METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama delapan bulan pada bulan Maret sampai Oktober 2010.
Materi Ternak Ternak yang digunakan adalah ternak domba ekor tipis jantan umur satu setengah tahun sebanyak sembilan ekor dengan berat badan pada awal pemeliharaan sebesar 20,08±2,3 kg dan pada akhir pemeliharaan sebesar 21,41±2,35 kg. Proses pemeliharaan dilakukan selama tujuh bulan. Data Genotipe Data genotipe gen calpastatin yang digunakan merupakan data yang sudah diperoleh pada penelitian sebelumnya dengan menggunakan ternak yang sama dari Laboratorium Genetik Bagian Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat. Obat-obatan Untuk mencegah dan mengobati penyakit pada ternak selama pemeliharaan diberikan obat cacing Apridazol dan juga vitamin B kompleks. Kandang dan Peralatan Kandang yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang individu dengan ukuran 125 x 50 x 150 cm dan setiap kandang terdiri atas dua ekor domba. Kandang dilengkapi dengan tempat pakan untuk rumput dan tempat air minum dari ember plastik. Peralatan yang digunakan selama penelitian antara lain timbangan pegas
dengan kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot badan domba, karung bekas sebagai penopang domba pada saat ditimbang, timbangan digital, plastik, ember, kertas label, pisau, chiller, nampan, gergaji mesin pemotong karkas, bandsaw, scalpel dan pinset. Prosedur Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan selama delapan bulan pada bulan Maret sampai Oktober 2010 di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil. Pakan yang diberikan yaitu rumput Brachiaria humidicola sebanyak 2 kg/ekor/hari pada pagi dan sore hari dan kulit ubi jalar sebanyak 150 gram/ekor/hari pada siang hari selama empat bulan pertama. Pada tiga bulan terakhir, pakan yang diberikan adalah rumput Brachiaria humidicola sebanyak 2 kg/ekor/hari pada pagi dan sore hari dan konsentrat sebanyak 150 gram/ekor/hari pada siang hari. Pakan yang diberikan sekitar 10% dari bobot badan domba. Rumput Brachiaria humidicola ditempatkan dalam tempat pakan yang telah tersedia pada kandang sedangkan kulit ubi jalar dan konsentrat diberikan dalam wadah kecil agar tidak tercecer yang sebelumnya telah ditimbang menggunakan timbangan. Air minum diberikan ad libitum di dalam ember plastik. Selain itu, diberikan juga obat cacing Apridazol dan juga vitamin B kompleks. Obat cacing yang berbentuk cair diberikan melalui mulut domba dengan menggunakan suntikan, sedangkan vitamin B kompleks diberikan dengan cara dicampur kedalam air minum. Pada minggu kedua periode pemeliharaan dilakukan pencukuran bulu dan pemandian domba. Pada minggu keempat di bulan ke enam periode pemeliharaan dilakukan pencukuran bulu dan pemandian domba untuk kedua kalinya. Pemotongan Ternak Pemotongan ternak domba sebanyak sembilan ekor untuk mengetahui komposisi karkas sebagai pengaruh dari adanya genotipe gen calpastatin dilakukan pada akhir proses pemeliharaan. Domba tersebut sebelumnya telah ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui bobot potongnya. Sebelum ternak dipotong terlebih dahulu dipuasakan selama 18 jam dari pakan, namun air minum tersedia ad libitum. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi isi saluran pencernaan dan untuk
menghindari pencemaran pada karkas oleh isi saluran pencernaan serta untuk mendapatkan bobot tubuh kosong. Pemotongan dilakukan dengan memotong bagian leher dekat tulang rahang bawah sehingga semua pembuluh darah, oesophagus dan trakea terpotong untuk mendapatkan pengeluaran darah yang sempurna. Darah ditampung dan ditimbang sebagai darah tertampung. Ujung oesophagus diikat untuk mencegah cairan rumen mengalir keluar dan mencemari karkas. Kepala dilepaskan dari tubuh pada sendi occipito atlantis, kemudian ditimbang sebagai bobot kepala. Kaki depan dan kaki belakang dilepaskan pada sendi carpo metacarpal dan sendi tarso metatarsal. Keempat kaki tersebut ditimbang sebagai bobot kaki. Untuk melepaskan kulit, hewan digantung pada kaki belakang di tendon Achilles. Kulit disayat dari anus sampai di bagian leher, kemudian dari arah kaki belakang dan kaki depan menuju sayatan tersebut. Kulit setelah dilepaskan, kemudian digantung sebagai bobot kulit. Untuk mengeluarkan organ tubuh dari ronggga perut dan rongga dada, dilakukan penyayatan pada dinding abdomen sampai dada. Sebelumnya, rektum dibebaskan dan diikat untuk mencegah feses keluar, mengotori karkas dan mengurangi penyusutan. Semua organ tubuh, terdiri atas hati dan empedu, limpa, ginjal, jantung, paruparu dan trakea, dikeluarkan dan dibebaskan dari lemak dan ditimbang dan dicatat bobotnya. Alat pencernaan dengan isinya dibersihkan dari lemak perut dan oesophagus dengan isi dan usus dengan isi, ditimbang bobotnya. Setelah dibersihkan dan dikeringkan, maka bobot perut dan oesophagus kosong serta bobot usus kosong dapat diperoleh. Bobot isi saluran pencernaan diperoleh dari bobot perut dan oesophagus dengan isi serta bobot usus dengan isi dikurangi dengan bobot perut dan oesophagus kosong serta bobot usus kosong. Kemudian, perut dan oesophagus kosong diurai menjadi oesophagus, rumen, retikulum, omasum dan abomasum lalu ditimbang bobotnya. Karkas segar ditimbang bobotnya sebagai bobot karkas segar, kemudian dibungkus dalam kantong plastik yang diikat erat dan diberi label agar tidak tertukar, lalu disimpan dalam chiller pada suhu 4°C untuk diuraikan keesokan harinya. Metode Penguraian Karkas Karkas yang telah disimpan dalam chiller, dikeluarkan dan ditimbang bobotnya, kemudian dicatat sebagai karkas dingin. Karkas dibelah sepanjang tulang
belakang dari leher (Ossa vertebrae cervicalis) sampai sakral (Ossa vertebrae sacralis). Masing-masing separuh karkas ditimbang sebagai bobot karkas sebelah kiri dan kanan. Karkas sebelah kanan dipotong menjadi delapan potongan sesuai dengan potongan komersial domba yaitu neck dan shoulder, rack, loin, leg, shank dan breast, flate serta flank kemudian ditimbang bobotnya. Masing-masing dari potongan komersial tersebut kemudian diurai menjadi daging, tulang, lemak subkutan dan lemak intermuskular kemudian ditimbang bobotnya. Rancangan Perlakuan pada penelitian ini adalah perbedaan genotipe gen calpastatin. Perlakuan terdiri atas dua macam genotipe yaitu MM dan MN dengan ulangan sebanyak lima dan empat kali. Data hasil penelitian diuji dengan menggunakan uji Tukey. Model rancangan menurut (Gasper, 1994) adalah sebagai berikut :
Keterangan : t Xi Xj ni nj Si Sj
= nilai uji Tukey = rataan taraf ke-i = rataan taraf ke-j = jumlah sampel taraf ke-i = jumlah sampel taraf ke-j = ragam taraf ke-i = ragam taraf ke-j
Peubah yang Diamati 1) Bobot Potong: Domba yang akan dipotong dipuasakan selama 18 jam kemudian ditimbang 2) Bobot Tubuh Kosong: Bobot potong dikurangi dengan bobot isi saluran pencernaan 3) Bobot Karkas: Ternak yang telah dipotong dan dipisahkan dari darah, kepala, kaki, kulit, dan jeroan 4) Persentase Karkas: Perbandingan antara bobot karkas dengan bobot potong 5) Bobot Potongan Komersial Karkas:
a) Neck dan Shoulder: Potongan karkas yang terdapat pada bagian leher mulai dari Cervical Vertebrae ke-1 sampai Thoracic Vertebrae ke-5 b) Rack: Potongan karkas yang terdapat pada bagian rusuk mulai dari Thoracic Vertebrae ke-6 sampai Thoracic Vertebrae ke-12 c) Loin: Potongan karkas yang terdapat pada bagian pinggang mulai dari Thoracic Vertebrae ke-13 sampai Lumbar Vertebrae ke-12 d) Shank dan Breast: Potongan karkas yang terdapat pada bagian lengan dan dada mulai dari sendi Carpo Metacarpal sampai costae ke-5 e) Flate: Potongan karkas yang terdapat pada bagian dada mulai dari Costae ke-6 sampai Costae ke-12 f) Flank: Potongan karkas yang terdapat pada bagian sisi mulai dari proyeksi ujung Costae ke-13 yang ditarik lurus ke ujung perut dan berbatasan dengan Leg) g) Leg: Potongan karkas yang terdapat pada bagian paha mulai dari Sacral Vertebrae ke-1 sampai sendi Tarso Metatarsal 6) Bobot Komponen Non Karkas: a) Kepala: Kepala dipisahkan dari tubuh pada sendi occipito atlantis b) Kaki: Kaki dipisahkan dari tubuh. Kaki depan pada sendi carpo metacarpal, dan kaki belakang pada sendi tarso metatarsal c) Kulit: Ternak yang telah dipotong digantung pada bagian tendon Achiles kemudian kulit dipisahkan dari tubuh dengan cara disayat menggunakan pisau kecil d) Darah: Pada saat dipotong leher domba diletakkan diatas plastik sebagai tempat menampung darah f) Organ dalam: Dibuat sayatan lurus ditengah-tengah perut, dan isi rongga dada serta rongga perut dikeluarkan seperti rumen, retikulum, omasum, abomasum, oesophagus, jantung, hati, limpa, paru-paru dan trakea, usus, alat kelamin dan testes 7) Bobot Komponen Karkas: a) Daging: Daging dipisahkan dari tulang, lemak subkutan dan lemak intermuskular pada tiap potongan komersial, kemudian ditimbang
b) Lemak Subkutan: Lemak Subkutan dipisahkan dari tulang, daging dan lemak intermuskular pada tiap potongan komersial. Lemak subkutan merupakan lemak yang berada di antar kulit dan otot bagian luar, kemudian ditimbang c) Lemak Intermuskular: Lemak Intermuskular dipisahkan dari tulang, lemak subkutan dan daging pada tiap potongan komersial. Lemak intermuskular merupakan lemak yang berada di antara otot atau daging, kemudian ditimbang d) Tulang: Tulang dipisahkan dari daging, lemak subkutan dan lemak intermuskular pada tiap potongan komersial, kemudian ditimbang
Gambar 1. Potongan Komersial Karkas Domba (FAO, 1991)