METODE PELAKSANAAN I. INFORMASI UMUM KEGIATAN Paket Pekerjaan Lokasi Sumber Dana Tahun Anggaran Waktu
: Pembangunan Rumah Dinas BPS Kab. Kayong Utara : Kec. Sukadana : APBN : 2015 : 92 hari kalender
II. URAIAN KEGIATAN PELAKSANAAN a.
Kegiatan / Pekerjaan Persiapan terdiri dari : 1. Penyiapan Material 2. Pembuatan Kantor Sementara Dilapangan 3. Pengecekan Gambar Kerja.
b.
Kegiatan / Pekerjaan Pendahuluan terdiri dari :
c.
Pembuatan Papan Nama Proyek Pembersihan Lokasi Pengukuran dan Pemasangan Bow Plank
Lingkup Pekerjaan Yang Akan Dilaksanakan terdiri dari : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pekerjaan Pondasi Pekerjaan Struktur Pekerjaan Tangga Pekerjaan Lantai Pekerjaan Dinding Pekerjaan Atap Pekerjaan Plafond Pekerjaan Pintu, Jendela dan Ventilasi Pekerjaan Pengunci dan Penggantung Pekerjaan Listrik Pekerjaan santitasi Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan Lain – Lain
III.
STRUKTUR ORGANISASI Pembangunan Rumah Dinas BPS Kabupaten Kayong Utara
Pengguna Anggaran DIREKTUR Pejabat Pembuat Komitmen
SITE MANAGER Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
PENGAWAS LAPANGAN Pengawas Lapangan
PELAKSANA LAPANGAN
JURU UKUR
ADMINISTRASI
Garis Kerja / Komando Garis Koordinasi
IV. PELAKSANA KERJA Tenaga inti dari team pelaksana lapangan berjumlah 4 orang. Berikut ini disajikan uraian singkat mengenai tugas masing-masing tenaga ahli di dalam pelaksanaanya. Site Manager Team leader bertugas untuk menangani kegiatan-kegiatan sebagai berikut • Melakukan fungsi koordinasi dan supervisi / pengawasan internal team untuk keseluruhan pekerjaan, baik pekerjaan lapangan maupun pekerjaan analisa. • Memberi petunjuk dan pengarahan kepada masing-masing anggota team sesuai dengan bidang tugasnya. • Melakukan mekanisme kerja eksternal yang menyangkut tindakan diskusi dengan pihak direksi pekerjaan untuk diteruskan sebagai bahan arahan kerja kepada semua anggota team. • Membuat pedoman dan catatan pelaksanaan • Menjalankan tugas keseluruhan secara menerus dan koordinatif. Pengawas Lapangan Adapun Tugas Pelaksana Lapangan : • • • • •
•
Melaksanakan dan mengawasi pekerjaan di lapangan. Melakukan monitoring pekerjaan serta melaksanakan spesifikasi teknis dan jaminan mutu untuk hasil yang optimal. Mengelola data tiap jenis pekerjaan ke dalam bentuk form untuk kemudian di konsultasikan kepada site manager. Bersama – sama dengan Site Manager melakukan diskusi, agar tepat waktu tepat sasaran, dan tepat mutu dalam pelaksanaan pekerjaan. Melaksanakan diskusi horizontal dengan sesama anggota tim yang menangani bidang atau aspek pekerjaan lainnya yang terkait untuk menjamin agar hasil pekerjaannya menjadi sesuai dengan rencana kerja. Membuat laporan, membuat hitungan waktu penyelesaian pekerjaan dan perubahannya bersama Site Manager yang kemudian dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
Pelaksana Lapangan Adapun Tugas Pelaksana Lapangan : • Melaksanakan dan mengawasi pekerjaan di lapangan. • Melakukan monitoring pekerjaan serta melaksanakan spesifikasi teknis dan jaminan mutu untuk hasil yang optimal. • Mengelola data tiap jenis pekerjaan ke dalam bentuk form untuk kemudian di konsultasikan kepada site manager. • Bersama – sama dengan Site Manager melakukan diskusi, agar tepat waktu tepat sasaran, dan tepat mutu dalam pelaksanaan pekerjaan. • Melaksanakan diskusi horizontal dengan sesama anggota tim yang menangani bidang atau aspek pekerjaan lainnya yang terkait untuk menjamin agar hasil pekerjaannya menjadi sesuai dengan rencana kerja. • Membuat laporan, membuat hitungan waktu penyelesaian pekerjaan dan perubahannya bersama Site Manager yang kemudian dikoordinasikan dengan direksi pekerjaan.
Juru Ukur Adapun Tugas Juru Ukur : • •
Melaksanakan tugas pengukuran di lapangan. Mengelola data hasil pengukuran ke dalam bentuk form untuk kemudian di konsultasikan kepada site manager. Bersama - sama dengan Site Manager melakukan diskusi, agar tepat waktu tepat sasaran, dan tepat mutu dalam pelaksanaan pekerjaan.
•
Administrasi Tugas Administrasi adalah sebagai berikut : a) Mengarsipkan administrasi dengan lancar b) Membuat laporan kemajuan hasil pekerjaan di lapangan, yaitu : Membuat laporan harian Membuat laporan mingguan Membuat laporan bulanan Tenaga Pendukung Bertugas untuk membantu tenaga ahli dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.
V. DAFTAR PERALATAN KERJA a.
Peralatan Kantor ∗ Komputer ∗ Printer Peralatan Lapangan ∗ Concrete Mixer ∗ Gerobak Dorong ∗ Pompa Air ∗ Alat Tukang Peralatan Transportasi ∗ Pick Up ∗ Sep. Motor
b.
c.
VI. PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN VI.1. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan diawali dengan pembersihkan lahan dari rumput, humus, pohon dan dari sampah. Selanjutnya dilakukan pemasangan pagar pengaman pada sekeliling area proyek penentuan as dan peil bangunan, terakhir pemasangan bouwplank. Selain itu air kerja dan listrik kerja harus sudah diperhitungkan penyediaannya oleh pemborong dengan membelinya. Administrasi proyek juga diurus pada pekerjaan persiapan. Rincian pekerjaan persiapan meliputi : ∗ Pembuatan Jalan Masuk ∗ Pembuatan kantor sementara dilapangan ∗ Menyiapkan sarana transportasi untuk dilapangan ∗ Menyiapkan peralatan kerja untuk pelaksanaan pekerjaan. ∗ Menyiapkan Material VI.2.Pelaksanaan Pekerjaan ∗
Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, kontraktor membersihlakan lokasi rencana pembangunan dari hal – hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
∗
Penebangan pohon / Pembersihan harus tuntas sampai akar – akarnya sehingga tidak merusak struktur tanah. ∗ Memasang Papan Bowplank 1. Pemasangan patok dan papan bowplank boleh menggunakan kayu / papan klas III yang diketam rata pada sisi kerjanya. 2. Tinggi bowplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dan mendapat persetujuan direksi. 3. Setelah pemasangan bowplank harus dilaporkan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan. Penyusunan metode Pelaksana kerja terdiri sebagai berikut : a. Pondasi Sebelum melaksanakan pekerjaan pondasi, terlebih dahulu melaksanakan pekerjaan galian tanah dan timbunan tanah. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan / pengawas lapangan. Dasar galian harus mencapai tanah keras dan jika pada galian terdapat akar – akar kayu , maka bagian akar tersebut harus dikeluarkan seluruhnya dan kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug guna mempertahankan kepadatan muka tanah galian dan dilanjutkan ke tahap pekerjaan pondasi. Pondasi yang akan dikerjakan adalah Pondasi Cyclop. Tahapan melaksanakan pekerjaan pondasi cyclop : 1. 2. 3. 4. 5.
Galian Tanah Pemasangan cerucuk Urugan pasir alas Pemasangan lantai kerja pondasi Pengecoran dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr
b. Pekerjaan Struktur Meliputi pekerjaan beton bertulang dan tidak bertulangdan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik, maka perlu penyediaan tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsi dan bahan material berdasarkan peraturan . Lingkup pekerjaan struktur meliputi penyediaan semua pemasangan Beton Slof, Beton Kolom dan Kolom Praktis dan semua komponennya sesuai dengan spek dan gambar. Ketentuan – ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Bahan Semen Portland ∗ ∗
Semen Portland yang digunakan adalah jenis semen memenuhi ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland Cement yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia. Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam keadaan fresh ( belum mulai mengeras )
Pasir ∗ ∗
Pasir yang digunakan harus memenuhi syarat – syarat PBI 1971 Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat – alat pemecah batu. ∗ Pasir harus terdiri dari butir – butir yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya. ∗ Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % ditentukan terhadap berat kering. Batu / Kerikil ∗ ∗ ∗
Kerikil / Batu Pecah yang digunakan harus memenuhi syarat – syarat PBI 1971. Kerikil / Batu Pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya. Kerikil / Batu Pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % ditentukan terhadap berat kering.
Air Air yang digunakan harus air tawar yang bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan organic dan bahan lain yang dapat mengurangi mutu beton. Besi Beton ∗ ∗
Besi Beton yang digunakan adalah besi yang berkualitas sesuai dengan spek. Dimensi dan ukuran penampang bulat besi harus sesuai dengan spek dan gambar kerja yang sudah ditentukan. Begesting dan Acuan
2.
∗ Begesting dibuat harus sesuai dengan ukuran beton yang tercantum pada gambar kerja. ∗ Bahan Begesting dapat dibuat dari papan tebal 2 cm atau multiplek ∗ Pembukaan begesting harus teratus dan umur beton sudah mencapai 14 hari. Pengecoran
∗ Semua pekerjaan konstruksi beton pada bangunan dikerjakan dengan menggunakan mutu beton K225 ∗ Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian disetujui oleh direksi pekerjaan dan sesuai dengan gambar kerja. ∗ Adukan beton harus bener – benar ratadan matang dengan menggunakan concrete mixer.
c.
Rangka Kuda – Kuda dan Atap 1. Pemasangan kuda-kuda ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
Pengangkutan kuda-kuda, bahan dan alat ke lokasi proyek Pekerjaan pengecatan rangka kuda Pekerjaan perangkaian kuda-kuda Pekerjaan menaikan kuda-kuda keatas atap Rangka kuda-kuda ditempatkan pada angkur yang terdedia, besi angkur merupakan tulangan dari kolom yang dilebihkan sebagai pengikat antara kuda-kuda dan dinding.Angkur kemudian ditempatkan pada plat dudukan kuda-kuda yang sudah dilobangi, kemudian angkur dan plat dudukan kuda-kuda tersebut disambung dengan baut angkur 12 mm.
2. Pemasangan rangka atap ∗ Perangkaian ikatan angin vertikal ∗ Pekerjaan menaikkan ikatan angin vertikal ∗ Setelah ikatan angin vertikal dinaikkan, pekerjaan selanjutnya adalah perangkaian antara ikatan angin vertikal dengan kuda-kuda ∗ Setelah i ∗ katan angin terpasang, kemudian balok nok dipasang pada rangka atap. 3. Pemasangan gording ∗ Pengecatan gording ∗ Memindahkan bahan gording ke lantai atas ∗ Gording ditempatkan diatas kuda-kuda pada titik buhul kuda-kuda 4. Pemasangan Atap ∗ Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangn atap sebelumnya disiapkan diatas atap (disusun) pada titiktitik tertentu. ∗ Seng dipasang secarah horisontal terlebih dahulu pada bagian atas.
∗ Setelah pada bagian paling atas terpasang diteruskan pada bagian bawahnyasecara horizontal. ∗ Dengan cara pemasangan seng pada bagian atas diangkat atau diungkit setelah itu dimasukan genteng pada bagian bawahnya. ∗ Pertemuan dengan jurai genteng dipotong dengan bentuk segitiga agar rapi. 5. Pemasangan lisplank ∗ Papan lisplank dipaku pada rangka listplank ∗ Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus. ∗ Setelah selesai pemasangan tahap berkutnya yaitu dilakukan pendempulan dan pengecatan d.
Pekerjaan lantai Meliputi pemasangan Lantai Selasar, titik peil mengikuti gambar rencana, warna dan motif berdasarkan petunjuk direksi / konsuktan pengawas. Keramik yang digunakan berkualitas baik sesuai dengan gambar dan spek atau petunjuk direksi pekerjaan. Ketentuan - ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut : ∗ Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa retak, gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung. ∗ Sisi keramik harus siku, penyimpangan kesikuan keramik tidak boleh besar dari 0,5 cm tiap jarak 10 cm ke kanan dan ke kiri. ∗ Bahan lantai menggunakan keramik uk. 40 x 40 cm dengan kualitas keramik yang baik dengan warna dan morif sesuai dengan petunjuk direksi. ∗ Pemasangan keramik yang tidak rapi, bergelombang, naad tidak lurus dan sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik dan harus dibongkar / diganti sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. ∗ Pemasangan keramik harus dikerjakan oleh tukang yang benar - benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapid an naad yang lurus, naad harus di isi dengan oker yang warnanya disesuaikan dengan warna keramik yang di pasang. ∗ Setelah pengisian naad dengan semen selesai, permukaan lantai harus segera dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas semen.
e.
Pekerjaan Dinding Pekerjaan dinding diawali dengan memasang batu bata kemudian dilanjutkan pekerjaan plesteran. Pekerjaan dinding dilakukan setelah pekerjaan kolom, balok, dan plat selesai. Pemasangan pasangan batu bata dilakukan diatas sloof. Pemasangan harus lurus, tegak, tidak siar dan tidak ada batu bata yang pecah melebihi 5 % dan pemasangan batu bata maksimal 1 m per hari. Pekerjaan plester yaitu bagian yang akan diplester disiram dengan air terlebih dahulu dan plesteran harus menghasilkan bidang yang rata dan sponeng yang lurus. Semua dinding harus diplester dengan 1pc : 3ps untuk pasangan. Berikut ini contoh metode cara pemasangan dinding yang baik : 1. Pasang dinding batu bata / atau batako sesuai dengan rencana dinding yang sudah dibuat sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan menghemat pekerjaan plesteran. 2. Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air sampai basah dan rata dalam kondisi jenuh air. 3. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang direncanakan. 4. pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm.
5. tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran , pastikan instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang dikemudian hari. 6. pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan , selalu mengecek kerataanya dengan menggunakan alat jidar. 7. setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak terjadi keretakan dinding. 8. pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benar-benar kering, kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan acian maka terjadi pemanasan pada dinding yang menyebabkan finishing dinding menjadi retak-retak rambut. f.
Pekerjaan Plafond ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
g.
Buat marking elevasi, as dan jarak penggantung rangka plafon sesuai dengan shopdrawing. ( untuk menentukan ketinggian plafond ) Pasang benang nylon dua sisi dan sejajar sebagai pedoman kelurusan & ketinggian rangka, sesuai elevasi yang telah dibuat. Pasang instalasi terlebih dahulu sebelum memasang rangka plafond. Pasang rangka plafond (yang telah dihaluskan, dimeni & dipotong) sesuai marking yang telah dibuat. Periksa kelurusan dan kerataan rangka menggunakan waterpass & siku besi. Potong panel plafond GRC dengan gergaji sesuai shop drawing. Haluskan bekas potongan GRC dengan amplas. Pasang panel plafond GRC tersebut dengan mengatur : ∗ kelurusan & kerapatan nad plafond ∗ kerataan plafond Pemasangan plafond dimulai dari tepi ( mengikuti gambar kerja) dan diperkuat dengan paku yang diketok dengan palu besi. Cek kerataan permukaan plafond yang sudah jadi dengan waterpass. Rapikan & haluskan permukaan plafond GRC yang telah terpasang dengan amplas sampai rata / licin. Bersihkan permukaan yang telah diamplas dengan kain lap. Pekerjaan Pintu, Jendela dan Ventilasi
Pemasangan Kusen ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen. Pasang angker pada kusen secukupnya. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu/jendela. Setel kedudukan kusen pintu/jendela sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh. Cek kembali kedudukan kusen pintu/jendela, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen. Bersihkan tempat sekelilingnya.
Pemasangan daun pintu dan jendela ∗ ∗ ∗ ∗
Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela. Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela. Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel) Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan pen. Stel lagi sampai daun pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen
Pemasangan kaca ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ ∗
h.
Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca. Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan rapi agar, residu harus betul-betul rata, berwarna sama, pengecatan minimal 2(dua) kali. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan. Urutan pekerjan sebagai berikut: 2(dua) kali pekerjaan meni kayu/cat dasar. · 1(satu) kali lapis pengisi dengan plamur kayu. · Penghalusan dengan amplas. · Finishing dengan cat kayu sampai rata minimal 2 (dua) kali. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai barikut: · Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus, setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih. · Melapis dinding dengan plamur tembok dipoles sampai rata. Setelah betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang bersih. · Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata minimal 2 (dua) kali. · Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut: · Membersihkan bidang plafond yang akan dicat. · Mengecat plafond 2 (dua)kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan yang merata sama tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas. Warna yang digunakan apabila tidak ditentukan lain oleh pemberi tugas maka digunakan warna sebagai berikut: · Dinding dalam/luar digunakan warna ivori 303 dari daftar warna cat Avitex. · Plafond Triplek warna putih.(Pear white)
· Kosen pintu dan jendela digunakan cat warna Candy Brown 925 dari daftar warna cat kuda terbang atau yang sekualitas. i.
Pekerjaan Instalasi Listrik Pemasangan Pekerjaan Instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan gambar Pekerjaan Instalasi listrik. Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (system inbouw) dan penarikan kabel (jaringan kabel) diatas plafond diikat dengan isolator khusus dengan 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel diatas plafond tersebut dimasukkan dalam pipa PVC. Khusus untuk instalasi kontak harus dilengkapi kabel orde (pertanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku . Pemasangan Pekerjaan Instalasi listrik berikut penggunaan bahan atau komponen- komponennya harus disesuaikan dengan system tegangan local 220 Volt. Daya yang digunakan 10 amperan untuk seluruh bangunan. Untuk pekerjaan Pekerjaan Instalasi listrik, atas pesetujuan direksi, pemborong boleh menunjuk pihak ketiga (instalatur yang memiliki izin usaha Pekerjaan Instalasi listrik atau izin instalatur yang masih berlaku dari Perum Listrik Negara (PLN) Pemborong tetap bertanggung jawab penuh atas pekerjaan ini sampai listrik tersebut menyala (siap digunakan). Pengujian Pekerjaan Instalasi listrik harus dilakukan kontraktor pada beban penuh selama 1 x 24 jam secara terus menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab kontraktor. Kontraktor berkewajiban memasukan arus listrik yang bersumber dari instalasi PLN. Besarnya daya yang diperlukan adalah 30 amperan untuk seluruh bangunan. Pemasukan arus listrik ini bila harus menambah tiang maka kontraktor harus menambah tiang beton pra cetak. Biaya penambahan tiang dan kabel listrik menjadi beban kontraktor.
j.
Pekerjaan Sanitasi Pemasangan pipa-pipa didalam bangunan dipasang didalam dinding (in bouw). Pasangan pipa-pipa tersebut harus horinzotal dan vertical, tidak boleh dipasang miring. Air diambil dari sumber air(sumur gali/sumur bor) dengan menggunakan pompa. Pengambilan air tersebut dihubungkan dari pompa ke toren air memakai pipa PVC diameter ¾’’. Dari toren disalurkan kedinding terdekat tempat pemakaian air dengan menggunakan pipa ¾’’. Dari sini digunakan shock ½’’ – ¾’’ untuk merubah besaran pipa ke ½’’. Pipa ½’’ ditanam didalam dinding, dikeluarkan pada tempat-tempat yang dibutuhkan, dan disini digunakan kran air diameter ½’’. Pipa pengambilan dan pipa distribusi harus ditanam didalam tanah. Didalam kamar KM/WC dilengkapi satu buah bak air dari pasangan batu bata 1 Pc : 2 Ps. Bak ini kemudian dilapisi keramik/porselin kualitas baik. Lubang penguras pada bak air dipasang pipa khusus yang dilengkapi dengan penutup khusus yang mempunyai ulir kualitas baik. Untuk lokasi pekerjaan yang sudah mempunyai jaringan PDAM sumber air untuk kebutuhan Poskesdes diambil dari jaringan PDAM tersebut. Segala biaya yang timbul dari penyambungan air ini dibebankan pada kontraktor. Pembuangan satu buah sumur gali dari beton cetak diameter minimum 80 cm. kedalaman minimum yang dibutuhkan adalah 10 cincin sumur dan maksimum hingga didapat air 2 cincin pada musim kemarau. Diatas tanah harus terpasang 2 cincin sumur yang sambungannya dplester dengan baik.
VI.3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang digunakan sebagai pedoman adalah jadwal yang telah disesuaikan dengan tanggal dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Pelaksanaan pekerjaan selama 92 (sembilan puluh dua) hari kalender, terhitung mulai tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). VI.4. Pengawasan Pengawas pekerjaan adalah Direksi Teknis yang terdiri dari direksi lapangan dan pengawas lapangan, yaitu petugas / pegawai yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) untuk
mengawasi dan menilai pekerjaan tersebut agar hasil kerja sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknis yang telah ditentukan dalam kontrak. VI.5. Dokumentasi Pekerjaan Untuk kelengkapan dokumentasi dibuat photo-photo pelaksanaan pekerjaan pada setiap jarak tertentu sesuai petunjuk Direksi Teknis dan dalam posisi serta latar belakang yang tetap (dalam satu titik fokus) dan mudah dikenali sebagai tanda, dengan tahapan pengambilan pemotretan sebagai berikut : a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan (0%) b. Sedang pelaksanaan pekerjaan c. Setelah selesai pekerjaan (100%) d. Untuk poin (a), (b), (c) masing-masing foto dibuat dalam rangkap 2 (dua). Photo- photo tersebut disusun dengan baik dan rapi ditempel pada kertas karton yang diberi keterangan dan direkam kedalam compact disk (CD). Kegiatan dokumentasi photo seperti tersebut diatas dilakukan dua kali, yaitu pada periode I dan periode II. VI.6. Pelaporan Laporan Harian. Penyedia Jasa berkewajiban membuat laporan harian untuk setiap bagian pekerjaan yang ditetapkan oleh Direksi Teknis, laporan ini memuat antara lain : 6.1.1.1.1. 6.1.1.1.2. 6.1.1.1.3. 6.1.1.1.4. 6.1.1.1.5. 6.1.1.1.6. 6.1.1.1.7. 6.1.1.1.8.
Kondisi cuaca. Peralatan, material dan tenaga kerja. Hambatan-hambatan pelaksanaan pekerjaan. Kemajuan pekerjaan. Kecelakaan dalam pekerjaan. Semua informasi mengenai kemajuan pekerjaan. Persiapan - persiapan pekerjaan berikutnya. Hal - hal lain yang dianggap perlu.
Laporan Kemajuan Mingguan dan Bulanan. Penyedia Jasa harus membuat laporan kemajuan pekerjaan mingguan untuk diserahkan pada Direksi Lapangan sebanyak 2 (dua) rangkap, memuat : a. b. c. d.
Peta Situasi / Lokasi. Jadwal pelaksanaan (time schedule). Kemajuan fisik pekerjaan. Hal-hal lain yang dianggap perlu oleh Direksi Teknis
Laporan ini akan diperiksa oleh Direksi Teknis sewaktu-waktu atau secara periodik. Isi Laporan Bulanan, berupa rangkuman dari Laporan Harian dan Mingguan. Seluruh laporan tersebut di atas, pembiayaannya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. VII.
PEKERJAAN AKHIR ∗
Perawatan / pemeliharaan pekerjaan selama masa pemeliharaan.
∗
Pembongkaran barak kerja.
VIII. PEKERJAAN FINISHING Pekerjaan finishing adalah pekerjaan penyempurnaan pekerjaan galian setelah diterima baik oleh Direksi Lapangan dan dinyatakan dalam Berita Acara. Hal seperti pekerjaan pemadatan tanah, perlu penyempurnaan dikerjakan sebagai pekerjaan finishing.
IX. RENCANA INSPEKSI dan TEST Mekanisme inspeksi untuk pekerjaan Pembangunan Tumah Dinas BPS Kabupaten Kayong Utara dilakukan melalui kontrol dari pihak pemilik melalui koordinasi langsung dengan pelaksana pekerjaan, dalam hal ini pihak pelaksana untuk mendapatkan hasil pekerjaan sesuai dengan standar pelaksanaan dilakukan kontrol secara menyeluruh melalui tahapan pelaksanaan pekerjaan seperti tercantum pada bagan alir kegiatan pokok. Mekanisme kontrol lainnya adalah dengan mengharuskan pihak pelaksana / kontraktor melaporkan kemajuan pekerjaannya secara berkala kepada pihak pemilik malalui laporan mingguan dan bulanan. Laporan bulanan ini dapat dijadikan indikator pengukuran kemajuan pelaksanaan secara berkala setiap bulannya. Demikianlah uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang pekerjaan-pekerjaan yang terlingkup dalam paket ini. Metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat setelah kami ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan ini, yang akan kami sajikan sebelum pelaksanaan di lapangan. Tentu saja di dalam pelaksanaannya nanti dapat timbul ideide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan gambar-gambar dalam tender. Semoga uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup tentang langkah-langkah dalam pelaksanaan proyek ini.
Sukadana, 16 Maret 2015 CV. TIGA BERSAUDARA
MAHMUD. H.N Direktur