Prosiding SNPPTI 2011
ISSN : 2086-2156
Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana Muhamar kadaffi Jurusan Teknik Elektro,Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 E-mail :
[email protected]
-Antrian memerlukan Abstrak pengaturan yang tertata rapi dan kejelasan dari metode yang digunakan dalam penyusunan penyelesaian masalah pada kasus antrian masuk area kampus mercubuana. tentunya dalam penyelesaian antrian ini diperlukan pengumpulan data-data diantaranya jumlah pengguna, ,luas lahan parkir, jenis kendaraan yang masuk pada are kampus, prioritas tertentu bagi pegawai dan karyawan dan masih banyak lagi variabel variabel penggunaan lahan parkir. Keteraturan memberikan kemudahan, kenyaman dan keindahan suasana yang harmoni. Keyword : antrian,metode,parkir I. LATAR BELAKANG Antrian merupakan suatu fenomena yang dihadapi pelanggan pada industri jasa. Antrian tidak dikehendaki oleh pelanggan maupun penyedia jasa. Pelanggan menilai waktunya cukup berharga, sehingga mereka mungkin akan memilih melakukan perjalanan yang lebih jauh atau mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mendapatkan pelayanan yang tidak menyebabkan antrian yang panjang. Tidak jarang juga ditemukan pelanggan membatalkan niatnya bergabung dengan antrian dan tidak pernah kembali karena menemukan antrian cukup panjang. Kehilangan pelanggan tentunya tidak diinginkan oleh penyedia jasa, tetapi memenuhi keinginan pelanggan mengantri sesingkat mungkin atau bahkan tidak perlu mengantri, bisa merugikan penyedia jasa. Meminimumkan waktu mengantri sering mengakibatkan penambahan investasi dan biaya operasional. Keinginan pelanggan dan tujuan penyedia jasa mendapatkan Keuntungan kelihatannya saling bertolak belakang. Teori antrian dapat digunakan untuk mengevaluasi fenomena antrian dari sudut pandang pelanggan dan penyedia jasa, sehingga akan dihasilkan solusi optimal. Penyedia jasa masih memperoleh untung dan pelanggan tidak mengeluhkan waktu mengantri yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis antrian yang terjadi dan menentukan jumlah loket
optimal pada hari libur dan hari biasa baik secara teknis maupun secara ekonomis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati dan mencatat antrian yang terjadi baik pada hari kerja maupun pada hari libur. Adapun metode yang digunakan adalah saluran banyak fase tunggal. Model antriannya adalah M/M/S/I/I. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, pada hari biasa pihak Universitas cukup mengoperasikan 2 loket dengan 1 loket cadangan dan 1 pintu keluar, karena mahasiswa yang akan parkir biasanya terlalu banyak. Pada hari libur pihak Universitas Mercu Buana mengoperasikan 1 loket karena mahasiswa yang datang tidak banyak Dengan melunjaknya antrian di parkiran Universitas Mercu Buana membuat analisa mengenai antrian ini sangat diperlukan. Karena melunjaknya antrian yang panjang di Universitas Mercu Buana membuat permasalahan yang baru untuk para mahasiswa dan juga karyawan di Universitas Mercu Buana yaitu lamanya waktu hanya untuk parkir. Dengan mengetahui permasalahan yang ada, mahasiswa dan karyawan dapat mendapat solusi dan mengefisienkan waktu untuk tiba di kelas tanpa harus lama mengantri. Rumusan Masalah Perumusan masalah yang diangkat oleh penulis pada penelitian ini adalah melakukan analisa antrian terhadap loket karcis Universitas Mercu Buana. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah a. Melakukan survey dan pengumpulan data lapangan (on the spot data) untuk: b. Mengetahui profil antrian loket yang dilakukan di Universitas Mercu Buana. c. Menganalisa loket antrian dengan karakteristik operasi bersifat probalitas. d. Menyimpulkan analisa yang dilakukan sehingga mendapatkan informasi tentang analisa antrian yang dilakukan di loket masuk Universitas Mercu Buana.
228
Prosiding SNPPTI 2011
ISSN : 2086-2156
Ruang Lingkup Penelitian a. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah merupakan langkah di mana di dalam pembahasan masalahnya bisa lebih terarah dan mempunyai batasan yang jelas sehingga mendapatkan hasil yang optimal, adapun pembatasan masalah sebagai berikut : • Profil Universitas Mercu Buana. • Metode analisa antrian yang digunakan dalam loket Universitas Mercu Buana. • Kesimpulan terhadap analisa antrian loket yang dilakukan di Universitas Mercu Buana. b. Asumsi Penelitian ini berasumsi bahwa harga tiket di loket Universitas Mercu Buana tetap dan antrian diloket berjalan lancar. Kapasitas antrian dan sumber populasi diasumsikan tidak terbatas, dengan disiplin antrian adalah yang pertama datang pertama dilayani. c. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan digunakan untuk memudahkan pembahasan, penulisan dibagi menjadi 6 bab yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya penulisakan menguraikan secara garis besarnya sebagai berikut : BAB 1. PENDAHULUAN Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan. BAB 2. LANDASAN TEORI Bab ini mengemukakan teori-teori yang menunjang serta digunakan dalam membantu pengolahan data dan analisa pemecahan masalah. BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini mengemukakan teori-teori yang menunjang serta digunakan dalam membantu pengolahan data dan analisa pemecahan masalah. BAB 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DATA Pada bab ini berisikan pengumpulan data yang terdiri dari dua yaitu data umum perusahaan dan data khusus untuk pengolahan data. Pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang tersedia dan dengan melihat serta mempertimbangkan dengan teori-teori terkait BAB 5.ANALISAPEMECAHAN,MASALAH Pada Bab ini membahas keterkaitan antara faktor-faktor data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah. BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir dari penelitian ini yang berisi kesimpulan dari hasil penulisan dan
saran-saran serta rekomendasi yang diberikan penulis berkaitan dengan penelitian. II. LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam hal ini adalah pelanggan dan pelayan. 2.1 Teori Antrian Teori Antrian (Queueing Theory) merupakan studi matematika dari antrian atau kejadian garis tunggu (Waiting lines), yakni suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan layanan dari sistem pelayanan yang ada. Kejadian antrian sering kali terjadi pada banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti loket-loket pembayaran rekening, loket-loket stasiun bus, loket jalan tol, industri-industri dan sebagainya. Dimana langganannya berupa konsumen yang datang sedangkan loket merupakan stasiun pelayanan. Rata–rata lamanya untuk menunggu (waiting time) sangat bergantung kepada rata-rata tingkat kecepatan pelayanan ( rate of service ). Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh kebutuhan akan pelayanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan yang ada akibatnya pelanggan yang tiba pada fasilitas pelayanan tidak bisa segera mendapat layanan. 2.2 Sistem Antrian Pelanggan yang tiba dapat bersifat tetap atau tidak tetap untuk memperoleh pelayanan. Apabila pelanggan yang tiba dapat langsung masuk kedalam sistem pelayanan maka pelanggan tersebut akan langsung dilayani, sebaliknya jika harus menunggu maka mereka harus membentuk antrian hingga tiba waktu pelayanan. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam sistem antrian terdapat komponen utama yakni: 1. Antrian yang memuat langganan atau satuansatuan yang, memerlukan pelayanan (pembeli, orang sakit, mahasiswa, kapal dan lain-lain) 2. Fasilitas pelayanan yang memuat pelayanan dan saluran pelayanan (Pompa minyak dan pelayanannya, loket bioskop dan petugas jual karcis dan lain-lain). 2.3 Disiplin Antrian Disiplin antrian adalah konsep membahas mengenai kebijakan dalam mana para langganan dipilih dari antrian untuk dilayani, berdasarkan urutan kedatangan pelanggan. Ada 4 bentuk disiplin pelayanan yang biasa digunakan dalam praktek yaitu : 1. First Come First Served (FCFS) atau First In First out (FIFO) yaitu pelanggan yang datang lebih
229
Prosiding SNPPTI 2011
ISSN : 2086-2156
dulu akan dilayani lebih dulu. Misalanya: sistem antrian pada Bank, SPBU, dan lain – lain. 2. Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO) yaitu sistem antrian pelanggan yang datang terakhir akan dilayani lebih dulu. Misalnya:sistem antrian dalam elevator lift untuk lantai yang sama. 3. Service in Random Order (SIRO) yaitu panggilan didasarkan pada peluang secara acak, biasanya timbul dalam keadaan praktis. 4. Priority Service (PS) yaitu pelayanan diberikan kepada mereka yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mempunyai prioritas lebih rendah. Kejadian seperti ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang karena kedudukan atau jabatannya lebih tinggi menyebabkan dia dipanggil terlebih dahulu atau diberi prioritas lebih tinggi, atau seseorang yang keadaan penyakitnya lebih berat dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek dokter.
2.4.4. Mekanisme Pelayanan Mekanisme pelayanan adalah jumlah susunan stasiun, yang terdiri dari satu atau lebih stasiun pelayanan disusun seri atau pararel, gabungan atau sirkuler. Suatu model dikatakan pelayanan tunggal apabila sistem hanya mempunyai satu stasiun pelayanan dan model dikatakan model pelayanan ganda bila stasiun pelayanan lebih dari satu. 2.4.5. Waktu Pelayanan Waktu yang diperlukan untuk pelayanan, sejak pelayanan dimulai hingga selesai disebut waktu pelayanan. Waktu pelayanan ini juga mempunyai suatu distribusi probabilitas, yakni ditentukan berdasarkan sample dari keadaan sebenarnya.
2.4 Elemen Dasar Antrian Elemen-elemen dasar model antrian bergantung kepada faktor-faktor berikut :
2.5 Model – Model Antrian Berdasarkan sifat pelayanannya dapat diklasifikasikan fasilitas-fasilitas pelayanan dalam susunan saluran dan phase yang akan membentuk suatu struktur antrian yang berbeda-beda. Istilah saluran menunjukkan jumlah jalur untuk memasuki sistem pelayanan. Sedangkan istilah phase berarti jumlah stasiun-stasiun pelayanan, dimana para langganan harus melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap. Ada empat model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian:
2.4.1. Distribusi Kedatangan Kedatangan langganan ke dalam sistem selalu menurut proses Poisson, yaitu banyaknya langganan yang datang sampai pada waktu tertentu mempunyai distribusi Poisson. Hal ini benar apabila kedatangan langganan secara random pada kecepatan kedatangan rata-rata tertentu. 2.4.2. Barisan Antri Suatu antrian selalu ditandai dari besarnya jumlah langganan yang ada di dalam sistem untuk mendapatkan pelayanan. Antrian disebut terbatas apabila jumlah langganan yang dibolehkan masuk ke dalam sistem dibatasi sampai jumlah tertentu, bila pembatasan yang demikian tidak diadakan, maka antrian dikatakan tidak terbatas. 2.4.3. Disiplin Pelayanan Disiplin pelayanan adalah suatu urutan yang dikenakan di dalam memilih langganan dari barisan antri untuk segera dilayani. Aturan yang biasa digunakan adalah “First In First Out ”(FIFO), yakni siapa yang lebih dahulu datang maka ia akan dilayani lebih dahulu. Aturan-aturan lain seperti, “Last In First Out ”(LIFO), yakni belakangan datang akan lebih dahulu dilayani, Random, Prioritas dan lain-lain. Disiplin pelayanan berdasarkan prioritas, pada umumnya ditemui pada pelayanan di rumah sakit, bahwa orang yang menderita penyakit lebih parah akan dilayani lebih dahulu walaupun belakangan datang.
2.4.6. Sumber Masukan Sumber adalah kumpulan orang atau barang darimana satuan-satuan datang atau dipanggil untuk dilayani. Ukuran populasi dikatakan tidak terbatas apabila jumlah langganan cukup besar dan dikatakan terbatas apabila jumlah langganan kecil.
1. Single Chanel - Single Phase Single Chanel berarti bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu pelayanan. Single phase menunjukkan bahwa hanya ada satu stasiun pelayanan sehingga yang telah menerima pelayanan dapat langsung keluar dari sistem antrian. Contohnya adalah pada pembelian tiket bus yang dilayani oleh satu loket, seorang pelayan toko dan lain-lain.
2. Single Chanel - Multi Phase Multi phase berarti ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakn secara berurutan dalam phase-phase. Misalnya pada proses pencucian mobil, lini produksi massa dan lain-lain.
230
Prosiding SNPPTI 2011
ISSN : 2086-2156
c. µ = Faktor utilitas untuk fasilitas pelayanan L = Ekspektasi panjang garis. L = Ekspektasi panjang antrian. q
W = Ekspektasi waktu menunggu dalam sistem. W = Ekspektasi waktu menunggu dalam antrian q
3.
Multi Chanel - Single Phase Sistem multi chanel- single phase terjadi jika ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh suatu antrian tunggal. Sebagai contoh adalah pada pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu loket, pelayanan nasabah di Bank, dan lain-lain.
4. Multi Chanel - Multi Phase Sistem ini terjadi jika ada dua atau lebih fasilitas pelayanan dengan pelayanan pada lebih dari satu phase.sebagai contoh adalah pada pelayanan kepada pasien di rumah sakit dari pendaftaran, diagnosa, tindakan medis sampai pembayaran. Setiap sistem-sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada suatu waktu.
2.6 Terminologi dan Notasi Terminologi dan notasi yang biasa digunakan dalam sistem antrian adalah sebagai berikut : 1. Keadaan sistem ialah jumlah atau banyaknya aktivitas pelayanan yang melayani satuan langganan yang berada dalam sistem 2. Panjang antrian adalah banyaknya satuan yang berada dalam sistem dikurangi dengan jumlah satuan yang sedang dilayani. Notasi yang digunakan sebagai berikut : n = Jumlah satuan nasabah dalam sistem antrian pada waktu t. c = Jumlah satuan pelayanan. P = Peluang bahwa ada n satuan nasabah yang masuk dalam antrian dalam waktu t. Λ = Kecepatan pertibaan rata-rata. t∆λ = Peluang bahwa ada satu satuan nasabah yang masuk dalam antrian selama waktu t. µ = Kecepatan pelayanan rata-rata. t∆µ = Peluang bahwa ada satu satuan nasabah yang selesai dilayani selama waktu t. ρ = Intensitas lalu lintas.
Untuk kemudahan dalam memahami karakteristik suatu sistem antrian digunakan notasi Kendall Lee yaitu format umum, (a / b /c ) : (d / e /f ). Notasi ini dikenalkan pertama kali oleh DG Kendall dalam bentuk (a / b /c ) dan selanjutnya AM.Lee menambahkan symbol d, e dan f pada notasi kendall. Notasi tersebut mempunyai arti sebagai berikut : a : Bentuk distribusi pertibaan, yaitu jumlah pertibaan pertambahan waktu b : Bentuk distribusi pelayanan, yaitu selang waktu antara satuan-satuan yang dilayani. c : Jumlah saluran pararel dalam sistem d : Disiplin pelayanan e : Jumlah maksimum yang diperkenankan berada dalam sistem f : Besarnya populasi masukan Simbol a dan b untuk kedatangan dan kepergian digunakan kode-kode berikut sebagai pengganti : M : Distribusi pertibaan Poisson atau distribusi pelayanan eksponensial D : Waktu pelayanan tetap G : Distribusi umum keberangkatan atau waktu pelayanan Untuk huruf d digunakan kode-kode pengganti : FIFO atau FCFS LIFO atau LCFS SIRO Untuk huruf c, dipergunakan bilangan bulat positif yang menyatakan jumlah pelayanan pararel. Untuk huruf e dan f digunakan kode N atau menyatakan jumlah terbatas atau tak berhingga satu-satuan dalam sistem antrian dan populasi masukan. Misalnya kalau ditulis model (M/M/1) : (FIFO/~/~), ini berarti bahwa model menyatakan pertibaan didistribusikan secara Poisson, waktu pelayanan didistribusikan secara eksponensial, pelayanan adalah first in first out, tidak berhingga jumlah langganan yang boleh masuk dalam sistem antrian dan ukuran (besarnya) populasi masukan adalah tak berhingga. 2.7 Pola Kedatangan dan Lama Pelayanan 2.7.1 Pola Kedatangan Fungsi peluang Poisson digunakan untuk menggambarkan tingkat kedatangan dengan asumsi bahwa jumlah kedatangan adalah acak. Dimana persamaannya fungsi Peluang Poisson adalah sebagai berikut :
231
Prosiding SNPPTI 2011
ISSN : 2086-2156
P (x-kedatangan) = ૃx . e-ૃ / x! dengan : P (x) = Peluang pelanggan dalam system ૃ e x
bahwa
ada
x
= Harga rata-rata kecepatan kedatangan = Bilangan navier (e = 2,71828) = Bilangan cacah (0,1,2,3,….)
2.7.2 Uji Kesesuaian Poisson Uji kesesuaian poisson dilakukan dengan uji x2. Untuk menghitung nilai x2 dari data pengamatan pada H1, H2 sampai H10 terlebih dahulu ditentukan nilai data yang diharapkan yang ditentukan dengan rumus : x2 = x1 – x / x criteria keputusan dilakukan dengan terima pola kedatangan berdistribusi poisson apabila x2hitung ≤ x2tabel dalam hal lain keputusan ditolak. 2.7.3 Lama Pelayanan Lama Pelayanan yang dihitung sejak kedatangan pelanggan dalam sistem antrian sampai selesai pelayanan mengikuti : a. Distribusi Eksponensial yang persamaannya sebagai berikut : f (t) = π e –π t dengan : π = Rata-rata lama pelayanan e = Bilangan navier ( e = 2,71828 ) t = waktu lamanya pelayanan tiap unit b. Uji Kesesuaian Eksponensial Untuk menghitung nilai x2 dari data pengamatan pada H , H , sampai H terlebih 1
2
10
dahulu ditentukan nilai waktu pelayanan yang diharapkan dengan menggunakan rumus distribusi Eksponensial. Untuk menentukan nilai x2 maka digunakan rumus: x2 = ∑ (µ1 - µ1 harapan)2 / µ1 harapan Kriteria keputusan dilakukan dengan terima ratarata pelayanan berdistribusi eksponensial apabila x2hitung ≤ x2tabel dalam hal lain keputusan ditolak III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur dan Observasi Studi literatur merupakan merupakan tahapan penyusunan landasan teori yang mendukung
penelitian yang dilakukan serta penelitian dari pihak lain yang dianggap relevan dan menunjang penelitian ini. Sumber pustaka yang digunakan diperoleh dari buku pedoman, jurnal-jurnal, serta sumber lainnya yang mendukung penyusunan landasan teori ini membahas mengenai analisa antrian. Dari observasi lapangan ini diharapkan diperoleh gambaran mengenai kondisi awal dari loket masuk Universitas Mercu Buana. 2. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengamati antrian yang terjadi di loket tiket parker Universitas Mercu Buana jalan Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat. Pengamatan dilakukan pada hari biasa dan libur pada jam-jam tertentu. Data yang dikumpulkan adalah kedatangan mahasiswa dan waktu pelayanan tiket. 3. Pengumpulan data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang berhubungan data, analisis dilakukan dengan mengukur parameter sistem, yaitu waktu mengantri, waktu dalam sistem, panjang antrian, panjang dalam sistem dan utilisasi server. Analisis dilakukan hanya pada hari biasa (senin-jumat), karena pada waktu tersebut antrian mahasiswa sangat panjang. Antrian pengunjung pada hari libur diamati jarang terjadi. 4. Tahap Pengolahan Data Analisis dilakukan dengan mengukur parameter sistem, yaitu waktu mengantri, waktu dalam sistem, panjang antrian, panjang dalam sistem dan utilisasi server. Melakukan perhitungan secara ekonomis keuntungan Universitas Mercu Buana bila mengoperasikan 2 loket dengan 1 loket cadangan. 5. Analisa Hasil Kegiatan analisa data merupakan bagian pembahasan berdasarkan rangkuman hasil pengolahan data. Pada analisis data, dilakukan pembahasan mengenai analisa antrian loket masuk, analisa akivitas dan analisa biaya masuk Universitas Mercu Buana. 6. Kesimpulan dan Saran Tahapan akhir dari metodologi penelitian adalah merangkum hasil penelitian yang diawali dengan tahap identifikasi dan perumusan masalah hingga melakukan analisis dan pengolahan data, berupa kesimpulan-kesimpulan yang memberikan gambaran secara keseluruhan dari obyek permasalahan yang diteliti.
232
Prosiding SNPPTI 2011
ISSN : 2086-2156
V. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 5.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di tempat parkiran Universitas Mercu Buana, data disajikan dalam bentuk table. Berikut merupakan data yang didapat dari hasil observasi dari parkiran dan metode parkiran yang digunakan adalah model single chanel / model phase jadi hanya1 kali pelayanan dengan taruf 1 x masuk Rp 1000 : Table 1. Data Antrian Parkiran Universitas Mercu Buana.
Data primer yang telah dikumpulkan kemudian diolah, sehingga dapat digunakan untuk pengolahan data selanjutnya dan sebagai input program simulasi. Adapun pengolahan data primer dilakukan dengan langkah–langkah sebagai berikut: 1. Menghitung waktu antrian setiap pelanggan yang datang. Lama pelanggan ke-i mengantri dinotasikan dengan Lm(i), didapatkan dari data waktu pelanggan ke-i mulai dilayani dikurangi dengan waktu pada saat pelanggan ke-i datang. Sehingga dapat dirumuskan menjadi: Rumus : Lm(i) = Smd(i) – Sd(i) Jam pelangan antrian motor ke 1 yang datang : Jam 06:32 Jam pelangan antrian motor ke 2 yang mengantri : Jam 06:33 Jadi : Lm (i) = Smd (2) – Sd(1) = 06.33 – 06.32 = 06.31 Kesimpulan : jadi waktu antrian yang terjadi adalah 1 menit. 2. Menghitung durasi waktu setiap pelanggan dilayani. Lama pelanggan ke-i dilayani dinotasikan dengan Ld(i), diperoleh dari data waktu saat pelanggan ke-i selesai dilayani dikurangi dengan waktu saat pelanggan ke-i mulai dilayani. Sehingga dapat dirumuskan menjadi: Rumus : Ld(i) = Ssd(i) – Smd(i) Jam pelangan antrian motor ke 1 yang datang : Jam 06:32 Jam pelangan antrian motor ke 2 yang mengantri: Jam 06:33 Jadi : Lm (i) = Smd (2) – Sd(1) = 06.33 – 06.32 = 06.31 Kesimpulan : jadi waktu pelayanan terhadap pelangan adalah 1 menit.
5.2. Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan dan analisa terhadap data yang didapat dari antrian parker motor akan dilakukan dengan cara menghitung waktu mengantri, waktu dalam sistem, panjang antrian, panjang dalam sistem dan utilisasi server. Melakukan perhitungan secara ekonomis keuntungan Universitas Mercu Buana bila mengoperasikan 2 loket dengan 1 loket cadangan.
3. Menghitung lamanya server menganggur. Lama server menganggur dinotasikan dengan Lsi didapatkan dari waktu saat pelanggan ke-i mulai dilayani dikurangi dengan waktu pelanggan ke-(i1) selesai dilayani. Dapat dirumuskan menjadi: Rumus : Lsi = Smd(i) – Ssd(i-1) Jam pelangan antrian motor ke 1 yang dilayang : Jam 06:32 Jam pelangan antrian motor ke 1 datang: Jam 06:32 Jadi : Lm (i) = Smd (2) – Ssd(i-1) = 06.32 – 06.(32-1) =31= 06.31 Kesimpulan : jadi waktu lamanya server menganggur adalah 1 menit. 4. Menghitung waktu kedatangan antar palanggan yang datang. Waktu antar kedatangan pelanggan dinotasikan dengan WAK, yang diperoleh dari jeda waktu kedatangan antar pelanggan yaitu saat pelanggan ke-i datang dikurangi dengan waktu
233
Prosiding SNPPTI 2011
ISSN : 2086-2156
pelanggan ke-(i-1). Sehingga apabila dirumuskan menjadi: Rumus WAK = Sd(i) – Sd(i-1) Jam pelangan antrian motor ke 1 yang datang : Jam 06:32 Jam pelangan antrian motor ke 2 yang datang : Jam 06:33 Jadi : Lm (i) = Smd (2) – Sd(1) = 06.33 – 06.32-1= 31 = 06.32 Kesimpulan : jadi waktu kedatangan antara pelangan 1 dan pelngan 2 adalah 2 menit. 5. Menghitung Rata – rata (µ) dari lama pelanggan mengantri, lama pelanggan dilayani, lama server menganggur dan waktu antar kedatangan. Penghitungan rata – rata ini menggunakan rumus :
∑
X N
i
µ = Dimana Xi = data waktu pelanggan ke-i N = Jumlah pelanggan yang datang
Data waktu pelangan 1 dan 2 adalah = 5 menit.
∑ µ =
X N
i
=
= 0,25 = 2,5
menit VI. KESIPULAN Dapat dikatakan bahwa rata-rata pelagangan yang mengantri pada kasus yang dibahas adalah 2,5 menit DAFTAR PUSTAKA [1] Jaja Kustija, M.Sc. Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB [2] Frank D. Petruzella, 1995, Industrial Electronics, Mc Graw Hill. [3] Magnetic Sensor Cylinder Data Sheet. Diakses 5 Agustus 2009 dari http://www.smcetech.com. [4] 2009 dari http://www.airtacworld.com.cn.
234