BAB 1
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2008 telah mengakibatkan
para investor baik itu dari dalam maupun dari luar negeri lebih berhati-hati dalam menginvestasikan dananya terutama di pasar modal Indonesia. Para investor tentunya akan memilih perusahaan yang mampu menghasilkan tingkat pengembalian modal yang tinggi serta dapat terus menerus mempertahankan pertumbuhannya. Masalah krisis yang terjadi sangat berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan karena kurs rupiah melemah, tingkat bunga bank tinggi dan harga bahan baku yang berfluktuatif. Mengantisipasi hal tersebut perusahaan dituntut untuk inovatif dan mampu melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dan yang akan terjadi di dalam lingkungan baik perubahan ekonomi nasional, peraturan pemerintah, kondisi konsumen maupun kemampuan pesaing, sehingga dalam menghadapi semua tuntutan tersebut diperlukan suatu prinsip pengelolaan yang efektif, efisien dan produktif terhadap semua bagian yang ada di dalam perusahaan. Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi, dalam hal ini pasar modal sebagai suatu tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan penawaran dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ). Pasar modal juga menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi karena dapat menjadi alternatif bagi perusahaan. Bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal.
1
2
Perusahaan dapat dengan mudah untuk mendapatkan modal dengan biaya yang relatif murah dan juga sebagai tempat untuk berinvetasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Investasi adalah suatu komitmen penetapan dana pada satu atau beberapa obyek invetasi dengan mengharapkan keuntungan di masa yang akan datang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China, AS, dan Rusia. Jumlah batang rokok yang dikonsumsi di Indonesia pada tahun 2013 tercatat 341,9 miliar batang (Sumber: Bappeda Jatim, Maret, 2014). Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia merupakan pasar yang tumbuh dan beragam. Dari total penduduk yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa diperkirakan 65% atau kurang lebih 75 juta orang laki-laki dewasa di Indonesia adalah perokok (Sumber: PT Gudang Garam Tbk). Oleh karena itu, industri rokok merupakan salah satu industri yang berkontribusi dalam kegiatan perekonomian Negara Indonesia. Terdapat 4 perusahaan rokok yang listing di Bursa Efek Indonesia yaitu H.M Sampoerna Tbk, Gudang Garam Tbk, Bentoel Internasional Investama Tbk, dan Wismilak Inti Makmur Tbk. Belakangan ini sering kali muncul gerakan kampanye anti rokok yang sering dilakukan pemerintah karena rokok diyakini memiliki pengaruh yang buruk terhadap kesehatan manusia. Dan terdapat peraturan baru yang membatasi media massa untuk mempromosilan produk tembakau. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi perkembangan perusahaan rokok. Gerakan kampanye dan pelarangan media massa tersebut membatasi dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan rokok yang bersangkutan.
3
Tabel 1.1 Data Perkembangan Harga Saham Perusahaan Rokok pada periode 20092013 (Dalam Rupiah) No
Nama Perusahaan
Kode
1
PT. Gudang Garam Tbk
GGRM
2
PT. H.M Sampoerna Tbk
HMSP
3
PT. Bentoel Internasional RMBA Investama Tbk
Triwulan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2009
2010
Tahun 2011
5900 12550 14900 21550 10800 9300 10200 10400 460 840 640 650
24750 34200 51600 40000 13950 18650 22000 28150 400 395 940 800
41850 49800 52500 62050 26200 28600 30100 39000 830 830 770 790
PT. Wismilak 4 WIIM Inti Makmur Tbk Sumber : http://www.duniainvestasi.com dan diolah penulis.
2012
2013
55050 61500 46450 56300 53200 51700 52600 59900 910 620 590 580
48950 50600 35000 42000 84500 85000 65400 62400 620 540 465 570 1020 830 690 670
760
Dari data di atas terlihat bagaimana harga saham perusahaan rokok selama periode 2009-2013. Beberapa perusahaan tersebut mengalami penurunan dan kenaikan harga saham setiap tahunnya. PT. Gudang Garam Tbk pada tahun 2009 sampai 2011 harga sahamnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan namun pada tahun 2012 ke 2013 harga saham perusahaan ini mengalami penurunan harga saham pada tahun 2013 ada pada harga Rp 42.000 per lembar. Pada PT. H.M Sampoerna Tbk setiap tahunnya mengalami kenaikan, kenaikan yang paling signifikan pada tahun 2012 dibandingan tahun sebelumnya di mana harga sahamnya sebesar Rp 59.900 per lembar dan pada tahun 2013 harga sahamnya naik sebesar Rp 62.400 per lembar . PT. Bentoel Internasioal Investama Tbk pada tahun 2010 menembus harga
4
sahamnya sebesar Rp 800 per lembar namun pada tahun 2011 sampai 2013 mengalami penurunan. Dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk ini harga sahamnya pada tahun 2012 ke 2013 mengalami penurunan. Harga saham pada tahun 2012 sebesar Rp 760 per lembar dan harga saham pada tahun 2013 sebesar Rp 670 per lembar. PT Wismilak Inti Makmur Tbk ini baru listing pada tanggal 18 desember 2012. Dari beberapa data di atas terlihat bahwa harga saham beberapa perusahaan rokok pada periode 2009-2013 pada umumnya mengalami penurunan namun ada juga yang mengalami kenaikan. Harga saham selalu mengalami perubahan setiap tahunnya, bahkan setiap detiknya. Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas asset-asset yang menerbitkan saham. Salah satu bidang invetasi yang cukup menarik namun beresiko tinggi adalah investasi saham karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik oleh pengaruh yang bersumber dari luar atau dalam negeri, perubahan dalam bidang ekonomi moneter, politik, dan peraturan mampu membuat perubahan yang terjadi dalam perusahaan yang mengeluarkan saham itu. Sehingga investor dalam melakukan pengambilan keputusan investasi memerlukan analisis yang mendalam untuk menjamin keamanan dana yang diinvestasikan serta keuntungan yang diharapkan dan harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasinya harga saham yang berasal dari faktor eksternal dan internal. Adapun faktor internalnya antara lain adalah laba perusahaan, aktivitas tahunan, likuditas dan faktor eksternalnya adalah dampak pergerakan suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang. Untuk itu investor akan melalukan analisis terhadap harga saham yang akan dibelinya dengan tujuan untuk mengetahui kualitas, prospek dan tingkat resiko sahamsaham tersebut. Alat analisis menganai penilaian saham yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah analisis fundamental dengan menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan. Analisis fundamental mempelajari hubungan antara harga saham dan kondisi perusahaan dengan menggunakan data perusahaan, dengan alasan bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan dalam
5
meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan. Brigham dan Houston (2010:133) analisis rasio keuangan dirancang untuk membantu kita mengevaluasi laporan keuangan dan kinerja keuangan. Hasil dari rasio ini menunjukan kesehatan perusahaan. Perusahaan yang sehat diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga mampu menjaga kepentingan dan kepercayaan masyarakat serta mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi nasional. Alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas merupakan faktor yang menentukan kinerja suatu perusahaan. Alasan memilih rasio profitabilitas adalah karena rasio profitabilitas akan mampu mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Selain sebagai tujuan utama perusahaan, laba merupakan indikator bagi perusahaan. Laba adalah faktor utama dalam mengukur tingkat efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan dengan seluruh dana dan sumber daya yang ada di perusahaan. Rasio yang digunakan untuk penelitian ini dari rasio profitabilitas dan investor dapat menganalisis Return On Invesment (ROI) yang merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan. Return On Equity (ROE) menggambarkan kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham, karena dalam ROE yang digunakan sebagai pengukur efisiensi adalah besarnya laba bersih dari jumlah modal yang digunakan perusahaan. Semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada setiap lembar sahamnya. Para investor
6
dan calon investor tertarik dengan nilai EPS yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Harga saham merupakan refleksi dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan dan pengelolaan aset. Dapat diindikasikan faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur hal tersebut antara lain Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Berdasarkan fenomena mengenai pentingnya informasi bagi investor dalam melakukan investasi, serta mengetahui mengenai sejauh mana pengaruh dari Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan topik : “Pengaruh Return On Invesment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (PER) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013“.
7
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah permasalahan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan harga saham pada perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 2. Bagaimana pengaruh Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan penelitian ini adalah untuk memperoleh data serta informasi
yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat yang perlu dipenuhi oleh penulis dalam memperoleh gelar sarjana Ekonomi Fakultas Bisnis dan Manajemen di Universitas Widyatama Bandung. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kondisi Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan harga saham pada perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 2. Untuk mengetahui pengaruh Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013
8
1.4
Kegunaan Penelitian Dari penelitian ini diharapkan akan memperoleh informasi yang akurat dan
relevan yang dapat digunakan oleh :
1. Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan pemikiran dan peningkatan pengetahuan penulis mengenai analisis arus kas khususnya
kinerja
keuangan
perusahaan
dan
merupakan
media
pembanding antara teori yang telah diperoleh dari literatur dan perkuliahan dengan aplikasinya pada perusahaan tempat diadakan. 2. Investor Penelitian berharap dapat digunakan sebagai bahan referensi atau pertimbangan, khususnya bagi individual investor yang tertarik untuk berinvestasi agar mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham dan tepat dalam melakukan investasi. 3. Perusahaan Penelitian ini dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menilai kemampuan perusahaan dalam perolehan dan peningkatan laba dan apakah hal tersebut akan sangat berpengaruh dalam peningkatan harga sahamnya.
1.5
Metodelogi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-
verifikatif. Metode deskriptif menurut Nazir (2011:54) : “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Tujuan dari penelitian ini deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
9
Sedangkan pengertian metode verifikatif
menurut Nazir (2011:74),
adalah sebagai berikut: “Metode verifikatif adalah metode untuk menguji kebenaran hipotesis yang juga berarti menguji kebenaran teori”. Tujuan dari penelitian verifikatif adalah untuk mengetahui hubungan kasualitas antar variabel suatu pengujian hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis tersebut diterima atau ditolak Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Merupakan penelitian dengan cara mempelajari bahan-bahan yang dianggap perlu dari literatur, jurnal dan makalah yang terkait dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan bahan yang akan dijadikan landasan teori dalam penyusunan skripsi. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Merupakan penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data atau informasi dari keadaan yang sebenarnya atau penelitian langsung ke sumber data. Untuk mendapatkan data atau informasi melalui objek yang diteliti yang selanjutnya untuk diolah, dianalisis dan ditarik kesimpulan seperti : Website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).
1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian ini pada perusahaan rokok yang telah go
public di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013 melalui media internet dengan
situs
www.idx.co.id,
www.duniainvestasi.com
dan
pustakaloka
Universitas Widyatama. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan selesai.