Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN
MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
Call Center : Phone : (62-721) 702233 Facsimile : (62-721) 702775
Strengthen The Forces Facing The Challenge
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII Kantor Pusat /Head Office : Jl.Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141 www.ptpn7.com
MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability
Laporan Keberlanjutan 2015 PT PERKEBUNAN
NUSANTARA VII
Sustainability Report
MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN
Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability
Sebagai Perusahaan penghasil komoditas primer, PTPN VII berfokus pada pengelolaan sumber daya yang semakin efektif dan efisien guna menghasilkan produk yang kompetitif dan ramah lingkungan. Pengelolaan sumber daya dijalankan dengan memperhatikan faktor lingkungan serta dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Di tengah lingkungan yang penuh tantangan, keterpaduan sistem operasional, soliditas SDM, serta komitmen yang tinggi terhadap tanggung jawab sosial dan masyarakat, merupakan faktor kunci keberlanjutan Perusahaan. As a company producing primary commodities, PTPN VII focuses on increasingly effective and efficient resources management to yield competitive and environmental friendly products. Management of the resources is carried out by noticing on environmental factor as well as social and economic impacts for surrounding communities. In the midst of full of challenges environment, integrated operational system, HR solidity, and high commitment over social and environmental responsibilities are key factors for Company’s sustainability.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
3
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan Sustainability Performance Summary Kinerja Lingkungan Environmental Performance • • • •
Satu unit kerja mendapatkan PROPER Hijau Tiga belas unit kerja mendapatkan PROPER Biru Lima unit kerja mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 5. Tiga unit kerja mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 4.
• • • •
One work unit received Green PROPER Thirteen work units received Blue PROPER Five work unit received Green Industry Award Level 5 Three work units received Green Industry Award Level 4.
Biaya Pengelolaan Lingkungan (Rp) Environmental management cost (Rp) Komoditas Commodity
∑ Pabrik ∑ of Mill
Realisasi Biaya Cost Realization 2012
2013
2014
2015
Sawit / Palm
7
8.000.488.000
6.218.289.000
11.180.509.968
12.366.858.331
Karet / Rubber
10
3.862.645.000
3.557.110.000
3.221.227.900
8.331.843.341
Gula / Sugar
2
985.031.000
1.380.491.000
1.598.607.896
1.079.873.024
Teh / Tea
1
127.695.000
260.076.000
154.526.107
121.791.981
Jumlah / Total
20
12.975.859.000
11.415.966.000
16.154.871.871
16.900.366.677
Kinerja Ekonomi
Economic Performance Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikan Economic Value Received and Distributed Uraian Description
Nilai Ekonomi (Rp Ribu) Economic Values (Rp Thousand) 2012
2013
2014
2015
4,360,370,854
4,616,805,282
4,518,243,344
50,488,475
31,143,311
58,305,080
16,420,349
Pendapatan Bunga / Interest revenue
3,404,694
6,663,251
5,294,934
7,142,704
Pendapatan (Rugi) selisih kurs / Foreign Exchange Revenue
6,063,349
26,492,224
(8,740,517)
(18,805,277)
Pendapatan (Rugi) selisih kurs / Foreign Exchange Revenue
44,927,856
3,895,950
4,659,530
41,241,995
4,465,255,228
4,685,000,018
4,577,762,371
Nilai Ekonomi yang Diperoleh Economic Values Earned Pendapatan Komoditi Utama / Main Commodity Revenue Penjualan non-komoditi utama / Major non-commodity sales
Jumlah Nilai Ekonomi / Total Economic Values
4,424,545,211
4,470,544,982
4
Pendahuluan Introduction
Nilai Ekonomi (Rp Ribu) / Economic Values (Rp Thousand)
Uraian / Description
2012
2013
2014
2015
3,965,363,318
3,103,680,692
Nilai Ekonomi Disistribusikan / Economic Values Distributed Biaya Operasional (HPP & beban operaisi tanpa biaya karyawan & CSR) Operating cost (COGS and operation cost withot cost for employees & CSR) Gaji Karyawan & Benefit Lainnya Employees salary & other benefit
3,585,067,738
3,431,129,966
629,424,359
628,310,803
728,841,471
839,427,435
-Pembayaran Dividen / Dividen Payout
46,023,001
-
9,827,000
3,587,700
-Pembayaran Bunga )* / Bank interest
366,135,795
466,579,926
594,126,617
423,124,209
69,618,365
50,002,254
28,858,009
179,401,335
7,462,642
2,270,837
1,038,584
302,753
5,207,790,021
5,484,050,669
5,328,054,999
4,549,524,123
47,726,838
126,097,391
(514,093,481)
90,725,410
Pembayaran Kepada Penyandang Dana/ Payment for Investor
Pengeluaran untuk pemerintah )** / Government expenditure Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSR Community expenditure: PKBL & CSR Jumlah Nilai Ekonomi Didistribusikan Total Distributed Economic Values Nilai Ekonomi Ditahan / Withheld Economic Values
5
4,470,544,982
4,577,762,371
4,685,000,018
3
4,465,255,228
4
1000
800
600
0
2012
2013
2014
2015
0
50
600
40
500
2013
2014
2015
400
30
594,126,617
839,427,435
200
466,579,926
300
366,135,795
3,587,700
9,827,000
-
46,023,001
10
0
2012
Gaji Karyawan & Benefit Lainnya Employees salary & other benefit
Jumlah Nilai Ekonomi Yang Diperoleh Total Economic Values
20
839,427,435
200
728,841,471
1
628,310,803
400
629,424,359
2
2012
2013
2014
2015
100
2012
2013
2014
2015
Pembayaran Dividen / Dividend Payout
0
Pembayaran Bunga / Bank interest
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
Loyalitas dan Kepuasan Pelanggan Customer Loyalty and Satisfaction
Survei Loyalitas Pelanggan / Customer Loyalty Index 2013
Komoditas / Comodity
2014
2015
Score
Loyality
Score
Loyality
Score
Loyality
Karet / Rubber
93
Sangat/Very
95
Sangat/Very
95
Sangat/Very
Kelapa Sawit / Oil Palm
83
Sangat/Very
90
Sangat/Very
90
Sangat/Very
Tebu / Sugar cane
83
Sangat/Very
86
Sangat/Very
86
Sangat/Very
Teh / Tea
90
Sangat/Very
92
Sangat/Very
92
Sangat/Very
Rata-rata / Average
88
Sangat/Very
91
Sangat/Very
91
Sangat/Very
Hasil Survei Kepuasan Pelanggan / Customer Satisfaction Survey 2013
Komoditas / Comodity
2014
2015
Score
Loyality
Score
Loyality
Score
Loyality
Karet / Rubber
93
Sangat/Very
95
Sangat/Very
95
Sangat/Very
Kelapa Sawit / Oil Palm
83
Sangat/Very
90
Sangat/Very
90
Sangat/Very
Tebu / Sugar cane
83
Sangat/Very
86
Sangat/Very
86
Sangat/Very
Teh / Tea
90
Sangat/Very
92
Sangat/Very
92
Sangat/Very
Rata-rata / Average
88
Sangat/Very
91
Sangat/Very
91
Sangat/Very
Kinerja Sosial Social Performance
Dana CSR total :
Program Kemitraan:
Rp11,79 miliar
Rp10,88 miliar
Jumlah Mitra Binaan :
1.125 MB
Tabel Kinerja Program Kemitraan / Partnership Program Performance Kinerja Performance Efektifitas penyaluran / Distribution effectiveness Score Kolektibilitas pengembalian / Repayment Collectability Score
2012
2013
2014
2015
94,84%
93,67%
96,10%
96,47%
3
3
3
3
88,34%
85,16%
85,85%
87,05%
3
3
3
3
Kinerja K3 / OSH Performance Jumlah Kecelakaan Kerja / Total Work Accidents Kategori Category
Jumlah Kasus / Number of Case 2012
2013
2014
2015
Ringan / Mild
91
16
148
72
Sedang / Moderate
11
3
4
2
Berat / Severe
1
-
3
1
Fatal / Meninggal / Decease
–
-
-
-
103
19
155
75
Jmlah / Total
5
Daftar Isi Contents
01
Introduction 1
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
8
Sambutan Dewan Komisaris
12
17
74
PENDAHULUAN
Sambutan Direksi
Sustainability Performance Summary Board of Commissioner Foreword Board of Director Foreword
PROFIL PTPN VII PTPN VII Profile 23 26 30
38
Visi dan Misi Struktur Organisasi Penghargaan dan Sertifikasi
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN About Sustainability Report
41
GRI-4 sebagai Pedoman Penyusunan Laporan Materialitas dan Isi Laporan
41
Menentukan Konten Laporan
43
Menentukan Aspek-Aspek Material Dan Boundary
40
47 48 48 49 50 51 58 66 71 73
Vision and Mission Organization Stucture Awards and Certification
Materiality and Content of The Report Determining Content of The Report Determining Material Aspects and Boundary
KOMITMEN TERHADAP LINGKUNGAN Commitment To The Environment Sistem Manajemen Lingkungan Kebijakan Lingkungan PTPN VII Pelatihan di Bidang Lingkungan Penghargaan dan Sertifikasi Bidang Lingkungan Penggunaan dan Pengelolaan Material, Energi, dan Air Menangani Limbah Padat, Cair, Dan Efluen Perlindungan Keanekaragaman Hayati Kontribusi PTPN VII terhadap Serapan CO2 dan Produksi O2 Program dan Biaya Lingkungan
Environmental Management System PTPN VII Environmental Policy Environmental Training Environmental Award and Certification The Use and Management of Material, Energy, and Water Handling Solid, Liquid, and Effluent Waste Protection on Biodiversity PTPN VII Contribution to CO2 Uptake and O2 Production Environmental Program and Expenses
75 78
83
KINERJA EKONOMI
Economic Performance Memberi Manfaat Sosial Ekonomi Membina Hubungan Baik Dengan Mitra Kerja
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN Community Development
85 86
Program Kemitraan Program Bina Lingkungan
91
Program Pengembangan Masyarakat
95 96 97 97 99
Providing Social Economic Benefits Establishing A Good Relationship with Partners
Partnership Program Community Development Program Community Development Program
TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUK Responsibility For Product Menjaga Mutu Produk Layanan Pengaduan Temu Pelanggan Survei Tingkat Kepuasan Pelanggan
Maintaining Product Quality Complaint Service Customer Gathering Customer Satisfaction Level Survey
Laporan Keberlanjutan
121 122 124 128 129 131 132 132
134 101
MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS DENGAN KARYAWAN
Establishing A Harmonious Relationship With Employee
102 Profil Tenaga Kerja 103 Kebebasan Berserikat dan Hubungan Industrial 106 Asas Non Diskriminasi Terhadap Kesejahteraan Karyawan 110 Menjalin Hubungan Harmonis dengan Karyawan
111 114
Labor Profile Freedom of Association and Industrial Relationship Non-Discrimination Principle of Employee’s Welfare Establishing a Harmonious Relationship with Employee
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Occupational Safety And Health Pencantuman K3 dalam Perjanjian Kerja Bersama
OHS Inclusion In Collective Labor Agreement
2015 Sustainability Report
7
TATA KELOLA BERKELANJUTAN
Sustainable Good Corporate Governance Kualitas Penerapan Tata Kelola Struktur Tata Kelola Pengawasan dan Pengendalian Internal Penegakan Anti Korupsi Penerapan Standar Internasional dan Nasional Keanggotaan Dalam Asosiasi Industri Dan Organisasi Lainnya Pemangku Kepentingan
LAMPIRAN
Attachement
Quality of Governance Application Governance Structure Internal Supervision and Controlling Anti Corruption Enforcement Implementation of International and National Standard Membership in Industry Association and Other Organization Stakeholders
8
Pendahuluan Introduction
Sambutan Dewan Komisaris
(G4-1)(G4-2)
Message from The Board of Commissioners
Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dear Respected Shareholders, Tahun 2015 ditandai dengan masih berlangsungnya perlambatan ekonomi global yang berdampak pada menurunnya harga komoditas. Sebagai perusahaan agribisnis penghasil komoditas primer, PTPN VII turut merasakan dampak negatif tersebut, mengingat kinerja keuangan Perusahaan dipengaruhi volatilitas harga komoditas. Year 2015 was marked with ongoing global economic deceleration impacting on the decrease of commodity price. As an agribusiness company producing primary commodity, PTPN VII also perceived the negative impact, considering Company’s financial performance was affected by volatility of commodity price.
Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya langkah mitigasi yang ditempuh manajemen dalam menghadapi tantangan eksternal. Optimalisasi sumber daya yang semakin efektif dan efisien serta pengendalian biaya di semua lini secara ketat merupakan strategi jitu yang ditempuh PTPN VII untuk mengatasi penurunan harga.
Board of Commissioner fully supports mitigation steps taken by the Management in dealing with external challenges. An increasingly effective and efficient resources optimization and cost control in all lines tightly are perfect strategies taken by PTPN VII to overcome decreased prices.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
9
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada Direksi dan seluruh jajaran PTPN VII yang telah berhasil melewati tahun 2015 yang penuh tantangan dengan hasil yang relatif baik. Ke depan PTPN VII akan menghadapi tantangan yang lebih berat, terutama dalam mengatasi tantangan eksternal berupa gejolak harga komoditas yang belum membaik.
At this opportunity, Board of Commissioner delivers highest appreciation to Board of Director and all PTPN VII ranks that have been succeeded passing through 2015 which full of challenges with relatively good result. In the future PTPN VII will encounter tougher challenges, specifically in overcoming external challenges which is unstable commodity price.
Untuk itu, Dewan Komisaris mendorong agar manajemen dan seluruh jajaran insan PTPN VII bekerja lebih keras lagi, dengan menjunjung tinggi integritas dan sikap profesionalisme guna menghadapi tantangan tersebut.
Therefore, Board of Commissioner encourages the management and all PTPN VII ranks to work harder, by enforcing integrity and professionalism to deal with the challenges.
Dewan Komisaris menyambut positif upaya PTPN VII untuk menerbitkan Laporan Keberlanjutan 2015 untuk yang ketiga kalinya. Laporan Keberlanjutan yang dibuat dengan menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI-G4) versi terbaru ini merupakan salah satu perwujudan komitmen PTPN VII terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan digunakannya standar GRI-G4, penyajian informasi dalam laporan keberlanjutan ini lebih ditekankan pada kedalaman aspek yang material untuk disajikan.
Board of Commissioner welcomes positively the Board of Director’s endeavor to publish 2015 Sustainability Report for the third times. This Sustainability Report that made by using standard of Global Reporting Initiative (GRI-G4) newest version is one form of PTPN VII commitment to social and environmental responsibility. By using GRI-G4 standard, the presentation of information in this sustainability report more emphasizes on the depth of material aspect that will be presented.
Dewan Komisaris mengharapkan agar laporan ini menjadi pendorong bagi PTPN VII untuk senantiasa menyelenggarakan setiap kegiatan operasionalnya dengan berlandaskan asas manfaat dan berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan serta keadilan.
Board of Commissioner expects this report could become driving force for PTPN VII to always carry out its operational activities based on benefit and sustainable, integration, togetherness, transparency as well as justness principles.
Walaupun sepanjang tahun 2015 telah banyak kemajuan yang dicapai PTPN VII, Dewan Komisaris memandang bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi Perusahaan sekaligus masih banyak peluang yang bisa diraih untuk tumbuh menjadi lebih baik. PTPN VII harus meningkatkan daya saingnya agar mampu bersaing di era globalisasi yang semakin kompetitif. Peningkatan daya saing antara lain dapat diwujudkan melalui optimalisasi seluruh sumber daya yang semakin efektif dan efisiensi, serta pengendalian biaya di seluruh lini bisnis perusahaan.
Although during 2015 there were many improvements attained by PTPN VII, Board of Commissioner considers that there are still many challenges needs to be dealt with by the Company as well as many opportunities can be attained to grow for the better. PTPN VII should improve its competitiveness in order to be able to compete in a more competitive globalization era. Improvement of competitiveness, among others, can be manifested through an effective and efficient resources optimization, as well as cost control in all company business lines.
10
Pendahuluan Introduction
Di bidang ekonomi, Dewan Komisaris menilai bahwa PTPN VII telah memberikan kontribusi positif dengan mendorong geliat roda perekonomian setempat melalui program plasma kelapa sawit, petani sawit mandiri, tebu rakyat dan tebu rakyat bebas sebagai mitra kerja pemasok bahan baku bagi PTPN VII. Geliat perekonomian wilayah setempat melalui kegiatan petani plasma dan petani mandiri juga menimbulkan multiflier effect berupa tumbuh dan berkembangnya usaha lokal di bidang jasa angkutan, usaha perbengkelan, dan usaha pendukung lainnya.
In economic, Board of Commissioner assesses that PTPN VII has provided a positive contribution by encouraging local economic motions through oil palm plasma program, independent palm farmers, community sugar and independent community sugar as partners who supply raw material for PTPN VII. The motion of local economic through activity of plasma farmers and independent farmers also generates multiflier effect in form of local business growth and development in transportation services, workshops business, and other supporting business.
Aspek keberlanjutan melalui peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sekitar wilayah operasional perusahaan perlu mendapat perhatian. Dewan Komisaris memberikan dukungan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang diwujudkan melalui program PTPN 7 Peduli. Dewan Komisaris mengharapkan agar program tersebut dapat terlaksana dengan sebaikbaiknya sebagai wujud kontribusi PTPN VII terhadap peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Sustainability aspects through community prosperity and welfare improvement in the vicinity of company operational area need to get more attention. The Board of Commissioner provides full support on the implementation of Partnership and Community Development Program which manifested through PTPN 7 Care program. Board of Commissioner expects that the program can be implemented as best as it could as a form of PTPN VII contribution to improvement of community welfare and prosperty.
Terkait mitigasi perubahan iklim sekaligus upaya perusahan untuk menurunkan Emisi udara dan efek Gas Rumah Kaca (GRK), PTPN VII telah melakukan langkah-langkah antisipatif berupa pemanfaatan sumber energi yang Ekonomis, Terbarukan dan Ramah lingkungan berupa cangkang dan fiber di setiap PPKS, serta pemanfaatan ampas tebu di Pabrik Gula sebagai bahan bakar Boiler. Demikian pula, PTPN VII telah melakukan budidaya tanaman yang ramah lingkungan di setiap unit usaha yang dimilikinya sehingga pada akhirnya akan mampu berkontribusi dalam mengurangi emisi.
In relation to mitigation of climate change as well as company’s effort to reduce air emission and Green House Gas effect, PTPN VII has conducted anticipative steps in form of utilization of an Economic, Renewable, and Environmental Friendly energy sources in form of shells and fibers in every OPM, as well as utilization of bagasse in Sugar Mill as Boiler fuel. Likewise, PTPN VII has conducted environmental friendly plant cultivation in its every business units thus eventually it will be able to make a contribution in reducing emission.
Dewan Komisaris mengapresiasi berbagai upaya dan program kerja yang telah dilaksanakan pihak manajemen yang secara konsisten melaksanakan kegiatan industri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini telah diwujudkan oleh PTPN VII melalui pengelolaan sumber daya secara efektif dan efisien, di antaranya Perusahaan telah menerapkan pengurangan jumlah limbah yang dibuang ke media lingkungan berdasarkan empat prinsip, yaitu: pengurangan dari sumber (reduce), sistem daur ulang (recycle), pemulihan (recovery) dan pemanfaatan kembali (reuse) secara berkelanjutan menuju produksi bersih.
Board of Commissioner appreciates various efforts and work programs that have been carried out by the management which consistently performing environmentally and sustainably industrial activities. This has been realized by PTPN VII through management of resources effectively and efficiently, including by applying reduction of total wastes which discharged to environmental media based on four principles, namely: reduce from source, recycle system, recovery and reuse sustainably towards clean production.
Dewan Komisaris menyambut dengan gembira atas prestasi di bidang lingkungan hidup berupa diperolehnya penghargaan PROPER BIRU untuk 10 unit usaha dan penghargaan PROPER HIJAU untuk 2 unit usaha serta penghargaan Industri Hijau untuk 9 (sembilan) unit usaha.
Board of Commissioner welcomes with joy on PTPN VII achievements in environmental field by gaining BLUE PROPER awards for 10 business units and GREEN PROPER awards for 2 business units as well as Green Industrial for 9 (nine) business units.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
11
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada manajemen dan segenap Insan PTPN VII yang telah memberikan unjuk kerja yang terbaik bagi Perusahaan dan pemangku kepentingan sehingga memungkinkan Perusahaan untuk melewati masamasa sulit sebelumnya menuju masa depan yang lebih baik. Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih pula kepada Pemerintah dan Pemegang Saham yang telah memberikan dukungan bagi PTPN VII selama ini.
Board of Commissioner expresses its humble gratitude to PTPN VII management and human resources who have given the best performance for the Company and stakeholders thus enabling the Company to get past difficult times before heading to a better future. Board of Commissioner also presents its highest gratitude to Government and Shareholders who all this time have provided full support to PTPN VII.
Dewan Komisaris juga berterima kasih kepada segenap masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang telah ikut mendukung keberadaan PTPN VII sehingga tercipta suasana yang kondusif dan harmonis. Dewan Komisaris mengharapkan agar Pemangku Kepentingan dapat meningkatkan dukungannya sekaligus memberikan masukan kepada Perusahaan sehingga Perusahaan dapat menghadapi tantangan di masa mendatang yang semakin kompleks serta mampu menjaga keberlanjutan usahanya.
Board of Commissioner is also grateful to all community and stakeholders who have participated in supporting PTPN VII whereabouts thus created a conducive and harmonious atmosphere. Board of Commissioner expects the Stakeholders could enhance their supports as well as provide input for the Company to deal with more complex challenges in the future and able to maintain its business sustainability.
Atas Nama Dewan Komisaris On behalf of Board of Commissioners
Ahmad A. Mattjik Komisaris Utama President Commissioners
12
Pendahuluan Introduction
Sambutan Direksi
(G4-1)(G4-2)
Message from The Board of Directors Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dear Respected Shareholders, Pada tahun 2015 PTPN VII kembali menerbitkan Laporan Keberlanjutan untuk yang ketiga kalinya dengan mengacu pada Sustainability Reporting Guidelines Version 4.0 (G4). Diharapkan dengan terbitnya laporan ini, pemangku kepentingan dapat menggunakan informasi yang ada di dalamnya sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan. We, Board of Director, present our gratitude to God the Almighty, due to His abundant blessing and gifts in the year 2015 PTPN VII could establish Sustainability Report version 4.0 (G4) for the third times. It is expected with the publication of this report, the stakeholders could use existing information as a basis for their decision making and as a basis of assessment on the implementation of Company’s obligation related to social and environmental responsibility. Sebagai Perusahaan penghasil komoditas primer, PTPN VII berfokus pada pengelolaan sumber daya yang semakin efektif dan efisien guna menghasilkan produk yang kompetitif dan ramah lingkungan. Pengelolaan sumber daya dilaksanakan dengan memperhatikan faktor lingkungan serta dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, antara lain mencakup aspek-aspek penggunaan dan pengelolaan material, energi, dan air, pengelolaan limbah padat, cair, dan efluen, keselamatan dan kecelakaan kerja, hubungan dengan masyarakat, dan dampak ekonomi terhadap masyarakat. As a Company producing primary commodities, PTPN VII focuses on an effective and efficient resources management to produce competitive and environmental friendly products. This resources management is held by noticing on environmental factor and social and economic impact for surrounding community, including the use and management of material, energy, and water, solid, liquid, and effluent waste management, occupational safety and health, public relation, and economic impact to community.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
13
Beberapa tahun terakhir merupakan masa sulit bagi industri berbasis komoditas. Tantangan terbesar tahun 2015 berasal dari tekanan eksternal berupa terpuruknya harga komoditas akibat pelemahan ekonomi global. Meskipun demikian, melalui langkah-langkah strategis yang diterapkan, di tahun 2015 PTPN VII mampu meraih kinerja operasional yang terus meningkat, dengan laba usaha tercatat sebesar Rp481,13 miliar sehingga menjadikan marjin usaha sebesar 10,87%.
Several past years was a difficult moments for commodity-based industry. Largest challenge in 2015 was coming from external challenges in form of the fall of commodity price as effect of global economic deceleration. Likewise, through strategic steps taken, in 2015 PTPN VII was able to achieve increasing operational performance, with recorded operating profit amounted to Rp481.13 billion, it made the operating margin in the amount of 10.87%.
Dalam masa sulit seperti sekarang, PTPN VII mampu meraih prestasi di bidang lingkungan. PTPN VII mendapat penghargaan satu PROPER Hijau, tiga belas PROPER Biru. Di tahun 2015, delapan unit kerja PTPN VII juga mendapatkan Penghargaan Industri Hijau dengan pencapaian lima unit kerja mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 5, dan tiga unit kerja mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 4.
In current difficult times, PTPN VII was able to attain achievement in environmental field. PTPN VII received one Green PROPER award, thirteen Blue PROPERs. In 2015, eight PTPN VII units also received Green Industrial Awards with achievement five units received Green Industrial Awards Level 5, and three units received Green Industrial Awards Level 4.
Manajemen berkomitmen untuk melaksanakan optimalisasi sumber daya agar semakin efektif dan efisien dengan menerapkan lima kebijakan strategis “5 O” diimbangi dengan pengendalian biaya di semua lini secara ketat. Manajemen juga melakukan perampingan organisasi dan pengurangan jumlah SDM secara alami. Pengembangan SDM dilaksanakan dengan meningkatkan kapabilitas dan kompetensi SDM secara terprogram dan berkesinambungan. Setiap karyawan PTPN VII dituntut untuk memiliki kompetensi yang baik sesuai dengan bidang tugas dan kebutuhan posisi jabatannya serta hasil pemetaan karyawan untuk keperluan saat ini maupun masa datang.
Management commits to carry out resources optimization more effectively and efficiently by adopting five strategic policies “5 O” offset with cost control in all business lines tightly. Management also performs organization downsizing and reducing number of HR naturally. HR development is conducted by increasing HR capability and competency programmatically and sustainably. Every PTPN VII employee is demanded to have a good competency in conformity with its position duty and needs as well as employee mapping result for current and future needs.
Realisasi pencapaian fisik tenaga kerja yang mengikuti program pendidikan dan pelatihan SDM tahun 2015 mencapai 1.163 orang atau 96% dari RKAP. Rata-rata biaya pengembangan untuk tiap peserta mencapai Rp427.151,14 per peserta. Dari 1.163 peserta program pengembangan SDM, peserta Pelatihan Manajerial sebanyak 66 orang dan Pelatihan Kompetensi sebanyak 1.097 orang. Rerata jumlah jam pelatihan mencapai 16.980 jam untuk seluruh peserta pelatihan.
Realization of labor physical achievement that participating in HR education and training program in 2015 reached 1,163 employees or 96% of CABP. Average development cost for every participant attained Rp427,151.14 per participant. Of 1,163 participants of HR development program, participant of Managerial Training was amounted to 66 employees and Competency Training was 1,097 employees. Average total training hours reached 16,980 hours for all training participants.
14
Pendahuluan Introduction
Dalam aspek Keselamatan kerja, jumlah insiden kecelakaan kerja menurun secara signifikan dibandingkan tahun 2014, dari 137 insiden menjadi 75 insiden di tahun 2015, dengan rincian 72 insiden ringan, 2 insiden sedang, dan 1 insiden berat.
In occupational aspect, total work incidents decreased significantly compared to 2014, from 137 incidents into 75 incidents in 2015, with detail 72 mild incidents, 2 medium incidents, and 1 severe incident.
Dalam aspek ekonomi, Perusahaan tetap menjaga komitmen untuk memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan melalui nilai ekonomi yang didistribusikan kepada negara, pemegang saham, dan pemangku kepentingan. Hubungan baik dengan masyarakat sekitar juga terjaga dengan baik. Program pemberdayaan masyarakat melalui program kemitraan difokuskan pada pemberian pinjaman modal kerja / pemberdayaan usaha kecil, khususnya pada kegiatan sektor Industri, Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara sendiri maupun kelompok (Pola Clustering); Pembentukan Desa-Desa Binaan di sekitar Unit Usaha sehingga akan menjadi pagar sosial bagi Unit Usaha.
In economic aspects, Company remained maintaining its commitment to provide benefit for stakeholders through economic value distributed to state, shareholders, and stakeholders. A good relationship with local community was also well preserved. Community empowerment program through partnership program was focused on granting of capital loan/small entrepreneurship empowerment, specifically on industrial, trading, fishery, plantation, agriculture, husbandry, services and other business sector activities either individually or jointly (Clustering pattern); establishment of fostered villages in the vicinity of Business Unit so it will become a social fences for Business Unit.
Penerapan sistem manajemen lingkungan PTPN VII meliputi seluruh aspek produksi yaitu pengendalian pencemaran air, udara, Limbah B3 dan melakukan efisiensi sumber daya meliputi efisiensi energi, air, 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) Limbah B3 dan non B3 serta perlindungan keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat (CD dan CSR).
Implementation of PTPN VII environmental management system comprised of all production aspect namely pollution control on water, air, HT waste, comprising efficiency of energy, water, 3R on hazardous and toxic waste and non HTW as well as protection of biodiversity and community empowerment (CD and CSR).
PTPN VII melakukan efisiensi melalui beberapa tindakan penghematan untuk mengurangi konsumsi energi, misalnya pengalihan penggunaan pembangkit listrik Genset ke PLN, pemanfaatan cangkang dan fiber untuk bahan bakar boiler di setiap PPKS, pemanfaatan atap sky light di pabrik gula untuk meminimalkan penggunaan lampu penerangan di siang hari, substitusi bahan bakar dryer pabrik karet dari bahan bakar solar dialihkan menjadi cangkang kelapa sawit dengan sistem heat exchanger, pemanfaatan biomassa ampas tebu untuk bahan bakar boiler. PTPN VII juga melakukan inovasi berupa penggunaan koagulan untuk mengurangi pemakaian gas belerang dan kandungan belerang sehingga lebih ramah lingkungan.
PTPN VII performed efficiency through several saving actions to reduce energy consumption, such as transferring the use of generator power plant to State Electricity Company, utilizing shells and fibers for boiler fuel in every PPOM, use of sky light rooftop in sugar mill to minimize the use of lamp in day, substitute dryer fuel in rubber factory from solar to oil palm’s shells by using heat exchanger system, utilizing sugarcane bagasse for boiler fuel. PTPN VII also conducted an innovation by using coagulant to reduce the use of sulphur gas and sulphur content in order to be more environmental friendly.
PTPN VII senantiasa menatap ke depan dengan penuh keyakinan dalam menyikapi semua tantangan yang ada, terutama tantangan ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada terpuruknya harga komoditas selama beberapa tahun ini. Demikian pula isu-isu lingkungan hidup dan kampanye negatif kelapa sawit dan perubahan iklim global menjadi catatan yang menjadi perhatian utama Perusahaan.
PTPN VII always stares ahead with full of confidence in addressing all existing challenges, particularly with the enactment of European Economic Community as well as challenge of global economic uncertainty which resulting in the slumped of commodity price for these several years. Likewise environmental issues and negative campaigns against oil palm and global climate changes have been recorded as Company’s major concern.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
15
PTPN VII telah memiliki sejumlah strategi dan program kerja yang tertuang di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun 2015 – 2019 untuk mewujudkan keberlanjutan Perusahaan. Selain fokus pada peningkatan daya saing bisnis utama yang berwawasan lingkungan , ke depan PTPN VII akan tetap konsisten pada program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah kerja Perusahaan melalui program PTPN 7 Peduli. Implementasi Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII akan terus ditingkatkan dan dievaluasi sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan dalam upaya memenuhi harapan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Demikian pula, PTPN VII telah memiliki dan menerapkan sejumlah perangkat untuk menegakkan peraturan dugaan pelanggaran dan pengendalian gratifikasi, yaitu Whistle Blowing System, dan Pedoman Pengendalian Gratifikasi sebagai salah satu komitmen menjadi Good Governed Corporation menuju Good Corporate Citizen.
PTPN VII has had numbers of strategies and work programs put forth on the Company’s Long Term Plan for year 2015-2019 to manifest Company’s sustainability. In addition it focuses on the improvement of major business competitiveness which is environmentally sound, in the future PTPN VII will remain consistent on its community empowerment program in the vicinity of Company’s work area through PTPN 7 Care program. Implementation of Integrated Management System Nusantara VII will continue to be enhanced and evaluated thus it could support the improvement of company’s performance in an effort to meet customers and other stakeholders’ expectation. Likewise, PTPN VII has had and applied several instruments to enforce alleged violation and gratification control regulation, namely Whistle Blowing System, and Gratification Control Manual as one of PTPN VII’s commitments to become a Good Governed Corporation towards Good Corporate Citizen.
Akhir kata, Direksi PTPN VII menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris serta Pemegang Saham atas arahan dan dukungannya. Direksi juga berterima kasih kepada seluruh karyawan dan keluarga besar PTPN VII serta pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kiprahnya dalam pencapaian kinerja perusahaan.
eventually, PTPN VII Board of Director presents the utmost gratitude to Board of Commissioner as well as Shareholders for their direction and support. Board of Director also thanks to all PTPN VII employee and big family as well as other stakeholders for their support and participation in the achievement of company’s performance.
Ke depan, PTPN VII siap mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan kerja keras dan soliditas dari segenap lapisan karyawan serta dukungan penuh dari pemangku kepentingan, PTPN VII yakin dapat mengatasi tantangan yang menghadang. Semangat pantang menyerah dan kerja yang tak kenal lelah dari segenap insan PTPN VII merupakan modal utama bagi Perusahaan untuk melanjutkan roda operasional perusahaan menuju keberlanjutan.
In the future, PTPN VII is ready to manifest sustainable growth. With hard work and solidity of all employees and full support of all stakeholders, PTPN VII believes could overcome challenges. Never give up spirit and tirelessly works of all PTPN VII human beings are main capital for the Company to continue company’s operational wheel to sustainability.
Atas Nama Direksi On behalf of Board of Director
Kusumandaru N.S. Direktur Utama President Director
PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
18
Profil Perusahaan Company Profile
Profil Perusahaan Company Profile
Sekilas Tentang PTPN VII An Overview of PTPN VII
PT Perkebunan Nusantara VII, selanjutnya disebut PTPN VII, berkantor pusat di Bandar Lampung dan berdiri sejak 11 Maret 1996. Saat ini, PTPN VII mengelola komoditas karet, kelapa sawit, tebu dan teh yang tersebar wilayah provinsi Lampung, Sumatera Barat dan Bengkulu. PTPN VII juga memiliki satu anak perusahaan yang mengelola Peternakan Sapi (PT Karya Nusa 7), dan empat perusahaan asosiasi. (G4-3)
PT Nusantara VII, hereinafter is referred to PTPN VII, is headquartered in Bandar Lampung and established since 11 March 1996. At present, PTPN VII is managing rubber, oil palm, sugarcane and tea commodity scattered over province of Lampung, West Sumatera and Bengkulu. PTPN VII also has one subsidiary managing Cattle Farms (PT Karya Nusa 7), and four associated companies. (G4-3)
Dengan terbentuknya holding BUMN Perkebunan sesuai dengan PP nomor 72 tahun 2014 tanggal 2 Oktober 2014 tentang penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroaan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, maka PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang semula merupakan BUMN Perkebunan berdasarkan PP No. 12 Tahun 1996 tanggal 11 Maret 1996, telah beralih menjadi PT Perkebunan Nusantara VII yang tunduk sepenuhnya pada UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Komposisi kepemilikan saham adalah 90% dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan 10% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (G4-7)
With the establishment of SOE Plantation Holding pursuant to Government Regulation Number 72 Year 2014 Dated 2 October 2014 of State Capital Inclusion of Republic of Indonesia into Capital share of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) which initially was an SOE Plantation based on Government Regulation No. 12 Year 1996 dated 11 March 1996, has been transformed into PT Perkebunan Nusantara VII that fully comply to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Company. Composition of shareholding is 90% owned by PT Perkebunan Nusantara III (Persero) and 10% owned by State of Republic of Indonesia. (G4-7)
Pada tahun 2014, PTPN VII mulai mengimplementasikan Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII sesuai dengan SK Direksi nomor TIS/Kpts/001/2014 tanggal 3 April 2014 tentang Implementasi Sistem Manajemen Terpadu PT Perkebunan Nusantara VII. SMTN7, adalah upaya perusahaan untuk melaksanakan misi, tata nilai, dan budaya perusahaan secara berkelanjutan dengan mengimplementasikan tujuh sistem manajemen secara terintegrasi untuk mencapai visi perusahaan.
In 2014, PTPN VII began to implement Integrated Management System Nusantara 7 pursuant to Board of Director Decree Number TIS/Kpts/001/2014 dated 3 April 2014 regarding Implementation of Integrated Management System of PT Perkebunan Nusantara VII. IMSN7 is the company’s endeavor to carry out company’s mission, value, and culture sustainably by implementing seven management systems integrally to attain company vision.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
19
Identitas Perusahaan (G4-3)(G4-4)(G4-5)(G4-7) Company Identity
Nama Perusahaan : PT Perkebunan Nusantara VII
Company’s Name : PT Perkebunan Nusantara VII
Kontak Perusahaan Kantor Pusat : Jl. Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141 E-mail:
[email protected] Website : www.ptpn7.com Layanan Informasi : Telepon : (62-721) 702233 Faksimile : (62-721) 702775
Company’s Contact Head Office : Jl. Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141 E-mail:
[email protected] Website : www.ptpn7.com Call Center : Phone : (62-721) 702233 Facsimile : (62-721) 702775
Bidang Usaha : Agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh dan tebu
Business of Line : Plantation Agribusiness with rubber, oil palm, tea and sugarcane commodity
Tanggal Pendirian dan Perubahan Perusahaan: • 11 Maret 1996, bernama PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) • 17 September 2014, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara VII
Date of Company Establishment& Changes : • 11 March 1996, named PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) • 17 September 2014, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) became PT Perkebunan Nusantara VII
Dasar Hukum Pendirian: 1. Peraturan Pemerintah (PP) No.12 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. 2. Peraturan Pemerintah (PP) No.72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014.
Legal Basis of Establishment : 1. Government Regulation No. 12 Year 1996 dated February 14, 1996. 2. Government Regulation No. 72 Year 2014 dated September 17, 2014.
Status Perusahaan : Anak Perusahaan dari Holding BUMN Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Company Status: Subsidiary of State Owned Enterprise (BUMN) Holding Plantation PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Kepemilikan : 1. Negara Republik Indonesia sebanyak 10% atau 122.622 saham Seri B atau sebesar Rp122.622.000.000,00 2. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebanyak 90% atau 1.103.601 saham atau sebesar Rp1.103.601.000.000,00 yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A sebesar Rp1.000.000,00 dan 1.103.600 saham Seri B sebesar Rp1.103.600.000.000,00
Ownership : 1. The Republic of Indonesia owned as much as 10% or 122 622 share of Series B or Rp122.622.000.000,00 2. PT Perkebunan NusantaraIII (Persero) as much as 90% or 1,103,601 shares or equal to Rp1.103.601.000.000,00 consists of 1 (one) share of Series A by Rp1.000.000,00 and 1.103.600 shares of Series B in the amount of Rp1.103.600.000.000,00
Modal Dasar : Rp4.900.000.000.000,00 (empat triliun sembilan ratus miliar Rupiah)
Authorized Capital: Rp4,900,000,000,000.00 (four trillion nine hundreds billion rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp1.226.223.000.000,00 Penyertaan Modal Negara: Rp17.500.000.000,00 Penyertaan Modal Disetor dari Induk Perusahaan: Rp157.500.000.000,00
Subscribed and fully paid-up capital : Rp1,226,223,000,000.00 Capital Country Additions: Rp17.500.000.000,00 The addition of paid in capital of the Parent Company: Rp157,500,000,000,00
20
Profil Perusahaan Company Profile
Produk/Jasa Yang Dihasilkan (G4-4) Products/service Produced
PT Perkebunan Nusantara VII bergerak dibidang usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan produk hasil jadi sebagai berikut :
PT Perkebunan Nusantara VII is engaged in plantation agribusiness with rubber, oil palm, tea and sugarcane commodities with final products as below
TEH | Tea
A. Ortodok Premium (TG FOP; GFOP; FOP; GBOP; PF; DUST). B . Ortodox Normal Mutu I (BOP; BOP - F; PF; DUST; BP; BT). C . CTC Mutu I (BP I; PF I; PD1). D. CTC Mutu II (D2; FNGS; FANN) E. Ortodox Normal Mutu II (PF – II; DUST - II; DUST– III; DUST- IV; BP – II; BT – II; FANNING II) F. Off Grade (BM; FLUF; RMIT; Powder) Persyaratan Produk Sesuai dengan: SNI 01- 1902- 1995 | Product requirements in compliance with: SNI 01- 1902- 1995 Dipasarkan : Lokal : 99,98%; Ekspor : 0,02% | Marketed in: Local: 99,98%; Export : 0,02%
KELAPA SAWIT | Oil Palm
Minyak Sawit | Palm Oil; Minyak Inti Sawit | Palm Kernel Oil; Inti Sawit | Palm Kernel; Bungkil Inti Sawit | Palm Kernel Meal Persyaratan Produk Sesuai dengan: SNI 01- 2901- 2006 | Product requirements in compliance with: SNI 01- 2901- 2006 Dipasarkan : Lokal : 100 %; Ekspor : - | Marketed in: Local: 100 %; Export : -
KARET |Rubber SIR 3L - SIR 3WF - SIR 20 - RSS I - RSS II - RSS III - Cutting A Persyaratan Produk Sesuai dengan: SNI 06- 1903- 2000 (SIR), SNI 06- 0001- 1987 (RSS) | Product requirements in compliance with SNI 06- 1903- 2000 (SIR), SNI 06- 0001- 1987 (RSS) Dipasarkan : Lokal : 53%; Ekspor :47% | Marketed in : Local: 53 %; Export : 47%
TEBU | Sugar cane Gula; Tetes | Sugar; Molasses Persyaratan Produk Sesuai dengan : SNI 3140.3- 2010 | Product requirements in compliance with : SNI 3140.3- 2010 Dipasarkan : Lokal : 100 %; Ekspor : - | Marketed in: Local: 100 %; Export : -
PTPN VII juga memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Karya Nusa 7 mengelola 3 (tiga) segmen usaha (Segmen Pakan Ternak, Segmen Sapi Ternak, dan Segmen Pupuk Kompos), serta PT Optima Nusa Tujuh yang bergerak di bidang pertambangan serta industri pengolahan hasil pertambangan.
PTPN VII also has two subsidiaries, namely PT Karya Nusa 7 managing 3 (three) business segments (Cattle Feed, Cattle breeding, and Compost segments), as well as PT Optima Nusa Tujuh engaging in mining as well as mining product processing industry.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
21
Produk & Jangkauan Pasar (G4-4) (G4-8) Products and Market Coverage No
Produk / Product
Pasar yang Dilayani / Served Market
1.
SIR 3L, SIR 3WF, SIR 20
Ekspor | Exported to: China, Korea Selatan, Taiwan, AS, Australia, Vietnam, Jepang, Pakistan, Srilangka, Kanada, Rusia, Turki, Afrika Selatan, Panama, Thailand, India, Malaysia China, South Korea, Taiwan, US, Australia, Vietnam, Japan, Pakistan, Srilangka, Canada, Rusia, Turki, South Afrika, Panama, Thailand, India, Malaysia
2.
RSS I, RSS II, RSS III
kspor | Exported to: China, Estonia, Taiwan, Argentina, Jepang, AS China, Estonia, Taiwan, Argentina, Japan, US
3.
Cutiing A
Lokal / Local
4.
Minyak Sawit / Palm Oil Minyak Inti Sawit / Palm Kernel Oil Inti Sawit / Palm Kernel Bungkil Inti Sawit / Palm Kernel Meal
Lokal / Local
5.
Ortodox Premium
Lokal / Local
6.
Ortodox Normal - Mutu I / Quality I - Mutu II / Quality II
Lokal dan Ekspor ke Malaysia, Afganistan, Thailand, Belanda, Pakistan, Polandia, Inggris, Singapura Local and Exported to Malaysia, Afganistan, Thailand, Netherland, Pakistan, Polandia, England, Singapura
7.
CTC - Mutu I / Quality I - Mutu II / Quality II
Lokal / Local
8.
Off Grade
Lokal / Local
9.
Gula, Tetes / Sugar, Molassess
Lokal / Local
22
Profil Perusahaan Company Profile
Wilayah Operasional (G4-6) Operational Area
Kantor Direksi Distrik Lampung Unit Kebun Karet Bergen Unit Way Berulu : - Kebun Karet Way Berulu - Pabrik Karet Way Berulu Unit Kebun Karet Way Lima Unit Rejosari Unit Pabrik Karet Pematang Kiwah Unit Kedaton : - Kebun Karet Kedaton - Pabrik karet Kedaton Unit Bekri : - Kebun Kelapa Sawit Bekri - Pabrik Kelapa Sawit Bekri Unit Tulungbuyut - Kebun Karet Tulungbuyut - Pabrik Karet Tulungbuyut Unit Kebun Kelapa Sawit Padangratu
A 1 2
Distrik Bungamayang - Kebun Tebu Bungamayang - Pabrik Gula Bungamayang
B
Distrik Cinta Manis - Kebun Tebu Cinta Manis - Pabrik Gula Cinta Manis
C
3 4 5 6
7
8
9
Distrik Sumatra Selatan Unit Musi Landas - Kebun Karet Musi Landas - Pabrik Karet Musi Landas Unit Tebenan - Kebun Karet Tebenan - Pabrik Karet Tebenan Unit Betung - Kebun Kelapa Sawit Betung - Pabrik Kelapa Sawit Betung Unit Kebun Kelapa Sawit Betung Krawo Unit Pabrik Kelapa Sawit Talang Sawit Unit Kebun Kelapa Sawit Bentayan Unit Beringin - Kebun Karet Beringin - Pabrik Karet Beringin Unit Pabrik Karet Baturaja Unit Pabrik Kelapa Sawit Sungai Niru Unit Sungai Lengi - Kebun Kelapa Sawit Sungai Lengi - Pabrik Kelapa Sawit Sungai Lengi
D 10
Distrik Bengkulu Unit Senabing - Kebun Karet Senabing - Kebun Kelapa Sawit Senabing Unit Pagaralam - Kebun Teh Pagaralam - Pabrik Teh Pagaralam Unit Talo Pino - Kebun Kelapa Sawit Talo Pino - Pabrik Kelapa Sawit Talo Pino Unit Padang Pelawi - Kebun Karet Padang Pelawi - Pabrik Karet Padang Pelawi Unit Ketahun - Kebun Karet Ketahun - Pabrik Karet Ketahun
E 20
11
12
13 14 15 16
17 18 19
21
22
23
24
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
23
Visi dan Misi Perusahaan
Company Vision and Mission (G4-56)(G4-42)
Visi dan Misi PTPN VII ditetapkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada Desember 2014 yang tercantum dalam dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2015-2019.
Visi
Vision
Misi
Mission
Vision and Mission PTPN VII established by the Board of Directors and the Board of Commissioners in December 2014 listed in company the Long-Term Plan 2015-2019
Visi PT Perkebunan Nusantara VII adalah menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. PT Perkebunan Nusantara VII vision is to become a formidable agribusiness company with good governance.
1. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang berkelanjutan, lestari dan ramah lingkungan. 2. Menghasilkan produksi bahan baku dan bahan jadi untuk industri yang bermutu tinggi untuk pasar domestik dan pasar ekspor. 3. Mewujudkan daya saing produk yang dihasilkan melalui tata kelola usaha yang efektif guna menumbuhkembangkan perusahaan. 4. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbaru. 5. Melakukan pengembangan bisnis berdasarkan potensi sumberdaya yang dimiliki perusahaan. 6. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif. 1. Run the rubber plantations , palm oil , tea , and sugar cane using the technology of cultivation and processing of continuous , sustainable and environmentally friendly . 2. Generate production of raw materials and finished to high-quality industry for the domestic market and the export market . 3. Realizing the competitiveness of products generated through effective corporate governance in order to foster the company . 4. Develop an integrated industrial enterprises with core business ( rubber , palm oil , tea and sugar cane ) using the latest technology . 5. Conducting business development based on the resource potential of the company . 6. Maintain a balance of interests of stakeholders to create a conducive business environment .
24
Profil Perusahaan Company Profile
Tata Nilai Value
The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai PT Perkebunan Nusantara VII The Spirit of Change “ProMOSI” has set to be PTPN VII
The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai PT Perkebunan Nusantara VII sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: 7.6/Kpts/477/2008 tanggal 19 Desember 2008. Tata nilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas sehari-hari, baik sebagai pekerja maupun sebagai pribadi.
The Spirit of Change “ProMOSI” is set to become the PTPN VII’s value pursuant to BOD Decree No: 7.6/ Kpts/477/2008 dated 19 December 2008. This value is a basis in developing company’s culture. These values are expected to become the spirit of every behavior and attitude of all Company’s employees in their daily activities, either as worker or as personal.
PROduktivitas
Productivity
Mutu
Quality
Produktivitas adalah upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dan dikelola. Perseroan secara transparan, akuntabel, asli dan bertanggungjawab untuk mencapai hasil optimal semua sasaran Perseroan yang dilaksanakan dengan Sigap, Maju, Antusias, Rajin dan Terampil (SMART). Mutu dipahami sebagai sikap lahir dan batin untuk menghasilkan kinerja yang terbaik kepada pemangku kepentingan sebagai perwujudan kemuliaan diri. Mutu ditandai dengan sikap berpegang teguh pada kualitas kerja dalam upaya merebut pangsa pasar dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Organisasi
Productivity is an optimization effort on the use of owned and managed resources. The Company is transparently, accountably, originally and responsible for achieving optimum result of all Company’s goal implemented with Spry, Advance, Enthusiastic, Diligent and Skillful (SMART)
Quality is comprehended as inner and outer attitude to produce the best performance for the stakeholders as form of self glory. Quality is marked by attitude which sticking to work quality in an effort capturing market share and maintaining the company’s viability.
Organization
Organisasi mengandung pengertian sadar akan posisi, peran, dan tanggung jawab dalam satu sistem dinamis yang utuh serta menjunjung tinggi etos kerja dan nilai – nilai kekeluargaan. Memandang organisasi sebagai wadah insan yang utuh dan unggul, bercipta, berkarsa dan berkarya.
Organization contains understanding on position, role and responsibility in one whole dynamic system as well as upholds the work ethic and family values. Organization is seen as a media for a complete and superior, creating, initiating, and working human/ people.
Servis
Service
Inovasi
Innovation
Servis diartikan sebagai panggilan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pemangku kepentingan demi pertumbuhan Perseroan secara berkesinambungan. Inovasi adalah tindakan kreatif dalam melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan terus menerus untuk mengembangkan proses kerja dan produk dalam rangka menciptakan nilai tumbuh.
Service means a calling to provide the best services to stakeholders for the sustainable Company’s growth.
Innovation is a creative action in conducting an ongoing maintenance and improvement efforts to develop the work and product process in order to create a grow value.
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
25
Skala Organisasi
Organizational Scale (G4-9) No.
Uraian / Description
Periode Pelaporan
Satuan / Unit 2013
1.
Jumlah Karyawan Tetap Number of Permanent Employee
2.
Total Penjualan Bersih / Total Net Sales
3.
Total Kapitalisasi / Total Capitalization
4.
5.
Orang /Person
2014
2015
13.213
12.615
11.703
Rp miliar
4.616,81
4.518,24
4.424,5
- Total Liabilitas / Total Liabilities
Rp miliar
6.426,36
8.664,92
9.274,73
- Total Ekuitas / Equity
Rp miliar
1.613,94
77,42
3.764,80
Nilai Penjualan Produk / Product Sales Revenue - Karet / Rubber
Rp miliar
2.241,01
1.582.783
1.445.154
- Kelapa Sawit / Oil Palm
Rp miliar
1.320,64
1.847.412
1.733.298
- Teh / Tea
Rp miliar
57,63
58.160
68.599
- Gula / Sugar
Rp miliar
990,54
1.015.743
1.160.510
- Sapi / Cattles
Rp miliar
4,85
12,18
14,3
Kompos / Composs
Rp miliar
2,02
-
-
8.040,30
8.742,33
13.039,53
Total Aset / Total Assets
Perubahan Operasional yang Signifikan Significant Operational Change (G4-13)
Selama tahun 2015, terdapat beberapa perubahan yang signifikan terkait dengan Pengawas Perusahaan, ukuran organisasi dan operasional Perusahaan, yaitu:
During 2015, there were several significant changes related to Corporate Supervisor, Organization Size and Company Operational, namely:
•
-
The establishment of, subsidiaries, namely PT Optima Nusa Tujuh on 18 February 2015, with capital composition 90% from PTPN VII, and 10% from PTPN VII Ruwa Jurai Employee Cooperatives. PT Optima Nusa Tujuh is a mining company as well as mining product processing industry, aimed to meet government, private and public infrastructure projects with competitive selling price
-
In order to head to an effective and efficient resource optimization, PTPN VII performed several merger of district and business unit, namely incorporation of Lampung Territory, Incorporation of OPNU and ROPB Suli into Suli Unit; transfer of Senabing Unit and Pagar Alam Unit from Muara Enim District to Bengkulu District; Merger of Trikora Rubber Estate Unit and Kedaton Unit; and Merger of Banyuasin District and Muara Enim District into South Sumatera District
•
Pendirian anak perusahaan, yaitu PT Optima Nusa Tujuh pada tanggal 18 Februari 2015, dengan komposisi modal PTPN VII 90%, dan Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PTPN VII 10%. PT Optima Nusa Tujuh merupakan perusahaan pertambangan serta industri pengolahan hasil pertambangan, ditujukan untuk memenuhi pangsa pasar di bidang proyek infrastruktur pemerintahan, swasta dan umum dengan harga penjualan yang kompetitif. Dalam rangka menuju oprimalisasi sumber daya yang semakin efektif dan efisien, PTPN VII melakukan beberapa penggabungan distrik dan unit kerja, yaitu: Penggabungan Wilayah Lampung; Penggabungan UPKS dan UKKS Suli menjadi Unit Suli; Pemindahan Unit Senabing dan Unit Pagar Alam dari Distrik Muara Enim ke Distrik Bengkulu; Penggabungan Unit Kebun Karet Trikora dan Unit Kedaton; dan Penggabungan Distrik Banyuasin dan Distrik Muara Enim menjadi Distrik Sumatera Selatan.
26
Profil Perusahaan Company Profile
4
3
Struktur Organisasi(G4-17) Organizational Structure
1
Dewan Komisaris 1. Prof. DR. H.Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc 2. Harun Sulkam, SH 3. Dodi Iskandar 4. Komjen Pol (Purn) Drs. Nanan Sukarna 5. Dr. Ir. Haryono M.Sc
5
2
Direktur Produksi Ir. M. Natsir, SH
Distrik Bungamayang Herry Soesanto
Direktur SDM & Umum Budi Santoso, SH
Distrik Lampung Ir. A. A. Putra Wahyu G, MBA
Bagian Tanaman Ir. Christian Priyo P, MM
Bagian Sumber Daya Manusia Ir. Habib Wibowo
Bagian Keuangan Sutarna, SE
Bagian Teknis & Pengolahan Ir. Irma Kurniawati
Bagian Umum & PKBL Sultan Mr, SE
Bagian Akuntansi Suprayogi, SE
Bagian Satuan Pengawasan Intern Ir. Musyafak Manajer Tanaman Ir. Agus Yunarto
Bagian Hukum & Regulasi Sri Nenda Singarimbun, SH
Manajer Pabrik Sumardiyono. Unit Unit Kebun Karet WAY LIMA Ir. Rozi Harmawan
Unit KEDATON M. Arifin, Sp
Unit BEKRI Dicky Tjahyono BP, SP
Unit REJOSARI Ir. Akhmad Nurwibowo, MM
Unit BERGEN Ir. Riawan Syarif
Unit TULUNG BUYUT Joko Lelono, SP
Unit WAY BERULU Ir. Vedy Pudiansyah
Unit PADANG RATU Ir. Panani
Unit Pabrik Karet PEMATANG KIWAH Agus Faroni, SP, MM
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
3 2
RUPS 1 DEWAN KOMISARIS
Direktur Utama Ir. Kusumandaru NS, MBA
Direktur Keuangan Drs. H. Agoes Riyanto
4
5
Direktur Perencanaan & Pengembangan Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA
Distrik Sumatra Selatan Ir.Robert Simanjuntak, MM
Distrik Cinta Manis Ir. Syukur
Bagian Pemasaran Ir. Yarnis Alisyabana, MM
Bagian Logistik Andri, ST
Bagian Teknologi Informasi Komunikasi dan CMR Sulistijono Adi,B.Sc
Bagian Pengkajian & Pengembangan Ir. Singgih Larsito, M. Sc
Unit Kebun Kelapa Sawit BENTAYAN Ir. Andi Riswandi. Unit MUSI LANDAS Ir. Leonardo
Dewan Direksi 1. Ir. Kusumandaru NS, MBA 2. Ir. M. Natsir, SH 3. Budi Santoso, SH 4. Drs. H. Agoes Riyanto 5. Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA
Unit TALANG SAWIT Ir. Lip Supran
Distrik Bengkulu Budi Firman, S.St
Sekretaris Perusahaan Sukarnoto
Manajer Tanaman Ir. Tatang Wasito
Unit TALO PINO Ir. Kusnadi, MM
Manajer Pabrik Michael Karim Pronk
Unit PADANG PELAWI Ir. Sufri Gunawan
Unit Kebun Kelapa Sawit BETUNG KRAWO Ir. Samuel Sitompul
Unit KETAHUN Ir. Sugeng Budi Prasongko, MM
Unit TEBENAN Ir. Bagus Baru Soko
Unit SUNGAI LENGI Okta Kurniawan, ST
Unit BERINGIN Wiyoso, S.P.
Unit SENABING Ganif Hidayoko, A.Md
Unit BETUNG Daniel Solihin, S.P
Unit Pabrik Kelapa Sawit SUNGAI NIRU Ary Askari, ST
Unit Pabrik Karet BATURAJA Ir. Gerry Siagian
Unit PAGARALAM Ir. Bima Sakti
Berdasarkan SK Direksi No. SDM/Kpts/285/2015 tanggal 29 Oktober 2015 Based on BOD Decree No. SDM/Kpts/285/2015 tanggal 29 Oktober 2015
Garis Lini Garis Koordinasi
27
28
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Grup Perusahaan Company Group Structure (G4-17)
Struktur grup PTPN VII terdiri dari 2 (dua) Anak Perusahaan, dan 4 (empat) Perusahaan Asosiasi, sebagaimana tersaji dalam gambar struktur grup perusahaan berikut ini:
10%
Entitas Anak Subsidiary
PT. Optima Nusa Tujuh 90%
PT. Karya Nusa Tujuh 90%
90%
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
Group structure of PTPN VII consists of 2 (two) Subsidiary, and 4 (four) Association Companies, as presented on company’s group structure figure above.
Indoham Gmbh 2,4%
PT. Kharisma PemasaranBersama Nusantara 6,7%
Entitas Asosiasi Associated Entity
PT. Riset Perkebunan Nusantara 11%
PT. Bio Industri Nusantara 25%
29
30
Profil Perusahaan Company Profile
Peristiwa Penting
4+5 Maret 2015
Significant Events 19 - 23 Januari 2015
6-7
Februari 2015
24
Februari 2015
25
Februari 2015
Sebanyak 43 orang calon asisten dan staf hasil kualifikasi reguler/internal tahun 2014, mengikuti pembekalan dalam rangka penyiapan personil di tempat penugasan yang baru. Amounted to 43 assistant and staff candidates as result of regular/internal qualification in 2014, were participating in provision in context of personnel preparation in new assignment place
Distrik Way Seputih (Lampung) mengadakan field dan mill day bertempat di Unit Tulungbuyut Way Seputih District (Lampung) held field and mill day in Tulung Buyut Unit
Tim Holding PTPN III (Persero) berkunjung ke PG Bungamayang, Unit Kebun Waylima dan Unit Wayberulu PTPN VII PTPN III (Persero) Holding Team visited PTPN VII SM Bungamayang, Way Lima Estate and Way Berulu Unit
10
April 2015
17 + 24 Februari 2015
Distrik Banyuasin mengadakan field dan mill day bertempat Unit Betung dan
Bentayan Banyuwasin District held field and mill day located in Betung and Bentayan Unit
Sebanyak 6 Unit kerja PTPN VII di Lampung menerima penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sertifikat diserahkan Wakil Gubernur Bachtiar Basri, di Balai Keratun Pemprov Lampung Amounted to 6 PTPN VII work units in Lampung received PROPER award from Ministry of Environmental and Forestry. Certificates was handed over to Deputy Governor Bachtiar Basri in Balai Keratun Lampung Province
4
Mei 2015 Peluncuran ERP Launching of ERP
Peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PPKS) di Unit Bentayan oleh Direktur Pemasaran dan Pengembangan PTPN VII Rafel P. Sibagariang Groundbreaking of Oil Palm Processing Mill construction in Bentayan Unit by PTPN VII Director of Marketing and Development Rafel P. Sibagariang
Kunjungan Anggota Komisi VI DPR-RI, Dwi Aroem Hadiatie ke Unit Kebun dan Pabrik Wayberulu di Gedongtataan, Pesawaran. Kegiatan ini dalam rangka masa reses anggota DPR RI Visitation of DPR-RI Commission VI Member Dwi Aroem Hadiatie to Way Berulu Estate and Mill in Gedongtataan, Pesawaran. This activity was in connection with recess period of the DPR RI member.
Kunjungan Komisaris Utama PTPN VII H. Ahmad Ansori Mattjik ke Distrik Muara Enim Visitation of PTPN VII President Commissioner H. Ahmad Ansory Mattjik to Muara Enim District
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
PTPN VII bersama tim BPKP Perwakilan Provinsi Lampung menggelar Kick off Meeting Assesment Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) PTPN VII along with Lampung Province BPKP representatives held Kick Off Meeting Assessment of GCG Musyawarah Besar (Mubes) V Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SSPN) VII dan Pelantikan Pengurus SSPN periode 2015-2019 Great Deliberation V Labor Union of Plantation of Nusantara VII and inauguration of LUPN VII Officials for period 2015-2019
30
April 2015
4
Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama pembangunan megaproyek jalan tol Sumatera di lahan milik PTPN VII di desa Sabahbalau, Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan President Joko Widodo was performing groundbreaking for construction of megaproject of Sumatera toll road on PTPN VII’s land in Sabahbalau village, Jatiagung sub district, South Lampung District
18-20
Peringatan Hari Buruh dengan Mei diskusi layanan BPJS 2015 Kesehatan May Day Commemoration with discussion concerning Social Security Health services
Mei 2015
Studi banding PTPN XI ke PG Bungamayang PTPN XI Comparative Study to SM Bungamayang
27
Kunjungan menteri BUMN Rini Soemarno di Mei lokasi Ground breaking 2015 pembangunan jalan tol Sumatera Visitation of Minister SOE RIni Soemarno in location of Groundbreaking Sumatera toll road construction
8
Juni 2015
Unit Kebun Bungamayang dan Unit Kebun Wayberulu menerima penghargaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dari Gubernur Lampung Bungamayang and Wayberulu Estate Units received awards Environmental Management award from Lampung Governor.
15
Juni 2015 Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI untuk menggali informasi tentang produksi dan distribusi Specific Visitation of DPR RI Commission VI to explore information concerning production and distribution
31
32
Profil Perusahaan Company Profile
17
Agustus 2015
18
Juni 2015
Agustus 2015
26
Agustus 2015
8-11
September 2015
Komnas HAM mengapresiasi kerja TIM PTPN VII, Pemkab dan Polres, terkait tuntutan masyarakat terhadap areal HGU Unit Beringin HR National Commission gave appreciation to PTPN VII team work, District Government and Resort Police, related to community claim over Right to Cultivate area of Beringin Unit
PTPN memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah mengabdi selama 20, 25, 30 dan 35 tahun PTPN VII rewarded employees who have served for 20, 25, 30 and 35 years
19
November 2015
Waskita Karya, Airnav dan PTPN VII menggelar kegiatan BUMN hadir untuk negeri. Kegiatan berupa upacara bendera, pasar murah, jalan sehat, bantuan peralatan laboratorium kepada 17 SMK, penyediaan air bersih dan bedah rumah untuk 45 veteran pejuang Waskita Karya, Airnav and PTPN VII held SOE Ready For Country events. The activities were involving ceremony, bazaar, walking race, aid for 17 SMK in form of laboratory equipment, water supply and house renovation for 45 veterans
Divisi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN X (Jawa Timur) dan 50 petani tebu rakyat (TR) binaannya melakukan studi banding ke PG Bungamayang PTPN X (East Java) Partnership and Community Development Program Division and its 50 fostered partners conducted comparative study to Bungamayang SM Unit Kedaton mengikuti pameran China International Fair for Investment and Trade (CIFIT) di Xiamen, China Kedaton Unit attended China International Fair for Investment and Trade (CIFIT) exhibition, China.
16
November 2015
23
November 2015
16
Oktober 2015 PG Bungamayang telah menerapkan label SNI pada setiap karung gula kristal putih (GKP) yang dikeluarkan PG Bungamayang SM Bungamayang has applied INS label on every white crystal sugar sacks produced by SM Bungamayang Serah terima jabatan dan penggabungan Distrik banyuasin dan Muaraenim menjadi Distrik Sumatera Selatan. Transfer of position and merger of Banyuasin and Muaraenim District into South Sumatera District
PTPN VII melakukan sosialisasi model dan kamus kompetensi yang telah selesai dirumuskan pada tahun 2011, serta pengukuran competency level index (CLI) tahun 2015. PTPN VII performed socialization of competency model and dictionary that has been completed its formulation in 2011, as well as measurement of 2015 CLI
Laporan Keberlanjutan
PTPN VII Distrik Sumatera Selatan Unit Beringin memperoleh penghargaan ketaatan dan kepatuhan membayar pajak dari pemerintah Kabupaten Muaraenim PTPN VII South Sumatera District Beringin Unit received Obedience and Compliance award in Paying Taxes from Muaraenim District government Sebanyak 14 Unit Kebun dan Pabrik PTPN VII menerima penghargaan Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 2015 dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Amounted to 14 PTPN VII Estate Units and Mills received Company Performance Assessment Program in Managing Environment 2015 awards from Ministry of Environment and Forestry
23
November 2015
16
17
November 2015
Desember 2015
PTPN VII mengikuti pameran di Abu Dhabi, Unit Emirat Arab PTPN VII participated in exhibition in Abu Dhabi, UEA
PTPN VII menerima penghargaan Industri Hijau level 5 dan 4 dari Kementerian Perindustrian PTPN VII received Green Industry award level 5 and 4 from Ministry of Industry
2015 Sustainability Report
33
34
Profil Perusahaan Company Profile
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certification
Penghargaan Industri Hijau 2015 2015 Green Industry Award
No.
UNIT
KOMODITI Commodity
LEVEL
1
Bungamayang
Gula | Sugar
V
2
Kedaton
Karet | Rubber
V
3
Tulung Buyut
Karet | Rubber
V
4
Bekri
Kelapa Sawit | Oil Palm
V
5
Padang Pelawi
Karet | Rubber
V
6
Way Berulu
Karet | Rubber
IV
7
Betung
Kelapa Sawit | Oil Palm
IV
8
Pematang Kiwah
Karet | Rubber
IV
No.
UNIT
KOMODITI Commodity
PERINGKAT
Ratings
1
Bungamayang
Gula | Sugar
Hijau | Green
2
Way Berulu
Karet | Rubber
Biru | Blue
3
Kedaton
Karet | Rubber
Biru |Blue
4
Pematang Kiwah
Karet | Rubber
Biru | Blue
5
Tulung Buyut
Karet | Rubber
Biru | Blue
6
Tebenan
Karet | Rubber
Biru | Blue
7
Baturaja
Karet | Rubber
Biru | Blue
8
Padang Pelawi
Karet | Rubber
Biru | Blue
9
Bekri
Kelapa Sawit | Oil Palm
Biru | Blue
10
Betung
Kelapa Sawit | Oil Palm
Biru | Blue
11
Sungai Lengi
Kelapa Sawit | Oil Palm
Biru | Blue
12
Musilandas
Karet | Rubber
Biru | Blue
13
Ketahun
Karet | Rubber
Biru | Blue
14
Talopino
Kelapa Sawit | Oil Palm
Biru | Blue
Penyelenggara / Organizer : Kementerian Perindustrian / Ministry of Industry Tanggal / Date : 16 Desember 2015 / December 16, 2015
Penghargaan PROPER 2015 2015 PROPER AWARD Penyelenggara / Organizer : Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan / Ministry of Environmental and Forestry Tanggal / Date : 23 November 2015 / November 23, 2015
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
35
36
Profil Perusahaan Company Profile
Sertifikasi Certification
a. Sertifikat SNI Seluruh produk karet PTPN VII telah dilengkapi dengan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) sebagai berikut :
All PTPN VII’s rubber products have been completed with Indonesian National Standard (SNI) certificate as following:
1. Karet | Rubber NO
UNIT
PRODUK Product
NO SERTIFIKAT Certificate Number
Masa Berlaku validity period
1
Kedaton
RSS
416/S/RE/IX.7/2014
05-09-2014 s.d. 04-09-2018
2
Way Berulu
SIR 3L, 3WF, RSS
373/S/RE/VIII.7/2014 06/S/EX/B/VI.6/2015
19-08-2014 s.d. 18-08-2018 22-06-2015 s.d 18-08-2018
3
Pematang Kiwah
SIR 20
105/S/RE/III.3/2014
19-03-2014 s.d. 13-03-2018
4
Tulung Buyut
SIR20,SIR3L,3W, RSS
50/S/RE/IV/2012 49/S/RE/IV/2012
01-05-2012 s.d. 23-04-2016 21-10-2013 s.d. 23-04-2016
5
Baturaja
SIR 20
26/S/RE/VII.12/2012
19-12-2012 s.d. 05-12-2016
6
Beringin
SIR 3L
13/S/RE/B/I.1/2015
14-01-2015 s.d. 13-01-2019
7
Musilandas
RSS
385/S/RE/VIII.8/2014
26-08-2014 s.d. 25-08-2018
8
Tebenan
SIR 20
386/S/RE/VIII.8/2014
26-08-2014 s.d. 25-08-2018
9
Padang Pelawi
SIR 20
506/S/RE/X.9/2014
15-10-2014 s.d. 14-10-2018
10
Ketahun
RSS
018/S/RE/VI/2012
22-06-2012 s.d. 13-06-2016
UNIT
PRODUK Product
NO SERTIFIKAT Certificate Number
Masa Berlaku validity period
LEMBAGA SERTIFIKASI Certification Institution
1
Bungamayang
Gula Kristal Putih White Crystal Sugar
LSPr-Bdl-Lpg-109-2015
18-06-2015 s.d 17-06-2019 18-06-2015 up to 17-062019
Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung Bandar Lampung Research and Industrial Standardization Center
2
Cinta Manis
Gula Kristal Putih White Crystal Sugar
LSPr-Bdl-Lpg-112-2015
15-10-2015 s.d 14-10-2019 15-10-2015 up to 14-102019
Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung Bandar Lampung Research and Industrial Standardization Center
UNIT
PRODUK Product
NO SERTIFIKAT Certificate Number
Masa Berlaku validity period
LEMBAGA SERTIFIKASI Certification Institution
Pagar Alam
Teh Tea
0490/SJ/SNI-BW/IV/1998
30-04-1998 s.d adanya perubahan standar yang dipersyaratkan 30-04-1998 up to change of required standard
Kementerian Perdagangan Ministry of Trade
LEMBAGA SERTIFIKASI Certification Institution
Balai Sertifikasi Industri Industrial Certification Center
2. Gula | Sugar NO
3. Teh | Tea NO 1
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
37
b. Sertifikat Sistem Manajemen Management System Certificate Sebagai wujud implementasi Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (SMTN7), PTPN VII telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen secara terintegrasi (satu sertifikat untuk beberapa Unit Kerja). Sertifikat terintegrasi tersebut untuk implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2004) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008) dengan lingkup sertifikasi Kantor Direksi, Kantor Distrik, Unit Komoditi Gula, Unit Komoditi Karet dan Unit Komoditi Teh dengan rincian sebagai berikut:
NO
As form of implementation of Integrated Management System PTPN VII (IMSN7), PTPN VII has received Management System certificate integrally (one certificate for several Work Units). This integrated certificate is for implementation of Quality Management System (ISO 9001:2004) and Environmental Management System (ISO 14001:2008) with certification scope Head Office, District Office, Sugar Commodity Unit, Rubber Commodity Unit and Tea Commodity Unit with following detail:
UNIT KERJA Work Unit
KOMODITI Commodity
NO SERTIFIKAT Certificate Number
Kantor Direksi, Kantor Distrik Way Sekampung, Way Seputih, Banyuasin, Muara Enim dan Bengkulu Head Office, Way Sekampung, Way Seputih, Banyuasin, Muara Enim and Bengkulu District Office
-----
a.
2.
Distrik Bungamayang dan Cinta Manis
Gula
3.
Unit Kedaton, Way Berulu, Pematang Kiwah, Tulung Buyut, Beringin, Musilandas, Tebenan, Padang Pelawi dan Ketahun
Karet
Unit Pagar Alam
Teh
1
4.
b. c.
a. b. c.
LEMBAGA SERTIFIKASI Certification Institution
Masa Berlaku validity period
Sertifikat Terintegrasi No. IMS 00123 Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008) No.QSC 01328 Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004) No. EMS 00223 Integrated Certificate No. IMS 00123 Quality Management System Certificate (ISO 9001:2008 No. QSC 01328 Environmental Management System certificate (ISO 14001:2004) No. EMS 00223
10 November 2015 s.d. 14 September 2018 10 November 2015 up to 14 September 2018
PT Sucofindo (Persero)
c. Sertifikat ISPO ISPO Certificate Guna mematuhi Peraturan Menteri Pertanian nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015, maka tahun 2015 PTPN VII telah mendaftarkan 3 (tiga) unit komoditi kelapa sawit untuk proses sertifikasi ISPO, meliputi Unit Bekri, Betung dan Sungai Lengi. Dua Unit sedang dalam proses verifikasi berkas untuk proses rekomendasi penerbitan sertifikat, satu Unit telah mendapatkan sertifikat.
NO
1.
To comply with Minister of Agriculture Regulation number 11/Permentan/OT.140/3/2015, PTPN VII in 2015 has registered its 3 (three) oil palm commodity units for ISPO certification process, involving Bekri, Betung and Sungai Lengi Units. Two units are currently in file verification process for recommendation of certificate issuance, One Unit have received the certificate.
UNIT
Ruang Lingkup Sertifikasi Certification Scope
NO SERTIFIKAT Certificate Number
Masa Berlaku validity period
LEMBAGA SERTIFIKASI Certification Institution
Unit Bekri
a. Kebun Unit Bekri dan Unit Rejosari b. Pabrik Kelapa Sawit Unit Bekri
Nomor Sertifikat MISB ISPO/005 Certificate Number MISB-ISPO/005
5 Februari 2016 s.d. 4 Februari 2021 5 February 2016 up to 4 Februari 2021
PT Mutu Indonesia Strategis Berkelanjutan
38
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN
About Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
39
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
PTPN VII berkomitmen mewujudkan prinsip akuntablitas dan keterbukaan dengan menyampaikan kepada publik kinerja keberlanjutan melalui sebuah laporan yang disebut sustainability report (laporan keberlanjutan). PTPN VII menerbitkan Laporan Keberlanjutan sejak tahun 2014. Laporan Keberlanjutan PTPN VII ini merupakan laporan ketiga yang disusun menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI) versi 4 atau G4. Laporan Keberlanjutan tahun lalu (2014) diterbitkan pada Juni 2015. (G4-29)(G4-30)
PTPN VII commits to realize accountability and openness principles by presenting sustainability performance to public through a report called Sustainability Report. PTPN VII publishes Sustainability Report since 2014. This PTPN VII Sustainability Report is the third report prepared by using Global Reporting Initiative version 4 or G4 standard. Last year (2014) sustainability report was published on June 2015. (G4-29)(G4-30)
Laporan ini ditujukan kepada para pemangku kepentingan, yang disesuaikan dengan peruntukan pengungkapan informasi perusahaan, di antaranya adalah Pemegang Saham, Pemerintah, Serikat Pekerja, Rekanan dan Mitra, Pelanggan, dan Masyarakat, serta semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Perusahaan mempublikasikan Laporan Keberlanjutan melalui portal web resmi perusahaan. Informasi yang termuat di dalam laporan ini merupakan bentuk pemenuhan tanggung jawab PTPN VII tentang kinerja di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial untuk periode 1 Januari hingga 31 Desember 2015. Para Pemangku Kepentingan dapat menggunakan informasi ini sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan. (G4-28)(G4-29)(G4-30)
This report is aimed to stakeholders, adjusted with allotment of company information disclosure, including Shareholders, Government, Labor Union, Partners, Customers, and Public, as well as all parties who have interest to company. Company publishes this Sustainability Report through official company website. Information containing in this report is a form of fulfillment of PTPN VII responsibility for its performance in economic, environment and social for period 1 January up to 31 December 2015. The Stakeholders may use this information as a basis to make decision and basis for assessment on the implementation of company’s responsibility related social and environmental responsibility. (G4-28)(G429)(G4-30)
Laporan ini dibuat dan diterbitkan bersamaan dengan Laporan Tahunan PTPN VII 2015 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham. Menyadari arti penting dari Laporan Keberlanjutan, PTPN VII memutuskan akan membuat dan menerbitkannya secara rutin setiap tahun. (G4-29)(G4-30)
This report was made and published along with 2015 PTPN VII Annual Report as a form of Company’s responsibility to Shareholders. Realizing the important meaning of this Sustainability Report, PTPN VII decided to create and publish it routinely every year. (G4-29)(G4-30)
40
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
GRI Versi 4 Sebagai Pedoman Penyusunan Laporan GRI Version 4 As Guidelines of Report Drafting
Laporan Keberlanjutan ini disusun dengan menggunakan standar pelaporan keberlanjutan GRI versi 4 (G 4) yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative. Untuk mempermudah pembaca dalam menemukan informasi untuk setiap indikator, tanda khusus indikator G4 dicantumkan pada setiap paragraf yang relevan. Demikian pula, pada bagian laporan ini dilampirkan daftar indeks GRI G4 secara keseluruhan. (G4-32)
This Sustainability Report was drafted by using sustainability reporting standard GRI version 4 (G4) published by Global Reporting Initiative. To facilitate the reader in finding information for each indicator, special mark of G4 indicator is listed in every relevant paragraph. Likewise, at every section of this report is attached GRI G4 index list on the whole. (G4-32)
Terhadap dua opsi format laporan keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive, PTPN VII menyatakan bahwa Laporan Keberlanjutan 2015 ini disusun ‘in accordance’ atau ‘sesuai dengan Pedoman G4-Core’. Opsi ‘core’ memuat informasi yang mendasar dan penting untuk diketahui pemangku kepentingan sedangkan opsi ‘comprehensive’ merupakan perluasan dari opsi ‘core’. (G4-32)
Regarding two options of sustainability reporting format, namely Core and Comprehensive, PTPN VII stated that this 2015 Sustainability Report was drafted ‘in accordance to G4-Core Guidelines’. ‘Core’ option contains significant and basic information to be acknowledged by stakeholders while ‘comprehensive’ option is extension of ‘core’ option. (G4-32)
Kontak (G4-32) Contact(G4-32)
Keberadaan informasi di dalam Laporan Keberlanjutan ini tidak hanya sebagai sarana untuk meningkatkan nilai tambah terhadap proses bisnis, namun dapat menjadi sarana penghubung yang efektif dengan para pemangku kepentingan perusahaan. Para Pemangku Kepentingan dapat menghubungi alamat/kontak berikut untuk memberi saran, ide, kritik serta pendapat atas Laporan Keberlanjuta ini. (G4-31)
The availability of information within this Sustainability Report is not just as a facility to improve added value to business process, but it can be an effective connector to company’s stakeholders. The Stakeholders may contact following address/ contact to give us any suggestion, idea, critic and opinion regarding this Sustainability Report. (G4-31)
PT Perkebunan Nusantara VII Sekretariat Perusahaan Kantor Pusat Jl. Teuku Umar No.300 Bandar Lampung 35141, Indonesia Tel. : 0721 – 702233 (Hunting) Fax. : 0721 - 702775 Email :
[email protected] Website : www.ptpn7.com
PT Perkebunan Nusantara VII Corporate Secretary Head Office Jl. Teuku Umar No. 300 Bandar Lampung 35141, Indonesia Phone : 0721 – 702233 (Hunting) Fax : 0721 - 702775 Email :
[email protected] Website : www.ptpn7.com
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
41
Materialitas dan Isi Laporan (G4-18) Materiality and Content of the Report (G4-18)
Laporan Keberlanjutan ini disusun oleh Tim Internal PTPN VII yang mewakili berbagai bagian terkait. PTPN VII telah memasukkan harapan dari pemangku kepentingan (stakeholders inclusiveness) dengan memasukkan informasi dan aspirasi dari pemangku kepentingan yang diperoleh melalui FGD. Laporan ini tidak diverifikasi oleh pihak independen, namun PTPN VII menjamin dilakukannya verifikasi informasi, sampel dokumen oleh Tim Internal yang bertanggung jawab atas kelengkapan dan penyusunan Laporan Keberlanjutan ini. (G4-33)
This Sustainability Report was drafted by PTPN VII Internal Team who represents many related division. PTPN VII has included stakeholders’ expectation (stakeholders’ inclusiveness) by entering stakeholders’ information and aspiration received through FGD. This report is not verified by independent party, however PTPN VII guarantees the execution of verification information on document sample was conducted by Internal Team who was in charge on completeness and preparation of this Sustainability Report. (G4-33)
Konten laporan keberlanjutan PTPN VII telah memuat isu-isu atau aspek-aspek yang dianggap penting dan dibutuhkan oleh pemangku kepentingan dalam membuat keputusan (Materiality). Laporan ini juga telah mencantumkan isu-isu keberlanjutan yang relevan bagi pembuat laporan (sustainability context). Material pelaporan telah didukung dengan data yang lengkap untuk periode dan ruang lingkup pelaporan (Completeness), terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif yang berasal dari seluruh unit-unit usaha dan Kantor Direksi PTPN VII. Dengan demikian tidak ada perubahan batasan pelaporan dibandingkan laporan sebelumnya. (G4-17)(G4-20) (G4-22)(G4-23)
Content of PTPN VII sustainability report has contained issues or aspects considered as significant and needed by stakeholders in making decision (Materiality). This report has also listed relevant sustainability issues for the report maker (sustainability context). Report material has been supported with a complete data for reporting period and scope (Completeness), consists of quantitative and qualitative data derived from all PTPN VII business units and Head Office. Therefore there were no changes of reporting limitation compared to prior report. (G4-17)(G4-20)(G4-22)(G4-23)
Laporan keuangan berasal dari laporan keuangan konsolidasian dengan anak perusahaan. Uraian lengkap tentang Laporan Keuangan diuraikan dalam Laporan Tahunan 2015. Aspek informasi material dari pihak eksternal juga disertakan di dalam laporan ini. (G4-17)(G4-21)
Financial report is originated from consolidated financial statement with subsidiary. Complete description of Financial Statement is described in 2015 Annual Report. Material information aspect from external parties is also attached in this report. (G4-17)(G4-21)
Menentukan Konten Laporan (G4-18) Determining Content Report (G4-18)
Prinsip-prinsip untuk menentukan konten laporan diterapkan untuk mengidentifikasi informasi yang akan diungkap, dengan mempertimbangkan kegiatan, dampak, serta harapan dan kepentingan yang substantif dari para pemangku kepentingan. Ada empat Prinsip-prinsip untuk Menentukan Konten Laporan: Materialitas, Hubungan dengan Pemangku Kepentingan, Konteks Keberlanjutan, dan Kelengkapan. 1. Keterlibatan pemangku kepentingan; Prinsip ini mengharuskan pemangku kepentingan dilibatkan dalam proses pelaporan, mulai dari penentuan konten laporan, sampai pemberian masukan terhadap laporan yang telah dipublikasikan.
Principles in determining report content are applied to identify information that will be disclosed, by considering the activity, impact, as well as a substantive hope and interest of the stakeholders. There are four Principles to Determine Report Content: Relation with Stakeholders, Sustainability Context, and Completeness. 1. Stakeholders Inclusivity This principle requires the stakeholders to get involved in the reporting process, started from determination of report content, up to providing input to published report
42
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
2. Materialitas; Prinsip ini mengharuskan laporan berisi isuisu atau aspek penting yang diperlukan oleh pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan. 3. Konteks keberlanjutan Prinsip ini mengharuskan laporan meliputi seluruh isu-isu keberlanjutan yang relevan bagi PTPN VII. 4. Kelengkapan. Prinsip ini mengharuskan laporan dibuat dengan cakupan dan periode pelaporan tertentu serta didukung data yang lengkap untuk cakupan dan periode pelaporan.
2. Materiality; This principle requires the report to include issues or significant aspects needed by stakeholders in making decision
Masing-masing Prinsip Pelaporan memiliki dua komponen: definisi dan penjelasan cara-caranya serta alasan penerapan Prinsip tersebut. PTPN VII telah mempertimbangkan kedua komponen tersebut dalam penyusunan Laporan Keberlanjutan 2015.
Each Reporting Principle has two components: definition and explanation of the methods as well as the reason of Principle implementation. PTPN VII has considered both components in preparation of this 2015 Sustainability Report.
Proses penentuan konten laporan tahun 2015 dilaksanakan melalui empat tahapan berikut 1. Identifikasi – Ikhtisar : Melakukan Identifikasi Aspek dan topik relevan lainnya, dan Boundary, yang dipertimbangkan untuk dilaporkan. 2. Prioritasi – Ikhtisar Prioritasi Aspek dan topik relevan lainnya dari Langkah 1, untuk mengidentifikasi hal-hal yang material dan akan dilaporkan. Prioritas harus berdasarkan pada Prinsip Materialitas dan Pelibatan Pemangku Kepentingan. 3. Validasi – Ikhtisar Prinsip Kelengkapan dan Pelibatan Pemangku Kepentingan diterapkan untuk mematangkan proses identifikasi konten laporan. Hasil dari tiga langkah pertama di atas adalah daftar Aspek Material (dan topik material lainnya) dan Boundary. 4. Reviu– Ikhtisar Reviu ini dilakukan saat organisasi sedang menyiapkan siklus pelaporan berikutnya. Reviu berfokus tidak hanya pada Aspek Material dalam periode pelaporan sebelumnya tetapi juga mempertimbangkan kembali Prinsip Pelibatan Pemangku Kepentingan dan Konteks Keberlanjutan.
Determination of 2015 report content process was held through these four factors: 1. Identification – Summary: Conduct Aspect Identification and other relevant topic and Boundary, which considered being included in the report. 2. Priority – Summary: Priority of aspect and other relevant topic from Step 1, to identify material terms and will be reported. Priority should be based on Materiality and Stakeholders Inclusivity Principle.
3. Sustainability context This principle requires the report to covering all relevant sustainability issues for PTPN VII 4. Completeness This principle requires the report to be made with specific scope and reporting period as well as a complete supported data for reporting scope and period.
3. Validation – Summary: Completeness and Stakeholders Inclusivity Principles is adopted to finalize process of reporting content identification. Result of the first three steps above is list of Material Aspect list (and other material topic) and Boundary 4. Review – Summary: This review is conducted when organization is currently preparing next report. Review is not only focused on Material Aspect in previous reporting period but also reconsidering Stakeholders Inclusivity and Sustainability Context Principle
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
43
Tahapan Penentuan Isi Laporan Berdasarkan Prinsip GRI-G4 Stages of Determination Reporting Content Based on GRI-G4 Principle
Langkah 2 Priotitas
Langkah I Identifikasi
Langkah 3 Validasi
Materialitas Materiality
Konteks Keberlanjutan Sustainability Context
Kelengkapan Completeness
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Inclusivity
Laporan Keberlanjutan PTPN VII 2015
Langkah 4 Reviu
Konteks Keberlanjutan Sustainability Context
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Inclusivity
Menentukan Aspek-Aspek Material Dan Boundary Determining Material Aspects and Boundary
Proses penetapan informasi material dan batasan (boundary) dalam laporan ini dilakukan dengan melibatkan Tim Penyusunan Laporan Keberlanjutan PTPN VII dari berbagai bagian di Kantor Direksi melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 22 April 2016. Sesuai dengan prinsip stakeholder inclusiveness (pelibatan pemangku kepentingan), PTPN VII juga melibatkan pemangku kepentingan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) meliputi serikat pekerja, pemasok, mitra binaan, regulator (Dinas Tenaga Kerja, Balai Lingkungan Hidup), mitra usaha, konsumen. (G4-18)
Process of material information and boundary determination in this report was conducted by involving PTPN VII Sustainability Report Preparation Team from many Divisions at Head Office through Focus Group Discussion on 22 April 2016. In accordance to stakeholder inclusiveness, PTPN VII also included stakeholder in FGD activities involving labor union, supplier, fostered partners, regulator (Labor Department, Environmental Center), business partners, and consumers. (G4-18)
44
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
Daftar Aspek Material Dan Boundary List of Material Aspect and Boundary Boundary Aspek Material (G4-19) Material Aspect
Di Dalam Perusahaan
(G4-20)
Inside the Company
Di Luar Perusahaan
(G4-21)
Indeks GRI G4 GRI G4 Index
Outside the Company
Kategori Ekonomi Economic Category
(G4-EC1) (G4-EC4)
Kinerja ekonomi Economic performance Keberadaan di Pasar Existence in market
√
G4-EC5
Dampak Ekonomi Tidak Langsung Indirect Economic Impart
√
G4-EC7, G4-EC8
Bahan Material
√
G4-EN1
Energi Energy
√
G4-EN3, G4-EN5, G4-EN6
Air Water
√
G4-EN8
Keanekaragaman hayati Biodiversity
√
Emisi Emission
√
Efluen dan Limbah Effluent and Waste
√
Aspek lingkungan lain-lain Other environment aspect
√
G4-EN22, G4-EN23, G4-EN31
Tenaga kerja Labor
√
G4-EN1
Hubungan industrial Industrial Relationship
√
G4-LA4
Kesehatan dan keselamatan kerja Occupational Health and Safety
√
G4-LA5, G4-LA6, G4-LA8
Pelatihan dan pendidikan Training and Education
√
G4-LA9, G4-LA10, G4-LA11
Keberagaman dan kesetaraan peluang Opportunity diversity and equality
√
G4-LA12
Kesetaraan remunerasi wanita dengan pria Woman remuneration equality to man
√
G4-LA13
Kategori Lingkungan Environment Category
G4-EN15, G4-EN16, G4-EN18, G4-EN21 √
G4-EN23
Kategori Sosial Social Category Sub Kategori Ketenagakerjaan Employment Sub Category
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
45
Boundary Aspek Material (G4-19) Material Aspect
Di Dalam Perusahaan
(G4-20)
Inside the Company
Di Luar Perusahaan
(G4-21)
Indeks GRI G4 GRI G4 Index
Outside the Company
Sub Kategori Hak Azasi Manusia Human Rights Sub Category Investasi Investment
√
G4-HR2
Non-diskriminasi Non discrimination
√
G4-HR4
Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Freedom of Association and Collective Labor Agreement
√
G4-HR4
Masyarakat Lokal Local Society
√
G4-SO1
Anti-korupsi dan suap Anti Corruption and bribery
√
Sub Kategori Masyarakat Community Sub Category
√
G4-SO3, G4-SO4, G4-SO5
Sub Kategori Tanggung Jawab Produk Product Responsibility Sub Category Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Customer Health and Safety
√
Pelabelan Produk dan Jasa Product and Service Labeling
√
G4-PR3, G4-PR4, G4-PR5
Komunikasi Pemasaran Marketing Communication
√
G4-PR7
Privasi Pelanggan Customer Privacy
√
G4-PR8
Tingkat Materialitas Materiality Level Penyusunan tingkat materialitas Laporan Keberlanjutan PTPN VII tahun 2015 dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Pelaksanaan FGD melibatkan pihak internal PTPN VII maupun para pemangku kepentingan yang diundang khusus untuk berpartisipasi dalam forum FGD tersebut. Hasil proses ini dapat digambarkan dalam grafik tingkat materialitas di bawah ini.
Preparation of materiality level of the 2015 PTPN VII Sustainability Report was conducted through Focus Group Discussion (FGD). The implementation of FGD was involving PTPN VII internal parties and stakeholders specially who were invited to participate in this FGD forum. Result of this process can be described in materiality level graphic below.
Tentang Laporan Keberlanjutan About Sustainability Report
3
18
High
10
4
5
7
6 20 11
16
14
15 19
Medium
13
2
9
17
1
Low
Penting bagi stakeholders Materiality based on Stakeholder’s Concern
46
Low
Medium
High
Penting Bagi Perusahaan Materiality based on Resulted Impact
Keterangan: 1. Pertumbuhan ekonomi Economic growth 2. Upah Minimum Regional (UMR) Regional Minimum wage 3. Pemberdayaan masyarakat Community empowerment 4. Pemasok lokal Local supplier 5. Pembangunan infrastruktur untuk masyarakat Infrastructure development for community 6. Efisiensi dan konservasi energi Energy efficiency and conservation 7. Pengelolaan air Water management 8. Pengelolaan biodiversitas Biodiversity management 9. Mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK) Green house gas emission mitigation 10 Pengelolaan limbah Waste treatment
11. Asesmen pemasok terkait isu lingkungan Supplier assessment relating environmental issues 12. Kesiapan tanggap darurat masyarakat lokal Readiness of local emergency response 13. Donasi/sumbangan untuk masyarakat Donation for community 14. Peningkatan kondisi kehidupan masyarakat Community life improvement 15. Kepatuhan terhadap regulasi Regulatory compliance 16. Keberagaman dan kesetaraan peluang Opportunity diversity and equality 17. Ketenagakerjaan Employment 18. Kesehatan dan keselamatan kerja Occupational health and safety 19. Pendidikan dan pelatihan Education and training 20. Dialog dengan masyarakat lokal Dialog with local
Laporan Keberlanjutan
KOMITMEN TERHADAP LINGKUNGAN
Commitment To Environment
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
2015 Sustainability Report
47
48
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System
PTPN VII berupaya menjalankan bisnis dengan memperhatikan prinsip pengelolaan lingkungan yang lestari, yaitu dalam proses produksinya selalu mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Hal ini juga dimaksudkan agar Perusahaan mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.
PTPN VII strives to run the business by considering everlasting environmental management principles, namely in its production process is always prioritizing on the efficiency and effectiveness of its sustainable resources. This is also intended in order the Company is able to harmonize the industrial development with preservation of environment function as well as able to provide benefits for wider community.
Dalam melaksanakan sistem manajemen lingkungan, PTPN VII telah mengaplikasikan sistem manajemen lingkungan yaitu ISO 14001:2004, selain itu juga telah mengimplementasikan ISO 9001:2008, ISO 22000:2009, OHSAS 18001:2007, ISPO, GCG dan Malcolm Baldrige Criteria yang terintegrasi didalam sistem manajemen terpadu PTPN 7 (SMTN7).
In implementing environmental management system, PTPN VII has applied environmental management system namely ISO 14001:2008, ISO 22000:2009, OHSAS 18001:2007, ISPO, GCG, and Malcolm Baldrige Criteria integrated in Integrated Management System of PTPN 7.
Penerapan sistem manajemen lingkungan PTPN VII meliputi seluruh aspek produksi yaitu pengendalian pencemaran air, udara, Limbah B3 dan melakukan efisiensi sumber daya meliputi efisiensi energi, air, 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) Limbah B3 dan non B3 serta perlindungan keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat (CD dan CSR). Selain itu, PTPN VII juga berupaya untuk menaati peraturan lingkungan hidup agar bisa memenuhi standar PROPER BIRU dan PROPER HIJAU di semua unit-unit usaha yang dikelolanya.
Implementation of PTPN VII environmental management system comprises all production aspect namely controlling of water, air, HTW pollution and performing efficiency of resources including energy, water, 3R (reduce, reuse and recycle) of HTW and non HTW as well as protection of biodiversity and community empowerment (CD and CSR). In addition, PTPN VII also strives to obey environment regulation in order to meet BLUE PROPER and GREEN PROPER standards in all business units it managed.
Kebijakan Lingkungan PTPN VII PTPN VII Environmental Policy
Komitmen Perusahaan terhadap lingkungan diwujudkan melalui kebijakan lingkungan yang terintegrasi dalam Kebijakan Terpadu PT Perkebunan Nusantara VII, di antaranya yang terkait dengan tanggung jawab lingkungan adalah: 1. Taat dan patuh pada peraturan perundangundangan yang relevan dan persyaratan yang terkait dengan lingkungan hidup, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, keamanan pangan, Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Good Corporate Governance dan Persyaratan Kriteria Baldrige yang diperbaiki secara berkesinambungan, ditinjau kesesuaiannya dan dievaluasi efektivitasnya sesuai dengan aktivitas, produk dan layanan PTPN VII.
The company’s commitment to environment is realized through environment policies in an Integrated Management System Nusantara VII, of which are related to environmental responsibility including: 1. Comply and obey relevant law and regulation and requirements related to environment, OHS, food safety, ISPO, GCG and Baldrige Criteria Requirements that updated sustainably, reviewed its conformity and evaluated its effectiveness pursuant to PTPN VII activity, product and service.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
49
2. Menetapkan tujuan dan sasaran mutu, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan keamanan pangan serta meninjau pencapaiannya secara periodik. 3. Mengutamakan pencegahan dan penurunan pencemaran khususnya limbah cair, limbah B3, limbah padat non B3 dan emisi udara, melakukan praktik budidaya tanaman tanpa bakar (zero burning), serta pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
2. Determine objective and target of quality, environment, OHS, and food safety as well as review its achievement periodically
PTPN VII memiliki Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) di masingmasing Unit dan Distrik Selain P2K3L terdapat tim yang mendukung implementasi sistem manajemen yaitu, Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Tim Tanggap Darurat, Tim Konservasi Sumber Daya & Keanekaragaman Hayati, Tim Efisiensi Energi & Gas Rumah Kaca, Tim Pengendalian Limbah serta Tim COMDEV dan CSR. Terkait pengelolaan lingkungan, Tim yang bertanggung jawab di dalamnya adalah Tim Konservasi Sumber Daya & Keanekaragaman Hayati, Tim Efisiensi Energi & Gas Rumah Kaca, Tim Pengendalian Limbah.
PTPN VII has Occupational and Environmental Health and Safety Committee in (OEHSC) each Unit and District. Beside OEHSC there are teams which support implementation of management system, namely Occupational Safety and Health Team, Emergency Response Team, Resource and Biodiversity Conservation Team, Energy and Green House Gas Efficiency Team, Waste Controlling Team as well as COMDEV and CSR Team. Related to environmental management, teams in charge in it are Resource and Biodiversity Conservation Team, Energy and Green House Gas Efficiency Team, Waste Controlling Team.
3. Prioritize on preventive and reduction of pollution specifically liquid waste, hazardous and toxic material (HTM) waste, solid non-HTM waste and air emissions, conduct plant cultivation without burning (zero burning), and preventive on occupational accident and occupational disease
Pelatihan di Bidang Lingkungan Environmental Training
PTPN VII secara berkelanjutan mengikutkan karyawannya pada berbagai program pelatihan di bidang lingkungan dan pengelolaan lingkungan. Beberapa pelatihan yang telah diikuti di tahun 2015 di bidang lingkungan adalah: • Workshop Percepatan Sertifikasi ISPO dan RSPO • Training Auditor ISPO yang diselenggarakan oleh Komisi ISPO PTPN VII juga menyelenggarakan pelatihan internal di bidang lingkungan dan pengelolaan lingkungan, yakni Pelatihan Audit Internal SMTN7 di Bandar Lampung (wilayah Lampung dan Bengkulu) dan Distrik Banyuasin (wilayah Sumatera Selatan).
PTPN VII is sustainably engagging its employees to many training programs including environment and environmental management training. Several trainings that have been attended in 2015 were: • Workshop of ISPO and RSPO Certification Acceleration • ISPO Auditor Training held by ISPO Commission PTPN VII was also held internal environment and environmental management training namely IMSN7 Internal Audit Training in Bandar Lampung (Lampung and Bengkulu area) and Banyuasin District (South Sumatera area).
50
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Penghargaan dan Sertifikasi Bidang Lingkungan Environmental Award and Certification Dalam pengelolaan lingkungan, PTPN VII berpedoman pada Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008) yang terintegrasi dalam Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (SMTN7). PTPN VII telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen secara terintegrasi (satu sertifikat untuk beberapa Unit Kerja) untuk implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2004) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008) dengan lingkup sertifikasi Kantor Direksi, Kantor Distrik, Unit Komoditi Gula, Unit Komoditi Karet dan Unit Komoditi Teh.
In environmental management, PTPN VII refers to Environmental Management System (ISO 14001:2008) integrated in Integrated Management System of PTPN VII (IMSN7). PTPN VII has received Management System certificate integrally (one certificate for many Work Units) for implementation of Quality Management System (ISO 9001:2004) and Environmental Management System (ISO 14001:2008) with certification scope Head Office, District Office, Sugar Commodity Unit, Rubber Commodity Unit and Tea Commodity Unit.
Untuk komoditas kelapa sawit, PTPN VII berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian nomor 11/ Permentan/OT.140/3/2015 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO) dalam rangka memenuhi tuntutan pembangunan berkelanjutan dan memenuhi tuntutan pasar global terhadap minyak sawit berkelanjutan. Pada tahun 2015 PTPN VII telah mendaftarkan 3 (tiga) unit komoditi kelapa sawit untuk proses sertifikasi ISPO, meliputi Unit Bekri, Betung dan Sungai Lengi.
For oil palm commodity, PTPN VII refers to Minister of Agriculture Regulation number 11/Permentan/ OT.140/3/2015 regarding Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) in order to meet sustainable development demand and global market demand on sustainable palm oil. In 2015 PTPN VII has registered 3 (three) oil palm commodity unit for ISPO certification process, comprising of Bekri, Betung and Sungai Lengi Unit.
PTPN VII secara rutin mengikuti program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pada tahun 2015, empat belas unit kerja PTPN VII ikut serta dalam penilaian PROPER dengan pencapaian sebagai berikut: • Satu unit kerja (Bungamayang) mendapatkan PROPER Hijau • Tiga belas unit kerja (Way Berutu, Kedaton, Pematang Kiwah, Tulung Buyut, Tebenan, Baturaja, Padang Pelawi, Bekri, Betung, Sungai Lengi, Musilandas, Ketahun, Talopino) mendapatkan PROPER Biru
PTPN VII routinely participates in Company Performance Rating Assessment (PROPER) in Environmental Management held by Ministry of Environmental and Forestry. In 2015, fourteen PTPN VII work units engaged in PROPER assessment with following achievements: • One work unit (Bungamayang) received Green PROPER • Thirteen work units (Way Berulu, Kedaton, Pematang Kiwah, Tulung Buyut, Tebenan, Baturaja, Padang Pelawi, Bekri, Betung, Sungai Lengi, Musilandas, Ketahun, Talopino) received Blue PROPER
PTPN VII secara rutin juga mengikuti program Penghargaan Industri Hijau yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. Pada tahun 2015, delapan unit kerja PTPN VII ikut serta dalam penilaian Penghargaan Industri Hijau dengan pencapaian sebagai berikut: • Lima unit kerja (Bungamayang, Kedaton, Tulung Buyut, Padang Pelawi, Bekri) mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 5. • Tiga unit kerja (Way Berutu, Betung, Pematang Kiwah) mendapatkan Penghargaan Industri Hijau Level 4.
PTPN VII routinely also participates in Green Industry Award held by Ministry of Industry. In 2015, eight PTPN VII work units engaged in Green Industry Award with following achievement: • Five work unit (Bunamayang, Kedaton, Tulung Buyut, Padang Pelawi, Bekri) received Green Industry Award Level 5 • Three work units (Way Berutu, Betung, and Pematang Kiwah) received Green Industry Award Level 4.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
51
Penggunaan dan Pengelolaan Material, Energi, dan Air The Use and Management of Material, Energy, and Water Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, PTPN VII menggunakan dan mengelola material untuk kegiatan budidaya tanaman di kebun serta material pendukung untuk proses pengolahan hasil panen menjadi produk yang siap jual. Rincian pemakaian material tersaji pada Lampiran 1 di bagian akhir Laporan Keberlanjutan ini. (G4-EN1) (G4-EN2)
As a company engages in agribusiness, PTPN VII uses and manages materials for plant cultivation activity in estate as well as supporting material for processing process of crops into ready to sell product. Detail of material use is presented in Attachment 1 in end part of this Sustainability Report. (G4-EN1) (G4-EN2)
Material yang digunakan untuk proses pemeliharaan di kebun dan proses pengolahan di pabrik di seluruh unit kerja PTPN VII adalah sebagai berikut: (G4-22) (G4-EN1) • Unit Kebun Karet, Kelapa Sawit, Teh dan Tebu menggunakan material pupuk berupa pupuk kimia (Urea, Za, TSP, RP, MOP, Dolomit, Kieserit, Boron, PHE, Ostindo, NPK 15.15.6.4, NPK 12.12.17.2, NPK Majekmuk Briket, NPK Majemuk Granuler, NPK Pamafert, NPK Fast Release) dan pupuk kompos (tandan kosong, blotong dan abu ketel) serta pestisida/herbisida berupa Glyposate, Marsal, Marfu dan Noxon untuk pemeliharaan tanaman. • Pabrik Karet SIR LG menggunakan bahan baku lump/slab sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk SIR 20, SIR 3L/3WF • Pabrik Karet SIR HG dan RSS menggunakan bahan baku Lateks segar sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk RSS (I, II. III dan Cut A) • Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit menggunakan bahan baku tandan buah segar sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk minyak sawit. • PabrikTeh mengunakan bahan baku pucuk daun teh • Pabrik Gula menggunkan bahan baku tebu
Materials used for maintenance process in estate and processing process in mill in entire PTPN VII business unit are as follow: (G4-22) (G4-EN1)
Untuk tambahan nutrisi bagi tanaman, PTPN VII memanfaatkan kembali limbah yang dihasilkan dari pabrik gula dan pabrik pengolahan kelapa sawit, berupa blotong dan abu ketel (4 – 5 % dari tebu yang digiling) dan tandan kosong (23% dari produksi yang dihasilkan).
For additional nutrients for plants, PTPN VII was reutilized produced waste from sugar mill and oil palm processing mill, in form of filter mud and boiler ash (4-5% from milled cane) and empty bunches (23% of produced production),
Pabrik Gula Bungamayang merupakan satusatunya PG di Indonesia yang menerapkan sistem
Bungamayang Sugar Mill is the only Sugar Mill in Indonesia which applies the purification system
•
•
•
Rubber, oil palm, tea and sugar cane Estate Unit uses fertilizer material in form of chemical fertilizer (Urea, Za, TSP, RP, MOP, Dolomit, Kieserit, Boron, PHE, Ostindo, NPK 15.15.6.4, NPK 12.12.17.2, NPK Briquette Compound, NPK Granular Compound, NPK Pamafert, NPK Fast Release) and Compost Fertilizer (empty bunches, dirty sap sediment and boiler ash) as well as pesticide/herbicide in form of Glyphosate, marshal, marfu and noxon for the plant treatment. SIR LG rubber factory uses raw material in form of lump/slab as material of harvest result from estate and uses auxiliary chemical material for the processing process of SIR 20, SIR 3L/3WF products. SIR HG and RSS rubber factory uses fresh latex as its raw material from harvest in estate and uses auxiliary chemical for processing process of RSS (I, II, III and Cut A) product.
•
Oil Palm Processing Mill uses FFB as its raw material from harvest in estate and uses auxiliary chemical for processing process of palm oil product.
•
Tea mill uses tea shoots as its raw material
•
Sugar mill uses sugar cane as its raw material
52
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
pemurnian dengan menggunakan bahan coagulan sebagai pengganti sistem sulfitasi. Sistem ini dapat menghemat pemakaian bahan pembantu belerang sebesar 13,1% dan penghematan biaya dari tahun 2011 ke 2015 sebesar Rp2,11 miliar.
by using coagulant material as replacement of sulfitation system. This system could save the use of sulfur support material by 13.1% and saving cost from 2011 to 2015 in the amount of Rp2.11 billion.
Efisiensi Pemakaian Belerang di PG Bungamayang Efficiency on the Use of Sulfur in SM Bungamayang Tahun / Year Uraian / Description
Satuan / Unit
Penurunan Pemakaian Belerang The Decrease of Sulfur Use
Ton
Penurunan biaya bahan pembantu proses produksi The Decrease of production process auxiliary material cost
Rp/Ton Gula Ton Rp/Ton Sugar
Produksi Production
Ton
Efisiensi Efficiency
Ton Belerang/ Ton Gula Ton Sulfur/Ton Sugar
2011
2012
2013
2014
2015
332
332
347
280
238
74.672
71.326
72.238
60.805
48.727
71.305,7
76.088,6
77.264,2
90.900,058.842,9
238
0,0047
0,0042
0,0045
0,0031
0,0040
Rasio Efisiensi (%) Efficiency ratio Penghematan (Rp) Saving (Rp)
13,1%
306.195.962
291.527.902
806.297.557
710.759.109
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
53
Pemakaian dan Penghematan Energi The Energy Use and Saving
PTPN VII menggunakan energi yang berasal dari bahan bakar minyak dan listrik untuk mendukung kegiatan operasional dan produksi di unit-unit kerjanya. Pemakaian energi di PTPN VII setiap tahunnya cukup besar sehingga berdampak bagi keberlanjutan Perusahaan dan kelestarian lingkungan. Manajemen PTPN VII memiliki komitmen untuk melakukan upaya efisiensi dan penghematan energi. Kebijakan efisiensi energi tertuang dalam kebijakan lingkungan diantaranya: (DMA) 1. Menggunakan energi secara efisien, tepat guna dan tepat sasaran dengan cara membudayakan kegiatan penghematan penggunaan energi 2. Menggunakan bahan bakar energi yang ekonomis dan ramah lingkungan 3. Terus berinovasi dalam upaya penghematan energi
PTPN VII uses energy derived from fuel and electricity to support the operational and production activities in its working units. The use of energy in PTPN VII every year is quite large so it has an impact to Company’s sustainability and environmental preservation. PTPN VII management has a commitment to perform energy efficiency and saving efforts. This energy efficiency policy is put forth on environmental policy involving: (DMA)
PTPN VII melaksanakan kegiatan terpadu untuk mengendalikan konsumsi energi agar tercapai pemanfaatan energi yang efektif dan efisien. PTPN VII melalui tindakan teknis secara terstruktur dan ekonomis berupaya untuk meminimalisasi pemanfaatan energi termasuk energi untuk proses produksi dan meminimalisasi konsumsi bahan baku dan bahan pendukung. Pengelolaan energi di PTPN VII mengacu pada regulasi Permen ESDM No.14 Tahun 2012 tentang Manajemen Energi. Program efisiensi energi direncanakan sejak awal dalam upaya penghematan biaya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Setiap tahun dianggarkan biaya Energi saving pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Operasional (RKO) setiap tiga bulan sekali. (DMA)
PTPN VII carries out integrated activities to control energy consumption in order to achieve effective and efficient energy use. PTPN VII through structural and economical technical action strives to minimize the use of energy including energy for production process and minimize consumption of raw material and supporting material. The energy management in PTPN VII refers to Minister of Energy and Human Resources Regulation No. 14 Year 2012 regarding Energy Management. Energy efficiency program has been planned since the beginning of cost saving effort to increase company profit. Every year budget for energy saving is put forth on Company Action and Budget Plan and Operational Work Plan every once in three months. (DMA)
Total pemakaian solar seluruh unit kerja PTPN VII tahun 2015 mencapai 1.401 ton, , sementara pemakaian listrik tahun 2015 mencapai 64.239.417 Kwh total penggunaan energi tersaji dalam Lampiran (G4-EN6) (G4-EN7)
Total use of diesel fuel for all PTPN VII work unit in 2015 reached 1,401 ton, meanwhile the use of electricity in 2015 reached 64,239,417 Kwh. Total use of energy is presented in Attachment 2. (G4-EN6) (G4-EN7)
Sumber energi utama dua pabrik gula milik PTPN VII berasal dari biomassa ampas tebu (renewable energy resource) karena saat musim giling pabrik gula dapat memasok energinya sendiri (self sufficiency energy) dengan menggunakan pembangkit Turbin Generator yang digerakkan oleh uap yang berasal dari hasil pembakaran ampas tebu di Boiler. Pada saat tidak giling listrik disuplai dari PLN dan Diesel Generator sebagai standby unit. Total pemakaian energi listrik Distrik Bungamayang tahun 2015 sebesar 25.290 MWh yang digunakan
Main energy resource of two PTPN VII’s sugar mills is originated from bagasse biomass (renewable energy resource) because during milling season sugar mill can supply its own energy (self sufficiency energy) by using Turbine Generator driven by steam as result of bagasse burning in boiler. During non milling season electricity is supplied by State Electricity Company and Diesel Generator as standby unit. Total use of energy of electricity of Bungamayang District in 2015 was amounted to 25,290 MWh, used for production activity processing cane into
1. Using the energy efficiently, properly and right on target by civilizing the activity of energy saving 2. Using economic and environmental friendly energy 3. Keep on innovating in energy saving efforts
54
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
untuk kegiatan proses produksi pengolahan tebu menjadi gula kristal putih sebanyak 23.454,44 MWh. Sisanya 1.835,56 MWh/tahun digunakan untuk domestik (perumahan, kantor dan fasilitas umum). Rasio efisiensi energi berupa penurunan konsumsi energi (energy index reduction) mulai dari tahun 2011 s.d. 2015 sebesar 8,3 % dengan biaya yang dihemat tahun 2015 sebesar Rp2.453.269.401 setara dengan Rp27/kg gula. Sedangkan konservasi energi dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai bahan bakar (renewable energy resource) terhadap total pemakaian energi tahun 2015 sebesar 97,4% dengan nilai Rp25,1 milyar/tahun setara dengan Rp276/kg gula.
white crystal sugar in the amount of 1,835.56 MWh. The remaining 1,835.56 MWh/year was used for domestic (houses, offices and public facilities). Energy efficiency ratio in form of energy index reduction start from 2011 up to 2015 was 8.3% with cost saving in 2015 was Rp2,453,269,401 equal to Rp27/kg sugar. Whereas energy conservation by using bagasse as fuel (renewable energy resource) to total use of energy in 2015 was 97.4% with total value Rp25.1 billion/year equal to Rp276/kg sugar.
Distrik Bungamayang juga meminimalkan penggunaan energi dengan tidak mengoperasikan Rotary Sulphur Burner (RSF) pada nira mentah. Power Elektromotor yang menggerakkan RSF tidak digunakan lagi dan hanya menggunakan injection pump yang mempunyai power lebih rendah. Upaya lain adalah meminimalkan penggunaan pompa pada transfer nira kental. Sulphitator nira kental ditinggikan sehingga mengalir secara gravitasi ke tanki nira kental. Pada musim giling 2015 Distrik Bungamayang melakukan inovasi menghilangkan penggunaan stirrer pada vacum pan. Sirkulasi nira kental tetap terjadi akibat mendidih pada kondisi vacum. Ini merupakan contoh upaya menyukseskan program pemerintah dalam hal efisiensi energi khususnya di sektor industri.
Bungamayang District also minimized the use of energy by not operating Rotary Sulfur Burner (RSF) at raw sap. Electromotor power driving RSF is no longer used and only used injection pump which has lower power. Another effort was minimizing the use of pump at thick sap. Thick sap sulphitator was elevated so it flowed gravitationally to thick sap tank. In milling season 2015 Bungamayang District performed innovation by eliminating the use of stirrer in vacuum pan. Circulation of thick sap remained occur due to boiling at this vacuum condition. This was another example of effort in succeeding government program in context of energy efficiency particularly in industry sector.
Distrik Bungamayang merupakan pabrik pertama di Indonesia yang menerapkan penggunaan koagulan. Hal ini didukung oleh peralatan diffuser yang sudah terpasang sebelumnya. Tidak semua pabrik bisa menerapkannya karena blotong % tebu yang dihasilkan hanya 1%. Pabrik yang menggunakan Mill jarang berhasil mengapliksikannya karena blotong % tebunya rata-rata 4% sehingga koagulan tidak mampu menjernihkan nira.
Bungamayang District is the first company in Indonesia which applies the use of coagulant. This is supported by the diffuser tool that has been installed beforehand. Not all company can apply it due to percentage of filter mud of cane produced is only 1%. The company which uses mill rarely succeeded in applying it because the percentage of filter mud of cane is 4% in average so the coagulant can not purify the sap.
Penggunaan koagulan mengurangi pemakaian gas belerang dan kandungan belerang sehingga lebih ramah lingkungan. Pemurnian berlangsung pada suasana pH netral yang semulanya berlangsung pada pH rendah dan pH tinggi (asam dan basa), dengan demikian tidak merusak bahan baku dan peralatan pabrik. Keberhasilan ini menyebabkan beberapa Pabrik Gula lain mengunjungi Distrik Bungamayang untuk melakukan studi banding.
The use of coagulant reduces the use of sulfur gas and sulfur content so it is more environmental friendly. The purification is occurred at neutral pH condition in which initially occurred at low pH and high pH (acid and base), therefore it does not damage the raw material and factory tools. This success has made several other Sugar Mills visiting Bungamayang District to perform comparative study.
Dengan adanya inovasi ini menurunkan biaya pemakaian bahan pembantu proses dan hasil yang dicapai lebih baik.
This innovation is able to reduce the cost of the use of adjuvant material process use and achieved result is better.
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
55
Penghematan untuk mengurangi konsumsi energi juga dilakukan di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit dengan berbagai strategi berikut: (G4-EN6)
Saving to reduce energy consumption is also performed in Oil Palm Mill by various strategies below: (G4-EN6)
•
•
Transferring the use of generator to State Electricity Company, as an attempt for efficiency of the use of fuel as well as various efforts to decline the air emission resulting from company’s operational activities and attempts to control Green House Gas effect.
•
Utilization of shells and fibers for the boiler fuel in every POM
•
Pengalihan penggunaan pembangkit listrik Genset ke PLN, sebagai upaya untuk efisiensi penggunaan bahan bakar sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan emisi udara yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan dan upaya pengendalian efek Gas Rumah Kaca (GRK) Pemanfaatan cangkang dan fiber untuk bahan bakar boiler di setiap PPKS
Upaya lain yang dilakukan PTPN VII untuk mengurangi konsumsi energi adalah: • Pemanfaatan atap sky light di pabrik gula untuk meminimalkan penggunaan lampu penerangan di siang hari • Penggunaan lampu dari turbular lamp (TL) menjadi essential lamp. • Substitusi bahan bakar dryer pabrik karet dari bahan bakar solar dialihkan menjadi cangkang kelapa sawit dengan sistem heat exchanger.
Other efforts performed by PTPN VII to reduce energy consumption were: • • •
The utilization of sky light roof to minimize the use of lamp in daytime The use of lamp from tubular lamp (TL) into essential lamp Substituted fuel for rubber factory dryer from solar into oil palm shells by using heat exchanger system
Tabel Efisiensi Energi Energy Efficiency Table Unit Bisnis Business Unit
2013 Listrik Kwh
Solar (lt)
2014 Residu (lt)
Listrik Kwh
Solar (lt)
2015 Residu (lt)
Listrik Kwh
Solar (lt)
Residu (lt)
PG Bungamayang
26.587.445
59.005
3.201,10
26.359.087
60.285
930,15
25.289.698
56.840
364,94
PG Cintamanis
14.641.400
87.088
1.841,789
15.719.900
66.630
922,526
13.590.260
68.005
320,211
273.640
43.120
-
2.666.857
107.777
-
2.986.132
73.001
-
53.525
11.713
-
338.098
7.245
-
799.376
10.308
-
PKR Tulung Buyut PKR Way Berulu
330.997
33.512
-
2.958.491
107.615
-
2.289.983
36.855
-
PKR Kedaton
73.144
5.476
-
825.762
8.573
-
837.140
6.325
-
PKR Batu Raja
352.944
81.080
-
2.465.090
96.000
-
2.605.346
47.860
-
PKR Beringin
PKR Pematang Kiwah
30.315
235.718
-
1.276.037
400.000
-
1.074.538
188.460
-
PKR Musi Landas
1.596
12.789
-
208.322
14.070
-
5.175
3.320
-
PKR Tebenan
8.066
4.087
-
2.440.831
367.952
-
2.228.472
9.040
-
137.887
71.693
-
2.186.000
14.371
-
3.088.800
83.713
-
67.923
171.091
-
28.395
107.751
-
64.709
49.845
-
345.960
1.467.739
PKR Padang Pelawi PKR Ketahun
101.970
-
1.467.739
63.950
-
63.950
-
PPKS Resa
-
65.465
-
-
8.490
-
-
2.760
-
PPKS Supa
-
29.934
-
-
192.540
-
-
57.930
-
-
157.200
-
-
230.582
-
29.934
-
3.560.272
113.000
-
-
160.622
-
-
182.967
-
-
144.950
-
-
201.406
-
7.030
-
3.642.844
3.210
-
PPKS Bekri
PPKS Suni PPKS Betung PPKS Tasa PPKS Tapi Pabrik Teh Pala
475.809
4.012.109
92.410
-
122.150
-
-
172.493
-
-
246.323
-
9.190
-
3.836.496
4.075.553
56
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Pemanfaatan Air Water Utilization
PTPN VII memerlukan air untuk proses budidaya tanaman yang diusahakan, proses pengolahan di pabrik serta untuk memenuhi kebutuhan perumahan Pekerja di unit-unit usaha. Sumber air yang digunakan berasal dari air sumur dalam (deep well), air sungai, embung, dan air hujan. Oleh sebab itu, air menjadi salah satu aspek keberlanjutan yang material. (DMA)
PTPN VII uses the river water and rain water for the cultivation process it manages, the processing process in mill and to meet the employee’s housing needs in business units. Water resource used is originated from deep well, water river, ponds, and rain water. Therefore water becomes one of aspects of material sustainability. (DMA)
Kebijakan konservasi air dan penurunan beban pencemaran air tertuang dalam kebijakan lingkungan sebagai berikut : 1. Menggunakan air secara Efisien, Tepat guna dan Tepat sasaran dengan cara membudayakan kegiatan penghematan penggunaan air a. Melakukan konservasi air dan menerapkan close loop system pada setiap air pendingin alat dan mesin pabrik. b. Menyediakan tempat dan lokasi yang cukup dan memadai sebagai penampung kebutuhan air c. Menerapkan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycling). Reduce: Mengurangi pemakaian air yang tidak berdampak langsung terhadap produksi, seperti bersih-bersih dan penyiraman taman. Reuse: Pemanfaatan kembali air kondensate untuk air pengisi boiler, air imbibisi dan kebutuhan air proses produksi Recycle: Memanfaatkan kembali air limbah pabrik untuk kebutuhan produksi seperti air limbah untuk pendingin kondensor.
Water conservation policy and the decrease of water pollution are put forth on environmental policy below: 1. Using water efficiently, appropriately and targeted by civilizing water saving activity,
2. Terus berinovasi dalam upaya penghematan air. Pemanfaatan air sungai dilaksanakan secara efisien sehingga tidak menganggu debit air sungai serta keanekaragaman hayati di dalamnya. Hingga akhir tahun 2015, PTPN VII tidak pernah menerima laporan tentang terganggunya sumber air di sekitar wilayah kerja Perusahaan. (G4-EN8) (G4-EN9)
2. Keep on innovating as an attempt of water saving The use of water river is held efficiently so it does not disrupt river water debit and biodiversity in it. Up to late 2015, PTPN VII never received report regarding disruption of water source in the vicinity of Company’s work area. (G4-EN8)(G4-EN9)
Total pemakaian air untuk pabrik dan perumahan tahun 2015 mencapai 4.993.646 m3. Sebagian air hasil unit pengolahan limbah dimanfaatkan kembali untuk keperluan proses pengolahan. Pada tahun 2015, sebanyak 1.120.793 m3 atau 22,44% dari air yang dikonsumsi bisa dimanfaatkan kembali (G4EN10)
Total water use for mill and housing in 2015 reached 4,993,646 m3. Some of water result of waste processing unit was reused for processing needs. In 2015, amounted to 1,120,793 m3 or 22.44% of consumed water can be reused. (G4-EN10)
Pabrik Gula PTPN VII menggunakan sumber air pabrik berasar dari air sumur dalam (deep well), air dalam batang tebu, effluent limbah cair dan air sirkulasi (close loop) hasil pendinginan. Pada tahun 2015 total penggunaan air PG Bungamayang
PTPN VII Sugar Mill used mill water source originated from deep well, water in sugarcane, liquid waste effluent and close loop as result of cooling. In 2015 total use of water of SM Bungamayang was 28,084,028 m3 divided for mill production necessity
a. Perform water conservation and apply close loop system on mill’s tools and engines cooling water. b. Provide sufficient and adequate place and location as water reservoir c. Apply 3R system. Reduce: reducing the use of water that does not directly impact on production, such as cleaning and watering plants. Reuse: reuse condensate water as boiler filler water, imbibition water and water needs on production process. Recycle: recycle mill waste water for production such as wastewater for condenser cooling
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
57
sebanyak 28.084.028 m3 yang dibagi untuk kebutuhan produksi pabrik sebanyak 27.597.095 m3, dan untuk kebutuhan domestik dan fasilitas umum sebanyak 486.933 m3. Rasio pemanfaatan energi berupa penurunan konsumsi air (Water index reduction) mulai dari tahun 2011 s.d. 2015 sebesar 0,3%. PG Bungamayang telah melakukan konservasi air dengan memanfaatkan effluent air limbah hasil pendinginan Cooling Tower dan Spray Pond, dan pemanfaatan kondensasi dari evaporator sebagai sumber air di pabrik. Pemakaian konservasi air tersebut terhadap total pemakaian air tahun 2015 sebesar sebesar 98,4 % dengan nilai Rp 5,03 miliar setara dengan Rp 59,26/kg gula. (G4-EN8) (G4-EN10)
27,597,095 m3, and for domestic and public facilities 486,933 m3. Ratio energy use in form of water consumption (water index reduction) started from 2011 up to 2015 was 0.3%. SM Bungamayang has performed water conservation by utilizing waterwaste effluent result of Cooling Tower and Spray Pond, and utilization of condensation from evaporator as water resource in mill. The use of water conservation to total use of water in 2015 was amounted to 98.4 % with value Rp 5.03 billion equal to Rp 59.26/kg sugar. (G4-EN8)(G4-EN10)
Komitmen Distrik Bungamayang dalam upaya pelaksanaan konservasi air telah di aplikasikan secara nyata dengan berpedoman pada 3R sebagai berikut: 1. Memanfaatkan air kondensat Evaporator dan Vacuum Pan dan Juice Heater sebagai air proses produksi 2. Memanfaatkan air kondensate badan pertama dan badan kedua Evaporator sebagai air umpan boiler. Penggunaan kembali air jatuhan kondensor sebagai air injeksi dengan memanfaatkan Cooling Tower dan Spray Pond 3. Penggunaan hasil olahan air limbah dari UPL III sebagai air pendingin kondensor. 4. Sirkulasi air pendingin pompa dan turbin menggunakan sistem tertutup dengan memanfaatkan cooling tower. 5. Memanfaatkan kembali air continous blow down sebagai tambahan air imbibisi. 6. Pembuatan embung-embung di sekitar pabrik sebagai penampungan air hujan dengan daya tampung 300.000 M3.
Bungamayang District’s commitment in water conservation implementation has been applied in real by referring to 3R as following: 1. Utilize Evaporator and Vacuum pan and Juice Heater water condensate as production water. 2. Utilize condensate water of first and second Evaporator body as boiler feed water. Reuse of condenser’s water dropping as injection water by utilizing Cooling Tower and Spray Pond 3. The use of processed waterwaste from Waste Treatment Unit III as condenser cooling water 4. Pump and turbine cooling water circulation uses closed system by utilizing cooling tower 5. Reuse continuous blow down water as additional imbibition water 6. The creation of new ponds in surrounding mill as water reservoir with capacity 300,000 M3.
Efisiensi Pemakaian Air di PG Bungamayang & PG Cintamanis Efficiency of the Use of Water in SM Bungamayang and SM Cintamanis Uraian Description
Tahun Year
Satuan Unit 2011
2012
2013
2014
2015
PG Bungamayang Pemakaian air kondensat, efluent IPAL, & sirkulasi air pendingin
Ton
28.494.673
30.687.724
26.592.947
27.288.804
26.021.393
Total penggunaan air
Ton
30.523.283
32.458.474
28.443.549
29.142.076
28.084.028
Efisiensi air
%
97,1%
98,3%
98,5%
98,4%
98,4%
Penghematan
Rp
5.393.348.062
5.806.147.629
5.098.109.929
5.216.766.395
5.029.596.149
Pemakaian air kondensat, efluent IPAL, & sirkulasi air pendingin
Ton
17.148.865,8
17.265.348,3
17.395.432,8
12.774.679.7
17.086.407,3
Total penggunaan air
Ton
18.986.786,8
18.854.808,7
18.622.666,5
14.342.292,2
18.726.882,2
Efisiensi air
%
90,32
91,57
93,41
89,07
91,24
Penghematan
Rp
823.145.558,4
828.736.718,4
834.980.774,4
613.184.625,6
820.147.550,4
PG Cintamanis
58
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Konsumsi dan Pemanfaatan Kembali Air Bekas Pakai (G4-EN10) Consumption and Reuse of Used Water (G4-EN10) 2014
2015 % Air Dimanfatkan kembali % Reused Water
Pemanfaatan Kembali Air Water Reuse (m3)
26.35
115.931
117,651
60
70,591
353,290
22.00
77,724
15,612
63,404
30
18,853
0
373.903
0
0
0
0
88.690
0
0
0
0
0
0
0
429.988
1,68
7.225
363.549
1,9
6.952
296.880
66
197.920
244.500
59
145.153
26.510
0
0
42.925
0
0
297,367
16.00
47,579
248,373
20.50
50,908
Konsumsi Air Water Consumption (m3)
% Air Dimanfatkan kembali % Reused Water
Pemanfaatan Kembali Air Water Reuse (m3)
PKR Tulung Buyut
406.393
13.5
55.120
439.897
PKR Way Berulu
137,221
60
82,333
PKR Pematang Kiwah
376,175
22.68
85,316
PKR Kedaton
65,048
24
PKR Batu Raja
413.206
0
PKR Beringin
88.544 0
PKR Tebenan PKR Padang Pelawi
Unit Bisnis Business Unit
PKR Musi Landas
PKR Ketahun PPKS Bekri PPKS Resa
Konsumsi Air Water Consumption (m3)
Tidak operasi
PPKS Suli
195.532
0
0
300.086
0
0
PPKS Suni
131.371
25
32.842
170.499
25
42.624
PPKS Betung
407.126
25
101.782
499.427
25
124.857
PPKS Tasa
443.082
10
45.376
607.079
10
62.300
PPKS Tapi
163.417
0
0
151.846
0
0
Pabrik Teh Pala
7.852,65
0
0
6.528,21
0
0
Menangani Limbah Padat, Cair, Dan Efluen Handling Solid, Liquid, and Effluent Waste PTPN VII secara rutin melaksanakan pemantauan lingkungan berupa proses pengamatan, pencatatan, pengukuran, pendokumentasian menurut prosedur standard tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolok ukur. Tujuan pelaksanaan pemantauan lingkungan antara lain adalah sebagai sasaran untuk mengetahui kondisi lingkungan di sekitar lokasi usaha apakah terjadi penurunan kualitas lingkungan atau tidak dengan adanya kegiatan usaha Perusahaan serta menciptakan mekanisme koordinasi antara pihakpihak yang terkait melalui perturakan informasi. Dengan demikian, apabila terjadi penurunan kualitas lingkungan terkait pengelolaan limbah yang dilaksanakan PTPN VII, maka masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya dapat melaporkannya melalui mekanisme pengaduan yang dimiliki Perusahaan. Pada tahun 2015, tidak terjadi insiden atau kebocoran limbah. (DMA, G4EN24)
PTPN VII routinely carries out the environmental monitoring in form of observation, recording, measuring, documenting process as given standard procedure to one or more environmental components by using one or more parameters as benchmarks. The aims of environmental monitoring implementation are as a target to discover the environment condition in the vicinity of business location whether occur a decline in environmental quality or not with the existence of the company business and to create coordination mechanism between the related parties through the information exchange. Therefore, if there are declines in environmental quality related to waste treatment carried out by PTPN VII, therefore community or other stakeholders may report it through grievance mechanism owned by the Company. In 2015, there were no incidents or leak of waste. (DMA, G4-EN24)
Laporan Keberlanjutan
Pemantauan lingkungan dilaksanakan oleh pihak internal perusahaan dan pihak eksternal, yaitu oleh Laboratorium yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional ataupun laboratorium rujukan Gubernur setempat. Lokasi pemantauan meliputi kondisi lingkungan di sekitar pabrik karet, pabrik sawit, pabrik gula dan pabrik teh milik PTPN VII. Jenis pemantauan dan pengujian meliputi pemantauan kualitas air limbah, kualitas air badan sungai atau sumur pantau, kualitas tanah, emisi udara baik dari sumber begerak maupun tidak bergerak, ambient, kebisingan, getaran dan kebauan. Pada tahun 2015, pemantauan kualitas limbah cair di fasilitas Unit Pengelolaan Limbah berjalan baik sehingga tidak ada laporan maupun pengaduan dari masyarakat yang diterima mengenai gangguan terhadap keanekaragaman hayati dan habitat pada badan air permukaan. (DMA, G4-EN26)
2015 Sustainability Report
59
Environmental monitoring is carried out by internal and external company, i.e. by National Accreditation Committee or Laboratory refered by local Governance. Monitoring location is covering environmental condition in the vicinity of PTPN VII’s rubber, oil palm, sugar and team mills. Types of monitoring and testing include monitoring of water waste quality, water river quality or wells, soil quality, good air emission and movable and non movable source ambient, noise, vibration and odor. In 2015, monitoring of liquid waste quality in Waste Treatment Unit facility run smoothly so there were no reports or complaints from community regarding disturbance of biodiversity and habitat on surface water bodies. (DMA, G4-EN26)
Pengelolaan Limbah Cair (G4-EN23) Liquid Waste Management (G4-EN23) PTPN VII memiliki kebijakan pengelolaan limbah cair yang dilaksanakan secara konsisten. Perusahaan melaksanakan perawatan instalasi dan pengurasan kolam IPAL secara rutin di seluruh Pabrik Karet, Sawit, Gula dan Teh PTPN VII.
PTPN VII has policies in managing liquid waste that is held consistently. Company carries out installation maintenance and draining of WWTP ponds routinely in all PTPN VII’s Rubber Factory, Palm, Sugar and Tea Mill.
Efluen limbah cair dari pabrik gula PTPN VII digunakan kembali untuk suplesi air pendingin kondensor. Oleh sebab itu, limbah cair yang dihasilkan pabrik gula Bungamayang tidak dibuang ke sungai, melainkan ditampung di area konservasi air sesuai izin No. 660/242/27-LU/2013 tanggal 29 Juli 2013 yang berlaku selama 2 tahun. Sedangkan di pabrik gula Cinta Manis sebagian limbah cair dibuang ke badan sungai. Effluen limbah cair yang dimanfaatkan kembali untuk suplesi kebutuhan air injeksi selama tahun 2015 sebanyak 26.021.393 m3 air. Pengelolaan limbah cair menggunakan sistem lagoon. Mutu limbah cair yang dihasilkan senantiasa dipantau secara rutin setiap satu bulan sekali sehingga tidak melampaui ambang baku mutu yang telah ditetapkan Permen LH No.05 tahun 2010.
Effluent of liquid waste from PTPN VII sugar mill is reused for condenser cooling water suppletion. Therefore, liquid waste produced by SM Bungamayang is not discharged to river, instead it is collected in water conservation based on permit No. 660/242/27-LU/2013 dated 29 July 2013 valid for two years. Whereas in Cinta Manis sugar mill most of liquid waste was discharged to river. Liquid waste effluent reused for suppletion of injection water need during 2015 was amounted to 26,021,393 m3 water. Management of liquid waste used lagoon system. Quality of produced liquid waste is always monitored routinely every once a month so it did not exceeded raw material that has been set by Minister of Environment Regulation No. 05 year 2010.
Terdapat dua jenis pengelolaan limbah cair di pabrik pengolahan kelapa sawit yaitu limbah cair yang dibuang ke badan sungai setelah melalui pengolahan di kolam limbah, dan limbah cair yang diaplikasikan ke lahan perkebunan kelapa sawit sebagi pupuk organik.
There are two types of liquid waste in oil palm processing mill namely liquid waste discharged to river after through processing in waste ponds, and liquid waste applied to oil palm land as an organic fertilizer.
Selain diaplikasikan ke lahan, ada pula limbah cair yang digunakan sebagai media pengomposan pada
Beside applied to land, there are also liquid waste used as media of composting at empty bunches
60
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
pabrik kompos tandan kosong. Effluen limbah cair yang dimanfaatkan kembali untuk aplikasi lahan selama tahun 2015 sebanyak 355.863 m3 air. (G4EN10)
compost mill. Liquid waste effluent which reused for land application during 2015 was amounted to 355,863 m3 water. (G4-EN10)
Limbah cair yang dihasilkan pabrik karet sebagian dibuang ke badan sungai sesuai izin yang berlaku dan sebagian lagi digunakan kembali untuk proses pengolahan. Proses netralisasi dari awal hingga recycle memerlukan waktu 60 – 90 hari. Di kolam penampungan terakhir, limbah cair sudah memenuhi baku mutu yang ditandai dengan hidup dan berkembangnya biota air. Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik teh dibuang ke badan sungai sesuai dengan izin yang berlaku
Liquid waste produced by rubber mill is mostly discharged to river based on applicable permit and the remaining is reused for processing process. The neutralization process from beginning until recycle needs approximately 60-90 days. In the last pond, the liquid waste has met the quality standard marked by the living and proliferation of water biota. Liquid waste produced by tea mill is discharged to river based on applicable permit.
Hasil Pemantauan Limbah Cair 2015 2015 Liquid Waste Monitoring Result Komoditas Commodity Gula Sugar
Sawit LA Palm LA
Sawit Non LA Palm Non LA
Parameter
Satuan Unit
pH
Realisasi Realization
Baku Mutu Quality Standard
2014
2015
6-9
7,32
7.06
BOD5
mg/L
60
8,79
19.27
COD
mg/L
100
47,52
59.87
TSS
mg/L
50
24,14
17.22
Sulfida
mg/L
0,5
0,01
0.01
Minyak Oil
mg/L
5
0,37
0.61
6-9
7.75
7.22
5.000
989,06
1886.29
pH BOD5
mg/L
COD
mg/L
2.264,73
5199.98
Minyak Lemak Oil Fat
mg/L
1,02
3.16
Pb
mg/L
0,61
0.08
Cu
mg/L
0,06
0.28
Cd
mg/L
0,02
0.04
Zn
mg/L
0,12
0.34
6-9
7,81
7.56
pH BOD5
mg/L
100
53,00
53.85
COD
mg/L
350
196,98
223.48
Minyak Lemak Oil Fat
mg/L
25
6,43
7.91
TSS
mg/L
250
88,97
99.25
N Total
mg/L
50
13,06
21.79
Laporan Keberlanjutan
Komoditas Commodity Karet Rubber
Teh Tea
Parameter
Satuan Unit
pH
2015 Sustainability Report
Realisasi Realization
Baku Mutu Quality Standard
2014
2015
6-9
7,28
7,34
BOD5
mg/L
60
22,87
25.68
COD
mg/L
200
69,35
83.40
TSS
mg/L
100
30,45
30.47
NH3N
mg/L
5
2,94
1.41
N Total
mg/L
10
6,87
6.03
6-9
6,72
6.71
pH
61
BOD5
mg/L
60
26,02
26.29
COD
mg/L
100
82,56
74.54
TSS
mg/L
50
13,13
8.82
TDS/TS
mg/L
1000
207,40
218.85
Pengelolaan Limbah Padatan Non B3 (G4-EN23) Solid Waste non HTW Management (G4-EN23)
PTPN VII berkomitmen untuk selalu mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan pengelolaan limbah padat non B3. Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi sedapat mungkin dimanfaatkan kembali sesuai dengan kegunaan dan peruntukannya. PTPN VII memiliki kebijakan pengelolaan limbah yang diatur berdasarkan karakteristik masing-masing unit kerjanya. (DMA)
PTPN VII commits to always comply with all regulations related to solid waste non HTW management. Solid wastes generated from production process wherever possible is reused based on its use and allotment. PTPN VII has policy of waste management regulated based on characteristic of each work unit. (DMA)
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik gula adalah blotong, ampas tebu dan abu boiler. Ampas tebu merupakan limbah padat produk stasiun gilingan pabrik gula, diproduksi dalam jumlah 32 % tebu, sebagian besar dipakai langsung oleh pabrik gula sebagai bahan bakar ketel untuk memproduksi energi keperluan proses. Blotong merupakan limbah padat produk stasiun pemurnian nira, diproduksi sekitar 3,8 % tebu, dimanfaatkan untuk dipakai sebagai pupuk. Penanganan debu hasil pembakaran ampas dilakukan dengan cara menangkap debu tersebut dengan menggunakan dust collector yaitu wet atau dry scrubber sebelum keluar melalui cerobong ketel.
Solid waste generated from production process in sugar mill is filter mud, bagasse and boiler ash. Bagasse is liquid waste product of sugar mill, produced in quantity 32% of sugar, mostly used directly by sugar mill as fuel of kettle to produce energy for the process needs. Filter mud is a solid waste product of sap purification station, produced around 3.8% of cane, used as fertilizer. The handling of dust result of bagasse combustion is conducted by catching the dust by using dust collector or wet or dry scrubber before it comes out through kettle chimney.
Semua limbah padat produk pabrik gula PTPN VII telah dimanfaatkan kembali. Blotong dan abu ketel digunakan untuk membuat kompos sedangkan ampas digunakan untuk bahan bakar boiler. Selain itu terdapat juga limbah domestik berupa kertas bekas, plastik dan limbah potongan besi dari aktivitas perbaikan di workshop. Total limbah padat non B3 yang dihasilkan pada tahun 2015
All solid waste product of PTPN VII sugar mill has been reused. Filter mud and kettle ash has been used to make compost whereas bagasse is used for boiler fuel. In addition there are also domestic waste in form used papers, plastics and ferrous scrap from maintenance activity in workshop. Total solid waste non HTW produced in 2015 was amounted to 540,037 ton with ratio of use 99.9% as bagasse fuel
62
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
sebesar 540.037 ton dengan rasio pemanfaatan 99,9% sebagai bahan bakar ampas dan bahan baku pembuatan kompos. Pada tahun 2010 s.d. 2015 limbah padat blotong dan abu boiler termanfaatkan rata-rata sebesar 75% menjadi kompos.
and raw material of compost. In 2010 up to 2015 filter mud and boiler ash used in average 75% has turned into compost.
Upaya melakukan 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) limbah padat non B3 dilakukan dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Limbah blotong dan abu ketel yang ditampung dalam bunker diangkut dengan menggunakan dump truk untuk diangkut ke areal pembuatan kompos. Di areal kompos, blotong dan abu ketel disusun dalam bentuk lajur sehingga mudah dilakukan proses pengadukan. Distrik Bungamayang menggunakan dekomposer yang berasal dari P3GI. Di lokasi pengomposan (Haji kala & Tella) telah siapkan personil untuk mengolah kompos tersebut. Setelah terbentuk kompos tersebut diaplikasikan ke areal kebun dengan dosis 15 Ton/hektar. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan pupuk kompos yang berasal dari limbah blotong dan abu ketel tersebut dapat mereduksi pemakaian pupuk kimia sebesar 25%. Penghematan biaya yang diperoleh pertahun berkisar Rp580 juta s.d. Rp728 juta.
Efforts to perform 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) solid waste non HTW are conducted by utilizing it into compost fertilizer. Filter mud and kettle ash are collected in bunker, transported by using dump truck to compost making area. In compost area, filter mud and kettle ash are arranged in form of row so it is easier to performed stirring process. Bungamayang District uses decomposer derived from P3GI. In composting area (Haji kala & Tella) has been prepared personnel to process the compost. After compost is formed it is applied to estate area with dosage 15 ton/hectare. The benefit obtained by utilizing compost fertilizer derived from filter mud and kettle ash is able to reduce the use of chemical fertilizer by 25%. Cost saving is also obtained per year approximately Rp580 million up to Rp728 million.
Selain memanfaatkan ampas, blotong dan abu ketel, Distrik Bungamayang juga memanfaatkan pucukan tebu yang digunakan untuk pembuatan pakan sapi. Di areal Distrik Bungamayang terdapat peternakan sapi yang memanfaatkan sampah dari areal kebun tersebut. Inovasi ini merupakan kebijakan dari manajemen untuk melakukan bisnis terintegrasi dalam menunjang upaya swasembada daging. Dengan demikian masyarakat akan termotivasi untuk lebih kreatif memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar perusahaan.
Beside uses bagasse, filter mud and kettle ash, Bungamayang District also uses top cane used as cattle feed. In Bungamayang District there is cattle farmer utilizing trash from the estate area. This innovation is management’s policy to perform integrated business in supporting meat self-sufficiency. Therefore the community will be motivated to be more creative in utilizing resources exist in surrounding company.
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik pengolahan kelapa sawit adalah tandan kosong, cangkang dan serabut. PTPN VII telah memanfaatkan tandan kosong (tankos) sebagai kompos/pupuk untuk tanaman belum menghasilkan maupun untuk tanaman menghasilkan. Tankos memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. PTPN VII juga memanfaatkan cangkang dan serabut untuk bahan bakar boiler di pabrik pengolahan kelapa.
Solid wastes resulted from production process in oil palm mill are empty bunches, shells, and fiber. PTPN VII has used empty bunches as compost/fertilizer for immature and or mature plants. Empty bunches has nutrient content needed by soil and plants. PTPN VII also uses shells and fiber as boiler fuel in oil palm mill whereas wet decanter solid is used for compost and cattle feed.
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik karet adalah padatan getah dan busa karet. Limbah tersebut dikumpulkan di kolam tersendiri untuk selanjutnya diambil oleh pembeli karena masih bisa dimanfaatkan.
Solid wastes resulted from production process in rubber factor are solid latex and rubber foams. These wastes are collected in separate ponds to be further taken by buyer due it still reusable.
Laporan Keberlanjutan
PTPN VII juga mengelola limbah padat non B3 yang berasal dari aktivitas kantor dan emplasmen berupa anorganik kertas, plastik dan botol. Perusahaan berupaya untuk memanfaatkan kembali kertas bekas untuk pembuatan konsep surat dan amplop internal sebagai upaya penurunan timbunan sampah kertas, mencetak form-form pelaporan rutin yang dicetak rangkap dengan menggunakan kertas NCR untuk menghindari penggunaan kertas karbon, menggunakan kertas 70 Gram menggantikan kertas 80 Gram dalam proses administrasi.
2015 Sustainability Report
PTPN VII also manages non HTW solid waste derived from office activities and emplacements in form of inorganic paper, plastic and bottles. Company strives to reuse used paper for the making of letter concept and internal envelope as an attempt to reduce paper waste pile, prints routine report forms printed double by using NCR paper to avoid the use of carbon paper, uses 70 gram paper replacing 80 gram paper in administration process.
Produksi Limbah Padat dan Pengelolaannya Solid Waste Production and Its Management Komoditas Commodity
Jenis Limbah Padat Solid Waste Type
Jumlah Limbah Padat yang Dihasilkan (Ton) Total Solid Waste Produced 2014
Pengelolaan Management
2015
Karet Rubber
Padatan getah, busa karet Solid latex, rubber foam
314,95
363,95
Dikumpulkan di penampungan sementara dan selanjutnya diserahkan kepada pihak ke III untuk pemanfaatan lebih lanjut. It is collected in temporary ponds and subsequently submitted to 3rd party for further use.
Kelapa Sawit Oil Palm
Tandan Kosong Empty Bunches
200.039
225.826
Untuk pemulsaan, pupuk kompos For mulching, compost fertilizer
73.343
81.712
Pemulsaan dan bahan bakar boiler Mulching and boiler fuel
109.900
131.533
504.806,7
498.170,8
Blotong Filter mud
46.516,9
41.866
Abu Boiler Boiler ash
49.483,18
45.184,75
Cangkang Shells Serabut Fiber Tebu Sugarcane
Ampas Tebu Sugarcane bagasse
63
Bahan bakar boiler Boiler fuel Ampas dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler. Sisanya dimanfaatkan untuk pupuk kompos. Bagasse is used for boiler fuel. The remaining is used for compost fertilizer Blotong dan abu boiler dimanfaatkan 100% untuk pupuk kompos dengan dosis 15 ton/ ha sehingga dapat menghemat pemakaian pupuk sebesar 20%. Filter mud and boiler ashes are 100% used for compost fertilizer with dosage 15 ton/ha thus it can save the use of fertilizer by 20%.
64
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Pengelolaan Limbah B3 (G4-EN23)(G4-EN25)
Hazardous and Toxic Waste Management (G4-EN23)(G4-EN25) Proses produksi dan pengolahan di unit-unit usaha PTPN VII juga menghasilkan limbah yang masuk dalam kategori limbah B3 (limbah yang berbahaya dan beracun). Limbah B3 yang dihasilkan berupa oli bekas, aki bekas, filter bekas, lampu TL bekas, majun terkontaminasi, dan limbah medis. Limbah tersebut dikelola di Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk ditampung maksimal 90 hari dan selanjutnya diserahkan kepada pengelola akhir limbah B-3 sesuai dengan ketentuan. Penyimpanan di TPS limbah B-3 masing-masing unit usaha telah mendapatkan izin dari Bupati. Hal ini sesuai dengan izin Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 18 tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3.
Production and processing process in PTPN VII business units also produce wastes in category HTW waste (hazardous and toxic waste). HT Waste resulted are in form of used oil, used battery, used filters, used TL lamps, used dust cloth, and medical waste. The wastes are managed in Temporary Storage to be collected maximum 90 days and hereafter it is submitted to end manager of HT Waste based on provision. Storage in Temporary Storage of HTW of each business unit has received permit from Regents. This is in accordance to State Minister of Environment No. 18 year 2009 regarding HTW Management Permit Method.
Kebijakan pengelolaan limbah B3 tertuang dalam kebijakan lingkungan yaitu melakukan langkahlangkah pengurangan dan pengelolaan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Selalu mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3). 2. LB3 yang dihasilkan disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Bekerjasama untuk pengelolaan akhir LB3 dengan pihak ketiga yang sudah mendapatkan izin dari KLH. (DMA)
Policy of HTW waste management is put forth on environmental policies namely performing steps for reduction and management through following activities: 1. Always comply all regulations related to Hazardous and Toxic Material (HTM) wastes
Sumber LB3 unit kerja PTPN VII berasal dari kegiatan pabrik, bengkel pelayanan serta dari kegiatan pusat kesehatan perkebunan (puskesbun). Oli bekas berasal dari penggantian oli turbin, gearbox, hidrolik, genset, kendaraan dan alat berat. Majun bekas dihasilkan dari aktivitas perawatan dan perbaikan alat pabrik sedangkan limbah medis berasal dari aktivitas puskesbun. Pada tahun 2014 Total LB3 yang dihasilkan PG Bungamayang sebesar 9,889 Ton dengan rasio pemanfaatan 98,2% atau 9,713 Ton limbah Oli bekas dan Accu bekas yang dimanfaatkan oleh pihak eksternal yang berizin dari KLH. (G4-EN25)
Source of PTPN VII’s work unit’s HTM is originated from factory activity, service workshop and estate medical center activities. Used oil is originated from replacement of turbine oil, gearbox, hydraulic, generator, vehicle and heavy equipment. Used dust cloth is produced from maintenance and repair of factory tools whereas medical waste derived from PHC. In 2014 total HTM produced by SM Bungamayang was amounted to 9.889 ton with utilization ratio 98.2% or 9.713 ton used oil and used battery waste used by external parties with Ministry of Environment license. (G4-EN25)
PG Bungamayang tidak memanfaatkan sendiri Oli bekas melainkan bekerjasama dengan Karya Nusa Bumi Persada yang memanfaatkan Oli bekas sebagai substitusi bahan bakar (Kontrak TIS/KTR/006/2015) dengan Rasio pemanfaatan tahun 2014 sebesar 91,0%. Untuk Accu bekas PG Bungamayang bekerjasama dengan PT Muhtomas yang memanfaatkan Accu bekas tersebut sebagai bahan baku penolong dan bahan bakar pembuat ingot timah hitam dan spare part aki (No Kontrak TIS/KTR/008/2015). (G4-EN25)
SM Bungamayang does not use used oil by itself but in collaboration with Karya Nusa Bumi Persada that utilizing used oil as fuel substitute (Contract TIS/KTR/006/2015) with 2014 utilization ratio by 91.0%. For used battery SM Bungamayang was in collaboration with PT Muhtomas which using the used battery as auxiliary raw material, ingot lead fuel and battery spare part (No Contract TS/ KTR/008/2015). (G4-EN25)
2. HTM produced is stored in Temporary Storage according to applicable provision 3. In collaboration with HTM end management with third party who has received license from Ministry of Environment. (DMA)
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
Upaya mengurangi sumber penghasil limbah B3 (oli bekas, filter bekas dan accu bekas) dilakukan dengan mengurangi jam operasi genset, operasional kendaraan dan alat berat. Menjadikan genset sebagai standby unit dengan mengoptimalkan operasional Turbin, serta penggunaan PLN saat Luar Masa Giling merupakan program yang telah dilakukan oleh Distrik Bungamayang. Selain itu juga pengalihan lampu penerangan yang mengandung unsur Argon dan Mercury (TL) menjadi lampu essential (SL) dan LED yang ramah lingkungan. Distrik Bungamayang tidak menggunakan Timbal Asetat melainkan menggunakan bahan Kimia alternatif untuk penjernih pada analisa di laboratorium berupa PAL 1 & 2 (Senyawa Poly Aluminium). Hal ini sesuai dengan program pemerintah dalam menurunkan kuanta limbah B3. (G4-EN25)
Attempts to reduce HTW source (used oil, used filter and used battery) are performed by reducing generator operational hour, vehicle operational and heavy equipment. Turn the generator as standby unit by optimizing turbine operational, as well as the use of State Electricity Company during Non Milling Period is a program that has been performed by Bungamayang District gradually. In addition converting lighting containing Argon and Mercury (TL) into environmental friendly LED and SL. Bungamayang District does not use Acetate Lead instead use alternative chemical material for purifier at analysis in laboratory in form of PAL 1 & 2 (Poly Aluminum Compounds). This is based on government program in reducing HTW quanta waste. (G4-EN25)
Jenis Limbah B3 yang Dihasilkan (G4-EN23) Type of Hazardous and Toxic Waste Generated in the Past 3 Years (G4-EN23) Disrik Jenis Limbah B3
Satuan Unit
Cintamanis
Bungamayang 2013
2014
2013
2015
2014
2015
Oli bekas
Ton
14,689
9,000
6,300
7,443
2,943
5,832
Accu bekas
Ton
0,739
0,713
0,276
1,0
0,3
0,25
Lampu TL bekas
Ton
0,005
0,002
0,003
0,06
0,01
0,006
Filter bekas
Ton
0,144
0,129
0,153
0,09
0,29
0,154
Kain majun bekas
Ton
0,048
0,034
0,230
0,005
0,007
0,002
Limbah medis
Ton
0,007
0,004
0,006
0,002
0,003
0,002
Kemasan Terkontaminasi
0
0
0
0
0
0,037
Catridge bekas
0
0
0
0
0
0
PB Asetat
0
0
0
0,043
0,041
0,095
Terpentin bekas
0
0
0
0
0
0
Disrik Jenis Limbah B3
Satuan Unit
2013
2014
2015
2013
2014
2015
2013
2014
2015
Oli bekas
Ton
1,33
1,32
0,6
1,607
3,0
1,4
1,12
2,27
1,32
Accu bekas
Ton
0,36
0,08
0
0,12
0,2
0,06
0,22
0,62
0,26
Lampu TL bekas
Ton
0,09
0,01
0,02
0,08
0,06
0,01
0,027
0,031
0,031
Filter bekas
Ton
0,20
0,09
0,11
0,11
0,07
0,03
0,034
0,109
0,185
Kain majun bekas
Ton
0,02
0,02
0,01
0,04
0,03
0,0002
0
0,016
0,004
Limbah medis
Ton
0,01
0,01
0,05
0,0036
0,0017
0,00001
0,01
0,0095
0,012
Kemasan Terkontaminasi
Ton
0,12
0
0,02
0
0
0
0
0
0
Catridge bekas
Ton
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PB Asetat
Ton
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Terpentin bekas
Ton
5,76
2,82
4,76
7,3
7,4
3,3
5,2
5,8
2,4
Lampung
65
Sumatera Selatan
Bengkulu
66
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Perlindungan Keanekaragaman Hayati Protection on Biodiversity
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor agribisnis, PTPN VII berkomitmen untuk melaksanakan perlindungan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kebijakan keanekaragaman hayati tertuang dalam kebijakan lingkungan sebagai berikut: (DMA) 1. Setiap kegiatan usaha selalu mempertimbangkan dampak terhadap kelestarian lingkungan 2. Turut serta berperan aktif dalam meningkatkan kebijakan Pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan untuk menjaga keanekaragaman hayati. 3. Dalam pelaksanaan community development dengan tetap memperhatikan keanekaragaman hayati 4. Pelaksanaan tata Perusahaan perkebunan tetap mengacu pada pelestarian ekologi/memperkecil dampak ekologi seperti mengembangkan musuh alami, melakukan tata kelola sistem pengawaten tanah dan menjaga pelestarian air 5. Melaksanakan program Pemerintah melalui program penghijauan 6. Bersama-sama dengan masyarakat sekitar perusahaan menyosialisasikan dan mengupayakan untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi merusak alam 7. Terus berinovasi dalam upaya mengembangkan teknologi untuk mendukung keanekaragaman hayati dalam menjaga ekosistem.
As a company engages in agribusiness, PTPN VII commits to carry out biodiversity protection sustainably and based on applicable regulation. Biodiversity policy is put forth on environmental policy as follow: (DMA)
PTPN VII berupaya untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dengan menerapkan pengendalian hama terpadu untuk mengendalikan populasi organisme pengganggu tanaman (OPT) hingga berada pada ambang yang tidak menimbulkan kerugian, diawali dengan melaksanakan sistem peringatan dini (early warning system) untuk mendapatkan informasi awal tentang keberadaan OPT. Selanjutnya, PTPN VII lebih mengutamakan pengendalian dengan memanfaatkan agensia hayati dan predator untuk mengendalikan OPT. Unit kerja kelapa sawit melakukan penanaman dan pengembangan tanaman Turnera subulata yang ditanam di pinggiran blok areal perkebunan sawit, yang berfungsi sebagai inang predator alami hama ulat api, serta menjaga populasi burung hantu dan ular sebagai predator alami hama tikus. Unit kerja pabrik gula melakukan pengembangan musuh alami hama penggerek batang , pengerek pucuk dan kutu bulu putih pada tanaman tebu, diantaraanya
PTPN VII strives to maintain biodiversity preservation by adopting integrated pest control to control population of plant pest so it can be on the verge of being not to cause any damage, started by implementing early warning system to obtain preliminary information regarding plant pest existence. Hereafter, PTPN VII prioritizes on controlling by utilizing biological agents and predator to control plant pests. Oil palm work unit performs planting and developing Turnera plant in the outskirt of the block of oil palm estate area, which served as host of natural predator of nettle caterpillar, as well as maintaining population of owls and snakes as natural predator of mice. Sugar mill work unit develops natural predator of borer, shoot borer and white feather lice on sugarcane, including by developing Trichogramma, Elassmus, Apanteles, Tetrastichus and Jatiroto flies. (G4-EN13)
1. Every business activity always considers on the impact to environment preservation 2. Actively participated in enhancing Government policy in an attempt of environmental preservation to maintain biodiversity 3. In implementation of community development by remaining paying attention on biodiversity 4. Implementation of estate Company order still refers to ecology preservation/minimizing ecology impact such as developing natural enemies, performing land improvement system governance and maintaining water preservation. 5. Carry out Government program through greening program 6. Together with surrounding community the company socializes and seeks to not perform activity that has potential damaging the nature. 7. Keep on innovating in an effort to develop technology to support biodiversity in maintaining ecosystem.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
67
dengan melakukan pengembangan Trichogramma, Ellasmus, Apanteles, Tetrastichus dan Lalat jatiroto. (G4-EN13) PTPN VII juga berupaya untuk meminimalkan penggunaan pupuk kimia dengan mengaplikasikan pupuk kompos organik hasil produksi sendiri pada areal perkebunan tebu (kompos blotong), dan kelapa sawit (kompos tandan kosong, limbah teh). Selain itu, PG Bungamayang dan PG Cintamanis menerapkan sistem tebu hijau yang masuk pabrik yaitu dengan tidak melakukan pembakaran saat penebangan tebu agar ekosistem tetap terjaga. (G4-EN1)
PTPN VII also attempts to minimize the use of chemical fertilizer by applying organic compost fertilizer of own production to cane estate area (filter mud compost), and oil palm estate (empty bunches, and tea waste compost). In addition, SM Bungamayang and SM Cintamanis apply green cane system to cane that enter the mill namely by not conducting burning during harvesting cane in order the ecosystem remain preserved. (G4-EN1)
Komitmen PTPN VII terhadap konservasi keanekaragaman hayati dapat dilihat di sejumlah unit kerja operasionalnya. Sejumlah unit kerja PTPN VII melaksanakan penghijauan di sekitar pabrik dan IPAL, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten dalam penanaman sejuta pohon untuk mendukung penanaman satu miliar pohon, melaksanakan penghijauan bersama di lahan masyarakat sekitar khususnya pada tanah marginal tanah tidak produktif, serta melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar untuk mengembangbiakan tanaman obat dipekarangan rumah yang dimotori oleh ibu-ibu PKK perusahaan.
PTPN VII’s commitment to biodiversity conservation is exhibited by all number of its operational work area carrying out greening in the vicinity of mill and Waterwaste Treatment Installation, in cooperation with District Government in planting thousand trees to support planting of one billion trees, carrying out collective greening in surrounding community land specifically to marginal land, unproductive land, as well as performing counseling to surrounding community to cultivate medicinal plants in their yard led by company’s employee’s wives.
Distrik Bungamayang PTPN VII melakukan konservasi satwa asli kuntul putih besar (Egretta sp.) yang telah ditetapkan sebagai salah satu satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem tempat berkembang biaknya hewan dan binatang di emplasemen dan lokasi IPAL. Habitat kuntul putih adalah di rawa-rawa yang banyak ikan. Selain itu, Distrik Bungamayang juga melakukan perbaikan embung-embung sebagai tempat berkembangnya biota dan hewan dan melarang menangkap ikan menggunakan bahan kimia. (G4-EN14)
PTPN VII Bungamayang District conducts conservation of Egretta sp. white egret that has been stipulated as one of protected rare animals based on Government Regulation Number 7 Year 1999 by remain maintaining ecosystem preservation of animals’ habitat in emplacement and WWTI. White egret habitat is swamps full of fish. In addition, Bungamayang District also conducts maintenance on its ponds as a habitat for biota and animal breeding and forbid to catch the fish using chemical. (G4-EN14)
68
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Laboratorium Kultur Jaringan PG Bungamayang
Konservasi satwa asli kuntul putih besar (Egretta sp.)
Pengelolaan Limbah di PG Bunyamayang
Pengelolaan Limbah di PG Bunyamayang
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
69
Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca Reduce the Green House Gas Emission
Sumber emisi di wilayah operasional PTPN VII berasal dari 20 pabrik yang dimilikinya, yaitu 2 buah pabrik gula, 10 buah pabrik karet, 7 buah pabrik pengolahan kelapa sawit, dan 1 buah pabrik teh. Sumber emisi lainnya berasal dari fasilitas pendukung yang tidak terkait langsung dengan proses produksi, yaitu kendaraan dinas dan alat pertanian seperti traktor, Loader, grader dan mesin bergerak lainnya. PTPN VII berupaya untuk mengendalikan dan menurunkan emisi secara berkelanjutan melalui beberapa kebijakan, di antaranya: (DMA)
Emission resources in PTPN VII operational area are originated from its 20 mills, namely 2 sugar mills, 10 rubber factories, 7 oil palm mills, and 1 tea mills. Other emission resources are originated from supporting facility directly unrelated with production process, namely vehicles and agriculture tools such as tractors, loader, grader and other moving engines. PTPN VII strives to control and reduce emission sustainably through several policies, involving: (DMA)
•
•
• • • • •
Selalu mematuhi seluruh peraturan yang terkait dengan pengelolaan emisi Meminimalisir penggunaan alat produksi atau alat bantu lain yang menimbulkan pencemaran udara Optimalisasi preventive maintenance mesin produksi dan pembangkit sebagai sumber emisi Mengevaluasi emisi dari mesin produksi dan kendaraan bermotor Mendahulukan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan Terus berinovasi dalam upaya mengembangkan teknologi untuk menekan emisi dan efek rumah kaca
• • • •
Always obey all regulation related to emission management Minimize the use of production or other supporting tools causing air pollution Optimization of preventive maintenance of production engines and power plant as emission Evaluate emission and production engine and vehicles Keep innovating in an attempt to develop technology to reduce green house effect and emission
Secara berkala, PTPN VII melaksanakan pemantauan, dan evaluasi pengukuran emisi, dan evaluasi yang dihasilkan dari kegiatannya, serta emisi dari fasilitas pendukung yang tidak terkait langsung dengan proses produksi. PTPN VII juga menghitung GRK yang dihasilkan dari proses pengolahan limbah dengan mengacu pada sistem Intergovermental Panel on Climate Change (IPPC) yang dikeluarkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2006.
Gradually, PTPN VII carries out monitoring and evaluation of emission measurement and evaluation produced from its activity, as well as emission from supporting facility which does not directly related with production process. PTPN VII also calculates GHG resulted from waste treatment process by referring to Intergovernmental Panel on Climate Change system issued by United Nations Environment Programme (UNEP) in 2006.
Terkait Perpres No.61/2010 tentang rencana aksi penurunan Gas Rumah Kaca (GRK), Perpres No. 71/2010 tentang Pencatatan Inventarisasi GRK Nasional, dan Permen LH No. 4/2014 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi usaha atau kegiatan pertambangan, PTPN VII berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif GRK dengan melakukan upaya dan inovasi antara lain sebagai berikut: (DMA) 1. Melakukan perawatan alat pada saat luar masa giling untuk memenuhi baku mutu emisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Program zerro residu dengan upaya start up boiler tanpa residu telah menghasilkan penurunan emisi GRK.
Related President Regulation No.61/2010 regarding a Green House Gas, President Regulation No.71/2010 regarding National GHG Inventory Recording, and Ministry of Environment Regulation No.4/2014 regarding emission quality standard of immovable resources for business and mining activities, PTPN VII commits to reduce negative impact of GHG by performing endeavors and innovations including: (DMA) 1. Performing maintenance of tools during non milling period to meet emission quality standard that has been set by the government. Zero residue program by starting up boiler without residue has reduce GHG emission
70
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
2. Melakukan peremajaan genset untuk lebih meminimalkan emisi yang dihasilkan. 3. Membenahi sumber-sumber emisi yang berdampak langsung kepada lingkungan sekitar. 4. Merubah sistim perawatan Roll Mill yang semula pengasaran & hard facing roll gilingan yang semula dilakukan oleh karyawan sendiri diganti oleh pihak III. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan kualitas ampas berupa Zat Kering (47,06% menjadi 47,53%) dan penurunan losses di ampas (pol ampas) dari 1,76% menjadi 1,36 %, terjadi kenaikan kalori dari 1691,3 kcal/kg menjadi 1717,8 kcal/kg. Dengan peningkatan nilai kalor maka pembakaran akan lebih sempurna dan CO yang dihasilkan akan lebih sedikit. 5. Intensifikasi perawatan dan uji emisi berkala untuk mengurangan emisi fasilitas pendukung yang tidak terkait langsung dengan proses produksi. 6. Memanfaatkan cangkang dan serabut untuk bahan bakar boiler di pabrik pengolahan kelapa sawit
2. Renewing the generator to minimize resulted emission 3. Improving emission resources that has direct impact to surrounding environment 4. Changing Roll Mill maintenance system which initially the coarsening and hard facing of mill roll performed by employee replaced by III parties. Obtained result was improvement of dregs in form of dry substance (47.06% into 47.53%) and the decrease of losses in dreg pols from 1.76% to 1.36%, an increase of calorie was occurred from 1691.3 kcal/kg into 1717.8 kcal/kg, with the increase of calorie value then the burning will be more perfect and CO produced will be lessen.
Sepanjang tahun 2015, PTPN VII berhasil menurunkan intensitas emisi di wilayah operasionalnya. Penurunan cukup signifikan berhasil dilakukan di Distrik Bungamayang, yang sejak periode 2011/2012 hingga 2014/2015 berhasil meraih PROPER Hijau dan Green Industry Award Level V berturut-turut periode penilaian 2013, 2014, dan 2015. Total emisi konvensional yang dihasilkan oleh Distrik Bungamayang dari tahun 2011 s.d. 2015 rata-rata pertahun adalah 281,8 Ton Partikulat, 58 Ton SO2, 161,5 Ton NO2, 0,27 Ton CO dan 0,05 H2S, dengan intensitas penurunan emisi sebagai berikut:
During 2015, PTPN VII succeeded reducing emission intensity in its operational area. The decrease was quite significant in Bungamayang District, which since 2011/2012 up to 2014/2015 managed to achieve Green PROPER and Green Industry Award Level V respectively for assessment period 2013, 2014, and 2015. Total conventional emission produced by Bungamayang District from 2011 up to 2015 average per year was 281.8 ton Particulate, 58 Ton SO2, 161.5 Ton NO2, 0.27 Ton CO and 0.05 H2S, with emission decrease intensity as follow:
•
•
• • •
Terjadi penurunan partikulat dari tahun 2011 ke 2015 sebesar 35,5% Terjadi penurunan NO2 tahun 2011 ke 2015 sebesar 51,1% Terjadi penurunan CO tahun 2011 ke 2015 sebesar 73,4% Terjadi penurunan Emisi GRK tahun 2011 ke 2015 sebesar 21%
5. Intensification of gradual maintenance and emission test to reduce supporting facility’s emission that does not directly related to production process 6. Utilizing shells and fibers for boiler fuel in oil palm mill
• • •
There was a decrease of particulate from 2011 to 2015 by 35.5% There was a decrease of NO2 from 2011 up to 2015 by 51.1% There was a decrease of CO from 2011 to 2015 by 73.4% There was a decrease of GHG Emission from 2011 to 2015 by 21%
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
71
Penghitungan Perkiraan Rata-Rata Emisi GRK (G4-EN15) (G4-EN16) (G4-EN18) Estimation Calculated of GHG Emission Level (G4-EN15) (G4-EN16) (G4-EN18)
Unit Kerja
Total emisi CO kg
Total emisi GRK Ton CO2-eq
2013
2014
2015
2013
2014
2015
80.643
91.533
10.505
207.851
194.465
142.336
206.566
193.277
190.626
210.322
196.889
194.220
PKR Tulung Buyut
1,89
1,83
1,85
1,90
1,84
1,86
PKR Way Berulu
0.62
0.56
0.94
0,63
0,56
0,95
PKR Pematang Kiwah
1,16
1,22
1,01
1,17
1,22
1,01
PKR Kedaton
0,20
0,18
0,27
0,20
0,18
0,27
PKR Padang Pelawi
1.11
0.85
29.34
1.11
0.85
29.35
PKR Ketahun
0.15
0.14
0.02
54,2
83
98,13
PPKS Bekri
0,28
0,17
0,11
350,45
120,47
138,174
PPKS Tapi
0.27
0.53
0.71
350,4
559,7
339,3
121,73
159,49
188,66
123,94
162,39
130,99
PG Bungamayang PG Cintamanis
Pabrik Teh Pala
Kontribusi PTPN VII terhadap Serapan CO2 dan Produksi O2 PTPN VII Contribution to CO2 Uptake and O2 Production Tanaman perkebunan yang dibudidayakan PTPN VII, yakni karet, kelapa sawit, teh, dan tebu memiliki fungsi ganda. Selain sebagai tanaman yang bernilai ekonomis tinggi, tanaman tersebut juga berfungsi sebagai media untuk memproduksi oksigen (O2), dan penyerapan emisi karbondioksida (CO2). Suatu laporan menyebutkan bahwa sebatang pohon karet secara taksiran kasar, dalam satu hari menyerap CO2 antara 20 dan 36 gram per hari. Bila di lahan satu hektar terdapat 300 batang karet, maka CO2 yang diserap sebanyak 6—10,8 kg per hari atau 180 kg— 324 kg per bulan atau 2,1 ton—3,8 ton per tahun. Pusat Penelitian Kelapa Sawit menyatakan bahwa perkebunan kelapa sawit secara netto merupakan penyerap gas karbon dioksida (CO2), dengan serapan 64,5 ton CO2/ha/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan potensi serapan CO2 pada areal karet seluas 18.960 ha, dan areal kelapa sawit seluas 34.598 ha, maka kontribusi PTPN VII dalam menyerap CO2 sebanyak 55.932 ton per tahun pada areal karet, dan 2.254.791 ton per tahun pada areal kelapa sawit. (G4-EN19)
PTPN VII cultivated plants namely rubber, oil palm, tea and sugarcane have double function. Beside as high economic plants, those plants are also served as media producing oxygen, and carbon dioxide emission uptake. A report stated that one rubber plant in one day is predicted able to absorb CO2 between 20 and 36 gram per day. If on one hectare land there are 300 rubber plants, then CO2 absorbed is 6-10.8 kg per day or 180 k-324 kg per month or 2.1 ton-3.8 ton per year. Oil Palm Research Center stated that oil palm plantation in netto is absorber of CO2, with absorbtion 64.5 ton CO2/ha/year. Based on result of calculation of CO2 uptake potential at 18,960 ha rubber area, and 34,598 ha oil palm area, then PTPN VII contribution in absorbing CO2 is amounted to 55,932 ton per year at rubber area and 2,254,791 ton per year at oil palm area. (G4-EN19)
72
Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment to Environment
Kemampuan penyerapan CO2 yang tinggi sangat berguna dalam mengurangi konsentrasi CO2 di udara akibat meningkatnya gas rumah kaca di udara yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim di bumi. Di alam, meningkatnya gas rumah kaca di dorong oleh meningkatnya emisi CO2 yang menahan energi surya di atmosfir, sehingga suhu atmosfir meningkat. Sektor industri memegang peranan terbesar dalam emisi karbon dioksida, sedangkan kontribusi sektor pertanian hanya kecil saja, bahkan pengembangan perkebunan kelapa sawit yang banyak di tentang oleh LSM di Eropa dan Amerika karena dianggap sebagai penyebab deforestasi dan merusak lingkungan hutan, pada aspek ekofisiologis ternyata membawa keuntungan karena kemampuan fiksasi CO2, kemampuan produksi O2 (183,2 ton/ha/th) dan biomassa (C) yang tinggi. (Sumber: Ditjenbun)
High ability in absorbing CO2 is really useful in reducing CO2 concentration in air as result of increasing climate change on earth. In nature, the increase of green house gas is encouraged by increasing CO2 emission that secure solar energy in the atmosphere, so the atmosphere is increasing. Industrial sector hold huge part in carbon dioxide emission, whereas contribution of agriculture sector is only little, even the development of oil palm estate has been resisted by non-governmental organization in Europe and America because it has been considered as the cause of deforestation and damaging forest environment, at Eco physiology aspect it indeed brings many advantages for its ability in CO2 fixation, ability in producing O2 (183.2 ton/ha/th) and high biomass (C). (Source: Directorate General of Plantation)
PTPN VII menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan, seperti kebijakan “zero waste” dengan memanfaatkan limbah sebagai pengganti energi fosil. Pemanfaatan limbah dari sisa produk berupa sabut dan cangkang (fibre) berguna sebagai bahan bakar penggerak power plant, menekan penggunaan bahan bakar fosil sehingga secara signifikan akan menurunkan emisi.
PTPN VII applies environmental friendly practices, such as “zero waste” by utilizing waste as fossil energy replacement. The utilization of waste in form of fiber and shells is used as power plant drive fuel, suppress the use of fossil fuel so significantly will decrease the emission.
Potensi Serapan CO2 Potential CO2 Uptake Rerata Serapan CO2 CO2 Average Consumption (Ton/Ha)
2013
2014
2015
2013
2014
2015
Karet
2,95
33.654
34.278
34.131
99.279
101.120
55.932
Kelapa Sawit
64,5
35.820
36.361
35.934
2.310.390
2.347.220
2.317.743
69.474
70.669
70.065
Komoditas Commodity
Total
Luas Areal Area Size (ha)
Total Serapan CO2 CO2 Total Absorption (Ton)
2.409.669 2.448.340 2.418.429
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
73
Program dan Biaya Lingkungan (G4-DMA)(G4-EN31) Environmental Program and Expenses (G4-DMA)(G4-EN31) Sepanjang tahun 2015, PTPN VII telah mengeluarkan biaya pengelolaan lingkungan sebesar Rp16,9 miliar meliputi biaya penyusunan dokumen lingkungan, pengelolaan dan pengolahan limbah, kegiatan analisa, kegiatan PROPER dan aktivitas pemantauan lingkungan dengan rincian per komoditas sebagai berikut:
During 2015, PTPN VII has incurred for environmental management amounted by Rp16.9 billion consist of environmental document drafting cost, waste management and processing, analysis activities, PROPER activities and environmental monitoring activities with details per commodity are as follow:
Biaya Pengelolaan Lingkungan (Rp) Environmental management cost (Rp) Komoditas Commodity
∑ Pabrik ∑ of Mill
Realisasi Biaya Cost Realization 2013
2014
2015
7
6.218.289.000
11.180.509.968
12.366.858.331
10
3.557.110.000
3.221.227.900
8.331.843.341
Gula/Sugar
2
1.380.491.000
1.598.607.896
1.079.873.024
Teh/Tea
1
260.076.000
154.526.107
121.791.981
20
11.415.966.000
16.154.871.871
16.900.366.677
Sawit/Palm Karet/Rubber
Total
KINERJA EKONOMI
Economic Performance
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
PTPN VII mewujudkan tanggung jawab di bidang ekonomi melalui nilai ekonomi yang didistribusikan kepada pemangku kepentingan serta kontribusinya dalam menggerakkan perekonomian daerah. PTPN VII realizes its responsibility in economic by distributing economic value to stakeholders as well as its contribution in encouraging regional economic.
Memberi Manfaat Sosial Ekonomi Providing Social Economic Benefits
Sebagai perusahaan agribisnis yang wilayah kerjanya menyebar di provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, PTPN VII berperan untuk memelihara kepentingan pemangku kepentingan dengan memberikan manfaat ekonomi seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan. Mekanisme penyampaian manfaat ekonomi adalah melalui distribusi nilai ekonomi kepada pemangku kepentingan yang jumlahnya berfluktuasi sesuai dengan perkembangan kinerja perusahaan. Pada tahun 2015 kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan terkait penurunan harga jual komoditas global yang telah berlangsung selama lima tahun terakhir. Hal ini berdampak pada menurunnya nilai ekonomi yang didisribusikan Perusahaan kepada pemangku kepentingan. (G4-DMA)
As an agribusiness company which its work area is scattered in Lampung Province, South Sumatera, and Bengkulu, PTPN VII takes part to maintain stakeholders’ interest by providing widest economic benefits for stakeholders. Mechanism in presentation of economic benefits is through economic value distribution to stakeholders in fluctuating number based on company’s performance development. In 2015 company financial performance suffered a decrease relating to the decrease of global commodity selling price that has ongoing for the last five years. This was impacted on the decrease of economic value distributed by the Company to stakeholders. [G4-DMA]
76
Kinerja Ekonomi Economic Performance
Pada tahun 2015, Perusahaan meraih nilai penjualan bersih sebesar Rp4,43 triliun, turun 2% dibandingkan realisasi tahun 2014 yang mencapai Rp4,62 triliun. Seluruh penerimaan PTPN VII berasal dari kegiatan bisnis Perusahaan. Tidak ada penerimaan yang berasal dari bantuan finansial dari Pemerintah dan PTPN III sebagai Pemegang Saham Pengendali, baik dalam bentuk keringanan pajak, subsidi maupun suntikan pendanaan. PTPN VII memperoleh Penyertaan Modal Negara sebesar Rp175 miliar yang digunakan untuk program ketahanan pangan. (G4-EC1) (G4-EC4)
In 2015, the Company attained net sales revenue by Rp4.43 trillion, decreasing 2% compared to 2014 realization that reached Rp4.62 trillion. All PTPN VII revenues derive from Company business activities. There is no revenue originated from Government’s financial aid and from PTPN III as Controlling Shareholder, either in form of tax relief, subsidy or cash injection. PTPN VII received State Capital Participation in the amount of Rp175 billion used for Food Security program. (G4-EC1) (G4-EC4)
Kontribusi manfaat ekonomi langsung PTPN VII pada tahun 2015 antara lain diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, pelibatan masyarakat lokal sebagai karyawan Perusahaan, pelibatan masyarakat setempat dalam pengembangan plasma kelapa sawit dan tebu rakyat, pengembangan lingkungan, pembayaran dividen kepada pemegang saham, pembayaran pajak kepada negara, dan pembayaran kompensasi untuk karyawan.
PTPN VII direct economic benefit contribution in 2015 was embodied in form of community empowerment and development, engagement of local community as Company’s employee, engagement of local community in the development of oil palm plasma and community cane, development of environment, dividend payment to shareholder, tax payment to state, and compensation payment to employee.
Berikut adalah tabel yang menyajikan data nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan pada tahun 2015.
Following is table presenting economic value data resulted and distributed in 2015.
Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikan (G4-EC1) Economic Value Received and Distributed (G4-EC1) Uraian Description
Nilai Ekonomi (Rp Ribu) Economic Values (Rp Thousand) 2012
2013
2014
2015
4,360,370,854
4,616,805,282
4,518,243,344
4,424,545,211
50,488,475
31,143,311
58,305,080
16,420,349
Pendapatan Bunga Interest revenue
3,404,694
6,663,251
5,294,934
7,142,704
Pendapatan (Rugi) selisih kurs Foreign Exchange Revenue
6,063,349
26,492,224
(8,740,517)
(18,805,277)
44,927,856
3,895,950
4,659,530
41,241,995
Nilai Ekonomi yang Diperoleh Economic Values Earned Pendapatan Komoditi Utama Main Commodity Revenue Penjualan non-komoditi utama Major non-commodity sales
Pendapatan Penjualan Aset Asset sales revenue Jumlah Nilai Ekonomi Total Economic Values
4,465,255,228
4,685,000,018
4,577,762,371
4,470,544,982
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
Uraian / Description
77
Nilai Ekonomi (Rp Ribu) / Economic Values (Rp Thousand) 2012
2013
2014
2015
3,431,129,966
3,585,067,738
3,965,363,318
3,103,680,692
629,424,359
628,310,803
728,841,471
839,427,435
Nilai Ekonomi Disistribusikan / Economic Values Distributed Biaya Operasional (HPP & beban operaisi tanpa biaya karyawan & CSR) Operating cost (COGS and operation cost withot cost for employees & CSR) Gaji Karyawan & Benefit Lainnya Employees salary & other benefit
Pembayaran Kepada Penyandang Dana / Payment for Investor Pembayaran Dividen / Dividen Payout
46,023,001
-
9,827,000
3,587,700
Pembayaran Bunga )* / Bank interest
366,135,795
466,579,926
594,126,617
423,124,209
69,618,365
50,002,254
28,858,009
179,401,335
7,462,642
2,270,837
1,038,584
302,753
Pengeluaran untuk pemerintah )** Government expenditure Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSR Community expenditure: PKBL & CSR Jumlah Nilai Ekonomi Didistribusikan Total Distributed Economic Values Nilai Ekonomi Ditahan Withheld Economic Values
5,207,790,021
5,484,050,669
5,328,054,999
4,549,524,123
47,726,838
126,097,391
(514,093,481)
90,725,410
Kontribusi Kepada Negara (G4-EC1) Contribution to State (G4-EC1)
PTPN VII memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak dan dividen. Pada tahun 2015, PTPN VII telah memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak kepada pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan nilai total sebesar Rp342,27 miliar. Rincian pembayaran pajak PTPN VII tahun 2012 sampai dengan 2015 adalah sebagai berikut:
PTPN VII contributes to state in form of tax payment and dividend payment. In 2015, PTPN VII has met its obligation as tax payer to government in accordance with applicable law and regulation with total Rp342.27 billion. Detail of PTPN VII tax payment from 2012 up to 2015 is following:
Tabel Pembayaran Pajak (Rp juta) Tax Payment Table (Rp million) Uraian / Description
2012
2013
2014
2015
PPh Pasal 21 / Income Tax Article 21
29.599
21.763
29.897
23.623
PPh Pasal 23 / Income Tax Article 23
14.600
20.392
18.051
18.290
PPh Badan / Income Tax Article 29
69.618
42.325
28.858
-
591.312
293.980
339.925
107.421
22.485
22.484
27.444
30.068
727.614
400.945
444.174
179.401
PPN Pajak Bumi dan Bangunan/ Land and Building Tax Jumlah Total
78
Kinerja Ekonomi Economic Performance
PTPN VII juga telah memenuhi kewajibannya kepada pemerintah selaku pemegang saham melalui pembayaran dividen. Pada tahun 2015 terdapat pembayaran dividen sesuai dengan hasil keputusan RUPS persetujuan dan pengesahan Laporan Keuangan tahun buku 2014 sebesar Rp3,59 miliar. Jumlah dividen yang diumumkan dan telah disetor ke kas negara pada tahun 2015 dibandingkan tahuntahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
50
PTPN VII has also met its obligation to the state who serves as the Shareholder through dividend payment. In 2015 the payment of dividend based on GMS approval and Financial Statement validation fiscal year 2014 is Rp3.59 billion. Number of dividend announced and has been paid to state treasury in 2015 compared to prior year are following:
46,023,001
40
Pembayaran Dividen (Rp juta) Dividend Payout (million)
30
20
9,827,000 10
0
3,587,700 -
2012
2013
2014
2015
Membina Hubungan Baik Dengan Mitra Kerja Establishing A Good Relationship with Partners Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah adanya suatu hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan para rekanan. Untuk itu, setiap pengurus Perusahaan dan karyawan perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing membina hubungan dan memberikan perhatian kepada para rekanan.
One of factors which affecting the business success is a good relationship and mutual benefit with partners. Therefore, every Company’s management and employees according to each tasks and responsibility maintain a good relationship and provide full attention to the partners.
Perusahaan memperlakukan rekanan/pemasok sebagai mitra kerja dan bukan sebagai objek untuk mengharapkan atau untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Perusahaan mempunyai kepentingan terhadap rekanan dalam hal penyediaan barang dan jasa yang berkesinambungan dengan kualitas dan harga yang menguntungka. Disisi lain, rekanan berkepentingan terhadap pemasokan barang dan jasa berkesinambungan dengan mendapatkan keuntungan yang layak.
The Company treats counterparts/suppliers as partners and not as object to expect or to obtain a personal benefit. The Company has an interest to partners in term of goods and service provision sustainably with benefiting quality and price. In the other hand, the partners have interest to goods and services supplies sustainably by gaining a decent benefit.
Perusahaan memberikan hak yang sama kepada setiap orang atau badan usaha untuk menjadi rekanan perusahaan bagi yang telah memenuhi
The Company gives equal rights to everyone or business entities to become the Company’s partners for those who has met the technical requirements
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
79
persyaratan teknis, administrasi, dan kualifikasi profesional yang ditetapkan perusahaan maupun persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat. Selain itu, sebagai syarat kerja sama, Perusahaan mewajibkan rekanan untuk mematuhi prinsip dan standar Kode Etik di antaranya: Ketenagakerjaan dan hak asasi manusia, termasuk pencegahan buruh anak dan tenaga kerja paksa, perlakuan yang adil, kebebasan berserikat dan kepatuhan terhadap peraturan; Praktik Kesehatan dan Keselamatan Kerja, termasuk rencana kesiapan darurat dan kebijakan keselamatan di tempat kerja; Kebijakan lingkungan, termasuk pencegahan polusi, manajemen limbah dan kepatuhan terhadap peraturan; Etika dan integritas, termasuk kebijakan pemanfaatan sumber mineral yang bebas konflik, praktik bisnis yang adil dan rahasia; dan Sistem manajemen, termasuk kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang, audit dan penilaian serta dokumentasi.
and administration set by the company or requirements set by the Local Government. In addition as term of cooperation, the Company requires the partners to obey Code of Conduct involving: Employment and Human Rights, including prevention of child labor and forced labor, equitable treatment, freedom of association, and obedience to regulation; Occupational Health and Safety practices, including emergency preparedness and safety policy in workplace; environmental policy, including pollution prevention, waste management and obedience to regulation; ethic and integrity, including policy of mineral resource utilization that free of conflict, a fair and confidential business practices; and Management system, including obedience to law and regulation, audit and assessment as well as documentation. (adjusted with regulation exist in PTPN VII).
Pada saat proses Pelelangan, Perusahaan memberi kesempatan yang sama kepada semua rekanan untuk mengikuti lelang atau tender atas pengadaan barang dan jasa, perawatan atau pembangunan fasilitas. Untuk itu, sejak pengumuman penawaran sampai dengan proses pelelangan atau tender harus dilakukan secara terbuka sesuai pedoman pengadaan barang dan jasa yang ditetapkan. (G4-12)
During the tender process, the Company provides equal opportunity for all partners to participate in the tender on goods and service procurement, facility refurbishment or construction. Therefore, start from the offering announcement until auction or tender process it should be held openly based on determined goods and service procurement guidance. (G4-12)
Kontribusi Kepada Pertumbuhan Ekonomi Daerah (G4-DMA) (G4-EC8) Contribution to Regional Economic Growth (G4-DMA) (G4-EC8) Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan yang wilayah kerjanya tersebar di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, keberadaan PTPN VII telah banyak memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi daerah. Pembangunan perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu beserta pabrik-pabrik pendukungnya mempunyai dampak ganda terhadap ekonomi wilayah, terutama dalam menciptakan kesempatan dan peluang kerja. Karena wilayah kerja PTPN VII umumnya berkembang di wilayah pedesaan, marginal, dan kadang terpencil, maka keberadaan unit-unit usaha PTPN VII mempunyai peran strategis dalam pengembangan wilayah pedesaan serta pertumbuhan wilayah setempat. Berkembangnya berbagai industri pendukung perkebunan, sektor jasa transportasi, konstruksi, bengkel, perdagangan, dan munculnya pasar-pasar tradisional di daerah permukiman dan pedesaan tidak terlepas dari multiplier effect pembangunan perkebunan di wilayah tersebut.
As a company engages in plantation which its work area is scattered in Lampung province, South Sumatera and Bengkulu, PTPN VII existence has gave many contribution to the growth of regional economic. Development of rubber, oil palm, tea and sugar cane estates as well as its supporting factories and mills have double impact on regional economic, particularly in creating work opportunity and chances. Since PTPN VII work area generally developed in rural, marginal, and sometimes remote area, then the existence of PTPN VII business units has strategic role in development of rural area and the growth of local area. Development of many plantation supporting industry, transportation sector, construction, workshop, trading, and emergence of traditional markets in housing area and rural is closely related with multiplier effect of plantation development in the area.
80
Kinerja Ekonomi Economic Performance
Selain itu, PTPN VII juga ikut berperan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), memelihara ketahanan pangan melalui produk CPO dan gula, dan ikut memberikan andil menyumbang devisa dari produk teh dan karet yang diekspor.
In addition, PTPN VII also takes part in improvement of Locally-Generated Revenue (LGR), maintains food security through CPO and sugar, and participates in providing foreign exchange from exported tea and rubber.
Kemitraan dengan Petani Plasma/Pihak III Partnership with Plasma and Third Party Farmers PTPN VII turut mengembangkan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dan program Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) kelapa sawit dengan total areal tahun 2015 seluas 23.868 ha. Selain itu, Perusahaan juga berpartisipasi dalam program pengembangan tebu rakyat dengan total areal tahun 2015 seluas 3.964 ha..
PTPN VII also develops Community Nucleus Estate (CNE) and Primary Cooperative Credit for Member (PCCM) palm oil with total area in 2015 covering 23,868 ha. In addition, the Company also participated in community sugarcane development program with total area in 2015 covering 3,964 ha.
PTPN VII telah melakukan upaya pemberdayaan potensi lokal berupa: 1. Pembinaan petani sekitar untuk mengembangkan usaha budidaya tanaman tebu dengan menjadi mitra (Petani Tebu Rakyat). 2. Menjadi avalis dalam penyaluran kredit Tebu Rakyat sehingga petani hanya dibebankan suku bunga 7,5 % (dibawah suku bunga pasar) dengan pinjaman Rp20.7 juta (PC) dan Rp15,1 juta (Ratun) perhektar. 3. Peningkatan kompetensi petani dengan mengirim pelatihan budidaya tebu dan studi banding ke perkebunan tebu di jawa. 4. Membantu sarana dan prasarana seperti jembatan dan perbaikan jalan dengan alat berat agar hasil produksi petani bisa terakomodasi dengan lancar ±900 HM/tahun (Rp450 juta/ tahun)
PTPN VII has performed an effort on local potential empowerment in form of: 1. Fostering local farmers to develop sugarcane cultivation by engaging them to be partners (Community Cane Farmers) 2. Becoming avalist in distribution of Community Cane credit so farmers are only imposed with interest by 7.5% (below market interest rate) with loan amounted to Rp20,7 million (PC) and Rp15.1 million (Ratun) per hectare. 3. Improvement of farmer competency by sending them to cane cultivation training and comparative study to sugarcane estate in Java. 4. Assisting facilities and infrastructure such as bridge and road repair with heavy equipment in order farmers’ production can be accommodated smoothly ±900 HM/year (Rp450 million/year)
PTPN VII juga memberikan pinjaman “pre financing” kepada petani dalam bentuk pupuk dan bibit untuk menjaga kualitas bibit dan ketepatan dalam waktu pemupukan. Penyaluran dana dari bank umum digunakan untuk biaya pengolahan lahan, pembelian pupuk, biaya perawatan tanaman dan TMA.
PTPN VII also provides “pre financing” to farmers in form of fertilizer and seeds to maintain seed quality and punctuality in fertilizer period. Fund distribution from public bank is used to finance land processing, fertilizer purchase, plant maintenance cost and TMA.
Program plasma tersebut telah \berhasil meningkatkan kualitas kesejahteraan petani plasma/ petani tebu rakyat. Petani umumnya sudah memiliki rumah permanen, alat-alat elektronik, komunikasi, sepeda motor, peternakan sapi/ayam, dan kolam ikan. mempunyai usaha –usaha (antara lain : tahu, tempe, makanan kecil, penjahit pakaian). Mereka juga mampu menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi di Bandar Lampung dan Pulau Jawa. (G4-EC8)
This plasma program has succeeded increasing plasma/community cane farmers’ prosperity quality. Generally farmers have had permanent house, electronics, communication gadget, bicycle, farms, and fish ponds, have businesses (such as: tofu, tempe, snacks, tailor). They also afford to pay their children school up to college in Bandar Lampung and Java island. (G4-EC8)
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
81
Perkembangan Luas Areal Plasma (ha) Plasma Area Development (ha) Uraian Description Plasma Kelapa Sawit Oil Palm Plasma Tebu Rakyat Community Sugarcane
2012
2013
2014
2015
23.868
23.868
23.868
23.868
4.439
3.947
4.202
3.964
PTPN VII melibatkan masyarakat sebagai mitra bisnis dalam memasok bahan baku karet, Tandan Buah Segar kelapa sawit dan tebu yang akan diolah di pabrik-pabrik milik PTPN VII. Pada tahun 2015, PTPN VII telah menerima pasokan bahan baku sebagai berikut: • Bahan baku karet sebesar 48.032 ton dari pihak III atau setara dengan Rp749,16 miliar yang telah dibayarkan Perusahaan kepada pihak III. • Tandan Buah Segar sebesar 475.899 ton dari petani plasma atau setara dengan Rp585,94 miliar yang telah dibayarkan Perusahaan kepada petani plasma. • Tebu Rakyat sebesar 275.359 ton atau setara dengan Rp 0 (nol) yang telah dibayarkan Perusahaan kepada Petani Tebu Rakyat. • Tebu Rakyat Bebas sebesar 256.336 ton atau setara dengan Rp137.92 miliar yang telah dibayarkan Perusahaan kepada Petani Tebu Rakyat Bebas. (G4-EC8)
PTPN VII involves the community as its business partner in supplying rubber raw materials, oil palm fresh fruit bunches and sugarcane that will be processed at PTPN VII’s mills. In 2015, PTPN VII has received raw material supply as follow: • •
• •
Rubber raw material of 48,032 tons from III parties or equal to Rp749.16 billion that has been paid by the Company to III Parties. Fresh fruit bunches of 475,899 ton of plasma farmers or equal to Rp585.94 miliar that has been paid by the Company to plasma farmers Community sugarcane 275,359 ton or equal to Rp 0 (nol) that has been paid by the Company to Community Sugarcane Farmers Independent Community Sugarcane of 256,336 ton or equal to Rp137,92 miliar that has been paid by the Company to Independent Community Sugar Cane farmers. (G4-EC8)
82
Kinerja Ekonomi Economic Performance
Transaksi Pembelian Bahan Baku Transaction of Raw Material Purchase Jenis Transaksi Type of Transaction
2012
2013
2014
2015
47.331
63.270
56.084
48.032
Pembelian TBS dari Plasma FFB purchase from Plasma
544.857
398.845
415.091
475.899
Pembelian Tebu Rakyat Community Sugarcane Purchase
321.662
294.684
320.949
275.359
Pembelian Tebu Rakyat Bebas Independent Community Sugarcane Purchase
168.215
242.843
237.891
256.366
1.236.001
1.358.601
1.046.206
749.156
726.954
536.023
668.936
585.943
5.275
4.093
0
0
82.621
108.706
80.529
137.923
Volume pembelian (ton) Purchase Volume (tons) Pembelian karet dari Pihak III Rubber Purchase from III Party
Nilai Pembelian (Rp ribu) Purchase Value (Rp thousand) Pembelian karet dari Pihak III Rubber Purchase from III Party Pembelian TBS dari Plasma FFB purchase from Plasma Pembelian Tebu Rakyat Community Sugarcane Purchase Pembelian Tebu Rakyat Bebas Independent Community Sugarcane Purchase
Transaksi Pembelian Bahan Baku Transaction of Raw Material Purchase Tahun giling Milling Year
Jml. Petani Number Farmers
Luas TR (ha) Width TR Area
Rendemen Extraction (%)
Produktivitas (Ton/ha) Productivity (Ton/ha)
Hablur (Ton/ha)
Harga gula/kg Sugar price/kg (Rp/kg)
Pendapatan bersih Net Income (Rp/ha)
2012
4.708
4.074,86
73,96
7,67
5,67
10.050
26.015.835
2013
5.082
3.617,95
77,37
7,28
5,63
8.500
21.685.635
2014
5.616
3.899,35
78,94
7,86
6,21
8.200
19.764.040
2015
5.440
3.964
69,47
7,53
5,23
8.762
23.936.292
Pendapatan Petani Plasma Kelapa Sawit Oil Palm Plasma Farmer Income Tahun giling Milling Year
2012
Luas Plasma Area of Plasma (ha)
Produktivitas (Ton/ha) Productivity (Ton/ha)
23.868
6,64
Rendemen Extraction (%)
CPO (Ton/ha)
20,28
2,75
Harga CPO/kg CPO Price/kg (Rp/kg) 6.645
Pendapatan bersih Net Income (Rp/ha) 16.277.951
2013
23.868
13,57
20,60
1,37
7.216
22.730.980
2014
23.868
7,70
20,11
1,55
8.263
12.416.642
2015
23.868
7,51
19,05
1,43
6.748
9.246.239
Laporan Keberlanjutan
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
Community Development (G4-SO1)
Laporan Keberlanjutan 2015
2015 Sustainability Report
83
84
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Economic Performance
Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (G4-SO1) Community Development (G4-SO1)
Wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara VII tersebar di tiga provinsi, yaitu Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu dengan latar belakang masyarakat yang beragam. Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemandirian serta peningkatan kompetensi wawasan masyarakat di sekitar perusahaan. Hal ini dilaksanakan secara sistematis dimulai dengan pemetaan kondisi sosial masyarakat (social mapping), identifikasi kebutuhan, pelatihan sampai dengan penerapan program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). (G4-DMA)
Working area of PTPN VII is scattered in three provinces, namely Lampung, South Sumatera and Bengkulu with various community background. Company has high commitment in order to able to provide positive contribution to the increase of community’s prosperity and autonomy as well as community’s insight competency in the vicinity of the Company. This is held systematically started by mapping social condition, needs identification, training up to implementation of community empowerment program through Company Social Responsibility. (G4-DMA)
Implementasi dari pelaksanaan program PKBL PTPN VII diwujudkan melalui program PTPN 7 Peduli yang terdiri dari program PTPN 7 Peduli Kemitraan, PTPN 7 Peduli Bencana Alam, PTPN 7 Peduli Pendidikan, PTPN 7 Peduli Kesehatan, PTPN 7 Peduli Pembangunan, PTPN 7 Peduli Keagamaan, dan PTPN 7 Peduli Lingkungan Alam. Berdasarkan hasil evaluasi program tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (G4-EC7)(G4-SO1)
Implementation of PTPN VII PCDP program is manifested through PTPN 7 Care comprising of PTPN 7 Partner Care, PTPN 7 Natural Disaster Care, PTPN 7 Education Care, PTPN 7 Health Care, PTPN 7 Development Care, PTPN 7 Religious Care, and PTPN 7 Natural Care. Based on result of evaluation those programs are well received by community, and provides positive impact for community. (G4-EC7) (G4-SO1)
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN PerMen/09/ MBU/07/2015 pasal 8, sumber dana Program Kemitraan dan Program BL berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam
Based on Minister of SOE Regulation PerMen/09/ MBU/07/2015 article 8, fund source of Partnership program and Community Development program derived from net profit after tax allowance
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
85
RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya. Sesuai ketentuan tersebut, pada tahun 2015 PTPN VII telah mengalokasikan dana sebesar Rp358,8 juta untuk program kemitraan dan Rp358,8 juta untuk program bina lingkungan, berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak masing-masing sebesar 1%. PTPN VII juga menyalurkan dana Program Kemitraan yang berasal dari pengembalian pinjaman Mitra Binaan serta menyalurkan dana untuk program pemberdayaan masyarakat yang diperhitungkan sebagai komponen biaya Perusahaan.
stipulated in GMS/Minister of SOE Trustee Annual Report approval in the amount of 4% (four percent) of profit after tax of previous fiscal year. Based on above provision, in 2015 PTPN VII has allocated fund in the amount of Rp358.8 million for partnership program and Rp358.8 million for community development program, originated from net profit after tax allowance respectively by 1%. PTPN VII also distributes Partnership Program fund from loan repayment of Fostered Partner and distributes fund for community empowerment program which calculated as Company’s cost component.
Pada tahun 2015 PTPN VII mengeluarkan biaya total sebesar Rp11,79 miliar untuk pelaksanaan kegiatankegiatan CSR-nya.
In 2015 PTPN VII published total cost amounted to Rp11.79 billion for implementation of its CSR activities.
Program Kemitraan (G4-EC7)(G4-EC8) Partnership Program (G4-EC7) (G4-EC8)
Program kemitraan diwujudkan melalui PTPN 7 Peduli Kemitraan. Program kemitraan yang dilaksanakan PTPN VII berpegang pada beberapa kebijakan, yaitu: 1. Program Kemitraan difokuskan pada pemberian pinjaman modal kerja/ pemberdayaan usaha kecil, khususnya pada kegiatan sektor Industri, Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara sendiri maupun kelompok (Pola Clustering). 2. Fokus pada pola cluster-cluster UKM terutama di Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan. 3. Pembentukan Desa-Desa Binaan di sekitar Unit Usaha sehingga akan menjadi pagar sosial bagi Unit Usaha. 4. Pemetaan Kebutuhan Stakeholder. 5. Program Sinergi BUMN dalam hal kerjasama penyaluran Program Kemitraan untuk Petani TR.
Partnership program is realized through PTPN 7 Partnership Care. Partnership program held by PTPN VII is referred to several policies, including:
Program kemitraan diwujudkan dalam bentuk pinjaman dan pembinaan/hibah. Selama tahun 2015, dana pinjaman yang dikucurkan mencapai Rp10,88 miliar untuk 1.125 Mitra Binaan (MB), dan dana hibah mencapai Rp33,35 juta. Penyaluran dana pinjaman dilakukan untuk mitra binaan Usaha Kecil Menengah, Kelompok Tani dan Koperasi di Propinsi Lampung (11 Kab/kota), Propinsi Sumatera Selatan (5 Kab) dan Propinsi Bengkulu (5 Kab). Dengan
Partnership program is realized in form of loan and granting/counseling. In 2015, loan fund incurred reached Rp10.88 billion for 1,125 Fostered Partners (FP), and grants fund reached Rp33.35 million. Distribution of loan fund was conducted for Small Medium Enterprises, Farmers Group and Cooperative as PTPN VII’s fostered partners in Province of Lampung (11 Districts/cities), South Sumatera Province (5 Districts) and Bengkulu Province (5
1. Partnership program focuses on granting of work capital loan/small enterprise empowerment, specifically at Industrial, Trading, Fishery, Plantation, Agriculture, Service and other business sectors either independently or in group (Clustering Pattern). 2. Focusing on SME clusters pattern specifically in Agriculture, Husbandry, Fishery, and Plantation Sectors. 3. Forming Fostered Villages in the vicinity of Business Unit which it will become social fence for Business Units. 4. Mapping of Stakeholders’ Needs. 5. SOE Synergy Program in context of cooperation of Partnership Program distribution for TR farmers.
86
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Economic Performance
demikian, sampai dengan tahun 2015 penyaluran dana ke tiga propinsi tersebut telah menjangkau di 28 Kab/kota, dengan jumlah dana tersalur mencapai Rp92,73 miliar, dengan jumlah mitra binaan mencapai 11.157 MB.
Districts). Therefore up to 2015 fund distribution to these three provinces has been covering 28 districts/ cities, with total distributed fund reached Rp92.73 billion, with total FP reached 11,157 FP.
PTPN VII secara berkesinambungan telah menyalurkan dana pinjaman PK dalam bentuk pengembangan kluster-ulster usaha, di antaranya: • Mengembangkan kluster pertanian budidaya jagung, padi dan ubi kayu dan budidaya cabe di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Pringsewu dan Tulang Bawang. Cluster peternakan domba/kambing dan sapi di Kabupaten Lampung Selatan dan Tanggamus. • Mengembangkan kluster industri kerupuk/ kemplang di sekitar Unit Usaha Cinta Manis, Kec. Tanjung Batu, Kab. Ogan Ilir.
PTPN VII sustainably has distributed Partnership Program loan fund in form of development of business clusters, involving: • Developing agriculture cluster in corn, rice and cassava cultivation in South Lampung, East Lampung, Pringsewu and Tulang Bawang Districts. Lambs/goats and cattle husbandry cluster in South Lampung and Tanggamus District. • Developing chips/kemplang cluster in the vicinity of Cinta Manis BU, Tanjung Batu Sub District, Ogan Ilir District.
Kinerja Program Kemitraan PTPN 7 diukur berdasarkan acuan Surat Keputusan Menteri BUMN RI No. KEP-100/MB/2002 tanggal 4 Juni 2002. Kinerja efektivitas penyaluran tahun 2015 mencapai 96,47.%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 96,10%. Demikian pula kolektibiltas pengembalian tahun 2015 juga meningkat, yakni dari 85,85% di tahun 2014 menjadi 87,05% di tahun 2015..
PTPN 7 Partnership Program performance is measured based o Minister of SOE RI Decree No. KEP-100/MB/2002 dated 4 June 2002. Performance of distribution effectiveness in 2015 reached 96,47.%,, having an increase compared to 2014 which reached 96.10%. Similarly 2015 collectability was also increasing, namely form 85.85% in 2014 into 87,05% in 2015.
PTPN VII juga melaksanakan program pembinaan berupa Pelatihan Manajamen Usaha Kecil yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan Mitra Binaan.
PTPN VII also carries out development program in form of Small Enterprise Management Training which aims to add FP’s insight and knowledge
Program Bina Lingkungan (G4-EC7) (G4-EC8) Community Development Program (G4-EC7) (G4-EC8) Program Bina Lingkungan (BL) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kerja Perusahaan. Program bina lingkungan diwujudkan dalam bentuk:
Community Development Program is aimed to improve community welfare in the vicinity of Company’s working area. This program is realized in form of:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
PTPN 7 Peduli Bencana Alam PTPN 7 Peduli Pendidikan PTPN 7 Peduli Kesehatan PTPN 7 Peduli Pembangunan PTPN 7 Peduli Keagamaan PTPN 7 Peduli Lingkungan Alam
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN PerMen/09/ MBU/07/2015 pasal 8, sumber dana Program BL berasal dari penyisihan laba bersih setelah pajak. Sesuai ketentuan tersebut, pada tahun 2015 PTPN VII telah mengalokasikan dana sebesar Rp358,8 juta
PTPN 7 Natural Disaster Care PTPN 7 Education Care PTPN 7 Health Care PTPN 7 Development Care PTPN 7 Religious Care PTPN 7 Nature Care
Based on Minister of SOE Regulation PerMen/09/ MBU/07/2015 article 8, CDP source of fund is originated from net profit after tax allowance. Based on above provision, in 2015 PTPN VII has allocated fund in the amount of Rp358.8 million
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
87
untuk program bina lingkungan. Selain itu, PTPN VII juga mengalokasikan dana bina lingkungan yang diperhitungkan sebagai biaya perusahaan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 74 UU No. 40 tahun 2007 yang menyatakan bahwa Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan.
for community development program. In addition. PTPN VII also allocated community development fund which calculated as company’s expenses. This is pursuant to provision of Article 74 Law No. 40 year 2007 stating that Company that run its business in field of and/or related to natural resources obligates to carry out Social ad Environmental Responsibility, which budgeted and calculated as Company expenses.
Selama tahun 2015, PTPN VII telah menyalurkan dana total Program Bina Lingkungan sebesar Rp271,69 juta, dengan sumber dana berasal dari penyisihan laba setelah pajak dan biaya Perseroan. Total dana tersalur sampai dengan tahun 2015 mencapai Rp48,1 miliar. Alokasi dana terbesar untuk sektor pengembangan sarana dan prasarana umum.
During 2015, PTPN VII has distributed total fund Community Development Program in the amount of Rp271,69 million, with fund source derived from allowance of profit after tax and Company’s expenses. Total distributed fund up to 2015 reached Rp48.1 billion. Largest fund allocation was for public facilities and infrastructures.
Program PTPN 7 Peduli Pendidikan antara lain diwujudkan dalam bentuk distribusi bantuan untuk pemberian makanan tambahan, beasiswa, bantuan buku bacaan sekolah, santunan kepada anak yatim, kunjungan lapangan pelajar/mahasiswa ke unit kerja, bimbingan dan fasilitas penelitian mahasiswa, serta bantuan perlengkapan sarana belajar mengajar (meubeler). PTPN VII juga berperan dalam Program Siswa Mengenal Nusantara yang digagas Kementerian BUMN, serta berpartisipasi dalam pemberian bantuan peralatan laboratorium kepada 17 SMK
PTPN 7 Education Care, among others, is realized in form of aid distribution for additional meal, scholarship, books aid, donations for orphans, and student field visit to working unit, counseling and facilitating student research, as well as learning facilities. PTPN VII also takes part in Student Learns Nusantara Program initiated by Ministry of SOE, as well as participated in granting of laboratory equipment aid to 17 Vocational Schools.
Melalui Yayasan Pendidikan PG Bungamayang yang didirikan sejak tahun 1986, Perusahaan membantu meningkatkan dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah/fasilitas belajar mulai dari Paud hingga SMP. Yayasan juga menyediakan sekolah gratis bagi masyarakat yang tidak mampu. Pada tahun 2015, sebanyak 21 siswa SD dan 58 siswa SMP mendapatkan kesempatan sekolah gratis di SD dan SMP Yayasan PG Bungamayang. Selain itu, Yayasan juga menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, membantu biaya operasional pendidikan (TK, SD, SMP) sebesar Rp250 juta tiap tahun, melaksanakan pemeliharaan fasilitas pendidikan berupa gedung dan perumahan guru, dan mengadakan kerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten untuk penyediaan guru pengajar.
Through SM Bungamayang Education Foundation established since 1986, Company helps improving education world by establishing learning school/ facilities started from Early Childhood Education up to Junior High School. Foundation also provides free school for underprivileged. In 2015, amounted 21 Elementary School’s students and 58 Junior High School’s students received free school opportunity in ES and JHS belong to SM Bungamayang Foundation. Moreover, Foundation provided scholarship for student with excellent achievement, helped education operational cost (Kindergarten, Elementary School, Junior High School) amounted to Rp250 million every year, carried out maintenance on education facilities such as building and teacher’s house, and established cooperation with District Education Department to provide teachers.
88
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Economic Performance
Yayasan Pendidikan PG Bungamayang SM Bungamayang Education Foundation
Yayasan Pendidikan PG Bungamayang menyediakan fasilitas pendidikan untuk masyarakat umum mulai dari TK, SD dan SMP dengan status “disamakan” . Yayasan yang berdiri sejak tahun 1986 ini memiliki luas lahan ±32.500 m2 dengan 30 ruang kelas, 45 orang guru pengajar dan 874 orang siswa.
SM Bungamayang Education Foundation provides education facilities for public started from Kindergarten, Elementary School, and Junior High School with “equalized” status. This Foundation established over ±32.500 m2 land since 1986 has 30 classrooms, 45 teachers and 874 students.
Sekolah memiliki fasilitas pendukung berupa: Laboratorium Komputer, Labioratorium multimedia, Laboratorium Bahasa, Laboratorium IPA, perpustakaan, Lapangan Basket, Lapangan Sepak Bola, Perangkat Drum Band, Tenis meja, Studio Musik, Play ground untuk siswa TK, Internet Gratis (Wi-Fi). Hingga tahun 2015, sekolah telah meluluskan 8.661 orang siswa.
The school has auxiliary facilities such as: Computer Lab, Multimedia Lab, Language Lab, Science Lab, Library, Basketball Field, Football Field, Drum Band, Table Tennis, Music Studio, Play Ground for Kindergarten, Free Wi-Fi. Up to 2015, the school has graduated 8,661 students.
Program PTPN 7 Peduli Pembangunan diwujudkan dalam bentuk perbaikan sektor sarana dan prasarana umum sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar unit kerja wilayah PTPN VII. Beberapa perbaikan infrastruktur dan pembangunan sarana dan prasarana yang telah dilakukan PTPN VII antara lain di wilayah Unit Padang Ratu melaksanakan perbaikan jalan di Kampung Kota Baru, Kecamatan Padang Ratu dan Kampung Sukawaringin, Kecamatan Bangunrejo, Lampung Tengah, demikian juga Distrik Bungamayang membantu perbaikan jalan Bernah-Kalicinta. Untuk fasilitas umum lainnya adalah pembangunan 1 (satu) Unit MCK di Arena Bumi Perkemahan Kwarda Lampung, pembuatan
PTPN 7 Development Care Program is realized in form of maintenance and repair of public facilities and infrastructures based on community’s needs in surrounding PTPN VII working unit. Several infrastructure refurbishments and development of facilities and infrastructures have been conducted by PTPN VII in 2015 were: in Padang Ratu Unit area conducted refurbishment on road in Kampung Kota Baru, Padang Ratu subdistrict and Kampung Sukawaringin, Bangunrejo District, Central Lampung, likewise Bungamayang District assisted road maintenance of Bernah-Kalicinta. For other public facilities was construction of 1 (one) public toilet in Fajar Bulan village, Mulyosari Village, Way
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
89
1 Unit MCK di Dusun Fajar Bulan, Desa Mulyosari, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran yang merupakan Desa Binaan BEM UNILA. Bantuan MCK juga diberikan untuk masyarakat Desa Teluk Kijing I, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin masingmasing 1 (satu) Unit di Dusun 1 dan Dusun 4. Untuk wilayah Kabupaten Muara Enim sarana/prasarana umum yang diberikan adalah bantuan pembuatan 2 (dua) Unit Sumur Bor dan 2 (dua) Unit Kamar Mandi dan WC di Dusun Sungai Luar & Desa Gunung Megang Dalam, Kecamatan Gunung Megang.
Ratai sub district, Pesawaran District which was a Fostered Village of BEM UNILA. Public toilet aid was also given to Teluk Kijing I village, Lais sub district, Musi Banyuasin district respectively by 1 (one) unit in sub village 1 and sub village 4. For Mara Enim district area public infrastructure/facilities given was construction of 2 (two) bore wells and 2 (two) unit public toilet in Sungai Luar sub village and Gunung Megang Dalam village, Gunung Megang sub district.
PTPN VII bersama dengan PT Waskita Karya dan PT Airnav berperan dalam kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri, antara lain diwujudkan dalam bentuk penyediaan air bersih dan bedah rumah untuk 45 veteran pejuang.
PTPN VII together with PT Waskita Karya and PT Airnav took part in SOE Ready for Country activities, manifested in form of clean water provision and house refurbishment for 45 veterans.
Program PTPN 7 Peduli Kesehatan diwujudkan dalam bentuk kegiatan donor darah secara rutin. Untuk ketiga kalinya PTPN VII menerima penghargaan sebagai Kelompok Donor Terbaik kategori Instansi BUMN dari Unit Transfusi Darah pembina Provinsi Lampung. PTPN VII juga aktif melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat sekitar unit kerja, mengadakan lomba bayi sehat sekaligus memberikan edukasi yang lebih baik kepada para ibu tentang seluk- beluk perawatan tumbuhkembang anak, mengadakan pemeriksaan dan pengobatan umum.
PTPN 7 Health Care Program is manifested in form of routine blood donor activities. For the third times PTPN VII received award as The Best Donor Group category SOE Institution from Blood Transfusion Unit Province of Lampung. PTPN VII also actively conducts health education to community surrounding working unit, holds healthy baby contest and provides better education to mothers regarding child development, holds public examination and medication.
Kegiatan lain dalam membantu masyarakat yang tidak mampu diaksanakan dalam kegiatan pasar murah gula bersama Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk masyarakat wilayah Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung dan Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, selanjutnya kegiatan bersama Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang untuk masyarakat wilayah Kampung Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kampung Tri Makmur Jaya, Kecamatan Menggala Timur, Kampung Balai Murni Jaya, Kecamatan Banjar Baru. Sedangkan untuk wilayah Sumatera Selatan pelaksanaan kegiatan pasar murah dilaksanakan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palembang masing-masing diwilayah Kecamatan Ilir Barat II, Halaman Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Halaman Sepak Bola SMA PGRI VII, Kecamatan Sako Kenten dan Kertapati/Plaju.
Other activities in assisting underprivileged was held in form of low cost sugar market together with South Lampung District Government for Karang anyar village, Jati Agung sub district and Pasuruan village, Pengengahan sub district, hereafter activities with Tulang Bawang District government for community of Tri Tunggal jaya village, Banjar Agung sub district, Tri Makmur Jaya village, Menggala Timur sub district, Balai Murni Jaya village, Banjar Baru sub district. Where as for South Sumatera sub district the implementation of low cost market was held in cooperation with Palembang city government repectively in Ilir Barat II sub district, South Sumatera Governor Office yard, High School PGRI II football yard, Sako Kenten and Kertapati/Plaju sub district.
90
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Economic Performance
Testimoni Testimony
Hj. Asniarti (Pengrajin Kain Besurek) Khas Provinsi Bengkulu Hj. Asniarti (Besurek Fabric Craftsmen) Special Handicraft from Bengkulu Province
Bengkulu mempunyai produk warisan budaya berbentuk batik yang dikenal dengan nama kain besurek. Proses pembuatannya sama dengan proses pembuatan kain batik khas Jawa. Namun memang berbeda dari segi motif maupun warna.
Bengkulu has cultural heritage product in form of batik known as besurek fabric. The making process is similar with the making process of batik fabric from Java. But it has different motive and color.
Salah satu perajin kain besurek Bengkulu yang hingga kini bertahan dengan kegiatan melukis langsung (batik tulis) itu adalah Hajjah Asniarti. Awalnya yang ia buat hanya kain ukuran satu meter yang dipakai sebagai ikat kepala. Selanjutnya membatik kain yang ukurannya 2 meteran yang bisa dibikin baju. Dengan berbagai inovasi akhirnya motif kaligrafi Arab dikembangkan menjadi ragam hiasan. Untuk bahan baku, kata Asniarti, diperoleh dari Jawa, baik kain maupun semua bahan untuk membatik. “Karena hanya di Jawa yang menjual bahan baku batik ,” katanya.
One of Bengkulu besurek craftsman who survive up to date with her direct painting activity is Hajjah Asniarti. At the beginning she only made one meter fabric used as headband. Thereafter she paints batik on 2 meter fabric used as cloth. With various innovations she finally made Arabic calligraphy developed into many ornaments. For raw material, Asniarti said, obtained from Java, either for the fabric or all material for processing the batik. “Because only Java that sells batik raw material.” He said.
Pada tahun 2005, Asniarti mendapat pinjaman modal dari PTPN VII. Hingga saat ini Hj. Asniarti sudah tiga kali mendapatkan pinjaman modal dari PTPN VII. Untuk yang ketiga, ia mendapatkan Rp30.000.000,00. Dia mengaku mendapat banyak keuntungan dengan menjadi mitra binaan PTPN VII. Selain mendapat pinjaman modal, Asniarti pernah juga ikut pelatihan manajemen usaha.
In 2005, Asniarti received loan capital from PTPN VII. Up to date Hj. Asniarty already received three times loan capital from PTPN VII. For the third times, she received Rp30,000,000.00. She admitted that she got many benefits by joining PTPN VII as its fostered partner. Beside received capital loan, Asniarti was also once attending business management training.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
91
Produksi batik tulisnya juga sering diikutsertakan dalam pameran yang diselenggarakan di Lampung, Jakarta, Bandung dan kota-kota lainnya. “Dengan diikutkan dalam pameran di berbagai daerah itu, saya dapat mempromosikan kain besurek ini ke berbagai daerah,” katanya.
Her handmade batik production also often engages in many exhibitions held in Lampung, Jakarta, Bandung and other cities. “By engaging in exhibitions in many regions, i can promote this besurek fabric to other regions,” she said.
Dia juga bersyukur dengan usaha kerajinan batik khas Bengkulu tersebut ekonomi rumah tangganya mengalami peningkatan sehingga dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi. Ia juga memiliki anak asuh perajin yang kehidupan dan ekonominya terus membaik.
She also grateful that her Bengkulu batik handicraft business can grow her household economic so she can pay for her children school fees up to college degree. She also has fostered craftsmen whose life and economic get better.
Bahkan, demi mengurusi usaha batik tulis itu, Asniarti berani mengajukan pensiun dini dari PNS. Dia pun mendapatkan sejumlah penghargaan, antara lain sebagai juara pada Pameran Produksi 50 Tahun Indonesia di Jakarta, penghargaan Upakarti dari Presiden Soeharto, dan penghargaan Gugus Kendali Mutu Industri Kecil tingkat Nasional. Kini Asniarti membuka konter kain besurek di rumahnya di Jl. W.R Supratman No.37 Bengkulu.
In fact, just for managing this handmade batik business, Asniarti was dared to ask early retirement from civil servants. She also received numbers of awards, including champion at 50 years Indonesia Production Exhibition in Jakarta, Upakarti award from President Soeharto, and Small Industry Control Group award at National level. Nowadays Asniarti opened besurek shop in her house on Jl. W.R. Supratman no. 37 Bengkulu.
Program Pengembangan Masyarakat [G4-EC7, G4-EC8, G4-SO1] Community Development Program [G4-EC7, G4-EC8, G4-SO1] Wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara VII tersebar di tiga provinsi, yaitu Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu dengan latar belakang masyarakat yang beragam. Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi agar dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemandirian serta peningkatan kompetensi wawasan masyarakat di sekitar perusahaan. Hal ini dilaksanakan secara sistematis dimulai dengan pemetaan kondisi sosial masyarakat (social mapping), identifikasi kebutuhan, pelatihan sampai dengan penerapan program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). (G4-DMA)
PTPN VII work area are scattered in three provinces, namely Lampung, South Sumatera and Bengkulu with various community background. The company has high commitment in order to be able to provide a positive contribution to improvement of welfare and independency as well as improvement of community insight competency in the vicinity of the company. This is held systematically started with social mapping, needs identification, training up to community empowerment program implementation through CSR. (G4-DMA)
Perusahaan bersama dengan Distrik dan unitunit kerjanya telah melaksanakan program pengembangan masyarakat secara berkelanjutan dengan tetap memperhatikan keanekaragaman hayati. Di wilayah distrik Bungamayang, prioritas program ditujukan pada kelompok masyarakat yang rentan terhadap masalah sosial, yaitu petani penggarap/buruh tani, dan masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Dari hasil mapping/ pemetaan di lingkungan masyarakat setempat, Distrik Bungamayang melaksanakan rencana strategis sebagai berikut:
Company together with its Districts and working units has carried out community development program sustainably by remaining paying attention on biodiversity. In Bungamayang district, program priority is aimed to community who susceptible on social issues, such as peasants, sharecroppers, and people who does not have permanent job. From mapping result in local community, Bungamayang District carried out strategic plan as follow:
92
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Economic Performance
1. Bidang Usaha Tani • Pembinaan kepada petani dengan membentuk Kelompok Tani Tebu Rakyat. • Mengirim petani Tebu Rakyat untuk studi banding ke pulau jawa dalam hal peningkatan produktivitas. 2. Penyediaan lapangan kerja 3. Pembinaan melalui pemberian kegiatan pelatihan yang bersifat meningkatkan keterampilan usaha dan menciptakan peluang kerja dan usaha. 4. Bantuan untuk masyarakat sekitar seperti sumur bor pembuatan, saluran air dengan memperbaiki jembatan di sekitar desa-desa penyangga sebagai upaya pelestarian air dan membuka akses jalan sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan perekonomian serta kehidupan sosial. 5. Melakukan pembinaan dan monitoring pelaksanaan kegiatan kepada masyarakat penerima bantuan modal usaha secara berkesinambungan. 6. Pemberian tambahan bantuan modal usaha sebagai pemicu untuk pengembangan usaha yang sudah berjalan.
1. Agriculture • Farmers development by establishing Community Sugarcane Farmers Group • Send Community Sugarcane farmers for comparative study to Java island to improve productivity 2. Employments provision 3. Skill development through training activities to enhance business skill and creates work and business opportunity
Melalui program pengembangan masyarakat, distrik Bungamayang membantu meningkatkan kemandirian masyarakat sekitar dengan memberikan penyuluhan dan pinjaman dana untuk mengembangkan usaha bidang pertanian dan peternakan seperti pengelolaan Budidaya Lele, Apotik Hidup dan Sayur Mayur. Perusahaan juga telah memberikan bantuan berupa pinjaman kepada setiap kelompok usaha (bengkel sepeda motor, wartel, balai pengobatan dan foto copy) sehingga dapat meningkatkan tata ekonomi masyarakat sekitar perusahaan dengan munculnya usaha baru dan berdirinya toko-toko baru di sekitar perusahaan.
Through community development program, Bungamayang District has helped increasing community autonomy by providing counseling and fund loan to develop agriculture and husbandry business such as management of Catfish, Natural Pharmacological Remedies and Vegetables. Company has also provided aids in form of loan to every business group (motorcycle workshop, telecommunication shop, medication center and photocopy) so it can improve community economic by generating new business and establishes new shops in the vicinity of the company.
4. Aid for surrounding community such as making of artesian wells, drains by repairing bridge in the vicinity of supporting villages as an attempt of water reservoir and open road access as supporting facilities to improve social economic and life. 5. Developing community as receiver of capital loan and monitoring activities execution sustainably. 6. Granting of additional loan capital as a trigger for ongoing business development.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
93
SURYADI HIFNI Umur 53 tahun, Koordinator Kelompok Tani di Desa Bandarejo, Bungamayang Age 53 years old, Coordinator of Farmer Group in Bandarejo Village, Bungamayang
Suryadi mengikuti program Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) di Distrik Bungamayang sejak tahun 2004. Ia berkisah tentang awalnya mengikuti program TRI, “Saya tertarik mengikuti program ini karena pihak perusahaan transparan dalam memperhitungkan biaya pengolahan dan hasil panennya.”
Suryadi involves in Intensification Public Cane in Bungamayang District since 2004. He told about how he joined IPC program, “I was interesting in following this program, since the company transparently calculating processing and harvest cost.”
Ia menambahkan, “Saya semakin mantap menanam tebu karena perusahaan memberikan bantuan subsidi paket dan kami juga diberi pembinaan cara bertanam tebu yang baik. Dibandingkan dengan komoditas lain seperti singkong, karet dan sawit harga gula relatif lebih stabil, komoditas ini lebih menjanjikan. Produktifitas lahan saya 80 ton per hektar, saya dapat untung Rp15 juta per hektar.”
He added, “I was more stand firm in planting cane because the company gave subsidy air and we also given counseling regarding a good way to plant a cane. Compared to other commodity such cassava, rubber and oil palm, sugar price relatively stable, this commodity is much more promising. Productivity of my land is about 80 ton per hectare, i get profit Rp15 million per hectare.”
Keuntungan bertanam tebu tidak hanya dirasakan oleh Suryadi saja, tetapi juga oleh masyarakat sekitarnya. “Program ini dapat menggerakkan perekonomian masyarakat sehingga bisa mengurangi kejahatan, pengangguran, meningkatkan taraf hidup dan perusahaan juga peduli dengan membantu memperbaiki jalan-jalan di desa,” katanya.
The benefit in planting sugar cane is not just perceived by Suryadi, but also surrounding communities. “This program can grow community’s economic so it can reduce crime, unemployment, increasing standard of living and the company also cares by helping fixing roads in our village.” He said.
Suryadi juga menerima fasilitas paket kredit dari Bank Pemerintah melalui program ini. Sebagai Koordinator Kelompok Tani ia berharap agar petani dapat difasilitasi pinjaman dengan bunga yang lebih rendah dengan persyaratan kredit diperlunak sehingga lebih banyak lagi petani yang tertarik untuk menanam tebu.
Suryadi also receives credit package facility from Government Bank through this program. As Coordinator of Farmer Group he wishes that the farmers can be facilitated in gaining loan with lower interest with more softened requirements so more farmers interested in joining to plant sugar cane.
94
Tannggung Jawab Atas Produk Responsibility for Product
TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUK
Responsibility For Product
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
95
Tanggung Jawab Atas Produk Responsibility For Product
Pelanggan merupakan stakeholder yang sangat penting bagi perusahaan. Pelanggan sebagai mitra strategis memungkinkan perusahaan dapat tumbuh dan berkembang. Menyadari pentingnya peran pelanggan bagi keberlangsungan perusahaan, maka setiap insan PTPN VII harus memiliki perilaku unggul agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. PTPN VII mengupayakan penyempurnaan secara terus menerus manajemen operasional yang unggul sehingga mampu menghasilkan produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), persyaratan keamanan pangan dan persyaratan lainnya yang ditetapkan pelanggan, untuk memenuhi kepuasan pelanggan guna menjalin hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. (G4-DMA)
Customers are very important stakeholders for company. Customer as strategic partner is enabling the company to grow and develop. Realizing the importance role of customer for company’s sustainability, therefore every Company management and employee should have an excellent conduct in order to be able to provide best services to customer. PTPN VII attempts to seek continuous improvement its excellent operational management so it can produce product based on Indonesian National Standard (SNI), food safety requirements and other requirements set by customers, to meet customer satisfaction to establish mutual benefiting relationship. (G4-DMA)
Pelanggan utama PTPN VII adalah para trader dengan mekanisme penyampaian produk dan layanan utama mulai dari PTPN VII – Trader – Broker/ Pabrikan – End User. Untuk dapat memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan, PTPN VII memiliki persyaratan dan ekspektasi atas produk utama, layanan pendukung pelanggan dan operasi, yaitu tepat mutu, tepat jumlah, administrasi penjualan bisa selesai dengan tepat waktu. Selama periode pelaporan, tidak ada produk PTPN VII yang terkena sanksi larangan diperjualbelikan ataupun harus ditarik dari peredaran. (G4-PR6)
PTPN VII’s main customers are traders with mechanism of product delivery and major service start from PTPN VII – Trader – Broker/Manufactured – End User. To be able to fulfill customers’ expectation and satisfaction, PTPN VII has requirements and expectation on its major products, customer support service and operation, namely right in quality, right in quantity and sales administration can be completed right in time. During reporting period, there was no PTPN VII’s product that suffered a traded prohibition sanction or should be withdrawn from distribution. (G4-PR6)
Fokus pada pelanggan menjadi salah satu perspektif pada penilaian KPI PTPN VII. Pada tahun 2015 jumlah skor pencapaian KPI untuk perspektif fokus pada pelanggan tercapai 105% dari target KPI. Sejalan dengan tidak adanya klaim dari pelanggan di tahun 2015, tingkat kepuasan pelanggan dan indeks loyalitas pelanggan juga mengalami peningkatan. (G4-PR5)
Focus on customer becomes one of PTPN VII KPI assessment. In 2015 number of KPI achievement score for perspective focused on customers was achieved 105% from KPI target. In line with no claim available from customer in 2015, level of customer satisfaction and customer loyalty index were also increasing. (G4-PR5)
PTPN VII berkomitmen untuk meningkatkan sistem kerja dan kualitas pelayanannya kepada pelanggan. Selama periode pelaporan tidak terjadi pelanggaran terhadap ketentuan kontrak penjualan semua produk komoditas PTPN VII, tidak terjadi pelanggaran berupa penyebaran identitas pelanggan sesuai kontrak, tidak terjadi penghilangan data-data pelanggan yang telah tercatat pada sistem identifikasi pelanggan PTPN VII, tidak terjadi pelanggaran yang terjadi melalui media iklan, program promosi maupun sebagai sponsor. (G4-PR4) (G4-PR7) (G4-PR8)
PTPN VII commits to improve its working system and service quality to customer. During reporting period there was no violation occurred to sales contract provision of all PTPN VII commodity products, there was no violation in form of customer’s identity distribution based on contract, there was no customer’s data removal that has been recorded on PTPN VII customer identification system; there was no violation on advertiser media, promotion program or sponsor. (G4-PR4) (G4-PR7) (G4-PR8)
96
Tannggung Jawab Atas Produk Responsibility for Product
Menjaga Mutu Produk (G4-PR2) (G4-PR3)(G4-PR4) Maintaining Product Quality (G4-PR2) (G4-PR3)(G4-PR4) PTPN VII berupaya untuk menjaga mutu produk dengan meningkatkan quality assurance pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu di seluruh komoditas. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan mendapatkan produk dengan kualitas yang terjamin sehingga dapat mengeliminir keluhan maupun klaim pelanggan setelah produk diterima.
PTPN VII strives to maintain product quality by improving quality assurance on implementation of Quality Management System in all commodities. This is intended in order the customer receives product with guaranteed quality so it could eliminate complaint or claim from customer after the product received.
Untuk memastikan kesesuaian kualitas produk sesuai dengan kontrak, PTPN VII memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai mutu komoditas perusahaan pada saat penyerahan barang dengan terlebih dahulu melakukan analisa bersama yang dilakukan oleh surveyor independen, sehingga tidak ada hal-hal yang disembunyikan untuk mengelabui pelanggan. Demikian pula, kuantitas produk yang akan diserahkan juga dipersiapkan dengan benar mengacu kepada ketentuan yang tercantum dalam kontrak penjualan.
To ensure the product’s quality suitability accordance to the contract, PTPN VII provides correct, clear and honest information regarding the quality of company’s commodity during the goods submission by previously performs joint analysis carried out by independent surveyor, thus there is nothing to hide to deceive the customer. Likewise, the product quality that will be submitted is also prepared properly referring to provision listed on the sales contract.
Seluruh produk karet, gula, dan teh PTPN VII telah dilengkapi dengan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia). Khusus untuk produk gula, pada setiap karung gula kristal putih (GKP) yang dikeluarkan Pabrik Gula Bungamayang dan Pabrik Gula Cintamanis PTPN VII tertera label SNI. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan mutu dan perlindungan bagi masyarakat atas beredarnya produk GKP. Adanya label ini juga memberikan jaminan kualitas dan kepastian hukum bagi pelaku usaha yang melakukan kegiatan distribusi dan peredaran GKP, serta mempermudah penelusuran kembali dari kemungkinan terjadinya penyimpangan dan peredaran GKP. Untuk menerakan label SNI, pabrik gula harus memiliki Sertifikat Produk Pengguna Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) dan sebagai prasyarat harus menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP) ISO 22.000:2009 atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP) ISO 01-4521998 HACCP. Selain dilengkapi dengan sertifikat SNI, produk teh PTPN VII juga dilengkapi dengan izin Dinas Kesehatan sehingga memberikan jaminan kualitas dan keamanan bagi konsumen.
All PTPN VII’s rubber, sugar and tea products has been completed with SNI certification. Particularly for sugar product, on every white crystal sugar’s sack produced by SM Bungamayang and SM Cintamanis has been printed SNI label. This is intended to provide quality assurance and protection for community on WCS product. This label also gives quality assurance and legal certainty for business actors who conduct their distribution activity on WCS product, as well as facilitate retrace of possibility of violation and WCS distribution. To apply SNI label, sugar mill needs to have Product Certificate for SNI Sign User and as precondition it needs to apply Quality Management System ISO 9001:2008 or Food Security Management Standard ISO 22.000-2009 or Food Security Management Standard ISO 01-4521998 HACCP. Beside completed with SNI certificate, PTPN VII’s tea products is also completed with Health Department license so it provides quality assurance and security for customers.
Sebagai wujud implementasi Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII (SMTN7), PTPN VII telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen secara terintegrasi (satu sertifikat untuk beberapa Unit Kerja). Sertifikat terintegrasi tersebut untuk implementasi Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2004) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2008)
As manifestation of Integrated Management System of PTPN VII (IMSN7) implementation, PTPN VII has received Management System certificate integrally (one certificate for several Working Units). This integrated certificate is to implement Quality Management System (ISO 9001:2004) and Environment Management System (ISO 14001:2008)
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
97
dengan lingkup sertifikasi Kantor Direksi, Kantor Distrik, Unit Komoditas Gula, Unit Komoditas Karet dan Unit Komoditas Teh. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015, maka tahun 2015 PTPN VII telah mendaftarkan 3 unit komoditas kelapa sawit untuk proses sertifikasi ISPO, meliputi Unit Bekri, Betung dan Sungai Lengi. Dua Unit sedang dalam proses verifikasi berkas untuk proses rekomendasi penerbitan sertifikat, 1 Unit (Bekri) telah mendapatkan sertifikat.
with certification scope Head Office, District Office, Sugar Commodity Unit, Rubber Commodity Unit and Tea Commodity Unit. According to Minister of Agriculture Regulation number 11/Permentan/ OT.140/3/2015, then in 2015 PTPN VII has registered 3 oil palm commodity units for ISPO certification process, involving Bekri Unit, Betung Unit and Sungai Lengi Unit. Two Unit is currently in verification process of its documents for certificate issuance recommendation process. 1 unit (Bekri) has received certificate.
Khusus untuk teh, dalam upaya menciptakan produk yang memenuhi kriteria food grade, PTPN VII menerapkan teknologi dengan memperhatikan prinsip-prinsip hygieni yang didukung oleh peralatan full automatic processing. PTPN VII juga mendatangkan konsultan produk berpengalaman dari India sehingga mutu produk tetap terjaga dan bisa memenuhi selera dan kepuasan pelanggan.
Specifically for tea, in an effort to create a product that meet the food grade criteria, PTPN VII applies technology by noticing hygienic principles supported by full automatic processing. PTPN VII has also invited experienced product consultant from India hence the product quality can be maintained and able to meet customers’ taste and satisfaction.
Layanan Pengaduan (G4-PR8) Complaint Service (G4-PR8)
PTPN VII berupaya untuk selalu tanggap dalam pelayanan pelanggan, salah satunya adalah pengaduan (klaim) pembeli. Media yang digunakan untuk penyampaian pengaduan bisa melalui media telpon dan Fax di nomor 0721-705665/ 0721707353, email
[email protected]. Pengaduan atau keluhan melalui telpon diselesaikan paling lambat 2 hari. Pengaduan atau keluhan melalui surat diselesaikan paling lambat 2 bulan sesuai permasalahan. PTPN VII selalu mengevaluasi permasalahan pengaduan pelanggan dan memberikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak.
PTPN VII strives to always aware in consumer services, one of them are by providing buyer complaint (claim) media. Media used to convey the complaint are phone and fax at 0721-705665/0721-707353, email
[email protected]. Complaint by phone will be settled approximately 2 days. Complaint or claim by letter will be settled approximately 2 months based on the issues. PTPN VII always evaluates the customer complaint issues and provides the best solution for both parties.
Selama tahun 2015 terdapat 11 pengaduan, 10 di antaranya merupakan pengaduan terhadap produk karet dan 1 pengaduan produk teh. Sebagai wujud komitmen kami terhadap pengaduan seluruh klaim dapat diselesaikan dengan baik dan tuntas.
During 2015 there were 11 complaints, 10 of them were complaints on rubber product and 1 tea complaint. As form of our commitment to the grievance all claims can be settled properly and completely.
Temu Pelanggan (G4-PR8) Customer Gathering (G4-PR8)
Untuk menjaga hubungan harmonis dengan pelanggan, PTPN VII secara rutin menyelenggarakan acara Temu Pelanggan, di antaranya melalui program kunjungan pembeli ke beberapa unit usaha. Acara kunjungan tersebut juga dijadikan sebagai sarana bagi PTPN VII untuk menjelaskan prosedur pengelolaan mutu sesuai peraturan dan standar yang telah diterapkan di PTPN VII sehingga
To maintain a harmonious relationship with customers, PTPN VII routinely holds a Customer Gathering, among other by customers visiting program to several business units. These visiting events are also made as a facility for PTPN VII to describe quality management procedure based on regulation and standard has been set in PTPN VII thus able to meet the customer expectation. In other
98
Tannggung Jawab Atas Produk Responsibility for Product
dapat memenuhi keinginan pelanggan. Di sisi lain, pelanggan dapat memberikan masukan kepada PTPN VII sehingga Perusahaan dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus untuk memenuhi harapan pelanggan.
hand, customers can provide input to PTPN VII thus the Company can perform continuous maintenance to meet the customers’ expectation.
Selama tahun 2015, PTPN VII telah mengadakan 9 kali acara Temu Pelanggan, dengan rincian sebagai berikut:
During 2015, PTPN VII has held 9 (nine) times of Customer Gathering, with details as follow:
Kunjunglan Pembeli ke PTPN VII tahun 2015 Buyer Visitation to PTPN VII in 2015 Tanggal Date
Nama Pembeli Buyer’s Name
Unit usaha Business Unit
Komoditi Commodity
11/06/2015
PT Wilson Tunggal Perkasa
Pematang Kiwah
Karet Rubber
12/06/2015
PT Bumi Indawa Niaga
Way Berulu
Karet Rubber
18/08/2015
PT Aman Jaya Perdana
Bungamayang
Tetes Tebu
04/09/2015
PT Bumi Indawa Niaga
Beringin
Karet Rubber
09/09/2015
PT Asia Rubberindo
Way Berulu
Karet Rubber
17/09/2015
PT Bumi Indawa Niaga
Beringin
Karet Rubber
22/09/2015
PT Bitung Guna Sejahtera
Beringin
Karet Rubber
26/10/2015
Vitra Commodities PTE LTD
Tebenan
Karet Rubber
05/11/2015
New Continent Enterprises
Musi Landas
Karet Rubber
Mengikuti Pameran Bertaraf Internasional Attending International Exhibition
Pada tahun 2015, PTPN VII diberi kesempatan untuk mengikuti pameran bertaraf internasional sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada perusahaan yang telah mendapatkan penghargaan industri hijau. Pameran pertama berlangsung pada bulan September 2015 dengan mengikutkan Unit Kedaton di pameran China International Fair for Investment and Trade (CIFIT) di Xiamen, China. Pameran kedua berlangsung pada bulan Desember 2015 dengan mengikutkan Pabrik Gula Bungamayang di Abu Dhabi, Emirat Arab. Keikutsertaan PTPN VII dalam kedua pameran tersebut juga merupakan salah satu bentuk insentif non fiskal yang diharapkan dapat mendorong pelaku industri untuk terus mewujudkan penerapan industri hijau dalam operasional perusahaannya. Selain itu, pameran tersebut juga bisa dijadikan ajang promosi bagi PTPN VII untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan perusahaan kepada kalangan yang lebih luas di luar negeri.
In 2015, PTPN VII was given opportunities to attend international exhibition as form of government appreciation to the Company which has received Green Industry award. First exhibition took place on September 2015 by engaging Kedaton Unit in China International Fair for Investment and Trade exhibition in Xiamen, China. Second exhibition took place in December 2015 by engaging Bungamayang Sugar Mill in Abu Dhabi, Arab Emirate. PTPN VII engagement in both exhibitions was also one form of incentive non fiscal form which was expected can encourage industrial actor to continue realizing green industry application in its company’s operational. In addition, the exhibition can also be used as promotion event for PTPN VII to introduce its product to wider customers in overseas.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
99
Survei Tingkat Kepuasan Pelanggan (G4-PR5) Customer Satisfaction Level Survey (G4-PR5)
PTPN VII secara rutin melaksanakan survei kepuasan pelanggan untuk mendapatkan umpan balik atas pemenuhan harapan pelanggan dan kualitas layanan yang diberikan PTPN VII. Sebagai responden survei kepuasan pelanggan pada tahun 2015 adalah pembeli yang mewakili seluruh komoditas yaitu: • Pembelikomoditas karet sebanyak 12 responden • Pembeli komoditas sawit sebanyak 9 responden • Pembeli komoditas tebu sebanyak 7 responden • Pembeli komoditas Teh sebanyak 9 responden
PTPN VII routinely holds customers satisfaction survey to attain feedback to fulfill customer expectation and service quality provided by PTPN VII. As respondents of customer satisfaction survey in 2015 were buyers representing all commodity namely: • Rubber commodity buyer 12 respondents • Palm commodity buyer 9 respondents • Cane commodity buyer 7 respondents • Tea commodity buyer 9 respondents
Faktor-faktor yang menjadi indikator loyalitas pelanggan meliputi: jangka waktu pembeli menjadi pelanggan produk, keinginan pembeli untuk selalu membeli produk PTPN VII, spesifikasi produk PTPN VII sesuai yang dibutuhkan pembeli. Faktor-faktor yang menjadi indikator kepuasan pelanggan meliputi: ketepatan waktu pelayanan pengambilan DO, ketepatan waktu penyerahan barang, ketepatan jumlah penyerahan barang, ketepatan atas mutu barang yang diserahkan.
Factors that become customer loyalty indicator covering: time period in which the buyer becoming customer of the product, buyer desire to always buy PTPN VII product, PTPN VII product specification based on buyer requirements. Factors that become customer satisfaction indicator covering: punctuality of goods delivery, precision of number of goods during delivery, precision on quality on goods during delivery.
Proses pelaksanaan, pengukuran dan pengolahan data hasil survei kepuasan pelanggan dilakukan oleh Bagian Pemasaran PTPN VII. Hasil survei tahun 2015 menunjukkan bahwa tingkat loyalitas pelanggan tahun 2015 sama dengan tahun 2014 dan tingkat kepuasan pelanggan tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun 2014 untuk produk komoditas karet, kelapa sawit, tebu dan teh yang dihasilkan PTPN VII.
Process of Implementation, measurement and data processing of customer satisfaction survey result data is conducted by PTPN VII Marketing Division. Result of 2015 survey indicated that customer loyalty level in 2015 was equal to 2014 and customer satisfaction level in 2015 was having an increase from 2014 for rubber, oil palm, sugarcane and tea commodities produced by PTPN VII.
Survei Loyalitas Pelanggan Customer Loyalty Index 2013 Loyality
2014 Loyality
2015 Loyality
Komoditas Comodity
Score
Karet/Rubber
93
Sangat/Very
95
Sangat/Very
95
Sangat/Very
Kelapa Sawit/Oil Palm
83
Sangat/Very
90
Sangat/Very
90
Sangat/Very
Tebu/Sugar cane
83
Sangat/Very
86
Sangat/Very
86
Sangat/Very
Teh/Tea
90
Sangat/Very
92
Sangat/Very
92
Sangat/Very
Rata-rata/Average
88
Sangat/Very
91
Sangat/Very
91
Sangat/Very
Score
Score
100
Tannggung Jawab Atas Produk Responsibility for Product
Hasil Survei Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Survey 2013 Loyality
2014 Loyality
2015 Loyality
Komoditas Comodity
Score
Karet/Rubber
87
Sangat/Very
88
Sangat/Very
89
Sangat/Very
Kelapa Sawit/Oil Palm
76
Puas/Satisfy
80
Puas/Satisfy
80
Puas/Satisfy
Tebu/Sugar cane
68
Puas/Satisfy
73
Puas/Satisfy
80
Puas/Satisfy
Teh/Tea
77
Puas/Satisfy
83
Sangat/Very
79
Puas/Satisfy
Rata-rata/Average
78
Puas/Satisfy
82
Sangat/Very
83
Sangat/Very
Score
Score
Berdasarkan hasil survei tahun 2015, tingkat kepuasan pelanggan berada pada level sangat puas. Berdasarkan hasil survei 2015 juga ditemukan berbagai harapan dan kepuasan pelanggan berada pada level sangat puas. Berdasarkan hasil survei 2015 juga ditemukan berbagai harapan dari pelanggan dan faktor-faktor yang perlu ditingkatkan yaitu dalam hal ketepatan waktu penyerahan barang baik untuk komoditas kelapa sawit, karet, teh dan tebu.
Based on 2015 survey result, customer satisfaction level was very satisfied. Based on 2015 survey result was also found various customer’s satisfaction and expectation were at level very satisfy. Based on 2015 survey result was also found many customer expectation and factors needs to be improved namely in term of punctuality during goods submission for oil palm, rubber, tea and sugarcane.
Berdasarkan masukan yang diperoleh dari hasil survei kepuasan pelanggan tahun 2015, PTPN VII berupaya menindaklanjuti dan merealisasikan beberapa faktor yang perlu ditingkatkan, yaitu: • Melaksanakan penjualan sesuai dengan pencapaian produksi sehingga tidak terdapat keterlambatan atas penyerahan barang dikarenakan tidak ada barang • Melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk menyelesaikan complain dengan tepat waktu • Meningkatkan koordinasi dengan Bagian Teknik dan Pengolahan agar estimasi produksi tercapai sehingga jadwal pelayanan ke pembeli tidak mundur dan tidak menyebabkan antrian pelayanan barang • Berkoordinasi dengan bagian terkait untuk menindaklanjuti pembuatan sertifikasi halal dan ijin dari BPOM untuk produk pangan PTPN VII sehingga PTPN VII memiliki spesifikasi yang pelanggan butuhkan • Kunjungan rutin oleh pembeli ke pabrik dalam rangka evaluasi proses pengolahannya sebagai upaya meningkatkan mutu produk PTPN VII dan menghindari klaim pembeli.
Based on input derived from 2015 customer satisfaction survey result, PTPN VII strived to follow up and realized several factors need to be improve namely: • Implementing sales pursuant to production achievement so there was no tardiness during goods distribution for unavailable goods. •
Performing coordination with related part to settle company timely
•
Improving coordination with Technical and Processing division in order production estimation can be achieved so delivery schedule to buyer can not be postpone and not causing queue on delivery. Coordinating with related division to follow up processing of halal certification and permit from BPOM for PTPN VII food product so PTPN VII has specification required by customer.
•
•
Routine visit by buyer to mill for evaluation process as an attempt to improve PTPN VII product and avoid buyer’s claims.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS DENGAN PEKERJA
Establishing A Harmonious Relationship With Employee
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
101
102
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee
Menjalin Hubungan Harmonis Dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang sangat berharga yang menentukan suatu keberhasilan perusahaan. Bagi PTPN VII, kelangsungan usaha perusahaan sangat tergantung pada keberadaan dan kompetensi sumber daya manusia PTPN VII. Oleh sebab itu, PTPN VII mengutamakan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara karyawan dan Perusahaan yang sekaligus merupakan wadah terciptanya ketenangan berusaha dan ketenangan bekerja sesuai dengan asas Hubungan Industrial. Ketenangan berusaha bagi Perusahaan dan ketenangan bekerja bagi karyawan, hanya dapat dicapai apabila masingmasing pihak memahami serta menghayati hak dan kewajiban masing-masing, yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa saling mengerti, saling menghargai, saling menghormati, saling mempercayai dalam iklim kerjasama yang baik dan hubungan kerja yang harmonis.
HR is a very valuable asset who determining a company’s success. For PTPN VII, company’s sustainability increasingly depends on PTPN VII’s HR existence and competency. Therefore, PTPN VII prioritizes on harmonious, congenial and balance between Employee and Company which is also a media for the creation of tranquility in business and working pursuant to Industrial Relationship. Tranquility in business for Company and tranquility in working for Employee, can only be achieved if each party understands and to live each rights and obligation, which eventually will grow mutual understanding, mutual respect, mutual trust in a good cooperation climate and a harmonious working relationship.
Profil Tenaga Kerja Labor Profile
Jumlah karyawan PTPN VII tahun 2015 mencapai 16.357 orang, terdiri dari karyawan tetap sebanyak 11.703 orang, karyawan tidak tetap sebanyak 4.654 orang. Jumlah Karyawan tetap tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 912 orang dibandingkan jumlah karyawan tetap tahun 2014 yang mencapai 12.615 orang. Hal ini disebabkan adanya pengangkatan karyawan baru sebanyak 38 orang, serta adanya karyawan yang memasuki pensiun sejumlah 950, meliputi pensiun normal sebanyak 851 orang, pensiun dipercepat/tunda/ berhenti sebanyak 48 orang, dan pensiun karena meninggal dunia sebanyak 51 orang. (G4-LA1)
In 2015 number of PTPN VII employee reached 16,357 employees, comprised of permanent employees by 11,703 employees, Temporary worker by 4,654 employees. Total employees in 2015 were decreasing by 912 employees compared to total employees in 2014 reached 12,615 employees. This was due too appointment of new employees by 38 people, as well as there were employees entering pension period by 851 people, early retirement/ postponed retirement/discharged by 48 people, and pension due to deceased by 51 people. (G4-LA1)
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
103
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Level Organisasi Employee Composition by Organization Level Uraian Description
L
Manajer Atas/Top Manager
2013
P
L
5
-
48
Manajer Menengah Madya/Senior Middle Manager Manajer Menengah Pratama/Junior Middle Manager
2014
2015
P
L
7
-
8
-
4
43
3
42
3
100
16
100
13
105
15
497
61
506
50
505
45
Karyawan Golongan I-II/I-II Grade Employee
11.548
934
10.978
915
10.225
755
Jumlah Karyawan Tetap/Total Permanent Employee
12.198 1.015
11.634
981
10.885
818
Manajer Menengah Atas/Top Middle Manager
P
Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenis Kelamin (G4-LA12) Employee Composition by Gender Uraian Description
2013
2015
12.198
11.634
10.885
1.015
981
818
13.213
12.615
11.703
Laki-laki/Male Perempuan/Female Jumlah/Total
Tahun/Year 2014
Perputaran Karyawan (G4-LA1) Employee Turnover Uraian Description
L
2013
P
L
2014
P
L
2015
P
Jumlah/Total
768
(2)
10
(1)
32
(5)
Karyawan Baru/New Employee
770
-
14
-
38
-
(2)
(2)
(4)
(1)
(6)
(5)
Karyawan Keluar/Employee Leaving
Karyawan Tetap berdasarkan Penempatan (G4-10) Permanent Employees by Work Placement Uraian Description
2013
P
L
264
81
Distrik Lampung
5.652
DIstrik Sumsel Distrik Bengkulu
2014
2015
P
L
272
84
275
77
270
4.741
222
4.328
206
4.830
555
4.095
508
3.435
161
1.452
109
1.412
105
1.853
315
Distrik Bungamayang
-
-
534
33
472
33
Distrik Cintamanis
-
-
580
29
522
26
12.198
1.015
11.634
981
10.885
818
Kantor Direksi
Jumlah/Total
L
P
104
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee
Pada hakikatnya, Perusahaan senantiasa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada karyawan tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan. Perusahaan juga berkomitmen terhadap program Pemerintah Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Perlindungan Anak dengan tidak mempekerjakan anak dibawah umur dalam setiap proses bisnis. Hingga akhir periode pelaporan, Perusahaan memastikan bahwa tidak ada karyawan anak atau karyawan di bawah umur. (G4-HR6)
Essentially, the Company always gives extensive opportunity to employee regardless his ethnic, religious, gender, age, disability, or other specific circumstances which protected by law and regulation. The Company is also committed to Nine year Compulsory Education and Child Protection by not employing under age children in every business process. Up to late reporting period, the Company has ensured that there were no underage children employees. (G4-HR6)
Sehubungan dengan karakteristik usaha Perseroan di bidang agrobisnis perkebunan, PTPN VII lebih banyak membutuhkan karyawan untuk kegiatan pemeliharaan, panen dan pasca panen di kebun serta karyawan operasional di pabrik. Oleh sebab itu, karyawan pada level golongan I-II dan karyawan Tidak Tetap dengan latar pendidikan SMU dan di bawah SMU serta berjenis kelamin laki-laki lebih mendominasi komposisi Pekerja PTPN VII. (G4-HR6)
Related to Company’s business characteristic in plantation agribusiness, PTPN VII needs more employees for maintenance, harvest and post harvest activities in estate and operational employees in mill. Therefore, employees in grade I-II level and temporary employees with background graduated from high school and under high school and male are more dominating the PTPN VII employees’ composition. (G4-HR6)
Selama periode pelaporan, tercatat ada 827 pekerja yang berhenti menjadi karyawan PTPN VII dengan rincian 748 orang berhenti karena memasuki masa pensiun, 33 orang karena pengunduran diri dan 46 meninggal dunia. Sementara itu jumlah pengangkatan karyawan/promosi sebanyak 229 orang, dan jumlah karyawan baru yang berasal dari hasil seleksi karyawan outsourcing sebanyak 17 orang.
During reporting period, there were recorded 827 employees discharged as PTPN VII employees with details 748 people entering pension period, 33 people resigned and 46 people deceased. Meanwhile number of promotion was 229 people and number of new employee from selection of outsourcing employee was 17 people.
Kebebasan Berserikat dan Hubungan Industrial Freedom of Association and Industrial Relationship Perusahaan mengakui bahwa Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII yang selanjutnya disingkat menjadi SPPN VII adalah Organisasi yang sah mewakili, bertindak untuk dan atas nama karyawan tetap PTPN VII, dalam hubungan industrial dengan Perusahaan yang dibentuk dari, oleh dan untuk karyawan. Sejalan dengan UndangUndang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja, PTPN VII memberi kebebasan kepada para pekerjanya untuk menjadi anggota Serikat Pekerja tanpa membedakan golongan, jabatan, agama dan suku bangsa. Perusahaan mengakui bahwa keberadaan Serikat Pekerja juga merupakan bagian dari fondasi Perusahaan yang menyangkut pembinaan karyawan untuk mencapai produktivitas yang tinggi. (G4-DMA)
The Company admits that Plantation Labor Unit of Nusantara VII which hereinafter is shortened into SPPN VII is a legal organization represent, acts for and on behalf of PTPN VII permanent employee, in industrial relationship which established from, by and for employee. In line with Law Number 21 Year 2000 regarding Labor Union, PTPN VII provides freedom for its employee to become Labor Union member without distinguishing group, position, religion and tribes. Company admits that Labor Unit existence is also part of Company foundation involving employee development to attain high productivity. (G4-DMA)
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
105
Wadah penyampaian aspirasi karyawan di PTPN VII terakomodasi dalam SPPN VII dengan perwakilan di masing-masing Distrik dan Unit Usaha. SPPN VII berdiri sejak tahun 1999. SPPN VII telah resmi tercatat di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dengan nomor bukti pencatatan yang telah diperbarui terakhir Nomor 568/312/IV/43/07/2015 tanggal 30 Juli 2015.
Employee aspiration expression media in PTPN VII is accommodated in Plantation Labor Union Nusantara VII (PLUN VII) with representative in each District and Business Unit. PLUN VII established since 1999. PLUN VII has been officially recorded in Bandar Lampung Labor Department with number of recorded last updated Number: 568/312/IV/43/07/2015 dated 30 July 2015.
Hubungan Perusahaan dan Serikat Pekerja diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama yang ditandatangani oleh Ketua Umum beserta Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja serta Direktur Utama beserta Direktur SDM dan Umum PTPN VII setelah melalui pembahasan dan perundingan yang intensif. Perjanjian Kerja Bersama yang di dalamnya memuat kewajiban dan hak-hak Perusahaan dan karyawan bertujuan untuk:
Company and Labor Union Relationship is regulated in Collective Labor Agreement signed by Chairman and Secretary General of Labor Union and President Director as well as HR and General Director of PTPN VII after through intensive discussion and deliberation, CLA containing Company’s and Employee’s rights and obligation which the aims are to:
1. Memperjelas hak dan kewajiban Perusahaan, Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII dan Karyawan.
1. Clarify Company’s. PLUN VII’s and Employee’s rights and obligations
2. Menetapkan syarat-syarat kerja bagi Karyawan.
2. Determine work condition for Employee
3. Memperteguh Hubungan Industrial yang sehat di dalam Perusahaan.
3. Strengthen a healthy Industrial Relationship within the Company
4. Mengatur dengan sebaik penyelesaian perbedaan/ Hubungan Industrial.
baiknya cara perselisihan
4. Regulated as best as it could the way to settle Industrial Relationship differences/disputes.
5. Mempertahankan, memperbaiki, mengembangkan kerjasama dan hubungan kerja yang harmonis antara Perusahaan dan Karyawan.
5. Maintain, improve, develop cooperation and a harmonious working relationship between Company and Employee
Secara berkala SPPN VII bersama-sama dengan manajemen melakukan perundingan PKB setiap 2 tahun sekali. Perundingan terakhir dilaksanakan pada tanggal 2 s.d. 6 Desember 2013. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah diperbaharui tersebut telah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI c.q. Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang ditetapkan dengan surat keputusan nomor KEP. 13/PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 tanggal 22 Januari 2014 dan berlaku mulai 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015. (G4-HR4)
Gradually PLUN VII along with the management holds a Collective Labor Agreement discussion once in 2 years. The last discussion was held on 2 up to 6 December 2013. This updated CLA has been registered to Labor and Transmigration Ministry of RI c. q. Directorate General of Industrial Relationship and Labor Social Security which stipulated with decree no KEP.13/PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 dated 22 January 2014 and applied since 1 January 2014 up to 31 December 2015. (G4-HR4)
Hak-hak dan kewajiban karyawan PTPN VII terlindungi dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Apabila terdapat keluh kesah Karyawan pertamatama dibicarakan dan diselesaikan dengan atasan langsung. Bilamana keluh kesah tidak dapat diselesaikan oleh atasan langsung, maka penyelesaiannya melalui atasan yang lebih tinggi, dan selanjutnya melalui SPPN VII. Bilamana keluh kesah karyawan tidak dapat diselesaikan melalui
The PTPN VII rights and obligations are protected by CLA. If there are complaints from employee firstly it will be discussed and settled directly with the superior. If the complaint cannot be settled directly by the superior, then the settlement goes to higher superior, and afterwards settled by PLUN VII. If the employee’s complaint cannot be settled by NPLU VII then it will be settled by bipartite. If the bipartite settlement cannot produce any result,
106
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee
SPPN VII maka diselesaikan secara bipartit. Bilamana penyelesaian secara bipartit tidak memberikan hasil, maka perselisihan hubungan industrial diselesaikan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencegah terjadinya perselisihan, secara rutin minimal satu bulan sekali manajemen PTPN VII mengadakan pertemuan rutin dengan SPPN VII. (G4-LA11)
then the dispute of industrial relationship is settled based on applicable legislation. To prevent the dispute, routinely minimally once a month the PTPN VII management holds a routine meeting with the PLUN VII. (G4-LA11)
Asas Non Diskriminasi Terhadap Kesejahteraan Pekerja Non-Discrimination Principle of Employee’s Welfare Setiap karyawan Tetap PTPN VII mendapatkan hak-haknya tanpa membedakan antara karyawan laki-laki dan perempuan. PTPN VII senantiasa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh karyawan untuk maju sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan dan kualitas yang telah ditetapkan, dengan cara mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, memberikan pelatihan, menetapkan jenjang karir, serta menentukan persyaratan kerja lainnya, tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan. (G4-DMA)
Every PTPN VII’s permanent employee receives his rights without distinguishing gender. PTPN VII always provides a wide opportunity to all employee to move forward based on their achievement and quality that has been set, by employing, determining the amount of salary, providing training, determining career rank, as well as determining other work requirement, without noticing on ethnical background, religion, gender, age, disabilities or other specific condition protected by Law and Regulation. (G4-DMA)
PTPN VII memberikan upah di atas ketentuan upah minimum yang diterapkan pemerintah daerah. Karyawan baru di PTPN VII mendapatkan upah lebih besar dibandingkan Upah Minimum Regional (UMR) atau Provinsi (UMP) setempat seperti yang tertera pada tabel berikut: (G4-EC5)
PTPN VII provides salary above minimum salary provision set by regional government. New employee at PTPN VII receives higher salary compared to Regional/Province Minimum Wages as listed in table below: (G4-EC5)
Rasio Upah Dasar Tahun 2015 (G4-EC5) 2015 Basic Salary Ratio Besaran UMR Provinsi/Kabupaten Tahun 2015 (Rp) Amount of Province/District RMS (Rp)
Besaran Gaji Dasar Pekerja Baru pada Golongan Terendah Amount of New Employee’s Basic Salary in Lowest Grade
Rasio Gaji Dasar: UMR Basic Salary: RMS Ratio (%)
Lampung
1.581.000
2.100.600
132,87
Sumatra Selatan
2.100.000
2.100.600
100,03
Bengkulu
1.500.000
2.100.600
140,04
Wilayah Operasi Operational Area
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
107
Berdasarkan gender, sebagian besar karyawan tetap PTPN VII didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 10.885 karyawan atau 93%, dan selebihnya adalah perempuan dengan jumlah 818 karyawan atau 7%. Hal tersebut tidak berhubungan dengan diskriminasi, namun berkaitan dengan karakteristik usaha Perseroan di bidang agrobisnis perkebunan sehingga lebih banyak membutuhkan karyawan laki-laki untuk kegiatan pemeliharaan, panen dan pasca panen di kebun serta karyawan operasional di pabrik.
Based on gender, most of PTPN VII’s permanent employee is dominated by male with number 10,885 employees or 93%, and the rest is female in the amount of 818 employees or 7%. This has nothing to do with discrimination, but it is related to Company’s business characteristic in plantation agribusiness so it needs more male employee for maintenance, harvest and post harvest activities in plantation as well as operational worker in factories.
Setiap karyawan Tetap PTPN VII mendapatkan hak-haknya yang dijamin di dalam Perjanjian Kerja Bersama berupa gaji, uang lembur, biaya pelaksanaan tugas, bonus, tunjangan hari raya keagamaan, tunjangan cuti tahunan dan jaminan sosial meliputi fasilitas pengobatan dan perawatan kesehatan bagi karyawan dan batih, penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air, terutama yang di Unit sedangkan bagi yang tidak tersedia dalam bentuk fisik diberikan dalam bentuk bantuan sewa rumah, listrik dan air, serta bantuan Bahan Bakar untuk semua karyawan. (G4-LA2) (G4-EC3)
Every PTPN VII’s permanent employee receives their rights in form of salary, overtime pay, cost of task execution, bonuses, religious holiday allowance, annual leave allowance and social security covering treatment and health care facility for employee and family, housing facility completed with electricity and water, particularly who resides in Unit whereas for those who is not provided in form of physical is given in form of residential rent, water and electricity, and fuel for every employees. (G4-LA2) (G4-EC3)
Setiap karyawan tetap PTPN VII berhak mendapatkan kompensasi dan remunerasi yang nilainya dibedakan berdasarkan kepangkatan, golongan, jabatan, status perkawinan, jumlah anak dalam keluarga. Tidak ada perbedaan gender antara karyawan lakilaki dan perempuan dalam pemberian kompensasi dan remunerasi. PTPN VII juga memberikan jaminan kesehatan yang sama bagi para karyawan perempuan. [G4-LA11, G4-LA13]
Every PTPN VII permanent employee has rights to receive compensation and remuneration which the value is determined based on ranks, grade, position, marital status, number of children within the family. There are no gender differences between male and female employee in distribution of compensation and remuneration. PTPN VII also gives equal health insurance for female employee. [G4-LA11, G4-LA13]
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap UndangUndang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawan tetap, baik laki-laki maupun perempuan pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Posisi per 31 Desember 2015, PTPN VII mengikutsertakan Karyawan golongan I - IV sebanyak 9.770 orang sebagai peserta aktif Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), dan 1.921 orang peserta aktif PPIP pada DPLK BRI untuk Karyawan yang diangkat mulai tahun 2009. (G4-LA2)
As a form of compliance with Labor Law No. 13 Year 2003 regarding Employment, the Company enrolls all permanent employees in Labor Social Security Covering Old Age Pension, Accident Insurance and Life Insurance, Plantation Pension Fund, and Financial Institution Pension Fund. Position per 31 December 2015, PTPN VII was engaging Grade I-IV employees by 9,770 people as active participants of Defined Benefit Pension Plan in Plantation Pension Fund, and 1,921 active participant of Defined Contribution Pension Plan in FIPF BRI for employees who were appointed start in 2009. (G4-LA2)
Karyawan Tidak Tetap PTPN VII mendapatkan hak yang berbeda dengan karyawan tetap. Karyawan tidak tetap hanya mendapatkan gaji, pengobatan, Jamsostek, dan THR. Penjelasan seperti tabel berikut. (G4-11, G4-LA2)
PTPN VII Temporary Employee receives different rights with permanent employee. Temporary employee receives salary, medication, social security, and religious allowance. As explain in following table. (G4-11, G4-LA2)
108
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee
Perbandingan Imbal Jasa Karyawan Tetap dan Karyawan Tidak Tetap Comparison of Permanent and Temporary Employees’ Compensation Jenis Imbal Jasa Type of Compensation
Karyawan Tetap Permanent Employee
Karyawan Tidak tetap Temporary Employee
Gaji/Salary
√
√
Pengobatan/Medication
√
√
Pakaian Dinas/Official Uniform
√
√
Tunjangan Hari Raya/Holiday Allowance
√
√
Tunjangan Cuti Tahunan/Annual Leave Allowance
√
Penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air Provision of Housing Facility equipped with electricity and water
√
Bantuan Bahan Bakan/Fuel Aid
√
Jamsostek/Social Security
√
Dapenbun/Plantation Pension Fund
√
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Financial Institution Pension Fund
√
Uang lembur/Overtime Pay
√
Biaya pelaksanaan tugas/Task execution cost
√
Bonus
√
√
√
Karyawan perempuan berhak atas cuti hamil 1½ (satu setengah) bulan sebelum melahirkan dan cuti bersalin 1½ (satu setengah) bulan setelah melahirkan berdasarkan surat keterangan dokter/ bidan yang merawat. Selama menjalani cuti hamil/ cuti bersalin, gaji karyawan dibayar penuh. Karyawan perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. PTPN VII menjamin karyawan perempuan untuk dapat kembali bekerja setelah mengambil cuti melahirkan. Selama tahun 2015, semua karyawan (100%) perempuan yang mengambil cuti melahirkan telah kembali bekerja. (G4-LA3)
Female employee has right on pregnancy leave for one and half month before birth and maternity leave one and half month after give birth based on doctor/nurse recommendation. During her pregnancy/maternity leave, Employee’s salary is paid in full. Female employee whose child is still breastfeeding needs to be given an opportunity to properly breastfeeding the child if it has to be done during working period. PTPN VII guarantees female employee to be able to work after taking her maternity leave. During 2015, all female employees (100%) who took their maternity leave have back to work. (G4-LA3)
Dalam bidang kesehatan, Perusahaan memberikan jaminan kesehatan untuk karyawan dan keluarga serta pensiunan dan isteri secara paripurna dengan mengikutsertakan mereka pada program BPJS kesehatan. PTPN VII juga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan/klinik di setiap unit, distrik, dan kantor direksi yang disediakan untuk melayani karyawan dan batihnya. Dalam upaya pemeliharaan kesehatan Karyawan, Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala berdasarkan catatan kesehatan untuk semua Karyawan sesuai program Perusahaan atas biaya Perusahaan. (G4-LA8)
In health term, Company provides health assurance for employee and family as well as retiree and wife fully by engaging them to In-Health Social Security. PTPN VII also has health facilities in every unit, district, and head office provided to serve employee and his/ her family. In an effort to maintain Employee’s health, Company holds routine medical check up based on health record for all Employees based on Company’s program on company’s expenses. (G4-LA8)
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
109
Pengembangan SDM Employee Development
Realisasi Biaya Pengembangan SDM pada tahun 2015 sebesar Rp496,777 Juta atau 21,53% dari realisasi tahun 2014 yang mencapai Rp2,31 Miliar. Biaya tersebut digunakan untuk membiayai sejumlah kegiatan pelatihan, kursus, seminar dan lain-lain dengan total peserta mencapai 1.163 karyawan, setara dengan 41.208 jam pelatihan. Ratarata jumlah jam pelatihan per karyawan per tahun 2015 adalah 14,60 jam per karyawan. (G4-LA9)
Realization of HR Development Cost in 2015 was amounted to Rp496.777 billion or 21.53% of 2014 realization reached Rp2.31 billion. This expenses was used to pay all training, course, seminars and others with total participant 1,163 employees, equal to 41,208 hours training. Average total training hours per employee per 2015 was 14.60 hours per employee. (G4-LA9)
Meskipun kinerja perusahaan kurang menggembirakan di tahun 2015, PTPN VII tetap berkomitmen melaksanakan program pendidikan dan pelatihan SDM, yang difokuskan pada kegiatan sebagai berikut: Kursus Pemeriksaaan, in house training (IHT), Studi Banding, Peningkatan Kinerja Pabrik, SMK3, serta Seminar/Lokakarya/Workshop yang dilaksanakan oleh lembaga pelatihan secara eksternal
Despite company performance is less encouraging in 2015, PTPN VII still committed to carry out HR education and training, focused on following activities: Examination Course, In House Training, Comparative Study, Factory Performance Improvement, Occupational Safety and Health Management System, as well as Seminar/Workshop held by training institution externally.
Realisasi pencapaian fisik tenaga kerja yang mengikuti program pendidikan dan pelatihan SDM tahun 2015 sebanyak 1.163 orang atau 96% dari RKAP sebanyak 1.211 orang. Rata-rata biaya pengembangan untuk tiap peserta mencapai Rp427.151,14 per peserta. Dari 1.163 peserta Program Pengembangan SDM, peserta Pelatihan Manajerial sebanyak 66 orang dan Pelatihan Kompetensi sebanyak 1.097 orang. Rerata jumlah jam pelatihan mencapai 16.980 jam untuk seluruh peserta pelatihan, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2014 yang mencapai 41.208 jam. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan adanya program efisiensi pada berbagai lini bisnis. Agar kegiatan pendidikan dan pelatihan bisa dilaksanakan sesuai program, maka pelaksanaannya dilakukan secara swakelola sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi kegiatan dan mengoptimalkan sumber daya internal perusahan. (G4-LA9)
Realization of physical achievement of employee who enrolling HR education and training program in 2015 was amounted to 1,163 people or 96% from CABP by 1,211 people. Average development cost for every participant reached Rp427,151.14 per participant. From 1,163 HR Development Program participants, Managerial Training participants were amounted to 1,097 people. Average number of training hours reached 16,980 hours for all training participants, lower compared to 2014 realization which reached 41,208 hours. This was caused by the implementation of efficiency program in every business line. In order education and training activity can be carried out according to program, then the implementation was conducted self-management based on company needs by considering activity effectiveness and efficiency and optimizing company’s internal resources. (G4-LA9)
Pada tahun 2015, sebanyak 950 karyawan tetap PTPN VII memasuki masa pensiun. Karyawan berhak atas manfaat pensiun normal, manfaat pensiun dipercepat, manfaat pensiun tewas, manfaat pensiun janda/duda/anak atau manfaat pensiun ditunda yang dihitung berdasarkan peraturan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) dan atau Dana Pensiun lainnya. Pada tahun 2015, Perusahaan telah melaksanakan kewajiban pembayaran manfaat pensiun normal dan dipercepat sebesar Rp44,770 Miliar untuk 8.380 peserta, manfaat pensiun janda/ duda sebesar Rp5,315 Miliar untuk 1.769 peserta, manfaat pensiun anak sebesar Rp115 Juta untuk 43 peserta. (G4-LA10)
In 2015, amounted to 950 PTPN VII employees was entering pension period. Employee has rights on normal retirement benefit, early retirement benefit, deceased retirement benefit, widow/children retirement benefit or postponed retirement benefit calculated based on Plantation Retirement Fund and or other Retirement fund. In 2015, Company has carried out its obligation in paying normal and early retirement benefit by Rp44,770 billion for 8.380 employees, divorcee retirement benefit by Rp5,315 billion for 1,769 employees, child retirement benefit by Rp115 million for 43 employees. (G4-LA10)
110
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing A Harmonious Relationship With Employee
Menjalin Hubungan Harmonis dengan Pekerja Establishing a Harmonious Relationship with Employee Di PTPN VII ada dua karyawan yakni karyawan tetap dan tidak tetap. Hubungan industrial ini diperuntukan bagi karyawan tidak tetap. Sejalan pelaksanaan hubungan industrial yang baik dan benar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, PTPN VII melaksanakan Sosialisasi Hubungan Industrial PTPN VII. Sosialisasi ini merupakan program bagian SDM yang diikuti seluruh Manager dan Sinder Umum dan SDM seluruh unit kerja yang ada di wilayah Provinsi Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Sosialisasi ini dilaksanakan minimal satu tahun sekali atau bila ada perubahan undangundang tentang Ketenagakerjaan. Materi sosialisasi tahun 2015 yakni optimalisasi lembaga kerjasama bipartit, proses pengangkatan karyawan tidak tetap dan mekanisme hubungan kerja karyawan tidak tetap. (G4-DMA)
In PTPN VII there are two types of employee namely permanent employee and temporary employee. This industrial relationship is addressed to temporary employee. In line with the implementation of a good and proper industrial relationship based on applicable law and regulation, PTPN VII carries out Socialization of PTPN VII Industrial Relationship. This socialization is a part of HR program attended by all Manager and General Sinder and HR of all working unit in Lampung, South Sumatera and Bengkulu Provinces. This socialization is held minimum once a year or if there is a change of Law regarding Labor. Socialization material in 2015 was optimization of bipartite cooperation institution, temporary employee appointment process and temporary employee relationship mechanism. (G4-DMA)
Hubungan Perusahaan dan Serikat Pekerja diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama untuk menjamin hak dan kewajiban karyawan PTPN VII memberikan wadah bagi karyawan untuk menyampaikan aspirasi maupun keluhan yang bisa disampaikan kepada atasan langsung maupun melalui Serikat Pekerja. Hubungan antara manajemen dengan karyawan diukur dan dievaluasi dari jumlah keluhan karyawan maupun kebuntuan proses negosiasi. Selama tahun 2015 tidak ada kasus demonstrasi karyawan dan kebuntuan negosiasi yang terjadi. (G4-LA16)
Company and Labor Union Relationship is regulated in Collective Labor Agreement to guarantee employee’s rights and obligation. PTPN VII provides media for employee to convey their aspiration or complaints that can be presented directly to their superior or through Labor Union. Relationship between management and employee is measured and evaluated from total employee’s complaints or deadlock on negotiation process. During 2015 there were no employee demonstration cases and negotiation deadlock occurred. (G4-LA16)
Sebagaimana tahun sebelumnya, bagian SDM PTPN VII melakukan survei pengukuran Indeks Kepuasan dan Keterikatan Karyawan Tahun 2015 untuk mengukur komitmen dan motivasi karyawan dalam bekerja serta kepuasan terhadap sistem dan kebijakan manajemen. Berdasarkan hasil survei ini, PTPN VII melakukan evaluasi dan perbaikan operasional dan pengelolaan SDM dengan mempertimbangkan kepuasan karyawan dan ketentuan yang berlaku.
As previous year, PTPN VII HR division performed 2015 Employee Satisfaction Index and Employee Engagement survey to measure employee’s commitment and motivation in working as well as their satisfaction to management system and policies. Based on this survey result, PTPN VII performed evaluation and operational maintenance and HR management by considering employee satisfaction and applicable provision.
Laporan Keberlanjutan
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Occupational Safety And Health
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
2015 Sustainability Report
111
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety And Health
PTPN VII berkomitmen untuk melaksanakan OHSAS 18001 : 2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan salah satu dari 7 sistem yang terintegrasi di dalam Sistem Manajamen Terpadu Nusantara 7 (SMTN7). PTPN VII commits to carry out the OHSAS 18001:2007 Occupational Safety and Health Management System which is one of 7 systems integrated in Integrated Management System Nusantara 7 (IMSN7)
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, aktivitas operasional perusahaan memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya. Kecelakaan kerja mulai dari kategori ringan hingga berat maupun insiden kebakaran di kebun maupun di pabrik sewaktuwaktu dapat terjadi. PTPN VII memiliki komitmen yang tinggi untuk mengutamakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dan peningkatan berkesinambungan manajemen dan kinerja K3. Berbagai simulasi dan pelatihan serta mitigasi kecelakaan dan bencana dilakukan oleh Perusahaan secara berkala. (DMA)
As a company engaging in agribusiness, company operational activity has high risk on its employee’s occupational safety and health. Work accident started from mild category into severe or fire incident in estate of factory at anytime could occur. PTPN VII has high commitment to prioritizing prevention on work accident and occupational disease and improvement on management and OHS performance sustainably. Various simulation and training as well as accident and disaster mitigation are performed by the Company gradually. (DMA)
PTPN VII berkomitmen untuk menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang terkait dengan lingkungan hidup, K3 dan bahaya K3. Pemberlakuan aturan yang ketat diterapkan oleh perusahaan untuk pekerjaan operasional yang memerlukan keahlian khusus. Sebagai misal, operator boiler, operator alat berat, dan operator alat angkut harus memiliki sertifikat khusus yang biaya pengurusannya ditanggung oleh perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan karyawannya. (DMA)
PTPN VII commits to obey all applicable law and regulation and other requirements related to environment, OHS and OHS danger. Enactment of tight regulation is applied by Company for operational position which needs special skill. Such as, boiler operator, heavy equipment operator, and transportation operator should have special certificate and the cost in obtaining the certificate is paid by the Company. This is intended to ensure its employee safety and health. (DMA)
Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai bagian integral dari Manajemen Perusahaan. Perhatian dan kepatuhan Perusahaan terhadap aspek K3 antara lain diwujudkan dengan pencantuman pasal-pasal mengenai K3 dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), tepatnya dalam Bab XVI Pasal 80 – 82. (DMA) (G4-LA8)
The Company applies Occupational Safety and Health Management System (OHSMS) as integral part of Company Management, Company attention and obedience to OHS aspects, among others, are realized by listing articles regarding OHS in CLA, precisely in Chapter XVI Article 80-82. (DMA) (G4LA8)
Laporan Keberlanjutan
Perusahaan juga memiliki Pedoman Pelaksanaan K3 yang terdiri dari: • Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Tanaman Karet, Kelapa Sawit, Teh dan Tebu. • Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Tehnik dan Amdal: Pabrik Karet, Minyak Kelapa Sawit, Teh dan Gula
2015 Sustainability Report
113
Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Kantor Direksi, Kantor Perwakilan/Distrik dan IPMG Panjang, Boom Baru, Pulau Bay. (DMA) (G4-LA9)
Company also has OHS Implementation Manual including: • Occupational Health and Safety Implementation Manual for Rubber, Oil Palm, Tea and Sugarcane Plant Division. • Occupational Health and Safety Implementation Manual for Technical and Environmental Impact Analysis Division: Rubber, Palm Oil, Tea and Sugar Mill. • Occupational Health and Safety Implementation Manual at Head Office, Head Office, Representative/District Office and OGHI Panjang, Boom Baru, Bay Island. (DMA) (G4-LA9)
PTPN VII memiliki Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) di masingmasing Unit dan Distrik. P2K3L adalah organisasi yang terdiri dari beberapa tim yaitu, Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Tim Tanggap Darurat, Tim Konservasi Sumber Daya & Keanekaragaman Hayati, Tim Efisiensi Energi & Gas Rumah Kaca, Tim Pengendalian Limbah serta Tim COMDEV dan CSR.
PTPN VII has Supervisory Committee for Occupational Health Safety and Environmental (SCOHSE) in each Unit and District. SCOHSE is an organization consisting of several teams, namely Occupational Health and Safety Team, Emergency Response Team, Resource Conservation and Biodiversity Team, Energy and Green House Gas Team, Waste Control Team as well as COMDEV and CSR Team.
Dalam konteks Kesehatan dan Keselamatan Kerja, P2K3L bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin dalam penggunaan peralatan kerja dan Alat Pelindung Diri (APD), melakukan pengawasan dalam pemakaian APD, melakukan simulasi dan pelatihan cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), dan memeriksakan karyawan yang beresiko tinggi / dugaan terkena penyakit akibat hubungan kerja. Selama tahun 2015 total karyawan yang terdaftar pada P2K3L , sebanyak 859 orang atau 7,34% dari total karyawan tetap seluruh PTPN VII. Ketentuan mengenai fungsi dan kedudukan P2K3L serta tugas yang menjadi tanggung jawabnya ditegaskan dalam Surat Keputusan Direksi. (DMA) (G4-LA5)
In context of Occupational Health and Safety, SCOHSE is responsible to perform socialization and counseling to employee to improve their awareness and discipline in the use of occupational tools and Personal Protection Equipment (PPE), perform supervision in the use of PPE, perform simulation and training on how to use fire extinguisher, and examining the employee with high risk/allegedly suffered occupational disease. During 2015 total employee registered in SCOHSE was 859 people or 7.34% of total PTPN VII permanent employees. Provision regarding SCOHSE function and position as well as the duty that become its responsibility is reaffirmed on CLA. (DMA) (G4-LA5)
•
114
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety And Health
Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan (P2K3L) Kantor Direksi maupun Distrik mengadakan simulasi dan pelatihan penggunaan alat pemadam kebakaran (APAR) secara rutin. Pada penyelenggaraan Apel Siaga penanggulangan Kebakaran Lahan tahun 2015, Distrik Banyuasin ditunjuk oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan sebagai tuan rumah kegiatan tersebut. Apel siaga bertujuan untuk mengantisipasi kebakaran lahan dan kebun, mengkoordinasikan pemangku kepentingan dalam pengendalian kebakaran lahan dan kebun, memberi semangat dan penyegaran tentang teknik pengendalian dan penanganan kebakaran lahan dan kebun kepada setiap regu pemadam kebarakan.
Head Office and District SCOHSE routinely establish simulation and training on the use of fire extinguisher. At call for readiness briefing on Land Fire prevention in 2015, Banyuasin District was appointed by Plantation Department of South Sumatera Province as host for the event. Call for readiness briefing is aimed to anticipate fire on land and estate, coordinate stakeholders in land and estate fire control, encourage and refresh controlling and handling of land and estate fire to all fire department.
Pencantuman K3 dalam Perjanjian Kerja Bersama OHS Inclusion In Collective Labor Agreement Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Health and Safety Topic
Uraian dalam PKB Description in CLA
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Dalam rangka untuk menjamin kesehatan dan penanggulangan terhadap kemungkinan adanya bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai bagian integral dari Manajemen Perusahaan.
Occupational Health and Safety Management System (OHSMS)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Supervisory Committee on the Occupational Health and Safety Alat Pelindung Diri Personal Protective Equipment
In order to guarantee the health and prevention on the possibility of accident and occupational disease, Company adopts OHSMS as an integral part of Company Management Perusahaan membentuk Tim di tiap Unit Usaha dan dikoordinir oleh Tim P2K3 di Kantor Direksi, untuk mengelola dan mengawasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pekerja. Company formed Team in every Business Unit and coordinated by SCOHS in Head Office to manage and supervise Employee Occupational Health and Safety 1. Untuk memelihara keselamatan dan kesehatan kerja, Perusahaan wajib menyediakan pakaian kerja, alat-alat pelindung diri sesuai kebutuhan dalam melaksanakan tugas kerja dalam bidang pertanian dan agroindustri yang pemberiannya dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan Perusahaan. 2. Pakaian kerja dari golongan I s.d IV diberikan 2 (dua) stel setiap tahun sesuai dengan fungsinya dan diberikan tepat waktu. 3. Karyawan diwajibkan memakai alat-alat pelindung diri dan pakaian kerja yang sesuai dengan sifat dan macam tugasnya masing-masing serta wajib menaati peraturan-peraturan dan syarat-syarat keselamatan kerja yang ditentukan. 4. Karyawan diwajibkan memelihara alat-alat pelindung diri dan keselamatan kerja yang disediakan oleh Perusahaan serta menjaga lingkungan kerja yang sehat. 5. Karyawan yang tidak menaati ketentuan-ketentuan yang ditetapkan akan dikenakan sanksi indisipliner sesuai peraturan yang berlaku. 1. To maintain OHS, Company needs to provide uniforms, personal protection equipment based on the needs in carrying out the duty in agriculture and agro industry which the distribution is gradually conducted based on Company’s ability 2. Uniform of grade I – IV employee is given 2 (two) pairs every year based on its function and given right on time 3. The employee is obligated to wear personal protection equipment and uniform in accordance to each type and nature of the work as well as obligate to obey regulation and determined occupational safety conditions. 4. Employee needs to maintain personal protection and occupational safety equipment provided by the Company as well as maintaining a healthy work environment 5. Employee who does not obey stipulated provisions will get disciplinary sanction according to applicable regulation.
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Health and Safety Topic
Uraian dalam PKB Description in CLA
Surat atau sertifikat yang berhubungan dengan Pekerjaan atau keselamatan kerja Pekerja
Surat atau sertifikat yang berhubungan dengan Pekerjaan atau Keselamatan Kerja Pekerja, biaya pengurusannya ditanggung Perusahaan antara lain : • Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi Pengemudi Kendaraan Dinas Perusahaan. • Sertifikat Terbang bagi pilot pesawat ultralight • Sertifikat Operator Boiler, Alat Berat dan Alat Angkat.
Letter or certificate related to Employee occupational or safety
Perlindungan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Occupational Health and Safety Protection
115
Letter or certificate related to Employment or Employee Occupational Safety, its processing cost will be paid by the Company involving: • Driving licenses for Company’s official car driver • Flying license for ultralight aircraft pilot • Boiler, Heavy Equipment and Lifting Equipment Operator Certificate. 1. Untuk menjaga kesehatan karyawan, maka Perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat di setiap tempat kerja. 2. Dalam upaya pemeliharaan kesehatan karyawan, maka Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala berdasarkan catatan kesehatan untuk semua karyawan sesuai program Perusahaan atas biaya Perusahaan. 3. Untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, kepada karyawan yang bekerja di sektor produksi dan atas pertimbangan tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berat, Perusahaan memberikan makanan tambahan (extra fooding) yang jenis dan jumlahnya akan diatur dalam peraturan yang berlaku. 1. To maintain Employee health, the Company creates a safe and healthy work environment in every work unit 2. In an attempt to maintain Employee’s health, the Company organizes health examination gradually based on health record for every Employee based on Company program and paid by the company 3. To improve and maintain health, to every Employee who work in production sector and by considering occupational accident and disease, Company will provide extra fooding with the type and number will be regulated in applicable regulation
116
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety And Health
Keterwakilan Karyawan dalam P2K3L Tahun 2015 (G4-LA5) Employee Representation in Supervisory Committee for OHS 2015 2013
2014
2015
JumlahAnggota Inti P2K3 Total TCOHS Core Member
JumlahTotal Anggota Total Member
JumlahAnggota Inti P2K3 Total TCOHS Core Member
JumlahTotal Anggota Total Member
JumlahAnggota Inti P2K3 Total TCOHS Core Member
JumlahTotal Anggota Total Member
Dsitrik Bungamayang
4
14
4
14
4
14
Distrik Lampung
3
12
2
15
4
32
Unit Bergen
3
15
3
17
7
31
Unit Kedaton
3
17
4
21
7
46
Unit PematangKiwah
3
14
3
17
7
26
Unit Usaha Business Unit
Unit Rejosari
3
15
3
15
7
23
Unit Way Berulu
3
16
3
18
7
36
Unit Way Lima
3
15
3
17
7
18
Unit Bekri
3
6
4
41
7
43
Unit Padang Ratu
3
6
4
39
7
37
Unit Tulungbuyut
3
5
4
24
6
16
Distrik Sumsel
4
19
2
13
7
21
Unit Musilandas
3
17
3
15
7
25
Unit Tebenan
3
19
3
14
7
25
Unit Betung
3
18
3
13
6
31
Unit BetungKrawo
3
15
3
14
7
25
Unit Bentayan
3
20
4
17
6
49
Unit TalangSawit
3
14
3
10
5
13
Unit Suli
4
20
4
31
6
40
Unit Suni
3
16
4
17
7
25
Unit Beringin
3
19
4
29
7
31
Unit Baturaja
3
18
4
21
6
34
Distrik Bengkulu
1
4
2
7
4
17
Unit Padang Pelawi
2
13
3
13
7
12
Unit Ketahun
3
20
4
23
7
27
Unit TaloPino
3
16
3
18
7
19
Unit Senabing
3
10
4
12
6
14
Unit PagarAlam
3
22
4
25
7
48
Dsitrik Bungamayang
3
11
3
21
7
44
Distrik Cinta Manis
3
28
3
23
7
37
TOTAL
90
455
100
548
193
859
2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
117
Untuk meningkatkan pelaksanaan K3 menuju zero accident, manajemen telah melengkapi perlengkapan K3 di setiap Unit serta menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di setiap Kantor dan Pabrik. Perlengkapan tersebut senantiasa diperiksa secara rutin agar selalu siap manakala diperlukan. Simulasi dan pelatihan K3 dilaksanakan secara berkala. Demikian pula, pemeriksaan lingkungan kerja dan pemeriksaan karyawan yang berpotensi dampak penyakit akibat kerja juga rutin dilaksanakan. (G4-LA7)
To enhance the OHS implementation toward zero accident, the management has completed with OHS equipment in every Unit and provides fire extinguisher in every Office and Mills. This equipment is always checked routinely in order to always ready whenever needed. The simulation and training of OHS is held gradually. Likewise, the work environmental inspection and employee examination that has a potential occupational disease as effect of work are also routinely held. (G4-LA7)
Sosialisasi K3 secara teratur dilaksanakan di setiap unit usaha dan Kantor Dreksi melalui kegiatan breefing pagi dan doa bersama, kampanye K3, bulan bakti K3, pemasangan poster dan rambu-rambu berupa anjuran dan peringatan di setiap stasiun pabrik dan bengkel umum serta di tempat-tempat yang rawan kecelakaan. Meskipun demikian, berbagai upaya tersebut masih belum berhasil menekan angka kecelakaan kerja menjadi zerro accident. Selama periode pelaporan terjadi sejumlah kasus kecelakaan kerja sebanyak 155 kasus, baik kategori ringan, sedang dan berat, dengan perincian:
OHS socialization is also gradually carried out in every business unit and Head Office through morning briefing and praying, OHS campaign, OHS month, posters installation and signs such as suggestion and warning at every mills and public workshop as well as accident-prone area. Nevertheless, those various endeavors still have not succeeded in minimizing occupational accidental number into zero accident. During reporting period there were several occupational accidental cases in the amount of 155 cases, either mild, moderate and severe accidents, with details as follow:
Jumlah Kecelakaan Kerja dalam 3 Tahun Terakhir (G4-LA6) Number of Occupational Accident in the last 3 Years
Unit Usaha Business Unit
2013
2014
2015
Ringan Light
Sedang Moderate
Berat Heavy
Ringan Light
Sedang Moderate
Berat Heavy
Ringan Light
Sedang Moderate
Berat Heavy
Kantor Direksi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Distrik Lampung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bergen
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit Kedaton
5
-
-
1
-
-
1
-
-
UPK Pematang Kiwah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
UKKS Rejosari
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit Way Berulu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
UKK Way Lima
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit Bekri
18
7
-
31
-
-
14
-
-
UKKS Padang Ratu
2
-
-
2
1
1
14
-
-
Unit TulungBuyut
4
3
-
-
1
-
-
-
-
Distrik Bungamayang
4
-
-
-
-
-
-
-
-
Distrik Sumatera Selatan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit Musi Landas
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit Tebenan
-
-
-
-
-
-
-
1
1
Unit Betung
-
-
1
-
-
-
-
1
-
UKKS Betung Krawo
1
-
-
-
1
-
-
-
-
UKKS Bentayan
1
-
-
-
-
-
-
-
-
UPKS Tasa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit Suli
-
-
-
-
-
-
-
-
-
118
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety And Health
Unit Usaha Business Unit
2013
2014
2015
Ringan Light
Sedang Moderate
Berat Heavy
Ringan Light
Sedang Moderate
Berat Heavy
Ringan Light
Sedang Moderate
Berat Heavy
UPKS Suni
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit Beringin
-
-
-
-
-
-
-
-
-
UPK Baturaja
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Distrik Cintamanis
-
3
-
-
-
-
-
-
-
D. BKL
1
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit Padang Pelawi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit Ketahun
-
-
-
-
-
-
-
-
-
UKKS Talo Pino
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit Senabing
-
-
-
-
1
-
-
-
-
70
-
-
98
-
-
43
-
-
Unit Pagar Alam
Jenis Pekerjaan Berisiko Tinggi Berdasarkan Unit Bisnis PTPN VII (G4-LA7) Types of High Risk Activities by PTPN VII Business Units Unit Bisnis Business Unit
Pekerjaan dengan Risiko Tinggi Type of High Risk Actity
Kantor Direksi Head Office
-
Pabrik Gula/Sugar Mill Bungamayang Pabrik Gula/Sugar Mill Cinta Manis
• • • • •
Operator alat berat Operator Puteran Operator Boiler Operator Masakan Petugas Cane Yard
Kebun Tebu Sugarcane Estate
• • •
Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma) Operator alat berat (eksavator, grader, traktor) Operator harvester
Pabrik Gula/Sugar Mill Bungamayang Pabrik Gula/Sugar Mill Cinta Manis
• • •
Operator Wheel Tractor Operator Alat Berat Operator Boiler
Kebun Kelapa Sawit Oil Palm Estate
• • •
Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma) Pemanen Satpam Afdeling
Pabrik Karet Rubber Factory
• • • • •
Operator Forklift Operator Alat Berat Petugas Pemeliharaan Instalasi Limbah Petugas Jaga Kamar Asap Tukang Bubut
Kebun Karet Rubber Estate
• • •
Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma) Penyadap Satpam Afdeling
Pabrik Teh Tea Mill
-
Kebun Teh Tea Estate
• •
Petugas Hama & Penyakit (penyemprot hama, penyakit, gulma) Satpam Afdeling
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
119
Penatalaksanaan atau penanganan kasus kecelakaan kerja yang ringan sampai dengan sedang dilakukan di masing-masing di Klinik Kesehatan yang ada di lingkungan Unit atau Distrik karena tenaga kesehatan, obat dan alat kesehatan sudah cukup memadai, sedangkan untuk kasus kecelakan dengan kategori berat segera mendapat pertolongan pertama dari tenaga kesehatan yang ada di Unit atau Distrik dan selanjutnya dirujuk ke Rumah sakit dengan Ambulance Perusahaan dan didampingi oleh tenaga paramedis.
Occupational accident cases handling/management from minor up to moderate is conducted in each Health Clinic existing in each Unit or District since the paramedic, medicine and medical devices are sufficient, whereas for severe accident immediately receives first aid from available paramedic in unit or district and thereafter he is admitted to Hospital using Company Ambulance and assisted by the paramedic.
Hingga akhir tahun 2015, Perusahaan memiliki fasilitas kesehatan berupa: • 33. poliklinik • 4 ambulance Total tenaga medis dan paramedis yang mengelola Klinik Kesehatan milik PTPN VII meliputi 31 dokter umum, 3 dokter gigi, 35 perawat, 18 Bidan, Asisten Apoteker 2. Catatan: • dokter umum adalah dokter Kontrak/Honor Full Timer dan part timer. • dokter gigi adalah dokter gigi kontrak/ konsulen • Asisiten Apoteker adalah tenaga Kontrak
Up to late 2015, the Company has health facility in form of: • 33 Polyclinics • 4 Ambulances Total medics and paramedics manage the PTPN VII’s Health Clinics involving 31 general practitioners, 3 dentists, 35 nurses, 18 midwifes, 2 pharmacist assistants. Note: • General Practitioners are contracted doctor/ honorary full-timer and part-timer • dentists are contracted/counselor • pharmacist assistant is contracted employee
Selain itu, masing-masing unit usaha juga dilengkapi dengan sarana Posyandu di Balai Kesehatan Ibu dan Anak. Semua fasilitas kesehatan tersebut disediakan oleh Perusahaan untuk keperluan pelayanan kesehatan bagi karyawan PTPN VII dan batihnya serta masyarakat umum di sekitar wilayah operasional perusahaan.
In addition, each business units are also completed with Integrated Health Service facility at Mother and Children Health Center. All those health facilities are provided by the Company for health service needs for PTPN VII’s employees and its families as well as for public in the vicinity of the company.
Selain program K3, Perusahaan juga melaksanakan Program Kesehatan Lingkungan, di antaranya adalah • Mengadakan kegiatan Lomba Kebersihan Lingkungan baik lingkungan pabrik/ kantor dan perumahan karyawan yang diikuti oleh seluruh karyawan. • Melakukan fogging (pengasapan) di lingkungan perumahan secara rutin dan berkala untuk mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh serangga (nyamuk). • Melakukan uji sampel limbah pabrik baik secara rutin maupun berkala bekerjasama dengan Laboratorium daerah. (G4-LA7)
Beside OHS program, the Company also carries out Environmental Health Program including:
Di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) terdapat peraturan mengenai waktu kerja, kerja lembur, hari-hari libur, cuti dan izin. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perusahaan menetapkan jam kerja sebagai berikut: a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau
There are several rules concerning work time, overtime, holidays, leave and permit on Collective Labor Agreement. In carrying out the business activities, Company sets the work hours as follow:
•
•
•
Establishing Environmental Cleanliness Contest either at mills/offices environment and employees’ housing participated by all employees Performing fogging at residences routinely and gradually to prevent disease caused by bugs (mosquitos). Conducting mill waste sample test routinely or gradually in cooperation with regional lab. (G4-LA7)
a. 7 (seven) hours 1 (one) day and 40 (forty) hours 1 (one) week for 6 (six) working days in 1 (one) week or
120
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety And Health
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. c. Bagi yang bekerja dalam shift diatur sebagai berikut: - Shift Pagi = 40 (empat puluh) jam seminggu - Shift Siang = 37½ (tiga puluh tujuh setengah) jam seminggu - Shift Malam = 35 (tiga puluh lima) jam seminggu
b. 8 (eight) hours 1 (one) day and 40 (forty) hours 1 (one) week for 5 (five) working days in 1 (one) week. c. For those who work in shift arranged as follow:
Pekerjaan yang dilakukan di luar jam kerja, atau pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi sebagaimana yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja Bersama ini dinyatakan sebagai kerja lembur. Perhitungan upah lembur berpedoman kepada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor : Kep-102/Men/VI/2004 tanggal 25 Juni 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. (G4-LA8)
Work undertook outside work hours or during weekly recess and or at official holidays as contemplated on this Collective Labor Agreement is stated as over time. Over time calculation refers to Minister of Labor and Transmigration of RI Decree Number: KEP-102/Men/VI/2004 dated 25 June 2004 of Overtime and Overtime Fee. (G4-LA8)
Perusahaan memberikan waktu istirahat bagi karyawan, terdiri dari hari libur dan istirahat mingguan, hari libur resmi, cuti sakit, cuti haid, cuti hamil dan bersalin, cuti tahunan, cuti panjang, cuti di luar tanggungan perusahaan, serta izin menjalankan ibadah.
The Company provides break time for employees, comprising of holiday and weekly break, official holiday, sick leave, menstruation leave, pregnancy leave and maternity leave, annual leave, sabbatical leave, leave without compensation, and leave due to practicing worship.
Untuk menjaga kesehatan karyawan, maka Perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat di setiap tempat kerja. Dalam upaya pemeliharaan kesehatan karyawan, maka Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala berdasarkan catatan kesehatan untuk semua karyawan sesuai program Perusahaan atas biaya Perusahaan. Untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, kepada karyawan yang bekerja di sektor produksi dan atas pertimbangan tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berat, Perusahaan memberikan makanan tambahan (extra fooding) yang jenis dan jumlahnya akan diatur dalam peraturan yang berlaku. (G4-LA7)
To maintain Employee’s health, the Company creates a healthy and safe work environment in every work place. As an effort to maintain Employees’ health, the Company gradually executes health examination based on health record for all Employees based on Company’s program and at the company’s expenses. To enhance and maintain health, to employee who works at production sector and on consideration of occupational risk level or occupational disease, Company provides extra fooding which the type and amount will be regulated on applicable regulation. (G4-LA7)
Selama periode pelaporan, Perusahaan juga melakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja terhadap Calon karyawan Tetap dan karyawan Kampanye/Musiman dengan perincian sebagai berikut: • Pra Kerja untuk Karyawan baru: 64 orang • Karyawan promosi jabatan: 21 orang • Karyawan Musiman/kampanye: 674 orang
During reporting period, the Company also performs pre work health examination to Candidate of Permanent Employee and Occasional Employee with details as follow:
-
• • •
Morning shift = 40 (forty) hours a week Evening shift = 37 ½ (thirty seven and half ) hours a week Night shift = 35 (thirty five) hours a week
Pre work for new employee: 64 employees Promoted employee: 21 employees Occasional employee/campaign: 674 employees.
TATA KELOLA BERKELANJUTAN
Sustainable Good Corporate Governance
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
Kualitas Penerapan Tata Kelola Quality of Governance Application
PTPN VII memiliki kesungguhan dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan penerapan GCG dengan menjadikan GCG sebagai landasan operasional dan menjadikan setiap individu perusahaan sebagai motor penggerak penerapan GCG. Penerapan praktik terbaik GCG bukan hanya akan mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, namun juga diperlukan untuk meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan adil serta dapat mencegah praktik-praktik penyalahgunaan wewenang dan jabatan, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing yang kuat, serta terpenuhinya tanggung jawab perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan.
PTPN VII has seriousness and strong commitment to enhance the GCG implementation by making the GCG as its operational foundation and creating every individual at the company as the driving force of the GCG implementation. Implementation of the best GCG practices is not merely encouraging the company management professionally, transparently and efficiently, but it is also needed to enhance openness, accountability, trustable, accountability principles but also to prevent abuse of authority, corruption, collusion, and nepotism practices. Therefore, the company has a strong competitiveness, as well as fulfillment of company’s responsibility as a business entity within community and all stakeholders.
PTPN VII secara rutin melakukan asesmen GCG yang dilaksanakan oleh pihak ekstermal maupun secara self assessment sesuai ketentuan yang berlaku. Dari hasil asesmen, PTPN VII berkomitmen menindaklanjuti rekomendasi hasil asesmen untuk melakukan penyempurnaan terhadap unsur GCG yang masih kurang guna mewujudkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan. Pada tahun 2015, pencapaian nilai asesmen PTPN VII adalah 84,80 (BAIK), meningkat dibandingkan tahun 2014 dengan nilai 83,953 (BAIK). (G4-42)
PTPN VII routinely performs GCG assessment held by external parties and internal parties or self assessment based on applicable provision. From the assessment result, PTPN VII commits to follow up recommendation of assessment result to perform improvement on GCG elements that is still lacking to embody a good company governance implementation sustainably. In 2015, achievement of PTPN VII assessment value was 84.80 (GOOD), increasing compared to 2014 with value 83.953 (GOOD). (G4-42)
Laporan Keberlanjutan
100
83,2
83,953
84,80
2014
2015
80
60
40
20
2013 0 Skor GCG / GCG Score
2015 Sustainability Report
123
124
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainabe Good Corporate Governance
Struktur Tata Kelola Governance Structure
Struktur tata kelola PTPN VII terdiri dari organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi dibantu oleh organ pendukung lainnya seperti Komite-komite, mekanisme pengendalian risiko dan sistem audit internal serta Sekretaris Perusahaan dan organ pendukung lainnya. (G4-34)
Struktur Tata Kelola PTPN VII
PTPN VII governance structure comprises of main organ, namely General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioner and Board of Director assisted by other supporting organ such as Committees, mechanism of risk controlling and internal audit system as well as Corporate Secretary and other supporting organs. (G4-34)
RUPS General Meeting of Shareholder
PTPN VII Corporate Governance Structure DIREKSI Board of Directors
Organ Utama Main Organ
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Satuan Pengawas Internal Internal Audit Unit
Komite Audit Audit Commitee
Satuan Manajemen Resiko Risk Management Unit
Komite Manajemen Resiko Risk Management Commitee
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sistim Menejemen Resiko Risk Management System
Unit Bisnis Business Unit
Sistim Pengendalian Internal Internal Control System
Organ Pendukung Supporting Organ
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
125
Rapat Umum Pemegang Saham (G4-35)(G4-37) General Meeting of Shareholder (G4-35)(G4-37)
RUPS memiliki kewenangan tertinggi yang tidak dilimpahkan baik kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham meliputi RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan No.35 Tahun 2014, RUPS terbagi atas 2 pemegang saham yaitu PTPN III (Persero) sebagai pemegang saham seri A dan saham seri B serta Kementerian BUMN sebagai pemegang saham seri B.
GMS has the highest authorization which is not delegated either to Board of Commissioner or Director. General Meeting of Shareholders including Annual GMS and Extraordinary GMS. Based on Company’s Article of Association No. 35 Year 2014, GMS is divided into 2 shareholders namely PTPN III (Persero) as series A and series B shareholders and Ministry of SOE as series B shareholders.
RUPS berhak memperoleh seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan dan meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan.
GMS reserves the right to obtain all relevant information regarding company and request for BOC and BOD responsibility related to Company management.
Pemegang saham tidak diperkenankan mencampuri kegiatan operasional perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemegang saham memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam batas yang ditetapkan dalam undang-undang dan anggaran dasar.
Shareholders are not allowed interfering company operational activity which becoming BOD responsibility pursuant to Company’s Articles of Association and applicable law and regulation. Shareholders have authority that is not given to BOD and BOC in limitation stipulated in Law and Articles of Association.
Pemegang saham seri A memiliki kewenangan meliputi: Mengusulkan calon Dewan Komisaris dan Direksi; Mengusulkan perubahan anggaran dasar termasuk perubahan modal; Mengusulkan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, dan pembubaran; Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan; Mengusulkan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris; Menetapkan kebijakan umum terhadap Perseroan dalam bidang produksi, bidang pemasaran, bidang keuangan, akuntansi dan perbendaharaan, bidang pengadaan, bidang perencanaan dan pengembangan, bidang teknologi informasi, bidang SDM. Pemegang saham seri B mempunyai kewenangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (G4-37)
Shareholder of Series A has authority involving: Proposing the Board of Commissioner and Board of Director candidates, Suggesting amendment of article of association including capital change; Suggesting company merger, consolidation, takeover and separation, suggestion of petition in order the Company can be declared as bankrupt, and company dissolution; Requesting reports and explanation regarding certain matters to Company’s Board of Director and Board of Commissioner by paying attention to law and regulation; Suggesting Board of Director and Board of Commissioner remuneration; Determining general policy for the Company in fields of production, marketing, finance, accounting and treasury, procurement, planning and development, information technology, and Human Resource. Series B Shareholder has authority pursuant to applicable law and regulation. (G4-37)
126
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainabe Good Corporate Governance
Dewan Komisaris Board of Commissioner
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG.
Board of Commissioner is a company organ which in charge and responsible collectively to perform supervision and provide suggestions or advices to BOD and also ensuring the company carrying out the GCG.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundangundangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. (G4-38)
The Board of Commissioner is in charge of supervision on management policy, the run of management in general either concerning Company or Company’s business performed by Board of Director as well as providing suggestion to BOD including supervision on implementation of Company Long-Term Plan, Company Action Plan and Budget as well as Articles of Association provision and GMS Decision, and applicable law and regulation, for the Company’s interest and based on the Company’s objectives and purposes. (G4-38)
Anggota Dewan Komisaris saat ini berjumlah lima orang termasuk komisaris utama yang bertugas sebagai primus inter pares mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Per tanggal 31 Desember 2015, jumlah Komisaris Independen PTPN VII telah memenuhi ketentuan 20%. Keseluruhan atau 100% anggota Dewan Komisaris PTPN VII tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan BUMN yang bersangkutan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. (G4-39)
At present Board of Commissioner member is amounted to five people including President Commissioner who is in charge as primus inter pares in coordinating Board of Commissioner activities. Per 31 December 2015, total of PTPN VII Independent BOC members has fulfilled the provision. Overall or 100 % of PTPN VII BOC member do not have any financial, management, shareholdings and/or family relationship with other BOC member, BOD member and/or controlling shareholder or relation with the concerned SOE, which could affect its ability to act independently. (G4-39)
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dipertanggungjawabkan dalam Laporan Tugas Pengawasan dan disampaikan dalam RUPS tahunan. (G4-44)
The implementation of Board of Commissioner duties is accounted on Supervision Duty Report and presented in annual General Meeting of Shareholders. (G4-44)
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite adalah Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.
In implementing its duties, Board of Commissioner is assisted by several committees established by and responsible to Board of Commissioner. Those committees are Audit Committee and Risk Management Committee.
Penilaian kinerja Dewan Komisaris mengacu pada pencapaian terhadap Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara self assessment dan bersifat kolegial. (G4-38)
Assessment on Board of Commissioner performance refers to accomplishment of Board of Commissioner’s Key Performance Indicator. Assessment of Board of Commissioner performance is conducted by self assessment and has a collegial in nature. (G4-38)
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
127
Direksi
Board of Commissioner Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS atau berdasarkan keputusan seluruh Pemegang Saham di luar RUPS. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. (G4-38)
Board of Commissioner is a Company organ which in charge of and full responsible for Company’s management for the Company’s interest. The Board of Director member was appointed and discharged by GMS or based on all shareholder decision beyond GMS. The Board of Director is in charge to carry out all actions related to company’s management for the Company’s interest and based on Company’s intention and purpose as well as represents the Company either inside or outside Court regarding all things and all events with limitations as regulated in legislation regulation, Articles of Association and/ or GMS Decision. (G4-38)
Direksi dalam menjalankan tugasnya bertangganggung jawab kepada RUPS antara lain dalam membuat laporan tahunan, menyusun laporan keuangan serta laporan-laporan lainnya yang dibutuhkan oleh dewan komisaris dan/atau pemegang saham. (G4-44)
The Board of Director in carrying out the tasks is responsible to GMS including in preparing annual report, financial statement as well as other reports required by the BOC and/or Shareholder. (G4-44)
Penilaian kinerja Direksi didasarkan pada pencapaian target dan indikator kinerja utama (KPI). Hasil asesmen menunjukkan bahwa realisasi KPI tahun 2015 mencapai skor 95,47 lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 100. (G4-38)
The Assessment of BOD performance is according to target achievement and Key Performance Index. The assessment result suggested that the KPI realization in 2015 reached score 95.47 it was lower than set target amounted to 100. (G4-38)
PTPN VII memiliki 5 (lima) orang anggota direksi dengan komposisi 1 (satu) orang merupakan direktur utama dibantu oleh 4 (empat) orang direktur bidang (Direktur Produksi, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, Direktur Keuangan, Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan).
PTPN VII has 5 (five) BOD members with composition 1 (one) person is the President Director assisted by 4 (four) Director of Division (Director of Production, Director of Human Resources and General Affair, Director of Finance, Director of Marketing and Development Planning).
Baik Direktur Utama dan anggota Direksi PTPN VII lainnya tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda (menantu/ipar) baik antara anggota Direksi maupun Direksi dengan anggota Dewan Komisaris. Hal tersebut menjadi jaminan bahwa direksi menjalakan tugasnya bertindak secara independen. Sesuai dengan Board Manual Perseroan direksi juga dituntut untuk lepas dari segala macam bentuk benturan kepentingan. Selain itu, anggota direksi tidak ada yang memangku jabatan rangkap sebagai Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (G4-39)
Both PTPN VII’s President Director and other BOD member do not have any consanguineal relationship up to third degree either horizontally or vertically or affinal relationship either between the BOD members or with the BOC member. This becomes an insurance that the BOD carries out the task independently. Pursuant to Company’s Board Manual, the BOD is also demanded to free from all kind of conflict of interest. In addition, the BOD member can not have any concurrent position either as BOD member in other SOE, ROE, POE; or other position based on legislation regulation. (G4-39)
128
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainabe Good Corporate Governance
Pengawasan dan Pengendalian Internal (G4-54) (G4-55) (G4-SO3) Internal Supervision and Controlling (G4-54) (G4-55) (G4-SO3) PTPN VII telah menerapkan Sistem pengendalian internal dengan menggunakan pendekatan COSO . Dalam aktivitasnya, Perusahaan membentuk suatu Unit Audit Internal yang disebut Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI). SPI merupakan pengawas yang obyektif dan independen serta dirancang untuk memberi nilai tambah dalam meningkatkan kinerja dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan peran dalam paradigma baru sebagai evaluator, katalisator, dan konsultan. Dalam melaksanakan tugasnya, SPI mengacu kepada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Piagam Internal Audit PTPN VII yang terakhir telah diperbarui dan ditandatangani oleh Direksi PT Perkebunan Nusantara VII sesuai Surat Keputusan No: SK no: 7.1/Kpts/01/2014 tanggal 30 Desember 2014. (G4-DMA)
PTPN VII has applied Internal Controlling System by using COSO approach. In its activities PTPN VII has established Internal Audit Unit (IAU). IAU is an objectives and independent auditor and designed to provide added-value in increasing performance by paying attention to the Good Corporate Governance principles with its role in new paradigm as evaluators, catalyst, and consultant. In carrying out its duties, IAU refers to Financial Accounting Standard Statement and PTPN VII Audit Internal Charter latest updated and signed by PTPN VII Board of Director according to Decree No: SK no: 7.1/ Kpts/01/2014 dated 30 December 2014. (G4-DMA)
SPI diketuai oleh Kepala Bagian yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris.
IAU is chaired by the Head of Division who is appointed and dismissed by the President Director with Approval of the BOC.
Setiap Auditor internal PTPN VII telah mengikuti pelatihan di bidang audit secara berkesinambungan. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kemampuan personil SPI, PTPN VII melaksanakan program pengembangan Auditor berupa pendidikan dan pelatihan baik berupa kursus audit, seminar maupun workshop yang dilakukan secara berkesinambungan guna meningkatkan kemampuan personil dalam bidang karir dan fungsi audit. Pelatihan diikuti secara berjenjang untuk dapat memperoleh Gelar Profesi yaitu Professional Internal Auditor (PIA).
Every PTPN VII Internal Auditor has participated in audit training sustainably. In order to increase the competency and skill of the IAU personnel, PTPN VII carries out Auditor Development program in form of education and training either in form of audit course, seminar or workshop carried out continuously to enhance the personnel skill in audit career and function. Training is followed in tiered to obtain a Profession Title namely Auditor Internal Professional (PIA).
Pelatihan/seminar/diklat/workshop yang diikuti personil SPI sepanjang tahun 2015 meliputi: 1. Dasar-Dasar Audit sebanyak 10 orang personil SPI 2. Audit Operasional sebanyak 3 orang personil SPI 3. Komunikasi dan Psikologi Audit sebanyak 1 orang personil SPI 4. Audit Kecurangan sebanyak 1 orang personil SPI
Training/seminar/workshop attended by personnel throughout 2015 was involving: 1. Basic Audit 10 personnel
Pada setiap awal tahun, SPI membuat Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) untuk rencana pelaksanaan pengawasan SPI dengan pendekatan risiko (risk based auditing, yaitu dengan memperhatikan tingkat risiko masing-masing unit. Pada tahun 2015 SPI merencanakan pelaksanaan audit sebanyak 40 kali. Berdasarkan hasil pelaksanaan audit tahun 2015, telah diperoleh 687 hasil temuan audit dengan
In every initial year, IAU creates an Annual Auditing Working Program (AAWP) for the IAU audit implementation conducted by risk based auditing, namely by paying attention to each unit risk level. In 2015 IAU planned to carry out 40 times audit. Based on 2015 audit result, it has been found 687 audit findings and 1,325 recommendations. Up to late 2015, there were 1,307 audit results that
2. Operational Audit 3 personnel 3. Audit communication and psychology personnel 4. Fraudulence audit 1 personnel
IAU
1
Laporan Keberlanjutan
1.325 rekomendasi. Sampai dengan akhir tahun 2015, sebanyak 1.307 hasil audit telah ditindaklanjuti dan sisanya sebanyak 18 rekomendasi masih dalam proses tindak lanjut dan monitoring. Selama periode pelaporan tidak terjadi tindak pidana korupsi dalam perusahaan. (G4-SO5)
2015 Sustainability Report
129
have been followed up and the remaining 18 recommendations were currently in following up process and monitoring. During reporting period there were no corruption cases within the company. (G4-SO5)
Penegakan Anti Korupsi (G4-DMA) (G4-SO3) (G4-SO4) Anti Corruption Enforcement (G4-DMA) (G4-SO3) (G4-SO4) PTPN VII berkomitmen untuk menegakkan budaya anti suap dan upaya pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan perusahaan. Insan PTPN VII DILARANG melakukan perbuatan korupsi baik secara langsung atau tidak langsung atau melakukan perbuatan yang mendorong terjadinya korupsi termasuk menerima/memberikan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban dan tugasnya.
PTPN VII commits to enforce anti-bribery and prevention of corruption actions culture in company. PTPN VII employees are directly or indirectly PROHIBITED to perform corruption actions either directly or indirectly or performing action which generates corruption including receiving or giving any gratifications in any means in association with its position and opposite to his obligation and duty.
Salah satu perangkat untuk mendukung budaya anti suap dan tindak korupsi adalah adanya Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No:SKR/Kpts/07/2014 tanggal 28 Oktober 2014. Pedoman Pengendalian Gratifikasi merupakan bagian dari Pedoman Good Corporate Governance, untuk memberikan pedoman bagi seluruh insan PTPN VII dalam mengambil sikap terhadap tindakan-tindakan yang berpotensi atau mengarah pada tindak pidana korupsi, khususnya gratifikasi. (G4-57)
One device to support anti-bribery and corruption culture is Gratification Control Manual stipulated via Board of Director Decree No:SKR/Kpts/07/2014 dated 28 October 2014. Gratification Control Manual is part of Good Corporate Governance guidelines, to provide guidance for all PTPN VII employees in adopting attitude on potential or lead to corruption actions, particularly gratification. (G4-57)
PTPN VII juga telah menerapkan Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (whistleblowing System/ WBS) untuk menegakkan tindakan pencegahan terhadap setiap penyimpangan yang mengarah pada tindakan korupsi dan fraud. Pedoman WBS ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No:SKR/ Kpts/02/2014 tanggal 7 Mei 2014. Sosialisasi secara berkala dilaksanakan dengan memuat Pedoman WBS di tabloid internal PTPN VII, yaitu Media Agro. Demikian pula, Direksi senantiasa memberikan arahan dan mengingatkan karyawan akan penegakan budaya anti suap dan tindak korupsi pada setiap acara pertemuan dengan karyawan.
PTPN VII has adopted Whistle Blowing System to enforce preventive action on every deviation leading to corruption and fraudulence action. WBS manual was stipulated via BOD Decree No:SKR/ Kpts/02/2014 dated 7 May 2014. Socialization is gradually held by posting WBS Manual in PTPN VII internal tabloid, namely Media Agro. Likewise, BOD always provides direction and reminds employee regarding anti-bribery and corruption enforcement on every employee gathering.
Melalui WBS tersebut, Perusahaan mendorong setiap orang, baik pihak internal maupun pihak luar Perusahaan, untuk melaporkan jika ada penyimpangan yang dilakukan oleh Insan PTPN VII terkait pelanggaran korupsi, fraud ataupun penyimpangan etika perusahaan. Pengelola WBS yang bertugas menerima laporan wajib melindungi kerahasiaan identitas pelapor yang melaporkan pelanggaran untuk menghindari hal-hal yang tidak
Through this WBS, the company encourages every people either the internal or external Company, to report if there are any deviations committed by PTPN VII human resources, related corruption offenses, fraud or irregularities corporate ethics. The Whistle Blowing System administrator who is in charge to receive reports obligates to protect confidentially employee’s identity who reports the violation to avoid unwanted things committed by the reported
130
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainabe Good Corporate Governance
diinginkan yang dilakukan terlapor atau pihak lain kepada pelapor. Perusahaan menjamin keamanan si pelapor maupun keluarganya. (G4-58)
or other parties to the whistleblower. The Company ensures the whistleblower or his family security. (G4-58)
Pengurus Perusahaan dan karyawan yang terbukti melakukan pelanggaran dalam tingkatan apapun akan diberikan sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan yang berlaku. (G4-58)
Company’s managements and employees who are proven have been committed a violation in any levels will be given a discipline sanction or other sanctions pursuant to applicable regulation. (G4-58)
PTPN VII melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan anti korupsi dalam bentuk workshop, pelatihan, survei dan sosialisasi yang diikuti oleh Direksi, Dewan Komisaris, Pejabat 1 level di bawah Direksi, Pejabat 2 level di bawah Direksi, SPI, Komite Audit, Karyawan dan Unit-Unit Usaha. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM PTPN VII, yang pada akhirnya diharapkan dapat menjamin bahwa pengelolaan perusahaan selalu dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, bebas dari korupsi, gratifikasi, dan KKN. (G4-SO4)
PTPN VII carries out anti corruption education and training activities in form of workshop, training, survey and socialization attended by Board of Director, Board of Commissioner, Officials 1 level under BOD, Officials 2 level under Board of Director, IAU, Audit Committee, Employees and Business Units. These activities are company’s endeavors to enhance the capacity of PTPN VII Human Resource, which eventually it is expected could always guarantee that the company management will always be run based on GCG principles, free from corruption, gratification and nepotism. (G4-SO4)
Selama tahun 2015, pelatihan tentang korupsi dan tata kelola disajikan pada tabel berikut.
During 2015, training on corruption and governance are presented in the following table.
Pembekalan Materi Anti Korupsi dan Tata Kelola Tahun 2015 (G4-SO4) Provisioning of Anti-Corruption and Governance Material in 2015 (G4-SO4) Materi Material
Peserta (orang) Participants (person)
Jumlah Peserta
Tempat Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan Date of Implementation
Pemberi Materi Material Giver
Pelatihan Pengisian LHKPN level Training on LHKPN filling
General Manager, Manajer, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Asisten Kepala, Kepala Urusan Staf, Asisten GM, Manager, Head of Division, Head Assistant, Head of Staff Affair, GM Assistants
77 orang 77 employees
Ruang Rapat 1A Kantor Direksi Meeting Room 1A Head Office
24 Juni 2015 24 june 2015
Kepala Bagian SDM Head of HR Division
General Manager, Manajer, Kepala Bidang, Asisten Kepala Wilayah Sumsel & Bengkulu, Staf, Asisten GM, Manager, Head of Division, Head Assiatnt of South Sumatera and Bengkulu area, GM Assistant staff
53 orang 53 employees
Distrik/district Banyuasin
29 Juni 2015 29 June 2015
Kepala Bagian SDM Head of HR division
Workshop Pendalaman Self Assessment Penerapan GCG Self assessment enrichment for GCG implementation
Kepala Urusan SPI dan Staf Sekretariat Head of IAU Affair and Secretariat Staff
2 orang 2 employees
Kantor Perwakilan PTPN III PTPN II representative office
28 s.d 29 Oktober 2015 28 up to 29 October 2015
PTPN III
Pelatihan Training of Trainer (TOT) dan Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Korupsi TOT and socialization on corruption prevention training
Kepala Bagian, Kepala Urusan Head of Division, Head of Affair
4 orang 4 employee
Kantor Kementerian BUMN Jakarta Ministry of SOE Office Jakarta
08 s.d 09 Juni 2015 08 up to 09 June 2015
BPK, KPK, dan Holding PTPN
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
Tanggal Pelaksanaan Date of Implementation
131
Pemberi Materi Material Giver
Materi Material
Peserta (orang) Participants (person)
Jumlah Peserta
Tempat Pelaksanaan
FGD Asesment GCG
Kepala Urusan, Staf Urusan Head of Affair, Affair Staff
35 orang 35 employee
28 Oktober 2015 Ruang Rapat 1A 28 October 2015 Kantor Direksi Meeting Room 1 A Head Office
BPKP Provinsi Lampung
Pelatihan Asesor KPKU BUMN Holding Perkebunan KPKU SOE Holding Plantation assessor training
Kepala Urusan, Staf Urusan Head of Affair, Affair Staff
3 orang 3 employees
PTPN VIII Bandung 20 s.d 22 Oktober 2015 20 up to 22 October 2015
Holding PTPN
Penerapan Standar Internasional dan Nasional (G4-45)(G4-46)(G4-47)(G4-48) Implementation of International and National Standard (G4-45)(G4-46)(G4-47)(G4-48) Agar dapat meningkatkan kinerjanya sekaligus mewujudkan visi perusahaan, PTPN VII terus berupaya untuk menerapkan sistem manajemen yang berstandar internasional dan nasional. Beberapa sistem manajemen pokok yang diterapkan Perusahaan sesuai dengan standar internasional dan nasional diintegrasikan dalam Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII (SMTN7). SMTN7 merupakan upaya memenuhi persyaratan pelanggan dan perundangan yang berlaku dengan penerapan 7 (tujuh) sistem manajemen berstandar internasional dan nasional secara terintegrasi, meliputi:
In order to be able to enhance its performance as well as realize the company’s vision, PTPN VII continue attempting to apply international and national standard management system. Several principal managements systems applied by the Company pursuant to international and national standard are integrated into Integrated Management System Nusantara 7, Risk Management application, issuance of Sustainability Report. IMSN7 is an effort to meet the customer requirements and applicable legislation with application of 7 (seven) National and International Standard Management Systems integrally, including:
• •
ISO 9001 : 2008 Sistem Manajemen Mutu, ISO 14001 : 2004 Sistem Manajemen Lingkungan,
• •
•
OHSAS 18001 : 2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ISO 22000 : 2005 Sistem Manajemen Keamanan Pangan, Permentan nomor 19/Permentan/OT.140.3.2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ ISPO), Permen BUMN nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2013 -2014.
•
• •
•
•
• •
ISO 9001:2008 Quality Management System ISO 14001 : 2004 Environmental Management System OHSAS 18001 : 2007 Occupational Health and Safety Management System ISO 22000 : 2005 Food Safety Management System Ministry of Agriculture Regulation No 19/ Permentan/OT.140.3.2011 dated 29 March 2011 regarding Guideliness of Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)
•
Ministry of SOE Regulation No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 regarding GCG Application on SOE
•
Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2013-2014
132
Tata Kelola Berkelanjutan Sustainabe Good Corporate Governance
Keanggotaan Dalam Asosiasi Industri Dan Organisasi Lainnya (G4-16) Membership in Industry Association and Other Organization (G4-16) PTPN VII berpartisipasi aktif dalam berbagai asosiasi/ organisasi baik sebagai anggota maupun pengurus. Hal ini dimaksudkan untuk menjalin komunikasi dan memperluas jaringan hubungan bisnis dengan sesama anggota asosiasi /organisasi. Berikut adalah daftar keanggotaan PTPN VII dalam asosiasi dan organisasi lainnya.
PTPN VII actively participates in various association/ organization either as member or management. This is intended to establish communication and extending business relationship network with fellow organization/association member. Following are PTPN VII membership list in other association and organization.
Nama Name
Status
Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI) Indonesian Sugar Expert Association
Anggota Member
Asosiasi Gula Indonesia Indonesian Sugar Association
Anggota Member
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Indonesian Oil Palm Entrepreneurs Association
Anggota Member
Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO) Indonesian Rubber Entrepreneurs Association
Anggota Member
Dewan Teh Indonesia Board of Indonesian Tea
Anggota Member
Forum Komunikasi SPI IAU Communication Forum
Anggota Member
Forum IT BUMN SOE IT Forum
Anggota Member
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Indonesian Entrepreneur Association
Anggota Member
Forum Humas BUMN SOE PR Forum
Anggota Member
Forum Excellent BUMN SOE Excellent forum
Anggota Member
Pemangku Kepentingan Stakeholders Pemangku kepentingan merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. PTPN VII telah melakukan identifikasi pemangku kepentingan dan metode pelibatan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kelangsungan hubungan yang harmonis. (G4-24)(G4-26)(G4-27)
Stakeholders are parties who interested in company either directly or indirectly. PTPN VII has conducted identification on stakeholders and stakeholders’ involvement method to enhance sustainability of a harmonious relationship. (G4-24)(G4-26)(G4-27)
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
133
Tingkat dan Metode Pembinaan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan (G4-26)(G4-27) Level and Method of Stakeholder Engagement (G4-26)(G4-27) Pemangku Kepentingan Stakeholders (G4-24)
Basis Penetapan (G4-25)
Metode Pelibatan Engagement Method (G4-26)
Topik Utama Key Topics (G4-27)
Metode & Frekuensi Pelibatan Engagement Methods & Frequency (G4-26)
Pemegang Saham Shareholders
Perwakilan Pengaruh Representation Influency
RUPS GMS
• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan • Pertanggungjawaban kinerja Perseroan selama 1 tahun
Pelaksanaan RUPS, dilaksanakan 2 x dalam setahun GMS Implementation, it is called twice a year
• Company Action Plan and Budget • Company Performance Accountability during 1 year Pekerja Employee
• Ketergantungan • Pengaruh • Dependency • Influency
Rekanan & Mitra Partnership
Ketergantungan Dependency
Konsultasi, komunikasi melalui SPPN VII. Forum komunikasi manajemen dan pekerja
• Kesepakatan Perjanjian Kerja Bersama • Penyelesaian masalah kepegawaian
Consultation, communication by SPPN VII Management and employee communications forum
• Collective Labor Agreement • Employment issues settlement
Proses pelelangan/tender Auction/tender process
Penyediaan barang dan jasa Goods and service procurement
• Perundingan PKB dilaksanakan 2 tahun sekali • Pertemuan pada forum komunikasi sesuai kebutuhan • The CLA Negotiation is held twice a year • Meeting on communication forum as needed Proses lelang/tender dilaksanakan sesuai kebutuhan pengadaan barang dan jasa The auction/tender process is held based on goods and service necessities
Pelanggan/Pembeli Customers/buyers
• Ketergantungan • Pengaruh • Dependency • Influency
• • • •
Survei Kepuasan Pelanggan Survei Loyalitas Pelanggan Temu Pelanggan Proses pelelangan/tender
• Customer Satisfaction Survey • Customer Loyalty Survey • Customer Gathering
• Kepuasan pelanggan • Kualitas produk • Penjualan produk • Customer Satisfaction • Product Quality
• Survei Kepuasan Pelanggan: 1 kali setahun • Survei Loyalitas Pelanggan: 1 kali setahun • Temu Pelanggan: sesuai keperluan • Proses Pelelangan /tender sesuai keperluan • Customer Satisfaction Survey: once a year • Customer Loyalty Survey: once a year • Customer Gathering: as needed
Pemerintah Government
Perwakilan Pengaruh
Pertemuan Bipartit Pertemuan tripartit
Representation Influency
Bipartite meeting Tripartite meeting
Kepatuhan terhadap UU Perpajakan, UU Ketenagakerjaan, UU Lingkungan Hidup, UU Perlindungan Konsumen, dan Peraturan lainnya.
Sesuai kebutuhan As needed
Compliance with tax laws, labor law, consumer protection law, and other laws Masyarakat dan Lingkungan Community and environment
Ketergantungan Pengaruh Dependency Influency
• Program PKBL • Program CSR
Tanggung jawab sosial Perusahaan, dan hubungan harmonis dengan masyarakat Company social responsibility and harmonious relation with the community
Sesuai kebutuhan As needed
134
Lampiran Attachement
LAMPIRAN
Attachement
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
Indeks GRI 4 GRI 4 Index GENERAL STANDARD DISCLOSURES Uraian Description
Indikator Indicator
Halaman Pages
Strategi dan Analisis Strategy and Analysis
G4-1
G4-2
Pernyataan dari Dewan Komisaris Statement from BOC
8
Pernyataan dari Direksi Statement from BOD
12
Uraian, dampak, risiko dan peluang Description of key impacts, risks, and opportunities
8, 12
Profil Organisasi Organization Profile G4-3
Nama organisasi Name of the organization
G4-4
Produk, dan jasa Products and services
G4-5
Lokasi Kantor Pusat Location of Headquarter
19
G4-6
Wilayah Operasi Area of Operation
22
G4-7
Kepemilikan saham dan bentuk hukum Ownership and legal form
G4-8
Pangsa pasar Market share
21
G4-9
Skala organisasi Organizational scale
25
G4-10
Jumlah dan komposisi karyawan Number and composition of employees
G4-11
Jumlah karyawan yang tercakup dalam perjanjian kerja bersama (PKB) Number of employees covered in collective labor agreements
G4-12
Rantai Pasokan Supply Chain
79
G4-13
Perubahan signifikan selama periode pelaporan Significant changes during the reporting period
25
G4-14
Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan Precautionary principles approach
G4-16
Keanggotaan dalam asosiasi Membership in associations
18, 19 19, 20,21
18,19
132
Aspek Material dan Pembatasan Material Aspects and Boundaries G4-17
Daftar entitas anak termasuk pernyataan laporan keuangan konsolidasi organisasi List of entities included in the organization’s consolidated financial statements
G4-18
Proses menentukan isi laporan dan pembatasan Process in determining the report content and boundaries
G4-19
Daftar aspek material teridentifikasi List of material aspects
26, 28, 41 41, 43 44
135
136
Lampiran Attachement
Indikator Indicator
Uraian Description
Halaman Pages
G4-20
Batasan aspek material di dalam perusahaan Aspect material boundaries within company
41, 44, 45
G4-21
Batasan aspek material di luar perusahaan Aspect material boundaries outside company
41, 44, 45
G4-22
Efek penyajian ulang informasi tahun lalu Effects of last year’s Restatement
41
G4-23
Perubahan signifikan ruang lingkup dan boundary Significant changes the scope and boundary
41
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement G4-24
Daftar pemangku kepentingan Stakeholders list
G4-25
Dasar identifikasi pemangku kepentingan Basis for identification of stakeholders
G4-26
Pendekatan hubungan dengan pemangku kepentingan Relation approach to stakeholders’ engagement
132, 133
G4-27
Topik kunci dan respon organisasi terhadap pemangku kepentingan Key topics and organization response for stakeholders
132, 133
132, 133 133
Profil Pelaporan Report Profil G4-28
Periode pelaporan Reporting period
39
G4-29
Tanggal penerbitan laporan terdahulu Date of most recent previous report
39
G4-30
Siklus pelaporan Reporting cycle
39
G4-31
Kontak terkait isi laporan Contact point for questions regarding the report
40
G4-32
Indeks Isi GRI GRI Content Index
40
Tata Kelola Governance G4-34
Struktur organisasi Organizational structure
G4-38
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Composition of BOC and BOD
126, 127
G4-39
Rangkap Jabatan Concurrent position
126, 127
G4-42
Pernyataan misi, nilai dan tujuan organisasi Organization purpose, values and mission statements
23, 122
G4-49
Komunikasi dan penyampaian informasi kritis Communication and conveyance of critical concerns
124
Ethics and Integritas Ethics and Integrity G4-56
Nilai-nilai, prinsip, dan norma organisasi. Organization’s values, principles and norms
23
G4-58
Pelaporan perilaku tak beretika/tak patuh hukum Reporting about unethical/unlawful behavior
130
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
137
GENERAL STANDARD DISCLOSURES Kategori : Ekonomi Category : Economic Aspek Kinerja Ekonomi Economic Performance Aspect
Halaman Pages
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
G4-EC1
Nilai ekonomi yang diterima & didistribusikan Received and distributed economic value
76, 77
G4-EC3
Kewajiban organisasi terhadap dana pensiun Organization’s defined benefit plan obligations
107
G4-EC4
Bantuan signifikan dari pemerintah Financial assistance received from government
76
G4-EC5
Rasio gaji karyawan baru terhadap Upah Minimum Regional (UMR) Ratio of new employees’ salaries to the Minimum Wage (UMR)
106
75
Aspek Dampak Ekonomi Tidak Langsung Indirect Economic Impacts Aspect G4-EC7
Pembangunan infrastuktur dan dampaknya Development and impact of infrastructure
85, 86, 81
G4-EC8
Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan Significant indirect economic impacts
79, 81, 85, 86, 91
Kategori Category
: Lingkungan : Environmental Aspek Material Material Aspects
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
53
G4-EN1
Material terpakai Used materials
51
G4-EN2
Persentase material daur ulang Percentage of recycled materials
51
Aspek Energi Energy Aspects G4-EN3
Konsumsi energi di dalam organisasi Energy consumption within the organization
G4-EN4
Konsumsi energi di luar organisasi Energy consumption outside of the organization
G4-EN5
Intensitas energi Energy intensity
G4-EN6
Pengurangan konsumsi energy Reduction of energy consumption
G4-EN7
Pengurangan energi untuk produk atau jasa Reduction on energy of products and services
53, 55 53
Aspek Air Water Aspects G4-EN8
Jumlah air terpakai berdasarkan sumber Total water withdrawal by source
G4-EN9
Pengaruh terhadap sumber air Water sources affected by withdrawal of water
G4-EN10
Volume air didaur ulang atau digunakan kembali Volume water recycled or reused
56, 57 56 56, 57, 58, 60
138
Lampiran Attachement
Aspek Emisi Emissions Aspects G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
69
G4-EN15
Emisi gas rumah kaca langsung (GRK) (Scope 1) Direct greenhouse gas (GHG) emissions (Scope 1)
71
G4-EN16
Emisi GRK energi tak langsung (Scope 2) Energy indirect GHG emissions (Scope 2)
71
G4-EN17
Emisi GRK tak langsung lainnya (Scope 3) Other indirect GHG emissions
G4-EN18
Intensitas GRK GHG Intensity
71
G4-EN19
Pengurangan emisi GRK Reduction of GHG emissions
71
G4-EN21
Emisi NOx, SOx dan emisi lainnya NOx, SOx, and other significant air emissions Aspek Limbah Cair & Buangan Effluent and Water Aspects
G4-EN22
Jumlah air buangan Total water discharge
G4-EN23
Metode pengolahan limbah Disposal method
59, 61, 64, 65
Aspek Keseluruhan Overall Aspects G4-EN31
Kategori Category
Biaya pelestarian lingkungan Environmental protection expenditures
73
: Sosial : Social
Sub Kategori : Praktik Perburuhan dan Kenyamanan Bekerja Sub Category : Labour Practices and Leisure Working Aspek Pekerjaan Work Aspects G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
G4-LA1
Perputaran Karyawan Employees Turnover
G4-LA2
Imbalan jasa karyawan tetap yang tidak diberikan kepada karyawan kontrak Fee for permanent employees which are not given to temporary employees
102-103 107
Aspek Hubungan Industrial Industrial Relationship Aspects G4-LA5
Keterwakilan pekerja dalam komite K3 Workforce representation in OHS committees
116
Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Health and Safety (OHS) Aspects G4-LA5
Keterwakilan pekerja dalam komite K3 Workforce representation in OHS committees
117
G4-LA6
Peristiwa kecelakaan kerja Rates of work accident
117
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
139
Halaman Pages G4-LA7
Pekerja dengan risiko tinggi kesehatan kerja Workers with high risk of working diseases
G4-LA8
Topik K3 dalam perjanjian kerja bersama OHS topics in formal agreement with trade union
117-120 108, 112, 120
Aspek Pelatihan dan Pendidikan Training and Education Aspect G4-LA9
Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan Average training hours per year per employee
109, 113
G4-LA10
Program pelatihan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun Training program for employees who will enter the pension period
103, 109
G4-LA11
Reviu terhadap kinerja dan jenjang karir karyawan Review on employees’ performance and career rank
106, 107
Aspek Kesetaraan remunerasi Wanita dengan Pria Equality of Women with Men’s remuneration Aspect G4-LA13
Rasio gaji pokok dan remunerasi antara wanita dan pria Ratio of basic salary and remuneration between women and men
107
Sub Kategori : Praktik Perburuhan dan Kenyamanan Bekerja Sub Category : Labour Practices and Leisure Working Aspek Investasi Investation Aspects G4-HR2
Pelatihan Hak Asasi Manusia Human rights training Aspek Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama Freedom of Association and Collective Labour Agreement Aspects
-
-
-
Sub Kategori : Masyarakat Sub Category : Society Aspek Masyarakat Setempat Local Community Aspects G4-SO1
Operasi dengan pelibatan komunitas local Operations with local community engagement
G4-SO2
Operasi dengan dampak social Operation with social impacts
91
Aspek Anti Korupsi Anti Corruption Aspects G4-SO3
Evaluasi risiko terhadap korupsi Risk evaluation related to corruption
128. 129
G4-SO4
Pelatihan anti korupsi Training related to anti-corruption
129, 130
G4-SO5
Tindakan insiden korupsi Confirmed incidents of corruption
129
140
Lampiran Attachement
Sub Kategori : Tanggung Jawab Produk Sub Category : Product Responsibility Aspek Pemberian Label Produk dan Jasa Product and Service Labelling Aspect G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure of Management Approach
95
G4-PR3
Penyajian informasi produk dan jasa yang sesuai dengan prosedur Product and service information presentation pursuant to procedure
96
G4-PR4
Pelanggaran terhadap peraturan atau norma terkait infomasi produk dan jasa serta kemasannya Violation against regulation or norm related to product and service information and its packaging
95, 96
G4-PR5
Survei kepuasan pelanggan Customer satisfaction survey
95, 99
Aspek Pemberian Label Produk dan Jasa Product and Service Labelling Aspect G4-PR3
Penyajian informasi produk dan jasa yang sesuai dengan prosedur Product and service information presentation pursuant to procedure Aspek Komunikasi Pemasaran Marketing Communication Aspect
G4-PR6
Penjualan produk dilarang atau disengketakan Sales of banned or disputed products
95
G4-PR7
Insiden ketidakpatuhan pada regulasi komunikasi pemasaran Incidents of non-compliance with marketing communications regulation
95
Aspek Privasi Pelanggan Customer Privacy Aspect G4-PR8
Keluhan Pelanggan Customer complain
95, 97
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
141
Lampiran 1 : Material Terpakai (G4-EN1) (G4-EN2) Appendix 1 : Material Used Bahan Baku Raw Material Material Digunakan Material Used
Lateks Latex
Tandan Buah Segar FFB
Teh Tea
Tebu Sugarcane
Satuan Unit
Ton
Ton
Ton
Ton
Unit Bisnis Business Unit
Periode Pelaporan/Reporting Period 2012
2013
2014
2015
PKR WABE CRM WABE
5,252
4,968
4,308
2.970
PKR TUBU CRM TUBU
783
1,039
996
985
PKR MULA CRM MULA
2,113
2,046
2,474
2.375
PKR KETA CRM KETA
864
792
986
1.304
PPKS Beki POM Beki
127,798
81,613
210,233
255.773
PPKS Resa POM Resa
103,166
80,837
10,526
-
PPKS Betu POM Betu
200,869
185,876
256,244
294.898
PPKS Tasa POM Tasa
151,022
115,519
140,011
177.683
PPKS Suni POM Suni
128,018
107,563
101,642
128.791
PPKS Supa/Suli POM Supa/Suli
162,583
115,284
162,985
217.749
PPKS Tapi POM Tapi
107,764
95,791
102,564
92.397
-
-
20,135
16,739
PG Bungamayang SM Bungamayang
996,669.5
1,081,977.4
1.107.233,6
1.070.924,8
PG Cintamanis SM Cintamanis
465,993.9
604,960.0
656.844,5
625.893,0
Pabrik Teh Pagar Alam Tea Mill Pagar Alam
142
Lampiran Attachement
Bahan Pembantu (Pupuk, Pestisida, Herbisida, Bahan Pembantu Pengolahan di Pabrik) Auxiliary Material (Fertilizer, Pesticide, Herbicide, Processing Auxiliary Material in Mill) Komoditi Commodity
Material yang digunakan Material Used
Satuan Unit
Tahun/Year 2012
2013
2014
2015
Pupuk Tunggal Single Fertilizer
Karet Rubber
- Urea
Kg
1,265,757
2,138,136
864,109
703.727
- ZA
Kg
4,267,501
4,680,601
4,403,252
3.762.551
- TSP
Kg
2,013,337
2,421,523
1,830,290
1.637.034
- RP
Kg
560,296
276,071
-
-
- MOP
Kg
3,212,132
4,337,332
3,041,281
2.732.591
- Kieserite
Kg
688,090
704,635
760,665
580.961
- PHE
Kg
-
5,175
-
-
- NPK 15.15.6.4
Kg
489,160
751,472
-
-
- NPK 12.12.17.2
Kg
-
-
-
-
- NPK Majemuk Briket - NPK Compound Briquettes
Kg
1,015,963
483,962
3,974,556
4.150.649
- Belerang/Sulfur
Kg
261,571
163,450
-
-
- Glyposate/Glyphosate
Liter
15,442
21,220
-
35.484
- Stimulan (GEA)/Stimulant (GEA)
Liter
17,025
7,486
-
7.081
- Stimulan (SEM)/Stimulant (SEM)
Kg
8,629
14,661
-
266
- Urea
Kg
4,162,334
5,409,645
945,181
135.754
- ZA
Kg
231,090
75,990
9,400
-
- TSP
Kg
1,810,198
3,582,974
617,769
218.029
- RP
Kg
354,100
55,440
680
-
- MOP
Kg
3,633,414
5,129,787
874,862
284.133
- Dolomite
Kg
11,820,551
14,965,080
9,494,683
8.692.382
- Kieserite
Kg
73,650
84,105
-
-
- Boron
Kg
60,016
109,894
16,321
4.765
- PHE
Kg
-
48,450
-
-
- Ostindo
Kg
90,586
207,379
-
-
- NPK 15.15.6.4
Kg
-
7,409
-
-
- NPK 12.12.17.2
Kg
1,400
26,373
7,550
-
- NPK Majemuk Briket - NPK Compound Briquettes
Kg
3,206,893
911,589
8,341,970
7.090.446
- NPK MajemukGranuler - NPK Granular Compound
Kg
5,628,258
14,566,846
22,130,232
16.711.831
Pupuk Tunggal Single Fertilizer
Kelapa Sawit Oil Palm
- CuSo4
Kg
-
-
-
320
- NPK Pamafert
set
6,715,402
4,901,728
-
-
- NPK Fast Release
set
128,220
112,408
-
-
Kg
13,877,480
12,544,680
208,250
-
51,576
56,838
-
48.660 -
- Organik/Organic - Glyposate/Glyphosate
Liter
- Metsul
Kg
2,487
3,309
-
- Marsal
Kg
32,091
6,135
-
-
- Marfu
Kg
3,884
17,629
-
58.489
- Noxon
Liter
5,636
7,548
-
-
-
-
-
-
- Belerang/Sulfur
Kg
Laporan Keberlanjutan
Komoditi Commodity
Material yang digunakan Material Used
Satuan Unit
2015 Sustainability Report
143
Tahun/Year 2012
2013
2014
2015
Pupuk Tunggal Single Fertilizer
Teh Tea
Tebu Sugarcane
- Urea
Kg
243,450
793,270
7,350
-
- ZA
Kg
-
318,425
-
-
- TSP
Kg
-
308,575
-
-
- MOP
Kg
-
322,925
-
-
- Kieserite
Kg
-
320,725
-
-
- Zn SO4
Kg
300
2,400
-
-
- NPK Majemuk Blending - NPK Blending Compound
Kg
1,101,100
50,700
1,329,000
1.045.547
- Pupuk Hantu - Superior Plants Hormones Fertilizer
Liter
1,416
450
896
-
- Glyphosate
Liter
2,990
2,220
-
1.920
- Nordox
Liter
209
-
-
-
Belerang/Sulfur
Ton
490.8
465.2
505,33
552.05
Kapur/Lime
Ton
836
1,107.7
3.437,97
3226.25
Phospat Cair/Liquid Phosphate
Ton
3.9
3.0
14,49
13.50
Phospat/Phospate
Ton
11.2
15.6
-
-
Flokulan/Flocculant
Ton
8.6
10.1
9,66
10.69
*) 10 unit PKR **) 7 unit PPKS ***) 2 unit PG *) 10 CRM units **) 7 POM units ***) 2 SM units
144
Lampiran Attachement
Lampiran2 : Total Pemakaian Air Berdasarkan Sumber (G4-EN8) Appendix 2 : Total Water Usage Based on Source Satuan Unit
Sumber Air Water Source
PG Bungamayang SM Bungamayang
m3
Air Tanah Ground Water
PG Cintamanis SM Cintamanis
m3
Air Permukaan Surface Water
PG Cintamanis SM Cintamanis
m3
PKR Tulung Buyut CRM Tulung Buyut
Unit Bisnis Business Unit
Periode Pelaporan/Reporting Period 2012
2013
2014
2015
273,960
486,360
529,200
486.933
1,047,380
1,226,780
1,566,905
1.164.960
Air Tanah Ground Water
150,912
134,776
144,976
279.216
m3
Air Permukaan Surface Water
344,397
549,257
402,002
471.862
PKR Way Berulu CRM Way Berulu
m3
Air Permukaan Surface Water
131,636
161,061
101,645
117.651
PKR Pematang Kiwah CRM Pematang Kiwah
m3
Air Tanah Ground Water
418,280
460,736
382,059
367.521
PKR Kedaton CRM Kedaton
m3
Air Permukaan Surface Water
79,940
64,918
144,993
199.111
PKR Batu Raja CRM Batu Raja
m3
Air Permukaan Surface Water
478,907
434,567
413,206
417.011
PKR Beringin CRM Beringin
m3
Air Permukaan Surface Water
562,176
298,080
373,608
90.496
PKR Musi Landas CRM Musi Landas
m3
Air Permukaan Surface Water
52,500
51,465
71,162
86.150
PKR Tebenan CRM Tebenan
m3
Air Permukaan Surface Water
404,418
401,719
420,864
409.919
PKR Padang Pelawi CRM Padang Pelawi
m3
Air Permukaan Surface Water
422,669
418,763
434,400
597.461
PKR Ketahun CRM Ketahun
m3
Air Permukaan Surface Water
27,215
27,610
27,568
44.803
PPKS Bekri POM Bekri
m3
Air Permukaan Surface Water
310,981
256,668
412,614
483.353
PPKS Resa POM Resa
m3
Air Permukaan Surface Water
135,147
105,897
52,830
59.400
PPKS Supa POM Supa
m3
Air Permukaan Surface Water
310,605
205,739
195,532
492.797
PPKS Suni POM Suni
m3
Air Permukaan Surface Water
300,991
277,535
156,310
171.291
PPKS Betung POM Betung
m3
Air Permukaan Surface Water
322,143
376,580
488,657
599.529
PPKS Tasa POM Tasa
m3
Air Permukaan Surface Water
202,765
233,719
363,449
232.765
PPKS Tapi POM Tapi
m3
Air Permukaan Surface Water
199,363
177,212
157.000
151.131
Pabrik Teh Pala Tea Mill Pala
m3
Air Permukaan Surface Water
957
966
986
995
Laporan Keberlanjutan
2015 Sustainability Report
145
Lembar Umpan Balik Feedback Form Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membaca dan mencermati Laporan Keberlanjutan PTPN VII tahun 2015 ini. Kami mohon kesediaannya untuk memberikan umpan balik sebagai bahan evaluasi untuk penyusunan Laporan Keberlanjutan PTPN VII pada tahun-tahun mendatang dengan mengirim formulir yang telah diisi melalui fax atau pos kepada kami. Thank you for your willingness to read and examine this 2015 PTPN VII Sustainability Report. We would like to ask for your kindness to give us feedback as evaluation material for preparation of next PTPN VII Sustainability Report by sending this form that has been completed to us by fax or post. Profil Anda | Your Profile Nama (bila berkenan) | Name (if you please) : _____________________________________________________ Institusi/Perseroan | Institution/Company : _____________________________________________________ Email : _____________________________________________________ Telp/HP I Phone/Mobile : _____________________________________________________ Golongan Pemangku Kepentingan | Stakeholders Group ~ Pemerintah | Government ~ Media ~ LSM | NGO ~ Akademik | Academic ~ Perseroan | Corporate mohon sebutkan | please state : _______________________________________ ~ Masyarakat, mohon sebutkan | Community, please state : _______________________________________ Mohon pilih jawaban yang paling sesuai dan mengisi titik-titik yang ada di lembar ini! Please select the most appropriate answer and fill in the blank! 1. Apakah laporan ini telah menggambarkan kinerja PTPN VII dalam tangung jawab sosial dan lingkungan? Does this report have described PTPN VII in social and environmental responsibility? Ya | Yes Tidak tahu | Do not know Tidak | No 2. Apakah laporan ini bermanfaat bagi anda? Does this report useful to you? Ya | Yes Tidak tahu | Do not know
Tidak | No
3. Apakah laporan ini telah memberikan informasi yang anda butuhkan? Does this report have provided information you need? Ya | Yes Tidak tahu | Do not know Tidak | Noo 4. Apakah laporan ini mudah dipahami? Does this report understandable? Ya | Yes Tidak tahu | Do not know
Tidak | No
146
Lampiran Attachement
Mohon berkenan untuk mengisi Please kindly fill in the blank 1. Bagian manakah dari laporan ini yang paling bermanfaat bagi anda? Which part of this report is most useful to you? ........................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................ 2. Informasi apakah yang masih kurang dan belum disajikan dalam laporan ini? Which information is deficient and not presented in this report? ........................................................................................................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................ 3. Berikan saran anda untuk perbaikan laporan ini dalam hal: Please provide your suggestion to improve this report in term of: • Data yang disajikan : | Presented Data : .................................................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................................................... •
Tampilan/lay out : | Layout : .................................................................................................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................................................................................................
•
Foto : | Pictures : .................................................................................................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................................................................................................
•
Sistematika : | Systematics : .................................................................................................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................................................................................................
•
Lain-lain : | Others : .................................................................................................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................................................................................................
Terima kasih atas kesediaan anda mengisi formulir ini, Mohon formulir yang telah diisi dikirimkan kembali kepada: Thank you for you willingness to fill in this form, Please kindly send this form back to: PT Perkebunan Nusantara VII Sekretariat Perusahaan Kantor Pusat Jl. Teuku Umar No. 300 Bandar Lampung 35141, Indonesia Tel. : 0721 – 702233 (Hunting) Fax. : 0721 - 702775 Email :
[email protected] Website : www.ptpn7.com
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN
MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
Call Center : Phone : (62-721) 702233 Facsimile : (62-721) 702775
Strengthen The Forces Facing The Challenge
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII Kantor Pusat /Head Office : Jl.Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141 www.ptpn7.com
MERAPATKAN BARISAN MENGUTAMAKAN KEBERLANJUTAN Strengthen The Forces Prioritizing Sustainability
Laporan Keberlanjutan 2015 PT PERKEBUNAN
NUSANTARA VII
Sustainability Report