KSEI Customer Survey 2015:
Mengukur Kepuasan Pemakai Jasa KSEI KSEI Gandeng Taiwan Perluas Kerjasama Internasional
5
7
Upaya Perlindungan Investor Melalui Layanan SMS Push
10th Clearing, Settlement and Custody Asia Forum
9
11
Statistik & Aktivitas
BUNG AKSES 12/09
Edisi
01
Tahun 2016
Bung
AKSes
Securities Quantity Price
Value
Fokuss
2
Edisi 01, 2016
Dari Redaksi Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berupaya memberikan layanannya yang terbaik. Di tahun 2015, KSEI kembali melakukan customer survey untuk mengukur tingkat kepuasan pemakai jasa melalui beberapa metode. Hal ini dilakukan KSEI secara rutin untuk mengetahui saran dan masukan dari pemakai jasa yang akan menjadi acuan pengembangan mendatang. Laporan lengkap tentang customer survey KSEI selengkapnya pada topik utama. Pada awal tahun ini, KSEI menambah lagi jumlah kerjasama bilateral dengan lembaga Central Securities Depository dari neg ara lain. dikukuhkannya kolaborasi KSEI dengan Taiwan Central Securities Depository menandai upaya KSEI untuk meningkatkan pertukaran informasi dan kerjasama yang dapat mengun tungkan kedua lembaga. Terlebih lagi, struktur rekening yang digunakan di Taiwan serupa dengan di Indonesia. Berita lainnya pada Fokuss edisi perdana tahun ini meng angkat tentang rencana KSEI dalam memberikan transparansi informasi kepada investor melalui layanan SMS Push, serta informasi dari 10th Clearing, Settlement and Custody Asia Forum. Selamat Membaca Salam,
Redaksi
Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penanggungjawab: Direksi KSEI • Dewan Redaksi: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI • Sirkulasi: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI
Website KSEI www.ksei.co.id
email
[email protected] Toll Free 0800 -1- 865734 Call Center KSEI 021 - 515 2855
Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199
Fokuss
3
Edisi 01, 2016
KSEI Customer Survey 2015:
Mengukur Kepuasan Pemakai Jasa KSEI
Melalui kegiatan customer survey, KSEI berupaya untuk me ningkatkan efektivitas kerja dan layanan jasa KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
S
urvei kepuasan pemakai jasa (custo mer survey) yang dilaksanakan KSEI merupakan agenda rutin Perusa haan. Bagi KSEI, penyelenggaraan kegiatan ini dilatarbelakangi keinginan untuk selalu berusaha memenuhi harapan pemakai jasa, meningkatkan kualitas layanan dan sebagai syarat dalam memenuhi standar implementasi ISO, yaitu Fokus Pelanggan. Tahun ini, penyelenggaraan survei kepuasan pemakai jasa dimulai pada ak hir Desember 2015 sampai dengan akhir Januari 2016, diikuti dengan wawancara mendalam (in-depth interview) dari tiap kelompok pemakai jasa serta Focus Group Discussion (FGD) pada Februari 2016. Pengukuran kepuasan pemakai jasa yang dilakukan mencakup segi pelayanan pelanggan, jasa informasi dan komuni kasi, teknologi, proses transaksi, layanan call center serta pengembangan bisnis dan sistem. Hasil pengukuran dari ruang lingkup tersebut menjadi dasar bagi pengembangan layanan jasa KSEI di masa mendatang. Adapun pemakai jasa KSEI yang dijadikan responden meliputi Perusa haan Efek dan Bank Kustodian (Pemegang
Rekening), Emiten dan Biro Administrasi Efek (BAE). Sebelum proses penyebaran kuesioner yang dilaksanakan pada Desember 2015 – Januari 2016, KSEI menetapkan target jumlah distribusi kuesioner yang dapat mewakili jumlah para pemakai jasa. 56% dari jumlah kuesioner yang telah dise barkan, diterima kembali dan valid untuk menjadi materi pengukuran. Penyebaran kuesioner ini bertujuan untuk mengeta hui tingkat kepuasan pemakai jasa KSEI dan merupakan proses evaluasi atas layanan yang telah diberikan KSEI. Hasil customer survey tahun 2015 menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepuas an pemakai jasa (Customer Satisfaction Index/CSI) KSEI sebesar 80,16%, yang menunjukkan bahwa pemakai jasa telah puas dengan layanan jasa KSEI. Apabila dibandingkan dengan hasil Customer Survey 2013 - 2014, pencapaian kepuasan Pemakai Jasa KSEI naik sebesar 1,7%. Kenaikan ini lebih besar dari ke naikan pada periode 2012 ke periode 2013 – 2014. Sebagai pembanding, indeks kepuasan pada industri keuangan
4
Fokuss
di Amerika Serikat mencapai 74,80% dan indeks kepuasan di Singapura yang belum melampaui Indonesia sejak 2007 - 2014. Indeks kepuasan pemakai jasa ta hun 2015 juga dibedakan berdasarkan kategori kelompok pemakai jasa, yaitu Pemegang Rekening, Emiten dan BAE. Hasilnya, berdasarkan Indeks Kepuasan Pemakai Jasa, diperoleh gambaran umum bahwa terdapat kenaikan kepuasan pada seluruh jenis kelompok. Menurut para pemakai jasa, hal positif yang perlu dipertahankan KSEI adalah sikap ramah, respon cepat dan keakuratan informasi yang disampaikan petugas operasional KSEI. Terkait dengan sistem, pemakai jasa menyatakan keamanan jaringan sistem KSEI dinilai baik. Disamping itu, dilakukan juga pengo lahan data dengan menggunakan SWOT Analysis untuk mengetahui gambaran posisi dimensi layanan jasa KSEI berdasar kan strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan
Edisi 01, 2016
threats (ancaman) dari masing-masing layanan dan kelompok pemakai jasa KSEI. Sebagai upaya untuk mengetahui ma sukan atau usulan terkait pengembangan KSEI secara lebih dalam, pada Februari 2016 diselenggarakan FGD melalui per temuan dengan perwakilan pemakai jasa KSEI. Proses FGD dilakukan untuk membahas dan berdiskusi agar dapat menggali lebih dalam masukan dari hasil kuesioner dan kunjungan atau bahkan memperoleh masukan yang baru. Berdasarkan hasil pengukuran ke puasan pemakai jasa yang telah dilak sanakan, KSEI akan meningkatkan layan an dan produk sesuai dengan masukan yang telah diterima. Seluruh masukan dan saran tersebut akan menjadi dasar perbaikan, peningkatan dan pengem bangan layanan jasa serta penyusunan action plan. Diharapkan, KSEI dapat sema kin memberikan layanan yang terbaik di masa mendatang. n [Redaksi]
Indeks Kepuasan Pemakai Jasa KSEI Tahun 2015 80,00 75,00
74,95
77,34
76,66
77,20
77,98
78,80
78,56
80,16 74,80
70,00 65,00 60,00 55,00 50,00
2007
2008
Index Kepuasan Pemakai Jasa KSEI
2009
2010
2011
ACSI (American Customer Satisfaction Index)
2012
2013-2014
2015
CSISG (Customer Satisfaction Index Singapore)
Indeks Kepuasan per Kelompok Pemakai Jasa KSEI 82.00 77.00 72.00 67.00 62.00 AB-BK Emiten BAE
2009
2010
2011
2013
2013-2014
2015
76.76 77.09 76.22
77.56 77.08 73.79
78.76 76.46 81.96
77.49 77.40 80.79
76.60 77.25 82.56
78.41 78.31 84.05
Fokuss
5
Edisi 01, 2016
KSEI Gandeng Taiwan Perluas Kerjasama Internasional
Sebagai upaya memperluas kerjasama internasional dalam rangka pertukaran informasi dengan Central Securities Depository dari negara lain, KSEI jalin kerjasama dengan Taiwan Depository and Clearing Corporation.
R
esminya jalinan kerjasama antara KSEI dan TDCC ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Main Hall, Galeri Bursa Efek Indonesia pada 11 Januari 2016. Penandatanganan dilakukan oleh Marge ret Tang, Direktur Utama KSEI, dan Sher man Lin, Chairman & CEO TDCC. Seremoni tersebut turut dihadiri dan disaksikan Sard jito, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I, Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penandatanganan MoU ini merupa kan bentuk kerjasama antara KSEI dan TDCC sebagai CSD di kawasan Asia Pasifik dalam rangka meningkatkan kemajuan pasar modal di negara masing-masing. Beberapa butir yang tertuang dalam naskah MoU meliputi pertukaran infor masi, kerjasama bilateral sebagai upaya untuk menjadi lembaga CSD yang dapat bersaing secara global, serta kerjasama dalam bentuk lain sesuai kesepakatan. Kerjasama dengan TDCC melengkapi hubungan bilateral yang sebelumnya te
lah KSEI jalin dengan beberapa CSD yaitu Korea Selatan, Jepang, Thailand, Iran dan Singapura. Margeret menyatakan kerjasama dengan TDCC merupakan peluang yang bagus, mengingat struktur rekening di pasar modal Taiwan serupa dengan Indonesia, yakni rekening telah dibuka kan atas nama masing-masing investor. Selain itu, KSEI sudah banyak melaku kan kegiatan dengan TDCC, antara lain sharing session best practice oleh TDCC kepada KSEI. “Tidak banyak CSD di kawasan Asia Pasifik yang membukakan rekening atas nama masing-masing investor. Terlebih lagi, TDCC sudah mengelola hingga 16 juta rekening investor. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan pertukaran informasi dan pengetahuan menjadi lebih mudah, sehingga KSEI dan TDCC dapat menjadi CSD yang andal, terpercaya dan mampu bersaing di wilayah regional maupun internasional,” ujar Margeret.
Fokuss
6
Edisi 01, 2016
“
The Republic of China). Turut mendukung Transaksi pasar modal di pernyataan Margeret, Kerjasama Taiwan dapat dilakukan Sherman Lin, Chairman & KSEI dan TDCC melalui Taiwan Stock Ex CEO TDCC menyatakan, diharapkan dapat change (TWSE) dan Taipei “Penandatanganan MoU Exchange (TPex). Fungsi dengan KSEI merupakan meningkatkan TDCC di pasar modal tonggak kemitraan dan pengembangan dapat digambarkan pada komitmen kedua lembaga dan kemajuan pasar bagan alur pelaksanaan untuk dapat bekerjasama modal di kedua transaksi di bagian bawah dalam waktu dekat. Kami artikel ini. berharap dapat membina negara.” Selain menjelaskan hubungan yang saling struktur pasar modal di Taiwan serta peran menguntungkan, melalui pertukaran dan fungsi TDCC, Wen Yen juga memapar informasi maupun program kerjasama kan berbagai inisiatif strategis TDCC, yang untuk pengembangan sistem maupun meliputi: bisnis perusahaan.” 1. Penyelesaian transaksi di pasar modal OJK pun menyambut baik inisiatif yang membutuhkan waktu 2 hari kerjasama antara KSEI dan TDCC yang (T+2), atau 1 hari lebih cepat dari In telah diresmikan. Sardjito, Deputi Komi donesia yang saat ini membutuhkan sioner Pengawas Pasar Modal I OJK me waktu 3 hari (T+3). nyampaikan “OJK menyambut gembira 2. TDCC telah menerapkan transaksi komitmen KSEI dan TDCC. Diharapkan, cross border serta menyediakan kerjasama kedua lembaga tersebut fasilitas fund clear dan order routing dapat meningkatkan pengembangan services untuk mendukung automasi dan kemajuan pasar modal di kedua dan keamanan transaksi dana. negara.” 3. Pengembangan platform online tra Sebelum acara penandatanganan ding untuk industri pasar reksadana MoU, KSEI dan TDCC melakukan pembu melalui jalur distribusi yang beragam kaan perdagangan Bursa tepat pada jam yang dapat menghemat biaya bagi 09.00 WIB. Delegasi TDCC juga mem para investor. berikan sharing knowledge mengenai 4. Dalam waktu dekat, TDCC tengah pengembangan terkini yang dilakukan mengupayakan trading linkage de TDCC oleh Wen Yen, Head of Foreign ngan pasar modal Singapura. Affairs Division of Planning Department, yang dihadiri oleh perwakilan dari OJK, Dengan jumlah investor yang telah BEI, KPEI dan beberapa asosiasi pasar mencapai 9 juta orang, perkembangan modal. pasar modal Taiwan cukup signifikan dan Sebagai lembaga kliring, settlement layak menjadi salah satu acuan untuk dan kustodian di pasar modal Taiwan, pengembangan industri pasar modal TDCC berada di bawah pengawasan domestik. n Financial Supervisory Commission dan Bank Sentral Tiongkok (Central Bank of (Redaksi)
Alur Pelaksanaan Transaksi di Taiwan Jenis Pasar
Fungsi
Pasar Equitas Saham
Transaksi Kliring
Fixed Income Emerging Markets
Obligasi Korporasi dan Bank Debenture
Obligasi Pemerintah
Pasar Uang
Futures & option market
TWSE/TPex
TPex
OTC
OTC/TPex
OTC
TAIFEX
TWSE/TPex* (CCP)
TDCC
TPex
TPex
TDCC
TAIFEX*
Penyelesaian Efek
TWSE & TDCC**
TDCC
TDCC
CBC
TDCC
Penyimpanan Efek
TDCC
TDCC
TDCC
CBC
TDCC
Keterangan: * Proses kliring dan pemrosesan data dilakukan oleh TDCC ** Penyelesaian dana melalui TWSE dan penyelesaian Efek melalui TDCC
Daftar singkatan: CBC : Central Bank of The Republic of China TWSE : Taiwan Stock Exchange TPex : Taipei Exchange OTC : Over The Counter CCP : Central Counter Party
Fokuss
7
Edisi 01, 2016
Upaya Perlindungan Investor Melalui Layanan SMS Push
Sebagai bentuk keterbukaan informasi serta upaya perlindung an kepada investor pasar modal Indonesia, KSEI dan P3IEI be kerjasama dengan Telkom menyediakan layanan penyampaian informasi melalui SMS.
T
ak dapat dipungkiri, kemajuan dan perkembangan teknologi telah memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat. Layanan informasi dan sarana komunikasi dapat dengan mudah diakses untuk keperluan peker jaan maupun pribadi. Salah satu sarana komunikasi yang kini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah Short Message Services (SMS). Meski telah banyak sarana komuni kasi elektronik lain selain SMS, namun layanan ini masih menjadi andalan untuk menjangkau nasabah karena pesan elek tronik tersebut dapat diterima langsung melalui telepon genggam nasabah. Se perti halnya yang saat ini marak dilakukan oleh industri perbankan. Dalam waktu dekat, layanan tesebut akan tersedia untuk nasabah di pasar modal Indonesia melalui Fasilitas Layanan Penyampaian Informasi. Layanan Penyampaian Informasi adalah layanan yang disediakan oleh KSEI dan PT Penyelenggara Program Perlin
dungan Investor Efek Indonesia (P3IEI) bagi Perusahaan Efek dan Bank Kustodian (Pemegang Rekening) yang ingin me nyampaikan informasi kepada nasabah terkait dengan Sub Rekening Efek mau pun Rekening Dana Nasabah (RDN). Untuk menyediakan layanan jasa terse but KSEI bekerjasama dengan PT Teleko munikasi Indonesia, Tbk (Telkom) sebagai operator telekomunikasi jalur pengiriman pesan. Kerjasama tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Tel kom dengan Self Regulatory Organization (SRO), yaitu BEI, KPEI dan KSEI, tentang Dukungan Pengembangan Layanan dan Infrastruktur Telekomunikasi serta Infor masi Pasar Modal pada 2 November 2015. Khusus untuk Layanan Penyampaian Informasi, KSEI bersama Telkom kemudian melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pada akhir November 2015. Margeret Tang, Direktur Utama KSEI, menjelaskan bahwa nasabah Pemegang Rekening KSEI yang dapat menerima
Fokuss
8
Edisi 01, 2016
selepas penandatanganan MoU den informasi tersebut harus memiliki gan SRO menyatakan bahwa layanan Single Investor Identification (SID) dan tersebut merupakan salah satu wujud telah dibukakan RDN. Kemudian yang dukungan Telkom untuk melindungi kedua, lanjut Margeret, agar investor investor. Dengan adanya notifikasi pesan dapat menggunakan layanan tersebut, singkat di telepon seluler, investor akan Pemegang Rekening harus mendaftar lebih mudah dan cepat memantau ke KSEI agar nasabahnya memperoleh transaksi efek di rekening saham yang di layanan ini. miliki. “Jadi bisa dipantau apakah mutasi “Jadi ini memang sifatnya optional rekening atas perintah pribadi atau bu bagi Pemegang Rekening KSEI serta kan. Ini untuk meningkatkan para nasabahnya, proteksi juga buat investor,” karena untuk informasi ungkapnya. portofolio Efek dan dana SMS Push menjadi Layanan SMS Push yang sebelumnya KSEI telah direncanakan sudah dapat alternatif lain menyediakan Fasilitas AKSes. SMS Push ini al yang lebih mudah digunakan Perusahaan Efek dan Bank Kustodian tahun ternatif lain yang lebih karena informasi ini, nantinya akan melibatkan mudah karena informasi dapat diterima peran P3IEI sebagai lemba dapat diterima langsung langsung melalui ga yang berfungsi sebagai melalui ponsel apabila ponsel apabila perlindungan investor di nasabah sudah bertran pasar modal Indonesia. saksi di pasar modal,” nasabah.” Tugas P3IEI dalam proyek ungkap Margeret. ini adalah menyelenggarakan sosialisasi Informasi yang dapat diketahui me dengan menyampaikan rincian teknis lalui Layanan Penyampaian Informasi terkait fasilitas broadcast pesan tersebut ini meliputi informasi mutasi dan saldo serta mengkoordinasikan para Pemegang Efek/dana, transaksi jual beli dan pengu Rekening KSEI yang ingin menggunakan muman tindakan korporasi serta instruk layanan SMS Push. si penarikan dana. Kedepannya, infor Terkait dengan tugas tersebut KSEI masi lain yang dapat tersedia meliputi dan P3IEI mengukukuhkan kesepakatan beberapa instruksi seperti pembelian/ kerjasama untuk implementasi layanan penjualan Reksadana, pembelian IPO SMS Push dengan sebuah MoU pada awal hingga pembelian Efek bersifat Utang tahun ini. n perdana. Heri Sunaryadi, Direktur Keuangan Telkom yang hadir pada Konferensi Pers [Redaksi]
“
Fokuss
9
Edisi 01, 2016
The 10th Clearing, Settlement And Custody Asia Forum
Perkembangan Perdagangan Cross Border
Syafruddin (Direktur KSEI) menyampaikan tentang pengembangan sistem pengelolaan investasi terpadu di Indonesia
Perwakilan dari beberapa pelaku industri keuangan di Asia dan Australia yang menjadi peserta pada The 10th Clearing, Settlement And Custody Asia forum, berdiskusi tentang isu dan kendala yang dihadapi untuk membentuk pasar global melalui transaksi cross border.
D
alam pertemuan ke-10 yang di adakan di Singapura, 9 - 10 Maret 2016, kegiatan tersebut dihadiri sekitar 70 orang perwakilan dari lemba ga dan perusahaan industri keuangan di 12 negara, yang berasal dari pasar modal, perbankan, penyedia jasa dan konsultan keuangan, lembaga pemerin tah dan manager investasi. Narasumber dan delegasi dari KSEI yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini membahas mengenai perkembangan terbaru dan isu yang dihadapi bersama peserta lainnya. Perkembangan teknologi yang pesat dan kebutuhan pasar untuk melakukan transaksi cross border, menjadi perhatian utama yang dibahas pada forum tersebut. Berdasarkan catatan IBC Asia selaku penyelenggara kegiatan, saat ini nilai perdagangan di pasar modal global bernilai lebih USD 100 triliun. Stanley Park, Managing Director dari IBC Asia dalam sambutan pembuka acara
menyatakan bahwa industri keuangan masih perlu melakukan beberapa penye suaian, salah satunya dari segi peraturan. Hal tersebut sangat penting sebagai acuan bagi para pelaku pasar dalam melakukan transaksi, khususnya transaksi cross border. Beberapa pemaparan mengenai up date terbaru dari pelaku industri keuang an, sebagian besar dari negara Asia, menjadi agenda utama penyelenggaraan kegiatan di hari pertama. Pemaparan dilakukan oleh beberapa pelaku indus tri berdasarkan pengembangan dan pengalaman yang telah mereka lakukan sebelumnya. Selain sesi pemaparan, ter dapat sesi acara lain yang dikemas dalam bentuk diskusi panel. Perkembangan pasar modal di Asia yang cukup pesat, memberikan daya tarik bagi negara lain, salah satunya Austra lia. Timothy Hogben, Group Executive Operation, Australia Securities Exchange
Fokuss
10
Edisi 01, 2016
reksadana di Indonesia tumbuh 28% pada (ASX) menekankan hal tersebut pada tahun 2015, sedangkan sejak tahun 2011 pemaparannya, sebagai narasumber per jumlah pendanaannya pun selalu naik dana pada acara tersebut. Saat ini bisnis tiap tahun, dengan rata-rata kenaikan 10 utama ASX berasal dari pasar derivative 20%. Pengembangan tersebut, bertujuan dan jasa OTC Clearing yang menguasai untuk membentuk sistem yang terpusat 29% dari bisnis perusahaan, diikuti sehingga alur transaksi reksadana oleh dengan jasa listing Emiten yang mencapai para pelaku menjadi lebih mudah dan 25%. Target ASX adalah memasuki pasar efisien. Asia, dan tidak hanya sekedar ikut serta, Di sisi lain, isu mengenai mata uang namun menjadi bagian dari pasar Asia untuk melakukan transaksi cross border tandas Timothy. juga tak kalah penting. Sebagai mata Ketertarikan Australia untuk menjadi uang yang dapat bertahan di tengah ter bagian dari pasar Asia sangat beralasan paan dominasi Dollar Amerika, Renminbi mengingat saat ini Asia mulai membenahi (RMB) menjadi salah satu pilihan mata beberapa hambatan dan keterbatasan uang untuk transaksi cross border di Asia. untuk membentuk pasar global. Gaetan Demikian yang disampaikan pada materi Gosset, Head of Product Management - Asia presentasi Esmond Lee, Executive Director Pacific, Euroclear, menjelaskan bahwa Financial Infrastructure, Hong Kong Mone beberapa negara Asia tengah membangun tary Authority. Menurut Lee, Hong Kong sistem yang lebih mudah sebagai upaya memiliki intrastruktur keuangan yang mengikuti standar internasional. Secara memadai sehingga dapat umum, terdapat 3 hal yang mengakomodir seluruh dianggap menjadi ham jenis investasi dan transak batan bagi negara-negara Indonesia si keuangan dalam RMB, Asia untuk menyelengga khususnya pada wilayah rakan transaksi cross border, tengah fokus Tiongkok dan sekitarnya. yaitu: melakukan Sehingga, saat ini Hong 1. Proses registrasi in pengembangan Kong menjadi pusat kliring vestor - apabila cukup sistem penge untuk berbagai transaksi rumit, maka dapat lolaan investasi cross border yang menggu membuat investor eng terpadu nakan RMB. gan untuk melakukan Untuk pasar Eropa, pembukaan rekening. untuk industri mata uang yang digu 2. Struktur Rekening reksadana.” nakan untuk transaksi belum semua negara cross border sejak tahun 2015 adalah Euro menggunakan struktur rekening yang dan ditargetkan dapat menggunakan sama. Struktur rekening yang dian Danish Krone pada tahun 2018. Untuk jurkan adalah omnibus, karena lebih transaksi cross border, pasar Eropa telah mudah untuk alur proses cross border. menggunakan single settlement platform 3. Pajak - belum adanya keseragaman yang bernama Target To Securities (T2S). pengenaan pajak di antara nega Sebagaimana dijelaskan Meike Stroter ra-negara Asia. dari Bank Sentral Eropa, sistem tersebut dapat mengakomodir pemindahbukuan Gosset juga memaparkan beberapa antar Central Securities Depository untuk hambatan yang masih dihadapi oleh Asia, semua jenis Efek, sedangkan penyelesa seperti Tiongkok, Jepang, Korea Selatan ian dananya menggunakan sistem bank dan negara-negara Asia Tenggara. Untuk sentral. Indonesia, Gosset menilai hambatan Selain sesi pemaparan oleh narasum utama untuk melaksanakan investasi ber, pada acara tersebut peserta memba cross border berasal dari foreign exchange has beberapa tema, antara lain tentang control, cash control, pajak dan regulasi. ASEAN linkage, potensi penggunaan Saat ini, Indonesia melalui KSEI te teknologi blockchain di Asia, collateral ngah fokus melakukan pengembangan management & REPO dan risk manage sistem pengelolaan investasi terpadu ment dari segi operasional. n untuk industri reksadana. Syafruddin, Direktur KSEI yang menjadi salah satu pembicara, menyampaikan jumlah unit [Redaksi]
“
Fokuss
11
Edisi 01, 2016
Statistik
Total Single Investor Identification (SID) yang Tercatat di C-BEST (Periode April 2015 - Maret 2016) Mar ‘16
477.732
Feb ‘16
462.135
Jan ‘16
444.320
Des ‘15
434.107
Nov ‘15
426.210
Okt ‘15
419.961
Sep ‘15
407.398
Agt ‘15
400.703
Jul ‘15
388.960
Jun ‘15
386.343
Mei ‘15
382.171
Apr ‘15
378.594
Total Sub Rekening Efek yang Tercatat di C-BEST (Periode April 2015 - Maret 2016)
516.822
535.262
539.698
Okt ‘15
Nov ‘15
548.384
559.588
582,052
601.802
Feb ‘16
Mar ‘16
506.931
483.776
Apr ‘15
488.248
Mei ‘15
492.829
Jun ‘15
494.425
Jul ‘15
Agt ‘15
Sep ‘15
Des ‘15
Jan ‘16
Total Aset yang Tercatat di C-BEST (Periode April 2015 - Maret 2016) [dalam triliun rupiah]
3.266,32 3.183,14
3.134,74
3.089,05 2.926,00
2.919,50 2.766,53
Apr ‘15
Mei ‘15
Jun ‘15
Jul ‘15
Agt ‘15
Sep ‘15
Okt ‘15
2.879,17
Nov ‘15
3.022,57
Des ‘15
2.974,24
Jan ‘16
3.034,90
3.134,88
Feb ‘16
Mar ‘16
Fokuss Fokuss
12 12
Edisi 01, 01, 2016 2016 Edisi
Aktivitas
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama MNC Securities dan BRI BRI dan MNC Securities melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja sama Jasa Pembukaan Rekening Dana Nasabah pada Kamis, 18 Februari 2016 di Main Hall, Galeri Bursa Efek Indonesia. Penandatangan dilakukan Haru Koesmahargyo (Direktur Keuangan BRI) dan Susy Meilina (Direktur Utama MNC Securities), disaksikan Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya dan Direktur Utama KSEI Margeret Tang. Dengan adanya perjanjian kerjasama tersebut, BRI dan MNC Securities berharap dapat mem fasilitasi masyarakat Indonesia dalam berinvestasi di pasar modal khususnya dukungan dalam hal pembukaan rekening dana nasabah bagi para investor. n
21st ASEAN+3 Bond Market Forum (ABMF) ABMF merupakan bagian dari Asian Bond Markets Initiative (ABMI) yang dibentuk para Menteri Keuangan di kawasan ASEAN+3 (negara ASEAN, Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok) pada tahun 2003 untuk mengembangkan pasar obligasi dalam denominasi mata uang lokal. Pada pertemuan ke-21 di Manila, Filipina, pada 25 - 26 Januari 2016, forum ABMF yang dihadiri para ahli di sektor publik dan swasta, termasuk Self Regulatory Organizations (SRO), Central Secu rities Depository (CSD) dan Bursa Efek, asosiasi industri pasar modal di negaranegara ASEAN+3 merekomendasikan penggunaan ISO 20022 sebagai standar untuk memudahkan komunikasi antar negara-negara anggota forum. n
Surveillance Audit ISO 27001:2013 Untuk meningkatkan kenyamanan investor dalam melakukan transaksi di pasar modal, KSEI telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keaman an Informasi (SMKI) dengan meraih sertifikasi ISO 27001: 20015 sejak tahun 2009, dan melakukan upgrade sertifikasi ke versi 27001:2013 sejak Juni 2015. Untuk mempertahankan standar ISO yang telah diraih, pada 20 - 21 Januari 2016 KSEI melakukan surveillance audit dan mempertahankan ISO 27001:2013. Diharapkan, penganugerahan Sertifikat ISO ini dapat menjadi acuan KSEI dalam mempertahankan, memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk dan layanan jasanya. n