000 penduduk di Kabupaten Temanggung sangat tinggi mengakibatkan persentase capaian 0% (cakupan 66,1% dari target <20%) di Tahun 2015. Sebagian besar kasus DBD adalah kasus impor atau dari luar Kabupaten Temanggung sehingga terjadinya penularan setempat atau indigenus khususnya di 6 kecamatan (Pringsurat, Kranggan, Temanggung, Parakan, Ngadirejo dan Kedu) dan di 20 desa serta Tahun 2015 merupakan puncaknya siklus 5 Tahunan untuk kasus DBD. Penemuan penderita pneumonia balita Tahun 2015 masih rendah yaitu 30,3 dari target 65 dengan persentase capaian hanya 46,6%, capaian ini mengalami penurunan bila dibandingkan Tahun 2014 yaitu 66,50% tetapi masih dibawah target akhir RPJMD yaitu sebesar 70 dan target SPM Bidang Kesehatan sebesar 100%. Hal ini disebabkan data yang diperoleh belum mencakup dari semua sarana pelayanan kesehatan (dokter praktek swasta, BPS, klinik swasta belum melaporkan kasus pneumonia ke Dinkes), anggapan masyarakat bahwa penyakit pneumonia adalah penyakit berat sehingga keluarga pasien langsung memeriksakan anaknya ke dokter keluarga dan masih adanya perbedaan persepsi dalam penatalaksanaan diagnosa pneumonia antara klinis dan program. Angka penemuan kasus TBC BTA positif (CDR / Case Detection Rate) dengan realisasi capaian sebesar 53,60% dari target 100%, meningkat bila dibandingkan Tahun 2014 dengan capaian 45,70%. Hal ini disebabkan adanya kesulitan dari suspec/penderita untuk mengeluarkan dahak guna penentuan BTA positif, penemuan penderita secara aktif belum opimal karena masih menunggu pasien/suspeck yang datang ke sarana pelayanan kesehatan, dan, peran kader kesehatan dalam penemuan kasus juga belum optimal. Adapun alternatif pemecahan masalah yang telah dilakukan antara lain: Peningkatan penyuluhan tentang 3M untuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan mencegah penularan penyakit DBD serta pelaksanaan foging fokus pada daerah yang terdapat kasus DBD (20 desa) Peningkatan SDM baik tenaga medis, paramedis dan laboratorium, pertemuan jejaring antar unit pelayanan kesehatan dan asistensi ke Rumah Sakit, serta mengoptimalkan penemuan suspec TB BTA positif secara aktif. Melaksanakan koordinasi antara program dengan sarana pelayanan kesehatan swasta (dokter prkatek, BPS, klinik), meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit pneumonia pada balita, dan menyamakan persepsi dalam penatalaksanaan pneumonia pada balita antara klinis dan program.
LKjIP Tahun 2015
III
107
Keberhasilan pencapaian sasaran ini tidak terlepas dari dukungan program yaitu: Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular Program Peningkatan pelayanan kesehatan anak dan balita Pada Tahun 2015 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp.686.930.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 630.089.280,- atau 91, 73%. 3. Sasaran Strategis : Meningkatnya Gizi Masyarakat Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran ini telah dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut : Tabel 3. 80 Capaian Kinerja Sasaran 51 SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Gizi Masyarakat INDIKATOR KINERJA 1.
Prevalensi Gizi Kurang pada anak balita (0-60 bln)
3.
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia <24 bulan dari keluarga miskin
2.
4.
Prevalensi Gizi buruk pada anak balita (0-60 bln) Cakupan balta gizi buruk mendapat perawatan Rata-rata capaian sasaran
2013 R
CK
R
CK
Target
R
CK
Target Akhir RPJMD
-
-
4,44
100
15,5
6,56
100
15,5
100
100
100
67,8,
67,8
100
100
100
100
100
100
100
-
2014
-
100
0,53
94
15,09 15,09 100
100
77,27
2015
<0,5
0,75
50
79,4
<0,5
Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja
Sasaran “meningkatnya gizi masyarakat” Tahun 2015 rata-rata pencapaiannya sebesar 79,4% dengan beberapa indikator yang tidak mencapai target yaitu : Prevalensi gizi buruk pada anak balita (0-60 bulan) masih melebihi target yaitu 0,75 dimana target yang ditentukan <0,5%, mengalami penurunan bila dibandingkan Tahun 2014 yaitu 0,53% dan masih belum mencapai target akhir RPJMD yaitu <0,5%. Hal ini disebabkan masih adanya anak balita yang termasuk gizi buruk dilihat dari BB/U (Berat Badan / Umur), meskipun bukan kasus gizi buruk murni, tetapi gizi buruk yang disertai penyakit lainnya seperti Cerebral Palsi, Syndroma down, gangguan tumbuh kembang, katarak kongenital (bawaan), jantung bawaan, TBC, Broncho pneumonia, dan lainlain. Rendahnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia < 24% bulan dari keluarga miskin yaitu 67,8% dari target 100%, bila dibandingkan Tahun 2014 mengalami peningkatan dari 15,09 menjadi 67,8% hal ini disebabkan definisi operasional dari makanan pendamping ASI tersebut adalah makanan olahan pabrik (pabrikan) sehingga harus melalui pengadaan, sedangkan Tahun 2015 pengadaan makanan pendamping ASI LKjIP Tahun 2015
III
108
hanya mencukupi untuk 1.528 anak usia < 24 bulan bagi keluarga miskin. Hal ini juga masih dibawah target akhir MDG’s dan SPM Bidang Kesehatan yaitu 100%. Adapun pemecahan masalah yang telah dilakukan antara lain : Mengajukan usulan pengadaan MP-ASI ke tingkat pusat (Kementerian Kesehatan RI) dan tingkat Provinsi selain anggaran dari kabupaten guna mencukupi kebutuhan bagi anak usia < 24 bulan bagi keluarga miskin. Untuk kasus gizi buruk murni sudah diberikan intervensi berupa PMTPemulihan, rujukan (perawatan) gizi buruk di rumah sakit. Adapun guna mendukung keberhasilan sasaran meningkatnya gizi masyarakat pada Tahun 2015 dialokasikan anggaran sebesar Rp.581.820.000,- dengan realisasi Rp. 518.836.125,- atau 89,17%. 4. Sasaran Strategis : Meningkatnya lingkungan sehat Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut : Tabel 3.81 Capaian Kinerja Sasaran 52 SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya lingkungan sehat Target
R
CK
Target Akhir RPJMD
61,60 94,80
67,5
76,4
100
75
-
94,40
Cakupan penjaringan kesehatan siswa tingkat dasar
-
-
100
Cakupan posyandu purnama dan mandiri
40
INDIKATOR KINERJA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar pedesaan Cakupan penduduk yang memanfaatkan jamban Cakupan penduduk dengan akses terhadap air bersih yang layak di perkotaan Cakupan penduduk dengan akses terhadap air bersih yang layak di pedesaan Cakupan desa siaga aktif Cakupan rumah sehat
Rata-rata capaian sasaran
2013
2014
R
CK
-
-
-
R
CK
79,3 91,02 76,90 96,10
100 74,1
2015
100
80
67,5
73,05
91,9
80
73,60
100
53
65,4
100
60
99,65
100
100
100
100
100
100
100
51,90
100
44
90,5
100
50
100
100
90,60 76,20
96,25
100 100
98,86
100 80
84,4
100
78,2
100
100 97,80
98,70
75
100 80
Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja
Rata-rata capaian sasaran “meningkatnya lingkungan sehat” ini adalah sebesar 98,7% dengan permasalahan antara lain : Capaian Cakupan penduduk yang memanfaatkan jamban Tahun 2015 sebesar 91,90% dari target 100, capaian ini menurun bila dibandingkan LKjIP Tahun 2015
III
109
Tahun 2014 yaitu 96,10%, hal ini disebabkan masih banyak masyarakat belum banyak mengetahui manfaat dari jamban bagi keluarganya. Capaian Cakupan rumah sehat adalah 97,80% dari target 100%, menurun bila dibandingkan Tahun 2014 yaitu dari 100%, hal ini disebabkan masih terdapat rumah di Kabupaten Temanggung yang belum memenuhi kriteria rumah sehat. Adapun solusi yang telah dilakukan antara lain : Meningkatkan penyuluhan yang terus-menerus penggunaan jamban keluarga kepada masyarakat agar masyarakat tidak buang air sembarangan tetapi memanfaatkan jamban yang ada seperti jamban umum dan jamban keluarga, serta melaksanakan stimulan jamban bagi masyarakat. Memberikan penyuluhan secara berkesinambungan tentang rumah sehat dimana masyarakat diharapkan secara swadaya dapat menciptakan rumah sehat untuk dihuni sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Adapun guna mendukung keberhasilan sasaran meningkatnya lingkungan sehat pada Tahun 2015 dialokasikan anggaran sebesar Rp.2.545.327.500,- dengan realisasi Rp.2.446.684.212,- (96%).
5. Sasaran Strategis : Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut : Tabel 3. 82 Capaian Kinerja Sasaran 53 SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan INDIKATOR KINERJA
1.
Cakupan ketersediaan obat sesuai kebutuhan Rata-rata capaian sasaran
2013 R
CK
R
CK
Target
R
CK
Target Akhir RPJMD
100
100
98,10
100
90
98,5
100
90
100
2014
2015
100
100
Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja
Untuk sasaran strategis ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan Tahun 2015 telah melebihi target yang ditentukan dengan kata lain ketersediaan obat bagi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Temanggung sudah tercukupi. Adapun anggaran yang dialokasikan pada Tahun 2015 adalah sebesar Rp. 11.175.176.095,- dengan realisasi Rp. 8.543.990.482,- atau 76,45% Kegiatan ini didukung oleh dua program yaitu Program obat dan perbekalan kesehatan dan Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas, pustu dan jaringannya. LKjIP Tahun 2015
III
110
Capaian realisasi anggaran yang mencapai 97,07 % jika dibandingkan dengan capaian indikator kinerja yang tercapai 100 % maka sasaran meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya.
6. Sasaran Strategis : Meningkatnya sumberdaya kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan. Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran ini dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut: Tabel 3.83 Capaian Kinerja Sasaran 54 SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Sumberdaya Kesehatan di semua Tingkatan Pelayanan Kesehatan INDIKATOR KINERJA
1.
Cakupan tenaga kesehatan yang memenuhi standar kompetensi
3.
Rasio puskesmas per jumlah penduduk
2.
Cakupan fasilitas kesehatan dengan SDM sesuai standar Rata-rata capaian sasaran
2013
2014
2015
R
CK
R
CK
Target
R
CK
Target Akhir RPJMD
-
-
88,60
100
75
89,5
100
90
-
-
93,80
100
66,25
94,4
100
70
1/30.000 97,24 1/32.041 93,20 1/33.000 1/31.074 100 1/30.000 97,24
97,70
100
Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja
Rata-rata Capaian sasaran strategis “meningkatnya sumberdaya kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan” Tahun 2015 sebesar 100% dengan kata lain semua indikator sudah mencapai target di Tahun 2015, tetapi dua indikator masih dibawah target akhir RPJMD yaitu tenaga kesehatan yang memenuhi standar kompetensi dan rasio puskesmas per jumlah penduduk. Adapun guna mendukung keberhasilan sasaran meningkatnya sumberdaya kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan pada Tahun 2015 dialokasikan anggaran sebesar Rp. 9.469.160.095,- dengan realisasi Rp. 6.863.706.805,- (72,48%) Keberhasilan sasaran ini didukung oleh : Program Standarisasi pelayanan kesehatan, dan Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas, pustu dan jaringannya. Capaian realisasi anggaran yang mencapai 72,48 % jika dibandingkan dengan capaian indikator kinerja yang tercapai 100 % maka dalam sasaran meningkatnya sumberdaya kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya. LKjIP Tahun 2015
III
111
Dengan capaian kinerja yang dapat terealisasi 100 % di tahun 2015, maka target akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan yaitu meningkatnya sumberdaya kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan dapat tercapai di tahun 2018. 7. Sasaran Strategis: Meningkatnya Derajat Kesejahteraan Keluarga Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran ini telah dilakukan pengukuran pada 2 indikator kinerja yaitu meningkatnya kualitas kesejahteraan keluarga dan Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap desa/kelurahan setiap tahun 0 sebagai berikut : Tabel 3.84 Capaian Kinerja Sasaran 55 SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Derajat Kesejahteraan Keluarga INDIKATOR KINERJA 1.
Meningkatnya kualias kesejahteraan keluarga
2.
Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap desa/kelurahan setiap tahun 0
Keluarga Sejahtera III
Keluarga Sejahtera III plus
Rata-rata capaian sasaran
Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja
2013 R
CK
Target
R
CK
Target Akhir RPJMD
45.57
45.56
99.98
44,93
45,6
100
45.22
100
100
100
100
100
100
100
R
3.23
2014 CK
3.24
2015
100
99,99
3,61
3,6
99,72
99,90
4.14
Secara umum capaian indikator pada sasaran ”meningkatnya derajat kesejahteraan keluarga” di Kabupaten Temanggung pada tahun ini dengan dua indikator kinerja yaitu meningkatnya kualitas kesejahteraan keluarga dan cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap desa/kelurahan setiap tahun dapat mencapai target sesuai yang diharapkan. upaya yang konsisten dari tahun ke tahun oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui program penanganan Rumah Tangga Miskin (RTM) secara terpadu oleh seluruh SKPD terkait di Kabupaten Temanggung dengan mensinergikan berbagai program pembangunan guna melakukan penanggulangan kemiskinan Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran ini adalah sebesar Rp 129.575.980,- atau 83% dari total pagu sebesar Rp 172.555.000,- Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber daya sebesar 17% dari Pagu yang ditentukan. Jika dibandingkan antara capaian indikator kinerja yang dapat tercapai 100 % dan capaian realisasi keuangan 83 %, maka pada sasaran ini terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya. LKjIP Tahun 2015
III
112
Dengan capaian kinerja yang dapat terealisasi 99,99 % di tahun 2014 dan 2015, maka target akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan yaitu meningkatnya derajat kesejahteraan keluarga dapat tercapai di tahun 2018. 8. Sasaran Strategis : Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga Berencana. Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran ini, maka dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut : Tabel 3.85 Capaian Kinerja Sasaran 56 SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga Berencana INDIKATOR KINERJA
1.
3.
6. 7. 8. 9.
10. 11.
R
CK
Target
R
CK
Target Akhir RPJMD
1.65
100
3
1,57
100
2,6
Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin Ber-KB tidak Terpenuhi (Unmet need)
83
79.03
95
83,4
81,42
97,63
84
6
9.98
57.11
5,5
7,97
55,09
5,05
81
80.06
99
81,1
80,75
99,57
81,25
85
85.06
99
85,6
88,22
100
86
Rasio Petugas Lapangan Keluarga Berencana atau Penyuluh KB Per Desa atau Kelurahan (rasio)
1:6
1:6
98.48
1:4
1:6
66,67
1:2
Rasio Pembantu Pembina Keluarga Berencana per desa/Kelurahan (rasio)
Persentase Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pria
1:1
1:1
100
1:1
1:1
100
1:1
Terkendalinya Pertumbuhan Jumlah Penduduk
3
0.67
2.86
100
3,33
2,69
80,78
3,55
100
14.055
100
3
Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera ( UPPKS ) yang BerKB
5.
CK
2015
3.25
Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita Ber-KB
4.
R
2014
Cakupan Pasangan Usia Subur yang Istrinya dibawah Usia 20 tahun Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur Menjadi Peserta KB Aktif
2.
2013
Besaran Sasaran PUS Menjadi Peserta KB Baru (pasangan) Cakupan penyediaan alat dan kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat
Rata-rata capaian sasaran
17274
0.83
16270
78.31 100
14065
15.387
40
20.6
68.67
3
9,64
90,50
0,64
0,86
100
90,88
0,6
Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja
LKjIP Tahun 2015
III
113
Secara umum capaian sebagian besar indikator pada sasaran “meningkatnya aksesibilitas masyarakat atas pelayanan keluarga berencana” di Kabupaten Temanggung pada tahun ini dapat dicapai sesuai target. Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan pelayanan KB kepada masyarakat merupakan hal yang penting dalam mewujudkan penduduk yang sejahtera dan berkualitas. Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Atas Pelayanan Keluarga Berencana, adalah sebesar Rp 808.934.000,- atau 92,87% dari total pagu sebesar Rp 871.039.000,- Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber daya sebesar 7,13% dari Pagu yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program pelayanan kontrasepsi program pembinaan keluarga berencana yang meliputi: Pelayanan pemasangan kontrasepsi Pengadaan alat kontrasepsi Fasilitasi kelompok masyarakat peduli KB Pembangunan jaringan online dengan UPTD Kecamatan ke BKBPP Dengan capaian kinerja yang dapat terealisasi 90,88 % di tahun 2015, maka target akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan yaitu meningkatnya aksesibilitas masyarakat atas pelayanan keluarga berencana dapat tercapai di tahun 2018
LKjIP Tahun 2015
III
114