APIK Maluku
1
Mengapa Isu Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sangat Penting untuk Kita?
2
Latar belakang • Sebagian besar jumlah bencana yang terkait iklim dalam 7 tahun pertama abad 21 mencapai 2 kali lipat dibandingkan dengan 19871997 (Centre for Research on the Epidemiology of Disaster). • Di negara berkembang, terjadi 95% kematian yang diakibatkan bencana alam dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. • Kerugian ekonomi lebih dirasakan kepada negara berpendapatan rendah (dekade yang lalu, kerugian mencapai US$100 miliar per tahun) (Global Reinsurance Company Munich Re)
Adaptasi PI dan Pengurangan Risiko Bencana Kejadian bencana di Indonesia 1990-2016 (BNPB) Sekitar 75% bencana alam di Indonesia (1990 – 2016) merupakan bencana yang terkait dengan iklim (sebanyak 31% bencana berupa banjir, disusul badai 20%, 16,5% longsor dan 8% kekeringan).
4
http://dibi.bnpb.go.id/
Integrasi API+PRB dalam Pembangunan •
Adaptasi perubahan iklim (API) dan pengurangan risiko bencana (PRB) harus menjadi komponen utuh dari perencanaan dan pelaksanaan, khususnya untuk meningkatkan dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
•
Salah satu pengikat utama dari kedua isu ini adalah bahwa faktor variabilitas iklim dan risiko perubahan iklim harus menjadi pertimbangan dalam penilaian dan perencanaan proyek.
Apa yang akan APIK lakukan?
6
Ringkasan Program •
5 Tahun dan didanai USAID (Nov 2015 – Nov 2020)
•
3 propinsi: Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku
•
3 tipe kawasan (landscape): Daerah Aliran Sungai (DAS), Pesisir, dan Pulau Kecil
7
Lima Kegiatan 1. Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana ke dalam kebijakan dan koordinasi di tingkat nasional, 2. Peningkatan ketangguhan pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana alam yang disebabkan cuaca ekstrim, 3. Penguatan pelayanan informasi iklim dan cuaca, 4. Peningkatan kesadaran dan pengembangan kapasitas bagi pihak swasta, dan 5. Koordinasi dan dokumentasi program. 8
Mitra utama (K/L): • • • • •
BAPPENAS KLHK BNPB KKP BMKG
• BPS • BIG • Kemendagri
11
Ketangguhan Berbasis Lokasi •
Ketangguhan Institusional –
•
Ketangguhan Sosio-Ekonomi –
•
API PRB menjadi bagian dari business models dalam berbagai sektor ekonomi untuk mendukung pertumbuhan green economic dan penghidupan (livelihoods)
Ketangguhan Landscape –
•
Memperkuat institusi pemerintahan dan hubungan nasionaldaerah dengan kementerian di tingkat nasional serta pemerintah daerah dalam mengarus utamakan API dan PRB ke dalam perencanaan dan penganggaran.
Kerentanan di sebuah lokasi berhubungan dengan karakteristik ekologi, hidrologi, dan meteorologi di sekitarnya. Jasa-jasa ekosistem memainkan peran penting sebagai pelindung bagi seluruh masyarakat baik di perkotaan, perdesaan, maupun pulau-pulau kecil dari ancaman perubahan cuaca dan cuaca ekstrim.
Layanan Informasi Iklim –
Peningkatan kualitas informasi untuk mendukung pengambilan keputusan secara akurat untuk berbagai kebutuhan. Layanan informasi iklim dimaksudkan bagi masyarakat, sektor bisnis, dan berbagai lembaga untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang wilayahnya dan bagaimana membangun strategi yang paling cocok untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.
12
Pemilihan Wilayah Kerja 4 lensa: • Bentang alam/kawasan (Landscape) • Bencana dan Iklim (rapid & slow onset) • Sosio-Ekonomi • Institusional 14
Pelibatan Pemangku Kepentingan • Konteks lokal dan pengetahuan pemerintah tentang API PRB, • Penyesuaian dengan prioritas agenda dan anggaran pemerintah untuk API PRB, • Inisiatif/upaya donor lain yang sedang berjalan, • Minat/kebutuhan terhadap dukungan APIK, • Komitmen untuk mendukung tim kerja lintas sektor di tingkat kota/kabupaten • Komitmen untuk mendukung tim kerja di tingkat landscape 15
16
MALUKU • •
•
• •
•
Fokus pada bentang alam (landscape) pulau Perubahan iklim memperburuk ketahanan penghidupan (livelihood) dan menyebabkan perpindahan tenaga kerja-dari nelayan menjadi petani (dan bisa sebaliknya) dan dari desa ke perkotaan Dengan mempertimbangkan bahaya-bahaya dan perubahan iklim, risikorisiko utama di masa mendatang adalah: longsor, banjir, dan kenaikan muka air laut. Juga, tren pemanasan/kenaikan suhu dan meningkatnya cuaca ekstrim akan berdampak negatif terhadap produksi pertanian dan perikanan yang merupakan dua komponen ekonomi utama Maluku. Kenaikan muka air laut dan erosi pesisir dapat terlihat di banyak tempat dan mengancam banyak pulau-pulau kecil. Bentang alam yang curam dan terbukanya hutan seperti di Kota Ambon meningkatkan risiko banjir bandang dan mengurangi cadangan air pada saat musim kemarau Sebagai informasi baikMaluku Tengah maupunAmbon merupakanprioritasrencanakerjaPRB BNPB 5 tahunkedepan(2015-2019)
17
Banjir Bandang di Ambon Tahun 2013
23
Erosi Pesisir di Desa Rohomoni, Haruku, Maret 2016 24
Kegiatan-kegiatan APIK • Kajian Kerentanan (Vulnerability Assessment-VA) • Pengembangan Strategi Tangguh Iklim • Penguatan/pengembangan kelompok kerja perubahan iklim di tingkat wilayah administrasi dan landscape • Penyadartahuan/pelatihan/peningkatan kapasitas • Peningkatan kualitas dan akses terhadap sistem informasi iklim dan cuaca • Kegiatan rintisan (pilot project); berdasarkan VA • Kemitraan dengan pihak swasta untuk membangun 26 ketangguhan
Terima Kasih
Adaptasi Perubahan Iklim dan Ketangguhan Project World Trade Center, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920 Indonesia 29