1
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGERJAKAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI MELALUI METODE TUGAS DAN RESITASI DI SMK NEGERI 1 GORONTALO RUSRAM UMALU Guru Smk Negeri 1 Gorontalo ABSTRACT RUSTAM UMALU, To increase the students’ competence in equel of accoutning throught the resitation at class X Ak – 1 Program Accouting Of Offices at SMK Negeri 1 Gorontalo. This research is done this with the purpose of increasing the students’ competence in equal of acounting through the resitation at class X Ak -1 Program Accouting Of Offices at SMK Negeri 1 Gorontalo. The colaborative teachers were shared by Program Accouting of office teacher and the steps that is done consist of : planning, action, observation and the last is reflection. Those steps are done into 3 cycle and each cycle are done two meetings. Teh object of this research in class X Ak – 1 SMK Negeri 1 Gorontalo which consists 0f 42 students. From teh result it foud that there is an increasing the students, competence in equal of acounting at 79,80 %. It can be conculed that the resitation methode can be increasing the student competence in equal of acounting.
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran penilaian kemajuan dan hasil belajar berbasis kompetensi diarahkan untuk mengukur dan menilai performansi peserta didik (aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap) baik secara langsung pada saat melakukan aktivitas belajar maupun secara tidak langsung yaitu melalui bukti hasil belajar (evidence of learning) sesuai dengan kriteria kinerja (Performence Criteria) yang diorganisasikan dalam bentuk portopolio. Disamping itu perlu dikembangkan sistem kendali dan penjaminan mutu (qualiti control dan quality assurance) yang melibatkan pihak-pihak terkait dengan pembinaan sekolah (stakeholders) dalam bentuk penyempurnaan kurikulu, perbaikan sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas tenaga pengajar. Dalam proses pembelajaran guru sebagai fasilitator memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Dengan pengertian lain bahwa para gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pembelajaran disekolah. Guru sebagai tenaga profesional harus
2
memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode mengajar yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan dalam visi dan misi sekolah berdasarkan jenjang dan tingkatannya baik sekolah umum maupun sekolah menengah kejuruan. SMK Negeri 1 Gorontalo merupakan salah satu lembaga pendidikan formal kejuruan yang mengapuh beberapa program keahlian melaksanakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (competncy-based training) yang dikemas secara modular, diharapkan agas peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang dapat mengembangkan potensinya masing-masing menguasai secara tuntas (mastery) kompetensi-kompetensi yang sedang belajar yang sedang dipelajari, tanpa harus dibebani oleh hal-hal yang tidak terkaitu dengan penguasaan kompetensi tersebut. Bahkan secara konseptual kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dirancang untuk dapat dilaksanakan dalam bentuk bekerja langsung melalui proses produksi sebagai wahana pembelajaran (produkction-based trainning). Peserta didik perlu dikondisikan untuk menguasai dan mengembangkan kualitas pribadinya. Hal mendasar yang perlu dikembangkan adalah kemampuan memecahkan masalah, kemampuan untuk menjadi pelajar mandiri, kemampuan hubungan interpesonal, kerjasana serta kemampuan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja dan hidup dimasyarakat, antara lain berfikir kreatif, pengambilan keputusan, memecahkan masalah, belajar bagaimana belajar (learning how to learn), berkolaborasi, dan mengolah diri sendiri (self management). Penugasan kemampuan-kemampuan tersebut di atas tidak dapat dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang sifatnya hanya memberikan informasi, akan tetapi harus dilakukan selalui strategi dan metodologi yang mampu membelajarkan peserta didik secara efektif, didukung dengan pengembangan lingkungan sekolah yang kondusif. Pembelajaran berbasis produksi atau Production Based Training (PBT) merupakan strategi pembelajaran yang diisyaratkan dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, sebagai modal pembelajaran yang dinilai cocok untuk mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensu terutama untuk pelaksanaan pembelajaran program produktif. Dalam pelaksanaan pembelajaran produktif disesuaikan dengan tujuan kurikulum dan tujuan program keahlian masing-masing. Salah satu program keahlian yang telah melaksanakan pembelajaran produktif di SMK Negeri 1 Gorontalo adalah Program keahlian Akuntansi adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam : (1) mengelolah bukti transaksi keuangan, (2) mengelola buku jurnal (3) mengelolan buku besar (4) menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa (5) menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan perusahaan dagang dan (6) menyelesaikan aiklus akuntansi perusahaan
3
manufaktur. Tujuan tersebut dijabarkan dalam standar kompetensi lulusan SMK dan standar Kompetensi lulusan mata pelajaran SMK. Dalam pembelajaran produktif salah satu kompetensi dasar kejuruan yang diajarkan adalah “ mengerjakan persamaan dasar akuntansi “ Untuk meningkatkan mutu pembelajaran produktif mengerjakan persamaan dasar akuntansi pada Program Keahlian Akuntnasi di SMK Negeri 1 Gorontalo, proses pembelajarannya perlu dilakukan secara terstruktur dan sistimatis yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih lanjut. Pembelajaran ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dasar-dasar akuntansi, mencatat transaksi dalam persamaan dasar akuntansi. Siswa SMK Negeri 1 Gorontalo khususnya Program Keahlian Akuntansi diharapkan dapat menyerap aspek-aspek dasar dari keterampilan mencatat dan membukukan setiap transaksi yang tercatat dalam persamaan dasar akuntansi sebagai langkah awal menunjang penyelesaian kompetensi kejuruan lanjutan dan menjadi bekal dalam dunia usaha dan dunia kerja baik dalam skala kecil, menengah maupun dalam skala yang lebih besar. Sehingga pembeljaran keterampilan mengerjakan persamaan dasar akuntansi di SMK berfungsi sebagai landasan untuk latihan keterampilan sesuai dengan tuntutan kerja. Bertolak dari kenyataan tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan menetapkan judul “ Meningkatkan Kemampuan Peserta Diklat dalam Mengerjakan Persamaan Dasar Akuntansi Melalui Metode Tugas dan Resitasi di kelas X Ak – 1 SMk Negeri 1 Gorontalo “
BAB II KAJIAN TEORI A. PENGETIAN AKUNTANSI Horgman & Harrison, JR (1989), memberikan pengertian akuntansi adalah suatu system yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses kedalam laporan-laporan dan mengkomunikasikan kepada pengambil keputusan. Sedangkan Waygant, Kleso & Kell (1995), mengatakan akuntansi adalah suatu proses yang terdiri dari 3 aktivitas : mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi dari suatu organisansi kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas informasi tersebut. Dari kedua pengertian tersebut akuntansi dapat dipandang dari dua segi yaitu : dari segala proses, dan segi fungsi atau tujuannya. a. Dari segi proses, akuntanasi mempunyai kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Mengidentifikasi dan mengukur aktivitas bisnis, termasuk menyeleksi kejadian-kejadian yang dipertimbangkan menjadi bukti dan aktivitas bisnis relevan dengan organisasi kegiatan
4
bisnis : membeli, menjual, membayar, menerima uang dan sebagainya. Mencatat kejadian bisnis. Pencatatan ini kondisi dari mencatat kejadian bisnis yang telah diidentifikasi dan diukur secara kronologis dan sistimatis. Dalam kegiatan pencatatan termasuk didalamnya adalah kegiatan penggolongan dan mengikhtisarlah catatan dan tersebut. Mengkomunikasikan catatan-catatan tersebut di informasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, dengan menyiapkan laporan-laporan yang sering disebut laporan keuangan. Elemen penting dari komunikasi kegiatan bisnis adalah : Analisis : menggunakan analisis rasio, presentasi (%), grafik dsb. Interprestasi : penjelasan, arti, dan keterbatasan data dalam laporan. b. Dari segi fungsi dan tujuannya : Akuntansi menghasilkan informasi kuantitatif bersifat keuangan dari suatu kesatuan usaha untuk pihak yang berkepentingan, informasi keuangan terwujud laporan keuangan yang menjadi akan informasi menyangkut : 1. Posisi Keuangan (Neraca) 2. Kinerja Keuangan (Laporan Laba-Rugi) 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Perubahan Posisi Keuangan (Laporan Arus Kas) 5. Keterangan tambahan B. PEMAKAI DAN KEBUTUAHN INFORMASI AKUNTANSI Informasi adalah salah satu dasar untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan menyediakan informasi kepada orang atau kelompok orang (organisasi) yang berbeda-beda kepentingan atau keputusankeputusan yang akan diambilnya. Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai tertentu tergantung pada keputusan yang diambil. Perbedaan-perbedaan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi keuangn dibagi dlam dua kelompok, yaitu : 1. Pemakai internal adalah pihak-pihak yang mengelola bisnis atau/perusahaan (manajemen). Manajemen menggunakan informasi akuntansi untuk : Perencanaan, pengendalian dan mengevaluasi , operasi perusahaan. Utnu melaksanakan fungsi ini manajer perlu informasi yang terperinci dan tepat waktu. Contoh : Apakah mempunyai saldo kas untuk membayar utang ? Apakah debitur membayar utangnya tepat waktu ? Apakah produk yang paling menguntungkan ? Berapakah harga pokok produksi unit ? dan sebagainya
5
2. Pemakai internal, adalah pihak diluar perusahaan yang mempunyai kepentingan langsung maupun tidak langsung pihak tersebut adalah : a. Investor adalah penanam modal membutuhkan informasi akuntansi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, manahan atau menjual investasinya. b. Karyawan, karyawan membutuhkan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. c. Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman membutuhkan informasi keuangan yang memungkinkan mereka memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. d. Pemasok dan kreditur lainnya. Pemasok dan kreditur lainnya membutuhkan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah terhutang akan dibayar pada saat jatuh temponya , dan memungkinkan kelasngsungan hidup perusahaannya bagi pemasok utama. e. Pelanggan. Para pelanggan membutuhkan informasi keuangan mengenai kelangsungan hidup perusahaannya tergantung pada perusahaan lain. f. Pemerintah. Pemerintah membutuhkan informasi keuangan untuk kebijakan alokasi sumber daya, mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijaksaan pajak dan sebagai dasar menyusun pendapatan nasional dan satistik lainnya. g. Masyarakat. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. C. PROFESI DAN BIDANG-BIDANG DALAM AKUNTANSI 1. Profesi Dalam Bidang Akuntansi Gelar akuntan di Indonesia hanya dapat diperoleh melalui pendidikan pada Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri yang berwenang, yang mempunyai jurusan akuntansi. Fakulas Ekonomi yang berwenang untuk memberi gelar akuntansi antara lain : Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Padjajaran, Universitas Erlangga, Universitas Brawijaya dan lain sebagainya. Bagi fakultas Ekonomi perguruan Tinggi Negeri lainnya (uang belum berwenang), dan perguruan tinggi swasta, gelar akuntan baru dapat diperoleh apabila mereka lulus Ujian Negara Akuntansi (UNA). Pada garis besarnya Profesi Akuntan di Indonesia dapat di kelompokkan sebagai berikut : a. Akuntansi publik (Akuntansi Ekstern) adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu
6
b. Akuntan manajemen (Akuntan Intern) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi tertentu. c. Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada instansiinstansi pemerintah, seperti departemen-departemen, BPKP, BAPEKA, dan sebagainya. d. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntasi, yaitu mengajar menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian dibidang akuntansi 2. Bidang-bidang Akuntansi Bidang-bidang akuntansi dapat dilihat dari segi bidang-bidang jasa yang diberikan oleh akuntan publik (kantor akuntan) dan pekerjaan/tugas dari akuntan intern. a. Akuntansi Publik Memberi Jasa Auditing Auditing adalah pemeriksaan secara bebas laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan, untuk menjamin bahwa laporan tersebut wajar dan dapat dipercaya. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) Menyusun laporan akuntansi yang digunakan tujuan perpajakan yang mempunyai tujuan mematuhi peraturan perpajakan meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar. Konsultasi Manajemen adalah jasa akuntansi p ublik berupa pemberian saran-saran yang mencakup yang sangat dibidang yang luas untuk membantu manajer menjalankan perusahaan. b. Akuntansi Intern Mencakup Bidang-bidang Akuntansi Biaya (Cost Accounting) bidang menekankan pada analisa biaya untuk manajer menjalankan perusahaan Penganggaran (budgeting) bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dimasa datang serta analisa dan pengontrolannya. Perancangan Sistem Informasi bidang ini mengidentifikasikan kebutuhan informasi perusahaan , baik intern maupun ekstern, dan merancang kemudian menerapkannua untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Auditing Intern bidang ini mengevaluasi akuntansi dan sistem manajemen perusahaan untuk memperbaiki efisiensi dan memastikan bahwa karyawan mengikuti kebijakan-kebijakan manajemen. Bidang-bidang akuntansi secara garis besar dapat dikelompokkan pula menjadi :
7
a. Akuntansi Keuangan (Financial Accouting yang ditujukan kepada pihak diluar perusahaan. b. Akuntansi Manajemen bidang akuntansi ini menghasilkan informasi penting bagi para pengambil keputusan didalam perusahaan (Internal). c. Akuntansi Pemerintah (Govermental Accounting) bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksitransaksi yang terjadi didalam pemerintahan. 3. Asumsi Dasar Akuntansi Asumsi-asumsi menyediakan fondasi untuk mengembangkan pedoman bagaimana seharusnya akuntan, mengukur, memproses, dan mengkomunikasikan informasi keuangan. Pedoman ini diindonesia telah disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAN) dalam Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. 1. Dasar Akrual (Accrual), dengan data ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (bukan pada saat uang/kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. 2. Dasar Kelangsungan Usaha (The Going Concern) Dengan dasar ini laporan keuangan disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya dimasa depan. Perusahaan diasumsikan tidak bermaksud membubarkan diri atau mengurangi secara material skala usahanya. 3. Asumsi Satuan Moneter Yang Stabil Asumsi satuan moneter yang stabil (The Stable Monerri Unit) mempersyaratkan bahwa hanya transaksi-transaksi yang dapat dinyalakan/diukur dengan uang yang termasuk dalam catatan akuntansi. Transaksi-transaksi dicatat dengan satuan uang (rupiah) yang stabil dengan mengabaikan pengaruh inflasi. 4. Asumsi Kesatuan Ekonomi (Ekonomi Entity) Kesatuan ekonomi dapat berupa organisasi atau unit-unit dimasyarakat. Mungkin berupa organisasi perusahaan, unit-unit dimasyarakat. Mungkin berupa organisasi perubahan, unit-unit pemerintah, organisasi sekolah, organisasi-organisasi dasar dan sebagainya. Kesatuan ekonomi menyatakan bahwa kejadian ekonomi dapat diidentifikasikan dengan mempertanggungjawabkan tertentu. Asumsi ini mensyaratkan bahwa aktivitas priobadi memiliki kesatuan ekonomi tersebut.
8
III PEMBAHASAN Kegiatan penelitian tindakan kelas ini menetapkan indikator kinerja apabila 75% siswa sudah mempunyai kemampuan yang baik dlaam mengerjakan persamaan dasar akuntansi. Dari penelitian tindakan kelas ini diperoleh hasil, yaitu pada siklus 1,50% siswa yang mempunyai kemampuan yang baik dalam mengerjakan persamaan dasar akuntansi, pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 60.00% dan pada siklus III mencapai 81.25% Selanjutnya berdasarkan refleksi pada siklus I, terdapat siswa yang belum dapat memahami dasar akuntansi, mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi dan menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi. Untuk itu dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus II telah dilaksanakan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode tugas dan resitasi sebagai berikut : 1. Guru membimbing siswa memberikan tugas beserta contoh-contoh dari pencatatan persamaan dasar akuntansi 2. Guru membimbing siswa untuk mencatat dan menyusun laporan keuangan dari persamaan akuntansi berdasarkan transaksi yang ada Dari kegiatan tersebut, maka pada siklus I terjadi perubahan yaitu meningkatnya jumlah siswa yang kemampuan mengerjakan persamaan dasar akuntansi sesuai yang diharapkan. Meskipun terjadi peningkatan, namun masih ada kelemahan-kelamahan, yaitu : 1. Hanya sebagian kecil siswa yang dapat memahami dasar akuntansi 2. Hanya sebagian kecil siswa yang dapat mencatat persamaan dasar akuntansi 3. Hanya sebagian kecil siswa yang dapat menyusun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi Untuk itu pada siklus II dilakukan kegiatan-kegiatan berikut sebagai upaya perbaikan terhadap kelemahan yang dialami, yaitu : 1. Gugu membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dasar akuntansi dengan memberikan contoh-contoh dalam kehidupan siswa sehari-hari. 2. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi dan menyusun laopran keuangan dari persamaan dasar akuntansi dengan memberikan arahan dan latihan secara kontinyu dan pendekatan secara persuasif. Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, maka di peroleh peningkatan ratarata persentase jumlah anak yang memperoleh nilai baik sesuai yang diharapkan. Walaupun sudah mencapai target namun belum mencapai 100% siswa yang memperoleh hasil belajar baik. Oleh sebab itu penelitian ini akan terus dikembangkan untuk mencapai hasil yang lebih
9
baik lagi dengan terus menerapkan metode ini maupun dengan menggunakan inovasi pembelajaran lainnya.
IV PENUTUP Indikator kinerja yang berbunyi minimal 75% atau 32 orang dari 42 siswa sudaha mempunyai kemampuan yang baik dalam mengerjakan Persamaan Dasar Akunansi dalam pembelajaran dapat dicapai. Hal ini berarti penggunaan metode tugas dan resitasi dapat diterapkan dalamproses pembelajaran, sebab metode ini bukan saja meningkatkan minat dan pemaham siswa terhadap materi-materi yang diajarkan, tapi dengan penggunaan metode tugas dan resitasi dan metode pembelajaran lain dapat diterapkan, seperti teknik tutor sebaya dan bimbingan kelompok. Penggunaan metode tugas dan resitasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan persamaan dasar akuntansi dikelas X Ak-1 Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Gorontalo.
DAFTAR PUSTAKA Badu, Samir, Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyusun Konsep Surat Melalui metode. 2006 : Lemlit Universitas Gorontalo Djamarah dan Zain, Strategi Belajar Mengajar. 2002. Jakrta : Rineka Cipta. Syah. Mansur. Penilaian, Pengadministrasian dan Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan 2005. Jakarta : Depdiknas. Narko, Sistem Akuntansi. 2002. Jakarta : Yayasan Pustakaan Nusantara Moechtar Z.A, Dasar-dasar akuntansi Jilid 1 1990. Surabaya : Institut dagang Muchtar Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. 1998. Rajawali Pers Jakarta Syafarudin dan Nasuiton Irwan. Manajemen Pembelajaran 2005. Jakarta : Quantum Teaching Suryosubroto, B Proses Belajar Mengajar di Sekolah, 2002. Jakarta : Rineka Cipta Tim Pengembangan Kurikulum, KTSP Program Keahlian Akuntansi. 2006. Gorontalo SMK Negeri 1 Gorontalo Uno, B. Hamzah, Perencanaan Pembelajaran. 2006. Jakarta Bumi Aksara Soetrisno dan Wiyono, Akuntansi Keuangan 2003. Jakarta : Depdiknas. Soemantri Hendi. Dasar-Dasar Akuntansi. 1994. Bandung : Armico