ANNUALREPORT
ANNUALREPORT Indonesian Central Securities Depository
ANNUALREPORT KSEI BIG PLANS:
When Investors
ANNUALREPORT
Convenience ANNUALREPORT means Business
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT C-BEST NEXT-G,
KESIAPAN KSEI MENDUKUNG PERTUMBUHAN PASAR
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT SINERGI DENGAN PERBANKAN,
AKSES KE PASAR MODAL LEBIH MUDAH DAN LUAS
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU:
SISTEM PENDUKUNG INDUSTRI REKSA DANA DI INDONESIA
ANNUALREPORT laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENT MISI MISSION VISSION
VISI
8
NILAI INTI C O R E
V A L U E S
PROFIL KSEI
2
KSEI PROFILE Perjalanan KSEI KSEI Journey
MISI,VISI & NILAI PERUSAHAAN
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
MISSION, VISSION & CORE VALUES
l
10
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
l
12
Rangkaian Kegiatan KSEI KSEI Event Highlights
l
14
l
16
22
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT
Sambutan Dewan Komisaris Message from The Board of Commissioners’
l
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
24
l
30
38
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
40
TINJAUAN KEUANGAN l
50
Jasa Penyelesaian Transaksi Efek Securities Settlement Transaction Services
l
52
Teknologi Informasi Information Technology
l
56
Kepuasan Pemakai Jasa Customer Satisfaction
l
60
FINANCIAL REPORT Tinjauan Bisnis Business Report
Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Capital Market Infrastructure Development Kajian Researches Kerja Sama dan Keanggotaan Internasional International Cooperation & Membership
Jasa Kustodian Sentral Central Custodian Services
l
64
l
70
l
76
l
82
84
PROGRAM EDUKASI DAN SOSIALISASI EDUCATION & OUTREACH PROGRAM
1
2
3
104
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
94
Implementasi GCG Implementation of GCG
SUMBER DAYA MANUSIA
Organ Perusahaan Company’s Structure
HUMAN RESOURCES
l
107
Manajemen Risiko Risk Management
l
108
Komunikasi dan Keterbukaan Informasi Communication and Information Disclosure
124
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES
130
DATA PERUSAHAAN CORPORATE DATA Struktur Pasar Modal Indonesia Indonesia Capital Market Structure Asosiasi Associates Struktur Organisasi Organization Structure Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners’ Profile Profil Direksi The Board of Directors’ Profile
l
132
l
133
l
134
r
ion
Loan Composit
64,23% 12,90%
l
136
l
142
148
TANGGUNG JAWAB PELAPOR TAHUNAN RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT
Konsumer
/Consume
Mikro /Micro r
17,99%
Komersial
/Consume
l
119
l
119
MISI MISSION VISSION
VISI
NILAI INTI C O R E
V A L U E S
Misi MISSION
Berperan aktif dalam mewujudkan pasar modal Indonesia yang berdaya saing global dengan: Menyediakan Jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang wajar, aman, akurat, teratur, tepat waktu dan berorientasi pada kebutuhan pemakai jasa dan standar internasional. Menjadi mitra terpercaya yang senantiasa memberi nilai tambah bagi pemakai jasa. To actively participate in making the Indonesia capital market globally competitive by: Providing unrivalled Central Custodian Service, by doing Securities transactions settlement in a fair, secured, accurate, orderly, and timely manner, and always focusing on user’s needs using the highest international standards. To be a reliable partner, not just meet the expectations of customers, but to exceed them by always giving value added services.
Visi VISION
Menjadi Kustodian sentral yang andal dan berdaya saing di tingkat regional. Andal dalam arti mampu memberikan layanan jasa yang wajar, aman, akurat, teratur dan tepat waktu. Untuk mampu berdaya saing di tingkat regional, KSEI akan berusaha memberikan layanan yang inovatif dan efisien sesuai perkembangan pasar regional dan kebutuhan para pemakai jasa. To be a reliable and competitive central Custodian in the regional. Reliable, by providing services in a fair, secure, accurate, orderly, and timely manner. Competitive, by making every effort to provide the most innovative and efficient services in line with regional market developments and customers’ needs and expectations.
EXCELLENCE Berdedikasi untuk mencapai kesempurnaan kinerja perusahaan dan individu. Dedicated to excellence in the performance of the company and as an individual.
TOGETHERNESS Mewujudkan kebersamaan untuk mencapai tujuan perusahaan. To reach harmony in fulfilling the company’s goals.
CORE VALUES
INTEGRITY
Menunjukkan integritas dalam interaksi bisnis maupun pribadi, yang didukung dengan bertindak hati-hati, amanah serta profesional.
Upholding integrity in both business and personal interactions, through prudent, reliable and professional.
CONTINUAL DEVELOPMENT
Mewujudkan pengembangan yang berkesinambungan melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan. To achieve continuous development through a consistent learning process.
NILAI INTI
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
03
WHEN INVESTORS CONVENIENCE MEANS BUSINESS Kenyamanan investor menjadi kunci utama peningkatan jumlah investor di pasar modal. KSEI mendukung penuh upaya tersebut melalui penyediaan infrastruktur yang memadai melalui pelaksanaan tiga rencana strategis. Investor’s convenience is the key factor for the increasing number of Indonesia capital market investors. KSEI give its full support by providing adequate infrastructures through three big plans.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
05
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
Company’s Name Established Operational License Authorized Capital Paid Up Capital Shareholders
T Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berperan sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia. sesuai Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. KSEI sebagai penyedia jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien, memberikan layanan jasa yang mencakup sentralisasi penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek, serta jasa terkait lainnya seperti distribusi hasil Tindakan Korporasi Emiten. KSEI mulai menjalankan kegiatan operasional penyelesaian transaksi Efek dengan warkat, pada tanggal 9 Januari 1998, dengan mengambil alih sebagian fungsi PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) yang merupakan Lembaga Kliring Penyimpanan dan Penyelesaian (LKPP).
08
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
9 Custodian Banks (36%) 26 Securities Companies (31,5%) 3 Registrars (3%) BEI and KPEI (29,5%)
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serves as the Central Securities Depository (CSD) in Indonesia capital market under Capital Market Law No. 8/1995. As a CSD and provider of an orderly, fair, and efficient Securities transaction settlement services, KSEI provides services covering central depository, transaction settlement and other related services such as distribution of Issuers’ Corporate Actions. KSEI started its operations in transaction settlement on January 9th, 1998, when it took over some of the function of PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI), as the Clearing Depository and Settlement Institution (LKPP).
Beragam inisiatif dan kajian yang telah diimplementasikan, terus dikembangkan KSEI agar tetap sejalan dengan kemajuan pasar
Various initiatives and researches that have been implemented, continuously improved to keep up with market needs
Di tahun 2000, KSEI bersama dengan Self Regulatory Organization (SRO) lainnya yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), mulai menerapkan transaksi perdagangan dan penyelesaian Efek tanpa warkat di pasar modal Indonesia. Penerapan tersebut didukung oleh sistem utama KSEI untuk kegiatan penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan yaitu The Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST). Sistem utama KSEI tersebut menjadi tumpuan kegiatan operasional yang dilakukan KSEI. Berbagai tipe Efek tersimpan di KSEI, baik berupa Efek Bersifat Ekuitas (Saham, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMETD, dan Waran) dan Efek Bersifat Utang (Obligasi, Medium Term Notes/MTN, Negotiable Certificate of Deposit/NCD, dan sebagainya). Tidak hanya dalam mata uang Rupiah, penyelesaian transaksi di KSEI juga dapat dilakukan dalam mata uang asing yaitu Dollar Amerika dan Dollar Singapura. Pada tahun 2006, untuk melengkapi berbagai Efek yang dapat ditransaksikan di pasar modal Indonesia, KSEI memperluas layanan jasanya dengan menjadi Sub Registry Bank Indonesia untuk penatausahaan transaksi Surat Utang Negara (SUN). Beragam inisiatif yang diterapkan serta kajian yang diaplikasikan, terus dikembangkan KSEI secara berkelanjutan agar sesuai dengan tren industri terkini serta kebutuhan pasar. Pengembangan yang dilakukan senantiasa berlandaskan pada nilai inti Perusahaan yaitu: Excellence, Togetherness, Integrity, dan Continual Development, baik untuk memberikan hasil yang memuaskan.
In 2000, KSEI along with other Self Regulatory Organizations (SRO); PT Bursa Efek Indonesia (BEI) and PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), implemented the scripless securities trading and settlement transaction in the Indonesia capital market. The scripless trading is supported by KSEI’s main system utilized for securities depository and book-entry transaction settlement, known as The Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST). This main system becomes the key function of KSEI’s operations. Various types of Securities are deposited in KSEI, such as Equities (Shares, Rights and Warrants) as well as Debt Securities (Bonds, Medium Term Notes/MTN, Negotiable Certificate of Deposit/NCD, and others). Not only in Rupiah, the transaction settlement can also be done in US dollar and Singapore dollar. In 2006, to completment various types of Securities in the Indonesia capital market, KSEI expanded its services, as Bank Indonesia’s Sub Registry for depository administration of Government Bonds (Surat Utang Negara or SUN) transaction. Various initiatives that have been implemented and studies that have been applied will be continuously improved by KSEI to keep up with the latest industry’s trends and market’s requirement. Such developments are always implemented based on the company's core values: Excellence, Togetherness, Integrity and Continual Development, to obtain satisfactory results.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
09
Perjalanan KSEI (1997 - 2014) KSEI JOURNEY (1997 - 2014)
23
December 1997
09 January 1998
17 July 2000
13
September 2001
09
September 2002
23 July 2003
01
September 2004
19 May 2006
06
September 2008
KSEI mengawali perjalanannya sebagai salah satu SRO dalam struktur pasar modal Indonesia.
KSEI started its function as a SRO in Indonesia capital market structure.
Dimulainya kegiatan operasional KSEI yaitu kegiatan penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek, mengambil alih fungsi sejenis dari KDEI. The beginning of KSEI’s operational activity in securities depository and settlement, taking over the similar function of Indonesian Securities Clearing Depository (KDEI).
Awal dimulainya era scripless trading dimana KSEI melakukan penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek melalui mekanisme pemindahbukuan dengan menggunakan C-BEST.
Mulai beroperasinya pusat penanggulangan bencana (sistem Disaster Recovery Center) yang ditempatkan 30 km dari lokasi kantor KSEI. Guna meningkatkan efisiensi, KSEI bersama SRO lainnya mempercepat siklus penyelesaian transaksi dari T+4 menjadi T+3.
11
November 1998
Memperoleh izin operasional sebagai LPP oleh Bapepam-LK melalui surat No. Kep. 54/PM/1998. KSEI obtained its operating license as a Central Securities Depository from Bapepam-LK through letter No. Kep. 54/PM/1998.
The beginning of scripless trading era in which KSEI did the securities depository and transaction settlement through book-entry mechanism using C-BEST.
The beginning of the operation of Disaster Recovery Center system which is located 30 km from KSEI’s office.
To increase efficiency, KSEI together with other SROs accelerated the settlement cycle from T+4 to T+3.
Memperoleh sertifikasi internasional ISO 9001: 2000 - konversi dari ISO 9002: 1994.
Implementasi aplikasi Online Research and Centralized Historical Data (ORCHiD), yaitu fasilitas online sistem yang menyediakan arsip histori data kegiatan Pemegang Rekening di C-BEST.
Resmi ditunjuk sebagai Sub Registry Bank Indonesia untuk mengelola administrasi penyimpanan dan penyelesaian SUN. KSEI was officially appointed as the Sub-Registry of Bank of Indonesia for depository and settlement administrations of Government Bonds (SUN).
Resmi menjadi anggota aktif dari The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
KSEI obtained ISO 9001: 2000 international certification, a conversion of the ISO 9002: 1994 version.
The implementation of the Online Research and Centralized Historical Data (ORCHiD), an online facility system that administrates the historical data of Account Holders activities at C-BEST.
10
December 2006
Distribusi pertama ORI001 yang memulai operasional KSEI sebagai penatausahaan surat berharga negara. The first distribution of ORI001, which marks KSEI’s function as an administrator of Government Bonds.
Officially an active member of The Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
18 June 2009
01 January 2010
03 Maret 2011
31 January 2012
18 June 2013
27
December 2013
25 August 2014
23
Implementasi Investor Area yang berfungsi sebagai sarana transparansi informasi portofolio investor. The implementation of Investor Area as a means of information transparency of the investor’s portfolio.
Implementasi peraturan tentang dormant account untuk menertibkan Sub Rekening Efek tidak aktif yang tercatat di KSEI.
December 2009
Penandatanganan perjanjian kerja sama pemisahan RDN Syariah dengan Bank Syariah Mandiri. The signing of a cooperation agreement on the division of Sharia RDN with Bank Syariah Mandiri.
Penerapan modul Static Data Investor pada C-BEST. The implementation of Static Data Investor module at C-BEST.
February
2014
The launching of AKSes (Securities Ownership Reference) Facility, renaming from Investor Area.
The Implementation of the regulations on dormant account to keep the inactive Sub Account recorded in KSEI.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN) dengan 4 (empat) bank untuk mewujudkan implementasi pemisahan rekening dana investor pasar modal Indonesia Kewajiban kepemilikan SID dan pemisahan RDN sesuai persyaratan Peraturan Bapepam-LK No.V.D.3
Perubahan nama Investor Area menjadi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Securitas). Securitas)
The signing of a cooperation agreement on the Investor Fund Account (RDN) separation with 4 (four) banks to realize the implementation of the account separation of Indonesia capital market investors.
SID obligation and Investor Fund Account (RDN) separation to comply with Bapepam-LK’s Regulation No.V.D3.
October
2013
Memperoleh Sertifikasi ISO 27001: 2005 mengenai kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Obtained the ISO 27001: 2005 Certification on Information Security Management System Policy.
Langkah awal KSEI memulai sinergi industri pasar modal dengan perbankan, sebagai upaya untuk meningkatkan pendalaman pasar melalui kerja sama pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes dengan layanan e-channel perbankan.
KSEI’s initial step to start capital market synergies with the banking industry as an effort to increase market deepening through cooperation on the development of capital market infrastructure through AKSes Facility’s Co-branding with e-channel of the banking industry.
Kerja sama KSEI dengan Ditjen. Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen.Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri RI, untuk melakukan proses pengkinian data investor berbasis data KTP elektronik dalam upaya untuk meningkatkan akurasi database investor di pasar modal.
KSEI’s cooperation with Directorate General of Civil Registration (Ditjen. Dukcapil) Ministry of Home Affairs, to update investor’s database based on electronic ID cards as part of efforts to increase the accuracy of investor’s database in the capital market.
Ikhtisar Keuangan FINANCIAL HIGHLIGHTS 2014 .
.
.
1.036.350 1.253.213
.
.
.
990.633 1.177.733
.
.
.
45.717
75.480
and
1.036.350 1.253.213
.
.
.
.
.
95.938
86.894
.
.
.
9.716
12.880
.
.
.
.
930.696 1.153.439
2014 Jumlah Pendapatan Usaha-Bersih*
.
.
.
286.599
308.657
Total Operating Revenues-Net*
.
.
.
187.153
218.556
*
.
.
.
177.546
240.618
(31.640)
(27.767)
Tax Expenses-Net Profit for The Year
*
Beban Pajak - Bersih
.
.
. .
.
.
.
145.906
212.852
.
.
(19.676)
9.892
.
.
126.230
222.743
*Sejak berlakunya Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2014, biaya tahunan setoran atas PNBP diubah menjadi bagian dari beban usaha. *Since the enactment of Government Regulation No. 11 year 2014, the annual contribution on Non-tax State Revenue (PNPB) was presented as operating expenses. Indonesia
12
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Bahasa
Jumlah Aset
TOTAL ASSETS 1.036.350
855.275
2012
2013
21,05
1.253.213
2014
Ekuitas
EQUITY 804.465
2012
19,81
930.696
2013
1.153.439
2014
Pendapatan Usaha Bersih
OPERATING REVENUES-NET
308.657 286.599 232.480
15,49 2012
2013
2014
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
13
Ikhtisar Kinerja PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Data Investor
SINGLE INVESTOR IDENTIFICATION (SID) 361.038 364.465 342.663
340.554 338.195 331.528 320.779
357.211
341.129
340.152 334.796
328.162
Pergerakan total SID sepanjang tahun 2014 secara konsisten terus meningkat sejak awal tahun. Jumlah terbesar peningkatan jumlah SID terjadi pada Februari (2.3%) dan Oktober (4.2%). Hal ini diakibatkan adanya pembukaan Sub Rekening Efek dalam rangka penerbitan Sukuk Ritel 006 dan ORI 001. Total movement of SID throughout 2014 had been consistently increase since the beginning of the year. The largest increased of total SID was recorded in February (2.3%) and October (4.2%). The increase was due to the opening of Sub Accounts for the issuance of Retail State Sukuk (Sukuk Ritel) 006 and ORI 001.
Total Sub Rekening Efek
TOTAL SUB SECURITIES ACCOUNT 463.061 458.870
422.324
423.433
427.498
432.607
436.089
436.824
438.505 436.652
408.619
Peningkatan jumlah SID turut mempengaruhi jumlah Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI. Layaknya SID, peningkatan Sub Rekening Efek tertinggi terjadi pada Februari (3.4%) dan Oktober (4.6%). The increasing number of SID also affected the number of Securities Sub Accounts recorded in KSEI. Similar to SID, the highest increase in Securities Sub Account was recorded in February (3.4%) and October (4.6%).
14
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
466.250
Total Login LOGIN
45.825 Total investor yang telah login ke Fasilitas AKSes jumlahnya bertambah 3.352 investor dari tahun sebelumnya, atau sekitar 13% dari total investor. Upaya peningkatan jumlah login dilakukan KSEI melalui berbagai rangkaian kegiatan sosialisasi dan perluasan jaringan melalui sinergi dengan perbankan.
42.473
The total number of investor who has logged into AKSes Facility has increased by 3,352 investors compared to the previous year, or approximately 13% of the total number of investors. Efforts to increase the number of login were carried out by KSEI through various series of outreach program and network boarden through banking synergies.
2013
2014
Nilai Aset Disimpan di KSEI
VALUE ASSETS UNDER CUSTODY Total nilai aset yang disimpan di KSEI meningkat sekitar 21% di tahun 2014, disebabkan kenaikan signifikan dari Efek bertipe Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan meningkatnya beberapa Efek dengan tipe Reksa Dana Penyertaan Terbatas/RDPT, Efek Beragun Aset/EBA, Saham serta MTN. Total value assets under custody in KSEI has increased by approximately 21% in 2014, due to a significant increase of the Sovereign Sharia Securities (SBSN) and increase in several Securities types, namely Mutual Fund, Private Equity Fund (RDPT), Asset Backed Securities/EBA and Medium Term Notes/MTN.
2014 3.198,04
201
3
2.626,35
Jumlah Efek
TOTAL SECURITIES 1.249 1.175 Jumlah Efek yang tercatat di KSEI meningkat karena adanya penambahan jumlah Efek baru berupa MTN, NCD dan Saham.
2014
2013
The total number of securities recorded in KSEI is increasing, due to the addition of new securities in the from of MTN, NCD and Shares.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
15
Rangkaian Kegiatan KSEI KSEI EVENT HIGHLIGHTS
21/01
Sosialisasi Modul Static Data Investor Socialization of Static Data Investors Module
Sebagai komitmen dalam membenahi basis data investor pasar modal, KSEI menyelenggarakan sosialisasi kepada pemakai jasa atas penerapan modul Static Data Investor (SDI) di C-BEST.
10/02
As a commitment in improving capital market investors’ database, KSEI conducted socialization to its service users on the application of Static Data Investor (SDI) module on C-BEST.
Edukasi kepada Media Education to the Media
KSEI menyelenggarakan publik edukasi pasar modal kepada rekan-rekan media sebagai bentuk penyebaran informasi atas pengembangan terbaru KSEI tahun 2014. KSEI conducted capital market education to capital market media partners, as a form of information dissemination on the latest development of KSEI in 2014.
28/02
Penandatanganan Perjanjian KSEI - Bank Permata Signing of Agreement between KSEI and Bank Permata
Penandatangan perjanjian dalam rangka pengembangan Fasilitas AKSes yang terintegrasi dengan ATM Bank Permata di Main Hall BEI. Kerja sama ini merupakan tahap awal sinergi pasar modal dengan perbankan. The signing of agreement to develop an integrated AKSes Facility with Bank Permata ATMs at the Main Hall of BEI. This partnership is a development from the early stage of capital market synergies with the banking industry.
16
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
28/02
Penyerahan Sertifikasi ISO 27001:2005 The Assignment of ISO 27001: 2005 Certificate
PT SGS Indonesia menyerahkan Sertifikasi ISO 27001: 2005 yang mengukuhkan KSEI sebagai suatu organisasi yang telah memenuhi standar internasional untuk penerapan kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). PT SGS Indonesia, assigned the ISO 27001: 2005 Certificate which confirmed KSEI as an organization that has met international standards for the implementation of Information Security Management System (SMKI) policies.
01/03
Sosialisasi Kebijakan Business Continuity Management (BCM) Socialization of Business Continuity Management Policy
Sosialisasi kepada karyawan KSEI mengenai kebijakan dan simulasi Business Continuity Management guna mengantisipasi keadaan darurat.
22/05
Seminar Emiten Issuer’s Seminar
Penyelenggaraan Seminar bagi Emiten di Hotel Mulia Senayan - Jakarta dengan tema "Indonesia Menuju Masa Depan Baru dan Layanan Jasa KSEI". The organizing of Seminar for Issuers at Hotel Mulia Senayan - Jakarta, with a theme of "Towards a New Future Indonesia and KSEI Services".
The socialization to KSEI’s employees on Business Continuity Management policies and simulations to respond to any emergency conditions.
6-8/06
Team Building Pemakai Jasa KSEI Service Users’ Team Building
Untuk mempererat hubungan KSEI dengan para pemakai jasanya, diselenggarakan Team Building Pemakai Jasa di Hard Rock Hotel - Bali dengan tema "Sang Juara". To strengthen the relationship between KSEI and its users, KSEI organized users’ Team Building at the Hard Rock Hotel - Bali with a theme of "The Champion".
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
17
19/06 - 28/10 RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa Annual and Extraordinary General Meeting
Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Keduanya diselenggarakan di Grand Ballroom - The Dharmawangsa, Jakarta.
KSEI held Annual and Extraordinary GMS. Both were held at the Grand Ballroom The Dharmawangsa, Jakarta.
15/07
Launching Co-Branding Fasilitas AKSes melalui ATM
The Launching of AKSes Facility Co-Branding via ATM
Peluncuran Co-Branding Fasilitas AKSes dengan PermataATM yang menandai babak baru penggunaan Fasilitas AKSes yang telah dapat dimanfaatkan investor melalui ATM perbankan. The launching of AKSes Facility Co-Branding with PermataATM which marked a new chapter of AKSes Facility usage which has been utilized by investors through banks’ ATM.
25/08
Penandatanganan Perjanjian KSEI - Ditjen.Dukcapil
Signing of Agreement between KSEI - Ditjen. Dukcapil
19/08
Halal Bihalal KSEI dengan Media KSEI Gathering with Media
Sebagai wujud apresiasi atas peran media, terutama dalam mendukung penyebaran informasi tentang perkembangan terbaru perusahaan, KSEI menyelenggarakan Halal Bihalal dan Silaturahmi dengan media. As a form of appreciation for the role of Media, especially in supporting the information dissemination on the company’s latest developments, KSEI organized a Gathering and Hospitality event with the media.
18
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Penandatanganan perjanjian kerja sama pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, Data Kependudukan dan KTP Elektronik antara KSEI dengan Ditjen. Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri RI, untuk mendukung upaya KSEI dalam membentuk basis data investor pasar modal yang lebih baik, akurat dan terkinikan. The signing of a cooperation agreement on the utilization of Resident Identity Number, Population Data and Electronic ID card between KSEI and Directorate General of Civil Registration (Ditjen. Dukcapil) Ministry of Home Affairs, in support of KSEI’s efforts to establish a better, accurate and updated capital market investors’ database.
20-21/08 17-18/09
Investor Summit dan Capital Market Expo
Investor Summit and Capital Market Expo
Kegiatan diselenggarakan di Grand City Mall & Convex - Surabaya dan The Ritz Carlton - Pacific Place, Jakarta, dengan tema "Investasi di Pasar Modal Sebagai Gaya Hidup Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik".
28-31/08
The event was held at the Grand City Mall & Convex - Surabaya and The Ritz Carlton - Pacific Place Jakarta, with "Investing in the Capital Market For Lifestyle For a Better Future" as its theme.
Shareholders Seminar Shareholders Seminar
Bertempat di Hotel Rimba - Bali, kegiatan tahun ini mengangkat tema "Perlindungan investor dan penerapan IOSCO Principles pada sebuah institusi" dengan menghadirkan pembicara yang berpengalaman di bidang pasar modal. Taking place at Rimba Hotel - Bali, this year's event with the theme of "Investor’s Protection and implementation of IOSCO Principles in an institution" with speakers who are experienced in the capital market field.
01/09
Penandatanganan Perjanjian KSEI Bank Mandiri
Signing of Agreement between KSEI and Bank Mandiri
KSEI menyelenggarakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Co-Branding Fasilitas AKSes dengan Bank Mandiri, yang memungkinkan investor untuk menggunakan jaringan e-channel Bank Mandiri. KSEI held the signing of a Cooperation Agreement on AKSes Facility Co-Branding with Bank Mandiri, which allows investors to use Bank Mandiri’s e-channel network.
20/09
Sosialisasi BCM serta SMKI BCM and ISMS Socialization
Sosialisasi mengenai Business Continuity Management dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi di Ecopark - Ancol, dihadiri oleh seluruh karyawan KSEI. Socialization on Business Continuity Management and Information Security Management System at Ecopark - Ancol, which was attended by all KSEI employees.
22/09 Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu Integrated Investment Management System
Penandatanganan MoU pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu dengan Korea Securities Depository (KSD) sebagai titik awal pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu untuk mendukung potensi pertumbuhan industri Reksa Dana.
The signing of MoU on the development of Integrated Investment Management System with Korea Securities Depository (KSD) as a starting point for the development of Integrated Investment Management System to support the potential growth of the Mutual Fund’s industry.
17/10
Peresmian Pengembangan Proyek C-BEST Next-G
The Inauguration of the C-BEST Next-G Project Development
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pengembangan sistem utama (C-BEST) generasi baru dengan Nasdaq OMX, sebagai persiapan dan antisipasi atas peningkatan jumlah investor, aktivitas transaksi dan likuiditas pasar. The signing of the Cooperation Agreement on the development of the main system (C-BEST) new generation with Nasdaq OMX, as a preparation and anticipation of the increase in the number of investors, trading activities and market liquidity.
12/11
Peluncuran Gerakan Nasional Cinta Pasar Modal
The Launching of the National Movement of Love for Capital Market
Peluncuran program Gerakan Nasional Cinta (GENTA) Pasar Modal untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap investasi di pasar modal di Istora Senayan - Jakarta.
20
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
The launching of the National Movement of Love (GENTA) for Capital Market to raise awareness and love of Indonesians toward capital market investment at Istora Senayan - Jakarta.
14/11
Penandatanganan Kerja Sama AKSes Co-Branding dengan BCA dan CIMB Niaga Signing of Agreement between KSEI with BCA and CIMB Niaga
KSEI bersama BCA dan CIMB Niaga menandatangani Perjanjian Kerja Sama pengembangan AKSes Co-Branding melalui e-channel yang menjadikan sinergi pasar modal dan perbankan semakin konkret.
KSEI together with BCA and CIMB Niaga signed a cooperation agreement for the development of AKSes Facility’s through e-channel that make synergies between capital market and the banking industry more concrete.
23/12
Peluncuran Maskot Bung AKSes The Launching of Bung AKSes Mascot
Bertepatan dengan ulang tahun KSEI ke-17, KSEI meluncurkan Bung AKSes sebagai icon yang mewakili investor pasar modal Indonesia yang aktif dan bijak melakukan monitoring aktivitas kegiatan investasinya melalui Fasilitas AKSes. Coinciding with KSEI’s 17th anniversary, KSEI launched Bung AKSes as an investor’s icon representing Indonesia capital market investors who are active and wise in monitoring its investment activities through AKSes Facility.
02/12
Seminar Pemakai Jasa Service User’s Seminar
KSEI menggelar seminar dengan tema Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI) kepada pemakai jasa di Hotel Mulia - Jakarta dengan menghadirkan praktisi pasar modal dan konsultan hukum. KSEI held a seminar for its service users with the theme of Indonesian Securities Custody Certificate (Sertifikat Penitipan Efek Indonesia or SPEI) and speakers from capital market practitioners and lawyers at Hotel Mulia - Jakarta.
23/12
Perayaan HUT KSEI ke-17 Celebration of KSEI’s 17th Anniversary
Dalam rangka hari jadi ke-17, KSEI menggelar acara syukuran dan perayaan ulang tahun di Financial Club bersama seluruh Komisaris dan Direksi yang pernah menjabat di KSEI serta para karyawan. For its 17th anniversary, KSEI held a celebration and birthday event at the Financial Club with Commissioners, Directors and all employees as well as the entire Board of Commissioners and Directors of KSEI since its establishment.
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Dukungan atas program pengembangan pasar modal dilakukan KSEI dengan mempersiapkan infrastruktur yang memadai
KSEI supports capital market development programs by preparing adequate infrastructures
SAMBUTAN DEWAN
KOMISARIS Message From The Board of Commissioners’
Selain keberhasilan dari sisi kinerja operasional, kinerja keuangan KSEI juga menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan
In addition to a successful operational performance, KSEI’s financial performance has also shown encouraging results Para pemegang saham yang terhormat, Distinguished Shareholders,
M
eski diwarnai beragam peristiwa politik dan ekonomi, di tahun 2014 pasar modal Indonesia tetap mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Kekhawatiran koreksi kinerja pasar modal Indonesia karena penyelenggaraan Pemilu, serta pengaruh kebijakan dan kondisi ekonomi negara-negara besar di dunia, nyatanya tidak terbukti. Perekonomian Indonesia tumbuh cukup tinggi dengan inflasi yang terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi nasional pada 2014 mencapai 8,36%, sedikit lebih rendah dari inflasi pada 2013 sebesar 8,38%. Kondisi itu tak lepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makro.
Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun membukukan catatan yang baik. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pertumbuhan IHSG secara year to date tercatat sebagai yang tertinggi keempat jika dibandingkan dengan bursa-bursa utama di kawasan regional dan dunia, yaitu Shanghai, India dan Filipina. Bahkan secara jangka panjang, pertumbuhan IHSG dalam enam tahun terakhir (2008 - 2014) tercatat berada di urutan kedua dengan jumlah pertumbuhan return sebesar 282,05%.
24
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Despite a variety of political and economic events, in 2014, Indonesia capital market continues to grow significantly. Concerns that the Indonesia capital market performance would decline as a result of the Election as well as the policies and economic conditions of developed countries in the world prove to be wrong. The Indonesian economy grew quite high accompanied with a stable inflation. The Central Bureau of Statistics (BPS) recorded the 2014 national inflation rate at 8.36%, slightly lower than the 2013 inflation which was at 8.38%. This condition was part of the various policies undertaken by Bank of Indonesia (BI) and the government in maintaining macro economic stability. The Jakarta Composite Index (IHSG) performance has also posted a positive record. Based on Indonesia Stock Exchange’s data, IHSG’s year to date growth was ranked fourth compared to major stock exchanges in the region and the world, namely Shanghai, India and Philippines. Even in the long term, IHSG’s growth in the last six years (2008 2014) was ranked second with a 282.05% growth in its return.
Left - right : Wiwit Gusnawan (Commissioner) Erry Firmansyah (President Commissioner) Rudy Tandjung (Commissioner)
Namun, ditengah kondisi pasar modal yang cukup tangguh, berbagai tantangan masih akan dihadapi regulator pasar modal, termasuk KSEI. Jumlah investor pasar modal Indonesia yang masih di kisaran 370.000, menjadi tantangan besar bagi SRO untuk meningkatkannya. Pengembangan infrastruktur yang memadai menjadi salah satu jalan untuk menarik minat investor agar berinvestasi di pasar modal. Dapat kami sampaikan, bahwa upaya tersebut secara konsisten dilakukan KSEI dengan mengacu pada kondisi di dalam negeri serta tren perkembangan di pasar regional.
Tiga Rencana Strategis KSEI Di tahun 2014, KSEI mencanangkan 3 (tiga) inisiatif strategis untuk pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia, yaitu C-BEST Next-G, Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu dan AKSes Financial Hub, yang merupakan pengem-bangan terpadu dan saling terkait satu sama lain. Keberhasilan dari pengembangan ini akan menunjang kemajuan pasar modal di Indonesia, serta kemudahan investasi di pasar modal melalui sinergi dengan perbankan. Sinergi ini mulai terjalin sejak awal tahun 2014 dan menjadi pertanda baik bahwa kedua bidang jasa keuangan ini dapat saling mendukung dalam mengembangkan fasilitas yang mudah dan memasyarakat untuk kegiatan berinvestasi. Industri perbankan yang lebih dahulu berkembang dan telah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat, kedepannya juga dapat berfungsi sebagai alternatif jalur transaksi di pasar modal.
However, amidst the strong performance of the capital market, many challenges still lies ahead for the capital market regulators, including KSEI. The number of Indonesia capital market investors is still in the range of 370,000, this is remains a major challenge for the SRO. The development of an adequate infrastructure is one way to attract investors to invest in the capital market. Thus, such efforts are consistently undertaken by KSEI with reference to domestic conditions as well as trends in the development of the regional market.
Three Strategic Plans of KSEI In 2014, KSEI launched 3 (three) strategic initiatives for Indonesia capital market infrastructure development, the C-BEST Next-G, Integrated Investment Management System and AKSes Financial Hub, which is an integrated and interconnected developments. The success of this initiatives will provide support for capital market development, and access flexibility in the capital market through synergies with banking. These synergies has been formed since the beginning of 2014 and becomes a good sign that the two financial service sectors can support each other to develop convenience and accessible facilities for public to conduct their investment activities. The banking industry, which had been developed earlier and has become a daily necessity for the public, in the future is expected to function as an alternative network in the capital market.
SINGLE INVESTOR IDENTIFICATION
13,72%
2014 2013
364.465 320.506
26
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Ketiga inisiatif pengembangan tersebut bukanlah pekerjaan mudah. Namun, Direksi KSEI berhasil melaksanakan tahapan-tahapan yang diperlukan untuk memulai ataupun melanjutkan pengembangan yang telah dilaksanakan. Jalinan kerja sama dengan berbagai pihak yang diperlukan untuk melakukan pengembangan ini telah terlaksana dengan baik.Untuk pengembangan AKSes Financial Hub di tahap awal telah dilaksanakan kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes dengan beberapa Bank Administrator RDN.
All of these three initiatives are not easy to be developed. However, the Directors of KSEI has successfully carried out the necessary steps to inititate or continue the developments that have been implemented. Cooperation with various parties is required in order to carry out these developments properly. For the development of AKSes Financial Hub, in the early stages, AKSes Facility’s Co-Branding cooperation was implemented with several Investor’s Fund Account (RDN) Administrator Banks.
Pengembangan proyek C-BEST Next-G dilakukan oleh vendor pengembang Nasdaq OMX. Tak kalah penting, pengembangan Sistem Jaringan Investasi Terpadu untuk kemajuan industri Reksa Dana di Indonesia, dilakukan bekerjasama dengan KSD yang pernah mengembangkan sistem serupa di Korea Selatan.
The developer of C-BEST Next-G is Nasdaq OMX, meanwhile for the Integrated Investment Network System, which also an important initiatives to improve Mutual Fund industry is a cooperation with the KSD who has experience in developing a similar system in South Korea.
Upaya menarik minat investor dilakukan KSEI secara konsisten melalui pengembangan yang mengacu pada kondisi dalam negeri dan tren perkembangan pasar regional
KSEI’s consistent efforts to attract investors were done through development which is based on domestic market and regional market development trend
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
27
Berbagai kerja sama dengan pihak ketiga, direalisasikan dengan baik dan telah berjalan sesuai dengan tenggat waktu dan target yang ditentukan
A number of cooperation with third parties were properly realized and conducted in accordance with the deadlines and targets.
Kinerja Direksi
Board of Directors Performance
Dewan Komisaris memandang Direksi KSEI telah melakukan kinerja yang baik sepanjang tahun 2014. Proyek multiyears yang terdiri dari 3 (tiga) rencana besar inisiatif pengembangan infrastruktur pasar modal, beberapa diantaranya telah dilakukan kick off pengembangan tahun 2014 ini. Artinya, diperlukan dedikasi dan perhatian penuh agar rencana besar tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dengan tetap mengikuti timeline yang telah direncanakan.
The Board of Commissioners viewed that the Directors of KSEI have shown a good performance during 2014. Several of the multiyears project which consists of 3 (three) grand initiatives of capital market infrastructure development, have kicked off the development this year. That means, it requires a full dedication to develop these grand initiatives according to its requirements and deadline.
Berbagai kerja sama dengan pihak ketiga telah direalisasikan tahun ini. Negosiasi dan proses penandatanganan MoU atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) telah berjalan sesuai dengan tenggat waktu dan target yang ditentukan. Tindak lanjut dari penandatanganan MoU/PKS pun dengan sigap sudah dilakukan melalui pengembangan yang diperlukan. Seperti halnya kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes, hanya diperlukan waktu kurang dari 6 (enam) bulan untuk merealisasikannya. Kerja sama dengan pihak ketiga turut dijalin dengan mengedepankan komunikasi yang intensif agar pengembangan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Selain keberhasilan dari sisi kinerja operasional, kinerja keuangan KSEI pun menunjukkan hasil yang sangat memuaskan dengan peningkatan laba bersih tahun berjalan sebesar lebih dari 40% dibandingkan tahun lalu.
28
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Various cooperation with third parties were successfully conducted this year. The negotiation and signing of the MoU were carried out in line with the deadline and determined targets. As a follow-up of the MoU/Agreement signing, the necessary developments were conducted subsequently. Simillar to AKSes Facility Co-Branding cooperation, this was also implemented in less than 6 (six) months. Cooperation with third parties was also fostered by promoting intensive communication in order for the development to meet the required specifications. In addition to the success of its operational performance, KSEI’s financial performance has also showed encouraging results, in company’s profit for the year which increase more than 40% compared to last year.
Peningkatan tertinggi dibukukan pada pendapatan investasi yang berhasil meningkat lebih dari 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
The highest increase was recorded in investment income which has successfully increased by more than 100% compared to the previous year.
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris ingin menyampaikan apresiasi atas pencapaian seluruh jajaran tim manajemen dan staf KSEI sepanjang tahun 2014. Dengan semangat continual development, tujuan Perusahaan untuk memberikan dukungan penuh atas kemajuan pasar modal Indonesia dapat tercapai dengan baik. Di tengah jadwal yang padat untuk menuntaskan 3 (tiga) rencana besar, kami yakin, KSEI akan membuktikan diri sebagai Kustodian sentral yang kredibel dan mampu menjawab tantangan pasar.
On this occasion, the Board of Commissioners would like to express highest appreciation for these achievements by KSEI’s management team and staffs throughout 2014. In the spirit of continual development, the Company’s objective to fully support Indonesia capital market development can be achieved. In the midst of the tight schedule to complete the 3 (three) grand initiatives, we believe that KSEI will prove itself as a credible central custodian which is able to anticipate market challenges.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
29
Left - Right : Syafruddin (Director) Margeret M.Tang (President Director) Sulistyo Budi (Director)
LAPORAN
D I REK SI Board of Directors’ Report
Tersedianya fasilitas yang memberikan kemudahan dan membuka akses masyarakat berinvestasi di pasar modal diperlukan untuk menjembatani kebutuhan supply dan demand
Availability of facilities that provide convenience and open access to invest in the capital market is needed for supply and demand. Para pemegang saham yang terhormat, Distinguished Shareholders,
ahun 2014, dikenal sebagai tahun politik karena pada pertengahan tahun ini diselenggarakan pemilihan Presiden RI. Momen ini memberikan dampak yang cukup besar bagi performa pasar modal Indonesia, khususnya pada fluktuasi IHSG. Namun demikian, pengaruh suhu politik nyatanya tidak menyurutkan optimisme investor untuk tetap bertransaksi di pasar modal Indonesia. Kondisi yang kondusif dan pelaksanaan pemilihan Presiden yang berjalan lancar meningkatkan rasa percaya diri investor untuk berinvestasi. Walaupun performa IHSG sepanjang tahun 2014 bergerak fluktuatif, namun pada penutupan tahun ketika kondisi politik dan ekonomi Indonesia mulai stabil, IHSG mencatatkan kinerja positif dengan kenaikan sebesar 21,15% menjadi 5.226,95 dibandingkan sebelumnya yaitu 4.274,18. Terlebih lagi, pada 8 September 2014, IHSG berhasil mencatatkan rekor indeks tertinggi baru sepanjang sejarah yang ditutup pada level 5.246,49, melampaui rekor tahun 2013 yang berada pada 5.214,97. Perbandingan jumlah investor domestik dan asing di pasar modal Indonesia tak dipungkiri dapat memberikan efek yang signifikan. Berdasarkan komposisi kepemilikan Efek, investor asing masih dominan dengan total nilai kepemilikan Efek sekitar 60%. Dominasi investor
The year 2014, was known as a year of political events because of the Presidential election held in the middle of this year. This event has affected the Indonesia capital market performance quite significantly, especially the fluctuation of the Jakarta Composite Index (IHSG). Nevertheless, the political temperature did not, in fact, lower the optimism of investors to continue their transaction in the Indonesia capital market. The conducive condition and successfull the presidential election have increased investor’s confidence. Although IHSG performance has fluctuated throughout 2014, but by the end of the year when Indonesia's political and economic conditions began to stabilize, IHSG recorded a positive performance with an increase of 21.15% to 5,226.95 compared to the previous 4,274.18. Moreover, on September 8th, 2014, IHSG managed to set a new record at 5,246.49, the highest index in the history, surpassing its previous record in 2013 which was at 5,214.97. The comparison between the number of domestic and foreign investors in Indonesia capital market can undoubtedly give a significant effect. Based on Securities ownership composition, foreign investors are still dominant with a total value of Securities ownership of approximately 60%. The dominance of foreign investors
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
31
asing membuat pasar modal Indonesia sangat rentan terhadap pengaruh asing dan isu global. Performa pasar modal yang ideal seharusnya mencerminkan kondisi perekonomian, yang terefleksi pada harga Saham yang diperdagangkan di Bursa. Fluktuasi dan guncangan di pasar karena keluar atau masuknya dana oleh investor asing seharusnya dapat ditekan bila komposisi nilai kepemilikan investor asing dan lokal bisa lebih berimbang. Hal ini antara lain diupayakan dengan cara meningkatkan jumlah investor lokal.
puts the Indonesia capital market in a position that is very vulnerable to foreign factors and global issues. The ideal performance of a capital market should reflect the country’s economic conditions, which is reflected in the price of securities traded on the Stock Exchange. Market fluctuations and shocks because of the withdraw or entry of foreign funds should be able to be suppressed if the ownership composition between foreign and domestic investors can be more balanced. This is partly pursued by increasing the number of domestic investors.
Upaya meningkatkan jumlah investor domestik di pasar modal Indonesia dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tahun 2013 dengan melakukan progam pendalaman pasar. Peningkatan jumlah investor lokal juga perlu diimbangi dengan penambahan jumlah Emiten maupun produk investasi yang dapat menjadi pilihan bagi investor. Pengembangan infrastruktur yang dapat memberikan kemudahan dan membuka akses masyarakat menuju pasar modal diperlukan untuk menjembatani keduanya.
Efforts to increase the number of domestic investors in Indonesia capital market have been initiated by Financial Services Authority (OJK) through market deepening program since 2013. The increase in the number of domestic investors would also need to be followed by an increase in the number of Issuers and investment products which can be an investment alternative for investors. The development of infrastructure that can provide convenience and public’s access towards the capital market is needed to tie the supply and demand side.
Dukungan atas program pendalaman pasar OJK dilakukan KSEI dengan mempersiapkan infrastruktur yang memadai, salah satunya ketersediaan sistem utama KSEI, yakni C-BEST. C-BEST saat ini masih dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat setiap tahun. Selama tahun 2014 terjadi peningkatan frekuensi penyelesaian transaksi Bursa sekitar 51 juta, atau lebih besar 37,22% dibandingkan dengan tahun 2013 sekitar 37 juta.
32
KSEI’s support for OJK’s market deepening program was done through preparing the adequate infrastructure, one of them is the availability of KSEI’s main system C-BEST. The value and the number of investors have increased annually. Such increase also accompanied by an increase in the frequency of the Stock Exchange transaction settlement around 51 million, or 37.22% higher compared to 2013 at around 37 million.
Pengembangan proyek C-BEST Next-G merupakan 1 (satu) dari 3 (tiga) inisiatif strategis KSEI yang rencananya dikembangkan selama beberapa tahun ke depan dan ditargetkan siap pada tahun 2018. Inisiatif lainnya adalah Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu dan AKSes Financial Hub. Keduanya dilakukan berdasarkan pada penerapan Single Investor Identification (SID) yang wajib dimiliki investor pasar modal sejak tahun 2012. Penerapan SID akan diperluas untuk pembenahan database investor pasar modal Indonesia yang mencakup investor Saham, obligasi maupun Reksa Dana.
The development of C-BEST Next-G project is one of KSEI’s 3 (three) strategic initiatives which planned to be developed over the next 3 (three) years and is targeted to be completed in 2018. Another strategic initiatives is the Integrated Investment Management System and AKSes Financial Hub. Both development are based on the implementation of Single Investor Identification (SID) that has been a requirement for capital market investors since 2012. The implementation of SID will be expanded to manage the Indonesia capital market investors’ database, which also includes Equity and Bonds, as well as Mutual Funds.
Pembenahan database investor pasar modal Indonesia telah diupayakan melalui inisatif yang dilakukan KSEI dengan kerja sama pemanfaatan database kependudukan yang dikelola Ditjen. Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri RI.
The improvements of Indonesia capital market investors’ database have been pursued through cooperation on the utilization of database managed by the Ditjen. Dukcapil, Minister of Internal Affairs.
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
peningkatan total aset yang tercatat di KSEI
the increase in total assets recorded in KSEI
Per akhir tahun 2014, proses rekonsiliasi telah mencapai hasil lebih dari 50%. Upaya pengkinian data didukung pula dengan implementasi modul Static Data Investor (SDI) di C-BEST pada akhir 2013. Hal ini memungkinkan Pemegang Rekening KSEI (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian) untuk melakukan update data investor secara mandiri.
At the end of 2014, the reconciliation process between Sub Securities has been done with a result of more than 50%. Efforts in data updating are also supported by the implementation of the Static Data Investor (SDI) module in C-BEST at the end of 2013. This allows KSEI’s Account Holders (Securities Company and Custodian Bank) to perform investors’ data updating by themselves.
Terkait dengan pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu, inisiatif ini merupakan solusi bagi industri Reksa Dana untuk menyediakan sistem yang standar dan terpusat. Pengembangan ini dilakukan bekerjasama dengan KSD. Sebelumnya, KSD berhasil mengembangkan infrastruktur serupa di Korea Selatan yang bernama FundNet. Pengalaman KSD ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan infrastruktur untuk kemajuan Reksa Dana di Indonesia. Tahap awal dari pengembangan tersebut adalah dengan diberikannya SID kepada pemilik Reksa Dana, dimana nantinya tidak tertutup kemungkinan pemilik Reksa Dana juga dapat memantau aktivitas investasi Reksa Dananya melalui Fasilitas AKSes.
In terms of Integrated Investment Management System development, this initiative is a solution for Mutual Fund industry to develop a standardized and centralized system. This development is in cooperation with KSD. Previously, KSD has successfully developed a similar infrastructure for the South Korea’s named FundNet. KSD’s experience is expected to serve as a reference to the development of Mutual Fund’s infrastructure in Indonesia. The early stage of this development is the assigning of SID for Mutual Fund’s owners. In the future, it may be possible for them to monitor the Mutual Fund investment activities through AKSes Facility.
AKSes Facility function will be further developed in the AKSes Financial Hub project. The initial stage of this Fungsi Fasilitas AKSes dikembangkan lebih lanjut dalam development began in February 2014, through cooperation AKSes Facility with Bank RDN’s e-channel network, proyek AKSes Financial Hub. Tahapan awalnya telah dimulai sejak Februari 2014, melalui kerja sama Fasilitas name AKSes Facility Co-Branding. AKSes dengan jaringan e-channel Bank RDN, bernama Co-Branding Fasilitas AKSes.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
33
Dengan Co-Branding Fasilitas AKSes, investor memiliki alternatif untuk memanfaatkan Fasilitas AKSes melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), internet banking atau mobile banking. Dengan luasnya cakupan infrastruktur yang dimiliki industri perbankan, ke depannya diharapkan masyarakat menjadi lebih mudah berinvestasi di pasar modal.
With the AKSes Facility Co-Branding, investors are provided with the alternative to access AKSes Facility through Automated Teller Machine (ATM), internet banking as well as mobile banking. With the wide coverage of the banking industry infrastructure, public’s access to invest in the capital market is expected to be easier.
Hingga akhir tahun 2014, KSEI telah menjalin kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes dengan 4 (empat) Bank Administrator RDN dari total 6 (enam) bank. Khusus untuk kerja sama dengan Bank Mandiri dan Bank Permata, Co-Branding Fasilitas AKSes telah dapat digunakan pada e-channel kedua bank tersebut.
By the end of 2014, KSEI has established AKSes Facilities Co-Branding with 4 (four) RDN Bank Administrators, out of a total of 6 (six) banks. Particular for cooperation with Bank Mandiri and Bank Permata, AKSes Facility Co-Branding is available in their e-channel.
Selain inisiatif yang berhubungan dengan infrastruktur pasar modal Indonesia, pembenahan juga dilakukan di sisi internal KSEI. Fakta bahwa pada sistem penyimpanan dan penyelesaian tercatat adanya aset yang tidak terurus adalah hal penting yang menjadi perhatian dan harus segera dicari solusinya. Kajian penanganan aset tersebut mulai dilakukan sejak akhir tahun 2013 melalui penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) dengan pelaku pasar dan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM). Hasil FGD merekomendasikan pembentukan working group untuk memberikan rekomendasi dari penanganan aset yang tidak terurus. Diharapkan masukan yang diberikan oleh working group dapat memberikan rekomendasi terbaik bagi penanganan aset yang tidak terurus tersebut.
Kinerja Tahun 2014 Sepanjang tahun 2014, KSEI mencatat kinerja keuangan yang sangat baik, dengan peningkatan Pendapatan Usaha Bersih dan Laba. Pendapatan usaha bersih KSEI pada tahun 2014 meningkat sebesar 8% menjadi Rp 308,66 miliar. Peningkatan pendapatan usaha bersih tersebut turut mempengaruhi posisi Laba Usaha yang tercatat sebesar Rp 243,20 miliar dengan persentase kenaikan 36%. Sedangkan Laba Bersih tahun berjalan berjumlah Rp 212,85 miliar atau meningkat 46%. Dari sisi kinerja operasional, Total Aset yang tercatat di KSEI sepanjang tahun 2014 mengalami peningkatan 21,77% yang menembus sekitar Rp 3.000 triliun, yang disebabkan peningkatan nilai pada beberapa jenis Efek yang tercatat di Bursa. Peningkatan Total Aset diiringi dengan kenaikan jumlah Efek dengan persentase 6,3% yang disebabkan adanya instrumen baru SBR dan NCD.
34
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
In addition to initiatives related to the Indonesia capital market infrastructure, internal improvements were also made by KSEI. The fact that the depository and settlement system has recorded Unclaimed Assets is an important consideration and need to be immediately addressed. The management of Unclaimed Assets has been inititated since the end of 2013 through the organizing of the Focus Group Discussion (FGD) with market participants and Association of Capital Market Legal Consultants. The FGD recommended the establishment of a working group that, gather recommendation in handling the Unclaimed Assets. References from the working group is expected to provide the best recommendations for handling issues related to Unclaimed Assets.
The 2014 Performance Throughout 2014, KSEI has recorded a good financial performance, which was shown by the increase of Net Operating Revenue and Profit. KSEI’s net operating revenue in 2014 increased by 8% to Rp 308.66 billion. The increase in net operating revenue affected the Income from operation which recorded at Rp 243.20 billion with an increase of 36%. Whereas the Profit for the year increased by 46%, which was amounted to Rp 212.85 billion. In terms of operational performance, total assets recorded in KSEI throughout 2014 has increased by 21.77%, which exceeds Rp 3,000 trillion, due to an increase in the value of several types of listed Securities. The increase in total assets was accompanied with an increase in number of securities by 6.3% due to the new instrument such as SBR and NCD.
Peningkatan juga dicatatkan pada frekuensi penyelesaian transaksi Bursa yang naik sekitar 37%. Demikianpula dengan kegiatan Tindakan Korporasi yang naik sebesar 24,81% menjadi 3.285 kali. Mulai tahun 2014 ditetapkan Peraturan KSEI No. V-D tentang instruksi Pemindahbukuan Efek Tanpa Pembayaran (Free of Payment/FOP) yang mengatur lebih detail informasi yang harus dicantumkan saat pembuatan instruksi penyelesaian transaksi secara FOP. Peraturan ini, memungkinkan regulator untuk mengetahui alasan dilakukan pemindahbukuan sekaligus mempermudah proses pemeriksaan jika diperlukan. Fungsi pengawasan mulai dijalankan KSEI di tahun 2014, antara lain terkait kepatuhan terhadap implementasi RDN, penerbitan nomor SID, mutasi Efek dan FOP. Seluruh kegiatan pengawasan telah berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peran KSEI dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan dilakukan oleh Divisi Penyelesaian dan Pengawasan (PPA). Fungsi pemeriksaan dan pengawasan ini dituangkan dalam Peraturan KSEI No.VII mengenai pemeriksaan. Dalam peraturan ini juga diatur ketentuan kewenangan KSEI untuk mengenakan sanksi jika diperlukan. Peraturan ini berlaku sejak 1 Desember 2014, bersamaan dengan Peraturan KSEI No. I-F tentang Fasilitas AKSes.
The Stock Exchange transaction settlement frequency has also increased by 37%. The Corporate Action activities also increased by 24.81% to 3,285. Started in 2014, KSEI’s Rule No. V-D on Free of Payment (FOP) Book-entry Instruction, which regulates for a more detailed information to be included when creating settlement instructions in FOP. This rule allows the regulator to determine the reason behind the book-entry as well as to ease the audit process if necessary. KSEI’s monitoring function has been conducted during 2014, among others, related to compliance to the implementation of the Investor Fund Account (RDN), SID, Securities movement and FOP. All monitoring activities have been conducted in accordance with applicable regulations. The audit and monitoring activities to Accounts Holders are set forth in KSEI’s Rule No.VII on audit, which regulates KSEI’s authority to conduct audit to Accounts Holders on compliance to KSEI’s regulations. This rule also provisioned KSEI’s authority to impose sanction if needed. This rule is effective since December 1st, 2014, concurrent with KSEI’s Rule No. I-F on AKSes Facility.
Peraturan tentang instruksi FOP diberlakukan sebagai bentuk keterbukaan informasi serta memudahkan regulator melakukan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan.
Regulations on FOP settlement instruction was imposed as a form of information disclosure as well as regulator’s tool for monitoring and audit.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
35
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Dalam menjalankan seluruh kegiatan sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, selain mengacu pada misi, visi dan nilai inti, KSEI berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Menurut studi yang diterbitkan The Taiwan Corporate Governance Forum, perusahaan yang menerapkan GCG akan memiliki performa yang lebih baik dibandingkan perusahaan yang tidak menerapkan prinsip ini.
In carrying out all its activities as a Central Securities Depository, besides referring to its mission, vision and core values, KSEI seeks to apply the principles of Good Corporate Governance (GCG). According to a study published in The Taiwan Corporate Governance Forum, companies that implement GCG will have a better performance than companies that do not apply this principle.
Melanjutkan diraihnya Sertifikasi ISO yang telah berjalan secara berkesinambungan, seluruh kegiatan KSEI mengacu pada standar persyaratan ISO 9001: 2008. Selama tahun 2014, telah diselenggarakan Surveillance Audit terhadap KSEI sebanyak 2 (dua) kali, yang hasilnya KSEI berhasil mempertahankan Sertifikasi ISO tersebut.
Continuing the ISO Certification which has been conducted continuously, all KSEI activities refers to the standard requirements of ISO 9001: 2008 Throughout 2014, 2 (two) Surveillance Audit were held where KSEI has succeeded in maintaining the ISO Certification.
In October 2013, KSEI has obtained the ISO 27001: 2005 Certification on Information Security ManagePada Oktober 2013, KSEI telah meraih Sertifikasi ISO ment System (SMKI) in overall as an organization. 27001: 2005 tentang Sistem Manajemen Keamanan This certification becomes a reference for the manaInformasi (SMKI) secara keseluruhan sebagai suatu gement of information in KSEI that records a variety organisasi. Sertifikasi ini menjadi acuan bagi pengeloof confidential information of capital market investors. laan informasi di KSEI yang menyimpan berbagai data This certification signifies that the management of rahasia milik investor pasar modal. Hal ini menandakan information in KSEI is in accordance with international bahwa manajemen informasi di KSEI telah sesuai standards. The achievement of ISO 27001: 2005 dengan standar internasional. Diraihnya Sertifikasi ISO Certification was followed by the 2 (two) Surveillance 27001: 2005, ditindaklanjuti dengan Surveillance Audit Audits in 2014, with the result of KSEI’s success in yang dilaksanakan 2 (dua) kali pada tahun 2014, dengan maintaining the certification. As a form to improve our hasil dipertahankannya sertifikasi tersebut. Sebagai services, KSEI plans to upgrade the certification to the bentuk peningkatan layanan jasa, rencananya KSEI next version which is ISO 27001: 2013. akan berupaya untuk meningkatkan peraihan sertifikasi ke versi berikutnya yaitu ISO 27001: 2013. Good performance achieved by KSEI is due to the hard work of all parties, including Human ResourKinerja baik yang ditorehkan KSEI, tidak terlepas dari ces. To improve the knowledge of employees, KSEI kerja keras seluruh pihak, termasuk Sumber Daya has also conducted a comparative study with the Manusia di KSEI. Untuk meningkatkan pengetahuan Central Securities Depository of other countries, such karyawan, KSEI juga menyelenggarakan studi banding as Taiwan, Hong Kong and South Korea. dengan Kustodian Sentral dari negara lain, seperti di Taiwan, Hong Kong dan Korea Selatan. As a form of commitment and support for the capital market development, KSEI has been actively enSebagai bentuk komitmen dan dukungan KSEI untuk gaged in education and outreach program, whether pengembangan pasar modal, KSEI aktif melakukan conducted jointly with SRO or by KSEI itself. The kegiatan edukasi dan sosialisasi, baik yang dilakukan implementation of regular education along with the bersama dengan SRO maupun oleh KSEI sendiri. SROs through the Capital Market School (SPM) has Penyelenggaraan rutin edukasi bersama dengan SRO been conducted for the last 8 (eight) years and will melalui Sekolah Pasar Modal (SPM) tanpa terasa telah continue in the upcoming years. Outreach program, terjalin selama 8 (delapan) tahun dan akan terus particularly related to AKSes Facility, has been held dijalankan di tahun-tahun mendatang. Untuk edukasi dan regularly by KSEI since the launch of this facility sosialisasi terkait Fasilitas AKSes, telah diselenggarakan in 2009. secara berkala sejak peluncuran fasilitas tersebut di tahun 2009.
36
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Strategi komunikasi yang tepat sasaran diterapkan pada setiap penyelenggaraan sosialisasi dengan menyesuaikan pada kebutuhan penyampaian informasi. Di tahun 2014, penyelenggaraan sosialisasi Fasilitas AKSes turut menggandeng pihak Bank Administrator RDN yang telah bekerjasama dengan KSEI agar masyarakat mengetahui pengembangan terbaru KSEI dan segera memanfaatkannya untuk kenyamanan berinvestasi.
An effective communication strategy is applied to any outreach program by adjusting to the requirements of information distribution. In 2014, the AKSes Facility’s outreach program were done in cooperation with RDN Administrator Banks which have cooperation with KSEI in keeping the public informed of the latest KSEI’s development and motivated to utilize the facility for investment convenience.
Sebagai Perusahaan yang kredibel, KSEI menyadari pentingnya kepedulian dan tanggung jawab yang perlu dilakukan sehubungan dengan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan CSR dan aksi sosial. Kegiatan aksi sosial yang dilakukan antara lain berupa pemberian bantuan di bidang edukasi dan beberapa kegiatan aksi sosial bersama dengan anak jalanan. Sedangkan kegiatan CSR bersama dengan SRO dititikberatkan pada pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, antara lain untuk pembiayaan peternakan domba di Garut dan kambing di Sukabumi.
As a credible company, KSEI realizes the importance of awareness and responsibility for the welfare of society through CSR activities and charity program. The charity program conducted include the provision of assistance in the field of education and several charity program with the homeless children. While CSR activities which held together with SROs are focused on education and community empowerment, among others, to finance sheep farms in Garut and goat farm in Sukabumi.
Pengembangan yang dilakukan KSEI tak akan terwujud dengan baik tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, Direksi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada OJK, SRO, para stakeholders dan partners atas kerja sama terpadu yang terjalin hingga saat ini. Secara khusus, Direksi menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direktur Utama KSEI periode 2013 - 2016, Heri Sunaryadi, yang telah mengundurkan diri pada 19 Desember 2014. Berbagai program kerja strategis yang telah dicanangkan tentunya akan dijalankan secara berkelanjutan. Direksi juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Dewan Komisaris maupun para anggota Komite KSEI yang telah memberikan masukan dan nasihat untuk mencapai tujuan bersama yakni kemajuan perusahaan maupun industri. Akhir kata, kami ingin memberikan apresiasi atas kerja keras karyawan KSEI dalam mewujudkan rencana kerja perusahaan dengan tetap berpegang teguh pada misi, visi dan nilai inti serta etos kerja yang baik.
MARGERET M. TANG Direktur Utama President Director
KSEI’s developments will not be realized properly without any support from others parties.The Directors would like to thank OJK, other SROs, stakeholders and all partners for their cooperation until this day. Specifically, The Directors would like to express our deepest gratitude and highest appreciation to the President Director of KSEI for the 2013 - 2016 period, Heri Sunaryadi, who had resigned on December 19th, 2014. We will continue carrying out the various strategic working programs. The Directors would also express gratitude for the supports given by the Board of Commissioners and the members of KSEI’s Committees who have provided inputs and advices to achieve our goal which is for the company and the industry. Last but not least, we would like to express our appreciation for the hard work of KSEI’s employees in realizing the business plan while staying true to the mission, vision and core values of the Company as well as to showing a good work ethic.
SULISTYO BUDI Direktur Director
SYAFRUDDIN Direktur Director
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
37
Efisiensi kerja yang dilaksanakan KSEI sepanjang tahun 2014 ditunjukkan dengan tercapainya target yang ditetapkan
The efficiency of the work undertaken by KSEI throughout 2014 was demonstrated with the achievement of its targets
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REPORT
Laba Usaha KSEI tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 36%
KSEI’s 2014 Income from Operations grew by 36% Sepanjang tahun 2014, KSEI menunjukkan kinerja positif dari sisi keuangan. KSEI berhasil mengoptimalkan sumber daya yang ada, sehingga biaya operasional terkelola dengan baik dan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa Perusahaan mampu meningkatkan efisiensi kerja dalam menjalankan tugas sebagai lembaga kustodian sentral. Keberhasilan KSEI sepanjang tahun 2014 juga ditunjukkan dengan pencapaian target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Throughout 2014, KSEI has managed to maintain a positive financial performance. KSEI has successfully optimized its available resources, resulting in properly managed operating expenses with a significant increase. This indicates that the company is able to improve its efficiency in performing its duties as a central custodian institution. KSEI’s success throughout 2014 was also demonstrated by the achievement of its predetermined targets.
Tinjauan Umum
Overview
Walaupun pertumbuhan ekonomi triwulan III 2014 tercatat 5,01% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 sebesar 5,7% (sumber: Bank Indonesia). Akan tetapi Pemerintah Indonesia menunjukkan konsistensinya untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia melakukan peningkatan suku bunga sebesar 175 basis poin selama Juni - November 2013 dan tambahan sebesar 25 basis point pada November 2014. Dan kebijakan nilai tukar yang fleksibel sehingga mengakibatkan menurunnya tingkat inflasi. (Sumber: Fitch Rating).
The economic growth in the third quarter of 2014 was 5.01% (yoy), indicating a slower growth compared to 2013’s economic growth of 5.7% (source: Bank of Indonesia), however the Government of Indonesia has shown its consistent preference for stability over economic growth. Bank of Indonesia increase 175 basis points increase in interest rates between June and November 2013, and an additional 25 basis points in November 2014, as well as flexible exchange rate policy, resulting in decrease in inflation rate. (Source: Fitch Ratings).
Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan, untuk memotong subsidi atas bahan bakar minyak (BBM) pada tanggal 17 November 2014 yang mengakibatkan tambahan dana bagi investasi dibidang infastruktur. Serta dukungan surplus neraca perdagangan pada tahun 2014. (Sumber: Fitch Rating). Daya beli masyarakat Indonesia yang tinggi, stabilitas politik dan inflasi yang masih terkendali, memberikan harapan bagi pelaku pasar modal bahwa perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif. Keyakinan tersebut memberikan sentimen positif terhadap kinerja IHSG yang pada akhir tahun 2014 ditutup menguat di level 5.226,95 dibandingkan tahun 2013 di level 4.274,18 atau meningkat sebesar 22%. Namun demikian, rata-rata nilai transaksi harian Saham mengalami penurunan sebesar 3,5% dari Rp 6,25 triliun pada periode Januari - Desember 2013 menjadi Rp 5,90 triliun pada periode yang sama di tahun 2014. Tentunya, penurunan ini memberikan dampak pada penyelesaian transaksi di KSEI.
Similar policies made by the government through the fuels-subsidy cut on November 17th, 2014, which resulted in additional funds for government investment in infrastructure, and supports for trade balance surplus in 2014. (Source: Fitch Ratings). High purchasing power, political stability and controllable inflation have provided hopes for the capital market participants that Indonesia’s economy will continue to grow positively. This confidence has given a positive sentiment on the performance of the Indonesia Stock Exchange Composite Index (Indeks Harga Saham Gabungan or “IHSG”) which was closed at 5,226.95 at the end of 2014, an increase of 22% compared to 2013 which was closed at 4,274.18. However, the average daily value of Shares has decreased by 3.5% from Rp 6.25 trillion during January - December 2013 to Rp 5.90 trillion in the same period in 2014. Ultimately, the decline affected in KSEI'stransaction settlement activities.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
41
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR 2010
2011
2012
2013
2014
.
.
.
219.243
222.546
.
.
.
90.594
86.111
.
.
.
309.837
308.657
.
(23.238)
-
.
.
.
.
.
286.599
308.657
.
.
.
71.895
148.501
.
.
.
8.121
4.600
.
.
.
366.615
461.758
.
.
(187.153)
(218.556)
.
.
179.462
243.202
.
(1.915)
(2.584)
.
177.546
240.618
(31.640)
(27.767)
Lainnya - Bersih
.
.
.
.
.
.
. .
.
.
. .
.
145.906
212.852
.
.
(19.676)
9.892
.
.
126.230
222.743
Others - Net
** Sejak berlakunya Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2014, biaya tahunan setoran atas PNBP diubah menjadi bagian dari
beban usaha. Since the enactment of Government Regulation No. 11 year 2014, the annual contribution on Non-tax State Revenue (PNPB) was presented as operating expenses.
42
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Penurunan tersebut sejalan dengan penurunan jasa penyelesaian transaksi sebesar 5%, akan tetapi pendapatan usaha bersih tahun 2014 meningkat sebesar 8%. Laba komprehensif tahun berjalan 2014 mengalami kenaikan signifikan sebesar 76%, peningkatan ini disebabkan oleh naiknya nilai wajar Efek Bersifat Utang dan nilai aset bersih dalam portofolio investasi.
Laba Usaha dan Laba Bersih Tahun Berjalan
This decline is in line with the decrease in transaction settlement services by 5%, but net revenue in 2014 increased by 8%. Comprehensive income for the year 2014 increased significantly by 76%, due to Debt Securities and net asset value in investment portfolios.
Income from Operations and Profit for The Year
KSEI’s Income from Operations in 2014 grew by 36% compared to 2013, from Rp 179.46 billion to Rp 243.20 Laba Usaha KSEI tahun 2014 mengalami pertumbuhan billion in 2014. This was the best achievement in the last sebesar 36% dibandingkan tahun 2013 yakni sebesar 5 (five) years, while the Company's Profit for the year Rp 179,46 miliar menjadi Rp 243,20 miliar di tahun 2014. also increased significantly by 46% from Rp 145.90 Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan yang tertinggi billion in 2013 to Rp 212.85 billion in 2014. KSEI dalam 5 (lima) tahun terakhir, sementara Laba Bersih successfully improved its income from operations tahun berjalan juga tumbuh signifikan sebesar 46% dari through efficiency and optimization of resources in Rp 145,90 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 212,85 miliar performing its activities as the Central Securities pada 2014. KSEI berhasil meningkatkan laba usaha Depository. melalui efisiensi dan optimalisasi sumber daya dalam menjalankan aktivitas sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
243.202 166.159
179.462
2012
2013
162.966 127.533
2010
2011
2014
Pendapatan Usaha Bersih
Net Operating Revenues
Pendapatan Usaha KSEI berasal dari Pendapatan Jasa Penyelesaian Transaksi Bursa dan Pendapatan Jasa Kustodian Sentral. Di tahun 2014, Pendapatan Usaha Bersih KSEI mengalami peningkatan sebesar 8%, yaitu dari Rp 286,60 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 308,66 miliar.
KSEI’s Operating Revenues derived from Stock Exchange Transaction Settlement Services Fees and Central Custodian Services Fees. In 2014, KSEI’s Net Operating Revenues increased by 8%, from Rp 286.60 billion in 2013 to Rp 308.66 billion.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
43
308.657
16%
286.599 232.480 213.846 177.769
20 201 14 3 20 201 12 201 1 0
Pendapatan Jasa Penyelesaian Transaksi Bursa
Stock Exchange Transaction Settlement Services Fees
Menurunnya likuiditas transaksi saham di penghujung tahun 2014, memicu penurunan pendapatan jasa penyelesaian transaksi bursa. Pendapatan jasa penyelesaian transaksi bursa turun sebesar 5% dari Rp 90,59 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 86,11 miliar pada tahun 2014.
The liquidity downturn of the stock exchange transaction at the end of 2014 has triggered a declining fees from stock exchange transaction settlement services. The stock exchange transaction settlement services fees declined by 5% from Rp 90.59 billion in 2013 to Rp 86.11 billion in 2014.
2010
69.040 71.417
2011 2012
66.129 90.594
2013 2014
44
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
86.111
Pendapatan Jasa Kustodian Sentral
Central Custodian Services Fees
Pendapatan Jasa Kustodian Sentral diperoleh dari pendapatan atas Pemegang Rekening KSEI yakni Perusahaan Efek dan Bank Kustodian, serta pendapatan dari Emiten. Pendapatan dari Pemegang Rekening meliputi pendapatan dari jasa penyimpanan Efek, jasa pemindahbukuan Efek, jasa penarikan Efek dan jasa pelaporan. Sementara itu, pendapatan dari Emiten diperoleh dari jasa pendaftaran, biaya penyimpanan tahunan dan jasa agen pembayaran. Pendapatan Jasa Kustodian Sentral yang dicatatkan perusahaan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 2% dari Rp 219,24 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 222,55 miliar pada tahun 2014.
Central Custodian Services Fees are income received from KSEI’s Account Holders, which consist of Securities Companies, Custodian Banks, and Issuers. The fees received from the Account Holders, including securities depository services, securities book-entry settlement services, securities withdrawal services and reporting services. Meanwhile, the fees received from the Issuers are obtained from registration services, annual depository fees, as well as payment agent services. The Central Custodian Services Fees have increased by 2% from Rp 219.24 billion in 2013 to Rp 222.55 billion in 2014.
222.546 219.243
159.768
185.200
123.142
2010
2011
2012
2013
2014
Pendapatan Investasi
Investment Income
Pendapatan investasi terdiri dari pendapatan yang diperoleh dari penempatan investasi pada deposito berjangka, obligasi dan Reksa Dana. Tahun 2014, pendapatan investasi tercatat sebesar Rp 148,50 miliar atau meningkat signifikan 107% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 71,90 miliar.
Investment income consists of income received from investments in time deposits, bonds and Mutual Funds. In 2014, investment income amounted to Rp 148.50 billion, a significant increase of 107% compared to Rp 71.90 billion in 2013.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
45
148.501
71.895 62.575 58.060
59.007
2010
2011
2012
2013
2014
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban Usaha meliputi Beban Pegawai, Pengembangan Usaha dan Pasar Modal, Biaya Tahunan OJK, Umum dan Administrasi, Penyusutan, Pendidikan dan Pelatihan, Pemeliharaan dan Perbaik-an, serta Jasa Ahli Profesional. Secara keseluruhan, Beban Usaha meningkat 17% dari Rp 187,15 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 218,56 miliar di tahun 2014. Peningkatan ini terutama didorong oleh Biaya Tahunan OJK dan Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal.
Operating expenses include Personnel Expenses, Business and Capital Market Development, Annual Contribution to Financial Services Authority (OJK), General and Administrative, Depreciation, Education and Training, Maintenance and Repair, and Professional and Expert Services Expenses. In overall, Operating Expenses increased by 17% from Rp 187.15 billion in 2013 to Rp 218.56 billion in 2014. This increase was mainly driven by Annual Contribution to OJK as well as Business and Capital Market Development Expenses.
2010
2011
2012
.
.
.
. -
Biaya Tahunan OJK*
2013
2014
.
78.382
65.002
.
56.246
61.163
-
30.866
-
-
.
.
.
23.535
27.156
.
.
.
10.619
10.934
.
.
.
7.684
8.635
.
.
.
6.226
8.265
.
.
.
4.461
6.535
.
187.153
218.556
.
.
Annual Contribution to OJK*
*Sejak berlakunya Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2014, biaya tahunan setoran atas PNBP diubah menjadi bagian dari beban usaha. *Since the enactment of Government Regulation No. 11 year 2014, the annual contribution on Non-tax State Revenue (PNPB) was presented as operating expenses.
46
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Beban Pegawai
Personnel Expenses
Beban Pegawai terdiri dari biaya gaji, honor dan tunjangan karyawan, gaji direksi dan komisaris, serta beban pesangon, imbalan kerja dan imbalan jasa penghargaan. Beban Pegawai menjadi komponen terbesar dari seluruh beban usaha KSEI.
Personnel Expenses consists of employees’ salaries, honorarium and allowances, directors and commissioners’ salaries, as well as severance costs, employment benefits and performance bonus. Personnel expenses are the major components of KSEI’s operating expenses.
Pada tahun 2014, Beban Pegawai mengalami penurunan sebesar 17% menjadi Rp 65 miliar, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 78,38 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan adanya pemberian apresiasi kinerja karyawan untuk periode tahun 2012 yang diberikan pada tahun 2013 serta adanya akrual beban apresiasi kinerja tahun 2013 pada tahun berjalan sesuai dengan PSAK Nomor 24 tentang Imbalan Kerja (Revisi 2010) serta UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
In 2014, Personnel Expenses decreased by 17% to Rp 65 billion, compared to Rp 78.38 billion in 2013. This decrease was mainly due to the appreciation given to the employee in 2013 for their 2012’s performance as well as the accrued performance bonus expenses for 2013’s performance in current year in accordance with PSAK No. 24 on Employee Benefits (Revised in 2010) and Company Law No. 40 Year 2007.
Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal
Operating and Capital Market Development Expenses
Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal meningkat menjadi Rp 61,16 miliar pada tahun 2014 atau naik 9% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 56,25 miliar. Peningkatan beban ini seiring upaya KSEI dalam mensinergikan pengembangan pasar modal bersama dengan SRO lain.
Business and Capital Market Development Expenses increased to Rp 61.16 billion in 2014, rose by 9% compared to Rp 56.25 billion in 2013. This increase is in line with KSEI’s efforts to synergize capital market development with other SROs.
Beban Umum dan Administrasi Beban Umum dan Administrasi terdiri dari telekomunikasi dan pos, perjalanan dinas, sewa ruangan kantor, jasa karyawan diperbantukan, listrik dan air, asuransi dan beban lain-lain. Tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 15% dari Rp 23,54 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 27,16 miliar. Kenaikan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan sewa ruangan kantor dan biaya listrik dan air serta biaya lain-lain.
Beban Penyusutan Beban Penyusutan tahun 2014 meningkat 3% dari Rp 10,62 miliar di 2013 menjadi Rp 10,93 miliar. Peningkatan biaya penyusutan karena adanya penambahan pada perangkat keras dan lunak komputer.
General and Administrative Expenses General and Administrative Expenses consist of postal and telecommunications, business travel, office space rental, outsourced employees, electricity and water, insurance and other expenses. In 2014, General and Administrative Expenses experienced an increase of 15% from Rp 23.54 billion in 2013 to Rp 27.16 billion. The increase was mostly driven by the increase in office space rental and electricity and water costs as well as other costs expense.
Depreciation Expenses Depreciation Expenses in 2014 increased by 3% to Rp 10.93 billion from Rp 10.62 billion in 2013. The increase in depreciation expense was due to additions in computer hardware and software.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
47
48
Beban Pemeliharaan dan Perbaikan
Maintenance and Repair Expenses
Beban pemeliharaan dan perbaikan tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 12%, yakni dari semula Rp 7,68 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 8,63 miliar pada tahun 2014. Kenaikan beban pemeliharaan dan perbaikan ini bertujuan untuk menjaga agar seluruh perangkat operasional seperti komputer hardware dan software dapat berfungsi dengan baik.
Maintenance and repair expenses increased by 12%, from Rp 7.68 billion in 2013 to Rp 8.63 billion in 2014. The increase in maintenance and repair expenses is intended to maintain the functionality of the entire operational devices such as computer hardware and software.
Beban Pendidikan dan Pelatihan
Education and Training Expenses
Beban pendidikan dan pelatihan tercatat mengalami kenaikan dari semula Rp 6,23 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 8,27 miliar pada tahun 2014 atau naik sebesar 33%. Beban pendidikan dan pelatihan digunakan untuk peningkatan kompetensi dan pengetahuan sumber daya manusia KSEI.
Education and training expenses recorded an increase from Rp 6.23 billion in 2013 to Rp 8.27 billion in 2014, or a 33% increase. The education and training expenses were utilised to increase the competence and knowledge of KSEI’s human resources.
Beban Jasa Ahli Profesional
Professional Fees
Beban jasa ahli profesional naik sebesar 46% dari Rp 4,46 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp 6,53 miliar pada tahun 2014. Kenaikan ini berasal dari adanya konsultansi dalam upaya kepatuhan pada tiap-tiap prinsip yang telah ditetapkan pada Principles for Financial Market Infrastructures ("PFMI"), dan konsultasi bisnis terkait sistem investasi terpadu.
Professional expert services expenses rose by 46% from Rp 4.46 billion in 2013 to Rp 6.53 billion in 2014. This increase was driven by consultation cost in an effort to comply with all principles established in the Principles for Financial Market Infrastructures ("PFMI"), and New Fund System (NFS) business consultation.
Beban Pajak - Bersih
Tax Expenses - Net
Beban pajak bersih KSEI tahun 2014 menurun 12% dari Rp 31,64 miliar tahun 2013 menjadi Rp 27,77 miliar. Hal ini disebabkan karena menurunnya laba kena pajak tahun 2014 dibandingkan tahun 2013.
KSEI’s tax expenses - net in 2014 decreased by 12% from Rp 31.64 billion in 2013 to Rp 27.77 billion. This is due to the decline in taxable income in 2014 compared to 2013.
Posisi Keuangan
Financial Position
Jumlah aset pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 1,25 triliun atau meningkat 21% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 1,04 triliun. Kenaikan signifikan ini dipengaruhi oleh kenaikan aset lancar.
Total assets in 2014 were recorded at Rp 1.25 trillion, an increase of 21% compared to Rp 1.04 trillion in 2013. This increase was mainly due to the increase in current assets.
Aset lancar KSEI pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp 1,17 triliun atau meningkat 19% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 990,63 miliar. Peningkatan Aset Lancar disebabkan karena pertumbuhan kas dan setara kas sebesar 62%.
In 2014 KSEI’s current assets reached Rp 1.17 trillion, an increase of 19% compared to Rp 990.63 billion in 2013, supported by a 62% growth in cash and cash equivalents.
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Liabilitas Jangka Pendek Perusahaan mengalami penurunan sebesar 9% dari Rp 95,94 miliar tahun 2014 menjadi Rp 86,89 miliar tahun 2013. Penurunan jumlah liabilitas jangka pendek tersebut berasal dari akrual beban apresiasi kinerja tahun 2013 pada tahun berjalan sesuai dengan PSAK Nomor 24 tentang Imbalan Kerja (Revisi 2010) serta UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sementara liabilitas jangka panjang tahun 2014 menjadi Rp 12,88 miliar atau tumbuh 33% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 9,72 miliar.
Belanja Modal Jumlah Belanja Modal di tahun 2014 meningkat tajam dibanding dengan tahun sebelumnya. Belanja Modal di tahun 2013 sebesar Rp 8,07 miliar, sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 22,70 miliar. Alokasi Belanja Modal pada tahun 2014 sebagian besar digunakan untuk pembelian perangkat keras dan lunak komputer senilai total Rp 1,96 miliar, aset dalam penyelesaian senilai Rp 41,50 miliar terkait dengan pengembangan sistem C-BEST Next Generation dan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu. Nilai Aset Tetap Bersih tercatat naik sebesar 126% dari Rp 26,25 miliar di tahun 2013, menjadi Rp 59,38 miliar di tahun 2014.
Ekuitas Ekuitas meningkat sebesar 24% dari Rp 930,70 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 1.153,44 miliar di tahun 2014. Pertumbuhan ini disebabkan karena peningkatan saldo laba sebesar 23% dari Rp 913,11 miliar menjadi Rp 1.125,97 miliar yang merupakan peningkatan dari laba bersih tahun berjalan.
The Company’s Current Liabilities went down by 9% from Rp 95.94 billion in 2014 to Rp 86.89 billion in 2013. The decrease in current liabilities is due to the accrued expense of the 2013 performance bonus in the current year, in accordance with PSAK No. 24 on Employee Benefits (Revised in 2010) and Company Law No. 40 Year 2007. While the long-term liabilities in 2014 grew by 33% to Rp 12.88 billion, compared to Rp 9.72 billion in the previous year.
Capital Expenditure The total amount of capital expenditures in 2014 increased significantly compared to the previous year. The capital expenditure in 2013 amounted to Rp 8.07 billion, while in 2014 it was recorded at Rp 22.70 billion. The allocation of capital expenditures in 2014 are mostly used for the Rp 1.96 billion purchase of computer hardware and software and Rp 41.50 billion of assets in progress in relation to the development of C-BEST Next Generation system and Integrated Investment System. Net book value of fixed assets increased by 126% from Rp 26.25 billion in 2013, to Rp 59.38 billion in 2014.
Equities Equity increased by 24% from Rp 930.70 billion in 2013 to Rp 1,153.44 billion in 2014. This growth was due to an increase in retained earnings by 23% from Rp 913.11 billion to Rp 1,125.97 billion, which represents an increase in current year’s net income.
Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal meningkat seiring upaya KSEI dalam mensinergikan pengembangan pasar modal dengan SRO
Business and Capital Market Developments Expenses increased in line with synergy efforts between capital market’s development and SRO
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
49
BUS REP
INE S S OR T
TINJAUAN BISNIS
Program pengembangan infrastruktur yang tengah dilakukan KSEI merupakan satu kesatuan dan saling mendukung. Inisiatif strategis tersebut diselenggarakan guna mendukung upaya pendalaman pasar
KSEI’s infrastructure development programs are integrated and mutually support. These strategic initiatives aim to support market deepening
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
51
Capital Market Infrastructure Development PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PASAR MODAL
Pengembangan infrastruktur harus dibarengi dengan ketersediaan sistem utama KSEI, C-BEST agar mampu menangani kebutuhan peningkatan aktivitas transaksi dan jumlah investor
Infrastructure development must be accompanied with the availability of KSEI’s main system, C-BEST, to be able to handle the requirement of increasing transaction activities and number of investors. Sebagai SRO, KSEI berkewajiban untuk membangun industri pasar modal agar siap menghadapi tantangan global. Tahun 2014 merupakan titik awal inisiatif strategis KSEI yang tersusun dalam tiga rencana besar untuk kurun waktu beberapa tahun ke depan, yaitu pengembangan C-BEST Next-G, Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu dan AKSes Financial Hub. Inisiatif strategis ini ditujukan untuk mendukung program pendalaman pasar yang tengah diupayakan OJK. KSEI menyediakan infrastruktur yang terintegrasi agar dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor serta pelaku pasar. Diharapkan, upaya pendalaman pasar melalui penambahan jumlah investor dari sisi demand serta penambahan Emiten maupun produk yang tersedia dari sisi supply, dapat terwujud dengan adanya dukungan infrastruktur tersebut. Pengembangan infrastruktur harus dibarengi dengan kemampuan C-BEST sebagai sistem utama. Diharapkan C-BEST juga mampu menangani kebutuhan peningkatan aktivitas transaksi dan jumlah investor. Sistem C-BEST Next-G yang dikembangkan sejak tahun 2013 diperuntukkan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Sistem tersebut ditargetkan mampu menangani hingga 3 juta investor pasar modal Indonesia.
52
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
As SRO, KSEI is obligated to build a better capital market industry in facing global challenges. The year 2014 marked KSEI’s starting point in preparing a three strategic projects for the next upcoming years, namely the development of C-BEST Next-G, Integrated Investment Management System and AKSes Financial Hub. These strategic initiatives are intended to support the OJK’s market deepening program. With an integrated infrastructure, investors and market participants are provided with convenience and comfort. It is also expected that, with the support of an integrated infrastructure, market deepening effort by increasing the number of investors from the demand side as well as the number of Issuers and products on the supply side, can be achieved. Infrastructure development must be accompanied by the availability of KSEI’s main system, C-BEST, to be able to handle the needs of increasing transaction activities and number of investors. To meet those needs, the C-BEST Next-G system has been developed since 2013 and is projected to handle up to 3 million Indonesia capital market investors by serving
1 INTERMEDIARIES Brokerage Firms
DEVELOPMENT OF C-BEST AKSes SID
C-BEST Next-G
2015
2016
Primary Market IPO
2016
3
Custodian Banks
AKSES FINANCIAL HUB
Investment Manager
2018
Co-branding AKSes SID
Bank Networking
NEW FUND SYSTEM Trade Settlement
Order Routing
Investor
Sukuk
Individual
COLLECTIVE INVESTMENT
Institution
Subscription
Selling Agents
2
ORI
Redemption
OTHER SERVICES Portfolio RDN Instruction
2016
Kapasitas pemrosesan penyelesaian transaksi ditingkatkan lebih dari 6 (enam) kali lipat kapasitas sebelumnya atau sekitar 20.000 penyelesaian transaksi per menit. Proyek pengembangan C-BEST direncanakan akan selesai pada tahun 2016. Pada akhir tahun 2013, enhancement atas sistem C-BEST telah dilaksanakan dengan melengkapi modul SDI pada sistem tersebut. Modul ini memungkinkan Pemegang Rekening KSEI dapat memperbaharui sendiri data nasabahnya apabila ada perubahan. Penerapan SDI menjadi titik tolak pembentukan database investor pasar modal Indonesia, termasuk pengkinian data. Dengan data yang valid, regulator pasar modal memiliki acuan yang akurat untuk melakukan pengembangan infrastruktur, peluncuran produk hingga penyelenggaraan sosialisasi dan edukasi. Upaya pembenahan data nasabah juga dilakukan melalui kerja sama dengan Ditjen. Dukcapil, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Jalinan kerja sama KSEI dan Ditjen. Dukcapil secara resmi dikukuhkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Data Kependudukan pada 25 Agustus 2014. Dengan adanya kerja sama ini, KSEI dapat melakukan pemadanan dan verifikasi data investor dengan data KTP Elektronik yang dikelola Ditjen. Dukcapil. Per Desember 2014, proses verifikasi atas data Sub Rekening Efek dengan data KTP Elektronik telah mencapai lebih dari 50%.
approximately 20,000 transaction settlements per minute, or more than six times the previous capacity. The C-BEST development project is planned to go live in 2016. At the end of 2013, C-BEST system enhancement was completed to complement the SDI module on the system. This module enables KSEI’s Account Holders to directly update investor’s data if changes. The SDI implementation was a starting point in building the Indonesia capital market investors’ database, including data updating. With a valid data, the capital market regulator have a reliable reference for infrastructure development, product launching, as well as to conduct outreach program and education. Efforts to reform investors’ database are also carried out through collaboration with the Directorate General of Civil Registration (Ditjen. Dukcapil), the Ministry of Home Affairs, Republic of Indonesia. The cooperation between KSEI and Ditjen. Dukcapil was officially launched through the signing of the Cooperation Agreement on Demographic Data Utilization on August 25th, 2014. With this cooperation, KSEI can match and verify investors’ data with electronic ID’s data managed by Ditjen. Dukcapil. As of December 2014, the verification process between Securities Sub Account data and electronic ID Data has reached more than 50%.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
53
Pembenahan data investor pasar modal terkait erat dengan penerapan SID yang telah diimplementasikan sejak tahun 2012. Saat ini, SID menjadi acuan utama untuk menggambarkan jumlah investor di pasar modal. Pengembangan AKSes Financial Hub, yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari Fasilitas AKSes, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang saat ini masih terkendala untuk berinvestasi di pasar modal. Melalui infrastruktur yang dikembangkan bersama Bank Administrator RDN, AKSes Financial Hub direncanakan dapat menjangkau masyarakat sampai pelosok, sehingga memperluas akses berinvestasi di pasar modal sebagai upaya meningkatkan jumlah investor. Tahapan lain dari AKSes Financial Hub berupa pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes melalui jaringan e-channel perbankan. Implementasi tahap awal telah dilaksanakan KSEI pada 28 Februari 2014, melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Co-Branding Fasilitas AKSes dengan Bank Permata. Kerja sama ini merupakan awal dari sinergi industri pasar modal dengan perbankan yang mempunyai jaringan infrastruktur yang dapat menjangkau masyarakat luas. Kerja sama ini ditindaklanjuti dengan acara peluncuran pada Juli 2014, yang sekaligus menjadi babak baru pengembangan Fasilitas AKSes. Melalui kerja sama Co-Branding ini, investor pasar modal dapat melakukan pengecekan saldo Efek yang tercatat dalam Sub Rekening Efek di KSEI dan saldo dana dalam rekening RDN melalui ATM. Selain dengan Bank Permata, hingga akhir tahun 2014, KSEI telah menjalin kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes dengan Bank Administrator RDN lainnya, yaitu: Bank Mandiri, BCA dan CIMB Niaga, dimana untuk Co-Branding Fasilitas AKSes melalui ATM Bank Mandiri, sudah dapat dimanfaatkan sejak November 2014. Kedepannya, kerja sama dengan perbankan juga diperluas guna mempermudah akses investor guna berinvestasi di pasar modal. Fitur-fitur tambahan untuk pembelian saham perdana (IPO), pembelian ORI, Sukuk Ritel perdana dan jual beli Reksa Dana akan dikembangkan, sehingga bagi investor yang berada di daerah pelosok tetap dapat bertransaksi dengan nyaman dan mudah serta tidak melewatkan momen yang tepat untuk bertransaksi di pasar modal. Selain kerja sama Co-Branding Fasilitas AKSes, tahapan selanjutnya pengembangan AKSes Financial Hub antara lain adalah pemberian SID untuk pemilik investasi kolektif, khususnya Reksa Dana. Hingga
54
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
The revamping of capital market investors’ database is closely linked to the implementation of SID which has been implemented since 2012. Currently, SID is the main reference which represents the number of capital market’s investors. The development of AKSes Financial Hub, a further development of AKSes Facility, is expected to provide a solution for the people who are still constrained to invest in the capital market. Through a developed infrastructure with Investors’ Fund Account (RDN) Bank Administrator, AKSes Financial Hub aims to reach people in remote areas, thus expanding access to capital market’s investment and increasing the number of investors. Another phase of AKSes Financial Hub is the development of AKSes Facility’s Co-Branding through an e-banking channel network. Early stage of its implementation has been carried out on February 28th, 2014, through the signing of AKSes Facility’s Co-Branding Cooperation Agreement with Bank Permata. This cooperation is the beginning of synergies between capital market and banking, an industry with an infrastructure network and wide area coverage. This cooperation was followed by a launching event in July 2014, which also marked a new stage of AKSes Facility’s development. The Co-Branding cooperation allows capital market’s investors to check their Securities balance in Sub Securities Account of KSEI as well as their funds balance in RDN’s account through ATM. In addition to Bank Permata, as of the end of 2014, KSEI has also established AKSes Facility Co-Branding cooperation with other RDN’s Bank Administrators, namely: Bank Mandiri, BCA and CIMB Niaga. AKSes Co-Branding via Bank Mandiri’s e-channel is available since November 2014. Going forward, a more advance cooperation with the banking industry will also be explored to accomodate investors’ access to invest in the capital market. Additional features to invest in shares at IPO, Government Bonds, Mutual Funds will be developed to facilitate convenient investment for investors in remote areas so that investors won‘t miss a good opportunity to invest in capital market. In addition to AKSes Facility Co-Branding cooperation, the next development stage of AKSes Financial Hub is, among others, generating the SID number for investors of collective investment, particularly the Mutual Funds. Until 2014, the process of generating SID number for Mutual Funds’ holders have been conducted with
tahun 2014, proses pembentukan SID Reksa Dana sudah mulai dilakukan, dimana sumber data pembentukan SID tersebut berasal dari sistem yang dimiliki OJK. Pemberian SID ini merupakan salah satu persyaratan awal dari program pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu. Investasi Reksa Dana pertumbuhannya cukup menjanjikan, dengan nilai dana kelolaan mencapai 244 triliun rupiah (data per akhir tahun 2014), meningkat 24% dari tahun 2013. Hal Ini perlu didukung dengan infrastruktur yang lebih baik agar proses transaksi dapat berjalan dengan efisien. Saat ini, pelaku industri Reksa Dana, seperti Agen Penjual, Manajer Investasi, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek belum mempunyai sistem yang terpusat. Pengembangan infrastruktur ini merupakan jawaban atas kebutuhan penyederhanaan alur bisnis Reksa Dana. Hal ini sekaligus upaya untuk memfasilitasi pertumbuhan pasar dan dukungan terhadap fungsi regulator untuk memantau kegiatan di industri Reksa Dana. Dalam proyek ini, KSEI bertugas membangun platform yang akan memudahkan para pelaku. Melalui sistem ini, aktivitas penjualan dan pemasaran Reksa Dana dimungkinkan untuk diperluas hingga ke pelosok daerah. Untuk mengembangkan sistem Reksa Dana yang terintegrasi di Indonesia, KSEI bekerjasama dengan KSD yang dikukuhkan melalui penandatanganan MoU pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu pada September 2014. Keberhasilan KSD dalam membangun sistem serupa bernama FundNet untuk pasar Reksa Dana di Korea Selatan menjadi salah satu alasan kuat ditunjuknya KSD. Dalam mempersiapkan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu, KSEI membentuk working group yang terdiri dari Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI), Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), Asosiasi Bank Agen Penjual Reksa Dana Indonesia (ABAPERDI), dan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), sebagai perwakilan dari pelaku pasar Reksa Dana. Keempat asosiasi tersebut memegang peranan yang cukup penting untuk melakukan update pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu kepada para anggotanya. Selain itu, keterlibatan OJK melalui pemberlakuan peraturan kewajiban penggunaan sistem tersebut, menjadi kunci suksesnya implementasi Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di Indonesia. Ketiga program pengembangan infrastruktur tersebut merupakan satu kesatuan yang saling mendukung. Inisiatif ini perlu segera dilaksanakan agar makin banyak dan beragamnya produk di pasar modal, diiringi peningkatan jumlah investor serta likuiditas transaksi di pasar modal. Tiga rencana besar tersebut ditargetkan selesai secara keseluruhan pada 2018.
referance from OJK‘s system. The SID number generating is one of the initial requirements of the Integrated Investment Management System development program. The promising growth of Mutual Funds Investment which is valued at 244 trilion (data as of the end of 2014), a 24% increase from 2013. This should be supported by a better infrastructure in order to run efficiently. Currently, the Mutual Fund industry players, such as Selling Agent, Fund Manager, Custodian Bank and Securities Company are not equipped with a centralized system. The development of this system is a response to the need of a simpler Mutual Funds’ business workflow. This is also an effort to facilitate market growth as well as to support the regulators in monitoring Mutual Funds’ participants and activities. In this project, KSEI is tasked to build a platform that will facilitate these participants. Ultimately, the integrated system will enable the Mutual Funds’ sales and marketing activities to expand further to remote areas. To develop an integrated Mutual Funds system in Indonesia, KSEI cooperates with KSD which has been successful in building a similar system called FundNet for South Korea’s Mutual Funds market. The cooperation was formalized through the signing of the MoU of Integrated Investment Management System development in September 2014. In preparing the Integrated Investment Management System, KSEI established a working group consisting of Indonesian Custodian Bank Association (ABKI), Indonesian Fund Managers Association (APRDI), the Association of Indonesian Mutual Fund Selling Agent Bank (ABAPERDI) and Indonesia Securities Company Asossiation (APEI), as the Mutual Funds participants’ representatives. These associations play a fairly important role to provide updates on the development of Integrated Investor Management System to its members. In addition, OJK's involvement through the obligation to use the system by provisioning regulations is the key to a successful implementation of the system in Indonesia. Those three infrastructure development programs are integrated and mutually support. This development needs to be carried out immediately to promote more types and variety of capital market products, along with the number of investors and the liquidity of transactions. These three big plans are targeted for completion in 2018.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
55
Kajian Researches Telah banyak rangkaian program dan inisiatif yang dituntaskan KSEI untuk mendukung kemajuan pasar modal Indonesia. Meski telah diterapkan, evaluasi secara berkala tetap diperlukan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi atas implementasinya. Pasalnya, implementasi berbagai inisiatif dan layanan jasa bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus bergerak sesuai tren dan dinamika pasar modal Indonesia. Kajian yang dilaksanakan, mengacu pada sesama lembaga Central Securities Depository (CSD) dari negara lain. Selain itu, kajian ini perlu dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi standar internasional.
There has been many programs and initiatives conducted by KSEI to support the Indonesia capital market development. Meanwhile, regular evaluation is still required to determine its effectiveness and efficiency. Such measure was taken as the various initiatives and services aim to meet the ever changing market requirement, in keeping up with Indonesia capital market’s trends and dynamics. Studies undertaken also refers to other parties, particularly Central Securities Depository (CSD) institutions from other countries. In addition, these studies are required as part of the efforts to comply with international standards.
Berbagai kajian dilakukan untuk membenahi dan meningkatkan kualitas layanan jasa KSEI sebagai LPP, termasuk penanganan aset tidak bertuan (Unclaimed Assets). Unclaimed Assets merupakan Efek dan dana yang tidak diklaim oleh investor atau Emitennya yang sudah delisting dan tidak ada pihak yang mewakili Emiten.
Various studies were conducted to improve the services quality of KSEI as a CSD, including the handling of Unclaimed Assets. Unclaimed Assets are Securities and funds that are not claimed by the investor or the Issuer has been delisted and no party represents the Issuer.
Kondisi pertama terjadi karena Pemegang Rekening KSEI (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian) sudah tidak dapat menghubungi nasabahnya, padahal nasabah tersebut masih memiliki aset yang dititipkan di KSEI. Kondisi kedua terjadi karena Emiten delisting dan tidak memberikan informasi mengenai status dan perubahan identitas perusahaannya (alamat, pengurus, maupun identitas lainnya). Hal tersebut yang membuat KSEI terhambat dalam melakukan kegiatan administrasi Efek milik Emiten tersebut yang dititipkan ke KSEI. Hal ini juga berdampak kepada investor yang harus dilindungi kepentingannya sebagai Pemegang Efek.
56
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
The first condition occurs when Account Holder (Securities Company and Custodian Bank) is unable to contact its investors, while the investor still has assets deposited in KSEI. The second condition occurs when the Issuer has been delisted but does not provide information on the changes of its status and identity (address, management, or other identities). This condition obstructs KSEI in administrating Issuers Securities recorded at KSEI. It also affects the investors whose interest as a Securities Holders should be protected.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
57
Terkait permasalahan tersebut, pada akhir 2013, KSEI menyelenggarakan FGD dengan mengundang perwakilan regulator dan asosiasi pasar modal. Hasil FGD memberikan rekomendasi solusi jangka panjang dan jangka pendek, salah satunya pembentukan working group sebagai forum diskusi untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Sebagai tindak lanjut pembentukan working group, sepanjang tahun 2014 telah dilakukan diskusi yang menghasilkan rekomendasi dan solusi yang akan dikaji pelaksanaannya. Sebagai Kustodian sentral yang melakukan penyimpanan aset milik investor pasar modal, KSEI dapat menyampaikan data kepada beberapa pihak untuk kepentingan khusus. Dalam menyampaikan data tersebut, KSEI tetap mengedepankan prinsip confidentiality dengan menjaga kerahasiaan data investor. Penyediaan data bagi pihak lain mengacu pada ketentuan Undang-Undang Pasar Modal (UUPM), salah satunya harus memperoleh persetujuan dari OJK. Sepanjang tahun 2014, terdapat beberapa permintaan data dari pihak ketiga yang digunakan untuk penyidikan dan riset.
Thus, at the end of 2013, KSEI held FGD and invited representatives from capital market’s regulators and associations. The FGD advised long-term and shortterm recommendations, one of which is esta-blishing a working group as a forum to discuss and find solutions for such problems. As a follow-up, meetings were held throughout 2014, which will provide recommendations and solutions to be further reviewed. As a CSD which provides depository services for assets of capital market’s investors, KSEI can disclose data to several parties for a specific purposes. In disclosing these data, KSEI prioritizes the principle of confidentiality to maintain the security of investors’ data. Meanwhile, data disclosure for other parties is provisioned under the Capital Market Law (UUPM), one of which is the requirement to acquire approval from OJK. Throughout 2014, there were a number of data requests from third parties for investigation and research.
Dalam menyampaikan data kepada pihak ketiga, KSEI mengedepankan prinsip confidentiality dengan menjaga kerahasiaan data investor
In disclosing data to third parties, KSEI promotes the principle of confidentiality to maintain the security of investors’ data.
58
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Untuk mengukur kinerja KSEI agar sesuai dengan standar internasional, pada tahun 2014 dilakukan assessment terkait kesesuaian dengan Principles of Financial Market Infrastructure yang diterbitkan Committee on Payments and Settlement Systems dan The Technical Committee of the International Organization of Securities Commissions (CPSS-IOSCO PFMI). Berdasarkan hasil assessment, untuk memenuhi salah satu aturan yang terdapat pada CPSS-IOSCO PFMI, dilakukan kajian untuk penerapan Single Payment Bank dimana hanya terdapat satu bank yang berperan sebagai Bank Pembayaran yaitu Bank Indonesia. Harapannya, penyelesaian transaksi dana, khusus yang diadministrasikan oleh Bank Kustodian, dapat dilakukan melalui satu pintu. Sedangkan untuk Perusahaan Efek, tetap akan melalui Bank Umum yang bekerjasama dengan KSEI sebagai Bank Pembayaran. Implementasi atas kajian ini akan dilaksanakan pada tahun 2015. Kajian lain yang dilakukan KSEI pada 2014 adalah pengembangan Pinjam Meminjam Efek (PME) di pasar modal Indonesia. Menindaklanjuti penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara KSEI dan KPEI dengan KSD, sepanjang tahun 2014 dilakukan beberapa kali pertemuan antara KSEI, KPEI, KSD serta pelaku pasar yang terkait, guna membahas pengembangan dari sisi teknis. Pada pengembangan ini, KSEI bertugas menyediakan infrastruktur pendukung yang terkait proses penyelesaian transaksi PME. Rencananya, transaksi PME yang dikelola KPEI dapat dilayani menggunakan C-BEST Next-G yang saat ini tengah dikembangkan KSEI. Berbagai kajian terkait pengembangan produk dan layanan jasa juga dilakukan bersama Pemegang Saham melalui kegiatan Shareholders' Capacity Building di Tokyo - Jepang. Dalam kegiatan tersebut, Japan Securities Depository (JASDEC) dan Tokyo Stock Exchange (TSE) berbagi pengetahuannya mengenai produk dan layanan jasa yang disediakan kepada investor dan pelaku pasar modal Jepang. Selain itu, diselenggarakan Seminar Pemegang Saham di Bali dengan tema "Perlindungan investor dan penerapan IOSCO Principles pada sebuah institusi" dengan menghadirkan praktisi berpengalaman dari luar negeri di pertengahan tahun 2014.
To measure KSEI’s performance based on international standards, assessment was performed in 2014 to ensure its compliance with the Principles of Financial Market Infrastructure published by the Committee on Payments and Settlement Systems and the Technical Committee of the International Organization of Securities Commissions (CPSSIOSCO PFMI). Based on the assessment results, to meet one of the provisions in the CPSS-IOSCO PFMI, study for the implementation of a Single Payment Bank was conducted with Bank of Indonesia as the only Payment Bank. Thus, fund transaction settlement administered by Custodian Bank can be performed through a single entry point. As for Securities Companies, the transaction will continue using Commercial banks that cooperate with KSEI as Payment Bank. The new study is planned to be implemented in 2015. Another study conducted by KSEI in 2014 was the development of Securities Lending and Borrowing (SLB) in Indonesia capital market. Following the signing of Cooperation Agreement between KSEI and KPEI with KSD, several meetings between KSEI, KPEI, KSD and market participants were conducted throughout 2014, to discuss the development on the technical side. On this development, KSEI was assigned to provide supporting infrastructure for the SLB settlement process. It is expected that SLB transaction, which is being managed by KPEI, can utilize the C-BEST Next-G which is currently being developed by KSEI. Various studies on products and services developments were also conducted together with the shareholders through the Shareholders' Capacity Building in Tokyo, Japan. In the event, Japan Securities Depository (JASDEC) and Tokyo Stock Exchange (TSE) shared their knowledge on products and services available for investors and capital market participants in Japan. In addition, a seminar was held in Bali with "Investor’s Protection and the implementation of IOSCO’s Principles in an institution" as its theme. The event also presented international practitioners and became part of Shareholders Seminar in mid-2014.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
59
KERJA SAMA DAN KEANGGOTAAN INTERNASIONAL
INTERNATIONAL COOPERATION AND MEMBERSHIP nisiatif KSEI dalam meningkatkan layanan jasa dan melakukan pengembangan infrastruktur pasar modal dilakukan antara lain melalui kerja sama dan keanggotaan internasional. Kerja sama dengan CSD dari negara lain dalam bentuk pertukaran informasi diupayakan agar pengembangan yang dilakukan sesuai dengan best practice industri, baik di tingkat regional maupun global.
KSEI’s initiatives in improving its service quality and conducting capital market infrastructure developments are being carried out through international cooperations and memberships. Cooperation with other countries’ CSD by information exchanges is necessary so that the development is in accordance with the industry’s best practices, both at regional and global levels.
Jalinan kerja sama dengan CSD dari negara lain dijembatani dengan tergabungnya KSEI sebagai anggota Asia Pacific Central Depository Group (ACG) sejak tahun 1997. ACG merupakan organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari lembaga Kliring dan Kustodian dari negara-negara di Asia Pasifik. Bersama dengan 32 anggota lainnya, KSEI merupakan pemrakarsa dan pendiri asosiasi yang kini telah beranggotakan 23 negara.
By joining as a member of Asia Pacific Central Depository Group (ACG) since 1997, KSEI is bridging cooperation with CSDs from other countries. ACG is an international organization whose members consist of Clearing and Depository institutions from countries in Asia Pacific. Together with other 32 members, KSEI was the initiator and founder of the association which now has 23 countries as its members.
Sebagai anggota ACG, KSEI aktif mengikuti kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan ACG Group. Pada The 16th ACG Cross Training Seminar yang diselenggarakan tahun 2014 di Teheran - Iran, diangkat tema globalisasi serta Business Continuity Plan (BCP) and Disaster Recovery. Pada 2014 KSEI juga hadir pada acara rutin tahunan lainnya, The 18th ACG General Meeting, di Xi'an, Tiongkok, yang bertema Regionalization, Globalization, & Diversification: Opportunities for Asia-Pacific CSDs. Sejak tahun 2012, KSEI melakukan kerja sama yang cukup intensif dengan KSD yang merupakan CSD di Korea Selatan. Setelah melakukan penandatanganan MoU pada 2014, KSEI secara resmi menunjuk KSD sebagai konsultan bisnis Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu. Sistem tersebut dikembangkan untuk mengintegrasikan alur proses Reksa Dana di Indonesia agar lebih efektif, efisien dan hemat biaya. Awal kerja sama KSEI KSD dalam mengembangkan sistem tersebut diresmikan melalui penandatanganan MoU di Bali, pada 22 September 2014.
60
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
As a member of ACG, KSEI actively participates in the annual event organized by ACG Group. The 16th ACG Cross Training Seminar held in 2014 in Tehran, Iran, raised the theme of globalization as well as Business Continuity Plan (BCP) and Disaster Recovery. In 2014, KSEI also participated in another annual event, The 18th ACG General Meeting, in Xi'an, China, with the theme of Regionalization, Globalization, & Diversification: Opportunities for Asia-Pacific CSDs. Since 2012, KSEI has been fostering a fairly intensive cooperation with KSD which is the CSD in South Korea. Following the MoU signing in 2014, KSEI has officially appointed KSD as the business consultant for Integrated Investment Management System.The system was developed to integrate the flow of Mutual Funds process in Indonesia to be more effective, efficient and cost-saving. The first stage of KSEI KSD cooperation in developing such system was formalized through the MoU signing in Bali, on September 22nd, 2014.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara KSEI dan Nasdaq OMX. The signing of a cooperation agreement between KSEI and Nasdaq OMX.
Kegiatan The 16th ACG Cross Training Seminar di Teheran - Iran. The 16th ACG Cross Training Seminar in Tehran - Iran.
Penandatanganan MoU dengan KSD. The Signing of MoU with KSD.
Penyelenggaraan ANNA Extraordinary General Meeting di Bali. The Organizing of ANNA Extraordinary General Meeting in Bali.
Kegiatan Studi Banding bersama ABKI ke Hongkong. Study Visit with ABKI to Hongkong.
Kegiatan The 18th ACG General Meeting di Xi’an - Tiongkok. The 18th ACG General Meeting in Xi'an - China. KSEI bersama Pemegang Saham mengikuti Seminar dan mengunjungi Tokyo Stock Exchange. KSEI, along with its Shareholders, participated in Seminar and visited the Tokyo Stock Exchange.
Penyelenggaraan The Taiwan Corporate Governance Forum (TAICGOF) di Taipei.
The Organizing of The Taiwan Corporate Governancelaporan tahunan Forum (TAICGOF) in Taipei. 2014 ANNUAL REPORT
02
01
18 MARCH
KSEI menghadiri The 15th ASEAN+3 Bond Market Forum di Manila - Filipina
02
KSEI attended the 15th ASEAN+3 Bond Market Forum in Manila - Philippines
07
2 - 6 APRIL
Penyelenggaraan seminar kepada pemegang saham di Tokyo - Jepang, bekerjasama dengan JASDEC, serta kunjungan ke Tokyo Stock Exchange Seminar to shareholders in Tokyo - Japan, in cooperation with JASDEC, as well as a visit to the Tokyo Stock Exchange
03
19 - 21 MAY
KSEI menghadiri kegiatan The 16th ACG Cross Training Seminar di Teheran - Iran
KSEI attended The 16th ACG Cross Training Seminar in Tehran - Iran
22 SEPTEMBER
Penandatanganan MoU pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu dengan KSD dan MoU pelatihan program bahasa Korea bagi karyawan SRO The Signing of MoU on Integrated Investment Management System development with KSD and MoU on Korean language training programs for SRO’s employees
08
15 - 16 OCTOBER
KSEI menghadiri kegiatan The 18th ACG General Meeting di Xi'an - Tiongkok
KSEI attended The 18th ACG General Meeting in Xi'an - China
09
17 OCTOBER
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pengembangan proyek C-BEST Next-G bersama Nasdaq OMX The signing of Cooperation Agreement on C-BEST Next-G project development with Nasdaq OMX
Selain penandatanganan MoU pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu dengan KSEI, di kesempatan yang sama KSEI bersama dengan SRO juga melakukan penandatanganan MoU tentang pemberian pelatihan program bahasa Korea bagi karyawan SRO. Program ini bertujuan untuk memudahkan komunikasi dan pertukaran informasi pelaku pasar modal Indonesia dan Korea Selatan. Inisiatif kerja sama dan keanggotaan internasional juga dilakukan dengan bergabungnya KSEI menjadi salah satu anggota ASEAN+3 Bond Market Forum (ABMF). Tahun ini, delegasi KSEI hadir pada penyelenggaraan ABMF Forum ke-15 di Manila Filipina dan ABMF Forum ke-16 di Hong Kong.
62
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
10
20 - 21 NOVEMBER
- KSEI menghadiri The 10th Taipei Corporate Governance Forum (TAICGOF) - KSEI menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan 2014 ANNA Extraordinary General Meeting di Bali
- KSEI attended The 10th Taipei Corporate Governance Forum (TAICGOF) - KSEI hosted the 2014 Extraordinary General Meeting of ANNA in Bali
In addition to the MoU’s signing on developments of Integrated Investment Management System with KSEI, on the same occasion, KSEI along with other SRO also signed an MoU on the organization of a Korean language training programs for SRO’s employees. The program aims to facilitate communication and information exchange for market participants in Indonesia and South Korea. The initiatives on international cooperation and membership was also performed with the joining of KSEI as one of ASEAN+3 Bond Market Forum (ABMF) members. This year, KSEI’s delegates participated at ABMF’s 15th Forum in Manila Philippines and ABMF’s 16th Forum in Hong Kong.
04
22 - 23 MAY
- KSEI menghadiri 2014 ANNA General Meeting di Reykjavik - Islandia - KSEI melakukan studi banding bersama ABKI ke Hong Kong tentang mekanisme pasar modal dan perkembangan Reksa Dana
05
- KSEI attended the 2014 General Meeting of ANNA in Reykjavik - Iceland - Along with ABKI, KSEI conducted study visit on capital market mechanisms and the development of Mutual Funds to Hong Kong
11 - 12 AUGUST
Studi Banding pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di Seoul - Korea Selatan bersama ABKI, APRDI, ABAPERDI, APEI
Along with ABKI, APRDI, ABAPERDI, APEI, KSEI conducted a study visit in Seoul - South Korea regarding Integrated Investment Management System development
06
01 - 02 SEPTEMBER
KSEI menghadiri The 16th ASEAN+3 Bond Market Forum di Hong Kong KSEI attended The 16th ASEAN+3 Bond Market Forum in Hong Kong
Pentingnya penerapan standar internasional juga menjadi perhatian KSEI. Sejak tahun 1994, KSEI menjadi anggota Association of National Numbering Agencies (ANNA), yang merupakan asosiasi internasional yang beranggotakan berbagai institusi yang berperan menerbitkan kode ISIN (International Securities Identification Number) dan CFI (Classification of Financial Instruments) di 120 negara. Sebagai anggota, KSEI secara rutin hadir pada penyelenggaraan ANNA General Meeting yang diselenggarakan 2 (dua) kali setahun. Pada November tahun 2014, KSEI bertindak sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan ANNA Extraordinary General Meeting di Bali.
The importance of international standards implementation has also been one of KSEI’s concern. Thus, since 1994 KSEI has been a member of the Association of National Numbering Agencies (ANNA), which is an international association whose members are various institutions that are authorized for the publishing of ISIN (International Securities Identification Number) and CFI (Classification of Financial Instruments) codes in 120 countries. As its member, KSEI regularly attend the organization of General Meeting of ANNA which is held twice a year. KSEI hosted the 2014 Extraordinary General Meeting of ANNA in Bali.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
63
CENTRAL CUSTODIAN SERVICES JASA KUSTODIAN SENTRAL
64
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Implementasi modul Static Data Investor telah mempermudah proses pembukaan Sub Rekening Efek bagi investor baru dan membuat proses pengkinian data lebih efisien dan akurat
The implementation of Static Data Investor module has made the opening process of Securities Sub Account easier for new investors and make the data updating process more efficient and accurate
Layanan jasa Kustodian sentral yang disediakan KSEI kepada Pemakai Jasa sepanjang tahun 2014 secara garis besar terdapat peningkatan kinerja operasionalnya. KSEI menggunakan C-BEST, sistem utama untuk melakukan aktivitas melalui pemindahbukuan yang telah beroperasi sejak tahun 2000. Hingga saat ini sistem tersebut menangani kegiatan pemindahbukuan Efek dengan frekuensi rata-rata 6.400 penyelesaian transaksi Efek per hari. Sejak Desember 2013, KSEI telah melakukan upaya pengembangan database investor yang merupakan dasar pembentukan SID. Diimplementasikannya modul SDI pada tahun 2013 selain mempermudah proses pembukaan Sub Rekening Efek bagi Pemegang Rekening, juga membuat proses pengkinian data lebih efisien dan akurat. Sehingga pembuatan SID untuk pemodal individu lokal telah dapat dibuat pada hari yang sama (T+0).
The operational performance of central Custodian services provided by KSEI to its Account Holders has mainly improved throughout 2014. KSEI uses the C-BEST, its main system in performing the book-entry activities that has been operating since 2000. Until today, the system handles book-entry activities with an average of 6,400 frequency of transaction settlements per day. Since December 2013, KSEI has made efforts to create an investors’ database as the basic of SID. In addition to simplifying the process of Sub Account opening for Account Holders, the implementation of SDI module in 2013 has also made the process of data updating more efficient and accurate. Thus the SID number for local individual investors could be generated at the same day.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
65
Implementasi modul SDI memungkinkan KSEI untuk melakukan pemantauan pembukaan rekening baru untuk mengurangi potensi SID ganda. Apabila sistem mendeteksi adanya kesamaan berdasarkan salah satu variabel nama, tanggal lahir, nomor identitas atau jenis investor, maka nomor SID tidak akan diterbitkan. Hingga akhir tahun 2014, dari 73.000 Sub Rekening Efek yang melibatkan 42.000 SID berpotensi ganda, sekitar 20.000 SID telah berhasil dibenahi/dikurangi dari potensi SID ganda. Upaya untuk pembuatan basis data investor juga akan didukung dengan konsolidasi data di KSEI dengan data di Ditjen. Dukcapil. Hal ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara KSEI dan Ditjen. Dukcapil, terkait
The SDI module implementation has enabled KSEI to monitor all new accounts opening to minimize the risk of double SID. If the system detects any similarity on a minimum of one variable, which is name, date of birth, identity number or types of investors, automatically, the SID numbers will not be published. Until the end of 2014, from the total of 73.000 Sub Securities Accounts, there are 42.000 which have double SID posibilities, with 20.000 of those have been erased.
pemanfaatan Data Kependudukan melalui data KTP elektronik. Ragam jenis investasi pun bertambah di tahun 2014. Investor pasar modal Indonesia memiliki alternatif produk investasi baru yaitu SBR yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia Seri perdananya (SBR001) ditawarkan pada 2 - 22 Mei 2014. Sebagai salah satu Sub Registry Bank Indonesia, SBR001 dapat disimpan di KSEI. Di awal penerbitannya, volume SBR001 yang tersimpan di KSEI berjumlah Rp 1,45 triliun yang berasal dari 12 Agen Penjual dari total 21 Agen Penjual SBR001 atau sekitar 60% dari volume yang diterbitkan. Penerbitan SBR melengkapi instrumen pasar modal lain yang lebih dahulu diterbitkan pemerintah
investment products with the issuance of the SBR by the Indonesian government, with its first series (SBR001) which being offered on 2 - 22 May 2014.
As one of Bank Indonesia’s SubRegistry, SBR001 can be deposited in KSEI. In its initial issuance, a total of Rp 1.45 trillion SBR001 from 12 Selling Agents out of a total of 21 SBR001 Selling Agents or approximately 60% of the total issuance was deposited in KSEI. The issuance of SBR has compleThe effort to create an investors’ mented other capital market instrudatabase will also be supported by ments issued by the Indonesian the consolidation of data in KSEI government, which are the Retail with the data in the Ditjen. Dukcapil. Bonds (ORI) and Retail State Sukuk This is a follow up to the signing of (SUKRI). MoU between KSEI and Ditjen. Dukcapil regarding the utilization of As a form of its commitment to Population Data through the datas provide services for Users and from electronic ID cards. investors, KSEI has provided a Call The investment type has also been increased in 2014. The Indonesia capital market investors was introduced to a new alternative of
66
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Indonesia berupa Obligasi Retail Indonesia (ORI) dan Sukuk Retail Indonesia (SUKRI). Sebagai bentuk komitmen untuk memberikan layanan prima bagi Pemakai Jasa dan investor, KSEI menyediakan layanan jasa Call Center yang dapat dihubungi melalui telepon dan email. Di tahun 2014, untuk menjawab kebutuhan Pemakai Jasa, availability dan spesifikasi sistem Call Center telah ditingkatkan. Kemampuan dan pengetahuan petugas Call Center juga ditingkatkan agar siap menjawab berbagai pertanyaan yang diterima. Sepanjang tahun 2014, hal yang paling sering ditanyakan Pemakai Jasa maupun investor adalah Sub Rekening Efek. Adapun untuk kategori pengguna Call Center didominasi oleh Perusahaan Efek dengan jumlah 85% dari total pengguna Call Center sepanjang tahun 2014.
Center service that can be reached by phone and e-mail. In 2014, along with the increasing requirement for such service, the call center system’s availabilities and specifications have been improved. The Call Center officers’ abilities and knowledge were also be increased so that they are able to answer any questions received. Throughout 2014, the most frequently asked questions from Users and investors was Sub Account. As for the category of call center users dominated by the Securities Companies with 85% of the total Call Center users throughout 2014.
Jasa Penyimpanan Efek
Securities Depository Services
Total nilai aset yang tercatat di KSEI pada tahun 2014 naik 21,77%. Meningkatnya jumlah Saham, MTN, EBA dan RDPT menaikkan Total Nilai Aset yang tercatat di KSEI. Kenaikan Efek berjenis SBSN memberikan kontribusi tertinggi dengan persentase kenaikan hampir 50% dibandingkan tahun sebelumnya.
In 2014, the total value of recorded assets in KSEI increased by 21.77%. In addition, the increase in number of Shares, MTN, Asset Backed Securities and the Private Equity Fund have also increased the total value of assets recorded in KSEI. The increase in Sovereign Sharia Securities was the highest contributor with an increase of almost 50% compared to the previous year.
Nilai asset tersimpan di KSEI tahun 2013 - 2014
:%09)3*%77)876)+-78)6)(-2/7)--2 )*)/
2MPEM HEPEQ6T8VMPMYR :EPYI MR6T8VMPPMSR
7)'96-8-)7
7LEVIW
3FPMKEWM/SVTSVEWM
'SVTSVEXI&SRHW
3FPMKEWM4IQIVMRXEL
+SZIVRQIRX&SRHW
;EVER
;EVVERXW
,1)8(
6MKLXW-WWYI
1IHMYQ8IVQ2SXIW
)JIO&IVEKYR%WIX
%WWIX&EGOIH7IGYVMXMIW
6IOWE(ERE4IR]IVXEER8IVFEXEW
4VMZEXI)UYMX]*YRHW
7YOYO
7YOYO
7YVEX&IVLEVKE7]EVMEL2IKEVE
7SZIVIMKR7LEVME7IGYVMXMIW
(ERE-RZIWXEWM6IEP)WXEXI
6IEP)WXEXI-RZIWXQIRX*YRH
2IKSXMEFPI'IVXMJMGEXISJ(ITSWMX
838%0
7ELEQ
1IHMYQ8IVQ2SXIW
2IKSXMEFPI'IVXMJMGEXISJ(ITSWMX
.910%,
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
67
In terms of composition, Share ownership is still dominated by foreign investors with an ownership of 64.49% while the local investors’ ownership was amounted to 35.51%. Compared to foreign ownership in the previous year, the increase was not significant as it was only 2.46%.
Dari segi komposisi, kepemilikan saham masih didominasi oleh investor asing dengan porsi sebesar 64,49% dan kepemilikan oleh investor lokal sebesar 35,51%. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, komposisi kepemilikan saham oleh investor asing mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan. Secara persentase jumlah tersebut meningkat tipis 2,46%.
Significant changes occurred in the foreign ownership of Corporate Bonds and Sukuk which increased by 9.49% compared to last year's 6.37%. Accordingly, the composition of the Corporate Bonds and Sukuk ownership by local investors has decreased to 90.51% compared to last year, which stood at 93.63%.
Perubahan signifikan terjadi pada kepemilikan Obligasi Korporasi dan Sukuk oleh investor asing yang meningkat menjadi 9,49% dibandingkan tahun lalu sebesar 6,37%. Sejalan dengan hal tersebut, komposisi kepemilikan Obligasi Korporasi dan Sukuk oleh investor lokal turun menjadi 90,51% dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 93,63%.
Komposisi Kepemilikan Saham, Obligasi Korporasi dan Sukuk (Tahun 2013 - 2014)
'31437-8-323*7,%6)'36436%8)&32(7%2( 79/9/3;2)67,-4 0% (*
)*)/
2MPEM HEPEQ6T8VMPMYR :EPYI MR6T8VMPPMSR
:EPYI MR6T8VMPPMSR
.YQPEL
%*
0 (
.YQPEL
0 (
8SXEP
/IXIVERKER0!0SOEP %!%WMRK
Jumlah Efek yang terdaftar di C-BEST pada akhir tahun 2014 meningkat sebesar 6,3% atau terdapat 74 Efek lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya penambahan jumlah Efek baru berupa EBA, MTN dan NCD. Khusus NCD, terdapat penambahan 32 Efek baru, dengan 9 diantaranya memiliki tanggal maturity tahun 2014. Sehingga pada akhir tahun, terdapat penambahan 23 NCD.
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2MPEM HEPEQ6T8VMPMYR
8SXEP
68
%*
7ELEQ
3FPMKEWM /SVTSVEWM HER 7YOYO
2014
7)'96-8-)7
7LEVIW
'SVTSVEXI&SRHW ERH7YOYO
2SXI(!(SQIWXMG *!*SVIMKR
In 2014, the number of Securities registered in C-BEST has increased by 6.3% or 74 Securities higher than the previous year. This was due to an increase in the number of EBA, MTN and NCD. For NCD, there are of 32 new Securities addition, with 9 of those have maturity date in 2014. Thus, at the end of 2014, there was 23 additional NCDs.
Jumlah Efek di C-BEST tahun 2013 - 2014
291&)63*7)'96-8-)7 6)'36()(%8'&)78-2 2013
2014 355
Corporate Bonds
358
41
Government Bonds
39
31
Warrant
34
2
Rights Issue
2
96
Medium Term Notes
121
6
Asset Backed Securities
8
72
Private Equity Funds
70
36
Sukuk
35
12
Sovereign Sharia Securities
12
1
DIRE
1
0
NCD
23
523
Shares
546
TOTAL 1.175
1.249 TOTAL
6,3%
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
69
KSEI telah melakukan implementasi penuh atas penyesuaian peraturan, prosedur dan sistem penyelesaian transaksi FOP KSEI has conducted full implementation in the adjustment of regulations, procedures and FOP transaction settlement system
SECURITIES SETTLEMENT TRANSACTION SERVICES Jasa penyelesaian transaksi Efek
70
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
ada dasarnya, aktivitas penyelesaian transaksi Efek di KSEI sejalan dengan aktivitas transaksi yang diselenggarakan BEI, sehingga apabila terdapat peningkatan maupun penurunan pada aktivitas transaksi bursa, maka akan memberikan pengaruh pada penyelesaian transaksi di KSEI. Basically, the transaction settlement activities in KSEI are in line with the Stock Exchange transaction, thus every increase or decrease in the stock exchange transaction will have a similar effect on the settlement activities in KSEI.
Dari sisi internal, pengembangan terkait jasa penyelesaian transaksi Efek senantiasa dilaksanakan KSEI secara berkesinambungan, termasuk pentingnya transparansi dan keterbukaan informasi. Hal ini berlaku juga pada instruksi FOP, yang merupakan salah satu bentuk penyelesaian transaksi yang dilakukan KSEI. Pada Juli 2014, KSEI melakukan implementasi penuh terhadap penyesuaian peraturan, prosedur dan sistem untuk mendukung proses keterbukaan informasi atas pemindahbukuan tanpa pembayaran, yaitu instruksi FOP melalui ketentuan Peraturan KSEI No.V-D. Dengan adanya kewajiban menggunakan instruksi FOP yang diatur berdasarkan ketentuan tersebut, maka terdapat pembatasan atas instruksi Securities Transfer (SECTRS) dan Bond Transfer (BONDTRS). Penyempurnaan format instruksi FOP antara lain dengan menambahkan beberapa informasi yang wajib dicantumkan dalam setiap instruksi, antara lain tujuan penggunaan FOP yaitu jenis penyelesaian transaksi Bursa (Exchange Exchange Settlement) Settlement atau penyelesaian transaksi di luar Bursa (Non Exchange Settlement). Settlement, harus Untuk tujuan Exchange Settlement dilengkapi dengan informasi Trade Reference. Sedangkan untuk tujuan Non Exchange Settlement,, harus dilengkapi dengan mengisi kolom alasan dari penggunaan pemindahbukuan FOP ini. Dengan demikian, maka penyelesaian transaksi di pasar modal Indonesia dapat dipertanggungjawabkan. Internally, KSEI has continuously conduct the development of securities transaction settlement services, including emphasizing on the importance of information transparency and disclosure. This also applies to FOP Securities book-entry instruction, which is a form of settlement transactions conducted by KSEI. Full implementation of Rules, procedures and system changes for information disclosure process of transfer without payment, namely FOP instruction, has been conducted in July 2014, through Regulation No.V-D. With the obligation of FOP instructions, the Securities Transfer (SECTRS) and Bond Transfer (BONDTRS) instruction are restricted. The FOP instruction format must be completed by additional obligated information which must be mentioned in every transaction, among others is the objective of FOP instruction, namely the type of Exchange Settlement or Non-Exchange Settlement. For Exchange Settlement purpose, the information about Trade Reference must be added. Meanwhile, for Non-Exchange Settlement purpose, the objective of FOP instruction column must be filled out. Thus, the obligation of Indonesia capital market transaction settlement can be accountable.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
71
Dengan telah diimplementasikan format baru instruksi FOP, kini regulator memiliki data dan informasi terkait latar belakang dilakukannya instruksi FOP yang sebelumnya masih belum jelas definisi dan klasifikasinya. Selain itu, saat ini dokumen pendukung kini sudah harus disiapkan/disimpan oleh Pemegang Rekening, yang harus dapat ditunjukkan pada saat dilakukan pemeriksaan oleh regulator.
With the implementation of FOP instruction new format, the regulators now have the data and background information related to the FOP instructions that are previously unclear both in its definition and classification. In addition, the supporting documents must now be prepared/kept by Account Holders, which must be presented at the time of inspection by the regulator.
Di tahun 2014, pemindahbukuan Efek di KSEI, yang terdiri dari pemindahbukuan Efek FOP dan pemindahbukuan Efek dengan pembayaran (Versus Payment/VP) secara umum mengalami peningkatan. Jasa pemindahbukuan yang dilakukan KSEI mengalami peningkatan dari segi frekuensi, jumlah dan nilai pembayaran. Frekuensi pemindahbukuan naik sebesar 20,97%, salah satunya disebabkan oleh dikeluarkannya peraturan yang mengharuskan pemindahbukuan Sub Rekening Efek di Pemegang Rekening yang sama menggunakan instruksi FOP. Sedangkan jumlah pemindahbukuan Efek secara total juga meningkat 17,62% dengan kenaikan pemindahbukuan dana yang naik sebesar 1,34%.
In 2014, Securities book-entry through KSEI, which consists of FOP and Versus Payment (VP) Securities transfer, has generally increased. Securities bookentry services conducted by KSEI has increased in terms of frequency, number and payment value. The frequency of Securities book-entry rose by 20.97%, which was partially due to regulation of FOP instruction obligation for some Account Holder’s Sub Account. The total number of Securities book-entry has also increased by 17.62% with an increase in payments by 1.34%.
Frekuensi Pemindahbukuan Efek FOP, naik lebih dari 100% atau tepatnya 112,86%. Frekuensi Pemindahbukuan Efek pada Juli - Desember 2014, diantaranya terdiri dari Pemindahbukuan Efek antar Sub Rekening Efek milik nasabah yang sama 61,02% dan ETF Redemption sebesar 10,69%. Di sisi lain, jumlah pemindahbukuan Efek VP meningkat frekuensinya sebesar 5,97%. Adapun kenaikan yang cukup besar terdapat pada jumlah pemindahbukuan Efek VP yang mencapai 39,46% dan peningkatan sebesar 1,34% pada jumlah dana yang diselesaikan melalui instruksi VP.
EI (FOP dan VP)
FOP book-entry, the frequency increased by more than 100%, or 112.86%. During Juli - December 2014, FOP frequency consists of movement among Sub Accounts from same investor (61.02%) and ETF Redemption (10.69%). On the other hand, the frequency of VP Securities book-entry has increased by 5.97%. The number of Securities movement experienced a significant increase by 39.46% and an increase of 1.34% on the amount of funds settled through the VP instructions.
14
tahun 2013 - 20
AND VP) IN P O (F I SE K T A Y R T N -E RITIES BOOK
uan Efek di KS lah Pemindahbuk
Jum
TOTAL SECU
jutaan) Jumlah (dalam n Total in Millio
72.828.832 156.519.403
180.221 1.104.369
229.347.236
1.284.590
72
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
2014
jutaan) Jumlah (dalam n Total in Millio
2013
Unit Units
2013 - 2014
Unit Units
Rp
-
383.611
2.181.162.497
1.170.337
2.181.162.497
1.553.948
51.477.472 218.275.795 269.753.268
USD
Rp
2.210.416.639 2.210.416.639
16 16
Penyelesaian Transaksi
Bursa tahun 2013 - 2014
STOCK EXCHANGE TRANSACTIONS SETTLEMENT IN 2013 2013
- 2014
2014
37.499.462 1.342 1.522.122
Penyelesaian Transaksi Bursa Penyelesaian transaksi Bursa mengalami penurunan dalam hal jumlah dan nilai pembayarannya. Nilai penyelesaian transaksi Bursa tercatat turun 4,52%. Kenaikan hanya dicatatkan pada total frekuensi penyelesaian transaksi Bursa yaitu sebesar 37,22%. Tahun 2014, kondisi perdagangan di pasar modal Indonesia sempat mengalami penurunan khususnya pada masa pra pemilihan presiden RI. Saat itu investor lebih memilih untuk melakukan aksi wait and see seraya menunggu hasil Pemilihan Umum.
Tindakan Korporasi Tindakan Korporasi yang dilakukan KSEI sepanjang tahun 2014 melalui pembagian dividen maupun bunga/imbal hasil dalam mata uang USD mengalami penurunan sekitar 40%, yang disebabkan menurunnya jumlah Emiten yang melakukan pembayaran dalam USD. Penurunan paling signifikan terdapat pada distribusi Deviden tunai yang turun hingga sekitar 78%. Berbeda dengan mata uang USD, untuk distribusi dana dalam mata uang Rupiah secara keseluruhan meningkat sekitar 13%, dengan jumlah kenaikan terbesar pada Efek bersifat Utang (20,98%), dibandingkan Efek bersifat Ekuitas (7,43%).
51.457.606 1.327
Volume
1.453.392
Settlement of Stock Exchange Transactions In 2014, the settlement of Stock Exchange transactions increased in volumes and payment. Stock Exchange transaction settlement value has decreased by 4.52%. The increase was only for the total frequency of Stock Exchange transaction settlement in the amount of 37.22%. In 2014, the trading condition in the Indonesia capital market experienced a slowdown, particularly during the pre-presidential election period. At the time, investors prefer to wait and see while awaiting the results of the General Election.
Corporate Action Corporate Actions conducted by KSEI throughout 2014 in the form of funds through a disbursement of dividend or interest/yield in USD decreased by around 40%. This was due to the decrease number of Issuers which conducted dividend payment in USD. The most significant was in the distribution of cash dividend and exercise that were decrease to around 78%. In contrast to disbursement in USD, overall distribution in Rupiah experienced increase of approximately 13%, with the majority of the increase came from the Debt Securities (20.98%) compared to Equity Securities (7.43%).
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
73
Sedangkan pada Tindakan Korporasi berupa total distribusi Efek, mengalami penurunan sekitar 43% dari 232,16 miliar unit Efek menjadi 133,07 miliar unit Efek. Penurunan pada jumlah unit Efek tersebut, sebagian besar karena penurunan jumlah distribusi Saham sebesar 93,8% karena penurunan jumlah exercise.
Meanwhile, Corporate Actions such as the distribution of Shares, Warrants and Rights has decreased by approximately 43% from 232.16 billion Units to133.07 billion Units. Most of the decrease in the amount of such Securities Unit caused by the decrease number of Shares distribution of 93.8% affected by the decrease of exercise.
Tindakan Korpor asi yang Didistrib
usik
CORPORATE ACTIONS DISan melalui KSEI tahun 2013 - 2014 TRIBUTED THROUGH KSE I IN 2013 - 2014 2013
Dana
2014 Funds
(Dividen & Exerc
ise)
43,59
36,42
59,59
59,80
103,18
Efek
96,22
Jumlah (Miliar Un it) Volume (Billion Unit)
156,70 3,99 71,47 232,16
Berdasarkan jenisnya, jumlah Tindakan Korporasi naik sebesar 24,81%. Kenaikan paling signifikan dicatatkan pada kegiatan pembayaran Bunga Obligasi yang melonjak lebih dari 50%, dikarenakan banyaknya Obligasi yang jatuh tempo tahun ini. Bertambahnya jenis kegiatan Tindakan Korporasi turut dipengaruhi adanya jenis kegiatan baru berupa Redemption sebanyak 64 kali dan Restrukturisasi sebanyak 2 kali, yang tidak ada pada tahun sebelumnya.
74
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
46,83 72,09
7,77 49,79
118,92
57,56 Jumlah (Miliar Un it) Volume (Billion Unit)
Securities
9,71 0,15 123,21 133,07
By type, the number of Corporate Action increased by 24.81%. The most significant increase was from Bond Interest payments that rose by more than 50%, due to the number of Bonds maturing this year. The increasing number of Corporate Action was also due to the introduction of new activities in the form of Redemption and Restructuring this year which respectively accounts to 64 activities and 2 activities.
n Melalui KSEI tahun 2013
i Yang Didistribusika Jenis Tindakan Korporas
- 2014
D E T U IB R ST DI S N IO CT A E T A R O P R CO TYPES OF THROUGH KSEI IN 2013 - 2014 No.
Tindakan Korporasi
32
27 1
0
243
250
106
33
1
1
5
4
164
167
1.306
2.038
12.
17.
18.
Restrukturisasi
idend
Mix Cash and Stock Div
0
0
Redemption
Corporate Action
2014
2013
79
15
0
64
0
2
21
20
653
649
9
4
1
1
13
5
3
0
2.632
3.285
Redemption Restructurization
24,81%
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
75
Sistem C-BEST nantinya dapat mengakomodir format messaging yang berlaku internasional
The C-BEST system will be able to accommodate the internationallyaccepted messaging formats Dukungan Teknologi Informasi (TI) yang andal dengan teknologi terkini, menjadi kebutuhan utama untuk menjalankan operasional sehari-hari dan pengembangan layanan jasa KSEI. Sebagai regulator pasar modal Indonesia, KSEI memiliki peran strategis dalam pengembangan infrastruktur pasar modal bersama dengan SRO lainnya. Pengembangan teknologi informasi KSEI mengacu pada Blue Print pasar modal Indonesia. Programprogram yang telah dijalankan mencakup penguatan TI melalui tata kelola TI yang baik, pengembangan layanan dan platform TI yang memadai.
Support form a reliable Information Technology (IT) with the latest technology has been a major requirement for KSEI in running its day-to-day operations and developing its services. As the Indonesia capital market regulator, KSEI should has strategic a role in the development of capital market infrastructure along with other SROs. The development of KSEI’s IT refers to Indonesia capital market Blue Print. The programs that have been implemented include strengthening the IT through proper governance of IT and the development of services as well as adequate IT platform.
INFORMATION TECHNOLOGY TEKNOLOGI INFORMASI
76
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Pengembangan C-BEST Next-G
The C-BEST Next-G Development
Peningkatan aktivitas transaksi di BEI dan upaya mengakomodir pertumbuhan jumlah investor diantisipasi KSEI dengan inisiatif pengembangan C-BEST generasi berikutnya. C-BEST merupakan platform elektronik terpadu yang telah menjadi sistem utama kegiatan penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan sejak era scripless trading pada tahun 2000. Jumlah penyelesaian transaksi Bursa saat ini sekitar Rp 1.450 triliun dengan jumlah investor sekitar 370.000 orang.
The increase of transaction activity in BEI and the efforts to accommodate the growth of number of investors were anticipated by KSEI with initiatives to develop the next generation of C-BEST. C-BEST is an integrated electronic platform that has become the main system in depository and securities book-entry transaction settlement activities since the scripless trading era in 2000. Currently the number of Stock Exchange transaction settlement is around Rp 1,450 trillion, with around 370,000 investors.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
77
Sekitar 14 (empat belas) tahun beroperasi, C-BEST memerlukan beberapa perubahan seiring dengan adanya perkembangan pasar modal serta kebutuhan pasar. Kapasitas C-BEST saat ini masih dapat mengakomodir kegiatan penyelesaian transaksi Efek di Bursa dengan rata-rata 3.000 transaksi per menit atau masih berada di bawah kapasitas maksimal C-BEST. Kehadiran C-BEST Next-G akan meningkatkan kapasitas penyelesaian transaksi Efek menjadi hingga 20.000 penyelesaian transaksi per menit atau lebih dari 6 (enam) kali lipat penyelesaian transaksi rata-rata harian saat ini. C-BEST Next-G nantinya juga akan mampu mengakomodir hingga 2 juta investor pasar modal.
After approximately 14 (fourteen) years of operation, C-BEST requires several changes in line with the development of the capital market and the market’s needs. Currently, C-BEST’s has the capacity to accommodate Securities transaction settlement activities in the Stock Exchange with an average of 3,000 transactions per minute or below C-BEST’s maximum capacity. The presence of C-BEST Next-G will increase the capacity of the transaction settlement to up to 20,000 settlements per minute, or more than 6 (six) times of current daily average transactions settlement. The C-BEST Next-G will also be able to accommodate up to 2 million of capital market investors.
Pengembangan C-BEST Next-G sebagai proyek yang perlu disiapkan dengan matang telah dimulai sejak tahun 2012. Setelah melalui proses pemilihan vendor yang cukup ketat, pada akhir Desember 2013, diselenggarakan penandatanganan perjanjian pelaksanaan fase design study. Pada Oktober 2014, KSEI melakukan peresmian proyek pengembangan C-BEST Next-G melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Nasdaq OMX. Proses pengembangan akan dimulai pada tahun 2015.
The development of C-BEST Next-G as a project that needs to be prepared properly has been initiated since 2012. After a fairly tight vendor selection, in the end of December 2013, the signing agreement marks the design study phase. In October 2014, KSEI launched C-BEST Next-G development project through the signing of a Cooperation Agreement with Nasdaq OMX. The development process will begin in 2015.
mengSistem yang dikembangkan nantinya dapat meng akomodir format SWIFT ISO 20022 sehingga akan melakumemudahkan KSEI dalam melaku Settlement. Ini kan Cross Border Settlement merupakan wujud kesiapan dan dukungan KSEI bagi
In the future, the developed system will accommodate the internationally-applicable SWIFT ISO 20022 which facilitate KSEI in conducting Cross Border Settlement. It is a form of KSEI’s readiness and support for Indonesia capital market in facing the ASEAN Economic Community (AEC), where market
Proyek C-BEST Next-G dikembangkan dengan memperhatikan fitur-fitur tambahan, salah satunya transaksi REPO dan Pinjam Meminjam Efek The C-BEST Next-G Project was developed by considering the required additional features, one of which is to accomodate REPO transaction and SLB
pasar modal Indonesia dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dimana persaingan pasar akan semakin ketat. Pengembangan C-BEST Next-G juga sejalan dengan implementasi sistem perdagangan JATS Next-G yang telah dilakukan BEI beberapa waktu lalu. Proyek C-BEST Next-G dikembangkan dengan
78
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
competition will be more intense. The development of C-BEST Next-G is also in line with the implementation of the JATS Next-G trading system which was conducted by BEI a while ago. The C-BEST Next-G project was developed by
memperhatikan fitur-fitur tambahan yang diperlukan, salah satunya mampu mengakomodir kebutuhan Pinjam Meminjam Efek (PME) serta transaksi Repurchase Agreement (REPO) yang saat ini tengah dikembangkan KSEI bersama dengan KPEI. Selain itu, untuk menjaga kelangsungan operasional layanan, maka penerapan Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery System (DRC) tetap menjadi suatu keharusan bagi C-BEST Next-G.
considering the required additional features, one of which is to accommodate the needs of the Securities Lending and Borrowing (SLB), as well as Repurchase Agreement (REPO) transactions which is currently being developed by KSEI along with KPEI. In addition, to maintain the continuity of its service operations, the implementation of Business Continuity Plan (BCP) and Disaster Recovery System (DRC) are still a requirement for the C-BEST Next-G.
Pengembangan Lainnya
Other developments
Aktivitas lain terkait dengan pengembangan TI yang cukup besar di tahun 2014 meliputi virtualisasi sistem-sistem aplikasi internal yang ada di KSEI (Physical to Virtual). Untuk keperluan tersebut, KSEI telah menyediakan perangkat yang dapat mengakomodir beberapa aplikasi, dengan konsep IT resources sharing.
Other activities related to major IT developments in 2014 were the virtualization of internal application systems in KSEI (Physical to Virtual). For this purpose, KSEI has provided servers that can accommodate multiple applications with IT resources sharing concept.
Dengan adanya pengembangan ini, maintenance menjadi lebih mudah, karena jika diperlukan penambahan aplikasi, maka hanya perlu dilakukan alokasi pada resources sharing yang ada. Dari sisi availability pun menjadi lebih mudah karena apabila ada satu server yang tidak berfungsi, maka dapat dipindah ke server lainnya. Virtualisasi sistem tersebut untuk saat ini telah tersedia untuk aplikasiaplikasi non operasional yang digunakan internal.
Sistem TI menjadi andalan bagi KSEI dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Sebagai bentuk komitmen agar kegiatan operasional KSEI dapat berlangsung dengan baik, KSEI mempunyai DRC yang berada di lokasi yang berbeda dengan sistem utama. Penerapan BCP sangat penting untuk
Given this development, maintenance becomes easier, since if an additional application is required, it only needs to allocate the existing resource sharing. In terms of availability, it also becomes easier because if there is a server failure, then it can be switched to other server. The system virtualization is currently only available for internal non-operational applications.
Information technology system has become the main support in KSEI’s operations. As a commitment to maintain its operations, KSEI set up DRC located at different locations from the main system. The implementation of BCP is very important to maintain the
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
79
menjaga keberlangsungan usaha KSEI. Terlebih lagi hal ini melibatkan beberapa pelaku pasar dan menjadi salah satu acuan bagi kredibilitas pasar modal Indonesia. Untuk memastikan bahwa sistem cadangan dapat berjalan dengan baik saat diperlukan, KSEI melakukan pengujian secara rutin minimal 1 kali dalam setahun. Sepanjang tahun 2014, telah dilakukan pengujian sebanyak 2 (dua) kali dengan pihak eksternal.
Sistem Keamanan Informasi Menjaga keamanan informasi data investor pasar modal yang tercatat di KSEI merupakan salah satu tanggung jawab KSEI berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal. Data tersebut sebagian besar bersifat rahasia dan harus dijaga keutuhannya. Demi menjaga kerahasiaan data investor pasar modal dan catatan kepemilikan Efek yang tersentralisasi, KSEI telah menerapkan ISO 27001: 2005 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) sejak tahun 2009 dan mengajukan proses surveillance audit untuk memperoleh sertifikasi tersebut secara resmi pada tahun 2012. Setelah melalui beberapa tahapan, KSEI berhasil meraih sertifikasi ini pada Oktober 2013, yang kemudian secara resmi dilakukan penyerahan sertifikasi pada Februari 2014. Diraihnya Sertifikasi ISO 27001: 2005, menandakan bahwa manajemen keamanan informasi yang dilakukan KSEI telah sesuai dengan standar internasional dan diimplementasikan secara keseluruhan sebagai suatu organisasi.
continuity of KSEI’s operations. Moreover, it involves several market players and becomes a factor for the credibility of the Indonesia capital market. To ensure that the backup system can work well when needed, KSEI performs regular testing at least once a year. Throughout 2014, 2 (two) tests were conducted along with external parties.
Information Security Systems Maintaining the security of capital market investors’ data recorded in KSEI is one of the responsibilities of KSEI in accordance with the Capital Market Law. Most of the data are confidential and its integrity should be maintained. In order to maintain the confidentiality of capital market investor’s data and the centralized Securities ownership record, KSEI has implemented ISO 27001: 2005 on Information Security Management System (SMKI) since 2009 and has requested for a surveillance audit process to obtain such certification officially in 2012. After several stages, KSEI has successfully obtained this certification in October 2013. Then, the certification was formally obtained in February 2014. The ISO 27001: 2005 Certifications implementation indicates security that the information security management conducted by KSEI is in accordance with international standards and is fully implemented by KSEI as an organization.
Manajemen keamanan Informasi yang dilakukan KSEI telah sesuai dengan standar Internasional dan diimplementasikan secara keseluruhan sebagai suatu organisasi
INFORMATION SECURITY MANAGEMENT CONDUCTED BY KSEI HAS MET INTERNATIONAL STANDARDS AND IMPLEMENTED FULLY AS AN ORGANIZATION
80
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
KSEI mengajukan sertifikasi versi yang lebih tinggi, yaitu ISO 27001: 2013 agar manajemen keamanan informasi yang dilakukan KSEI kualitasnya semakin baik.
KSEI has also planned to obtain a higher version of certification, such as the ISO 27001: 2013 to improve the quality of KSEI’s information security management.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
81
CUSTOMER SATISFACTION KEPUASAN PEMAKAI JASA
U
ntuk senantiasa menjaga kualitas layanan jasa yang diberikan, KSEI secara rutin menyelenggarakan Customer Survey untuk mengukur tingkat kepuasan Pemakai Jasa KSEI. Customer Survey juga merupakan upaya KSEI untuk memenuhi harapan Pemakai Jasa, meningkatkan kualitas layanan dan sebagai syarat dalam memenuhi standar implementasi sertifikasi ISO. Customer Survey dilaksanakan sejak November 2014 hingga awal Januari 2015 untuk menilai tingkat kepuasan Pemakai Jasa periode 2013 - 2014.
To continuously maintain the quality of services it provided, KSEI regularly conduct a Customer Survey to measure KSEI’s Customer level of satisfaction. The Customer Survey is also part of KSEI’s attempts to meet Customers’ expectations, improve its service quality and comply to the standards of ISO Certification implementation. Customer Survey was conducted from November 2014 to early January 2015 to measure the Customers’ level of satisfaction for the 2013 - 2014 period.
Pada kegiatan Customer Survey tersebut, aspek yang dinilai mencakup layanan Call Center KSEI, jasa informasi dan komunikasi, teknologi, proses transaksi hingga pengembangan bisnis dan sistem. Responden Customer Survey merupakan Pemakai Jasa KSEI yang meliputi Perusahaan Efek dan Bank Kustodian, Emiten dan Biro Administrasi Efek (BAE) yang penyelenggaraannya dibantu oleh konsultan independen yang kompeten dibidangnya.
During the Customer Survey, several aspects were measured, including customer service which covers KSEI’s Call Center services, information and communication services, technology, transaction process to business and system development. The Customer Survey respondents are KSEI’s Customers which include Account Holders (Securities Company and Custodian Bank), Issuers and Registrars which the implementation was assisted by independent consultants who are competent in their field.
Metode pelaksanaan Customer Survey dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, yakni penyebaran kuesioner, kunjungan ke beberapa Pemakai Jasa dan FGD. Penyebaran kuesioner dilaksanakan pada 24 November 2014 15 Desember 2014, dengan total jumlah kuesioner yang diterima kembali oleh KSEI yang terdiri dari 86 Pemegang Rekening, 246 Emiten dan 7 BAE.
82
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
The Customer Survey was conducted in three stages; questionnaire distribution, visits to several users, and FGD. The questionnaire distribution was conducted on 24 November - 15 December 2014, with the total number of questionnaire feedbacks received by KSEI from 86 Account Holders, 246 Issuers and 7 Registrars.
Metode kedua berupa kunjungan ke Pemakai Jasa, dilaksanakan pada awal Januari 2015. Metode ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui masukan atau usulan terkait pengembangan KSEI secara lebih dalam. Hasil kunjungan menunjukkan masukan dan usulan paling banyak terkait dengan performance sistem C-BEST, dimana solusinya tengah dilakukan KSEI melalui pengembangan sistem C-BEST Next-G. Berdasarkan hasil Customer Survey, nilai Indeks Kepuasan Pemakai Jasa (Customer Satisfaction Index/CSI) KSEI sebesar 78,8%. Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa Pemakai Jasa KSEI telah puas dengan layanan yang diberikan KSEI. Sebagai pembanding, indeks kepuasan pada industri keuangan di Singapura hanya mencapai 69%
dan di Amerika Serikat mencapai 77%. Dibandingkan dengan hasil Customer Survey 2012, pencapaian kepuasan Pemakai Jasa KSEI naik sebesar 0,21% dari periode sebelumnya yakni 78,56%. Angka ini sekaligus mempertahankan rekor CSI Pemakai Jasa KSEI yang konsisten naik sejak tahun 2009.
Proses FGD diselenggarakan melalui pertemuan dengan perwakilan Pemakai Jasa untuk melakukan pembahasan dan diskusi agar dapat menggali lebih dalam masukan dari hasil kuesioner dan kunjungan, atau bahkan memperoleh masukan yang baru.
CSI juga dibedakan berdasarkan kategori kelompok, yaitu indeks kepuasan kelompok Pemegang Rekening, Emiten, BAE dan MI. Hasilnya, berdasarkan CSI, diperoleh gambaran umum bahwa ada kenaikan kepuasan pada kelompok BAE dan adanya penurunan kepuasan di kelompok Pemegang Rekening dan Emiten.
Hasil Customer Survey akan menjadi acuan pembuatan Action Plan yang bertujuan meningkatkan layanan serta menyediakan layanan dan produk baru. Seluruh masukan dan saran tersebut akan menjadi dasar perbaikan, peningkatan dan pengembangan layanan jasa KSEI di masa mendatang.
Untuk tahapan pengukuran kepuasan Pemakai Jasa terakhir yakni FGD, dilaksanakan di tahun 2015.
The second method of visits to Customers, were held in early January 2015. This method was done to provide a deeper understanding from inputs or suggestions on the development of KSEI. The visits showed that most of the inputs and suggestions were related to the C-BEST system performance, where the solution is currently being addressed by KSEI through C-BEST Next-G system development. Based on the Customer Survey result, KSEI’s Customer Satisfaction Index (CSI) was scored at 78.8%. Thus, it can be concluded that KSEI’s Customers are satisfied with the services it provided. As a comparison, the index of costumer satisfaction in the financial industry in Singapore only scored at 69%, while the United States scored at 77%. Compared with the result from Customer Survey conducted in 2012, KSEI’s Customer satisfaction has increased by 0.21% from the previous period which was scored at 78.56%. In addition, this also maintain KSEI’s CSI record which has been consistently increasing since 2009.
CSI is also divided by groups category; satisfaction index of Account Holders, Issuers, Registrars and Fund Managers. As a result, based on CSI, it is generally concluded that there is an increase in the satisfaction of the Registrars group and a decrease in the satisfaction of the Account Holders and Issuers groups. The last stage of Customer satisfaction measurement, the FGD was conducted in 2015. The FGD process was conducted through
discussion meetings with representatives of KSEI’s Customers in order to probe deeper into the inputs of the questionnaires and visits results, or even obtain new inputs. The results of this Customer Survey will be used as a reference for the development of an Action Plan which aims to improve services and provide new services and products. All inputs and suggestions will be the basis for future improvement, enhancement and development of KSEI’s services.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
83
EDU
OUT
1
2
UCATION &
TREACH PROGRAM
PROGRAM EDUKASI & SOSIALISASI
3
EDUCATION &
OUTREACH PROGRAM
PROGRAM EDUKASI & SOSIALISASI eluncuran Fasilitas AKSes, yang sebelumnya bernama Investor Area, pada tahun 2009 merupakan salah satu tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur pasar modal di Indonesia. Sejak fasilitas ini tersedia, perlindungan investor pasar modal Indonesia dapat diwujudkan dengan dimungkinkannya pengecekan Efek portofolio milik investor yang disimpan di KSEI secara langsung oleh investor sendiri. Kemudahan penggunaan Fasilitas AKSes terus diupayakan KSEI seiring dengan tren dan perkembangan teknologi. Setelah sebelumnya Fasilitas AKSes dapat dibuka melalui website menggunakan personal computer, Fasilitas AKSes versi mobile (AKSes Mobile) pun telah diluncurkan KSEI pada tahun 2012. Data KSEI per akhir tahun 2014 menunjukkan bahwa dari sekitar 370.000 total jumlah investor pasar modal, baru sekitar 13% yang memanfaatkan Fasilitas AKSes dengan cara login. Catatan tersebut tentunya masih jauh dari harapan karena sebaiknya investor dapat lebih mandiri dalam memantau investasi yang dimilikinya. Peningkatan pemanfaatan Fasilitas AKSes terus diupayakan KSEI melalui program edukasi dan sosialisasi. Selain itu, semakin maraknya perkembangan pasar modal dan layanan jasa yang disediakan KSEI, perlu diinformasikan melalui pemaparan pada rangkaian kegiatan ini.
86
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
The launch of AKSes Facility, previously Investor Area, in 2009 is one of the important milestones in the development of Indonesia capital market infrastructure. With the availability of this facility, protections for Indonesia capital market investors can be increased as investor has the ability to directly monitor its own Securities portfolio in KSEI as CSD. The simplicity of AKSes Facility usage has been part of KSEI’s continuous efforts, which also adapted with trends and developments in technology. After providing a website to access AKSes Facility using a personal computer, a mobile version of AKSes Facility (AKSes Mobile) was also launched in 2012. KSEI’s data as of the end of 2014 showed that out of a total of approximately 370,000 capital market investors, only around 13% have logged in to AKSes Facility. This is certainly far from expectations as investors should be more self-aware in monitoring their own investments. Increasing AKSes Facility utilization continues to be part of KSEI’s goals, namely through education and outreach programs. Moreover, the rapid growth of capital market developments and services provided by KSEI, need to be informed through exposure in these events.
Aktivitas ini sekaligus menjadi ajang bagi KSEI untuk bertatap muka langsung dengan Perusahaan Efek dan media. Hal ini dilakukan untuk mengetahui masukan dan usulan yang diperlukan bagi perkembangan KSEI di masa mendatang, serta kendala-kendala yang dihadapi Perusahaan Efek, baik di pusat maupun di daerah. These activities also act as an opportunity for KSEI to meet the Securities Companies and media directly, not only to receive their inputs and suggestions which are important for KSEI’s developments in the future, but also to understand obstacles faced by Securities Companies, both at central as well as local levels.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
87
Sosialisasi Fasilitas AKSes
AKSes Facility Outreach Program
Sosialisasi Fasilitas AKSes menjadi agenda rutin yang diselenggarakan KSEI sejak pertama kali diluncurkan. Rangkaian kegiatan sosialisasi bertujuan untuk penyebaran informasi mengenai fungsi dan manfaat Fasilitas AKSes sehingga dapat memberikan kesadaran bagi investor untuk memanfaatkan fasilitas tersebut. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dilakukan dengan mengacu pada strategi komunikasi yang sesuai dengan tren, target dan tujuan yang diharapkan.
The outreach program of AKSes Facility has become a regular event organized by KSEI since its launching. The series of this program are aim to distribute information on the functions and benefits of AKSes Facility in order to provide awareness for investors in utilizing the facility. The program were carried out by referring to a communication strategy that is tailored to meet the expected trends, targets and objectives.
Rangkaian kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes di tahun 2014 masih difokuskan kepada target audience Perusahaan Efek dan media massa. Perusahaan Efek menjadi salah satu pihak yang KSEI anggap berperan penting sebagai sumber informasi bagi investor. Sebagai pihak yang berinteraksi langsung dengan investor pasar modal, karyawan Perusahaan
The AKSes Facility outreach program in 2014 was focused on Securities Company and mass media as its target audience. Securities Company is one of important source of information for investors. As a party who interact directly with investors, employees of Securities Companies will be addressed
Jumlah SID dan Pemanfaatan Fasilitas AKSes (login) Tahun 2014 TOTAL SID AND AKSes FACILITY LOGIN IN 2014 SID
357.211
Login
341.129 340.152
320.779
334.796
331.528
328.162
361.038
364.465
342.663
340.554
338.195
45.825 45.028 43.786 43.000
45.385 44.540
42.355 43.217
41.401
40.929
Jan
42.840 42.056
Jan
Feb
Feb
Mar
Mar
Apr
Apr
Mei
May
Juni
Jun
Efek akan menjadi pihak yang 'dicari' investor apabila ada pertanyaan. Sedangkan pertimbangan penetapan media massa sebagai target audience didasarkan pada jangkauan media massa yang cukup luas mencakup seluruh wilayah Indonesia, serta konsumsi media massa oleh investor pasar modal yang terbilang masih cukup tinggi.
88
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Juli
Jul
Agst
Aug
Sep
Sep
Okt
Nov
Oct
Des
Nov
Dec
to answer investor’s questions. The reason behind choosing the mass media as a target audience was based on its wide range of media coverage which covers all areas of Indonesia, as well as the fairly high mass media consumption of capital market investors.
Sepanjang tahun 2014, rangkaian sosialisasi Fasilitas AKSes diselenggarakan di 6 (enam) kota, yaitu: Banjarmasin (16 - 17 September 2014), Padang (24 - 25 September 2014), Solo (16 - 17 Oktober 2014), Makassar (29 - 31 Oktober 2014), Bandar Lampung (6 - 8 November 2014) dan Pekanbaru (4 - 5 Desember 2014). Kota-kota ini dipilih sebagai target sosialisasi berdasarkan jumlah investor secara nasional, dimana seluruh kota tersebut berlokasi di 10 (sepuluh) besar provinsi di Indonesia dengan domisili investor terbanyak. Terlebih lagi, rangkaian sosialisasi Fasilitas AKSes KSEI belum pernah diselenggarakan di beberapa kota yang menjadi target sosialisasi tahun 2014 (Padang, Banjarmasin dan Bandar Lampung). Pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes dengan e-channel perbankan yang sudah live sejak pertengahan tahun 2014 merupakan dukungan KSEI terhadap program pendalaman pasar untuk meningkatkan jumlah investor lokal yang perlu diimbangi dengan kesiapan infrastruktur yang mapan dan dapat menjangkau masyarakat luas. Pengukuhan kerja sama pasar modal dan perbankan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi, karena pengembangan infrastruktur yang dilakukan sendiri oleh pasar modal akan memakan waktu dan biaya yang cukup besar. Jaringan e-channel perbankan yang dapat mencakup hingga wilayah pelosok dapat dimanfaatkan untuk membuka akses masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.
Throughout 2014, a series of AKSes Facility outreach program was organized in 6 (six) cities: Banjarmasin (16 - 17 September 2014), Padang (24 - 25 September 2014), Solo (16 - 17 October, 2014), Makassar (29 - 31 October 2014), Bandar Lampung (6 - 8 November 2014) and Pekanbaru (4 - 5 December, 2014). These cities have been selected December 2014 as outreach program targets based on the number of its investors on a national scale as these cities are among the top 10 (ten) provinces in Indonesia with the highest domicili of investors. Moreover, AKSes KSEI Facility outreach program have never been held in the several cities that became the target of the December 2014program (Padang, Banjarmasin and 2014 oureach Bandar Lampung). The development of AKSes Facility Co-Branding with e-channel of banking industry that went live since mid-year is part of KSEI’s support in the market deepening program. To increase the number of local investors, it needs to be balanced with an infrastructure which is not only strong but can also reach a wider public. The inauguration of cooperation between capital market and banking is expected to be one of the solutions, since infrastructure developments undertaken by the capital market itself will be both cost and time consuming. The banking’s e-channel network which has the ability to reach remote areas can be utilized to provide access to capital market investment.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
89
Perkembangan baru AKSes Co-Branding tersebut menjadi salah satu pesan penting yang disampaikan pada kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes tahun 2014. Agar pesan yang disampaikan optimal dan langsung bersumber dari pihak terkait, KSEI mengundang perwakilan dari Bank Permata dan Bank Mandiri untuk menjadi salah satu narasumber sosialisasi, karena layanan AKSes Co-Branding telah tersedia di ATM kedua bank tersebut. Diharapkan melalui kegiatan sosialisasi tersebut, masyarakat di daerah dapat mengetahui adanya kemudahan dalam mengakses Fasilitas AKSes dari e-channel yang dimiliki perbankan. Upaya sosialisasi juga dilaksanakan KSEI bersama SRO, melalui kegiatan Sekolah Pasar Modal (SPM) yang telah berlangsung sejak tahun 2006. Penyelenggaraan SPM secara rutin diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pasar modal sekaligus meningkatkan minat untuk berinvestasi di pasar modal. SPM tahun 2014 diadakan mulai 28 April 2014 hingga Desember 2014 di Jakarta dan Surabaya, yang terbagi menjadi dua tingkatan kelas yakni Level I dan Level II. Seperti tahun-tahun sebelumnya, SPM dapat diikuti oleh masyarakat secara luas tanpa perlu membayar biaya apapun. Hal ini merupakan peran serta SRO untuk memasyarakat pasar modal agar semakin dikenal sebagai salah satu elemen investasi yang menjadi pilihan utama di Indonesia.
90
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
The new development in AKSes Co-Branding has become one of the important messages conveyed during the outreach program of AKSes facility in 2014. In order to convey the message optimally and directly from the related parties, KSEI has invited representatives from Bank Permata and Bank Mandiri to be the speakers in the outreach program. AKSes Co-Branding services have been available at these two banks’ ATMs. Hopefully, through the outreach program activities, local communities will be well informed of the easy access of AKSes Facility using the banks’ e-channels. Efforts in the form of outreach program were also conducted by KSEI, together with other SROs, through the Capital Market School SPM which has been regularly conducted since 2006. The organizing of a regular SPM is expected to provide information on capital market to the public and increase their interest to invest in capital market. In 2014, SPM was held from 28 April until December 2014 in Jakarta and Surabaya, which was divided into two levels, Level I and Level II. As in previous years, the public can attend the SPM free of charge. This is part of SROs contribution to promote the capital market as one of the primary elements of investment choices in Indonesia.
Perkembangan baru AKSes Co-Branding menjadi salah satu pesan penting yang disampaikan pada kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes tahun 2014
The new development of AKSes Co-Branding becomes an important message conveyed in the AKSes Facility socialization in 2014
Seiring dengan perkembangan pasar modal syariah di Indonesia, Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS) kembali diselenggarakan di tahun 2014 oleh SRO dengan menggandeng Anggota Bursa yang telah mempunyai Sharia Online Trading System (SOTS). Seperti halnya SPM, SPMS juga diselenggarakan di Jakarta dan di daerah dengan dua pilihan level. Penyelenggaraan SPM dan SPMS secara keseluruhan direspons dengan baik oleh masyarakat, hal ini ditunjukkan oleh catatan penyelenggaraan SPM yang total dihadiri oleh 4.181 peserta dan SPMS sebanyak 3.838 peserta, sehingga total jumlah peserta adalah sebanyak 8.019 orang. Meski sosialisasi dengan wartawan telah dilakukan KSEI pada rangkaian kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes, pada sosialisasi bersama dengan SRO juga terdapat kegiatan edukasi dan sosialisasi wartawan melalui acara workshop wartawan. Pentingnya menjaga hubungan baik dengan wartawan sekaligus sebagai ajang silaturahmi adalah latar belakang utama penyelenggaraan kegiatan tersebut. Kegiatan workshop wartawan menghadirkan narasumber perwakilan SRO yang menyampaikan informasi terkait perkembangan pasar modal yang penting untuk dipublikasikan kepada masyarakat. Kegiatan sosialisasi lain yang diselenggarakan KSEI bersama dengan SRO adalah Investor Club. KSEI berpartisipasi pada kegiatan tersebut secara rutin sejak awal tahun 2014, dengan membuka booth agar dapat berinteraksi langsung dengan investor yang masih terkendala dengan pemanfaatan Fasilitas AKSes atau hal lain yang berhubungan dengan layanan jasa KSEI. Pembukaan booth turut dilakukan KSEI pada kegiatan rutin tahunan Investor Summit & Capital Market Expo 2014 di Surabaya (20 - 21 Agustus 2014) dan Jakarta (17 - 18 September 2014).
Along with the development of Sharia capital market in Indonesia, Sharia Capital Market School (SPMS) was once again held in 2014 by the SROs in cooperation with Exchange Members who already established a Sharia Online Trading System (SOTS). Similar with SPM, SPMS were also held in Jakarta and in other cities with choice of two-levels. Overall, the organizing of SPM and SPMS were responded well by the public, this is shown by the SPM’s attendance record. The events were attended by 4,181 and 3,838 participants for SPM and SPMS respectively, totaling to 8,019 participants. Although KSEI has organized outreach program for the media during a series of AKSes Facility outreach program, in the outreach program event held together with SROs, KSEI also held education and outreach program activities through media workshop. The importance of maintaining good relations with the journalists, as well as to organize a gathering event, were the main reasons behind the organizing of this activity. The media workshop, which invited representatives of SROs who convey information related to the development of capital markets, is important to be known by the public. Other outreach program activity organized by KSEI together with other SROs is the Investor Club. KSEI participates in this activity on a regular basis since the beginning of 2014, by opening booth in order to interact directly with investors who are still constrained by the utilization of AKSes Facility or other matters related to KSEI’s services. KSEI also opened a booth at the annual Investor Summit and Capital Market Expo 2014 in Surabaya (20 - 21 August 2014) and Jakarta (17 - 18 September 2014).
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
91
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES Sumber Daya Manusia
Human Resources
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) penting dilakukan secara terus menerus guna mendukung kegiatan yang dilakukan KSEI. Untuk itu, peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan, studi banding maupun pemberian beasiswa dilaksanakan dengan tujuan membentuk SDM yang memiliki kecakapan sesuai dengan kompetensi di bidang masing-masing. Pengembangan SDM yang berlandaskan Misi, Visi, dan Nilai Inti Perusahaan dilakukan dengan menyesuaikan tren dan kebutuhan yang diperlukan.
Human Resources (HR) development are needed to be continuously carried out to support KSEI’s activities. Improving the quality of HR through training, study visit and scholarship was carried out with the aim of forming HR with competencies in their respective fields. HR development based on the Company’s Mission, Vision, and Core Values is carried out by adjusting to the trends and requirements.
Pengembangan kompetensi dengan berlandaskan Misi, Visi dan Nilai Inti yang diturunkan menjadi sebuah kamus kompetensi dan assessment, telah dilaksanakan secara berkelanjutan. Kamus kompetensi yang menjadi acuan kompetensi akan terus diperbaharui dan disesuaikan dengan perkembangan bisnis KSEI kedepannya yang menuntut SDM yang berdaya saing. Dengan adanya pemetaan ini maka pengembangan SDM lebih terarah dengan berbagai metode yang dapat dilakukan. Dukungan dan peran karyawan yang memiliki kredibilitas, integritas dan profesionalisme sangat krusial dalam meningkatkan pelayanan jasa KSEI. Jumlah dan kemampuan karyawan selalu disesuaikan mengikuti kebutuhan, fungsi serta proses bisnis terkini agar tercapai hasil yang optimal dan efektif. Hingga akhir tahun 2014, tercatat 3 (tiga) Komisaris, 2 (dua) Direksi, 93 (sembilan puluh tiga) karyawan dari 10 (sepuluh) divisi dan 25 (dua puluh lima) Unit yang ada di KSEI.
94
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
The development of competence based on Company’s Mission, Vision and Core Values, which derived into competency dictionary and assessment, has been carried out continuously. The competency dictionary which serves as the reference for competence will be continuously updated and adjusted to KSEI’s future business development which demands a competitive HR. With this mapping, HR development is more focused with a variety of possible methods. Supports and role from employees with credibility, integrity and professionalism are crucial in improving KSEI’s services. The number and capabilities of employees are always adjusted to the current needs, functions and business processes in order to achieve optimum and effective results. By the end of 2014, there were 3 (three) Commissioners, 2 (two) Directors, 93 (ninety three) employees from 10 (ten) Divisions and 25 (twenty five) Units in KSEI.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
95
Proses pencarian calon karyawan dilakukan melalui beberapa media yang memiliki audience khusus sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan KSEI. Banyaknya media yang digunakan diharapkan dapat memberikan pilihan kandidat yang lebih lengkap dan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Pada tahun 2014 ini KSEI telah merekrut 7 (tujuh) orang karyawan, 19 (sembilan belas) orang karyawan kontrak, dan 14 (empat belas) pemagang.
Employees’ selection process is done through several media who have a specific audience that matches KSEI’s requirements. Such high number of media is expected to provide a more complete selection of candidates and is in accordance with the needs of the Company. In 2014, KSEI has recruited 7 (seven) employees, 19 (nineteen) contract employees, and 14 (fourteen) interns.
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis kelamin
COMPOSITION OF EMPLOYEES BASED ON EDUCATION AND GENDER
05S-1 26 Bachelor Degree D-3 04SMADiploma 3 High 02 Senior School
S-2 Master Degree
00
SMP Junior High School
Female - 2014 96
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Dari segi pendidikan, sebagian besar karyawan KSEI berpendidikan Strata 1 atau sekitar 67% dari jumlah total karyawan. Sementara dari sisi gender, karyawan KSEI didominasi oleh pria atau sekitar 50% dari jumlah total karyawan, dengan komposisi jumlah karyawan laki-laki terbanyak pada bagian operasional dan Teknologi Informasi.
S-2 Master Degree
In terms of education level, most of KSEI’s employees hold a bachelor degree or approximately 67% of the total number of employees. In terms of gender, KSEI is dominated by male employees, or around 50% of the total number of employees, with most of the male employees is at the operational and Information Technology.
14
40 00 06 SMP Junior High School 01 S-1 Bachelor Degree D-3 Diploma 3 SMA Senior High School
Male - 2014 2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
97
Strategi Pengembangan SDM Setelah dilakukannya restrukturisasi organisasi yang dilakukan pada akhir tahun 2013, strategi pengembangan SDM yang difokuskan di tahun 2014 adalah mewujudkan kinerja karyawan yang optimal sehingga mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan dengan baik. Untuk memenuhi hal tersebut, KSEI menerapkan beberapa inisiatif seperti tinjauan kompensasi dan benefit, penyesuaian Peraturan Perusahaan dan pengembangan jalur karir. KSEI memandang bahwa kompensasi dan benefit bagi karyawan memegang peranan penting untuk mempertahankan dan memberikan motivasi bagi karyawan agar mempunyai kinerja dan performance yang baik. Pemberian tunjangan tersebut perlu dikelola secara efektif agar di satu sisi dapat memenuhi harapan dan ekspektasi karyawan KSEI, sekaligus menyesuaikan dengan tujuan Perusahaan. Pengembangan kepemimpinan disusun untuk mendukung restrukturisasi yang telah dilakukan KSEI. Sebagai langkah awal, maka dibentuk rangkaian rencana strategis pengembangan SDM yang dapat memenuhi tujuan KSEI baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Rencana strategis ini diimplementasikan dalam bentuk pengembangan SDM yang terarah sehingga memenuhi kriteria dan persyaratan jabatan serta kompetensi yang dibutuhkan. Diharapkan dengan adanya penyusunan rencana strategis SDM, maka KSEI akan mempunyai standar pelatihan dan kompetensi pada tiap jenjang, sehingga pelatihan dan pengembangan diri karyawan semakin terarah, optimal, dan mampu melahirkan pemimpinpemimpin masa depan. Sejak Desember 2014, dibentuk Unit Pengembangan Investasi Terpadu dengan tugas utama penuntasan pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu. Unit tersebut dibentuk dengan tujuan utama agar dapat fokus melakukan pengembangan sistem agar berjalan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan serta dengan hasil yang optimal. Diantara program pengembangan kompetensi karyawan, retaining talent menjadi hal yang semakin penting dengan adanya tuntutan yang ketat dari industri pasar modal. Remunerasi, kompensasi dan benefit terus dibenahi dan disesuaikan dengan kondisi daya saing pasar, diupayakan oleh KSEI, bahkan harmonisasi dengan SRO lain juga telah dijalankan. Dengan retaining talent, diharapkan KSEI dapat memiliki SDM yang profesional dan terasah dalam bisnis pasar modal.
98
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Human Resources Development Strategy Following the organizational restructuring at the end of 2013, the focus of human resources development strategy for 2014 is to achieve optimum performance of employees to be able to give positive contribution to the company. Thus, KSEI implements several initiatives such as review on compensations and benefits, adjustments of the Company's Regulations and career path development. KSEI views that employees’ compensation and benefits play important role to maintain and boost motivation for employees to maintain a good performance. Employee’s benefit needs to be managed effectively, so that it can meet the hopes and expectations of KSEI’s employees on one hand, as well as adjusting to the Company's objectives. Leadership development is managed to support the KSEI’s restructuring. As a first step, a series of human resources development strategic plan that can meet KSEI objectives either short, medium, and long term is formed. This strategic plan is implemented in the form of a more focused human resources development to meet the required criteria, qualifications and competencies. With the HR strategic plans, it is expected that KSEI will have the training and competence standards at every level, so that the training and personal development of employees will be more focused, optimized, and could produce future leaders. Since December 2014, the Integrated Investment Development Unit was established with the main task of completing the development of the Integrated Investment Management System. The unit was formed with the main objective to focus in developing the system so that it will meet the planned schedule with an optimal results. Among the employee competency development programs, retaining talent becomes increasingly important with the strict demands of the capital market industry. Remuneration, compensation and benefits continue to be improved and adapted to the conditions of market competitiveness, pursued by KSEI. Harmonization with other SROs has also been implemented. By retaining talent, KSEI is expected to be strengthen by a professional and honed HR in the capital market’s business.
A. Pendidikan Formal
A. Formal Education
Peningkatan pendidikan formal masih menjadi salah satu andalan strategi SDM yang telah dilaksanakan sejak 7 (tujuh) tahun belakangan. Strategi tersebut dijalankan melalui pemberian beasiswa dengan persyaratan dan ketentuan khusus agar karyawan calon penerima beasiswa memang layak memperoleh benefit tersebut.
Increased formal education remains one of the main HR strategies that have been implemented since the last 7 (seven) years. The strategy is implemented through the award of scholarships with a specific terms and conditions so that only worthy employees would receive the scholarships.
Sejak tahun 2007 hingga saat ini, program beasiswa KSEI telah diberikan kepada 25 (dua puluh lima) karyawan, dengan rincian 14 (empat belas) karyawan mengambil pendidikan Strata 1 dan 11 (sebelas) karyawan mengambil pendidikan Strata 2. Pada tahun 2014, 3 (tiga) karyawan lulus program S1.
B. Pendidikan Informal Program pendidikan informal diberikan dalam bentuk pelatihan in-griya (in house training), seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri. Pelatihan yang dilakukan oleh karyawan, terdiri dari hard skill dan soft skill yang diperlukan karyawan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja serta prestasi. KSEI juga mengundang pembicara dari institusi regional yang merupakan bentuk persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pengasahan kemampuan bahasa dan update informasi produk pasar modal terbaru adalah bentuk pengembangan lain yang dijalankan KSEI. Pelatihan kontinuitas bisnis dan keamanan informasi merupakan topik-topik yang banyak dijalankan oleh karyawan pada tahun 2014. Kedepannya, bentuk pelatihan akan disesuaikan dengan tingkat jabatan, kemampuan dan keahlian masing-masing karyawan untuk mempertajam skill.
Since 2007 until today, KSEI’s scholarship program has been awarded to 25 (twenty five) employees, with details of 14 (fourteen) employees received an bachelor degree scholarship and 11 (eleven) employees received a graduate degree scholarship. In 2014, 3 (three) employees received their Bachelor degree.
B. Informal Education Informal education programs was provided in the form of in-house training, seminars and workshops, both in Indonesia and overseas. Trainings for employees consist of hard skills and soft skills required by employees to improve their efficiencies and effectiveness and performance. KSEI also invited speakers from regional institutions which is a form of preparation for the ASEAN Economic Community (AEC). Improving language skills and information update on the latest capital market products are another form of developments that were carried out by KSEI. Training of business continuity and information security are among the most frequent topics in 2014. In the future, the training form will be tailored to the job level, capabilities and expertise of respective employee to sharpen their skills.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
99
Program Pelatihan Tahun 2013 - 2014 Training Programs In 2013 - 2014 2013
100
2014
10
1,81 Million
11
1,75 Million
105
2,42 Million
118
3,8 Million
12
3,01 Million
12
2,7 Million
Program sertifikasi dan pemenuhan kelulusan ujian standar profesi pasar modal terus diupayakan KSEI agar karyawan KSEI dapat menjadi tenaga kerja profesional. Program sertifikasi mencakup 3 (tiga) jenis, yaitu: Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE), Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE) dan Wakil Manajer Investasi (WMI) yang secara rutin diselenggarakan oleh Panitia Standar Profesi yang diakui oleh OJK. Untuk menjaga kualitas dan kompetensi karyawan KSEI pada level manager, kelulusan pada salah satu ujian standar profesi pasar modal adalah salah satu persyaratan dan menjadi pertimbangan dalam penilaian kinerja dan promosi.
Certification program and requirement to pass the capital market profession standard examination continue to be to create professional workforces. There are 3 (three) types of capital market certifications, namely: Broker Dealer (WPPE), Underwriter (WPEE) and Fund Manager (WMI) which are regularly organized by the capital market Profession Standards Committee acknowledged by OJK. To maintain the quality and competence of KSEI’s employees at the managerial level, passing on one capital market profession standard examination is one of the requirements and will be taken into account in the assessment of performance and promotion.
Sebanyak 36% dari total karyawan KSEI telah lulus ujian profesi WPPE. Beberapa karyawan pun telah meraih sertifikasi WMI dan WPEE. Sertifikasi lainnya yang telah diraih karyawan KSEI mencakup Certified Human Resources Professional (CHRP) sebanyak 5 (lima) orang, Certified Risk Governance Professional (CRGP) dan Enterprise Risk Management Associate Professional (ERMA) masing-masing sebanyak 1 (satu) orang serta Certified Financial Planner (CFP) sebanyak 3 (tiga) orang.
A total of 36% of KSEI’s total employees have passed the WPPE exam. Some employees have also acquired WMI and WPEE certification. Other certifications that have been achieved by KSEI’s employees include the Certified Human Resources Professional (CHRP) for 5 (five) employees, Certified Risk Professional Governance (CRGP) and Enterprise Risk Management Associate Professional (ERMA) for 1 (one) employee respectively and Certified Financial Planner (CFP) for 3 (three) employees.
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Ujian Sertifikasi Profesional Pasar Modal Tahun 2013 - 2014 Capital Market Professional Exams In 2013 - 2014 03
32
03
46
2013
2014
07
WPPE
WPEE
Pengembangan kemampuan bahasa rutin dilaksanakan melalui penyelenggaraan Institutional Test Of English as a Foreign Language (TOEFL). Sepanjang tahun 2014 telah terselenggara 3 (tiga) kali tes TOEFL yang diikuti oleh 44 (empat puluh empat) karyawan. Hasilnya, lebih dari 50% karyawan yang mengikuti tes tersebut memperoleh skor TOEFL sesuai yang di syaratkan. Peningkatan kemampuan di bidang bahasa Inggris tersebut sangat penting karena KSEI melaksanakan studi banding ke luar negeri secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan karyawan. Pada tahun 2014, KSEI melakukan studi banding ke beberapa negara, yakni Korea Selatan, Jepang dan Taiwan. Seluruh kegiatan tersebut merupakan kerja sama KSEI dengan Bursa Efek maupun lembaga Kustodian di negara-negara tersebut. Tujuannya, untuk mempelajari penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, serta sistem FundNet untuk pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu serta sistem utama pada institusi-institusi pasar modal negara tujuan.
07
WMI
The improvement of language skills has been regularly implemented through the organization of the Institutional Test Of English as a Foreign Language (TOEFL). Throughout the year 2014, as much as 3 (three) TOEFL tests were held and followed by 44 (forty four) employees. As a result, more than 50% of the participating employees managed to obtain a TOEFL score as the specified requirements. Capabilities improvement in English language is very important since KSEI organized study visits abroad on a regular basis to improve employees’ knowledge. In 2014, KSEI carried out study visits to several countries, namely South Korea, Japan and Taiwan. All of these activities are a form of KSEI’s cooperation with the Stock Exchange and Depository institutions of these respective countries. The goal was to study the implementation of good corporate governance and FundNet system, for the development of Integrated Investment Management System as well as the capital market institutions’ main system of the destination countries.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
101
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Seluruh kebijakan SDM di KSEI didasarkan kepada Misi, Visi, dan Nilai Inti Perusahaan. Dalam hal ini nilai KSEI harus menjadi jiwa dalam setiap kegiatan perusahaan (Excellent, Togetherness, Integrity, dan Continual development). Dalam beberapa kegiatan KSEI, sosialisasi nilai selalu diselipkan, terutama pada acara-acara rutin (In-griya, Team building, Family team building dan ulang tahun perusahaan) hal ini bertujuan untuk membangun budaya perusahaan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
KSEI’s entire HR policies are based on the Company’s Mission, Vision, and Core Values. In this respect, KSEI’s value must be the soul in every activity of the company (Excellent, Togetherness, Integrity, and Continual development). In several KSEI’s activities, socialization of the Company’s values are always blended, especially in routine events (Inhouse, team building, family team building and company birthdays). This aims to build a corporate culture in any work performed by the employees.
Togetherness juga menjadi salah satu nilai perusahaan yang sudah cukup membudaya di KSEI. Kegiatan tahunan di KSEI yang rutin dilakukan karyawan secara bersama pada tahun 2014 antara lain kunjungan kepada anak yatim dan bakti sosial yang dilakukan secara mandiri dalam rangka menyambut HUT KSEI yang ke-17. Kegiatan dilakukan mulai dari menentukan jenis sumbangan hingga serah terima bantuan di lokasi.
Penilaian Kinerja Karyawan Penilaian kinerja karyawan merupakan kegiatan rutin yang wajib dijalankan setiap tahun. Sejak tahun 2005, pelaksanaan penilaian kinerja karyawan dilakukan melalui metode penilaian kinerja 360º bagi karyawan level Kepala Divisi dan Kepala Unit, dimana penilaian dilakukan oleh atasan, bawahan dan rekan kerja. Sementara itu, sejak tahun 2007 untuk level staf senior digunakan metode penilaian kinerja 180º, dimana penilaian dilakukan oleh atasan dan rekan kerja. Penggunaan metode penilaian tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan obyektivitas penilaian dan mengurangi unsur subyektivitas, baik bagi penilai maupun pihak yang dinilai.
Harmonisasi dengan SRO Lain Keselarasan dengan SRO juga berlaku dalam perumusan kebijakan yang terkait dengan SDM. Untuk itu, KSEI selalu mengkomunikasikan inisiatif kebijakannya dengan SRO lain sebagai bentuk harmonisasi. Kebijakan SDM yang disinergikan mencakup pelatihan, jasa konsultan, rekrutmen, remunerasi serta aspek ketenagakerjaan lain. Bentuk harmonisasi juga dilakukan melalui Salary Survey yang dilakukan bersama dengan ketiga SRO dengan menggunakan konsultan independen, yang membandingkan paymix di 3 (tiga) negara di Asia. Peningkatan kemampuan bahasa bagi karyawan KSEI juga dilakukan melalui kerja sama pendidikan bahasa Korea antara SRO dengan KSD pada 2014.
102
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Togetherness is also one of the company's entrenched values. KSEI’s Annual activities held in 2014, among others, are visits to orphans and social events that are carried out independently in welcoming KSEI’s 17th Anniversary. The activities include determining the type of contribution to the handover of aid at the location.
Employee Performance Appraisal Employee’s performance appraisal is a routine activity that must be carried out every year. Since 2005, the implementation of employee performance appraisal is done through a 360º performance evaluation method for employees on the level of Division Head and Unit Head, where the assessment is carried out by superiors, subordinates and colleagues. Meanwhile, since 2007 for senior staff level, a 180º performance assessment methods was used, where the assessment is carried out by superiors and co-workers. The use of those assessment methods are intended to improve the objectivity of the assessment and reduce the element of subjectivity, both for assessors and those who are being assessed.
Harmonization with Other SROs Alignment with other SROs also applies in the formulation of policies related to HR. Thus, KSEI continuously communicates its policy’s initiatives with other SROs as a form of harmonization. Synergized HR policy includes training, consultancy services, recruitment, remuneration and other employment aspect. Harmonization is also done through the Salary Survey jointly conducted by the three SROs by using an independent consultant, who compared paymix in 3 (three) countries in Asia. The language skills improvement for KSEI’s employees was also conducted through the Korean language education cooperation between SRO and KSD in 2014.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
103
GOOD C O R P O R AT E
GOVERNANCE
TATA K E L O L A
PERUSAHAAN
Kredibilitas KSEI sebagai LPP ditunjukan dengan Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Penerapan GCG diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan para pemegang saham, pemakai jasa serta pemangku kepentingan lainnya. Informasi mengenai kinerja dipaparkan secera transparan dan wajar. Pengelolaan Perusahaan dijalankan dengan berpedoman pada prinsip prinsip akuntabilitas, bertanggungjawab dan independen dengan tetap memperhatikan nilai - nilai inti KSEI yaitu: Excellence, Togetherness, Integritas dan Continual Development. KSEI’s credibilities as a CSD institution is maintained through the implementation Good Corporate Governance (GCG) principles. GCG implementation is expected to increase the confidence of shareholders, service users and other stakeholders. Company's performance information disclosed in a transparent and orderly method. The company is also managed in accordance with the principles of accountability, responsibility and independent, based on KSEI's Core Values, namely: Excellence, Togetherness, Integrity and Continual Development.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE TATA KELOLA PERUSAHAAN
106
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Implementasi GCG
Implementation of GCG
Implementasi GCG telah dirintis secara formal pada tahun 2011 dan terus disempurnakan sejak tahun 2012. Poin penting penerapan GCG di tahun 2014 ditandai dengan dipertahankannya Sertifikasi ISO 9001: 2008 yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan Perusahaan dan telah diraih sejak tahun 2001, serta Sertifikasi ISO 27001: 2005 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) yang telah diraih sejak Oktober 2013. Kedua Sertifikasi tersebut menjadi pedoman bagi KSEI untuk memastikan bahwa kegiatan Perusahaan yang dijalankan KSEI telah sesuai dengan standar internasional. Khusus untuk Sertifikasi ISO 27001: 2005, di tahun mendatang tengah direncanakan untuk ditingkatkan ke versi 27001: 2013 agar standar keamanan informasi yang dijalankan semakin baik.
GCG implementation has been initiated since 2011 and has been continuously refined. An important point of GCG implementation in 2014 was marked by retaining the ISO 9001: 2008 Certification which serves as the reference for the Company's activities and was obtained in 2001, and ISO 27001: 2005 Certification in Information Security Management System (ISMS) which was obtained in October 2013. Both certification serve as a guideline for KSEI in ensuring that the Company's activities are carried out in accordance with international standards. KSEI plans to upgrade the ISO 27001: 2005 Certification to the ISO 27001: 2013 version in the coming year to improve the existing information security standard.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
107
Pada akhir tahun 2014, KSEI bekerjasama dengan Thomas Murray melakukan self assessment atas penerapan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh CPMIIOSCO Principles of Financial Market Infrastructure (PFMI). Poin-poin yang tercakup di dalam CPMIIOSCO PFMI meliputi seluruh hal terkait infrastruktur pasar modal yang ada dalam sebuah negara meliputi Central Securities Depository (CSD), Central Counter Party (CCP), Payment System (PS), Securities Settlement System (SSS), dan Trade Repository (TR). KSEI dalam hal ini melakukan self assessment atas kapasitasnya sebagai CSD dan SSS. Dengan mengetahui level compliance CPMI-IOSCO PFMI, KSEI dapat mengidentifikasi perbaikan apa saja yang diperlukan dalam proses kerja KSEI sebagai CSD dan SSS, yang selanjutnya dapat diturunkan menjadi action plan dalam rangka perbaikan ke depannya. Hasil assessment tersebut juga dapat digunakan sebagai alat dalam melakukan identifikasi dan pengembangan kebutuhan KSEI dalam membangun kapasitas KSEI sebagai CSD yang bertaraf internasional.
Organ Perusahaan Organ Perusahaan, memegang peran penting dalam implementasi GCG, terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, serta Direksi. 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS merupakan sarana bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan dari Anggaran Dasar, dan peraturan dan perundang-undangan. Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Paling sedikit tahun KSEI mengadakan, 2 (dua) jenis RUPS yaitu: 1. RUPS Tahunan (RUPST), Diadakan setiap tahun, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. 2. RUPS Luar Biasa (RUPSLB) Diadakan selambat-lambatnya tanggal 31 Oktober setiap tahunnya untuk persetujuan rencana kerja dan anggaran tahunan tahun berikutnya.
108
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
At the end of 2014, KSEI collaborated with Thomas Murray to carry out a self-assessment of the application of CPMI-IOSCO Principles of Financial Market Infrastructure (PFMI). The points in the CPMI-IOSCO PFMI covers all things related to capital market infrastructure in a state, including the Central Securities Depository (CSD), Central Counter Party (CCP), Payment System (PS), Securities Settlement System (SSS) and Trade Repository (TR). KSEI, in this regard, carried out a self assessment on its capacity as CSD and SSS. By understanding its level of compliance to CPMIIOSCO PFMI, KSEI can identify what improvements are needed in its work process as CSD and SSS, which can then be broken down into an action plan for future improvement. The assessment results can also be used as a tool in the identification and development in building the capacity as an international CSD.
Company's Structure The Company’s Structure holds important roles in GCG implementation, which comprises of the General Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners, and the Board of Directors. 1. General Meeting of Shareholders (GMS) GMS is a medium for shareholders to make decisions based on provisions of the Company’s Article of Association, as well as rules and regulations. The Board of Commissioners and the Board of Directors are appointed and dismissed via the GMS. Every year, KSEI holds at least 2 (two) types of GMS, namely: 1. Annual GMS (AGMS) which should be held not later than 6 (six) months after the end of fiscal year. 2. Extraordinary GMS (EGMS) which should be held no later than October 31st each year to approve the annual work plan and budget plan of the following year.
Beberapa pemaparan dan keputusan ditetapkan dalam RUPST, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Penyampaian Laporan Tahunan oleh Direksi sesuai dengan ketentuan pasar 66, pasar 67 dan pasal 68 Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT). 2. Pengangkatan dan/atau pemberhentian dan/atau pengubahan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris, serta penentuan gaji/ honorarium dan fasilitas anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris, jika diperlukan. 3. Penunjukan dan pengangkatan 5 (lima) orang wakil pemegang saham untuk duduk dalam Komite Anggaran bersama-sama dengan Dewan Komisaris bertugas menelaah rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan yang telah diperiksa oleh Direksi untuk tahun berikutnya. 4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik. 5. Penentuan mata acara lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan UUPT dan Anggaran Dasar. Sementara itu, RUPSLB membahas pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Perseroan dan lain-lainnya. Pada tahun 2014, penyelenggaraan RUPST dilaksanakan pada 19 Juni 2014, yang dihadiri 94,5% pemegang saham dan RUPSLB pada 28 Oktober 2014 dengan persentase kehadiran sebesar 96% dari jumlah pemegang saham. Sehubungan dengan adanya pengunduran Heri Sunaryadi sebagai Direktur Utama sebelum berakhirnya masa jabatan periode 2013 - 2016 pada 19 Desember 2014, maka dilakukan RUPSLB pada tanggal 19 Maret 2015 dengan agenda penetapan anggota Direksi periode 2015 - 2016, yang dihadiri oleh 95,75% pemegang saham.
Some presentations and decisions made in AGMS covers: 1. Submission of the Company’s annual report by the Board of Directors in accordance with the provisions of article 66, article 67 and article 68 of Limited Liability Companies Law. 2. Appoint and/or dismiss and/or change the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners members, including determine the salaries/honorarium and facilities of the Board of Directors and the Board of Commissioners members, if required. 3. Appointment of 5 (five) shareholders’ representatives to serve as the Budget Committee’s members together with the Board of Commissioners to review the Company’s annual work plan and budget plan for the following year which has been examined by the Board of Directors. 4. Appointment of Public Accountant Firm. 5. Resolve other agendas which have been proposed in accordance with the provisions of the Limited Liability Companies Law and its Articles of Association. Meanwhile, the EGMS discussed the implementation of the Annual Work Plan and Budget Plan (RKAT) of the company and others. In 2014, the AGMS was held on June 19th, 2014, which was attended by 94.5% of the shareholders and the EGMS was held on October 28th, 2014 with the attendance of 96% of shareholders. With regard to Heri Sunaryadi’s resignation as President Director on December 19th, 2014, prior to the end of his tenure for the 2013 – 2016 period, an EGMS was held on March 19th, 2015, with the agenda of appointment of the Board of Directors’ members for the 2015 - 2016 period and attended by 95.75% of the shareholders.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
109
2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan secara independen atas kebijakan yang diambil Perusahaan maupun realisasi atas kebijakan yang telah ditetapkan. Dewan Komisaris sifatnya kolegial dan berperan untuk memberikan nasihat, usul, maupun evaluasi kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan. Syarat dan ketentuan sebagai Dewan Komisaris diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor III.C.8 Butir 2 tentang Komisaris LPP. Komposisi Dewan Komisaris KSEI per tanggal 31 Desember 2014 adalah: 1. Erry Firmansyah - Komisaris Utama 2. Rudy Tandjung - Komisaris 3. Wiwit Gusnawan - Komisaris Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris melaksanakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, dengan tujuan membahas strategi Perusahaan sebagaimana yang diamanatkan dalam Anggaran Dasar KSEI dan membahas pengambilan keputusan yang perlu dilaksanakan. Sepanjang tahun 2014, terselenggara 14 (empat belas) kali rapat Dewan Komisaris, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut.
2. The Board of Commissioners The Board of Commissioners has the responsibility to supervise independently the Company’s policies as well as the acomplishment of the regulated policies. The Board of Commissioners is collegial in nature which serves to provide advice, recommendation and evaluation to the Board of Directors concerning the Company’s interest. Terms and condition as the Board of Commissioners are stipulated in the BapepamLK Regulation No. III.C.8 Item 2 regarding the Commissioner of CSD. The composition of KSEI’s Board of Commissioners as of December 31st, 2014 are as follows: 1. Erry Firmansyah - President Commissioner 2. Rudy Tandjung - Commissioner 3. Wiwit Gusnawan - Commissioner The Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners In performing their duties and responsibilities, the Board of Commissioners holds meeting at least once a month, which aims to discuss the the Company’s strategy as mandated by the Company’s Article of Association as well as any matters which requires decision making. During 2014, there were 14 (fourteen) Board of Commissioners meeting with the number of attendance as listed below.
Jumlah Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013 - 2014 Total Attendance At The Board Of Commissioners Meeting In 2013 - 2014
110
2013
2014
14
14
12
14
14
14
Nilai Remunerasi
Remuneration of the Board of Commissioners
Total remunerasi (di luar bonus dan fasilitas lainnya) yang diterima Dewan Komisaris selama tahun 2014 adalah sebesar Rp 3,37 miliar.
The total remuneration (excluding bonuses and other facilities) received by the Board of Commissioners for 2014 amounted to Rp 3.37 billion.
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang bertugas untuk memastikan bahwa: 1. Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akutansi yang berlaku umum. 2. Pengendalian internal perusahaan dilakukan dengan baik. 3. Adanya pelaksanaan audit internal dan eksternal. 4. Adanya tindak lanjut atas hasil audit. Komite Audit Komite Audit merupakan komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Pertemuan komite audit bersifat ad hoc, sehingga pelaksanaannya sesuai dengan permintaan Dewan Komisaris.
In carrying out the monitoring function, the Board of Commissioners are assisted by the Audit Committee whose task is to ensure that: 1. The financial statements are presented fairly in accordance with generally accepted accounting principles. 2. Company's internal control is well conducted. 3. The internal and external audit are implemented. 4. The follow-up process of audit results are conducted. Audit Committee The Audit Committee assists the Board of Commissioners in performing its duties and functions. Audit Committee meeting were held upon the Board of Commissioners request.
ANGGOTA KOMITE AUDIT 2012 - 2015 Audit Committe Members 2012 - 2015
3. Direksi Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab, Direksi melaksanakan tugas untuk mengurus Perusahaan sesuai dengan bidangnya, serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Dalam kegiatan bisnis, Direksi mengadakan perjanjian atau ikatan antara Perusahaan dengan pihak lain. Syarat dan ketentuan sebagai Direksi diatur dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor III.C.3 Butir 2 tentang Direktur LPP. Jumlah Direktur Perusahaan paling sedikit 2 (dua) orang dengan komposisi yang disusun sedemikian rupa sehingga memberi ruang yang kondusif untuk mengambil keputusan yang efektif, tepat dan cepat. Direksi bertindak secara independen, yaitu tidak mempunyai konflik kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya.
3. The Board of Directors With good faith and full responsibility, the Board of Directors carry out their duties to manage the Company in accordance with its respective field and represent the Company, both before and outside the court. In the Company’s business activities, the Board of Directors also signed agreements or engagements by and between the Company and other third parties. Terms and conditions as the Board of Directors are stipulated in Bapepam-LK Regulation No. III.C.3 Item 2 on The Director of CSD. The numbers of member of the Board of Directors consists of at least 2 (two) Board of Directors with certain structure arrangement that enables the Board of Directors to make effective, precise, and fast decisions. The Board of Directors act independently with no conflict of interests that may interfere their ability to perform their duties.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
111
Susunan Direksi KSEI periode 4 Juni 2013 hingga 19 Desember 2014, sebagai berikut: 1. Heri Sunaryadi - Direktur Utama 2. Sulistyo Budi - Direktur 3. Margeret M. Tang - Direktur Pada 19 Desember 2014, Heri Sunaryadi yang diangkat sebagai Direktur Utama KSEI periode 2013 - 2016 berdasarkan keputusan RUPST tanggal 4 Juni 2013, menyatakan pengunduran dirinya. Sehingga susunan Direksi KSEI periode 19 Desember 2014 - 18 Maret 2015 sebagai berikut: 1. Margeret M. Tang - Pjs. Direktur Utama 2. Sulistyo Budi - Direktur Berdasarkan keputusan RUPSLB pada 19 Maret 2015, susunan Direksi KSEI menjadi: 1. Margeret M. Tang - Direktur Utama 2. Sulistyo Budi - Direktur 3. Syafruddin - Direktur Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Selama menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Perusahaan, maka anggota Direksi tidak diperkenankan untuk: 1. Memegang posisi lain yang dapat menyebabkan konflik kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan. 2. Mempunyai hubungan afiliasi dengan Direktur KSEI lain dan anggota Dewan Komisaris KSEI. Hubungan afiliasi yang dimaksud antara lain hubungan keluarga (termasuk hubungan pernikahan) sampai dengan derajat kedua, baik secara vertikal dan horizontal. 3. Memiliki saham atau sebagai pengendali baik langsung atau tidak langsung atas Perusahaan Efek dan atau Bank Kustodian. 4. Mengendalikan baik langsung atau tidak langsung Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam hal Direksi KSEI memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik, maka saham tersebut tidak dapat ditransaksikan sampai dengan 6 (enam) bulan setelah masa jabatannya berakhir.
112
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
The composition of KSEI’s Board of Directors for 4 June 2013 - 19 December 2014 period, are as follows: 1. Heri Sunaryadi - President Director 2. Sulistyo Budi - Director 3. Margeret M. Tang - Director On December 19th, 2014, Heri Sunaryadi which was appointed as KSEI’s President Director for 2013 2016 period based on Resolution of the AGMS on June 4th, 2013, submitted his resignation letter. Thus, the composition of KSEI’s Board of Directors for 19 December 2014 - 18 March 2015 period are as follows: 1. Margeret M. Tang - Acting - President Director 2. Sulistyo Budi - Director Based on the Resolution of EGMS on March 19th, 2015, the composition of KSEI’s Director becomes as follows: 1. Margeret M. Tang - President Director 2. Sulistyo Budi - Director 3. Syafruddin - Director Implementation of Duties and Responsibilities In performing their duties and responsibilities as the member of Company’s Board of Directors, the Board of Directors are prohibited to: 1. Hold any other positions that may cause conflicts of interest either directly or indirectly to the Company. 2. Affiliate with other KSEI’s Director and KSEI’s Board of Commissioners. Affiliation is defined as family relationships (including marriage) to the second degree, both vertically and horizontally. 3. Act as a shareholder or controlling shareholder of the Securities Companies and/or the Custo dian Banks either directly or indirectly. 4. Control Issuers or Public Company in either directly or indirectly. In the event of KSEI’s Board of Directors act as the shareholder of Issuers or Public Company, the shares are non-tradable up to 6 (six) months after their tenure ends.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi melaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali rapat dalam 1 (satu) bulan, dengan jumlah kehadiran:
In performing their duties and responsibilities, the Board of Directors holds meeting at least once in a month, with the number of attendance as follows:
Jumlah Kehadiran Pada Rapat Direksi Tahun 2013 - 2014 Total Attendance At The Board of Directors Meeting In 2013 - 2014
2013
2014
Heri Sunaryadi*
7
12
Sulistyo Budi
9
12
Margeret M. Tang
12
12
*Masa jabatan hingga 19 Desember 2014
*Appointed since 19 December 2014
Nilai Remunerasi Direksi
The Boards of Directors’ Remuneration
Total remunerasi (di luar bonus dan fasilitas lainnya) yang diterima Direksi selama tahun 2014 adalah sebesar Rp 10,75 miliar.
Total remuneration (excluding bonuses and other facilities) received by the Board of Directors for the year 2014 amounted to Rp 10.75 billion.
Dewan Komisaris dan Direksi dapat melakukan rapat gabungan untuk membahas isu-isu strategis perusahaan, seperti kinerja (performance) perusahaan, permasalahan operasional, permasalahan terkait laporan keuangan dan isu-isu perusahaan lain yang dianggap penting.
The Board of Commissioners and The Board of Directors may conduct a joint meeting to discuss the Company’s strategic issues, including: the Company’s performance, operational issues, issues related to financial reporting, and other important corporate issues.
Sebagai upaya pengembangan diri dan pengkayaan pengetahuan, sepanjang tahun 2014 Dewan Komisaris dan Direksi mengikuti pelatihan, seminar dan menghadiri beberapa kegiatan sebagai berikut:
As a self-development and knowledge enrichment, Board of Commissioners and The Board of Directors attended several trainings and seminars during 2014, as follows:
1.
Clearing Settlement & Custody Conference
2.
25 - 27 February 2014
Singapore
Shareholder Capacity Building KSEI
2 - 6 April 2014
Tokyo
3.
Workshop-2 fase design study proyek C-BEST Next G
7 - 12 April 2014
Stockholm
4.
ToF Nasdaq OMX
18 - 21 May 2014
Stockholm
5.
2nd Fundnet Workshop with KSD
9 - 13 August 2014
Seoul
6.
CEO Networking 2014
5 - 7 December 2014
Bali
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
113
3 - 7 March 2014
Tokyo
17 - 19 March 2014
Manila
4 - 6 April 2014
Tokyo
22 - 26 May 2014
Islandia
IOSCO 2014
25 - 29 September 2014
Rio de Janeiro
6.
SIBOS 2014
30 September- 5 October 2014
Boston
7.
18th ACG General Meeting
13 - 18 October 2014
Xian
8.
ANNA Extraordinary General Meeting
20 - 21 November 2014
Bali
1.
PASLA Conference 2014
2.
15th ABMF Meeting
3.
24th International Institute for Securities Market Development
4.
ANNA General Meeting
5.
Komite Direksi
The Board of Directors’ Committee
Direksi dapat membentuk komite-komite tertentu untuk membantu memberikan masukan, khususnya yang terkait dengan fungsi KSEI sebagai SRO dan LPP. Anggota Komite Direksi harus merupakan anggota Direksi atau pegawai setingkat di bawah Direksi untuk Perusahaan Efek dan Biro Administrasi Efek atau Head of Custody atau setingkat di bawah Head of Custody untuk Bank Kustodian dari pemegang saham yang aktif.
The Board of Directors may establish certain committees that can provide inputs, particularly with regard to KSEI’s role as SRO. The Board of Directors’ Committees member should be a Director member or a one level below the Board of Directors’ employee for the Securities Companies and Registrar or a Head of Custody or one level below the Head of Custody for Custodian Banks of active shareholders.
Kriteria keaktifan ditetapkan berdasarkan antara lain: volume transaksi, kegiatan usaha lain yang dilakukan oleh pemegang saham dan atau kriteria lainnya yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan Direksi KSEI.
Those members determined as active members based on the criteria such as: volume of transactions, other business activities conducted by the shareholders and/or other criteria according to the KSEI’s Board of Directors consideration.
Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No.III.C.6, Direksi membentuk Komite Kerja yang terdiri dari beberapa komite, yaitu: A. Komite Usaha Komite Usaha dibentuk dengan tujuan sebagai berikut. 1. Memberikan saran dan masukan kepada Direksi baik diminta maupun tidak diminta, berkaitan dengan pemberian layanan jasa KSEI termasuk pengembangan jasa dan pengenaan biaya layanan jasa. 2. Memberikan rekomendasi atas rencana perubahan bisnis, layanan jasa baru dan perubahan dalam biaya layanan jasa KSEI, sebelum rencana dan perubahan tersebut dimintakan persetujuan kepada OJK.
114
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
According to Bapepam-LK Regulation No. III.C.6, the Board of Directors may establish several Working Committees, which comprises of the following committees: A. Business Committee Business Committee was established with the following objectives: 1. Provide advices and inputs to KSEI’s Board of Directors upon request as well as upon the Committee’s own initiative, pertaining to the establishment of KSEI’s services including service development and the imposition of service fees. 2. Provide recommendations regarding plan of business changes, new services and changes of KSEI’s service charges, before such plans and changes are submitted to OJK for approval.
B. Komite Peraturan Komite Peraturan dibentuk dengan tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan saran dan masukan kepada Direksi baik diminta maupun tidak diminta, berkenaan dengan peraturan layanan jasa KSEI. 2. Memberikan rekomendasi atas setiap rancangan peraturan KSEI sebelum rancangan peraturan tersebut dimintakan persetujuan OJK. C. Komite Pengendalian Interen Komite Pengendalian Interen dibentuk dengan tujuan sebagai berikut: 1. Memberikan saran dan masukan yang berkaitan dengan pengendalian interen kepada Direksi, khususnya pengendalian sistem layanan jasa, guna memastikan bahwa layanan jasa KSEI sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. 2. Memberikan rekomendasi atas penunjukan vendor yang berkaitan dengan sistem layanan jasa untuk Pemegang Rekening dan termasuk penunjukan Bank Pembayaran. 3. Memberikan saran dan tanggapan atas laporanlaporan yang diterima dari KSEI, berkenaan dengan prosedur audit, pengenda-lian interen, prosedur keamanan dan setiap penyimpangan material yang terjadi dalam pelaksanaan sistem operasional.
B. Regulatory Committee Regulatory Committee was established with the following objectives: 1. Provide advices and inputs to KSEI’s Board of Directors upon request as well as upon the Committee’s own initiative, pertaining to the regulation of KSEI’s services 2. Provide recommendations on every draft of KSEI’s regulation before such draft is submitted to OJK for approval. C. Internal Control Committee Internal Control Committee was established with the following objectives: 1. Provide advice and input to the Board of Direc tors related to internal control, particularly in managing services systems, to ensure that KSEI’s services is in accordance with the prevail ing regulations and procedures. 2. Provide recommendations on vendors appoint ment related to service delivery system for Account Holders and including the appointment of Payment Banks. 3. Provide advices and feedbacks toward reports received from KSEI regarding audit procedures, internal control, security procedures and any material deviations occurred in the implementa tion of operational system.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
115
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Usaha, Komite Peraturan dan Komite Pengendalian Interen, sekurang-kurangnya melaksanakan rapat 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, dengan jumlah kehadiran selama tahun 2014 sebagai berikut:
KOMITE USAHA
In performing their duties, Business Committee, Regulatory Committee and Internal Control Committee hold meeting at least once a month, with the number of attendance during 2014 as follows:
Business Committee
Jumlah Kehadiran Pada Rapat Komite Usaha Tahun 2014 BUSINESS COMMITTEE’S ATTENDANCE FOR THE YEAR 2014
2012 - 2014 Period (1 January - 19 June 2014) Daniel Wijono
Citibank N. A.
4
66,6
Rosmini Lidarjono
PT Panin Sekuritas Tbk.
5
83,3
Risa E. Guntoro
PT Macquarie Capital Securities Indonesia
5
83,3
Ananta Wiyogo*
PT BNI Securities
5
83,3
Abi Hurairah Mochdie
PT Recapital Securities
5
83,3
2014 - 2016 Period (19 June - 30 December 2014 ) Ananta Wiyogo
PT BNI Securities
0
0
Heru Handayanto
PT CIMB Securities Indonesia
2
33,3
Indriani Darmawati
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
2
33,3
Rosmini Lidarjono
PT Panin Sekuritas Tbk.
2
33,3
Supranoto Prajogo
HSBC Corporation Ltd.
4
66,6
Keterangan : *menggantikan Moh. Rubani Note : *as a replacement of Moh Rubani
KOMITE PERATURAN
Regulatory Committee
Jumlah Kehadiran Pada Rapat Komite Peraturan Tahun 2014 REGULATORY COMMITTEE’S ATTENDANCE FOR THE YEAR 2014
2012 - 2014 Period (1 January - 19 June 2014) 83,3
Susy Meilina
PT MNC Securities
5
Engelina Tedjasutiono*
PT CIMB Securities Indonesia
6
100
Bambang Widodo
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
5
83,3
Tjeng Susanty Wijaya
PT DBS Vickers Securities Indonesia
5
83,3
Ferry M. Robbani
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
0
0
2014 - 2016 Period (19 June - 30 December 2014 ) Ade Kusumayadi
PT Danareksa Sekuritas
4
Risa E. Guntoro
PT Macquarie Capital Securities Indonesia
3
50
Samsul Hidayat
PT Bursa Efek Indonesia
1
16,6
Samuel Siahaan
Standard Chartered Bank
3
50
Tjeng Susanty Wijaya
PT DBS Vickers Securities Indonesia
4
66,6
Keterangan : *menggantikan Jonita Widjaja Note : *as a replacement of Jonita Widjaja
116
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
66,6
KOMITE PENGENDALIAN INTEREN
Internal Control Committee
Jumlah Kehadiran Pada Rapat Komite Pengendalian Interen Tahun 2014 INTERNAL CONTROL COMMITTEE’S ATTENDANCE FOR THE YEAR 2014
2012 - 2014 Period (1 January - 19 June 2014) Novi Mariana Thamrin
HSBC Corp. Ltd.
0
0
Rico Rizal Budidarmo*
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
0
0
Ginung Pratidina
PT Bank Permata Tbk
2
33,3
Nora Susana Sutiono
Standard Chartered Bank
2
33,3
Supranoto Prajogo
Deutsche Bank A.G.
2
33,3
2014 - 2016 Period (19 June - 30 December 2014 ) Adhitya Wisesa
Deutsche Bank A.G.
1
16,6
Daniel Wijono
Citibank N.A.
1
16,6
Naniwati Tanuwidjaja**
PT Bank Permata Tbk
3
50
Roosmayani S. Effendi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
3
50
Sigit Winarno
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1
16,6
Keterangan : *menggantikan Budi Purwanto **menggantikan Ginung Pratidina
Note : *as a replacement of Budi Purwanto **as a replacement of Ginung Pratidina
Pada tahun 2014, Komite Kerja dan Komite Usaha telah memberikan rekomendasi berupa penempatan dana dalam sistem BI-RTGS di Bank Indonesia untuk kepentingan penyelesaian transaksi Efek pada Mei 2014.
Throughout 2014, KSEI’s Working Committee and Control Committee has provided recommendation on placement of funds in BI-RTGS system at Bank Indonesia for securities transaction settlement on May 2014.
Selain Komite Kerja, Direksi membentuk Komite Anggaran sesuai dengan Anggaran Dasar yang terakhir kali diubah dengan akta notaris No.7 tertanggal 11 Juli 2011. Bersama-sama Dewan Komisaris, komite ini bertugas untuk menelaah rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan untuk tahun berikutnya, sebelum disetujui oleh RUPS dan OJK.
In addition to Working Committee, the Board of Directors established the Budget Committee in accordance with the Company’s Articles of Association which have been amended several times, most recently amended by notarial deed No.7 dated July 11th, 2011. Together with Board of Commissioners, the Budget Committee is responsible for reviewing the annual work plan and budget plan for the following year, prior approval by the GMS and OJK.
Terdapat perubahan susunan Anggota Komite Anggaran untuk tahun buku 2014 (penetapan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan pada 4 Juni 2013) dan untuk tahun buku 2015 (penetapan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan pada 19 Juni 2014). Rekomendasi yang diberikan Komite Anggaran pada tahun 2014, berupa Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Tahun 2015. Sepanjang tahun 2014, terselenggara 4 (empat) kali rapat Komite Anggaran, yang terdiri 2 (dua) kali rapat yang diselenggarakan Komite Anggaran tahun buku 2014 dan 2 (dua) kali rapat yang diselenggarakan Komite Anggaran tahun buku 2015, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut:
During 2014, there were changes in the composition of Budget Committee members for the year 2014 (as stipulated in the Annual GMS’ resolutions dated June 4th, 2013) and for the year 2014 (as stipulated in the Annual GMS’ resolution dated June 19th, 2014). The Budget Committee has also provided recommendations on the 2015 annual work plan and budget plans. In 2014, there were 4 (four) Budget Committee meetings, which consists of 2 (two) meetings held by the Budget Committee for the year 2014 and 2 (two) meetings held by the Budget Committee for the year 2015, with the number of attendance as follows:
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
117
KOMITE ANGGARAN
Budget Committee
Jumlah Kehadiran Pada Rapat Komite Anggaran BUDGET COMMITTEE’S ATTENDANCE
F o r F i s c a l Ye a r 2 0 1 4 Sigit Winarno
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1
50
Hamdi Hassyarbaini
PT Bursa Efek Indonesia
2
100
Hasan Fawzi
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
2
100
Lilian Halim
The HSBC Corp. Ltd
2
100
Indrawati Widjaya
PT Wanteg Securindo
1
50
100
F o r F i s c a l Ye a r 2 0 1 5 Andreas Tjajamulyo
PT Merril Lynch Indonesia
2
Hamdi Hassyarbaini
PT Bursa Efek Indonesia
0
0
Hasan Fawzi
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
1
50
Henri
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
1
50
Wijanti Jatno
PT Wanteg Securindo
1
50
Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan Risiko
Audit and Risk Management Unit
Dalam rangka optimalisasi fungsi pemeriksaan dan pengelolaan risiko, telah dibentuk Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan Risiko (Satuan PPR). Satuan PPR membantu Perusahaan dalam mengawasi dan mengevaluasi proses kerja secara sistematis dan berkesinambungan, didasarkan pada analisis risiko (Risk Based Audit).
In order to optimize the audit and risk management function, Audit and Risk Management (PPR) Unit was established. PPR Unit assists the Company in monitoring and evaluating working process in a systematic and sustainable manner, with Risk Based Audit.
Rencana Kerja Audit disusun berdasarkan hasil analisis risiko yang pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko dalam kerangka pendekatan Enterprise Risk Management (ERM). ERM dikembangkan untuk meminimalisasi besarnya risiko yang timbul (impact) dan kemungkinan terjadinya risiko (likelihood). Audit Eksternal Audit eksternal merupakan pihak independen yang mendapatkan tugas untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan Perusahaan bebas dari salah saji yang disebabkan kesalahan maupun kecurangan (fraud) sehingga dapat memberikan opini. RUPS Tahunan 19 Juni 2014 menetapkan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, Member of Deloitte Touche Tohmatsu sebagai Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan Perseroan tahun buku 2014.
118
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
The Audit Plan is prepared based on result of risk assessment which implementation is in line with the Risk Management policy in line with the framework of Enterprise Risk Management (ERM). The ERM was developed to minimize the impact and likelihood of the risk. External Auditor External Auditor is an independent party who provides reasonable assurance that the Company’s financial statements are free of misstatement caused by errors or frauds in order to give their opinions. The Annual GMS dated June 19th, 2014, has appointed Osman Bing Satrio & Eny, Public Accounting Firm, member of Deloitte Touche Tohmatsu as the External Auditor for the Company’s 2014 financial statements.
Manajemen Risiko
Risk Management
Penerapan manajemen risiko Perusahaan menjadi dasar untuk melakukan identifikasi, penilaian, penanganan dan pemantauan risiko operasional. Sejauh ini KSEI menggunakan Enterprise Risk Management yang mengadopsi standar AS/NZS 4360 (ERM), IOSCO dan Thomas Murray. ERM dikenal dengan karakteristik yang lebih simpel dan mudah diimplementasikan.
Risk Management is the basis for the Company in identifying, assessing, handling and monitoring operational risk. Until now, KSEI has been implementing Enterprise Risk Management which adopt AS/NZS 4360 (ERM), IOSCO and Thomas Murray. ERM is known for its simple and easy implementation.
Evaluasi dan review atas efektivitas sistem manajemen risiko minimal 1 (satu) tahun sekali. Mengacu pada ERM, risiko yang perlu dipantau dan ditangani dengan baik dikategorikan sebagai Risk That Matter, yaitu 20 (dua puluh) risiko yang memiliki dampak yang signifikan. Risk That Matter menjadi pedoman bagi Satuan PPR dalam menyusun Risk Based Audit.
Evaluation and review on of risk management system effectiveness is conducted every once a year in minimum. Referring to the ERM, risks that need to be monitored and handled properly are categorized as ‘Risk That Matter’, which consists of 20 (twenty) significant risks. Risk That matter is a guideline for PPR Unit in establishing Risk Based Audit.
Dengan adanya hasil indentifikasi dan penilaian risiko serta adanya rencana mitigasi tersebut, maka diharapkan seluruh karyawan dapat membantu manajemen untuk meminimalisasi dampak risiko terhadap pencapaian tujuan Perusahaan.
With the risks identification and assessment as well as mitigation plan, all employees are expected to help the management to minimize the risk impacts in order to obtain the Company’s goals.
Komunikasi dan Keterbukaan Informasi
Communication and Information Disclosure
Akses Informasi
Access to Information
Upaya dalam menyediakan transparansi informasi kepada pemakai jasa, masyarakat maupun pelaku kepentingan lainnya, dikemas dalam berbagai bentuk penerbitan laporan, yaitu: Laporan Tahunan dan Laporan Triwulan untuk para pemegang saham, Buletin Forum Kustodian Sentral (Fokuss) yang terbit 2 (dua) bulan sekali, siaran pers, surat edaran, media massa, materi publikasi dan situs resmi Perusahaan (www.ksei.co.id).
KSEI’s efforts in providing information transparency to its service users, public and other stakeholders. are delivered in the form of reports, namely the Yearly Report and Quarterly Report to the shareholders and newsletter (Fokuss) published bimonthly, press releases, circular letter, mass media, publication, official company website (www.ksei.co.id).
Pada pertengahan tahun 2014, KSEI menerbitkan Buletin baru enam bulanan (Newsletter) yang dikemas dalam Bahasa Inggris. Tujuannya, untuk menjangkau pembaca yang lebih luas hingga ke level internasional. Sedangkan untuk kebutuhan informasi mengenai produk dan layanan jasa KSEI tersedia melalui line telepon dan surat elektronik (email) yang akan dijawab oleh tim call center KSEI melalui telepon atau email
[email protected]. Peningkatan kemampuan dan pengetahuan tim call center KSEI dilakukan secara rutin, termasuk di tahun 2014, agar dapat mengakomodir kebutuhan informasi yang diperlukan seputar KSEI. Pertanyaan mengenai Fasilitas AKSes, masih menjadi hal yang paling banyak ditanyakan melalui call center.
In mid-2014, KSEI published a new six-monthly Bulletin (Newsletter) in English. The goal is to reach a wider audience. In addition, KSEI set up a Call Center facility to assist users' need of information on KSEI’s products and services via phone or email at
[email protected]. KSEI has continuously strived to increase call center personnel’s competency and knowledge to accommodate the need of information on KSEI. One of the call center’s frequently asked questions is regarding AKSes Facility.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
119
Informasi mengenai kinerja operasional dan keuangan Perusahaan disajikan dalam bentuk Laporan Tahunan perusahaan yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Informasi penting lainnya yang terdapat dalam Laporan Tahunan terkait dengan layanan jasa KSEI yang meliputi program pengembangan usaha yang berkelanjutan, pengembangan Sumber Daya Manusia, implementasi GCG, serta aksi sosial perusahaan.
Information regarding the Company's operational and financial performance presented in the Company's Annual Report is published each year in Bahasa and English. Other important information presented in Annual Report is related to KSEI’s services, which include continuous business development programs, human resource development, GCG implementation, as well as the Company’s social activities.
Peraturan
Regulation
Kepatuhan terhadap peraturan terhadap seluruh ketentuan, undang-undang dan peraturan yang berlaku senantiasa dijunjung tinggi KSEI. Kepatuhan ini diwujudkan melalui pembuatan peraturan yang selalu mengikuti prosedur Rule Making Rule yang telah ditetapkan oleh Otoritas Pasar Modal yaitu OJK.
KSEI always complies with all regulatory provisions, laws and regulations. Its compliance is implemented through rulemaking procedures that always follow Rule Making Rule established by the Capital Market Authority (OJK).
Guna meningkatkan layanan jasa Kustodian Sentral, selama tahun 2014 KSEI telah menerbitkan 3 (tiga) Peraturan dan 1 (satu) Surat Edaran (SE), yaitu: 1. Peraturan KSEI Nomor I-F tentang AKSes (lampiran SK Direksi KSEI No: KEP-0038/DIR/KSEI/1214 tanggal 1 Desember 2014). 2. Peraturan KSEI Nomor VII tentang Pemeriksaan (lampiran SK Direksi KSEI No: KEP0039/DIR/KSEI/1214 tanggal 1 Desember 2014). 3. Peraturan KSEI Nomor VIII tentang Sanksi (lampiran SK Direksi KSEI No: KEP 0040/DIR/KSEI/1214 tanggal 1 Desember 2014). 4. Surat Edaran Nomor SE-0001/DIR-EKS/KSEI/0114 tanggal 23 Januari 2014 perihal Pemindahbukuan Efek dengan Instruksi Free of Payment (FOP) di KSEI. Prosedur Operasional Standar KSEI melaksanakan seluruh aktivitasnya dengan mengacu pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang diterapkan sebagai upaya untuk menjaga mutu layanan jasa kepada Pemakai Jasa. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ini telah diperoleh KSEI sejak tahun 2001. Setiap tahunnya, dilakukan kegiatan surveillance audit secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu layanan jasa KSEI dan memastikan bahwa kegiatan operasional KSEI telah sesuai dengan standar yang berlaku. Hingga akhir tahun 2014, KSEI mempunyai 280 Prosedur Sistem Operasi, 504 Instruksi Kerja dan 148 Formulir.
120
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
In order to improve its Central Depository services, during 2014, KSEI has issued 3 (three) Regulations and 1 (one) Circular Letter as follow: 1. KSEI’s Regulation Number I-F regarding AKSes (attachment the Decree of KSEI’s Board of Directors No: KEP-0038/DIR/KSEI/1214 dated December 1st, 2014). 2. KSEI’s Regulation Number VII regarding Inspec tions of KSEI (attachment the Decree of KSEI’s Board of Directors No: KEP-0039/DIR/KSEI/1214 dated December 1st, 2014). 3. KSEI’s Regulation Number VIII regarding Sanc tions of KSEI (attachment the Decree of KSEI’s Board of Directors No: KEP-0040/DIR/KSEI/1214 dated December 1st, 2014). 4. Circular Letter Number SE-0001/DIR-EKS/KSEI /0114 dated January 23rd, 2014 regarding Instruction for Book-entry Settlement (Free of Payment) at KSEI. Standard Operating Procedure KSEI conducts all activities with reference to ISO 9001:2008 Quality Management System that is implemented in to maintain the quality of service to Service User. Certification of ISO 9001:2008 Quality Management System has been obtained by KSEI since 2001. Every year, a surveillance audit activities is conducted regularly to improve services quality and ensure that KSEI's operations are in compliance with applicable standards. By the end of 2014, KSEI has 280 Operating System Procedures, 504 Work Instructions and 148 Forms.
Aktivitas ISO 9001:2008 yang dilakukan selama tahun 2014 terdiri dari: 1. Pelaksanaan audit mutu internal ke seluruh Unit Kerja Perusahaan pada Maret dan September 2014. 2. Pelaksanaan surveillance audit dilaksanakan oleh PT SGS Indonesia pada April dan Oktober 2014. Tata Kelola Teknologi Informasi Pesatnya kemajuan Teknologi Informasi (TI) menuntut KSEI untuk menjalankan kegiatan operasional berdasarkan tren perkembangan teknologi terkini. KSEI terus berupaya meningkatkan penerapan Tata Kelola TI untuk memastikan bahwa proses perbaikan TI berjalan secara berkesinambungan, terukur, serta efektif dan efisien dalam mendukung keberhasilan penerapan GCG. Pedoman Tata Kelola TI digunakan sebagai acuan untuk mendukung fungsi pengambilan keputusan dan pengawasan yang lebih efektif. Pedoman Tata Kelola TI menjadi acuan bagi Direksi dalam memberikan arahan dan mengambil keputusan terkait TI. Demikian pula bagi manajemen eksekutif dan pengguna TI, pedoman tersebut menjadi panduan dalam melakukan aktivitas dan kegiatan operasional terkait TI. Pedoman Tata Kelola TI juga digunakan oleh Satuan PPR dalam memberikan informasi mengenai lingkup risiko dan pengendalian TI yang terdaftar di KSEI. KSEI menyadari bahwa sistem teknologi informasi merupakan tulang punggung layanan jasa yang disediakan. Kesiapan operasional dan ketersediaan sistem TI ini dituangkan dalam suatu kebijakan dan prosedur Business Continuity Management (BCM). Secara rutin, KSEI mengadakan simulasi BCM untuk memastikan kesinambungan bisnis dan kesiapan perusahaan dalam menghadapi kondisi bencana dan kondisi darurat. Dengan adanya kebijakan dan prosedur BCM ini, maka pelaksanaan program BCM dan aktivitas terkait lainnya dapat dilaksanakan secara terintegrasi oleh seluruh karyawan KSEI. Upaya untuk menjaga keberlangsungan kegiatan Perusahaan juga ditempuh KSEI dengan membangun Disaster Recovery Center (DRC). Sesuai Peraturan Bapepam-LK Nomor III.C.6, fasilitas DRC ini harus berada di lokasi terpisah yang terletak tidak kurang dari 30 (tiga puluh) kilometer dari lokasi utama. Sistem di DRC memiliki kapasitas, spesifikasi dan arsitektur yang
ISO 9001:2008 activities which was conducted during 2014 consists of: 1. Implementation of Internal Quality Audits to all units of in March and September 2014. 2. Implementation of surveillance audit conducted by PT SGS Indonesia in April and October 2014. Information Technology Governance With the Information Technology (IT) rapid development, the success of business processes which depends on IT reliability is becoming increasingly high. Therefore, KSEI has continuously strived to improve the implementation of IT Governance. KSEI strives to ensure that IT improvement is conducted continuously, in a measurable, effective and efficient manner, to support the success of GCG implementation. The Guidelines of IT Governance is a reference to support effective supervision and decision-making functions. IT Governance guidelines act as a reference for the Board of Directors in IT-related decision making. Similarly, the guidelines are being used by executive management and IT users for operational activities and IT-related activities. IT guidelines are also being used by PPR Unit in providing information regarding the scope of risks and IT controls at KSEI. KSEI realizes that the information technology system is the backbone of its services. Operational readiness and availability of the IT systems is set forth in the policies and procedures of the Business Continuity Management (BCM). Regularly, KSEI conducts BCM simulations to ensure business continuity and enterprise readiness in facing disaster and emergency conditions. With the policies and procedures, the BCM program implementation and other related activities can be implemented in an integrated manner by all employees. The efforts to maintain the sustainability of the company’s activities are also pursued by KSEI by developing a Disaster Recovery Center (DRC). In accordance with the Bapepam-LK Regulation No. III.C.6, the DRC facility must be in different location that is not less than 30 (thirty) kilometers from the main location. System in the DRC has to have the capacity, specification and architecture similar to the main system, so it will be able to replace the function
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
121
sama dengan sistem utama, sehingga akan dapat menggantikan fungsi sistem utama bila terjadi gangguan pada sistem utama. Sistem cadangan tersebut akan beroperasi selambat-lambatnya 2 (dua) jam sejak terjadinya kerusakan pada sistem utama. Untuk menjaga agar sistem di DRC tetap berfungsi baik, KSEI selalu melakukan pengujian DRC Live Test secara periodik setiap tahunnya. Sistem Manajemen Keamanan Informasi Kebijakan SMKI memuat pedoman dan persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam upaya mengendalikan manajemen keamanan informasi, dengan ruang lingkup 11 (sebelas) domain, yaitu: 1. Kebijakan Keamanan Informasi (Information Security Policy). 2. Organisasi Keamanan Informasi (Organization of Information Security). 3. Manajemen Aset (Asset Management). 4. Keamanan Sumber Daya Manusia (Human Resource Security). 5. Keamanan Fisik dan Lingkungan (Physical & Environment Security). 6. Komunikasi dan Manajemen Operasional (Communication & Operation Management). 7. Pengendalian AKSes (Access Control). 8. Sistem Pengembangan dan Pemeliharaan (System Development & Incident Management). 9. Keamanan Informasi dan Manajemen Insiden (Information Security & Incident Management). 10.Manajemen Kelangsungan Usaha (Business Continuity Management). 11.Kepatuhan (Compliance). Sejak Oktober 2013, KSEI telah secara resmi meraih Sertifikasi ISO 27001: 2005 tentang SMKI sebagai suatu organisasi secara keseluruhan melalui proses surveillance audit oleh PT SGS Indonesia. Diraihnya Sertifikasi ini merupakan upaya KSEI dalam meningkatkan reputasi perusahaan serta penerapan standar internasional terhadap keamanan informasi di KSEI. Ini sekaligus menunjukkan kesadaran KSEI tentang pentingnya penerapan teknologi informasi pada kegiatan operasional yang dijalankan sehari-hari. Untuk mempertahankan Sertifikasi ISO 27001: 2005, dilakukan proses surveillance audit pada Mei 2014 dan Oktober 2014. Rencananya, KSEI tengah bersiap menuju proses peningkatan versi menjadi Sertifikasi ISO 27001:2013.
122
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
of the main system if there is interference on the primary system. The backup system will start operating in less than 2 (two) hours after the occurrence of damage to the main system. To keep DRC system runs properly, DRC Live Test is conducted every year.
Information Security Management System ISMS policy contains guidelines and general requirements that must be fulfilled in order to control security management information which covers 11 (eleven) domains, namely: 1. Information Security Policy. 2. Organization of Information Security. 3. Asset Management. 4. Human Resources Security. 5. Physical & Environment Security. 6. Communication & Operation Management. 7. Access Control. 8. System Development & Incident Management. 9. Information Security & Incident Management. 10.Business Continuity Management. 11.Compliance. Since October 2013, KSEI has officially obtained the ISO 27001:2005 Certification on ISMS as an organization through surveillance audit by PT SGS Indonesia. Obtaining this Certification was a proof of KSEI’s efforts to increase the Company’s reputation as well as the implementation of international-standard on information security at KSEI. Additionally, this certification prove KSEI’s awareness of information technology implementation importance on its daily operational activities. To maintain the ISO 27001: 2005 Certification, surveillance audit process is carried out in May 2014 and October 2014. KSEI plans to upgrade to the ISO 27001: 2013 Certification version.
Asosiasi
Associates
Sampai akhir tahun 2014, KSEI memiliki penyertaan pada beberapa perusahaan yaitu: 1. PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) yang bergerak di bidang jasa penilai harga Efek, serta kegiatan atau jasa terkait yang dapat mendukung kegiatan operasional SRO, dengan besar penyer taan 33,3%. 2. PT Indonesia Capital Market Electronic Library (Indonesia Camel), yang menyediakan data dan informasi lengkap yang dapat didistribusikan seluas-luasnya kepada masyarakat sebagai bentuk dukungan atas program edukasi pasar modal, dengan penyertaan sebesar 33,3%. 3. PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI), sebagai lembaga perlindun gan investor pasar modal di Indonesia, dengan penyertaan sebesar 33,3%.
Until the end of 2014, together with SRO, KSEI owns equity in the following companies, namely: 1. PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), engaged in bond pricing agency, as well as related activities or services which support the operational activities of SRO, with 33.3% owner ship. 2. PT Indonesia Capital Market Electronic Library (Indonesia Camel), which provides complete data and information that can be distributed to the public to support for capital market education program, with 33.3% ownership. 3. PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI), as an investor protection agency in Indonesia capital market, with 33.3% ownership. Important Case
Perkara Penting Hingga akhir tahun 2014, KSEI menghadapi 3 (tiga) perkara yang masih berjalan di pengadilan. Salah satu perkara yang sedang dijalani KSEI yaitu perkara mengenai pemblokiran terhadap Sub Rekening Efek milik PT Optima Kharya Capital Securities oleh KSEI berdasarkan perintah pemblokiran Rekening Efek dari OJK. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengabulkan sebagian gugatan tersebut dan menolak sebagian lainnya pada tanggal 13 November 2013. Surat Permohonan Banding atas kasus ini kemudian disampaikan pada 27 November 2013, dengan putusan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah menjatuhkan putusan yang pada pokoknya menguatkan putusan yang dilakukan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebelumnya. Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Pembanding 1 (OJK) dan Pembanding 2 (KSEI) yang semula Tergugat 1 dan Tergugat 2, telah menindaklanjuti dengan menyampaikan Surat Pernyataan Permohonan Kasasi kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Hingga tanggal laporan tahunan ini, putusan terhadap permohonan kasasi tersebut masih dalam proses di Mahkamah Agung.
By the end of 2013, KSEI was facing 3 (three) cases ongoing litigation. One of which the case of Sub Securities Account blocking of PT Optima Kharya Capital Securities by KSEI on OJK’s order. The Judge Panel of South Jakarta District Court has granted part of the lawsuit and overruled the others on November 13th, 2013. The Letter of Appeal on this case was submitted on November 27th, 2013, followed by the decision of the Jakarta High Court to uphold the decision made previously by South Jakarta District Court. Based on the decision, the First Complainant (OJK) and Second Complainant (KSEI), which were initially referred as First Defendant and Second Defendant, have submitted a Cassation Request to the Supreme Court through the South Jakarta District Court. As of the date of this annual report, the decision on the cassation is currently still in process in the Supreme Court. Another litigation case was the continuation of Civil case filed by 2 (two) client groups of PT Sarijaya Permana Securities investors on issues regarding payment of funds deposited in PT Sarijaya Permana Securities (as the Securities Company). The latest status of both cases are currently under cassation status in Supreme Court.
Perkara lain yang tengah dihadapi merupakan proses kelanjutan dari perkara perdata yang diajukan oleh 2 (dua) kelompok nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas mengenai permasalahan pembayaran dana yang tersimpan di PT Sarijaya Permana Sekuritas (selaku Perusahaan Efek). Status terakhir saat ini dari kedua kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas tersebut adalah masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia. .
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
123
C O R P O R AT E
SOCIAL
RESPONSIBILITIES TANGGUNG JAWAB S O S I A L
PERUSAHAAN
Dalam rangka ulang tahun KSEI ke-17 yang jatuh di tahun 2014, kegiatan sosial banyak yang dilakukan secara mandiri sebagai bentuk syukur atas perjalanan yang telah dicapai KSEI
To celebrate KSEI’s 17th anniversary in 2014, many social activities are conducted independently as a form of gratitude for the journey that has been achieved by KSEI
Menjaga keseimbangan antara kegiatan bisnis dengan kepedulian terhadap kesejahteraan sosial menjadi komitmen yang dijalankan KSEI. Kegiatan sosial yang dilakukan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab KSEI agar tidak hanya dikenal sebagai lembaga Kustodian yang kredibel, namun juga peduli dengan pembangunan masyarakat Indonesia. Kontribusi kepada masyarakat diupayakan KSEI melalui berbagai peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak yang cukup baik bagi pengembangan ekonomi, dan khususnya untuk pengembangan pasar modal. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kegiatan aksi sosial juga dilakukan bersama dengan SRO lainnya.
Maintaining a balance between business and social activities is one of KSEI’s commitment. Charity programs are one of KSEI’s responsibilities to be acknowledged not only as a credible Custodian institution, but an institution that is also concerned with the welfare of Indonesian society. KSEI sought social contributions through improving the quality of people's lives. This is expected to provide a positive impact for economic development, and in particular, the capital market development. As in previous years, charity programs activities were held together with other SROs. The charity programs conducted by KSEI in 2014 are donation for a mass circumcision, coordinated by the management of Al-A'lla Mosque - Indonesia Stock Exchange, disaster relief for several areas in early 2014, among others, flood victims in Manado, as well as eruption victims in Mount Sinabung and Kelud.
Aksi sosial yang dilakukan selama tahun 2014 antara lain bantuan dana untuk khitanan massal yang dikoordinir oleh pengurus Masjid Al-A'lla - Bursa Efek Indonesia, bantuan ke beberapa lokasi bencana alam, antara lain korban banjir di Manado, korban erupsi In the 37th Indonesia Capital Market Anniversary, SRO Sinabung dan korban erupsi Gunung Kelud. and OJK organize various social activities including blood donor activities, scholarship awards, SRO dan OJK secara bersama dalam rangkaian establishment of community-based farms through the peringatan HUT Pasar Modal Indonesia ke-37 breeding of goat and lamb, continued the development menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial antara of community-based farms (Garut sheep) and the lain kegiatan donor darah, pemberian beasiswa, construction of sanitation facilities at the Nurul Falah pembangunan peternakan berbasis masyarakat State Elementary School, Tangerang - Banten. melalui pengembangan kambing dan domba pedaging, kelanjutan pembangunan peternakan berbasis masyarakat (domba Garut) dan pembangunan fasilitas sanitasi di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah, Tangerang - Banten.
126
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Dari segi pendidikan, KSEI bersama SRO menyelenggarakan program peningkatan pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan pendampingan guru SMP Islam Al-Jihad Jakarta Pusat dan SMP Yamad Pondok Gede (Sekolah Binaan Pasar Modal), pembangunan sekolah SDIT Taman Ilmu Beji - Depok Pembenahan perpustakaan SMA Muhammadiyah I Jakarta Pusat, bantuan peremajaan komputer sekolah kepada Yayasan Pendidikan Kodrat "YPAB" Persekutuan Doa "Ya", bantuan hibah komputer ke sekolah binaan pasar modal dan program bedah prasarana sekolah yaitu renovasi toilet sekolah dan perbaikan ruang kelas. Dalam rangka ulang tahun KSEI ke-17 yang jatuh di tahun 2014, kegiatan aksi sosial banyak yang dilakukan secara mandiri, sebagai bentuk syukur KSEI atas perjalanan yang telah mencapai usia tersebut. Kegiatan sosial yang dilakukan secara mandiri dikemas dalam bentuk yang berbeda-beda, salah satunya berupa Team Building karyawan KSEI bertema "KSEI Berprestasi dan Berbagi" dengan pemberian santunan kepada Panti Asuhan Anak Putera Utama Empat yang berlokasi di kawasan Ceger - Jakarta Timur pada akhir kegiatan. KSEI juga berbagi kebahagiaan bersama anak-anak panti asuhan dan kurang mampu dengan mengajak bermain bersama di Kidzania dan nonton film di Blitz Megaplex, Pacific Place dan berekreasi menikmati wahana di Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol.
In terms of education, KSEI together with other SROs, conducted an improvement program for Information Technology-based education and mentoring program for junior teachers of Al-Jihad Islamic Junior High School Jakarta and Yamad Junior High School Pondok Gede (Capital Market Assisted School), construction of SDIT Taman Ilmu Beji - Depok, revamping of school library at SMA Muhammadiyah I Central Jakarta, donation of new school computers for Yayasan Pendidikan Kodrat "YPAB" Persekutuan Doa "Ya", donation of new school computers to capital market assisted schools and school infrastructure improvement programs such as school toilets renovation and classroom repairment. In commemoration of KSEI’s 17th anniversary in 2014, manycharity programs are conducted independently, as a form of KSEI’s for the journey to reach its 17th anniversary. Independently social activities are conducted in different forms, one of them is a Team Building for KSEI’s employees entitled "KSEI Berprestasi dan Berbagi" by giving donations to state owned orphanage Putera Utama Empat located in Ceger area - East Jakarta at the end of the activity. KSEI also shares joy with the orphanage and underprivileged children, inviting them to have fun and play together at Kidzania and watching movies in Blitz Megaplex, Pacific Place as well as to have a recreational trip to enjoy the rides at Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
127
KSEI Berprestasi dan Berbagi (20 Desember 2014) KSEI menyambangi dan memberikan bantuan kepada panti Asuhan Anak Putera Utama Empat yang berlokasi di kawasan Ceger - Jakarta Timur.
KSEI visited and gave donations to orphanage Putera Utama Empat located in East Jakarta - Ceger area.
Pemberian Sumbangan SRO ke Lokasi Bencana Alam Pemberian bantuan ke daerah-daerah bencana di Indonesia antara lain: Bantuan korban banjir di Manado (25 Januari 2014), korban erupsi Sinabung (5 Februari 2014) dan korban erupsi Gunung Kelud (20 Februari 2014). Disaster relief donations to several areas in Indonesia, among others: helping the flood victims in Manado (January 25th, 2014), victims of Sinabung eruption (February 5th, 2014) and victims of Mount Kelud eruption (February 20th, 2014).
Khitanan Massal Masjid Al A'lla, (22 Juni 2014) Pemberian bantuan rutin kepada Masjid Al A'lla di Bursa Efek Indonesia untuk kegiatan khitanan massal. Annual donations to Al A'lla Mosque in Indonesia Stock Exchange for its mass circumcision program.
128
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Nonton dan Bermain Bersama Yayasan Sahabat Anak (17 Juni 2014) Kegiatan sosial Perusahaan dalam rangka liburan sekolah bersama anak-anak jalanan yang tegabung dalam yayasan Sahabat Anak dengan bermain bersama di Kidzania dan nonton film di Blitz Megaplex, Pacific Place. Corporate charity program during school holidays by visiting Kidzania and movie watching at Blitz Megaplex, Pacific Place with the street children of Sahabat Anak Foundation.
Donor Darah Memperingati HUT Pasar Modal ke-37 (22 Desember 2014) Untuk memperingati HUT Pasar Modal ke-37, digelar kegiatan donor darah yang merupakan salah satu kepedulian sosial SRO dan OJK. As a routine activity to commemorate the 37th Anniversary of Capital Market, a blood donor event was held as one of SRO and OJK’s social activities.
Pembangunan Sekolah SDIT Taman Ilmu Beji - Depok Pembangunan Sekolah SDIT Taman Ilmu Beji - Depok yang berjalan sejak tahun 2013 dan baru terselesaikan di tahun 2014. Donation for the construction of SDIT Taman Ilmu Beji School - Depok which has started since 2013 and was completed in 2014.
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
129
position
Loan Com
64,23% 12,90% 17,99%
er
er/Consum
Konsum
cro Mikro /Mi er
Consum
Komersial/
DATA
PERUSAHAAN
Struktur Pasar Modal Indonesia
INDONESIA CAPITAL MARKET STRUCTURE Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Bursa Efek (Bursa Efek Indonesia - BEI)
Perusahaan Efek
Lembaga Penunjang
Penjamin Emisi
Biro Administrasi Efek
Perantara Pedagang Efek Manajer Investasi
Bank Kustodian Wali Amanat Pemeringkat Efek
132
Lembaga Kliring dan Penjaminan (Kliring Penjaminan Efek Indonesia - KPEI)
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Profesi Penunjang
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Kustodian Sentral Efek Indonesia - KSEI)
Pemodal
Emiten
Akuntan Publik
Domestik
Perusahaan Publik
Notaris
Asing
Reksa Dana
Penilai Konsultan Hukum
Asosiasi
ASSOCIATES
Menara 2
Securities Investor Protection Fund (SIPF)
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
133
nisasi
Orga truktur
E R U T C ON STRU
I T A Z I N ORGA S
I DAN UNIKARSATEGIS M O K I DIVIS CANAAN STSTRATEGIC AND PEREN TION ION A DIVIS UNIC COMM PLANNING
MEN ANAJESAHAAN U UNIT M R E C EGI P TEGI STRACTORPORATEEMSENTTRAUNIT G
MANA
ASI OMUNIK N UNIT KU A A H PER SA ATION UNIT RATE
CORPO
UNIC
COMM
UR I DIREKCTTOR I DIRE
DIVISI RMASI GI INFO LOGY LO O N K E T TECHNO ATION INFORM
DIVISI DAN IAN PENYELEASA SAN PENG WA RVEILLANCE
DIVISI ODIAN JASA KUIAST E N SERVIC CUSTOD SION DIVI
ON
TE ATION INFORM ATION UNIT OPER
N UKUNGA UNIT DL I AP IKAPPSORT UNIT ATION
APPLIC
AAN NGELOL UNIT PEEFEK T T UNI EMEN
SECU
LAAN ENGELOG UNIT PE IN R KENAGEMENT UNIT
N N BPC A URITY U SEC
ORATE
CORP
ACTI
T S
PMEN
DEVELO
EMEN
ASAN ENGAW UNIT PVEILLANCE UNIT SUR
AN UNT M
DAKAN UNIT TIN RASI KORPO ON UNIT
N BANGA ENGEM UNIT P SISTEM UNIT YSTEM
SETTL
ACCO
SU
CP DAN I UNIT BN INFORMAS A N ION A M RMAT A FO E N K D I IT
UNIT IAN LESA PENYENSAKSI TRA T UNIT
MANAG
RITIES
AT SION INFORM ENT DIVI DEVELOPM
SU NT AND SETTLEME DIVISION
DIVISI
RASIONAL UNIT OPGEI INFORMASI O GY TEKNOL CHNOLO
DIVISI AN ANG PENGEMBFORMASI SISTEM INION SYSTEM
SAAN EMERIK UNIT PMPLIANCE UNIT CO
INAN ENJAM UNIT PMUTU UNIT T
GEMEN
NA TY MA
QUALI
UTAMOAR R U T K E T DIR DIREC DENT
PRESI
L TERNA SAAN IN O IK IK R IS E R AAN N PEM SATUA N PENGELOLT AND RISK UDI DA T NAL A R
INTE
GEMEN
MANA
UR II DIREEKCTTOR II DIR
UM
DIVISI HUK
ON
VISI LEGAL DI
DIVISI AN ND PENELITIAGAN USAHA AN B M E G N E P ES BUSINE
LEGAL
NELIT UNIT PE
AN ATURAN D UNIT PERNAAN SANKSI E G TION PEN IMPOSI
PE
UNIT N SDM ANGA ES NGEMB URC
T CH UNI
UNIT USAHA BANGAPMNENT UNIT M E G N PE VELO SS DE BUSINE
D TORY AN IT REGULA TION UN OF SANC
ANGAN NGEMB U UNIT PETASI TERPADT S INVE GRETED INVEUSTNIMTEN INTE PMENT DEVELO
E DI
FINANC
NGAN UNIT KEUAUNIT E
FINANC
RESO UNIT HUMAN PMENT DEVELO
RESEAR
ADVISO
ANGAN DIVISI KEU VISION
RESOUR NERAL HUMAN AND GE PMENT ON DEVELO IRS DIVISI AFFA
CH AND SION RESEAR ENT DIVI DEVELOPM
IAN
NTUAN UNIT BAKUM T HU RY UNI
DIVISI N SDM BANGA PENGEMN UMUM DA CES
UM UNIT UMIRS UNIT
AL GENER
AFFA
TANSI UNIT AKUPNAJAKAN R E P N DA IT D TAX UN TING AN
ACCOUN
PROFIL DEWAN KOMISARIS The Board of Commissioners’ Profile
ERRY
FIRMANSYAH Komisaris Utama / President Commissioner
Jika kita memiliki ilmu, tidak ada salahnya membagi ilmu itu kepada orang lain When we have the knowledge, it is best to share it to others
Tempat Tanggal Lahir
Bandung, 18 September 1955
Pendidikan
Sarjana Ekonomi, Universitas Indonesia (lulus 1981)
Karier
Komisaris Utama KSEI (2009 - sekarang), Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (2002 - 2009), Direktur Utama KSEI (1998 - 2002), Lippo Group, jabatan terakhir Direktur Eksekutif (1990 - 1992) & (1995 - 1998), Direktur PT AON Indonesia (1992 - 1997), Senior Manager, PT Sumarno Prabottinggi MGT (1985-1990), Finance and Account Manager, PT Dwi Satya Utama (1984 - 1985), Auditor Drs Hadi Sutanto Office (1982 - 1984).
Menjadi sosok yang sudah tidak asing lagi di dunia pasar modal Indonesia, Erry Firmansyah sudah malang melintang pada industri ini selama sekitar 16 tahun. Salah satu tantangan berat sebagai bagian dari SRO pernah ia rasakan di tahun 1998 saat menjabat sebagai Direktur Utama KSEI. Ia dihadapkan pada kenyataan bahwa perekonomian Indonesia saat itu tengah terpuruk akibat krisis. Terlebih lagi, ketika itu infrastruktur pasar modal belum terlalu memadai. Kebiasaan berinvestasi rupanya telah dicontohkan keluarganya yang telah berinvestasi konservatif pada emas. Sedangkan Erry salah satunya memilih untuk berinvestasi dengan membeli Reksa Dana, karena sekaligus dapat memanfaatkan ilmu yang ia miliki tentang pasar modal. Di tengah jadwal kerja yang cukup padat, Erry menyempatkan diri untuk melakukan beberapa kegiatan favoritnya, seperti jogging, memancing hingga offroad.
136
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
A familiar face in the Indonesia capital market, Erry Firmansyah has been in the industry for approximately 16 years. One of many formidable challenge he experienced as part of the SRO’s team was while serving as the President Director of KSEI in 1998. At that time, he has to face Indonesia's economic crisis although the capital market infrastructure is still inadequate. His investing nature was apparently inherited from his family which used to invest in gold. He chooses Mutual Fund as one of his investment instrument which also utilizes his strong knowledge in capital market. In between his tight working schedule, Erry takes time to enjoy some of his hobbies, including jogging, fishing and offroad driving.
PROFIL DEWAN KOMISARIS The Board of Commissioners’ Profile
RUDY
TANDJUNG Komisaris / Commissioner
Dengan semangat ingin berbagi, nantinya saya ingin mengajar dan menjadi fasilitator With a passion for sharing, I have a dream of teaching and to be a facilitator
Tempat Tanggal Lahir Palembang, 10 Juli 1967
Pendidikan
Master of Business Administration, Oklahoma City University, USA (1994), Insinyur, Institut Pertanian Bogor (1991)
Menduduki jabatan sebagai Komisaris KSEI sejak tahun 2012, membuat pria kelahiran Palembang ini, merasa dapat melihat sesuatu dari sudut pandang regulator yang mengedepankan equal playing field. Selain itu, perluasan jaringan networking turut dirasakannya. Menurutnya, tantangan di dunia pasar modal dengan dunia perbankan yang sudah lama ia geluti kurang lebih sama, yakni harus menyeimbangkan kebutuhan pemangku kepentingan dengan tetap berpegang pada kepatuhan dan peraturan yang berlaku. Hobi travelling yang dijalankan Rudy, telah membawanya ke beragam destinasi. Pengalaman yang tak terlupakan ketika melihat hamparan kebun teh di Gunung Halimun, hingga kota kecil di Rusia, St. Petersburg, dimana terdapat lebih dari 50 museum dengan ukuran dan kualitas dunia. Jika sudah tidak bergelut dengan dunia pasar modal dan perbankan, Rudy punya angan-angan untuk mengajar dan menjadi fasilitator, atau berkebun, sesuai latar belakang pendidikannya yang lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB).
138
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Karier
Komisaris KSEI (2012 - sekarang), Managing Director DBS Indonesia (Feb 2015 - sekarang), Head of Transaction Banking PermataBank (2010 Feb 2015), Citibank, jabatan terakhir Head of Treasury and Trade Solutions Sales (1996 - 2009).
Serving as a Commissioner of KSEI since 2012 has made the man who was born in Palembang, able to see things from a regulator’s viewpoint that promotes equal playing field. On top of that, he also feels that his professional network has expanded. For him, the capital market and banking industries have quite similar challenge, as both must balance the needs of its stakeholders without disregard compliance and the prevailing regulations. Rudy’s traveling hobby had taken him to various places. His most unforgettable experience was the tea garden’s view in the Halimun Mountain, to a small town in Russia, St. Petersburg, where there are more than 50 museums with world-class scale and quality. When he is no longer active in the capital markets and banking industry, Rudy has a dream of teaching and becoming a facilitator, or gardening, closer to his roots as he graduated from Bogor Agricultural University (IPB).
Pendidikan
PROFIL DEWAN KOMISARIS The Board of Commissioners’ Profile
WIWIT
GUSNAWAN Komisaris / Commissioner
Saya percaya semua permasalahan ada solusi. Kuncinya mau dan berusaha I believe that there is a solution for every problem. The key are willingness and efforts
Tempat Tanggal Lahir Bandung, 29 April 1970
Pendidikan
Sarjana Akuntansi, Universitas Padjajaran
Industri pasar modal dengan karakteristik yang membutuhkan proses dan pengambilan keputusan yang cepat, justru dianggap sebagai tantangan bagi Wiwit. Ritme kerja yang tidak membosankan dan memompa adrenalin malah membuatnya semakin terpacu. Hal lain yang tak kalah penting adalah semangat teamwork dalam bekerja, karena kelebihan dan kelemahan masing-masing anggota tim akan melengkapi satu sama lain. Lama bekerja di satu perusahaan, diakui Wiwit karena ia bekerja dengan hati. Selama merasa happy dan nyaman, ia tak takut untuk terus berkomitmen di tempat yang sama. Mengenai perannya sebagai Komisaris KSEI, ia merasa saat ini hubungan dengan rekan-rekan Komisaris dan Direksi lain semakin solid. Dalam menjalankan hobinya, Wiwit secara rutin bermain musik. Bahkan aktivitas ini ia jalankan hampir setiap hari. Dengan bermain musik, mood menjadi baik, lebih rileks dan membantu berpikiran positif.
140
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Karier
Komisaris KSEI (2012 - sekarang), Direktur PT Bahana Securities, (1999 - sekarang), Akuntan Manajemen, PT Monagro Kimia (1999), Manager, PT BZW Niaga Securities (1996 -1999), Assistant Manager Finance & Accounting PT Niaga Securities (1995 - 1996).
Wiwit always regards the capital market industry, with its fast-paced process and decision-making characteristics, as a challenge. The thrilling and adrenaline pumping working rhythm has encouraged him even more. Equally important is the spirit of teamwork, because each team member’s advantages and disadvantages will complement each other. Wiwit admitted that his loyalty to a company is because he works with his heart. As long as he remains happy and comfortable, he is not afraid to continue to be committed to the same place. On his role as a Commissioner of KSEI, he feels that the current relationship with fellow Commissioners and Directors is more solid. For his hobby, Wiwit regularly plays musical instruments. In fact, he plays almost every day so that he can improve his mood and be more relaxed. It also helps him think more positively.
PROFIL DIREKSI The Board of Directors’ Profile
MARGERET M. TANG
Direktur Utama / President Director
Filosofi hidup saya adalah selalu bersyukur dan tidak berhenti belajar My life philosophy is to always be grateful and not stop learning
Tempat Tanggal Lahir Jakarta, 27 Juni 1960
Pendidikan
Bachelor of Science Mathematics, University of Oregon, Amerika (lulus tahun 1984)
142
Karier
Direktur Utama KSEI (Maret 2015 - sekarang), Direktur KSEI (2010 - 2014), Securities Country Manager, Citibank NA (2005 - 2010), Head of Domestic Custody Service, Deutsche Bank AG (2003 - 2005), Banking Relation, Asia Pulp & Paper Co. Ltd., Singapura (1999 - 2003), Head of Origination Capital Market Division, PT Bank International Indonesia (1996 - 1999), Head of Custody, PT Bank Dagang Nasional Indonesia (1993 - 1996), Head of Client Services, Custodial Services, Standard Chartered Bank (1990 - 1993) dan Head of Information Technology, PT Janssen Pharmaceutica (1987 - 1990).
Dunia pasar modal yang dinamis dan terus berkembang, membuat Ibu satu anak ini tertarik menggeluti industri ini. Berangkat dari latar belakang pendidikan di bidang matematika, tak urung membuat Margeret mulai bergelut dengan dunia kustodi pada tahun 1990. Baginya, industri pasar modal penuh dengan tantangan dan sangat dinamis karena akan terus berubah sesuai kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi.
The dynamic and constantly evolving world of capital market has made this mother of a child attracted by this industry. Although her educational background is in mathematic, that doesn’t stop Margeret to enter the custodian industry in 1990. For her, the capital market is full of challenges and very dynamic due to it constant changes according to market requirement and technology developments.
Jika memiliki waktu luang, Margeret memilih olahraga outdoor untuk mengisi kesehariannya. Saat ini, ia secara rutin menekuni Golf sebagai olahraga favorit, karena menurutnya dibutuhkan kesabaran dan kejujuran saat bermain golf. Di masa mendatang, ia berharap lebih banyak membantu dan terlibat pada berbagai kegiatan sosial karena hal tersebut adalah salah satu cara yang ia tempuh sebagai wujud syukur.
In her spare time, Margeret chooses outdoor exercise as her daily activity. Currently, he regularly plays Golf as her favorite sport, because she considers that it takes patience and honesty to play golf. In the future, she hopes to be more active and involved in various social activities because it is one of the ways to show her gratitude.
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
PROFIL DIREKSI The Board of Directors’ Profile
SULISTYO BUDI
Direktur / Director
Bekerjalah dengan sebaik-baiknya, suatu saat pasti akan menuai hasilnya Work your best, time will reap the rewards
Tempat Tanggal Lahir
Yogyakarta, 30 Agustus 1965
Pendidikan
Magister Ilmu Komputer, Universitas Indonesia (lulus 1999), Sarjana Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (lulus 1990)
144
Karier
Direktur KSEI (2010 - sekarang), Komisaris PT Penilai Harga Efek Indonesia (2008 - 2011), Kepala Divisi Teknologi Informasi KSEI (2000 - 2005 & 2007 - 2011) dan Kepala Divisi Jasa Kustodian Sentral KSEI (2005 - 2007), PT Nusantara Sistem International, jabatan terakhir Network Computing Business Unit General Manager (1993 - 2000), IBM Headquarter Tokyo, Jepang (1992 - 1993).
Bekerja selama lebih dari dua dasawarsa di dunia Information Technology (IT) membuat pria yang akrab disapa Sulis ini identik dengan bidang tersebut. Seperti yang tengah ia jalankan saat ini sebagai Direktur KSEI, meski bergerak di industri pasar modal, namun pekerjaan yang ia lakukan masih bersentuhan dengan IT. Baginya, selain jenjang karir dan reward yang baik, suasana kekeluargaan membuatnya bertahan di suatu perusahaan, seperti yang ia rasakan di KSEI saat ini.
Having been working for more than two decades in Information Technology (IT) has made this man, who is also called Sulis, always associated with this field. For example, even when currently serving as a Director of KSEI that deals with the capital market industry, his work is still related to IT. For him, in addition to good career path and rewards, a family-like atmosphere has always been a factor that made him stay in a company. This is also an atmosphere that he currently felt at KSEI.
Mengikuti alur dan tidak punya rencana muluk diakuinya ia terapkan untuk menjalani hidup. Bermain bulutangkis, touring dengan motor gede, hingga yang terbaru fotografi adalah beberapa hobi yang dilakukan pria satu anak ini jika tidak sedang bekerja. Sulis memilih untuk bekerja dengan maksimal di kantor, agar saat pulang ke rumah, ia dapat berkumpul bersama keluarga tanpa terganggu urusan pekerjaan.
He admitted that going with the flow and no sensible plans are his way of life. When he is not working, the father of a child plays badminton, goes touring with his big bike, and lately, does photography as some of his hobbies. Sulis chooses to work optimally at the office, so that when he returned home, he can share his time with his family without being disturbed by work.
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
PROFIL DIREKSI The Board of Directors’ Profile
SYAFRUDDIN
Direktur / Director
Bekerja sebaik-baiknya, senantiasa berdoa dan bersyukur apapun hasilnya Do the best, always pray and be grateful
Tempat Tanggal Lahir Solo, 4 September 1970
Pendidikan
Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (lulus tahun 1995), Manajemen Keuangan, Magister Manajemen Universitas Indonesia (lulus tahun 2010)
146
Karier
Direktur KSEI (Maret 2015 - sekarang), Kepala Divisi Komunikasi dan Perencanaan Strategis, KSEI (2013 - 2015), Plt. Kepala Divisi Hukum, KSEI (2013 - 2014), Komisaris Utama PT P3IEI (2012 - 2013), Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha KSEI (2008 - 2013), Kepala Divisi Pengembangan Sistem Informasi KSEI (2003 - 2008), Kepala Bagian Pengembangan Sistem, KSEI (1999 - 2003), Staf Divisi Teknologi Informasi, KSEI (1996 - 1999).
“Gigih”. Mungkin kata ini paling tepat untuk menggambarkan perjalanan karir pria yang lebih akrab disapa Alec ini. Selepas menamatkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) di tahun 1995, Alec kemudian bergabung dengan KSEI (dahulu bernama PT Kliring Deposit Efek Indonesia/KDEI) hingga menduduki posisi Direktur saat ini. Ia menitih karir dari bawah dengan segala dinamikanya sejak KSEI berdiri, karena menurutnya selalu ada hal dan tantangan baru yang bisa di pelajari.
Determined, That is perhaps the most appropriate word to describe the career of this man who is also called Alec. After completing his education at the Bandung Institute of Technology (ITB) in 1995, Alec then joined KSEI (formerly called Indonesia Securities Deposit Clearing/KDEI) until his current position as a Director. Built career from the scratch since KSEI was launched, he remained at KSEI because he thinks that there are many new things and challenges in the Company that can be learned.
Ayah dua putri ini bangga dapat menjadi bagian dari KSEI sejak awal berdirinya dan merasa beruntung dapat mengikuti cerita sukses pencapaian-pencapaian yang telah diraih KSEI. Di masa mendatang, ada target-target yang ingin dicapai KSEI dan dirinya berharap masih bisa ikut mendukung serta menjadi bagian dari pencapaian-pencapaian tersebut. Untuk mengatasi kepenatan bekerja, pecinta kucing ini memilih untuk berkaraoke, mendengarkan musik dan menikmati seduhan koleksi kopi istimewanya.
The father of two daughters is quite proud to be part of KSEI since the beginning of establishment and felt fortunate to be part of KSEI’s success story. In the future, there are targets to be achieved by KSEI and he hopes that he can still support and be part of the upcoming achievements. To overcome the fatigue of work, this cat lover choses karaoke, listens to music, and enjoy to drink coffee from his personal collection.
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNAN
Laporan Tahunan 2014 ini telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada bulan Mei 2015
THIS 2014 ANNUAL REPORT HAS BEEN APPROVED BY ALL MEMBERS OF BOARD OF COMMISSIONERS AND THE DIRECTORS ON MAY 2015.
*
SULISTYO BUDI
SYAFRUDDIN**
* sampai tanggal 19 Desember 2014 yang menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan adalah Heri Sunaryadi, yang telah mengundurkan diri sebagai Direktur Utama pada tanggal 19 Desember 2014. ** diangkat menjadi Direktur Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Maret 2015. th * Up to December 19 , 2014 Heri Sunaryadi serves as the Company’s President Director, before he resigned as the President Director on December 19th, 2014.
** Appointed as the Company’s Director based on Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholder’s held on March 19th, 2015.
148
laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
Halaman ini sengaja dikosongkan this page is intenttionally left blank
2014
laporan tahunan ANNUAL REPORT
149
ANNUALREPORT laporan tahunan ANNUAL REPORT
2014
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT
ANNUALREPORT