MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURUDALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI SD NEGERI 018 RAMBAH MELALUI KELOMPOK KERJA GURU SEKOLAH (KKGS)

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 2/2016) 31 - 42 | 31

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURUDALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI SD NEGERI 018 RAMBAH MELALUI KELOMPOK KERJA GURU SEKOLAH (KKGS) Oleh Mesrawati Guru SD Negeri 018 Rambah [email protected] Article History Received : Oktober 2016 Accepted :November 2016 Published : Desember 2016 Keywords Peningkatan, kriteria ketuntasan minimal, kelompok kerja guru sekolah

Abstract Based on the analysis showed that the increased ability of teachers to assign a minimum completeness criteria from the first cycle to the second cycle. Achievement Kelompok Kerja Guru Sekolah activities contained in the action II. Therefore it can be concluded that through Kelompok Kerja Guru Sekolah can enhance the ability of teachers set minimum completeness criteria in SD Negeri 018 Rambah. Thus it can be recommended to teachers and other researchers that the activities of the Working Group Master can be used as an alternative to improve the ability of teachers set Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Abstrak Berdasarkan analisis diperoleh bahwa terjadi peningkatan kemampuan guru dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal dari siklus I ke siklus II. Ketercapaian Kegiatan Kelompok Kerja Guru Sekolah (KKGS) terdapat pada tindakan II. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa melalui kelompok kerja guru sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal di SD Negeri 018 Rambah. Dengan demikian dapat disarankan kepada guru atau peneliti yang lain bahwa kegiatan kelompok kerja guru dapat dipakai sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal.

31

ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141

Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Jurnal Pendidikan Rokania Vol. Di SD Negeri 018 RambahMelalui Kelompok Kerja Guru Sekolah (KKGS)

bentuk

A. Pendahuluan

I (No. 2/2016) 31 - 42 | 32

supervisi

adalah

supervisi

Dalam peraturan Menteri Pendidikan

akademik, yang perlu diarahkan pada

Nasional RI Nomor 13 Tahun 2007

upaya-upaya yang sifatnya memberikan

tentang

Standar

Kompetensi

Kepala

kesempatan kepada guru-guru untuk dapat

Sekolah

,yang

mencakup

standar

berkembang secara profesional (Djaman

kompetensi

kepribadian,

kompetensi

manajerial,

kompetensi

supervisi,

Satori,

1989).

Salah

satunya

adalah

mampu menetapkan Kriteria Ketuntasan

kompetensi sosial dan kewirausahaan.

Minimal (KKM).

Kelima kompetensi tersebut harus dimiliki

Penetapan

Kriteria

Ketuntasan

setiap kepala sekolah profesional. Dari

Minimal (KKM) merupakan tahapan awal

kelima kompetensi, berdasarkan fakta

pelaksanaan

yang ada di lapangan pada kompetensi

sebagai

supervisidiperoleh penyelenggaraan kepala

sekolah

penilaian bagian

hasil dari

belajar langkah

bahwa

dalam

pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

pendidikan

tersebut

Pendidikan (KTSP). Kurikulum berbasis

tidak

mungkin

kompetensi yang

menggunakan acuan

melaksanakan seluruh kegiatan sendiri,

kriteria dalam penilaian, mengharuskan

oleh karena itu ada pendelegasian kepada

pendidik

satuan

pendidikan

guru maupun staff, untuk memastikan

menetapkan KKM dengan

analisis dan

bahwa

memperhatikan mekanisme, yaitu prinsip

pendelegasian

tugas

itu

dilaksanakan secara tepat waktu dengan cara

yang

tepat

atau

tidak

dan

dan langkah-langkah penetapan.

maka

Menurut DEPDIKNAS (2008:51)

diperlukanlah supervisi, yaitu menyedia

salah

pekerjaan

kurikulum berbasis kompetensi adalah

orang

lain

(Depdikbud,

2007:227). Di strategis

tingkat guru

satu

penilaian

pada

”mengunakan

acuan

kriteria,

yakni

kriteria

tertentu

dalam

kelulusan

peserta

didik.

persekolahan,

peran

menggunakan

dan

dalam

menentukan

staff

prinsip

meningkatkan kualitas layanan hanya

Kriteria paling rendah untuk menyatakan

mungkin dapat dikembangkan dengan

peserta

pembinaan dan pengembangan. Salah satu

dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal

didik

mencapai

ketuntasan

ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141


(KKM).

melakukan sosialisasi agar informasi dapat

Berdasarkan

keputusan

DEP-

diakses dengan muda oleh peserta didik

DIKNAS (2008:51) kriteria ketuntasan

dan atau orang tuanya. Kriteria Ketuntasan

minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan

Minimal

berdasarkan hasil musyawarah guru mata

Laporan Hasil Belajar (LBH) sebagai

pelajaran

acuan dalam menyikapi hasil belajar

atau

pendidikan

guru

atau

kelas

disatuan

beberapa

satuan

pendidikan yang memiliki karakteristik

harus

dicantumkan

dalam

peserta didik. Kenyataan dilapangan guru belum dan

yang hampir sama. Pertimbangan pendidik

bahkan

atau musyawarah dari guru kelas secara

menetapkan KKM. Kalaupun sudah ada

akademis menjadi pertimbangan utama

yang sudah menetapkan KKM namun

penetapan KKM.

dalam

Kriteria ditetapkan pencapaian

ketuntasan oleh

persentasi

kompentensi

minimal tingkat sehingga

ada

yang

tidak

menetapkan

berdasarkan

analisis

mampu

KKM

tidak

dan

tidak

memperhatikan prinsip serta langkahlangkah penetapan.

dinyatakan dengan angka maksimal 100

Kelompok Kerja Guru di SDN 018

(seratus). Angka maksimal 100 merupakan

Rambah belum sepenuhnya aktif sehingga

kriteria

guru

ketuntasan

ideal.

Target

menetapkan

KKM

hanya

ketuntasan secara nasional diharapkan

perseorangan. Oleh karena itu perlu ada

mencapai minimal 75, satuan pendidikan

kegiatan pada awal tahun pelajaran yang

dapat memulai dari kriteria ketuntasan

dapat memberikan informasi kepada guru

minimal

nasional

yang dijadikan pedoman dalam penetapan

kemudian ditingkatkan secara bertahap.

KKM. Dengan mengaktifkan kembali

Kriteria Ketuntasan Minimal menjadi

Kelompok Kerja Guru di SD Negeri 018

acuan bersama pendidik, peserta didik,

Rambah.

dibawah

target

dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu

pihak-pihak

yang

Berdasarkan latar belakang masalah

berkepentingan

yang telah diuraikan maka rumusan

terhadap penelitian disekolah berhak untuk

masalah penelitian ini adalah“Bagaimana

mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu

dengan

KKGS

dapat

Meningkatkan

ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141


I (No. 2/2016) 31 - 42 | 34

Kemampuan Guru dalam Menetapkan

No. 20 tahun 2007 tertanggal 11 juni 2007

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Di

tentang Standar Penilaian Pendidikan

SDN

tujuan

adalah singkatan dari Kriteria Ketuntasan

peningkatkan

Minimal. KKM adalah kriteria ketuntasan

menetapkan

belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan

018

Rambah”.

penelitian

ini

kemampuan

Adapun

adalah

guru

dalam

Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) di

pendidikan.KKM

SD Negeri 018 Rambah.

pendidikan

merupakan

kompetensi

(SNP, 2008 :96). KKM

Menurut Trimo (2007: 12) kelompok

akhir

satuan

ambang

batas

kerja guru, yaitu suatu organisasi profesi

menjadi

guru

sekolah sekaligus siswa terhadap materi

yang

bersifat

struktural

yang

standard

pada

kualitas

dibentuk oleh guru-guru di suatu wilayah

pelajaran

atau gugus sekolah sebagai wahana untuk

kepadanya.

saling

guna

menunjukkan kualitas sekolah, sedang

dan

KKM yang rendah akan menunjukkan

pembelajaran.

rendahnya kualitas peserta didik dan

bertukaran

pengalaman

meningkatkan

kemampuan

memperbaiki

kualitas

guru

Menurut Buchari Zainun 1987 (dalam,

yang

penentuan

KKM

disampaikan

guru

yang

akan

tinggi

pendidikan.

Suryosubroto 2004: 1) ada lima faktor

Kriteria ketuntasan minimal menjadi

yang mendasari kegiatan manusia dalam


organisasi yaitu: a) Faktor spesialisasi dan

dan orang tua peserta didik. Oleh karena

pembagian kerja; b) Faktor koordinasi; c)

itu

Faktor tujuan; d) Faktor prosedur kerja; e)

terhadap penilaian di sekolah berhak untuk

Faktor dinamika lingkungan. Dari definisi


diatas dapat disimpulkan bahwa KKGS


adalah

yang

diakses dengan mudah oleh peserta didik

tenaga

dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan

kependidikan disekolah yang bertujuan

minimal harus dicantumkan dalam laporan

bertukar pengalaman dan menimba ilmu.

hasil belajar (LBH) sebagai acuan dalam

suatu

beranggotakan

Menurut

organisasi kuru

dan

Peraturan

Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia

pihak-pihak

yang

berkepentingan

menyikapi hasil belajar peserta didik (Depdiknas, 2008).

ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141


Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah

layanan pengayaan bagi yang sudah melampui kriteria ketuntasan minimal.

menggunakan

acuan

kriteria,

yakni

menggunakan

kriteria

tertentu

dalam

ditetapkan

kelulusan

peserta

didik.

berdasarkan hasil musyawarah guru mata

menentukan

Kriteria

ketuntasan oleh

satuan

pelajaran

peserta

beberapa satuan pendidikan yang memiliki

mencapai

ketuntasan

dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal

karakteristik

(KKM).

Pertimbangan

KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun

ajaran

besarnya

dimulai.

jumlah

Seberapapun

peserta

didik

KKGS

satuan

pendidikan

Kriteria paling rendah untuk menyatakan didik

di

minimal

pendidikan

yang

atau

hampir

sama.

pendidik atau

forum

secara

akademis

menjadi

pertimbangan utama penetapan KKM.

yang

Kriteria

ketuntasan

menunjukkan

melampui batas ketuntasan minimal, tidak

persentase tingkat pencapaian kompetensi

mengubah

sehingga

keputusan

menyatakan

lulus

pendidik tidak

dinyatakan

dengan

angka

lulus

maksimal 100 (seratus). Angka maksimal

pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah

100 merupakan kriteria ketuntasan ideal.

secara serta merta karena hasil empirik

Target

penilaian. Pada acuan norma, kurva

diharapkan mencapai minimal 75. Satuan

normal

pendidikan dapat memulai dari

sering

dan

dalam

digunakan

untuk

ketuntasan

secara

nasional

kriteria

menentukan ketuntasan belajar peserta

ketuntasan minimal di bawah target

didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang

nasional kemudian ditingkatkan

memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi

bertahap.

dari kurva normal untuk

secara

mendapatkan

Kriteria ketuntasan minimal menjadi

sejumlah peserta didik yang melebihi nilai


6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria

dan orang tua peserta didik. Oleh karena

mengharuskan pendidik untuk melakukan

itu

tindakan

hasil

terhadap penilaian di sekolah berhak untuk

layanan


remedial bagi yang belum tuntas dan atau


penilaian,

yang yaitu

tepat

terhadap

memberikan

pihak-pihak

yang

berkepentingan

ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141


I (No. 2/2016) 31 - 42 | 36

diakses dengan mudah oleh peserta didik

di SDN 018 Rambah. Salah satunya

dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan

dengan mengetahui berapa ketuntasan

minimal

dalam

minimal yang harus dicapainya, dengan

Laporan Hasil Belajar ( LHB ) sebagai

KKGS”. Artinya dengan bekerja sama

acuan dalam menyikapi

dengan guru lain semakin mempercepat

harus

dicantumkan

hasil belajar

peserta didik.Disimpulkan yang dimaksud dengan

Kriteria

Ketuntasan

guru mengerti cara mencari KKM.

Minimal

(KKM) adalah nilai minimal yang harus

B. Metode Penelitian

dicapai oleh siswa dapat mata pelajaran tertentu

yang

indikator

dihitung

dengan

kompleksitas, intakepeserta

daya didik

dalam

Penelitian

ini

adalah

penelitian

setiap

tindakan yang dilakukan di sekolah,

memperhatikan

bertujuan memperbaiki situasi sekolah saat

dukung,

ini, yaitu meningkatkan kinerja sekolah

untuk

dan

mencapai

yang

terkait

dengan

mutu,

ketuntasan kompetensi dasar dan standar

keefektifan,efisiensi,

kompetensi.Prestasi siswa dikatakan baik

sekolah,

apabila siswa dapat mencapai nilai sama

profesional sebagai kepala sekolah serta

dengan KKM atau melebihi nilai KKM.

membimbing guru dalam menetapkan

Apabila

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

siswa

tidak

memiliki

nilai

minimal sama dengan KKM maka siswa dikatakan tidak tuntas. Untuk

meningkatkan

produkivitas kemampuan

Penelitian dilakukan terhadap 11 Guru kelas I - VI SDN 018 Rambah. Latar

kemampuan

belakang penelitian ini adalah kegiatan

diperlukan adanya analisis KKM

yang belum dilaksanakan secara optimal

melalui KKGS yang dapat mempengaruhi

yang hasilnya belum memenuhi harapan

dan mengubah perilaku guru yang tidak

sekolah, namun punya nilai strategis untuk

biasa menganaisis KKM menjadi bisa,

mewujudkan salah satu visi sekolah, yaitu

semangat kerja yang belum optimal agar

menciptakan

menjadi

untuk

Rambah berprestasi, kreatif dan inovatif

memperoleh proses pembelajaran yang

dengan globalisasi zaman serta beriman

baik diperlukan semangat kerja guru-guru

dan

guru

meningkatkan

dan

inovasi,

lebih

optimal.

Maka

siswa

SD

bertaqwa.Dalam

Negeri

018

mengembangkan

ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141


potensi guru terhadap penerapan Kriteria

dengan mengadakan Kelompok Kerja

Ketuntasan

perlu

Guru disekolah. Jika hal ini mendapatkan

diterapkannya langkah-langkah yang tepat.

hasil sesuai harapan maka dapat menjadi

Peneliti mencoba menerapkan melalui

pertimbangan

Kelompok Kerja Guru Sekolah (KKGS)

kegiatan-kegiatan lainnya yang relevan.

Minimal

(KKM)

untuk meningkatkan kemampuan dan

Teknik

untuk

diterapkan

pengumpulan

data

pada

dalam

kinerja guru dalam penetapan Kriteria

penelitian ini adalah teknik observasi dan

Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah.

dokumentasi.

Pelaksanaan penelitian tindakan ini

pengumpulan

Sedangkan data

adalah

alat Instrumen

dilakukan pada bulan Juni sampai dengan

observasi

bulan Juli 2015 mengingat pada bulan –

dokumentasi, kegiatan guru pada siklus I

bulan inilah guru-guru mula membuat

dan siklus II.

perangkat

Artinya

Analisa data yang digunakan dalam

dapat

penelitian ini adalah analisis diskriptif.

melakukan pengamatan langsung tugas

Hasil kegiatan dianalisis dengan analisis

dan tanggung jawab yang telah diberikan

deskriptif

dari kepala sekolah pada masing-masing

membandingkan hasil kegiatan

guru dan staf. Dengan waktu yang tepat

siklus. Datanya dibandingkan dengan

diharapkan kegiatan optimalisasi kegiatan

kriteria yang telah ditetapkan pada waktu

ini dapat terlaksana dengan

sempurna,

penyusunan desain, yaitu kriteria dalam

sehingga apa yang diinginkan oleh peneliti

indikator kinerja. Apabila data yang

yakni peningkatkan kemampuan

diperoleh

dalam

pembelajarannya.

siklus I, dan siklus II dan

kegiatan

ini

peneliti

guru

komparatif,

dalam

satu

yaitu

siklus

antara

belum

dalam menetapkan Ktriteria ketuntasan

memenuhi maka diadakan modifikasi

Minimaldi

terhadap model atau pelaksanaan siklus

SDN

018

Rambahdapat

dicapai. Peneliti sebagai kepala sekolah juga ingin mencoba mencari untuk

terobosan

meningkatkan kualitas

guru di

berikutnya (Arikunto, 1996). Indikator

keberhasilan

penelitian tindakan sekolah

dalam ini adalah

SDN 018 Rambah. Adapun salah satu cara

proses pelaksanaan Kelompok Kerja Guru

yang

Sekolah

dilakukan

peneliti,

diantaranya

dalam

penetapan

kriteria

ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141


I (No. 2/2016) 31 - 42 | 38

ketuntasan minimal siap secara mental dan

yang dilakukan dalam tahap perencanaan

fisik = 85%, kesiapan bahan = kesiapan

adalah : 1) Melakukan KKGS yang

peralatan = 80%. (2) Hasil Pelaksanaan

dilaksanakan

KKGS85% guru menetapkan KKM sesuai

Melakukan

kriteria, 85% guru memperoleh nilai baik

mengidentifikasi masalah dan analisis

dan amat baik. Apabila kurang dari 85%

penyebab masalah melalui pemeriksaan

guru

indikator

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

keberhasilan yang telah ditetapkan, berarti

pada setiap guru. 3) Menentukan bentuk

tindakan dianggap belum berhasil. Oleh

solusi

karena itu perlu dilakukan perbaikan dan

pemberian paparan tentang KKM dan

dilaksanakan pada siklus II.

pemberian

tidak

Adapun

memenuhi

observasi

pemecahan

Sabtu.

awal

masalah

tugas.

b)

2)

untuk

berupa

Menyusun

perencanaan terpadu dari guru kelas dan

tindakan

melaksanakan sesuai dengan apa yang

sekolah menggunakan daur ulang/ siklus

telah direncanakan. c) Observasi dan

berikut:

pemantauan

dalam

umum

hari

yang

digunakan

prosedur

setiap

penelitian

mengamati

guru

dalam

penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. d) Refleksi, mengungkapkan kembali apa yang dilakukan dan sebagai dasar untuk melakukan tindakan selanjutnya, baik yang Gambar 1. .Siklus Penelitian tindakan sekolah

berkaitan

dengan

perencanaan,

pelaksanaan, dan observasi.

Hasil refleksi pada setiap siklus digunakan

untuk

menyempurnakan

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

serupa juga dilakukan pada

1.

Hasil Penelitian

siklus selanjutnya. Jika indikator yang

a.

Siklus 1

tindakan

diinginkan sudah tercapai dalam penelitian

Setelah dilakukan tindakan sekolah

ini,maka penelitian akan diakhiri. Adapun

selama

tiga

langkah-langkah siklus penelitian tindakan

pelaksanaannya

sekolah sbb: a) Perencanaan. Kegiatan

berikut:

bulan

maka

dalam

menghasilkan

sebagai

ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141


Tabel 1. Aspek yang diperhatikan dalam penentuan KKM Nama

Aspek yang Diperhatikan Karakteris Karakteris Kondi tik siswa tik mata si pelajaran sekola h

Erniza Gazali,S.Pdi 19610825 198410 2001 Abdul Rahman 19661009 198804 1001 Febrina Andayani,S.Pd 19740208 2007012005 Reni Mariati,A.Ma.Pd 19820328 2007012004 Yanti Dewi,S.Pd 19740902200801 2008 Nopra Rahayu Wati 19811127 200801 2008 Isistri Ranti Afriani,A.Ma.Pd Saitun 19660927 2008012003 Jupriadi S.Pdi Hastutyas.P S.Pd

√

√

-√

berdasarkan hasil refleksi (diskusi antara peneliti

dan

selanjutnya untuk

mitra

menjadi

siklus

peneliti) bahan

berikutnya

yang

perbaikan

adalah:

(1)

Penyusunan kriteria ketuntasan minimal belum dilakukan secara sistematis serta belum menggunakan pembobotan yang

√

-

√

tepat. Guru masih cenderung kira-kira dalam menentukan pembobotan. Oleh

√

√

-

karena itu pada siklus yang berikutnya langkah-langkah penentuan KKM berikut

√

√

√

√

√

-

-

√

√

√

√

-

-

√

√

√

√

-

√ √

√ √

√

pembobotannya akan dilakukan secara sistematis. (2) Pemahaman guru tentang daya dukung masih terbatas pada bidang fisik sedangkan yang non fisik belum dipertimbangkan secara optimal. Demikian pula tentang kompleksitas masih dilihat dari banyak sedikitnya indikator, bukan pada kesulitan materi. Oleh karena itu, pada siklus berikutnya akan dijelaskan kembali mengenai konsep KKM.

Berdasarkan data dari hasil KKM

Hasil refleksi berupa kegiatan diskusi

yang disusun diperoleh data bahwa dari

antara peneliti dan mitra peneliti diketahui

seluruh KKM yang dibuat oleh guru yang

bahwa adanya nilai yang dapat ditafsirkan

menjadi subyek penelitian ternyata baru 3

masih

KKM yang disusun guru agama, guru IPA

disebabkan karena dalam menetapkan

dan

KKM

guru

kelas

IV

yang

dapat

kurang

guru

baik

pada

belum

umumnya

benar-benar

dikatagorikan cukup baik dilihat dari

memperhatikan intake siswa dan daya

unsur

dukung yang dimiliki sekolah dan masih

pembobotan

Beberapa

dari

permasalahan

tiap yang

aspek. muncul

ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141

Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Jurnal Pendidikan Di SD Negeri 018 RambahMelalui Kelompok Kerja Guru Sekolah (KKGS) Rokania Vol.

I (No. 2/2016) 31 - 42 | 40

takut-takut membuat nilai tinggi. Bahkan

yang dibuat oleh guru yang menjadi

guru

sendiri

juga

belum

mampu

subyek penelitian dapat dikategorikan

kegiatan

yang

cukup baik dilihat dari pembobotan tiap

mencerminkan daya dukung dirinya dalam

aspek indikator aspek yang ditetapkan.

memahami kompleksitas suatu materi.

Dilihat dari parktek atau pelaksanaan

b. Siklus 2

pembelajarannya terlihat perkembangan

mengembangkan

Aktivitas yangdiamati adalah aspek

yang cukup menggembirakan. Hal ini

dalam penentuan KKM dengan hasil

karena

sebagai berikut.

dilakukan oleh ketiga orang guru yang

Nama

Erniza Gazali,S.Pdi 19610825 198410 2001 Abdul Rahman 19661009 198804 1001 Febrina Andayani,S.Pd 19740208 2007012005 Reni Mariati,A.Ma.Pd 19820328 2007012004 Yanti Dewi,S.Pd 197409022008012 008 Nopra Rahayu Wati 19811127 200801 2008 Isistri Ranti Afriani,A.Ma.Pd Saitun 19660927 2008012003 Jupriadi S.Pdi Hastutyas.P S.Pd

Aspek yang Diperhatikan Karakterist Karakterist Kondi ik siswa ik mata si pelajaran sekola h √

√

√

kegiatan

pembelajaran

yang

menjadi subyek penelitian sudah mampu menyusun KKM dengan baik. Hasil refleksi berupa kegiatan diskusi antara peneliti dan mitra peneliti diketahui bahwa adanya peningkatan nilai dalam

√

√

√

√

√

√

penetapan

KKM

tersebut

disebabkan

karena mereka (guru-guru yang menjadi subyek

penelitian)

mempertimbangkan √

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√

√ √

√ √

√

secara

matang

kondisi

sekolah,

kondisi siswa dan kondisi mata pelajaran khususnya

yang

menyangkut

kompleksitas. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan PTS telah mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Pembahasan Tujuan memfokuskan

siklus pada

I

lebih

peningkatan

kemampuan guru dalam menyusun KKM dengan

Berdasarkan data dari hasil penilaian

PTS

mempertimbangkan

aspek

penyusunan KKM. Hasil analisis siklus I

KKM diperoleh data bahwa dari 1 KKM ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141


menunjukkan bahwa: (a) Dilihat dari segi

peningkatan pencapaian nilai atau skor

guru, tampak bahwa pada siklus I ini

yang cukup baik dan sangat signifikan.

kemampuan guru dalam menyusun dan

Hasil pembahasan dan analisis data pada

menetapkan KKM masih kurang. Hal ini

siklus II adalah sebagai berikut: (a)

terlihat dari masih kurangnya pemahaman

Adanya peningkatan kemampuan guru

guru tentang aspek dalam penetapan

dalam menyusun dan menetapkan KKM.

KKM.

proses

Skor kemampuan menyusun KKM oleh

penetapan, terlihat bahwa pembobotan

guru sampel 1 pada siklus II meningkat

yang dilakukan guru pada tiap aspeknya

dari 28 menjadi 34; sedangkan skor

juga

masih

kemampuan guru sampel 2 dari 26

dilakukan secara „kira-kira‟. Berdasarkan

menjadi 33 dan skor kemampuan guru

hal tersebut, kegiatan yang masih perlu

sampel 3 dari 31 menjadi 35. (2)

mendapat perhatian khusus dalam PTS ini

Kemampuan guru dalam menyusun dan

pada siklus berikutnya adalah peningkatan

menetapkan KKM bertambah, terutama

kemampuan

dalam kaitanya dengan pembobotan tiap

(b) Dilihat

belum

kaitannya

dari segi

proporsional

guru dengan

dan

terutama

dalam

pembobotan

daya

aspek

yang

dipertimbangkan KKM

sekaligus

dalam

dukung, intake siswa dan kompleksitas.

penetapan

proses

Hal ini berarti penetapan harus dilakukan

penilaian yang dilaksanakan guru yang

dengan tepat dengan memenuhi kriteria

mengacu pada kondisi sekolah, siswa

(1) kompleksitas (kesulitan dan kerumitan

maupun mata pelajaran.

bahan ajar), (2) daya dukung, dan (3)

Berdasarkan hasil pembahasan dan

intake siswa. Ketiga kriteria ini merupakan

analisis dengan melakukan refleksi siklus

kriteria minimal untuk mencapai target

1

minimal penguasaan siswa terhadap suatu

keberhasilan/ketidakberhasilan Kelompok

kompetensi dasar.

Kerja

Pada siklus II telah dilaksanakan berbagai

usulan

perbaikan

yang

yang

mencoba

Guru

pembahasan

mengungkapkan

Sekolah dan

analisis

melakukan refleksi siklus II

(KKGS), dengan yang

disarankan pada siklus sebelumnya. Hasil

mencoba mengungkapkan keberhasilan

analisis

maupun

data

menunjukkan

adanya

ketidakberhasilan

kegiatan

ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141

Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Jurnal Pendidikan Di SD Negeri 018 RambahMelalui Kelompok Kerja Guru Sekolah (KKGS) Rokania Vol.

I (No. 2/2016) 31 - 42 | 42

bimbingan

mengenali

pasca

kegiatan

terungkap

harus dapat

aspek dalam

bahwa kegiatan Kelompok Kerja Guru

penetapan KKM beserta pembobotannya

Sekolah (KKGS) di SD Negeri 018

secara

Rambah telah memberikan dampak positif

Kelompok Kerja Guru Sekolah perlu terus

bagi peningkatan kemampuan guru SD

dilaksanakan oleh oleh sekolah dasar

Negeri 018 Rambah dalam menyusun dan

Negeri 018 Rambah.

proporsional.

(3)

pelaksanaan

menetapkan KKM. Daftar Pustaka Depdiknas, 2007 Kopetensi Kepala Sekolah Depdiknas. Jakarta.

D. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

yang

dapat

ditarik

sebagai berikut.

1. Meningkatkan pemahaman guru SD Negeri 018 Rambah dalam menyusun dan menetapkan KKM;

Depdiknas, 2007 penilaian Depdiknas. Jakarta. Depdiknas. 2008 Kriteria Ketuntasan Minimal Jakarta: Depdiknas.

2. Meningkatkan kemampuan guru SD Negeri 018 Rambah dalam menyusun dan menetapkan KKM. Hal menunjuk-

Muin, Abdul. 2008. Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif. Bandung: UPI.

kan bahwa Kelompok Kerja Guru Sekolah Sekolah cukup

yang

dilakukan

memiliki tinggi

Kepala

efektivitas

untuk

yang

Badudu- Zein. 1988. Kamus Umum Bahasa Indonesia 2. Jakarta; Pustaka Sinar Harapan.

peningkatan

kemampuan guru dalam penetapan

Sugiono.

2014.

Metode

penelitian

KKM di SD Negeri 018 kecamatan

kuantitatif kualitatif dan R&D.

Rambah Kabupaten Rokan Hulu.

Bandung; Alfabeta

Saran yang dapat penulis sampaikan adalah: (1). Pemahaman tentang KKM perlu terus ditingkatkan mengingat KKM merupakan pengukur mutu pembelajaran pada satuan pendidikan. (2). Guru-guru ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURUDALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI SD NEGERI 018 RAMBAH MELALUI KELOMPOK KERJA GURU SEKOLAH (KKGS)

Recommend Documents