PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN FREEDOM INSTITUTE Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
DISUSUN OLEH:
Aufa Dzahabie NIM: 1110025000067
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN
,,
PANITIA UJIAN SKRIPSI
Nama
Aufa Dzahabie
NIM
1110025000067
JudulSkripsi
Persepsi Pemakai terhadap Layanan Perpustakaan
Ujian Skripsi
Kamis, 6 November 2014
Freedom Institute
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (Sl) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN SyarifHidayatuIlah Jakarta.
Jakarta, 25 November 2014
1. Ketua Sidang
: Pungki Purnomo, MLIS 19641215 199903 1 005
2. Sekretaris Sidang
: Mukmin Suprayogi, M.Si 19620301 199903 1 001
3. Pembimbing
: Siti Maryam, M.Hum 19700705 1998032002
4. Penguji 1
: A1:fida,MLIS 19710215 1999032001
5. Penguji 2
: Pungki Purnomo, MLIS 19641215 199903 1 005
ABSTRAK
Aufa Dzahabie Persepsi Pemakai terhadap Layanan di Perpustakaan Freedom Institute
Penelitian ini membahas tentang persepsi pemakai terhadap layanan perpustakaan di Perpustakaan Freedom Institute yang berlokasi di Jakarta Pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi, referensi, keanggotaan, fotokopi, koleksi, OPAC dan internet. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang pengambilan datanya melalui penyebaran kuesioner. Subyek penelitian adalah seluruh pemakai perpustakaan yang memanfaatkan perpustakaan. Sampel diambil sebanyak 80 orang (10% dari jumlah pengunjung bulan agustus) dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu dengan mengumpulkan data dari unit sampling yang kebetulan ada atau ditemui pada saat penelitian. Temuan dari hasil penelitian membuktikan bahwa persepsi pemakai perpustakaan terhadap layanan adalah puas atau dalam kategori baik. Dimana skor rata-rata yang di dapatkan sebesar 3,15 penilaian tersebut terletak diantara 2,52 – 3,27. Hasil ini berdasarkan pada persepsi pemakai terhadap layanan dari beberapa variabel-variabel antara lain layanan sirkulasi sebesar 3,06 (puas) yang terletak di interval 2,52 – 3,27, layanan referensi sebesar 3,27 (puas) yang terletak di interval 2,52 – 3,27, layanan keanggotaan perpustakaan sebesar 3,51 (sangat puas) yang terletak di interval 3,28 – 4,00, layanan foto copy sebesar 2,96 (puas) yang terletak di interval 2,52 – 3,27, layanan ketersediaan koleksi perpustakaan sebesar 3,04 (puas) terletak di interval 2,52 – 3,27, layanan OPAC sebesar 3,16 (puas) yang terletak di interval 2,52 – 3,27, layanan internet perpustakaan sebesar 3,06 (puas) yang terletak di interval 2,52 – 3,27. Maka hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa persepsi pemakai terhadap layanan perpustakaan di Perpustakaan Freedom Institute seluruhnya mendapat penilaian baik dalam kategori puas.
Kata Kunci : persepsi, layanan perpustakaan, perpustakaan khusus, freedom Institute.
i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, kekuatan dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute”. Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana strata (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
3.
Bapak Pungki Purnomo, MLIS, dan Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.
4.
Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang telah sabar memberikan saran dan arahan serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini
5.
Kak Shella selaku Pustakawan Perpustakaan Freedom Institute yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan masukan saat melakukan penelitian
6.
Teristimewa,Bapak, Ibu dan kakak tercinta. Terimakasih atas segala pengorbanan, perhatian, cinta, kasih sayang, dan doa yang tulus selama ini.
ii
Kalian adalah motivasi terbesarku untuk bisa segera menyelesaikan skripsi ini. 7.
Riko, Zulfikar, kibar, Ari Pratama, Febri Nurul, Febi Azom, Rizki Ahmad, Ahmad Buchori, Lutfan Zulwaqar, Nur Afida, Gema Pertiwi, Irmawati Aziz, Rifky dan IPI C 2010 yang telah sama-sama berjuang bersama. Terimakasih untuk setiap detik kebersamaan yang menjadi sumber energi penulis dalam menjalani hari-hari tersulit. Dan untuk setiap perjuangan dan hal-hal bodoh yang kita lalui bersama yang akan jadi cerita di hari tua nanti.
8.
Kakak-kakak seperjuangan Ilmu Perpustakaan 2009 yang telah membantu mengajarkan dan membimbing adiknya dengan sabar dan baik.
9.
Terakhir, terimakasih untuk Prameswari Gandani dan Citra Destrianindya atas kesediaan waktunya mendengarkan setiap keluhan dan omelan penulis selama penyusunan skripsi ini dan tak pernah letih memberikan semangat kepada penulis hingga skripsi ini selesai. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Jakarta,10 Oktober 2014
Aufa Dzahabie
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
...........................................................................................
i
KATA PENGANTAR...............................................................................
ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
iv
DAFTAR TABEL. ....................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
x
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah .....................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................
5
D. Metode Penelitian ..................................................................
6
a. Jenis dan Sumber Data .....................................................
7
b. Populasi dan Sampel ........................................................
8
c. Teknik Pengolahan Data ..................................................
9
d. Menganalisis Data dengan Menggunakan Skala Pengukuran
10
E. Definisi Istilah........................................................................
13
F. Sistematika Penulisan ...........................................................
13
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Persepsi .................................................................................
15
1. Definisi Persepsi .....................................................................
15
iv
2. Ciri-ciri Persepsi ...............................................................
17
3. Macam-macam Persepsi ...................................................
18
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ....................
19
5. Jenis-jenis Persepsi ..........................................................
20
6. Skala Pengukuran Persepsi ..............................................
22
7. Skala Sikap .......................................................................
22
B. Perpustakaan Khusus .............................................................
25
1. Pengertian Perpustakaan Khusus .....................................
25
2. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus .........................................
27
3. Tujuan Perpustakaan Khusus ...........................................
27
4. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Khusus ..........................
29
C. Layanan Perpustakaan ...........................................................
29
1. Pengertian Layanan Perpustakaan ....................................
29
2. Macam-macam Layanan Perpustakaan ............................
33
3. Sistem Layanan Perpustakaan ..........................................
35
4. Layanan Perpustakaan yang Baik ....................................
37
D. Penelitian Terdahulu .............................................................
38
BAB III GAMBARAN UMUM A. Profil Singkat Perpustakaan Freedom Institute ......................
40
B. Misi Perpustakaan Freedom Institute .....................................
41
C. Struktur Organisasi Perpustakaan Freedom Institute .............
42
D. Koleksi Perpustakaan Freedom Institute ................................
43
v
E. Fasilitas Perpustakaan Freedom Institute ..............................
45
F. Kegiatan atau Program Perpustakaan Freedom Institute .......
45
G. Sistem dan Layanan Perpustakaan Freedom Institute ............
48
BAB IV HASIL ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penelitian ................................................................
51
B. Perolehan Data Kuesioner ......................................................
51
1. Karakteristik Responden ................................................
53
2. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute ............................................................
56
a. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Sirkulasi ........
56
b. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Referensi .......
59
c. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Keanggotaan .
61
d. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Fotocopy ........
62
e. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Ketersediaan Koleksi.......................................................................
64
f. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan OPAC .............
66
g. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Internet ..........
68
h. Rekapitulasi Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute .................................
69
j. Saran-saran .................................................................
71
vi
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................................
73
B. Saran .........................................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
74
LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vii
DAFTAR TABEL
1.
Tabel 1 Jadwal Penelitian ........................................................................
51
2.
Tabel 2 Jenis Kelamin Responden ...........................................................
53
3.
Tabel 3 Usia Responden ..........................................................................
53
4.
Tabel 4 Pendidikan Formal Terakhir .......................................................
54
5.
Tabel 5 Pekerjaan Responden ...................................................................
54
6.
Tabel 6 Kewarganegaraan Responden .....................................................
55
7.
Tabel 7 Responden Yang Lama Menjadi Anggota Perpustakaan ............
55
8.
Tabel 8 Sikap Petugas Pada Layanan Sirkulasi .......................................
56
9.
Tabel 9 Kemampuan Petugas Dalam Memecahkan Masalah ..................
57
10. Tabel 10 Penampilan Petugas Layanan Sirkulasi ....................................
57
11. Tabel 11 Tidak disediakan Layanan Peminjaman Buku ..........................
58
12. Tabel 12 Kemampuan Petugas Dalam Menjawab Pertanyaan ................
59
13. Tabel 13 Pengetahuan Petugas Pada Layanan Referensi Perpustakaan ..
59
14. Tabel 14 Kualitas Koleksi Referensi ........................................................
60
15. Tabel 15 Layanan referensi Perpustakaan Freedom Institute ..................
60
16. Tabel 16 Persepsi Pemakai Tentang Ruangan Referensi .........................
61
17. Tabel 17 Kemudahan Menjadi Anggota Perpustakaan ............................
61
18. Tabel 18 Kecepatan Proses Pendaftaran Anggota Perpustakaan .............
62
viii
19. Tabel 19 Pelayanan Foto Copy Bagi Pengguna Perpustakaan ................
63
20. Tabel 20 Biaya Foto Copy Bagi Pengguna Perpustakaan ........................
63
21. Tabel 21 Sikap Petugas Layanan Foto Copy ...........................................
64
22. Tabel 22 Kondisi Koleksi yang ada di Perpustakaan Freedom Institute .
64
23. Tabel 23 Ketersediaan Atas Koleksi Di Perpustakaan Freedom Institute
65
24. Tabel 24 Kesesuaian Koleksi ...................................................................
65
25. Tabel 25 Petunjuk Penggunaan Pada Alat Penelusuran ...........................
66
26. Tabel 26 Ketepatan Informasi dari Hasil Penelusuran ............................
67
27. Tabel 27 Kemudahan dan Ketepatan dalam Menemukan Hasil Penelusuran ...............................................................................
67
28. Tabel 28 Layanan Internet .......................................................................
68
29. Tabel 29 Kecepatan Akses Internet .........................................................
68
30. Tabel 30 Rekapitulasi Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute ......................................................................
69
31. Tabel 31 Saran-saran Responden .............................................................
72
ix
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Freedom Institute ............... 43
x
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara tidak lepas dari peran informasi dan untuk membangun suatu negara diperlukan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menunjang perkembangan negara tersebut. Dalam kehidupan yang serba modern dan serba cepat ini semua orang membutuhkan informasi, sebagai hal yang sangat hakiki. Tanpa informasi atau seandainya kita ketinggalan informasi dapat menyebabkan masyarakat menjadi tersisih dan terbelakang.1 Kegiatan manusia membutuhkan informasi yang tepat agar arah kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itu mereka memerlukan suatu tempat dimana tempat tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam sumber informasi.
Perpustakaan
merupakan
media
atau
jembatan
yang
menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.2 Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, artinya perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemakai. Perpustakaan memberi informasi ini dilakukan baik atas permintaan pemakai maupun tidak diminta. Dalam hal ini dilakukan bila perpustakaan menganggap bahwa
1
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: CV Sagung Seto, 2006), h.1-2. Ibid, h.5.
2
1
2
informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemakai.3 Informasi perpustakaan tersebut tentunya sudah diseleksi, dihimpun, diolah, dipersiapkan dan dikemas dengan baik, sehingga “semua” informasi yang ada
di
perpustakaan
benar-benar
telah
dikaji
dan
dianalisis dan
dipertimbangkan kegunaannya. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi keberadaan pepustakaan adalah kesan dan persepsi masyarakat bagi perpustakaan tersebut. Persepsi dapat dipahami sebagai suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di dalam lapangan penginderaan seseorang.4 Setiap obyek menonjolkan sifat khas bagi individu sehingga hasil dari proses persepsi ini bisa berupa tanggapan atau penilaian yang berbeda bagi setiap individu. Kesan positif akan menguntungkan perpustakaan yang dapat memperbaiki citra perpustakaan, dimata masyarakat, tetapi bila terkesan negatif, maka akan merugikan perpustakaan. Untuk menciptakan kesan yang positif pada perpustakaan harus memberikan layanan yang baik dengan ramah dan cekatan dalam melayanani pemakai. Sutarno NS (2006) menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor yang harus diperhatikan agar kegiatan perpustakaan dapat berjalan baik. Faktor tersebut antara lain:5 a. b. c. d. e. f. g. 3
Layanan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Diusahakan agar pelanggan merasa senang dan puas. Prosesnya mudah, sederhana, dan efisien Caranya cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran Diciptakan susana ramah, supel, dan menarik Bersifat membimbing, namun tidak terkesan menggurui Dapat menimbulkan perasaan ingin tahu lebih jauh buat pelanggan
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia, 1991), h. 6 Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: CV Sagung Seto, 2009), h. 52 5 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 75 4
3
h. Menimbulkan perpustakaan.
kesan
baik,
sehingga
terdorong
ingin
sering
ke
Dari faktor-faktor yang disebutkan tersebut, terlihat bahwa segala kegiatan perpustakaan berorientasi kepada pengguna, yaitu bagaimana layanan perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan pengguna, membuat pelanggan senang dan puas, suasana yang nyaman dan ramah, serta layanan yang efektif dan efisien. Perpustakaan tidak cukup dengan mengandalkan layanan dan koleksi buku yang lengkap atau terbaru saja. Dalam prinsip kepustakawanan dinyatakan bahwa perpustakaan diciptakan oleh masyarakat dengan tujuan untuk melayani kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, perpustakaan harus memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat. Terdapat dua kubu dalam hal layanan untuk pengguna, di satu pihak kubu pustakawan dengan koleksinya, dan di lain pihak ialah pengguna dengan segala harapannya.6 Sebuah perpustakaan haruslah didukung oleh pustakawan
yang
berpendidikan dan berketerampilan dibidang perpustakaan. Di samping itu, pustakawan haruslah mempunyai jiwa mengabdi untuk kepentingan masyarakat yang dilayaninya dengan cara berusaha untuk meningkatkan minat baca masyarakat, rajin, tekun, teliti, dan selalu siap sedia untuk memberikan
bimbingan
dan
pengarahan
tentang
cara
penggunaan
perpustakaan. Sehingga, masyarakat akan tertarik untuk berkunjung keperpustakaan. Karena kesan positif itu menjadikan pemakai senang datang ke perpustakaan tersebut. 6
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 11.
4
Apabila kesan negatif itu lebih banyak maka perpustakaan mengalami kegagalan dalam memberikan layanan informasi yang dibutuhan oleh pemakai (tidak terpenuhi). Kegagalan inti tidak saja menyebabkan hambatan dalam penggunaan perpustakaan, tetapi juga menumbuhkan kekecewaan bagi pemakai karena merasa tidak terbantu, kekecewaan yang timbul dapat menyebabkan turunnya pemakai sehingga kehadiran perpustakaan kurang berkenan dalam kehidupan. Bahkan karena pentingnya layanan tersebut, maka sering dikatakan bahwa warna wajah, dan penampilan serta kinerja pustakawan akan dicerminkan dalam layanan informasi tersebut. Maksudnya jika pelayanan memuaskan maka pemakaiakan menyukai layanan yang kita berikan maka kinerja yang kita lakukan tidak sia-sia, sebaliknya apabila layanan yang diberikan belum memuaskan, maka dapat dianggap bahwa perpustakaan belum mampu melayani dengan baik atau usaha yang diberikan hanya sia-sia. Salah satu cara pemberdayaan sumber informasi perpustakaan adalah memberikan dan menyelenggarakan layanan kepada pemakai.7 Perpustakaan Freedom Institute adalah lembaga independen non profit yang bergerak dalam bidang pengkajian dan penelitian mengenai demokrasi, nasionalisme dan ekonomi pasar. Tujuannya adalah mengembangkan kebebasan berpikir dan menggalakkan kegairahan terhadap pemikiran dalam bidang ekonomi, sosial, politik, agama, dan budaya di Indonesia. Target pemustakanya ialah semua golongan usia namun terbatas pada subjek sosial seperti ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
7
Soetarno NS, Tanggung Jawab Perpustakan (Jakarta: Rantai Ref, 2003), h.112
5
Perpustakaan Freedom Institute adalah perpustakaan yang memiliki banyak layanan yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan fotocopy dan layanan internet. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis bermaksud untuk melakukan peneliti dengan judul : “Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute”
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Untuk melayani kebutuhan pemakainya, Perpustakaan Freedom Institute memiliki berbagai jenis layanan, diantaranya layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan keanggotaan, layanan fotokopi, layanan koleksi, layanan OPAC dan layanan internet. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah, sebagai berikut: “Bagaimana Persepsi pemakai terhadap layanan yang ada di Perpustakaan Freedom Institute?” C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pemakai terhadap layanan yang ada di Perpustakaan Freedom Institute. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain : 1. Manfaat akademis a. Untuk mengetahui perkembangan dalam dunia perpustakaan dan sebagai tambahan pengetahuan bagi para akademisi jurusan Ilmu Perpustakaan secara khusus dan kalangan mahasiswa secara umum.
6
b. Manfaat bagi Perpustakaan Freedom Institute 1) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Perpustakaan Freedom Institute untuk meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dimasa yang akan datang. 2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam menyusun dan menentukan kebijakan di Perpustakaan Freedom Institute. D. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskripsi yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan sesuatu seperti apa adanya (as it is) secara mendalam.8 Adapun teknik pengumpulan data lapangan, penulisan mengunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Penelitian Pustaka (Library Research) Adalah
penelitian
yang
bertumpu
pada
sumber-sumber
pustaka/dokumentasi sebagai sumber utamanya.9 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bahan-bahan pustaka yang sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu dengan mengumpulkan sumbersumber literatur berupa buku, jurnal, majalah, dan lain-lain yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.10 2. Penelitian Lapangan (Field Reseach) Dalam penelitian lapangan ini ada beberapa cara yang ditempuh, yaitu:
8
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), h. 288 Ibid, h. 292 10 Ibid, h. 65 9
7
a. Kuesioner (Angket) Yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencai informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.11 b. Interview (wawancara) Adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini dilakukan oleh penulis untuk memperoleh data-data pengunjung terkait dengan Perpustakaan Freedom Institute. Adapun yang menjadi narasumber atau informan dalam wawancara ini adalah pustakawan yang bernama Kak Shella. a. Jenis dan Sumber Data 1. Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari sumbernya.12 Data lapangan yang didapat dari sumber pertama, seperti wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Observer melakukan sendiri observasi dilapangan maupun di laboratorium. 2. Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah).13
11
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 99 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 86 13 Ibid, h. 87 12
8
b. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.14 Dalam penelitian ini populasinya
adalah
pengunjung
perpustakaan
Freedom
Institute.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).15 Sampel diambil berdasarkan jumlah pengunjung di bulan terakhir sebelum penelitian dilakukan yaitu bulan agustus dengan jumlah pengunjung sebanyak 799 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan teknik sampling kebutulan (Accidental Sampling), yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakterisktik (ciri-cirinya), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).16 Gay (1976) menyatakan bahwa ukura sampel minimum yang dapat dipergunakan untuk suatu penelitian berdasarkan desain atau metode penelitian yang dipergunakan, bila dalam penelitian yang bersifat deskripsi, minimal 10% dari populasi, dan jika populasi berukuran kecil minimal 20%.17 Senada dengan yang dikatakan oleh Suharsimi Arikunto yaitu jika tingkat lebih dari 100 orang maka dapat diambil 10-15% atau 20-25%.18 Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 10% dari jumlah bulan terakhir sebelum penelitian. Berdasarkan ketentuan tersebut dengan keterbatasan dana dan 14
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 54-55. Ibid, h. 56 16 Ibid, h. 62 17 Sedarmayanti, Metodologi Penelitian (Bandung: CV. Mandar Maju, 2011), h. 145 18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 15
120
9
kemampuan penulis, maka penulis mengambil jumlah sampel yaitu sebanyak 80 responden atau 10% dari jumlah pengunjung rata-rata tiap bulan yang berjumlah 799 orang (10% x 799 = 79,9) maka peneliti mengambil jumlah responden sebanyak 80 orang. c. Teknik Pengolahan Data Data yang diolah berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh pemakai perpustakaan sebagai responden. Langkah dalam pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut: a. Seleksi Data Data yang terkumpul dicek kemudian diperiksa kelengkapan data dan jawaban kuesioner. Lalu dari jawaban tersebut dikelompokan antara pertanyaan yang bersifat umum dengan pertanyaan tentang layanan yang diberikan oleh pemakai pada layanan pemakai pada Perpustakaan Freedom Institute. b. Prosentase Data Prosentase data dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda. Rumus prosentase berikut: P= F N
x 100%
Keterangan: P : Angka Prosentase F : Frekuensi yang akan dicari prosentasinya N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyak individu)19
19
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.43.
10
d. Menganalisis Data dengan menggunakan Skala Pengukuran Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian dianalisis dengan menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden. Skala likert atau disebut summated-ratings scale, merupakan skala yang memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Skala likert terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap tertutup. Pilihan jawaban dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi pilihan jawaban terdiri dari tiga, lima, tujuh yang pasti ganjil.20 Setiap pertanyaan kepuasan jawabannya diberikan nilai numerik yang dinyatakan dengan huruf sebagai berikut: a) b) c) d)
Pernyataan Sangat baik diberi nilai 4 dinyatakan dengan huruf A Pernyataan Baik diberi nilai 3 dinyatakan dengan huruf B Pernyataan Tidak baik diberi nilai 2 dinyatakan dengan huruf C Pernyataan Sangat tidak baik diberi nilai 1 dinyatakan dengan huruf D Untuk dapat mempengaruhi penilaian responden terhadap suatu
objek, responden diberi kesempatan untuk menilai masing-masing kriteria dengan cara memberikan tanda silang (x) pada salah satu huruf A, B, C, dan D. Skor-skor yang didapat dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata adalah hasil jumlah dari skor pada tiap skala yang dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi. Penghitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam model matematik sebagai berikut:
20
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h.46.
11
X = [(S4 x F)+(S3 x F)+(S2 x F)+(S1 x F)] N Keterangan : X : Skor rata-rata (S5….S1) : Skor pada skala 4 sampai 1 F : Frekuensi jawaban N : Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi Skala diatas adalah ordinal yang hanya dapat menyatakan suatu objek ke dalam katagori sangat baik atau sangat tidak hal ini terjadi karena skala ordinal mempunyai keterbatasan analisa. Untuk memperluas analisa, kita bisa mengubah skala ordinal menjadi skala interval guna menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antara titik-titik yang berdekatan. Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas, kurang puas, tidak puas, sangat tidak puas. Untuk
menentukan
skala
penilaian
persepsi
adalah
dengan
menggunakan skala interval yang merupakan klasifikasi secara kuantitatif dari obyek yang merupakan ukuran ordinal.21 Skala interval yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval. Skala Interval : {a(m-n):b}22 Keterangan: a : Jumlah atribut m : Skor tertinggi n : Skor Terendah b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan Dalam penelitian ini, skala penilaian yang ingin dibentuk berjumlah 4, dimana skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4, maka skala 21
Mustafa Edwin Nasution, Proses Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007), h. 94 22 Ibid, h. 202
12
interval skor persepsi dapat dihitung sebagai berikut: = { 1 (4–1) : 4} = { 1 (3) : 4} = { 3 : 4} = 0,75 Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehinga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut: a) Sangat puas, dengan nilai 3,28 - 4,00 b) Puas, dengan nilai 2,52 - 3,27 c) Tidak puas, dengan nilai 1,76 - 2,51 d) Sangat tidak puas, dengan nilai 1,00 - 1,75 Misalnya hasil penghitungan menunjukkan skor rata-rata persepsi terhadap layanan sirkulasi adalah 3,60 diartikan bahwa persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi adalah positif karena pada skala interval skor persepsi berada, diantara titik 3,28 – 4,00.23 Untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat tidak puas yang dapat berupa kata-kata sangat puas, puas, ragu-ragu, tidak puas, sangat tidak puas.24 Namun untuk menghindari jawaban ragu-ragu maka penulis hanya menggunakan 4 penilaian persepsi dan bobot/nilai untuk masingmasing penilaian, yaitu:
23 24
Sangat puas
4
Puas
3
Tidak puas
2
Sangat tidak puas
1
Ibid Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 107
13
E. Definisi Istilah Persepsi adalah pandangan atau penilaian pemustaka kepada layanan yang ada di Perpustakaan Freedom Institute melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, perasa kemudian diekspresikan melalui ucapan maupun tingkah laku sesuai dengan keadaan dan situasi di Perpustakaan Freedom Institute. Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh suatu lembaga khusus dengan menekankan koleksi dan pelayanannya pada suatu bidang khusus. Layanan Perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada pemustaka dan penyediaan segala alat bantu penelusurannya, maka tujuan dari layanan perpustakaan adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan dan tuntutan pemustaka tentang informasi yang sesuai dengan kebutuhan. F.
Sistematika Penulisan Laporan ini disusun dengan sistematika Penulisan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi menjelaskan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR Bab ini membahas tentang pengertian persepsi yaitu definisi persepsi, ciri-ciri persepsi, macam–macam persepsi, faktor-faktor yang
mempengaruhi
persepsi,
jenis-jenis
persepsi,
skala
14
pengukuran persepsi, dan skala sikap. Pengertian perpustakaan khusus yaitu definisi perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan khusus, tujuan perpustakaan khusus, tugas dan fungsi perpustakaan khusus. Dan layanan perpustakaan perpustakaan,
macam-macam
yaitu definisi layanan
layanan
perpustakaan,
sistem
layanan perpustakaan, layanan perpustakaan yang baik dan penelitian terdahulu. BAB III GAMBARAN UMUM Bab ini menjelaskan tentang profil singkat Perpustakaan Freedom Institute, Misi Perpustakaan Freedom Institute, Stuktur Organisasi Perpustakaan Freedom Institute, Koleksi Perpustakaan Freedom Institute, Fasilitas Perpustakaan Freedom Institute, Kegiatan atau program
Perpustakaan
Freedom
Institute,
dan
Layanan
Perpustakaan Freedom Institute. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS PENELITIAN Bab ini merupakan bab inti yang menguraikan tentang gambaran persepsi pemakai terhadap layanan Sirkulasi, layanan referensi perpustakaan, layanan keanggotaan, layanan fotocopy, ketersediaan koleksi, layanan OPAC, layanan internet, dan keseluruhan layanan dan fasilitas di Perpustakaan Freedom Institute. BAB V PENUTUP Pada bab ini diuraikan kesimpulan permasalahan yang diangkat dan diteliti serta saran untuk permasalahan tersebut yang akan diberikan untuk perpustakaan yang diteliti.
15
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Persepsi 1. Definisi Persepsi Manusia menangkap atau menerima berbagai gejala diluar dirinya yang kemudian dijadikan suatu pengalaman adalah dengan melalui lima indera yang kita miliki. Proses penerimaan ini disebut penginderaan (sensation). Penginderaan mengakibatkan manusia mulai memberikan penilaian baik atau buruk enak atau tidak enak, dan lain-lain. Kemudian penilaian itu dijadikan suatu kesan yang dapat menstimulasi kegiatan untuk mengadaptasi diri. Bila merasa tidak enak, manusia cenderung untuk melakukan kegiatan bagaimana bisa menjadi enak. Bila merasa enak, ada kecenderungan untuk mengulang kembali hal yang membuatnya enak pada kesempatan lain. Hal ini yang kemudian disebut sebagai rangsangan dari objek yang memiliki kualitas. Rangsang-rangsang yang diterima dan inilah yang menyebabkan kita mempunyai suatu pengertian terhadap lingkungan. Proses diterimanya rangsangan berupa objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti disebut persepsi. Jadi, “persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di dalam lapangan penginderaan seseorang”.25
25
Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan, h. 52.
15
16
Sebagai contoh apabila seseorang tertarik untuk melihat lawan jenis yang melintas di depannya, terjadi suatu proses penilaian terhadap orang tersebut dengan berbagai ciri dan aksesoris yang digunakan. Ciri-ciri itu tadi adalah sekumpulan informasi sensoris yang tidak bermakna sebelum dimaknai oleh orang tersebut. Makna itu merupakan kualitas dari penilaian, misalnya, cantik, indah, dan lain-lain. Lasa HS dalam buku Kamus Kepustakawanan Indonesia menyatakan bahwa persepsi adalah “proses mengingat atau mengidentifikasi tertentu dan persepsi rasa. Dari persepsi seseorang terhadap sesuatu ini lalu diharapkan muncul tanggapan”.26 Secara formal, persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses, dengan
mana
seseorang
menyeleksi,
mengorganisasikan,
dan
menginterpretasi stimuli ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh. Stimuli adalah setiap input yang dapat ditangkap oleh indera, dan diterima oleh panca indera, seperti mata, telinga, hidung, mulut dan kulit.27 Dalam buku Psikologi Komunikasi Jalaludin Rahmat menyatakan bahwa “persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan”.28 Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Hude bahwa “persepsi itu dimulai dari obyek eksternal yang ditangkap oleh organ-organ indera, selanjutnya dikirim dan diproses di dalam otak untuk mendapatkan kopi arsip yang tersimpan. Hasilnya adalah persepsi terhadap 26
Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009) h. 283 Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 102 28 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990) h.64. 27
17
obyek eksternal tadi”.29 Toha Nursalam berpendapat persepsi adalah “proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman”.30 Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pandangan atau penilaian kepada sesuatu melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, perasa kemudian diekspresikan melalui ucapan maupun tingkah laku. 2. Ciri-ciri Persepsi Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi tersebut, yaitu: a. Rangsangan-rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasar dari masing-masing indera (cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi pendengaran dan sebagainya). b. Dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat mengatakan atas-bawah, tinggi rendah, luas-sempit, latar depan-latar belakang, dan lain-lain. c. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tuamuda dan lain-lain. d. Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu. Kita melihat meja tidak berdiri sendiri tetapi dalam ruang tertentu, disaat tertentu, letak atau posisi tertentu dan lain-lain. Dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi
29
M. Darwis Hude, Emosi: Penjelajah Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia Di Dalam Al Quran, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002) h. 120 30 Toha Nursalam, Psikologi Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka,1996), h 49.
18
kita, yang ada hubungannya dengan tujuan dalam diri kita.31 3. Macam-macam Persepsi Persepsi dibagi menjadi dua macam, yaitu persepsi benda dan persepsi sosial dengan menunjukkan beberapa obyek sosial khusus seperti: a. Persepsi orang. Persepsi ini merupakan suatu bidang kajian yang paling banyak mendapatkan perhatian para ahli psikologi social. Persepsi ini adalah pandangan atau penilaian terhadap orang lain yang dapat membawa pengaruh tertentu terhadap sikap dan perilaku dalam berhubungan dengan orang yang dinilai tersebut. Hal ini penting bagi pustakawan dalam kaitannya dengan pelayanan. Jika seorang pustakawan salah membuat persepsi terhadap pengunjung, berakibat pada servis atau layanan perpustakaan yang tidak maksimal, cenderung terkesan judes, tidak simpati, tidak ramah, atau yang lainnya. b. Persepsi emosi, yaitu untuk mengenal stimulus apa saja yang dapat menimbulkan persepsi bahwa seseorang sedang mengalami suatu emosi tertentu. Emosi ini diartikan sebagai perubahan perasaan yang terdapat pada diri seseorang dari suatu status ke status yang lain, sebagai akibat dari rangsangan tertentu. Untuk mengenali perasaan orang lain dengan menggunakan petunjuk-petunjuk non verbal, seperti gerakan, posisi tangan, posisi badan serta kaki. Kemampuan orang menangkap dengan cepat petunjuk non verbal dapat meningkatkan efektivitas komunikasi antar pribadi. c. Persepsi sifat atau ciri keperibadian yaitu persepsi atau anggapan mengenai sifat atau ciri kepribadian seseorang. Persepsi ini lebih rumit dari persepsi emosi, biasanya diperlukan pengamatan yang lebih cermat atau dapat menggunakan bantuan alat tes. d. Persepsi motif yaitu untuk menunjukkan pada upaya menjelaskan sebab-sebab atau landasan dari timbulnya suatu peristiwa perilaku tertentu pada diri seseorang atau menerangkan apa yang menjadi motif dari timbulnya suatu tingkah laku tertentu. e. Persepsi kausalitas. Ada dua kategori dalam menentukan persepsi kausalitas yaitu kausal disposisional (yaitu bersumber pada diri perilaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut) dan kausal situasional (yaitu bersumber pada keadaan sesaat atau keadaan yang melingkupi terjadinya peristiwa tersebut). f. Persepsi diri yaitu persepsi yang menunjukkan pada persepsi pribadi seseorang mengenai ciri-ciri dan kualitas diri sendiri. Dalam persepsi ini seolah-olah keluar dari dirinya dn melihat diri sendiri sebagai suatu objek yang dapat diamat, ditelaah ataupun dinilai. Apa yang dikemukakaan mengacu pada kondisi atau kenyataan nyata pada diri sendiri.32 31
Irwanto, Psikologi Umum : Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996) h. 71-73 32 Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan, h. 54-55
19
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain adalah: a. Stereotip yaitu pandangan kita tentang ciri-ciri tingkah laku dari sekelompok masyarakat tertentu. Misal kelompok suku, kelompok agama, kelas ekonomi, jenis kelamin, etnis, dan lain-lain. Stereotip ini akan berpengaruh terhadap kesan pertama. Contoh: seumpama kita bertemu dengan orang lain yang berasal dari suku sunda, gambaran stereotip tentang ciri-ciri atau perilaku secara umum masyarakat sunda merupakan salah satu sumber informasi yang kita pakai untuk menilai orang tersebut. b. Persepsi diri yaitu pandangan kita terhadap diri kita ternyata juga sangat mempenaruhi pembentukan kesan pertama kita. Berbagai penelitian menunjukkan adanya kecenderungan untuk melihat kesamaan yang ada pada diri pribadi dengan orang yang baru kita kenal. Contoh: apabila kita bertemu dengan orang lain yang memiliki hobi yang sama dengan kita, maka ia akan cenderung lebih mudah akrab dengan kita dibanding dengan orang yang tidak memiliki kesamaan hobi dengan kita. c. Situasi dan Kondisi, yaitu pandangan terhadap seseorang yang dipengaruhi oleh situasi atau kondisi tertentu. Banyak kejadian yang sebenarnya disadari atau tidak disadari bahwa pada situasi atau kondisi tertentu orang memiliki kesan mendalam terhadap orang lain. Misalnya pada saat kita membutuhkan pertolongan dan datang orang lain untuk menolong kita, maka kesan dalam situasi dan kondisi yang demikian akan melekat lebih dalam pada diri kita bahwa orang tersebut memiliki kecenderungan berkarakter baik. d. Ciri-ciri yang ada dalam diri orang itu yaitu daya tarik fisik seseorang yang dapat menimbulkan penilaian khusus pada saat pertama kali bertemu. Misalnya ganteng, tinggi-tegap, kurus, cantik, dan lain-lain.33 Pendapat lain diberikan oleh Bimo Walgito bahwa faktor yang mempengaruhi persepsi adalah: a. Objek yang di persepsikan, karena objek yang dipersepsikan akan menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. b. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf. Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensoring sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. c. Perhatian, perhatian merupakan perumusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.34
33 34
Ibid, h. 57-58 Bimo Walgito, Psikologi Umum. (Jakarta : Pepustakaan Nasional RI, 2002), h. 70.
20
5. Jenis-jenis Persepsi Menurut Wiji Suwarno persepsi dikelompokan menjadi dua yaitu persepsi mengenai benda dan sosial.35 1) Persepsi benda Objek stimulusnya merupakan suatu hal atau benda yang nyata dan dapat diraba, dirasakan, dan dapat di rasakan oleh indera manusia secara langsung. Unsur perantaranya terbatas, seperti gelombang cahaya, gelombang suara, suhu, dan gerakan lain yang umumnya merupakan gerakan fisik. 2) Persepsi Sosial Terjadi karena kontak secara tidak langsung, seperti melalui cerita atau apa yang kita dengar dari orang lain, dari surat kabar, radio, dan lain-lain. Pada benda yang mempunyai dimensi lebih jelas seperti bentuk, warna, dan ukuran semuanya lebih mudah dikenali. Pada persepsi sosial stimulusnya mungkin tidak bisa kita raba, rasakan, dan hanya dapat ditangkap melaui penginderaan terhadap sejumlah petunjuk, misalnya emosi, motif sikap pemakai dan lainnya. Contohnya diperpustakaan yaitu jika pustakawan melihat pemakai bingung mencari buku yang dibutuhkannya, maka kita dapat melihat sikap pemakai itu yang dia lakukan pada perpustakaan tersebut. Maka pustakawan mempersepsikan pemakai itu sedang kebingungan dalam mencari informasi yang dibutuhkannya. Proses persepsi meliputi sesuatu interaksi yang sulit dari kegiatan pengintifikasian penyusunan dan penganalisa. Proses persepsi dapat menambah dan mengurangi kejadian nyata yang di indera seseorang bergantung pada informasi yang diterima. Informasi yang mendapat perhatian dikatagorikan dan di hubungkan sehingga membentuk kerangka kognitif. Berdasarkan pendapat para tokoh di atas maka penulis dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi pemakai diperpustakaan dapat dipengaruhi oleh: a. Informasi, misalnya Imam mendapatkan informasi dari sahabatnya bahwa pelayanan di perpustakaan "A" sangat baik. Walaupun ia belum pernah mengunjungi perpustakaan "A" tersebut. b. Pengalaman, misalnya sesorang mempunyai pengalaman sewaktu
35
Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan, h. 53
21
kecil yang menyenangkan ketika berkunjung ke perpustakaan disekolahnya. Maka persepsi terhadap perpustakaan juga lebih positif,
ia
menganggap
perpustakaan
sebagai
tempat
yang
menyenangkan. c. Hobi, misalnya seseorang yang mempunyai hobi membaca mungkin akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan dibandingkan orang yang hobinya bukan membaca. d. Sistem nilai yang dianut, misalnya masyarakat dinegara maju menganggap membaca merupakan suatu kewajiban akan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan dibandingkan dengan negara berkembang. e. Kepribadian, misalnya "A" seorang penakut dan malu, menghadapi petugas perpustakaan yang tegas membuatnya bergetar. Terus "A" mepersepsikan
petugas
perpustakaan
tersebut
sebagai
orang
menakutkan yang harus dijauhi. Berbeda dengan "B" yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan mudah bergaul mempunyai penilaian yang positif terhadap petugas perpustakaan yang sama. f. Kebutuhan, misalnya orang yang sedang membutuhkan buku di perpustakaan untuk menyelesaikan tugasnya, mempunyai persepsi berbeda dengan mereka yang tidak membutuhkan buku tersebut. g. Pendidikan, misalnya orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi yang mempunyai informasi yang lebih banyak dan lebih akurat mereka juga sudah biasa menggunakan perpustakaan. Oleh karena
22
itu, mereka akan mempunyai persepsi berbeda dengan mereka yang hanya memiliki pendidikan rendah. h. Set atau harapan, misalnya "A" dan "B" mencari informasi di sebuah perpustakaan yang sama mereka berdua sama-sama mengharapkan mendapatkan informasi tersebut tetapi pada kenyataannya "A" mendapatkannya dan "B" tidak mendapatkannya, tentu saja mereka berdua memiliki persepsi yang berbeda terhadap perpustakaan tersebut.
6. Skala Pengukuran Persepsi Para ahli sosiologi membedakan dua tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu : a. Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susial dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah : skala sikap, skala moral, test karakter, skala partisipasi sosial. b. Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial. Termasuk skala mengukur status sosial ekonomi, lembaga-lembaga swadaya masyarkat (sosial), kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dan lain sebagainya.36 Dari tipe-tipe skala pengukuran diatas, yang akan penulis bahas hanyalah skala untuk mengukur sikap. Karena penelitian yang diambil oleh peneliti yakni tentang “persepsi”. 7. Skala Sikap Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dan sering digunakan dalam penelitian ada 5 yaitu skala Likert, skala Guttman, skala Simantict defferential, Rating scale, dan skala Thurstone.37
36 37
Riduan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, h. 85 Ibid
23
1) Skala Likert Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Skala likert memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu: pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif diberi skor 4,3,2, dan 1. Sedangkan untuk permyataan negatif diberi skor 1,2,3, dan 4. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi dijabarkan menjadi indikator, dan dari indikator dijadikan sub-indikator yang dapat diukur. Akhirnya sub-indikator dapat dijadikan tolak ukur untuk membuat suatu pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.38 2) Skala Guttman Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisahkan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Jadi, Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya : yakin-tidak yakin, ya-tidak, benar-salah, positifnegatif, pernah-belum pernah, setuju-tidak setuju, dan lain sebagainya. Perbedaan Skala Guttman dengan Skala likert ialah jika Skala Likert terdapat jarak (interval): 3,4,5,6, atau 7 yaitu dari sangat benar (SB) sampai dengan sangat tidak benar (STB), sedangkan pada Skala Guttman hanya dua interval yaitu : Benar (B) dan Salah (S).39
38 39
Ibid, h. 86 Ibid, h. 89
24
3) Skala Differensial Semantik Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau chekclist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinum di mana nilai yang sangat negative terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak di sebelah kanan atau juga dapat di definisikan skala ini selalu menunjukan keadaan yang bertentangan, misalnya: kosong-penuh, jelek-baik, bodoh-cerdas dan sebagainya.40 4) Rating Scale Berdasarkan ke-3 skala pengukuran, yaitu Skala Likert, Skala Guttman, dan Skala Perbedaan Semantik, data yang diperoleh adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Sedangkan Rating Scale adalah data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam model Rating Scale responden tidak akan menjawab dari data kualitatif yang sudah tersedia seperti: ketat-longgar, sering dilakukantidak pernah dilakukan, buruk-baik, dan sebagainya. Namun dalam rating scale ini akan menjawab salah satu dari jawaban kuantitif yang sudah disediakan. Dengan demikian bentuk Rating Scale lebih flexible, tidak hanya terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap gejala atau fenomena lainnya.41 5) Skala Thurstone Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pertanyaan yang ia setujui dari beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan yang
40 41
Ibid, h. 90 Ibid, h. 92
25
berbeda-beda. Pada umumnya setiap item mempunyai asosiasi nilai antara 1 sampai 10, tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden. Perbedaan antara Skala Thurstone dengan Skala Likert ialah pada skala Thurstone interval yang panjangnya sama memiliki intensitas kekuatan yang sama, sedangkan pada Skala Likert tidak perlu sama. Dari penjelasan diatas mengenai pengukuran sikap, penulis memakai untuk yaitu dengan memakai skala likert. Karena skala likert lebih difkuskan untuk mengukur persepsi, pendapat serta sikap terhadap seseorang.42 B. Perpustakaan Khusus 1. Pengertian Perpustakaan Khusus Perpustakan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh suatu lembaga khusus. Lembaga yang dimaksud dapat berupa lembagalembaga industri, lembaga perkantoran (departemen), lembaga penelitian, dan lembaga-lembaga pemerintahan lainnya.43 Drs. Idris Kamah menjelaskan yang dikutip oleh Agus Sutoyo dalam bukunya strategi dan pemikiran perpustakaan visi Hernandono bahwa “perpustakaan
khusus
yaitu
semua
perpustakaan
yang
melayani
sekelompok pembaca berupa sebuah kesatuan dengan perhatian subjek khusus”.44 Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang menekankan koleksi
42
Ibid, h. 95 Muljani A. Nurhadi, Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia (Yogyakarta: Andi Offset, 1983), h. 10 44 Agus Sutoyo, Strategi dan Pemikiran Perpustakaan Visi Hernandono (Jakarta: Sagung Seto, 2001), h. 194 43
26
dan pelayanannya pada suatu bidang khusus.45 Menurut Undang-undang Perpustakaan Nomor
43 Tahun 2007, bagian kelima mengenai
perpustakaan khusus, dijelaskan sebagai berikut: 1) Pasal 25 mengatakan bahwa perpustakaan khusus menyediakan bahan perpustakaan sesuai dengan kebutuhsn pemustaka di lingkungannya. 2) Pasal 26 mengatakan bahwa perpustakaan khusus memberikan layanan kepada pemustaka. Di lingkungannya dan secara terbtas memberikan layanan kepada pemustaka di luar lingkungannya. 3) Pasal 27 mengatakan perpustakaan khusus diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan. 4) Pasal 28 mengatakan pemerintah dan pemerintah daerah memberikan bantuan berupa pembinaan teknis, pengelolaan, dan atau pengembangan perpustakaan kepada perpustakaan khusus.46 Perpustakaan
khusus
dapat
merupakan
perpustakaan
sebuah
departemen, lembaga negara, lembaga penelitian, organisasi massa, militer, industri, maupun perusahaan swasta. Adapun yang termasuk kelompok perpustakaan khusus antara lain perpustakaan departemen dan lembaga negara nondepartemen, perpustakaan bank, perpustakaan surat kabar dan majalah, perpustakaan industri dan badan komersial, perpustakaan lembaga penelitian dan lembaga ilmiah, perpustakaan perusahaan, perpustakaan militer, perpustakaan organisasi massa, dan perpustakaan perguruan tinggi.47 Perpustakaan khusus sering disebut juga perpustakaan kedinasan, karena keberadaannya pada lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga swasta.
perpustakaan
khusus
merupakan
tempat
penelitian
dan
pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan
45
Endang I Sedijoprapto, Perpustakaan Khusus: Keberadaannya Dalam Institusi Serta Dasar-Dasar Pengelolaannya (Jakarta: Maju Bersama, 2001), h. 1 46 Ikatan Pustakawan Indonesia, Undang-Undang Perpustakan Nomor 43 Tahun 2007 (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 17-18 47 Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional (Yogyakarta: Diva Press, Anggota IKAPI, 2012) h. 71
27
sumber daya manusia atau pegawai. Dalam hal tertentu orang luar, dapat diperbolehkan
menggunakan
perpustakaan,
misalnya
untuk
suatu
penelitian, setelah mendapat izin atau rekomendasi dari pejabat yang berwenang
atau
berkepentingan.
Perpustakaan
disebut
sebagai
perpustakaan khusus karena kekhususan koleksi, pemakai, tempatnya, dan pengelolanya.48 2. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus Lasa HS menyatakan bahwa jenis perpustakaan ini muncul awal abad ke-20 dengan ciri-ciri sebagai berikut: a) Menitikberatkan pada fungsi informasi b) Memiliki sifat khusus sesuai lembaga induknya c) Memberikan jasa pelayanan pada masyarakat pemakai tertentunya seperti tuna rungu, tuna netra, narapidana, atau karyawan suatu instansi d) Mengkhususkan koleksinya pada bidang tertentu e) Berskala mikro.49 Sedangkan menurut Andi Prastowo menyebutkan ciri-ciri yang dimiliki perpustakaan khusus, adalah: 50 a. memiliki buku yang terbatas atau beberapa disiplin ilmu saja b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk tempat perpustakaan tersebut bernaung c. Peran utama pustakawan adalah melakukan penelitian kepustakaan untuk anggota d. Tekanan koleksi bukan pada buku, melainkan pada majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan 3. Tujuan Perpustakaan Khusus Tujuan penyelenggaraan perpustakaan khusus bukanlah untuk komunitas pada suatu lembaga, tetapi hanya ditunjukkan kepada karyawan 48
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 50 Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia, h. 270 50 Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional, h. 72 49
28
bahwa lembaga tersebut mempunyai fasilitas yang dapat membantu mencari informasi yang dibutuhkan oleh karyawan lembaga tersebut. Sulistyo Basuki menegaskan bahwa, “tujuan perpustakaan khusus lazimnya sama, yaitu membantu tugas badan induk tempat perpustakaan bernaung. Pembagian tugas lebih lanjut dari masing-masing perpustakaan akan berbeda. Salah satu contohnya, perpustakaan industri dan badan komersial bertujuan membantu badan induk menghemat waktu dan uang”.51 Tujuan dari perpustakaan khusus yaitu membantu tugas badan induk tempat dimana perpustakaan bernaung.52 Selain itu tujuan utama dari perpustakaan khusus adalah untuk mendukung tujuan organisasinya.53 Menurut Mudjito, perpustakaan khusus mempunyai tujuan sebagai berikut: a. Tujuan Umum Memberikan informasi dan kelengkapan rujukan yang berupa bahanbahan tercetak dan terekam untuk memperlancar pelaksanaan tugas sehari-hari pada instansi yang bersangkutan. b. Tujuan Khusus 1. Mengembangkan keterampilan karyawan/karyawati untuk belajar mandiri 2. Memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca karyawan/karyawati pada khususnya 3. Memotivasi karyawan/karyawati untuk dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien 4. Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati memecahkan masalah atas usaha dan tanggung jawab sendiri
51
untuk
ibid, h.72 Karmidi Murtoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1991), h. 14 53 Rachman Hermawan, Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 41 52
29
5. Mengembangkan kemampuan karyawan/karyawati untuk mencari, menemukan dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan khusus.54 4. Tugas Dan Fungsi Perpustakaan Khusus Tugas dan fungsi perpustakaan khusus adalah menyediakan sumbersumber informasi dan mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan itu. Keberadaan, eksistensi dan berfungsi atau tidaknya sebuah perpustakaan khusus tersebut juga bergantung kepada lembaga yang bersangkutan.55 Dalam buku pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan khusus tugas pokok perpustakaan khusus yaitu melakukan kegiatan pengumpulan/pengadaan, pengolahan, penyimpanan dan pendayagunaan bahan pustaka bidang ilmu pengetahuan tertentu untuk memenuhi misi lembaga yang harus diemban dalam rangka mendukung organisasi induknya dan masyarakat yang berminat mengkaji/mempelajari disiplin ilmu bidang yang menjadi misi perpustakaan.56 Selain itu perpustakaan khusus bertugas menyediakan koleksi buku untuk para ahli dan peneliti yang tergabung pada badan itu dan memberikan keterangan bibliografi dengan cepat dan tepat serta mengadakan penelusuran literatur atas permintaan.57
C. Layanan Perpustakaan 1. Pengertian Layanan Perpustakaan Pengertian layanan perpustakaan berkembang dari waktu ke waktu, hal ini sejalan dengan perkembangan kebutuhan manusia terhadap informasi (baca buku dan informasi tercetak lainnya) yang terus 54
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 22 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 50 56 Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000), h. 7 57 Rusina Syahrial Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (Jakarta: Djembatan, 2000), h. 6 55
30
meningkat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, “layanan adalah melayani, service atau jasa”.58 Layanan perpustakaan adalah untuk melayani kebutuhan pemakai perpustakaan dalam setiap kegiatan, tanpa memandang batasan jenis kelamin, ras, agama dan sebagainya. Layanan perpustakaan sangat bervariasi, terutama tergantung kepada jenis perpustakaan.59 UU Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 pasal 14 mengemukakan berbagai hal tentang layanan perpustakaan, yaitu:60 1) Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi pada kepentingan pemustaka 2) Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan berdasarkan standar nasional perpustakaan 3) Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi 4) Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka 5) Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka 6) Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar perpustakaan 7) Layanan perpustakaan secara terpadu dilaksanakan melalui jejaring telematika Tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan, karena itu perpustakaan
sebenarnya
identik
dengan
pelayanan.
Perpustakaan
merupakan suatu unit usaha yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Apabila dilihat dari dasar/basic pelayanan, maka perpustakaan merupakan pelayanan yang berbasis pada benda atau pada pemakai
58 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), ed. 3, cet. Ke-3, h. 646 59 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), cet. Ke-3, h.191 60 Vivit Wardah Rufaidah, “Analisis Kepuasan Pelajar dan Mahasiswa Terhadap Layanan Sirkulasi Pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran teknologi Pertanian”, Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 20, No. 1, (Februari, 2011), h. 17
31
perpustakaan. Apabila dilihat dari tujuannya, maka perpustakaan tidak berorientasi untuk memaksimalkan keuntungan, perpustakaan memberikan pelayanan kepada pembaca agar bahan pustaka yang telah dikumpulkan dan diolah sebaik-baiknya itu dapat disampaikan kepada pembaca. Apabila ditinjau dari sifatnya sebagai usaha layanan maka pelayanan perpustakaan mempunyai karakteristik yakni pelayanan terdiri dari: a) Intangibliity, yakni suatu pelayanan yang bersifat tidak berwujud. Suatu pelayanan yang tidak dapat dilihat maupun dirasakan sebelum pelayanan itu dinikmati. Pemustaka dapat melihat kualitas pelayanan baik dengan melihat situasi fisiknya. Oleh karena itu, perpustakaan perlu ditata rapi, baik tentang rak buku, meja baca, tempat duduk, dan lainnya. b) Inseparability, yakni suatu pelayanan yang biasanya diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang sama. Untuk itu perlu adanya interaksi antara pustakawan dan pemustaka dalam menciptakan pelayanan yang berkualitas, misalnya dengan adanya pendidikan pemakai, pelayanan yang ramah sopan dan lainnya. c) Variability, yakni kualitas pelayanan yang diberikan oleh seseorang berbeda dengan yang diberikan orang lain. Hal ini sangat tergantung pada sikap dan perilaku petugas perpustakaan. d) Perishability, yakni suatu pelayanan yang tidak dapat disimpan untuk dipergunakan apabila diperlukan. Memang suatu ketika akan terjadi situasi yang sangat menyibukkan misalnya pustakawan banyak kesibukan dan pemakai yang datang jumlahnya banyak, maka untuk mengatasinya perlu adanya fasilitas maupun dorongan yang memungkinkan pemakai mampu melayani diri sendiri misalnya dengan menyediakan komputer, dan lain-lain.61 Hakikat layanan perpustakaan adalah pemberian informasi kepada pemakai perpustakan tentang: 1) Segala bentuk informasi yang dibutuhkan pemakai perpustakaan, baik untuk dimanfaatkan ditempat ataupun untuk dibawa pulang untuk digunakan di luar ruang perpustakaan. 2) Manfaat berbagai sarana penelusuran informasi yang tersedia di perpustakaan yang merujuk pada keberadaan sebuah informasi.62 61 62
Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia, h. 232-233 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: grasindo, 2001) h. 134.
32
Menurut Darmono, hakikat layanan perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada pemakai dan penyediaan segala alat bantu penelusurannya, maka tujuan dari layanan perpustakaan adalah membantu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat tentang informasi yang sesuai dengan kebutuhan.63 Layanan perpustakaan bertumpu pada landasan pemikiran, yaitu: untuk apa layanan diberikan, kepada siapa layanan diberikan, dalam situasi lingkungan bagaimana layanan perpustakaan diberikan, serta strategi apakah yang digunakan dalam memberikan layanan tersebut.64 Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1991) dalam bukunya Delivering Service Quality yang dikutip oleh Zurni Zahara Samosir mengatakan bahwa “kualitas pelayanan adalah perbandingan antara pelayanan
yang
diharapkan
konsumen
dengan
pelayanan
yang
diterimanya”.65 Dengan kata lain, apabila pelayanan yang diterima sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna perpustakaan maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, dan sebaliknya pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas pelaayanan dipersepsikan buruk. Sebuah layanan merupakan salah satu barometer keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan. Perpustakan harus berusaha memberikan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Layanan yang baik adalah yang dapat memberikan rasa senang dan puas kepada pemakai.
63
Ibid, h. 135 Ibid, h. 135 65 Zurni Zahara Samosir, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Menggunakan Perpustakaan USU”, Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1 (Juni 2005), h. 28 64
33
2. Macam Layanan Perpustakaan Ada dua macam layanan perpustakaan : a. Layanan Teknis Pekerjaan pustakawan dalam perpustakaan untuk mempersiapkan koleksi agar dapat digunakan untuk menyelenggarakan layanan pembaca, layanan ini meliputi semua proses dan kegiatan yang terkait dengan pengadaan, pengumpulan, pengolahan, penyusunan koleksi, pengawetan, pelestarian, pemanfaatan bahan pustaka, serta sarana temu kembali informasi (Katalog, indeks, bibliografi dan lain-lain).66 b. Layanan Pemustaka Adalah bagian atau seksi maupun tugas di perpustakaan yang kegiatannya berkaitan dengan pemanfaatan jasa informasi yang dikelola perpustakaan.67 Layanan yang diberikan kepada pemustaka atau pemakai layanan pembaca ini meliputi : a) Layanan Sirkulasi Adalah layanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Dalam layanan ini biasanya digunakan sistem tertentu, dengan aturan peminjaman yang disesuaikan dengan kondisi perpustakaan. b) Layanan Referensi Adalah menyediakan informasi rujukan secara umum yang berhubungan
dengan
kebutuhan
masyarakat
seperti
ensiklopedia, bibliografi, peta, hasil penelitian, dan lain-lain.
66 67
Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia, h. 233 Ibid, h. 231
kamus,
34
c) Layanan Abstrak & Indeks Adalah layanan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan buku, atau monograf, makalah, artikel dan terbitan yang disebar luaskan. d) Layanan Foto Copy Adalah menggandakan koleksi yang ada di perpustakaan sesuai dengan permintaan pemakai. e) Layanan Internet Adalah jaringan yang memungkinkan mendapatkan informasi dari seluruh dunia, tanpa bergantung pada jenis informasi. f) Layanan OPAC OPAC adaah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum dan dapat dipakai pengguna untuk menelusuri data katalog (untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam. g) Layanan Audiovisual Adalah memberikan layanan informasi yang tersimpan dalam bentuk non buku, seperti CD-ROM, DVD, kaset dan lain-lain. h) Layanan Pemesanan Informasi Adalah suatu informasi yang di inginkan pemakai tetapi belum ada di perpustakaan, sehingga pemakai dapat memesan buku yang
35
diperlukan pemakai kepada pustakawan. i) Layanan Orientasi Pemakai Adalah memberikan arahan kepada pemakai untuk menggunakan bahan koleksi yang ada di perpustakaan, misalnya penelitian68 Pada dasarnya layanan perpustakaan adalah sama yaitu memberikan bantuan kepada pemustaka untuk memperoleh bahan pustaka sesuai minat dan perhatian mereka. Jadi perpustakaan adalah sebuah sistem yang mempertemukan pemustaka dan bahan yang dicarinya. Agar informasi yang dikelola perpustakaan dimanfaatkan secara optimal, maka perlu meningkatkan kualitas pelayanan, antara lain: a. Menjaga agar pemustaka tetap kembali setelah pelayanan pertama b. Menarik pembaca-pembaca baru c. Meningkatkan kinerja pustakawan agar mereka mau bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan pemakai.69 Oleh karena itu, baik buruknya suatu perpustakaan dilihat dari layanan yang ada di perpustakaan, serta persepsi pemakai terhadap layanan juga sangat dipengaruhi dari kinerja pustakawan. 3. Sistem Layanan Perpustakaan Perpustakaan perlu menentukan sistem layanan yang akan digunakan, agar pengguna dapat memanfaatkan layanan dan koleksi perpustakaan dengan efektif. Dengan adanya penentuan Sistem ini pengguna dapat mengetahui bagaimana cara memanfaatkan koleksi dan layanan yang dimiliki perpustakaan. Sistem layanan perpustakaan ada 2 yaitu: 1) Sistem Layanan Terbuka (Opened Access) Sistem layanan terbuka merupakan salah satu dari sistem layanan 68 69
Taslimah, Yusuf, Manajemen Perpustakaan (Jakarta : Universitas Terbuka,1996), h.133. Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia, h. 232
36
perpustakaan. Menurut Lasa HS sistem layanan terbuka disebut pula peminjaman terbuka. Yakni peminjaman koleksi perpustakaan yang memberi kesempatan pemustaka untuk memilih dan mengambil sendiri akan koleksi yang diinginkan. Sistem ini memberikan keleluasaan pada pemustaka.70 Kebaikan layanan sistem terbuka adalah: a. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi b. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan c. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan d. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan, sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain Sistem layanan terbuka juga mengandung beberapa faktor kelemahan sebagai berikut: a. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat b. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yng bersifat tertutup c. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitaspemakai lebih leluasa d. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai ekses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka71 2) Sistem layanan tertutup (Closed Access) Selain Sistem layanan terbuka, perpustakaan juga dapat menerapkan Sistem layanan tertutup di perpustakaan. “Sistem layanan tertutup menurut 70 71
Ibid, h. 16 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, h. 135
37
Lasa adalah disebut pula peminjaman tertutup. Yakni sistem peminjaman koleksi perpustakaan yang tidak memberi kesempatan kepada pemustaka untuk mengambil koleksi sendiri. Pengambilan koleksi dilakukan oleh petugas”.72 Dalam sistem layanan tertutup ini mempunyai kebaikan, yaitu: a. Jajaran koleksi akan tetap terjaga kerapiannya karena hanya petugas perpustakaan yang boleh masuk ke jajaran koleksi b. Kemungkinan terjadinya kehilangan atau perobekan bahan pustaka dapat ditekan karena pemakai tidak dapat melakukan akses langsung ke jajaran koleksi c. Ruangan untuk koleksi tidak terlalu luas, karena lalu lintas manusia atau mobilitas petugas di daerah jajaran koleksi relatif rendah d. Untuk koleksi yang sangat rentan terhadap kerusakan maka sistem ini sangat sesuai Selain memiliki beberapa faktor-faktor kebaikan dari sistem layanan tertutup, dalam sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti: a. Dalam menemukan bahan pustaka pengguna hanya dapat mengetahui ciri-ciri kepengarangan dan ciri-ciri fisik bahan pustaka yaitu judul, pengarang, ukuran buku dan jumlah halaman, informasi semacam ini sebenarnya sangat abstrak b. Judul buku tidak selalu menggambarkan makna pembahasan buku, sehingga bisa saja judul yang telah dipilih, tetapi bukan bahan pustaka tersebut yang dimaksud oleh pemakai perpustakaan c. Pemakai tidak mungkin melakukan browsing di jajaran rak, sehingga pemakai tidak mungkin menemukan alternatif lain dari bahan pustaka yang diperlukannya d. Jika peminjam cukup banyak, dan petugas perpustakaan relatif terbatas hal ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak untuk memenuhi permintaan pemakai perpustakaan dan menyiapkan bahan pustaka yang dibutuhkannya, sehingga pemakai harus menunggu lebih lama73 4. Layanan Perpustakaan Yang Baik Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang koleksinya relevan dengan kebutuhan pengguna yang dilayaninya. Senada dengan pendapat 72 73
Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia, h. 16 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah,h. 134
38
oleh Calvert (1994) yang dikutip oleh Zurni Zahara Samosir menyatakan bahwa “pelayanan perpustakaan yang utama adalah koleksi yang baik, dalam arti subjek yang relevan dan sesuai dengan kurikulum yang dijalankan, pengelolaannya tertata dengan baik sehingga temu kembali mudah dilakukan”.74 Untuk mendapatkan kualitas pelayanan perpustakaan, maka perlu adanya sikap dan pandangan yang baik terhadap layanan, seperti:75 a) Memuaskan Pengguna, pemustaka akan merasa puas setelah meninggalkan meja pelayanan. b) Pustakawan diharapkan menemukan cara pemecahan masalah yang dihadapi pemustaka, misalnya apabila pemustaka tidak dapat menemukan buku atau referensi yang dicari, dan lain-lain. c) Pemustaka hendaknya mematuhi saran yang diberikan oleh pustakawan. d) Ramah, pemustaka atau pemakai akan merasa senang apabila pustakawan bersikap ramah, sopan, dan penuh kemitraan. Staf perpustakaan dalam memberikan layanan bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya juga menyenangkan hal ini sesuai dengan pernyataan berikut "Pembawaan staf perpustakaan yang ramah dan sopan akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pemakai"76 e) Cepat, yaitu perpustakaan dalam memberikan pelayanan hendaknya dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, pada umumnya pemustaka atau pemakai tidak ingin terlalu lama dalam mendapatkan pelayanan. Hal ini juga sesuai dengan yang dikemukakan AG. Marsudi "Perpustakaan dianggap bermutu bila dapat memberikan layanan yang cepat, tepat, dan benar kepada pengguna".77 f) Suatu masalah tersendiri apabila pemusaka tidak memahami informasi yang mereka terima.
D. Penelitian Terdahulu Penelitian dengan tema persepsi terhadap layanan, pernah dilakukan oleh beberapa mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan, antara lain :
74 Zurni Zahara Samosir, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Menggunakan Perpustakaan USU”, Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1 (Juni 2005), h. 33 75 Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia,, h. 233 76 Ari Sudrajat, Pelayanan Umum (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI), h.110. 77 Ag. Marsudi, Pelayanan Koleksi (Jakarta: Para Madinah, 1992) h.10.
39
1. Anyqo Tufah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010). Persepsi Pemakai Terhadap Layanan di Perpustakaan Kementrian Pekerjaan Umum. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui persepsi pemakai terhadap layanan perpustakaan di kementrian pekerjaan umum. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Temuan dari hasil penelitian membuktikan bahwa persepsi pemakai perpustakaan terhadap layanan adalah baik. dimana skor rata-rata yang didapatkan adalah 3,53. Hasil ini berdasarkan pada persepsi pemakai terhadap layanan dari beberapa variabel-variabel yakni variabel persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi, variabel terhadap layanan referensi, variabel terhadap layanan fotocopy, variabel erhadap layanan internet, dan variabel terhadap layanan audiovisual. Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa persepsi pemakai terhadap layanan pemakai hampir seluruhnya baik. 2. Nur Wahyudi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010). Persepsi Mahasiswa Trisakti Terhadap Perpustakaan Unversitas Trisakti. Penelitian ini menggunnakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa trisakti terhadap perpustakaan trisakti sudah cukup memuaskan, ramah dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa ditunjukkan dengan skor rata-rata 2,41 yang berada pada skala interval 1,76 – 2,51.
40
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Profil Singkat Perpustakaan Freedom Institute Perpustakaan Freedom Institute, berdiri pada akhir tahun 2001, adalah lembaga independen yang bergerak dalam bidang pengkajian dan penelitian mengenai demokrasi, nasionalisme dan ekonomi pasar. Tujuannya adalah mengembangkan kebebasan berpikir dan menggalakkan kegairahan terhadap pemikiran dalam bidang ekonomi, sosial, politik, agama, dan budaya di Indonesia. Freedom Institute merupakan sebuah lembaga non profit yang didirikan oleh seorang politisi handal Indonesia yaitu Rizal Mallarangeng pada akhir tahun 2001. Setiap bulannya, Freedom Institute mengadakan diskusi bulanan atau diskusi terbatas mengenai pemikiran tokoh-tokoh tertentu. Selain itu, Freedom Institute juga memfasilitasi peneliti baik dari dalam maupun luar negeri yang melakukan penelitian. Kegiatan lainnya adalah Akademi Merdeka yang sasaran utamanya adalah mahasiswa. Kegiatan ini berisi ceramah dan diskusi. Pemberian penghargaan dalam bidang tertentu juga diberikan kepada orang-orang yang dianggap berkontribusi bagi kemajuan masyarakat sebagai bentuk apresiasi. Freedom
Instiute
mengembangkan
Perpustakaan,
penerjemahan,
penerbitan buku, juga menyelenggaraan diskusi, seminar, lokakarya, dan diskusi-diskusi rutin. Perpustakaan yang didirikan oleh Freedom Institute dikenal dengan nama Perpustaakaan Freedom Insitute yang memiliki target 40
41
pemustaka ialah semua golongan usia namun terbatas pada subjek sosial seperti ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Perpustakaan Freedom Institute berlokasi di sekitar lingkungan Freedom Institute yaitu JL. Proklamasi No. 41 Menteng Jakarta 10320 diresmikan oleh Boediono pada tahun 2010, sebelumnya terletak pada Jl. Irian 8, Menteng, Jakarta. Dengan lokasi yang berada di pusat kota tersebut menjadi salah satu keuntungan untuk menarik perhatian dari para pemustaka. Hingga tahun 2013, jumlah buku yang ada telah mencapai lebih dari 12000 eksemplar dengan beragam subyek dan judul; 65% berasal dari pembelian, 24% berasal dari sumbangan, dan sisanya berasal dari tukar-menukar. Selain itu perpustakaan juga berlangganan tak kurang dari 60 jurnal dan majalah yang terbit di luar negeri. Perpustakaan ini juga memberikan internet gratis. Jam buka perpustakaan dari hari senin-jumat pukul 09.00-19.00 serta hari sabtu pukul 09.00-17.00. Di perpustakaan ini, terdapat 8 pustakawan dimana pustakawan tersebut melayani dengan ramah dan bersifat komunikatif dan aktif dalam menghadapi pemustaka.
B. Misi Perpustakaan Freedom Institute Misi utama Perpustakaan Freedom Institute adalah menyebarkan ide. Hal ini dilakukan lewat beragam kegiatan seperti diskusi publik, seminar, wawancara radio, lokakarya, penulisan artikel, penulisan dan penerjemahan buku. Kegiatan lainnya, seperti penyelenggaraan perpustakaan publik, pelatihan, serta pemberian penghargaan, merupakan bentuk lain dalam penyebarluasan dan apresiasi terhadap kebebasan. Sebagai lembaga nirlaba yang independen, Perpustakaan Freedom Institute berkomitmen untuk terus
42
memperjuangkan terciptanya kebebasan, demokrasi, dan kesejahteraan di Indonesia. C. Struktur Organisasi Perpustakaan Freedom Institute Freedom
Institute
dipimpin
seorang
Direktur
Eksekutif,
Rizal
Mallarangeng dan Deputi Direktur oleh Nirwan Ahmad Arsuka dan Luthfi Assyaukanie bersma Saiful Mujani sebagai Direktur Riset. Seperti taglinenya yang berbunyi “Center For Democracy, Nationalism, And Market Economy Studies”. Freedom Institute mempunyai beberapa fokus studi. Oleh karena itu, dalam struktur organisasi terdapat bidang-bidang kajian, seperti: 1. 2. 3. 4. 5.
Bidang Kajian Politik: Andi Mallarangeng Bidang Kajian Ekonomi: M. Chatib Basri, Mohamad Ikhsan Bidang Kajian Kesenian dan Sastra: Nirwan Dewanto Bidang Kajian Teori Politik, Negara dan Kebebasan: Ahmad Sahal Bagian Kajian Agama dan Isu-isu Sosial: Ulil Abshar Abdalla
Sedangkan dari manajemen terdiri atas manajer umum, wakil manajer umum, staff khusus, sekretaris, bendahara program dan perpustakan. Perpustakaan dikepalai oleh Eru Gunawan, Manager Umum, Lulusan Ilmu Perpustakaan IPB. Sedangkan untuk bagian pelayanan dan pengolahan dilakukan oleh semua pustakawan. Dibantu beberapa pustakawan lainnya: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
Wahyu Budhi Nugroho, Kadiv. Perpustakaan & Dokumentasi Rudiyanto, Kadiv. Audio Visual Nadya, Sekretaris Program Afnidar, Kadiv. Umum dan Personalia Ujang Saripudin, Staf Perpustakaan bagian fotokopi dan keuangan Hakso Sapto Suwarsito, Staf Perpustakaan bagian audio visual Rianto Basuki, Staf Perpustakaan bagian program Shella Ranti, Staf Perpustakaan bagian dokumentasi
43
Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan Freedom Institute
D. Koleksi Perpustakaan Freedom Institute 1. Buku Koleksi mencakup bidang-bidang filsafat, agama, sosiologi, politik, ekonomi, studi-studi tentang demokrasi dan transisi ke demokrasi di sejumlah negara, globalisasi, dan sastra. Koleksi akan terus diperbaharui sehingga dapat mencakup literatur-literatur baru yang terbit paling mutakhir. Perpustakaan Freedom mencoba untuk menyediakan koleksi yang paling terakhir dalam bidang-bidang yang menjadi fokusnya. Hingga tahun 2013, jumlah buku yang ada di perpustakaan ini telah mencapai lebih dari 12000 eksemplar dengan beragam subyek dan judul; 65% dari jumlah itu berasal dari pembelian, 24% berasal dari sumbangan, dan sisanya berasal dari tukar-menukar. Sebagian besar buku ini sudah diklasifikasi
dengan
rapi.
Perpustakaan
menerbitkan beberapa buku, antara lain:
Freedom
Institute
juga
44
1. Kebebasan dan Politik Perubahan Iklim ditulis oleh Václav Klaus terbit pada tahun 2012 2. Kritik Nalar Islamisme dan Kebangkitan Islam ditulis oleh M. Dawam Rahardjo terbit pada tahun 2012 3. Menemukan Kembali Liberalisme ditulis oleh Ludwig von Mises diterbitkan pada tahun 2011 2. Terbitan berkala Perpustakaan melanggan majalah, surat kabar, data statistik, dan puluhan jurnal ilmiah dari dalam dan luar negeri. Selain buku, perpustakaan Freedom juga mengoleksi dan berlangganan beberapa majalah dan jurnal, baik nasional maupun internasional. Hingga kini, perpustakaan Freedom berlangganan tak kurang dari 60 jurnal yang terdiri dari 27000 artikel jurnal dan majalah terbitan luar negeri 31 jenis, dalam negeri 14, surat kabar asing 4 dan nasional 6, termasuk diantaranya yaitu: 1) Asian Survey 2) Bulletin of Indonesian Economic Studies, Commentary 3) Critical Inquiry 4) Dissent, Foreign Affairs 5) Journal of Democracy 6) London Review of Books 7) New Left Review 8) New York Review of Books 9) Policy Review 10) Political Science Quarterly 11) The Indonesian Quarterly 12) The National Interest 13) Washington Quarterly 14) World Politics 15) World Trade Review. 3. Makalah seminar Perpustakaan mengumpulkan makalah seminar yang diselenggarakan oleh Freedom Institute.
45
E. Fasilitas Perpustakaan Freedom Institute Perpustakaan Freedom menyediakan fasilitas, yaitu: 1. Internet Gratis dan Hot Spot Area Perpustakaan Freedom menyediakan internet gratis sebagai salah satu sumber informasi yang cepat dan mudah. Selain itu, juga menyediakan fasilitas jaringan komputer nirkabel (wireless) yang bertujuan lebih memberikan kemudahan pengguna perpustakaan dalam mengakses internet yang bisa dijangkau kapan saja secara instan dan mudah. Layanan ini tersedia pada jam kantor (pukul 09.00-18.45) 2. Ruang Baca Di dalam perpustakaan Freedom terdapat ruang baca di setiap ruangan. terdapat 10 meja berukuran besar, dan terdapat kurang lebih 40 kursi yang disediakan oleh Perpustakaan Freedom Institute, kemudian terdapat juga 2 sofa yang lokasinya di ruang baca belakang dari Perpustakaan Freedom Institute. 3. Sarana Penitipan Tas Penitipan barang dan tas ada di meja petugas, sehingga penitipan barang atau tas terjaga dengan baik oleh petugas perpustakaan. F. Kegiatan atau Program Perpustakaan Freedom Institute Perpustakaan Freedom Institute mempunyai 2 kegiatan atau program dalam pelaksanaannya, yaitu: 1. Lokakarya, dalam kegiatan lokakarya ini diperuntukkan bagi wartawan dan masyarakat pada umumnya. Dalam kegiatan ini akan dilakukan kegiatan seperti bedah buku, diskusi peluncuran buku, diskusi publik
46
dengan tema yang berbeda setiap diskusi, pemutaran film dokumenter, dll. Berikut adalah beberapa kegiatan lokakarya yang pernah dilakukan oleh Perpustakaan Freedom Institute, yaitu: 1) Diskusi & Peluncuran Buku "Sukarno, Marxisme dan Leninisme" 23 April 2014, pukul 19.00-21.00 2) Mimbar Freedom "Kebudayaan Ganda: Sepuluh-Sebelas Dualisme di Tubuh Indonesia" 3) Diskusi Publik "Mengingat dan Mengupas Peristiwa Mei 1998" Senin, 19 Mei 2014, pkl. 13.00-15.00 4) Diskusi buku Ekonomi Berdikari Sukarno,Kamis, 26/06/2014, pkl 19.00–21.00 5) Peluncuran & Diskusi Buku "I am Malala" Rabu, 25 Juni 14, Pkl.15.00 6) Diskusi "Strategi Kampanye Media Pilpres 2014: Menyoal Penyebaran Kebencian dan Video ala Nazi" Jumat, 27 Juni 2014, Galeri Cafe TIM, Jakarta Pusat 7) Diskusi "Strategi Kampanye Media Pilpres Penyebaran Kebencian & Video ala Nazi"
2014:
Menyoal
8) Diskusi "Thomas Piketty: Kapital dan Keadilan Ekonomi”, 7 Juli 2014, Pkl. 19.00–21.00 9) Pemutaran dan Diskusi Film “Sokola Rimba", Kamis, 17 Juli 2014, Pkl. 16.30 - 21.00 10) Diskusi "Defisit Demokrasi & Ancaman Otoritarianisme Elektoral" jumat 18 Juli 2014 pukul 19.00 11) Buka bersama di bulan Ramadhan bersama perpustakaan Freedom Institute 12) Diskusi Publik: Demokrasi Tanpa Liberalisme? Hari selasa, 15 Juli 2014 13) Kegiatan Penayangan dan Diskusi Film "Sokola Rimba" 14) Diskusi Buku "Strategi Menjinakkan Diponegoro" oleh Saleh A. Djamhari & Peter Carey, 27 Agustus 2014 pkl 19.00 s/d 21.00 15) Diskusi Publik "Ekonomi Indonesia di Era Jokowi: Seperti apa?", Jumat, 29 Agustus 2014, Pkl. 18.30 s/d 21.00 16) Diskusi Publik "Ekonomi Indonesia di Era Jokowi II: Seperti Apa?" , Senin, 1 Sept 2014, Pkl. 18.30-21.00
47
Selain yang disebutkan tersebut masih banyak lagi serangkaian acara lokakarya yang dilakukan oleh Perpustakaan Freedom Institute. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Perpustakaan Freedom Institute, yaitu: 1) Tata Kelola Yayasan – pemerintah, ujian bagi reformasi dan birokrasi, Washington DC, Jakarta, 31 Desember 2008. Selama sekitar dua tahun sejak November 2006 hingga Oktober 2008 lalu, Perpustakaan Freedom Institute, Konsorsium untuk Kebebasan Sipil, yang terdiri dari beberapa lembaga di Jakarta – Freedom Institute, Lembaga Survei Indonesia (LSI), The Indonesia Institute (TII), dan Jaringan Islam Liberal (JIL) – dan individu yang peduli dengan penegakan hak-hak sipil, menyelenggarakan sejumlah kegiatan dengan tujuan utama mengkritisi tumbuhnya berbagai perda (peraturan daerah) bernuansa Syari’ah dan mengadvokasikan perubahannya. Rangkaian kegiatan ini mencakup studi kepustakaan, survei opini elite, wawancara radio, lokakarya dengan masyarakat sipil, dan dengar pendapat dengan para elite politik di daerah-daerah. Selain ditujukan kepada para elite politik, studi dan advokasi ini juga dimaksudkan sebagai pendidikan kewarganegaraan kepada khalayak umum dan untuk memperkuat jaringan kebebasan sipil di tanah air.78 2) Gerakan kebebasan sipil: studi dan advokasi kritis atas Perda Syari’ah. Selama sekitar dua tahun sejak November 2006 hingga Oktober 2008 lalu, Perpustakaan Freedom Institute, Konsorsium untuk Kebebasan Sipil, yang terdiri dari beberapa lembaga di Jakarta – Freedom Institute,
78 http://www.freedom institute.org/index.php?option=com_content&view=article&id=128&Itemid=329 diakses pada tanggal 1 September 2014
48
Lembaga Survei Indonesia (LSI), The Indonesia Institute (TII), dan Jaringan Islam Liberal (JIL) – dan individu yang peduli dengan penegakan hak-hak sipil, menyelenggarakan sejumlah kegiatan dengan tujuan utama mengkritisi tumbuhnya berbagai perda (peraturan daerah) bernuansa Syari’ah dan mengadvokasikan perubahannya. Rangkaian kegiatan ini mencakup studi kepustakaan, survei opini elite, wawancara radio, lokakarya dengan masyarakat sipil, dan pendapat dengan para elite politik di daerah-daerah. Selain ditujukan kepada para elite politik, studi dan advokasi ini juga dimaksudkan sebagai pendidikan kewarganegaraan kepada khalayak umum dan untuk memperkuat jaringan kebebasan sipil di tanah air.79
G. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan Freedom Institute Di Perpustakaan Freedom menggunakan sistem layanan terbuka. Dengan sistem ini para pengunjung dapat langsung mencari informasi sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa harus mendatangi petugas terlebih dahulu. Sistem ini digunakan agar para pengguna dapat dengan leluasa mencari sendiri, serta dapat mencari rujukan lain yang berkaitan. 1. Information Desk (penelusuran koleksi perpustakaan) a. Penelusuran koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Freedom b. Penelusuran koleksi yang dimiliki oleh Jaringan Perpustakaan yakni jaringan kerjasama antara Perpustakaan
Freedom, Perpustakaan
Yayasan Aksara, Perpustakaan CSIS, Perpustakaan Utan Kayu,
79 http://www.freedom-institute.org/index.php?option=com_content&view=article&id=129&Itemid=330 diakses pada tanggal 1 September 2014
49
Perpustakaan Filsafat Universitas Indonesia, dan Perpustakaan Universitas
Paramadina,
dapat
mengakses
melalui
website:
www.pustakabersama.net. 2. Information Refferal Layanan yang diberikan kepada pemustaka dengan merujuk atau mereffer ke lembaga lain jika pemustaka tidak menemukan informasi yang dicarinya ditempat itu. Kegiatan ini bias terealisasi dengan baik jika perpustakaan
memiliki
jaringan
dengan
perpustakaan
lainnya.
Perpustakaan Freedom Institute telah bergabung dalam Pustaka Bersama sebagai wujud jaringan antar perpustakaan yang dimanfaatkan. 3. Current Awarness Service Pengiriman informasi daftar buku terbaru via email (surat elektronik) secara berkala. Untuk mendapatkan layanan ini, pemustaka melanggan dari Yahoo Group. 4. Layanan OPAC Jenis katalog yang digunakan Perpustakaan Freedom Institute adalah katalog online(OPAC) . OPAC yang digunakan di Perpustakaan Freedom Institute menggunakan software Freelib yang di buat dan dikembangkan sendiri oleh Perpustakaan Freedom Institute. 5. Fotokopi Layanan fotokopi menyediakan fasilitas pemesanan fotokopi via telepon, e-mail atau yahoo messenger. Prosedur pemesanan: a. Pemesanan lewat telepon, e-mail, atau yahoo messenger, sertakan data diri lengkap. Layanan ini tersedia pada jam kantor (pukul 09.00-19.00)
50
b. Lakukan pembayaran ke rekening: BANK BNI dengan nomor: 000 306 4552 atas nama Ujang Saripudin. c. Konfirmasi pembayaran dan sertakan bukti pembayaran. Uang muka untuk layanan fotokopi ini adalah 70% dan sisanya dibayar saat hasil fotokopi sudah jadi. Waktu yang dibutuhkan sampai buku siap diambil sekitar satu minggu. Jika selama tiga bulan buku fotokopi tersebut tidak diambil maka buku fotokopi tersebut dapat dijual ke pihak lain.
51
BAB IV HASIL ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Penelitian Penulis melakukan penelitian di Perpustakaan Freedom Institute yang beralamat di Jl. Proklamasi No. 41, Menteng, Jakata Pusat dari hari Rabu, 3 September 2014 sampai dengan 5 September 2014. Penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu melalui wawancara dengan staf perpustakaan dan penyebaran kuesioner kepada responden. Berikut ini adalah jadwal penelitan di Perpustakaan Freedom Institute: Tabel 1 Jadwal Penelitian No
Hari/Tanggal
Deskripsi
1
Jum’at, 20 Mei 2014
2
Kamis, 4 September 2014
3
Jum’at, 5 September 2014
4 5
Sabtu, 6 September 2014 Selasa,10 September 2014
Memberikan surat izin penelitian kepada staf Perpustakaan Freedom Institute Wawancara dengan staf Perpustakaan Freedom Institute dan penyebaran kuesioner tahap 1 kepada responden. Penyebaran kuesioner tahap 2 kepada responden. Pengolahan data. Penulisan Laporan.
B. Perolehan Data Kuesioner Dari 80 kuesioner yang di sebarkan kepada semua responden, semua kuesioner kembali kepada penulis untuk kemudian diolah. Penulis memperoleh data kuesioner yang telah di jawab oleh responden, kemudian data yang sudah di peroleh kemudian diolah menggunakan persentase. Yang kemudian ditarik sebuah
51
52
kesimpulan sementara. Rumusan statistik yang digunakan adalah: P = F x 100% N Keterangan: P : Angka Prosentase F : Frekuensi yang akan dicari prosentasenya N : Number of case (jumlah frekuensi/ banyak individu)80 Adapun parameter untuk nilai prosentase adalah: 0% 1%-25% 26%-49% 50% 51%-75% 76%-99% 100%
: Tidak ada satupun : Sebagian kecil : Hampir setengahnya atau kurang dari setengahnya : Setengahnya : Lebih dari setengahnya : Hampir seluruhnya : Seluruhnya81
Sedangkan untuk menentukan skala interval yaitu rumusan dari skala interval, sebagai berikut: Skala Interval : {a(m-n):b}82 Keterangan: a : Jumlah atribut m : Skor tertinggi n : Skor Terendah b : Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval dapat dihitung seperti berikut: {1(4-1):4}=0,75. Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehinga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut: a. b. c. d.
80
Sangat puas, dengan nilai 3,28 - 4,00 Puas, dengan nilai 2,52 - 3,27 Tidak puas, dengan nilai 1,76 - 2,51 Sangat tidak puas, dengan nilai 1,00 - 1,75
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan, h.43. Hermawan Wasito, Pengantar metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa (Jakarta: Gramedia, 1992), h. 11 82 Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen, h. 202 81
53
Misalnya hasil penghitungan menunjukkan skor rata-rata persepsi terhadap layanan sirkulasi adalah 3,60 diartikan bahwa persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi adalah positif karena pada skala interval skor persepsi berada, diantara titik 3,28 – 4,00.83 1. Karakteristik Responden Keadaan responden yang pertama kali ditanyakan adalah mengenai jenis kelamin responden. Tabel 2 Jenis Kelamin Responden No Pertanyaan F P 1 Laki-laki 57 71,25% 2 Perempuan 23 28,75% Jumlah 80 100% Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah responden laki-laki sebesar 71,25% lebih banyak dari responden perempuan sebesar 28,75%. Dari keterangan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah responden laki-laki dan perempuan tidak seimbang karena responden perempuan lebih sedikit dari pada responden laki-laki. Tabel 3 Usia Responden No 1 2 3 4 5
Pertanyaan < 20 tahun 20-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun >50 tahun Jumlah
F 6 57 13 4 80
P 7,5% 71,25% 16,25% 5% 0% 100%
Selanjutnya penulisan tabel di atas yaitu peneliti menanyakan tentang usia responden dari kuesioner yang telah disebarkan, responden yang berusia <20 tahun ada sebesar 7,5%, responden yang berusia 20-29 tahun sebesar 71,25%, 83
Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004) h. 202
54
responden yang berusia 30-39 tahun sebesar 16,25%, responden dengan usia 4049 tahun sebesar 5%, dan untuk responden yang berusia >50 tahun tidak ada. Dari data yang ada tersebut, dapat disimpulkan, jumlah responden atau pengunjung yang ada di perpustakaan ini lebih banyak yang berusia antara 20-29 tahun dengan prosentase sebesar 71,25%. Tabel 4 Pendidikan Formal Terakhir No 1 2 3 4 5
Pertanyaan SMA Sarjana Master Doktor Diploma Jumlah
F 23 46 5 2 4 80
P 28,75% 57,5% 6,25% 2,5% 5% 100%
Selanjutnya pada tabel di atas, penulis menjelaskan mengenai pertanyaan penulis tentang pendidikan formal terakhir dari responden. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa hampir sebagian besar responden mempunyai pendidikan terakhir yaitu Sarjana dengan prosentase 57,5%, selanjutnya disusul dengan responden dengan pendidikan terkahir SMA sebesar 28,75%, dan yang berpendidikan Master sebanyak 6,25%, pendidikan terakhir diploma sebesar 5%, dan pendidikan terkahir Doktor sebanyak 2,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa responden lebih banyak yang berpendidikan terakhirnya adalah sarjana. Tabel 5 Pekerjaan Responden No 1 2 3 4 5
Pertanyaan Pelajar / Mahasiswa PNS Swasta Peneliti Lain-lain Jumlah
F 39 7 23 4 7 80
P 48,75% 8,75% 28,75% 5% 8,75% 100%
55
Selanjutnya penulis menerangkan tabel tentang pekerjaan kepada responden yang hadir di Perpustakaan Freedom Institute. Hasil penelitian di atas menjelaskan hampir setengah dari responden yaitu sebesar 48,75% adalah pelajar atau mahasiswa, kemudian responden yang bekerja di swasta adalah sebesar 28,75%, kemudian dengan hasil prosentase yang sama sebesar 8,75% bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan lain-lain. Dan sebesar 5% responden bekerja sebagai peneliti. Pekerjaan responden sebesar 8,75% lain-lain adalah bekerja sebagai TNI, Dokter, Rohaniawan, dan pekerja lepas (Freelance). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dari penelitian di atas menunjukkan bahwa responden yang hadir di Perpustakaan Freedom Institute sebagian besar berasal dari pelajar ataupun mahasiswa. Tabel 6 Kewarganegaraan Responden No Pertanyaan 1 Indonesia 2 Asing Jumlah
F 80 0 80
P 100% 0% 100%
Selanjutnya peneliti menjelaskan tentang tabel status kewarganegaraan responden, dari hasil yang diperoleh oleh peneliti dapat dikatakan pengunjung atau responden yang datang di Perpustakaan Freedom Institute adalah berstatus Warga Negara Indonesia. Tabel 7 Responden Yang Lama Menjadi Anggota Perpustakaan No 1 2 3 4
Pertanyaan < 6 bulan 6 bulan – 1 tahun >1 tahun Responden belum berlangganan Jumlah
F 35 20 18 7 80
P 43,75% 25% 22,5% 8,75% 100%
56
Selanjutnya peneliti menerangkan tabel tentang status lamanya reponden menjadi anggota dari Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden adalah anggota baru yang masih kurang dari 6 bulan dengan prosentase sebesar 43,75%, kemudian responden yang sudah menjadi anggota selama 6 bulan-1 tahun sebesar 25%, responden yang menjadi anggota > 1 tahun sebesar 22,5% dan yang belum menjadi anggota perpustakaan sebesar 8,75%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang sudah menjadi anggota selama < dari 6 bulan. 2. Persepsi Pemakai terhadap Layanan di Perpustakaan Freedom Institute a. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Sirkulasi Tabel 8 Sikap Petugas Pada Layanan Sirkulasi No Pertanyaan Bobot Nilai 1 Sangat Ramah 4 2 Ramah 3 3 Tidak Ramah 2 4 Sangat Tidak Ramah 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 19 23,75% 76 57 71,25% 171 4 5% 8 0 80 100% 255 X = 255 / 80 = 3,18
Pada tabel 8 ini penulis menjelaskan mengenai persepsi pemakai terhadap sikap petugas layanan sirkulasi di Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil penelitian di atas menjelaskan bahwa sebagian kecil responden menilai petugas perpustakaan sangat ramah yaitu sebesar 23,75%, lebih dari setengah responden yaitu sebesar 71,25% menilai petugas perpustakaan ramah, dan sebagian kecil lainnya menganggap petugas perpustakaan bersikap tidak ramah yaitu sebesar 5%. Maka dari hasil responden di atas menunjukkan bahwa persepsi pemakai terhadap sikap petugas layanan
57
sirkulasi yang berjumlah 3,18 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu ramah. Tabel 9 Kemampuan Petugas Dalam Memecahkan Masalah No 1 2 3 4
Pertanyaan Sangat Memuaskan Memuaskan Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan Jumlah Skor Rata-rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F P S 11 13,75% 44 64 80% 192 5 6,25% 10 0 80 100% 246 X = 246 / 80 = 3,07
Pada pertanyaan berikutnya, penulis bertanya tentang bagaimana kemampuan petugas dalam memecahkan masalah di dalam Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil penelitian diperoleh sebagian besar responden mengatakan bahwa kemampuan petugas dalam memecahkan masalah dinilai memuaskan sebesar 80%, kemudian responden yang menilai sangat memuaskan sebesar 13,75%, dan yang menilai tidak memuaskan sebesar 6,25%. Maka dapat disimpulkan dari hasil di atas bahwa kemampuan petugas dalam memecahkan masalah yang berjumlah 3,07 sehingga dapat diperoleh penilaian diantara 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan. Selanjutnya peneliti menjelaskan mengenai bagaimana penampilan petugas layanan sirkulasi di Perpustakaan Freedom Institute. Tabel 10 Penampilan Petugas Layanan Sirkulasi No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Baik 4 Baik 3 Tidak Baik 2 Sangat Tidak Baik 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 17 21,25% 68 63 78,75% 189 0 0 80 100% 257 X = 257 / 80 = 3,21
58
Dari tabel di atas menjelaskan bahwa sebesar 78,75% responden menilai penampilan petugas layanan sirkulasi di perpustakaan ini baik, dan 21,25% responden mengatakan bahwa penampilan petugas layanan sirkulasi di perpustakaan ini sangat baik. Dari hasil diatas dapat diungkapkan bahwa penampilan petugas pada layanan sirkulasi yang berjumlah 3,21 sehingga dapat diperoleh penilaian diantara 2,52 – 3,27 yaitu baik. Tabel 11 Tidak disediakan Layanan Peminjaman Buku No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Setuju 4 Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 16 20% 64 29 36,25% 87 30 37,5% 60 5 6,25% 5 80 100% 216 X = 216 / 80 = 2,7
Dalam tabel 11 ini penulis menerangkan tentang bagaimana pendapat responden dengan aturan perpustakaan tentang tidak memperbolehkan buku dipinjam untuk dibawa pulang. Sebesar 37,5% responden mengatakan bahwa tidak setuju apabila buku yang dipinjam tidak boleh dibawa pulang, kemudian sebesar 36,25% responden mengatakan setuju bila buku tidak boleh di bawa pulang, sebesar 20% responden juga mengatakan setuju apabila buku yang dipinjam tidak boleh dibawa pulang, dan yang menyatakan sangat tidak setuju untuk tidak boleh dibawa pulang sebesar 6,25%. Maka dari hasil di atas dikatakan bahwa pernyataan responden tentang buku yang dipinjam tidak boleh dibawa yang berjumlah 2,7 sehingga dapat diperoleh penilaian diantara 2,52 – 3,27 yaitu setuju.
59
b. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Referensi Perpustakaan Tabel 12 Kemampuan Petugas Dalam Menjawab Pertanyaan No 1 2 3 4
Pertanyaan Sangat Memuaskan Memuaskan Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan Jumlah Skor Rata-rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F P S 9 11,25% 36 71 88,75% 213 0 0 80 100% 249 X = 249 / 80 = 3,11
Selanjutnya penulis menjelaskan tabel 12 tentang kemampuan petugas dalam menjawab pertanyaan dalam kebutuhan informasi pemakai di Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar responden sebesar 88,75% menilai memuaskan, sedangkan sisanya 11,25% menilai sangat memuaskan. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa kemampuan petugas dalam menjawab pertanyaan pada layanan referensi yang berjumlah 3,11 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan. Tabel 13 Pengetahuan Petugas Pada Layanan Referensi Perpustakaan No 1 2 3 4
Pertanyaan Sangat Memuaskan Memuaskan Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan Jumlah Skor Rata-rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F P S 15 18,75% 60 64 80% 192 1 1,25% 2 0 80 100% 254 X = 254 / 80 = 3,17
Selanjutnya penulis menjelaskan tabel 13 di atas tentang pengetahuan petugas pada layanan referensi di Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar responden sebesar 80% menilai memuaskan, sedangkan sebagian kecil responden sebesar 18,75%
60
menilai sangat memuaskan, dan sisanya sebesar 1,25% menilai tidak memuaskan. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa pengetahuan petugas pada layanan referensi yang berjumlah 3,17 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan. Tabel 14 Kualitas Koleksi Referensi No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Baik 4 Baik 3 Tidak Baik 2 Sangat Tidak Baik 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 25 31,25% 100 49 61,25% 147 6 7,5% 12 0 80 100% 259 X = 259 / 80 = 3,23
Selanjutnya pada tabel 14 di atas peneliti menjelaskan tentang kualitas koleksi pada layanan referensi di Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa lebih dari setengah responden sebesar 61,25% menilai baik, kurang dari setengah responden sebesar 31,25% menilai sangat baik, dan sebagian kecil responden sebesar 7,5% menilai tidak baik. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa kualitas koleksi pada layanan referensi yang berjumlah 3,23 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu baik. Tabel 15 Layanan referensi Perpustakaan Freedom Institute No 1 2 3 4
Pertanyaan Sangat Memuaskan Memuaskan Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan Jumlah Skor Rata-rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F P S 17 21,25% 68 63 78,75% 189 0 0 80 100% 257 X = 257 / 80 = 3,21
Tabel 15 ini yang menjelaskan tentang layanan referensi di Perpustakaan
61
Freedom Institute. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar responden sebesar 78,75% menilai memuaskan, sedangkan sebagian kecil responden sebesar 21,25% menilai sangat memuaskan. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa layanan referensi di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,21 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan. Tabel 16 Persepsi Pemakai Tentang Ruangan Referensi No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Baik 4 Baik 3 Tidak Baik 2 Sangat Tidak Baik 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 53 66,25% 212 27 33,75% 81 0 0 80 100% 293 X = 293 / 80 = 3,66
Selanjutnya pada tabel di atas peneliti menjelaskan tentang persepsi pemakai tentang ruangan referensi di Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa lebih dari setengah responden sebesar 66,25% menilai sangat baik, kurang dari setengah responden sebesar 33,75% menilai baik. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa persepsi pemakai tentang ruangan referensi yang berjumlah 3,66 sehingga dapat diperoleh penilaian 3,28 – 4,00 yaitu sangat baik. c. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Keanggotaan Tabel 17 Kemudahan Menjadi Anggota Perpustakaan No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Mudah 4 Mudah 3 Tidak Mudah 2 Sangat Tidak Mudah 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 47 58,75% 188 32 40% 96 1 1,25% 2 0 80 100% 286 X = 286 / 80 = 3,57
62
Kemudahan menjadi anggota Perpustakaan Freedom Institute dijelaskan pada tabel 17. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar responden menilai sangat mudah dengan prosentase 58,75%, sebagian kecil esponden sebesar 40% menilai mudah, dan sisanya 1,25% responden menilai tidka mudah. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa Kemudahan menjadi anggota Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,57 sehingga dapat diperoleh penilaian 3,28 – 4,00 yaitu sangat mudah. Tabel 18 Kecepatan Proses Pendaftaran Anggota Perpustakaan No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Cepat 4 Cepat 3 Tidak Cepat 2 Sangat Tidak Cepat 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 37 46,25% 148 43 53,75% 129 0 0 80 100% 277 X = 277 / 80 = 3,46
Selanjutnya pada tabel di atas peneliti menjelaskan tentang Kecepatan proses pendaftaran anggota Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa lebih dari setengah responden sebesar 53,75% menilai cepat, kurang dari setengah responden sebesar 46,25% menilai sangat cepat. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa persepsi pemakai tentang ruangan referensi yang berjumlah 3,46 sehingga dapat diperoleh penilaian 3,28 – 4,00 yaitu sangat cepat. d. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Foto Copy Tabel di bawah ini penulis menjelaskan tentang pelayanan foto copy bagi pengguna di Perpustakaan Freedom Institute.
63
Tabel 19 Pelayanan Foto Copy Bagi Pengguna Perpustakaan No 1 2 3 4
Pertanyaan Sangat Memuaskan Memuaskan Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan Jumlah Skor Rata-rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F P S 12 15% 48 64 80% 192 4 5% 8 0 80 100% 248 X = 248 / 80 = 3,1
Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa lebih dari setengah responden sebesar 80% menilai memuaskan, sedangkan sebagian kecil responden sebesar 15% menilai sangat memuaskan, dan 5% menilai tidak memuaskan. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa pelayanan foto copy bagi pengguna perpustakaan di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,1 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan. Tabel 20 Biaya Foto Copy Bagi Pengguna Perpustakaan No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Murah 4 Murah 3 Tidak Murah 2 Sangat Tidak Murah 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 2 2,5% 8 61 76,25% 183 15 18,75% 30 2 2,5% 2 80 100% 223 X = 223 / 80 = 2,78
Persepsi pemakai terhadap biaya foto copy bagi pengguna perpustakaan dijelaskan pada Tabel 20. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar responden sebesar 76,25% menilai biaya foto copy murah, sedangkan responden yang menilai biaya foto copy tidak murah sebesar 18,75% dan sebesar 2,5% responden ada yang mengatakan bahwa biaya foto copy sangat murah dan 2,5% mengatakan sangat tidak murah. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa biaya foto copy bagi pengguna di Perpustakaan Freedom
64
Institute yang berjumlah 2,78 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu murah. Tabel 21 Sikap Petugas Layanan Foto Copy No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Baik 4 Baik 3 Tidak Baik 2 Sangat Tidak Baik 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 5 6,25% 20 71 88,75% 213 4 5% 8 0 80 100% 241 X = 241 / 80 = 3,01
Selanjutnya pada tabel di atas peneliti menjelaskan tentang Sikap petugas layanan foto copy di Perpustakaan Freedom Institute. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa lebih dari setengah responden atau sebagian besar responden sebesar 88,75% menilai baik, sebagian kecil responden sebesar 6,25% menilai sangat baik. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa sikap petugas layanan foto copy di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,01 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu baik. e. Persepsi Pemakai Terhadap Ketersediaan Koleksi Pada tabel di bawah ini
penulis menjelaskan tentang kondisi
koleksi yang ada di Perpustakaan Freedom Institute. Tabel 22 Kondisi Koleksi yang ada di Perpustakaan Freedom Institute No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat terjaga dengan baik 4 Terjaga dengan baik 3 Tidak terjaga dengan baik 2 Sangat Tidak terjaga dengan baik 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 32 40% 128 46 57,5% 138 2 2,5% 4 0 80 100% 270 X = 270 / 80 = 3,37
Dapat diketahui bahwa lebih dari setengah responden sebesar 57,5%
65
menilai kondisi koleksi terjaga dengan baik, sebagian kecil responden sebesar 40% menilai kondisi koleksi sangat terjaga dengan baik, dan 2,5% menilai kondisi koleksi tidak terjaga dengan baik. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa kondisi koleksi yang ada di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,37 sehingga dapat diperoleh penilaian 3,28 – 4,00 yaitu sangat terjaga dengan baik. Tabel 23 Ketersediaan Atas Koleksi Di Perpustakaan Freedom Institute No 1 2 3 4
Pertanyaan Sangat Memuaskan Memuaskan Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan Jumlah Skor Rata-rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F P S 14 17,5% 56 52 65% 156 14 17,5% 28 0 80 100% 240 X = 240 / 80 = 3,00
Ketersediaan atas koleksi di Perpustakaan Freedom Institute mendapat penilaian memuaskan dari responden sebesar 65%, kemudian dengan prosentase yang sama yaitu sebesar 17,5% responden menilai sangat memuaskan dan tidak memuaskan. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa ketersediaan atas koleksi di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,00 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan. Tabel 24 Kesesuaian Koleksi No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Sesuai 4 Sesuai 3 Tidak Sesuai 2 Sangat Tidak Sesuai 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 4 5% 16 52 65% 156 24 30% 48 0 80 100% 220 X = 220 / 80 = 2,75
Selanjutnya pada tabel 24 peneliti menjelaskan tentang bagaimana
66
kesesuaian koleksi yang ada dengan yang responden butuhkan di Perpustakaan Freedom Institute. Hasil penelitian menjelaskan responden menilai sesuai dengan kebutuhannya sebesar 65%, responden sebesar 30% menilai tidak sesuai dengan kebutuhannya, dan sebesar 5% menilai sangat sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh responden. Dapat disimpulkan bahwa kesesuaian koleksi yang ada dengan yang dibutuhkan responden di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 2,75 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu sesuai.
f. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan OPAC Selanjutnya pada tabel di bawah ini peneliti menjelaskan tentang bagaimana persepsi pemakai mengenai petunjuk pada alat penelusuran. Tabel 25 Petunjuk Penggunaan OPAC No 1 2 3 4
Pertanyaan Bobot Nilai Sangat Baik 4 Baik 3 Tidak Baik 2 Sangat Tidak Baik 1 Jumlah Skor Rata-rata
F P S 13 16,25% 52 65 81,25% 195 2 2,5% 4 0 80 100% 251 X = 251 / 80 = 3,13
Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa hampir sebagian besar responden menilai baik pada prosentase 81,25%, responden yang menilai sangat baik sebesar 16,25% dan responden yang menilai tidak baik sebesar 2,5%. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa petunjuk penggunaan pada alat penelusuran di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,13 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu baik.
67
Tabel 26 Ketepatan Informasi dari Hasil Penelusuran No 1 2 3 4
Pertanyaan Sangat Memuaskan Memuaskan Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan Jumlah Skor Rata-rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F P S 12 15% 48 68 85% 204 0 0 80 100% 252 X = 252 / 80 = 3,15
Ketepatan informasi dari hasil penelusuran mendapatkan hasil hampir sebagian besar menilai memuaskan dengan prosentase 85%, dan sisanya 15% menilai sangat memuaskan. Dari hasil tersebut di atas dapat dikatakan bahwa ketepatan informasi dari hasil penelusuran di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,15 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan. Tabel 27 Kemudahan dan Kecepatan dalam Menemukan Hasil Penelusuran No 1 2 3 4
Pertanyaan Sangat Memuaskan Memuaskan Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan Jumlah Skor Rata-rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F P S 19 23,75% 76 60 75% 180 1 1,25% 2 0 80 100% 258 X = 258 / 80 = 3,22
Persepsi pemakai terhadap kemudahan dan ketepatan dalam menemukan hasil penelusuran dijelaskan pada Tabel 27. Responden sebesar 75% menilai memuaskan, kemudian 23,75% menilai sangat memuaskan dan ada 1,25% yang menilai tidak memuaskan. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kemudahan dan ketepatan dalam menemukan hasil penelusuran di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 3,22 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan.
68
g. Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Internet Tabel 28 Layanan Internet No 1 2 3 4
Pertanyaan Sangat Memuaskan Memuaskan Tidak Memuaskan Sangat Tidak Memuaskan Jumlah Skor Rata-rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F P S 22 27,5% 88 50 62,5% 150 8 10% 16 0 80 100% 254 X = 254 / 80 = 3,17
Selanjutnya peneliti bertanya tentang layanan internet. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar responden sebesar 62,5% menilai memuaskan, sedangkan responden yang menilai sangat memuaskan sebesar 27,5% dan sebesar 10% menilai tidak memuaskan. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa layanan internet di Perpustakaan Freedom Institute berjumlah 3,17 sehingga diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu memuaskan. Tabel 29 Kecepatan Akses Internet No 1 2 3 4
Pertanyaan Sangat Cepat Cepat Tidak Cepat Sangat Tidak Cepat Jumlah Skor Rata-rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F P S 13 16,25% 52 51 63,75% 153 16 20% 32 0 80 100% 237 X = 237 / 80 = 2,96
Responden menilai kecepatan akses internet di perpustakaan adalah cepat dengan hasil prosentase sebesar 63,75%, dan yang menilai kecepatan internet tidak cepat yaitu sebesar 20%, sisa dari responden menilai sangat cepat yaitu sebesar 16,25%. Dari hasil di atas dapat dikatakan bahwa kecepatan akses internet di Perpustakaan Freedom Institute yang berjumlah 2,96 sehingga dapat diperoleh penilaian 2,52 – 3,27 yaitu cepat.
69
h. Rekapitulasi Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute Setelah melihat satu persatu jawaban dari hasil kuesioner yang disebar kepada 80 responden maka peneliti akan membuat rekapitulasi atas keseluruhan dari jawaban kuesioner. Dapat dilihat dalam hasil pada tabel di bawah ini, peneliti meneliti 8 presepsi, yaitu: Tabel 30 Rekapitulasi Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute No Unsur yang di nilai 1 Layanan Sirkulasi: a. Persepsi pemakai terhadap sikap petugas pada layanan sirkulasi b. Persepsi pemakai terhadap kemampuan petugas dalam memecahkan masalah pada layanan sirkulasi c. Persepsi pemakai terhadap penampilan petugas layanan sirkulasi d. Persepsi pemakai erhadap layanan peminjaman buku yang tidak boleh dibawa pulang. Total Skor Rata-rata Jumlah 2
Layanan Referensi Perpustakaan: a. Kemampuan petugas dalam menjawab pertanyaan b. Pengetahuan petugas dalam layanan referensi c. Kualitas koleksi referensi di perpustakaan d. Layanan referensi perpustakaan e. Ruangan referensi di perpustakaan Total Skor Rata-rata Jumlah
3
Layanan Keanggotaan: a. Kemudahan mengenai syarat menjadi anggota
Jawaban
Skor Rata-rata
Puas
3,18
Puas
3,07
Puas
3,21
Puas
2,70
12,16 12,26 x 100 = 3,06 (Puas) 4 Puas
3,11
Puas
3,17
Puas
3,23
Puas Sangat Puas
3,21 3,66 16,38 16,38 x 100 = 3,27 (Puas) 5
Sangat Puas
3,57
70
b. Kecepatan proses pendaftaran anggota Total Skor Rata-rata Jumlah 4
Layanan Foto Copy: a. Persepsi pemakai terhadap pelayanan foto copy b. Persepsi pemakai terhadap biaya foto copy c. Persepsi pemakai terhadap sikap petugas pada layanan foto copy Total Skor Rata-rata Jumlah
5
Ketersediaan Koleksi: a. Kondisi koleksi perpustakaan b. Ketersediaan koleksi perpustakaan c. Kesesuaian koleksi sesuai dengan kebutuhan pemakai Total Skor Rata-rata Jumlah
6
Layanan OPAC: a. Persepsi pemakai terhadap petunjuk penggunaan pada alat penelusuran b. Persepsi pemakai terhadap ketepatan informasi dari hasil penelusuran c. Persepsi pemakai terhadap kemudahan dan kecepatan dalam menemukan hasil penelusuran Total Skor Rata-rata Jumlah
7
Layanan Internet: a. Persepsi pemakai terhadap layanan internet di perpustakaan b. Persepsi pemakai terhadap kecepatan akses pada layanan internet Total Skor Rata-rata Jumlah
TOTAL RATA-RATA KESELURUHAN
Sangat Puas
3,46
7,03 7,03 x 100 = 3,51 (Sangat Puas) 2 Puas
3,10
Puas
2,78
Puas
3,01
8,89 8,89 x 100 = 2,96 (Puas) 3 Sangat Puas Puas Puas
3,37 3,00 2,75
9,12 9,12 x 100 = 3,04 (Puas) 3 Puas
3,13
Puas
3,15
Puas
3,22
9,5 9,5 x 100 = 3,16 (Puas) 3 Puas
3,17
Puas
2,96
6,13 6,13 x 100 = 3,06 (Puas) 2 69,31 x 100 = 3,15 (Puas) 22
71
Berdasarkan tabel rekapitulasi persepsi pemakai terhadap layanan Perpustakaan Freedom Institute dapat diketahui hampir keseluruhan penilaian setiap variabel yang di hitung mendapatkan hasil puas karena berada pada titik (2,52 – 3,27). Hasil rata-rata pada variabel layanan sirkulasi (3,06), layanan referensi perpustakaan (3,27), layanan foto copy (2,96), ketersediaan koleksi (3,04), layanan OPAC (3,16), dan layanan internet (3,06). Sedangkan variabel layanan keanggotaan (3,51) mendapat hasil penilaian sangat puas dengan hasil diantara titik (3,28 - 4,00). Kemudian berdasarkan total rata-rata keseluruhan di dapatkan hasil sebesar 3,15 yaitu berada di posisi puas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi pemakai terhadap layanan di Perpustakaan Freedom Institute adalah puas karena berada di antara titik 3,28 – 4,00, dan dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa layanan yang diberikan oleh perpustakaan selama ini sudah memenuhi kebutuhan responden walaupun masih ada beberapa kekurangan yang dimiliki Perpustakaan Freedom Institute.
i. Saran-saran Dari hasil jawaban-jawaban para responden yang mengisi kuesioner memberikan saran-saran kepada Perpustakaan Freedom Institute. Ada beberapa responden yang tidak menjawab pertanyaan mengenai saran. Dari tabel di atas menjelaskan saran-saran yang ditulis oleh responden kepada Perpustakaan Freedom Institute, yaitu:
72
Tabel 31 Saran-saran Responden No 1 2 3 4
5 6 7
Saran-saran dari responden Menambah koleksi referensi Membolehkan buku dipinjam untuk dibawa pulang Harga fotokopi harus lebih terjangkau Disediakan beberapa komputer untuk mengakses layanan internet di dalam perpustakaan Kecepatan internet di tingkatkan Keramahan dan ketegasan petugas harus lebih ditingkatkan Responden yang tidak memberikan saran JUMLAH
F 28 19
P 35% 23,75%
7 5
8,75% 6,25%
4 3
5% 3,75%
14 80
17,5% 100%
Dari hasil tersebut sebagian kecil responden menyarankan untuk menambah koleksi referensi (35%) dan membolehkan buku dipinjam untuk dibawa pulang (23,75%). Kemudian layanan fotokopi yang harus lebih terjangkau lagi harganya (8,75%). Dan dengan disediakannya fasilitas internet dari perpustakaan maka responden sebesar 6,25% memberikan saran agar berkenan disediakannya beberapa unit komputer untuk mengakses internet di dalam perpustakaan, dengan meningkatkan koneksi internetnya juga (5%), yang terakhir adalah lebih ditingkatkannya lagi ketegasan dan keramahan dari petugas perpustakaan (3,75%), sedangkan responden yang tidak menjawab kuesioner dan tidak memberikan saran kepada Perpustakaan Freedom Institute sebesar 17,5%.
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah peneliti mendapatkan hasil dari penelitian yang dilakukan maka peneliti mendapatkan kesimpulan dari jawaban para responden. Kesimpulan mengenai persepsi pemakai terhadap layanan di Perpustakaan Freedom Institute, yaitu: 1. Pada saat penelitian berlangsung responden berjumlah 80 orang adalah 100% berkewarganegaraan Indonesia. Responden laki-laki sebesar 71,25% dan responden perempuan sebesar 28,75%. Kemudian, responden sebesar 71,25% adalah berusia 20-29 tahun, 57,5% dari responden berpendidikan terakhir sebagai sarjana, dan ini artinya responden berasal dari kalangan pelajar atau mahasiswa, karena 48,75% adalah berasal dari pelajar atau mahasiswa. 2. Persepsi secara umum atau secara keseluruhan adalah puas dengan hasil skor rata-rata keseluruhan variabel yaitu 3,15 penilaian tersebut terletak diantara 2,52 – 3,27. Dengan rincian sebagai berikut: a. Persepsi pemakai terhadap layanan sirkulasi yaitu puas, dengan hasil penilaian sebesar 3,06, yang terletak di interval 2,52 - 3,27. b. Persepsi pemakai terhadap layanan referensi perpustakaan yaitu puas, dengan hasil penilaian 3,27 dan terletak di interval 2,52 – 3,27. c. Persepsi pemakai terhadap layanan keanggotaan perpustakaan yaitu sangat puas, dengan hasil penilaian 3,51 dan terletak di interval 3,28 – 4,00. d. Persepsi pemakai terhadap layanan foto copy perpustakaan yaitu puas,
73
74
dengan hasil penilaian 2,96 dan terletak di interval 2,52 – 3,27. e. Persepsi pemakai terhadap layanan ketersediaan koleksi perpustakaan yaitu puas, dengan hasil penilaian 3,04 dan terletak di interval 2,52 – 3,27. f. Persepsi pemakai terhadap layanan OPAC perpustakaan yaitu puas, dengan hasil penilaian 3,16 dan terletak di interval 2,52 – 3,27. g. Persepsi pemakai terhadap layanan internet perpustakaan yaitu puas, dengan hasil penilaian 3,06 dan terletak di interval 2,52 – 3,27. B. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Pada layanan sirkulasi agar tetap menjaga kenyamanan perpustakaan dan untuk petugas perpusatakaan harus lebih tegas dan ramah dalam melayani para pemakai perpustakaan. 2. Pada layanan referensi sebaiknya buku yang dipinjam dapat di bawa pulang oleh pemakai, khususnya bagi yang sudah menjadi anggota perpustakaan. 3. Pada layanan keanggotaan yang sudah cukup baik dengan kecepatan menjadi anggota perpustakaan, selain itu juga ditambahkannya fasilitas bagi anggota dengan memperbolehkan untuk membawa pulang buku dan diberikan agenda untuk mengikuti setiap acara seminar atau lokakarya yang diadakan oleh Perpustakaan Freedom Institute. 4. Pada layanan fotokopi harus lebih terjangkau untuk harga fotokopi perlembarnya, dan lebih di percepat lagi proses dalam fotokopi buku. 5. Perlu ditambahkan lebih banyak lagi koleksi buku terbaru dan koleksi buku dari berbagai bidang, agar pemakai lebih dapat menemukan buku sesuai
75
dengan kebutuhannya. 6. Sistem temu kembali informasi yang ada di Perpustakaan Freedom Institute sudah cukup baik, terbukti dengan segala fasilitas penelusuran informasi atau OPAC yang tersedia di perpustakaan, namun untuk lebih memudahkan pemakai, sistem OPAC ini di perbaiki agar dapat diakses di luar lingkungan perpustakaan. 7. Peningkatan layanan internet dengan cara menambahkan komputer agar pemakai dapat memenuhi kebutuhannya.
76
DAFTAR PUSTAKA
Ag. Marsudi. Pelayanan Koleksi. Jakarta: Para Madinah, 1992. Agus Sutoyo. Strategi dan Pemikiran Perpustakaan Visi Hernandono. Jakarta: Sagung Seto, 2001. Anas Sudijono. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2014. Andi Prastowo. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Yogyakarta: Diva Press, Anggota IKAPI, 2012. Ari Sudrajat. Pelayanan Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI. Bilson Simamora. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004. Bimo Walgito. Psikologi Umum. Jakarta : Pepustakaan Nasional RI, 2002. Darmono. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo, 2001. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007 Endang Sedijoprapto. Perpustakaan Khusus: Keberadaannya Dalam Institusi Serta Dasar-Dasar Pengelolaannya. Jakarta: Maju Bersama, 2001. “Gerakan Kebebasan Sipil: Studi dan Advokasi Kritis Atas Perda Syari`ah” artikel diakses pada tanggal 1 September 2014 dari http://www.freedominstitute.org/index.php?option=com_content&view=article&id=129&Itemid =330 Hermawan Wasito. Pengantar metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia, 1992. Ikatan Pustakawan Indonesia. Undang-Undang Perpustakan Nomor 43 Tahun 2007. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Irwanto. Psikologi Umum : Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996. Jalaludin Rahmat. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990. Karmidi Murtoatmojo. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka, 1991. 75
77
Lasa HS. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009. M. Darwis Hude. Emosi: Penjelajah Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia Di Dalam Al Quran. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002. Mudjito. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001. Muljani A Nurhadi. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset, 1983. Mustafa Edwin Nasution. Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007. Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2000. Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press, 1999. Rachman Hermawan. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2006. Riduan. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta, 2010. Rusina Syahrial Pamuntjak. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djembatan, 2000. Sedarmayanti. Metodologi Penelitian. Bandung: CV. Mandar Maju, 2011. Soetarno NS. Tanggung Jawab Perpustakan. Jakarta: Rantai Ref, 2003. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. 1997. Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta, 2005. Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia, 1991. Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto, 2006. Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: CV Sagung Seto, 2006. “Tata Kelola Yayasan-Pemerintah: Ujian bagi Reformasi Birokrasi” artikel diakses pada tanggal 1 September 2014 dari http://www.freedominstitute.org/index.php?option=com_content&view=article&id=128&Itemid =329
78
Toha Nursalam. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1996. Vivit Wardah Rufaidah. “Analisis Kepuasan Pelajar dan Mahasiswa Terhadap Layanan Sirkulasi Pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran teknologi Pertanian”. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 20, No. 1, Februari, 2011. Wiji Suwarno. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: CV Sagung Seto, 2009. Yusuf Taslimah. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,1996. Zurni Zahara Samosir. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Menggunakan Perpustakaan USU”. Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1, Juni 2005.
LAMPlRAN
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYAltlFHIDAYATULLAHJAKARTA
FAKULTASADAB DAN HUMANIORA JI. IT. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Jakarta, Indonesia
Telp. (021) 7443329, Fax. (021) 7493364
Nomor Lamp. Hal
: Un.OlIF2IPP.009.2/
\b)U2014
Jakarta, 20 Mei 2014
: Izin Penelitian Kepadayth. Ketua Perpustakaan Freedom Institute Jakarta Di Tempat Assalamu'alaikum
Wr. Wb.
Dengan hormat kami Nama ~ JurusanlFakultas
sampaikan bahwa: : Aufa Dzahabie : 1110025000067 : IImu Perpustakaan
Semester Tahun Akademik Alamat No. Handphone
: VIII : 201312014 : JI. Mulia No 9, RTIRW 08/08, Otista, Jakarta Timur : 085715400146
Adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan IImu Perpustakaan, yang sedang menyusun skripsi berjuduJ "Persepsi Pemakai Terhadap Layanan Perpustakaan FreedomInstitute". Mahasiswa terse but memerlukan data untuk penulisan skripsi. Oleh sebab itu, kami mohon Bapak dapat memberikan izin untuk mahasiswa tersebut melakukan penelitian di perusahaan yang Bapak pimpin. Demikian atas bantuan dan kerjasama Bapak, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum
Wr.Wh.
-,
freedom institute
CENTER FOR DEMOCRACY, NATIONALISM, AND MARKET ECONOMY STUDIES
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN
RISET
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa: NAMA NPM
:..AVff.\ P.?~~~.~\9.
.
. I II 0 0 '-5 0 DC>06 -=t
Telah melaksanakan research/survey pacta
Perpustakaan Freedom dalam bidang: PE12-S~rS( PEMA~Ar Tefl.HADAf (,.AYANAN
PEP-PVSTAICA}:\tJ
Fp--EeDoN
IN-STliUTE.
Untuk keperluan penyusunan skripsi/laporan penelitian Demikian agar yang bersangkutan menjadi maklum.
Jakarta, ..~
~~P..~~.~.~~.~20
Pustakawan
Gedung Wisma Proklamasi Lt. 1
JI. Proklamasi No.41, Jakarta Pusat 10320 Tel. 02131909226
(Hunting)
Fax. 021 31909227 Email:
[email protected]
Koleksi Referensi Perpustakaan )'
Apptkatillos
PlaCES System
._~i5. i
~
.~,~~...:=~~~~:.:....'...:,;...~~:""",~~~-",~,
__ ,
··4~. t:A ~ ~ ¥~. _~ fJ!iJ?J if-; c: TueJlm 3.1~:45 L}fre€lib (('Jj~ _'-'::':_~'J,,-<~.;.c.I:}~~lU~~if~~::B..~i..1f~,f£1F4~~1-";;.~~.~~=.~4i:,:,"","~"=.~~-'L~~ ~Qn PERFUST.wN
free
U.'tI.lIM
\'Iiirn.aPrd:llllJ'..1SjltOds~il JI.Plli!l!Il1il'.l1io.4'
.gh~
-,
,
;L7~~~ fiITRi' .:'.> .:DH rATAj
.:': ~SIT~
Freedom Institute
••'
TlWtSAOICN
\i,)MEM8°OHlrl
,,:/R~ORT
I
t CPAtiEL_
.L~~~~~YJ~~~~~~-_~Or~.~_~~~~"i~;Y
i"~~~M-~_~~~'~~~
~Il£XIH£i
'
. 0ST~.QilW.~
'
"
_
r~~@(::-,"[oJ'ii=-:'~-=":~'"",
Itl.'kC-:t.I/;a}!p~hl:·r.l:U~.~~dil!l?-rK~~ilI'"'
\06~23f03
m.8
!0011
J~t~kot.aprdoJ~~I:JiII1:.1ar1!t1~J~~111H6
~lim&:o3
tit'.'B
(£ill!
P!'rJr.~~i~<.IB; "ll'flr-1allg PN.:fl~
iDmH{O}
~.~)
IOOlJ
l'iHlIr,g dunid
!iW':~)!l1
1~H"1
~j k!dclJ;MJI
R : ~rUlg
lo'.uN~'dJr.~i.Brt Zutli!di,5u><.l1to
--,
Eh({t, il:::IbF.n: r .: Tim p~l1~
"TJ;; tdter
PlatU~
TlI\:
lO~7i.~r(l1
~.5l
!OO)1
P~r3n~l),il1~.":f>H<.ngU~,
w~r-.!tr..~,m:T["'I
iWU/03
9·4IJ.:iJ
!OCI41
P••ran!duni~M:JQPM',!tmu{utpt'r!rlg
fufdw"Purt&T\n
!t~;'S.'!')l
9-1053
~OO'}!
f'!'ril~'~
!D5iM1Dl
l}4D.51!006J
iC'i-'-14i{"9
m./k
i(l37~(l2 ;OBJQ:Ol:~.w
920
!C-#AJ02.
no
denu H: i<.er.lhh ke
P!'fangr.un~ft:
S[!':r.b~r2..F!~fMI; T'r-
F;t1p'.~J
t~",.~-tI~C""'IJtI.
fOOcr,
OeflIsJ. :TIIllE
[Wild
T1l~ tiritiSh mcseum: ~~:r~:~1ifl\.yd~lh tfa.1~r.tGr*~~~i.'t,itl. Sa1
(0011 IOOl!
~mllStdr.dlya!l!p~\~iberpe:nseruhd:la!llJe}Ul;h T\l1' IOO:"!nl".hr~mthem..-ro;l~;'lt;('millr:f.'n::fl·.:r.h:s:a-)'
iWll
~U~\lPiu~
t7.1··'''''·~·
::i} TdIdi
,_o_-~,-"-,,."._. '"~'- ..:';"_,...~-'--"'."~""~;._
Ptll"lU il8p.!rlgerun dl ()Ji)!A ,"-,~_
Hut.Mt,~H. Hj/t. Mil:l"oU'l H. 50\00 .•Jdm 1<\.; Si.E'~
,~.~_.~:=~_-_:_:~·fi_~·:':"·
..-,-,_---,.~._,._.
J.moor,{:&l3
•.:SApplicatiOf1S
Naces
'~=:~-: Wi! fij
.~)lti Ii '.q ~ ~ \£1' : fiI -00: ~_'~,~;·,~~~~(~X~0iiiiZn;;;~'#;&<&liit.&i~~~~~~~.
~tem~
(1;---------
PWIJ5,TAKAAN
free
1/;
-- ••• JUII 3, 1<'.
U rreelib
',0)
\ki
·_,-.-~-·,-s~'··~:__~-77~:m
UHdJM
WMlaProkillfl;uittO!wl1
JLi"rclI\lIIroSl/iIJ.'11
51
Q
""ffl
i=;2~~~L1~~~=~~~~~~~.:.~~:.-1-RMf:.~~~~~0~~~~~=-~R&~T-!:~I~~~~,~~~~~~~=-~~~~~~J-<-· ~bl~l_~~i_~_ ~J)trt
Tv~l': ._. WOK ItfPORTS .-
!
i
~
!
i ~~~·=.j~~·I=:=~~~~=-'~::=~~ ,~.~-=~...~,~~~,·~_,.-=o, '~";;;;:',:;;;';;~"''''''''"'
1
&:;'1IfJ'ill
! 001~/Q1
1
i !
'o..lw,'JOl
P,J.r.OlWl pmel7'~;
Ert!;jl.!qlE'
OO}t!FC'l
ne
1·cVfntC2
i OC>5S1'i:!l i ;oomf02
C'rc)'d~~
(i 11¥:O~
JXlJ
:J:,t/I~
1OO..J
w.mpunaJpi.>r"turanhukum{ui:negal rm}'!~<,dl
:HO.l'9598
'l,.~a
: iU~U ImlB'~e h·(l{·m:I:.I;
!\myltusH':oostltusltndOO-H0 T~~un1~2OO:l
W.OO~98
; {(i!J.-Il/(il
Kant.:,l,j;l\Ui;\ b~\}sa lNJo,l!!iJ~
~,Z11l
!l(l61IfOl
&J1w.buku!lt'O!Uh.mw)l!1M
011
!
.oonlf{)l
l
411
1.oo1'".J6/02
Leksi1mlstiehPc:nbelajM~l~
i
PEd~~ UrlOmE}~~.Il6!M>
j
! 1
OOnlii:l ~oomfOl :6".,£1,;110l
-401.04 !}!:;emplltn~1'I
.AdlctlOnarydphttili~hy )1,9 P~I\~;n [look d
""'i~,
909 ;,xo.J
OOlta/C2
Hut(hir.M
,~,,~ """,,,,,,,,,""",'
l!'Idc-nel~a
~U~5A:.!tir:iW(ll'!dl~lcry 51j)1'f e .:j!llf'">
T~r,uE:.h-Centurl;
(fiD!
-m.W ~ tOl
5,~H&t;
ClIO
!:-:
:~ [C::-.:;:::=~:::::-_~"':~"I.~=~~_:~.:~=~-.~=:~~=~_~.~~=~:~--==:~--------==:.~ ._~~lI, __
1,__
AMOmlT:t(l)
OPAC Perpustakaan
Freedom Institute
PERPUSTAKAAN Ul\U/,I BUK 320.4 (003) -
'M1!'MPrnkl~>flt~r11 ••• frvklAmw NO.41
In defense of AUthor:
eovemment : the faU and rise of public trust
Wl'fSbfrJ.J.Jccb
PmIIVlrf
: Hew Yrm : Soittw,
(1!]q6
subj«t: nO.i - POIiOk. {Stn.t.tli" d~f~
f't!meriltaMnJ
Co!.lac1oo:209haL StJtus:A~!lIh~
1--""""=-::'.
-tI:---.:""=.....t:::.-,The,pa~dox
~a~t.ci:etnes, spKl~l trltms.s.
OP~ri~~:>
line!th~ tIt;~a,'11i':J ~dlI'( 1M<
Vlhypeoplpd.Jr)'ttrWgo'l'EffiITlPflt Tnt.! : Tllp !.O{la\ ,1rtl8
""""'~:lIin 6
,lIJ6j~.
Hy~,Jr .. JosephS.;
tllli (Iw uuuoo
of prosp.<my
2eUkow, PhlltpD.:
IIlng, D
fllkuyamll,r~r,m
@@iMi,t·I1iWt"
I
~limiVl,"C,l1!'l6 Warffll.~f.led.1 W~.~M
PERPUSTAKAAN
UMUM BUK 320.4 (008) -
""'.sJr.II~iImASlltD:20rl1 J.Prckle.1IMINo.41
In delense of eov_rnment : the raUand rise of public trust AUthor: WrIsbftj',J«d; Pubttshcor:lirWYOfSl:~.ctm Subjl!'Ct:
no..•· fldj(jir,
(StrUttll" t.llnf~
f't,l)('dfltMartl
CCrU.al1¢1"j:IOfhaL
Tttl~
I ...,Autho.!.__. __
._
FlIt)' K.~ ThlnkEr~Ii; In)!malJooal RtoI.!llCofl' Otonoml: Pote1lSiMas~OepanRe~lIk l!ldo~ll& pff'l~~nitr!lmlJ PoI'~* t1.ll'tlpNn L'nlon
;
~er,ft
Gnff!tl:i. oWIr:ln 2 Tim f'enelltl Ceo;:e!' fot Political St~ 5Oege1'll1 aeeee, Ctvlron Cl,mff; ct.mo:oI,(brl Ql.mTlby:1
p;lI.lcy-makl~
RkMflhon,
krtmy
9\lnl!fllt bersemeNiE-~
S:rbthHn,
~ "U1W'r1:ll";~Ii truhsJclr.allsm~ AhhmtlM~1I ke unh'l!fW.lllmE.-lu'm
Qomu, .-.:jam!1
Qualll-..t·•.e rew~-w~
if.a'X'l. Je-r.·!c-r
TfOI1Pol.ltlkModem
Vtnra. S.P.
t~~K4jl1tcl.:lo~CJlcbl
1ittbH't.
Kr1SI5"'1i~:leJna:lMarCDSI2n~(a t{ieQ"tM>
D"evlIIn,JatnIl'd.1 Si.llitldl.:.t.
P«ht
~>bIl
1 1
~l
MIlt,JQh\ SWart
DimOkrtSC ckil pcses pdtrk
LEfI'~~
YtlIat ISAfr'oVtobl~
JoIJJit\'!!lI!,
$en:lLtlkt:lf-ll.um
P'e!letri:Jl.
1 ~Itt!ln
Yvwen '-
~lICj.ST.
K"pIt.:Ilbm@Ciujcnganwk
: t!r:Jtl.>OO aw krtsb i\<JI»I, ~h
mlnydl. krbIs ~an
atodb<Jm,
tM'.uII
~1E-(lS~ T(l(Gu~'tle t!.'f',:~ r~rtiltl5!.
'.m
f,}5l,den
mtw~rt~t
a,.
Ft:OlEfM~1
I t
cbn Wl!"1mM\il s&~.ill~kooomi ~ ktwl, Adnan 'n'Urlel.,~"",::
1"11!j)HlO PctIOO; Oc;wiopw-Mtarn>C«il,'
llIkatta : sei,rM..oo
led.)
Ptill
susan
rGW,~Ue. ~iN1Sde
Struktur Organisasi Perpustakaan
STRUKTUR
Direktur
ORGANISASI
Eksekutif
Staf Khusus -------1'------1
~
I I
I CeputiDirektur 11------"1'-------11 operastonat
!
Freedom Institute
II I Bendahara rl ISekrelaris Eksekutlf
DeputiDirektur Program
Manage'rUmum
I
I Kadiv. Umum dan Personalia
Kadiv. Perpustakaan & Dokumentasi
Sekretaris Program
Siaf
SK NO. 50/SK-FINS/X11I2011
KUESIONER PENELlTlAN Pada Perpustakaan Umum Freedom Institute Assalamualaikum Wr.Wb. Dengan hormat, Perkenalkan, saya Aufa Dzahabie, mahasiswa S 1 Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut ini dalam rangka penelitian skripsi tentang "PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM FREEDOM INSTITUTE". Kebenaran dan kejujuran dalam menjawab kuesioner ini akan sangat menentukan pada hasil penelitian. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan agar kuesioner ini dijawab secara jujur, benar dan rasa tanggung jawab. Kuesioner ini semata-mata demi kepentingan akademik, bukan untuk menguji and a, saya mohon kesediaannya. Atas kerjasama dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb. Petunjuk pengisian kuesioner • Beri tanda silang (X) pada pilihan ganda (A,B,C,D,E) • Isilah Spasi Kosong ( ) sebagai jawaban anda
1.
KARAKTERISTIK 1.
2.
3.
4.
RESPONDEN
Jenis kelamin? a. Laki-laki
5.
b. Perempuan Usia? a. Dibawah 20 tahun b. 20-29 tahun c. 30-39 tahun d. 40-49 tahun e. Diatas 50 tahun Pendidikan formal terakhir? a. SMA b. Sarjana c. Master d. Doktor e. Diploma Pekerjaan? a. PelajarlMahasiswa b. PNS
c. Swasta d. Peneliti e. Lainnya ~~
__
6.
Kewarganegaraan? a. Indonesia b. Asing Apabila termasuk anggota Perpustakaan Umum freedom Institute, berapa lama anda menjadi anggota? a. < 6 bulan b. 6 -1 tahun c. > 1tahun
2. PERSEPSI PEMAKAI TERHADAP LAYANANPERPUSTAKAAN Layanan Sirkulasi 7. Bagaimana pendapat Anda tentang sikap petugas pada layanan sirkulasi di perpustakaan ini? a. Sangat ramah b. Ramah c. Tidak ramah
d. Sangat tidak ramah 8. Menurut
anda bagaimana kemampuan petugas dalarn memecahkan masalah? a. Sangat memuaskan b. Memuaskan c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak memuaskan
9.
10.
Menurut pendapat Anda, bagaimana penampilan petugas layanan sirkulasi? a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Sangat tidak baik Bagaimana menurut anda, setuju atau tidak dengan tidak disediakannya layanan peminjarnan buku untuk dibawa pulang kerumah? a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
14. Bagaimana persepsi anda tentang layanan referensi yang ada di perpustakaan ini? a. Sangat memuaskan b. Memuaskan c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak memuaskan 15. Bagaimana persepsi tentang anda ada di ruangan referensi yang perpustakaan ini? a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik d. Sangat tidak baik Layanan Keanggotaaan 16. Menurut anda, bagaimana kemudahan mengenai syarat menjadi anggota perpustakaan? a. Sangat mudah b. Mudah c. Tidak mudah d. Sangat tidak mudah
Laya.nan Referensi Perpustakaan 17. Menurut 11. Bagaimana
menurut Anda, kemampuan petugas dalam menjawab pertanyaan dalam kebutuhan informasi Anda? a. Sangat memuaskan b. Memuaskan c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak memuaskan
anda, bagaimana proses pendaftaran perpustakaan? a. Sangat cepat b. Cepat c. Tidak cepat d. Sangat tidak cepat
kecepatan anggota
Layanan Foto Copy 12. Bagaimana pendapat Anda pengetahuan petugas pada referensi? a. Sangat memuaskan b. Memuaskan c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak memuaskan
tentang Iayanan
13. Menurut and a, bagaimana kualitas koleksi referensi di perpustakaan ini? a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Sangat tidak baik
18. Bagaimana
persepsi anda terhadap pelayanan foto copy bagi pengguna perpustakaan? a. Sangat memuaskan b. Memuaskan c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak memuaskan 19. Bagaimana persepsi anda terhadap biaya foto copy bagi pengguna perpustakaan ini.? a. Sangat murah b. Murah c. Tidak murah d. Sangat tidak murah
20. Bagaimana pendapat anda tentang sikap petugas pada layanan foto copy di perpustakaan ini? a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik d. Sangat tidak baik
b. c. d.
Layanan Internet
27.
Bagaimana pendapat anda tentang layanan internet di perpustakaan ini? a. Sangat memuaskan b. Memuaskan c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak memuaskan
28.
Bagaimana persepsi anda tentang kecepatan akses pada layanan internet yang ada di perpustakaan ini? a. Sangat cepat b. Cepat c. Tidak cepat d. Sangat tidak cepat
Ketersediaan Koleksi 21. Menurut and a, bagaimana kondisi koleksi yang ada di perpustakaan ini? a. Sangat terjaga dengan baik h. Terjaga dengan baik c. Tidak terjaga dengan baik d. Sangat tidak terjaga dengan baik 22. Bagaimana menurut anda ketersedian atas koleksi perpustakaan ini? a. Sangat memuaskan h. Memuaskan c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak memuaskan 23. Bagaimana kesesuaian koleksi yang ada dengan yang and a butuhkan sudah sesuai? a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Tidak sesuai d. Sangat tidak sesuai Layanan OPAC 24. Menurut anda, bagaimana mengenai petunjuk penggunaan pada alat penelusuran? a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik d. Sangat tidak baik
2S. Menurut
anda, bagaimana mengenai ketepatan informasi dari hasil penelusuran? a. Sangat memuaskan b. Memuaskan c. Tidak memuaskan d. Sangat tidak memuaskan
26. Menurut anda, bagaimana mengenai kemudahan dan kecepatan dalam menemukan hasil penelusuran? a. Sangat memuaskan
Memuaskan Tidak memuaskan Sangat tidak memuaskan
29.
Tuliskan saran atau ide pada Perpustakaan Freedom Institute?
Foto Perpustakaan Freedom Institute
freedom institute en
TER FO DEMOCRACY. tlA IONA IS~I. NO MARKET ECO 'O~Y ST IES Logo Perpustakaan Freedom Institute
Tampak Depan Perpustakaan
Pintu Masuk Perpustakaan
Goody Bag Perpustakaan
Kartu Anggota Perpustakaan
Suasana di dalam Perpustakaan
..
•
·.
Suasana Di Luar (Halaman) Perpustakaan
..
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Aufa Dzahabie lahir di Jakarta tanggal 21 juni 1992. Mengenyam pendidikan SD Cahaya Sakti Jakarta (1998-2004), SMPN 115 Jakarta (2004-2007), SMAN 54 Jakarta (2007-2010), dan kuliah mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2014). Selama studi penulis aktif sebagai anggota HMJ Ilmu Perpustakaan (Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan) dan sebagai anggota JIPERS futsal. Penulis telah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Ilmu Perpustakaan dengan skripsi yang berjudul “Persepsi Pemakai terhadap Layanan Perpustakaan Freedom Institute”.