MAKALAH KOMPUTER II
MEDIA PEMBELAJARAN BARISAN ARITMETIKA DAN BARISAN GEOMETRI
Dosen Pengampu: Eko Sugandi, S.Pd. Oleh: 1. Yulia Rohmawati
11 550 0172
2. Ratna Mustika Sari
11 550 0214
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2011/C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2013
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi robbil „alamin. Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nyalah makalah yang berjudul “Media Pembelajaran Barisan Aritmetika dan Barisan Geometri” ini dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan untuk mengikuti dan memperoleh nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Komputer II. Keberhasilan penyusunan makalah ini tentu tidak lepas dari bantuan semua pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada: 1. Eko Sugandi, selaku dosen pembimbing makalah yang telah memberikan bimbingan, arahan dan nasehat sehingga makalah ini dapat terselesaikan. 2. Teman-teman angkatan 2011 serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat baik bagi penulis serta semua pihak yang menggunakannya. Amiin.
Surabaya, November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar ...................................................................................................i Daftar Isi .............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................2 C. Tujuan ....................................................................................................2 D. Manfaat Tulisan Bagi Pembaca .............................................................2 BAB II PEMBAHASAN/ANALISIS A. Definisi Media ........................................................................................3 B. Karakteristik Media ................................................................................3 C. Jenis-jenis Media ....................................................................................4 D. Metodologi Media ..................................................................................4 BAB III LANGKAH PEMBUATAN MEDIA A. Analisis 1. SK-KD ...............................................................................................7 2. Materi Ajar ........................................................................................7 B. Desain 1. Flowchart .........................................................................................13 2. Storyboard ........................................................................................14 C. Pengembangan .......................................................................................16 KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................22 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................iii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Powerpoint pendidik/presentator
dapat dalam
diibaratkan
sebagai
memanfaatkannya
boomerang
sebagai
media
bagi belajar.
Powerpoint akan sangat membantu jika dimanfaatkan dengan baik dan benar. Terlebih lagi jika pendidik dapat memaksimalkan kegunaan dan fungsi dari Powerpoint itu sendiri dan menggabungkan dengan aplikasi lain serta kekreatifannya. Kekreatifan dapat dinilai dari segi keindahan, kejelasan dan pengaturan format Powerpoint yang dilakukan sedemikian hingga siswa dapat menyimak dan menerima hasilnya dengan maksimal. Desain yang simple dan padu dengan bahan ajar yang disampaikan menjadi nyawa kedua dari sebuah Powerpoint. Karena seringkali dalam presentasi dengan menggunakan Powerpoint yang lebih banyak diperlihatkan adalah desainnya, sehingga pendidik terkadang melakukan kesalahan kecil yang dapat berakibat fatal bagi proses pembelajaran, seperti terlalu banyak memberi gambar yang sebenarnya malah akan membuat Powerpoint tersebut kacau dan tidak padu, sehingga Powerpoint tersebut tidak dapat dibaca, font huruf yang terlalu kecil sulit dibaca, pengaturan yang salah dan masih banyak lagi. Media belajar dan metode mengajar memang memberi pengaruh yang besar dalam proses belajar mengajar. Salah satu bentuk pemanfaatan media tersebut adalah dengan menggunakan Microsoft Powerpoint. Powerpoint memang memiliki banyak keunggulan dan memberikan banyak kemudahan. Namun dalam pemanfaatannya diperlukan juga kebijakan dan kemampuan dari pendidik untuk memahami, menggunakan dan mengoprasikan segala fitur yang ada pada Powerpoint secara optimal sehingga mempercepat tercapainya tujuan pembelajaran.
2
B. Rumusan Masalah Apakah media pembelajaran matematika dengan menggunakan media komputer dapat lebih efektif dalam proses belajar siswa ?
C. Tujuan Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran matematika. Tujuan penggunaan media pengajaran adalah: 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi, 2. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah dipahami, 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, dan 4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
D. Manfaat Tulisan Bagi Pembaca 1. Agar pembaca mengetahui pengembangan media PowerPoint dalam pembelajaran beserta tahap-tahap pengembangannya. 2. Agar pembaca mengetahui implementasi media PowerPoint dalam pembelajaran.
3
BAB II PEMBAHASAN/ANALISIS
A. Definisi Media Ibrahim dan Syaodih mengemukakan bahwa media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan suatu pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Sedangkan menurut Djamarah dan Zain bahwa media pembelajaran adalah penyalur informasi belajar atau pesan dari guru kepada siswa. Mempertegas kedua pendapat di atas, Samana menegaskan bahwa, media pengajaran adalah alat penyalur pesan pengajaran, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung misal media rekaman. Berdasarkan ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan sarana atau alat bantu yang digunakan guru, dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan dalam proses interaksi pembelajaran.
B. Karakteristik Media Gerlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut adalah: 1. Ciri Fiksatif Menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek, 2. Ciri Manipulative Kemampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang lebih singkat 4
(dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh urutan-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut, 3. Ciri Distributif Yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.
C. Jenis-jenis Media Media pembelajaran sangat beraneka ragam, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru. Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media. Media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual, dan gerak): 1. Media Audio: Kaset audio, siaran radio, CD, telepon. 2. Media Cetak: Buku pelajaran, modul, brosur, gambar, sketsa, chart. 3. Media Visual Diam: OHP, film bingkai (slide) 4. Media Visual Gerak: Film bisu 5. Media Visual Semi Gerak 6. Media Audio Semi Gerak 7. Media Audio Visual Diam: Film bingkai slide bersuara. 8. Media Audio Visual Gerak: Video/VCD, televisi.
D. Metodologi Media Pengembangan suatu software tergantung kepada tujuan, keperluan dan berbagai faktor lain yang berkaitan erat dengan pembuatan software. Grudin et.al. (1997) menyatakan bahwa pengembangan software memerlukan pengelolaan yang sistematis dan melalui langkah-langkah yang sistematis sehingga terbentuk satu sistem yang kompleks (Agresi 1986). Pustekkom
(2007)
mengemukakan
beberapa
tahapan
dalam
pengembangan multimedia pembelajaran, yaitu: 5
1. Tahap Analisis Tahapan ini disebut juga tahapan pra produksi. Analisis merupakan tahap
pertama
yang
harus
dilakukan
oleh
seorang
pengembang
pembelajaran. Kaye Shelton dan George Saltsman menyatakan ada tiga segmen yang harus dianalisis yaitu siswa, pembelajaran, serta media untuk menyampaikan bahan ajarnya.
2. Tahap Desain Tahapan desain adalah analog dengan pembuatan silabus. Dalam silabus
tersebut
harus
memuat
informasi
kontak,
tujuan-tujuan
pembelajaran, persyaratan kehadiran, kebijakan keterlambatan pekerjaan, jadwal pembelajaran, pengarahan, alat bantu komunikasi, kebijakan teknologi, serta desain antar muka untuk pembelajaran. Contoh Tahapan Desain adalah: 1) Diagram Alir/Flowchart Menggambarkan urutan-urutan tampilan antarmuka pemakai pada multimedia tersebut. 2) Storyboard Storyboard mendeskripsikan setiap tampilan pada multimedia sehingga memudahkan dalam pengembangan multimedia ini. Pada storyboard ini juga ditambahkan naskah dialog masing-masing karakter sesuai dengan cerita yang telah diangkat. 3) Perancangan Antarmuka Pemakai Antarmuka pemakai pada multimedia ini dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian pengguna, dalam hal ini siswa sebagai pengguna.
3. Tahap Pengembangan Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk awal yang selanjutnya diuji untuk memastikan apakah hasilnya sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
6
4. Tahap Implementasi Pada tahapan ini sistem pembelajaran sudah siap untuk digunakan oleh siswa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah mempersiapkan dan memasarkannya ke target siswa. Tahapan ini berhubungan erat dengan pengguna. Sejauh mana media tersebut tepat guna dan tepat sasaran, haruslah diujicobakan terlebih dahulu untuk kemudian dilakukan revisi pada bagian-bagian yang dirasa perlu, seperti penulisan istilah, dan sebagainya, sebelum diproduksi secara massal.
5. Tahap Penilaian Evaluasi dapat dilakukan dalam dua bentuk evaluasi yaitu formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama dan di antara tahapantahapan tersebut. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang dibuat sebelum versi terakhir diterapkan. Evaluasi sumatif dilakukan setelah versi terakhir diterapkan dan bertujuan untuk menilai keefektifan pembelajaran secara keseluruhan.
7
BAB III LANGKAH PEMBUATAN MEDIA
A. Analisis 1. SK-KD Standar Kompetensi Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Menentukan suku ke-n barisan aritmetika dan barisan geometri. Materi Pembelajaran 1. Barisan dan Deret Aritmetika 2. Barisan dan Deret Geometri Kegiatan Pembelajaran 1. Mendiskusikan pengertian barisan aritmetika dan barisan geometri. 2. Menemukan rumus suku ke-n barisan aritmetika dan barisan geometri dengan menggunakan alat peraga atau lingkungan, misal nomor urut rumah di salah satu sisi jalan. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian barisan aritmetika dan barisan geometri. 2. Menentukan rumus suku ke-n barisan aritmetika dan barisan geometri. Penilaian 1. Teknik: Tes tertulis 2. Bentuk: Isian 3. Contoh Instrumen: Suku ke-10 dari deret 2, 5, 8, 11, 14 adalah... Alokasi Waktu 2 x 40 menit. Sumber Belajar Buku teks, lingkungan.
2. Materi Ajar A. Barisan Aritmetika 8
1. Pengertian Adalah suatu barisan yang diperoleh dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku sebelumnya dengan suatu bilangan tetap. Bilangan tetap itu disebut “Pembeda” dinotasikan dengan “b”. Contoh: 1
4 b
7 b
b
10
13
b
b
...
𝑈2 − 𝑈1 = 4 − 1 = 3 𝑈3 − 𝑈2 = 7 − 4 = 3
𝑏=3
𝑈4 − 𝑈3 = 10 − 7 = 3 𝑈5 − 𝑈4 = 13 − 10 = 3 2. Rumus Suku ke-n Jika 𝑈1 = 𝑎 dan pembeda b maka barisan aritmetikanya, a, a+b, (a + b)+b, (a+b+b)+b, ...
a, a+b, a+2b, a+3b, ..
𝑈1 𝑈2
𝑈3
𝑈4
𝑈1 𝑈2
𝑈3
𝑈4
Jika dihubungkan antara barisan aritmetika dan bilangan asli maka akan diperoleh: Bilangan Asli (n)
𝑼𝒏
Cara Memperoleh
1
a
a = a + (1 - 1)b
2
a+b
a + b = a + (2 - 1)b
3
a + 2b
a + 2b = a + (3-1)b
4
a + 3b
a + 3b = a + (4-1)b
N
a + (n – 1)b
Dengan demikian, dapat digunakan rumus berikut untuk menentukan suku ke-n dari suatu barisan aritmetika.
Un = a + (n – 1) b
9
dengan
:
Un = suku ke-n, n bilangan asli a = suku pertama (𝑈1 ) b = pembeda
3. Contoh Soal 1. Diketahui barisan: 3,7,11, ... Tentukan:
a. Suku pertamanya
c. Rumus barisannya
b. Bedanya
d. Tiga suku berikutnya
Jawab: d. U4 = 4(4) – 1 = 15
a. Suku pertamanya (a) = 3 b. Bedanya (b) = 7 - 3 = 4
U5 = 5(4) – 1 = 19
c. Un = a + (n – 1)b
U6 = 6(4) – 1 = 23
= 3 + (n – 1)4
Jadi, tiga suku berikutnya
= 3 + 4n – 4
adalah 15, 19,23.
= 4n – 1
B. Barisan Geometri 1. Pengertian Adalah suatu barisan yang diperoleh dengan cara mengalikan suku sebelumnya dengan suatu bilangan tetap yang tidak sama dengan nol. Bilangan tetap itu disebut “Pembanding” dinotasikan dengan “r”. Contoh: 1
2 r
𝑈2 𝑈1
2
=1=2
𝑈3 𝑈2
4 r
8 r
16 r
...
r
4
=2=2 𝑟=2
𝑈4 𝑈3
8
=4=2
𝑈5 𝑈4
=
16 8
=2
2. Rumus Suku ke-n Jika 𝑈1 = 𝑎 dan pembanding r maka barisan geometrinya, 𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 𝑟, 𝑎𝑟𝑟 𝑟, …
𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 2 , 𝑎𝑟 3 , … 10
𝑈1 𝑈2
𝑈3
𝑈4
𝑈1 𝑈2 𝑈3 𝑈4
Jika dihubungkan antara barisan geometri dan bilangan asli maka akan diperoleh: Bilangan Asli (n)
𝑼𝒏
1
a
2
ar
Cara Memperoleh
3 4 N
Dengan demikian, rumus untuk menentukan suku ke-n dari suatu barisan geometri adalah sebagai berikut.
𝑼𝒏 = 𝒂. 𝒓𝒏−𝟏 𝑈𝑛 = suku ke-n, n bilangan asli
Dengan:
a = suku pertama 𝑈1 r = pembanding 3. Contoh Soal 1. Diketahui barisan: 1,2,4, ... Tentukan:
a. Suku pertamanya
c. Rumus barisannya
b. Rasionya
d. Tiga suku berikutnya
Jawab: a. Suku pertamanya (a) = 1 b. Rasio (r) = 2 : 1 = 4 : 2 = 2 c. Un = a.rn – 1 = 1.2n – 1 = 2n – 1
d. U4 = 24 – 1 = 23 = 8 U5 = 25 – 1 = 24 = 16 U6 = 26 – 1 = 25 = 32 11
Jadi, tiga suku berikutnya adalah 8,16,32
C. Latihan Soal 1. Suku kedua suatu barisan aritmetika adalah 6. Jika suku kelima adalah 18, Tentukan:
a. Bedanya
c. Barisannya
b. Suku pertamanya
d. Rumus suku ke-n
2. Diketahui suku pertama dari suatu barisan aritmetika adalah 6. Adapun suku ke-5 adalah 18. Tentukan pembeda dari barisan aritmetika tersebut! 3. Jika suku pertama adalah 2 kali lebih besar dari pembeda. Tentukan rumus suku ke-n pada barisan aritmetika tersebut! 4. Tentukan pembanding dari suatu barisan geometri apabila diketahui 𝑎 = 27 dan 𝑈4 = 1. 5. Tentukan suku pertama dari barisan geometri apabila diketahui 𝑈5 = 6, dan 𝑟 = 2. Pembahasan 1. Suku kedua → 𝑈2 = 6
→𝑎+𝑏 =6
Suku kelima→ 𝑈5 = 18 → 𝑎 + 4𝑏 = 18 −3𝑏 = −12 𝑏=4 a. Jadi, bedanya (b) = 4 b. U2 = a + 2 − 1 4 6=a+4 a=2 c. Barisannya adalah 2, 6, 10, 14, 18, 22, … d. Un = a + n − 1 b =2+ 𝑛−1 4 = 4𝑛 − 2 2. Diketahui a = 6 dan 𝑈5 = 18. Oleh karena 𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏, maka
12
𝑈5 = 𝑎 + 5 − 1 𝑏 = 𝑎 + 4𝑏 ↔ 18 = 6 + 4𝑏 ↔ 4𝑏 = 18 − 6 = 12 ↔ 𝑏=
12 4
=3
Jadi, pembeda dari deret tersebut adalah 3. 3. Diketahui 𝑎 = 2𝑏 Maka 𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 ↔ 𝑈𝑛 = 2𝑏 + 𝑛 − 1 𝑏 ↔ 𝑈𝑛 = 2 + 𝑛 − 1 𝑏 ↔ 𝑈𝑛 = 𝑛 + 1 𝑏 4. Diketahui 𝑎 = 27 dan 𝑈4 = 1. 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1 ↔ 𝑈4 = 𝑎𝑟 4−1 = 𝑎𝑟 3 ↔ 1 = 27𝑟 3 1
↔ 𝑟 3 = 27 1 3
=
3 1
↔ 𝑟=3 1
Jadi, pembanding dari barisan geometri tersebut adalah 3. 5. Diketahui 𝑈5 = 6 dan 𝑟 = 2. 𝑈5 = 𝑎𝑟 4 ↔ 64 = 𝑎. 24 ↔ 𝑎=
64 24 64
↔ 𝑎 = 16 ↔ 𝑎=4 Jadi, 𝑈1 = 𝑎 = 4.
13
B. Desain
Start
1. Flowchart Timer
Pembuka
Judul Materi
Cover Cover Cover Cover Cover
Cover Cover Pendahuluan Cover
Cover
Profil
Motto
Tujuan
SK-KD
Materi
LatihanSoal Soal Latihan Soal Latihan Latihan Soal Latihan Soal
Kesimpulan
Daftar Pustaka
End
14
2. Storyboard
Timer
Play
*) Duplikat 5 kali.
Kata Pembuka
Icon Orang Belajar
Judul Materi
Tombol Pendahuluan
Icon Orang Belajar
Tombol Pendahuluan
Tombol
Tombol
Materi
Materi
Judul Materi
Tombol
Motto
Tombol
Lat. Soal
Profil
Lat. Soal
Tujuan
Tombol
Tombol
Simpulan
Simpulan Tombol
Nama *) Duplikat 5 kali
Daf. Pustaka
SK-KD
Tombol
Nama
Daf. Pustaka
*) Duplikat 4 kali
15
Profil
Motto
FOTO
FOTO
Identitas
Identitas
Kelas/Angkatan
ISI MOTTO
X
X
Tujuan
SK-KD
Tabel SK-KD
ISI TUJUAN
X
X
Tombol Pengertian
LATIHAN SOAL
Tombol Aritmetika Tombol Geometri
ISI MATERI
Tombol Rumus Tombol Aritmetika Tombol Geometri
Tombol Pembahasan
Tombol Contoh Tombol Aritmetika Tombol Geometri
X
*) Duplikat 11 kali
1
2
3
5
4
*) Duplikat 10 kali
16
X
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
X
X
C. Pengembangan Media Pembelajaran 1. Menyiapkan background yang akan digunakan
17
2. Menyiapkan icon yang akan digunakan Icon
Fungsi
Icon
Fungsi
Gambar halaman utama
Untuk tombol kembali ke halaman utama
Untuk icon pendahuluan
Untuk icon materipengertian
Untuk icon materi
Untuk icon materi-rumus suku ke-n
Untuk icon latihan soal
Untuk icon materi-contoh soal
Untuk icon kesimpulan
Untuk icon materi-barisan aritmetika
Untuk icon daftar pustaka
Untuk icon materi-Barisan geometri
Untuk icon profil
Untuk tombol..
Untuk icon motto
Untuk tombol...
Untuk icon tujuan
Untuk icon kunci jawaban
Untuk icon SKKD
Gambar daftar pustaka
3. Langkah–langkah Mengkroping Gambar 1) Buka aplikasi Photoshop 2) Pilih File gambar yang akan dikroping, Open 18
3) Pilih menu toolbar Magic Wand tool yang ada pada bagian kiri 4) Klik gambar pada luar daerah yang ingin dikroping 5) Pada layer, klik kanan Duplikat Layer 6) Pada luar daerah yang ingin dikroping, klik kanan Layer Via Cut 7) Pada layer hapus Layer 1 dan Layer yang Terkunci 8) Pilih File, Save As (CompuServe GIF ), Save 9) Black and White - Transparancy, Normal, Ok 10) Ulangi sesuai kebutuhan
Gambar 3.1 Sebelum Dikroping (ada background putihnya)
Gambar 3.2 Sesudah Dikroping (tidak ada background putihnya)
Hasil gambar kroping
Gambar 3.3 Hasil Kroping yang Dipadikan dengan Template 19
4. Langkah-langkah Pembuatan Button 1) Pilih Menu Insert, shape 2) Pilih bentuk shape yang kita inginkan sebagai tombol 3) Susun semua hingga menjadi satu kesatuan sehingga menjadi bentuk tombol navigasi 4) Pilih Home, Select-Select Objects, ambil daerah yang ingin digrup 5) Kemudian klik kanan Grup (agar tidak pisah jika dipindahkan)
Gambar 4.1 Sebelum di Grup
Gambar 4.2 Sesudah di Grup 5. Langkah–langkah Pembuatan Menu dan Sub-menu 1) Pilih Menu Insert, Shapes 2) Pilih bentuk shape yang kita inginkan sebagai menu utama dan sub menu 3) Pilih dan klik Shape Effects, beri efek Bevel 4) Klik kanan, Add Text, Ketikkan nama menu utama dan sub menu 5) Susun semua hingga menjadi satu kesatuan sehingga menjadi bentuk menu utama dan sub menu 6) Kemudian klik kanan Grup (agar tidak pisah jika dipindahkan).
Gambar 5.1 Shapes Menu Utama dan Submenu
20
Gambar 5.2 Menu Utama dan Submenu yang telah di kombinasikan ke dalam Template
6. Langkah-langkah Menghubungkan Antar Slide 1) Pilih dan klik pada Menu Utama dan Sub Menu yang telah dibuat 2) Kemudian pilih Menu Insert, Action 3) Plih Mouse Click/Mouse Over 4) Pilih Hyperlink to pilih slide yang akan di link-kan 5) Kemudian Ok Menu yang di link kan
Perubahan Warna
Gambar 6.1 Slide yang telah di Link-kan sehingga terjadi perubahan warna jika kursor diarahkan 7. Langkah-langkah Memberikan Sound pada Slide Presentasi 1) Pilih Menu Insert, Sound, Sound From File 2) Pilih file musik yang akan digunakan, OK 3) Klik Option, pilih Hide During Show, Loop Until Stopped, Play SoundPlay Accros Slide. Ok
21
8. Alat yang digunakan 8.1. Laptop Spesifikasi Laptop : 1. Processor
Intel core i3
2. RAM
2 GB
3. System Type
32-bit Operating System
4. HDD
500 GB
8.2. Hardware 1. Mouse 2. Keyboard 3. LCD monitor 8.3. Software 1. Microsoft Office (Microsoft power point dan Microsoft word) 2. Photoshop
22
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak yang positif bagi perkembangan pembelajaran. Penggunaan PowerPoint bagi dunia pendidikan bukan menjadi sesuatu yang asing lagi. Pemanfaatan PowerPoint tidak lagi sebagai pelengkap, tetapi menjadi kebutuhan primer dalam kegiatan belajar mengajar.
SARAN Guru sebagai tenaga pendidik sebaiknya harus lebih kreatif dan inovatif dalam cara menyampaikan materi pelajaran sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik. Dalam hal ini guru juga dituntut agar mengikuti perkembangan teknologi, sehingga mampu menggunakan media pembelajaran yang tepat dan efisien. Dengan menggunakan media pembelajaran yang berbasis komputer mampu mengoptimalkan waktu belajar yang ada dan siswa dapat menerima materi pelajaran lebih optimal dan tidak membosankan.
23
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010. Hal. 67. Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers., 2010. Halaman 2-3. http://yuni-wijaya.blogspot.com/2010/05/penggunaan-media-dalampembelajaran.html http://wewnatali.blogspot.com/2011/03/media-pembelajaran-matematika.html Marsigit. 2009. Matematika SMP Kelas IX. Cet. Pertama. Bogor: Yudhistira. Progresif. Matematika SMP/MTs. Pustaka Manggala.
24