Efektivitas Penggunaan Modul .... (Retno Fauziyah)1
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN Penulis 1: Retno Fauziyah Penulis 2: Titin Hera Widi H, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta E-mail :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) nilai rata-rata pretest dan posttest kelas kontrol pada mata pelajaran Boga Dasar, (2) nilai rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen pada mata pelajaran Boga Dasar, (3) perbedaan hasil belajar dari kelas kontrol dengan kelas ekperimen pada mata pelajaran Boga Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X Jasa Boga yang berjumlah 69 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada kelas kontrol nilai rata-rata pretest sebesar 59,94 sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 77,17 masih lebih rendah dibandingkan kelas ekperimen, (2) pada kelas eksperimen nilai rata-rata pretest sebesar 59,54 sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 88,17 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, (3) rata-rata nilai postetest kelas ekperimen > kelas kontrol yaitu 88,17 > 77,17 yang berarti hasil belajar kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, pada uji paired t-test, hasil yang didapat yaitu sig.2 tailed sebesar 0,000 < 0,05 penggunaan modul dalam pembelajaran Boga Dasar lebih efektif.
Kata kunci: Efektivitas, Modul Boga Dasar, Hasil Belajar
THE EFFECTIVENESS OF THE USE OF MODULE TO IMPROVING LEARNING RESULTS OF CULINARY BASICS IN SMK NEGERI 1 KALASAN ABSTRACT The purposes of this study were to: (1) Determine the value of the average pretest and posttest control classes on subjects Culinary Basics, (2) Determine the value of the average pretest and posttest classroom experiments on subjects Culinary Basics, (3) Knowing differences learning results from the control class with the class experiment on subjects Culinary Basics. This research is a quasi- experiment. The population in this research are the students of class X Hospitality Skills as many as 69 students. Results of the study are: (1) in the control class value of average pretest of 59,94 while the value of the average posttest of 77,17 is still lower than the class ekperimen, (2) in the class experiment the average value of pretest 59,54 while the value of the average posttest of 88,17 higher than the control class, (3) The average value of class postetest ekperimen > control classes namely 88,17 > 77,17 which means that the results of the class learning ekperimen higher than the control class, on test paired t-test, result achieved namely sig.2 tailed of 0,000 < 0.05 use in learning module Boga basis more effectively.
Keywords: Effectiveness, Culinary Basics Module, Learning Outcomes
18
2
Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2016
program keahlian yang ada di SMK Negeri
PENDAHULUAN Belajar pokok
merupakan
setiap
diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan
memenuhi kebutuhan dalam memperoleh
dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun
ilmu pengetahuan, belajar bertujuan untuk
2013 kompetensi Boga Dasar merupakan
memenuhi kebutuhan dalam memperoleh
salah satu mata pelajaran produktif yang
perubahan perilaku. Proses belajar ini
diajarkan pada SMK kelompok Pariwisata
dapat dikelola dalam beberapa cara, salah
jurusan Jasa Boga.
adalah
Selain
1 Kalasan. Dalam buku Boga Dasar yang
untuk
satunya
manusia.
kebutuhan
dengan
proses
Di
SMK
Negeri
1
Kalasan
pembelajaran. Salah satu komponen yang
khususnya kelas X Jasa Boga siswa
tidak dapat dipisahkan dalam proses
cenderung pasif dalam proses belajar
pembelajaran adalah sumber belajar.
mengajar, siswa cepat merasa bosan saat
Ketersediaan
belajar
pembelajaran berlangsung. Peserta didik
menjadi salah satu penunjang keberhasilan
lebih banyak mengobrol dengan teman
pelaksanaan proses pembelajaran. Sumber
sebelahnya
belajar
seperangkat
peserta yang bermain HP. Hal tersebut
menciptakan
terjadi karena guru menerapkan metode
lingkungan/suasana yang memungkinkan
yang kurang sesuai saat pembelajaran
peserta
berlangsung,
berisikan
materi
sumber
susunan
untuk
didik
untuk
belajar.
Dengan
bahwa
selain
terdapat
itu
tidak
beberapa
adanya
demikian, salah satu tujuan penyediaan
sumber belajar yang memfasilitasi peserta
bahan ajar adalah untuk mempermudah
didik secara maksimal.
proses belajar siswa. Sumber belajar dapat membantu
guru
dalam
melaksanakan
Saat pembelajaran berlansung, guru mata
pelajaran
Boga
Dasar
hanya
kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh
menggunakan media power point saja dan
karena itu, guru harus dapat memilih
isi dari power point tersebut kurang efektif.
sumber
untuk
Sedangkan peserta didik mencatat sama
diterapkan dalam proses belajar mengajar
persis yang ada di media tersebut dan
untuk mempermudah peserta didik dalam
mendengarkan saja tanpa adanya kegiatan
memahami materi pembelajaran, sehingga
diskusi.
belajar
yang
sesuai
dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Selain permasalahan diatas, masih
Di Indonesia terdapat berbagai
terdapat permasalahan yang mepengaruhi
jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan
rendahnya hasil belajar peserta didik. Hasil
salah satunya adalah Jasa Boga. Bidang
belajar adalah perubahan yang terjadi pada
keahlian Jasa Boga adalah salah satu
diri
19
siswa
sebagai
akibat
kegiatan
Efektivitas Penggunaan Modul .... (Retno Fauziyah) 3
pembelajaran
(Eko
Putro
Widoyoko,
Pembelajaran
menggunakan
modul
2014:25). Selain itu masih rendahnnya
bertujuan agar kegiatan belajar mengajar
kemauan peserta didik untuk belajar secara
lebih efektif.
mandiri
dan
cenderung
saat
Efektivitas merupakan suatu ukuran
pembelajaran berlangsung. Serta sumber
yang memberikan gambar seberapa jauh
belajar yang ada belum dimanfaatkan
target dapat tercapai (Mulyasa,2004:132).
secara optimal. Dengan demikian harus
Dengan
ada suatu sumber belajar yang harus
menggunakan modul Boga Dasar dapat
dimanfaatkan
mencapai target yang diinginkan.
secara
pasif
maksimal
dapat
membuat peserta didik belajar secara mandiri
maupun
diharapkan
dengan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
yang
mengetahui: (1) rata-rata pretest dan
membuat peserta didik tidak mudah bosan
posttest kelas kontrol pada mata pelajaran
dan dapat meningkatkan hasil belajar yaitu
Boga Dasar di SMK Negeri 1 Kalasan; (2)
dengan menggunakan modul.
nilai rata-rata pretest dan posttest
Penggunaan untuk
bersama-sama,
begitu
modul
memperlancar
dimaksudkan
kegiatan
belajar
kelas
eksperimen pada mata pelajaran Boga Dasar
SMK Negeri
1 Kalasan;
(3)
mengajar sehingga dapat memperbesar
perbedaan hasil belajar dari kelas kontrol
daya serap peserta didik terhadap materi.
dengan
Selain
pelajaran Boga Dasar SMK Negeri 1
itu
memperjelas
modul
digunakan
penyajian
pesan
untuk dan
kelas
ekperimen
METODE PENELITIAN
hasil belajar, dan meningkatkan serta
Jenis Penelitian
perhatian
peserta
mata
Kalasan.
informasi sehingga dapat meningkatkan
mengarahkan
pada
didik.
Penelitian
ini
ekperimen
menjadikan peserta didik lebih termotivasi
Experimental Design yang terdiri dari
untuk belajar dan dapat meningkatkan
kelas
interaksi peserta didik dengan lingkungan
Dimana kelas kontrol tidak menggunakan
sekitarnya.
modul saat pembelajaran sedangkan kelas
kontrol
eksperimen
dan
desain
kuasi
Penggunaan modul pembelajaran akan
Modul pembelajaran adalah bahan
dengan
adalah
kelas
menggunakan
Clasical
eksperimen.
modul
saat
ajar yang disusun secara sistematis dan
pembelajaran.
menarik yang mencakup isi materi, metode
Tabel 1. Desain Clasical Experimental Design. R O1 X O2 O3 O4 (Endang Mulyatiningsih, 2013:96)
dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
(Anwar,
2010:56).
20
4
Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2016
Dasar setelah itu langsung mengerjakan
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK
soal posttest. Sedangkan untuk kelas
Negeri 1 Kalasan yang beralamat di
eksperimen setelah melaksanakan pretest
Randugunting, Tamanmartani, Kalasan,
langsung
Kabupaten
pembelajaran menggunakan modul setelah
Sleman
Yogyakarta
tahun
diberi
tindakan
ajaran 2015/2016. Waktu pelaksanaan
itu mengerjakan soal posttest
penelitian bulan Januari-Juni 2016.
Teknik Analisis Data Uji
Target/Subjek Penelitian
Validasi
berupa
instrumen
Subjek dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendapat dari ahli (judgemt
siswa kelas X Jasa Boga SMK Negeri 1
experts), selain itu juga menggunakan
Kalasan. Pengambilan sampel penelitian
analisis daya beda dan tingkat kesukaran
pada populasi Jasa Boga di SMK Negeri 1
soal,
Kalasan dilakukan dengan teknik Simple
menggunakan rumus KR21. Analisis data
Random Sampling, yaitu pengambilan
menggunakan
sampel yang dilakukan apabila daftar nama
kuantitatif.
populasi
HASIL PENELITIAN DAN
sudah
ada
(Endang
Uji
Mulyatiningsih, 2013:12). Kelas X JB A
PEMBAHASAN
sebagai kelas eksperimen dan kelas X JB B
Hasil Penelitian
sebagai kelas kontrol. Jumlah masing-
Uji Normalitas
reliabilitas
instrumen
analisis
deskriptif
masing siswa dikelas X JB A sebanyak 35
Uji normalitas menggunakan One
siswa sedangkan kelas X JB B sebanyak
Sample Kolmogorov Smirnov Test. Dasar
34 siswa.
keputusan adalah jika nilai probabilitas t-
Prosedur
statistik >Level of Significant = 0,05, maka
Penelitian
ini
menggunakan
model
regresi
memenuhi
asumsi
penelitian kuasi eksperimen dengan pretest
normalitas. Hasil uji normalitas dapat
dan posttest.
dilihat pada tabel 2.
Data,
Instrumen,
dan
Teknik
Pengumpulan Data
Variabel
Penelitian ini menggunakan tes, yang berbentuk pretest dan posttest. Untuk kelas kontrol setelah melaksanakan pretest langsung
diberi
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
tindakan
berupa
pembelajaran menggunakan media power point tanpa menggunakan modul Boga
21
tstatistik Pre-test kelas 0,838 X JB A Post-test kelas 0,943 X JB A Pre-test kelas 1,104 X JB B Post-test kelas 0,871 X JB B
Sig
Ket
0,336
Normal
0,484
Normal
0,175
Normal
0,435
Normal
Efektivitas Penggunaan Modul .... (Retno Fauziyah) 5
Dari hasil penelitian pada kelas X Berdasarkan
hasil
uji
normalitas
dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test bahwa nilai probabilitas t-statistik > Level of Significant = 0,05, maka data memenuhi asumsi normalitas. Dengan demikian, maka variabel dependen dan variable independen mempunyai distribusi normal
dan
data
yang
baik
adalah
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
mengetahui apakah data yang diperoleh dari kedua kelompok memiliki varian yang homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas F-hit 1,022
Sig 0,244
Ket Homogen
3,763
0,302
Homogen
0,462
0,467
Homogen
4,292
0,196
Homogen
Berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh nilai probabilitas F-statistik > Level of significant = 0,05, maka data memenuhi asumsi homogenitas. Dengan demikian, maka populasi yang sedang diteliti mempunyai kesamaan atau sama
Kelas kontrol
pada
penelitiannya
tidak
menggunakan modul, menggunakan media power
point
sebagai
media
pembeajarannya yaitu pada pretest nilai tertinggi sebanyak 72 sedangkan terendah 40 dan rata-ratanya sebanyak 59,94. Pada posttest
nilai
tertinggi
sebesar
88
sedangkan nilai terendah 64 dan nilai rata-
dililihat pada tabel 4.
Uji homogenitas digunakan untuk
lain.
yang
rata sebesar 77,17. Data tersebut dapat
Uji Homogenitas
Variabel Pre-test kelas X JB A Post-test kelas X JB A Pre-test kelas X JB B Post-test kelas X JB B
Jasa Boga B yaitu sebagai kelas kontrol
Tabel 4. PenilaianTerhadap Pre-test dan post-test kelas X Jasa Boga B (kelas kontrol) Kelas X Jasa Boga B No Statistik Pre-test Post-test 1 Banyak Data 34 34 2 Skor 40 64 Terendah 3 Skor 72 88 Tertinggi 4 Mean (rata59,94 77,17 rata) 5 Median 62 76 6 Modus 68 76 Mean Different = 17,23 Dari 34 siswa berdasarkan skor post-test dari kelas X Jasa Boga B mempunyai selisih yang besar dari 1 yaitu 17,23 dengan demikian perbedaan selisih tersebut
signifikan.
signifikan ini
dapat
Perbedaan
yang
diartikan bahwa
kelompok siswa yang tidak mendapat perlakuan dengan modul (siswa kelas X Jasa Boga B) dalam proses pembelajaran memiliki skor rerata yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok siswa yang
22
dalam
proses
pembelajarannya
6
Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2016
menggunakan modul. Lebih lanjut dapat
ekperimen sebesar 88,17. Data terserbut
diartikan dengan penggunaan modul lebih
dapat dilihat pada tabel 5. Nilai saat
efektif atau dapat meningkatkan hasil
posttest jauh lebih tinggi dibandingkan
belajar siswa. Dilihat dari hasil posttest
nilai pretest yang berarti pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol ini
menggunakan modul dapat meningkatkan
masih lebihh rendah dibandingkan dengan
hasil belajar. Hasilnya jauh lebih tinggi
kelas ekperimen.
dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu
Berikut
adalah
diagram
nilai
kelas yang dalam pembelajarannya tidak
terendah dan nilai tertinggi baik dari
menggunakan modul Boga Dasar.
pretest maupun posttest pada kelas X JB B
Tabel 5. Penilaian Responden Terhadap Pre-test dan post-test kelas X Jasa Boga A Kelas X Jasa Boga A No Statistik Pre-test Post-test 1 Banyak Data 35 35 2 Skor Terendah 40 76 3 Skor Tertinggi 76 100 4 Mean (rata59,54 88,17 rata) 5 Median 60 88 6 Modus 56 96 Mean Different = 28,68
(kelas kontrol): 100 80 60 40
Skor Terendah
20
Skor Tertinggi
0 Pre- Posttest test
Gambar 1. Diagram Nilai Pre-Test dan PostTest Kelas kontrol
Dari 35 siswa terdapat perbedaan skor pre-test dan post-test
Kelas Eksperimen
selisih yang lebih besar dari 1 yaitu 28,63
Dari hasil penelitian pada kelas X Jasa
Boga
eksperimen
A
yaitu
yang
sebagai
pada
kelas
penelitiannya
menggunakan modul pembelajaran dan menggunakan media power point sebagai media pembelajarannya, pada pretest nilai tertinggi
sebesar
76
sedangkan
nilai
terendah 40 dan nilai rata-rata dari pretest pada kelas eksperimen sebesar 59,54.
sebear
100
sedangkan
dengan
demikian
tersebut
signifikan.
signifikan ini kelompok
perbedaan Perbedaan
dapat
siswa
selisih yang
diartikan bahwa
yang
mendapatkan
perlakuan dengan modul (siswa kelas X Jasa Boga A) dalam proses pembelajaran memiliki skor rerata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang dalam proses pembelajarannya tidak
Pada posttest nilai tertinggi yang didapat
mempunyai
nilai
terendah 76. Dan nilai rata-rata pada kelas
23
menggunakan
modul.
diartikan
bahwa
Hal
ini
dapat
pembelajaran
Efektivitas Penggunaan Modul .... (Retno Fauziyah) 7
menggunakan modul lebih efektif dan
H1 : ada perbedaan yang signifikan antara
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
rata-rata nilai pre-test dengan rata-rata
Diagram nilai terendah dan nilai
nilai post-test.
tertinggi baik dari pretest maupun posttest
Berdasarkan probabilitas :
pada kelas X JB A (kelas ekperimen) kelas
Ho diterima jika signifikan > 0,05
yang menggunakan modul dapat dilihat
Ho ditolak jika signifikan < 0,05
pada gambar 2.
Pengujian kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan dengan modul
120 100 80 60 40 20 0
(kelas X jasa boga A) dalam proses pembelajaran akan memiliki skor rerata Skor Terendah Skor Tertinggi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
Pre- Posttest test
siswa
yang
dalam
proses
pembelajaran tidak menggunakan modul (siswa kelas X jasa boga B). Berikut
Gambar 2. Digaram Pretest dan Posttest kelas eksperimen Uji Hipotesis Uji
hipotesis
menggunakan
program SPSS 16 Paired Sample T Test pada nilai pre test – post test kelas eksperimen dan pre test – post test kelas kontrol dengan
taraf
signifikansi
(Duwi Priyatno, 2010:101). Uji
adalah hasil uji beda siswa kelas X Jasa Boga A (kelas kontrol) menggunakan uji-t. Tabel 6. Uji Paired t-test Kelas Kontrol Variabel tSig. Level of hitung Significant Pre-test -12,005 0,000 0,05 & Posttest N : 34 Berdasarkan tabel Paired Sample t-
5% ini
test diperoleh signifikansi 0,000 kurang
digunakan untuk mengetahui perbedaan
dari taraf signifikan ( ) = 0,05 , maka H0
antara rata- rata nilai sebelum diberikan
ditolak. Artinya ada perbedaan yang
treatment (pre-test) dengan rata- rata nilai setelah diberikan treatment (post-test)
signifikan antara rata-rata nilai sebelum
dengan menggunakan modul pembelajaran
perlakuan dengan rata-rata nilai sesudah
Boga Dasar. Hipotesis yang digunakan
perlakuan. Pada tabel t diperoleh t hitung
adalah : Ho :
tidak
ada
perbedaan
yang
negatif yaitu -12,005 artinya rata-rata
signifikan antara rata-rata nilai pre-test
sebelum perlakuan lebih rendah dari pada
dengan rata-rata nilai post-test.
rata-rata sesudah perlakuan. Sehingga
24
8
Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2016
dapat disimpulkan terjadi peningkatan
Pembahasan Pada
hasil belajar kelas kontrol dari pre-test ke
penelitian
bahwa
pembelajaran yang menggunakan modul post-test.
pembelajaran
mempunyai
efektifitas
Pengujian kelompok siswa yang
yang cukup baik daripada pembelajaran
mendapatkan perlakuan dengan modul
tanpa menggunakan modul. Hal ini dapat
(siswa kelas X jasa boga A) dalam proses
ditunjukan dari hasil perhitungan rata-rata
pembelajaran akan memiliki skor rerata
nilai post test pada kelas eksperimen lebih
yang lebih tinggi dibandingkan dengan
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
kelompok
siswa
pembelajarannya
yang
dalam
Terdapat
perbedaan
yang
menggunakan
signifikan antara rata-rata nilai sebelum
modul. Berikut adalah hasil uji beda siswa
perlakuan (pre-test) dengan rata-rata nilai
kelas X jas boga A (kelas eksperimen)
setelah perlakuan (pos-test) baik kelas
menggunakan uji-t.
eksperimen
Tabel 7. Uji paired t-test Kelas Kontrol
Berdasarkan perbandingan selisih nilai
Variabel
tanpa
proses
tSig. hitung -15,791 0,000
Level of Significant 0,05
Pre-test & Posttest N : 35 Berdasarkan tabel Paired Sample
maupun
kelas
kontrol.
rata-rata post-test dan pre-test pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata post-test dan pre-test pada kelas kontrol lebih tinggi. Maka pembelajaran menggunakan
diperoleh signifikansi = 0,000
modul akan membuka kesmpatan bagi
kurang dari taraf signifikan ( ) = 0,05,
siswa untuk dapat belajar secara mandiri di
maka H0 ditolak . Artinya ada perbedaan
seoklah
yang signifikan antara rata- rata nilai
pembelajaran menggunakan modul dapat
sebelum perlakuan dengan rata- rata nilai
meningkatkan hasil belajar siswa
sesudah
SIMPULAN DAN SARAN
t-test
perlakuan.
Pada
tabet
t
maupun
diluar
sekolah,
dan
diperoleh t hitung negatif, yaitu -17,091
Simpulan dari penelitian ini adalah:
yang artinya rata- rata sebelum perlakuan
1. Pada kelas kontrol pembelajaran yang
lebih rendah dari pada rata-rata sesudah
tidak menggunakan modul yaitu kelas X
perlakuan. Sehingga dapat disimpulkan
JB B didapat nilai rata-rata pretest
terjadi peningkatan hasil belajar kelas
sebesar 59,94 sedangkan nilai rata-rata
eksperimen dari pre-test ke post-test.
posttest sebesar 77,17 masih lebih rendah dibandingkan kelas ekperimen.
25
Efektivitas Penggunaan Modul .... (Retno Fauziyah) 9
2. Pada kelas eksperimen pembelajaran
menggunakan cara-cara konvensional
menggunakan modul yaitu kelas X JB
yang selama ini dipakai
A didapat nilai rata-rata pretest sebesar
2. Pembelajaran Boga Dasar hendaknya
59,54 sedangkan nilai rata-rata posttest
dilakukan dengan cara menerapkan
sebesar 88,17 lebih tinggi dibandingkan
model pembelajaran yang bervariasi
kelas kontrol.
agar siswa menjadi termotivasi untuk
3. Pembelajaran
menggunakan
modul
pada mata pelajaran Boga Dasar kelas X
belajar. 3. Model
pembelajaran
dengan
di SMK Negeri 1 Kalasan, dapat
menggunakan modul dapat diterapkan
membedakan
hasil
pada mata pelajaran yang lainnya tidak
belajar. Hal ini dapat ditunjukan dari
hanya mata pelajaran boga dasar saja,
hasil perhitungan dengan menggunakan
karena
uji paired t-test, hasil yang didapat yaitu
modul dapat meningkatkan hasil belajar
sig.2 tailed sebesar 0,000 < 0,05 yang
siswa.
nilai
rata-rata
pembelajaran
menggunakan
berarti ho ditolak dan ha diterima yaitu
DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran
modul
Anwar Ilham. (2010). Pengembanagan
lebih efektif dibandingkan pembelajaran
Bahan Ajar. Bandung: Direktori
yang tidak menggunakan modul. Dari
UPI.
uji tersebut terdapat perbedaan yang
Djarwanto.
signifikan
menggunakan
antara
rata-rata
nilai
sebelum perlakuan (pre-test) dengan
(2003).
E Mulyasa. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi.
test) baik kelas
Rosdakarya.
eksperimen maupun
Bandung:
Remaja
Eko Putro Widoyoko. (2009). Evaluasi
yang signifikan antara rata-rata nilai
Program
kelompok eksperimen dan kelompok
Pelajar: Yogyakarta.
kontrol.
Non
Parametik. Bandung: BPFE.
rata-rata nilai setelah perlakuan (pos-
kelas kontrol. Artinya ada perbedaan
Statistik
Pembelajaran.
Pustaka
Endang Mulyatiningsih. (2013). Metode
Saran
Penelitian
1. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar
Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
siswa di SMK Negeri 1 Kalsan dengan cara guru menerapkan menggunakan
pembelajaran
modul
merupakan
pilihan alternatif untuk meningkatkan hasil
belajar
siswa
selain
26
Terapan
Bidang