“Menimbang Manfaat Kebijakan Tax Amnesty Jakarta, 1 Juni 2016
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Yus0nus Prastowo Executive Director Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA)
Taxation is like an information game
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
2
“There were only two things certain in life: death and taxes” – Benjamin Franklin
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
3
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Pajak akan semakin penting di masa mendatang
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
5
Kondisi Fiskal Indonesia: 1. Stagnasi Penerimaan Pajak 2. Kepatuhan Pajak rendah 3. Utang LN yang bertambah 4. Potensi defisit APBN melebar
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
6
What is Tax? Transfer of wealth
from
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
• private sector to public sector (Musgrave) • the de jure to the de facto (Acemoglu & Robinson) • the rich to the poor (Plato, SEglitz)
Informa0on-based Tax Administra0on System PENJUAL MASUKAN
• Penyedia Bahan/ Material • Bank / Jasa Keuangan • Perush. Utilitas, Penyedia Jasa (Auditor, Akuntan, Notaris, Pengacara, dll.)
Faktor Sukses : § § § §
Impor
Ijin / Lisensi
Pajak Tdk Langsung atas Input Pajak Withholding Final/Non-Final
Usaha Formal
§ §
Usaha Non-Formal
Kepolisian
Notaris
Transaksi/kepemilikan asset Kontrak Pemerintah
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Pajak Tdk Langsung atas Output Pajak Withholding Final/Non-Final
WAJIB PAJAK
Administrasi Pajak
Administrasi Jaminan Sos.
PAJAK
LKPP §
Ekspor
Kerjasama Penegakan Hukum:
Usaha Formal
Kepolisian
Usaha Non-Formal
Kejaksaan
Konsumen Akhir
Pajak Langsung Pajak Tidak Langsung
Identifikasi Tunggal (Single ID): NIK (WP OP), NPWP(??) (WP Badan) Sistem IT yang handal Kewajiban pertukaran data antar instansi Rasionalisasi struktur tarif dan peraturan berkaitan tax planning/ transfer pricing
BPN
PEMBELI KELUARAN
Laporan pajak
PPATK Sumber: Sugana (2012)
BI § §
KPK
Bank
KSEI
Transaksi/kepemilikan pinjaman/asset keuangan Pemotongan pajak atas bunga
Target, Realisasi dan Pertumbuhan (Ekonomi, Pajak, & Perpajakan)
1600
Dalam 10 tahun terakhir, target penerimaan pajak 4dak pernah tercapai kecuali tahun 2008. Tahun 2008 mengandalkan commodi4es booming dan ada program sunset policy. Realisasi tahun 2015 hanya 81.5%
25.00% 1489
20.81%
1400 16.68% 15.37% 14.00%
1200
18.23% 18%
16% 1016 12.54% 980.5
1000
12.21%
873.8 878
800
725.8 619.9
600
7.00% 697.3 4.6%
723.3 743
835.8
742.7 763
6.1% 661
628.2
6.5%
1294 19%
1246
885
6.3%
1148
1235.8
1146.8
1077.4
1072
13.0% 995
1055
15.00%
985.1
921.4
10.24% 9.88%
5.8%
10.00%
9% 6.91% 6.44% 5.0%
7.76% 7.10%
4.7%
5.00%
544.5
0.00%
400
200
20.00%
-4.66% -5.89%
-5.00%
0
-10.00%
2009 Center for Indonesia Taxa0on Analysis
2010
2011
Penerimaan Perpajakan (T) Penerimaan Pajak (T)
2012
2013 Target Perpajakan (T) Target Pajak (T)
2014
2015*
Kepatuhan penyampaian SPT tahunan PPh tahun 2011 s.d. 2014 masih rendah 35
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
30
53.69%
58.87%
46.21%
25 (Jutaan)
60.80%
70% 60% 50%
20
40%
15 10
22.6 17.7
19.1 17.7
5
9.5
8.2
24.9 17.7 10.8
30.6 18.4 10.8
0
30% 20% 10% 0%
2011
2012
2013
2014
Axis Title WP terda[ar
WP terda[ar wajib SPT
Realisasi SPT
Rasio Kepatuhan
(sumber: Dashboard Kepatuhan DJP per 31 Desember 2014
Pada 2014 hanya 10.8 juta wajib pajak melaporkan SPT dari seharusnya 18,4 juta WP, dan tak lebih dari 900 ribu wajib pajak dengan status SPT kurang bayar.
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Rasio Penerimaan Pajak terhadap PDB (%)
Stagnasi Tax Ratio Indonesia 1972 2014 14.0
13.30 12.30
12.0
10.76 9.74
10.0
8.0
10,8 8
11.00 8.34
7.33 6.70
6.0
5.25 4.0
2.0 Sumber : data diolah
0.0
1972
74
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
76
78
80
82
84
86
88
90
92
94
96
98
2000
02
04
06
08
10
12
14
200.0%
Perkembangan Kondisi Utang 163.6
167.3
180.0%
164.7
176.2% 160.0 151.3 142.7
142.6
160.0%
140.0
140.0%
124.3%
114.9%
86.6 75.8
68.5 56.8
83.8
80.6
80.0%
54.3
120.0
106.7 99.3
80.2
129.7
126.2 126.1 123.5
118.6
118.6
120.0%
100.0%
180.0
100.0
101.0% 80.0
73.6 75.0%
60.6
60.0
60.0% 46.5% 40.0
40.0%
36.5%
31.8%
20.0
25.0%
20.0%
0.0%
0.0
2005
2006
2007
2008
Pemerintah +BI (RHS)
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
2009
2010
Swasta (RHS)
2011
2012
Debt to Export (LHS)
2013
2014
2015
Debt to GDP RaEo (LHS)
Q1-2016
Perbandingan Realisasi Penerimaan dan Belanja Neg 400,000 300,000
17% 288,585
16% 265,123
15%
18% 16%
283,756
200,000
5% 0% 42,153
43,263
47,965
-5%
0 -100,000
-10% -13%
-15%
-21% -200,000
-121,885 -164,662
-170,423 -196,830
-15%
Mar-14
Penerimaan Perpajakan Belanja Pemerintah Pusat % Penerimaan Pajak % Belanja Pusat
Mar-15
-15%
-22%
-20%
-170,423 -197,275
-25%
-26%
-300,000
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
15% 10%
11%
100,000
20%
-30% Mar-16
Penerimaan Negara Bukan Pajak Transfer Daerah % PNBP % Daerah 13
Perkembangan Kondisi APBN 0
150,000.00 100,000.00
-0.5
50,000.00 0.00
-1
-50,000.00
-1.5
-100,000.00 -150,000.00
-2
-200,000.00 -250,000.00
-2.5
-300,000.00
-3
-350,000.00
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 (Apr) Keseimbangan Primer Defisit Indonesia Budget Balance (%GDP)
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
14
Realisasi Pajak terhadap APBN tahun 2015 PNBP Rp 253 T (16,9%)
Hibah Rp 3 T (0,2%)
Kepabeanan & Cukai Rp 180 T (12%)
REAL APBN 2015 1.491 T Bea Masuk Rp 31 T
18%
Bea Keluar
2% Rp 31 T
Cukai Rp 144 T
80%
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Pajak Rp 1.060 T (70,8%)
Potensi Pajak Masih Besar: 1. Struktur Penerimaan Timpang 2. Asset WNI di Tax Haven 3. Distribusi Pendapatan dan KeZmpangan
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
16
Struktur Penerimaan Pajak 2006-2014 1050 985 921 836 743 571
628 545 445
425 358 165 123
65 31 2
2006
194 154
80 39 2
2007
250 209
267
306 262
193
106 51 4
120 52 3
131 55 4
2008
2009
2010
Total Realisasi
PPh
PPh 21
360 309
166 62 4 2011
PPh 25/ 29 OP
336
191 89
499
505
509
383
362.9
359.7
151 90
129.8 100
154.6 105
4
4
4.3
6
2012
2013
2014
2015
PPN/PPnBM PPh Badan
PPN/PPnBM
Tax InjusEce è Penerimaan Pajak masih mengandalkan PPN (indirect tax). PPh Badan stagnan, PPh Pasal 21 meningkat, PPh Orang Pribadi Non-Karyawan stagnan
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Tingginya 0ngkat penghindaran pajak Internasional Aset keuangan di Tax Haven tahun 2010
Sumber: Tax JusEce Network
Total Aliran Dana Ilegal dalam 2004-2013 Rank Negara 1 China, 2 Russia 3 Mexico 4 India 5 Malaysia 6 Brazil 7 Indonesia 8 Thailand 9 Nigeria 10 South Africa
Total (Miliar USD) 1,252 974 514 440 395 217 188 172 157 122
Sumber: Global Financial Integrity
Kerugian akibat Trade Mispricing (jutaan GBP)
Sumber: ChrisEan Aid Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Distribusi Pendapatan Penduduk Indonesia Berdasarkan pendapatan… 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
20% penduduk berpendapatan Enggi mengalami kenaikan proposi pendapatan 40 % penduduk dengan pendapatan 40% penduduk menengah berpendapatan menengah cenderung 20 % penduduk dengan pendapatan menurun, dan terEnggi 40% penduduk berpendapatan rendah stagnan. 40 % penduduk dengan pendapatan terendah
Berdasarkan besarnya rekening tabungan…
Nominal Simpanan Rekening % Rekening N < 200 Jt 159.689.135 98,77% 200 Jt < N = 2 M 1.777.948 1,10% N > 2 M 210.668 0,13% Source: LPS, April 2015
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Nominal % Nominal 838 Triliun 20% 1017 Triliun 24% 2352 Triliun 56%
Anggaran Pengentasan Orang Miskin vs Angka Kemiskinan
100
94
90
Anggaran Pengentasan Orang Miskin (in triliun rupiah)
80
70
63
60
66
51
50
42
40
30
18
16,7
20 10
23
16
2005
Angka Kemiskinan (% penduduk)
16,6
2007
17,8
2006
15,4
2008
14,2
2009
13,3
2010
0
2004 Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Sumber: Menkokesra, BPS
Tindak Lanjut Panama Papers Tidak Maksimal
Prakondisi Pengampunan Pajak
Terkuaknya Panama Papers harus dijadikan momentum reformasi sistem perpajakan menyeluruh UU Perpajakan | Administrasi perpajakan | Koordinasi penegakan hukum pajak.
Validasi Verifikasi
Jika terindikasi 0ndak pidana perpajakan, Penegakan 0ndaklanju0 sesuai UU Hukum untuk efek jera dan mendorong kepatuhan
Tindak Lanjut:
Harus dipisahkan antara aksi korporasi sesuai prak0k bisnis dan mo0f penghindaran pajak
Selain itu, pemerintah juga perlu untuk: Evaluasi penyebab penggunaan tax haven : kepas4an hukum, penyederhanaan birokrasi, dan iklim usaha yang kondusif Mengingatkan Automa'c Exchange of Informa'on tahun 2018: menghimbau WP melapor data yang sebenarnya Kerja sama dengan OJK: membantu repatriasi aset serta penguatan sistem perbankan untuk perekonomian nasional
Pengampunan pajak pen0ng sebagai saranan membangun sistem perpajakan yang baru.
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
PoliEsi
Atlet Perfileman
Pengacara
Dokter
Pejabat Publik
Dosen
Pengusaha LSM
Penulis
Profesional
Top EksekuEf Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Rohani awan
Arsitek
Pejabat Publik Dosen Arsitek Rohaniawan Olahragawan Dokter Perfileman
LSM Penulis
Poli0si Pengacara
Pengusaha Profesional
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Top Ekseku0f
Pengampunan Pajak
• Bukan Panacea • Sarana atau Tujuan? • Konsepsi Keadilan
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
24
What is currently happening? Tax Amnesty = Disclosure of data and informaZon
Need the bigger one= improve the administraZon capacity
PotenZal Income
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
25
Gosh, I have to wait un0l the weapon is ready. It will ready to be used at 2018.
January 2016 Center for Indonesia Taxa0on Analysis
26
Oh My God, what happen?! My Weapon is ready now
2 years later ...
January 2018 Center for Indonesia Taxa0on Analysis
27
Tax Amnesty Menambah Jumlah WP Before
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Aeer
28
Tax Amnesty Memperluas Basis Pemajakan WP Terdaear
Pasca Tax Amnesty, data dan informasi terkait harta & kekayaan WP akan terungkap berdasarkan Surat Permohonan Pengampunan Pajak. Data dan informasi ini akan digunakan oleh otoritas pajak sebagai basis untuk menggali potensi penerimaan pajak di tahun mendatang.
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
29
Pasca Tax Amnesty akan memberikan makna baru keadilan Tanpa persiapan matang, tax amnesty berpotensi membawa dampak nega0f seper0 munculnya persepsi ke0dakadilan Wajib Pajak yang telah patuh. Ilustrasi Sederhana
WP Terdaear
Target 1000
Kewajiban Pajak = @ Rp 500
WP Terdaear
Target 1000
Kewajiban Pajak = @ Rp 200
Pasca TA, pencapaian target 1000 T dengan jumlah WP yang lebih banyak akan meringankan WP (dengan Edak adanya penggalian potensi melalui proses pemeriksaan yang menyulitkan, dsb). Selain itu WP yang telah terda[ar sejak dahulu akan merasakan konsepsi keadilan dengan para pengemplang pajak yang kini telah terjaring/terda[ar dengan seluruh data dan informasi kekayaannya. Center for Indonesia Taxa0on Analysis
30
Amnesti sbg Instrumen Pencegahan Metode Penghindaran Pajak Baru TA menjaring WP besar sebelum adanya New Tax Planning Scheme yang menyamarkan WP hingga tidak dapat tersentuh otoritas pajak.
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Paradigm Shift (Kuhn: 1972) Thomas Kuhn defined paradigms as "universally recognized scientific achievements that, for a time, provide model problems and solutions for a community of researchers"
A paradigm describes: • What is to be observed and scruEnized. • The kind of quesEons that are supposed to be asked and probed for answers in relaEon to this subject. • How these quesEons are to be structured. • How the results of scienEfic invesEgaEons should be interpreted. Paradigm is a comprehensive model of understanding that provides a field's members with viewpoints and rules on how to look at the field's problems and how to solve them. Center for Indonesia Taxa0on Analysis
32
Paradigm of Tax Reform Macro Paradigm è Tujuan Tax Reform
Tax JusEce, Tax RedistribuEon, Taxpayer Rights, High Compliance
Meso Paradigm è Instrumen Tax Reform Enam prasyarat “Comprehensive Tax Reform”
Micro Paradigm è Kondisi Empirik
Tax CollecEon, Tax Revenue Target, dan Hal2 parEkular dan teknis yang ingin diperbaiki/diatasi
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
33
TA sbg instrumen mencapai "comprehensive tax reform", artinya mencapai macro paradigm melalui implementasi meso-paradigm.
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
34
TAX AMNESTY SEBAGAI INSTRUMEN “COMPREHENSIVE TAX REFORM”
Tujuan Memperluas basis pemajakan
Prerequisite
Dengan data yang didapat dari tax amnesty
Mendorong repatriasi modal atau aset
Revisi UU KUP
Dana repatriasi dapat digunakan untuk kepenEngan masyarakat
Menambah Jumlah Wajib Pajak TA mendorong Wajib Pajak yang sebelumnya Edak terda[ar untuk masuk ke system perpajakan
Meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak TA mendorong WP yang sudah diampuni atau baru masuk ke sistem perpajakan untuk Edak mengulanginya lagi.
Kesiapan Administrasi Manajemen Data dan Informasi Sistem IT Terintegrasi
Koordinasi Penegakan Hukum Perpajakan
Sebagai wadah filosofi, prinsip, dan tujuan sistem perpajakan, UU KUP harus dirancang untuk meyakinkan wajib pajak, membangun kepercayaan, dan meningkatkan kepatuhan pajak
Akses Data Perbankan Untuk Engkatkan kepatuhan, fiskus perlu diberikan akses data keuangan. Indonesia kini terlibat dalam kerja sama pertukaran data nasabah secara internasional seperE CRS dan FATCA. Revisi UU Perbankan perlu dilakukan.
OJK, PPATK Mengawasi data nasabah dan transaksi keuangan
Kejaksaan Kerja sama penegakan hukum
POLRI Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Tax Amnesty merupakan bagian dari strategi reformasi perpajakan yang berkelanjutan dan struktural: melibatkan perbaikan iklim investasi, perbaikan regulasi, dan tata kelola.
Kerja sama penegakan hukum
Implementasi Single Iden4fitacion Number (SIN) Untuk membangun basis data perpajakan yang komprehensif, impleentasi SIN sangat diperlukan
Transformasi Kelembagaan (BPP)
Bagaimana dengan Tax Amnesty kita?
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
37
Outline
Amnesty scr General : Pengampunan Nasional
Definition
Tax Amnesty : Pengampunan Pajak Tax Amnesty : Menurut UUD
Tax Amnesty
Comparative Study Summary RUU Tax Amnesty Struktur : Persyaratan &
Tax Amnesty di Indonesia Prosedur
Catatan2 RUU Tax Amnesty
Conclusions Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Definisi Tax Amnesty Katherine Baer and Eric Le Borgne – Tax Amnes0es Theory, Trends, and Some Alterna0ves “A limited---4me offer by the government to a specified group of taxpayers to pay a defined amount, in exchange for forgiveness of a tax liability (including interest and penal4es), rela4ng to a previous tax period (s), as well as freedom from legal prosecu4on” Jacques Malherbe--- Tax Amnes'es “The possibility of paying taxes in exchange for the forgiveness of the amount of tax liability (including interest and penal4es), the waiver of criminal tax prosecu4on and/or limita4ons to audit tax determina4ons for a period of 4me” Carla Marchese – Tax Amnesty Tax amnesty is the opportunity given to taxpayers to write off an exis4ng tax liability (including interests and fines) by paying a defined amount. Such offers are usually presented as being excep4onal and available for only a limited period of 4me. Amnes4es can either be general or restricted to certain groups of taxpayers or taxes, and they rou4nely include the waiving of criminal and civil penal4es. James Andreoni -- The desirability of a permanent tax amnesty Tax amnesEes are government programs that forgive all or part of the penalEes owed by tax cheaters if they voluntarily repay their delinquent taxes. Center for Indonesia Taxa0on Analysis
7
History of Tax Amnesty 2007 Sunset 1984 Policy UU (Era No 28 Thn Soeharto) 2007 1964 Keputusan (Era Presiden No Soekarno) 26 Thn 1984 Penetapan UUD Presiden 1945 Pasal 14 No 5 Thn 1964 (2)
2015 ReinvenEng Policy (PMK 29 dan 91 Thn 2015
Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung. Sedangkan untuk pemberian amnesti dan abolisi harus memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat. Center for Indonesia Taxa0on Analysis
EfekEvitas
Tax amnesty dapat mengurangi kepatuhan jika WP berharap adanya tax amnesty di masa mendatang peningkatan kepatuhan dan pengawasan WP setelah tax amnesty
Solusi
Tax amnesty diberikan sekali dalam satu generasi Publikasi program tax amnesty dan penekanan bahwa wajib pajak hanya memiliki kesempatan satu kali
tax amnesty bergantung pada kredibilitas dan reputasi administrasi perpajakan atas aspek penegakan hukum pajak peningkatan teknologi informasi dan komunikasi
peningkatan kemampuan petugas pajak yang melakukan pemeriksaan
kebijakan peraturan pemerintah
kepemimpinan poliEk
Tax amnesty akan lebih efekEf jika mendadak dan Edak dapat dianEsipasi oleh WP
Kesimpulan Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Indonesia bisa memilih melakukan tax amnesty / Edak. Pilihan yang manapun, fokusnya adalah peningkatan kesadaran WP untuk patuh melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Tax AmnesEes throughout the world AmnesEes have been used repeatedly over Eme and across countries, regardless of their degree of economic development Developed countries, including: Australia, Austria (1982, 1993), Belgium (1984), Finland (1982, 1984), France (1982, 1986), Greece, Ireland (1988, 1993), Italy (1982, 1984, 2002), New Zealand (1988), Portugal (1981, 1982, 1986, 1988), Spain (1977), and Switzerland.
Developing countries, including: ArgenEna (1987, 1995), Bolivia, Chile, Colombia (1987), Ecuador, India (several years), Panama (1974), Peru, Mexico, the Philippines, the Russian FederaEon (1993, 1996, 1997), and Turkey.
In the United States (78 programs unEl 2004), with almost all states (42 out of 50) offering a tax amnesty of some sort. Most of these U.S. states have introduced several amnesEes during that period (e.g., four for Louisiana and three for Arizona, ConnecEcut, Florida, Massachuseqs, Missouri, New Jersey, and New York). Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Data & Fakta PeneliEan IMF (2008) ➔ Engkat keberhasilan tax amnesty hanya 50% di negara maju dan negara berkembang.
Di negara maju, TA efekEf mendongkrak penerimaan, Mengingat sistem administrasi sudah baik dan Engkat kepercayaan Enggi.
TA bersifat netral, Edak menjadi rekomendasi bagi terjaminnya peningkatan kepatuhan dan sistem perpajakan.
Di negara berkembang, TA sebaiknya dirancang untuk menjadi EEk tolak baru bagi sistem perpajakan yang baru melalui rekonsiliasi data.
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Di negara berkembang, TA meningkatkan penerimaan jangka pendek, namun menurun dlm jangka panjang. Penyebabnya administrasi belum baik dan demoEvasi WP patuh.
Sebelum TA diberikan, otoritas pajak harus memiliki data akurat dan menyiapkan administrasi pasca---amnesty.
ObjecEves:
South Africa – 2003
to broaden the tax base and increase future revenue collecEon through disclosure of both authorised and unauthorised foreign assets; to enable South Africans to regularize their affairs without being prosecuted in terms of current exchange control regulaEons and tax laws; to provide the Reserve Bank and the Revenue Service with details of foreign assets;
Dura0on: 9 Months
1 June 2003 to 29 February 2004
The amnesty concerned individuals, trusts and private companies.
RATE 5% x unauthorised foreign assets declared and repatriated to South Africa
10% x unauthorised foreign assets declared but retained offshore.
to facilitate repatriaEon of foreign assets to South Africa without fear of prosecuEon. Benefits: • Exchange Control from all civil penalEes and criminal liabiliEes stemming from the shi[ of funds offshore in contravenEon of exchange controls on or before 28 February 2002. • Income Tax Release from all income taxes, interest, civil penalEes and criminal penalEes stemming from the failure to disclose gross income or capital gains from foreign sources if that income or capital gain arose on or before 28 February 2002.
RESULTS:
€ 7.8 bn
total foreign assets disclosed
EUR 2.4 bn authorised assets EUR 5.4 bn assets not previously authorised for exchange control purposes. € 45.4 mn tax collec0ons.
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
IMF and the Bank for Interna0onal Semlements : “this amnesty might become one of the interna4onal benchmarks for judging the success of amnes4es interna4onally as it has achieved the four objec4ves set for the amnesty process at its announcement”
Scudo Fiscale (Fiscal Shield) 2009
Tax Amnesty in Italy
Orang Pribadi, partnership dan sejenisnya. Kecuali sedang dalam proses pemeriksaan.
Subjek Objek
Asset di luar Italia dan penghasilan dari asset tersebut.
Masa pelaporan
15 September -- 15 Desember 2009.
Tarif
5% dari total aset (amnesty tax)
Jenis
Pengampunan sanksi pajak
Aset yang telah dilaporkan wajib di---repatriasi, dipindahkan kepada insEtusi yang dikuasai lembaga perantara, atau di---“regularize” dengan menambahkan beberapa detail informasi terhadap laporan asetnya (untuk negara tertentu yg memiliki kerjasama pajak dengan Italia). bank asal Italia/ lembaga keuangan tertentu
Wajib Pajak
Otoritas Pajak
Lembaga Perantara Informasi Aset
“Amnesty Tax”
“Amnesty Tax”
Keterangan Patuh
Pengampunan sanksi pajak Center for Indonesia Center for Taxa0on Analysis Indonesia
16
Tax Amnesty in Italy Voluntary Disclosure --- 2014 Subjek
Orang Pribadi, Badan, dan subjek pajak luar negeri (misalnya terkait dengan BUT). Kecuali sedang dalam proses pemeriksaan.
Objek
asset yang berlokasi di Italia maupun di luar Italia
Masa pelaporan
1 Januari – 30 September 2015.
Tarif
Seluruh pokok pajak dan sanksi administrasi terendah dikurangi 25%
Jenis
Pembebasan sanksi pajak dan pidana pencucian uang.
Keterangan
Wajib Pajak melaporkan informasi asetnya langsung kepada otoritas pajak Italia Untuk Wajib Pajak dengan aset maks EUR 2 juta / tahun, penghitungan disederhanakan, yaitu penghasilan dihitung 5% dari total aset.
Dari 1288 permohonan per 18 Mei 2015, dihasilkan: Pendapatan total sebesar EUR 260 juta dari Pajak Penghasilan, EUR 16 juta dari pajak daerah, EUR 12 juta dari Pajak Pertambahan Nilai. Center for Indonesia Taxa0on Analysis
17
AEoI 2018
Era Keterbukaan Informasi
Potensi Tax Audit
AnEsipasi
Hidden Assets
Pengampunan Pajak
When What
Pengampunan Pajak adalah pengampunan terhadap WP berupa penghapusan pajak yg seharusnya terutang, 0dak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan membayar Uang Tebusan.
Waktu pengajuan:
Sejak UU diterbitkan – 31 Des 2016 Max 3 kali pengajuan TA dlm periode pengampunan
Why
How? 1) Membayar Uang Tebusan; Dasar
Uang Tebusan = Tarif x Perhitungan
Tarif Uang Tebusan Dengan Repatriasi 1%, 2%, 3% (disesuaikan periode pengajuan) Tanpa Repatriasi 2%, 4%, 6% (disesuaikan periode pengajuan)
Akibat - Sanksi & Denda Pajak - Utang Pajak - BukE Permulaan - Penyidikan - Pidana Pajak Mengapa WP perlu mengajuakan Pengampunan? SK Pengampunan berkekuatan hukum tetap >> melindungi WP agar Edak diperiksa (terkait dosa dan kesalahan masa lalu, yaitu 2014 & tahun-tahun sebelumnya) Nilai Harta Bersih per 31 Des 2015 Nilai Harta Bersih pada SPT 201 Tambahan Nilai Harta Bersih di SPT 2015
Dasar Perhitungan Uang Tebusan
2) memiliki NPWP 3) melunasi seluruh Tunggakan Pajak Who Subjek Pengampunan : 4) menyampaikan Surat Permohonan Pengampunan Pajak 1. 2.
WP OP WP Badan
Kecuali : WP sedang dlm penyidikan dan berkasnya telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan WP sedang proses peradilan; WP sedang menjalani hukuman pidana, atas Endak pidana di bidang perpajakan.
Dilampiri dengan:
Jika memilih repatriasi, dilampiri:
BukE pengalihan harta kas/setara kas; - bukE pembayaran Uang Tebusan; - bukE pelunasan Tunggakan Pajak; Surat Pernyataan Kesanggupan - da[ar harta yang berisi informasi kepemilikan harta; mengalihkan harta selain kas/setara - da[ar Utang beserta dokumen pendukungnya; kas; - Fotokopi SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2015; Surat Pernyataan Kesanggupan - Fotokopi SPT Tahunan PPh terakhir (2014/ menginvestasikan harta selain kas/ sebelumnya); setara kas;
Cakupan Pengampunan? Subjek Pengampunan: 1. Wajib Pajak Orang Pribadi 2. Wajib Pajak Badan WP dikecualikan: 1. WP yang sedang dilakukan penyidikan dan berkas penyidikannya telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan, 2. WP sedang dalam proses peradilan atau 3. WP sedang menjalani hukuman pidana, atas Endak pidana di bidang perpajakan. Waktu pengajuan : Sejak UU diterbitkan – 31 Desember 2016 WP maksimal 3 kali mengajukan
permohonan dalam periode Pengampunan Pajak Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Benefit (Fasilitas Pengampunan Pajak) : a. Penghapusan pajak terutang b. Penghapusan sanksi administrasi perpajakan c. Penghapusan sanksi pidana di bidang perpajakan d. Tidak dilakukan /ditangguhkan atas Pemeriksaan, Pemeriksaan BukE Permulaan, Penyidikan Endak pidana di bidang perpajakan hingga diterbitkannya SK Pengampunan Pajak untuk Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Pajak sampai 31 Des 2015. Lalu dihenEkan saat Menteri menerbitkan SK Pengampunan.
Cut-off date 31/12/2015 SPT PPh 2014 & SPT PPh 2015 sebagai dasar sebelum mengajukan permohonan. 48
Potensi
Tax JusEce Network:
Mc Kinsey:
USD 331 miliar
Aset Indonesia di LN 4000T GFI (2014): aliran uang haram Indonesia USD 18 juta.
Aset keuangan Indonesia di Tax Haven (Tax JusEce Network 2010)
setara IDR 5.844 triliun dengan Di tahun 2015
Setara 52,7% PDB Indonesia 2015 Dengan tarif (2%),
dana segar yang dapat masuk ke penerimaan pajak: IDR 40 – 60 Triliun.
2.9% - 4.4% dari target pajak 2016
Potensi Tambahan Wajib Pajak mencabut permohonan restitusi dan kompensasi hilang è Rp 50 T Wajib Pajak melunasi tunggakan pajak è 15 T
Wajib Pajak mencabut sengketa di pengadilan pajak è 20 T
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Potensi Dana Repatriasi (Kiryanto: 2016) v Diharapkan dengan pemberlakuan tax amnesty, danadana milik WNI yang berada di luar negeri tersebut dapat ditarik kembali ke Indonesia sehingga bermanfaat bagi negara. v Dari hasil riset McKinsey untuk mengkalkulasi potensi penerimaan negara dari tax amnesty, diproyeksikan pengampunan pajak mampu menarik pulang (repatriasi) aset yang ada luar negeri sekitar Rp 2.000 triliun. v Dengan asumsi, tarif 3% dari “uang tebusan” tersebut, diyakini kebijakan pengampunan pajak ini mampu menyumbang tambahan penerimaan pajak minimal Rp 60 triliun. v Implementasi kebijakan pengampunan pajak akan menjadi dasar perhitungan (base line) perhitungan pajak untuk tahun 2017 dan seterusnya yang pasti potensi penerimaannya akan jauh lebih besar.
Page 50 Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Beberapa hal krusial yang perlu dicermati… (1):
1 2
Jika kewenangan Presiden diasalkan dari Pasal 14 (2) UUD 1945 (kewenangan memberi amnesE), isElah Pengampunan Pajak sebaiknya diganE dengan AmnesE Pajak. Data dan informasi yang diperoleh otoritas pajak Edak dapat dijadikan sebagai dasar penyidikan dan/ atau penuntutan pidana. •
berpotensi melemahkan penegakan hukum dan upaya pemberantasan korupsi
3 4
•
•
Perlu diatur dalam RUU TA terkait dengan perlindungan dari tuntutan administraEf, tuntutan perdata, dan tuntutan pidana. Perlu dikoordinasikan dengan insEtusi penegak hukum -jika perlu ada MoU mendahului implementasi TA- agar wajib pajak yang ikut TA-pun mendapat jaminan dan penegak hukum memiliki pemahaman yang sama. Cukup dengan klausul kerahasiaan sesuai Pasal 34 UU KUP
Tarif tebusan (1%-2%-3%-4%-6%) sangat rendah dibandingkan tarif PPh yaitu 25% (badan) dan 30% (OP).
Usulan Tarif Tebusan (Non Repatriasi) = 5 – 10% (Repatriasi) = 3-6%
Tarif Tebusan harus disesuaikan agar tidak membuat Indonesia justru merugi. Repatriasi yang ditampung dalam instrument SUN memiliki bunga yang cukup tinggi (sekitar 8-9%). Jika tarif tebusan rendah (1-6%), maka pengeluaran negara akan bertambah untuk membayar bunga tersebut.
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
51
Beberapa hal krusial yang perlu dicermati…(2):
5
InsenEf tambahan lapisan tarif untuk UKM (Omset < Rp 4,8 miliar) dikenai tarif pajak di bawah tarif tebusan terendah untuk memberi insenEf UKM dan memberi keadilan.
6
Rewards bagi WP yang sudah ikut Reinven4ng Policy perlu diatur agar Edak mendistorsi kepatuhan pajak.
7
Belum ada mandat membangun administrasi pasca pengampunan yang menjamin pengawasan dan penegakan hukum di masa mendatang.
8
Pemerintah memiliki opsi untuk menentukan tarif yang lebih bervariasi. misalnya Edak akan diperiksa dalam jangka waktu 3 tahun mendatang. Berpotensi Embulkan preseden buruk bagi upaya penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi.
Program pengampunan Edak ditempatkan dalam konteks pembaruan sistem perpajakan yang menyeluruh karena Edak diikuE revisi UU Perbankan yang memperluas akses fiskus ke data perbankan, implementasi Single Iden4fica4on Number, transformasi kelembagaan, dan koordinasi penegakan hukum perpajakan.
9 Reformasi Moneter (Finansial dan Pasar Modal), melalui penciptaan instrumen derivaEf dan instrumen investasi yang mampu menampung dana yang direpatriasi. Center for Indonesia Taxa0on Analysis
52
Beberapa hal krusial yang perlu dicermati…(3):
10
Pengakuan utang sebagai pengurang harta berpotensi menciptakan moral hazard berupa rekayasa utang baru sebagai pengurang harta.
11
Potensi Moral Hazard lainnya juga dapat terjadi, seperE : • Menunda penyelesaian pemeriksaan dan penyidikan pajak • Mempercepat penyelesaian sengketa pajak • Menciptakan utang baru agar harta bersih mengecil
12
Skema Investasi
PMK 169 (DER)
Surat Berharga Negara Obligasi BUMN, Obligasi Swasta Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Deposito, Investasi Saham
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
53
Beberapa hal krusial yang perlu dicermati…(4):
13
Konsideran lainnya, yaitu adanya Potensial Loss (diperkirakan sebesar 70 Triliun) yang merugikan negara, apabila Proses Pemeriksaan Pajak tahun lalu dihenEkan sebagai bagian dari Fasilitas Pengampunan Pajak.
14 Perlu diatur mengenai ketentuan khusus pasca tax amnesty, terkait kewajiban dilakukannya reformasi pajak. (Amandemen UU KUP, UU PPh dan UU Perbankan). 15
Catatan lembaga penegak hukum, perlu dilakukan sinkronisasi beberapa UU - RUU Pengampunan Pajak berbentrokan dengan UU Perbankan terkait kerahasiaan data & informasi pengajuan pengampunan. - Perlu adanya pemahaman dasar bahwa nanEnya UU Pengampunan Pajak bersifat lex specialis - Perlu adanya pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan wewenang, pemufakatan jahat, atau penyuapan saat UU Pengampunan Pajak diimplementasikan nanEnya - UU Pengampunan pajak diharapkan Edak menghilangkan proses Endak pencucian uang dan terorisme selain kerja sama untuk menghindari penyalahgunaan RUU tsb.
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
54
Keberhasilan Pengampunan Pajak di Indonesia bersifat “condiZonal”: 1. Tax Amnesty sebagai Sarana 2. Visi Comprehensive Tax Reform 3. Pemenuhan Prasyarat 4. Sistem Perpajakan “pasca-amnesty”
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
55
Tantangan Pasca Tax Amnesty Regulasi (Ketentuan)
Revisi UU KUP, Revisi UU Perbankan, ketentuan Daluwarsa Pemeriksaan, kendala Pertukaran Data dan Informasi
Administrasi
Mengumpulkan data dengan Sistem Informasi dan Teknologi Terintegrasi Implementasi Single Iden4fitacion Number (SIN)
Koordinasi antar instansi
OJK & PPATK >> Data dan Informasi Nasabah di Perbankan POLRI & Kejaksaan >> Penegakan Hukum Perpajakan
Kompetensi
Kualitas SDM (Profesionalisme, Akuntabilitas, Kode EEk, dsb)
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
56
1 # Kesiapan perbankan nasional Per Januari 2016 Kredit (Rp Triliun)
DPK (Rp Triliun)
LDR (%)
3,983.0
4,385.0
90.95
Dana Hasil Tax Amnesty ≈ Rp 2,000 Triliun Setelah Tax Amnesty (dengan berbagai skenario) Asumsi Dana Hasil Tax Amnesty yang Masuk ke Perbankan
Kredit (Rp Triliun)
DPK (Rp Triliun)
LDR (%)
100%
3,983.0
6,385.0
62.4
75%
3,983.0
5,885.0
67.7
50%
3,983.0
5,385.0
74.0
36%
5,983.0
5,106.4
78.0
Siapkah perbankan Indonesia menyalurkan kelebihan likuiditas yang ada?
Page 57 Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Catatan : Sesuai beleid BI, rasio LDR ditetapkan 78-92%
2 # Kesiapan perbankan nasional Periode
Kredit (Rp Triliun)
DPK (Rp Triliun)
LDR (%)
Des 2015
4,057.9
4,413.1
92.1
Des 2016 F *)
4,544.8
4,986.8
91.1
Dana Hasil Tax Amnesty ≈ Rp 2,000 Triliun Setelah Tax Amnesty Asumsi Dana Hasil Tax Amnesty yang Masuk ke Perbankan
Kredit (Rp Triliun)
DPK (Rp Triliun)
LDR (%)
100% (Rp2,000 T)
4,544.8
6,986.8
65.0
75% (Rp1,500 T)
4,544.8
6,489.8
70.1
50% (Rp1,000 T)
4,544.8
5,986.8
74.0
42% (Rp840 T)
4,544.8
5,706.8
78.0
Siapkah Bank menyalurkan kelebihan likuiditas yang ada?
Catatan : § Sesuai beleid BI, rasio LDR ditetapkan 78%-92%, § Pertumbuhan kredit 2016 diperkirakan sekitar 12-14% dan DPK sebesar 13-15%
Page 58 Center for Indonesia Taxa0on Analysis
3 # Kesiapan pasar modal domestik è Secara rerata, potensi penyerapan dana tax amnesty melalui jalur pasar modal domestik hanya berkisar Rp110.5 triliun per tahun. è Perlu pendalaman pasar keuangan yang lebih luas, atraktif dan berkelanjutan melalui variasi produk dan perluasan basis investor lokal baik institusional maupun perorangan/individual. Penyerapan Dana
2013
2014
2015
Rata-Rata
Obligasi Swasta
55.3
47.8
60.0
54.4
Sukuk
2.2
0.9
3.3
2.1
IPO Saham
16.7
8.3
11.3
12.1
Rights Issue
40.8
39.4
45.5
41.9
Total
115.0
96.4
120.1
110.5
melalui Pasar Modal (Rp Triliun)
Sumber : Statistik Pasar Modal, OJK
Page 59 Center for Indonesia Taxa0on Analysis
2013-2015
Tax Amnesty Concern (Taxpayer vs Gov)
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
60
Strategi Pemungutan Perpajakan Kepatuhan Pajak?
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
61
Membangun Kepatuhan Pajak Slippery Slope Framework (Kircher:2007)
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Penerimaan Pajak adalah Outcome dari Sistem Kepatuhan (output) Penerimaan Pajak yang Op0mal Kepatuhan Pajak (Tax Compliance)
Birokrasi yang baik Aparat yang profesional dan berintegritas Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Modal Sosial
Kesadaran Pembayar Pajak (Taxpayer Awareness)
Model Kepatuhan dan Strategi Peningkatan Kepatuhan
Sumber: OECD, “Compliance Risk Management: Managing and Improving Tax Compliance,” (Paris: OECD, 2004). Dikutip dari Darussalam, 2016 Center for Indonesia Taxa0on Analysis
64
“Apabila WP telah masuk kelompok yang patuh tetapi diberi perlakuan seperti WP yang tidak patuh, maka WP patuh akan menjadi frustrasi.” Roman Seer, dikutip dari Darussalam: 2016
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
65
Ra.ng kepatuhan pajak dapat digunakan untuk mendorong kepatuhan sukarela wajib pajak Beberapa pelayanan publik atau transaksi asset/keuangan hanya akan diberikan kepada masyarakat yang taat pajak SerEfikat Tanah/ Bangunan; IMB
Cek Kepatuha n Tidak Patuh
Patuh
Tidak Patuh Patuh
Pelayanan Publik Lainnya
Tidak Patuh
Patuh
Sumber: Direktorat Jenderal Pajak
Center for Indonesia Taxa0on Analysis
Pelayanan Paspor
Wajib Pajak
Tidak Patuh
Patuh
Tidak Patuh
Ijin Usaha
Tidak Patuh
Cek Kepatuhan Patuh Ijin Expor/ Impor
Patuh
Kontrak Pemerintah
T E R I M A K A S I H
Center for Indonesia Taxa0on Analysis Wisma Korindo 5th Floor Jalan MT. Haryono Kav. 62, Pancoran, Jakarta Selatan Center for Indonesia Taxa0on Analysis
67