Dari Redaksi Tahun ini, KSEI akan menerapkan Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor ID). Melalui SID, jumlah investor akan terhitung dengan lebih jelas, karena satu SID mewakili satu investor. KSEI juga mulai mempersiapkan pemisahan rekening dana, setelah meluncurkan Kartu AKSes untuk memantau portofolio Efek investor. Dengan penerapan pemisahan rekening dana, investor pasar modal tidak hanya bisa melihat mutasi portofolio Efek miliknya, tetapi juga bisa memantau keberadaan dan pergerakan dana miliknya yang dikelola perusahaan Efek (Anggota Bursa). Informasi pendirian The Indonesian Capital Market Institute juga dihadirkan pada artikel Fokuss kali ini. Lembaga pendidikan standar profesi pasar modal yang dibuka P3MI atas prakarsa Bapepam-LK, BEI, KSEI dan KPEI ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan tenaga profesional di pasar modal Indonesia yang masih minim. Informasi pendirian aktivitas dan statistik KSEI seperti biasa kami suguhkan. Semoga edisi pertama Fokuss di Tahun Kelinci ini bisa menjadi referensi yang bermanfaat untuk pembaca sekalian. Selamat membaca!
Redaksi Website KSEI
www.ksei.co.id ������������� ������������� email �������������� ��������������
[email protected]
��������������� Toll Free ��������������� ����������������� 0800 -1- 865734 ����������������� ������������������ Call Center KSEI ������������������ 021 - 515 2855
Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo
Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal
Sejumlah pengembangan infrastruktur pasar modal direncanakan KSEI untuk direalisasikan tahun ini. Tujuan akhirnya untuk meningkatkan kredibilitas pasar modal Indonesia dengan mengutamakan kepentingan investor, agar masyarakat lebih percaya untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
B
ila tahun lalu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memfokuskan pada sosialisasi Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), fasilitas bagi investor untuk memantau portofolio Efeknya yang disimpan di KSEI, tahun ini, seperti diungkapkan Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo, KSEI akan menuntaskan penerapan Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor
daftar isi 1
Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo
3
Melindungi Investor dengan Pemisahan Rekening Dana
5
The Indonesian Capital Market Institute
6
Inilah Para Pemenang Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes
8
aktivitas & Statistik
Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal
Mencukupi Kelangkaan SDM Pasar Modal
Identification atau SID). Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui Peraturan No. V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek yang diterbitkan pada tanggal 28 Desember 2010 lalu telah mewajibkan kepemilikan SID ini sebagai syarat investor bertransaksi di pasar modal mulai
01 Edisi
Tahun 2011
������������� ����������
Edisi 01, 2011
Februari 2012. Untuk itulah diharapkan tahun ini, seluruh investor sudah memiliki identitas tunggal tersebut. Melalui SID, jumlah investor akan terhitung dengan lebih akurat, karena satu SID mewakili satu investor. Selama ini jumlah investor hanya bisa diperkirakan dari jumlah Sub Rekening Efek yang terdata di KSEI. Data jumlah Sub Rekening Efek ini tidak dapat sepenuhnya dijadikan acuan jumlah investor karena sangat umum ditemui saat ini investor yang menjadi nasabah di beberapa Perusahaan Efek sehingga tercatat memiliki beberapa Sub Rekening Efek. Menurut Ananta, dari total lebih kurang 330 ribu Sub Rekening Efek, saat ini data yang sudah siap untuk dibuatkan SID sebanyak 149 ribu. Dari jumlah 149 ribu, 56 ribu diantaranya sudah memiliki Kartu AKSes. Nantinya, dengan adanya peraturan yang mewajibkan kepemilikan
Fokuss
“Nomor SID bisa digunakan investor untuk memonitor posisi dan mutasi portofolio Efek, dan rekening dana di Bank Pembayaran”
Ananta Wiyogo
SID tersebut, setiap pemilik SID dapat secara otomatis dibuatkan Kartu AKSes. Nomor SID akan tercantum di setiap Kartu AKSes. Nomor SID itulah yang bisa digunakan investor untuk memonitor posisi dan mutasi portofolio Efek, dan reke ning dana di Bank Pembayaran, yang juga akan diberlakukan mulai tahun ini. Berikutnya, selain data investor yang tercatat memiliki Sub Rekening Efek di sistem KSEI, C-BEST, ditargetkan tahun ini data investor pemilik unit penyertaan Reksa Dana yang tercatat di sistem ARIA di Bapepam-LK sudah dapat dikonsolidasikan dalam SID yang dibentuk oleh sistem KSEI. Bila hal ini dapat diwujudkan, diharapkan investor juga bisa melihat data Reksa Dana miliknya yang ada di sistem ARIA di Bapepam-LK. “Diharapkan tahun ini juga dapat dikaji agar data kepemilikan unit penyertaan Reksa Dana bisa dilihat melalui AKSes,” kata Ananta. Penambahan infrastruktur berikutnya adalah back-office realtime interface system. Melalui fasilitas ini, semua komunikasi data terkait administrasi penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek antara sistem back-office Pemegang Rekening KSEI dengan sistem C-BEST dapat dilakukan secara real time dan otomatis. Efisensi akan terjadi karena akan mengurangi proses duplikasi dan input data secara manual di sistem C-BEST. KSEI, menurut Ananta, akan memberikan server backoffice interface system ini secara gratis kepada seluruh Pemegang Rekening
KSEI. Server ini telah mulai didistribusikan secara bertahap kepada 150 Pemegang Rekening KSEI sejak akhir Januari lalu. Pemegang Rekening KSEI hanya perlu mempersiapkan sistem back-office ma sing-masing agar dapat terhubung dan berkomunikasi secara langsung ke sistem C-BEST melalui server interface tersebut. Pengembangan infrastruktur ini ada lah sesuai arahan Bapepam-LK. “Kalau kita tidak mempersiapkan infrastruktur untuk mengantisipasi peningkatan jumlah trans aksi ke depan, Bursa Efek Indonesia akan ditinggalkan pemodal. Penyempurnaan ini juga dibuat untuk antisipasi menyambut linkage bursa global dengan bursa domestik,” paparnya. Untuk para partisipan KSEI, Ananta berharap, sebagai mitra bersama-sama menjaga kredibilitas pasar modal Indonesia. “Ujungnya bagaimana kita memberikan rasa percaya dan rasa aman kepada para investor. Kita semua harus berupaya membuat investor mencintai berinvestasi di pasar modal,” tutur Ananta. Dengan kepercayaan pemodal yang meningkat, dan sosialisasi yang dijalan kan bersama antara Anggota Bursa dan dukungan Self Regulatory Organization, diharapkan target 2 juta investor akan segera terwujud. “Tahap awal mengembangkan infrastruktur pasti sulit. Tetapi kalau semua itu sudah terlewati, maka pengembangan ke depan akan lebih mudah,” tandasnya. l [Redaksi]
Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penasihat: Direksi KSEI • Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Annisa Indri Hapsari, M. Ridwan • Penanggung Jawab: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI • Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 • Sirkulasi: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI
Melindungi Investor dengan Pemisahan Rekening Dana Bila setahun terakhir baru portofolio Efek yang bisa terpantau lewat website Kartu AKSes, tak lama lagi akan ada fasilitas yang memungkinkan investor memonitor dana yang selama ini tersimpan di rekening Perusahaan Efek. Dana milik investor akan tercatat di rekening tersendiri atas nama investor di bank.
U
Margeret Mutiara Tang
rekening dana nasabah yang dibuka oleh PE di setiap Bank Pembayaran akan dikonsolidasikan dengan Sub Rekening Efek berdasarkan nomor Single Investor ID milik nasabah PE. Dengan konsolidasi data ini maka investor sebagai nasabah PE melalui website Kartu AKSes bisa memantau saldo dan mutasi dananya yang tersimpan dan diadministrasikan oleh PE. Pemisahan dana dalam rekening yang terpisah dari rekening milik PE memungkinkan investor tercatat secara sah di bank sebagai nasabah, sehingga dimungkinkan juga bagi bank untuk memberikan fasilitas pelaporan saldo dana dalam bentuk reke ning koran reguler atau fasilitas perbankan lainnya seperti internet banking. Namun, keberadaan rekening ini tidak diperuntukkan untuk pengambilan atau pendebetan dana oleh nasabah. Fasilitas yang diberikan oleh bank terbatas bagi investor untuk melakukan inquiry atau pemantauan saja. PE tetap memiliki otoritas untuk menarik atau mendebet dana sesuai instruksi transaksi dari nasabahnya. Tetapi dengan begini, menurut Margeret Mutiara Tang, Direktur KSEI, investor bisa melihat apakah amanat yang mereka sampaikan kepada broker-nya dijalankan sesuai instruksi atau tidak. “Pemantauan ini, meminimalisir terjadinya penyelewengan dana nasabah oleh oknum Anggota Bursa yang sempat terjadi beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Setyorini W Deti
Saat ini, seperti dijelaskan Margeret, KSEI tengah mempersiapkan kesiapan pemisahan rekening dana dari sisi Bank Pembayaran terlebih dahulu. Ada 4 (empat) Bank Pembayaran yang ditunjuk KSEI untuk melayani transaksi pembayaran di pasar modal saat ini, yaitu: Bank Mandiri, BCA, Bank CIMB Niaga dan Bank Permata. Dari sisi bank, ungkapnya, sudah siap dengan sistem pemisahan rekening ini. Yang terutama dibutuhkan adalah upaya PE untuk membukakan rekening para nasabahnya. Bila mengacu pada jumlah Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI sebanyak 330 ribu, berarti dibutuhkan kira-kira seba nyak itu yang harus dibuka masing-masing PE di Bank Pembayarannya. Setiap PE bisa
“Dengan konsolidasi data, maka investor sebagai nasabah PE melalui website Kartu AKSes bisa memantau saldo dan mutasi dananya yang tersimpan dan diadministrasikan oleh PE”.
Edisi 01, 2011
Zulkifl
Fokuss
paya melindungi kepentingan in vestor untuk meningkatkan keper cayaan terhadap pasar modal, terus dilakukan fasilitor perdagangan Efek di Indonesia. KSEI pun terus berupaya memberikan layanan Jasa Kustodian Sentral yang aman dan nyaman buat para investor. Setelah tahun lalu meluncurkan Kartu AKSes yang memungkinkan investor memo nitor posisi dan mutasi Efek miliknya yang disimpan di Perusahaan Efek (PE) dan tercatat di KSEI, tahun ini KSEI akan menerap kan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 terkait kewajiban pemisahan rekening dana milik nasabah dengan rekening dana milik PE. Selama ini, umumnya dana kas milik investor atau nasabah PE tergabung dengan dana milik nasabah lainnya, dan dana milik PE di satu rekening dana atas nama PE yang ada di bank masing-masing. Atas dana yang mengendap dan diadministrasikan oleh PE, seperti halnya catatan kepemilikan Efek, investor akan menerima laporan dari PE, berapa dana kas mereka yang masih tersimpan di PE. Kondisi ini tentunya kurang dapat men jamin hak investor atas dana yang dimilikinya karena dana yang diadministrasikan oleh PE di bank bercampur jadi satu. Dalam kondisi normal dimana catatan pembukuan dana milik nasabah oleh PE sesuai dengan dana yang tersimpan di bank, hal ini tidak menjadi masalah. Namun berkaca pada kasus-kasus yang terjadi di pasar modal, ketika terjadi masalah dan ditemukan ketidaksesuaian pembukukuan PE dengan catatan di bank, akan membutuhkan proses untuk menetapkan dan mengembalikan hak investor. Sebagaimana penerapan pemisahan Sub Rekening Efek di KSEI untuk setiap nasabah PE, dengan penerapan pemisahan rekening dana nasabah ini, setiap PE harus membukakan rekening khusus di bank per masing-masing individu nasabah. KSEI telah bekerjasama dengan empat Bank Pembayaran di mana nantinya informasi terkait
Edisi 01, 2011 Fokuss
Saat ini sistem tersebut telah diimplementabaru pasti terdapat beberapa kendala yang memilih salah satu Bank Pembayaran untuk sikan,” papar Didiek. perlu diatasi. Kendala yang dihadapi dalam melayani transaksinya di pasar modal. LangPT Bank Central Asia TBk (BCA), menurut penerapan konsep pemisahan rekening kah awal yang dilakukan KSEI mulai Februari dana investor adalah perubahan mekanisme Kapala Satuan Cash Management, Rusdi2011 adalah sosialisasi kepada PE, yang diyang lebih transparan antara investor dengan anti Salim, telah melakukan pengembang lakukan bersama Bank Pembayaran. “Jadi an sistem mekanisme pemisahan rekening Anggota Bursa, sehingga diperlukan sosiasetiap Bank Pembayaran akan mengundang dana investor yang terintegrasi dengan KSEI. lisasi secara berkala agar konsep ini dapat PE yang membuka rekening di banknya, dan “Dengan demikian nasabah dapat memandigunakan oleh seluruh Anggota Bursa,” urai bersama KSEI memberikan sosialisasi untuk tau rekening efek dan dana menggunakan Rusdianti. pembukaan rekening dana terpisah untuk aplikasi AKSes. Kami juga telah melakukan Bank Mandiri, disampaikan Didiek, bunasabahnya,” paparnya. pendekatan kepada Anggota Bursa untuk kannya tak menemukan kendala dalam Margeret berharap pemisahan rekening dapat menggunakan konsep pemisahan re pelaksanaan pemisahan rekening dana ini. dana ini bisa secepatnya terwujud dalam kening dana investor. Kami siap untuk memKendala terbesar, katanya, adalah sulitnya rangka memberi keamanan buat investor. pemenuhan syarat pembukaan rekening (pe berikan yang terbaik bagi kelangsungan “Bapepam-LK mengharapkan awal April sungisian aplikasi pembukaan rekening, foto bisnis pasar modal di Indonesia,” tuturnya. dah mulai terjadi penyesuaian pemisahan kopi KTP/NPWP, asli surat kuasa) terutama Dijelaskan Rusdianti, BCA telah melakukan rekening dana ini. Saya menyadari ini bukan piloting project dengan salah satu Anggota untuk investor yang berdomisili di berbagai pekerjaan mudah, tapi harus diupayakan,” daerah di seluruh Indonesia. lanjutnya. Kebanyakan investor sudah PT Bank Mandiri (Persero) merasa nyaman dengan Tbk, sebagai salah satu Bank kondisi yang berjalan saat Pembayaran, seperti dituturini. “Untuk itulah dibutuhkan kan Didiek Hartantyo, Senior peran pihak regulator baik Vice President Financial InstiBapepam-LK dan Bank Indotutions Coverage & Solutions nesia mengeluarkan aturan Group, menyatakan telah siap bersama untuk memfasilitasi mendukung implementasi pembukaan rekening langpemisahan rekening dana nasung untuk nasabah existing sabah. “Kesiapan tersebut tanpa mengurangi prinsip kami tunjukkan dengan meDidiek Hartantyo Rusdianti Salim Good Corporate Governance,” nyediakan produk tabungan Bursa dan terus mengembangkan sistem unurainya. yang khusus untuk investor, yaitu Mandiri tuk mendukung kecepatan informasi. “Kami Untuk mendorong AB membukakan Tabungan Bisnis Investor,” ujarnya. Tabung sedang mengembangkan koneksi Host-torekening dana untuk nasabah, kisah sukses an tersebut, lanjutnya, dirancang selain Host dengan KSEI dan Anggota Bursa sehingPT Bahana Securities (Bahana) bisa dijadiuntuk melindungi kepentingan investor, ga dapat memfasilitasi kecepatan informasi kan contoh. Sebelum KSEI merencanakan juga untuk melindungi kepentingan peruyang dibutuhkan oleh KSEI, Anggota Bursa pemisahan rekening dana untuk investor, sahaan sekuritas. “Salah satu fitur tabungan maupun Investor,” ujarnya Bahana telah terlebih dahulu melakukan peini adalah investor tidak dapat melakukan Bank Mandiri menurut Didiek, juga telah misahan rekening dana di Bank CIMB Niaga penarikan dana secara langsung tetapi tetap melakukan piloting project dengan PT Mandiri yang menjadi Bank Pembayaran sekuritas dapat memantau mutasi rekeningnya, baik BUMN ini. Pemisahan rekening dana para Sekuritas yang hingga saat ini telah membumelaui fasilitas electronic channel yang disenasabah Bahana yang jumlah nasabah re ka rekening investor baru secara terpisah sediakan oleh Bank Mandiri maupun melalui banyak kurang lebih 400 rekening sejak Oktogulernya berkisar antara 1.500 - 2.000 orang fasilitas AKSes dari KSEI. Untuk itu, kami telah ber 2010 dan berjalan dengan lancar. Untuk ini, dilakukan sejak sekitar 1,5 tahun lalu. Ide melakukan enhancement aplikasi interface pemisahan rekening dana ini, menurut Zul mensukseskan project ini, Didiek berharap, scripless untuk melakukan pengiriman data selain ketentuan yang mengatur perusahaan kifli, Assistant Vice President Head of System mutasi rekening investor secara real time. sekuritas, diperlukan juga aturan bagi invesDevelopment, muncul dari jajaran pimpinan tor yang bertransaksi di pasar modal. “Apabila Bahana setelah muncul kasus penyalahgu“Kendala terbesar adalah investor belum memiliki rekening dana samnaan dana nasabah yang sempat mencoreng sulitnya pemenuhan pai batas waktu tertentu, maka investor tersecitra pasar modal Indonesia. Ide tersebut syarat pembukaan but tidak dapat melakukan transaksi di pasar mendapat sambutan positif dari Bank CIMB modal. Aturan-aturan baik untuk Perusahaan Niaga dan diaplikasikan seperti project yang rekening terutama untuk Efek maupun investor tersebut menjadi enkini dikembangkan KSEI. investor yang berdomisili forcement tools bagi investor dan Perusahaan “Jadi buat kami, ketika saat ini KSEI di berbagai daerah di Efek yang reluctant untuk mengikuti aturan mengharuskan untuk memisahkan dana AB seluruh Indonesia”. baru ini,” sarannya. dan nasabahnya, tidak sulit lagi bagi kami, karena tiap nasabah sudah memiliki reke Tak kalah pentingnya, adalah sosialisasi kepada investor agar memiliki kesadaran ning masing-masing di Bank Pembayaran. untuk berperan aktif dalam mendukung “Mereka tinggal mendapatkan nomor baru transaksi pasar modal yang transparan, teruSingle Investor ID untuk memonitor posisi tama terhadap investor yang selama ini telah dana mereka di bank,” lanjutnya. Selama ini, bertransaksi di pasar modal. “Dalam setiap Bahana memberikan akses khusus nomor pengembangan produk maupun fasilitas ID yang dibuat bersama Bank CIMB Niaga
[Redaksi]
The Indonesian Capital Market Institute
Mencukupi Kelangkaan SDM Pasar Modal
P
erkembangan pasar modal Indonesia, layak disebut menakjubkan. Di tengah sentimen krisis ekonomi global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia bertumbuh 87% akhir 2009 lalu, dan membukukan ke naikan sebesar 46,13% akhir 2010, dengan rekor indeks tertinggi di posisi 3.786,097 pada 9 Desember 2010. Tetapi, siapa menyangka kalau pasar modal Indonesia yang bertumbuh pesat itu masih kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) alias profesional yang memiliki sertifikat profesi. Saat ini menurut data Panitia Standar Profesi (PSP), jumlah pemilik gelar WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek), WPEE (Wakil Penjamin Emisi Efek) dan Wakil Manajer Investasi (WMI) baru sebanyak 16.529 orang dari hasil ujian standar profesi yang diadakan sejak tahun 1992 - 2010. Padahal peserta ujian standar profesi selama 18 tahun itu berjumlah 75.715 orang. Artinya, tingkat kelulusan peserta ujian standar profesi di pasar modal hanya 21,83%. Kondisi ini ditenggarai karena tidak adanya lembaga pendidikan yang diawasi penyelenggaraannya secara langsung oleh otoritas pasar modal dan pelaku pasar modal. Untuk itulah, Badan Penga-
was Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mendirikan Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (P3MI). Bapepam-LK kemudian melengkapinya dengan menetapkan Komite Standar Pengajaran (KSP) lewat Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK akhir November tahun lalu. Bapepam-LK juga merevisi peraturan
“Dari hasil ujian standar profesi yang diadakan sejak tahun 1992 - 2010, tingkat kelulusan peserta ujian standar profesi di pasar modal hanya 21,83%”.
Edisi 01, 2011
Untuk memasyarakatkan pasar modal dan memenuhi kebutuhan profesional di pasar modal, Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia mendirikan The Indonesian Capital Market Institute, menggandeng Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai pilot project.
Fokuss
untuk memberi akses kepada pemodalnya memantau dana mereka yang dipercayakan kepada Bahana. PT Trimegah Securities Tbk, mendukung rencana pemisahan rekening dana ini, se suai dengan tujuan transparansi. Menurut Setyorini W Deti, Finance Group Head, “Yang paling sulit adalah meminta nasabah untuk melengkapi dokumen yang diperlukan untuk pembukaan sub-rekening di bank. Sehingga terkesan para nasabah dimintai data yang relatif sama lebih dari satu kali, untuk keperluan pembukaan rekening bank yang dedicated untuk keperluan transaksi Pasar Modal,” ungkapnya. Pengalaman yang kedua kata Deti, masalah mensetarakan beberapa proses penerapan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.10 dan Undang-Undang No. 8 tahun 2010 tentang Prinsip-prinsip Mengenal Nasabah dan Pencegahan Pemberantasan tindak pidana pencucian uang, standardisasi pelaksanaan antara PE dan di pihak bank. “Pengalaman lainnya yang sama beratnya, yaitu membuat kesepakatan kerjasama dengan pihak bank agar melalui progam ini dapat menjadi saling sinergi tanpa melanggar kode etik dan compliance masing-masing pihak,” tuturnya. Untuk itu Deti memandang perlunya sosialisasi yang berkelanjutan mengenai tujuan positif pemisahan rekening dana, agar tidak terjadi salah pengertian dari investor. Setiap waktu, kata Deti, ada saja investor baru yang mulanya awam terhadap investasi Pasar modal, dan perlu informasi. “Sosialisasi tersebut harus melalui variasi media, selain bentuk brosur tapi juga surat kabar dan majalah, radio, iklan layanan masyarakat dan event yang melibatkan masyarakat baik yang sudah jadi investor maupun yang belum, se perti event olah raga, lomba menulis pengalaman investasi pasar modal, seminar-seminar pendek dan gratis, dan lain-lain,” tuturnya. Saran dari Zulkifli, yang terutama, selain sosialisasi, karena seperti juga dituturkan Margeret, investor kadang sudah memiliki akses untuk memantau portofolio efek dan dana, tapi tidak melakukan kontrol atau membuka akses tersebut. Tidak kalah penting adalah pelayanan dari tiap Bank Pembayaran yang menurutnya harus sama. “Khusus buat kepentingan transaksi pembayaran ini, Bank Pembayaran harus memiliki standar pelayanan yang sama. Misalnya dalam menetapkan bunga, dan fasilitas-fasilitas lain yang bisa diperoleh investor. Karena kadang ada pertanyaan dari nasabah, mengapa AB misalnya memilih Bank Pembayaran A atau B? Kalau untuk produk lain tak masalah bank punya pelayanan yang berbeda-beda. Tapi khusus untuk transaksi pasar modal diharapkan bisa ada standar layanan,” tuturnya. l
Edisi 01, 2011 Fokuss
mengenai penyelenggara ujian standar profesi pasar modal, yang sebelumnya hanya diselenggarakan PSP, menjadi bisa diadakan lembaga lainnya. Selain bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) membuat kurikulum untuk S1 dan S2 jurusan Manajemen Pasar Modal, P3MI akhir tahun lalu mendirikan The Indonesian Capital Market Institute (TICMI). Untuk tahap pertama, menurut sekretaris P3MI, Yoyok Isharsaya, P3MI menggandeng FEUI membuka TICMI di Kampus UI Salemba. TICMI akan menjadi penyelenggara kursus standar profesi pasar modal, dan melaksanakan ujian WPPE, WPEE dan WMI. “Nantinya, lulusan TICMI setara de ngan lulusan PSP,” ujarnya. Jadi, peserta kursus profesi pasar modal di TICMI secara otomatis setelah masa pendidikan selesai, akan ikut ujian standar profesi. Kalaupun ada mata ajar an yang tidak lulus, hanya perlu meng ulang ujian di mata pelajaran tersebut. Sementara ujian yang diadakan PSP bila tak memenuhi nilai yang disyaratkan harus mengulang ujian seluruh mata ujian. Ini yang ditenggarai membuat prosentase kelulusan tenaga profesional menjadi kecil. Namun, anggota masyarakat yang tidak mengikuti kursus kecakapan pasar modal di TICMI, tetap bisa mengikuti ujian sertifikasi yang diadakan PSP. “Ini memberikan pilihan bagi masyarakat,” urai Yoyok. Ke depan, TICMI akan dibuka pula di daerah lainnya. Untuk itu, tahap berikutnya P3MI akan menggandeng universitas-universitas lain di berbagai daerah. “Tapi kemungkinan tidak dalam waktu dekat, dalam dua tahun ini kami akan fokus pada pilot project TICMI yang dibuka
“TICMI akan menjadi penyelenggara kursus standar profesi pasar modal, dan melaksanakan ujian WPPE, WPEE dan WMI. Nantinya, lulusan TICMI setara dengan lulusan PSP”.
di FE UI lebih dahulu, karena pasti perlu evaluasi dan penyempurnaan sambil berjalan,” tambahnya. Anggota KSP saat ini terdiri atas 7 (tujuh) orang yang diwakili Ketua Bapepam-LK Nurhaida, Kepala Biro Per undang-undangan dan Bantuan Hukum Bapepam-LK Robinson Simbolon, Direk tur Utama BEI Ito Warsito, wakil Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, Chaeruddin Berlian dan Ricardo Silaen, mewakili aka demisi dari Sampoerna School of Business Irwan Adi Ekaputra, dan dari manajer investasi, Eddy Wijoyo. TICMI membuka kelas pertama untuk WPPE pertengahan Februari ini. Diharapkan, dengan kapasitas ruang belajar yang tersedia, menurut Direktur Eksekutif TICMI, Rini Amidjono, akan ada 20 angkatan per tahun, dengan masing-masing angkatan 24 orang per kelas. Ada tiga paket pendidikan yang disediakan TICMI, Kelas Reguler dua kali seminggu, Kelas Intensif lima kali seminggu dan Kelas Eksekutif yang diadakan Jumat-Sabtu. Untuk WPPE, lama pelatihan sepanjang 75 jam, sedang kan untuk WPPE dan WMI masing-masing 120 jam. “Kami bertanggungjawab pada ting kat kelulusan yang diharapkan bisa optimal untuk memenuhi kebutuhan SDM di pasar modal. Untuk itu akan ada evaluasi hasil ujian untuk mengukur efektivitas pengajaran. Kami akan terus melakukan penyempurnaan baik dalam pelaksanaan pendidikan, pengajaran, ketersediaan sarana dan prasarana, serta penyelenggaraan ujian standar profesi untuk mendukung kemajuan pasar modal,” ujar akademisi yang juga menjadi pendiri Indonesian Council for Economics Education. Selain menyelenggarakan kursus standar profesi pasar modal, Rini juga berharap lembaganya bisa memasyarakatkan pasar modal melalui edukasi yang diberikan kepada kalangan muda dan anak-anak sekolah. Ia juga punya rencana memperkenalkan pasar modal kepada ibu-ibu yang punya ketertarikan berinvestasi di pasar modal, atau sekadar ingin mengetahui keberadaan pasar modal dan dampaknya timbal baliknya terhadap perekonomian negara. Untuk para profesional yang saat ini sudah terjun di industri pasar modal, TICMI akan menyiapkan refreshment class. “Kami akan buka kelas-kelas untuk menginformasikan perkembangan terkini, misalnya mengenai peraturan-peraturan baru, dan produk-produk baru di pasar modal,” tuturnya. l [Redaksi]
P
rogram Sosialisasi Kartu AKSes skala nasional dan lokal periode 6 (enam) bulan pertama tahun 2010 selesai dilakukan. Namun, masih menyisakan satu lagi kegiatan, yaitu peng umuman pemenang Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes. Untuk itulah KSEI mengelar acara Malam Anugerah bagi pemenang kompetisi di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu, 19 Januari 2011. Kegiatan Malam Anugerah pada awal tahun 2011 ini merupakan bentuk apre siasi KSEI kepada Perusahaan Efek dan Wartawan yang telah mendukung upaya peningkatan citra pasar modal Indonesia menjadi semakin transparan dan terpercaya melalui Sosialisasi Kartu AKSes. Acara ini dihadiri oleh para Finalis Kompetisi So sialisasi Kartu AKSes antar Perusahaan Efek dan Finalis Kompetisi Jurnalistik Sosialisasi Kartu AKSes, serta para nara sumber pendukung sosialisasi Kartu AKSes pada tahun 2010 lalu. Turut menghadiri acara tersebut Nurhaida selaku Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK, Lili Widjaya selaku Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia serta Direksi PT Bursa Efek Indonesia dan Direksi PT Kliring Penjamin an Efek Indonesia. Setelah melalui seleksi administratif dan proses penjurian, Panitia Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes berhasil mendapatkan 10 Perusahaan Efek yang memberikan dukungan terbaiknya dalam pelaksanaan sosialisasi Kartu AKSes dari 42 Perusahaan Efek peserta kompetisi. Selain itu, panitia juga menyaring total 510 artikel dan mendapatkan 10 artikel cetak dan 10 artikel online terbaik. Pada acara peng anugerahan ini, secara khusus diberikan penghargaan dan hadiah kepada 2 artikel online terbaik, 3 artikel cetak terbaik, dan 3 Perusahaan Efek terbaik. Keluar sebagai pemenang untuk kategori artikel online terbaik adalah Abd. Rahman Mawazi dari Tribun Batam sebagai Pemenang I dengan judul artikel “Kartu AKSes untuk mengurangi Resiko Bermain Saham” dan sebagai Pemenang II jatuh kepada Eva Martha Rahayu dari Majalah Swa dengan judul artikel“Menyelamatkan Hak Investor Melalui Kartu AKSes”. Pada kategori artikel cetak, terdapat 3 pemenang, yaitu Ema Damayanti, dari Tribun Pekanbaru, dengan judul artikel “Berdayakan Investor Lewat Kartu AKSes” (Pemenang I), Fadmi Sustiwi, dari Kedaulatan Rakyat, dengan judul artikel “Sedikit Peduli, Investor Akan tidur Nyenyak” (Pemenang II), dan Kormensius Barus, dari Business Review, dengan artikel “Pantau
Inilah Para Pemenang Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes
• Menanti Tuah Kartu AKSes Berkah Investor (Businessreview.co.id) • Menyelamatkan Hak Investor Melalui Kartu AKSes (Swa.co.id) • Kartu AKSes untuk mengurangi Resiko Bermain Saham (Tribunbatamnews.com) • Perkuat Pengaman Pasar Modal Via Kartu AKSes (Neraca.co.id) • Sosialisasi Kartu AKSes, Penghapus Trauma Melindungi Investor (Suaramerdeka Cybernews) • Kartu AKSes bermasalah, KSEI Beri Solusi (Businessreview.co.id) • Penggunaan Kartu AKSes 'Early Warning' bagi investor (Businessreview.co.id) • AKSes tak sekedar informasi Tapi Kunci Keterbukaan (Suarasuarabaya online) • Genggam Kartu AKSes, Jaminan Investasi, Perlindungan dan Transparansi (Businessreview.co.id) • Kartu AKSes Kurangi Resiko Investasi Pasar Modal; Butuh Sosialisasi di Indonesia Timur (fajar.co.id) Finalis Kompetisi Jurnalistik Kategori Artikel Cetak: • Data Tersimpan, Investasi Aman (Seputar Indonesia) • Berdayakan Investor Lewat Kartu AKSes (Tribun Pekanbaru) .• Mendongkrak Kredibilitas Bursa Lewat Kartu AKSes (Warta Ekonomi). • Pantau Investasi Bersama AKSes (Business Review) • Sosialisasi Kartu AKSes, Tantangan dan Harapan (Radar Surabaya) • Menjaring Investor Lokal dengan Kartu AKSes (Medan Bisnis) • Sedikit Peduli, Investor Akan tidur Nyenyak (Kedaulatan Rakyat) • Menggugah Hak Investor Melalui Kartu AKSes (Harian Global-Medan) • Investasi Pasti Aman, Tidurpun Jadi Nyaman (Riau Pos) • Aman dengan Kartu AKSes (Neraca) Finalis Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes antar Perusahaan Efek: • PT Equity Securities Indonesia • PT Kresna Graha Sekurindo Tbk • PT BNI Securities • PT Intiteladan Arthaswadaya • PT CIMB Securities Indonesia • PT Panin Sekuritas Tbk • PT Reliance Securities • PT Sinarmas Sekuritas • PT Indo Premier Securities • PT Panca Global Securities
Investasi Bersama AKSes”. Pada Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes antar Perusahaan Efek, dari 10 finalis yang terpilih, penghargaan khusus diberikan kepada 3 (tiga) Perusahaan Efek yang telah memberikan dukungan terbaiknya dalam melakukan sosialisasi Kartu AKSes. Ketiga Perusahaan Efek tersebut adalah PT Equ ity Securities Indonesia, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, dan PT BNI Securities. Walaupun Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes antar Perusahaan Efek tidak diikuti oleh seluruh Perusahaan Efek yang masih aktif dan terdaftar di KSEI, sejumlah per usahaan tetap berupaya keras meningkatkan hasil sosialisasinya hingga akhir pe riode penjurian. Jumlah kepemilikan Kartu AKSes, kemampuan staf Perusahaan Efek dalam menjelaskan Kartu AKSes kepada nasabahnya, dan tingkat kehadiran investor pada acara temu investor yang diselenggarakan KSEI merupakan beberapa poin penilaian dewan juri dalam menentukan 10 Perusahaan Efek terbaik dalam mundukung sosialisasi Kartu AKSes. Dalam sambutan acara Malam Anuge rah tersebut, Direktur Utama KSEI Ananta Wiyogo menyampaikan apresiasi kepada para pemenang kompetisi sosialisasi. “Kami mengucapkan selamat atas prestasi rekan-rekan Perusahaan Efek dan jurnalis. Kami berharap pada tahun 2011 dan tahun-tahun ke depan, kita dapat semakin
[Redaksi]
“Hingga 17 Januari 2011, jumlah kepemilikan Kartu AKSes mencapai 48.638. Pencapaian ini meningkat 270% dibanding akhir Mei 2010 saat dimulainya Sosialisasi Kartu AKSes”.
Fokuss
Finalis Kompetisi Jurnalistik Kategori Artikel Online:
meningkatkan kerja sama dalam rangka mewujudkan pasar modal Indonesia yang transparan dan terpercaya.” tukas Ananta sebagai ungkapan terima kasih atas kerja sama Perusahaan Efek dan rekan-rekan media dalam sosialisasi Kartu AKSes. Terkait dengan hasil penjurian Kompetisi Jurnalistik Kartu AKSes, Didik Supriyanto, yang merupakan salah satu juri, memberikan komentar, “Straight news atau feature punya kesempatan yang sa ma untuk memenangkan sebuah kompetisi jurnalistik. Pemilihan nara sumber yang kompeten sekali lagi bisa membedakan pengaruh artikel terhadap target pembacanya. Ini adalah hal penting yang kami dapatkan selama periode penjurian”. Hingga 17 Januari 2011, jumlah kepemilikan Kartu AKSes mencapai 48.638. Pencapaian ini meningkat 270% diban ding akhir Mei 2010 saat dimulainya Sosialisasi Kartu AKSes. KSEI yakin bahwa hal ini adalah hasil kerja sama yang baik antara Perusahaan Efek dan Media. Dalam rangka meningkatkan kepemilikan Kartu AKSes, KSEI selain akan melanjutkan pelaksanaan sosialisasi skala lokal di Palembang, Solo, Balikpapan, Singkawang, Makassar, dan Manado, KSEI juga akan menggelar Kompetisi Jurnalistik Sosialisasi Kartu AKSes Tahap 2. Selamat kepada para pemenang. l
Edisi 01, 2011
Kompetisi Sosialisasi Kartu AKSes yang dimulai sejak Juni hingga Desember 2010 telah selesai dilakukan. Malam Anugerah (awarding night) digelar oleh KSEI sebagai bentuk penghargaan bagi peserta kompetisi. Siapa saja pemenangnya?
aktivitas Sosialisasi Layanan Jasa KSEI KSEI mengadakan sosialisasi layanan jasa bagi Pemegang Rekening KSEI pada tanggal 29 Desember 2010 bertempat di Graha Niaga - Financial Club, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh 200 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Perusahaan Efek, Bank Kustodian dan Bank Pembayaran. Sebagai agenda dalam acara tersebut KSEI mensosialisasikan layanan jasanya terkait Single Investor Identification (SID), Straight Through Processing (STP), Fund Separation atau pemisahan rekening dana nasabah. Diharapkan dengan sosialisasi ini Pemegang Rekening dapat lebih mengetahui manfaat dan kegunaan layanan tersebut dengan baik. l
Pemilihan Bank Pembayaran Baru KSEI
Konferensi Pers Akhir Tahun 2010
Edisi 01, 2011
Sebagai proses awal pemilihan Bank Pembayaran baru untuk periode 2011 - 2015, KSEI mengadakan kegiatan penyampaian Request For Proposal kepa da perwakilan dari 15 (lima belas) bank yang diundang di Hotel Mulia Senayan Jakarta pada Rabu, 16 Februari 2011. Kegiatan ini dilakukan sehubungan dengan akan berakhirnya perjanjian dengan Bank Pembayaran periode 2009 - 2011 pada Juli 2011 nanti. Pemi lihan Bank Pembayaran ini ditujukan agar KSEI bersama dengan Bank Pembayaran dapat mengelola dana milik Pemegang Rekening untuk keperluan penyelesaian trans aksi bursa melalui sistem yang terhubung dengan sistem utama KSEI. l
Fokuss
Pada tanggal 30 Desember 2010 lalu Bapepam-LK bersama de ngan BEI, KPEI dan KSEI menggelar Konperensi Pers Akhir Tahun 2010 yang menandai penutupan perdagangan bursa di tahun 2010. Acara yang diselenggarakan di Galeri BEI - Lantai 1 ini dibuka oleh Ketua Bapepam-LK Bapak Ahmad Fuad Rahmany didampingi oleh Bapak Ito Warsito, Bapak Hoesen dan Bapak Ananta Wiyogo selaku Direktur Utama yang menyampaikan kinerja pasar modal Indonesia selama tahun 2010. Sebagai akhir acara dilakukan penekanan tombol oleh Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati sekaligus meresmikan penutupan perdagangan bursa tahun 2010 di PT Bursa Efek Indonesia. Pada penutupan perdagangan 2010 tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup pada posisi 3,703.512. l
statistik ����������������������������������������� ������������������������������������������������������
Total Distribusi “Corporate Action” Periode Januari - Desember 2010 dan Januari 2011 Jan - Des 2010
Dana
Jan 2011
Rp (triliun)
USD (juta)
Rp (triliun)
USD (juta)
Equity (Dividen dan Exercise)
42,87
80,84
7,98
0,00
Debt (Bunga dan Pokok)
29,09
12,94
2,67
0,00
Total Dana
71,96
93,78
10,65
0,00
Efek
(Jumlah/Unit Efek)
(Jumlah/Unit Efek)
Saham
101,87 miliar
15,33 miliar
Waran
11,45 miliar
144,50 juta
HMETD
130,93 miliar
77,26 miliar
���������������������������������� ������������������������������������������������������
������
������
������
������
������
������
����������������������������������������������� ������������������������������������������������������
����������������������
�������
���������
��������� �������
�������
���������
������
������
������
������
������
������