10/25/2009
Adaptasi Perubahan Iklim
Ari Muhamad Koordinator Adaptasi Perubahan iklim Program Iklim dan Energi WWF Indonesia
Latar Belakang •
• •
•
Meningkatnya bukti-bukti ilmiah akan adanya pengaruh aktifitas manusia dan meningkatnya kepedulian masyarakat internasional akan isu lingkungan global. Konferensi internasional pertama yang membahas ancaman perubahan iklim, World Climate Conference, diadakan pada 1979. Pada tahun 1988, UNEP dan WMO mendirikan sebuah panel ilmiah (IPCC) yang bertujuan memberikan informasi ilmiah kepada pembuat kebijakan. Tahun 1990, hasil penelitian yang pertama (1st Assessment Report) IPCC menyebutkan climate change sebagai ancaman kehidupan umat manusia.
1
10/25/2009
•
•
•
Negara-negara berkembang di Asia umumnya dan Asia Tenggara khususnya memiliki kerentanan yang sangat tinggi terhadap perubahan iklim. (3rd report, 2001). Laporan Working Group 1 (Scientific & Technology) memperkirakan di akhir abad 21, suhu bumi akan naik sebesar 1,8° – 4° C, sedangkan permukaan air laut akan naik setinggi 28 – 43 cm, jika tidak ada upaya serius menurunkan konsentrasi GRK (4th report, 2007). Kerugian global akibat perubahan iklim akan mencapai US$ 4,3 triliun. Kalaupun negara-negara maju memiliki komitmen dan itikad baik untuk memberikan pendanaan kepada negara-negara berkembang dan miskin tadi dalam rangka kegiatan adaptasinya, hanya akan terkumpul US$ 500 miliar (WB, 2007).
• Perubahan Iklim dapat menyebabkan kematian dan penyakit melalui berbagai bencana iklim, seperti banjir, kekeringan dan temperature yang cukup panas. • Banyak penyakit yang sangat sensitive dengan perubahan temperature dan musim hujan, seperti malaria dan demam berdarah (sebagai ancaman utama sebagaimana malnutrisi dan diare). • Perubahan Iklim telah berkontribusi terhadap penyebaran penyakit secara global dan ini berpotensi naik dimasa yang akan datang (IPCC, 2007).
2
10/25/2009
Upaya Masyarakat Internasional
Tingkat Global
• UNFCCC • IPCC • GEF
3
10/25/2009
UNFCCC • Menilai dampak dan biaya yang ditimbulkan oleh perubahan iklim • Mengembangkan metodologi untuk menilai kerentanan dan membangun kapasitas. Tujuan : Mencapai ekosistem yang mampu secara alamiah beradaptasi terhadap perubahan iklim, dan menjamin produksi pangan serta mampu mengembangkan ketahanan ekonomi yang berkelanjutan.
IPCC • Mempersiapkan laporan penilaian untuk membantu konvensi, cth: TAR, pedoman metodologi • Mengeluarkan laporan dan bahan/materi yang bersifat tehnis terkait dengan kebutuhan proses pengambilan keputusan di UNFCCC, cth: good practice guidance
4
10/25/2009
GEF • Membantu negara-negara berkembang dalam penyediaan kebutuhan sumber pendanaan untuk mengimplementasikan aktivitas guna mencapai tujuan dari konvensi ini
Hubungan Kelembagaan di tingkat Nasional dan Internasional •
•
Adanya kewajiban Nasional untuk memenuhi komitmen Konvensi, termasuk keputusan CoP . Proses negosiasi dapat dipengaruhi oleh kondisi Nasional melalui penambahan elemen/isu baru terhadap agenda negosiasi.
National
Internasional
5
10/25/2009
Adaptation dalam UNFCCC dan Protokol Kyoto UNFCCC
Art. (4.1) Requires all parties to undertake action, relating; 1) adaptation, 2) facilitate adequate adaptation, 3) cooperate in preparing for adaptation Art. (4.4) (4.8) (4.9) Request developed country parties to assist developing country parties that are particularly vulnerable to the adverse effect of climate change in meeting the cost of adaptation
Kyoto Protocol
Art. (10) Where parties requested to formulate and to implement measures to facilitate adequate adaptation
Sumber Pendanaan untuk Perubahan Iklim di tingkat Global • Berdasarkan Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC) : Harus berasal dari komitmen/kewajiban Negara2 Industri Maju (Annex 1) untuk : - Special Climate Change Fund (SCCF)
- Least Developed Countries Fund (LDCF) - Dana2 lain yg dikelola Global Environment Facility (GEF)
• Berdasarkan Protokol Kyoto : - Joint Implementation (JI) - Emission Trading (ET) Carbon Market - Clean Development Mechanism (CDM)
Adaptation Fund (AF)
6
10/25/2009
Highlight •
Consider the synergy between and the multiple benefits of adaptation
and mitigation measures, including those within which options concerning reducing emissions from deforestation and forest degradation in developing countries (REDD) are particularly relevant. • National adaptation planning procedures should build on existing processes and methodologies where available and appropriate, such as national communication, national adaptation plans of action, and technology need assessment. • Coordinate adaptation and disaster risk reduction and integrate these into development and poverty reduction plans • Build resilience to climate variability and change into economic development activities and institutions;
highlight • Operational planning of adaptation, including for detailed • •
•
•
project design, costing of adaptation, implementation of adaptation actions and increasing adaptive capacity. Engage in enhance education and training programmes, research and public awareness-raising; including public and stakeholder education and continued outreach. Support the supply and availability of adaptation technologies, climate information (including through research and systematic observation), tools, methods and models, particularly in the most vulnerable countries; How economic diversification can be integrated into sustainable development plans, especially those that promote sustainable economic growth and eradication of poverty; Implementation of adaptation actions as a means of building resilience to the impacts of climate change.
7
10/25/2009
G-77 + China: called for equal treatment of adaptation and mitigation, scaling up of funding, adequate and predictable financial resources AOSIS: supported of mechanism for facilitating and coordinating developing country to access funding UMBRELLA GROUP: notes areas of convergence, stressing, inter alia the importance of adaptation for all parties and aggressive mitigation to avoid increasing the adaptation burden. Adaptation should be based on sound science, use traditional knowledge, respond to local needs and include a range of stakeholder, including woman
• EU stressed that the best adaptation strategy was a workable
mitigation regime. They emphasized integrating adaptation into sustainable development processes and identified the need to strengthen the information knowledge base for decision making. • Indonesia supported an ecosystem based approach and community based activities and said the dynamic relationships between oceans and climate change should be reflected in the outcome
8
10/25/2009
Beberapa isu terkait Perkembangan Negosiasi • Perbedaan posisi yang semakin tajam dalam kelompok G-77 dan China. • Semakin terlihat adanya crosscutting issues • Transfer Teknologi : Perlu dibuat posisi dan statement Indonesia terkait trade related dan intellectual property right. • Isu kelautan dan perubahan iklim
Pengarus-utamaan Perubahan Iklim
Penilaian Kebutuhan Adaptasi
Penilaian Kebutuhan Mitigasi
Penilaian Kebutuhan Pendanaan
Penilaian Kebutuhan Teknologi
sumber : Ari Muhammad, WWF
9
10/25/2009
Lingkungan dan Perubahan Iklim
Perubahan iklim bukan hanya masalah lingkungan Kenaikan tekanan akibat perubahan iklim
Tekanan dlm proses pembangunan berkelanjutan
Tekanan akibat perubahan demografi, dan pengurangan sumberdaya 2007
2050
2100
Waktu
Cifor
10
10/25/2009
Konsep pendekatan Rencana Adaptasi 1. Kerentanan = Potensi dampak – Adaptasi –
Kerentanan terhadap perubahan iklim berkurang apabila langkah adaptasi dilakukan. Potensi dampak bergantung Eksposure dan Sensitivitas
2. Dikaitkan dengan Sasaran RPJPN 3. Kerangka waktu jangka pendek dan jangka panjang – –
Jangka pendek (sekarang sudah dirasakan): variabilitas iklim, iklim ekstrim bencana akibat perilaku iklim Jangka panjang (prediksi model): kecenderungan perubahan ratarata iklim dan variabilitas iklim degradasi sumberdaya alam
4. “No-Regret Action / Investment” –
Rencana aksi adaptasi perubahan iklim yg juga memberikan manfaat untuk pembangunan berkelanjutan meskipun perubahan iklim tidak seburuk prediksi (mengatasi uncertainty model)
Kerentanan dan Adaptation Perubahan iklim • Kerentanan (vulnerability) didefinisikan sebagai kemampuan suatu system (termasuk ekosistem, social ekonomi, dan kelembagaan) untuk mengatasi dampak perubahan iklim. • Kapasitas adaptasi (adaptive capacity ) adalah kemampuan suatu system (termasuk ekosistem, social ekonomi, dan kelembagaan) untuk menyesuaikan dengan dampak perubahan iklim, mengurangi kerusakan, memanfaatkan kesempatan, dan mengatasi konsekuensinya.
11
10/25/2009
Tingkatan Adaptasi (Nasional dan Daerah) Dampak perubahan iklim adalah spesifik lokal – Adaptasi pada tingkat pemerintah pusat bertujuan mengamankan tujuan pembangunan nasional Pemerintah pusat melakukan kajian kerentanan nasional, mengambil kebijakan di tingkat nasional, memberikan arahan adaptasi kepada pemerintah daerah, dan melakukan negosiasi terkait di tingkat internasional
– Pemerintah daerah melakukan kajian kerentanan daerah, melakukan adaptasi disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi daerah
Pengarus-utamaan Adaptation “memasukkan pertimbanganpertimbangan risiko dan dampak perubahan iklim ke dalam kerangka strategis jangka menengah dan strukturstruktur kelembagaan, ke dalam kebijakan dan strategi negara dan sektoral (serta ke dalam perancangan proyek)”
12
10/25/2009
adaptation- and vulnerability-based approaches, integrated assessment, and risk management 1. Assessing current vulnerabilities and experience in adaptation,
2. stakeholder involvement in dealing with extreme events, capacity-building needs for future vulnerability and adaptation assessments,
3. potential adaptation measures, 4. prioritisation and costing of adaptation measures, 5. interrelationships between vulnerability and adaptation assessments,
6. national development priorities and actions to integrate adaptation options into existing or future sustainable development plans.
(SBI, 2001; COP, 2005):
Kapasitas Adaptasi Nasional Adalah kemampuan pemerintah dalam memobilisasi seluruh sumberdaya yang dimiliki – Sumberdaya modal sendiri (anggaran pembangunan & sumberdaya manusia) – Pengembangan kelembagaan, kebijakan dan peraturan – Penambahan modal dari luar / investasi asing
Source : Working Group Adaptasi
13
10/25/2009
Perubahan Iklim dan Pembangunan yang Berkelanjutan 1.Bagaimana pola Pembangunan yang dilaksanakan ? 2.Bagaimana kemampuan adaptasi (respon) untuk mengatasi perubahan iklim? 3.Strategi pembangunan seperti apa yang dapat mengurangi tingkat kerentanan perubahan iklim?
Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan
14
10/25/2009
Hubungan Antara Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan
SD dapat menurunkan kerentanan Akibat perubahan iklim melalui upaya adaptasi, peningkatan kapasitas adaptasi dan ketahanan
Perubahan iklim dapat memperlambat Pencapaian pembangunan berkelanjutan (pencapaian tujuan pembangunan) baik langsung maupun tidak langsung
Untuk mendorong berkelanjutan, maka pembangunan harus secara tegas memasukkan persoalan adaptasi serta mendorong kemampuan adaptasinya. Sumber: Ari Muhamad, WWF
“No-Regret Action / Investment” – Rencana aksi adaptasi perubahan iklim yg juga memberikan manfaat untuk pembangunan berkelanjutan meskipun perubahan iklim tidak seburuk prediksi (mengatasi uncertainty model)
15
10/25/2009
Pengarus-utamaan Perubahan Iklim “memasukkan pertimbanganpertimbangan risiko dan dampak perubahan iklim ke dalam kerangka strategis jangka menengah dan strukturstruktur kelembagaan, ke dalam kebijakan dan strategi negara dan sektoral (serta ke dalam perancangan proyek)”
Rancangan Kebijakan Adaptasi
Strategies Adaptasi Nasional yang komprehensif (Memperkuat Kapasitas Adaptasi)
Mendorong secara aktif kegiatan adaptasi di wilayah rentan ancaman & dampak PI
Assessment terhadap resiko perubahan iklim
Sumber : Ari Muhammad, WWF
16
10/25/2009
Kesiapan Sektor dalam Merespon Dampak Perubahan Iklim
Bahaya&Kerentanan: 1.Iklim dan analisis insiden 2.Studi kerentanan thd penyakit
Peringatan dini : 1.Vector Borne 2.Water Borne 3.Air Borne 4.Peny tidak menular 5.Bencana&Kecelakaan
ROADMAP KESEHATAN 2010-2014
Kesiapsiagaan bencana : 1.Banjir,kebakaran 2.Lingkungan fisik,biologi,sosial • Penguatan surveilans penyakit • Emergensi kesehatan • Air minum yg memenuhi syarat kes • Manaj vektor terpadu
Investigasi wabah: 1.Investigasi umum 2.Investigasi khusus 3.Investigasi lingkungan
Kesiapsiagaan pandemi: 1.Evaluasi Sumber Daya Kes 2.Organisasi dan Koordinasi 3.Penyusunan kebijakan
Komitmen politik : Advokasi
Peningkatan keterlibatan masy: 1.Bahan, modul KIE 2.Kampanye&promosi kesehatan 3.Pemberdayaan masy
Non-Penyakit 1. Studi perubahan ling 2. Studi perubahan perilaku Studi genetis: 1. Kerentanan manusia scr gen 2. Virulensi agen peny/parasit, mikroba/virus
Manaj&Studi kasus: 1. Studi kasus 2. Manaj kasus 3. Peningkatan surveilans
Pilot Project : 1. Uji adaptasi 2. Koordinasi lintas program dan lintas sektor 3. Pemberdayaan masy
Pengembangan strategi adaptasi kesehatan: 1. Workshop & Seminar 2. Formulasi adaptasi 3. Sosialisasi & advokasi 4. Pemilihan calon vaksin
Tujuan: 1. Adaptasi kes dlm mencegah & mengontrol peny 2. Sistem peringatan dini 3. Peningkatan kemampuan masy
1. Peningkatan SDM Kes Ling 2. Kebijakan Kes Masy, Kota Sehat, Industri Sehat, Rumah Sehat 3. Organisasi/Instit usi
17