Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan entitas anak. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laba rugi.
Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and its subsdiaries. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the profit or loss.
Aset keuangan AFS
AFS Financial Assets In the case of equity investments classified as AFS financial assets, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of investments below its cost. If there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in the profit or loss - reclassified from equity to the profit or loss. The impairment loss on equity investments are not reversed through the profit or loss; increases in fair value after impairment are recognized in equity.
Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi - direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan bunga” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
61
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
In the case of debt instruments classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Sucaccrual is recorded as part of the “Interest income” account in the consolidated statements of comprehensive income. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the profit or loss, the impairment loss is reversed through the consolidated statements of comprehensive income.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Informasi Perusahaan Corporate Information
7. Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan
Financial Assets
Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; (2) Perusahaan dan entitas anak telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi “passthrough”; dan (a) Perusahaan dan entitas anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan entitas anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and its subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and its subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and its subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
A financial liability is derecognized, when and only when, it is estinguished i.e. when the obligation specified in contract is discharged or cancelled or has expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another financial liability from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Perusahaan terpengaruh terhadap risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Manajemen menerapkan manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut dengan melakukan evaluasi dan memberikan saran atas risiko keuangan dan kerangka pengelolaan risiko keuangan yang tepat untuk Perusahaan. Pengolahan risiko tersebut memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa aktivitas keuangan dikelola sesuai kebijakan dan prosedur yang tepat dan risiko keuangan diidentifikasi, diukur dan dikelola sesuai dengan kebijakan dan risk appetite. Manajemen menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini.
The Company is influenced by market risks, credit risks and liquidity risks. The management applies risk management on the risks mentioned by evaluating and giving suggestions on financial risks and the framework of financial risk management that is proper for the Company. The risk management assures management that financial activities are managed in line with the right procedure and financial risks are identified and measured and managed in line with the policy and risk appetite. Management analyzes and approves the policy of risk management as covered in the following:
PT SEMEN PADANG
62
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Risiko pasar
Market Risks
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung dua tipe risiko: risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise two type of risk: interest rate risk, and foreign currency risk. Financial instruments affected by market risk included cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables, and accrued expenses.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign Exchange Risks
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko perubahan nilai wajar arus kas di masa datang dari suatu instrumen keuangan yang berfluktuasi sebagai akibat perubahan nilai tukar mata uang asing yang digunakan oleh Perusahaan. Eksposur Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang pengadaan barang dan jasa dalam mata uang USD dan EUR, serta piutang dari penjualan ekspor dalam mata uang USD.
Foreign currency exchange rate risk is a risk in the fair value of future cash flows of a financial instrument fluctuates as a result of changes in foreign currency exchange rates used by the Company. Exposure of the Company against exchange rate fluctuations mainly derived from debt arise from the procurement of goods and services denominated in USD and EUR, as well as receivables from USD denominated export sales.
2012 Kenaikan 5% Penurunan 5%
63
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
(2.857.199) 2.857.199
2011 (1.404.468) 1.404.468
Increase 5% Decrease 5%
Risiko Kredit
Credit Risks
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dihadapi Perusahaan sebagai akibat wan prestasi dari pihak ketiga. Kebijakan manajemen dalam mengantisipasi risiko kredit yang timbul dari distributor adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan hanya akan melakukan hubungan usaha dengan pihak ketiga yang diakui, kredibel dan bankable. 2. Mempunyai kebijakan untuk penjualan kredit dan semua pihak ketiga yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. 3. Meminta kepada pihak ketiga yang akan melakukan perdagangan kredit dengan Perusahaan untuk memberikan jaminan berupa aset tetap, uang tunai atau bank garansi.
Credit risk is the risk that the Company will incur a loss from defaulted third parties. Third parties are referred to the distributors and counter parties that failed to meet their contractual obligations:
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
1. The Company will only do business relationships with third parties who are recognized, credible and bankable. 2. Have a policy for credit sales and all third parties who will make credit trade has to go through credit verification procedures. 3. Request to third parties who will do the credit trade with the Company to provide collateral in the form of fixed assets, cash or bank guarantee.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
4. Memberikan batasan atau plafon kepada pihak ketiga yang akan melakukan perdagangan kredit dengan Perusahaan sebesar jaminannya. 5. Melakukan pemantauan atas jumlah piutang secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tidak tertagih.
4. Provide limits or ceiling to a third party who will do credit trade with the Company amount of their guarantees. 5. Monitor the amount of receivables on an ongoing basis to reduce the risk for doubtful accounts.
Perusahaan meminimalkan risiko kredit yangtimbul dari aset keuangan seperti kas dan setara kas dengan mempertahankan saldo kas minimum dan memilih bank yang berkualitas untuk penempatan dana. Risiko kredit maksimum adalah sebesar nilai tercatat, tidak ada resiko kredit yang terpusat secara signifikan.
The Company minimize credit risks from financial assets such as cash and cash equivalent by maintaining minimum cash balance and selecting qualified bank for the placement of funds
Risiko likuiditas
Liquidity Risks
Risiko likuiditas dapat terjadi dimana asset keuangan yang tersedia tidak dapat menutupi pengeluaran untuk penyelesaian liabilitas keuangan jangka pendek. Mengingat bahwa kebutuhan dana Perusahaan saat ini cukup signifikan sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas pengembangan atau perluasan bisnis, maka dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan terus menerus memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas agar memadai untuk membiayai kebutuhan operasional Perusahaan.
Liquidity risk may occurs when the existing financial assets can not cover the settlement of short-term liabilities. Given that funding requirements of the Company is currently significant as a result of increased activity of development or expansion of business, then in managing liquidity risk, the Company continues to monitor and maintain levels of adequacy of cash and cash equivalents to finance the operational needs of the Company.
Informasi Perusahaan Corporate Information
PT SEMEN PADANG
64
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Selain itu, Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas, untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas termasuk jadwal jatuh tempo liabilitas jangka panjang dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk insiatif penempatan dan penggalangan dana yang meliputi pinjaman bank. Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran liabilitas Perusahaan dan entitas anak berdasarkan pembayaran dalam kontrak.
In addition, the Company also regularly evaluates cash flow projections and actual cash to cope with the impact of fluctuations in cash flow including the maturity schedule of long-term liabilities and continues to examine the condition of financial markets to placement and fund-raising initiatives, including bank loan. The table below summarizes the maturity profile of the Company and its subsidiaries’ financial liabilities based on contractual payments.
Liabilitas
Liability
Total liabilitas per 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.383,6 miliar mengalami kenaikan 19,9 % dibanding tahun 2011, dan lebih tinggi sebesar Rp 136 miliar atau 10 % dibandingkan rencana tahun 2012. Liabilitas tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 1.260,2 miliar atau 91,1 % dari total liabilitas dan liabilitas jangka panjang Rp 123,3 miliar atau 8,9 % dari total liabilitas. Gambaran liabilitas tersebut terlihat pada tabel berikut :
Total liabilities per December 31st, 2012 amounts to Rp 1.383,6 billion, an increase by 19,9 % compared to 2011. and higher by Rp 136 billion or 10% compared to 2012 plan. The liability consists of short term; Rp 1.260,23 billion or 91,1 % of total liabilities and long term liabilities; Rp 123,32 billion or 8,9 % of total liabilities. The description of liabilities are shown in the following table :
Liabilitas
Liabilities
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
5 =2 - 3
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
1.260,2
989,5
1.030,8
270,7
229,4
27,4
22,3
Current liabilities
123,3
258,5
122,9
(52,3)
0,3
Non current liabilities
1.383,6
1.248,0
1.153,7
10,9
19,9
Total Liabilities
Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Total Liabilitas
65
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
Selisih/Variance
(135,2) 135,5
% Perubahan/Change
0,4 229,9
Description 9
Liabilitas Jangka Pendek
Short Term Liabilities
Total Liabilitas Jangka Pendek tahun 2012 Rp 1.260,2 miliar meningkat 22,2 % dibanding tahun 2011, terutama terjadi pada utang usaha dan beban akrual, disamping utang pajak, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan utang sewa pembiayaan.
Total short term Liabilities in 2012 amounts to Rp 1.260,2 billion, an increase by 22,2% compared to 2011, mainly occurs in trade payable and accrue expense, in addition to tax payable, other liabilities, short time employees benefit liabilities and finance lease liabilities.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
Selisih/Variance
% Perubahan/Change
5 =2 - 3
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
Liabilitas Jangka Pendek Utang bank Utang usaha
Informasi Perusahaan Corporate Information
Description 9
Current Liabilities 2,3
-
-
2,3
2,3
-
-
Bank loan
512,4
326,2
410,1
186,2
102,3
57,1
24,9
Trade payables Other payables
49,0
130,6
13,4
(81,6)
35,6
(62,5)
265,3
Utang pajak
170,3
150,0
137,0
20,3
33,3
13,6
24,3
Tax payables
Akrual
140,8
44,7
95,8
96,1
45,0
215,0
47,0
Accrued expenses
(21,2)
Utang lain-Lain
Uang muka penjualan Utang dividen
2,4
0,1
23,6
2,3
200,0
200,0
200,0
-
-
2.399,4
(90,0)
-
-
Sales advances Dividend payables
Utang sewa pembiayaan
14,1
-
9,5
14,1
4,6
-
48,7
Finance lease liabilities
Liabilitas imbalan kerja
169,0
138
141,5
31,1
27,5
22,5
19,4
Employee benefit liabilitites
1.260,2
989,5
1.030,9
270,7
229,4
27,4
22,2
Total Liabilitas Jangka Pendek
a. Utang Usaha
Total Current Liabilities
a. Trade Payable
Saldo utang usaha tahun 2012 sebesar Rp 512,4 miliar meningkat 24,9 % dibanding tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan peningkatan utang pembelian semen ke PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Semen Tonasa pada tahun 2012. Pembelian semen dilakukan untuk memenuhi peningkatan permintaan semen di pasar utama Perseroan serta mengoptimalkan sinergi pemasaran antar perusahaan dalam grup PT Semen Indonesia. Utang usaha ini terdiri dari; utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp 302,8 miliar dan utang usaha kepada pihak berelasi sebesar Rp 209,6 miliar.
Trade payable balance in 2012 amounts to Rp 512,4 billion, an increase by 24.9 % compared to 2011. It is caused by the increased payable in cement purchasing from PT Semen Gresik and PT Semen Tonasa to meet the demand of cement in the Company’s main market and to enhance the synergy among companies in PT Cement Indonesia in addition to the increase in the volume of Company’s operational activities covering production and distribution of cement. The Company’s Trade payable consists of: trade payable to third parties; Rp. 302.8 and trade payable to related parties Rp. 209,6 billion.
b. Utang Pajak Saldo utang pajak tahun 2012 sebesar Rp 170,3 miliar meningkat 24,3 % dibanding tahun 2011, serta lebih tinggi 13,6 % dibandingkan rencana tahun 2012 peningkatan ini sejalan dengan peningkatan laba sebelum pajak Perseroan.
b. Tax Payable Balance of tax payable in 2012 amounts to Rp 170,3 billion; an increase by 24,3 % compared to 2011, (and 13.6% higher compared to 2012 plan the increase is in rhyme with the Company’s increase of profit before tax.
c. Akrual Saldo Saldo beban akrual tahun 2012 Rp 140,8 miliar meningkat 47,0 % dibanding tahun 2011, serta lebih tinggi sebesar Rp 96,1 miliar atau 215,0 % dibandingkan rencana tahun 2012 Peningkatan ini terutama disebabkan meningkatnya akrual biaya pengiriman semen, akrual promosi dan akrual biaya pemeliharaan lainnya.
c. Accrual The balance of accrual expense in 2012 amounts to Rp 140,8 billion, an increase by 47% compared to 2011, and higher by Rp. 96.1 billion or 215.0% compared to 2012 plan. The increase is mainly caused by the rise in accrual expense of cement distribution, accrue of promotion and accrue of expense and other maintenance expenses.
d. Utang Dividen Saldo Saldo utang dividen tahun 2012 Rp 200,0 miliar sama dengan saldo tahun 2011. Saldo utang dividen ini merupakan sisa utang dividen tahun buku 2011 yang belum dibayar oleh Perseroan.
d. Dividend Payable The balance of dividend payable in 2012 amounts to Rp 200,0 billion, the same as that of 2011. The balance of dividend payable is the balance of dividend payable Book Year 2011 which has been paid by the Company.
PT SEMEN PADANG
66
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
Liabilitas Jangka Panjang
Long Term Liabilities
Total liabilitas jangka panjang tahun 2012 sebesar Rp 123,3 miliar naik 0,3 % dibanding tahun 2011, kenaikan ini terutama pada utang sewa pembiayaan dan liabilitas tidak lancar lainnya sesuai dengan PSAK. Gambaran liabilitas jangka panjang terlihat pada tabel berikut :
Total long term liabilities in 2012 amounts to Rp 123,3 billion, an increase by 0,3 % compared to 2011, the increase is caused by finance lease and non-current liabilbities in line with PSAK. The description of long term liabilities can be seen in the following table :
Non Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang (dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
Selisih/Variance 5 =2 - 3
% Perubahan/Change
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
Liabilitas Jangka Panjang
9
Non Current Liabilities 25,7
-
20,5
25,7
5,2
61,8
29,4
68,9
32,4
(7,1)
110,0
(10,4)
Employee benefits liabilities
35,9
229,1
33,5
(193,2)
2,4
(84,3)
7,1
Other non current liabilities
123,3
258,5
122,9
(135,2)
0,4
(52,3)
0,3
Liabilitas tidak lancar lainnya
-
25,2
Finance lease liabilities
Utang sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja Total Liabilitas Jangka Panjang
Non Current Liabilities
a. Utang Sewa Pembiayaan Utang sewa pembiayaan tahun 2012 sebesar Rp 25,7 miliar naik 25,2 % dibanding tahun 2011. Kenaikan ini disebabkan adanya kontrak sewa pembiayaan baru berupa kapal curah dan kendaraan operasional Perseroan.
a. Finance Lease Liabilities Finance lease liabilities in 2012 amounts to Rp 25,6 billion, an increase by 25,7 % compared to 2011. The increase is caused by a new contract on finance lease, a bulk carrier and company’s operational car
b. Liabilitas Imbalan Kerja Liabilitas imbalan kerja merupakan kewajiban atas manfaat pasti pensiun karyawan Perseroan. Total liabilitas ini dihitung oleh aktuaris independen Biro Pusat Akturia (BPA) dengan menggunakan metode projected unit credit. PSAK nomor 24 mengharuskan Perseroan memperhitungkan dan membukukan liabilitas imbalan kerja tersebut. Per 31 Desember 2012 saldo liabilitas imbalan kerja adalah Rp 61,8 miliar atau turun 10,4 % dibanding tahun 2011. Turunnya kewajiban karena adanya pertumbuhan aset Dana Pensiun yang lebih besar dibandingkan penambahan kewajiban.
b. Employee Benefit Liabilities Employee Benefit Liabilities is liabilities of defined Company’s employee benefit. Total liabilities is counted by an independent actuary using a methode projected unit credit. PSAK number 24 ligates the Company to calculate and book the employee liabilities. Per December 31st, 2012 the balance of employee liabilities is Rp 61,8 billion, a decrease by 10,4 % compared to 2011. The decrease in liabilities is caused by the growth Pension Fund asset ahich is higher than the liabilities.
a. Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja rutin yang dibayarkan bulanan atau tahunan kepada karyawan selama periode karyawan tersebut memberikan jasanya. Imbalan kerja tersebut berupa gaji, tunjangan insentif kerja, tunjangan shift, lembur, tunjangan makan, tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, tunjangan asuransi, tunjangan Jamsostek dan tunjangan-tunjangan lainnya.
67
Description
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
a. Short term Benefits Short term benefits are routine rewards that are paid monthly or annually to Employees during their year of service. The benefits are in forms salary, work incentive allowance, shift allowance, overtime, meal allowance, heath allowance, Hari Raya allowanc, insurance allowanc, Jamsostek allowance and other allowances.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
b. Imbalan Kerja Pasca Kerja dan Jangka Panjang Lainnya
b. Post Service Benefits and Other Post Service and Long term Benefits
1. Program Imbalan Pasti Program pensiun imbalan pasti, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun untuk seluruh karyawan tetapnya (khusus Perusahaan, program pensiun ini hanya untuk karyawan tetap yang diangkat sebelum tanggal 1 Oktober 2007) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Perusahaan. Jumlah kontribusi terdiri dari kontribusi karyawan yang dihitung sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun dan kontribusi Perusahaan yang dihitung secara aktuaria.
1. Defined Benefits Plans Defined Benefit Pension Plans - the Company has defined benefit pension plans, covering all of their permanent employees (for the Company, the plan only covers permanent employees were hired prior to October 1, 2007) which are managed by pension funds as stipulated in the Company’s regulations. Total contributions consist of employee contributions of 5% of employees’ basic pensionable salaries and the Company’s contributions computed on an actuarial basis.
2. Program Iuran Pasti Imbalan iuran pasti untuk karyawan tetap dan karyawan kontrak tertentu yang diselenggarakan oleh DPLK Avrist Assurance (“DPLK”). Perusahaan memberikan kontribusi bulanan kepada DPLK sebesar 15% (2011: 10%) dari gaji prestasi optimal dan tambahan kontribusi sebesar 19,9% (2011: 19,9%) dari gaji dasar pensiun untuk karyawan tetap yang diangkat setelah tanggal 1 Oktober 2007.
2. Positive Contribution Program Defined contribution benefits for all of the Company’s permanent and certain temporary employees, which plan is managed by DPLK Avrist Assurance (“DPLK”). The Company makes monthly contributions to the DPLK amounting to 15% (2011: 10%) of employees’ take home pay salary and additional contribution amounting to 19.9% (2011: 19.9%) of employees' pensionable base salaries for permanent employee hired after October 1, 2007.
Program iuran pasti lainnya dimana Perusahaan bekerja sama dengan AJB Bumiputra 1912 (“AJB BP”). Dalam kerjasama tersebut, Perusahaan membayarkan premi bulanan kepada AJB BP sebesar persentase tertentu dari gaji dasar asuransi karyawan, dimana tingkat kenaikan tahunan gaji dasar asuransi tersebut maksimum sebesar 7,5% per tahun. Besarnya manfaat dihitung berdasarkan perkalian tertentu terhadap gaji dasar asuransi karyawan terakhir.
Other defined contribution arrangements in cooperation with AJB Bumiputra 1912 (“AJB BP”). Under these cooperation arrangements, the Company pays monthly insurance premiums to AJB BP at a certain percentage of employees’ insurable base salaries, which salaries are subject to a maximum annual increase of 7.5% per annum. The amount of benefits is determined based on specific multiplication to the latest employees’ insurable base salaries.
Kebijakan Akuntansi Untuk Mengakui Keuntungan dan Kerugian Akturial
Accounting Policy for Recognizing Actuarial Profit and Loss.
Keuntungan dan kerugian aktuarial terdiri atas : - Penyesuaian akibat perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan (experience adjust ment); - Dampak perubahan asumsi aktuarial.
Actuarial profit and loss consists of: - Actuarial gains and losses arising from changes in actuarial assumptions and
Informasi Perusahaan Corporate Information
- The impact of changes in actuarial assumptions.
PT SEMEN PADANG
68
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Ekuitas
Equities
Total Total Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2012 sebesar Rp 3.164,0 miliar meningkat 21,6 % dibanding tahun 2011. Peningkatan ini berasal dari perolehan laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tahun 2012 setelah dikurangi pembagian dividen tahun buku 2011. Laba komprehensif tahun 2012 sebesar Rp 925,2 miliar dan pembagian dividen tahun buku 2011 sebesar Rp 364,48 miliar.
Total Company’s equity as per December 31, 2012 amounted to Rp. 3.164,0 billion meaning an increase of 21,6% as compared to that of 2011. The increase come from the acquisition of comprehensive income atribuable to the owner of the parent entity in 2012 after the deduction of dividend for the fiscal year 2011. Comprehensive income of 2012 amounts to Rp. 925,2 billion and the dividend paid for the fiscal year 2011 was Rp. 364,48 billion.
Perhitungan Laba Rugi
Income Statement
Pada Pada tahun 2012 Perseroan memperoleh Laba Komprehensif sebesar Rp 927.7 miliar atau meningkat 26,9 % dibanding tahun 2011. Peningkatan laba komprehensif konsolidasian ini terutama karena Perseroan berhasil meningkatan pendapatan sebesar 16,8 % melalui peningkatan volume penjualan dan harga jual semen. Lihat juga pembahasan “Pendapatan” pada halaman 71.
In 2012 the Company books a net income of Rp 927.7 billion, or an increase by 26,9 % as compared to 2011. the increase in net income is mainly caused by the Company’s success in increasing its revenue by 16,8 % by means of increasing its sales volume and its cement selling price. See also discussion of “Revenue” on Page 71.
Keberhasilan peningkatan pendapatan menyebabkan Perseroan dapat membukukan peningkatan laba, baik berupa peningkatan laba kotor, laba usaha, laba komprehensif maupun EBITDA. Meskipun demikian pada tahun 2012 Perseroan juga dihadapkan pada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan beban baik berupa beban pokok pendapatan maupun beban usaha, (pembahasan lebih rinci dapat dilihat pada sub bahasan beban pokok pendapatan dan beban usaha pada bahasan selanjutnya). Gambaran perhitungan laba rugi adalah seperti terlihat pada tabel berikut :
The success in increasing the revenue helps the Company book an increase in income, in gross profit, operating income, comprehensive income as well as EBITDA. Despite all these, in 2012 the Company also faces with a number of factors that generate increases in expenses both in costs of revenues and operating expenses (more detailed discussion can be seen in a sub-discussion of cost of revenues and operating expenses). The description of the Comprehensive Income Statement can be seen in the following table :
Perhitungan Laba Rugi
Income Statement
(dalam Milliar Rupiah) Keterangan 1
Pendapatan Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha
Informasi Perusahaan Corporate Information
(in Billion Rupiah) Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
Selisih/Variance
% Perubahan/Change
3
4
5 =2 - 3
6 =2 - 4
7 =2 :3
5.394,5
4.775,2
184,6
803,9
3,4
16,8
Revenue
(3.878,8)
(3.912,7)
(3.376,9)
33,9
(501,9)
(0,9)
14,9
Cost of good sold
1.700,3
1.481,8
1.398,3
218,4
302,0
14,7
21,6
Gross profit
27,0
(56,2)
(5,2)
12,9
Operating expenses
(493,1)
(520,1)
(436,9)
8 =2 :4
Description
2
5.579,1
9
Laba usaha
1.207,2
961,7
961,4
245,4
245,8
25,5
25,6
Operating profit
Laba sebelum pajak
1.234,9
984,0
983,7
251,0
251,2
25,5
25,5
Earning before taxes
927,7
731,0
731,2
196,7
196,5
26,9
26,9
Net Income
Laba Bersih
Pendapatan
Revenue
Pada tahun 2012 pendapatan Perseroan mencapai sebesar Rp 5.579,1 miliar meningkat 16,8 % dibanding tahun 2011, serta lebih tinggi sebesar Rp 184,6 miliar atau 3,4 % dibandingkan rencana tahun 2012. Pendapatan ini berasal dari segmen produksi semen sebesar Rp 5.542,8 miliar dan segmen jasa pengantongan sebesar Rp 445,7 miliar seperti terlihat pada tabel berikut :
In 2012 the Company’s revenues amount to Rp. 5.579,1 billion, an increase by 16,8% as compared to 2011, and higher by Rp 184.6 billion or 3.4% compared to 2012 plan. They originate from cement production segment amounting to Rp 5.542,8 billion and cement packaging services as much as Rp. 445,7 billion as seen in the following table :
PT SEMEN PADANG
70
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Pendapatan per Segmen Usaha
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
Revenue per Business Segment
(dalam Miliar Rupiah)
(in Billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
5 =2 - 3
6 =2 - 4
7 =2 :3
5.542,8
5.394,5
4.752,9
148,3
789,9
2,7
16,6
Cement production segment
Segmen produksi semen Segmen jasa pengantongan Eliminasi antar segmen Total
Selisih/Variance
% Perubahan/Change
Description
8 =2 :4
9
445,7
481,0
383,3
(35,3)
62,4
(7,3)
16,3
Cement parking service segment
(409,4)
(481,0)
(361,0)
71,6
(48,4)
(14,9)
13,4
Inter segment net off
184,6
803,9
3,4
16,8
Total
5.579,1
5.394,5
4.775,2
Eliminasi antar segmen adalah eliminasi nilai transaksi penjualan dan pembelian antar segmen. Penjualan segmen produksi semen ke segmen jasa pengantongan adalah penjualan semen, sedangkan penjualan segmen jasa pengantongan ke segmen produksi semen adalah penjualan jasa pengantongan semen.
Inter Segment Elimination is an elimination of selling transaction value and inter segment purchasing. Sales of cement production segment to cement packing services segment is cement sales whereas sales of cement packing services segment to cement production segment is sales of cement packing services.
Pendapatan Segmen Produksi Semen
Revenues of Cement Production Segment
Pendapatan segmen produksi semen tahun 2012 meningkat 16,6% dibanding tahun 2011 terutama karena adanya kenaikan volume penjualan semen 10,1% serta adanya kenaikan harga jual rata-rata semen. Pembahasan volume penjualan semen secara lebih rinci dapat dilihat pada sub bahasan volume penjualan sebelumnya. Gambaran pendapatan segmen produksi semen per wilayah, seperti terlihat pada tabel berikut:
Revenues of Cement Production Segment in 2012 increases by 16,6% as compared to 2011 mainly caused by the rise in cement sales volume by 10,1% and the rise in average selling price. A more detailed discussion on cement sales volume can be seen in a sub-discussion of previous sales volume. The description of the revenues of cement production segment per marketing area is given in the following table:
Pendapatan
Revenue
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
Selisih/Variance 5 =2 - 3
% Perubahan/Change
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
Pendapatan (dalam miliar Rupiah)
Domestic 4.311,2
4.182,0
3.697,4
Jawa
1.267,9
1.212,5
1.070,1
Total domestik
5.579,1
5.394,5
4.767,5
Ekspor
129,2 55,4 184,6
-
-
7,7
-
5.579,1
5.394,5
4.775,2
184,6
-
-
-
Sumatera
5.312.247,1
5.145.000,0
4.756.379,0
167.247,1
Jawa
1.529.700,6
1.675.000,0
1.436.027,0
Total Domestik
6.841.947,7
6.820.000,0
6.192.406,0
Total Volume (dalam ton)
613,8
3,1
16,6
Ekspor
197,8
4,6
18,5
Java
3,4
17,0
Total domestic
-
-
Ekspor
3,4
16,8
(7,7) 803,9
Domestic 3,3
(145.299,4)
93.673,6
(8,7)
6,5
Java
21.947,7
649.541,7
0,3
10,5
Total Domestic
-
-
Ekspor
0,3
10,1
-
-
19.197,0
-
6.841.947,7
6.820.000,0
6.211.603,0
21.947,7
(19.197,0) 630.344,7
11,7
Sumatera
555.868,1
Total Average sales price (Rp. 000)
Domestik
Domestic 811,6
812,8
775,4
(1,3)
36,2
(0,2)
4,7
Sumatera
Jawa
828,8
723,9
751,7
105,0
77,1
14,5
10,3
Java
Total Domestik
815,4
791,0
769,9
24,4
45,5
3,1
5,9
Total Domestic
-
-
Ekspor
3,1
6,1
Total
Ekspor Total
71
Total Volume (in ton)
Harga jual (Rp. 000) Sumatera
Sumatera
811,6
Domestik
Total
9
Revenue (in billion Rupiah)
Domestik Sumatera
Description
-
-
404,1
-
815,4
791,0
768,8
24,4
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
(404,1) 46,6
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Informasi Perusahaan Corporate Information
Perkembangan Pendapatan
‘08
‘09
‘10
5.579
4.775
4.261
3.943
3.755
Development in Revenue
‘12
‘11
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Seperti terlihat pada tabel di atas kenaikan harga jual rata-rata tahun 2012 secara keseluruhan adalah sebesar 6,1 % lebih tinggi dibanding tahun 2011, dan lebih tinggi 3,1 % di atas rencana tahun 2012, kenaikan ini terjadi di wilayah Sumatera sebesar 4,7 %, dan wilayah Jawa sebesar 10,3 % karena didukung oleh kenaikan permintaan semen domestik sebesar 5,9 %. Perusahaan lebih memprioritaskan pemenuhan permintaan semen untuk pasar domestik yang meningkat tajam, sehingga pada tahun 2012 Perusahaan tidak merealisasikan penjualan semen ekspor disamping karena harga jualnya jauh di bawah harga jual domestik.
As seen in the table above, the rise in average selling price in 2012 is 6,1% higher than that of 2011, and 3.1% higher than the 2012 plan. The rise occurs in Sumatera area by 4,7 %, and Java area by 10,3 % as supported by the rise in domestic cement demand (by 5.9%). The company proritizies the supply to domestic market whose demand rises sharply. For this reason, the company does not realize any export so that in 2012 the price of which is far below that of domestic.
Pendapatan Segmen Jasa Pengantongan
Revenues of Cement Packing Services Segment
Sementara itu pendapatan segmen jasa pengantongan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 16,3% dibanding tahun 2011. Peningkatan ini diperoleh karena terjadinya kenaikan volume jasa pengantongan semen sebesar 3,2%.
Meanwhile, the revenues of cement packing services segment of 2012 experiences a rise by 16,3% as compared to 2011. The rise was caused by the increase in the volume of packing services by 3,2%.
Beban Pokok Pendapatan
Cost Of Revenue
Beban pokok pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 3.878,8 miliar meningkat 14,9% dibanding tahun 2011, dan lebih rendah sebesar Rp 33,9 miliar atau 0,9 % dibandingkan rencana tahun 2012. Beban pokok pendapatan tersebut terdiri dari beban pokok pendapatan segmen produksi semen sebesar Rp 3.871,9 miliar dan segmen jasa pengantongan sebesar Rp 416,3 miliar. Gambaran beban pokok pendapatan per segmen usaha, seperti terlihat pada tabel berikut:
Cost of revenues of 2012 amounts to Rp 3.878,84 billion, an increase by 14,9% compared to 2011, (and lower by Rp 33.9 billion or 0.9 % compared to 2012 plan. The Cost of Revenues consist of cost of revenues of cement production segment by Rp 3.871,9 billion and cement packing service segment by Rp 416,3 billion. The description of cost of revenues per business segment can be seen in the following table:
PT SEMEN PADANG
72
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Beban Pokok Pendapatan Per Segmen Usaha
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
Cost Of Revenues Per Business Segment
(dalam miliar Rupiah) Keterangan
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
3.871,9
3.912,7
Segmen produksi semen Segmen jasa pengantongan Eliminasi antar segmen Total
(In Billion Rupiah) Realisasi/ Actual 2012
Selisih/Variance
Description
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
3.379,0
(40,8)
492,9
(1,0)
14,6
Cement production segment
9
416,3
438,0
358,9
(21,7)
57,4
(4,9)
16,0
Cement parking service segment
(409,4)
(438,0)
(361,0)
28,6
(48,4)
(6,5)
13,4
Inter segment net off
(33,9)
501,9
(0,9)
14,9
Total
3.878,8
3.912,7
3.376,9
Beban Pokok Pendapatan Segmen Produksi Semen
Cost of Revenues of Cement Production Segment
Pada tahun 2012 perusahaan menghadapi beberapa persoalan penting yang mempengaruhi kinerja beban pokok perusahaan terutama :
In 2012, the Company faces with a number of important problems which influence the performance of its Costs of Revenues mainly in the following: • Rise in coal expense caused by increase in coal price due to its scarcity and its longer distances from the plant location. • The cost of human capital increases due to a rise in work intensive allowance, accrual of bonus expense, tax allowance is in rhyme with companies performance. • Distribution expense and transportation incrase due to the rise in sales volume compared to 2011.
• Beban batubara meningkat karena kenaikan harga batubara akibat kelangkaan batubara dengan batubara yang semakin jauh dari lokasi pabrik. • Biaya tenaga kerja meningkat karena kenaikan tunjangan insentif kinerja, akrual beban bonus, tunjangan pajak penghasilan sejalan dengan peningkatan kinerja Perusahaan. • Beban distribusi dan transportasi meningkat karena meningkatnya volume penjualan dibandingkan tahun 2011. • Biaya Penyusutan meningkat sehubungan dengan telah selesainya beberapa proyek capital expenditure sehingga dapat beroperasi komersil seperti : penambahan alat berat, pembangunan storage coal mixing, penambahan packer Indarung, proyek pregrinder dan proyek storage pozzolan. Disamping adanya peningkatan biaya di atas, Perusahaan juga berhasil melakukan penekanan laju pertumbuhan beberapa komponen biaya produksi antara lain : • Biaya bahan baku dan penolong menurun terutama karena turunnya kuantitas pemakaian serta indeks konsumsi pasir besi/copper slag dan secara umum indeks konsumsi bahan baku. • Biaya umum dan administrasi unit produksi menurun karena turunnya biaya suplai kantor dan biaya komunikasi. • Biaya listrik per ton semen menurun terutama karena mulai optimalnya pasokan listrik dari WHRPG yang sudah beroperasi pada akhir tahun 2011, disamping karena Perusahaan pada tahun 2012 tidak mengoperasikan lagi PLTD sebagai pasokan energi untuk operasional produksi. Lihat juga pembahasan “Kenaikan dan Penurunan Produksi”
73
% Perubahan/Change
5 =2 - 3
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
• Rise in depreciation cost due the completion of a number of capital expenditure projects and their coming into operation such as: coal mixing storage, addition of Indarung packing plants, pregrinder project and pozzolan storage project.
Despite facing with the problems above, the Company manages to control the increased cost of manufacture which among others are as follows : • Raw and supporting material costs decline mainly caused by the decrease in prices of copper slag/iron sand and clay and the decreased index of clay consumption. • General expense and admistration of production unit decreases due to the decrease in office supplies and communication expenses • Electricity cost per ton cement decreases mainly caused by the operation of WHRPG since November 2011, beside that the company did not operate own Diesel Generator (PLTD) as a supply of energy for production operation in 2012. See also analysis on “Increase and Decrease Production”
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Harga pokok per ton penjualan sebesar Rp 566.920 meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 23.268 atau 4,3%. Peningkatan ini masih lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga jual rata-rata sebesar 5,8%, karena efisiensi faktor klinker, biaya energi listrik, biaya kemasan dan biaya distribusi.
Cost of per ton cement sales amounts to Rp. 566.920; an increase by 4.3% or Rp 23.268, as compared to 2011. The increase is relatively low as compared to the increase in averaged selling prices namely 5.8% caused by the efficiency in clinker factor, electricity cost, packaging and distribution costs.
Beban Pokok Pendapatan Segmen Jasa Pengantongan
Cost of Revenues of Cement Packing Segment
Sementara beban pokok pendapatan segmen jasa pengantongan mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan volume jasa pengantongan.
Meanwhile, cost of revenues of cement packing segment experiences an increase in rhyme with the rise of the volume of packing services.
Laba Kotor
Gross Profit
Laba kotor Perseroan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 21,6% dari Rp 1.398,3 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 1.700,3 miliar pada tahun 2012. dan lebih tinggi sebesar Rp 218,4 miliar atau 14,7 % dibandingkan rencana tahun 2012. Gambaran laba kotor per segmen usaha seperti terlihat pada tabel berikut :
The Company’s gross profit of 2012 experiences a rise by 21,6% from Rp 1.398,3 billion in 2011 to Rp 1.700,3 billion in 2012,and higher by Rp 218.4 billion or 14.7% compared to 2012 plan. The description of gross profit per business segment is given in the following table:
Laba Kotor Pendapatan Per Segmen Usaha
Gross Revenues per Business Segment
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
1
2
3
4
5 =2 - 3
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
1.670,9
1.454,9
1.373,9
216,0
297,0
14,8
21,6
Cement production segment
Segmen produksi semen Segmen jasa pengantongan Total
Realisasi/ Actual 2011
Selisih/Variance
% Perubahan/Change
26,9
24,4
2,4
4,9
8,9
20,2
Cement parking service segment
1.481,8
1.398,3
218,4
302,0
14,7
21,6
Total
Beban Usaha
Operating Expense
Beban usaha adalah merupakan beban dalam rangka kegiatan administrasi dan penjualan serta pendapatan dan beban operasional lainnya. Pada tahun 2012 beban usaha sebesar Rp 493,1 miliar meningkat 12,9% dibanding tahun 2011, serta lebih rendah dari anggaran tahun 2012 sebesar Rp 31,7 miliar atau 6,0%. Peningkatan ini terutamakarena peningkatan beban penjualan dan administrasi umum. Rincian beban usaha adalah seperti terlihat pada tabel berikut:
Operating expense is an expense occurring in administration and sales activities. In 2012 operating expense amounts to Rp 493,1 billion, an increase by 12,9% as compared to 2011, and lower by Rp 31.7% billion or 6.0% compared to 2012 plan The rise is mainly caused by the increase in cost of transportation to buyers’ warehouses and promotion expense as well as community development expenses and HRD Actuaria. The description of operating expense per business segment is given as follows:
Beban Usaha
Operating Expenses
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
Selisih/Variance 5 =2 - 3
6 =2 - 4
% Perubahan/Change 7 =2 :3
8 =2 :4
Description 9
Selling and general
Beban penjualan dan (490,5)
(520,1)
(2,6)
(4,7)
(493,1)
(524,8)
(438,8)
29,6
(51,7)
(5,7)
11,8
2,1
(4,5)
(44,4)
(236,8)
31,7
(56,2)
(6,0)
12,9
administration expenses Other operating
Pendapatan dan beban operasi lainnya
9
29,3
The rise in gross profit is caused by the increase in absolute revenues which is higher than that in cost of revenues. See the “Description of Revenues and Cost of Revenues” on Page 60.
administrasi umum
Description
1.700,3
Peningkatan laba kotor disebabkan oleh peningkatan pendapatan secara absolut lebih besar dibandingkan peningkatan beban pokok pendapatan. Lihat juga pembahasan “Pendapatan dan Beban Pokok Pendapatan” pada halaman 60.
Total
Informasi Perusahaan Corporate Information
1,9 (436,9)
income and expenses Total
PT SEMEN PADANG
74
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Beban Penjualan dan Administrasi Umum
Selling Expense and Genearal Administration Expense
Beban penjualan dan administrasi umum tahun 2012 sebesar Rp 490,5 miliar atau meningkat sebesar 11,8% dibanding tahun lalu. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan ongkos angkut ke gudang pembeli dan biaya promosi serta biaya tenaga kerja unit administrasi dan penjualan. Rincian beban penjualan dan adminsitrasi umum persegmen usaha adalah sebagai berikut:
In a more detailed description, selling expense and general administration expense in 2012 amounts to Rp 490,5 billion an increase by 11,8% as compared to the previous year. The increase is caused by the rise in transportation cost to buyer’s warehouses, promotion expense, administration expense and sales. The detailed description of sales expense and general administration expense per business per-segmen is as follows :
Beban Penjualan dan Administrasi Umum
Selling and General Administration Expense
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
475,9
508,1
426,7
Segmen produksi semen Segmen jasa pengantongan Total
Selisih/Variance 5 =2 - 3
(32,1)
% Perubahan/Change 7 =2 :3
8 =2 :4
49,2
(6,3)
11,5
Cement production segment
20,9
20,5
Cement parking service segment
(5,7)
11,8
Total
14,6
12,1
12,1
2,5
2,5
490,5
520,1
438,8
(29,6)
51,7
Incomes and Other Operating Expense
Pendapatan dan beban operasi lainnya berasal dari aktifitas di luar usaha utama Perusahan, seperti pendapatan klaim asuransi, pendapatan sewa, pendapatan penjualan listrik dan pendapatan penjualan aset tetap serta selisih kurs. Pada tahun 2012 pendapatan dan beban operasi lainnya secara neto minus sebesar Rp 2,6 miliar, sementara pada tahun 2011 plus sebesar Rp 1,9 miliar. Penurunan yang terjadi pada tahun 2012 ini terutama disebabkan oleh rugi selisih kurs.
Incomes and other Operating Expense comes from activities outside the Company’s core business, such as the insurance claim, rent income, electricity fee and asset disposal income and gain from foreign exchange which is minus in net by Rp 2,6 billion, while in 2011 it is in plus by Rp 1,9 billion. The decrease in 2012 is caused by a loss in foreign currency.
Laba Usaha
Operating Income
Perusahaan berhasil membukukan peningkatan laba usaha sebesar 25,6% yaitu dari Rp 961,4 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 1.207,2 miliar pada tahun 2012, serta lebih tinggi sebesar Rp 218,6 miliar atau 22,1% dibandingkan anggaran tahun 2012, hal ini terutama disebabkan karena pertumbuhan beban usaha lebih kecil dibandingkan pertumbuhan laba kotor. Laba usaha per segmen usaha adalah seperti terlihat pada tabel berikut :
The Company manages to increase its operating income by 25,6% namely from Rp 961,4 billion in 2011 to Rp 1.207,2 billion in 2012, (and higher by Rp 218.6% billion or 22.1% compared to 2012 plan, mainly due to as caused by the higher increase in operating expenses than that in gross revenues. Operating income per segment business is given in the following table:
Other Income Expense per Business Segment
75
(in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
(3,6)
6,9
(0,9)
1,0
1,6
(2,6)
8,5
Segmen jasa pengantongan
9
Pendapatan dan beban operasi lainnya
(dalam miliar Rupiah)
Total
Description
6 =2 - 4
Pendapatan dan Beban Operasi Lainnya Per Segmen Usaha
Segmen produksi semen
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
Selisih/Variance
% Perubahan/Change 7 =2 :3
8 =2 :4
(152,2)
300,0
Description
5 =2 - 3
6 =2 - 4
(10,5)
(2,7)
9
2,8
(0,6)
(1,8)
(38,7)
(64,3)
Cement parking service segment
1,9
(11,1)
(4,5)
(130,5)
(236,8)
Total
Cement production segment
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
‘08
‘09
‘10
‘08
(dalam miliar Rupiah)
‘09
‘10
‘11
‘12 (dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
(in billion Rupiah)
Laba Sebelum Pajak
Profit Before Income Tax
Dampak dari peningkatan laba usaha dan pendapatan lain-lain seperti yang dijelaskan diatas, maka laba sebelum pajak juga mengalami peningkatan sebesar 25,5% dari Rp 983,7 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 1.234,9 miliar pada tahun 2012, serta lebih tinggi sebesar Rp 251,0 miliar atau 25,5% dibandingkan anggaran tahun 2012 . Rincian laba sebelum pajak per segmen usaha adalah sebagai berikut :
In rhyme with the increased operating and other income as explained above, the Company’s earning before tax experienced an increase by 25,5% from Rp 983,7 billion in 2011 to Rp Rp 1.234,9 billion in 2012, and higher by Rp 251.0 billion or 25.5% compared to 2012 plan. The detailed description of earning before tax per business segment is as follows:
Laba Sebelum Pajak Per Segmen Usaha
Earning Before Tax per Business Segment
(dalam miliar Rupiah) Keterangan
(in billion Rupiah) Realisasi/ Actual 2012
1
Segmen produksi semen
2
1.219,1
Segmen jasa pengantongan Total
1.440
1.008
892
793 ‘12
‘11
Informasi Perusahaan Corporate Information
Perkembangan EBITDA Development in EBITDA
925
729
648
538
475
Perkembangan Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Comprehensive Income atributable to the owner of the parent entity
1.136
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Anggaran/ Budget 2012 3
967,5
Realisasi/ Actual 2011
Selisih/Variance
% Perubahan/Change
Description
4
5 =2 - 3
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
968,5
251,6
250,6
26,0
25,9
Cement production segment
(3,7)
4,6
Cement parking service segment
25,5
25,5
Total
15,9
16,5
15,2
1.235,0
984,0
983,7
(0,6) 251,0
0,7 251,3
Beban Pajak Penghasilan
Income tax Expense
Beban pajak penghasilan tahun 2011 mengalami kenaikan dari Rp 252,5 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 307,2 miliar pada tahun 2012, serta lebih tinggi sebesar Rp 54,2 miliar atau 21,4% dibandingkan rencana tahun 2012 hal ini sejalan dengan kenaikan laba sebelum pajak. Rincian beban pajak penghasilan per segmen usaha adalah sebagai berikut :
Income tax expense in 2011 experienced a rise from Rp 252,5 billion in 2011 to Rp 307,2 billion in 2012, and higher by Rp 54.2 billion or 21.4% compared to 2012 plan This is in rhyme with the increase in earning before tax. The detailed description of income tax expense per business segment is given as follows:
9
PT SEMEN PADANG
76
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Beban Pajak Penghasilan Per Segmen Usaha
Income Tax Expense per Business Segment
(dalam miliar Rupiah) Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
1
Segmen produksi semen
(in billion Rupiah)
Realisasi/ Actual 2011
Selisih/Variance
% Perubahan/Change
2
3
4
5 =2 - 3
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
303,5
248,2
248,5
55,2
55,0
22,2
22,1
(1,0)
(0,2)
(20,7)
(5,7)
54,2
54,7
21,4
21,7
Segmen jasa pengantongan Total
Anggaran/ Budget 2012
3,8
4,8
4,0
307,2
253,0
252,5
Net Comprehensive Income per Business Segment (in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
5 =2 - 3
915,6
719,2
720,0
196,4
Segmen produksi semen Segmen jasa pengantongan Total
Selisih/Variance
% Perubahan/Change
6 =2 - 4
8 =2 :4
27,3
27,2
Cement production segment
9
12,1
11,7
11,2
0,4
0,9
3,2
8,3
Cement parking service segment
927,8
731,0
731,2
196,8
196,6
26,9
26,9
Total
Arus Kas
Cash Flow
Posisi kas Perseroan tahun 2012 sebesar Rp 1.182,7 miliar meningkat 66,6% dibanding tahun 2011. Peningkatan tersebut terutama karena peningkatan penerimaan dari aktivitas operasi.
The Company’s cash position in 2012 amounts to Rp 1.182,7 billion, an increase of 66,6% as compared to 2011. The increase is mainly caused by the increased receipt from operating activities.
Summary Of Cash Flows Statement
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
1.206,6
1.232,9
1.046,0
Selisih/Variance 5 =2 - 3
6 =2 - 4
% Perubahan/Change 7 =2 :3
8 =2 :4
Description 9
Cash flows from
Arus kas dari (26,2)
160,6
(2,1)
15,4
operating activities Cash flows for
Arus kas untuk (359,8)
(1.211,1)
(440,8)
851,4
81,0
(70,3)
(18,4)
(374,0)
(220,0)
(284,9)
(154,0)
(89,2)
70,0
31,3
472,8
(198,3)
320,4
671,1
152,4
(338,4)
47,6
709,9
467,3
389,5
242,6
320,4
51,9
82,3
investing activity Cash flows for
Arus kas untuk
Kas dan setara kas
77
Description
7 =2 :3
195,6
Ikhtisar Laporan Arus Kas
pada akhir tahun
Total
After calculating the income tax expense above, the Company managed to book profit for the year of 2012 as much as Rp 927,7 billion or an increase of 26,92% as compared to 2011 that reaches Rp 731,2 billion, (and higher by Rp 196.8% or 26.9% compared to 2012 plan. The detailed description of profit for the year business segment is given as follows:
Anggaran/ Budget 2012
pada awal tahun
Cement parking service segment
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan diatas, Perusahaan berhasil membukukan laba Komprehensif tahun 2012 sebesar Rp 927,7 miliar atau meningkat 26,9% dibanding tahun 2011 yang mencapai Rp 731,2 miliar, dan lebih tinggi sebesar Rp 196.8 miliar atau 26.9% dibandingkan anggaran tahun 2012 Rincian laba bersih persegmen usaha adalah sebagai berikut :
Realisasi/ Actual 2012
aktivitas pendanaan Kenaikan kas dan asetara kas Kas dan setara kas
9
Net Income
(dalam miliar Rupiah)
aktivitas investasi
Description
Cement production segment
Laba Komprehensif
Laba Komprehensif Per Segmen Usaha
aktivitas operasi
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
financing activities Increase in cash and cash equivalents a Cash and cash equivalents at beginning of the year Cash and cash equivalents at
1.182,7
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
269,0
709,9
913,7
472,8
339,7
66,6
the end of the year
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
Ratio Kemampuan Membayar Utang
Ratio of Solvency
(dalam %)
(in %)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
Selisih/Variance 5 =2 - 3
% Perubahan/Change
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
Description 9
Current assets to current
Ratio aset lancar terhadap 184,1
151,8
170,1
32,3
14,0
21,2
8,2
liabilities ratio
Ratio liabilitas terhadap ekuitas
43,7
42,6
44,3
1,2
(0,6)
2,8
(1,4)
Debt to equity ratio
Ratio liabilitas terhadap ebitda
96,1
105,8
113,0
(9,7)
(16,9)
(9,1)
(15,0)
Liabilities to ebitda
liabilitas jangka pendek
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Collectibility
Pada tahun 2012 tingkat kolektibilitas piutang meningkat dibanding tahun 2011 terlihat dari hari piutang turun dari 25 hari pada tahun 2011 menjadi 24 hari pada tahun 2012, serta lebih tinggi 27% dibandingkan anggaran tahun 2012. Peningkatan ini terjadi karena persentase peningkatan hasil penjualan lebih besar dari persentase peningkatan piutang.
In 2012 collectibility slightly increases as compared to 2011. It is indicated by days of receivable which rises from 25 days in 2011 to 24 days in 2012, and 27% higher compared to 2012 plan. The increase occurs due to the increased percentage of sales revenues which is higher than that of the receivable.
(dalam hari)
Hari piutang
79
(in day)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
5 =2 - 3
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
24
27
25
(3,3)
(1,3)
(12,1)
(5,0)
Selisih/Variance
% Perubahan/Change
Description 9
Collection period
Struktur Modal
Capital Structure
Struktur modal merupakan perimbangan antara liabilitas dan ekuitas. Struktur modal sangat mempengaruhi tingkat pengembalian terhadap modal yang ditanamkan. Perusahaan menetapkan kebijakan manajemen atas struktur modal pada tahun 2012 sebagai berikut : a) Mengoptimalkan penggunaan modal sendiri (ekuitas) yang berasal dari hasil operasi untuk kegiatan pengembangan dan rehabilitasi Perusahaan. b) Mengurangi penggunaan pinjaman untuk operasional rutin.
Capital Structure is a balance between liabilities and equities. Capital structure that originates from equity results in lower Cost of capital as compared to capital structure that originates from liabilities. For this reason, the Company establishes the following managemen policy on capital structure in 2012: a) Optimizing the use of owned equity that originites from operation revenues for the Company development and rehabilitation activities. b) Reducing the use of loan for routine operational activities
Berdasarkan kebijakan tersebut, kegiatan pengembangan dan rehabilitasi Perseroan di tahun 2012 didanai dari ekuitas, sehingga Perseroan tidak perlu melakukan penarikan pinjaman.
As the realization of development and rehabilition in 2012 is still within the Company’s means that can be financed from its equity, the Company did not draw any loan.
Tingkat Likuiditas Perseroan
The Company’s Liquidity
Tingkat likuiditas Perusahaan tahun 2012 meningkat dibanding tahun 2011 yang berarti kemampuan Perusahaan memenuhi liabilitas jangka pendek meningkat, seperti terlihat pada tabel berikut:
The Company’s liquidity in 2012 shows an increase as compared to 2011 which means that the company’s ability to fulfill current liabilities increases. This is shown in the following table:
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Perlaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Informasi Perusahaan Corporate Information
(dalam %)
(In %) Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
184,1
151,8
93,8 128,8
Selisih/Variance
% Perubahan/Change
5 =2 - 3
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
170,1
32,3
14,0
21,2
8,2
liabilitas jangka pendek
27,2
68,9
66,7
25,0
245,2
36,3
Quick ratio
86,9
112,6
41,9
16,2
48,2
14,4
9
current liabilities ratio Cash and cash equivalents-
Ratio kas dan setara kas terhadap liabilitas jangka pendek
Description
Current assets-
Ratio aset lancar terhadap
Ratio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek, ratio kas dan setara kas terhadap liabilitas jangka pendek dan quick ratio mengalami peningkatan terutama disebabkan oleh peningkatan nilai aset lancar lebih tinggi dibanding peningkatan liabilitas jangka pendek. Kenaikan aset lancar yang signifikan ini seiring dengan meningkatnya hasil dari kegiatan operasi pada tahun 2012.
The Company’s Current Ratio, Cash Ratio and Quick Ratio against liabilities showed increases due to the increasing value of current assets which a significant than the increase of short-term liabilities. The high increase in current assets is in rhyme with the rise in operation activities in 2012.
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
Modal kerja bersih merupakan selisih antara aset lancar dan liabilitas jangka pendek. Pada tahun 2012 modal kerja bersih meningkat sebesar 46,7 % dari Rp 722,4 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 1.059,4 miliar pada tahun 2012.
Net working capital is a difference between current asset and current liabilities. In 2012, net working capital increases by 46,7% that is from Rp. 722,4 billion in 2011 to Rp.1.059,4 billion in 2012.
Modal Kerja Bersih
current liabilities ratio Quick ratio
Net Wor king Capital
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
5 =2 - 3
6 =2 - 4
7 =2 :3
8 =2 :4
Aset lancar
2.319,7
1.502,2
1.753,2
817,5
566,5
54,4
32,3
Current assets
Liabilitas jangka pendek
1.260,2
989,5
1.030,8
270,7
229,4
27,4
22,3
Current liabilities
Modal Kerja Bersih
1.059,4
512,7
722,4
546,8
337,0
106,7
46,7
Net-Working Capital
Peningkatan ini karena peningkatan aset lancar yang lebih tinggi dari pada peningkatan liabilitas jangka pendek, sejalan dengan meningkatnya hasil dari kegiatan operasi perseroan. Komponen aset lancar yang meningkat adalah kas dan setara kas serta piutang usaha sehingga aset lancar meningkat sebesar 32,3%, sementara peningkatan liabilitas jangka pendek hanya sebesar 22,3%.
Selisih/Variance
% Perubahan/Change
Description 9
The rise is caused by a higher increase in current assets as compared to the increase in current liabilities. This is in rhyme with the rise in Company’s operation activites. The component of current asset which increase are cash and cash equivalents as well as trade receivable so that current assets rise by 32,3% meanwhile the increase in current liabilities is only 22,3%.
PT SEMEN PADANG
80
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Total nilai pendapatan dan beban operasi lainnya pada tahun 2012 minus sebesar Rp 2,6 miliar turun sebesar Rp 4,5 miliar dibanding tahun 2011, terutama karena kerugian selisih kurs.
Total other incomes and operating expenses of 2012 as compared to 2011, a minus by Rp 2,6 billion, a decrease by Rp 4,5 billion as compared to 2011, mainly caused by loss in foreign exchange.
Pendapatan dan Biaya Keuangan
Income and Finance Cost
Komponen substansial dari pendapatan dan biaya keuangan adalah penghasilan bunga dari deposito yang dimiliki Perseroan, disamping adanya biaya bunga sewa pembiayaan dan beban pembongkaran aset tetap. Total nilai pendapatan dan biaya keuangan pada tahun 2012 sebesar Rp 27,7 miliar naik 34,0 % dibanding tahun 2011.
Substantial components of incomes and finance costs are interest income from the Company’s deposit in addition to interest costs and financial lease and dismantling of fixed assets. In 2012, total value of incomes and finance cost in net amounts to Rp 27,7 billion, an increase by 34,0% as compared to 2011.
Pendapatan/(Beban) Lainnya
Other Incomes/(Expenses)
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Keterangan
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2011
1
2
3
4
Pendapatan dan beban operasi lainnya Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Sub Total
Selisih/Variance 5=2-3
6=2-4
% Perubahan/Change 7=2:3
12,8 (15,4)
8,5 -
13,4 (11,5)
4,3 (15,4)
(0,6) (3,9)
50,4 -
(2,6)
8,5
1,9
(11,1)
(4,5)
(130,3)
Pendapatan dan beban keuangan Pendapatan keuangan Biaya keuangan
43,8 (16,1)
(13,2)
28,8 (8,1)
43,8 (2,9)
Sub total
27,7
(13,2)
20,7
40,9
1,6
-
Bagian laba entitas Asosiasi
Informasi Perusahaan Corporate Information
-
-
Description 9
8=2:4
(4,3) 34,0 (236,1)
Other operating income and expenses Other operating income Other operating expenses Sub Total Finance income and costs Finance income Finance costs
15,0 (8,0)
21,9
52,2 98,7
7,0
(310,2)
34,0
Sub Total
-
Equity in income of an associate
(1,6)
-
Uraian Realisasi Pencapaian 2012
Description of the realization of the achievement in 2012
Perseroan memandang realisasi 2012 yang pencapaiannya signifikan dibanding anggaran (RKAP) 2012 adalah sebagai berikut :
2012 that the company looked at the realization of significant achievement compared to plan (CBP) in 2012 are as follows:
Produksi Semen
Cement Production
Produksi semen tahun 2012 mencapai 6.522.006 ton lebih tinggi 222.006 ton atau 3,5% dibanding anggaran, hal ini disebabkan pelaksanaan optimalisasi pemakaian terak dengan meningkatkan produksi semen PPC dan PCC.
Cement production in 2012 reached 6,522,006 tons higher 222 006 tonnes or 3.5% compared to the plan, this is due to the implementation of an optimal usage of slag cement by increasing the production of PPC and PCC.
Pendapatan
Income
Pendapatan tahun 2012 adalah sebesar Rp 5.579,1 miliar berarti meningkat lebih tinggi sebesar Rp 184,6 miliar atau 3,4 % dibandingkan anggaran terutama disebabkan tingginya realisasi harga jual semen untuk wilayah Jawa serta tingginya volume penjualan di wilayah Sumatera dibanding anggaran.
Revenue in 2012 was Rp 5579.1 billion higher mean increase of Rp 184.6 billion or 3.4% compared to a plan primarily due to higher realized selling prices of cement in Java as well as the high volume of sales in Sumatra than planned.
PT SEMEN PADANG
82
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
Proyeksi Keuangan Tahun 2013 dan Arah Pengembangan Perseroan
Projected Financial Year 2013 and the Development Direction of the Company
Laba rugi bersih pada tahun buku 2013 dianggarkan sebesar Rp 933 milyar, meningkat sebesar 29,8% dari RKAP tahun 2012 dengan estimasi rincian sebagai berikut:
Profit Loss in Net in the 2013 Book Year 2013 is budgetted as much as Rp. billion, an increase by % as compared to 2012 Company’s Business Plan and Budget.
Laba Rugi
Profit And Loss
Rincian
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2013
1
2
3
4
Volume Penjualan (Ribu Ton)
%
Description
5 =4 :3
6 =4 :2
7
Volume of Sales (MT)
6,820
6,842
7,069
103.3
103.7
5,395
5,579
5,999
107.5
111.2
Revenue
(3,913)
(3,879)
(4,180)
107.8
106.8
Cost of revenue
(508)
(490)
(547)
111.4
107.6
Operating expenses
7
(3)
12
(480.9)
180.5
Operating income/expenses
981
1,207
1,285
106.4
131.0
Operating income
(dalam miliar rupiah)
Penjualan Beban pokok penjualan Beban usaha Pendapatan/beban operasional Laba usaha Pendapatan/beban keuangan Beban pajak penghasilan Laba komprehensif ROE (%)
Informasi Perusahaan Corporate Information
(in bilion rupiah)
(13)
28
(30)
(107.3)
225.6
Finance income/costs
(248)
(307)
(322)
104.8
129.8
Income tax expense Comprehensive income
719
928
933
100.6
129.8
25.0
29.3
26.2
89.3
104.9
Anggaran penjualan Perseroan tahun 2013 adalah sebesar 7,1 juta ton jika dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun 2012 sebesar 6,8 juta ton meningkat sebesar 3,92%, hal ini sebabkan oleh pertumbuhan konsumsi semen untuk Pulau Sumatera dengan adanya kebijakan percepatan infrastruktur dalam proyek MP3EI termasuk dimulainya proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang banyak memakai semen. Efek lainnya daerah-daerah yang dilewati jalur proyek tersebut akan mengalami pertumbuhan pembangunan. Kemampuan produksi tahun 2013 sebesar 6,5 juta ton sehingga masih terdapat kekurangan sebesar 0,6 juta ton untuk memenuhi target penjualan 7,1 juta ton, maka Perseroan melakukan impor terak dan sinergi intercompany buy di lingkungan Semen Indonesia Grup (SIG).
ROE (%)
Plan of the Company's sales in 2013 amounted to 7.1 million tonnes compared with sales in 2012 of 6.8 million tons, an increase of 3.92%, this is caused by the growth in cement consumption for the island of Sumatra, with the policy of accelerating infrastructure projects MP3EI including the commencement of the construction project Trans Sumatran Highway which many use cement. Other effects of the areas through which path the project will experience growth development. Ability of production in 2013 amounted to 6.5 million tonnes, so there is still a shortfall of 0.6 million tons to meet sales targets 7.1 million tonnes, the company imported slag and buy intercompany synergies within the Indonesian Cement Group (SIG).
PT SEMEN PADANG
84
Prakata Preface
85
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
Dalam jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan semen nasional Perseroan melakukan pengembangan kapasitas produksi, yaitu pembangunan Grinding Mill di Dumai dengan kapasitas 900.000 ton, juga direncanakan pembangunan pabrik baru Indarung VI dengan kapasitas 3.000.000 ton, yang dimulai pada tahun 2013 dan diperkirakan selesai tahun 2015. Memperhatikan pertumbuhan permintaan semen nasional kedepan, yang rata-rata 10% pertahun dan dalam upaya mempertahankan market share yang berkisar 12% - 13%, maka Perseroan bersama grup juga menjajaki investasi pengembangan pabrik baru di luar Propinsi Sumatera Barat.
In the long term to meet the needs of the national cement production capacity of the Company to develop, namely development in Dumai Grinding Mill with a capacity of 900,000 tons, also planned the construction of a new plant with a capacity Indarung VI 3,000,000 tons, which began in 2013 and is expected to be completed in 2015. Noting the growth of the national cement demand fore, the average of 10% per year and in an effort to maintain market share in the range 12% - 13%, then the Company and the group is also exploring the development of new plant investment outside of West Sumatra Province.
Penyelesaian penambahan coal mill diperkirakan dalam tahun 2013 sebagai pendukung aktifitas LCVC (Low Calorie Value Calorie), yaitu perubahan pola pemakaian batu bara dari High Calorie yang mulai terbatas ke Middle-Low Calorie.
Completion of additional coal mill is expected in the year 2013 as a supporting activity LCVC (Low Calorie Calorie Value), the change in coal consumption patterns of the High Calorie which began limited to Middle-Low Calorie.
Pendapatan Usaha 2013
Operating income in 2013
Pendapatan usaha pada tahun buku 2013 dianggarkan sebesar Rp 5.999 milyar meningkat sebesar 11,2% dari anggaran 2012 dan sebesar 07,5% dari realisasi tahun 2012. Komposisi pendapatan usaha pada tahun 2013 berasal dari penjualan semen dan klinker sebesar 99,5%.
Operating revenues for fiscal year 2013 are budgeted at Rp 5,999 billion, an increase of 11.2% from 2012 and amounted RKAP 07.5% of the realization in 2012. The composition of operating revenues in 2013 came from sales of cement and clinker amounted to 99.5%.
Peningkatan pendapatan salah satu berasal dari efisiensi biaya distribusi, dan meningkatkan volume penjualan dengan cara mengutamakan pasar domestik khususnya core market yang memiliki margin tinggi terutama pasar utama (Aceh, Riau, Sumatera Utara serta Bengkulu) dan Jawa ( DKI dan Banten). Dan meningkatkan sinergi grup melalui intercompany buy, SWAP dan
The increase in revenue came from one distribution cost efficiencies, and increase the volume of sales by prioritizing the domestic market especially core market that has high margins, especially major markets (Aceh, Riau, North Sumatra and Bengkulu) and Java (Jakarta and Banten). And enhance synergies through intercompany group buy, SWAP and cross-baging for market efficiency.
Selain itu Perseroan melakukan efisiensi pengantongan dan distribusi produk dengan meningkatkan utilisasi dan efisiensi Packing Plant terutama di Ciwandan dan Dumai, sera menambah Packing Plant Lampung.
In addition the Company bagging efficiency and product distribution by increasing the utilization and efficiency, especially in Ciwandan Packing Plant and Dumai, sera adds Packing Plant Lampung.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Posisi Keuangan
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Informasi Perusahaan Corporate Information
Financial Position
Rincian
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2013
1
2
3
4
Kas dan Bank
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
251
1,232
%
Description 7
5 =4 :3
6 =4 :2
611
49.6
243.5
Cash and cash equivalents
Piutang usaha
425
365
474
129.6
111.4
Trade receivables
Persediaan
642
696
503
72.2
78.4
Inventories
Aktiva lancar lainnya
89
26
60
227.9
67.6
Jumlah Aktiva Lancar
1,407
2,320
1,647
71.0
117.1
Aktiva tetap Akumulasi penyusutan Pekerjaan dalam pelaksanaan Aktiva tidak lancar lainnya Jumlah aset tidak lancar ASET
Total current assets
3,506
4,000
3,821
95.5
109.0
Fixed assets
(2,310)
(2,333)
(2,477)
106.2
107.2
Accumulated depreciation and depletion
1,401
493
1,663
337.7
118.7
Job in progress
66
68
77
113.6
117.6
Other non-current assets
2,663
2,228
3,085
138.5
115.9
Total non-current assets
4,070
4,548
4,733
104.1
116.3
TOTAL ASSETS Trade payables
Hutang usaha
289
512
419
81.7
144.7
Hutang pajak
132
170
183
107.7
139.1
Taxes payable
Biaya yang masih harus dibayar
182
141
260
184.5
143.0
Accrued expenses
Liabilitas lainnya
331
437
237
54.2
71.6
Other current liabilities
Jumlah liabilitas jangka pendek
934
1,260
1,099
87.2
117.7
Total current liabilities
9
-
70
-
769.76
Deferred tax liabilities
Liabilitas lainnya
246
123
-
-
-
Others non-current liabilities
Jumlah liabilitas jangka panjang
255
123
70
56.9
27.6
Total non-current liabilities
332
332
332
100.0
100.0
Issued and fully Additional paid-in capital
Liabilitas pajak tangguhan
Ekuitas Modal ditempatkan Tambahan modal disetor Saldo laba Laba/rugi tahun berjalan Kepentingan non pengendali Jumlah Ekuitas LIABILITAS DAN EKUITAS
Equity -
0
-
-
-
1,830
1,894
2,299
121.4
125.6
Retained earnings
719
928
933
100.6
129.8
Comprehensive income for the year Non-controlling interest
-
11
-
-
-
2,881
3,164
3,564
112.6
123.7
4,070
4,548
4,733
104.1
116.3
Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Posisi Keuangan pada tahun 2013 dianggarkan dengan proyeksi total aset dan liabilitas sebesar Rp 4.733 milyar, meningkat sebesar 16,3% dari anggaran tahun 2012 dengan rincian sebagai berikut:
Financial Position in 2013 are budgeted to total projected assets and liabilities amounting to Rp 4,733 billion, an increase of 16.3% from the year 2012 RKAP with the following details:
Total Aset
Total Assets
Komposisi total aset pada tahun buku 2013 diproyeksikan berasal dari aset lancar sebesar 34,8% dan aset tidak lancar sebesar 65,2%. Perseroan merencanakan total aset tahun 2013 naik 4,1%, kenaikan ini terjadi baik pada nilai aset lancar maupun aset tidak lancar. Peningkatan aset lancar terjadi pada piutang usaha karena peningkatan penjualan produk secara kredit, Perseroan memproyeksikan untuk meningkat market share pada pasar utama di pulau Sumatera, sedangkan peningkatan aset tidak lancar berasal dari perencanaan pelaksanaan beberapa proyek strategis dibeberapa wilayah Sumatera berupa Packing Plant dan Grinding Mill serta pabrik Indarung VI untuk menjaga kelangsungan suplai semen dalam jangka panjang.
Composition of total assets in the fiscal year 2013 is projected to come from current assets amounted to 34.8% and non-current assets amounted to 65.2%. Company's total plan assets in 2013 rose 4.1%, this increase occurs in both the value of current assets and non-current assets. Increase in current assets occurs in accounts receivable due to increased sales of products on credit, the Company is projecting to increase market share in key markets on the island of Sumatra, while the increase in non-current assets from planning the implementation of several strategic projects in several regions of Sumatra form Packing Plant and Grinding Mill and factory Indarung VI to maintain the continuity of supply of cement in the long run.
PT SEMEN PADANG
86
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
Total Liabilitas
Total Liabilitas
Komposisi total liabilitas pada tahun buku 2013 diproyeksikan berasal dari liabilitas jangka pendek sebesar 23,2% dan liabilitas jangka panjang sebesar 76,8%. Total liabilitas jangka pendek 2013 diproyeksikan turun 12,8% dan liabilitas jangka panjang turun 43,1%. Penurunan ini disebabkan Perseroan memperkirakan dapat mengurangi hutang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya berupa liabilitas imbalan kerja dan hutang lain-lain dengan menggunakan dana dari hasil operasional.
Komposisi total liabilitas pada tahun buku 2013 diproyeksikan berasal dari liabilitas jangka pendek sebesar 23,2% dan liabilitas jangka panjang sebesar 76,8%. Total liabilitas jangka pendek 2013 diproyeksikan turun 12,8% dan liabilitas jangka panjang turun 43,1%. Penurunan ini disebabkan Perseroan memperkirakan dapat mengurangi hutang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya berupa liabilitas imbalan kerja dan hutang lain-lain dengan menggunakan dana dari hasil operasional.
Total Ekuitas
Total Equity
Total ekuitas tahun buku 2013 diperkirakan meningkat 12,6% terutama karena perolehan laba bersih yang diperkirakan diperoleh pada tahun 2013 mencapai sebesar Rp 933 miliar.
Total equity of the fiscal year 2013 is estimated to increase 12.6% primarily due to the net income earned in 2013 is estimated to reach Rp 933 billion.
Arus Kas
Cash Flow
Rincian
Anggaran/ Budget 2012
Realisasi/ Actual 2012
Anggaran/ Budget 2013
1
2
3
4
Saldo awal
467
710
1,181
%
Description
5 =4 :3
6 =4 :2
7
166.3
252.7
Beginning of the year
Arus kas dari aktivitas operasi
850
1,207
944
78.3
111.1
Operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi
(846)
(360)
(1,514)
420.8
178.9
Investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan
(220)
(374)
-
-
-
Financing activities
251
1,183
611
51.7
243.5
Saldo akhir
87
End of the year
Arus kas pada tahun 2013 diproyeksikan menurun 48,3% dibanding realisasi tahun 2012. Penurunan ini karena Perseroan melakukan pembayaran untuk menurunkan nilai saldo hutang usaha dan liabitas lainnya sehingga arus kas dari aktivitas operasi turun sebesar 21,7%. Disamping itu pengeluaran untuk investasi meningkat sebesar 320,8% terutama karena adanya pembangunan proyek strategis berupa packing plant, grinding mill dan pabrik Indarung VI.
Cash flow is projected to decline in 2013 compared to 48.3% in 2012. This decrease was due to the Company made payments to reduce the balance of the value of trade payables and other liabitas that cash flow from operating activities decreased by 21.7%. In addition to investment expenditures increased by 320.8% mainly due to the development of strategic projects such as packing plant, grinding mill and factory Indarung VI.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Information And Facts Material Happens After Accountant's Report Date
Sampai dengan tanggal laporan ini, belum ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan yang harus diungkapkan dalam laporan ini.
As of the date of this report, there has been no material information and facts occurring after the date of the accountant's report should be disclosed in this report.
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
ROAD MAP PT SP (2012-2016) 2012
2013
2014
2015
2016
Revenue (Rp. Juta)
5.480.614
5.913.920
6.647.093
7.403.779
9.210.235
EBITDA (Rp. Juta)
1.347.720
1.480.854
1.313.414
1.613.022
2.480.537
Kapasitas (Ton)
6.520.000
6.520.000
6.970.000
7.420.000
9.520.000
Sales Volume (Ton)
6.841.948
7.069.000
8.163.863
8.864.536
9.816.085
11,66
11.66
12.66
12.87
13.97
Market Share (%) Prespektif Keuangan - Pertumbuhan pendapatan - Efesiensi biaya - Efektifitas Investasi Prespektif Pelanggan - Penguatan Pasar Eksisting & Pengmb. Pasar - Peningkatan Brand Image Prespektif Proses Internal - Pengamanan Pasokan Energi & Bahan Buku - Peningkatan Kapasitas Produksi - Pabrik Baru Indarung VI (S663) - Oement Mill Dumai - Pabrik Baru Aceh, Pidie - Peningkatan Efisiensi & Efektifitas Operasional - Penguasaan & Jalur Distribusi - PP Lampung - PP Bengkulu - PP Sumatera Utara - Pengembangan Produk Hilir - Peningkatan Kinerja Lingkungan - Peningkatan Sinergi SI Prespektif Pembelanjaan - Implementasi High Performance System & Culture - Implementasi International Company Standar - Human Capital Master Plan (HCMP)
89
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Kebijakan pembagian Dividen Perusahaan mengacu kepada kebijakan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebagai induk perusahaan yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Gambaran kebijakan pembagian dividen sesuai tahun bukunya sebagai berikut :
Company’s dividend policy refers to the policy of PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. as the Holding Company established in the General Meeting of Shareholders. The policy of divident pay Out, as its relevant book year, is described as follows :
Informasi Perusahaan Corporate Information
Kebijakan Pembagian Dividen Keterangan
2007
2008
2009
2010
Laba bersih (dalam miliar Rupiah) Dividen pay out ratio Dividen yang dibagikan (dalam miliar Rupiah) Dividen per lembar saham (dalam Rupiah)
358,4 50% 179,2 539,7
480,1 50% 240,1 723,0
538,3 55% 296,1 891,8
647,8 50% 323,9 975,6
2011 731,2 50% 365,6 1.101,3
Rata-rata persentase pembagian dividen (Dividend Pay Out Ratio) selama 5 tahun terakhir adalah 51,00%.
Average percentage of Dividend Pay Out Ratio in the last 5 years is 51,00%.
DANA HASIL PENAWARAN UMUM
FUND FROM PUBLIC OFFERING
Perseroan tidak ada melakukan penawaran umum saham maupun instrumen keuangan lainnya dalam rangka memperoleh pendanaan.
The Company does not conduct any public offering of shares or other financial instruments in order to obtain funding.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL
MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT AND RESTRUCTURIZATION OF DEBT/ CAPITAL
Pada tahun 2012, Perusahaan tidak ada melakukan investasi (penyertaan saham), ekspansi, divestasi dan restrukturisasi utang atau modal.
In 2012, The Company does not carry out any investment in shares, expansion, divestment and restructuring of debt or capital.
Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
Information On Material Transaction In Conflict Of Interest And With Affiliated Parties.
Transaksi Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Transaction
Pada tahun 2012 Perseroan tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dengan pihak manapun.
In 2012, the Company did not perform any transactions that contain conflicts of interest with any parties.
Untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan, Perusahaan menetapkan kebijakan yang dituangkan dalam buku pedoman dan pernyataan sebagai berikut : 1. Buku Pedoman Good Corporate Governance Perusahaan.
To avoid any conflicts of interest, the Company establishes policies described in a manual and statements as follows :
Description Net income (in billion Rupiah) Dividend pay out ratio Paid dividend (in billion Rupiah) Dividend per share (in Rupiah)
1. Guide book of Good Corporate Governance
PT SEMEN PADANG
90
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
2. Buku Kode etik Perusahaan yang merinci apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Perusahaan dan individu - induvidu dalam Perusahaan dalam menghadapi pelanggannya, para pemasok, kontraktor, pejabat pemerintah dan pihak lainnya yang mempunyai hubungan dengan Perusahaan. 3. Pernyataan tahunan Komisaris, Direksi, karyawan dan mitra usaha tentang pemahaman dan kepatuhan kepada kode etik.
2. The Company’s Code of Conduct Book that specifically describes the what should and should not be done by the Company and the individuals within in the Company in dealing with costumers, suppliers, contractors, government officials, and other parties that have relations with the Company. 3. Annual Statements by the BOC, BOD, Employees and business partners on the comprehension and compliance to code of conduct.
Transaksi Dengan Pihak Berelasi
Transaction with Related Parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena adanya hubungan kepemilikan maupun sifat lain. Defenisi pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak Berelasi". Pada tahun 2012 Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut :
The company and its subsidiaries enter into a number transactions with its related parties. The definition of related parties is in accordance with PSAK No. 7 (Revised 2010) "Related Party Disclosures”. In 2012, the company enter into a number of transactions with its related parties. They are as follows:
Transaksi dengan pihak afiliasi
Transaction with related parties
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
91
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
Transaksi Utama/ Main Transactions
Pihak Berelasi/ Related Parties
•
Pemegang saham Shareholders
- PT Semen Gresik (Persero) Tbk. - Koperasi Keluarga Besar Semen Padang
•
•
Entitas di bawah pengendalian yang sama pemegang saham mayoritas yang sama Entities under common control - same majority shareholder
- PT Semen Tonasa
•
•
Entitas di bawah pengendalian yang sama Badan Usaha Milik Negara Entities under common control - State Owned Enterprises
-
•
Pembelian atau penjualan barang dan jasa Purchase or sale of goods and services
•
Entitas Asosiasi Associated Entity
- PT Igasar
•
Pembelian atau penjualan barang dan jasa Purchase or sale of goods and services
•
Entitas dengan anggota manajemen kunci yang sama dengan Perseroan Entities which have the same key management personnel as the Company
-
•
Pembelian atau penjualan barang dan jasa Purchase or sale of goods and services
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk PT Dahana (Persero) PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Perseroan Listrik Negara (Persero) PT Sucofindo (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) PT Varuna Tirta Prakasya LKBN Antara
PT Pasoka Sumber Karya PT Yasiga Sarana Utama Dana Pensiun Semen Padang Yayasan Rumah Sakit Semen Padang Koperasi Keluarga Besar Semen Padang Yayasan Igasar PT Kabau Sirah
Dividen, pembelian atau penjualan barang dan jasa Dividends, purchase or sale of goods and services Pembelian atau penjualan barang Purchase or sale of goods
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
1. Pinjam Pakai Kawasan Hutan
2. Environmental Permit The regulation by the Government of the Republic of Indonesia No. 27 Year 2012 on Environmental Permit becomes the new basis for the Company to prepare the AMDAL needed for the erection of Indarung VI Plant.
3. Provision of Goods and Services The issuance of the Regulation by the State Ministry of State Own Enterprises (BUMN) No. Per – 15/MBU/2012 on the Change of the Regulation by the State Ministry of State Own Enterprises (BUMN) No. Per – 15/MBU/2008 on General Guidelines for the Provision of Goods and Services for State Own Enterprises and Companies affiliated to State Own Enterprises. With this, the Company makes necessary adjustments to adopt the new regulation into its present systems.
Ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER – 15/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER – 05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara, dimana peraturan tersebut diberlakukan pula untuk anak perusahaan BUMN dan Perusahaan terafiliasi BUMN, sehingga Perusahaan melakukan penyesuaian sistem pengadaan yang berlaku
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES
Perseroan menerapkan PSAK baru dan revisi yang berlaku efektif untuk periode Pelaporan Keuangan yang dimulai tanggal 1 Januari 2012. Penerapan PSAK baru dan revisi yang berdampak signifikan dalam penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut :
The Company and its subsidiaries implemented new and revised PSAK which are effective for financial reporting period beginning on January 1, 2012. Implementation of new and revised PSAK which have significant impact to the presentation and disclosures of the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements are as follows:
•
•
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang fungsional.
Informasi Perusahaan Corporate Information
The regulation by the Ministry of Forestry No. P.39/Menhut-II/2012 on the Change of Regulation No. 18/Menhut – II/2011 on the Guideline of Usage Permit for Forestry Area becomes the new guideline for the Company to proceed with the obtainment of usage permit for forestry area needed by the Company.
Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, menjadi dasar yang baru bagi Perusahaan untuk menyusun Amdal terkait pendirian Pabrik Indarung VI.
3. Pengadaan Barang dan Jasa
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements
1. Usage Permit for Forestry Area
Dikeluarkannya Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. P.39/Menhut-II/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kehutanan No. P.18/MENHUT-II/2011 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan, dimana peraturan tersebut menjadi pedoman yang baru untuk pengurusan izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan bagi Perusahaan.
2. Izin Lingkungan
Tanggung Jawab Pelaporan Reporting Responsibility
PSAK No 10 (Revision 2010) “The Influence of Foreign Exchange Rate” The Revised PSAK cliarifies how to record transactions in foreign exhange and overseas business activities in the financial report into functional currencies
PT SEMEN PADANG
94
Prakata Preface
Sekilas Perseroan Company At A Glance
•
95
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Laporan Kepada Pemegang Saham Report To Shareholders
PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa tersebut.
•
Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis And Discussion
PSAK No 24 (Revision 2010) “Employee Benefits” The Revised PSAK controls the accounting and the presentation of employee benefits and requires liabilty and cost recognition in the case the employees have performed their services and the entities have enjoyed the economic benefits resulted from such services
Beberapa revisi penting pada PSAK ini yang relevan bagi Perusahaan dan entitas anak adalah persyaratan pengungkapan sebagai berikut ini: - Persentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program; - Deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil aset program keseluruhan; - Jumlah atas nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan - Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya.
A number of important Revisions in PSAK which are relevant to the Company and its Subdiaries entities are as follow :
Perseroan dan entitas anak telah memilih untuk tetap menggunakan pendekatan koridor dalam pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial. • PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa”. PSAK ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut. • PSAK No. 33 (Revisi 2011) "Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum". PSAK revisi ini diterapkan untuk akuntansi pertambangan umum yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dan aktivitas pengelolaan lingkungan hidup. • PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas.
The Company and its subsidiaries entities have made their choice to continue using corridor approach to present the actuarial gain/(lost).
LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT
- The percentage or the number of each main category that constitutes descent value of program asset; - Narrative description of bases used to determine the expected reward level of the result of the total program asset; - The amount over present value of defined benefits and the descent value of program asset for the current period and the previous four annually-periods ; and - The adjusted amount of the arising experience over program liabilities and program asset for current period and the previous four annually-periods,
•
PSAK No. 30 (Revised 2011) “Lease”. This PSAK regulates accounting policies and suitable presentation, both for lessee an lessor in relation to lease, effective for an agreement to shift rights to use assets although the provision of substantial services by lessor remains needed in operating or maintaining such assets;
•
PSAK No. 33 (Revised 2011) "Activities of Soil Layer Cutting/Mining and the Environment Management of General Mining". This revised PSAK is applied for the accounting of general mining related to soil layer cutting/mining and the activities of environment management.
•
PSAK No. 46 (Revised 2010) “ Income Tax Accounting”. This revised PSAK regulates accounting treatment for income tax in calculating present and future tax consequences to recover/(settlement) of the registered amount of asset/(future liabilities) that is recognized in financial position report and; and transactions and other incidences in the present period which is recognized in the Entities Financial Report.