Dari Redaksi
Target KSEI 2010 Sejumlah target ditetapkan KSEI untuk dijalankan sepanjang 2010. Salah satunya melalui penerapan Single Investor Identity dan peningkatan keterbukaan nasabah. Target tersebut merupakan bagian dari Project Management Office - Strategic Management Office yang men jadi proyek pengembangan infrastruktur di Pasar Modal Indonesia. Edisi pertama di Tahun Macan ini kami isi pula dengan artikel seputar Fasilitas Akses KSEI, nama baru dari Fasilitas Investor Area yang diluncurkan tahun lalu. Tak ketinggalan informasi produk baru KSEI dan praktek coaching dan counseling. Kami berharap Fokuss bisa menyajikan beragam informasi yang menarik dan dibutuhkan para pembaca di tahun ini. Dan semoga tahun baru memberi semangat baru dan harapan yang lebih baik.
Selamat membaca!
Redaksi Website KSEI ������������� www.ksei.co.id �������������� Toll Free ��������������� 0800 -1- 865734 ����������������� Call Center KSEI ������������������ 021 - 515 2855
Mendukung Proyek Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia
KSEI membuka tahun 2010 dengan menjalankan serangkaian proyek pengembangan infrastruktur di pasar modal Indonesia. Salah satunya melalui penerapan Single Investor Identity dan peningkatan keterbukaan informasi bagi investor.
A
khir tahun lalu, Bapepam-LK serta seluruh Self Regulatory Organization (SRO) yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan KSEI mencanangkan proyek pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia sebagai agenda utama
daftar isi Target KSEI 2010
1
Mendukung Proyek Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia
3
Yang Baru dari KSEI
5
Fasilitas AKSes KSEI
6 8
‘Coaching and Counseling ‘
Akses Perlindungan & Transparansi
aktivitas & Statistik
tahun 2010 - 2011. Bapepam-LK dan SRO telah membentuk suatu tim pengembangan yang terdiri dari Project Management Office - Stra tegic Management Office (PMO - SMO) yang akan berkoordinasi dan melakukan kon solidasi agar program pengembangan infra struktur pasar modal Indonesia menuju im-
01 Edisi
Tahun 2010
������������� ����������
Edisi 01, 2010
plementasi sistem perdagangan Efek yang terintegrasi (Straight Through Processing) dapat berjalan lancar. Ada 3 (tiga) kegiatan besar yang akan menjadi agenda utama dari proyek tersebut. Pertama, Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor ID) dan peningkatan keterbukaan informasi investor. Kedua, pengembangan Straight Through Processing (STP) dan manajemen risiko. Ketiga, pengembangan data dan informasi warehouse. Ketiga proyek ini merupakan satu kesatuan yang saling berkesinambungan. Di KSEI, rencana kerja tahun 2010 ini akan mengacu pada proyek pengembangan infrastruktur pasar modal tersebut. Adapun proyek yang terkait dengan KSEI secara langsung adalah Single Investor ID yang merupakan kelanjutan pengembangan proyek yang telah diimplementasikan pada tanggal 18 Juni 2009, yaitu Fasilitas AKSes KSEI (sebelumnya bernama Fasilitas Investor Area).
Fokuss
Single Investor ID Program pengembangan produk KSEI di tahun 2010 banyak ditujukan untuk merespons kebutuhan pemakai jasa dalam melakukan transaksi di pasar modal. Terkait dengan proyek pengembangan pasar modal PMO - SMO tersebut, KSEI akan menitikberatkan pada penyediaan layanan baru jasa kustodian sentral, yang meliputi 3 (tiga) hal yaitu: pertama, pengembangan Single Investor ID dan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) KSEI, kedua, implementasi STP Real Time Back Office Interface,
“Fasilitas AKSes KSEI pada bulan Juni 2009 lalu merupakan langkah awal implementasi Single Investor ID.”
dan ketiga, pengembangan layanan jasa kustodian sentral. Pengembangan basis data investor dengan penerapan Single Investor ID merupakan landasan utama untuk pengem bangan infrastrutur pasar modal lainnya yaitu STP dan data warehouse. Penerapan Single Investor ID juga diarahkan untuk dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi dimana nantinya investor dapat dengan mudah memonitor catatan kepemilikan Efeknya dan juga mu tasi serta data instruksi yang terkait mulai dari data transaksi di BEI, data perhitungan hak dan kewajiban penyelesaian transaksi dari KPEI hingga data instruksi settlement di KSEI. Cakupan basis data investor Pasar Modal dan penerapan Single Investor ID ini nantinya tidak hanya meliputi data investor Efek yang tercatat dalam sistem penitip an kolektif KSEI, tapi diarahkan juga untuk data investor pemilik saham dalam bentuk warkat yang dikelola oleh Emiten/BAE dan data investor pemegang unit penyertaan reksadana. Peluncuran Fasilitas AKSes KSEI pada bulan Juni 2009 lalu merupakan langkah awal implementasi Single Investor ID. Fasi litas yang sebelumnya bernama Fasilitas Investor Area ini merupakan salah satu bentuk komitmen KSEI untuk memberikan perlindungan dan transparansi informasi bagi investor sebagai nasabah Pemegang Rekening KSEI. Untuk mengoptimalkan fungsi layanan Fasilitas AKSes KSEI sebagai sarana informasi terkait investasi di pasar modal Indonesia, maka pada website AKSes akan ditambahkan berbagai informasi bagi investor seperti informasi Corporate Action, realtime market info dan informasi terkait pemakai jasa KSEI. Sejalan dengan pengembangan Sing le Investor ID, terkait dana investor yang dikelola oleh Pemegang Rekening KSEI di Bank, KSEI dan Bank Pembayaran akan mengembangkan sistem monitoring catat an dan administrasi dana investor di bank. Informasi rekening dana di bank tersebut nantinya dapat dihubungkan dengan data Single Investor ID yang dikelola oleh KSEI sehingga investor dimungkinkan untuk melakukan monitoring asset berupa dana dan Efek secara terkonsolidasi melalui Fasilitas AKSes KSEI.
Selain rencana Single Investor ID tersebut, implementasi STP Real Time Back Office Interface juga menjadi titik perhatian KSEI. Implementasi STP Real Time Back Office Interface ini merupakan pengembang an C-BEST yang akan menghubungkan sistem utama KSEI dengan sistem back office Pemegang Rekening secara real time. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional Pemegang Rekening. Fasilitas tersebut selain akan mendukung dalam penggunaan format standar internasional, seperti: SWIFT (The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication), XML Message dan sebagainya, juga diharapkan dapat menggantikan aktivitas semi manual yang digunakan saat ini melalui proses upload dan download file yang telah dilakukan oleh Pemegang Rekening KSEI. Pengembangan layanan jasa kustodian sentral lainnya yang akan dilakukan di tahun 2010 ini, antara lain: revitalisasi Post Trade Processing (PTP), yaitu mengaktifkan kembali layanan PTP sesuai minat bebera pa Pemegang Rekening dan Manajer Investasi. Pengembangan lainnya adalah koneksi SWIFT untuk Pemegang Rekening dimana akan dilakukan perluasan Message Transfer untuk menerima instruksi penye lesaian dan pengembangan KSEI sebagai sentral antara investor institusi (terutama foreign) yang sudah menjadi anggota SWIFT dengan Pemegang Rekening yang tidak dimungkinkan untuk menjadi anggota SWIFT secara langsung. Pengembangan Produk Pengembangan produk alternatif investasi dilakukan melalui kajian serta persiapan bisnis dan teknis yang baik, dengan koordinasi antara SRO serta merujuk pada ketentuan yang berlaku. Beberapa layanan penyimpanan dan penyelesaian instrumen baru akan disediakan di KSEI, seperti Ser tifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI), Real estate Investment Trust (REIT) dan Derivative Warrant. Pengembangan produk berjalan se iring dengan usaha perbaikan KSEI untuk meningkatkan kualitas layanan dan efektivitas penggunaan C-BEST. Perbaikan sistem Teknologi Informasi ini meliputi peningkatan kualitas dan kapasitas sistem C-BEST serta penambahan modul C-BEST
Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penasihat: Direksi KSEI • Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Regina Natalia, Annisa Indri Hapsari • Penanggung Jawab: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI • Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 • Sirkulasi: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI
Harapan KSEI Terkait dengan implementasi Fasilitas AKSes KSEI, maka diharapkan kerja sama dan dukungan penuh dari Perusahaan Efek dan Bank Kustodian selaku Pemegang Rekening KSEI untuk menyampaikan informasi atas keberadaan Fasilitas AKSes KSEI tersebut dapat lebih ditingkatkan. Tujuannya tidak lain untuk melindungi para investor yang menjadi nasabahnya, selain tentunya menciptakan transparansi informasi di pasar modal Indonesia. Selain itu, diharapkan Pemegang Rekening juga dapat menggunakan layanan jasa KSEI secara optimal, terutama atas layanan jasa baru yang disediakan yang bertujuan untuk menciptakan efisiensi atas penye lesaian transaksi Efek di pasar modal In donesia. Pada akhirnya, menyambut rencana implementasi pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia, KSEI dan SRO lainnya berharap dukungan serta kerja sama Pemegang Rekening sebagai bagian dari pelaku pasar modal Indonesia untuk secara bersama mempersiapkan diri memenuhi tuntutan serta perkembangan pasar modal Indonesia menuju STP. l
Yang Baru dari KSEI
S
elama lebih dari satu dasawarsa kehadirannya, KSEI telah menunjukkan kemampuannya menjalankan peran sebagai pendukung kegiatan pasar modal Indonesia. Seluruh kegiatan KSEI dioperasikan melalui sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan berteknologi tinggi yaitu C-BEST. Kehadiran C-BEST mengawali dimulainya era perdagangan tanpa warkat sejak tahun 2000. Selain terbukti andal karena mampu berinteraksi dengan berbagai sistem yang dimiliki pelaku pasar, C-BEST mampu mengikuti perkembangan pasar modal yang dinamis hingga saat ini. Berbagai inovasi telah dilakukan KSEI dari waktu ke waktu untuk meraih pencapai an sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) yang berdaya saing global. Bapepam-LK melalui surat No. S-1044/ BL/2009 tanggal 4 Desember 2009 memberikan Persetujuan atas Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral KSEI, yang kemudian peraturan tersebut diberlakukan melalui Keputusan Direksi KSEI No. KEP-016/DIR/KSEI/1209 tanggal 9 Desember 2009. Melalui peraturan tersebut, KSEI
telah memperoleh persetujuan untuk menyediakan layanan jasa, yaitu: Repurchase Agreement dan Blocking Balance, serta penyempurnaan beberapa ketentuan untuk disesuaikan dengan kegiatan operasional KSEI, yaitu pengaturan mengenai penggunaan instruksi Delivery Free of Payment (DFOP), pemeliharaan Sub Rekening Efek Tidak Aktif (dormant account), serta Sub Rekening Efek jaminan dan Sub Rekening Efek pinjam meminjam.
“Bapepam-LK melalui surat No. S-1044/BL/2009 tanggal 4 Desember 2009 memberikan Persetujuan atas Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral KSEI.”
Edisi 01, 2010
Mulai 2010, KSEI menambah dan menyempurnakan layanan jasanya untuk menyesuaikan dengan kegiatan operasional, sekaligus meningkatkan efisiensi atas penyelesaian transaksi Efek yang dilakukan Pemegang Rekening.
Fokuss
yang akan mempermudah dan memberikan rasa nyaman bagi pemakai jasa KSEI dalam bertransaksi. Kenyamanan pemakai jasa KSEI dalam bertransaksi akan diukur KSEI melalui kegiatan Customer Survey yang akan terus diadakan pada tahun ini. Sebagai lembaga non profit oriented yang bertanggungjawab pada pengembangan pasar modal Indonesia, KSEI akan meningkatkan penyelenggaraan kegiatan sosialisasi dan edukasi, termasuk yang melibatkan pihak luar. Selain dengan Ba pepam-LK dan SRO, KSEI akan melanjutkan kerja sama dengan pihak ketiga, seper ti Perusahaan Efek, asosiasi pasar modal, universitas, media massa dan lembaga keuangan lainnya selama tahun 2010. Ker ja sama tersebut dapat berbentuk penye lenggaraan kegiatan seminar, workshop, roadshow pasar modal atau pameran di beberapa daerah. Untuk tahun ini, KSEI akan fokus pada rangkaian kegiatan sosialisasi Fasilitas AK Ses KSEI kepada masyarakat, khususnya investor, melalui rangkaian kegiatan sosiali sasi yang terencana, berkesinambungan dan terpadu dengan dukungan strategi komunikasi yang efektif dan tepat sasaran. Melalui sosialisasi ini, diharapkan adanya peningkatan kesadaran investor mengenai pentingnya memonitor portofolio investasi miliknya yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pengguna Fasilitas AKSes KSEI.
Layanan jasa serta ketentuan baru tersebut kini telah siap diimplementasikan, namun demikian peran serta dari pemakai jasa KSEI sangat diperlukan untuk pemberlakuannya. Kini, sejak 1 Januari 2010, telah diberlakukan ketentuan Pemeliharaan dormant account, pembe kuan atau pemblokiran Efek tertentu dalam Rekening Efek (blocking balance). Kemudian mulai 1 Februari 2010, ketentuan pembukaan Sub Rekening Efek pinjam meminjam dan Sub Rekening Efek Jaminan juga telah diberlakukan. Untuk layanan jasa Repurchase Agreement dan penggunaan instruksi DFOP akan diimplementasikan mulai 1 Juni 2010. Layanan jasa baru yang disediakan KSEI sebagai berikut:
Edisi 01, 2010
[1] Blocking Balance Penyediaan fasilitas ini memungkinan Pemegang Rekening melakukan pembeku an atau pemblokiran Efek tertentu di Sub Rekening Efeknya. Tujuan pembekuan Efek antara lain untuk agunan Efek dan
Fokuss
“Blocking Balance memungkinan Pemegang Rekening melakukan pembekuan atau pemblokiran Efek tertentu di Sub Rekening Efeknya.”
untuk alasan lain sesuai instruksi nasabah. Sebelum diberlakukannya fasilitas ini, Pemegang Rekening harus memindahkan Efek tersebut ke Sub Rekening Efek khusus apabila ingin melakukan pembekuan atau pemblokiran kepemilikan Efeknya. Hal ini dilakukan dilakukan karena proses pembekuan atau pemblokiran tidak dapat dilakukan untuk sebagian Efek dalam satu Sub Rekening Efek. Dengan fasilitas baru ini, jika ingin dilakukan pembekuan atau pemblokir an Efek maka Efek tersebut tidak perlu dipindahkan tapi cukup ditandai seba gai ’blocked’. Jika agunan sudah selesai atau nasabah memberikan instruksi lain, status dapat diubah kembali menjadi ‘ter sedia’. Selama dalam status pembekuan atau pemblokiran ini, sejumlah Efek yang disimpan dalam Rekening Efek atau Sub Rekening Efek tidak dapat ditarik atau diagunkan atau dipindahbukukan oleh Pemegang Rekening sampai adanya pencabutan pembekuan atau pemblokiran. [2] Pemeliharaan Dormant Account Sub Rekening Efek Tidak Aktif atau disebut Dormant Account merupakan Sub Rekening Efek yang tidak mempunyai saldo Efek dan dana dalam jangka waktu 6 (enam) bulan berturut-turut sejak tanggal pencatatan terakhir saldo Efek atau dana. Prosedur dan fitur dormant account bertujuan mengurangi beban C-BEST de ngan banyaknya rekening yang tidak aktif (tanpa saldo Efek dan atau dana). Melalui fitur ini, pada setiap akhir hari secara otomatis sistem akan memblokir rekening yang selama enam bulan sudah tidak aktif, dan selanjutnya tidak meng ikutsertakannya dalam proses penyelesai an atau kegiatan lainnya di C-BEST. Pemegang Rekening mendapat kesempatan untuk memutuskan akan mengaktifkan kembali atau menutup rekening tersebut. KSEI pun akan mengenakan biaya atas adanya Sub Rekening Efek Tidak Aktif sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) setiap bulannya yang dihitung secara pro-rata. [3] Sub Rekening Efek Jaminan dan Pinjam Meminjam Untuk memenuhi pengembangan di sistem e-CLEARS (Electronic Clearing and Guarantee System) milik KPEI, Sub Reke ning Efek yang dimiliki nasabah Anggota Kliring perlu memiliki rekening dengan tipe Jaminan dan Pinjam Meminjam. Sebelumnya di C-BEST hanya rekening Efek milik Anggota Kliring yang memiliki reke ning bertipe Jaminan dan Pinjam Meminjam. Namun saat ini Anggota Kliring
dapat mengajukan pembukaan Sub Re kening Efek bertipe Jaminan dan Pinjam Meminjam untuk nasabahnya apabila diminta oleh nasabah dimaksud. [4] Repurchase Agreement (REPO) Jasa penyediaan fasilitas ini bertujuan untuk memfasilitasi transaksi REPO yang berlaku baik pada Efek Bersifat Ekuitas maupun Efek Bersifat Utang yang tercatat di C-BEST. Transaksi REPO merupakan transaksi penjualan Efek antara dua belah pihak yang diikuti dengan perjanjian waktu yang telah ditentukan untuk dilaksanakan kembali transaksi Efek yang sama dengan harga yang telah disepa kati. Selama ini transaksi REPO yang dilakukan di C-BEST belum diproses secara khusus, karena masih dilakukan dengan memanfaatkan layanan jasa penyelesaian transaksi di luar bursa (Over The Counter Transaction). Melalui fasilitas REPO ini, maka para pihak yang melakukan transaksi REPO akan memperoleh kemudahan dalam proses penyelesaian transaksi tersebut, dengan tersedianya pembuatan instruksi REPO yang telah digabungkan untuk satu rangkaian transaksi. [5] Penggunaan Instruksi Delivery Free of Payment (DFOP) Dalam rangka menertibkan pemin dahbukuan Efek antar Pemegang Reke ning KSEI, Pemegang Rekening KSEI wajib menyampaikan instruksi DFOP sesuai dengan underlying transaksi ins truksi tersebut yaitu penyelesaian Trans aksi Bursa dan penyelesaian Transaksi di Luar Bursa. Pada instruksi DFOP untuk penyelesaian Transaksi Bursa, Pemegang Rekening wajib mencantumkan referen si sesuai dengan yang diterapkan oleh Bursa Efek. Sementara itu, dalam menggunakan instruksi DFOP untuk penyelesaian Trans aksi di Luar Bursa, Pemegang Rekening wajib mencantumkan underlying transaction yang menjadi dasar pencantuman DFOP, antara lain: jual beli, hibah, waris, inbreng, subscription dan redemption ETF, pinjam meminjam Efek, hadiah, gratifikasi atau sumbangan, putusan badan peradil an, agunan Efek, distribusi hasil IPO, pemindahbukuan Efek antar Sub Rekening Efek milik nasabah yang sama. Berbagai layanan jasa baru yang disediakan KSEI tersebut tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemakai jasa secara khusus, maupun kebutuhan industri pasar modal Indonesia secara keseluruhan. l [ Dian Kurniasarie ]
Fasilitas AKSes KSEI
Akses Perlindungan & Transparansi Melalui serangkaian kegiatan sosialisasi dan edukasi, KSEI menghimbau investor menggunakan Fasilitas AKSes sebagai sarana perlindungan dan transparansi dalam melakukan transaksi di pasar modal Indonesia.
pergerakan Efek miliknya yang tersimpan dalam Sub Rekening Efek di KSEI. Cukup klik http://akses.ksei.co.id pada tampilan Internet Explorer, investor dapat melakukan inquiry (balance, movement, instruction), history dan activity terhadap Efek miliknya dengan prosedur tertentu yang telah ditentukan KSEI.
Melalui surat No.: S-4882/BL/2009 tanggal 8 Juni 2009, Bapepam-LK mewajibkan seluruh Pemegang Rekening KSEI memenuhi permintaan investor yang mengajukan permohonan Fasilitas AKSes KSEI. Mudah sekali mengajukan permohonan Fasilitas AKSes ini. Investor cukup mengisi formulir pada website Fasilitas
Edisi 01, 2010
S
ejalan dengan komitmen KSEI untuk memberikan layanan terbaik bagi pemakai jasanya, KSEI telah meluncurkan Fasilitas AKSes (Acuan Ke pemilikan Sekuritas) KSEI, yang sebelum nya bernama Fasilitas Investor Area. Pelun curan layanan ini dilakukan pada 18 Juni 2009. Penyediaan Fasilitas AKSes KSEI bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi investor melalui keterbukaan informasi atas investasi yang mereka lakukan. Berguna pula untuk meminimalisir risiko penyalahgunaan aset milik investor oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Fasilitas AKSes KSEI Fasilitas AKSes KSEI merupakan sarana informasi melalui website yang disediakan KSEI bagi investor sebagai nasabah Pemegang Rekening KSEI. Melalui Fasilitas AKSes KSEI, investor mempunyai hak istimewa untuk melihat dan memonitor
Bagaimana mengakses Fasilitas AKSes KSEI untuk pertama kali? 1
Ketik link http://akses.ksei.co.id pada tampilan Internet Explorer.
2
Klik logo AKSes yang ada di bagian kiri atas atau tulisan Investor Area di bagian kanan atas website.
3
Klik ‘Create Your Own User ID for First Login’ saat pertama kali akses.
4
Input data berikut: a. Nomor Investor ID, terdapat di halaman muka Kartu AKSes. b. Check digits, terdapat di halaman belakang Kartu AKSes. c. Pin Code yang terdapat pada Pin Mailer.
5
Klik ‘Next’.
6
Input data berikut: a. User ID: minimum 8 alphanumerik karakter. b. Password: menggunakan pin pad yang terdapat pada layar. c. Confirm Password: mengulang password yang telah di-input. d. E-mail: alamat e-mail. e. Secret questions: jawab 5 pertanyaan yang tersedia sesuai dengan pilihan investor.
7
Klik ‘Next’.
8
Setelah membaca, klik ‘I agree with the term and conditions’.
9
Klik ‘Submit’.
Fokuss
Bagaimana cara melakukan konsolidasi data?
1
Lengkapi data investor pada formulir Crosslink Request yang diperoleh dengan cara sebagai berikut: a. Ketik link http://akses.ksei.co.id pada tampilan Internet Explorer. b. Klik logo AKSes yang ada di bagian kiri atas atau tulisan Investor Area di bagian kanan atas website c. Login ke Fasilitas AKSes. d. Klik ‘Investor Management’ ‘Crosslink Request’. e. Input Sub Rekening Efek pada field ‘Account ID’. f. Klik ‘Submit’. g. Klik ‘Ok’ untuk menghilangkan pop-up screen. h. Klik ‘Get Request Form’ untuk mencetak formulir Crosslink Request.
2
Serahkan formulir yang telah dilengkapi tersebut, berikut bukti identitas diri investor (KTP/NPWP/Paspor), kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian tempat investor menjadi nasabah dan mengelola Sub Rekening Efek yang akan dikonsolidasikan.
3
Setelah melakukan verifikasi data, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian tersebut akan menginformasikan kepada investor apabila permohonan konsolidasi data Sub Rekening Efek investor telah disetujui.
4
Investor selanjutnya dapat melakukan konsolidasi data Sub Rekening Efek yang dimiliki pada beberapa Perusahaan Efek atau Bank Kustodian dengan melakukan login menggunakan 1 (satu) User ID.
Edisi 01, 2010
AKSes, lalu menyerahkan kepada Per usahaan Efek atau Bank Kustodian tempat nasabah menitipkan aset miliknya. Setelah menerima permohonan in vestor, KSEI melalui Pemegang Rekening akan mengirimkan Kartu AKSes yang berisi Investor ID dan Pin Code yang diperlukan untuk mengakses website berikut nomor identitas investor (Investor ID). Ke depannya, Investor ID ini akan menjadi identitas tunggal (Single ID) bagi investor dalam seluruh aktivitas di pasar modal Indonesia, mulai dari transaksi hingga penyelesaian.
Fokuss
Jaminan Standar Keamanan Sebelum diluncurkan, fasilitas perlindungan milik KSEI ini telah melewati serangkaian pemeriksaan yang mendalam oleh konsultan independen. Di sisi lain, setiap investor yang akan menggunakan Fasilitas AKSes pertama kali, harus menjawab 5 (lima) pertanyaan (disebut dengan istilah secret question) yang tampak pada layar website. Selanjutnya saat mengakses pada kesempatan berikutnya, pertanyaan tersebut akan muncul secara acak sebanyak 2 (dua) buah, dimana investor harus menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang disimpan di database. Investor dapat mengajukan permohonan reset Pin Code yang baru apabila terjadi satu dari hal-hal berikut: 1. Apabila User ID investor terblokir karena salah memasukkan password sebanyak 3 (tiga) kali saat login. 2. Apabila investor lupa User ID, password atau jawaban secret questions. 3. Apabila User ID, password dan jawaban atas secret questions hilang atau sudah diketahui oleh orang lain. Konsolidasi Data Investor yang memiliki lebih dari satu Sub Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang berbeda, maka investor akan memperoleh keuntungan saat melakukan akses ke Fasilitas AKSes KSEI. Investor dapat menghubungkan Investor ID yang telah dimiliki dengan semua Sub Rekening Efek miliknya sehingga tercipta konsolidasi data yang akurat dan real time. l
Seri Manajemen
‘Coaching and Counseling ‘ Melalui coaching and counseling, individu sebagai karyawan memiliki kemauan untuk menghasilkan yang terbaik bagi perusahaan.
D
alam rangka mendukung terwujudnya pasar modal Indonesia yang berdaya saing global, maka perlu dilakukan pengembangan sumber daya manusia (SDM) secara terus-menerus dalam suatu per usahaan. Bagi KSEI, SDM merupakan aset perusahaan yang paling berharga, selain data. Sebagai salah satu program pengembangan SDM di KSEI, dilakukan Workshop Coaching and Counseling pada tanggal 29-30 Januari 2010, di Jakarta dengan Kepala Divisi dan Kepala Bagian sebagai peserta. Kepala Divisi dan Kepala Bagian merupakan orang-orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan bawahannya, baik keber hasilan menyelesaikan pekerjaan maupun kesalahan/kegagalan bawahan. Konsep coaching and counseling merupakan komponen keberhasilan perusahaan mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Sebagai contoh, kebijakan Direksi yang dituangkan dalam bentuk rencana kerja setiap Divisi atau Bagian, akan disampaikan oleh setiap Kepala Divisi atau Kepala Bagian kepada ba wahannya masing-masing untuk dilakukan secara bersama-sama. Apakah coaching? Apa bedanya de ngan counseling? Pertanyaan ini akan ditemui jawabannya setelah kita memahami tipe karyawan berdasarkan karakteristik kemauan dan kemampuan mereka dalam melakukan pekerjaannya. Tipe karyawan pertama adalah kar yawan yang sudah memiliki kemauan, namun kemampuannya masih perlu di tingkatkan. Untuk karyawan seperti ini,
seorang Kepala Divisi atau Kepala Bagian perlu melakukan coaching. Jadi coaching adalah suatu proses untuk membantu karyawan yang mempunyai kemauan dalam bekerja, namun kemampuannya harus ditingkatkan untuk mencapai hasil pekerjaan yang diharapkan. Tipe kedua adalah karyawan yang menurut penilaian orang lain sudah mempunyai kemampuan dalam bekerja, tetapi ada faktor lain yang mengganggu kinerjanya, seperti kemauan dan motivasi rendah, atau perasaan negatif lainnya. Disinilah peran Kepala Divisi atau Kepala Bagian untuk memberikan counseling terhadap bawahannya. Jadi proses counseling adalah suatu proses untuk membantu kar yawan yang sebenarnya mampu bekerja dengan baik namun memiliki persoal an emosi yang menyebabkannya tidak bekerja dengan baik. Melalui coaching and counseling, karyawan sebagai bawahan akan di bawa dalam zona kemauan dan kemampuan yang tinggi. Hal ini sangat bermanfaat bagi perusahaan, juga karyawan sebagai individu. Apabila dilihat dari sudut pandang perusaha an, melalui coaching and counseling, perusahaan akan mempunyai karya wan yang memiliki kemauan tinggi dan kemampuan yang cocok dengan pekerjaannya, sekaligus mempunyai sistem komunikasi yang lebih efektif. Sedangkan dilihat dari sudut pandang individu, karyawan tersebut akan mempunyai motivasi yang tinggi dan mampu mengelola diri sendiri.
for achievement), kebutuhan akan hubung an dengan sesama (need for affiliation). Peran juga dapat mempengaruhi proses komunikasi. Seorang yang berperan sebagai pemimpin perusahaan multinasional, akan mempengaruhi komunikasinya apakah berbicara dengan sesama pemimpin perusahaan multi nasional atau dengan staf perusahaan itu di kantor cabangnya yang penjualannya kecil. Contoh lain adalah 2 (dua) orang yang mewakili divisi atau bagian yang berbeda dalam satu perusahaan. Sama halnya dengan status. Status juga dapat mempengaruhi proses komu nikasi. Seorang yang statusnya adalah penduduk lama di suatu wilayah dapat sa ja mempengaruhi proses komunikasinya dengan penduduk baru di wilayah itu. Setelah memahami faktor-faktor di atas, diharapkan proses penyampaian pesan dalam coaching and counseling antara pengirim dan penerima pesan berjalan lebih lancar. Seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mampu menjalankan kewajibannya untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dan diharapkan, serta menunjukkan peningkatan kemampuannya dalam bekerja. l [ Eddy Prabowo ]
na suatu pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih baik. Dalam coaching bia sanya langsung ditunjukkan apa yang perlu dilakukan. Cara Melakukan Counseling Untuk menyamakan istilah, pihak yang melakukan counseling disebut counselor, dan pihak yang menerima counseling disebut counselee. Seorang counselor membantu counselee untuk dapat meng atasi persoalan emosionalnya sehingga tidak mengganggu kinerjanya. Dalam counseling situasinya lebih for mal, dapat dilakukan dalam ruangan tertu tup supaya pembicaraannya tidak diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.
Mengenai kepribadian. Menurut John Geier dan William Moulton Mars ton Ph.D, tipe kepribadian manusia ada 4 (empat) macam yaitu: dominance, influence, compliance/caution dan steadyness. John Geier menggunakan kriteria fokus kepada tugas dikombinasikan dengan fokus kepada orang. Mengenai kebutuhan, berdasarkan teori Abraham Maslow, manusia akan me menuhi kebutuhan sesuai urutannya se bagai berikut: kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan penghargaan, kebutuhan prestise, kebutuhan aktualisasi diri. Berdasarkan teori McCleland, manusia memiliki kebutuhan akan kekuasaan (need for power), kebutuhan akan prestasi (need
“Untuk dapat terampil melakukan coaching and counseling, diperlukan keterampilan berkomunikasi.”
Edisi 01, 2010
Dalam counseling, seorang counselor tidak memberikan nasehat atau keputus an. Tugas counselor adalah membantu counselee untuk memahami persoalannya dan kemudian dapat mencari jalan keluar sendiri. Untuk dapat terampil melakukan coaching and counseling, diperlukan ke terampilan berkomunikasi. Walaupun manusia sudah berkomunikasi sejak lahir, proses komunikasi tidaklah semudah dibayangkan. Dalam komunikasi ada 2 (dua) pihak, yaitu pengirim pesan dan penerima pesan, dimana dalam prosesnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kepribadian, kebutuhan, peran dan status.
Fokuss
Cara Melakukan Coaching Coaching bukanlah kegiatan meng analisa persoalan. Coaching adalah ke giatan mencari solusi. Untuk menyamakan istilah, pihak yang melakukan coaching kita sebut coach, dan pihak yang diberikan coaching, kita sebut client. Dalam coaching, client sudah memiliki sasaran yang ingin dituju. Kemudian seorang couch dapat memberikan na sehat, arahan, atau bahkan sekedar informasi kepada client. Coaching adalah proses yang terus menerus, dan biasanya dilakukan secara informal, misalnya seorang Kepala Divisi atau Kepala Bagian datang ke meja kar yawannya, lalu mendiskusikan bagaima-
aktivitas Sosialisasi Fasilitas AKSes KSEI Sudah menjadi agenda KSEI untuk menggalakkan kegiatan sosialisasi dan edukasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) KSEI selama tahun 2010. Melanjutkan kegiatan pameran Fasilitas AKSes KSEI berupa pemasangan 2 (dua) booth di Main Lobby di Gedung Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 - 8 Januari 2010, KSEI juga menyelenggarakan kegiatan sosialisasi, se kaligus bekerja sama dengan beberapa Perusahaan Efek untuk menyukseskan fasilitas perlindungan dan transparansi informasi yang disediakan KSEI ini. Pada tanggal 14 Januari 2010 KSEI bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia menye lenggarakan Radio Talkshow di Delta FM yang mempunyai jaringan siaran di 7 (tujuh) kota. Pada talkshow tersebut, Direktur Utama KSEI Bapak Ananta Wiyogo dan Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia Bapak Antony Kristanto memaparkan manfaat Fasilitas AKSes bagi Perusahaan Efek dan investor sebagai nasabahnya. l
Sosialisasi Layanan Baru KSEI
Edisi 01, 2010
Melanjuti persetujuan Bapepam-LK melalui surat No. S-1044/BL/2009 tanggal 4 Desember 2009 atas Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral KSEI, yang kemudian peraturan tersebut diberlakukan melalui Keputusan Direksi KSEI No. KEP-016/DIR/KSEI/1209 tanggal 9 Desember 2009, KSEI menyelenggarakan kegi atan Sosialisasi Layanan Baru KSEI. Acara yang diadakan di Financial Club - Graha Niaga Jakarta pada tanggal 13 Februari 2010 ini dihadiri oleh 350 (tiga ratus lima puluh) peserta yang merupakan perwakilan Pemegang Rekening KSEI. Melalui peraturan baru tersebut, KSEI menyediakan layanan jasa, yaitu: Repurchase Agreement dan Blocking Balance, serta penyempurnaan beberapa ketentuan untuk disesuaikan dengan kegiatan operasional KSEI, yaitu pengaturan mengenai penggunaan instruksi Delivery Free of Payment (DFOP), pemeliharaan Sub Rekening Efek Tidak Aktif (dormant account), serta Sub Rekening Efek jaminan dan Sub Rekening Efek pinjam meminjam. l
Fokuss
statistik
����������������������������������������� ������������������������������������������������������
Total Distribusi “Corporate Action” (Periode Januari - Desember 2009 dan Januari 2010) Jan - Des 2009
Dana
Jan 2010
Rp (triliun)
USD (juta)
Rp (triliun)
USD (juta)
Equity (Dividen dan Exercise)
27,71
61,75
2,07
0
Debt (Bunga dan Pokok)
56,20
6,31
1,59
1,58
Total Dana
83,91
68,06
3,66
1,58
Efek
(Jumlah/Unit Efek)
(Jumlah/Unit Efek)
Saham
14.375.053.862
13.490.623.009
Waran
510.061.731
7.041.915.300
10.695.980.392
41.875.362.772
HMETD
���������������������������������� ������������������������������������������������������ ����������������������
������
������
������
������
������
������
����������������������������������������������� ������������������������������������������������������
�������
��������
�������
�������� �������
������
������
������
������
������
������
������