ARTIKEL
METODEINTERPRETASI SUMBERPENCEMARAN DI A TMOSFER
SENYAWA SULFUR
DENGAN PARAMETER
NILAI
0 34S
E. Ristin Puji Indiyati Pusat Pengembangandan Penelitian Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN
ABSTRAK Metode interpretasi swnber pencemaran senyawa sulfur di atnlosfer dengan parameter nilai 6 348. Di atmosfer senyawa-senyawa polutan dari berbagai sumber akan mengalami proses percampuran, elusidasi dan dispersi di atmosfer sehingga diperlukan metode tertentu untuk merunut surnber pencernar. Dalam tulisan ini diuraikan metode isotop alam untuk interpretasi sumber pencernaransenyawa sulfur di atmosfer dengan parameter nilai 6 348. Ada 2 metode hipotesis yang digunakan yaitu menggunakan plot nilai Ii 348terhadap konsentrasi sulfur dan plot polar nilai 6 348terhadap arah angin. Dalan ltal ini model situasi hipotetis dianggap sebagaikondisi acuan kemudian data 802 atmosfer dari presipitasi diujikan ke dalam model tersebut. Berdasarkan model tersebut dapat diidentifikasi kemungkinan surnber polusi sulfur dorninan di sekitar daerahpengarnatan. Kedua metode ini telah diterapkan di berbagai daerah industri pengolahan asam di Kanada.
ABSTRACT Interpretation method of sources of sulphur compound polutants in the atmosphere using parameter of 0 348 value. Polutants in the atmosphere which may come from several sources will undergo a mixing, elucidation and dispersion process so that a specific method is neededto trace these polutants. In this paper, it is explained the use of natural isotope for interpretation of sulphur sources in atmosphereby using 0 348value. There are two methods being used to trace the sulphur compounds namely hipothetical plot of 0 348value versus sulphur consentration and hipothetical polar plot of 0 348value versus wind directions. In this case,hipothetical situation models is considered as a reference then the data from atmospheric 802 in precipitation will be examined in the hipothetical models. Based on this model, the possibility of dominant source contributing sulphur compound in the atmophere of observation site can be identified. Thesetwo methods have been applied in several area where are near sour-gas plant operation in Kanada.
PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan teknologi maka semakin banyak pula dampak yang ditimbulkan. Berbagai industri dibangun kadang-kadang kurang memperhatikan pembuangan limbahnya sehingga mengganggu kesehatanlingkungan. Demikian halnya dengan buangan industri berupa gas yang cenderung dibuang begitu saja ke atmosfer. Kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin banyak di kota besar juga semakin memperparah t'vldlnL./I1t'/iI1Va' ~ No..z 2(XX)
polusi udara. Sehingga gas-gas berbahaya seperti gas SOx, COx, maupunlogam berat semakinbanyak terkonsentrasi di atmosfer. Sepertiyang telah dilaporkan oleh harian Kompas tanggal29 Juni 2000 terjadi asap tebal yang menyelimuti kota Jakarta selamahampir sepekan. Asap tebal ini disebabkanoleh polusi udara karena asap kendaraan dan buanganpabrik yang semakinpadatdi kota Jakarta. Apabila turun hujan maka gas SOx dan COxakan bereaksi denganair akhimya membentukhujan
[ill
ARTIKEL asam. Fenomenahujan asam ini akan mencemari sumber-sumbermata air dan dapat mempercepat proseskorosi logam sehingga berbahaya bagi kelangsungan ekosistemdi dalamnya. Untuk mengetahuisumbersenyawa sulfur yang mencemariudara, perlu diketahui lebih dahulu siklus senyawa sulfur secarakeseluruhan.Gambar I memperlihatkansiklus global senyawa sulfur dengan2 sub siklus. Sub siklus pertama adalah oksidasi clan reduksi yang disebabkanoleh mikroorganisme dan sub siklus kedua adalah siklus makanan hewan tingkat tinggi. Pelepasansenyawasulfur ke atmosfer dapat disebabkan oleh kegiatan manusia (anthropogenik)dan kegiatan
alam. Jenis senyawa sulfur yang dilepaskan berupagas H2S, S02, So, sulfur organik, dimetil sulfida, dan dimetil disulfida. Senyawa-senyawa ini kembali ke tanall sebagaihujan debu atau bereaksi dengan air di udara menjadi senyawasulfat yang akhimya jatuh bersama hujan yang bersifat asam atau terabsorpsi oleh tanaman. Contohpelepasansulfur oleh kegiatan alam adalall aktifitas gunung berapi, aktifitas mikroba, semburandari air laut. Sedangkan contoh pelepasan senyawasulfur oleh kegiatanmanusia adalall pengolahan batubara, pemumian minyak mentah, asap kendaraanbermotor, peleburanlogam sepertitambaga,biji besidanlain-lain.
Gambar 1. Silkus global senyawasulfur di alamo"1" adalah siklus mikrobial, "2"
siklusmakananhewantingkattinggi. DMS= dimetil sulfida, DMDS= dimetil disulfida
Sebelum tahun 1960 sumbangan senyawa sulfur ke atmosfer oleh kegiatanalam lebih dominandaripada sumbangan senyawa sulfur oleh
~
kegiatan manusia. Tetapi akibat revolusi industri dikhawatirkan sumbangansenyawasulfur ke atmofer oleh kegiatanmanusia lebih dominan J;7u!dInL-l/1J;7/1/1 Va{~ No..z .zooo
ARTIKEL sulfur yang berasal daTi pengolahan
yang semakin merisaukan ilmuwan gypsum diharapkan mempunyai nilai 0 untuk mengetahui darimana sumber 348 sarna dengan nilai 0 348 batuan dominanpenyumbangsenyawasulfur evaporit. Aktifitas magmatik yang di atmosferdi suatudaerah. melepaskanS02 ke atmosfer cenderung Salah satu metodeyang digunakan mempunyai nilai 0 34S mendekati 0 untuk mengetahuiasal senyawasulfur 0/00. Pengolahan Pb-Zn dari sedimen adalah dengan menggunakanmetode cenderung melepaskan gas sulfur isotop alam. Metodeini memanfaatkan dengan nilai yang lebih diperkaya. sifat khas suatu materi mengandung Kelimpahan isotop sulfur di alarn sulfur yang mempunyai kandungan seperti terlihat pada garnbar 2. isotop sulfur-34dansulfur-32berbeda- 8edangkan emisi gas sulfur yang beda tergantung pada asal senyawa dilepaskan oleh pabrik mempunyai tersebut dan lingkungan yang selang komposisi isotop sulfur lebih mempengaruhinya.Sehingga dengan luas tergantung pada bahan mentahnya. metode isotop sulfur alam ini dapat Untuk suatu industri yang melepaskan digunakan untuk merunut darimana senyawa sulfur perlu dilakukan asal suatusenyawasulfur di atmosfer. pengarnbilan sampel air hujan dekat Perbandingan konsentrasi isotop cerobong asapnya sehingga diperoleh sulfur-34 terhadap sulfur-32 nilai 0 34Stunggal atau dominan dari dinyatakan dengannilai () 34Sdalam sumber tersebut. Setelah dilakukan satuan permil (0/00) yang diacu inventarisasi data-data nilai 0 34Sdari terhadap suatu senyawa standar. berbagai sumber sulfur kemudian Senyawa standar yang digunakan dilakukan pengarnbilan sarnpel air untuk perhitungannilai () 34Sadalah hujan atau air presipitasi di suatu troilite (FeS)dari CanonDiablo, yang daerah yang terdapat indikasi disingkatdenganCOT. pencemaran sulfur. Nilai 0 34Syang Senyawasulfur yang dilepaskanke diperoleh dicocokkan dengan atmosfer dari berbagai sumber akan "database" nilai 0 34Ssumber. mengalami proses elusidasi, Ada 2 metode untuk interpretasi percampuran dan penyebaransesuai sumber senyawa sulfur di atmosfer dengan arah angin, kecepatanangin yakni denganmenggunakan plot nilai 0 yang bertiup di suatu daerahmaupun 348 terhadap konsentrasi sulfur dan halangan yang ditemui selamaproses denganmenggunakanplot polar nilai 0 tersebut. Senyawa sulfur dengan 348terhadap arab angm. kandungan sulfur tertentu tersebut mengandung isotop sulfur-34 dan sulfur-32 berbeda-beda tergantung INTERPRETASIPLOT darimana senyawa tersebut berasal. HIPOTETIS ANT ARA NILAI 1534S Untuk mengetahui sumber senyawa TERHADAP KONSENTRASI sulfur di atmosferdi suatudaerahperlu lebih dahulu diketahuinilai () 34SdaTi Interpretasi plot hipotetis antara berbagai sumber sulfur disekitar nilai ., 34Sterhadapkonsentrasisulfur daerah tersebut. Misalnya, senyawa dapatmemberikannilai yangberharga t'u/dinL.//1t'AI1 Va( -'" No..2 2000
~
-20
ARTIKEL untuk identifikasi sumber sulfur dan monitoring perjalanannya.Dalam hal ini, situasi hipotetis dianggapsebagai keadaanyang pertama,kemudiandata 802 atmosferdalam contoh air hujan
dan air pennukaan diujikan dalam model hipotetis. Sehinggadidapatkan berbagai kemungkinan proses yang terjadi padasenyawasulfur.
I
,
I
-
n
METEonlTES
r::'!.']
nA~I~ SILLS VOLCNIIC
~1!:';-':"'~~"-'~':1
SEDIMENTAny nocl<S
,...~~
OCEAN TODAY
D
[VAPOn'tEs ,Ph-!n
~~~~~:';::!;1
DEPOSItS
r~\,'...::!.-,;.,:;1
"2S (DevonlonAlb.rlol
r""""""",""
PETnOLEUM
""""" ',"CC";;;;1J.:IJ
Aln sur!r ACE WAff.n soX. COAL SOIL
&;!t~'~"~~=n!::"""~~~ -;lL-
r)
..J..
~
n
+20
83"5
I"
+"0
(%0)
rnHZS,SULPHIOES rn OnGANIC.SoO SULPHATE9.902
Gambar2. Kelimpahanisotopsulfur di alam Gambar 3 menunjukkan plot hipotetis untuk berbagai kombinasi sumber. Model hipotetis ini berlaku umum, dapatditerapkanpadaberbagai unsur terutarnagas, ion clan partikel halus. Percampuran diasumsikan dalam volume udara atau air pada kondisi yang dapatdiperkirakan.Padagambar 3 arti "konstan" clan "bervariasi" mengacupada kecepatanernisi. Komposisi isotop sumbermempunyainilai tertentu kecuali dinyatakan sebagai '1akhomogen". Kasus I adalah model hipotetis yang paling sederhanadengan sumber A mempunyaikecepatanernisitertentu clankomposisiisotoptertentu.Apabila kondisi "mapan" (steadystate)tercapai pada daerah pengarnatan,maka plot
[1Q]
nilai 0 34Sterhadapkonsentrasisulfur akan menghasilkansuatutitik. Situasi ideal ini jarang ditemui, kecuali pengamatandilakukan pada selang waktu pendekdan lokasi pengamatan di dekat suatu sumber yang sangat dominan seperti pada cerobongasap pabrik. Kasus 2 menunjukkansumber A tetap pada nilai 0 34Stertentu tetapi mengalamiperubahankecepatanemisi. Data yang diperolehakan memberikan garis horisontal dengan konsentrasi sulfur bervariasidari minimumhingga maksimum. Kasus 3 menunjukkansumber A konstan dalam kecepatan emisinya tetapi mengalamiperubahandalam komposisi isotopnya (tak homogen). t:'v/dlnf.//1t:'/1/1Vat ~ Na.2.2000
ARTIKEL 0 = konstanta + OB Plot yang diidealkan adalah garis (3) vertikal dengannilai () 34Sbervariasi C dari minimumhinggamaksimum.Plot demikian dapat diperoleh apabila Persamaan3 akan memberikangaris sumber senyawasulfur dominandaTi linier pada plot nilai () terhadap pabrik terjadi perubahanbahan baku konsentrasi-i. Sehingga perpotongan sumbuY dengangaris linier tersebut materialnya. Kasus 4 menunjukkankecepatan akan menghasilkan nilai () untuk emisi sumber A konstan tetapi ke- sumberB. cepatan emisi sumber B bervariasi. Kasus 5 menunjukkankerniripan Jika kecepatanemisi B mendekati nol dengan kasus 4. Tetapi sumber A maka komposisi isotop sampelyang mempunyai selang nilai dalam diamati mendekati komposisi isotop komposisi isotopnya. Pengamatan sumberA danterletakpadakonsentrasi secara random mungkin akan minimum. Jika emisi sumberB ber- memberikan titik -titik dalam daerah tambahmaka komposisiisotop sampel dinaunginya(shadedarea)sepertipada yang diamati mendekati komposisi kasus5. isotop sumberB dan konsentrasisulfur Kasus 6 menunjukkanakibat lebih sampelbertambah.Kasus ini menarik jauh dari kasus 5 yakni sumber A karena dengancara manipulasimate- bervariasidalamkecepatan ernisinya. matis sederhanadapat mengevaluasi Kasus 7 menunjukkan bahwa nilai 34Ssumber B. Kesetimbangan sumber A dan B bervariasi dalam isotopdinyatakandenganpersamaan: kecepatanemisinya tetapi keduanya mempunyaikomposisi isotop tertentu. CAOA+ OBCB= C 0 (1) Titik-titik data pengamatan akan beradapada sembarangtempatdalam Dimana CA clan CB berturut-turut daerah dinaunginya.Garis horisontal adalah konsentrasi yang disebabkan sesuai dengan nilai () sumber oleh sumber A dan B, sedangkanC sedangkanpanjanggaris menunjukkan adalah konsentrasitotal. 8A dan 8B selang konsentrasi yang diakibatkan berturut-turutadalahnilai 8 sumberA oleh tiap-tiap sumber. Titik-titik tiap horisontal menandakan dan B, sedangkan 8 adalahnilai 8 yang garis konsentrasiyangmenduayang sematadiukurpadadaerahpengamatan. Karena CB = C-CAmakapersamaan1 mata disebabkanoleh kedua sumber tersebut. dapatditulis sebagaiberikut: Untuk kasus 4 sampai dengan 7 CAISA+ (C-CA) ISB= C IS sumberA dan B dapat dibandingkan kecepatanernisinya.Sedangkankasus atau .cAJQ~l = IS -ISB (2) 8 dan 9 tidak dapat dibandingkan C kecepatan emisinya. Kasus 8 menunjukkan bahwa sumber B dorninan sedangkan Jika CA (OA -OB) konstan maka persamaan 2 dapat ditulis sebagai disekitarnyaterdapatsejumlahsumbersumberlain yang lebih sedikit dengan berikut: t'v/d/n/.//1t'AI1Vd~ Na.2.2aXJ
rn
SOURCE
ARTIKEL berbagai komposisi isotop. Karena sumber-sumber lain ini sedikit maka keberadaannya tidak berarti hila konsentrasinya rendah. Tetapi hila konsentrasinya tinggi maka nilai () akan bertemu pada nilai () sumber B yang domman. Kasus 9 menunjukkan sumber A dalam jun1lah yang sedikit tetapi mempunyai kecepatan emisi tertentu clan komposisi isotopnya terletak
SOURCE"A"CONSTANT
ditengah-tengah berbagai sumberlain yang berbeda nilai 0 nya. Pada konsentrasipengamatan terendahmaka nilai 0 yang diukuradalah berasaldari sumber A. Tetapi hila terjadi peningkatan konsentrasi pengamatan maka berbagai sumber lain ikut menyumbangkan nilai 0 nya. Sehingga selangnilai 0 yang diukur berangsurangsurnaik dari nilai 0 sumberA.
SOURCE"A"VARIABLE
SOURCE 'A"CONST/lNT, 'N'tO~OGENEOUS
~
A~
f
B:~~._---
8
@ SOURCE 'ri' CONSTANT SOUnCE 'n' VA"'AnlE
A
SOURCE ""CONST"NT, lIIIIOMOGENEOU!1. SOUIICF: 'n'V"IIIAnI.E
SOURCE ',,' VAnl"OLE, INIIClMOGI;NF.OUS. SOUtlCE 'n' V~tII~IItE
'
A
~"'i:7'.G' , ":'I'\r~"11~~" ,
}:
"
,
I"""\';
I
~;'~
-r:&.~l.:~,'1'..~) j:' n ..".' (f)
B
(§)
--
SOURCE 'A"VARIABLE SOURCE '0" VARIADLE
",
@
@
SOURCE "8"VARIABLE, g3'~~~~~~6INGS, SMAlL, IIIIIOMOGENEOUS
IIIIIOMOGENEOUSVARIABLE.
VARIABLE.
CONCENTRATION
,~
'A' SMALL,CClNS"'NT.SUnIiOUNClINGS.
~
Gambar 3. Variasi nilai 8 348terhadap konsentrasiuntuk sejumlah situasi hipotetik
00
t'v/d/nL//1t'A/1 Va' ~ Na.2.2axJ"
.
ARTIKEL Contoh identifikasi sumber senyawa sulfur di atmosfer menggunakan plot 0 34Sterhadap konsentrasi-1 Metode plot hipotetik 0 34Sterhadap konsentrasi-1 seperti pada gambar 3 untuk mencari sumber sulfur di atmosfer telah diterapkan di Alberta, Canada pada tahun 1971. Setiap hari lebih dari 1200 ton sulfur dilepaskanke atmosfer dari pabrik pemrosesan gas asam terutama dalam bentuk gas SO2. ,-,-,
Nilai () 348 senyawa sulfur dari atmosfer di daerah tersebut adalah berkisar +5 0/00 hingga +30 0/00.
Luasnya
daerah
nilai
tersebut
menunjukkan adanya sejumlah sumbersumber senyawa sulfur yang berbeda. Masalahnya adalah menaksir nilai () 348 yang disebabkan oleh gas 802 yang dilepaskan oleh industri pemrosesan gas asam itu sendiri.
SIN.5
1
? +20
-;
~ !...
'4' ,., In to
.1,-10
0
60
., Cant.
100 crn?; -DAY
;;;0 504
Gambar 4. Plot nilai 8 348terhadap konsentrasi sulfur selamaperiode 1 bulan di daerah Ram River, Alberta (1972)
Gambar 4 menunjukkan plot nilai 0 periode satu bulan. Nilai 0 34Syang 34Sterhadap konsentrasi-1yang diambil lebih tinggi pada umumnya diikuti dari 5 stasiun di dekat industri dengankonsentrasisulfur yang lebih pengolahan gas asam Ram River, tinggi. Hal ini sesuaidengankasus 4 Alberta dengan menggunakan tabung pada gambar 3 .Konsentrasi dan silinder timbal peroksida selama komposisi isotop sulfur dari latar Pr.I!d/I7I-1/1P~V d ~ Na.2 .2aX:I
00
ARTIKEL adalah konstan (sumber A) sedangkan kan di daerah Balzac, Alberta pada konsentrasi dan komposisi isotop sulfur gambar 5 dimana sumber pengemisi daerah industri (sumber B) bervariasi yang dominan adalah industri pemrokecepatanernisinya. Plot () 34S terhadap konsentrasi-1 menghasilkan garis lurus dari 4 stasiun. Perpotongan garis lurus tersebut dengan sumbu y jatuh pada nilai () 34S+22 0/00. Nilai ini menunjukkan komposisi isotop sulfur untuk sumber gas S02 dari daerah industri pengolahan gas asam. Untuk stasiun 5 dengan nilai () 34S tinggi dan konsentrasi rendah menunjukkan latar dengan tingkat pencernaran gas sulfur rendah atau komposisi isotop latar berubah oleh nilai () 34S sumber industri tersebut. Data yang diambil dalam jangka waktu lama dan pada stasiun yang berbeda di sekitar isndustri pengernisi umurnnya sesuai dengan kasus 8 gambar 3. Kasus seperti ini dicontoh-
segall gas asam yang kontribusi berbeda-beda di beberapa 10kasi. Di
sekitar industri tersebut terdapat beberapa sumber pengemisi sulfur dengankomposisi isotop dan kecepatan emisinya berubah-ubah menurut letak daerah clan waktu pengamatan. Histogram pada gambar 5 menunjukkan frekwensi pertemuan nilai (I) 348. Puncak histogram tersebut terletak pada nilai (I)348 +17 0/00 dan data mengumpul pada konsentrasi tinggi. Hal ini menunjukkan adanya sumber yang dominan dengan nilai (I) 348 konstan. Nilai (I)348 +17 0/00 diidentifikasikan sebagai sumber senyawa sulfur dari industri pengolahan gas
asamBalzac.
0\, ~
Gambar 5. Data nilai 8 348terhadap konsentrasi sulfur di daerah Balzac, Alberta (1972)
[ill
~{//d/nL.l/1~/1I1Vat ~ No..2.2oaJ
ARTIKEL
Gambar 6. Plot polar nilai 5 348terhadap arab angin untuk sejumlah situasi hipotetik. Nilai 5 terletak pada koordinat radial
PLOT POLAR NILAI () 34S SENYAW A SULFUR DI ATMOSFIR TERHADAP ARAH ANGIN
koordinat polar (sudut). Untuk mempennudahinterpretasi digunakan gambarhipotetispadaGambar6.
Kasus I memperlihatkanadanya suatu sumber dengan nilai () 34S Gas-gas di atmosfer terdiri dari mendekatinol pada sisi barat dari titik berbagai senyawaan yang berasal dari pengarnatan. Ketika angin bertiup dari berbagai sumber, baik dari alam arah barat maka titik data diperolehdi maupun dari kegiatan manusia daerahA padadiagramjika dispersinya (anthropogenik). Kandungan senyawa kecil. Diketahuiernisidari sumberlain tersebut sangat tergantung pada arah clan kecepatan angin yang dibagiantimur laut mempunyainilai () 34Santara +8 0/00 hingga +20 0/00. membawanya dari sumber hingga Ketika angin bertiup dari arah timur mencapai titik pengamatan. Untuk laut, titik-titik dataterletakdi daerahB mengetahui asal atau sumber emisi pada diagram. Pemanjangan arah suatu senyawa gas di atmosfer, dalam radial yang terjadi menunjukkan ha1 ini senyawa sulfur, digunakan ukuran variasi isotopnya. Sedangkan koordinat polar seperti terlihat pada gambar 6. Pada plot ini digunakan adanya penyebaranarah sudut yang kecil menunjukkan dispersi yang parameter nilai 0 34Ssebagai koordinat terjadi sedikit. radial sedangkan arah angin sebagai t?JvldlnLlt1t'AIt Vd~ No.2.2000
[1[]
ARTIKEL Kasus 2 menunjukkan kasus yang mirip dengankasus I akan tetapi dalam hal ini dispersi yang terjadi lebih besar. Hal ini menandakan bahwa sumber emisi letaknya lebih jauh daTi titik pengamatan dan/atau kecepatan angin yang bertiup lebih rendah.
dominan terletak di barat laut daTi lokasi pengamatan.
Gambar 7 mengilustrasikan bagaimana komposisi isotop sulfur di atmosfer tergantung pada arab angin selama bulan September 1995 di daerah Whitecourt, Alberta. Pada 18 Kasus 3 menunjukkan adanya Septemberarah angin daTi barat laut, dispersi yang lebih luas sehingga komposisi isotop 8 34S di daerah terjadi saling tumpang tindih antara tersebut tinggi yakni sekitar +24 0/00. kedua sumber A dan B pada diagram Hal ini disebabkan adanya emisi gas polar. Angin yang bertiup daTi arab asam di daerah industri. Pada 19 barat dan timur laut membawa September angin bertiup daTi timur, senyawa emisi dari kedua sumber. nil~ 8 34Sturun yang disebabkan oleh Sehingga nilai 15 34S sampel yang adanya gas SOzdari sumber lain. Pada diarnati jatuh antara 0 0/00 hingga + 20 20 September angiri bertiup daTi 0/00 tergantung pada sumbangan Selatan kemudian Barat Daya hingga relatif daTi kedua sumber tersebut. Barat, terjadi kenaikan nilai 8 34S Bentuk daerah yang dinaungi akibat kontribusi gas SOz daTi merupakan fungsi dari kontribusi tiapsumber-sumberindustri. tiap sumber dan besamya dispersi yang Kelemahanmetode ini yang pertama terjadi. adalah harus mengkoleksi sampel dan Kasus 4 menunjukkan adanya data meteorologi terns menerus tambahan komponen C yang kemudian menginterpretasikan. Hal ini merupakan latar (background) dimana disebabkan kemungkinan adanya nilai 1534S-nya+ I 0 0/00 tak tergantung perubahan arab angin beberapa kali. pada arab angin. Kedua sumber A dan Kelemahan kedua adalah adanya B mempunyai distribusi penyebaran kemungkinan perubahan vektor arab dalam diagram polar seperti pada angin yang disebabkan perubahan kasus 2. Pengujian dengan diagram ketinggian suatu daerah. Sehingga polar menunjukkan bahwa emisi interpretasi pengaruh emisi gas SOz sumber B lebih tinggi dari emisi latar C daTi industri akan lebih kompleks dari karena luasan distribusi B + C sarna yang digambarkan dalam gambar 6. dengan luasan distribusi B itu sendiri Salah satu cara untuk mengatasi (dalam kasus 2). Sebaliknya kontribusi kesalahan interpretasi adalah dengan daTi sumber A dapat diperbandingkan menyeleksi arab angin, yakni pada alat dengan sumber latar C karena plot sampler ditambahkan tombol yang dalam daerah A +C tidak menunjukkan diaktitkan oleh magnet yang dipasang pada nilai 15 34S sumber A (pada 0 pada alat penunjuk arab angin. 0/00) tetapi berada pada nilai tengah 15 34S antara sumber A dan sumber C. Industri pengemisi gas SO2 yang
00
t='vId/nL.//1t'/1/1 Va::J No..z 2(;tX)
~
ARTIKEL
N
IA)
+28 I
I
A./""---
w '.
"
'~
- x, -'
-.:-.~ -'
S
/
7-
CU)
Gambar 7. A. Perubaban nilai 34Sgas802 di atmosfer terbadap arab angin di lokasi pengambilan sampeldekat Wbitecourt, Alberta, September18-21,1975. B .Plot polar 8 terbadap arab angin untuk A. Daerab indusri terletak di Barat laut dari lokasi pengamatan.
KESIMPULAN Identifikasi sumber pengemisigas SOz ke atmosfer dapat dilakukan dengan 2 metode pendekatanyaitu interpretasi plot hipotetis nilai 34S terhadap konsentrasidan plot polar nilai 34Sterhadap arah angin. Pada umumnyakeduametodeini digunakan secara bersama -sarna untuk menghindari kesalahan interpretasi. Untuk mempermudah interpretasi keduametodeini mengabaikanproses pertukaranisotopyangterjadi di antara senyawa-senyawasulfur di atmosfer tfJlI/dIIlL//1t:?/i/1 Vd~ Na.2 ~
yang memungkinkan terjadinya perbedaan nilai 34S sumber emisi dengannilai 34Sdi daerahpengamatan walaupunberasaldari sumbertersebut. Perubahan kondisi meteorologi dan aktifitasbiologisjuga dapatmengubah konsentrasidan komposisiisotopsulfur di sekitar industri pengemisisenyawa sulfur ke atmosfer.Identifikasisumber pencemaran udara oleh senyawasulfur perlu dilakukan di daerah yang konsentrasi sulfumya telah melebihi ambangbatasuntuk mencegahbahaya dankerusakanlingkunganlebihparah.
@)
ARTIKEL
DAFTARPUSTAKA [1]
[2] [3] [4] [5]
Fritz,P dan Fontes, Ch (editor), Handbook of EnvironmentalIsotop Geochemistry, vo11, Amsterdam(1980). Grey,D.C daD Jansen,M.L, "Bacteriogenicsulftr in air pollution", Science,vol177, p 1099(1972). Hoefs, J, StableIsotope Geochemistry, edisi2, New York (1980). Krouse, H.R, "Sulphur isotope abundances elucidate uptake of atmosphericsulphur emmissionby vegetation",Nature,vo1265,p 45-46. Kellogg, W. W et.a1, " Thesulftr cycle",Science,vol175, p 587-596.
---0000000---
C1:§:J
Pv!d/nL/t1~/iI1 Vd ~ Na.2 2C)(X)