KEPUASAN PEMAKAI TERHADAP KOLEKSI DAN LAYANAN PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Disusun oleh : DWI JULYANTI NIM : 105025001011
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
KEPUASAN PEMAKAI TERHADAP KOLEKSI DAN LAYANAN PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Dwi Julyanti NIM : 105025001011
Di Bawah Bimbingan :
Ida Farida, MLIS NIP. 19700407 200003 2 003
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul KEPUASAN PEMAKAI TERHADAP KOLEKSI DAN LAYANAN PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 05 Maret 2010 . Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan.
Jakarta 05 Maret 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua
Drs. Rizal Saiful-Haq, MA NIP. 19530319 199504 1 001
Penguji
Pungki Purnomo, MLIS NIP. 19641215 199903 1 005
Sekretaris
Pungki Purnomo, MLIS NIP. 19641215 199903 1 005
Pembimbing
Ida Farida, MLIS NIP. 19700407 200003 2 003
ABSTRAK
Dwi Julyanti Kepuasan Pemakai terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemakai terhadap koleksi dan layanan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang pengambilan datanya melalui penyebaran kuesioner. Subyek penelitian ini adalah seluruh pemakai perpustakaan yang memanfaatkan perpustakaan. Sampel yang diambil sebanyak 30 responden (15 % dari jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan) dengan pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling yaitu mengumpulkan data dari unit sampling yang kebetulan ada atau ditemui pada saat penelitian. Temuan dari hasil penelitian membuktikan bahwa kepuasan pemakai perpustakaan terhadap koleksi dan layanan perpustakaan Badan Litbangkes adalah cukup puas. Dimana skor rata-rata yang didapatkan adalah 3,35. Skor ini berada pada skala interval pada titik 2,62 – 3,42. Hasil ini berdasarkan pada kepuasan pemakai terhadap beberapa variabelvariabel yakni variabel keadaan koleksi diketahui skor rata-rata adalah 3,16 (puas), variebel mengenai keadaan layanan perpustakaan hasil skor rata-rata adalah 3,23 (cukup puas), pada variabel mengenai sikap petugas perpustakaan dalam melayani pemakai perpustakaan skor rata-rata adalah 3,57 (puas). Hasil rekapitulasi menujukkan kepuasan pemakai perpustakaan terhadap koleksi dan layanan adalah cukup puas.
i
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb. Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatakan atas kehadirat Allah SWT serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, karena atas rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”Kepuasan Pemakai Terhadap Koleksi dan Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes “. Dalam proses penulisan skripsi ini penulis mengalami berbagai hambatan dan tantangan yang begitu banyak, namun berkat semangat dan dorongan dari berbgai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Kepada kedua orang tua ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu memberikan doanya dan dukungan serta jasanya yang tiada henti dalam mendidik dan membesarkan penulis serta Kakakku yang tiada hentihentinya selalu memberikan semangat.. 2. Bpk. Dr. Abd. Chair, MA., selaku Dekan Fakulstas Adab dan Humanoira UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bpk. Drs. Rizal Saiful-Haq, MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan 4. Bpk. Drs. Pungki Purnomo, MLIS, sekalu Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan. 5. Ibu Ida Farida, MLIS, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk senantiasa memberikan petunjuk dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
ii
6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan.yang telah memberikan begitu banyak ilmu pengethauan yang berguna kepada penulis. 7. Ibu drg. Idawaty, MSc. selaku Ka Bag JIIPP Litbangkes yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian 8. Ibu Siti Rachma, Ibu susi, Ibu Rini, Ibu Emi, Bpk Sudir dan seluruh staff JIIPP yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini. 9. Semua sahabat-sahabatku Laras, Della, Rai, Septi, Fitri, Nila. Dan
tak
lupa penulis sampaikan terima kasih kepada Firman yang selalu memberikan support selama penulis menyusun skripsi. 10. Teman-teman JIP angakatan 2005 yakni Mahda, Rossela, Yayah, Hasanah, Vani, Mutia kalian semua sahabatku semoga persahabatan kita bisa seperti kepompong. Erna, Dyta, Nining, Nunung, imas, Badriah kalian temanteman terbaikku yang selalu ku repotkan. Dewi, Widi, Liza, Puput, Eka, Nasrullah, Ardian, Rohim, Ridho, Bambang, Kahvi, Davi, Zaki, irfan, maman dll. Terima kasih buat kalian semua yang telah mewarnai kehidupanku selama di kampus. Dan seluruh teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang membantu dan mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, Februari 2010
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii DAFTAR ILUSTRASI................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................... 1 B. Pembatasan danPerumusan Permasalahan .......................... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 5 D. Metode Penelitian .............................................................. 5 E. Sistematika Penulisan ......................................................... 11
BAB II
TINJAUAN TEORITIS A. Perpustakaan Khusus ......................................................... 13 B. Koleksi .............................................................................. 17 C. Layanan Perpustakaan ........................................................ 19 D. Pemakai Perpustakaan ........................................................ 21 E. Kajian Kepuasan Pemakai .................................................. 24
BAB III
GAMBARAN
UMUM
PERPUSTAKAAN
BADAN
LITBANGKES A. Profil Instiusi ..................................................................... 29
iv
B. Visi dan Misi Badan Litbangkes ......................................... 32 C. Struktur Organisasi
.......................................................... 33
D. Anggota Perpustakaan ........................................................ 34 E. Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes ........................... 35 F. Koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes ............................ 37 G. Sarana Sistem Temu Kembali Informasi ............................ 38 H. Sarana dan Prasarana........................................................... 40 BAB IV
ANALISA HASIL PENELITIAN A. Observasi .......................................................................... 42 B. Kuesioner ........................................................................... 45 C. Rekapitulasi Kepuasan ....................................................... 72
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................... 75 B. Saran .................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 78 LAMPIRAN
v
DAFTAR ILUSTRASI Gambar 1 ........................................................................................................ 33 Gambar 2 ........................................................................................................ 34 Tabel 1
Jenis kelamin responden ................................................................ 45
Tabel 2
Pemakai perpustakaan Berdasarkan usia ........................................ 46
Tabel 3
Pekerjaan Responden...................................................................... 47
Tabel 4
Keanggotaan responden ................................................................. 47
Tabel 5
Kepuasan pemakai terhadap koleksi umum...................................... 49
Tabel 6
Kepuasan pemakai terhadap laporan penelitian dan prosiding ........ 50
Tabel 7
Kepuasan pemakai terhadap koleksi jurnal dan majalah dalam negeri ............................................................................................. 51
Tabel 8
Kepuasan pemakai terhadap koleksi jurnal dan majalah luar negeri 52
Tabel 9
Kepuasan pemakai terhadap koleksi rujukan................................... 52
Tabel 10
Kepuasan pemakai terhadap kemutakhiran koleksi ........................ 53
Tabel 11
Kepuasan pemakai terhadap
jumlah koleksi yang dimiliki
perpustakaan .................................................................................. 54 Tabel 12
Kepuasan pemakai terhadap penyusunan koleksi di rak .................. 55
Tabel 13
Kepuasan pemakai terhadap sistem layanan terbuka ....................... 56
Tabel 14
Kepuasan pemakai terhadapsyarat untuk menjadi angggota ............ 56
Tabel 15
Kepuasan pemakai terhadap layanan sirkulasi................................. 57
Tabel 16
Kepuasan pemakai terhadap kecepatan proses peminjaman ............ 58
Tabel 17
Kepuasan pemakai terhadap kecepatan proses pengembalian .......... 59
Tabel 18
Kepuasan pemakai terhadap layanan internet .................................. 59
vi
Tabel 19
Kepuasan pemakai terhadap layanan fotocopy ................................ 60
Tabel 20
Kepuasan pemakai terhadap layanan informasi aktual..................... 61
Tabel 21
Kepuasan pemakai terhadap kemudahan penggunaan OPAC .......... 62
Tabel 22
Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran (KIM, KILAP, KIPI). ................................................................................ 62
Tabel 23 Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran IMI ........ 63 Tabel 24 Kepuasan
pemakai
terhadap
kemudahan
alat
penelusuran
Bibliografi HSR (Health Service Research) .................................... 64 Tabel 25 Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran Abstrak Penelitian........................................................................................ 65 Tabel 26
Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran Daftar Tambahan Koleksi (DATAK) ......................................................... 65
Tabel 27
Kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran PIA ....... 66
Tabel 28
Kepuasan pemakai terhadap jam oprasional perpustakaan............... 67
Tabel 29
Kepuasan pemakai terhadap keramahan petugas perpustakaan........ 68
Tabel 30
Kepuasan pemakai terhadap penampilan dan keterampilan ............ 68
Tabel 31 Kepuasan pemakai terhadap kesopanan petugas perpustakaan ........ 69 Tabel 32
Kepuasan pemakai terhadap keterampilan dan kecepatan petugas dalam memberikan layanan ............................................................ 70
Tabel 33
Kepuasan pemakai terhadap ketepatan waktu petugas dalam membantu pencarian informasi ....................................................... 71
Tabel 34
Kepuasan pemakai terhadap ketepatan waktu dalam menjalankan tugas .............................................................................................. 71
vii
Tabel 35
Rekapitulasi kepuasan pemakait erhadap layanan dan koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes...................................................... 72
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Keterangan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 2
Surat Keterangan Izin Penelitian Skripsi
Lampiran 3
Surat Keterangan telah melakukan Penelitian Skripsi
Lampiran 4
Kuesioner
Lampiran 5
Daftar Jumlah Pengunjung Perpustakaan Badan Litbangkes Tahun 2008
Lampiran 6
Grafik Jumlah Pengunjung Perpustakaan Badan Litbangkes Per Bulan Tahun 2008
Lampiran 7
Grafik Jumlah Pengunjung Perpustakaan Badan Litbangkes menurut Asal Instansi Tahun 2008
Lampiran 8
Daftar Peminjaman Koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes Tahun 2008
Lampiran 9
Grafik Jumlah Buku yang dipinjam Badan Litbangkes menurut Asal Instansi Tahun 2008
Lampiran 10 Daftar Peminjaman Koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes Tahun 2009 Lampiran 11 Grafik Jumlah Buku yang dipinjam Badan Litbangkes menurut Asal Instansi Tahun 2009 Lampiran 12 Daftar Jumlah Pengunjung Perpustakaan Badan Litbangkes Tahun 2009 Lampiran 13 Grafik Jumlah Pengunjung Perpustakaan Badan Litbangkes per Bulan Tahun 20
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada era informasi seperti ini setiap orang sangat membutuhkan informasi yang bermanfaat bagi kehidupan mereka. Apalagi Informasi yang cepat, tepat dan mudah terutama informasi mengenai topik yang berguna dan informasi yang bermanfaat. Perpustakaan diharapakan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemakainya. Jika suatu kebutuhan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang diharapkan pemakainya, maka mereka akan merasa sangat puas. Begitu pula sebaliknya, apabila informasi yang mereka cari tidak sesuai dengan yang diharapkan maka orang tersebut merasa kecewa atau tidak puas. Keadaan ini yang mendorong para pustakawan untuk memberikan pelayanaan yang maksimal. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya.1 Perasaan puas ataupun tidak puas tergantung dari hasil yang diberikan. Kepuasan pemakai perpustakaan sangat erat kaitannya dengan kebutuhan informasi yang ingin di dapat. Jika seseorang terpenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan di suatu perpustakaan, maka ia akan merasa puas dan akan memenuhi kebutuhan informasinya di tempat yang sama secara berulang-ulang, dan kemungkin pengguna tersebut akan mengajak orang lain untuk datang ke
1 Philip kotler, Marketing Management.10 th ed. Emggle Wood-cliffts.(New Jersey: Prentice Hall, 2000), h. 42
1
2
perpustakaan yang sama. Oleh karena itu pemuasan kebutuhan informasi dan layanan sangat penting untuk mempertahankan pemakai perpustakaan. Di dalam menyelengarakan perpustakaan, salah satu hal yang utama adalah mengupayakan agar koleksi bahan pustaka dan layanan perpustakaan dapat berjalan baik.2 Salah satu indikator baik atau buruk suatu perpustakaan adalah kelengkapan jumlah koleksi yang dimilikinya serta fasilitas yang memadai. Keadaan ini yang mendorong para pustakawan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pemkai perpustakaan. Karena koleksi dan layanan perpustakaan merupakan salah satu pilar atau kekuatan dan daya tarik utama bagi pengunjung. Oleh sebab itu, agar pilar tersebut kuat maka segala hal yang berkaitan dengan perpustakaan juga harus kuat, salah satunya koleksi dalam hal jumlah, jenis dan ragam. Selain itu, perpustakaan juga harus meningkatkan layanan seperti layanan sirkulasi, layanan referensi dan sikap pegawai perpustakaan dalam melayani pemakai. Perpustakaan khusus yang mempunyai tujuan membantu tugas badan induk tempat
perpustakaan
bernaung.
Perpustakaan
khusus
biasanya
mempunyai
karakteristik khusus apabila dilihat dari fungsi, subyek khusus yang ditangani, koleksi yang dikelola, pemakai yang dilayani, dan kedudukannya. Karena perpustakaan khusus memiliki karekteristik yang khusus, maka pemakai mempunyai hak untuk menikmati kekhususan dari perpustakaan tersebut salah satunya kepuasaan dalam pelayanan dan penelusuran informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Oleh karena itu perpustakaan khusus harus memiliki
2
Sutarno NS, Tanggung Jawab perpustakaan: Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi (Jakarta: Panta Rei, 2005), h. 101
3
modal utama berupa koleksi yang benar-benar handal. Koleksi dinyatakan sebagai tulang punggungnya informasi, sebab berhasil atau tidaknya penyelenggaraan suatu perpustakaan, banyak ditentukan
oleh kualitas
informasi
yang tersedia di
perpustakaan selain itu pelayanan juga merupakan faktor pendukung. Kualitas jasa yang diberikan serta kepuasan pemakai banyak tergantung pada tersedianya koleksi perpustakaan, betapa pun baiknya staff perpustakaan, ia tidak akan berdaya bila koleksi yang tersedia tidak mendukung.3 Selanjutnya tujuan akhir dari didirikannya perpustakaan adalah untuk mendayagunakan agar koleksi yang dimiliki dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemakai. Perpustakaan memang didirikan untuk melayani pemakai, oleh sebab itu kebutuhan pemakai perpustakaan harus diperhatikan.4 Karena kebutuhan pemakai sangat berpengaruh tidak hanya terhadap koleksi, tetapi terhadap layanan juga berpengaruh terhadap perasaan puas atau tidak puasnya pemakai sebagai upaya meningkatkan kualitas perpustakaan. Karena perpustakaan khusus bertujuan membantu tugas badan induknya, maka kualitas layanan dan koleksi yang dikembangkannya harus disesuaikan dengan tugas dari badan induk tersebut. Salah satu perpustakaan khusus yang membantu tugas badan induk yaitu Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengambangan Kesehatan Departemen Kesehatan (selanjutnya disebut
Badan Litbangkes). Perpustakaan ini berada di jalan
Percetakan Negara Jakarta Pusat. Perpustakaan Badan Litbangkes adalah salah satu
3
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h.
427 4 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia, 2001), h. 132
4
perpustakaan khusus yang memiliki koleksi khusus bidang kesehatan. Agar koleksi dan layanan yang dimiliki dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua pemakai perpustakaan tanpa terkecuali dan untuk mengetahui apakah Perpustakaan Badan Litbangkes sudah dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya secara keseluruhan maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Kepuasaan Pemakai Terhadap Koleksi dan Laynanan Perpustakaan Badan Litbangkes.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas dari penulisan skripsi ini, untuk itu penulis hanya memberi batasan tentang kepuasan pemakai dengan variabel layanan yang diberikan kepada pemakai mencakup koleksi dan sikap petugas perpustakaan dalam melayani pemakai. 2. Perumusan Masalah Dari latar belakang dan pembatasan masalah di atas maka masalah yang akan dirumuskan pada penelitian ini adalah: a. Bagaimana tingkat kepuasan pemakai terhadap koleksi yang ada di Perpustakaan Badan Litbangkes? b. Bagaimana tingkat kepuasan pemakai terhadap layanan Perpustakaan Badan Litbangkes? c. Bagaimana kepuasan pemakai terhadap sikap petugas perpustakaan dalam memberikan layanan?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Beberapa tujuan yang ingin penulis capai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui kepuasan pemakai
terhadap
koleksi
yang ada pada
tehadap
layanan yang ada pada
perpustakaan Balitbangkes. b. Mengetahui kepuasan
pemakai
perpustakaan Balitbangkes. c. Mengetahui kepuasan pemakai terhadap sikap petugas perpustakaan dalam memberikan layanan. 2. Manfaat Penelitian a. Memberikan kontribusi berupa pemikiran kepada pengelola Perpustakaan (pustakawan) Badan Litbangkes tentang gambaran kepuasan pemakai perpustakaan. b. Diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan perencanaan yang berkaitan dengan peningkatan layanan maupun dalam penambahan koleksi untuk masa yang akan datang.
D. Metode Penelitian 1. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi, penulis
6
menggunakan metode penelitian deskriptif
yaitu penelitian yang bertujuan
menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu.5 Adapun
Teknik
pengumpulan
data
yang
digunakan
penulis
untuk
mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu: 1). Riset Perpustakaan (Library Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku, literatur, dokumen, artikel, dengan maksud mendapatkan gambaran tinjauan literatur sesuai dengan pembahasaan skripsi. 2). Riset Lapangan (Field Research) Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung dari objek penelitian, yaitu dengan cara: a. Observasi, yaitu mengamati secara langsung untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi. Observasi ini dilakukan sebagai tambahan pengumpulan data. b. Kuesioner, yaitu suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. c. Interview (wawancara) Dalam penelitian ini kegiatan wawancara dilakukan untuk memperoleh data-data tambahan yang dapat menunjang data utama. Wawancara
5
h. 29
Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991),
7
dilakukan terhadap staf perpustakaan untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran umum Perpustakaan Badan Litbangkes.
2. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Dalam penelitian
ini
populasinya adalah seluruh pemakai perpustakaan Badan Litbangkes. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil yang akan diteliti. Sampel diambil berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan selama satu tahun (data diperoleh dari jumlah pengunjung pada bulan oktober 2008 – september 2009), yaitu berjumlah 2210/12 bulan = 184,16 pengunjung (dibulatkan menjadi 184) Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan teknik sampling kebetulan (Accidental Sampling), yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai.6 Sesuai dengan kriteria penentuan besarnya sampel menurut Arikunto mengemukakan di dalam pengambilan sampel apabila subyeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan bila tingkat populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil 1015 % atau 20-25 %.7 Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 15% dari jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan.
6
Husainin Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.45 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta), h. 120
8
Berdasarkan ketetuan tersebut untuk efisiensi dana dan karena keterbatasan kemampuan penulis, maka penulis mengambil jumlah sampel yaitu sebanyak 30 responden atau 15% dari jumlah pengunjung rata-rata tiap bulan yang berjumlah 184 orang (15% x 184 orang = 27,6 atau 27 responden), namun penulis membulatkan menjadi 30 sampel atau responden. 3.Teknik Pengolahan Data Data diolah berdasarkan pada Kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh pemakai perpustakaan sebagai responden. Langkah dalam pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut: a. Seleksi Data Data yang terkumpul dicek kemudian diperiksa kelengkapan data dan jawaban kuesioner. Lalu dari jawaban tersebut dikelompokan antara pertanyaan yang bersifat umum dengan pertanyaan tentang kepusan pemakai terhadap koleksi dan layanan perpustakan Badan Litbangkes. b. Prosentase Data Prosentase data dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda. Rumus prosentase sebagai berikut:
P=
F N
X
100%
9
Keterangan: P :Prosentase F : Frekuensi yang akan dicari prosentasinya N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyak individu)8
b. Menganalisis Data Dengan Menggunakan Skala Pengukuran Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden.9 Untuk menilai kepuasan yang dinyatakan dengan kuesioner, setiap jawaban diberikan nilai sebagai berikut:
Pernyataan Kepuasan
Nilai
Sangat Puas
5
Puas
4
Cukup Puas
3
Tidak Puas
2
Sangat Tidak Puas
1
Agar dapat mengetahui penilaian resopnden terhadap suatu objek, maka skor-skor dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata tersebut. Skor ratarata adalah hasil penjumlahan dari skor pada tiap skala yang dikalikan dengan 8
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997),
9
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, h. 65
h. 40
10
frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi. Perhitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam model matematik sebagai berikut: x = [(S5 x F) + (S4 x F)+ (S3 x F)+( (S 2 x F)+(S1 x F)] N
Keterangan: x (S5........S1) F N
: Skor rata-rata : Skor pada skala 5 sampai 1 : Frekuensi jawaban : jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi
Skala diatas adalah skala ordinal yang mana skala ordinal memiliki keterbatasan analisa, yang hanya menyatakan bahwa objek yang diteliti baik ataupun sangat baik. Agar analisa menjadi luas, maka skala ordinal dapat diubah menjadi skala interval, untuk menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antar titik-titik yang berdekatan. Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas, sangat tidak puas. Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval:
Skala Interval : {a (m-n):b}
11
Keterangan: a
: Jumlah atribut
m
: Skor tertinggi
n
: Skor Terendah
b
: Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/diterapkan Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 5, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tetinggi adalah lima, maka skala interval dapat dihitung sebagai berikut : {1 (5-1) : 5}, jadi jarak setiap titik adalah 0,8 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut: a. Sangat puas
4,24 – 5,04
b. Puas
3,43 – 4,23
c. Cukup puas
2,62 – 3,42
d. Tidak puas
1,81 – 2,61
e. Sangat Tidak Puas
1,00 – 1,80
Penggunaan Skala interval pada skor di atas dalam penerapannya pada analisa data untuk mengartikan kepuasan pemakai perpustakaan, maka hasil skor rata-rata dapat di lihat pada skala interval lalu dari skla interval tersebut dapat diketahui seberapa besar kepuasan pemakai perpustakaan Badan Litbangkes. E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penyusunan skripsi ini penulis membagi pembahasan menjadi 5 bab dan masing-masing bab berisi beberapa bagian seperti yang digambarkan di bawah ini.
12
BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari dasar pemikiran yang memuat latar belakang penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini berisi tentang landasan teoritis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti yaitu tentang definisi perpustakaan khusus, tugas dan fungsi perpustakaan, koleksi dan layanan perpustakaan, pemakai perpustakaan, kajian kepuasan pemakai.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat Badan Litbangkes, visi dan misi Badan Litbangkes, Struktur organisasi, keadaan pemakai, serta koleksi dan layanan perpustakaan Badan Litbangkes.
BAB IV
HASIL PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan tentang kepuasan pemakai terhadap koleksi dan layanan Perpustakaan Badan Litbangkes.
BAB V
PENUTUP Pada bab terakhir penulis memberikan kesimpulan dari pembahasan skripsi. Dan penulis mencoba memberikan saran-saran yang merupakan masukan untuk perpustakaan Badan Litbangkes.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus 1. Definisi Perpustakaan Khusus Perpustakaan khusus merupakan sebuah departemen, lembaga Negara, lembaga penelitian, organisasi massa, militer, industri, maupun perusahaan swasta.1 Pendapat lain mengatakan perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang menekankan koleksi dan pelayanannya pada suatu bidang khusus.2 Drs. Idris Kamah menjelaskan (Keppres, 2001) yang dikutip oleh Agus Sutoyo dalam bukunya strategi dan pemikiran perpustakaan visi Hernandono bahwa perpustakaan khusus yaitu semua perpustakaan yang melayani sekelompok pembaca berupa sebuah kesatuan dengan perhatian subjek khusus.3 Sedangkan jika dilihat dari pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan khusus terbitan Perpusnas RI mendefinisikan, perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yamg dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta) atau perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan di lingkungannya baik dalam hal pengelolaan maupun pelayanan informasi pustaka dalam rangka mendukung
1
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 1991), h.
49 2
Endang I Sedijoprapto, Perpustakaan Khusus: Keberadaannya Dalam InstitusiSerta DasaDasar Pengelolaannya (Jakarta: Maju Bersama, 2001), h.1 3 Agus Sutoyo, Strategi dan Pemikiran Perpustakaan Visi Hernandono (Jakarta: Sagung Seto, 2001), h. 194
13
14
pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumberdaya manusia.4 Dari definisi di atas penulis menyimpulkan, perpustakaan
khusus
merupakan perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga pemerintah ataupun swasta untuk membantu badan induknya dan memiliki kekhususan dalam koleksi sesuai dengan tugas badan induk tersebut. 2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus Tujuan dari perpustakaan khusus yaitu membantu tugas badan induk tempat perpustakaan bernaung.5 selain itu tujuan utama dari perpustakaan khusus adalah untuk mendukung tujuan organisasinya. 6 Menurut mudjito dalam bukunya pembinaan minat baca menyatakan perpustakaan khusus mempunyai tujuan sebagai berikut: a. Tujuan umum Perpustakaan khusus bertujuan untuk memberikan informasi dan kelengkapan rujukan yang berupa bahan-bahan tercetak dan terekam untuk memperlancar pelaksanaan tugas sehari-hari pada instansi yang bersangkutan. b. Tujuan khusus: 1. Mengembangkan keterampilan karyawan/karyawati untuk belajar mandiri. 2. Memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca karyawan /karyawati pada khususnya. 4
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000), h.6 5 Karmidi Murtoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1991), h.1.4 6 Rachman Hermawan. S, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.41
15
3. Memotivasi
karyawan/karyawati
untuk
dapat
mempelihara
dan
memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisisen. 4. Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati untuk memecahkan masalah atas usaha dan tanggung jawab sendiri. 5. Mengembangkan
kemampuan
karyawan/karyawati
untuk
mencari,
menemukan, mengolah dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan khusus. 7 Dari uraian di atas perpustakaan khusus memiliki tujuan yang dapat di gunakan sebagai arahan dalam penyusunan program kerja serta kegiatan seharihari di perpustaakaan yang bersangkutan guna membantu tugas badan induknya. Perpustakaan dengan tidak memandang bentuk organisasinya di desain untuk melakukan berbagai fungsi dasar. Adapun fungsi dasar itu meliputi: a. Memilih bahan pustaka dan mengembangkan koleksi b. Memesan dan mengadakan bahan pustaka c. Mengupayakan agar informasi tersedia melalui penghantaran bahan pustaka (dokumen), penghantaran informasi elektronik serta penyediaan mekanisme akses informasi d. Melestarikan dan merawat bahan pustaka e. Pembuatan program yang meliputi pendidikan pemakai, intruksi bibliografis serta berbagai pelatihan menyangkut akses informasi.8
7
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta:Universitas Terbuka, 2001), h. 22 Sulistyo Basuki, ”Upaya Peningkatan peran Pustakawan dalam Mendukung Kinerja Perpustakaan”, Media Pustakawan,vol.12 no.3-4 8
16
Selain fungsi dasar ada pula fungsi perpustakaan khusus yaitu berfungsi menyediakan sumber-sumber informasi dan mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan tersebut.9 Pendapat lain menyatakan perpustakaan khusus juga mempunyai fungsi sebagai pelayanan informasi. Di samping mempunyai fungsi pelayanan informasi juga mempunyai fungsi sebagai wahana wisata ilmu, lembaga/unit dokumentasi dan sumber rujukan.10 3. Tugas Perpustakaan Khusus Tugas pokok perpustakaaan khusus adalah memberikan layanan informasi kepada anggota atau staf lembaga dimana perpustakaan itu bernaung.11 Sedangkan di dalam buku pedoman umum penyelengaraan perpustakaan khusus tugas
pokok
perpustakaan
khusus
yaitu
melakukan
kegiatan
pengumpulan/pengadaan, pengolahan, penyimpanan dan pendayagunaan bahan pustaka bidang ilmu pengetahuan tertentu untuk memenuhi misi lembaga yang harus di emban dalam rangka mendukung organisasi induknya dan masyarakat yang berminat mengkaji/mempelajari disiplin ilmu bidang yang menjadi misi perpustakaan.12 Selain itu perpustakaan khusus bertugas menyediakan koleksi buku untuk para ahli dan peneliti yang tergabung pada badan itu dan memberi keterangan
9
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.50 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, h.5 11 Rachman Hermawan. S, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia, h. 40 12 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, h.7 10
17
bibliografi dengan cepat dan tepat serta mengadakan penelusuran literatur atas permintaan.13 B. Koleksi Definisi koleksi perpustakaan adalah inti sebuah perpustakaan dan menentukan keberhasilan layanan.14 Ada pula yang menyebutkan koleksi adalah seperangkat sumber daya yang disediakan dan dilayankan untuk sumber tertentu.15 Koleksi merupkan prilar utama dalam sebuah perpustakaan, seperti yang dinyatakan oleh Sutarno yaitu Koleksi atau sumber informasi perpustakaan merupakan salah satu pilar atau kekuatan dan daya tarik utama bagi pengunjung. Oleh sebab itu agar pilar tersebut kuat maka koleksi perpustakaan juga harus kuat, dalam pengertian memadai dalam hal jumlah, jenis, ragam, dan mutu. Sementara itu semua koleksi yang dihimpun sebagai sumber informasi harus direncanakan dengan sebaik-baiknya sehingga sesuai dengan kebutuhan pemakai dan tidak menyimpang dari kebijakan perpustakaan.16 Perpustakaan khusus dituntut untuk memberikan koleksi yang muktahir di dalam subyek yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk mendukung kegiatan badan induknya. Aspek penting untuk membuat suatu perpustakaan
13
Rusina Syahrial Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (Jakarta:Djembatan,
2000), h.6 14
Rachman Hermawan. S, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia, h.17 15 Rizal Saiful-Haq Pengantar manajemen perpustakaan madrasah. Editor, Sudarnoto Abdul Hakim.(Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.15 16 16
Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan : Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi (Jakarta: Panta Rei, 2005), h. 100
18
banyak digunakan adalah ketersediaan koleksi yang memenuhi kebutuhan pemakainya. Koleksi suatu perpustakaan tidak hanya terletak dalam banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan kepada kualitas koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran informasi muktahir serta penelusuran informasi. Pengelompokan bahan pustaka di perpustakaan terdiri atas: koleksi pokok/dasar, koleksi pelengkap, dan koleksi penunjang. Ketiga kelompok koleksi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Kelompok bahan pustaka umum. b. Kelompok bahan pustaka rujukan (Referensi) c. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah, dan surat kabar). d. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual). e. Kelompok bahan pustaka khusus, seperti Lukisan, foto, dan lain-lain. f. Kelompok bahan pustaka terekam elektronik seperti film, kaset, video, dan lain-lain g. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan lain-lain.
19
h. Kelompok jenis bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya.17 C. Layanan Perpustakaan Layanan perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada pemakai
dan
penyediaan
segala alat
bantu penelusurannya.18
Layanan
perpustakaan khusus harus dapat memberikan nilai lebih kepada pengguna dan organisasi/ badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu memberikan alternatif-alternatif dalam penyampaian informasi kepada penggunanya. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan penyajian informasi yang cepat, tepat dan terbaru selalu ada. Jenis layanan perpustakaan khusus dapat bersifat terbuka maupun tertutup, tergantung pada kebijakan organisasi, pengelola dan tipe penggunanya. Namun kebanyakan perpustakaan khusus menerapkan sistem terbuka dengan akses terbatas. Hal ini untuk lebih memberikan peluang kepada penggunaan yang lebih luas namun tetap terkontrol. Terbuka artinya siapapun dapat memanfaatkan koleksi yang ada, sedangkan akses terbatas adalah pengaturan terhadap proses pemanfaatan koleksi seperti fasilitas pinjam, fasilitas baca, fotokopi, dan sebagainya. 19
17
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.83 18 Darmono.Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. (Jakarta: Grasindo.2007), h.166 19 Arif Surachman, Pengelolaan Perpustakaan Khusus. (Yogyakarta: Perpustakaan Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM). h. 1
20
Pada buku Manajemen perpustakaan khusus menjelaskan bahwa setiap perpustakaan pasti memiliki dua bagian besar yaitu: a. Layanan Pembaca. Layanan pembaca meliputi kegiatan pelayanan yang langsung diberikan kepada pembaca. Layanan ini meliputi: sirkulasi buku, layanan rujukan, informasi mutakhir, layanan foto copy. b. Layanan Teknis Layanan teknis merupakan pekerjaan perpustakaan secara teknis, agar pekerjaan pada layanan pembaca bisa lancar dan berhasil. Layanan teknis ini meliputi: pemilihan
buku, pengadaan
buku, katalogisasi,
klasifikasi,
pengetikan dan labeling.20 Perpustakaan dalam memberikan layanan kepada pemakainya harus memperhatikan kualitas layanan. Kualitas layanan biasanya terpaku pada kebutuhan pemakai, sedangkan kebutuhan pemakai mempengaruhi kepuasan pemakai. Kualitas layanan terdiri atas dua aspek, yaitu:21 1. Functional quality, yaitu perpustakaan sebagai sumber informasi perlu melengkapi koleksi secara terus-menerus dan terbaru.
20
Karmidi, Murtoatmojo, Pelayanan Bahan Pustaka. (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.
3.1 21
Tri Septiyantono dan Umar Sidik. Dasar-Dasar Ilmu perpustakaan dan Informasi. (Yogyakarta: Jurusan Ilmu perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Sunan Kalijaga yog yakarta, 2003), h.215
21
2. Tecnical quality, yaitu suatu perpustakaan perlu memiliki sumber daya dengan kualitas teknis yang baik, mengaplikasikan akses teknologi yang relevan dan menunjukan sikap melayani dan terampil. Sedangkan menurut Zeithaml dalam Septiyantono membagi kualitas pelayanan dalam lima Serqual. Kelima dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan yang saling mendukung, yaitu:22 1. Tangibles (bentuk fisik, sarana, Personalia, dan media komunikasi) 2. Reliabilitas (Kemampuan menyajikan layanan yang dijanjikan secara akurat dan merdeka) 3. Responsivitas (Kemampuan membantu konsumen dan penyediaan layanan yang cepat) 4. Jaminan (Pengetahuan dan rasa hormat petugas perpustakaan dan kemampuan dalam meyakinkan dan dapat dipercaya) 5. Empati (Perhatian terhadap setiap pemakai secara individu) D. Pemakai Perpustakaan Pengguna atau pemakai perpustakaan merupakan foktor penting dalam sebuah perpustakaan. Definisi pemakai atau pemustaka yang dikutip dari UndangUndang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, “Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.”23
22
Ibid, h.215
22
Selain itu definisi lain menyebutkan pengguna adalah orang atau badan yang akan menggunakan perpustakaan.24 Pengguna mempunyai arti penting karena pengguna merupakan faktor penting mengapa perpustakaan khusus itu ada. Kelompok pengguna perpustakaan dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu sebagai berikut:25 a. Pengguna umum Pengguna perpustakaan ini biasanya datang ke perpustakaan dengan tujuan untuk rekreasi kelompok ini lebih sering diasumsikan sebagai pengguna perpustakaan khusus. b. Pengguna subyek Kelompok pengguna ini merupakan pengguna yang memanfaatkan koeksi perpustakaan pada suatu bidang subyek, sesuai kebutuhannya. c. Pengguna spesialis subyek Pengguna spesialis subyek biasanya para pakar, ilmuan, Dokter, insinyur dan sebagainya. Biasanya pengguna jenis ini di asumsikan sebagai pengguna perpustakaan khusus d. Pengguna khusus Pengguna khusus berbeda dengan pengguna spesialis subyek. Pengguna jenis ini lebih diarahkan pada mereka yang mempunyai kebutuhan khusus
23
Indonesia. 2007. Undang-undang Republik Indonesia No. 43 tentang Perpustakaan. (Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia, RI, 2007), h.3 24 Rachman Hermawan. S. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.13 25 Imam Nurhadi.” Pengguna Perpustakaan,” Warta (Vol.XII no.1 2007), h.30
23
karena adanya salah satu jenis keterbatasan kemampuan fisik dan intelektual. e. Pengguna bukan pembaca Kelompok ini adalah pengunjung perpustakaan tetapi bukan untuk membaca atau memanfaatkan sumber-sumber informasi tetapi hanya mengikuti acara yang diadakan perpustakaan.. f. Kelompok pengguna teratur Pengguna yang selalu mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan. g. Kelompok pengguna tidak teratur Pengguna yang karena kebetulan atau mungki terpaksa mengunjungi perpustakaan karena kebutuhan yang mendesak. h. Kelompok bukan pengguna Jenis pengguna ini tidak memanfaatkan perpustakaan karena beberapahal atau mungkin tidak tahu ada hak untuk memanfaatkan perpustakaan. Dalam artikel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok pengguna perpustakaan khusus masuk ke dalam kelompok pengguna spesialis subyek. Selain itu menurut Sulistyo Basuki jenis pemakai dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu: a. Pemakai yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti mahasiswa b. Pemakai yang belum memiliki pekerjaan, informasi yang diinginkan merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Kelompok ini digolongkan
berdasarkan
aktivitas
utama
(manajemen,
riset,
pembangunan, produksi jasa) dan berdasarkan cabang aktivitas dan atau
24
bidang spesialis (pegawai negari, peneliti,pertanian, industri) serta berdasarkan tingkat pendidikan tanggung jawab (Profesional, teknisi, asisten, administrasi). c. Pemakai umum yang memerlukan informasi umum untuk keperluan khusus.26 E. Kajian kepuasan Pemakai 1. Pengertian Kepuasan Kata kepuasan atau satisfaction adalah kata dari bahasa latin, yaitu statis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to do atau melakukan. Jadi, produk atau jasa yang bisa memuasakan adalah produk dan jasa yang sanggup memberikan ssesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup.27 “Dalam Kamus Lengkap Psikologi Satisfaction atau kepuasan adalah suatu keadaan kesenangan dan kesejahteraan disebabkan karena orang telah mencapai tujuan atau sasaran”28 Menurut Kotler yang dikutip Tjiptono (1996:146) menyatakan kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakannya dengan harapannya.29 Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kepuasan merupakan perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Jadi jika
h. 201
26
Sulistyo Basuki. Teknik dan Jasa Dokumentasi. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992),
27
Hadi Irawan. D, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002),
28
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikolog (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 444 Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa. (Yogyakarta : Andi, 1996), h.146
h. 2 29
25
kenyataan jauh dari harapan yang dirasakan, maka seseorang akan merasa kecewa. Dalam upaya mencapai kepuasan pemustaka atau pelanggan, ada hal yang perlu diperhatikan, seperti yang dikatakan Irawan, bahwa tidak ada strategi yang ajaib dalam kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan hanya terwujud berkat komitmen, persistensi, determinasi dari top manajemen dan seluruh jajaran tenaga perusahaan. Kepuasan pelanggan tercipta mulai dari hal-hal yang detil, hal-hal yang rutin dan dimulai jauh hari sebelum produk dan jasa diproduksi. Karena kepuasan pelanggan harus dimulai dari hati, yaitu kesadaran dan kecintaan terhadap pelanggan 30 . 2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Menurut Sulistyo Basuki kepuasan pemakai tergantung pada faktor sebagai berikut: a) Kecepatan layanan (waktu yang diperoleh untuk memperoleh informasi). b) Perbandingan antara pertanyaan yang diajukan dengan pertanyaan yang dijawab secara memuaskan. c) Nisbah ketepatan (porsi informasi relevan yang disediakan dengan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai). d) Tingkat kemutakhiran atau jawaban yang diberikan. e) Keleluasaan (seberapa banyak unit informasi memberikan layanan yang diperlukan oleh pemakai). 30
Hadi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. h. 4
26
f) Pemanfaatan layanan yang tersedia oleh pemakai. 31 Pendapat lain mengatakan bahwa faktor yang dapat menentukan kepuasan pelanggan diidentifikasikan sebagai berikut: a) Pelayanan dengan nilai tambah, b) Tampilan dari produk atau jasa, c) Aspek bisnis, d) Kejutan-kejutan yang dapat memberikan rangsangan emosi (senang/tidak), untuk melakukan penilaian intangible (yang tidak terlihat), pada saat pelayanan diberikan.32 3. Mengukur Kepuasan Pemakai Pengukuran kepuasan pemakai dimaksudkan
untuk menilai
tingkat
kepuasan terhadap jasa perpustakaan secara keseluruhan atau per jenis jasa. Selanjutnya, berdasarkan International Organization for Standardization 1998 yang dikutip oleh Surtiawan, menyatakan bahwa kepuasan pemakai didefinisikan sebagai peringkat rata-rata nilai kepuasan terhadap jasa perpustakan secara keseluruhan atau perjenis jasa yang berskala 5, dari angka 1-5, dimana 1 adalah nilai paling rendah. Andaleb dan Simmon mengukur kepuasan pemakai dengan menggunakan model SERVQUAL yang menguji model lima faktor untuk menerangkan kepuasan pemakai, yaitu:
31
Sulistyo Basuki, Teknik dan Jasa Dokumentasi (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992),
h.204 32 James G. Barnes. Screts of Customer Relationship Management. (New york: Mc GrawHill, 2001), h.16
27
a. Persepsi terhadap kualitas sumber daya perpustakaan b. Tanggapan staf perpustakaan c. Persepsi kompetensi staf perpustakaan d. Tingkah laku staf perpustakaan e. Persepsi terhadap keseluruhan yang tampak pada fasilitas perpustakaan. 33
Hernon mengungkapkan untuk mengukur kepuasan pemakai dapat dilihat dari 2 faktor yaitu:
a. Staf, variabel yang dapat dilihat
antara lain
yaitu wawasan
pengetahuan petugas dapat mennjaga kepercayaan, keinginan dalam menolong, keramahan, sabar, menarik, semangat. b. Informasi yang diberikan,
variabel yang dapat dilihat
yaitu,
keakuratan, jumlah informasi, kelengkapan dan manfaat informasi yang diberikan34 Kepuasan pemakai dapat terpenuhi melalui kualitas produk (misalnya jasa penelusuran, jasa rujukan, jasa bibliografi, jasa ketersediaan informasi, harga informasi) dan kesesuaian persepsi pengguna terhadap perpustakaan. Untuk menilai kepuasan pemakai, digunakan 2 pendekatan pada pemakai perpustakaan dan kinerja perpustakaan. Pada pendekatan pertama, pemakai perpustakaan merupkan objek penelitian dan pendapatnya dijadikan ukuran
33
Andaleeb Saad dan Simmonds, Patience L. ,Explaining User Satisfaction with Academic Libraries: Strategic Implications. (Pennesylvania State University, March 1998), h.159 34 Peter Hernon dan Altman Ellen. Service Quality in Academic Library.(New Jersy: Ablex Publishing corporation, 1995), h. 295
28
besarnya kepuasan pemakai. Pada pendekatan kedua, kepuasan pemakai diukur secara
tak langsung, melalui
suatu
indikator tertentu
yang
mencerminkan tingkat kinerja perpustakaan.35 Menurut Zeithami dkk, dalam Aviliani yang di kutip oleh Sri Purnomowati “Bahwa kepuasan pelanggan dapat diidentifikasikan melalui lima kualitas pelayanan, yaitu: 1. Kebutuhan pelanggan yang terfokus pada penampilan barang / jasa (Fasilitas fisik, Perlengkapan, penampilan pegawai dan sarana komuikasi) 2. Dipenuhinya janji pelayanan segera dan memuaskan 3. Pemberian pelayanan secara cepat dan tanggap 4. Jaminan kepada pelanggan, mencakup: kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staff 5. Kemudahan komunikasi dan paham atas kebutuhan pelanggan.”36 Berkaitan dengan kualitas tidak dapat dipisahkan dengan Total Quality Management (TQM). TQM lebih tepat disebut sebagai suatu perpaduaan antara semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah yang dibangun berdasarkan kualitas, teamwork, produktifitas, pengertian dan kepuasan pelanggan.37
35 Sri Purnomowati, “Penerapan ISO 11620-1998 Di Perpustakaan: Pengukuran Kepuasan Pemakai,” Berita IPTEK Vol.43, no.2 (Jakarta 2002), h. 97 36 Ibid, h.97 37 Dwi Surtiawan. “Kepuasan Pemakai dan Peningkatan Kualitas Berbasis Pemakai: Penekatan Manajemen Pemasaran Sebagai Paradigma Baru Perpuatakaan,” artikel diakses paa 24 Agustus 2009 dari http://www.pustakawan.pnri.go.id/..../KEPUASAN PEMAKAIDANPENINGKTANKUALITAS.doc
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN BADAN LITBANGKES
A. Profil Institusi Pada tanggal 12 Desember 1975 lahirlah suatu
lembaga
penelitian
kesehatan nasional yang berada di bawah Depkes RI dengan nama Badan Litbang Kesehatan. Lembaga penelitian ini berdiri berdasarkan
Keppres No. 44 dan 45
tahun 1974 dalam upaya penyempurnaan departemen dan satuan-satuan organisasi yang ada di bawahnya. Selanjutnya untuk menindaklanjuti Keppres tersebut di atas, dikeluarkanlah Kep.Menkes RI No 114/1975. Tanggal dikeluarkannya Keputusan Menkes ini digunakan sebagai tanggal lahir Badan Litbangkes dan sejak saat itu, mulailah Badan Litbang Kesehatan berkiprah dalam pembangunan kesehatan nasional di bidang penelitian dan pengembangan iptek kesehatan. Proses berdirinya Badan Litbang Kesehatan ini sebenarnya tidak hanya oleh adanya aspek legal yang ditetapkan Pemerintah, namun mempunyai perjalanan panjang sejalan dengan proses pembangunan kesehatan setelah Indonesia merdeka. Secara historis, jauh sebelum Badan Litbang Kesehatan berdiri, telah ada berbagai lembaga yang berada di bawah naungan Depkes RI (dahulu Kementrian Kesehatan) yang melaksanakan berbagai penelitian di bidang kesehatan. Misalnya Lembaga Makanan Rakyat di Bogor yang bertugas mengadakan pengembangan dan penerapan ilmu gizi bagi kesejahteraan masyarakat, Lembaga Pusat Penyelidikan dan pemberantasan penyakit kelamin di Surabaya yang melakukan kegiatan penelitian 29
30
pelayanan
kesehatan
khususnya
penyakit
kelamin,
dan
Hortus
Medicus
Tawangmangu yang melakukan pengumpulan dan uji coba tanaman obat. Ketiga unit penelitian tersebut didirikan pada awal-awal dekade 1950-an. Barulah menjelang akhir dekade 1960-an, berdasarkan Kep.Menkes No.57/1969 dibentuk Lembaga Riset Nasional yang merupakan embrio pembentukan Badan Litbang Kesehatan dengan mengintegrasikan semua unit-unit penelitian tersebut di atas ditambah unit-unit lainnya disesuaikan dengan kebutuhan saat itu dan masa datang. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
melaksanakan
penelitian
dan
pengembangan di
Kesehatan bidang
mempunyai
tugas
kesehatan.
Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Litbangkes mempunyai fungsi:
1.
Perumusan kebijakan, standarisasi teknis penelitian dan pengembangan di bidang sistem dan kebijakan kesehatan, biomedis dan farmasi, ekologi dan status kesehatan, serta gizi dan makanan;
2.
Perumusan program penelitian dan pengembangan di bidang sistem dan kebijakan kesehatan, biomedis dan farmasi, ekologi dan status kesehatan, serta gizi dan makanan;
3.
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang sistem dan kebijakan kesehatan, biomedis dan farmasi, ekologi dan status kesehatan, serta gizi dan makanan;
4.
Koordinasi penelitian dan pengembangan di bidang sistem dan kebijakan kesehatan, biomedis dan farmasi, ekologi dan status kesehatan, serta gizi dan makanan;
31
5.
Pembinaan dan fasilitas teknis penelitian dan pengembangan di bidang sistem dan kebijakan kesehatan, biomedis dan farmasi, ekologi dan status kesehatan, serta gizi dan makananan;
6.
Pengkajian dan penapisan teknologi di bidang kesehatan;
7.
Penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan;
8.
Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan;
9.
Pelaksanaan administrasi Badan Litbang.
Perpustakaan Badan Litbangkes berada dibawah bagian Jaringan Informasi IPTEK dan Promosi Penelitian (JIIPP) merupakan suatu unit yang bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Badan Litbangkes. JIIPP terdiri dari 3 Sub Bagian yaitu Sub Bagian Jaringan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi, dan Sub Bagian Perpustakaan dan Promosi. Sesuai
dengan
keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
1575/MENKES/SK/XI/2005 tanggal 16 November 2005. Tentang organisasi dan tata kerja Departemen Kesehatan RI, Badan Litbangkes mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Bagian JIIPP mempunyai tugas melaksanakan penyediaan informasi IPTEK, dokumentasi dan pengelolaan jaringan, perpustakaan dan promosi hasil penelitian dan pengembangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian JIIPP melaksanakan fungsinya sebagai berikut:
32
1. Pengelolaan jaringan dan penyediaan informasi IPTEK. 2. Pelaksanaan dokumentasi dan penyediaan bahan publikasi. 3. Pelaksanaan urusan perpustakaan dan promosi. Masing-masing fungsi tersebut diimplementasikan dalam Sub Bagian-Sub bagian yang mempunyai tugas: a. Sub Bagian jaringan Informasi IPTEK mempunyai tugas: 1. Melakukan penyiapan bahan informasi IPTEK 2. Layanan konsultasi pengguna piranti keras dan lunak 3. Pengelolaan jaringan informasi IPTEK Kesehatan b. Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi.mempunyai tugas 1. Melakukan dokumentasi 2. Penyiapan bahan publikasi hasil penelitian c. Sub Bagian Perpustakaan dan Promosi, mempunyai tugas . 1. Melakukan pelayanan perpustakaan 2. Promosi penelitian dan hubungan masyarakat.
B. Visi dan Misi Badan Litbangkes Visi Badan Litbangkes ”Menjadi institusi unggulan penelitian dan pengembangan kesehatan.” Misi Badan Litbangkes 1. Peningkatan pelaksanaan Litbangkes strategis. 2. Peningkatan peran dan fungsi Litbangkes. 3. Peningkatan Profesionalisme Litbangkes.
33
C. Srtuktur Organisasi
Jarlitbangkesnas
Komisi Etik Litkes Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Komnas Etik Litkes
Komisi Bioetika Nasional Komisi Ilmiah
Sekertariat Badan
Puslitbang Sistem & Kebijakan Kesehatan
Puslitbang Biomedis & Farmasi
Puslitbang Ekologi & Status Kesehatan
Balai Besar Tanaman & Obat Tradisional
Puslibang Gizi & Makanan
Balai Besar Vektor & Reservior Penyakit Balai Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
Loka P2B2 Ciamis
Loka P2B2 Banjarnegara
Loka P2B2 Baturaja
Loka P2B2 Waikabubak
Loka P2B2 Donggala
Loka P2B2 Tanah Bumbu
Unit Pelaksana Fungsional (UPF)
Unit Pelaksana Fungsional (UPF)
Gambar 1 (Struktur Organisasi Badan Litbangkes)
34
SEKERTARIAT BAD AN
BAGIAN PERENC ANAAN DAN ANGGARAN
BAGIAN HUKUM ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN JARINGAN INFORMASI IPTEK & PROMOSI PENELITIAN
BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN
SUB BAG PROGRAM
SUB B AG HUKUM DAN ORGANISASI
SUB B AG JAR INGAN INFORMASI IPTEK
SUB BAG RUMAH TANGGA
SUB BAG ANGGAR AN
SUB BAG PENGEMBANGAN PEGAWAI
SUB B AG DOKUMENTASI DAN PUB LKASI
SUB BAG TATA USAHA
SUB BAG EVALUASI DAN LAPORAN
SUB B AG M UTASI PEGAWAI
SUB B AG PERPUSTAKAAN DAN PROMOSI
SUB BAG KEUANGAN
Gambar 2 (Struktur Organisasi Sekrtariat Badan Litbangkes)
D. Anggota Perpustakaan Pemakai perpustakaan Badan Litbangkes terdiri dari para staff Badan Litbangkes maupun para pemakai dari luar, seperti mahasiswa, dosen, ataupun masyarakat umum lainnya. Jumlah anggota perpustakaan Badan Litbangkes berjumlah
2517
anggota
perpustakaan.
Dari
keseluruhan
jumlah
anggota
perpustakaan tersebut 215 anggota adalah jumlah keseluruhan anggota perpustakaan dari Staff Badan Litbangkes. Sedangkan 2302 anggota, terdiri dari anggota perpustakaan umum maupun mahasiswa.
35
Adapun persyaratan untuk menjadi anggota perpustakaan yaitu: Untuk peneliti dan karyawan Badan Litbangkes: 1. Menyerahkan foto 2x3 sebanyak 2 lembar 2. Melampirkan surat keterangan dari atasan langsung 3. Mengisi formulir pendaftaran. Untuk mahasiswa dan umum: 1. Menyerahkan foto 2x3 sebanyak 2 lembar 2. Foto copy KTP. 3. Mengisi formulir pendaftaran. 4. Surat keterangan dari
fakultas atau instansi dimana karyawan tersebut
bekerja. 5. Membayar uang pendaftaran sebesar Rp.10.000 per tahun 6. Membayar
uang
jaminan
sebesar
Rp.50.000
(uang
jaminan
dapat
dikembalikan jika yang bersangkutan mengundurkan diri) khusus untuk mahasiswa tingkat akhir. E. Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes dibuka setiap hari kerja, Senin hingga jumat dari pukul 09.00 – 15.00. Perpustakaan Badan Litbangkes menyediakan beberapa jasa perpustakaan yaitu meliputi: 1. Layanan Sirkulasi Layanan sirkulasi di Perpustakan Badan Litbangkes masih dilakukan secara manual, yakni buku-buku yang dipinjam dicatat ke dalam kartu
36
peminjaman. Kegiatan peminjaman, pengembalian serta perpanjangan buku belum terkomputerisasi (masih secara manual). Peminjaman koleksi perpustakaan Badan Litbangkes hanya diberikan kepada anggota perpustakaan yaitu pegawai Badan Ltbangkes (termasuk peneliti), karyawan di luar Badan Litbangkes dan mahasiswa yang memiliki kartu anggota. Syarat-syarat peminjaman: a. Buku hanya dipinjamkan kepada anggota perpustakaan b. Setiap anggota dapat meminjam 2 buku untuk jangka waktu 2 minggu. c. Buku yang boleh dipinjam hanya buku teks. d. Majalah, Prosiding, bahan referens, reprin dan terbitan WHO tidak boleh dipinjam. e. Setiap ada keterlambatan akan dikenakan denda sebesar Rp.500 per judul/ hari. Pengguna yang merusak atau menghilangkan buku, wajib menggantinya dengan buku yang sama atau membayar sebesar harga buku tersebut. 2. Layanan Informasi Aktual Untuk melayani para pemakai khususnya para peneliti di bawah Badan Litbangkes dan untuk memenuhi kebutuhan informasi aktual bagi peneliti di lingkungan Badan Litbang Kesehatan, maka diterbitkan paket informasi aktual (PIA) yang berisi daftar isi majalah ilmiah terbaru. Agar peneliti selalu mendapatkan informasi arikel terkini, Paket Informasi Aktual (PIA) terbit setiap setiap bulan sekali.
37
3. Layanan Referens Perpustakaan Badan Litbangkes menyediakan layanan Referens yaitu menjawab
pertanyaan-pertanyaan
kepada
pemakai
yang
memerlukan
informasi yang sifatnya mendasar. Permintaan layanan referens dapat dilkukan langsung di perpustakaan dan dapat juga melalui telepon. 4. Layanan Foto Copy Layanan foto copy diperuntukan untuk para pemakai perpustakaan yang ingin memfoto copy koleksi yang tidak dapat dipinjam. Bagi para pemakau yang ingin mengunakan layanan foto copy dikenakan biaya Rp.250/lembar. F. Koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes Perpustakaan Badan Litbang Kesehatan memiliki koleksi yang meliputi bidang farmasi, penyakit menular, penyakit tidak menular, ekologi kesehatan, gizi, pelayanan kesehatan, dan bidang lain yang berkaitan. Bentuk koleksinya seperti buku teks, laporan penelitian, prosiding pertemuan ilmiah, buku referensi, publikasi WHO, artikel-artikel lepas serta majalah luar dan dalam negeri. Koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan Badan Litbangkes terdiri dari : 1. Buku berjumlah kurang lebih 8546 judul terdiri atas koleksi buku kesehatan dan kedokteran berbahasa Indonesia dan asing, khususnya bahasa Inggris. 2. Laporan Penelitian a. Umum (UMU)
: 1408 Eks
b. Ekologi (EKO)
: 586 Eks
c. Penelitian Penyakit Tidak Menular (PTM)
: 141 Eks
38
d. Pusat Pengembangan dan Penelitian Penyakit (P5)
: 80 Eks
e. Biomedis dan Farmasi(BMF)
: 10 Eks
f. Penelitian Penyakit menular (PMR)
: 259 Eks
g. Penelitian Pelayanan kesehatan(YAN)
: 455 Eks
h. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (BPK): 203 Eks 3. Hasil pertemuan ilmiah (prosiding) sebanyak 1669 judul. 4. Literatur sekunder seperti Bibliografi, Indeks, serta Abstrak penelitian kesehatan. 5. Publikasi WHO sebanyak 887 judul 6. Jurnal kesehatan dan kedokteran dari dalam yang disajikan dalam bentuk majalah dan bulletin sebanyak 492 judul. 7. Majalah luar negeri berjumlah 473. 8. Majalah dalam negeri 204. G. Sarana Sistem Temu Kembali 1. Online Public Acsess Cataloging (OPAC) merupakan katalog berbasis komputer bekerjasama
dengan
IPB perpustakaan
JIIPP
Balitbangkes
mengembangkan OPAC dengan menggunakan sistem SIPISIS. Dengan OPAC pengguna tidak perlu
menelusuri melalui kartu-kartu
katalog
penelusuran dapat dilakukan melalui subyek, pengarang, judul, dan kata kunci. Ada 4 data base yang ada yaitu buku, prosiding, laporan penelitian, dan artikel majalah. Cukup mengetik kata kunci, subyek, pengarang, maupun judul, pemakai dapat menemukan informasi yang dibutuhkan.
39
2. Bibliografi Health Services Research Data yang berasal dari perpustakaan anggota jaringan yang diolah dan disunting oleh sebuah tim, dengan berpedoman pada buku Medical Subject Heading (MeSH) terbitan National Library of Medicine. Untuk memudahkan pemakaian mencari informasi dari bibliografi ini, HSR dilengkapi dengan indeks tajuk subjek dan indeks pengarang. 3. KIPPI (Katalog Induk Prosiding Pertemuan Ilmiah) Adalah alat bantu penelusuran mengenai keberadaan prosiding pertemuan ilmiah dan perpustakan yang dimilikinnya. 4. KILAP (Katalog Induk Laporan Penelitian) Salah satu alat bantu penelusuran yang berisikan bibliografi laporan penelitian bidang kesehatan. Dalam KILAP tercantum kode lokasi perpustakaan dimana dokumen tersebut berada. 5. IMI (Index Medicus Indonesia) Merupakan salah satu alat bantu penelusuran yang berisi indeks makalah – makalah yang dimuat dalam majalah-majalah dan prosiding pertemuan ilmiah bidang kesehatan dan kedokteran. 6. Abstrak Penelitian Kesehatan Berisi kumpulan abstrak hasil penelitian bidang kesehatan. Hasil penelitian yang di muat abstrak dalam penerbitan tersebut. Berupa laporan penelitian yang diterbitkan dalam bentuk buku. Laporan penelitian tersebut, lokasinya tersebar di perpustakaan – perpustakaan anggota jaringan.
40
7. KIM (Katalog Induk Majalah) KIM merupakan alat bantu penelusuran yang berisi daftar majalah/jurnal bidang kesehatan/kedokteran, baik dalam maupun luar negeri yang merupakan koleksi dari anggota Jaringan Informasi IPTEK Kesehatan. Di dalam KIM terdapat lokasi dimana majalah tersebut dapat diperoleh. 8. DATAK (Daftar Tambahan Koleksi) Merupakan alat bantu penelusuran informasi perpustakaan yang didalamnya memuat pertambahan koleksi yang berupa buku, laporan penelitian, majalah dan prosiding pertemuan ilmiah yang diterima. Terbit setiap 4 bulan sekali. 9. PIA (Paket Informasi Aktual) Untuk memenuhi kebutuhan informasi aktual bagi peneliti di lingkungan Badan Litbang Kesehatan, maka diterbitkan paket informasi aktual (PIA) yang berisi daftar isi majalah ilmiah terbaru. Agar peneliti selalu mendapatkan informasi arikel terkini, Paket Informasi Aktual (PIA) terbit setiap setiap bulan sekali.
H. Sarana Dan Prasarana Bagian Perpustakaan dan Informasi penelitian menempati gedung di lantai 1, yang memiliki luas keseluruhan 448 M2. Adapun sarana yang ada antara lain: 1. Ruang Sub Bagian JIIPP 2. Ruang Sub Bagian Perpustakaan dan Promosi
41
3. Ruang Pengolahan 4. Ruang Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi 5. Ruang Humas
Prasarana yang ada di Perpustakaan antara lain: 1. Komputer (Internet)
8. Lemari Katalog Buku
2. Rak Buku
9. Kardeks
3. Rak Majalah
10. AC
4. Rak Penitipan Tas
11. Lemari Katalog
5. Meja Baca
12. Mesin Foto Kopi
6. Meja Karel
13. OPAC
7. Meja Sirkulasi
14. Metal Detektor
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dan pengolahan data-data yang diperoleh melalui observasi dan penyebaran kuesioner penelitian kepada 30 responden dari jumlah rata-rata pengunjung tiap bulan. Instrumen kuesioner tersebut terbagi menjadi empat kelompok yang pertama memuat informasi mengenai identitas responden, yang kedua mengenai analisa mengenai kepuasan pemakai perpustakaan terhadap koleksi perpustakaan Badan Litbangkes, yang ketiga mengenai kepuasan pemakai terhadap layanan perpustakaan Badan Litbangkes dan yang terakhir mengenai kepuasan pemakai terhadap sikap petugas perpustakaan Badan Litbangkes. A. Observasi Peneliti melaksanakan observasi di Perpustakaan Badan Litbangkes ini selama tiga hari mulai dari tanggal 16 November 2009 s/d 18 November 2009. Selama observasi dilakukan pada hari pertama sampai ketiga terlihat pengunjung yang datang ke perpustakaan merupakan karyawan Badan Litbangkes dan para peneliti Badan Litbangkes ada juga beberapa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang datang untuk mencari bahan-bahan unntuk tugas-tugas kuliah ataupun sekedar mencari bahan bacaan. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di Perpustakaan Badan Litbangkes yaitu dalam hal koleksi, layanan dan sikap petugas perpustakaan dalam melayani pemakai perpustakaan diperoleh hasil sebagai berikut :
42
43
1. Koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes Dari hasil pengamatan (observasi) peneliti terhadap sebagian kegiatan pemakai dalam menggunakan koleksi di perpustakaan tersebut sudah cukup membantu para pemakai dalam memperoleh informasi yang mereka butuhkan, ini terlihat dari : 1) Pemakai perpustakaan yang datang ke perpustakaan rata-rata memperoleh informasi yang mereka dapatkan walaupun terkadang masih ada sebagian kecil dari pemakai yang tidak menemukan bahan informasi, namun hal ini jarang terjadi. 2) Pemakai perpustakaan yang merupakan karyawan Badan Litbangkes memanfaatkan koleksi tidak hanya mencari koleksi karena tuntutan pekerjaan tetapi mereka memanfaatkan koleksi karena mengisi waktu luang, koleksi yang banyak digunakaan merupakan koran dan jurnal. Ini membuktikan pemakai cukup senang memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakan Badan Litbangkes. 2. Layanan Perpustakaan Badan Litbangkes. Dari hasil pengamatan (observasi) peneliti terhadap sebagian kegiatan pemakai dalam menggunakan layanan di perpustakaan tersebut sudah membantu para pemakai, ini terlihat dari :: 1) Beradasarkan pengamatan dari beberapa pemakai, pemakai terlihat senang dengan sistem layanan terbuka ini dapat terlihat dari keleluasaan pemakai dalam mencari informasi yang mereka butuhkan. 2) Pemakai perpuatakaan Badan Litbangkes sangat terbantu dengan adanya layanan foto copy yang diberikan perustakaan, karena hampir semua
44
pemakai perpustakaan yang berasal dari luar instansi menggunakan layanan foto copy. 3) Layanan internet yang disediakan perpustakaan hanya dapat dinikmati oleh para peneliti Badan Litbangkes. Berdasarkan hasil observasi, pemakai perpustakaan yang bukan peneliti berharap layanan tersebut dapat digunakan oleh semua pemakai. 4) Perpustakaan Badan Litbangkes memiliki beberapa sistem temu kembali informasi
yang
dapat
digunakan
untuk
menelusur.
Berdasarkan
pengamatan pemakai cukup senang dengan layanan temu kembali informasi tersebut, namun beberapa pemakai perpustakaan
kurang
mengetahui alat penelusuran informasi di perpustakaan Badan Litbangkes tidak hanya OPAC (Online Public Access Catalogue). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil observasi peneliti mendapatkan beberapa kenyataan bahwa kegiatan layanan sudah cukup memberikan kepuasan walaupun belum sepenuhnya. 3. Sikap Petugas Perpustakaan Badan Litbangkes Hasil pengamatan (observasi) peneliti mengenai SDM atau pustakawan dalam memberikan pelayanan ramah dan Putugas perpustakaan juga membatu para pemakainya yang kesulitan dalam mencari koleksi yang dibutuhkan. Dari pengamatan pelyanan yang diberikan petugas perpustakaan cukup memberikan kepuasan bagi pemakainya.
45
B. Kuesioner Pengolahan data dilakukan dengan memprosentasikannya menggunkan rumus: P = _F_ x 100 % N Dimana : P = Prosentase F = Frekuensi jawaban responden N = Number of case (banyaknya individu) Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah : 0% 1 % - 25 % 26 % - 49 % 50 % 51 % - 75 % 76 % - 99 % 100 %
: Tidak ada satupun : Sebagian kecil : Hampir setengahnya atau kurang dari setengahnya : Setengahnya : lebih dari setengahnya : Hampir seluruhnya : Seluruhnya. 1
Dan hasil pengumpulan data selama penelitian berlangsung sebagai berikut : 1. Data Responden Tabel 1 Jenis Kelamin Responden Jawaban Laki-laki Perempuan Jumlah
F 6 24 30
P 20 % 80 % 100 %
Tabel diatas menunjukan mengenai jenis kelamin responden. Tabel ini menunjukkan bahwa dari 30 orang responden, yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 24 orang responden (80%) sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 6 orang responden (20 %).
1
Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa. (Jakarta: Gramedia, 1992), h..11
46
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat penelitian berlangsung responden perempuan yang paling banyak mengunjungi perpustakaan dengan jumlah 24 orang responden (80%) daripada responden laki-laki.
Tabel 2 Pemakai Perpustakaan Berdasarkan Usia Jawaban <20 Tahun 20-29 Tahun 30-39 Tahun 40-49 Tahun 50-59 Tahun >59 Tahun Jumlah
F 8 10 11 1 30
P 26,7 % 33,3 % 36,7 % 3,3 % 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari usia responden (pemakai) yang berkunjung ke perpustakan selama penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian kecil responden yakni sebanyak 1 orang responden (3,3 %) yang berusia lebih dari 59 tahun berkunjung ke perpustakaan, sedangkan sebagian kecil lagi dari responden yang sebanyak 8 orang responden (26,7 %) mereka berusia 20-29 tahun, dan kurang dari setengah dari jumlah responden sebanyak 10 orang responden (33,3 %) mereka berusia 30-39 tahun. Dan sisanya yaitu 11 orang responden (36,7 %) berusia 40-49 tahun. Pada saaat penelitian berlangsung tidak ada responden atau pemakai yang berusia 50-59 tahun selama penelitian berlangsung. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa pada umumnya responden yang berkunjung ke perpustakaan yang paling banyak berusia 40-49 tahun sebanyak 11 orang responden (36,7 %).
47
Tabel 3 Pekerjaan Responden Jawaban Mahasiswa Pengajar (Guru/ Dosen) Karyawan/ Pegawai Peneliti Lain-lain Jumlah
F 6 1 17 6 30
P 20 % 3,33 % 56,7 % 20 % 100 %
Tabel diatas merupakan hasil olahan mengenai pekerjaan responden dan didapatkan hasil bahwa sebagian kecil responden yakni sebanyak 6 orang responden (20 %) merupakan mahasiswa, sebagian kecil lagi bekerja sebagai pengajar hanya 1 orang responden (3,33 %) sedangkan, sebagian besar dari responden bekerja sebagai karyawan/pegawai Badan Litbangkes yaitu 17 orang responden (56,7%) selain itu sebagian kecil lagi yaitu 6 orang responden (20 %) bekerja sebagai peneliti.
Tabel 4 Keanggotaan Responden Jawaban Anggota Bukan Anggota Jumlah
F 17 13 45
P 56,7 % 43,3 % 100 %
Tabel diatas merupakan hasil olahan data mengenai keanggotaan responden di perpustakaan. Tabel diatas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden, sebanyak 17 orang responden (56,7 %) yang merupakan anggota atau sudah terdaftar sebagai anggota perpustakaan, sedangkan yang bukan anggota atau belum terdaftar sebagai anggota sebanyak 13 orang responden (43,3 %).
48
Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan sementara bahwa lebih dari setengah responden merupakan anggota atau sudah terdaftar sebagai anggota perpustakaan. 2. Analisa Mengenai Kepuasan Pemakai Perpustakaan Berikut ini analisa data mengenai kepuasan pemakai perpustakaan terhadap koleksi dan layanan Perpustakaan Badan Litbangkes. Dimana analisa data diolah menggunakan skala likert dengan rumus sebagai berikut : X : ( S1 x F1 ) + ( S2 x F2 ) + ( S3 x F3 ) + ( S4 x F4 ) + ( S5 x F5 ) N Keterangan : X
= Skor rata-rata
( S1….S5 ) = Skor pada skala 5 sampai 1 F
= Frekuensi jawaban pada satu skala
N
= Jumlah sampel yang diolah
Skala yang digunakan di atas merupakan skala ordinal yang mempunyai keterbatasan analisa yaitu hanya menyatakan bahwa subyek itu sangat setuju atau sangat tidak setuju. Agar analisa ini menjadi lebih luas, maka ordinal dapat diubah menjadi skala interval yaitu menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antara titik-titik yang berdekatan yang diperlukan untuk menggambarkan keadaan atau gejala dengan lebih teliti, memberikan prediksi dan pengntrolan yang lebih akurat. Untuk menentukan skala interval skor persepsi adalah membagi selisih anatara skor tertinggi dengan skor terrendah dengan banyak skala. Cara tersebut dapat dirumuskan dengan rumusan sebagai berikut 2 : Skala interval = { a (m-n) } : b
2
Bilson Simamora, Panduan Riset Prilaku Konsumen. (Jakarta: Gramedia, 2004), h.202
49
Keterangan : a
= Jumlah atribut
m
= Skor tertinggi
n
= Skor terendah
b
= Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk Jika skala penilaian yang ingin dibentuk berjumlah lima (5), dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah lima, maka skala interval skor persepsi dapat dihitung seperti : { 1 (5-1) : 5 } = 0,8. Jadi jarak antara setiap titik adalah 0,8 sehingga diperoleh kriteria penilaian sebagai berikut : − Sangat puas
4,24 – 5,04
− Puas
3,43 – 4,23
− Cukup puas
2,62 – 3,42
− Tidak puas
1,81 – 2,61
− Sangat Tidak Puas
1,00 – 1,80
a. Kepuasan Pemakai Terhadap Koleksi Tabel 5 Kepuasan Pemakai Terhadap Koleksi Umum Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 1 9 19 1 30
Tabel diatas menggambarkan pernyataan
P S 3,33 % 5 30 % 36 63,33 % 57 3,33 % 2 100 % 100 X= 100/30 = 3,33
mengenai kepuasan pemakai
terhadap koleksi umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata
50
kepuasan yang ditunjukkan diatas adalah 3,33. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skor skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap koleksi umum adalah cukup puas. Berdasarkan penjelasan ditunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas (63,33%) terhadap koleksi umum perpustakaan Badan Litbangkes. Sedangkan kurang dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas (30 %) terhadap koleksi umum yang ada di perpustakaan Badan Litbangkes dan sebagian kecil dari jumlah responden menyatakan sangat puas (3,33%) sangat puas terhadap koleksi umum, dan sebagian kecil lainnya menyatakan tidak puas (3,33%) terhadap koleksi umum perpustakaan Badan Litbangkes.
Tabel 6 Kepuasan Pemakai Terhadap Koleksi Laporan Penelitian dan Prosiding Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata Tabel diatas menggambarkan pernyataan
F 1 5 21 3 30
P S 3,33 % 5 16,67 % 20 70 % 63 10 % 6 100 % 94 X= 94/30 = 3,13 mengenai kepuasan pemakai
terhadap koleksi laporan penelitian dan prosiding. Hasil penelitian menunjukka n bahwa nilai skor rata-rata kepuasan yang ditujukkan diatas adalah 3,13. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skor skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap koleksi laporan penelitian dan prosiding adalah cukup puas.
51
Berdasarkan penjelasan ditunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas terhadap laporan penelitian dan prosiding perpustakaan Badan Litbangkes. Sedangkan 5 orang responden (16,67%) menyatakan puas terhadap laporan penelitian dan prosiding yang ada di perpustakaan Badan Litbangkes dan 3 orang responden (10%) menyatakan tidak puas terhadap laporan penelitian dan prosiding yang tersedia di perpustakaan Badan Litbangkes dan 1 responden lagi (3,33%) menyatakan sangat puas terhadap laporan penelitian dan prosiding perpustakaan Badan Litbangkes.
Tabel 7 Kepuasan Pemakai Terhadap Koleksi Jurnal dan Majalah Dalam Negeri Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 2 11 15 2 30
P S 6,67 % 10 36,67 % 44 50 % 45 6,67 % 4 100 % 103 X= 103/30 =3,43
Data diatas memperlihatakan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3,43. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala pengkuran skala likert. Skor ini berada pada skala interval 3,43 – 4,23, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap koleksi jurnal dan majalah dalam negeri adalah puas. Dengan penjelasan bahwa setengah dari jumlah responden menyatakan cukup puas (50%) terhadap koleksi jurnal dan majalah dalam negeri. Sedangkan hampir setengah responden menyatakan puas (36,67%) dengan
jurnal dan majalah dalam negeri yang dimiliki perpustakaan Badan
52
Litbangkes. Responden yang menyatakan sangat puas dan sangat tidak puas terhadap koleksi jurnal dan majalah dalam negeri adalah sebagian kecil.
Tabel 8 Kepuasan Pemakai Terhadap Koleksi Jurnal dan Majalah Luar Negeri Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata Data diatas memperlihatakan
F 14 11 5 30
P S 46,67 % 56 36,67 % 33 16,67 % 10 100 % 99 X= 99/30 = 3,3
bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas
adalah 3,3. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan pemakai terhadap jurnal dan majalah luar negeri adalah cukup puas. Dengan penjelasan bahwa Responden yang menyatakan puas dan cukup puas terhadap koleksi jurnal dan majalah luar negeri adalah hampir setengah dari jumlah responden. Responden yang menjawab tidak puas terhadap jurnal dan majalah luar negeri adalah kurang dari setengah jumlah responden.
Tabel 9 Kepuasan Pemakai Terhadap Koleksi Rujukan Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 1 12 10 7 30
P S 3,33 % 5 40 % 48 33,33 % 30 23,33 14 100 % 97 X= 97/30 = 3,23
53
Dari tabel diatas diperoleh keterangan yang menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3,23. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42 ,yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap koleksi rujukan adalah cukup puas. Ini ditunjukkan hampir dari setengah jumlah responden menyatakan puas (40%) dan cukup puas (33,33%) terhadap koleksi rujukan. Sedangkan responden yang menyatakan sangat puas dan tidak puas koleksi rujukan hanya sebagian kecil.
Tabel 10 Kepuasan Pemakai Terhadap Kemutakhiran Koleksi Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 1 4 16 9 30
P S 3,33 % 5 13,33 % 16 53,33 % 48 30 % 18 100 % 87 X= 87/30 = 2,9
Tabel diatas menggambarkan pernyataan mengenai kemutakhiran koleksi perpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata kepuasan yang ditujukkan diatas adalah 2,9. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala pengkuran skala likert. Skor ini berada pada skor skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap kemutakhiran koleksi adalah cukup puas berdasarkan penjelasan ditunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas (53,33%) dengan kemutakhiran koleksi yang dimiliki perpustakaan Badan Litbangkes.
54
Sedangkan kurang dari setengah responden menyatakan tidak puas terhadap kemutakhiran koleksi dan sebagian kecil responden menyatakan puas terhadap kemutakhiran koleksi perpustakaan Badan Litbangkes, dan hanya sedikit saja responden yang menyatakan sangat puas terhadap kemutakhiran koleksi Perpustakaan Badan Litbangkes.
Tabel 11 Kepuasan Pemakai Terhadap Jumlah Koleksi Yang Dimiliki Perpustakaan Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 1 4 17 8 30
P S 3,33 % 5 13,33 % 16 56,67 % 51 26,67 % 16 100 % 88 X= 88/30 = 2,93
Tabel diatas menggambarkan pertanyaan mengenai kepuasan pemakai terhadap jumlah koleksi yang dimiliki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata persepsi yang ditujukkan diatas adalah 2,93. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala pengkuran skala likert. Skor ini berada pada skor skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan pemakai terhadap jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan Badan Litbangkes adalah cukup puas. Berdasarkan penjelasan ditunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas (56,67%) dengan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan Badan Litbangkes. Sedangkan kurang dari setengah responden menyatakan tidak puas (26,67%) terhadap jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan Badan Litbangkes dan sebagian kecil responden menyatakan puas (13,33%) dengan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan
55
Badan Litbangkes, dan hanya sedikit saja responden menyatakan sangat puas (3,33%) terhadap jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan Badan Litbangkes.
Tabel 12 Kepuasan Pemakai Terhadap Penyusunan Koleksi di Rak
Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 3 5 16 5 1 30
P S 10 % 15 16,67 % 20 53,33 % 48 16,67 % 10 3,33 % 1 100 % 94 X= 94/30 = 3,13
Berdasarkan tabel diatas yang menjelaskan mengenai kepuasan pemakai tehadap penyusunan koleksi di rak. Penelitian menunjukkan bahwa nilai skor ratarata pada tabel di atas adalah 3,13. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala pengkuran skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,61 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan pemakai terhadap penyusunan koleksi di rak adalah cukup puas. Berdasarkan penjelasan ditunjukkan lebih dari setengah jumlah responden
menyatakan
cukup
puas
(53,33%) tehadap
penyusunan koleksi di rak. Sedangkan sebagian kecil responden menyatakan sangat puas (10%), puas (16,67%) dan tidak puas (16,67%). Dan hanya sedikit dari jummlah responden yang menyatakan sangat tidak puas (3,33%) terhadap penyusunan koleksi di rak.
56
b. Kepuasan Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Tabel 13 Kepuasan Pemakai Terhadap Sistem Layanan Terbuka Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 5 8 15 2 30
P S 16,67 % 25 26,67 % 32 50 % 45 6,67 % 4 100 % 106 X= 106/30 = 3,53
Berdasarkan tabel di atas menjelskan mengenai sistem layanan terbuka. Penelitian menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata kepuasan pada tabel di atas adalah 3,53. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala pengkuran skala likert. Skor ini berada pada skala interval 3,43 – 4,23, yang menunjukkan bahwa kepuasan pemakai terhadap sistem layanan terbuka adalah puas. Berdasarkan penjelasan
setengah jumlah responden menyatakan cukup
puas (50%) dengan sistem layanan terbuka. Sedangkan kurang dari setengah responden menyatakan puas (26,67%) dan responden yang menyatakan sangat puas (16,67%) dan tidak puas (6,67%) terhadap sistem layanan terbuka hanya sebagian kecil.
Tabel 14 Kepuasan Pemakai Terhadap Syarat Untuk Menjadi Anggota Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 2 12 14 2 30
P 6,67 % 40 % 46,67 % 6,67 %
S 10 48 42 4
100 % 104 X= 104/30 =3,47
57
Tabel kepuasan pemakai terhadap syarat untuk menjadi anggota diatas menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel dia atas adalah 3,47. Skor ini berdasarkan olahan data dengan menggunakan skala pengkuran skala likert. Skor ini berada pada skala interval 3,43 – 4,23 , yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap syarat untuk menjadi anggota adalah puas. Hal ini ditunjukkan hampir dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas dan puas terhadap
syarat untuk menjadi anggota. Sedangkan sebagian kecil
menyatakan sangat puas dan tidak puas terhadap syarat untuk menjadi anggota perpustakaan. Beberapa responden yang menyatakan sangat tidak puas terhadap syarat untuk menjadi anggota perpustakaan Badan Litbangkes.
Tabel 15 Kepuasan Pemakai Terhadap Layanan Sirkulasi Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 3 13 14 30
P S 10 % 15 43,33 % 52 46,67 % 42 100 % 109 X= 109/30 = 3,63
Berdasarkan tabel mengenai kepuasan pemakai terhadap layanan sirkulasi. Penelitian menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3,63. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala pengkuran likert. Skor ini berada pada skala interval 3,43 – 4,23, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap layanan sirkulasi adalah puas. Berdasarkan penjelasan kurang dari setengah dari jumlah responden menyatakan puas
58
(43,33%) dan cukup puas (46,67%) terhadap layanan sirkulasi. Sedangkan hanya sebagian kecil dari reponden menyatakan sangat puas (10%) terhadap layanan sirkulasi.
Tabel 16 Kepuasan Pemakai Terhadap Kecepatan Proses Peminjaman
Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
Berdasarkan tabel mengenai
F 3 10 12 5 30
P S 10 % 15 33,33 % 40 40 % 36 16,67 % 10 100 % 101 X= 101/30 = 3,37%
kecepatan proses peminjaman
buku.
Penelitian menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata kepuasan pada tabel di atas adalah 3,37. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap kecepatan proses peminjaman buku adalah cukup puas. Berdasarkan penjelasan kurang dari setengah jumlah responden menyatakan puas (33,33%) dan cukup puas (40%) terhadap kecepatan proses peminjaman buku. Sedangkan sebagian kecil dari jumlah responden menyatakan sangat puas (10%) dan tidak puas (16,67%) terhadap kecepatan proses peminjaman buku.
59
Tabel 17 Kepuasan Pemakai Terhadap Kecepatan Proses Pengembalian Buku Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 2 8 12 8 30
P S 6,67 % 10 26,67 % 32 40 % 36 26,67 % 16 100 % 94 X= 94/30 = 3,13
Tabel ini merupakan hasil olahan data mengenai kecepatan proses pengembalian buku. Penelitian menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata kepuasan pada tabel di atas adalah 3,31. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan
bahwa
kepuasan
responden
terhadap
kecepatan
proses
pengembalian buku adalah cukup puas. Berdasarkan penjelasan hampir dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas. Sedangkan sebagian kecil responden menyatakan puas dan tidak puas terhadap kecepatan proses pengembalian buku. Dan beberapa responden menyatakan sangat puas dengan kecepatan proses pengembalian buku.
Tabel 18 Kepuasan Pemakai Terhadap Layanan Internet Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 2 11 7 5 5 30
P 6,67 % 36,67 % 23,33 % 16,67 % 16,67 % 100 %
S 10 44 21 10 5 90 X= 90/30 = 3
60
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata kepuasan terhadap layanan internet yang terdapat pada perpustakaan Badan Litbangkes yaitu 3. Skor ini berdasarkan olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 - 3,42 yang menunjukkan bahwa kepuasan pemakai terhadap layanan internet adalah cukup puas. Ini ditunjukkan kurang dari setengah jumlah responden menyatakan puas terhadap layanan internet yang diberikan perpustakaan Badan Litbangkes. Dan kurang dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas terhadap layanan internet yang diberikan Badan Litbangkes. Sedangkan responden yang menyatakan sangat puas, tidak puas dan sangat tidak puas terhadap layanan internet yang diberikan Badan Litbangkes hanya sebagian kecil saja.
Tabel 19 Kepuasan Pemakai Terhadap Layanan Fotocopy Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
Data diatas memperlihatkan
F 3 12 11 4 30
P S 10 % 15 40 % 48 36,67 % 33 13,33% 8 100 % 104 X= 104/ 30 = 3,47
bahwa nilai skor rata-rata kepuasan pada
tabel di atas adalah 3,47. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 3,43 - 4,23, yang menunjukkan bahwa kepuasan pemakai terhadap layanan fotocopy adalah puas. Dengan penjelasan bahwa hampir setengah dari jumlah responden menyatakan
61
puas (40%) dan cukup puas (36,67%) terhadap layanan fotocopy yang diberikan perpustakaan Badan Litbangkes. Sebagian kecil dari responden yang menyatakan sangat puas (10%) dan tidak puas (13,33%)
terhadap layanan fotocopy yang
diberikan perpustakaan Badan Litbangkes.
Tabel 20 Kepuasan Pemakai Terhadap Layanan Informasi Aktual Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 2 7 14 7 30
Dari tabel diatas diperoleh keterangan yang
P S 6,67 % 10 23,33 % 28 46,67 % 42 23,33 % 14 100 % 94 X= 94/30 = 3,13
menunjukkan bahwa nilai
skor rata-rata kepuasan pada tabel di atas adalah 3,13. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala pengkuran skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan pemakai terhadap layanan informasi aktual adalah cukup puas. Ini ditunjukkan hampir setengah dari jumlah responden menyatakan cukup puas (46,67%) terhadap layanan informasi aktual. Sedangkan sebagian kecil dari responden yang menjawab puas dan tidak puas berjumlah 23,33%. Sebagan kecil lainnya menjawab sangat puas (6,67%) terhadap layanan informasi aktual.
62
Tabel 21 Kepuasan Pemakai Terhadap Kemudahan Penggunaan OPAC Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 2 6 11 11 30
P S 6,67 % 10 20 % 24 36,67 % 33 36,67 % 22 100 % 89 X= 89/30 = 2,97
Tabel mengenai kepuasan pemakai terhadap kemudahan penggunaan OPAC diatas menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata kepuasan pada tabel diatas adalah 2,97. Skor ini berdasarkan olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap kemudahan penggunaan OPAC adalah cukup puas. Hal ini ditunjukkan dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas dan tidak puas terhadap kemudahan penggunaan OPAC. Sedangkan sebagian kecil menyatakan sangat puas dan puas terhadap kemudahan penggunaan OPAC.
Tabel 22 Kepuasan Pemakai Terhadap Kemudahan Alat Penelusuran (KIM, KILAP, KIPI) Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 2 10 10 8 30
P S 6,67 % 10 33,33 % 40 33,33 % 30 26,67 % 16 100 % 96 X= 96/30 = 3,2
63
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata kepuasan pada tabel di atas adalah 3,2. Skor ini berdasarkan olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran KIM, KILAP, KIPI adalah cukup puas. Ini ditunjukkan kurang dari setengah jumlah responden menyatakan puas, cukup puas dan tidak puas terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran KIM, KILAP, KIPI. Sedangkan responden yang menyatakan sangat puas terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran KIM, KILAP, KIPI hanya sebagian kecil saja.
Tabel 23 Kepuasan Pemakai Terhadap Kemudahan Alat Penelusuran IMI (Index Medicus Indonesia) Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 2 10 11 7 30
P 6,67 % 33,33 % 36,67 % 23,33 % 100 % X= 97/30 = 3,23
S 10 40 33 14 97
Tabel mengenai kepuasan pemakai terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran IMI (Index Medicus Indonesia) menunjukan bahwa nilai skor ratarata kepuasan pada tabel 23 adalah 3,23. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 - 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan pemakai terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran IMI (Index Medicus Indonesia) adalah cukup puas. Ini ditunjukkan kurang dari setengah jumlah responden menayatakan puas dan cukup
64
puas terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran IMI (Index Medicus Indonesia) . Sedangkan sebagian kecil responden menyatakan sangat puas dan tidak puas erhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran IMI (Index Medicus Indonesia).
Tabel 24 Kepuasan Pemakai Terhadap Kemudahan Alat Penelusuran Bibliografi HSR (Health Service Research) Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 1 7 13 9 30
P 3,33 % 23,33 % 43,33 % 30 % 100 %
S 5 28 39 18 90 X= 90/30 = 3
Dari data hasil olahan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai skor ratarata kepuasan pada tabel 24 adalah 3. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini pada skala interval 2,62 – 3,43 yang menunjukkan bahwa kepuasaan responden terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran HSR (Health Service Research) adalah cukup puas. Hal ini ditunjukkan kurang dari setengah dari jumlah responden menyatakan cukup puas dan tidak puas terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran HSR (Health Service Research). Sedangkan sebagian kecil menyatakan sangat puas dan puas terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran HSR (Health Service Research).
65
Tabel 25 Kepuasan Pemakai Terhadap Kemudahan Alat Penelusuran Abstrak Penelitian Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 3 11 12 4 30
P S 10 % 15 36,67 % 44 40 % 36 13,33 % 8 100 % 103 X= 103/30 = 3,43
Tabel mengenai kepuasan pemakai terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran abstrak penelitian menunjukan bahwa nilai skor rata-rata kepuasan adalah 3,43. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 3,42 – 4,23, yang menunjukkan bahwa kepuasan pemakai terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran abstrak penelitian adalah puas. Ini ditunjukkan hampir setengah dari jumlah responden menayatakan puas dan cukup puas terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran abstrak penelitian. Sedangkan sebagian kecil responden menyatakan sangat puas dan tidak puas terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran abstrak penelitian. Tabel 26 Kepuasan Pemakai Terhadap Kemudahan Alat Penelusuran DATAK (Daftar Tambahan Koleksi) Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 2 9 12 7 30
P 6,67 % 30 % 40 % 23,33 % 100 %
S 10 36 36 14 90 X= 90/30 = 3
66
Pada tabel diatas menjelaskan kepuasan pemakai terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran DATAK (Daftar Tambahan Koleksi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata kepuasan pada tabel di atas adalah 3. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62– 3,42 yang menunjukkan bahwa kepuasaan responden terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran DATAK (Daftar Tambahan Koleksi) adalah cukup puas. bahwa hampir setengah dari jumlah
Ini berdasarkan penjelasan
responden menyatakan puas (30%)
dan
cukup puas (40%) akan kemudahan penggunaan alat penelusuran DATAK (Daftar Tambahan Koleksi). Responden yang menyatakan sangat puas (6,67%) dan tidak puas (23,33%) terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran DATAK (Daftar Tambahan Koleksi)hanya sebagian kecil saja.
Tabel 27 Kepuasan Pemakai Terhadap Kemudahan Alat Penelusuran PIA (Paket Informasi Aktual) Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 2 9 12 7 30
P 6,67% 30 % 40 % 23,33 % 100 %
S 10 36 36 14 90 X= 90/30 = 3
Tabel kepuasan pemakai terhadap kemudahan alat penelusuran PIA (Paket Informasi Aktual) menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert.
67
Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,43
yang menunjukkan bahwa
kepuasan responden terhadap alat penelusuran PIA (Paket Informasi Aktual) adalah cukup puas.
Ini ditunjukkan kurang dari setengah jumlah responden
menyatakan puas (30%) dan cukup puas (40%) akan kemudahan penggunaan alat penelusuran PIA (Paket Informasi Aktual). Responden yang menyatakan sangat puas dan tidak puas terhadap kemudahan penggunaan alat penelusuran PIA (Paket Informasi Aktual) hanya sebagian kecil saja.
Tabel 28 Kepuasan Pemakai Terhadap Jam Oprasional Perpustakaan Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 4 7 11 8 30
P S 13,33 % 20 23,33 % 28 36,67 % 33 26,67 % 16 100 % 97 X= 97/30 = 3,23
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3,23. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap jam oprasional perpustakaan adalah cukup puas. Hal ini ditunjukkan hampir dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas (36,67%%) dan tidak puas (26,67%) terhadap jam oprasional perpustakaan. Responden yang menyatakan sangat puas (13,33%)
dan
puas (23,33%)
sebagian kecil saja.
terhadap jam oprasional perpustakaan hanya
68
c. Kepuasan Pemakai Terhadap Sikap Petugas perpustakaan Tabel 29 Kepuasan Pemakai Terhadap Keramahan Petugas Perpustakaan Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 6 10 13 1 30
P S 20 % 30 33,33 % 40 43,33 % 39 3,33 % 2 100 % 111 X= 111/30 = 3,7
Tabel kepuasan pemakai terhadap keramahan petugas perpustakaan di peroleh keterangan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3,7. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 3,43 – 4,23, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap keramahan petugas perpustakaan adalah puas. Ini ditunjukkan hampir dari setengah jumlah responden puas (33,33%) dan cukup puas (43,33%) terhadap keramahan petugas perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil menyatakan sangat puas (20%) dan tidak puas (3,33%) terhadap keramahan petugas perpustakaan.
Tabel 30 Kepuasan Pemakai Terhadap Penampilan dan Kerapihan Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 6 10 14 30
P S 20 % 30 33,33 % 40 46,67 % 42 100 % 112 X= 112/30 = 3,73
69
Dari hasil olahan data tabel diatas menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel 30 adalah 3,73. Skor ini berdasarkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 3,43 – 4,23, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap penampilan dan kerapihan petugas perpustakaan adalah puas. Hal ini ditunjukkan hampir dari setengah jumlah responden puas dan cukup puas terhadap penampilan dan kerapihan petugas perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil responden menyatakan sangat puas terhadap penampilan dan kerapihan petugas perpustakaan.
Tabel 31 Kepuasan Pemakai Terhadap Kesopanan Petugas Perpustakaan Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 4 15 10 1 30
P S 13,33 % 20 50 % 60 33,33 % 30 3,33 % 2 100 % 112 X= 112/30 = 112/30 = 3,73
Berdasarkan tabel mengenai kepuasan pemakai terhadap kesopanan petugas perpustakaan menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3,73. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 3,43 – 4,23, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap kesopanan petugas perpustakaan adalah puas. Ini ditunjukkan dari setengah jumlah responden menyatakan puas terhadap kesopanan petugas perpustakaan. Sedangkan kurang dari setengah jumlah responden menyatakan cukup puas terhadap kesopanan petugas perpustakaan. Responden
70
yang menyatakan sangat puas dan tidak puas terhadap kesopanan petugas perpustakaan hanya sebagian kecil.
Tabel 32 Kepuasan Pemakai Terhadap Keterampilan dan Kecepatan Petugas Dalam Memberikan Layanan Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 5 11 11 3 30
P S 16,67 % 25 36,67 % 44 36,67 % 33 10 % 6 100 % 108 X= 108/30 = 3,6
Dari hasil data tabel diatas mengenai kepuasan pemakai terhadap keterampilan dan kecepatan petugas dalam memberikan layanan. Penelitian menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3,6. Skor ini didapatkan dari pengolahan data dengan menggunakan skala pengkuran likert. Skor ini berada pada skala interval 3,43 – 4,23, yang menunjukkan bahwa kepuasaan responden terhadap keterampilan dan kecepatan petugas dalam memberikan layanan adalah puas. Hal ini ditunjukkan kurang dari setengah jumlah reponden menyatakan puas dan cukup puas terhadap keterampilan dan kecepatan petugas dalam memberikan layanan. Sedangkan sebagian kecil responden menyatakan sangat puas dan tidak puas terhadap keterampilan dan kecepatan petugas dalam memberikan layanan.
71
Tabel 33 Kepuasan Pemakai Terhadap Ketepatan Waktu Petugas Dalam Menjalankan Tugas Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 3 7 16 4 30
P S 10 % 15 23,33 % 28 53,33 % 48 13,33 % 8 100 % 99 X= 99/30 = 3,3
Tabel kepuasan pemakai terhadap wawasan pengetahuan petugas dalam membantu pencarian informasi di peroleh keterangan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3,3. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap wawasan pengetahuan petugas dalam membantu pencarian informasi adalah cukup puas. Ini ditunjukkan lebih dari setengah jumlah responden cukup puas terhadap wawasan pengetahuan petugas dalam membantu pencarian informasi. Sedangkan sebagian kecil menyatakan sangat puas (10%), puas (23,33%) dan tidak puas (13,33%) terhadap wawasan pengetahuan petugas dalam membantu pencarian informasi. Tabel 34 Kepuasan Pemakai Terhadap Kecepatan Waktu Petugas Dalam Menjalankan Tugas Jawaban Bobot Nilai Sangat Puas 5 Puas 4 Cukup Puas 3 Tidak Puas 2 Sangat Tidak Puas 1 Jumlah Skor rata-rata
F 5 4 18 3 30
P S 16,67 % 25 13,33 % 16 60 % 54 10 % 6 100 % 101 X= 101/30 = 3,37
72
Berdasarkan tabel mengenai kepuasan pemakai terhadap ketepatan waktu petugas dalam menjalankan tugas menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata pada tabel di atas adalah 3,37. Skor ini didapatkan dari olahan data dengan menggunakan skala likert. Skor ini berada pada skala interval 2,62 – 3,42, yang menunjukkan bahwa kepuasan responden terhadap ketepatan waktu petugas dalam menjalankan tugas adalah cukup puas. Ini ditunjukkan lebih dari setengah jumlah responden cukup puas terhadap ketepatan waktu petugas
dalam
menjalankan tugas. Sedangkan sebagian kecil lainnya menyatakan sangat puas (16,67%), puas (13,33%) dan tidak puas (10%) terhadap ketepatan waktu petugas dalam menjalankan tugas.
C. Rekapitulasi
Kepuasan Pemakai Terhadap Koleksi Dan Layanan
Perpustakaan Badan Litbangkes
No.
Unsur yang dinilai
Variabel keadaan koleksi 1. Keadaan koleksi umum 2. Keadaan laporan penelitian dan prosiding
Jawaban
(skor ) rata-rata
Cukup Puas Cukup Puas
3,33 3,13
3. 4. 5. 6.
Keadaan jurnal dan majalah dalam negeri Keadaan jurnal dan majalah luar negeri Keadaan koleksi rujukan Kemutakhiran koleksi
Puas Cukup Puas Cukup Puas Cukup Puas
3,43 3,2 3,23 2,9
7.
Jumlah koleksi yang dimiliki
Cukup Puas
2,93
8.
Penyusunan koleksi di rak
Cukup Puas
3,13
: 25,28 = 3,16 (Cukup Puas) 8 Variabel Layanan Perpustakaan 1.
Sistem layanan terbuka
Puas
3,53
2.
Kemudahan prosedur keanggoatan perpustakaan
Puas
3,47
73
3.
Layanan sirkulasi
Puas
3,63
4.
Kecepatan proses peminjaman buku
Cukup puas
3,37
5.
Kecepatan proses pegembalian buku
Cukup puas
3,13
6.
Layanan internet
Cukup puas
3
7.
Layanan fotocopy
Puas
3,47
8.
Layanan informasi aktual
Cukup puas
3,13
9.
Kemudahan alat penelusuran OPAC
Cukup puas
2,97
10.
Kemudahan alat penelusuran KIM, KILAP, KIPI
Cukup puas
3,2
11.
Kemudahan alat penelusuran IMI
Cukup puas
3,23
12.
Kemudahan alat penelusuran Bibliografi HSR
Cukup puas
3
13.
Kemudahan alat penelusuran Abstrak penelitian
14.
Kemudahan alat penelusuran DATAK
Cukup puas
3
15.
Kemudahan alat penelusuran PIA
Cukup puas
3
16.
Jam oprasional perpustakaan
Cukup puas
3,23
Puas
3,43
: 51,79 = 3,23 (Cukup Puas) 16 Variabel sikap petugas perpustakaan 1.
Keramahan petugas perpustakaan
Puas
3,7
2.
Penampilan dan kerapihan petugas perpuatakaan
Puas
3,73
3.
Kesopanan petugas perpustakaan
Puas
3,73
4.
Keterampilan petugas dalam memberikan layanan
Puas
3,6
5.
Wawasan pengetahuan petugas dalam membantu pencarian informasi Ketepatan waktu petugas dalam menjalankan tugas
Cukup puas
3,3
Cukup puas
3,37
6.
: 21,43 = 3,57 (Puas) 6 Total rata-rata keseluruhan kepuasan : 98,5 = 3,28 (Cukup Puas) 30
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui skor rata-rata keseluruhan variabel. Pada variabel mengenai keadaan koleksi dapat diketahui bahwa skor rata-rata adalah 3,16 dengan demikian dapat disimpulakan bahwa kepuasan Pemakai
74
perpustakaan terhadap koleksi di Perpustakaan Badan Litbangkes adalah cukup puas, karena berada pada titik 2,62 – 3,42. Pada variabel layanan perpustakaan diketahui skor rata-rata adalah 3,23 dengan demikian kepuasan pemakai perpustakaan terhadap layanan
Perpustakaan Badan Litbangkes adalah cukup
puas karena berada pada titik 2,62 – 3,42. Pada variabel mengenai sikap petugas perpustakaan diketahui skor rata-rata adalah 3,57 dengan demikian kepuasan pemakai perpustakaan terhadan sikap petugas perpustakaan adalah puas karena berada pada titik 3,43 – 4,23. Berdasarkan hasil skor rata-rata per variabel dapat diketahui skor rata-rata keseluruhan variabel yaitu 3,28 dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa
kepuasan
pemakai
terhadap
koleksi
dan
Layanan
perpustakaan Badan Litbangkes adalah cukup puas karena berada pada titik 2,62 – 3,42., sehingga dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa koleksi dan layanan yang diberikan oleh perpustakaan selama ini cukup memenuhi kebutuhan para responden walaupun masih beberapa kekurangan yang masih dimiliki.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini akan diberikan kesimpulan dari hasil penelitian pada bab sebelumnya. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari tujuan penelitian yang telah diuraikan pada bab pertama. Selain itu akan diberikan saran-saran untuk kemajuan Perpustakaan Badan Litbangkes nantinya. A. Kesimpulan Ada beberapa kesimpulan mengenai kepuasan pemakai perpustakaan terhadap koleksi dan layanan perpustakaan Badan Litbangkes yaitu: 1. Pada
saat penelitian berlangsung responden perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan responden laki-laki ini terbukti pada saat penelitian berlangsung 80% responden perempuan dan 20% responden laki-laki 2. Kepuasan pemakai perpustakaan Badan Litbangkes terhadap koleksi yang dimiliki yaitu cukup puas. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang didapatkan dari beberapa variabel yaitu 3,43. Dimana skor ini terdapat pada skala interval 3,43 – 4,23. Dengan beberapa jawaban yang berbeda antara lain puas dan cukup puas dan dari hasil yang didapat lebih banyak yang menjawab puas terhadap koleksi yang dimiliki perpustakaan Badan Litbangkes. 3. Kepuasan pemakai perpustakaan Badan Litbangkes terhadap layanan yaitu cukup puas. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang didapatkan dari beberapa variabel yaittu berjumlah 3,23. Dimana skor tersebut berada pada
75
76
skala interval 2,62 - 3,42. Dengan beberapa jawaban yang berbeda, namun lebih banyak responden yang menjawab cukup puas terhadap layanan yang diberikan perpustakaan Badan Litbangkes. 4. Kepuasan pemakai perpustakaan terhadap sikap para petugas perpustakaan yaitu puas. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang didapatkan dari beberapa variabel yaitu berjumlah 3,57. Dimana skor tersebut berada pada skala interval 3,43 – 4,23. Dengan beberapa jawaban berbeda, namun lebih banyak responden yang menjawab puas terhadap sikap petugas saat melayani dan membantu
pemakai perpustakaan dalam menemukan
informasi yang dibutuhkan pemakai. 5. Berdasarkan hasil skor rata-rata keseluruhan variabel yaitu 3,35 dapat disimpulkan bahwa kepuasan pemakai perpustakaan terhadap koleksi dan layanan perpustakaan Badan
Litbangkes adalah cukup
puas, ini
dikarenakan skor rata-rata pada keseluruhan variabel berada pada titik 2,62 – 3,42 sehingga dapat diketahui bahwa koleksi dan layanan perpustakaan Badan Litbangkes sudah cukup memenuhi kebutuhan para pemakainya. B. Saran Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1
Peningkatan
terhadap
perpustakaan
yang tadinya cukup puas bisa menjadi puas atau sangat
puas.
keadaan
koleksi
agar
kepuasan
pemakai
77
2
Dalam pelayanan sirkulasi akan lebih baik jika menggunakan sistem yang terotomasi sehingga pelayanan yang digunakan kepada pengguna dapat lebih cepat dan lancar.
3
Di sarankan agar layanan internet tidak hanya dimanfaatkan oleh para peneliti ataupun pegawai Libangkes saja, tetapi juga dapat dinikmati oleh para pengguna dari luar (pengguna umum).
4
Selain OPAC sistem temu kembali informasi perpustakaan Badan Litbangkes mempunyai beberapa alat penelusuran antara lain KIM, KILAP, KIPI, Bibliografi HSR, abstrak penelitian, IMI, PIA dan DATAK. Disarankan agar sistem temu kembali tersebut lebih disosialisasikan kepada pemakai umum.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 1998 Badan Penelitian dan Pengembangan. Laporan Tahunan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2007. Jakarta: Depkes RI Balitbangkes, 2008 Barnes, James G. Secrets of Customer Relationship Management. New York: Mc GrawHill, 2001 Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rja Grafindo Persada, 2004 Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia,2001 Gulo, W.Metode penelitian. Jakarta: Grasindo, 2005 H. Maslow, Abraham. Motivasi dan Kepribadian 1: Teori Motivasi dengan Pendekatan Hierarki Kebutuhan Manusia. Bandung: PT. Pusaka Binaman Pressindo, 1994 Hermawan.S, Rachman. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatam Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2006 Hernon dan Altman Ellen. iService Quality In Academic Library: New Jersy: Ablex Publishing Corporation, 1995 Irawan. D, Hadi. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002 Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia, RI. Undang-undang Republik Indonesia No. 43 tentang Perpustakaan. Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia, RI, 2007 Koentjaraningrat. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991 Kotler, Philip. Marketing Management.10th ed. Enggle wood- cliffts. New Jersey: Prentice Hall, 2000 Mudjito. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001 Murtoatmojo, Karmidi. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka, 1991
78
79
Murtoatmojo, Karmidi. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999 Nasution, mustafa Edwin. Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006 Natadjumena, Rachmat. Pedoman Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000 NS, Sunarto. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006 __________. Tangung Jawab Perpustakaan: Dalam mengembangkan masyarakat informasi. Jakarta: Panta Rei., 2005 Nussalam, Toha.Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996 Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000 Purnomowati, Sri. Penerapan ISO 11620-1998 Di Perpustakaan: Pengukuran Kepuasan Pemakai. “Berita IPTEK” . Jakarta Vol. 43 No.2. 2002 Saad, Andaleeb dan Simmonds. Explaining User Satisfaction With Academic Libraries: Strategic Implication: Penesylvania State University , March, 1998 Schultz, Duane. Psikolog Pertumbuhan: Model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius, 1991 Sedijoprapto, Endang I. Perpustakaan Khusus: Keberadaannya Dalam Institusi Serta dasar-dasar Pengelolaanya. Jakarta: Maju Bersama, 2001 Septiantono, Tri dan Umar Sidik. Dasar –Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003 Septiyantono, Tri dan Umar sidik. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2003 Sevilla, Consuelo. G. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 1993 Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia, 2004 Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial: Suatu teknik penelitian bidang kesejahteraan sosial dan ilmu sosial lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004
80
Soetminah. Perpustakaan Kepustakawanan Kanisius, 2003
dan Pustakawan. Yogyakarta:
Sulistyo-Basuki. Upaya Peningkatan Kinerja Pustakawan dalam Mendukung Kinerja Pustakawan. “Media Pustakawan”. Jakarta Vol.12 no.3- 4, 2005 _____________. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991 ______________. Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992 Supranto, J. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta, 2001 Surachman, Arif. Makalah ini disampaikan dalam seminar yang diselenggarakan oleh Jurusan Seni Kriya Institut Seni Indonesia: penanggung jawab Perpustakaan Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM. Yogyakarta: tanggal 31 Agustus 2005. Surtiawan, Dwi. (2006). “Kepuasan Pemakai dan Peningkatan Kualitas Berbasis Pemakai: Pendekatan Manajemen Pemasaran Sebagai Paradigma Baru Perpustakaan.” Artikel diakses pada 24 agustus 2009 dari http://www.pustakawan.pnri.go.id/.../KEPUASANPEMAKAIDANPENIN GKATANKUALITAS.doc Sutoyo, Agus. Strategi dan Pemikiran Perpustakaan Visi Hernandono. Jakarta: Sagung Seto,2001 Syahrial Pamuntjak, Rusina. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djambatan, 2000 Tjiptono, Fandi. Service, Quality, and Satisfaction.Yogyakarta: Andi, 2005 Usman, Husaini. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Wasito, Hermawan. Pengantar Metodologi Mahasiswa. Jakarta: Gramedia, 1992
Penelitian:
Buku
Panduan
Yulia, Yuyu. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999 Zainuddin, Zaslina. Hubungan Intensi Pro-Sosial Pustakawan dengan Kepuasan Pengguna pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (Baperasda) Provinsi Sumatera Utara.”Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Medan, Vol. 4, No. 2, Desember 2008.