Berita Pers
Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur Jakarta, 30 Desember 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) lainnya yaitu PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) hari ini menyelenggarakan Konferensi Pers Akhir Tahun bertempat di Main Hall BEI, Jakarta. Pada kesempatan ini, Margeret M. Tang Direktur KSEI memaparkan kinerja dan pencapaian KSEI sepanjang tahun 2014. Margeret melaporkan kinerja KSEI selama periode 30 Desember 2013 hingga 24 Desember 2014. Total aset di KSEI mengalami peningkatan sebesar 21% atau Rp 3.167,89 triliun per 24 Desember 2014 dibandingkan pada 30 Desember 2013 sebesar Rp 2.626,35 triliun. Untuk Single Investor Identification (SID) terdapat peningkatan jumlah SID sebesar 14% atau 364.284 pada 24 Desember 2014 dari sebelumnya 320.506 pada 30 Desember 2013 sedangkan jumlah Efek yang terdaftar di KSEI, per tanggal 24 Desember 2014, tercatat sebanyak 1.248 Efek, atau meningkat 6% dari akhir tahun 2013 sebanyak 1.175 Efek. Dalam Konferensi Pers ini Margeret juga menyampaikan status program pengembangan infrastruktur pasar modal yang saat ini sedang berjalan, yakni C-BEST Next Generation, AKSes Financial Hub dan Jaringan Pengelolaan Investasi Terpadu. Margeret menjelaskan perlunya komitmen dan dukungan pelaku pasar terhadap rencana yang telah ditetapkan agar pengembangan infrastruktur dapat terealisasi sesuai jadwal. “Kami menyadari bahwa harapan pelaku pasar serta OJK agar pelaksanaan pengembangan infrastruktur dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan deadline yang telah ditetapkan. Tidak hanya sekedar terlaksana, kami tentunya juga akan memperhatikan prosesnya sehingga infrastruktur yang kami siapkan ini kualitasnya baik dan sesuai kebutuhan para pelaku”, ungkapnya. Proyek pengembangan C-BEST Next Generation saat ini telah mencapai tahapan delivery project start untuk proses pengembangan sistem dan selanjutnya akan dilakukan testing sistem pada November 2015. “Kami rencanakan sistem ini dapat mulai digunakan pada awal 2016, bila sebelumnya sistem ini hanya mampu memproses 3.000 instruksi per menit, nantinya sistem ini akan mampu memproses minimal hingga 20.000 instruksi per menit”, ungkap Margeret. Dari sisi pengembangan Financial Hub dan Jaringan Pengelolaan Investasi Terpadu kini telah mencapai tahapan to be model dimana pada tahapan ini akan menentukan Business Requirement Specification untuk menetapkan model yang akan digunakan nantinya. “Pada tahap ini selain OJK, kami juga melibatkan para pelaku pasar seperti Asosiasi, Perusahaan Efek, Bank Kustodian, Manajer Investasi dan Selling Agent, sehingga diharapkan hal ini dapat dipahami oleh seluruh komponen dan pelaku pasar”, tambahnya. Pada tahun 2014, KSEI telah melakukan terobosan penting melalui program Co-Branding Fasilitas AKSes sebagai upaya pendalaman pasar dengan melakukan sinergi dengan perbankan yang diharapkan mampu membuka peluang akses masyarakat yang lebih mudah untuk dapat berinvestasi di pasar modal. Kerja sama tersebut, dilakukan melalui pemanfaatan jaringan perbankan untuk pemantauan portofolio Efek yang tercatat di KSEI. Hingga saat ini, terdapat empat Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) dari total 6 Bank Administrator RDN yang telah bekerja sama, yakni PT Bank Permata Tbk (PermataBank), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dan PT CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga).
Dari kerja sama KSEI dengan keempat bank tersebut secara total terdapat sekitar 5.000 kantor cabang, dan lebih dari 30.000 mesin ATM. Berdasarkan catatan data KSEI, dari 343.317 total RDN, sebanyak 317.229 rekening dibuka di PermataBank, Bank Mandiri, CIMB Niaga dan BCA. Jumlah ini secara total dapat menjangkau 90% investor pasar modal yang dibukakan RDN di keempat bank tersebut. Untuk kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes, saat ini telah tersedia pada jaringan ATM PermataBank, dan menyusul Bank Mandiri yang direncanakan akan launching pada Januari 2015.
1/5
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama KSEI dengan Ditjen. Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri, juga menjadi langkah penting bagi terciptanya database investor pasar modal yang valid dan akurat melalui pemanfaatan KTP Elektronik sesuai dengan data kependudukan RI. Proses verifikasi yang dilakukan KSEI atas data Sub Rekening Efek dengan data KTP Elektronik hingga saat ini mencapai lebih dari 50% data, atau telah melebihi dari target yang ditetapkan, hal ini akan membantu mempercepat pengembangan SID ke depannya. Margeret menyampaikan upaya KSEI selama 17 tahun terakhir dalam mewujudkan kenyamanan investor di pasar modal Indonesia dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan industri pasar modal Indonesia sehingga pendalaman pasar dapat tercapai. KSEI juga telah memperkenalkan icon “Bung AKSes” yang menggambarkan seorang investor pasar modal Indonesia yang peduli dengan portofolio investasinya dengan cara selalu aktif melakukan monitoring melalui Fasilitas AKSes. Icon ini akan digunakan sebagai maskot dalam berbagai kegiatan KSEI kedepannya. ***** Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Media Contact: Zylvia Thirda Phone. (021) 5299 1062 Fax. (021) 5299 1199
2/5
Data Statistik Perkembangan Kegiatan Operasional KSEI (per 24 Desember 2014)
1.
Total Asset yang tercatat di C-BEST Secara keseluruhan total aset yang tercatat di C-BEST sampai dengan 24 Desember 2014 sebesar Rp 3.167.90 triliun, naik 20,61% dibanding dengan data per 30 Desember 2013 sebesar Rp 2.626,35 triliun. Sementara itu keseluruhan jumlah Efek yang tercatat sampai dengan 24 Desember 2014 mengalami kenaikan dibandingkan data per 30 Desember 2013. Hingga tanggal 24 Desember 2014 tercatat sejumlah 1.248 Efek dibandingkan data per 30 Desember 2013 sebanyak 1.175 Efek atau naik sebesar 6,21%.
No.
Jenis Efek
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Saham Obligasi Korporasi Obligasi Pemerintah Waran HMETD Medium Term Notes Sukuk Surat Berharga Syariah Negara Efek Beragun Aset Reksa Dana Dana Investasi Real Estate Negotiable Certificate of Deposit
Total
2.
Jumlah Efek 523 355 41 31 2 96 36 12 6 72 1 1.175
Asset per 30 Des 2013 Jumlah Asset per 24 Des 2014 (dalam Rupiah) Efek (dalam Rupiah) 2.344.272.986.049.440 212.719.362.944.017 22.834.071.000.000 2.590.177.859.391 1.771.819.933 21.883.873.333.334 7.553.000.000.000 9.843.840.000.000 2.407.807.880.086 1.872.269.007.660 416.000.000.000 0
2.626.349.331.257.170
546 358 39 34 1 121 35 12 8 70 1 23
2.861.129.366.553.970 217.883.862.944.017 26.652.027.000.000 2.367.991.193.244 9.142.099 27.028.723.000.000 7.105.000.000.000 14.643.815.000.000 3.152.671.859.266 2.627.963.502.084 396.000.000.000 4.905.000.000.000
1.248
3.167.892.430.194.680
Total asset untuk Saham dan Obligasi Korporasi dan sukuk yang dimiliki oleh investor lokal dan asing. Total asset Saham yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 24 Desember 2014 masih didominasi kepemilikannya oleh investor asing, yang secara prosentase mengalami peningkatan tipis dari 63% pada 30 Desember 2013 menjadi 64% pada 24 Desember 2014. Peningkatan juga terjadi pada nilai saham dari Rp 1.475,47 triliun pada 30 Desember 2013 menjadi Rp 1.840,75 triliun pada 24 Desember 2014 atau naik sekitar 25%. Sedangkan untuk asset Saham yang dimiliki investor lokal secara prosentase mengalami penurunan 1% dari tahun sebelumnya, sementara secara nilai meningkat 17% dari Rp 868,80 triliun (37%) pada 30 Desember 2013 menjadi Rp 1.020,37 triliun (36%) pada 24 Desember 2014. Untuk total asset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 24 Desember 2014 masih didominasi kepemilikannya oleh investor lokal, namun secara prosentase maupun nilai mengalami penurunan. Secara nilai kepemilikan Obligasi Korporasi dan Sukuk investor lokal turun sekitar 1% dari Rp 206,24 triliun (94%) pada 30 Desember 2013 menjadi Rp 203,71 triliun (91)% pada 24 Desember 2014. Sedangkan secara prosentase menurun 3%. Sedangkan untuk asset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang dimiliki investor asing secara prosentase dan nilai mengalami peningkatan dari 6% pada 30 Desember 2013 menjadi 9% pada 24 Desember 2014. Dari sisi nilai mengalami peningkatan dari Rp 14,03 triliun pada 30 Desember 2013 menjadi Rp 21,27 triliun pada 24 Desember 2014 atau mengalami peningkatan lebih dari 50%.
3/5
Data per 30 Desember 2013 (dalam triliun Rupiah)
Data per 24 Desember 2014 (dalam triliun Rupiah)
3.
Total Single Investor Identification (SID) Total SID per 24 Desember 2014 mengalami peningkatan sebesar 13,66% dari sebanyak 320.506 pada akhir 30 Desember 2013 menjadi 364.284 pada 24 Desember 2014 Berikut grafik jumlah SID (Periode 30 Desember 2013 - 24 Desember 2014)
4/5
4.
5.
Data Jumlah SID dan Sub Rekening Efek (SRE) Aktif
Keterangan
Lokal
Asing
Total
SID dengan SRE Aktif
354.406
9.878
364.284
SRE Aktif
453.992
12.154
466.146
Kegiatan Corporate Action Selama periode Januari - 24 Desember 2014 total dana corporate action yang telah didistribusikan KSEI sebanyak Rp 127,34 triliun dan USD 65,11 juta berupa deviden dan exercise Efek Bersifat Ekuitas serta bunga/pokok Efek Bersifat Utang. Jumlah dana tersebut mengalami kenaikan dalam mata uang Rupiah maupun dalam mata uang USD dibandingkan dengan distribusi dana melalui KSEI selama periode Januari - 30 Desember 2013 dimana total dana corporate action sebesar Rp 103,18 triliun dan USD 96,22 juta. Sementara total Efek yang telah didistribusikan selama periode Januari - 24 Desember 2014 sebanyak 131.96 miliar unit Efek dalam bentuk saham. waran dan HMETD. atau mengalami peningkatan sebesar 45,72 % dibandingkan periode Januari - 30 Desember 2013 sebesar 243.16 miliar unit Efek. Untuk kegiatan RUPS dan RUPO. dalam periode Januari - 24 Desember 2014 telah dilaksanakan sebanyak 644 kali atau sedikit berkurang dibandingkan periode di tahun 2013 (Januari - 30 Desember 2013) sebanyak 653 kali kegiatan. Dana Equity (dividend & exercise) Debt (bunga & pokok) Total Efek Saham Waran HMETD Total Kegiatan RUPS/RUPO RUPS/RUPO
Januari - 30 Des 2013 Jumlah Triliun Rupiah Jutaan USD 43,59 36,42 59,59 59,80 103,18 96,22 Jumlah (Unit Efek) 156.696.964.140 3.997.991.281 71.472.174.721
243.167.130.412 Frekuensi
Januari - 24 Des 2014 Jumlah Triliun Rupiah Jutaan USD 46,97 0,05 80,37 65,06 127,34 65,11 Jumlah (Unit Efek) 9.711.891.583 148.112.420 122.109.947.902
131.969.951.905 Frekuensi
653
644
***
5/5