EDISI 8, JUNI 2014 I 16 HALAMAN D i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T Va l e I n d o n e s i a T b k
- Tidak Diperjualbelikan -
Wawasan > Hal 7
Membuat Pestisida Alami Ramah Lingkungan SOSOK > HAL 5
KREASI > HAL 8
Muhammad Chaerul
KULINER
BATU AKIK
PENERIMA BEASISWA KOMUNITAS PT VALE
VARIASI KOPI
KOMUNITAS AKIK CELEBES
KOMUNITAS > HAL 15
MENCIPTAKAN MASYARAKAT SEHAT DAN MANDIRI
Laporan Utama > Hal 4
Tak Lagi Hanya “Top Down” Wawasan > Hal 7
Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual Sekolah Lapang CLC , Dr Herman (baju batik) memberikan pelatihan sekolah lapang CLC kepada ratusan petani di Desa Pekaloa, Kecamatan Towuti, Luwu Timur.
Karyamu > Hal 9
Cerpen: SUMUR
Pemda Menyapa > Hal 14
Pembangunan Wilayah Pedesaan Terus Diprioritaskan
2
EDITORIAL
Pembaca yang budiman.
Ada dua prinsip penting dalam pelaksanaan PTPM (Program Terpadu Pengembangan Masyarakat). Pertama, adanya keterlibatan masyarakat, bagian dari tiga pilar program selain pemerintah daerah dan perusahaan. Kedua, usulan program sejalan dengan program-program yang dicanangkan pemerintah daerah agar tidak terjadi tumpang tindih. Dengan prinsip pertama, masyarakat tidak lagi menjadi penonton atau sekadar menjadi target penerima manfaat seperti sudah-sudah. Mereka dilibatkan dalam tiap tahapan kegiatan. “Setiap usulan kini memiliki tujuan dan alasan yang tepat. Tidak lagi berdasarkan keinginan,” kata Ketua Komite Desa Baruga, Malili, Mahaseng. Menyangkut usulan program, PTPM mengacu pada sejumlah peraturan, seperti UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Bagaimana dua prinsip itu dijalankan, bisa dilihat dalam pelaksanaan PMDM (Program Mitra Desa Mandiri), bagian dari PTPM. Di Desa Timampu, Kecamatan Towuti, misalnya, pada Januari lalu Komite Desa, Fasilitator Kecamatan, Kepala Desa, dan perwakilan masyarakat berkumpul di aula Kantor Desa Timampu. Dokumen RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) menjadi acuan penetapan usulan prioritas. Dengan mekanisme semacam itu, PMDM yang dijalankan PT Vale dan pemerintah daerah bersama masyarakat benar-benar berasal dari bawah, terukur, dan berkelanjutan. Kapasitas individu dan kelembagaan lokal diharapkan juga akan semakin kuat. Pembaca, Verbeek edisi kali ini mengangkat laporan utama proses pelaksanaan PMDM. Redaksi berharap, dengan sajian tersebut kita paham bahwa dengan sistem yang jelas dan terukur, seperti mekanisme pelaporan, pengawasan, dan evaluasi, program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dapat terwujud. Seperti edisi-edisi sebelumnya, Verbeek juga menampilkan beragam tulisan sebagai bacaan keluarga yang informatif, interaktif, dan inspiratif. Selamat membaca.
VERBEEK
I EDISI 8 , JUNI 2014
Soal Distribusi dan Info Sehat Terus-terang, baru kali ini saya membaca tabloid Verbeek, padahal sudah terbit delapan edisi. Bagaimana caranya agar saya bisa membaca tabloid ini secara rutin? Apakah saya bisa berlangganan? Pertama kali membaca, saya langsung tertarik dengan info-info kesehatan yang ada di rubrik "Dokter Menjawab". Kalau boleh usul, bisakah info sehatnya ditambah? Misalnya ulasan tentang olahraga dan menjaga kebugaran tubuh. Saya senang sekali membaca informasi seperti itu di internet dan pasti menarik kalau bisa dibaca juga di tabloid Verbeek. Rila, Sorowako. Ibu Rila bisa mendapatkan tabloid Verbeek di kantor kepala desa, kantor camat, maupun di fasilitas umum seperti Puskesmas, klinik, hingga rumah makan. Tabloid Verbeek tidak diperjual belikan sehingga Ibu bisa mendapatkannya secara gratis di lokasi-lokasi tersebut. Terima kasih atas masukan Ibu Rila untuk rubrik "Dokter Menjawab". Hingga saat ini, rubrik tersebut masih kami alokasikan untuk mengisi satu halaman tapi ulasan kesehatan yang kami sajikan bervariasi di tiap edisi. Semoga informasi yang kami bagikan bisa menjawab keingintahuan Ibu Rila seputar masalah kesehatan.
Ulasan Sekolah dan Siswa Berprestasi Sebagai staf di sebuah sekolah menengah negeri, tentu informasi-informasi dunia pendidikan sangat kami harapkan porsinya lebih besar di Verbeek. Misalnya, mengulas prestasi yang diraih para siswa atau sekolah-sekolah di Luwu Timur. Tentu hal ini akan sangat bermanfaat dan dapat menginspirasi siswa atau sekolah lainnya. Nurlaila, Towuti. Berita-berita di bidang pendidikan merupakan salah satu perhatian Verbeek. Pada Edisi 6, kami sempat mengangkat Fathan Fathurijal, siswa kelas 6 SD YPS Sorowako pada rubrik “Sosok”. Fathan piawai membuat edugames dan memenangkan kompetisi tingkat nasional. Edisi kali ini kami menampilkan sosok penerima Beasiswa Komunitas PT Vale yang merupakan kandidat doktor dari Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin.
Rubrik Motivasi Saya senang sekali membaca dan menonton acara televisi tentang motivasi diri. Misalnya acara Mario Teguh di salah satu stasiun televisi swasta nasional. Andai topik motivasi diulas Verbeek, tentu akan memberikan warna tersendiri untuk informasi-informasi yang disajikan tabloid ini. Saya yakin pasti banyak orang yang menyukai dan membutuhkannya. Dominggus Andhika Lantang, Sorowako. Terima kasih masukannya. Usulan Anda patut dipertimbangkan. Perlu dicatat, penyajian secara fisik atau melalui televisi akan berbeda dengan tulisan.
Artikel Pengembangan Usaha Beberapa kali saya sempat membaca tabloid Verbeek. Namun topik pengembangan usaha tampaknya belum pernah diulas. Padahal menurut saya informasi seperti itu sangat saya butuhkan sebagai pedagang makanan. Saya ingin tahu dan mendapat wawasan seperti apa kiat mengembangkan usaha dan meningkatkan jumlah pelanggan. Arie Topo, Towuti.
Sebenarnya dalam beberapa edisi Verbeek. sebelumnya, kami telah ulas artikel bertemakan bisnis atau usaha dagang pada rubrik “Wawasan". Pada Edisi 3, misalnya, kami mengulas tentang kiat menjalankan usaha berbasis internet (online business). Pada Edisi 5, kami mengulas kiat sukses menjalankan bisnis Multi Level Marketing. Untuk edisi-edisi ke depan, kami upayakan rubrik tersebut memenuhi kebutuhan informasi Anda. Terima kasih masukannya.
Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke:
[email protected] atau kirimkan surat ke alamat redaksi. Tabloid Verbeek
@tabloidverbeek
Redaksi.
Redaksi
Pelindung: Dewan Direksi PT Vale I Penasihat: Basrie Kamba (Director of Communications & External Affairs) Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (GM Communications) I Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela I Editor: Busman Dahlan Shirat, Sohra, La Ode M. Ichman, Miftahuddin Hadilang, Andi Zulkarnain, Baso Haris I Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati Fotografer: Doni Setiadi I Desain & Layout: Maman Ashari Hasan Tjokke Alamat Redaksi: Kantor Departemen Communications & External Affairs, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan - 92984.
EDISI 8 , JUNI 2014
I
LAPORAN UTAMA
VERBEEK
3
Menciptakan Masyarakat Sehat dan Mandiri
Sinergi tiga pilar dalam mendukung pencapaian masyarakat sehat dan mandiri. Tim Pemberantasan Penyakit menular DBD Puskesmas Wawondula,Kecamatan Towuti, ketika sedang memeriksa jentik di salah satu pekarangan rumah warga (kiri). Pelatihan Pratugas Fasilitator PTPM dan Kader Desa di ikuti warga yang telah lulus seleksi di empat wilayah terdampak (kanan atas). Penyerahan pupuk secara simbolis oleh Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur kepada petani saat pembukaan Sekolah Lapang CLC di Desa Pekaloa, Maret lalu (kanan bawah).
P
MDM (Program Mitra Desa Mandiri) telah digulirkan kuartal terakhir 2013 lalu. Program ini, sebagai bagian dari PTPM (Program Terpadu Pengembangan Masyarakat), menyasar dua bidang, yakni kesehatan dan ekonomi. Melalui sinergi pemerintah daerah, masyarakat, dan PT Vale, PMDM diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan di wilayah terdampak operasi PT Vale. Mengapa program kesehatan dan ekonomi diprioritaskan? Kesehatan merupakan titik awal peningkatan mutu sumber daya manusia. Pada aras individu dan keluarga, kesehatan adalah modal dasar seseorang untuk meningkatkan kemampuan belajar dan produktivitas kerja. Anak sehat biasanya lebih mudah menyerap pelajaran di sekolah dan meraih prestasi. Di sisi lain, sumber daya manusia (SDM) yang sehat fisik dan mentalnya lebih produktif. Dalam konteks inilah penduduk dengan tingkat kesehatan baik menjadi fondasi untuk menurunkan kemiskinan dan membangun ekonomi jangka panjang. Dalam pada itu, program penguatan ekonomi desa bertujuan mendorong masyarakat, khususnya kelompok rentan, untuk meningkatkan kemampuan ekonomi secara mandiri. Kepada mereka diberikan akses terhadap sumber daya dan pasar dengan menyediakan lapangan pekerjaan, pengembangan unit ekonomi produktif, dan memperkuat kelembagaan desa.
Perjalanan PMDM Sebelum digulirkan, PMDM telah melewati tahap persiapan. Semua berawal dari pola kemitraan. PT Vale dan Pemerintah Daerah memberikan pelatihan manajemen serta audit sederhana pada pelaksana kegiatan. “Harapannya, saat program berjalan maka pelaksana kegiatan dan masyarakat dapat melakukan monitoring dan evaluasi secara sederhana,” kata GM Community Relations PT Vale Busman Dahlan Shirat. Komite Desa sebagai pelaksana kegiatan PMDM, memiliki tanggung jawab untuk membuat laporan mengenai jalannya kegiatan. Monitoring, kata Sekretaris Tim Koordinasi Andri, adalah bagian penting dari tahapan awal. Masing-masing anggota Komite Desa telah dibekali dengan pelatihan tentang membuat laporan dan audit sederhana. “Jadi tidak ada lagi pelaksanaan kegiatan yang tidak jelas karena nanti monitoringnya dilakukan dari tingkat dusun hingga kabupaten,” tegasnya. Lalu pada kuartal terakhir 2013, PMDM digulirkan. Pada akhir tahun lalu, Tim Koordinasi melaksanakan perekrutan Fasilitator Kabupaten dan Kecamatan. Mereka menyeleksi puluhan pelamar dengan melakukan tes tertulis dan wawancara. “Fasilitator ini menjadi pendorong dan pendamping dalam tahap usulan kegiatan masyarakat,” kata Sekretaris Tim Koordinasi Andi Tabacina. Tahapan selanjutnya adalah perencanaan kegiatan yang berangkat dari tingkat dusun. Hasil penjaringan usulan berbasis dusun dilaksanakan sejak Desember 2013. PMDM menggunakan mekanisme usulan yang diselaraskan
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). “RPMJDes menjadi dokumen acuan dalam pengusulan setiap kegiatan,” kata Fasilitator Kabupaten Andi Narwis. “PMDM adalah program yang sifatnya mendorong rencana pembangunan daerah,” kata Staf Community Relations PT Vale Andi Zulkarnain. Memasuki tahap pendanaan, PT Vale menyediakan dukungan dana program yang bersifat stimulan dengan tujuan
mendorong kemandirian masyarakat. Sebanyak 38 desa di 4 Kecamatan— Malili, Wasuponda, Towuti, dan Nuha— mengelola dana sebesar Rp350 juta per tahun. Ketersediaan dana tersebut diharapkan dapat menjadi stimulan bagi bentuk pendanaan lainnya. Seiring jalannya program, kegiatan monitoring dilakukan di seluruh tahapan program, mulai dari persiapan, pelatihan dan sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan. []
Kegiatan PMDM di bidang kesehatan meliputi: a. Promosi kesehatan. b. Kesehatan lingkungan, misalnya pengelolaan sampah, penanganan sanitasi masyarakat, pengelolaan air limbah, penyediaan sarana air bersih, dan penataan drainase serta saluran. c. Kesehatan ibu dan anak, misalnya pencegahan penyakit, perbaikan pola asuh, dan perubahan perilaku keluarga. d. Perbaikan gizi, misalnya pemberian makanan tambahan, perubahan perilaku, dan pemberian suplemen. e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, misalnya filariasis (kaki gajah). f. Upaya pengobatan. Kegiatan PMDM di bidang ekonomi meliputi: a. Peningkatan produksi pertanian. b. Agroindustri, misalnya pengelolaan hasil pertanian dengan teknologi. c. Penguatan kelembagaan ekonomi desa. d. Akses pasar dan jaringan usaha. e. Penyediaan sarana, prasarana, dan infrastruktur pendukung ekonomi pedesaan seperti pembangunan sarana pertanian, saluran irigasi, dan jalan tani. f. Pengembangan livelihood dan usaha alternatif.
Prioritas PMDM adalah mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri.
4
LAPORAN UTAMA
VERBEEK
I EDISI 8 , JUNI 2014
Tak Lagi Hanya “Top Down” PMDM menempatkan masyarakat sebagai mitra pembangunan desa.
P
rinsip penting pelaksanaan PMDM adalah keterlibatan masyarakat. Dengan prinsip ini, masyarakat ikut dalam tiap tahap kegiatan. Mereka tidak lagi menjadi penonton atau menjadi target penerima manfaat. Sebaliknya, mereka adalah mitra pemerintah daerah dan PT Vale. Masyarakat—sebagai pemilik program—bertanggung jawab untuk memastikan proses berjalan sesuai rencana. Dalam musyawarah desa, misalnya, mereka dapat memilih dan membentuk kelompok pemantau secara sukarela untuk menjaga kualitas dan manfaat kegiatan di desanya. Pada tahapan penjaringan usulan, program diajukan atas dasar kepentingan bersama dan dijaring mulai dari dusun dan terakhir dimusyawarahkan di tingkat kabupaten. “Modelnya adalah top down dan buttom up. Visi dan rencana kerja pemerintah daerah akan disesuaikan dengan kebutuhan di masyarakat,” kata Busman Dahlan Shirat. Melalui Lembaga Selain berpartisipasi memberikan usulan kegiatan, masyarakat diberi akses untuk berkontribusi lebih jauh melalui lembaga-lembaga yang telah ditetapkan sebagai pemangku kepentingan PMDM. Ada KPMD (kader pemberdayaan masyarakat desa) yang bertugas memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan seluruh tahapan program di tingkat desa. Selain KPMD, ada Komite Desa yang memberikan pertimbangan kepada musyawarah desa dalam menetapkan, mengelola, dan mengevaluasi kegiatan PMDM di tingkat desa. Anggota komite terdiri atas wakil pemerintah desa, wakil BPD (badan permusyawaratan desa), tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, perempuan, dan wakil kelompok miskin. Keanggotaan Komite Desa dipilih secara berjenjang mulai dari tingkat dusun atau RT. Komite Desa, sebagai pelaksana kegiatan PMDM, memiliki tanggung jawab untuk membuat laporan mengenai jalannya kegiatan. Masing-masing anggota Komite Desa dibekali pelatihan tentang membuat laporan dan audit sederhana. “Jadi tidak ada lagi pelaksanaan kegiatan yang tidak jelas karena nanti monitoringnya dilakukan dari tingkat dusun hingga kabupaten,” kata Andi Zulkarnain. Dalam tahap pemeliharaan kegiatan, terdapat Tim Pemelihara Kegiatan yang dipilih melalui musyawarah desa. Tim ini menjalankan fungsi pemeliharaan terhadap hasil kegiatan yang diadakan di desa. Masuk di dalamnya kegiatan pelaporan. Dengan prinsip partisipatif semacam itu, PMDM diharapkan memberi manfaat lebih besar dibanding sekadar “bagibagi uang”. Dengan pola sekarang, kapasitas individu dan kelembagaan lokal bakal semakin kuat. Semua itu dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat secara berkelanjutan.
Pelatihan Komite Desa dan Komite Kecamatan. Sejumlah warga mengikuti pelatihan Komite Desa dan Komite Kecamatan yang di adakan Tim Koordinasi PTPM Luwu Timur.
Agar target-target yang telah ditetapkan tercapai, tahun lalu diadakan pelatihan pendampingan bagi Kader Desa oleh Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten. Peserta dibekali cara melihat kebutuhan mendasar masyarakat dengan acuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Pembangunan Pemerintah Daerah. Selanjutnya, pada Maret 2014, anggota KPMD dan Komite Desa mengikuti on the job training (OJT) untuk meningkatkan kemampuan membuat laporan. “Peran Fasilitator dan Kader Desa sangat krusial. Mereka sangat menentukan bagi berhasilnya program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan,” kata Director of Communications & External Affairs PT Vale, Basrie Kamba.
Sesuai Aturan Perencanaan kegiatan PMDM berawal dari tingkat dusun. Usulan diselaraskan dengan RPJMDes. Dalam hal ini, kata Andi Narwis, RPMJDes menjadi dokumen acuan dalam pengusulan setiap kegiatan. Daftar usulan kegiatan yang akan diajukan pendanaanya melalui dana stimulan PMDM disampaikan melalui Musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) desa, kecamatan, hingga kabupaten. Mekanisme penjaringan usulan yang dilakukan PMDM selaras dengan kebijakan pemerintah sebagaimana termaktub dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007
tentang Perencanaan Pembangunan Desa, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri 0008/M.PPN/01/2007/050/264A/SJ tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007. Dengan demikian, setiap tahapan dalam perencanaan kegiatan PMDM telah sesuai dengan aturan. Perencanaan dengan model top down dan buttom up tersebut semakin membuka kesempatan bagi sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. Ketua Komite Desa Baruga, Malili, Mahaseng, mengatakan, “Setiap usulan memiliki tujuan dan alasan yang tepat. Tidak lagi berdasarkan keinginan.” Dengan kata lain, dalam menjalankan PMDM, PT Vale dan Pemerintah Daerah bekerja bersama demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. []
Nardo, salah satu penerima manfaat program PMDM bidang ekonomi dengan kegiatan budidaya ternak sapi, di Dusun Kuari, Desa Asuli, Kecamatan Towuti.
EDISI 8 , JUNI 2014
I
SOSOK
VERBEEK
5
Muhammad Chaerul:
"Saya bukan anak yang cerdas, tapi selalu ada waktu untuk belajar."
Pendidikan menjadi jalan utama untuk mencapai cita-cita.
D
ialah satu-satunya mahasiswa program doktoral penerima beasiswa komunitas PT Vale. Maha- siswa pascasarjana Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar ini setiap hari menyisihkan waktu minimal tiga jam untuk membaca. Ya, membaca telah menjadi kebutuhan hidup bagi seorang Muhammad Chaerul (30). Sehari tak bertemu bacaan seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga. “Saya kira, rugilah orang-orang jika sebelum tidur tidak mengisi pengetahuan baru pada dirinya,” katanya. Menurut Chaerul, buku adalah jendela dunia, dan membuat otak menjadi kritis. Berbekal bacaan, dia mengetahui dunia begitu luas, tak sebatas kampung halaman. Dia melihat dan mempelajari banyak hal. Bagaimana Chaerul bisa memiliki semangat belajar begitu besar? Berikut petikan wawancaranya. Bisa Anda ceritakan latar belakang pendidikan Anda? Saya bukan anak yang cerdas, tapi selalu menyediakan waktu belajar. Saya menyenangi pelajaran ilmu alam maka setelah lulus SMA saya mendaftar ke Jurusan Geologi Unhas. Setelah lulus saya melanjutkan sekolah di UGM Jurusan Lingkungan. Setelah itu kembali ke Unhas mengambil Jurusan Teknik Sipil.
Anda tidak bosan terus belajar? Saya malah sangat menikmatinya. Mendapat ilmu baru, rasanya seperti mendapat mainan sewaktu kecil, sangat riang. Orang-orang beranggapan saya tak punya waktu luang untuk bermain, menjadi asosial karena hanya menghabiskan waktu untuk belajar. Itu semua salah. Di rumah atau kontrakan, saat lepas kuliah, saya menyiapkan waktu untuk bersantai, jalan bersama teman, rekreasi, dan bahkan mendengarkan musik. Hidup saya seperti anak muda pada umumnya kok, hehehe. Selepas kuliah orang biasa mencari kerja. Bagaimana dengan orangtua Anda? Setelah menyelesaikan pendidikan S1 tahun 2007, saya bekerja di PT Vale selama hampir dua tahun. Saya menabung untuk biaya kuliah S2. Setelah merasa cukup saya memutuskan berhenti. Bekerja dengan ijazah S1, bagi saya, masih kurang. Perusahaan atau kantor, saya pikir, nantinya lebih banyak membutuhkan tenaga berpendidikan tinggi. Memang, dengan bekerja di perusahaan dapat pengalaman, tapi itu perlu proses panjang. Ketika memutuskan berhenti bekerja, orangtua memang kurang setuju. Kini saya membuktikan hasil dari keputusan saya itu. Sekolah dan keilmuan adalah hal utama untuk menjadi manusia. Bukan sekadar memenuhi kebutuhan dan materi. Dengan ilmu dan skill khusus, bukan tidak mungkin menciptakan lapangan kerja, bukan hanya mencari kerja.
Sampai kapan Anda ingin sekolah? Tak ada kata berhenti sekolah bagi saya. Saat ini, saya menargetkan diri menjadi profesor. Saya ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa hidup di area pertambangan tidak harus selalu bekerja di bidang pertambangan. Bisa juga menjadi seorang ilmuwan. Mendapat Beasiswa dari PT Vale, bagaimana perasaan Anda? Ini adalah program yang sangat baik. Menempuh pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi perlu biaya besar. Beasiswa membantu meringankan itu.
Pendapat Anda mengenai Beasiswa PT Vale? Secara umum sudah sangat baik. Namun saya berharap sosialisasi beasiswa tahun berikutnya atau program selanjutnya dilaksanakan lebih baik. Mungkin pengumumannya perlu melalui media massa, bukan hanya di kantor desa. Masyarakat yang tidak pergi ke kantor desa bisa tidak mendapat informasi. Ada beberapa teman saya tidak mendapatkan informasi ini, padahal mereka adalah anak-anak Luwu Timur.
Penilaian Anda mengenai proses pemberian beasiswa PT Vale? PT Vale, bekerja sama dengan pemerintah daerah, telah mengadakan seleksi secara ketat. Setiap pelamar perlu mempersiapkan diri. Kemampuan dan wawasan menjadi hal utama, terlepas dari beasiswa untuk saudara kita yang kurang mampu. Saya mempersiapkan diri menghadapi tes beasiswa ini dengan membaca 30-an jurnal. Saya ingin perusahaan dan pemerintah daerah yang memilih saya sebagai penerima beasiswa akan bangga. Anda punya pesan untuk adik-adik Anda di Luwu Timur? Saya berharap teruslah belajar. Pendidikan yang baik akan menunjang kemampuan kita. Sekolah adalah tempat terbaik untuk merencanakan masa depan. Bagi saudara saya yang kurang mampu, janganlah patah semangat. Ada banyak program beasiswa. PT Vale dan pemerintah daerah sudah melaksanakannya. []
BIODATA Nama : Muhammad Chaerul, ST, SKM, MSc Tempat &Tgl Lahir : Wawondula, 11 November 1983 Alamat : Jalan Danau Tondano F. 42 Desa Asuli, Kecamatan Towuti, Luwu Timur Orangtua : Mustaring Beddu & Herniaty Tagili Saudara : Muhammad Yamin & Herlinda Mustaring Email :
[email protected]
PENDIDIKAN Sekolah Dasar Negeri : SDN 464 Parahua Asuli Sekolah Menengah Pertama : SLTP Negeri I Towuti Sekolah Menengah Atas : SMU Negeri I Towuti S1 : - Universitas Hasanuddin Makassar Jurusan Teknik Geologi - Universitas Veteran Republik Indonesia Jurusan Kesehatan Lingkungan S2 : Universitas Gadjah Mada Jurusan Magister Pengelolaan Lingkungan S3 : Kandidat Doktor Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar
KARIR • 2008-2009: Asisten Geologist HPAL Project Management Mine Department PT INCO. • 2007: Bekerja untuk PT Gema Kreasi Perdana dalam eksplorasi nikel laterit di daerah Dompo-dompo Jaya Wawonii, Sulawesi Tenggara. • 2007: Bekerja untuk PT Kasmar Tiar Raya dalam eksplorasi nikel laterit di daerah Lawaki Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. • 2012-2013: Bekerja untuk CV Geospasial Indonesia dalam inventarisasi dan pengelolaan kawasan rawan bencana geologi di Kecamatan Tammero’do, Kabupaten Majene, dan kajian geologi tata lingkungan daerah Konawe Utara ditinjau dari aspek geologi.
ORGANISASI • • • • •
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Ikatan Geografiawan Indonesia (IGI). Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI). Forum Anggota Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FAM-PII). Ikatan Geosaintis Muda Indonesia (FGMI).
PRESTASI • Juara 1 Puisi Tingkat Dewasa se-Kecamatan Towuti. • Juara 3 Lomba Bidang Studi IPS Tingkat SD se-Kabupaten Luwu. • Tim Pelatih Olimpade Sains Kebumian Tingkat Provinsi.
6
WAWASAN V ERB E E K
EDISI 8
JJ UU LNI I 22001134
Diperlukan komunikasi orangtua dan anak yang nyaman. Ada lima langkah sederhana.
P
emberitaan tentang kekerasan seksual yang menimpa murid TK di sekolah internasional di Jakarta membuat banyak orangtua cemas. Pelecehan seksual anak oleh orang asing makin sering terjadi. Melindungi anak merupakan tugas orangtua dan orang dewasa di sekitarnya. Sebuah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang perlindungan anak, National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), mengeluarkan “Aturan Celana Dalam”. Inilah “aturan” sederhana yang dapat melindungi anak dari pelecehan seksual tanpa menggunakan kalimat-kalimat menyeramkan maupun penjelasan seputar seks. Pembicaraan sederhana ini bisa Anda komunikasikan dengan anak usia 5-11 tahun. “Aturan Celana Dalam” mengajarkan anak bahwa tubuhnya adalah miliknya, bahwa mereka punya hak untuk berkata tidak, dan mereka perlu bicara kepada orang dewasa jika merasa sedih atau cemas. Berikut lima pesan kunci “Aturan Celana Dalam” dalam komunikasi antara orang dewasa-bisa orangtua, guru, atau kerabat-dan anak mulai usia TK.
Hal Pribadi Bersifat Pribadi Jelaskan kepada anak bahwa bagian tubuh yang tertutup pakaian dalam adalah wilayah pribadi. Tidak seorang pun boleh melihat atau menyentuh bagian tersebut, dan dia juga tidak boleh menatap atau menyentuh area pribadi orang lain. Kadangkala, dokter, perawat, atau anggota keluarga perlu menyentuh wilayah pribadi anak. Jelaskan bahwa itu boleh, asalkan orang tersebut bisa menjelaskan alasannya dan meminta persetujuan terlebih dulu. Tubuhmu adalah Milikmu Beri pemahaman kepada si kecil bahwa tubuhnya adalah milik pribadinya, bukan milik orang lain. Tidak seorang pun punya hak untuk memaksa dia melakukan hal-hal yang membuatnya tidak nyaman. Jika ada yang memaksa, anak punya hak untuk menolak. Ingatkan anak, dia selalu boleh membicarakan segala sesuatu yang membuatnya cemas atau sedih. Tidak Artinya Tidak Pastikan anak mengerti bahwa dia punya hak untuk berkata “tidak” untuk sentuhan-sentuhan yang tidak dia inginkan, bahkan kepada anggota
keluarga atau seseorang yang dia sayangi. Hal ini menunjukkan dia punya kendali terhadap tubuhnya, dan perasaannya harus dihargai. Jika seorang anak punya kepercayaan diri untuk berkata “tidak” kepada keluarganya, mereka bisa menyerukan kalimat serupa kepada orang lain. Ceritakan Rahasia yang Membuat Takut
Jelaskan perbedaan antara rahasia “baik” dan rahasia “buruk”. Kalimat seperti “Ini rahasia kita” adalah cara pelaku pelecehan seksual untuk membuat anak merasa cemas atau takut untuk menceritakan penderitaannya kepada orang lain. Rahasia baik adalah hal-hal menyenangkan seperti pesta kejutan atau hadiah kejutan. Sebaliknya, rahasia buruk adalah keja-
dian yang membuat anak sedih, cemas, atau takut. Anak perlu merasa mampu untuk membicarakan rahasia buruk dan yakin bahwa menceritakan rahasia tersebut tidak akan menyeret mereka ke dalam masalah. Bicaralah, Pasti Ada Orang yang Menolong Katakan, jika anak merasa sedih, khawatir, atau takut, dia harus membicarakannya kepada orang dewasa yang dia percaya. Tidak harus anggota keluarga. Bisa saja guru atau orangtua sahabatnya. Ingatkan dia bahwa apapun masalah yang sedang dia hadapi, itu bukan salahnya dan dia tidak akan mendapat masalah lebih besar ketika membicarakannya. []
Kiat & Teknik Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual • • •
Lebih baik percakapan dilontarkan sedikit-sedikit tapi sering. Hal ini akan membantu Anda menekankan poin-poin kunci dan menyesuaikan isi pesan dan cara penyampaian dengan usia anak. Ketika Anda merasa siap bicara, mungkin si kecil belum siap. Tidak masalah jika Anda menunda sejenak untuk melihat kondisi anak. Ini agar jangan sampai anak justru merasa tertekan atau takut. Menyelipkan pembicaraan singkat tentang melindungi diri dalam rutinitas sehari-hari adalah cara terbaik agar anak tidak merasa dikuliahi. Ketika anak dapat menangkap isi pembicaraan Anda tanpa merasa canggung, tentu lebih mudah bagi Anda untuk bicara dengan dia.
WAWASAN
7
VERB EEK
EDISI 8
J3U1N0I2 2 I0L1U4J
Membuat Pestisida Alami Ramah Lingkungan Usir hama dengan cara lebih sehat bagi manusia dan alam.
P
bubblews.com
Mudah dan Unik Pembuatan pestisida alami cukup mudah dan murah. Pestisida alami memiliki mekanisme kerja yang unik terhadap hama sasaran. Dikatakan unik karena efek pestisida alami tidak langsung membunuh. Sebaliknya, ia mengusir, memerangkap, menghambat perkembangan hama, mengganggu proses cerna, mengurangi nafsu makan, bersifat sebagai penolak, dan bahkan memandulkan hama sasaran. Beberapa jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai bahan dasar pes-
Ekstrak Daun Sirsak Pestisida alami dari daun sirsak dapat digunakan untuk mengendalikan hama kutu daun dan thrips. Bahan: 100 lembar daun sirsak 2-3 sdm sabun colek 1,5 liter air
unpad.ac.id
ertanian organik menjadi idola baru dunia pertanian. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pangan sehat dan bebas dari bahan kimia, produk pertanian organik semakin berkembang. Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian dengan mengandalkan bahan-bahan alami. Tujuannya adalah menyediakan produkproduk pertanian yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Di Indonesia, organisme pengganggu tanaman (OPT) masih menjadi masalah utama. Sayang, untuk mengatasinya, petani kita masih banyak yang menggunakan pestisida kimia. Bahkan mereka menggunakannya secara berlebihan alias tidak mengikuti rekomendasi. Akibatnya, residu pestisida dapat mem-
bahayakan konsumen dan mencemari lingkungan. Salah satu teknik pengendalian OPT yang ramah lingkungan adalah dengan menggunakan pestisida alami. Pestisida ini mudah diurai (biodegredable) dan tingkat residunya pada tanaman dan lingkungan tidak signifikan. Pestisida alami juga tidak menimbulkan resistensi pada hama seperti halnya pestisida kimia.
tisida, seperti mimba (Azadirachta indica), daun wangi (Melaleuca bracteata), selasih (Ocimum spp.), serai (Cymbopogon nardus), cengkeh (Syzygium aromaticum), akar tuba (Deris eliptica), gadung (Dioscorea hispida),
Ekstrak Daun Pepaya
tembakau (Nicotiana tabacum), sirsak (Annona muricata), srikaya (Annona squamosa), dan pepaya (Carica papaya). Berikut cara membuat pestisida alami untuk pertanian organik.
Daun pepaya memiliki kandungan enzim papain yang cukup efektif untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap tanaman. Pestisida alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain untuk mencegah hama seperti aphis, rayap, hama kecil, ulat bulu, dan berbagai jenis serangga. Bahan: 1 kg daun pepaya 10 liter air 2 sdm minyak tanah 1 sdm deterjen
Cara Membuat: • Tumbuk daun pepaya hingga halus, rendam ke dalam 10 liter air. • Tambahkan minyak tanah dan deterjen. • Hasil campuran didiamkan semalam. • Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.
Pemakaian: Larutan hasil saringan dapat langsung diaplikasikan ke tanaman dengan cara menyemprotkan larutan ke tanaman. []
Pemakaian: Masukkan pestisida yang sudah dicampur air ke dalam tangki sprayer, lalu semprotkan pada tanaman. Waktu penyemprotan sebaiknya pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari pukul 15.00 hingga 18.00. Penyemprotan dapat dilakukan dua kali seminggu. Pemakaian perlu dilakukan beberapa kali, jangan hanya satu kali. Pemakaian secara rutin dapat melindungi dan mencegah tanamam dari hama kutu daun dan thrips. Ekstrak daun sirsak dapat disimpan hingga 12 bulan. Meski demikian, sebaiknya segera digunakan agar manfaatnya maksimal.
etawau.com
Cara Membuat: • Rebus daun sirsak dengan 1,5 liter air hingga tersisa 1 liter. • Tambahkan sabun colek ke dalam larutan yang dihasilkan. • Untuk pemakaian, campurkan 1 liter larutan pestisida dengan 14 liter air.
SUMBER: PUSTAKA LITBANG KEMENT
8
KREASI V ERB E E K
EDISI 8
JJ UU LNI I 22001134
Bosan dengan rasa kopi yang itu-itu saja, saatnya nikmati kopi dengan cita rasa berbeda..
A
nda penggemar kopi? Anda tidak sendiri. Ba nyak tempat di Indonesia seperti Aceh, Be litung, dan Sulawesi, punya tradisi kental minum kopi. Kopi tidak melulu tampil hitam dan pahit. Variasi minuman berbahan dasar kopi berikut ini bisa Anda coba saat bersantai di akhir pekan.
Kopi Buah
Kombinasi rasa serta aroma kopi yang kuat dan tekstur buah lembut menghasilkan sensasi baru yang layak dicoba. Cocok dinikmati di pagi hari sebagai teman sarapan bersama keluarga.
Smoothie Kopi Pisang
Bahan
Bahan
- 2 sdm kopi bubuk instan - 400 ml air panas - 2 buah jeruk sunkist - 3 sdm gula aren - 1/2 sdt kayu manis bubuk - 1 sdt vanila cair - 5 butir cengkih - 3 sdm nata de coco
- 2 sdm kopi bubuk - 600 ml air - 4 cm jahe, kupas, memarkan - 2 batang serai, ambil bagian putih - 50 ml santan kental hangat - 30 g gula aren
Cara Membuat
- Kupas kulit jeruk, peras airnya, sisihkan. - Rebus air bersama kulit jeruk, cengkeh, dan kayu ma nis, masak sampai mendidih. - Tambahkan kopi bubuk & gula aren, aduk Angkat. - Tuang nata de coco, air jeruk, dan campuran air ko pi ke dalam gelas. - Tambahkan vanila cair, aduk. Sajikan hangat.
Kopi Kelapa
Bisa bayangkan rasa gurih kelapa ketika dicampur kopi? Rasa uniknya sangat mungkin membuat Anda ketagihan.
Cara Membuat
- Rebus air, jahe, dan serai beberapa saat. - Seduh kopi bubuk, air, saring, tuang ke dalam gelas. - Masukkan gula aren, aduk rata. - Tuang santan hangat. Sajikan hangat.
Kopi Yoghurt
Siapa sangka kopi pahit bisa begitu nikmat dipadu dengan rasa asam yoghurt. Selamat mencoba.
Yoghurt Kopi Beku
Kopi Cincau Santan
Bahan
Bahan - 2 sdt kopi instan - 1 sdm gula - 2 sdm air panas - 1/2 gelas susu putih cair - 2 pisang, potong kecil-kecil - 2 biskuit cokelat, jadikan remah-remah - 2 skop es krim vanila/cokelat - Es batu secukupnya - Bubuk cokelat secukupnya - Krim kocok (whipped cream)
Cara Membuat
- Larutkan kopi instan dan gula dalam air panas. - Masukkan larutan kopi, es batu, susu, potongan pisang, remah-remah biskuit, dan es krim ke da lam blender. Proses dalam blender hingga berbusa. - Tuangkan ke cangkir, tambahkan sedikit whip ped cream di atasnya lalu taburi bubuk cokelat.
Kopi Jeruk Rempah
Bahan - 2 sdm kopi bubuk - 150 ml air panas - 1 batang kayu manis (10 cm), potong kecil - 300 ml santan kental dari 1/2 butir kelapa - 100 ml susu kental manis - 2 lembar daun pandan, sobek - 100 gr cincau hitam, potong kotak - Es batu secukupnya
Cara Membuat
- Masak air, kopi bubuk, dan kayu manis sampai men didih. Angkat, diamkan sampai dingin, saring. - Rebus santan dengan daun pandan, masak sampai mendidih. Angkat, dinginkan. - Tuang es batu ke dalam gelas, tambahkan susu dan cin cau hitam. - Masukkan campuran santan dan campuran air kopi.
Kopi Santan Hangat
- 2 sdm kopi bubuk - 200 ml air panas - 1 sdm gula aren - 200 ml susu cair - 2 sdm sirup cokelat - 100 ml yoghurt vanila - Es serut secukupnya
Cara Membuat
- Seduh kopi bubuk dengan air panas, aduk, saring. Tambahkan gula aren, aduk rata. Tuang ke da lam cetakan es batu, simpan dalam freezer selama kurang lebih 8 jam. Keluarkan. - Campur susu, yoghurt, dan es serut ke dalam blen der. Kocok sampai berbusa. - Tuang sirup cokelat ke dalam gelas, masukkan es batu kopi. - Tuang campuran susu perlahan ke atas es kopi. Sajikan.
Kopi Yoghurt Pisang Selai Bahan - 1 1/2 sdm kopi bubuk instan - 250 ml air panas - 100 ml yoghurt vanila - 1 buah pisang, potong bulat - 100 ml krim cair - 2 sdm brown sugar - 1 sdm selai kacang - 1 sdm cokelat masak, cairkan
Cara Membuat
- Seduh kopi bubuk dengan air panas, masukkan brown sugar, aduk rata, dan biarkan agak dingin. - Campur semua bahan, blender sampai halus. - Tuang ke dalam gelas. Hias dengan cokelat masak cair. Sajikan. []
KARYAMU VERB EEK
EDISI 8
J3U1N0I2 2 I0L1U4J
-Sumur Oleh Radillah Khaerany
ari belum lagi terang ketika orang pertama datang. Seorang wani ta, Darmi. Usianya 40 tahun. Dia seorang buruh cuci, beranak enam. Saat derek roda katrol timba air terdengar, seorang perempuan lain muncul. Ranti, 30 tahun. Aku bergeming di tempatku, memperhatikan mereka. Sudah beberapa minggu ini Ranti tak pernah mencuci di sumur. Pipa ledeng sudah mengaliri rumahnya. “Wah, tumben kamu ikut mencuci di sumur ini, Ti,” kata Darmi. “Iya, air di rumah saya tidak mengalir,” jawab Ranti. Ranti seorang janda. Desas-desus di kampung, Ranti kawin kontrak. Aku ingin sekali menanyakan perihal itu, namun tak sanggup. Suara sikat beradu dengan pakaian menemani cerita pagi itu. Tiba-tiba seorang lain, menggunakan celana pendek sepaha dan baju ketat berwarna merah, datang bergabung. Aku tersenyum. “Selamat pagi Ibu-ibu,” sapanya dengan suara centil. “Eh, ada Mbak Ranti juga toh. Mimpi apa saya semalam, pagi ini bisa bertemu Mbak Ranti di sumur?” Namanya Anita alias Sudarto. Seorang waria pengelola salon kecil-kecilan di kampung kami. Anita orangnya cerewet, ramai, sedikit centil, tapi sangat ramah. Sumur bakal ramai, kataku dalam hati. Ranti tersenyum. Tiba-tiba seorang anak perempuan berseragam SMP menyapa Darmi. “Mak, ini kunci rumah. Yang lain sudah berangkat sekolah duluan.” Disodorkannya kunci yang diikat tali sepatu. “Mana adikmu? Kenapa tak kau bawa kemari? Kau lupa hari ini Sabtu? Tiap Sabtu Mak banyak cucian. Jadi Lia harus kau bawa ke sini sebelum sekolah!” Dibantingnya sikat yang sedari tadi ia genggam. Sudah jelas anak itu lupa adiknya. “Tapi kalau aku kembali ke rumah, nanti aku terlambat sekolah, Mak,” katanya sambil meremas-remas rok sekolahnya. Air mukanya berubah seperti ingin menangis. “Mamak tidak peduli! Kau pulang sekarang ambil adikmu, bawa ke sini! Dasar anak dungu, saban hari bikin aku naik darah. Tak tahu otaknya di mana. Diberi tahu berkali-kali tetap tak mengerti.” “Sudahlah, Bu Darmi. Anak-anak memang begitu, masuk kuping kanan keluar kuping kiri,” kata Anita yang sedari tadi memperhatikan. “Tunggu sampai kau punya anak enam macam aku, kujamin pusing kau dibuatnya. Setiap hari mendengar suara rengekan. Bangun tidur sudah harus memikirkan enam mulut yang harus diisi. Punya suami tahunya cuma sabung ayam. Dapat uang hasil nguli, bukannya buat makan anak istri malah habis buat bikin adu ayam. Kadang aku berpikir, mana yang lebih sial, Ranti yang cuma bersuami dua puluh hari atau aku yang punya suami tukang judi.” Ranti yang sedari tadi cuma diam tapi mendengarkan percakapan jadi membatu. Anita spontan menutup mulutnya. Darmi tiba-tiba sadar, dia kehilangan sikatnya. Saat tangannya mengayun ke kanan, sikatnya terlempar ke ujung pakaian. “Maaf, ya, Ranti. Bukan maksud saya seperti itu,” kata Darmi. “Tak apa-apa, Bu. Saya mengerti, Bu Darmi tak bermaksud jahat,” jawab Ranti.
“Tapi, maaf sebelumnya, ya, Ranti. Kamu tidak marah, kan?” “Apa kamu tidak jengah mendengar cerita-cerita orang tentang kamu? Banyak yang bilang kamu hanya kawin kontrak dengan suamimu itu. Setelah kontrak habis, dia kembali ke istrinya lagi,” kata Anita. “Yah… bagaimana, ya. Kadang terganggu juga dengan cerita orangorang, tapi mau bagaimana lagi.” “Jadi, gosip itu benar?” kali ini giliran Darmi. “Ada benarnya, juga ada tidaknya. Benar, suami saya kembali ke istrinya. Tapi bukan karena kami kawin kontrak. Saya dibohongi, Bu. Ia mengaku duda, tak tahunya masih beristri. Tiga minggu setelah menikah, istrinya yang sedang mengandung mendatangi saya di tempat kerja. Mengata-ngatai saya perebut suami orang. Malu saya. Malam itu juga saya minta suami saya kembali ke istrinya. Ia berjanji akan kembali setelah mencerikan istrinya. Tapi sekarang sudah tujuh bulan, Bu, saya sudah tak menunggu lagi,” kata Ranti. “Saya rasa Bu Darmi masih jauh lebih beruntung daripada saya. Punya suami setia, walaupun senang judi. Apalagi punya anak yang lucu-lucu.” Ranti menatap Darmi dan Anita. “Ah, kamu dan Bu Darmi sama-sama jauh lebih beruntung daripada aku, Ti,” kata Anita, memandangi kuteks kukunya yang mulai terkelupas. “Kalian tak pernah tahu rasanya jadi orang seperti aku. Merasa diri perempuan tapi bertubuh laki-laki. Terjebak di tengah-tengah. Saban hari harus terima olok-olok dari anak-anak kampung. Tiap Ramadhan tak bisa tarawih di masjid, tak diterima di barisan perempuan maupun lelaki,” kata Anita. “Tapi kulihat kau tak pernah bersedih. Kau selalu terlihat gembira mengelola salonmu. Kadang kau bikin aku iri,” kata Ranti. “Aku sih, lebih memilih kerja seperti kau, Ti, dibandingkan berkeluarga urus enam anak. Kalau tiba saatnya bayar uang sekolah bersamaan, mau pecah rasanya kepalaku. Belum lagi bila suamiku paru-paru basahnya kambuh dan harus ke Puskesmas. Uang habis buat beli obat. Anak menangis lapar, suami batuk tak berhenti. Ingin bunuh diri rasanya,” timpal Darmi. “Huss! Jangan sebut-sebut bunuh diri di sini, Bu Darmi,” tukas Anita cepat. “Kata orang nanti mengganggu si Laksmi!” Sadar dengan peringatan Anita, Darmi buru-buru menyelesaikan cuciannya. Begitu pula dengan Anita yang mempercepat tangannya memeras pakaian. Ranti yang sedari tadi telah selesai mencuci pamit kepada mereka berdua. Sekarang aku sendiri lagi. Mulai menimbang-nimbang semangat hidup mereka yang tak pernah menyerah. Berbeda dengan aku, yang memilih mengakhiri hidup di sumur tua ini. Anak Darmi yang tadi dibawa kakaknya ke sumur menoleh ke arahku. Kulambaikan tanganku kepadanya sambil tersenyum. Ia membalas lambaianku dengan tangan kecilnya.
Penulis adalah alumni Fakultas Hukum UNHAS angkatan 2008. Sekarang bekerja di Yayasan Konservasi Laut, Makassar .
9
10
AHA!
VERBEEK
I EDISI 8 , JUNI 2014
Sejarah Vaksinasi di Nusantara Vaksin telah menjadi bagian penting untuk mendapatkan kualitas kesehatan yang lebih baik. Perkenalan masyarakat Nusantara terhadap vaksin sudah sejak zaman VOC.
T
http://kask.us/g5AJP
ersiar berita di bulan November tahun 2013 lalu, di mana empat warga Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Maros, digigit anjing gila. Setiba di rumah sakit, warga yang ikut mengantar keempat korban dibuat kecewa lantaran vaksin rabies tidak tersedia. Mereka terpaksa membeli di apotek luar dengan harga Rp240.000 per paket. Dalam masyarakat modern, vaksin telah menjadi bagian penting untuk mendapatkan kualitas kesehatan yang lebih baik. Vaksin-dari kata ‘vaccina’, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia akan menimbulkan kekebalan terhadap cacar-adalah bahan antigenik untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit guna mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi organisme alami. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif atau kanker. Vaksin dapat berupa virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Juga dapat berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya. Perkenalan masyarakat Nusantara terhadap vaksin sudah sejak zaman VOC. Pada masa pendudukan VOC, kota Batavia pernah mendapat julukan “makam orang Eropa”. Pasalnya, berbagai penyakit mematikan baikendemik maupun epidemik-dengan mudah merenggut nyawa orang Belanda, terutama cacar. Namun, sesungguhnya, bukan hanya Batavia
Mantri cacar di masa Hindia-Belanda.
yang kondisi kesehatan masyarakatnya memprihatinkan. Di seluruh wilayah pendudukan VOC, berbagai macam penyakit tropis menjadi masalah. Kondisi alam tropis Indonesia dan terbatasnya pengetahuan akan penyakit-penyakit berikut penanganannya menyebabkan tingginya tingkat kematian, terutama di kalangan pribumi. Celakanya, pemerintah kolonial mengeluarkan kebijakan diskriminatif untuk menanggulangi penyebaran penyakit. Tujuannya untuk mencegah orang Belanda tidak tertular penyakit orang pribumi. Contohnya adalah didirikannya pengasingan bagi penderita kusta, atau leeprozerie, di Kepulauan Seribu pada 1655. Tempat ini lebih tepat disebut penampungan belaka, bukan tempat penderita dirawat dan disembuhkan secara sistematis.
http://peeters429.wordpress.com/page/253/
Poster himbauan vaksinasi di masa pendudukan VOC tahun 1779.
Vaksin Cacar Diperkenalkannya vaksin cacar di Hindia-Belanda merupakan pembaruan yang penting. Pada 1779, Carel Sirardus Willem Graaf van Hogendorp, Gubernur Jendral Hindia Belanda ke-46 di Batavia, membuat pamflet kecil tentang anjuran vaksinasi: “Sophronisba, of de gelukkige moeder, door de inentinge van haare dochters-Sophronisba, ibu yang berbahagia karena telah mengimunisasi anak-anak perempuannya”. Meskipun menyadari pentingnya vaksin cacar, impor barang berharga ini baru dilakukan tahun 1804, dilanjutkan dengan vaksinasi secara sistematis di Batavia dan bandar-bandar pesisir sehingga menurunkan penderita cacar.
Setelah dibangunnya Jalan Raya Pos oleh Daendels, yang membentang 1.000 km dari Anyer ke Panarukan, vaksinasi di Jawa menjadi semakin baik. Dr. Andries van de Wilde menjadi dokter pertama yang melakukan vaksinasi cacar di Tanah Pasundan dengan persetujuan pemimpin masyarakat muslim setempat. Sejak pertengahan abad ke-19, atas upaya Dr. W. Bosch dan A.E. Waszklewicz dilakukan vaksinasi ulang seluruh penduduk Jawa dan Madura. Hal ini berpengaruh besar pada peningkatan jumlah penduduk di Jawa. Sebenarnya, penyakit cacar telah ditemukan sejak abad ke-17 di Jawa. Tingkat kematian akibat penyakit ini amat tinggi. Pada 1781, misalnya, tercatat dari 100 penduduk Jawa yang terserang, 20 di antaranya meninggal. Pada awal abad ke-19, cacar telah menjangkiti hampir seluruh Jawa dan menyerang penduduk setiap beberapa tahun sekali. Hal ini mendorong Belanda melakukan upaya preventif, yaitu vaksinasi. Pada awalnya, sasaran vaksinasi cacar hanya orang Jawa yang melakukan kontak dengan orang Eropa. Pada tahun 1804, untuk pertama kalinya vaksin cacar didatangkan ke Batavia. Ketika Raffles berkuasa pada 1811, upaya vaksinasi besar-besaran yang mencakup seluruh Pulau Jawa mulai dilaksanakan. Hingga 1875, sebanyak 950.853 jiwa penduduk telah diberikan vaksinasi. Tempat Pemerolehan vaksin cacar, sepanjang penampung air pelaksanaan program vaksinasi, merupakan kendala tersendiri. Fasilitas dan teknologi di Hindia-Belanda belum memungkinkan produksi vaksin cacar hingga tahun 1853. Sebelum itu vaksin didatangkan dari Eropa. Tercatat, di bawah pemerintahan Nicolaas Engelhard pada 1807, program vaksinasi cacar sempat tersendat karena vaksin cacar aktif habis. Salah satu sebabnya, daya kontaminasi udara da-
lam iklim tropis sangat tinggi. Efektivitas vaksin berkurang, sehingga vaksin tak dapat digunakan. Dr M.R. Gauffre, dokter berkebangsaan Prancis, diperintahkan berlayar ke Isle de France (kini Mauritius) mengambil vaksin aktif, dari mana vaksin pertama di Batavia didapatkan. Untunglah, sebelum ke Isle de France, ia mampir ke Surabaya, dan ternyata masih tersimpan vaksin cacar yang sedang dicari. Tingkat keberhasilan vaksinasi cacar di Jawa ternyata tidak diikuti di pulau-pulau lain. Pada 1850 dilaporkan bahwa di pos luar, yang mencakup Sumatera Barat, Palembang, Lampung, Riau, Bangka, Sambas, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Ambon, Makassar, Ternate, dan Banda, jumlah penduduk yang diberi vaksin baru 55.792 jiwa. Sebagai perbandingan, pada tahun yang sama, di Jawa sudah 309.757 jiwa sudah divaksin. Untuk mendukung program vaksinasi, pemerintah Belanda mendirikan Parc Vaccinogene di Batu Tulis, Bogor, pada 1879 sebagai lokasi produksi vaksin. Proyek ini gagal karena di wilayah Batu Tulis susah didapatkan sapi atau anak sapi sebagai sarana retrovaksinasi guna mendapatkan vaksin aktif. Sementara itu, retrovaksinasi dari anak ke sapi yang dilakukan oleh seorang dokter bernama Kool di wilayah Meester Cornelis pada 1884 berjalan baik. Jumlah produksinya semakin meningkat, sehingga pada 1891 tempat kerja dr Kool dipindahkan ke Weltevreden dengan fasilitas yang memadai. Tempat ini lalu dijadikan Parc Vaccinogene secara resmi. Kurangnya pengetahuan masyarakat Hindia-Belanda abad ke-19 tentang cacar kadang-kadang menjadi hambatan bagi mantri cacar dalam menjalankan tugasnya. Tercatat, pada 1921, di Pulau Bawean seluruh penduduk menolak anak-anaknya divaksinasi karena para ulama tidak menyetujuinya. Para ulama menganggap vaksinasi cacar menentang takdir Tuhan. Kasus lain, di Madiun, pada 1931 para orangtua tak bersedia mengantar anak-anaknya untuk divaksinasi. Setelah ditelusuri, ternyata beredar kabar angin bahwa tujuan pengumpulan anak-anak adalah untuk dijadikan umpan buaya raksasa peliharaan seorang residen. Sebagian penduduk sempat lari ke hutan, bersembunyi dengan anak-anak mereka. Pernah juga seorang petugas vaksin memalsukan vaksin cacar. Kasus ini terjadi di Grati, Jawa Timur, pada 1930. Ia mencampur buah gambir yang mampu menghasilkan pustula, mirip dengan vaksin asli. Ia menerima 7 duiten (mata uang recehan Belanda) untuk setiap anak yang sudah menerima vaksin palsu tersebut. []
EDISI 8 , JUNI 2014
I
DOKTER MENJAWAB
VERBEEK
11
Mencegah Penyakit Kaki Gajah Oleh dr Kristiawan Basuki (Occupational Health Specialist RS Inco) Menjaga gaya hidup adalah kunci utama memelihara kesehatan.
T
ahun 2013, di Kabupaten Luwu Ti mur ditemukan sejumlah kasus pe nyakit Kaki Gajah atau Filarisasis. Penyakit ini merupakan satu dari banyak penyakit menular kronik yang disebabkan cacing filaria di kelenjar atau saluran getah bening. Jika seseorang terjangkit cacing filaria, akan muncul gejala klinis akut berupa demam berulang, radang kelenjar di saluran getah bening, edema, dan gejala kronik berupa elefantiasis. Di Luwu Timur, Kecamatan Burau dan Mangkutana, serta beberapa wilayah lain merupakan daerah rawan Filarisasis. Perpindahaan dan pertukaran masyarakat serta lingkungan tidak sehat adalah salah satu faktor pendukungnya. Cacing filaria, pembawa penyakit filarisasis, dapat menyebar melalui gigitan nyamuk jenis apapun. Penderita yang telah terjangkit cacing filaria, dengan satu gigitan nyamuk, akan berpindah pada orang lain. Saat ini, Filarisasis menjadi salah satu prioritas untuk dieliminasi. Diprakarsai WHO sejak 1999, kemudian diperkuat dengan deklarasi ”The Global of Elimination of Lymphatic Filarisasis as a Public Helath Problem by the Year 2020”. Awal 2014, sebagai bagian dari kegiatan eliminasi filarisasis, Kabupaten Luwu Timur bekerja sama dengan Rumah Sakit Inco melakukan pengobatan massal di beberapa titik rentan. Penyebab Di Indonesia ditemukan tiga spesies cacing filaria, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Ma-
sing-masing sebagai penyebab filariasis bancrofti, filariasis malayi, dan filariasis timori. Beragam spesies nyamuk dapat berperan sebagai penular penyakit tersebut.
Cara Penularan Seseorang tertular filariasis bila digigit nyamuk yang mengandung larva infektif cacing filaria. Nyamuk yang menularkan filariasis adalah Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes, dan Armigeres. Nyamuk tersebut tersebar luas di seluruh Indonesia sesuai habitatnya (got/saluran air, sawah, rawa, hutan). Filariasis Tanpa Gejala • Umumnya di daerah endemik. • Pada pemeriksaan fisik hanya ditemu kan pembesaran kelenjar limfe teru tama di daerah inguinal. • Pada pemeriksaan darah ditemukan mikrofilaria dalam jumlah besar dan eosinofilia.
Filariasis ditandai dengan gejala seperti menggelembungnya bagian badan yang terjadi secara perlahan-lahan.
Dosis DEC untuk Filariasis Berdasarkan Umur
Umur
DEC (100 mg)
Albendazol (400 mg)
2 – 6 tahun
1 tablet
1 tablet
7 – 12 tahun
2 tablet
1 tablet
> 13 tahun
3 tablet
1 tablet
Sumber: Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes RI.
Filariasis dengan Peradangan • Demam, menggigil, sakit kepala, mun tah, dan lemah yang dapat berlangsung sampai beberapa minggu. • Organ yang terkena terutama saluran limfe tungkai dan alat kelamin. • Pada laki-laki umumnya terdapat fu nikulitis disertai penebalan dan rasa nyeri, epididimitis, orkitis dan pem bengkakan skrotum. • Serangan akut dapat berlangsung sa tu bulan atau lebih. • Bila keadaannya berat dapat menye babkan abses ginjal, pembengkakan epididimis, jaringan retroperitoneal, kelenjar inguinal, dan otot ileopsoas. Filariasis dengan Penyumbatan • Pada stadium menahun terjadi jari ngan granulasi yang proliferatif serta pelebaran saluran limfe yang luas lalu timbul elefantiasis. • Penyumbatan duktus torasikus atau saluran limfe perut bagian tengah mem pengaruhi skrotum dan penis pada la ki-laki dan bagian luar alat kelamin pada perempuan. • Infeksi kelenjar inguinal dapat mem pengaruhi tungkai dan bagian luar alat kelamin. • Elefantiasis umumnya mengenai tung kai serta alat kelamin dan menye babkan perubahan yang luas. • Bila saluran limfe kandung kencing dan ginjal pecah akan timbul kiluria (ke luarnya cairan limfe dalam urin). • Bila yang pecah tunika vaginalis akan terjadi hidrokel atau kilokel, dan bila yang pecah saluran limfe peritoneum
terjadi asites yang mengandung kilus. • Gambaran yang sering tampak ialah hidrokel dan limfangitis alat kelamin. • Limfangitis dan elefantiasis dapat di perberat oleh infeksi sekunder Strep tococcus.
Diagnosis • Diagnosis filariasis dapat ditentukan secara klinis. • Diagnosis dipastikan dengan mene mukan mikrofilaria dalam darah tepi yang diambil malam hari (pukul 22.00 02.00 dinihari) dan dipulas dengan pewarnaan Giemsa. • Pada keadaan kronik pemeriksaan ini sering negatif. Penatalaksanaan Perawatan umum: • Istirahat di tempat tidur. • Antibiotik untuk infeksi sekunder. • Perawatan elefantiasis dengan men cuci kaki dan merawat luka.
Pengobatan Spesifik Untuk pengobatan individual diberikan Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) 6 mg/kgBB 3 x sehari selama 12 hari. • Efek samping: pusing, mual, dan de mam selama menggunakan obat ini. • Pengobatan massal (rekomendasi WHO) adalah DEC 6 mg/kgBB dan albenda zol 400mg (+parasetamol) dosis tung gal, sekali setahun selama lima tahun. • Implementation unit (IU) adalah ke camatan atau wilayah kerja Puskesmas (dengan jumlah penduduk 8.000-10.000 orang). []
12
SAFETY
VERBEEK
I EDISI 8 , JUNI 2014
Aturan Persimpangan dan Prioritas Jalan Oleh Tim EHS Department PT Vale Bagaimana pengendara mendahulukan kendaraan saat berada di persimpangan?
A
pakah Anda pernah kebingungan saat berkendara dan berada di persimpangan jalan raya? Kendaraan dari arah mana yang seharusnya mendapatkan prioritas jalan? Selama ini, khusus di Kabupaten Luwu Timur, beberapa persimpangan jalan belum memiliki fasilitas lampu rambu lalu lintas atau traffic light. Maka, banyak pengendara mengandalkan penglihatan, melihat ke kiri-kanan lantas melaju. Tindakan demikian bukan sesuatu yang salah, namun bukan berarti benar. Kita tak pernah tahu kendaraan dari arah lain dapat saja melaju dengan kecepatan tinggi melintas. Untuk itu, beberapa aturan perlu Anda ketahui saat Anda berkendara dan berada pada persimpangan jalan:
Persimpangan dengan Rambu Lalulintas 1. Pengemudi harus mengikuti rambu lalu-lintas pada persimpangan yang dikontrol rambu lalu- lintas. 2. Pengemudi harus menghentikan ken daraan pada persimpangan dengan rambu stop dan memberi jalan pada kendaraan yang lewat. Pengemudi da pat melaju bila sudah aman. 3. Pengemudi harus mengurangi kece patan pada persimpangan dengan ram bu beri kesempatan, bersiap untuk berhenti bila ada kendaraan mende kati persimpangan. Pengemudi harus memberi jalan kepada kendaraan la in dan diperbolehkan melanjutkan per jalanan bila sudah aman. Persimpangan Tanpa Rambu Lalulintas Pengemudi harus harus mengikuti petunjuk berikut:
Contoh-contoh persimpangan dan diskripsi peraturan yang berlaku: Gambar Persimpangan
Aturan
1. Pengemudi harus memberikan prio ritas kepada kendaraan jalur utama jika pengemudi masuk dari jalan yang lebih kecil atau halaman rumah. 2. Pengemudi harus memberikan prio ritas kepada kendaraan yang datang dari sebelah kiri pada persimpangan di mana dua jalan menjadi satu (per simpangan Y). 3. Pengemudi yang bergerak pada jalan yang lebih kecil harus memberikan kesempatan kepada kendaraan dari ja lan yang lebih besar pada persimpa ngan. 4. Pengemudi yang memasuki persim pangan empat sama atau lebih besar harus memberikan prioritas kepada kendaraan dari sebelah kirinya. 5. Pengemudi yang memasuki persim pangan yang memiliki bundaran ha rus memberikan prioritas kepada ken daraan yang telah berada di seputar bundaran.
Gambar Persimpangan
Situasi Khusus Pengemudi harus mengikuti petunjuk berikut: 1. Pengemudi harus memberikan jalan kepada kendaraan emergency servi ce yang menggunakan lampu isyarat dan atau sirene. Pengemudi harus meminggirkan kendaraan ke kiri dan berhenti sampai kendaraan pelayan an kedaruratan lewat. Kendaraan pe layanan kedaruratan termasuk pema dam kebakaran, tim SAR, ambulans, keamanan, keselamatan dan polisi. 2. Pengemudi harus memberikan prio ritas kepada kendaraan yang meng angkut muatan berukuran sangat le bar. Pengemudi harus mengurangi ke cepatan kendaraannya, menepi dan bersiap-siap untuk berhenti. 3. Pengemudi kendaraan ringan harus memberikan prioritas jalan kepada kendaraan alat berat di persimpang an yang tidak terpasang rambu. []
Aturan
Melewati persimpangan tanpa rambu
Berbelok ke kanan pada simpang empat
Bila melewati persimpangan yang tidak terpasang rambu, pengemudi harus memberikan prioritas kepada semua kendaraan yang datang dari sebelah kirinya
Bila dua kendaraan saling mendekati dari arah yang berlawanan pada persimpangan dan kedua- duanya berbelok kanan, maka tidak ada yang mendapatkan prioritas. Karena masing-masing tidak ada yang memotong jalur mobil lainnya.
Mobil Merah harus memberikan prioritas kepada Mobil Kuning.
Mobil Merah dan Mobii kuning boleh berbelok secara bersamaan.
Berbelok kanan pada persimpangan yang tidak memiliki rambu
Berbelok kiri pada persimpangan yang tidak memiliki rambu
Bila berbelok ke kanan pada persimpangan yang tidak terpasang rambu, pengemudi harus memberikan prioritas kepada semua kendaraan yang datang dari sebelah kiri, dan kepada semua kendaraan dari depan yang berbelok kiri.
Bila berbelok ke kiri pada persimpangan yang tidak terpasang rambu, pengemudi harus memberikan prioritas kepada semua kendaraan yang bergerak lurus memotong dari sebelah kanan.
Mobil Merah harus memberikan prioritas kepada Mobil Kuning.
Mobil Kuning harus memberikan prioritas kepada Mobil Merah.
Berbelok kanan pada persimpangan empat yang tidak memiliki rambu
Berbelok kanan pada persimpangan ] yang tidak memiliki rambu
Bila berbelok ke kanan pada persimpangan yang tidak terpasang rambu, pengemudi harus memberikan prioritas kepada semua kendaraan yang datang dari depannya.
Bila berbelok ke kanan pada persimpangan yang tidak terpasang rambu, pengemudi harus memberikan prioritas kepada semua kendaraan yang bergerak lurus memotong dari sebelah kiri.
Mobil Kuning harus memberikan prioritas kepada Mobil Merah.
Mobil Kuning harus memberikan prioritas kepada Mobil Merah.
EDISI 8 , JUNI 2014
I
PEMDA MENYAPA
VERBEEK
13
Kinerja Pemkab Luwu Timur Terus Membaik IPM dan pertumbuhan ekonomi Luwu Timur meningkat.
Dok. Humas Pemda Luwu Timur
I
ndeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Luwu Timur terus mem baik. Hal ini tergambar dari tiga komponen dasar yang digunakan untuk mengukur IPM, yaitu pendidikan, kesehatan dan kemampuan daya beli. Demikian dikatakan Wakil Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler dalam penyerahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun Anggaran 2013 dihadapan Sidang Paripurna DPRD. Sidang dipimpin Ketua DPRD, Sukman Sadike, pada 12 Maret. Pada 2012 IPM Kabupaten Luwu Timur mencapai 73,56, naik 0,45 dari tahun sebelumnya sebesar 73,11. Peningkatan tersebut didukung oleh peningkatan indeks pendidikan 0,18 poin, indeks kesehatan 0,23 poin, dan indeks daya beli 3,59 poin. Capaian IPM ini menempatkan Kabupaten Luwu Timur diatas I PM Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 73,29 dan IPM nasional 72,70. Dalam LKPJ tersebut, keberhasilan indikator pendidikan ini dilihat dari angka melek huruf (AMH) dan ratarata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Luwu Timur tahun 2012. AMH mencapai 93,43%, meningkat 0,15 poin dari tahun 2011 sebesar 93,28%. Artinya, penduduk yang dapat memba-
ca dan menulis latin sebanyak 93,43%. RLS tahun 2012 mencapai 8,19%, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 7,95% dan capaian nasional 8,08%. Selain itu, angka partisipasi sekolah (APS) di Kabupaten Luwu Timur pada 2012 juga meningkat 3,93% dibanding 2011. Di sektor kesehatan, angka harapan hidup (AHH) Kabupaten Luwu Timur tahun 2012 mencapai 71,29 tahun, meningkat 0,23 poin dibanding tahun 2011, yakni 71,06 tahun. Untuk indeks daya beli, tahun 2012 mencapai 64,68%, meningkat 2,48% dibandingkan tahun 2011 sebesar 62,20%. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, indikator ekonomi yang mampu mengukur perkembangan pembangunan perekonomian dilihat dari produk domestik regional bruto (PDRB). PDRB tahun 2012 dengan tambang nikel tumbuh 2,94 persen, meski tahun 2011 sempat terpuruk hingga -5,70%. Rata-rata pertumbuhan kontribusi sektoral terhadap pembentukan PDRB pada 2012 naik 19,70% atas harga berlaku dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 18,54%. Sementara harga konstan meningkat 8,33% dibanding tahun sebelumnya sebesar 1,86%. Hingga 2012, angka PDRB perkapita Luwu Timur meningkat 11,86% atas dasar harga berlaku dan 5,75% atas dasar harga konstan. Hal ini mengindikasikan pertumbuhan sektoral tanpa pertam-
Suasana Rapat LKPJ.
bangan, yang didominasi sektor pertanian, menujukkan kinerja membaik dari tahun ke tahun. Angka kemiskinan juga turun 0,5% dari 2011 sebesar 8,29% menjadi 7,71% pada 2012. dari tahun 2011 sebesar. Dengan kata lain, pada 2012 terdapat 19.700 orang miskin, turun 701 jiwa dari tahun 2011. Laju inflasi pada 2012 mencapai 3,36%, turun 20,28 poin dari 2011 sebesar 23,64%. Berdasarkan capaian tersebut, kinerja pembangunan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur pada 2013 meningkat
baik. Ini sejalan dengan visi Kabupaten Luwu Timur, yaitu keberlanjutan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik di Kabupaten Luwu Timur menuju kabupaten agroindustri 2015. Pada akhir uraian LKPJ, Bupati menyampaikan pesan bahwa kerja belum usai. Masih banyak yang perlu dibenahi dan disempurnakan untuk meningkatkan kesejahteraan. Hal ini membutuhkan komitmen semua untuk bergandeng tangan membangun Bumi Batara Guru. (Humas Lutim). []
Tingkatkan Produksi Rumput Laut, CSG Jadi Mitra Strategis Pemkab Luwu Timur Nilai ekspor rumput laut Indonesia sekitar 36% dari total ekspor sektor perikanan yang mencapai Rp30 triliun.
D Dok. Humas Pemda Luwu Timur
Peresmian gudang rumput laut. Pengguntingan pita oleh Ketua Keluarga Besar Celebes Seaweed Group, drg. Hj. Andi Fauziyah Pujiwatie Hatta menandai peresmian gudang rumput laut Celebes Seaweed Group di Desa Lakawali, Kecamatan Malili - Luwu Timur.
engan panjang garis pantai 117,4 km, Kabupaten Luwu Timur memiliki potensi kawasan budidaya laut cukup besar. Komoditas yang menjadi unggulan adalah rumput laut jenis Glacilaria Sp. Produksinya pada 2012 sebesar 119.681,1 ton. Meningkat menjadi 216.535 ton dengan luas lahan produksi 3.801 hektar. Jika dirinci, jenis rumput laut Gracillaria Sp sebesar 119.706 ton dengan luas lahan produksi 2.189 hektar. Sementara rumput laut jenis Eucheuma Cottonii sebesar 96.829 ton dengan luas lahan produksi 1.612 hektar. Rumput laut Glacilaria Sp merupakan salah satu primadona budidaya di Kecamatan Malili, Angkona, Burau, dan Wotu. Kualitasnya lebih baik dibandingkan kabupaten lain karena perairan pesisir Kabupaten Luwu Timur cukup terlindungi dari aktivitas industri yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan maupun tanah. Teknik budidaya Glacilaria Sp sederhana dan modalnya tidak terlalu besar. Panennya juga cukup singkat, antara 45-60 hari. Terpenting, komoditas ini memiliki prospek pasar yang sangat baik. Karena itu, Bupati Luwu Timur dalam
peresmian gudang rumput laut Celebes Seaweed Group di Desa Lakawali, Kecamatan Malili, awal Maret 2014, mengharapkan budidaya rumput laut dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Bupati dua periode ini menyampaikan terima kasihnya kepada Celebes Seaweed Group yang telah berinvestasi dan menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam pembangunan agribisnis dan agroindustri. Ini mendorong visi daerah menuju kabupaten agroindustri di tahun 2015. Ketua Keluarga Besar Celebes Seaweed Group, drg. Hj. Andi Fauziyah Pujiwatie Hatta mengatakan, Celebes Seaweed Group telah beroperasi sejak 2003. Perusahaan ini menaungi ribuan kelompok petani rumput laut, yang tersebar di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Dikatakannya lebih jauh, nilai ekspor rumput laut Indonesia sekitar 36% dari total ekspor sektor perikanan yang mencapai Rp30 triliun. Ratarata permintaan rumput laut dunia ke Indonesia sebesar 21,8%, sedangkan pemasokan baru mencapai 13,1%. Ini berarti produksi harus ditingkatkan lagi. “Saya yakin Luwu Timur mampu diandalkan sebagai salah satu sentra penghasil rumput laut terbaik di Sulawesi Selatan,” ujar Fauziyah. (Humas Lutim). []
14
PEMDA MENYAPA
VERBEEK
I EDISI 8 , JUNI 2014
BLUD I La Galigo Maksimalkan Pelayanan Kesehatan Empat gedung baru BLUD I La Galigo diresmikan oleh Bupati Luwu Timur.
Dok. Humas Pemda Luwu Timur
Empat gedung baru RSUD I La Galigo diresmikan. . umah Sakit Umum Daerah (RSUD) I La Galigo terus membenahi sistem pelayanannya. Setelah perubahan status dari RSUD menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pembangunan sarana dan prasarana dilakukan. BLUD I La Galigo membangun empat gedung baru, yakni gedung administrasi dan perekam medik, gedung instalasi gawat darurat, gedung VIP Matano III, dan gedung perawatan ke-
R
las III khusus untuk mata, THT, saraf, dan kulit. Peresmian gedung dilakukan Bupati Luwu Timur, H Andi Hatta Marakarma, 20 Maret lalu. ”Peresmian gedung ini menjadi catatan bagi saya, bahwa tugas kita sekarang adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dalam artian pelayanan yang kita berikan harus semakin ditingkatkan, baik kuantitas maupun kualitas,“ ujar Hatta dalam sambutannya. Menurut Bupati, sektor kesehatan adalah salah satu prioritas pemerintah. Karena itu, perbaikan pelayanan terus
diupayakan secara bertahap sesuai kemampuan daerah. Direktur BLUD I La Galigo, Rosmini Pandin mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk menciptakan pelayanan yang lebih baik. Pembenahan dimulai dari proses administrasi, optimalisasi pelayanan kepada pasien, hingga pembenahan sarana dan prasarana di rumah sakit. Ia mengatakan, RSUD I La Galigo saat ini ditetapkan sebagai rumah sakit tipe C melalui keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 445/Menkes/SK/IV/2010 Tanggal 5 April 2010. Ditindaklanjuti dengan lahirnya Perda Nomor 11
Tahun 2010 mengenai perubahan struktur di RSUD I La Galigo menjadi tipe C. Status akreditasi penuh tingkat dasar RSUD juga telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor YM.01.10/III/1075/2010. Tahun 2013, upaya menjadikan RSUD I La Galigo menjadi Badan Layanan Umum Daerah terpenuhi. “Semua upaya ini dilakukan dalam upaya menata dan meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat,“ ujar Rosmini. (Humas Pemda Lutim). []
Pembangunan Wilayah Pedesaan Terus Diprioritaskan Dari 100 Juta Hingga 200 Juta Perdesa. ejak digulirkannya Bantuan Ke uangan Pembangunan Infrastruk tur Perdesaan bagi Pemerintah Desa (BK PIPP) melalui PNPM, Pemerintah Daerah Luwu Timur terus menggenjot percepatan pembangunan, dari mulai jalan Desa, jalan tani, hingga pembangunan kantor Desa yang layak. Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma mengatakan, pemberdayaan masyarakat dengan fokus pembangunan di tingkat Desa adalah langkah tepat untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. “Desa yang berdaya akan memicu pertumbuhan ekonomi yang baik. Dan Desa merupakan kunci atau pondasi utama wilayah dalam membangun,” katanya. Berdasarkan laporan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintaah Desa (BPMPD) Andi Tabacina Akhmad mengatakan, sejak digelontorkan pertama kalinya 2013 lalu program BK PIPP yang diberikan bagi 124 desa senilai Rp100 juta perdesa sukses terlaksana. “Dana terserap dengan maksimal, dan pembangunan yang dilakukan telah sesuai dengan aspirasi masyarakat. Bahkan ada beberapa desa yang membangun
S
proyeknya melebihi yang dianggarkan“ jelasnya. Misalnya, kata Tabacina, ada proyek pembangunan saluran drainase yang semestinya diproposal anggaran pembangunan hanya untuk sejauh 500 meter, namun pada saat realisasinya bertambah menjadi 700 meter. Selain itu, kualitas infrastruktur yang dihasilkan jauh
lebih baik dibandingkan dengan kualitas infrastruktur yang ditangani oleh pihak ketiga (kontraktor). Untuk itu, pada tahun anggaran 2014, program BK PIPP kembali akan ditingkatkan menjadi Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati Luwu Timur Nomor 19/ I/ Tahun 2014 tentang Pemberi-
Dok. Humas Pemda Luwu Timur
Pembangunan kantor Desa Tarengge Kecamatan Wotu yang dilaksanakan melalui program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan bagi Pemerintah Desa (BK PIPP) tahun 2013.
an bantuan keuangan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk pembangunan infrastruktur perdesaan kepada Pemerintah Desa dalam wilayah Kabuapaten Luwu Timur Tahun Anggaran 2014. Mekanisme bantuan dan pengelolaan anggaran pun pun dikemas dengan sangat baik melalui Petunjuk Tekhnis Operasional (PTO) yang diterbitkan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMBPD) Kabupaten Luwu Timur untuk mengawal kelancaran pelaksanaan Program BK PIPP telah di tetapkan TIM Koordinasi yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Luwu Timur Nomor : 20 / I / Tahun 2014 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pemberian Bantuan Keuangan untuk Pembangunan Infrastruktur Perdesaan kepada Pemerintah desa dalam Wilayah Kabupaten Luwu Timur tahun Anggaran 2014. Dari total anggaran, sekurang-kurangnya 93% diperuntukkan bagi belanja bahan dan ongkos kerja, 2% diperuntukkan untuk pembuatan gambar desain dan RAB, 3% lainnya diperuntukkan bagi biaya umum atau operasional Tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPKD), dan 2% diperuntukkan bagi biaya pengawasan. (Humas Pemda Lutim). []
EDISI 8 , JUNI 2014
I
KOMUNITAS
VERBEEK
K munitas Akik Celebes
Di Sorowako bertebaran batu alam yang bisa diolah jadi permata bernilai tinggi.
D
i jalan kecil samping Masjid Al Istiqomah Kompleks Peruma haan Old Camp Sorowako, berdiri dua buah petak kecil bangunan dari tenda biru, sebuah meja kecil, dan sejumlah kursi plastik. Puluhan orang duduk mengelilingi meja. Wajah mereka tampak serius memperhatikan sebentuk cincin. Motor dan mobil terparkir rapi. Merekalah para pencinta batu akik di Sorowako. Komunitas ini setiap pekan melakukan perjalanan, menelusuri jalanan batuan tajam. Merayapi tebing. Menembus aliran sungai. Menjelajah pesisir danau. Tujuannya cuma satu, mendapat bongkahan batu yang secara kasat mata “tak berguna”. Siapa sangka, bongkahan batu yang seakan tak bernilai itu, saat dijamah tangan kreatif para pencinta batu akik, menjadi bernilai tinggi setelah dibentuk mata cincin atau liontin. Ketika Verbeek mengunjungi tempat kumpul komunitas pencinta batu akik ini, seorang anggota mengajari cara melihat keunikan batu akik. Dia menyinari batu dari bawah, dan bimsimsalabim, serat, lekukan, hingga warna batu jadi tampak menakjubkan. “Batu ini ada di antara kita. Di pinggiran Danau Matano,” kata Musran, Ketua Komunitas Akik Celebes. Komunitas ini bermula tahun 2013. Rijal, seorang yang membawa syiar agama dan tinggal di Masjid Al Istiqomah, yang pertama kali memperkenalkannya. Dia takjub melihat batuan tersebar di pesisir danau dan pinggiran jalan.
Dia kemudian mencoba mengambil sampel dan mengolahnya dengan sederhana. “Teman itu memperkenalkannya kepada kami. Kami benar-benar takjub dibuatnya, dan akhirnya menggemari,” kata Musran. Hanya dalam waktu setahun, Komunitas Akik Celebes menjelma menjadi kelompok dengan anggota mencapai ratusan orang.
Harus Telaten Mengolah onggokan batu biasa menjadi perhiasan cantik tidak begitu rumit. Hanya dibutuhkan ketelatenan dan kepekaan. Tahapannya, batu yang diperoleh dari alam dipecah-pecah menjadi bagian kecil. Untuk ukuran sekepalan tangan orang dewasa, bisa dibuat menjadi empat mata cincin. Prosesnya sederhana. Pertama, bagian yang diinginkan dipotong dengan gergaji khusus.
Setelah itu dilumuri air dan dibentuk menggunakan gerinda listrik. Lepas tahapan ini, batu diamplas menggunakan mesin. Rangkaian ini membutuhkan waktu sekitar dua jam. Batu yang sudah berbentuk mata cincin kemudian digosok sampai halus. Tahapan ini membutuhkan waktu hingga lima jam. Setelah halus, batu cincin dilumuri serbuk intan agar batu semakin mengilap dan mengeluarkan karakter warnanya. Jika tak memiliki serbuk intan, para perajin biasanya menggunakan daun pisang kering dengan cara menggosok-gosoknya hingga mengilap. “Tahap finishing memang membutuhkan waktu lama. Harus sabar dan benar-benar telaten,” kata Atma Gamara, salah seorang anggota Komunitas Akik Celebes. Menurut dia, membuat onggokan batu menjadi perhiasan bernilai tinggi sangat menyenangkan. “Bukan soal uang. Namun kebanggaan karena membuatnya dengan sederhana dan dilakukan sendiri,” kata Atma.
Lapangan Usaha Di empat wilayah terdampak operasi PT Vale—Kecamatan Malili, Wasuponda, Towuti, dan Nuha—para penggemar batu akik mulai mendata jumlah jenis batuan. Tak tanggung-tanggung, dalam setahun mereka telah menemukan 127 jenis batuan. “Kami yakin, temuan kami itu masih sangat kurang. Pasti akan terus bertambah,” kata Alrizal, salah seorang anggota Komunitas. Batu-batu lokal itu memiliki keunikan sendiri, dari warna hingga karakter. Ada kuning, hijau, biru, merah, berbentuk kristal, hingga keperakan. Mereka membaginya menjadi tiga. Di wilayah pegunungan dinamakan batu Verbeek. Untuk wilayah pesisir danau disebut batu Matano. Dan batu dari aliran sungai dinamakan batu Kali Dingin. Batu mentah yang telah diolah memiliki harga cukup tinggi. Dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah. “Para pencinta batu alam tidak melihat harga. Jika mereka suka, akan membelinya tanpa peduli harga,” kata Roem, anggota komunitas lainnya. Roem salah seorang yang memiliki seabrek cincin yang cantik. Setiap pekan dia menjelajah, sendiri atau bersama teman. Jika mujur, dia ibarat menemukan surga. “Saya pernah dapat dua karung bongkahan batu yang sangat baik,” katanya. Menurut catatan Komunitas Akik Celebes, beberapa batu permata dari Luwu Timur dikirim ke berbagai wila-
15
yah. Beberapa orang melakukan pengumpulan dan menjualnya dengan harga murah. “Kami menemukan itu. Karena itu, kami memotong perdagangannya. Kami ingin batu permata atau akik dari Luwu Timur diolah sebelum dilepas ke pasaran agar harganya naik,” kata Musran. “Jika harga naik, maka pendapatan para pengumpul dan perajin batu permata semakin baik,” lanjutnya. Tahun ini, Komunitas Akik Celebes berencana menggelar pameran hasil karya anggotanya. “Saat ini kami masih dalam tahap produksi. Jika semua sudah siap, kami akan menggelar pameran dan memperkenalkan pada masyarakat,” kata Rendra, anggota komunitas lainnya.
Membuat Ubin Batu permata atau batu akik adalah bagian dari sumber daya alam Luwu Timur. Bukan hanya nikel yang saat ini sedang dikelola. “Kami ingin Sorowako kelak dikenal sebagai perajin batu permata,” kata Alrizal. Komunitas Akik Celebes juga melihat peluang lainnya. Beberapa anggota komunitas melakukan beberapa percobaan, tidak hanya membuat batu permata untuk cincin dan liontin, melainkan juga mencoba membuat ubin. Ubin, kata Alrizal, adalah proyek jangka panjang. Kualitas batuan di sepanjang Pegunungan Verbeek sangat baik. Warnanya cukup cantik dan berserat baik. “Kami sudah pernah membuat tegel dan hasilnya sangat kuat,” katanya. []
16
EVENT V ERB E E K
EDISI 8 JUNI 2014
47 Mahasiswa Lutim Terima Beasiswa PT Vale Seleksi penerimaan beasiswa oleh PT Vale bersama pemerintah daerah dinilai tepat. Penerima beasiswa bukan karena kedekatan pihak tertentu. ebanyak 47 penerima beasiswa ko munitas PT Vale dari Kabupaten Luwu Timur menghadiri penyerahan secara simbolis di aula Sasana Praja Kantor Bupati Luwu Timur, 12 April 2014. Acara disaksikan orangtua penerima beasiswa, perwakilan manajemen PT Vale, Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, Wakil Bupati Luwu Timur Thoriq Husler, Kepala Dinas Pendidikan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ismail, para camat wilayah terdampak operasi, BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa), dan beberapa instansi terkait. Berdasarkan seleksi oleh Tim Komite Beasiswa, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Luwu Timur, dari 889 berkas pelamar tersaring 80 orang. Mereka kemudian diverifikasi dengan mengunjungi rumah masing-masing dan dilakukan wawancara. Pada 29 Januari 2014, sidang penetapan Beasiswa Komunitas yang terdiri atas Tim Koordinasi PTPM, Komite Beasiswa, Dinas Pendidikan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Luwu Timur, Dewan Pendidikan Luwu Timur, Dinas Kesehatan,
S
Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Penerima beasiswa diharapkan nantinya mampu menjadi sumber daya manusia yang berdaya saing serta bisa membangun dan memajukan Luwu Timur.
Yayasan Pendidikan Sorowako, serta Lembaga Kompetensi Guru Indonesia (LPKGI) Universitas Negeri Makassar, menetapkan 47 mahasiswa terbaik yang berhak menerima beasiswa. Untuk program Diploma terpilih 8 orang, S1 30 orang, S1 Keguruan 5 orang, S2 3 orang, dan S3 1 orang. Bupati Andi Hatta Marakarma mengatakan, program beasiswa ini patut diapresiasi. “Pendi-
46 Warga Ikuti Ujian Paket C
Semangat untuk terus belajar dan menempuh pendidikan ditunjukkan oleh para peserta ujian kejar paket C.
Sebanyak 46 warga Kecamatan Towuti, Wasuponda, dan Nuha mengikuti ujian Kejar Paket C di SMP Mahalona. jian dilaksanakan dengan peserta dari usia remaja hingga orang tua. Salah seorang adalah Mujiyanto (72). Dia mengikuti ujian paket C untuk memberikan contoh kepada anak dan cucunya. “Sekolah itu penting. Saya sudah tua dan mungkin tak bisa lagi menggunakan ijazah, namun saya ingin mempraktikkan bahwa tidak ada kata terlambat
U
dalam belajar,” katanya. Mujiyanto adalah transmigran dari satu desa di Banyuwangi, Jawa Timur, tinggal di Desa Mahalona sejak 1987. Saat meninggalkan kampung halaman, dia hanya membawa bekal keuletan sebagai seorang petani. Kini dia memiliki 5 orang cucu dari 2 anak. “Ikut ujian Paket C, harus kembali belajar. Itu benar-benar susah. Kalau malam saya diledek cucu. Saya ingin mereka mencontoh, tidak seperti saya yang tak memiliki bekal pendidikan,” ujar Mujiyanto.
dikan adalah investasi jangka panjang dan merupakan pintu awal menghasilkan SDM yang berkualitas. Inilah bukti, jika di Luwu Timur kita memiliki anak-anak yang mampu untuk bersaing di kancah lebih luas,” katanya. Direktur Communication and External Affairs PT Vale Basrie Kamba, pemilihan calon penerima beasiswa dilaksanakan sangat ketat. Kandidat adalah
mereka yang terbaik. Muhammad Chaerul, kandidat Program Doktoral Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar, mengatakan, seleksi penerimaan beasiswa oleh PT Vale bersama pemerintah daerah adalah langkah yang tepat. “Penerima beasiswa bukanlah orang-orang yang ditunjuk langsung, atau karena kedekatan pihak tertentu. tapi melalui seleksi ketat,” katanya. []
Hal senada diungkapkan Talha (45). Dengan antusias dia membaca setiap soal. Membuat lingkaran kecil pada kertas jawaban. “Inilah saatnya menjadi contoh yang baik,” katanya saat ditanya alasan ikut ujian Paket C. Dalam catatan Talha, Kepala Desa Tole, sekitar 70 persen warganya putus sekolah, baik SD, SMP, maupun hingga SMA. Talha sendiri juga ikut program Kejar Paket C. “Awalnya saya malu ikut Paket C. Tapi saya kuatkan tekad. Saya ingin warga saya melihat, kepala desa kembali belajar,” katanya. Kepala Desa Buangin, Rahmat, yang mengikutkan 42 warganya dalam program Paket C mengatakan, sangat senang semangat masyarakat untuk mendapatkan pendidikan meningkat. Menurut dia, dari 339 KK dengan 500-an jiwa, Buangin masih dianggap desa dengan tingkat pen-
didikan rendah. Sekitar 65 persen warganya putus sekolah. Program Kejar Paket C dilaksanakan sebuah lembaga swadaya masyarakat Ammanagappa, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan PT Vale, sejak 2006. Catatan Ammanagappa, setiap tahun jumlah peserta bervariasi. Tahun 2009 sebanyak 60 orang. Tahun 2010 145 orang. Tahun 2011 55 orang. Tahun 2012 65 orang. Tahun 2013 50 orang, dan tahun 2014 periode 1 sebanyak 46 orang. 2014 ini, Ammanagappa mendapat bantuan berupa enam unit komputer dari PT Vale. Digunakan sebagai media belajar warga untuk program Paket C dan meningkatkan keterampilan warga. “Kami berharap, dengan dukungan semua pihak, kelak angka putus sekolah masyarakat Luwu Timur semakin kecil,” kata Direktur Ammanagappa, Rosalina Iskandar. []
"Awalnya saya malu ikut Paket C. Tapi saya kuatkan Tekad. Saya ingin warga saya melihat, kepala desa kembali belajar,” Tahla (Kepala Desa Tole, Kecamatan Towuti)