JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.10 No.2, Agustus 2013
PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI Natalia Barutu S,
[email protected] Asri Lubis, Dosen Jurusan PTB FT Unimed,
[email protected] Abstract This study aims to improve the activity and learning outcomes Drawing Basic Technique class X at SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi by applying Method Task Giving and recitation. The subjects were students of class X Architecture Engineering Skills program SMK Negeri 1 Berastagi Independent School Year 2012/2013 the number of students as many as 34 people, is a descriptive research method that aims to determine the average student learning outcomes at the time of the study conducted. Average student learning outcomes after the implementation of the method of administration tasks and recitation are increased, which from the first cycle the average value of student learning outcomes 72 increased to 85. So the increase in learning outcomes are achieved is 18.05%. From the results of research which aparted we get conclusion that activities dan result of learning increase with implemetation of the method of administration tasks and recitation. Katakunci: Pemberian Tugas, Resitasi, Hasil Belajar. A. Pendahuluan Pendidikan adalah suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Menurut Buchori dalam Trianto (2007:1) pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus diperhatikan, antara lain: hasil belajar, proses belajar mengajar, Pemberian Tugas … (Natalia B dan Asri L., 117:126)
117
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.10 No.2, Agustus 2013
metode pengajaran yang sesuai dengan materi ajar, fasilitas belajar, dan profesionalisme guru. Proses belajar mengajar merupakan unsur yang paling penting yang harus diperhatikan karena dengan pelaksanaan proses belajar mengajar yang baik tersebut tujuan pendidikan akan tercapai. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan teknik dan kejuruan yang bertugas mencetak tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki pengetahuan, keterampilan maupun sikap sebagai juru teknik dalam bidang keteknikan. SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi memiliki jurusan Teknik Bangunan dengan tiga program keahlian antara lain: Teknik Gambar Bangunan, Teknik Batu Beton, dan Teknik Furniture. Teknik Gambar Bangunan adalah program keahlian yang mempelajari pengetahuan bagaimana menggambar secara baik dan benar sesuai dengan kaidah konstruksi bangunan. Mata diklat Menggambar Teknik Dasar siswa harus dapat mengetahui jenis-jenis peralatan yang dipakai untuk menggambar dan cara-cara dasar dalam menggambar. Mata diklat Menggambar Teknik Dasar ini diajarkan dengan harapan dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada siswa sebagai modal nantinya untuk bekerja pada perusahaan konsultan bangunan. Pada kenyataannya, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada bulan april 2012 hasil belajar Menggambar Teknik Dasar tersebut sudah dapat dicapai, sesuai dengan pengamatan empiris yang dilakukan khususnya pada nilai siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi, Itu artinya nilai yang dicapai siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 70. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1. Rata-rata Hasil Belajar Menggambar Teknik Dasar SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. No 1 2 3
Tahun Ajaran 2008/2009 2010/2011 2011/2012
Jumlah Siswa 14 orang 38 orang 40 orang
Nilai Rata 75,12 70,40 75
Sumber: DKN SMKN 1 MERDEKA, BERASTAGI.
Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti saat menjalani Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi bahwa rendahnya minat siswa dalam mengerjakan tugas yang Pemberian Tugas … (Natalia B dan Asri L., 117:126)
118
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.10 No.2, Agustus 2013
diberikan oleh guru. Dan guru pun tidak bertindak terlalu tegas kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas, sehingga siswa terkesan kurang peduli bahkan sering melupakan tugas tersebut. Siswa yang tidak mengumpulkan tugas sesuai waktu yang ditentukan jarang dihukum, hanya disarankan untuk mengerjakan dan memberikan perpanjangan waktu. Hal itu membuat siswa menjadi semakin semena-mena dalam mengerjakan tugas, karena siswa beranggapan bahwa tugas tersebut dapat dikumpul kapanpun. Selain penerapan pemberian tugas dan resitasi peneliti juga mengamati aktivitas siswa selama melakukan pembelajaran. Pada proses belajar mengajar di kelas masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan guru saat guru menjelaskan materi ajar, ada siswa yang masih mau mengganggu temannya, dan terdapat siswa yang sulit konsentrasi dalam menerima pelajaran dari guru. Itu diakibatkan siswa jarang dilibatkan dalam pembelajaran, maksudnya adalah siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru dan guru jarang sekali menanyakan kembali apa yang telah diajarkan untuk mengetahui tingkat siswa dalam menangkap apa yang telah diajarkan. Hal ini membuat siswa menjadi tidak begitu aktif dalam melakukan proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan melihat pemberian tugas, motivasi belajar dan hasil belajar siswa dengan judul “Pemberian Tugas dan Resitasi Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Teknik Dasar Pada Siswa SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi” B. Kerangka Teoritis 1. Hakikat Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Metode pemberian tugas sering diartikan sebagai pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya metode pemberian tugas ini mempunyai ruang lingkup yang lebih luas bila diartikan dengan pekerjaan rumah. Gagne (dalam Siregar 2010:7) menyatakan bahwa dengan pemberian tugas, siswa akan terlatih memecahkan sendiri suatu masalah dan sedikit banyaknya telah mengubah cara belajar siswa yang berkesan pasif, diam, mendengar dan hanya menerima pelajaran sebatas apa yang disampaikan oleh gurunya yaitu dengan mengaktifkan siswa melalui penyelesaian-penyelesaian tugas yang dibebankan kepadanya. Sebab itu dalam pelaksanaan teknik pemberian tugas dan resitasi seperti Pemberian Tugas … (Natalia B dan Asri L., 117:126)
119
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.10 No.2, Agustus 2013
yang dikemukakan oleh Roestiyah (2008:136) perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Merumuskan tujuan khusus dari tugas yang diberikan, 2) Pertimbangkan betul-betul apakah pemilihan teknik resitasi itu telah tepat dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan, 3) Perlu merumuskan tugas-tugas dengan jelas dan mudah dimengerti, 4) Perlu menetapkan bentuk pemberian tugas dan resitasi yang akan dilaksanakan, 5) Telah menyiapkan alat evaluasi. Beberapa kelebihan dari pemberian tugas yang dikemukakan Roestiyah (2008:134), yaitu: 1) Dapat membangkitkan siswa untuk lebih giat belajar, apalagi tugas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa. 2) Dapat memupuk rasa tanggung jawab siswa. 3) Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri. 4) Dapat mengembangkan pola berpikir, keterampilan, efektif siswa yang berhubungan dengan tugas yang diberikan kepadanya. 2. Hakikat Aktivitas Belajar Siswa Menurut Poerwadarminta (2003:23), aktivitas adalah kegiatan. Jadi aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar. Lebih lanjut dikatakan, pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa. 3.
Hakikat Hasil Belajar Menggambar Teknik Dasar Hasil belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai suatu program pengajaran, Hamalik(2010:223). Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar menggambar teknik dasar yaitu pencapaian peningkatan proses belajar mengajar terhadap mata diklat menggambar teknik dasar. Rasul (1998:1) menyatakan Menggambar Teknik Dasar merupakan mata diklat yang diajarkan di SMK Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Mata diklat ini termasuk salah satu mata diklat kejuruan yang bertujuan pada penguasaan bagaimana menggambar suatu konstruksi dengan manual. Dengan siswa Pemberian Tugas … (Natalia B dan Asri L., 117:126)
120
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.10 No.2, Agustus 2013
kompeten dari mata diklat ini, maka siswa akan mampu melanjutkan pelajaran jurusan teknik gambar bangunan dengan ilmu yang lebih mendalam. Pemberian tugas yang dilaksanakan guru di kelas meliputi pemberian tugas, yaitu: pemberian tugas, pelaksanaan tugas, dan mempertanggungjawabkan tugas memberikan siswa kesempatan untuk mengulang materi pelajaran yang baru dipelajari di kelas. Guru dapat memberikan tugas latihan berupa gambar. Dari hasil tugas, guru juga dapat menentukan tingkat dan keterampilan yang dimiliki siswa dalam belajar Menggambar Teknik Dasar. Adapun hipotesis penelitian ini yaitu: 1) Dengan menerapkan metode Pemberian Tugas dan resitasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada Mata Diklat Menggambar Teknik Dasar. 2) Dengan menerapkan metode Pemberian Tugas dan resitasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Diklat Menggambar Teknik Dasar. C. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan pada Mata Diklat Menggambar Teknik Dasar. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil TA. 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan yaitu sebanyak 1 kelas di SMK Negeri 1 Merdeka, Berastagi, berjumlah 34 orang. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini adalah: 1) Melakukan observasi lingkungan sekolah, guru yang sedang mengajar dan siswa yang menjadi objek penelitian. 2) Melakukan diskusi dengan PKS I dan bekerjasama dengan guru Menggambar Teknik Dasar untuk menganalisis kurikulum tentang penerapan metode pemberian tugas dan resitasi dalam belajar. 3) Melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas dan resitasi, di mana aktivitas belajar siswa diamati pada saat siswa mengerjakan tugas, dengan menjelaskan terlebih dahulu cara kerja metode pemberian tugas kepada siswa. 4) Melakukan refleksi dengan melihat hasil tes belajar siswa yang dijadikan sebagai dasar untuk melaksanakan siklus berikutnya. Prosedur dalam penelitian ini memiliki empat tahapan dalam tiap siklusnya, yaitu : 1) Perencanaan Tindakan (Planning), 2) Pelaksanaan Tindakan (Acting), 3) Pengamatan (Observing), dan 4) Refleksi (Reflecting). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini Pemberian Tugas … (Natalia B dan Asri L., 117:126)
121
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.10 No.2, Agustus 2013
yaitu deskripsi persentase. Adapun indikator keberhasilan penelitian ditetapkan seperti pada tabel berikut. No Uraian Baseline Target 1 Aktivitas belajar siswa 50% 70% 50% 90% 2 Hasil Belajar Siswa 75 80 75 85 D. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Merdeka Berastagi dengan menerapkan metode Pemberian tugas dan Resitasi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Menggambar Teknik Dasar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1 Merdeka Berastagi TA 2012/2013. Jika hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu sebesar 70 dan aktivitas siswa belum meningkat 50 % dari jumlah siswa maka siklus I dikatakan belum berhasil, sehingga perlu dilanjutkan siklus II dengan memfokuskan pembelajaran terhadap kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada siklus I. Siklus I Dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa terdapat lima aspek yang dinilai kepada 34 orang siswa, dimana siswa yang memperoleh kategori tidak baik sebesar 35,29%, kurang baik 20,58%, cukup baik 26,47% dan kategori baik 17,65% sedangkan untuk kategori sangat baik belum dapat dicapai oleh siswa. Dari hasil belajar yang diperoleh siswa pada waktu pelaksanaan tindakan selesai maka diketahui rata-rata hasil belajar siswa dengan kategori Tidak Kompeten (TK) 8,82%; Kurang Kompeten (KK) 41,18%; Cukup Kompeten (CK) 20,58% dan Kompeten (K) 29,42% sedangkan untuk kategori Sangat Kompeten (SK) belum dapat dicapai oleh siswa. Sesuai dengan data tersebut di atas maka hasil belajar siswa dapat dikatakan belum berhasil, dimana kategori cukup dan baik belum mencapai 50%, namun perlu dilanjut ke siklus II dengan menerapkan metode pemberian tugas dan resitasi. Siklus II Setelah dilakukan siklus II terlihat bahwa terjadi peningkatan yang baik terhadap aktivitas belajar siswa. Dimana dari 34 orang siswa memperoleh kategori sangat baik 23,53%, kategori baik Pemberian Tugas … (Natalia B dan Asri L., 117:126)
122
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.10 No.2, Agustus 2013
55,88%, kategori cukup baik 20,59%, sedangkan untuk kategori tidak baik dan kurang baik tidak ada artinya karena seluruh siswa sudah tuntas dalam belajar. Setelah penerapan metode pemberian tugas dan resitasi selesai dilaksanakan, maka diperoleh hasil belajar siswa yang meningkat dimana kategori Sangat Kompeten (SK) sebesar 29,41%. Kategori Kompeten (K) sebesar 47,06%. Kategori Cukup Kompeten (CK) sebesar 23,53%. Sedangkan untuk kategori Kurang Kompeten (KK) dan Tidak Kompeten (TK) tidak ada lagi ditemui di siklus II. Berarti penerapan metode pemberian tugas dan resitasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Menggambar Teknik Dasar. Uji Hipotesis Penelitian 1. Dapat meningkatkan hasil belajar Menggambar Teknik Dasar siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. Grafik Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II
16
Jumlah Siswa
14 12 10 8
Siklus I
6
Siklus II
4 2 0 0-59
60-69
70-79
80-89
90-100
Kategori Penilaian
2. Dapat Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Menggambar Teknik Dasar Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi.
Pemberian Tugas … (Natalia B dan Asri L., 117:126)
123
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.10 No.2, Agustus 2013
Jumlah Siswa
Grafik Histogram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Siklus I Siklus II
0-59
60-69
70-79
80-89
90-100
Kategori Penilaian
3. Pembahasan Penelitian Pada metode pemberian tugas dan resitasi ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memupuk rasa percaya diri dan tanggung jawab dalam diri siswa, siswa juga diajari untuk mengembangkan pola pikir, keterampilan, dan keefektifan yang berhubungan dengan tugas. Pada siklus I, proses pembelajaran belum berhasil sehingga masih terlihat bahwa siswa belum memiliki keseriusan dan kesungguhan pada saat metode pemberian tugas dan resitasi dilaksanakan. Penerapan metode pemberian tugas dan resitasi dilakukan oleh guru dengan cara memberikan pemahaman kepada siswa untuk dapat menyelesaikan soal-soal dan tugas-tugas dari proses pembelajaran. Dengan adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, dimana pada siklus II siswa lebih antusias dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar dan mengerjakan tugas. Begitu juga siswa juga terlihat mulai percaya diri dalam bertanya, megemukakan pendapat dan memberikan jawaban pertanyaan guru. Hal ini dapat dilihat dari hasil aktivitas siswa. Peningkatan ini juga menunjukkan bahwa siswa sudah memahami materi, yaitu bagaimana cara menyelesaikan soal-soal Menggambar Teknik Dasar dengan menerapkan metode pemberian tugas dan resitasi. Oleh karena itu, dengan menerapkan metode pemberian tugas dan resitasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menggambar teknik dasar kelas X pada program keahlian teknik Pemberian Tugas … (Natalia B dan Asri L., 117:126)
124
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.10 No.2, Agustus 2013
gambar bangunan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2012/2013. E. Penutup Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu: 1) Hasil aktivitas siswa mengalami peningkatan, dimana aktivitas siswa pada siklus I dengan kategori Tidak Baik (TB) 35.29%, kategori Kurang Baik (KB) 20.59%, kategori Cukup Baik (CB) 26.47%, kategori Baik (B) 17.65%. Sedangkan pada siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan yaitu untuk kategori Tidak Baik (TB) dan Kurang Baik (KB) 0%, kategori Cukup Baik (CB) 20.59%, kategori Baik (B) 55.88% dan kategori Sangat Baik (SB) 23.53%. 2) Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan metode pemberian tugas dan resitasi adalah mengalami peningkatan, dimana dari siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 72 meningkat menjadi 85 dengan rata-rata peningkatan penguasaan materi pada siklus I dan siklus II sebesar 18.05%. Adapun saran yang disampaikan pada tulisan ini yaitu: 1) Diharapkan kepada guru mata diklat menggambar teknik dasar agar dapat menerapkan metode pemberian tugas dan resitasi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 2) Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan metode pemberian tugas dan resitasi ini menggunakan standar kompetensi yang berbeda, media belajar yang lengkap sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Hamalik, O. 2010. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung : Bumi Aksara Poerwadarminta, W. J. S, 2003, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Rasul, dkk. 1998. Gambar Teknik Bangunan. Bandung : Angkasa Roestiyah, 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Sardiman, 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Grafindo Persada
Pemberian Tugas … (Natalia B dan Asri L., 117:126)
125
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.10 No.2, Agustus 2013
Siregar, dkk. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta Sudjana, 2005. Metode statistika. Bandung : Tarsito , 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya Sugiono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitaif, kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka
Pemberian Tugas … (Natalia B dan Asri L., 117:126)
126