2012
Laporan Tahunan Annual Report
En
Th ha ro nc ug in h gM M a ar rk k- et to T -M ra ar nsp ke a t M ren an cy da an to d ry Liq
ui d
ity
Mendorong Transparansi dan Likuiditas Pasar Melalui Kewajiban Mark-to-Market
1
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
ui di ty
En Th ha ro nc ug in h gM M a ar rk k- et to T -M ra ar nsp ke a t M ren an c y da an to d ry Liq Mendorong Transparansi dan Likuiditas Pasar Melalui Kewajiban Mark-to-Market Enhancing Market Transparency and Liquidity Through Mark-to-Market Mandatory
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
2
Laporan Tahunan Annual Report
2012
Mendorong Transparansi dan Likuiditas Pasar Melalui Kewajiban Mark-to-Market
Mendorong Transparansi dan Likuiditas Pasar Melalui Kewajiban Mark-to-Market Enhancing Market Transparency and Liquidity Through Mark-to-Market Mandatory Tumbuh Robust dan Solid di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia Pasar obligasi Indonesia di tahun 2012 terbukti tetap prospektif di tengah tingginya volatilitas pasar global akibat krisis Eropa yang belum berakhir serta perkembangan pembahasan fiskal di Amerika Serikat. Kinerja pasar obligasi pada tahun 2012 seperti tercermin dari total return obligasi berhasil mencatatkan positive return sebesar 12,20%ytd, sedikit lebih rendah dari capaian indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mencatatkan positive return sebesar 12,94%ytd. Di tahun sebelumnya, total return obligasi bahkan mencapai angka 21,67%ytd. Kinerja pasar obligasi yang tetap robust tidak lepas dari kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh di tengah perlambatan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 diperkirakan tumbuh 6,3% dan termasuk yang tertinggi di kawasan dengan sumber pertumbuhan yang berimbang. Tingkat inflasi berhasil dijaga di level 4,3% atau masih berada di dalam targetnya serta tingkat suku bunga BI Rate relatif stabil di kisaran 5,75%. Capaian positif ini mendorong kenaikan peringkat Indonesia ke level investment grade oleh Moody’s di awal tahun seperti kenaikan level di akhir tahun sebelumnya oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings. Kenaikan level tersebut berdampak positif bagi pasar, investor asing semakin meminati obligasi Indonesia. Kepemilikan asing di pasar obligasi pemerintah selama tahun 2012 tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp47,66triliun atau +21,39% menjadi Rp270,52triliun.
Growing Robust and Solid Among the World Economic Slowdown In 2012, Indonesia bond market remained potential among the high volatility of the global market due to continuing crisis in Europe and development of fiscal discussion in US. Bond market performance in 2012, as reflected from total return of bond, successfully recorded a positive return by 12.20%ytd, slightly lower than the Composite Stock Price Index (CSPI) performance which was 12,94%ytd. Meanwhile, total return of bond was 21.67%ytd last year. Such robust performance was achieved mostly due to stable growth of Indonesia economic fundamental among the world economic slowdown. The economic growth in 2012 approximately grew by 6.3% and it was one of the best in a balanced growth area. The inflation rate was successfully maintained at 4.3% or within the target and the BI rate was relatively stable at 5.75%. This positive achievement has contributed an improvement in Indonesia rating to investment grade by Moody’s at the beginning of the year similar to rating improvement given by Fitch Ratings at the end of last year. Such improvement has provided positive impact to the market through increasing number of foreign investors in Indonesia bond market. In 2012, total foreign ownership in government bond market recorded an increase by Rp47.66trillion or +21.39% to Rp270.52trillion. The positive investment climate as well as strong Indonesia economic fundamental also gave impact in the form of increasing bond trading activity in primary market through new bond issuances and buy-sell transactions in secondary market.
Iklim investasi yang positif serta fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kokoh juga berimbas pada meningkatnya aktivitas perdagangan obligasi baik di pasar primer melalui penerbitan obligasi baru maupun transaksi jual-beli di pasar sekunder. Di tahun 2012, total penerbitan obligasi korporasi mencatatkan rekor tertinggi sejak 2006, dengan total penerbitan baru sebesar Rp69,39triliun dan global US$20 juta. Angka ini meningkat dibandingkan penerbitan obligasi korporasi pada 2011 yang hanya sebesar Rp45,93 triliun. Selain itu, berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia, total nilai transaksi obligasi korporasi sepanjang 2012 tercatat Rp 156,52 triliun atau meningkat 26,76% dari 2011 yang sebesar Rp 123,48 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 27,66% menjadi Rp 638 miliar dari Rp 500 miliar. Berbanding terbalik dengan obligasi korporasi, total nilai transaksi obligasi pemerintah sepanjang tahun 2012
In 2012, total corporate bond issuance reached its highest record since 2006, leaving a total new issuance of Rp69.39 trillion and global issuance of US$20 million. These figures showed an increase compared to total corporate bond issuance in 2011, which was only Rp45.93 trillion. Additionally, based on Indonesia Stock Exchange’s data, the total transaction value or corporate bond in 2012 was Rp156.52 trillion or an increase by 26.76% from 2011, which was Rp123.48 trillion. The average daily transaction value also went up by 27.66% from Rp638 billion to Rp500 billion. On contrary, total transaction value of government bond in 2012 was Rp1,334 trillion or a decrease compared to 2011 performance, which was Rp1,466 trillion. Nevertheless, total liabilities of the government went down gradually in line with the declining of government bond yield in 2012. The 10 years yield declined by -66.4bps in 2012 to 5.3907% from 6.0542% in 2011.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
3
tercatat sebesar Rp1.334 triliun atau turun dari capaian di tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp1.466 triliun. Meskipun demikian, beban biaya utang pemerintah semakin turun seiring dengan semakin menurunnya yield obligasi pemerintah di tahun 2012. Yield untuk tenor 10-tahun pada tahun 2012 turun -66,4bps ke level 5,3907% dari level akhir tahun 2011 lalu di level 6,0542%.
4
Mendorong Transparansi dan Likuiditas Pasar Melalui Kewajiban Mark-to-Market Aspek transparansi dan likuiditas menjadi aspek sentral dalam pengembangan pasar modal dewasa ini. Transparansi dan likuiditas tidak saja dapat menghasilkan kondisi pasar yang adil (fair) namun juga mendorong perkembangan pasar yang objektif dan memberikan perlindungan bagi investor. Setidaknya aspek ini telah disadari oleh regulator pasar modal dalam kaitan mengawasi dan mendorong perkembangan pasar surat utang sebagaimana tercantum dalam Masterplan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank tahun 2010-2014. Salah satu poin strategis dari masterplan tersebut adalah menimbang pentingnya benchmark penilaian harga pasar wajar yang kredibel bagi pengembangan pasar sekunder surat utang dan sukuk, dengan optimalisasi fungsi IBPA dalam melakukan penilaian harga Efek Bersifat Utang dan Sukuk serta surat berharga lainnya dan perluasan penggunaan produk IBPA di pasar keuangan. Dengan kata lain, regulator berusaha mendorong adanya kewajiban mark-to-market bagi instrumen pasar surat utang untuk mendorong terciptanya kondisi pasar yang objektif, adil, dan transparan dengan memantapkan peran dan keberadaan Perseroan di pasar keuangan.
Enhancing Market Transparency and Liquidity Through Mark-to-Market Nowadays, transparency and liquidity are the central aspects in capital market development. Not only give contribution to a fair market condition, but they also encourage an objective market development and provide protection to the investors. At least, these aspects have been well-noted by the capital market regulator in monitoring and encouraging the development of fixed income market as stated in 2010-2014 Capital Market and Non Bank Financial Institutions Masterplan. One of the strategic points in the Masterplan is the importance of credible benchmark of fair market pricing for development of fixed income and sukuk secondary market through optimization of IBPA function in conducting the pricing of Debt Securities and Sukuk as well as other Securities, and expansion of IBPA products application in financial market. In other words, the regulator tries to encourage mark-to-market for fixed income market instruments to create an objective, fair, and transparent market by strengthening the company’s role and existence in the financial market.
Sejalan dengan spirit tersebut, tahun 2012 menjadi milestone baru bagi beberapa perkembangan pasar surat utang maupun bagi Perseroan yakni diterbitkannya regulasi penggunaan harga dari Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) diantaranya untuk Manajer Investasi (MI). Dengan diterbitkannya revisi Peraturan Bapepam-LK Nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana setiap MI yang mengelola reksadana wajib menghitung nilai pasar wajar dari efek bersifat utang dalam portofolio reksadana dengan menggunaan referensi harga pasar wajar yang ditetapkan oleh IBPA. Peraturan tersebut sendiri akan berlaku efektif per tanggal 1 Januari 2013.
In order to cope with such spirit, 2012 became a new milestone for certain fixed income market developments and the Company through the issuance of new regulation of price application from Bond Pricing Agency (BPA), among others, for Investment Manager (IM). With the release of revision on Bapepam-LK Rule Number IV.C.2 regarding Fair Market Value of Securities in Investment Fund Portfolio, IM that manages investment fund shall calculate the fair market value of debt securities in the investment fund portfolio by using fair market price reference determined by IBPA. Such Rule shall take into effect as of January 1, 2013.
Selain itu, lahir beberapa regulasi yang mendorong penggunaan harga pasar wajar LPHE sebagai acuan dalam pelaporan beberapa institusi seperti dana pensiun dan asuransi.
Moreover, certain rules also came up to encourage the application of fair market price of BPA as reference in the reporting of certain institutions, e.g. pension fund and insurance.
Pertama, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Di dalam pasal 5 peraturan tersebut disebutkan instrumen-instrumen yang wajib mengacu pada harga yang dikeluarkan oleh LPHE adalah instrumen obligasi
First, the Minister of Finance Rule Number 53/PMK.010/2012 concerning Financial Health of Insurance and Reinsurance Companies. It is stated in the Article 5 of such Rule that the instruments which obligatorily refer to the prices issued by BPA are corporate bond, corporate sukuk, government securities, securities
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
korporasi, sukuk korporasi, surat berharga negara, surat berharga selain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, surat berharga yang diterbitkan oleh lembaga multinasional.
other than issued by the Government of the Republic of Indonesia, and securities issued by multinational institution.
Kedua, Peraturan Ketua Bapepam-LK nomor PER-05/BL/2012 tentang Penyusunan Laporan Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi Bagi Dana Pensiun. Pada pasal 6, dalam peraturan tersebut disebutkan instrumen-instrumen yang wajib mengacu pada harga yang dikeluarkan oleh LPHE adalah instrumen obligasi korporasi, sukuk korporasi, surat berharga negara, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset.
Second, Chairman of Bapepam-LK Rule Number PER-05/BL/2012 regarding Financial Reports Arrangement and Basic Investment Pricing for Pension Fund. It is stated in the Article 6 of such Rule that the instruments which obligatorily refer to the prices issued by BPA are corporate bond, corporate sukuk, government securities, and Asset Backed Securities (ABS) Collective Investment Scheme.
Dari sisi regulator, munculnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan berpengaruh kepada Perseroan maupun pasar surat utang secara umum. Lahirnya OJK akan mendorong pengembangan pasar surat utang Indonesia lebih cepat seiring dengan terintegrasinya regulasi, koordinasi, dan pengawasan pasar modal serta perbankan di bawah satu atap. Selain itu, dengan lahirnya regulasi-regulasi yang mendorong pemakaian jasa Perseroan maka peran dan fungsi Perseroan akan semakin sentral di tengah perkembangan pasar surat utang Indonesia yang terus tumbuh prospektif.
For the regulator, the release of Law Number 21 Year 2012 regarding Financial Services Authority (FSA) shall affect the Company as well as the fixed income market in general. The establishment of FSA shall encourage a more rapid development of Indonesia fixed income market along with the integration of capital market and banking regulation, coordination, and supervision. Moreover, the regulations which encourage the application of the Company’s services shall improve the Company’s role and function in the development of growing Indonesia fixed income market.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
5
Daftar Isi
Table of Content
6
14
Kilas Peristiwa 2012 Event Highlight 2012
16
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
18
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Report
20
Laporan Direksi Board of Director’s Report
03
Mendorong Transparansi dan Likuiditas Pasar Melalui Kewajiban Mark-to-Market Enhancing Market Transparency and Liquidity Through Mark-to-Market Mandatory
08
Ikhtisar Statistik Statistical Highlights
10
Sekilas IBPA IBPA in Brief
13
Visi, Misi dan Nilai Inti Vision, Mission and Core Value
25
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Discussion
26
Tinjauan Bisnis Business Review
35
Tinjauan Keuangan Finance Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
47
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
48 49 56
63
74
77
Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Komite Audit Audit Committee
56
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
56
Audit Internal Internal Audit
57
Akuntan Publik Public Accountant
57
Manajemen Risiko Risk Management
59
Perkara Penting yang Dihadapi Legal Matters
60
Sanksi Administratif Administrative Sanction
60
Kode Etik Code of Ethics
60
Whistleblowing Whistleblowing
61
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Perusahaan Corporate Information
64
Kegiatan dan Bidang Usaha Corporate Activities and Business
68
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
65
Struktur Organisasi Organization Structure
69
Profil Direksi Directors’ Profile
Komisaris 66 Dewan Board of Commissioners
70
67
71
Pemegang Saham Shareholders Lembaga & Profesi Penunjang Institutions & Supporting Professionals
Direksi Directors
Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi PT Penilai Harga Efek Indonesia Atas Laporan Tahunan 2012 Responsibility Statement of the Board of Commissioners and Directors PT Indonesia Bond Pricing Agency Regarding the 2012 Annual Report
76
Pernyataan Direksi PT Penilai Harga Efek Indonesia Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Board of Directors’ Responsibility Statement on Financial Statements for the Years Ended 31 December, 2012 and 2011
Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan PT Penilai Harga Efek Indonesia untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 Independent Auditors’ Report and Financial Statements for the Years Ended 31 December, 2012 and 2011
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
7
Ikhtisar Statistik Statistical Highlights
Indeks Obligasi IBPA IBPA Bonds Index
2012
Jenis Indeks
2011
Tertinggi
Terendah
Awal Tahun
Akhir Tahun
Perubahan
Perubahan (%)
Awal Tahun
Akhir Tahun
Perubahan
Perubahan (%)
Highest
Lowest
Open
Close
Change
Change (%)
Open
Close
Change
Change (%)
IBPA - Indonesia Composite Bond Index (ICBX) Total Return Index Clean Price Index Gross Price Index Effective Yield Index Gross Redemption Yield Index IBPA - Indonesia Government Bond Index (GBIX) Total Return Index Clean Price Index Gross Price Index Effective Yield Index Gross Redemption Yield Index IBPA - Indonesia Corporate Bond Index (CBIX) Total Return Index Clean Price Index Gross Price Index Effective Yield Index Gross Redemption Yield Index IBPA - Indonesia Sukuk Index (SIX) Total Return Index Clean Price Index Gross Price Index Effective Yield Index Gross Redemption Yield Index IBPA - Indonesia Conventional Bond Index (VBIX) Total Return Index Clean Price Index Gross Price Index Effective Yield Index Gross Redemption Yield Index
163.54 129.40 131.62 6.82 6.96
145.44 118.59 121.03 5.53 5.66
145.78 121.25 123.64 6.59 6.71
163.54 125.80 127.89 5.97 5.98
17.78 4.55 4.27 -0.62 -0.73
12.20 3.75 3.45 -9.41 -10.94
119.82 108.91 111.31 8.02 8.39
145.75 121.25 123.62 6.59 6.71
25.96 12.34 12.33 -1.43 -1.68
21.67 11.33 11.08 -17.84 -20.02
195.18 140.01 142.54 6.51 6.81
173.15 126.84 129.60 5.12 5.46
173.71 130.22 132.99 6.20 6.51
195.18 135.76 138.18 5.55 5.77
21.47 5.54 5.19 -0.66 -0.74
12.38 4.26 3.93 -10.56 -11.32
142.70 116.62 119.39 7.73 8.24
173.68 130.22 132.96 6.20 6.51
30.97 13.60 13.57 -1.52 -1.74
21.73 11.66 11.39 -19.77 -21.01
150.77 111.91 113.26 8.71 8.75
135.12 109.00 110.22 7.73 7.88
135.12 109.28 110.50 8.70 8.75
150.71 110.62 111.82 8.00 8.11
15.59 1.34 1.32 -0.70 -0.64
11.54 1.23 1.15 -8.06 -7.36
117.96 105.78 107.15 9.54 9.58
135.12 109.28 110.55 8.70 8.75
17.15 3.50 3.39 -0.85 -0.83
14.55 3.31 3.12 -8.82 -8.62
147.15 115.93 118.15 6.65 6.84
133.41 108.77 109.64 5.14 5.71
133.41 110.93 112.99 6.31 6.76
147.15 113.60 115.55 5.64 6.00
13.74 2.68 2.55 -0.68 -0.76
10.32 2.41 2.28 -10.71 -11.25
115.42 104.80 106.71 7.58 8.08
133.39 110.93 112.97 6.31 6.76
17.96 6.12 6.26 -1.26 -1.32
15.59 5.85 5.90 -16.70 -16.30
164.59 130.22 132.44 6.85 6.97
146.16 119.10 121.61 5.55 5.66
146.52 121.87 124.28 6.60 6.71
164.59 126.58 128.68 5.99 5.97
18.07 4.70 4.39 -0.61 -0.73
12.35 3.86 3.55 -9.27 -10.93
120.05 109.13 111.56 8.04 8.40
146.50 121.87 124.27 6.60 6.71
26.44 12.74 12.71 -1.44 -1.69
22.05 11.68 11.41 -17.85 -20.14
Efek Bersifat Utang Yang Divaluasi IBPA Bonds evaluated by IBPA Instrumen
2012
2011
2010
Nilai (Rp 000)
Jumlah Seri
Nilai (Rp 000)
Jumlah Seri
Nilai (Rp 000)
Jumlah Seri
Value (IDR 000)
Series
Value (IDR 000)
Series
Value (IDR 000)
Series
Surat Utang Negara (SUN)
Government Bond
Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Treasury Notes
Obligasi Negara (ON)
Treasury Bond
24.083.000.000
16
29.900.000.000
14
29.795.000.000
10
757.231.314.000
58
654.717.542.000
60
585.702.764.000
61
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Government Sukuk
Wholesale (IFR)
17.136.700.000
9
16.736.700.000
9
12.126.700.000
8
Sukuk Ritel
28.989.075.000
3
20.931.560.000
3
13.590.150.000
2
Project Based Sukuk (PBS)
16.714.000.000
4
195.000.000
2
Wholesale
Retail Sukuk
Project Based Sukuk
SPN Syariah
Syariah Treasury Notes
-
1.320.000.000
-
-
-
3
-
-
Surat Utang Negara (SUN) Global*
Government Global Bond*
Surat Utang Negara Berdenominasi US Dollar
US Dollar Denominated Global Bond Surat Utang Negara Syariah (Sukuk) Berdenominasi US Dollar US Dollar Denominated Global Sukuk
Total Surat Berharga Negara (SBN) Total Government Securities
221.926.500.000
14
-
-
-
-
25.625.500.000
3
-
-
-
-
1.091.901.089.000
109
732.605.802.000
89
642.214.614.000
81
149.004.100.000
260
116.520.100.000
Obligasi Korporasi - Peringkat Layak Investasi
Corporate Bonds - Investment Grades
Fixed Rate
226
88.747.100.000
177
Variable Rate
493.500,000
4
581.256,453
5
541.754,510
6
Subdebt fixed
24.186.000.000
22
16.461.000.000
14
19.300.000.000
8
3.425.000.000
4
4.275.000.000
7
4.275.000.000
7
Zero Coupon
500.000.000
1
500.000.000
1
500.000.000
1
Convertible
150.000.000
1
150.000.000
1
150.000.000
1
28
Fixed Rate
Variable Rate
Subdebt fixed
Subdebt step-up
Subdebt step-up Zero Coupon Convertible
Sukuk Korporasi
Corporate Sukuk
Ijarah
4.794.000.000
22
5.037.000.000
26
5.382.000.000
Mudharabah - Step Up
1.114.000.000
2
314.000.000
1
314.000.000
1
Mudharabah Floating
775.000.000
5
839.000.000
5
639.000.000
3
Ijarah
Mudharabah Mudharabah
KIK-EBA
Mortgage Backed Securities
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset
Asset Backed Securities
Total Obligasi Korporasi dan Sukuk Corporate Bond & Sukuk Total
1.982.303.750
5
1.495.235.333
4
1.024.000.000
3
186.423.903.750
326
146.172.591.786
290
120.872.854.510
235
* 1USD = Rp9,670 (28 Dec 2012)
8
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
IBPA-ICBX Indonesia Composite Bond Total Return Index IHSG
IBPA - ICBX
4,600
170
4,400
165
4,200
160
4,000
155
3,800
150
3,600
145
3,400
140
3,200 Jan-12
135 Feb-12
Mar-12
Apr-12
May-12
May-12
Jun-12
Jul-12
IBPA- Composite Bond Total Return Index [RHS]
Pergerakan Harga Pasar Wajar Surat Utang Negara Seri Benchmark Tahun 2012 The Movement of Government Bonds Fair Market Price Benchmark Series 2012
Aug-12
Sep-12
Oct-12
Nov-12
Dec-12
IHSG [LHS]
Pergerakan Imbal Hasil Surat Utang Negara Seri Benchmark Tahun 2012 The Movement of Government Bonds Yield Index Benchmark Series 2012
5 Seri Teraktif Obligasi Pemerintah dari Sisi Volume / 5 Most Active Series of Goverment Bonds from Volume No
Kode Obligasi Bond Code
Nama Obligasi Bond Name
Volume (miliar) Volume (billion)
Frekuensi (x) Frequency (x)
1
FR0058
Obligasi Negara RI Seri FR0058 Obligasi Negara RI Seri FR0058
377.207
32.556
122,5048
2
FR0059
Obligasi Negara RI Seri FR0059 Obligasi Negara RI Seri FR0059
209.797
10.756
110,5263
3
FR0061
Obligasi Negara RI Seri FR0061 Obligasi Negara RI Seri FR0061
198.368
8.203
113,5000
4
FR0065
Obligasi Negara RI Seri FR0065 Obligasi Negara RI Seri FR0065
67.524
10.125
106,2058
5
FR0060
Obligasi Negara RI Seri FR0060 Obligasi Negara RI Seri FR0060
62.438
1.834
106,1836
IBPA Fair Price
5 Seri Teraktif Obligasi Pemerintah dari Sisi Frekuensi / 5 Most Active Series of Goverment Bonds from Frequency No
Kode Obligasi Bond Code
Nama Obligasi Bond Name
Frekuensi (x) Frequency (x)
Volume (miliar) Volume (billion)
1
FR0058
Obligasi Negara RI Seri FR0058 Obligasi Negara RI Seri FR0058
32.556
377.207
122,5048
2
FR0059
Obligasi Negara RI Seri FR0059 Obligasi Negara RI Seri FR0059
10.756
209.797
110,5263
3
FR0065
Obligasi Negara RI Seri FR0065 Obligasi Negara RI Seri FR0065
10.125
67.524
106,2058
4
SR004
Obligasi Negara RI Seri SR-004 Obligasi Negara RI Seri SR-004
8.890
51.090
102,8266
5
FR0061
Obligasi Negara RI Seri FR0061 Obligasi Negara RI Seri FR0061
8.203
198.368
113,5000
IBPA Fair Price
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
9
5 Seri Teraktif Obligasi Korporasi dari Sisi Volume / 5 Most Active Series of Corporate Bonds from Volume No
Kode Obligasi Bond Code
1
MEGA01
2
Nama Obligasi Bond Name
Volume (miliar) Volume (billion)
Frekuensi (x) Frequency (x)
IBPA Fair Price
Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007
5.866
569
101,0182
ASDF01BCN1
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B
4.377
426
100,5383
3
ASDF01CCN1
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C
3.809
1.120
102,0106
4
FIFA01BCN1
Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B
3.235
209
100,7027
5
SANF02C
Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Seri C Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Seri C
2.702
306
101,9676
5 Seri Teraktif Obligasi Korporasi dari Sisi Frekuensi / 5 Most Active Series of Corporate Bonds from Frequency No
Kode Obligasi Bond Code
Nama Obligasi Bond Name
Frekuensi (x) Frequency (x)
1
ASDF01CCN1
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri C
2
MEGA01
3
BBKP01SBCN1
4
MEDC03
5
ASDF01BCN1
Volume (miliar) Volume (billion)
IBPA Fair Price
1.120
3.809
102,0106
Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007
569
5.866
101,1082
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012
447
2.104
101,1553
Obligasi Medco Energi International III Tahun 2012 Obligasi Medco Energi International III Tahun 2012
446
1.745
100,0598
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance Tahap I Tahun 2012 Seri B
426
4.377
100,5383
Sekilas IBPA IBPA in Brief
10
Badan Usaha PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) dikenal juga dengan nama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) berkantor di Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lantai 4, Suite 405, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 52-53, Jakarta 12190, Indonesia. IBPA berpartisipasi dalam pengembangan informasi instrumen pendapatan tetap dan Sukuk di Pasar Modal Indonesia agar dapat memacu inovasi dengan cara menggali potensi pasar dan pelaku dalam rangka pembentukan Pasar Modal Indonesia yang semakin likuid dan dalam.
Business Entity PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) is also familiarly known as Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) located at Indonesia Stock Exchange building. Tower 1, 4th floor, Suite 405, Jl. Jend. Sudirman kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia. IBPA consistently participates in the development of fixed income and sukuk information in Indonesia Capital Market. In order to generate innovation by excavating the potential of the market as well as the player into a more liquid and deeper Indonesia Capital Market.
IBPA memiliki keyakinan bahwa ketersediaan harga pasar wajar adalah salah satu kunci penting yang memungkinkan terlaksananya pembangunan berkelanjutan di pasar surat utang Indonesia. Melalui penerbitan informasi harga pasar wajar, IBPA telah memungkinkan pencapaian tujuan revitalisasi serta peningkatan likuiditas di pasar sekunder.
IBPA believes that the availability of fair market price is one of the key points for a sustainable development of Indonesia fixed income market. By issuing fair market price information, IBPA has enabled a market revitalization and liquidity improvement in secondary market.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Peran IBPA juga telah membuka peluang pertumbuhan signifikan di pasar perdana, mendorong inovasi dan secara konsisten melakukan peningkatan kualitas pengelolaan keuangan di setiap lembaga yang memiliki efek pendapatan tetap dan Sukuk dalam struktur portofolio mereka.
IBPA has also provided a chance of significant growth in primary market, encouraged innovation, and consistently improved the financial management quality in every institution that owns fixed income and sukuk instruments in its portfolio.
Riwayat Singkat IBPA adalah perusahaan yang bergerak di bidang penilaian harga pasar wajar atas obligasi dan Sukuk di Indonesia. IBPA didirikan pada tanggal 28 Desember 2007 dan telah mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan nomor AHU-17734.AH.01.01 Tahun 2008, tanggal 9 April 2008. IBPA mendapatkan izin usaha sebagai Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada tanggal 10 Agustus 2009 melalui Surat Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-266/BL/2009. Dengan adanya surat izin usaha tersebut, IBPA menjadi Lembaga LPHE pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Brief History IBPA is a company that provides fair market price of bond and sukuk in Indonesia. It was established in December 28, 2007 and earned its license from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through a Decision Letter Number AHU17734. AH.01.01 Year 2008 dated April 9, 2008. Also, IBPA earned its business license from the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) as Bond Pricing Agency on August 10, 2009 through Decision Letter of Bapepam-LK Number KEP-266/BL/2009. With such license, IBPA became the first and the only Bond Pricing Agency in Indonesia.
Pembentukan IBPA merupakan rangkaian panjang kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah dan pihak-pihak berwenang dalam pembentukan kebijakan keuangan di Indonesia. Timbulnya kebutuhan akan pasar surat utang yang wajar, teratur, efisien, serta berdaya saing global, mendorong Pemerintah RI yang diwakili oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara BUMN dan Bank Indonesia mengeluarkan Paket Kebijakan Sektor Keuangan yang dituangkan dalam sebuah Surat Keputusan Bersama pada tanggal 5 Juli 2006. Dalam rangka penyempurnaan struktur sektor keuangan Indonesia, SKB 5 Juli 2006 tersebut mengamanahkan pembentukan suatu lembaga independen yang berfungsi untuk melakukan valuasi surat utang. Sebagai tindak lanjut dari kebijakan tersebut, selanjutnya Presiden RI mengeluarkan Inpres No. 6 Tahun 2007 yang salah satu inisiatifnya adalah peningkatan likuiditas dan stabilitas pasar obligasi (surat berharga) melalui pengembangan mekanisme pembentukan harga (price discovery mechanism).
The establishment of IBPA was a long series of policies issued by the Government and authorized parties related to financial policies making in Indonesia. The need of a fair, orderly, efficient, and globally competitive fixed income market has encouraged the Government of Indonesia, represented by the Coordinating Ministry for Economic Affairs, the Ministry of Finance, the Ministry of StateOwned Enterprises, and the Central Bank to release a Financial Sector Policy Package as drawn up in a Joint Decision Letter (MDL) on July 5, 2006. In order to improve the Indonesia financial sector structure, the MDL has mandated to establish an independent institution that can perform a fixed income valuation. A Presidential Instruction Number 6 Year 2007 was later issued as a follow up for such policy, one of which is to improve the bond (securities) market liquidity and stability through the development of price discovery mechanism.
Selanjutnya di dalam Inpres tersebut, Presiden menginstruksikan penyusunan peraturan tentang persyaratan, kriteria, dan tata cara pendirian lembaga yang melakukan valuasi surat utang. Bentuk nyata dari kebijakan-kebijakan di atas yakni dikeluarkannya Peraturan Bapepam-LK No V.C.3 tentang Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) yang dikeluarkan pada tanggal 19 September 2007.
Furthermore, in such Presidential Instruction, the President has instructed the arrangement of regulation concerning the requirements, criterias, and procedures of institution establishment for fixed income valuation. The concrete form of such policy was a release of Bapepam-LK Rule Number V.C-3 dated September 19, 2007 concerning Bond Pricing Agency (BPA).
Bapepam-LK selanjutnya mengamanatkan pembentukan LPHE kepada PT Bursa Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia selaku Self Regulatory Organization (SRO) di Indonesia untuk mendirikan sebuah institusi independen untuk mengemban tugas sebagaimana diamanatkan dalam SKB dan Inpres.
Later, Bapepam-LK instructed the Self Regulatory Organization (SRO), comprising of Indonesia Stock Exchange, Indonesia Central Securities Depository, and Indonesia Securities Clearing Guarantee, to establish an independent institution that could perform the duties as mandated in the MDL and Presidential Instruction.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
11
12
Manfaat IBPA Terhadap Industri Pasar Modal Indonesia Peran strategis IBPA sebagai LPHE pertama dan satu-satunya menuntun IBPA untuk turut aktif dalam menciptakan pasar efek bersifat utang yang ideal dan kondusif
Benefits of IBPA for Indonesia Capital Market Industry IBPA strategic role, as the first and the only Bond Pricing Agency (BPA) in Indonesia, has guided it to actively participate in creating an ideal and conducive debt securities market.
1. Revitalisasi Pasar Sekunder Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh pelaku pasar untuk melakukan transaksi Efek bersifat utang, Sukuk, dan surat berharga lainnya adalah tidak tersedianya informasi harga yang independen, obyektif, kredibel, dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menyebabkan pemegang portofolio Efek bersifat utang, sukuk, dan surat berharga lainnya untuk lebih memilih strategi investasi yang konservatif seperti hold to maturity. Konsekuensi dari penerapan strategi ini mengakibatkan minimnya tingkat likuiditas di pasar sekunder. Keberadaan IBPA sebagai LPHE diharapkan akan mendorong munculnya strategi investasi alternatif yang akan meningkatkan likuiditas transaksi di pasar sekunder.
1. Revitalization of Secondary Market One of the barriers the market players have to deal with in conducting the transactions of Debt Securities, Sukuk and other securities was the lack of independent, objective, credible and responsible price information. It made the holders of debt securities, Sukuk and other securities to preferably select a conservative investment strategy, hold to maturity. The consequences of applying such strategy caused minimum liquidity in the secondary market. The existence of IBPA as the BPA is expected to encourage more investment strategy alternatives which will improve transaction liquidity in the secondary market.
2. Revitalisasi Pasar Perdana Harga pasar wajar yang diterbitkan IBPA yang dikombinasikan dengan informasi lain relevan lainnya dapat dijadikan sebagai acuan bagi para penerbit untuk menentukan tingkat kupon atau yield yang paling optimal bagi penerbitan Efek bersifat utang maupun Sukuknya. Diharapkan dengan adanya acuan harga mendorong penerbitan Efek bersifat utang dan Sukuk di pasar perdana sebagai salah satu alternatif utama pendanaan.
2. Revitalization of Primary Market The fair market price published by IBPA, combined with other relevant information, can serve as a benchmark for issuers to calculate the most optimum coupon or yield rate for debt securities or Sukuk issuances. This benchmark is expected to encourage bond and Sukuk issuance at primary market as one of the main alternatives for funding.
3. Inovasi Informasi Produk Surat Utang dan Sukuk IBPA senantiasa mengembangkan metodologi penilaian yang dipakai untuk memastikan agar harga pasar wajar yang dihasilkan akurat dan berkualitas. Penyempurnaan metodologi penilaian tersebut membuat IBPA siap untuk melakukan penilaian atas setiap jenis Efek bersifat utang dan turunannya. Dengan tersedianya metodologi penilaian dan penetapan harga pasar wajar untuk setiap jenis surat utang tersebut diharapkan akan mendorong penerbitan variasi instrumen surat utang oleh pelaku pasar sesuai dengan kebutuhan serta kondisi pasar.
3. Fixed Income and Sukuk product information innovations, IBPA consistently improves the valuation methodologies applied to ensure that the fair market prices provided are accurate and qualified. Improvements on such methodologies have made IBPA ready to conduct valuation of all debt securities and their derivatives. It is expected that the availability of fair market pricing and valuation methodologies for all fixed income instruments can improve various fixed income instrument issuances by market players based on market needs and conditions.
4. Penyempurnaan kualitas kelembagaan Ketersediaan harga pasar wajar untuk Efek bersifat utang, Sukuk, dan surat berharga lainnya memberi peluang bagi bank maupun lembaga keuangan lain untuk memenuhi standar yang berlaku secara internasional. Penggunaan harga pasar wajar yang objektif merupakan hal yang dipersyaratkan dalam berbagai rekomendasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga internasional. Harga pasar wajar IBPA tersebut akan membantu peningkatan kualitas kelembagaan bagi lembaga-lembaga tersebut.
4. Improvement of Institutional Quality The availability of fair market price for debt securities, Sukuk, and other securities provides an opportunity for banks and other financial institutions to comply with the internationally accepted standards. The use of objective fair market price is required in numerous recommendations issued by international institutions. Certainly, IBPA fair market price will help the institutions in improving their institutional quality.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Visi, Misi & Nilai Inti
Vision, Mission & Core Values
Visi Vision
Menjadi lembaga penilaian harga Efek yang menilai dan menetapkan harga pasar wajar atas Efek bersifat utang, Sukuk dan surat berharga lainnya, serta menyediakan informasi pasar surat utang, secara objektif, independen, kredibel dan dapat di pertanggungjawabkan. To become a bond pricing agency that conducts valuation and determines fair market prices of bonds, Sukuk and other types of debt securities, as well as provides debt market information in a way that objective, independent, credible, and accountable.
Misi Mission
Nilai Inti Core Values
Menciptakan Pasar Modal Indonesia yang transparan dan efisien. To create a transparent and efficient Capital Market of Indonesia.
Objektif, Independen, Kredibel, Transparan. Objective, Independent, Credible, Transparent.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
13
Kilas Peristiwa 2012 Event Highlights 2012
Januari / January 18
Thomson Reuters Menampilkan Informasi Harga Pasar Wajar IBPA Thompson Reuters presented Fair Market Price Information of IBPA
Februari / February
Maret / March
3
15
6-7
Kunjungan Kerjasama ke Kampus Swiss German University di BSD City, Tangerang Courtesy visit to the campus of Swiss German University at BSD City, Tangerang
Penyelenggaraan Workshop Obligasi Kepada Karyawan Baru Bapepam-LK dan BEI Bond Workshop for New Employees in Bapepam-LK and IDX
Penyelengaraan in-House Training Obligasi di Perum Peruri Bond In-House Training in Perum Peruri
6-7
11
12
15
Penyelenggaraan InHouse Training Obligasi di PT BPD Kalsel, Banjarmasin, Kalimantan Selatan Bond In-House Training in PT BPD Kalsel, Banjarmasin, South Kalimantan
Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama Edukasi dan Riset dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB di Bandung The signing of MoU for Education and Research with Business and Management School of Institute of Technology Bandung, in Bandung
20
Peluncuran Kalkulator EBA The launching of ABS Calculator
Juni / June 4
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pertukaran Informasi dengan BPA Malaysia Signing of Cooperation Agreement for Information Exchange with IBPA Malaysia
Oktober / October 29
Penyelenggaraan Kegiatan Orientasi Karyawan IBPA Orientation Activity of IBPA Employees
14
Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama Edukasi dan Riset dengan Swiss German University di BSD City, Tangerang The signing of MoU for Education and Research with Swiss German University at BSD City, Tangerang
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2012 Pengangkatan Direksi Baru Periode 2012 s/d 2016 2012 Annual General Meeting of Shareholders – the Appointment of the New Directors for the period of 2012 – 2016
November / November
2-3
31
Penyelengaraan In House Training Obligasi di PT Bank Muamalat Tbk. Bond In-House Training in PT Bank Muamalat Tbk.
Sharing Session Tentang Pengembangan Pasar Modal Untuk Negara Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam Sharing Session concerning Capital Market Development with Brunei, Cambodia, Myanmar, and Vietnam.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
7
Penandatangan Kerjasama Perjanjian Distribusi Informasi Harga IBPA dengan Bloomberg The signing of Cooperation Agreement of IBPA Price Information distribution with Bloomberg.
23
Penandatangan Aliansi IBPA dengan BPA Malaysia dan ThaiBMA di Bangkok, Thailand The signing of IPBA alliance with BPA Malaysia and ThaiBMA in Bangkok, Thailand.
April / April
Mei / May
Awal
30
Penerbitan Valuasi Harian Harga Pasar Wajar (HPW) Global Bonds Pemerintah Indonesia Publication of Daily Fair Market Price Valuation of Global Bonds of the Government of Indonesia
Kunjungan Kerja ke Kampus Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB di Bandung. Business Visit to Business and Management School of Institute of Technology Bandung, in Bandung
Kuliah Umum IBPA di Kampus Swiss German University di BSD City, Tangerang IBPA General Lecture in Swiss German University at BSD City, Tangerang
Juli / July
September / September
19-20
Partisipasi dalam Pameran Pasar Modal Syariah Participation in Sharia Capital Market Exhibition
20
9
Sharing Session Komisaris Utama IBPA Kepada SRO Dengan Tema “Implementasi Kebijakan Moneter Bank Indonesia“
Sharing Session of IBPA’s President Commissioner to the SRO entitled “Implementation of the Central Bank Monetary Policy”
19-22
1
Ulang Tahun IBPA ke-4 The 4th IBPA Anniversary
24
30
Kunjungan kerja IBPA bersama BPA Malaysia ke kantor ThaiBMA (Bond Pricing) di Bangkok, Thailand. Business visit with BPA Malaysia to ThaiBMA (Bond Pricing) in Bangkok, Thailand.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa IBPA Extraordinary General Meeting of Shareholder
Penerbitan Indonesia Bond Market Directory (IBMD) 2012 - Kerjasama IBPA dengan BEI 2012 Indonesia Bond Market Directory (IBMD) publishing – A cooperation of IBPA with IDX
Partisipasi Dalam Acara The 16th Asia-Pacific Central Securities Depository Group (ACG) General Meeting di Bali Participation in the 16th Asia-Pacific Central Securities Depository Group (ACG) General Meeting in Bali.
12-13
Penyelenggaran In-House Training Obligasi di PT Bank Sulteng, Palu, Sulawesi Tenggara Bond In-House Training in PT Bank Sulteng, Palu, South East Sulawesi
25
Penetapan IBPA Sebagai Anggota BAPMI Official affirmation for IBPA as Member of BAPMI
Desember / December
Januari -Desember January-December
Penyelengaraan Team Building IBPA – Bandung IBPA Team Building in Bandung
Penyelenggaraan Program Edukasi School of Bond & Fixed Income (SoBFI) Angkatan ke XVII – Angkatan ke XXVIII The arrangement of educational program for Bond and Fixed Income, Batch XVII – XXVIII.
Pelatihan Sistem Solusi IVC2 Kepada Manajer Investasi dan Bank Kustodian Training of IVC2 Solution System to Investment Managers and Custodian Banks.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
15
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
(dalam Rupiah / In Rupiah)
Neraca
Balance Sheet
2012
Audited 2010
2011
2009
2008
Aset / Asset Aset Lancar / Current Assets Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents Piutang Usaha Accounts Receivables Piutang Lain-lain Other Receivables Uang Muka dan Biaya Dibayar Di Muka Advances and Prepayment
Jumlah Aset Lancar Total Current Assets
3.401.836.769
11.094.858.881
15.830.800.449
21.260.781.265
12.312.010.690
688.971.825
326.250.000
126.000.000
5.000.000
-
4.030.137
32.478.932
46.791.097
17.830.138
61.089.316
377.503.910
216.469.683
421.429.586
363.200.000
339.800.000
4.472.342.641
11.670.057.496
16.425.021.132
21.646.811.403
12.712.900.006
1.037.295.635
1.507.552.840
1.784.727.685
1.541.252.870
1.195.864.887
810.000.000
-
162.000.000
486.000.000
810.000.000
Aset Tidak Lancar / Non Current Assets Aset Tetap Fixed Assets Biaya Bayar Dimuka Jangka Panjang Long Term Prepaid Expenses Uang Jaminan Refundable Deposits
30.000.000
30.000.000
30.000.000
30.000.000
30.000.000
Jumlah Aset Tidak Lancar Total Non Current Assets
1.877.295.635
1.537.552.840
1.976.727.685
2.057.252.870
2.035.864.887
Jumlah Aset / Total Assets
6.349.638.276
13.207.610.336
18.401.748.817
23.704.064.273
14.748.764.893
60.974.278
77.526.725
109.215.981
174.254.485
934.571.507
Utang Pajak Taxes Payable
227.390.994
144.374.495
63.361.572
60.174.169
457.881.903
Pendapatan Diterima Dimuka Unearned Revenues
289.543.620
204.507.340
53.000.000
-
5.000.000
577.908.892
426.408.560
225.577.553
234.428.654
1.397.453.410
-
-
-
-
-
577.908.892
426.408.560
225.577.553
234.428.654
1.397.453.410
30.000.000.000
30.000.000.000
30.000.000.000
30.000.000,000
15.000.000.000
(24.228.270.616)
(17.218.798.224)
(11.823.828.736)
(6.530.364.381)
(1.648.688.517)
5.771.729.384
12.781.201.776
18.176.171.264
23.469.635.619
13.351.311.483
6.349.638.276
13.207.610.336
18.401.748.817
23.704.064.273
14.748.764.893
Liabilitas & Ekuitas / Liabilities and Equity Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities Biaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang / Non Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Total Liabilities Ekuitas / Share Holder’s Equity Modal Saham Share Capital Akumulasi Rugi Accumulated Losses
Jumlah Ekuitas Total Shareholders’ Equity
Jumlah Liabilitas & Ekuitas Total Liability & Shareholder’s Equity
16
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
(dalam Rupiah / In Rupiah)
Laporan Laba Rugi Komprehensif Income Statement
Pendapatan Revenues
Audited 2012
2011
2010
2009
2008
5.511.633.028
3.683.782.822
1.115.600.000
215.000.000
0
386.234.962
739.546.861
1.044.134.539
1.171.823.413
664.260.783
Beban Gaji, Honor dan Tunjangan Salaries, Honorarium and Allowances Expenses
(9.754.429.279)
(6.796.097.691)
(5.040.569.741)
(4.128.319.745)
(1.434.146.740)
Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses
(1.868.817.228)
(1.755.062.998)
(1.488.069.492)
(1.424.512.364)
(571.584.917)
Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal Operating and Capital Market Development Expenses
(490.512.740)
(571.713.745)
(388.433.718)
(194.477.004)
(246.836.681)
Beban Penyusutan Depreciation Expenses
(726.100.378)
(651.277.505)
(515.176.624)
(312.512.376)
(24.565.900)
(67.480.757)
(44.147.232)
(20.949.319)
(208,677,788)
(35.815.062)
(7.009.472.392)
(5.394.969.488)
(5.293.464.355)
(4.881.675.864)
(1.648.688.517)
0
0
0
0
0
(7.009.472.392)
(5.394.969.488)
(5.293.464.355)
(4.881.675.864)
(1.648.688.517)
0
0
0
0
0
(7.009.472.392)
(5.394.969.488)
(5.293.464.355)
(4.881.675.864)
(1.648.688.517)
Penghasilan Bunga Education Revenues
Beban Lain-lain Bersih Miscellaneous - Net Expenses Rugi Sebelum Pajak Operating Loss
Manfaat (beban) Pajak Penghasilan Income Tax Benefit (Expenses)
Rugi Bersih Tahun Berjalan Net Loss
Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Other Comprehensive Revenues
Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Loss
Rasio-Rasio Keuangan Financial Ratios Rasio Lancar Current Ratio Rugi Usaha terhadap Total Pendapatan Net Loss Margin Beban Usaha terhadap Total Pendapatan Operating Expenses Margin Pertumbuhan Produktivitas Karyawan Employees Productivity Growth
2012
2011
2010
2009
2008
773,88%
2.736,83%
7.281,32%
9.233,86%
909,72%
-127,18%
-146,45%
-517,45%
-2.270,55%
N.A
232,96%
265,33%
726,52%
2.818,52%
N.A
196.844.037
147.351.313
55.780.000
17.916.667
N.A
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
17
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Report
Peningkatan kinerja IBPA terlihat dari peningkatan pendapatan yang mencatat kenaikan lebih dari 50% dari tahun lalu. Performance improvement of IBPA was shown from revenue escalation which recorded an increase by more than 50% from last year.
Tarmiden Sitorus Komisaris Utama President Commissioner
18
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami bersyukur telah melewati tahun 2012 dengan pencapaian yang kami nilai baik. Pada tahun keempatnya, IBPA telah mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagai Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) sesuai dengan yang diamanatkan dengan baik. Terlebih pada tahun 2012 ini otoritas keuangan di Indonesia telah mempercayakan penggunaan Harga Pasar wajar yang diterbitkan IBPA sebagai satu-satunya LPHE di Indonesia sebagai acuan penilaian investasi pada beberapa industri keuangan.
By the grace of God the Almighty, we are grateful for the good performance achieved throughout 2012. In its fourth year, IBPA has been able to perform its role and function properly as the Bond Pricing Agency (BPA) based on mandate given. Moreover, in 2012, the financial authority in Indonesia has entrusted the Fair Market Pricing issued by IBPA, as the only BPA in Indonesia, to serve as a benchmark for investment valuation in financial industry.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Peningkatan kinerja IBPA terlihat dari peningkatan pendapatan yang mencatat kenaikan lebih dari 50% dari tahun lalu. Tercatat pendapatan IBPA tahun 2011 sebesar Rp3,68 miliar dan tahun 2012 sebesar Rp5,51 miliar. Sementara ditinjau dari jumlah pelanggan, sepanjang tahun 2012 IBPA berhasil mendapatkan 23 pelanggan baru sehingga total jumlah pelanggan sampai dengan tahun 2012 berjumlah 74 pelanggan. Peningkatan ini tak lepas terjadi karena kebijakan-kebijakan strategis yang ditempuh Manajemen IBPA dalam tata pengelolaan perusahaan. Fokus Manajemen pada pengembangan layanan jasa dan produk yang diberikan oleh IBPA juga menjadi faktor utama peningkatan kinerja dan jumlah pengguna layanan IBPA pada tahun 2012. Selain itu langkah Direksi dalam melakukan pengembangan baik dari segi Sumber Daya Manusia serta infrastruktur kami nilai sebagai bentuk investasi yang potensial dalam menyiasati pesatnya perkembangan pasar surat utang di Indonesia.
Improvement of IBPA performance was shown from revenue escalation which recorded an increase by more than 50% from last year. It was recorded that IBPA revenue was Rp3.68 billion in 2011 and Rp5.51 billion in 2012. Additionally, in term of total subscriber, IBPA successfully recorded 23 new subscribers throughout 2012, leaving a total number of 74 subscribers at the end of 2012. Such improvement derived from strategic policies taken by IBPA Management in the company management. Management focus in the development of services and products provided by IBPA also gave contribution to the improvement of IBPA performance and total subscribers in 2012. Also, we highly value the Directors’ decision to improve the human resources as well as the infrastructure as a potential investment in coping with the rapid development of fixed income market in Indonesia.
Menilik pada prospek usaha di masa mendatang, kami menilai bahwa fokus pencapaian usaha yang didasari oleh peran aktif otoritas keuangan dalam menetapkan mandatori penggunaan HPW LPHE merupakan langkah nyata yang dapat dilakukan oleh IBPA dalam menyusun rencana kerja serta target pencapaian pada tahun mendatang.
Considering the business prospect in years ahead, the focus of business achievement based on active role of financial authority in the application of Fair Market Pricing shall be a real action IBPA can perform in arranging the work plan and target in the coming year.
Pengangkatan anggota Direksi baru periode 2012-2016 pada tahun 2012 ini kami nilai sebagai suatu dinamika bagi IBPA. Peralihan fungsi dan tugas serta peranan dari susunan Direksi lama kepada susunan Direksi baru dilakukan dengan baik dan tanpa hambatan. Peran kepemimpinan baik dengan susunan yang lama maupun dengan susunan yang baru kami nilai dilakukan dengan baik dan terarah sepanjang tahun 2012.
The appointment of the new Directors in 2012 for the period of 20122016 is also a good dynamics for IBPA. The transfer of functions and duties as well as responsibilities from the former Directors to the new ones was well-accomplished without any barrier. Good leadership has been properly performed either by the former or the new Directors throughout 2012.
Kami berharap kinerja dan pencapaian positif di tahun 2012 ini mampu dipertahankan dan ditingkatkan oleh Direksi, serta jajaran Karyawan sehingga target-target yang telah ditetapkan dapat dicapai ditahun-tahun mendatang.
We hope that the Directors can maintain and improve the positive performance and achievement in 2012, jointly with the whole employees to make the target set successfully achieve in the years ahead.
Penutup Atas kinerja dan pencapaian-pencapaiannya pada tahun 2012, saya atas nama Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan jajaran karyawan atas dedikasi dan kontribusinya terhadap seluruh pencapaian yang diperoleh di tahun 2012. Apresiasi sebesar-besarnya juga kami sampaikan kepada Pemegang Saham yang terus memberikan kepercayaan dan dukungan penuh terhadap perkembangan IBPA.
Closing For the performance and achievement in 2012, I, on behalf of the Board of Commissioners, shall give highest appreciation to the Directors and the employees for their dedication and contribution. The same appreciation is also conveyed to the Shareholders who keep showing their trust and full support to IBPA development.
Tarmiden Sitorus Komisaris Utama President Commissioner
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
19
Laporan Direksi Board of Director’s Report
... ketentuan mandatori penggunaan Harga Pasar Wajar yang diterbitkan LPHE ... memberikan peluang bagi IBPA untuk mengembangkan usahanya ... The provision of mandatory application of FMP issued by BPA ... provides a chance to IBPA to develop its business
Ignatius Girendroheru Direktur Utama President Director
Di tengah krisis ekonomi di wilayah Eropa dan ketidakpastian yang berkelanjutan di Amerika Serikat pada tahun 2012, yang mana berdampak pada kinerja ekonomi dunia, pasar surat utang Indonesia sepanjang tahun 2012 masih menunjukan kinerja pertumbuhan yang positif. Indonesia Composite Bond Total Return Index (IBPA-ICBX), yang merupakan indikator kinerja tingkat pengembalian (total return) dari seluruh tradable obligasi domestik di pasar sekunder, naik dari level 145,78 diawal tahun 2012 menjadi 163,54 di akhir tahun 2012. Peningkatan IBPAICBX sebesar 17,78 poin atau tumbuh 12,20% ytd. ini hampir menyamai kinerja di pasar saham Indonesia, dimana Indeks
20
In the midst of economic crisis in Europe and ongoing uncertainty in US throughout 2012 that influenced the world economic performance, Indonesia fixed income market showed a positive growth in 2012. Indonesia Composite Bond Total Return Index (IBPA-ICBX), which is the performance indicator for the total return and the whole domestic tradable bonds in secondary market, went up from 145.78 at the beginning of 2012 to 163.54 at the end of 2012. IBPA-ICBX improvement by 17.78 points or an increase by 12.20% ytd was almost similar to the performance of Indonesia stock market, in which Composite Stock Price Index (CSPI) of IDX grew by 12.94% ytd in 2012.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia tumbuh 12,94% ytd di tahun 2012. Secara keseluruhan kinerja pasar surat utang di tahun 2012 domestik menunjukan kinerja positif. Total penerbitan obligasi korporasi mencatatkan rekor tertinggi sejak 2006, dengan total penerbitan baru sebesar Rp69,39 triliun, dan obligasi US$20 juta. Angka ini meningkat dibandingkan penerbitan obligasi korporasi pada 2011 yang hanya sebesar Rp45,93 triliun. Selain itu, total nilai transaksi obligasi korporasi sepanjang 2012 tercatat Rp156,52 triliun atau meningkat 26,76% dari 2011 yang sebesar Rp123,48 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 27,66% menjadi Rp638 miliar/hari dari Rp500 miliar/hari.
In overall, fixed income market performance in 2012 showed a positive growth. Total corporate bond issuance successfully earned its highest record since 2006 with total new issuance of Rp69.39 trillion and total bond of US$20 million. These figures increased compared to corporate bond issuance in 2011 which was Rp45.93 trillion. Besides, total transaction value of corporate bond throughout 2012 was Rp156.52 trillion or an increase by 26.76% from 2011 which was Rp123.48 trillion. Average daily transaction escalated by 27.66% to Rp638 billion/day from Rp500 billion/day.
Berbanding terbalik dengan obligasi korporasi, total nilai transaksi obligasi pemerintah (SUN) sepanjang tahun 2012 tercatat turun -8,95% dari Rp1.446 triliun menjadi sebesar Rp1.334 triliun. Rata-rata transaksi perdagangan harian SUN selama tahun 2012 pun mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar -5,20% dari rata-rata Rp8,4triliun/hari di tahun 2011 menjadi Rp7,9 triliun/hari pada tahun 2012. Sejalan dengan perkembangan surat utang di Indonesia, Pemerintah melalui lembaga otoritas keuangan turut mendukung laju perkembangan ini dengan mengeluarkan beberapa peraturan yang mewajibkan industri-industri keuangan seperti Reksa Dana, asuransi dan dana pensiun untuk menggunakan Harga Pasar Wajar (HPW) yang diterbitkan oleh Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) sebagai acuan dalam penilaian investasi maupun aset. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi IBPA selaku satu-satunya LPHE di Indonesia dalam turut berpatisipasi dan mendukung penerapan peraturan tersebut.
On contrary, total transaction value of government bond throughout 2012 went down 8.95% from Rp1,466 trillion to Rp1,334 trillion. Average daily transaction value of government bond in 2012 also decreased by 5.20% from Rp8.4 trillion/day in 2011 to Rp7.9 trillion/day in 2012. In line with the fixed income development in Indonesia, the Government through the authorized financial institution showed its support by issuing relevant rules that require financial institutions, e.g. Investment Fund, Insurance, and Pension Fund to apply Fair Market Price (FMP) issued by Bond Pricing Agency (BPA) as reference in investment or asset valuation. It has become a challenge as well as opportunity for IBPA as the only BPA in Indonesia to participate and support the implementation of such rules.
Mengantisipasi hal tersebut diatas, proyek-proyek terkait mandatory penggunaan HPW LPHE menjadi fokus utama IBPA dalam kegiatan pengembangan dan operasionalnya. Tercatat di tahun 2012 dari sisi penilaian harga efek, IBPA berhasil melakukan penerbitan valuasi HPW Government Global Bond dan Global Bond Index. Dalam rangka persiapan implementasi peraturan mandatori penggunaan HPW IBPA oleh manajer investasi pengelola Reksa Dana, IBPA melakukan penerbitan informasi Rentang Harga Pasar Wajar (standard deviasi) dari seluruh instrumen Efek bersifat utang yang telah divaluasi dan percepatan waktu proses penerbitan informasi HPW. Selain itu IBPA juga telah berhasil melakukan kegiatan pemusatan pengiriman data sebagai penyempurnaan layanan kepada Pelanggan.
In order to anticipate such matter, IBPA has been focusing on projects related to the mandatory application of BPA-FMP in its development and operational activities. Throughout 2012. IBPA successfully published the FMP of Government Global Bond and Global Bond Index. In terms of implementation preparation of mandatory regulation in using IBPA Fair Market Price by investment manager of mutual funds, IBPA has issued information Fair Market Price Range (deviation standard) from all instruments of bonds that have been evaluated and acceleration processing time of Fair Market Price information issuance. Moreover, IBPA has successfully conducted centralization of data transmission as part of service improvements to subscribers.
Dari sisi pengembangan teknologi informasi, tahun 2012 IBPA berhasil melakukan pengembangan sistem yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan peraturan mandatori MI. Sistem yang diberi nama Sistem Solusi IV.C.2 (SisoIVC2) nantinya akan
In terms of information technology development, in 2012, IBPA conducted a system development to support the implementation of rule of mandatory application by IM. The system called IV.C-2 Solution System (SisoIVC2) shall later become a modeling system
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
21
22
dijadikan sistem permodelan yang akan dikembangkan untuk kepentingan kegiatan operasional lembaga-lembaga keuangan maupun investasi di Indonesia. Dalam rangka mendukung kegiatan yang terkait dengan layanan data dan informasi, di tahun 2012 IBPA juga mengembangkan sistem Client Data Delivery dan Tools.
which will be developed for the operational activities of financial or investment institutions in Indonesia. For supporting activities related to data and information services, IBPA also developed Client Data Delivery dan Tools system in 2012.
Dari segi infrastruktur teknologi informasi, IBPA pada tahun 2012 melakukan peningkatan kapasitas Service Level Agreement (SLA) pemeliharaan infrastruktur operasional TI untuk mendukung operasional sistem informasi Bond Information & Pricing Services (BIPS) dan peningkatkan keamanan sistem perkantoran untuk menurunkan potensi ancaman gangguan maupun down time.
At the same year, for information technology infrastructure, IBPA conducted a capacity improvement of Service Level Agreement (SLA) of IT operational infrastructure maintenance to support operational information system of Bond Information & Pricing Services (BIPS) and to improve the office system in order to prevent disruption threat or downtime.
Tahun 2012 juga menjadi tahun pengakuan terhadap eksistensi IBPA sebagai satu-satunya LPHE di Indonesia. Tercatat dua kemitraan strategis dengan sesama bond pricing agency di Asia Tenggara berhasil disepakati pada tahun 2012. IBPA juga menandatangani kesepakatan yang dituangan dalam MoU dengan dua universitas terkemuka di Indonesia untuk mendukung program edukasi pasar modal khususnya surat utang sejak dini. Selain itu pada kuartal IV tahun 20102, IBPA menjalin kemitraan dengan salah satu lembaga penyedia informasi terbesar di dunia yang diharapkan mampu menyebarkan layanan IBPA secara luas ke seluruh dunia. Penerbitan Indonesia Bond Market Directory 2012 juga menjadi bentuk kemitraan yang dilakukan IBPA dengan PT Bursa Efek Indonesia dalam mendukung perkembangan pasar surat utang di Indonesia. Sementara dari segi pencapaian pelanggan, IBPA mampu memenuhi target pelanggan baru di tahun 2012 sehingga jumlah pelanggan pada tahun 2012 mencapai 75 pelanggan.
IBPA also earned an acknowledgement upon its existence as the only BPA in Indonesia in 2012. Two strategic partnerships with co-bond pricing agencies in South East Asia were successfully agreed in 2012. At the same year, IBPA signed an MoU with two prestigious universities in Indonesia to support the capital market educational program especially fixed income. Additionally, in the Quarter IV/2012, IBPA provided an alliance with one of the biggest information providers in the world which was expected to distribute IBPA services worldwide. The publishing of 2012 Indonesia Bond Market Directory was also another partnership IBPA has made with the Indonesia Stock Exchange in supporting fixed income market development in Indonesia. For subscriber achievement, IBPA met the target of new subscriber in 2012 to 75 subscribers.
Dimulainya era transparansi pada pasar surat utang pada tahun 2012 ini secara langsung membawa dampak positif bagi prospek usaha IBPA. Dengan ditetapkannya ketentuan mandatory penggunaan Harga Pasar Wajar yang diterbitkan LPHE dalam menerapkan prinsip transparansi secara menyeluruh bagi seluruh industri keuangan di Indonesia memberikan peluang bagi IBPA untuk mengembangkan usahanya. Kebutuhan industri keuangan atas HPW yang diterbitkan LPHE diharapkan mampu membawa pencapaian positif bagi IBPA ditahun mendatang. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang, otoritas keuangan di Indonesia melebarkan mandatori penggunaan HPW sebagai acuan kepada industri lain seperti perbankan.
The beginning of transparency era in fixed income market in 2012 directly gave positive impact to IBPA business prospect. The provision of mandatory application of FMP issued by BPA in implementing transparency principle for overall financial industries in Indonesia has provided opportunity to IBPA to develop its business. The need of FMP issued by BPA for financial industries was expected to give positive achievement to IBPA in the year to come. Hopefully, financial authority in Indonesia shall extend the mandatory application of FMP as reference for other industry such as banking in the years ahead.
Tak luput pula peranan penting penerapan tata kelola perusahaan yang baik oleh segenap organ perusahaan beserta karyawan merupakan faktor pendukung utama pencapaian-pencapaian positif IBPA. Restrukturisasi organisasi Perseroan dilakukan pada tahun 2012 untuk kepentingan efisiensi dan efektivitas peran masing-masing personel di lingkungan IBPA.
Likewise, the importance role of good corporate governance by the whole company organs as well as the employees was the supporting factor for IBPA’s positive achievements. Organization restructuring was conducted in 2012 to improve the efficiency and effectiveness of respective personnel role in IBPA.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Selain itu, menyadari bahwa sumber daya manusia yang andal merupakan komponen utama kinerja perusahaan, IBPA secara intensif melakukan pengembangan SDM secara berkesinambungan. Penerapan HR Blue Print yang telah dikembangkan sebelumnya menjadi fokus pengembangan SDM di IBPA pada tahun 2012. IBPA berkeyakinan bahwa dengan SDM yang handal serta didukung oleh infrastruktur yang memadai, IBPA dapat berjalan seiring dengan tantangan dan kebutuhan yang ada di masa mendatang.
Besides, realizing that competent human resources are the Company’s performance key component, IBPA has been intensively conducted continual HR development. Implementation of HR Blue Print which has been previously developed became the focus of HR development of IBPA in 2012. IBPA believes that competent HR supported by adequate infrastructure can make IBPA properly deals with future challenges and needs.
Tahun 2012 ditandai dengan berakhirnya masa kepemimpinan Direksi IBPA periode tahun 2008-2012. Pada bulan Juni 2012, IBPA dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh seluruh Pemegang Saham yang diwakili oleh PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia mengangkat Direksi baru untuk periode 2012- 2016 yaitu Ignatius Girendroheru sebagai Direktur Utama dan Wahyu Trenggono sebagai Direktur. Hasan Fawzi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur IBPA menempati posisi baru sebagai Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.
Year 2012 was marked by the termination of IBPA Directors of 2008-2012 period. On July 2012, IBPA appointed its new Directors for the period of 2012-2016 namely Ignatius Girendroheru as the President Director and Wahyu Trenggono in the General Meeting of Shareholders attended by the whole shareholders, Indonesia Stock Exchange, Indonesia Central Securities Depository, Indonesia Clearing and Guarantee. Hasan Fawzi, who was formerly IBPA Director, was assigned as the president Director of Indonesia Clearing and Guarantee.
Penutup Tahun 2012 dapat saya katakan merupakan awal pencapaian IBPA dari seluruh rangkaian panjang pendirian IBPA. Pencapaian tahun 2012 ini tentu tidak lepas dari peran dan dukungan Pemegang Saham dan Dewan Komisaris. Oleh karena itu saya, mewakili Direksi menyampaikan penghargaan yang setulusnya kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang tak hentinya memberikan dukungan kepada IBPA.
Closing I can say that the year 2012 is the beginning of IBPA achievements after a long series of IBPA establishment. The achievements in 2012 were certainly earned due to full support from the Shareholders and the Board of Commissioners. For that reason, I, on behalf of the Directors, would like to give a sincere appreciation to the Shareholders and the Board of Commissioners for their continuous support to IBPA.
Selain itu, atas nama Direksi, saya juga menyampaikan penghargaan yang setingi-tingginya atas dedikasi dan kinerja seluruh jajaran karyawan IBPA dalam mencapai seluruh target IBPA untuk mendukung industri pasar modal di Indonesia. Kami percaya bahwa dengan dukungan dan semangat yang terus menerus diberikan semua pihak dapat mendorong optimalisasi fungsi dan peran IBPA dalam menyokong pasar modal Indonesia.
Besides, I, on behalf of the Directors, would like to give a highest appreciation as well to the whole employees for their dedication and performance in helping IBPA achieve its targets in order to support the Indonesia capital market. We truly believe that continuous support and spirit from all relevant parties can encourage the optimization of IBPA function and role in Indonesia capital market.
Ignatius Girendroheru Direktur Utama President Director
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual report
23
24
26
Tinjauan Bisnis Business Review
35
Tinjauan Keuangan Finance Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Analysis and Discussion
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
25
Tinjauan Bisnis Business Review
26
Penilaian Harga Efek 1. Penilaian Harga Efek Harian Secara keseluruhan pada tahun 2012 Perseroan telah melakukan penilaian dan penetapan HPW atas 442 seri jenis instrumen Efek bersifat utang dan Sukuk, dengan total jumlah outstanding mencapai Rp1.253,42 triliun. Adapun jenis instrumen yang telah divaluasi tersebut meliputi 109 seri surat utang yang diterbitkan Pemerintah antara lain 17 seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN), 59 seri Surat Berharga Negara (SBN) denominasi Rupiah, 17 seri Surat Berharga Negara (SBN) denominasi Dollar dan 16 seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dengan total nilai nominal mencapai Rp1.067 triliun.
Bond Pricing 1. Daily Bond Pricing In overall, the Company conducted FMP of 442 series of Debt Securities and Sukuk with total outstanding value of Rp1,253.42 trillion in 2012. The valuated instruments were 109 series of securities issued by the government comprising of 17 series of Treasury Bills, 59 series of State Securities in Rupiah denomination, 17 series of State Securities in Dollar denomination, 16 series of Sharia State Securities, with a total nominal value of Rp1,067 trillion.
Sementara itu untuk instrumen yang diterbitkan oleh korporasi, IBPA telah melakukan penilaian dan penetapan harga pasar wajar secara harian untuk 326 seri instrumen obligasi korporasi plain vanilla dan Sukuk Ijarah korporasi, dengan peringkat (rating) investment grade dengan total nilai nominal Rp189,54 milyar. Sampai dengan 28 Desember 2012, IBPA telah melakukan valuasi atas 97,32% surat utang yang diterbitkan Pemerintah, 96,68% obligasi dan sukuk korporasi dan 100% KIK-EBA yang diperdagangan di pasar sekunder obligasi dalam negeri.
Meanwhile, for instruments issued by corporation, IBPA conducted daily FMP of 326 series of plain vanilla corporate bonds and corporate Sukuk Ijarah with investment grade rating and total nominal value of Rp189.54 billion. Up until December 28, 2012, IBPA has conducted valuation of 97.32% fixed income issued by the government, 96.68% bonds and corporate sukuk, and 100% Asset Backed Securities Collective Investment Scheme traded in domestic secondary bond market.
2. Project Base Activity Disamping melakukan kegiatan rutin valuasi harian harga efek bersifat utang, PHE juga melakukan kegiatan yang berbasis proyek. Adapun kegiatan PHE yang berbasis proyek pada tahun 2012 antara lain:
2. Project-Based Activity Despite of routine activities of daily debt bond pricing, BPA also performed project-based activities. In 2012, they were among others:
a) Gap Analysis Pricing Mandatory Dalam rangka mendorong perkembangan industri Reksa Dana yang lebih wajar, teratur dan efisien, pada tanggal 9 Juli 2012 Bapepam-LK menerbitkan peraturan Nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana. Di dalam peraturan tersebut para Manajer Investasi (MI) yang mengelola portofolio Reksa Dana, khususnya yang mengandung Efek bersifat utang, wajib menggunakan harga pasar wajar yang diterbitkan oleh Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE), dalam hal ini adalah IBPA, yang selanjutnya digunakan untuk menetapkan Nilai Aset Bersih (NAB) dari setiap Reksa Dana yang diterbitkan oleh MI terkait. Dengan adanya peraturan baru ini, MI yang sebelumnya menggunakan harga referensi yang diterbitkan oleh HIMDASUN dan Referensi KSEI, maka per 1 Januari 2013 wajib mengacu kepada harga IBPA.
a) Gap Analysis Pricing Mandatory In order to encourage a fairer, more orderly, and efficient Investment Fund industry development, Bapepam-LK issued Rule Number IV.C.2 concerning Fair Market Value of Securities in Investment Fund Portfolio on July 9, 2012. In such rule, Investment Manager (IM) that manage Investment Fund portfolio, especially in Debt Securities, shall apply FMP issued by BPA, in this case IBPA. It will later be used to calculate Net Asset Value (NAV) of respective Investment Fund issued by each IM. With such rule issuance, IM that previously applied reference price issued by HIMDASUN and KSEI shall refer to IBPA price as of January 1, 2013.
Efek dari perubahan penggunaan referensi HPW tersebut adalah adanya kemungkinan selisih nilai NAB Reksa Dana yang dikelola oleh masing-masing MI tersebut. Terkait hal ini pihak Bapepam-LK meminta IBPA untuk melakukan kajian yang bertujuan untuk melihat
The impact of the change of such FMP reference is the possibility of NAV difference of Investment Fund managed by each IM. For that reason, Bapepam-LK has required IBPA to conduct a review to find out the possible effect, whether there will be an increase or decrease in the total fund
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
seberapa besar dampak yang akan terjadi, apakah akan terjadi kenaikan atau penurunan, terhadap total nilai dana kelolaan masing-masing MI yang mengelola portofolio Reksa Dana setelah Nilai Pasar Wajar (NPW) yang digunakan oleh MI digantikan dengan Harga Pasar Wajar (HPW) IBPA.
managed by each IM after the applied Fair Market Value (FMV) is replaced with IBPA FMP.
b) Kajian Valuasi Surat Utang Negara Seri VR Kajian ini dilakukan sebagai bentuk layanan IBPA kepada PT Bank Mandiri Tbk. dengan melakukan valuasi harga pasar wajar Surat Utang Negara Seri VR yang dikelola oleh Bank Mandiri. Kepercayaan yang diberikan oleh Bank Mandiri selaku bank terbesar di Indonesia ini memberikan kepercayaan diri kepada Perseroan dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang secara khusus membutuhkan informasi terkait surat utang yang objektif, kredibel dan transparan.
b) A Study of VR Series Government Securities Valuation This study was conducted as IBPA service to PT Bank Mandiri Tbk by calculating FMP of VR Series Government Securities managed by Bank Mandiri. The trust given by Bank Mandiri as the biggest commercial bank in Indonesia gave selfconfidence to the Company in dealing with customer’s specific need of objective, credible, and transparent fixed income information.
3. Pengembangan Produk Baru a) Valuasi Global Bond Denominasi US Dolar Pada bulan Maret 2012, Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menerbitkan valuasi dari Indonesia Global Bond yang menjadi salah satu informasi yang dapat diakses melalui layanan Bond Pricing and Information Services (BIPS). Obligasi Pemerintah atau lebih dikenal dengan Government bond adalah obligasi yang dikeluarkan pemerintah suatu negara dalam dominasi mata uang negara tersebut. Dimungkinkan juga pemerintah juga mengeluarkan obligasi berdominasi mata uang asing yang lebih sering dikenal sebagai obligasi internasional (Global bond). Penetapan harga wajar obligasi dilakukan dengan membuat yield curve (yang menyatakan hubungan antara waktu jatuh tempo dengan nilai imbal hasil) dari obligasi pada tingkat risiko yang sama.
3. New Product Development a) Global Valuation of US Denominated Bond On March 2012, IBPA published a valuation of Indonesia Global Bond which became one of the information accessible through Bond Pricing and Information Services (BIPS). Government Bond is defined as bond issued by the government of certain country in such country’s currency denomination. It is also possible for the government to issue bond in foreign currency denomination commonly called international bond (Global Bond). FMP of bond is made by creating yield curve (it represents a relation between maturity date and yield) of bond at the same risk rate.
b) Rentang Harga Pasar Wajar Corporate Bond & Government Bond Rentang Harga Pasar Wajar (HPW) adalah rentang harga dimana harga suatu seri dianggap wajar untuk ditransaksikan pada satu hari tertentu. Spread dari Rentang HPW ini nilainya akan fleksibel tergantung pada volatilitas pergerakan harga pada satu hari tertentu. Dalam keadaan pasar yang volatilitasnya sedang tinggi maka Rentang HPW ini juga akan melebar, begitu juga sebaliknya untuk keadaan pasar yang volatilitasnya rendah maka Rentang HPW akan cenderung menyempit.
b) FMP Range of Corporate Bond & Government Bond The range of FMP is a price range where the price of certain seri is considered fair to be traded in certain day. The spread value of such FMP range will be flexible depending on the volatility of price fluctuation in certain day. In a condition where the market volatility is high, the FMP range will be extensive, and likewise, when the market volatility is low, the FMP range will tend to be narrow.
Rentang HPW yang dikembangkan IBPA ini merupakan bagian dari peraturan IV.C.2 Bapepam-LK yang mewajibkan IBPA untuk menetapkan standar deviasi untuk setiap Efek yang divaluasinya.
The FMP range developed by IBPA is part of BapepamLK Rule Number IV.C.2 applied to calculate the standard deviation of each valuated Securities.
c). Kalkulator EBA Kalkulator EBA merupakan modul simulasi perhitungan parameter instrument efek beragun aset. Kalkulator
c) ABS Calculator ABS calculator is simulation module of ABS instrument parameter calculation. It can be used to calculate price,
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
27
28
EBA dapat digunakan untuk melakukan penghitungan terhadap harga, expected yield, estimated time to maturity, duration, modified duration serta convexity. Informasi yang diberikan pada Kalkulator EBA diharapkan mampu membantu investor dalam mengambil keputusan investasi khususnya investasi pada efek beragun aset.
expected yield, estimated time to maturity, duration, modified duration, and convexity. It is expected that the information provided in ABS calculator can help the investors in their investment making especially investment in ABS.
4. Penyempurnaan Produk a) Penyempurnaan Metodologi Perhitungan Index Penyempurnaan yang dilakukan terkait metodologi perhitungan Index IBPA meliputi perhitungan indeks untuk hari libur. Mengingat bahwa perhitungan Accrued Interest dalam obligasi tetap berjalan walaupun hari libur, dimana hal ini sangat mempengaruhi return yang akan diterima oleh bond holder, maka IBPA melakukan perubahan dalam perhitungan Indeks-nya dengan tetap melakukan perhitungan Indeks pada saat hari libur.
4. Product Improvement a) Index Calculation Methodology Improvement Improvement related to IBPA’s index calculation methodology was index calculation for holiday. The calculation of Accrued Interest of bond also applies for holiday as it influences total return for the bondholder. Therefore, IBPA improved its index calculation by inserting holiday in it.
b) Rentang Harga Pasar Wajar Government Bond Kegiatan yang dilakukan meliputi penyempurnaan metodologi perhitungan Rentang HPW, dimana sebelumnya lebih bersifat teoritikal, maka metodologi perhitungan rentang HPW tersebut diubah mengikuti kondisi pergerakan pasar tiap harinya.
b) FMP Range of Government Bond The activity included improvement of FMP Range calculation methodology. Formerly, it was more theoretical and it was later modified to cope with daily market fluctuation.
5. Kerjasama Strategis a) Pertukaran data dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Republik Indonesia Pertukaran data ini dimaksud untuk lebih membantu IBPA dalam melengkapi kebutuhan data yang digunakan dalam proses penilaian Harga Efek. Dari hasil kesepakatan ini, IBPA akan mendapatkan hak untuk mengakses kuotasi harga yang dilakukan oleh Primary Dealers (PDs) obligasi pemerintah, serta menjadi anggota mailing list PDs yang dikelola oleh DJPU.
5. Strategic Partnership a) Data Exchange with Debt Management General Directorate of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia This data exchange was performed to help IBPA in completing the need of data applied in Bond pricing process. From such agreement, IBPA shall have the right to access the price quotation made by Primary Dealers (PDs) of Government Bond and to become member of PDs mailing list managed by Debt Management General Directorate.
b) Partisipasi Dalam Proyek Exchange Trade Fund (ETF) Obligasi oleh Self Regulatory Organization Dalam proyek ini, IBPA berpartisipasi sebagai pihak yang menyediakan benchmark (Indeks obligasi) yang akan digunakan dalam pembuatan Exchange Trade Fund obligasi tersebut.
b) Participation in Exchange Traded Fund (ETF) Project of Bond by the Self Regulatory Organization. In this project, IBPA has been participating as the party that provides the benchmark (bond index) to be applied in the ETF of such bond.
Riset Dan Informasi Pasar Tantangan utama yang dihadapi oleh area Riset dan Informasi Pasar sepanjang tahun 2012 adalah perkembangan pasar surat utang yang cepat dan dinamis membutuhkan adanya jasa riset yang handal dan mampu menjawab tantangan tersebut dengan produk yang berkualitas, objektif, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dijawab dengan peluncuran sejumlah produk riset baru dan pengembangan dari produkproduk yang sudah ada agar sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu, kerjasama strategis dengan beberapa stakeholders juga terus dijalin untuk mendorong terciptanya informasi yang
Research and Market Information In 2012, the main challenge encountered by Research and Market Information was the rapid and dynamic development of fixed income market required reliable research service that could answer such challenge with qualified, objective, independent, and accountable products. It was solved by the launching of new research products and improvement of the existing products to meet the market needs. Additionally, strategic cooperation with several stakeholders was continued to support a more transparent information for a more
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Daftar Jenis Surat Utang Negara Yang Telah Divaluasi Secara Harian List of Government Bonds Evaluated Daily
Type of Instrument
Outstanding Amount (000.000)
Series
Status
A. Rupiah Denominated 1. Surat Utang Negara (SUN) 1. Fixed Coupon
41
Rp
2. Zero Coupon
1
Rp
1.263.000,00
3. Obligasi Negara Ritel (Retail Bond)
4
Rp
34.152.620,00
13
Rp
122.754.933,00
15
Rp
22.820.000,00
2
Rp
195.000,00
1. Ijarah Fixed Rate
9
Rp
17.136.700,00
2. Sukuk Ritel - Retail Syariah Bonds
3
Rp
28.989.075,00
4. Variable Coupon
576.240.761,00
2. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) T Bills 1. SPN - Conventional
Tradeable
2. SPN - Syariah 3. Surat Berharga Syariah Negara (SPN) - Syariah Bonds
3. Project Based Sukuk Total
4
Rp
16.714.000,00
92
Rp
820.266.089,00
14
USD
22.950,00
3
USD
2.650,00
17
USD
25.600,00
3
JPY
155.000,00
3
JPY
155.000,00
B. Non Rupiah Denominated 1. US Dolar Denominated 1. Fixed Coupon 2. Islamic Securities Total 2. Japan Yen Denominated 1. Fixed Coupon Total
x
A. Rupiah Denominated Non Tradeable
1. Govenment Debt Securities
4
Rp
240.144.465,00
x
15
Rp
35.783.000,00
x
19
Rp
275.927.465,00
2. Goverment Islamic Securities Total
Daftar Jenis Surat Utang Korporasi Yang Telah Divaluasi Secara Harian List of Corporate Bonds Evaluated Daily
Type of Instrument
Outstanding Amount (000.000)
Series
Status
A. Rupiah Denominated 1. Investment Grade 1. Fixed Rate
267
Rp
149.004.100,00
2. KIK EBA
5
Rp
1.982.303,75
3. Floating Rate
4
Rp
493.500,00
4. Zero Coupon Rate
1
Rp
500.000,00
22
Rp
4.794.000,00
2. Sukuk Mudharabah Floating Rate
5
Rp
775.000,00
3. Sukuk Mudharabah Step-Up
2
2. Sukuk 1. Sukuk Ijarah Fixed Rate
1.114.000,00
3. Sub Ordinasi
1. Fixed Rate
22
Rp
24.186.000,00
4
Rp
3.425.000,00
1. Fixed Rate
5
Rp
1.395.000,00
x
2. Floating Rate
3
Rp
1.199.500,00
x
3. Sukuk Ijarah
3
Rp
300.000,00
x
5. Convertible Bond
1
Rp
150.000,00
344
Rp
189.318.403,75
2. Step-Up 4. Non-Investment Grade
Total
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
29
30
lebih transparan agar kondisi pasar surat utang menjadi lebih teratur, wajar, dan efisien. Adapun kegiatan yang dilakukan yang berada dibawah area Riset dan Informasi Pasar selama tahun 2012 meliputi:
orderly, fair, and efficient fixed income market. Activities which have been carried out in Research and Market Information throughout 2012 were:
1. Riset Berkala Dalam area Riset dan Informasi Pasar, Perseroan memiliki beberapa produk riset unggulan yang diterbitkan secara berkala untuk disajikan kepada Pelanggan. Tujuan penerbitan hasil riset ini diharapkan mampu membantu Pelanggan khususnya pelaku investasi dalam pengambilan keputusan investasi. Adapun hasil riset yang diterbitkan secara berkala antara lain: a. Daily Pricing Notes b. Midday pricing Notes c. Weekly Pricing Notes d. Monthly Pricing Notes e. Weekly Dashboard f. Auction Notes g. Laporan Kecenderungan Pasar
1. Regular Research In Research and Market Information, the Company had certain excellent research products regularly issued and distributed to the subscribers. The purpose of publishing this research was to help the subscribers especially the investment player in their investment decision making. The research regularly issued were among others:
2. Project Based Activities Selain melakukan riset berkala, pada tahun 2012 area Riset dan Informasi Pasar juga melakukan beberapa kajian dan riset yang dilakukan berdasarkan project based activities. Adapun kegiatan riset dan kajian yang dilakukan pada tahun 2012 antara lain: a. Penerbitan IBMD 2012 Bekerjasama Dengan Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 merupakan kali kedua area Riset dan Informasi Pasar IBPA terlibat dan dipercaya secara mendalam pada penyusunan Indonesia Bond Market Directory (IBMD) 2012 yang merupakan buku yang memuat informasi akan pasar obligasi Indonesia secara komprehensif. Keterlibatan IBPA kembali menunjukkan besarnya kepercayaan pihak luar terhadap basis data riset dan kemampuan analisis area Riset dan Informasi Pasar yang dimiliki IBPA.
2. Project-Based Activities Despite of the regular research, Research and Market Information also conducted several studies and researches under project-based activities in 2012. Those activities were among others:
b. Pembuatan Sukuk Section Menjawab tingginya permintaan akan adanya riset khusus terkait dengan perkembangan pasar sukuk di Indonesia, area Riset dan Informasi Pasar secara khusus mulai membuat produk khusus sukuk, yakni menambahkan fitur sukuk section di dalam laporan Midday Pricing Notes. Laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran pasar sukuk baik dari sisi perubahan harga pasar wajar seri-seri sukuk seperti IFR, PBS, dan SR maupun faktor yang mempengaruhinya.
b. Sukuk Section Making To answer the need of specific research related to sukuk market development in Indonesia, Research and Market Information specially made a special sukuk product by adding sukuk section in the report of Midday pricing Notes. It was intended to give illustration of sukuk market, either for the FMP change of sukuk series, e.g. IFR, PBS, and SR, or the factors which affect them.
c. Kajian Bersama BAPEPAM-LK Area Riset dan Informasi Pasar bersama Biro Risti Bapepam-LK melakukan kajian bersama untuk memperdalam pemahaman seputar kondisi pasar surat
c. A Study with BAPEPAM-LK Research and Market Information, jointly with Research and Information Technology of Bapepam-LK, conducted a joint study to observe further the fixed income market condition
a. b. c. d. e. f. g.
Daily Pricing Notes Midday pricing Notes Weekly Pricing Notes Monthly Pricing Notes Weekly Dashboard Auction Notes Market Trend Report
a. 2012 IBMD Publishing under cooperation with Indonesia Stock Exchange Year 2012 was the second time for IBPA Research and Market Information to be involved and trusted in the arrangement of 2012 Indonesia Bond Market Directory (IBMD) which provides comprehensive information of Indonesia bond market. It also showed external parties trust toward research data basis and analysis capability of IBPA Research and Market Information.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
utang di Indonesia terutama dari sisi pembentukan harga. Judul kajian tersebut adalah “Pembentukan Mekanisme Pembentukan Harga di Pasar Surat Utang Indonesia”. Diharapkan hasil kajian ini akan menjadi landasan diberlakukannya peraturan penggunaan harga pasar wajar untuk mendorong transparansi dan likuiditas di pasar surat utang Indonesia.
in Indonesia, especially in term of pricing. The title of the study was “Pricing Mechanism Creation in Indonesia Fixed Income Market.” Hopefully, it will later become the basis for the application of FMP to encourage transparency and liquidity in Indonesia Fixed Income Market.
d. Kajian Dampak dari pemajuan waktu pricing terhadap kualitas hasil pricing IBPA. Dalam rangka implementasi peraturan Bapepam-LK no. IV.C.2 dimana MI diwajibkan untuk sudah menghitung nilai wajar efek dalam portofolio Reksa Dana paling lambat pukul 17.00 WIB maka dilakukan kajian untuk melihat apakah akan ada dampak terhadap kualitas hasil pricing IBPA jika jam pricing dimajukan dari pukul 17.00 WIB menjadi pukul 16.30 WIB. Hasil kajian tersebut menjadi dasar dimajukannya rilis hasil pricing IBPA dari pukul 17.00 WIB menjadi pukul 16.30 WIB.
d. A Study of the Impact of Pricing Time Change Toward IBPA Pricing Quality In order to implement the Bapepam-LK Rule Number IV.C.2 where IM is required to calculate securities fair value in the Investment Fund portfolio by no later than 05.00 PM, a study was conducted to find out whether there would be an impact toward IBPA pricing quality if the pricing time was changed from 05.00 PM to 04.30 PM. The result of the study shall become the basis for IBPA pricing release from 05.00 PM to 04.30 PM
e. Integrasi Pengiriman Data Ke Klien Pembuatan sistem pengiriman data yang terintegrasi dengan fasilitas yang dinamakan dengan IBPA Info. Dengan adanya program ini, maka data-data pricing maupun riset dikirimkan secara terpadu melalui fasilitas tersebut.
e. Integration of Data Delivery to Clients Integrated Data delivery system was created and called IBPA Info. With this program, it was expected that pricing or research data could be delivered in an integrated way through the facility.
Layanan Edukasi Kegiatan Edukasi merupakan bagian dari layanan jasa yang diberikan IBPA kepada masyarakat. Pada bagian edukasi, IBPA membentuk program School of Bonds and Fixed Income (SoBFI), yang diberikan kepada publik secara regular bulanan maupun inhouse. Tahun 2012 tercatat 13 kelas regular diadakan diberbagai lokasi dengan total peserta sebanyak 108 peserta. Sementara untuk in-house training telah dilakukan sebanyak 5 kelas dengan peserta dari bank, BUMN serta SRO dengan total peserta sebanyak 147 peserta.
Educational Service Educational activity is part of the service products provided by IBPA to the public. For this purpose, IBPA has established School of Bonds and Fixed Income (SoBFI) program which provides monthly or inhouse program.
Melihat animo publik terhadap layanan edukasi ini, IBPA terus melakukan upaya pengembangan baik dari segi materi, media penyampaian maupun kompetensi pemateri yang dinilai mampu membawa pengaruh besar pada layanan ini dimasa mendatang.
As the public interest toward this educational service continues to grow, IBPA keeps conducting improvement efforts in terms of material, presentation media, or speaker’s competency which are considered to bring out significant impact toward the service in the future.
Throughout 2012, 13 regular classes were arranged in various locations with 108 participants. In the meantime, 5 classes were conducted as inhouse training to 147 participants deriving from banks, state-owned enterprises, and the SROs.
Data Penyelenggaraan SoBFI List of SoBFI Organizer Jadwal In-House Training 2012 In-House Training Schedules 2012
Penyelenggara Organizer
Jumlah Peserta Number of Participants
06 – 07 Maret
Perum Peruri
28
12 – 13 Mei
BPD Sulteng
25
06 – 07 Juni
BPD Kalsel
44
BEI
29
Bank Muamalat
21
20 Juni 02 – 03 Oktober Total Jumlah Peserta
147
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
31
Data Peserta SoBFI Kelas Reguler List of SoBFI Regular Training Jadwal Kelas Reguler 2012 Regular Class Schedule 2012
Jumlah Peserta Number of Participants
24 - 25 Januari
9
20 - 21 Februari
7
19 - 20 Maret
14
02 - 03 April
6
16 - 17 April
6
07 - 08 Mei
10
21 - 22 Mei
6
02 - 03 Juli
9
10 - 11 September
12
24 - 25 September
11
09 - 10 Oktober
8
19 - 20 November
5
03 – 04 Desember
5 108
Total Jumlah Peserta
32
Pemasaran dan Layanan Pelanggan 1. Kegiatan Pemasaran Dalam area ini, Perseroan memfokuskan pada 2 kegiatan yaitu upaya menjaring pelanggan baru serta mengelola kepentingan pelanggan yang sudah ada. Dalam menjaring pelanggan baru, Perseroan memiliki beberapa strategi pemasaran yang dilakukan sepanjang 2012. Adapun upaya tersebut antara lain: a. Penetapan Target Dengan menetapkan definite target yang merupakan target utama pemasaran produk dan layanan IBPA. Definite target merupakan program yang memfokuskan terhadap sasaran utama calon pelanggan-pelanggan IBPA, dimana sasaran tersebut adalah perusahaanperusahaan yang terlibat aktif dalam perdagangan surat utang di Indonesia dan memiliki kebutuhan terhadap produk dan layanan IBPA, seperti Manajer Investasi, Dana Pensiun dan Asuransi.
Marketing and Customer Relations 1. Marketing Activity In this area, the Company focuses on 2 activities, namely grabbing new subscribers and managing existing subscribers’ interest. In grabbing new subscribers, the Company applied several marketing strategies throughout 2012, among others:
b. Layanan Pelanggan Selain menjaring pelanggan baru, Perseroan juga memiliki beberapa upaya yang dilakukan untuk menjaga kepentingan existing client. Beberapa kegiatan dilakukan dalam upaya Perseroan memberikan layanan yang prima kepada client, antara lain melakukan kunjungan rutin kepada Pelanggan untuk berdiskusi mengenai produk dan jasa IBPA yang digunakan oleh Pelanggan. Komentar dari pelanggan mengenai produk dan layanan IBPA merupakan masukan yang berharga bagi Perseroan dalam upayanya untuk terus memberikan layanan yang prima kepada pelanggan. Selain itu, Perseroan juga memberikan pelatihan yang memadai kepada
b. Customer Relations Despite of grabbing new subscribers, the Company also took certain efforts to maintain the existing clients’ interest. Certain activities were performed to enable the Company provided excellent services to the clients, among others by regularly visiting the clients to discuss about IBPA products and services. Their relevant comments concerning the products and services shall become valuable inputs to the Company to provide continual excellent services to the clients. Moreover, the Company also provided proper training related to the application of products and services provided to the clients. It was in order to make the clients have proper knowledge concerning IBPA products and services so that they could have optimum benefit.
a. Target Determination It was conducted through setting up definite target that became the main target of IBPA product marketing and services. Definite target is a program focusing on IBPA’s potential subscribers main target, namely companies which actively involve in fixed income trading in Indonesia and require IBPA products and services, e.g. IM, Pension Fund, and Insurance.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
pelanggan terkait penggunaan produk dan layanan yang diberikan Perseroan. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan memiliki pengetahuan memadai tentang produk dan layanan IBPA sehingga penggunaannya pun dapat dilakukan secara optimal. 2. Pengembangan Layanan Informasi Bond Pricing and Information System atau biasa disingkat BIPS merupakan produk utama Perseroan dalam menyampaikan informasi-informasi yang dihasilkan baik oleh fungsi Penilaian Harga Efek maupun oleh fungsi Riset dan Informasi Pasar. Dalam sistem berbasis jaringan internet ini selain terdapat informasi harga pasar wajar harian dan historical serta hasil riset berkala juga terdapat aplikasi-aplikasi pendukung investasi antara lain Bond Calculator yang digunakan untuk melakukan penghitungan atas obligasi. Adapun produk yang baru yang dikembangkan dan berhasil diluncurkan pada tahun 2012 yaitu Sistem Solusi IVC2 (SiSoIVC2).
2. Information Development Service Bond Pricing and Information System commonly abbreviated into BIPS is the main product of the Company in distributing the information generated by Securities Price Valuation function or Research and Market Information. In this internet-based system, there are daily FMP, historical information, and regular research report as well as supporting investment applications, among others: Board Calculator for conducting bond calculation. The new product which was developed and launched in 2012 was IVC2 Solution System (SiSoIVC2).
SiSoIVC2 pada dasarnya merupakan aplikasi yang dikembangkan IBPA dalam mengakomodasi kepentingan pemenuhan kewajiban IBPA sebagai Lembaga Penilaian Harga Efek serta Manajer Investasi berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana. Sistem ini pada akhirnya dibedakan menjadi 2 jenis yang didasarkan pada kepentingan penggunanya. Jenis yang pertama adalah SiSoIVC2 Basic, yaitu sistem yang diberikan tanpa berbayar kepada Manajer Investasi dalam mengakses informasi HPW surat utang yang berada dalam kelolaannya. Sistem ini dikembangkan untuk kepentingan pemenuhan peraturan diatas. Lebih lanjut, Perseroan menemukan cara yang dinilai dapat menjadi salah satu daya tarik bagi Manajer Investasi untuk berlangganan Produk dan Layanan IBPA. Oleh karena itu dikembangkanlah SiSOIVC2 premium, dimana selain mengakomodasi kepentingan pemenuhan kewajiban Perseroan dan Manajer Investasi, sistem ini juga melakukan integrasi mekanisme penyampaian nilai pasar wajar Manajer Investasi kepada Bank Kustodian. Sejak diluncurkan dan diujicobakan pada tahun 2012, sistem ini mampu membantu efisiensi dan efektivitas kegiatan pelaporan nilai pasar wajar dari Manajer Investasi dan Bank Kustodian secara bersamaan.
SiSoIVC2 is basically an application which is developed by IBPA to accommodate obligation fulfillment of IBPA as BPA as welt as IM interest based on Bapepam-LK Rule Number IV.C.2 Fair Market Value of Securities in Investment Fund Portfolio. This system is divided into 2 types based on users’ interest. The first one is SiSoIVC2 Basic, a free system provided to IM for accessing FMP information of fixed income under its management. It was developed to comply with the abovementioned rule. Furthermore, the Company found a method which became one of the attractions for IM to subscribe IBPA products and services. Therefore, SiSOIVC2 premium was later developed not only to accommodate IM and the Company’s obligation fulfillment, but also to provide integrated mechanism of FMP submission from IM to Custodian Bank. Since its launching and testing in 2012, this system has been capable of providing efficient and effective FMP reporting activity from IM and Custodian Bank concurrently.
3. Pertumbuhan Pelanggan Tahun 2012 jumlah pengguna jasa informasi IBPA meningkat pesat, dari 49 menjadi 81, pertumbuhan ini mencapai 80%. Hal ini dikarenakan semakin pekanya para calon pengguna terhadap pentingnya penggunaan jasa layanan informasi IBPA di pasar surat utang Indonesia. Kemudian, ditambah dengan adanya mandatori peraturan Bapepam-LK (sekarang OJK) yang mereferensikan penggunaan Harga Pasar Wajar (HPW) IBPA untuk digunakan sebagai nilai pelaporan portofolio aset obligasi bagi Manajer Investasi dan Dana Pensiun. Begitu juga perusahaan Asuransi dan Reasuransi
3. The Growth of Subscribers In 2012, total information user of IBPA rapidly increased from 49 to 81 subscribers or it grew by 80%. It was due to better sensitivity of the potential subscribers on the importance of IBPA information application in Indonesia fixed income market. Later, it was supported by the mandatory application of Bapepam-LK rule (now known as Financial Service Authority) which requires IBPA FMP as benchmark for bond asset reporting by IM and Pension Fund. Likewise, Insurance and Reinsurance companies shall also comply with the Minister of Finance Rule to apply IBPA FMP for calculating their bond asset reporting.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
33
yang juga diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan untuk menggunakan Harga Pasar Wajar (HPW) IBPA sebagai penghitungan laporan portofolio aset obligasinya. Kerjasama Kelembagaan Pada tahun 2012, strategic partnership yang dilakukan dalam area Riset dan Informasi Pasar adalah ditandatanganinya beberapa kerjasama kelembagaan dengan beberapa pihak antara lain: a. Kerjasama Pertukaran Data dengan Bond Pricing Agency Malaysia (BPAM) Kerjasama kelembagaan ini dilakukan dengan harapan bahwa investor lokal masing-masing Negara memperoleh informasi yang cukup mengenai iklim investasi serta kondisi pasar di negara lainnya khususnya di bidang surat utang. Hal ini ditujukan untuk penyebaran investasi antara 2 negara.
Institutional Cooperation In 2012, strategic partnership conducted by Research and Market Information was the signing of institutional cooperation with the following parties: a. Cooperation of Data Exchange with Bond Pricing Agency Malaysia (BPAM) This cooperation was made with the expectation that local investors in respective country could have proper information concerning investment climate and market condition of respective country, especially fixed income market, to enable investment distribution in both countries.
b. Kerjasama Pertukaran Data dengan The Thai Bond Market Association (ThaiBMA) Kerjasama kelembagaan dengan ThaiBMA secara prinsip dilakukan dengan cara dan tujuan yang sama dengan kerjasama yang dilakukan IBPA dengan BPAM.
b. Cooperation of Data Exchange with The Thai Bond Market Association (ThaiBMA) Institutional cooperation with ThaiBMA was principally made in the same way with cooperation between IBPA and BPAM.
c. Kerjasama Distribusi Data dengan Bloomberg Kerjasama dengan salah satu penyedia informasi terbesar di dunia ini merupakan pengakuan skala internasional akan kelembagaan IBPA sebagai penyedia informasi HPW dengan tingkat kredibilitas tinggi di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan mampu membawa informasi yang dihasilkan oleh IBPA keseluruh penjuru dunia melalui jaringan penyebaran informasi yang dimiliki oleh Bloomberg.
c. Cooperation of Data Distribution with Bloomberg Cooperation with one of the biggest information providers in the world was one of the international scale acknowledgements for IBPA as FMP information provider with high credibility in Indonesia. This cooperation was expected to distribute IBPA information worldwide through information distribution network owned by Bloomberg.
PERTUMBUHAN PELANGGAN IBPA BERDASARKAN BIDANG USAHA IBPA Subscribers Growth Based on Line of Business
Statistik Pertumbuhan Jumlah Client 2012 Statistic of Subscribers Growth in 2012
90 80 70
Dana Pensiun
60
Asuransi
Pension Fund Insurance
50
Perusahaan Sekuritas Securities
40 30
Bank / Bank
20
Investment Manager
Manajer Investasi Lainnya / Others
10 0
Jan
Lainnya
34
Feb Mar Dana Pensiun
Apr
Mei
Asuransi
Jun
Jul
Ags
Perusahaan Sekuritas
Sep Okt Bank
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Nov
Des
Manajer Investasi
PERTUMBUHAN PELANGGAN BIPS BERDASARKAN BIDANG USAHA BIPS Subscriber Growth Based on Line of Business
9,46%
17,57%
6,75% 13,73% 11,54%
13,73%
15,38%
9,80% 15,39%
Profil Pengguna BIPS 2010
15,38%
2010 BIPS Subscribers Profile
Profil Pengguna BIPS 2011
20,27%
Profil Pengguna BIPS 2012
2012 BIPS Subscribers Profile
18,92%
2011 BIPS Subscribers Profile 25,49%
13,73%
11,54% 30,77%
Total Jumlah Pelanggan BIPS: 26 institusi Total BIPS subscribers: 26 institutions
27,03%
23,52%
Total Jumlah Pelanggan BIPS: 51 institusi Total BIPS subscribers: 51 institutions
Total Jumlah Pelanggan BIPS: 74 institusi Total BIPS subscribers: 74 institutions
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Laporan Laba Rugi Pada tahun 2012, IBPA membukukan Rugi Bersih sebesar Rp7,01 miliar, meningkat sebesar Rp1,61 miliar atau 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Walaupun IBPA masih membukukan rugi bersih, namun disisi pendapatan IBPA telah berhasil membukukan pendapatan Usaha Bersih sebesar Rp5,51 miliar meningkat sebesar Rp1,83 miliar atau 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ringkasan Laporan Laba Rugi (Rp) Income Statement (Rp) Pendapatan Usaha - Bersih Operating Revenues
Penghasilan Bunga Interest Income
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban Lain-lain - Bersih Other Expenses - Net
Rugi Sebelum Pajak Loss Before Tax
Pajak penghasilan Income Tax
Rugi Bersih Tahun Berjalan Net Loss Current Year
Income Statements In 2012, IBPA recorded a Net Loss of Rp7.01 billion, an increase by Rp1.61 billion or 30% compared to last year. Despite of such net loss, in terms of income IBPA managed to record a Net Operating Revenues of Rp5.51 billion, or an increase by Rp1.83 billion or 50% higher than last year.
2012
Perubahan (%) Change (%)
2011
5.511.633.028
3.683.782.822
50
386.234.962
739.546.861
(48)
(12.839.859.625)
(9.774.151.939)
31
(67.480.757)
(44.147.232)
53
(7.009.472.392)
(5.394.969.488)
30
0
0
NA
(7.009.472.392)
(5.394.969.488)
30
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
35
Pendapatan Usaha Pada tahun 2012, IBPA berhasil membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp5,51 miliar meningkat sebesar Rp1,83 miliar atau 50% dibandingkan tahun 2011. Pertumbuhan signifikan dari Pendapatan Usaha disebabkan oleh peningkatan signifikan dari pendapatan Data Harga Pasar yang naik sebesar Rp2,04 miliar atau 95% dari tahun sebelumnya. Pendapatan informasi dan riset obligasi turun sebesar Rp282 juta atau turun 27% dari tahun sebelumnya dan pendapatan Edukasi naik sebesar Rp75 juta atau naik 15% dari tahun sebelumnya. Rincian Pendapatan (Rp) Operating Revenues (Rp) Data Harga Pasar Market Pricing Data
Data Informasi dan Riset Obligasi Information Data and Bond Research
Edukasi
Education
Jumlah Pendapatan Usaha - Bersih Total Operating Revenues - Net
2012
2011
Perubahan (%) Change (%)
4.180.866.325
2.145.760.022
95
765.000.000
1.047.500.000
(27)
565.766.703
490.522.800
15
5.511.633.028
3.683.782.822
50
Pendapatan Jasa Data Harga Pasar Merupakan jasa penyediaan harga wajar pasar dari SUN, yang dilaporkan secara harian dan berkala untuk harga dan yield, dan menyediakan berbagai jasa informasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Market Price Data Revenues They were earned from information service of Government Securities FMP which was daily and regularly reported in the form of price and yield, and other related information services provided based on market needs.
Pendapatan Jasa Informasi dan Riset Obligasi Merupakan Jasa-jasa informasi dan riset obligasi ini juga disajikan harian dan dapat diakses untuk kebutuhan portofolio investasi.
Bond Information and Research Revenues They were earned from bond information and research which were also published daily and could be accessed for investment portfolio need.
Pendapatan Edukasi Merupakan jasa penyelenggaraan kegiatan edukasi melalui IBPA School of Bond and Fixed Income.
Education Revenues The revenues came from the arrangement of educational program through IBPA School of Bond and Fixed Income.
Beban Usaha Komponen beban usaha terdiri dari beban gaji, honor dan tunjangan, beban umum dan administrasi, beban pengembangan usaha dan PM, serta beban penyusutan. Secara keseluruhan beban usaha IBPA mengalami peningkatan sebesar Rp3,07 miliar dari Rp9,77 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp12,84 miliar pada tahun 2012.
Operating Expenses The components of Operating Expenses comprised of Salary, Honorarium and Allowance, General and Administration Expenses, Business Development and Capital Market Expenses, as well as Depreciation Expenses. In overall, IBPA Operating Expense increased by Rp3.07 billion from Rp9.77 billion in 2011 to Rp12.84 billion in 2012.
Rincian Beban Usaha(Rp) Operating Expensive (Rp)
2012
2011
Perubahan (%) Change (%)
Beban Gaji, Honor dan Tunjangan
(9.754.429.279)
(6.796.097.691)
44
Beban Umum dan Administrasi
(1.868.817.228)
(1.755.062.998)
6
Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal
(490.512.740)
(571.713.745)
(14)
Beban Penyusutan
(726.100.378)
(651.277.505)
11
(12.839.859.625)
(9.774.151.939)
31
Salaries, Honorarium and Allowances Expenses General and Administrative Expenses
Operating and Capital Market Development Expenses Depreciation Expenses
Jumlah Beban Usaha
Total Operating Expenses
36
Operating Revenues IBPA successfully booked an Operating Revenues of Rp5.51 billion in 2012, or an increase by Rp1.83 billion or 50% compared to 2011. Significant growth of Operating Revenue was earned due to a significant increase in revenues from Market Price Data by Rp2.04 billion or 95% from last year performance. In the meantime, revenues from Bond Information and Research declined by Rp282 million or 27% from last year, but revenues from Education went up by Rp75 million or 15% from last year.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Beban Gaji, honor dan Tunjangan Beban gaji, honor dan tunjangan terdiri dari beban gaji dan tunjangan karyawan, direksi. Beban ini merupakan komponen terbesar dari seluruh beban usaha IBPA. Pada tahun 2012, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp9,75 miliar atau naik sebesar Rp2,96 miliar atau 44% dari Rp6,80 miliar pada tahun 2011. Kenaikan ini terutama berasal dari adanya beban personalia berupa realisasi penyesuaian gaji dan tunjangan serta apresiasi karyawan, direksi dan dewan komisaris selama tahun 2012 dan jasa penghargaan direksi lama periode 2008-2012. Jumlah karyawan IBPA pada tahun 2012 sebanyak 28 orang dan tahun 2011 sebanyak 20 orang.
Salary, Honorarium, and Allowance Expenses Salary, Honorarium, and Allowance Expenses consisted of salary and allowance for employees and Directors. These expenses were the biggest components of IBPA Operating Expenses. Throughout 2012, the salary and allowance expenses were Rp9.75 billion or an increase by Rp2.96 billion or 44% from Rp6.80 billion in 2011. Such increase was mainly derived from personnel expenses in the form of the realization of salary and allowance adjustment and incentive for employees, Directors and Board of Commissioners throughout 2012 as well as appreciation for former Directors of 2008-2012 period. IBPA had 28 employees in 2012 and 20 employees in 2011.
Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi terdiri dari beban kantor & umum, beban diklat dan beban konsultan dan beban sewa serta beban pemeliharaan TI. Komponen terbesar dari beban umum dan administrasi adalah beban sewa. Pada tahun 2012 beban umum dan administrasi sebesar Rp1,87 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp113 juta dari tahun 2011 sebesar Rp1,76 miliar.
General and Administration Expenses General and Administration Expenses comprised of office & general expenses, training & consultant expenses, and rent expenses as well as IT maintenance expenses. The biggest component form these expenses were rent expenses. In 2012, the general and administration expenses were Rp1.87 billion or increased by Rp113 million from 2011 of Rp1.76 billion.
Beban Pengembangan Usaha dan PM Beban pengembangan usaha terdiri dari beban iklan pasar modal, beban pengembangan pasar modal, beban promosi dan sosialisasi dan beban perjalanan dinas.
Business Development and Capital Market Expenses Business development and capital market Expenses consisted of costs for capital market advertisement, capital market development, promotion, socialization, and business trip.
Pada tahun 2012 beban pengembangan usaha dan PM tercatat sebesar Rp490 juta atau turun sebesar Rp81 juta atau 14% dari tahun 2011 sebesar Rp572juta.
Throughout 2012, these expenses were recorded Rp490 million or decreased by Rp81 million or 14% from last year which were Rp572 million.
Beban Penyusutan Beban penyusutan pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp726 juta, naik sebesar Rp74 juta atau 11% dari tahun 2011 sebesar Rp651 juta, hal ini disebabkan adanya kapitalisasi aset tetap terkait dengan proses bisnis perusahaan.
Depreciation Expenses Total Depreciation Expenses in 2012 was recorded Rp726 million, increased by Rp74 million or 11% from those in 2011, which were Rp651 million due to capitalization of fixed assets related to business process in IBPA.
Rugi Bersih Sampai saat ini perusahaan masih mengalami Rugi Usaha, yang disebabkan belum terpenuhinya jumlah pemakai jasa dibandingkan dengan beban usaha. Posisi Per 31 Desember 2012 di peroleh Rugi Usaha sebesar Rp7,01 miliar, naik sebesar Rp1,61 miliar atau 30% dari tahun 2011.
Net Loss Up until now, the Company still experienced a net loss due to the non-fulfillment of total users compared to operating expenses. As of December 31, 2012, total net loss was recorded Rp7.01 billion, an increase by Rp1.61 billion or 30% from last year.
Aset Pada tahun 2012, IBPA mengalami penurunan total aset sebesar Rp6,86 miliar atau 52%. Penurunan ini disebabkan posisi kas yang berkurang signifikan pada tahun 2012 yang sebagian besar digunakan untuk keperluan operasional dan pengembangan usaha perusahaan.
Assets In 2012, IBPA experienced a decline in total Assets by 52% or Rp6.86 billion. It occurred due to a significant decline in cash position in 2012 which was mostly allocated for operational activities and business development.
Aset Lancar Tahun 2012, IBPA mengalami penurunan nilai aset lancar sebesar Rp7,20 miliar atau 62%. Penurunan ini disebabkan penggunaan kas internal untuk mengeluarkan modal terkait pengadaan dan pengembangan usaha.
Current Assets Throughout 2012, total Current Assets of IBPA decreased by 62% or Rp7.20 billion. Such decrease was derived from internal cash allocation for capital expenditure related to business procurement and development.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
37
Kas dan Setara Kas Kas dan Setara kas sebesar Rp3,40 miliar mengalami penurunan sebesar Rp7,70 miliar atau 69% yang disebabkan adanya pembiayaan beban operasional perusahaan.
Cash and Cash Equivalents Total cash and cash equivalents was Rp3.40 billion, a decrease by Rp7.70 billion or 69% due to Company’s operational expenses.
Piutang Usaha Piutang Usaha pada tahun 2012 sebesar Rp688 juta mengalami kenaikan sebesar Rp362 juta atau 111%, kenaikan ini disebabkan semakin meningkatnya pertambahan pengguna pemakai jasa dan jasa edukasi.
Account Receivables Total Account Receivables in 2012 was Rp688 million, an increase by Rp362 million or 111% due to increasing number of service users and education services.
Aset Tidak Lancar Pada tahun 2012 Perusahaan mengalami kenaikan asset tidak lancar sebesar Rp340 juta atau 22%. Kenaikan ini disebabkan adanya biaya dibayar di muka jangka panjang yang merupakan tunjangan kendaraan Direksi disisi lain terjadi penurunan untuk harga perolehan asset tetap seiring dengan berkurangnya nilai buku aset tetap tersebut.
Non-current Assets In 2012, the non-current Assets of IBPA increased by 22% or Rp340 million. Such increase occurred due to long-term pre-paid expenses which was car allowances for Directors. On the other side, fixed asset acquisition value decreased in line with book value of such asset.
Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan diterima dimuka pada tahun 2012 sebesar Rp289 juta mengalami peningkatan sebesar Rp85 juta atau 42% dari tahun 2011, kenaikan ini disebabkan adanya pembayaran dimuka oleh pengguna jasa.
Unearned Income Total unearned Income in 2012 was Rp289 million, an increase by Rp85 million or 42% compared to 2010 figures. Such increase occurred due to prepaid payment from service users.
Rincian Beban Usaha(Rp) Operating Expensive (Rp)
2011
60.974.278
77.526.725
(21)
Utang Pajak
227.390.994
144.347.495
58
Pendapatan Diterima Dimuka
289.543.620
204.507.340
42
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
577.908.892
426.408.560
36
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued Expenses Taxes Payable
Unearned Revenues
Total Current Liabilities
Ekuitas Sisi Ekuitas IBPA penurunan signifikan sepanjang tahun 2012 sebesar 41% dibandingkan dengan tahun 2011 atau senilai Rp7,01 miliar. Penurunan ekuitas ini disebabkan oleh akumulasi rugi yang meningkat signifikan di tahun 2012 menjadi Rp24,23 miliar dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp17,22 miliar, dimana kondisi ini tidak ada penambahan modal sepanjang tahun 2011 dan 2012. Ekuitas (Rp) Equity (Rp) Modal Saham
Equity In term of equity, IBPA experienced a significant decrease throughout 2012 by 41% or Rp7.01 billion compared to 2011. Such decline in equity was derived from accumulated losses which went up significantly in 2012 to Rp24.23 billion compared to Rp17.22 billion in 2011, and such condition occurred due to no capital addition throughout 2011 and 2012.
2012
2011
Perubahan (%) Change (%)
30.000.000.000
30.000.000.000
0
Akumulasi Rugi
(24.228.270.616)
(17.218.798.224)
41
Jumlah Ekuitas
5.771.729.384
12.781.201.776
(55)
Share Capital
Accumulated Losses Total Equity
38
Perubahan (%) Change (%)
2012
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Laporan Arus Kas Kas dan setara kas pada akhir tahun 2012 sebesar Rp3,40 miliar mengalami penurunan Rp7,70 miliar atau 69% dari tahun 2011 sebesar Rp11,09 miliar. Penurunan ini disebabkan adanya pembayaran beban operasional dan pengadaan aset untuk pengembangan operasional perusahaan.
Cash Flow Statements Total cash and cash equivalents at the end of 2012 was Rp3.40 billion or decreased by 69% or Rp7.70 billion from Rp11.09 billion in 2011. It was due to the payment of operational expenses and assets procurement for IBPA operational development.
Arus Kas Bersih Kas bersih yang di peroleh dari aktivitas operasi meningkat Rp3,08 miliar atau 71% dari tahun 2011 sebesar Rp4,36 miliar.
Net Cash Flows Total net cash deriving from the operational activities increased by Rp3.08 billion or 71% from Rp4.36 billion in 2011.
Arus Kas (Rp) Cashflow (Rp)
2012
Perubahan (%) Change (%)
2011
(7.437.178.939)
(4.361.838.908)
71
(255.843.173)
(374.102.660)
(32)
0
0
N.A
Penurunan Bersih Kas dan setara kas
(7.693.022.112)
(4.735.941.568)
62
Kas dan setara kas awal tahun
11.094.858.881
15.830.800.449
(30)
Kas dan setara kas akhir tahun
3,401,836,769
11,094,858,881
(69)
Arus Kas dari aktivitas operasi Cashflow from operating activities
Arus Kas dari aktivitas investasi Cashflow from operating activities
Arus Kas dari aktivitas pendanaan
Cashflow from operating activities Change in cash and equivalent
Cash and equivalent in beginning year Cash and equivalent at end of year
Belanja Modal Dalam rangka meningkatkan layanan kepada pelanggan, maka pembelanjaan investasi diutamakan untuk meningkatkan performa system BIPS maupun backoffice. Dalam rangka peningkatan sistem operasional Perseroan telah melakukan alokasi dan pengembangan system Disaster Recovery Centre (DRC) dan sistem otomasi perkantoran.
Capital Expenditure In order to improve its services to the subscribers, investment expenditures was allocated to improve the performance of BIPS and back office system. For operational system enhancement, the Company has allocated certain funds for the development of Disaster Recovery Centre (DRC) system and office automation system.
Dampak Kebijakan Manajemen Kebijakaan perusahaan dalam inisiatif pengembangan usaha telah menghasilkan kemajuan bisnis dan kinerja keuangan IBPA, perusahaan menggunakan perangkat terukur dalam upaya mengendalikan jalannya usaha dan sumberdaya manusia. Hal ini merupakan bagian dari inisiatif perusahaan dalam mengoptimalkan pengembangan usaha, pertumbuhan revenue serta efisiensi kegiatan bisnis perusahaan.
Impacts of Management Policies Management policy in the business development initiatives has resulted in improvements of business and financial performance of IBPA. The Company has applied measurable instruments to control the business and human resources. These were part of the company’s initiatives in the optimalization of business development, revenue growth, and efficiency of business activities.
Analisa Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Layaknya tahun-tahun sebelumnya, IBPA pada tahun 2012 tercatat tidak memiliki utang baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Analysis of Solvability and Collectability Ratio of Accounts Receivable Similar to previous years, IBPA was recorded to have no long-term or short-term liabilities in 2012.
Struktur Modal Sepanjang tahun 2012, IBPA masih mengandalkan aset dan modal di dalam melakukan kegiatan operasionalnya, dan
Capital Structure Throughout 2012, IBPA still relied on its assets and capital in performing its operational activities, and the Company spent
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
39
40
Perseroan tidak menggunakan sumber pendanaan dari utang usaha hal ini untuk memaksimalkan penggunaan dana dari kas dan setara kas.
no funding source from business debt in order to maximize the utilization of funds from cash and cash equivalents.
Pemegang saham IBPA adalah Self Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Masing-masing pemegang saham memiliki porsi yang sama yaitu 33,33% atau setara dengan Rp10 miliar.
Shareholders of IBPA were Self Regulatory OrganizatIons (SRO), comprising of Indonesia Stock Exchange, Indonesia Securities Clearing and Guarantee, and Indonesia Central Securities Depository. Each shareholder possessed the same portion of 33.33% or equivalent to Rp10 billion.
Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal Manajemen menetapkan IBPA tidak melakukan pembiayaan dari sisi liabilitas dalam bentuk utang jangka panjang. Sepanjang tahun 2012 perusahaan tetap pada kebijakan ekuitas dimana tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.
Management Policy on Capital Structure The management has decided that IBPA shall not get financing from long-term loan. Throughout 2011, the Company remained on its equity policy by distributing no dividend to the shareholders.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Sepanjang tahun 2012 Perusahaan tidak mencatat adanya ikatan-ikatan yang material dalam pengeluaran modal atau investasi barang modal. Selain itu tidak ada catatan juga mengenai kebijakan pinjaman apapun dari pihak eksternal yang membuat perusahaan terikat secara material.
Material Bonds in Capital Goods Investment Throughout 2011, the Company recorded no material bonds in its capital expenses or investment of capital goods. In addition, there was also no record concerning loan policy from external parties which made the Company materially bound.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan/Pendapatan Perusahaan tidak melakukan perubahan harga produk dan layanannya sepanjang tahun 2012.
The Impact of Price Change Toward Sales/Revenues The Company made no price change of products and services throughout 2012.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Informasi dan Fakta Material Setelah Laporan Akuntan Sepanjang tahun 2012, Perusahaan tidak mencatatkan adanya informasi material yang di laporkan setelah tanggal laporan akuntan.
Material Information After Date of Accountant’s Report Throughout 2012, IBPA recorded no material information reported after the date of accountant report.
Prospek Usaha Dimulainya era transparansi pasar di Indonesia membawa angin segar bagi prospek usaha IBPA di tahun-tahun mendatang. Penetapan beberapa ketentuan yang mewajibkan penggunaan Harga Pasar Wajar yang diterbitkan Lembaga Penilaian Harga Efek pada industri asuransi, dana pensiun dan reksa dana menjadi salah satu bentuk nyata permulaan era transparansi di Indonesia. Bagi IBPA, penetapan ini membawa prospek usaha tersendiri bagi penggunaan produk dan layanan IBPA. Menyadari bahwa pada tahun mendatang pertumbuhan penggunaan produk dan layanan akan meningkat, maka Perseroan menetapkan beberapa langkah bagi masing-masing area bisnis dalam menjawab kebutuhan akan transparansi pasar di Indonesia. Adapun langkah-langkah yang dinilai mampu membawa prospek cerah dalam bisnis Perseroan dibagi menjadi 4 area utama antara lain:
Business Prospect The beginning of market transparency era in Indonesia has brought good opportunities to IBPA business prospect in the coming years. Determination of certain provisions which require the application of FMP issued by BPA in insurance, pension fund, and investment fund industries has become one of the realizations of new transparency era in Indonesia. For IBPA, such determination brought specific business prospect of applying IBPA products and services. Realizing that the growth of its products and services application shall increase in the coming year, the Company has taken certain steps in each business area to cope with the need of market transparency in Indonesia. Those steps were divided into 4 main areas, namely:
1. Penilaian Harga Efek a) Penilaian Harga Efek Harian Pada area penilaian harga efek, penambahan jenis instrumen surat utang yang divaluasi dipercaya mampu meningkatkan prospek usaha Perseroan di masa mendatang. Mendatang, Perseroan berencana melakukan valuasi atas instrumen surat utang yang termasuk dalam kategori non-investment grade. Valuasi ini diharapkan dapat menaikkan likuiditas instrumentinstrumen yang termasuk dalam kategori ini. Selain itu, valuasi terhadap global bond dengan denominasi Yen Jepang juga dinilai mampu meningkatkan prospek usaha Perseroan. Perseroan juga telah berkomitmen untuk melakukan valuasi terhadap instrumen-instrumen yang akan diterbitkan dikemudian hari baik surat utang negara maupun surat utang korporasi. Medium Term Notes juga merupakan efek yang ditargetkan akan divaluasi pada masa mendatang.
1. Bond Pricing a) Daily Bond Pricing In Bond pricing era, the addition of fixed income instruments valuated was believed to be able to improve the Company’s business prospect in the future. In the coming years, the Company intends to conduct the valuation of fixed income instruments of non-investment grade category. Such valuation is expected to improve the liquidity of those instruments. Besides, valuation of global bond with Yen denomination was also considered to be able to improve the Company’s business prospect. Therefore, the Company has committed to conduct the valuation of those instruments, either government securities or corporate bonds. Medium Term Notes was also targeted to become one of the instruments to be valuated in the future.
b) Pengembangan Produk Baru Menjawab kebutuhan akan informasi yang semakin kompleks dimasa mendatang, area PHE menilai bahwa penerbitan indeks-indeks baru mampu meningkatkan nilai prospek usaha IBPA dimasa mendatang. Selain indeks, produk-produk baru yang ditargetkan akan direalisasikan dimasa mendatang antara lain Bond Performance and Analysis, Bond Technical Indicator, Bond Trading Indicator serta Bond Calendar dinilai mampu menaikkan prospek usaha Perseroan.
b) New Product Development in order to cope with the need of a more complex information in the future, the publishing of new indices was considered by Bond Pricing area to be able to improve IBPA business prospect in the future. Despite of the indices, new products which were considered to become the target for future realization and to improve the Company’s business prospect were, among others: Bond Performance and Analysis, Bond Technical Indicator, Bond Trading Indicator, and Bond Calendar.
c) Penyempurnaan Produk Beberapa penyempurnaan produk juga dilakukan dalam area penilaian harga efek dalam mendukung
c) Product Improvement Product improvement was also conducted in bond pricing area to help the Company absorbing the business prospect
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
41
42
upaya Perseroan dalam menyerap prospek usaha secara maksimal. Adapun kegiatan yang direncanakan akan dilakukan pada tahun mendatang antara lain yaitu penyempurnaan metodologi valuasi, alternative pricing model, pricing policy update, yield curve enhancement, mutual fund solution, PORTS enhancement, Bond Calculator 2.0 dan ABS Calculator 2.0.
to the maximum. Relevant activities to be performed in the coming year are, among others: valuation methodology improvement, alternative pricing model, pricing policy update, yield curve enhancement, mutual fund solution, PORTS enhancement, Bond Calculator 2.0, and ABS Calculator 2.0.
2. Riset dan Informasi Pasar a) Riset Berkala Dalam area Riset dan Informasi Pasar, Perseroan memiliki beberapa rencana penerbitan hasil riset berkala yang ditujukan untuk meningkatkan aspek bisnis Perseroan antara lain New Market Report yang diterbitkan secara bulanan. New Market Report berisi paduan dari Corporate Pricing Notes dan Sukuk Pricing Notes.
2. Research and Market Information a) Regular Research For Research and Market Information, the Company has set certain plans of publishing regular research report to improve the business aspect, among others: New Market Report which is published monthly. It contains of guidelines for Corporate Pricing Notes and Sukuk Pricing Notes.
b) Pengembangan Produk Baru Selain pada area riset berkala, pengembangan produk baru juga akan dilakukan untuk menggarap pangsa pasar yang ada baik dalam skala lokal maupun internasional. Pengembangan yang akan dilakukan antara lain: 1. Database Management 2. Early Warning System 3. Refference Pricing Services Analysis 4. Channeling Partner Report 5. Indonesia Bond Market Directory 2013
b) New Product Development in addition to regular research, new product development will be also conducted to grab the current market segment, either locally or internationally. The development activities to be performed are, among others: 1. Database Management 2. Early Warning System 3. Reference Pricing Services Analysis 4. Channeling Partner Report 5. 2013 Indonesia Bond Market Directory
c) Penyempurnaan Database Dalam informasi, penyempurnaan yang dilakukan adalah dengan kegiatan penyempurnaan sistim database yang digunakan untuk menunjang kegiatan penilaian harga efek dan riset, serta sistim informasi surat utang.
c) Database Improvement In information, the improvement was conducted in the database system which was applied to support the bond pricing and research activities as well as fixed income information system.
3. Layanan Edukasi Selama dua tahun terakhir, edukasi menjadi area yang memberikan kontribusi yang cukup bernilai bagi Perseroan. Oleh karenanya edukasi menjadi salah satu fokus pengembangan usaha di Perseroan. Adapun yang menjadi upaya pengembangan usaha dalam area ini antara lain penyempurnaan materi yang sudah diberikan serta pengembangan materi yang ditujukan bagi para pelaku yang berhadapan dengan kondisi real dari pasar surat utang di Indonesia.
3. Educational Services For the last two years, education has become a special area that gives valuable contribution to the Company. Therefore, education became one of the focuses for business development in the Company. Business improvement in this area included, among others: improvement of material for the public and material for the players who deal with the real condition of fixed income market in Indonesia.
4. Pemasaran Dan Layanan Pelanggan Prospek usaha pada area pemasaran ditahun mendatang difokuskan pada 2 industri keuangan yaitu asuransi, dana pensiun serta reksa dana. Pemilihan ketiga industri ini didasarkan pada ketentuan pemerintah terkait kewajiban penggunaan HPW LPHE sebagai acuan dalam penilaian investasi. Pendekatan komprehensif akan digalakkan pada area ini dengan tujuan memperkenalkan jenis produk dan layanan IBPA beserta fungsi dari masing-masing produk dan
4. Marketing and Customer Service Business prospect in marketing area in the coming year shall focus on 3 financial industries, insurance and pension fund as well as investment fund. The selection of those industries is made based on the government rule related to the mandatory application of BPA FMP as reference in investment valuation. Comprehensive approach will be improved to introduce IBPA products and services including the functions of each product and service. Other industry like bank shall also get special
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
layanan. Industri lain seperti bank juga akan mendapatkan perhatian khusus berdasarkan pertimbangan bahwa bank merupakan pemegang surat utang terbesar yang ada di Indonesia.
attention considering that bank is the biggest holder of fixed income in indonesia.
Aspek Pemasaran Dalam upaya memasarkan Produk dan Layanan, Perseroan mengeluarkan strategi-strategi bisnis yang dinilai mampu menggiring penggunaan. Adapun fokus strategi pemasaran yang dijalankan pada tahun 2012 antara lain:
Marketing Aspect In order to market its products and services, the Company has released business strategies which are considered to improve the application of products and services. The focus of marketing strategies in 2012, among others:
1. Client Focus Client Focus merupakan program kegiatan yang memberikan perhatian khusus kepada Client-client IBPA, baik client yang lama (1-3 tahun telah menjadi client IBPA) maupun client yang baru (Client yang berusia di bawah 1 tahun). Client focus terdiri dari 2 komponen, masing-masing komponen adalah sebagai berikut: a) Client Maintainance Client maintainance merupakan program untuk menjaga pelanggan-pelanggan IBPA dengan mengadakan serangkaian acara berkala seperti courtesy visit dan client gathering. Kemudian, acara lainnya seperti seminar mengenai perkembangan pasar obligasi/surat utang di Indonesia dengan mengundang pembicara-pembicara ahli/terkemuka di bidangnya, seminar ini diadakan di hotel berbintang dengan mengundang masing-masing perwakilan dari client IBPA. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga keharmonisan kepada client dan juga memberikan pelayanan agresif agar client merasa diperhatikan penuh oleh IBPA dalam hal-hal lain diluar penyajian data & informasi sehari-hari.
1. Client Focus Client Focus is a program that provides special attention to IBPA clients, both old clients (becoming IBPA client for 1-3 years) and new clients (becoming IBPA client for less than 1 year). It comprises of 2 components as follows:
b) Client Service Client service merupakan program yang berisikan serangkaian acara yang fokus terhadap core bisnis yang dikembangkan oleh IBPA & digunakan secara reguler oleh si client. Adapun rangkaian acaranya seperti Bond Information & Pricing Services (BIPS) training system, client visit & market update discussion kepada clients IBPA yang diselenggarakan terjadwal. Tujuan dari sisi IBPA adalah sebagai pengembangan core bisnis IBPA. Kemudian dari sisi client agar client memahami dan menguasai betul produk & layanan yang diberikan oleh IBPA.
b) Client Service Client Service is a program consisting of series of event which focus on core business developed by IBPA and regularly applied by client. Those series of event are: Bond Information & Pricing Services (BIPS) training system, client visit & market update discussion provided to IBPA clients under scheduled agenda. The purpose is to develop IBPA core business and to make the clients understand and fully comprehend the products and services.
2. Definite Target Definite target merupakan program yang memfokuskan terhadap sasaran utama calon pelanggan-pelanggan IBPA, dimana sasaran tersebut adalah perusahaan-perusahaan yang urgent & sangat membutuhkan jasa produk & layanan IBPA, seperti Manajer Investasi, Dana Pensiun & Asuransi. Ketiga kategori perusahaan tersebut sudah dimandatorikan oleh Bapepam-LK (saat ini OJK) & Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk menggunakan HPW IBPA sebagai
2. Definite Target Definite Target is a program that focuses on potential clients of IBPA and they are companies which urgently require IBPA products and services, e.g. IM, Pension Fund, and Insurance. Those companies have been required by Bapepam-LK (now known as FSA) Rule and the Minister of Finance Rule to apply IBPA FMP as benchmark for calculating the NAV of their bond asset portfolio. So, PPL team focuses on those three categories. With hardwork and togetherness, subscribers growth from
a) Client Maintenance Client Maintenance is a program to maintain IBPA client by organizing series of regular events, e.g. courtesy visit and client gathering. There is also seminar concerning development of bond/fixed income market in Indonesia with well-known speakers/experts. The seminar is held in prestigious hotel by inviting representative from respective IBPA client. The purpose of this activity is to maintain harmonism with the whole clients and to provide aggressive service to make the clients feel fully well-noticed by IBPA in other matter other than daily data dan information publishing.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
43
referensi penghitungan NAB portofolio aset obligasinya. Sehingga tim PPL memfokuskan untuk menggarap ketiga kategori perusahaan tersebut. Terbukti dengan kerja keras & semangat kebersamaan, peningkatan client dari ketiga kategori perusahaan tersebut cukup signifikan dibandingkan dari tahun sebelumnya.
those three categories is significant compare to the previous year.
Pembagian Dividen Dikarenakan oleh kondisi keuangan Perseroan yang belum memperoleh keuntungan, maka atas dasar persetujuan Pemegang Saham, manajemen menetapkan untuk tidak melakukan pembagian dividen. Pertimbangan lainnya adalah saat ini IBPA masih dalam pengembangan dan diharapkan setelah adanya keuntungan atau profit yang signifikan ditahuntahun yang akan datang, kebijakan dividen ini akan ditinjau kembali dalam Rapat Umum Pemegang Saham setiap tahunnya.
Devidend Distribution Considering that the Company’s financial condition has not recorded any profit, the management, under approval from the shareholders, decided to postpone the devidend distribution. Other consideration was that IBPA was still under development. It is expected that after earning significant profit in the coming years, this devidend policy will be reviewed in the Annual General Meeting of Shareholders.
Realisasi Penggunaan Dana hasil Public Offering Tidak dilakukan public offering atas saham Perseroan.
Realization of Public Offering Fund Utilization No public offering has been performed by the Company.
Informasi Terkait Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi Atau Restrukturisasi Utang Perusahaan tidak melakukan investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi maupun restrukturisasi utang pada tahun 2012.
Information Related to Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, or Debt Restructuring The Company has not performed any investment, expansion, divestment, acquisition, or debt restructuring in 2012.
Informasi Transaksi Material Terkait Benturan Kepentingan
Information of Material Transaction Related to Conflict of Interest There was no material transaction with conflict of interest or affiliated transaction.
Tidak terdapat transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan atau transaksi dengan pihak afiliasi.
44
Pengaruh Peraturan Perundangan Terhadap Perseroan Bulan Juli 2012, Bapepam-LK selaku otoritas pasar modal di Indonesia mengeluarkan Peraturan Nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana. Peraturan yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 2013 tersebut menentukan bahwa perusahaan wajib menyediakan Harga Pasar Wajar atas efek bersifat utang kepada Manajer Investasi tanpa dipungut bayaran. Selain itu, perusahaan juga diwajibkan menerbitkan HPW dimaksud paling lambat pukul 16.30 WIB setiap harinya. Terbitnya ketentuan ini berpengaruh pada kegiatan operasional utama perusahaan. Demi menjaga nilai materil informasi HPW, perusahaan melakukan pengembangan sistem baru untuk mengakomodasi kewajiban perusahaan dan Manajer Investasi serta pihak terkait lainnya. Selain itu, penetapan waktu penerbitan HPW tersebut mempengaruhi kegiatan valuasi harga pasar wajar efek di perusahaan dimana waktu operasional khususnya waktu valuasi dilakukan lebih awal dari sebelum ditetapkannya Peraturan.
The Impact of Rule & Regulation Toward The Company On July 2012, Bapepam-LK, as the capital market authority in Indonesia, issued Rule Number IV.C.2 regarding Fair Market Value of Securities in Investment Fund Portfolio. The rule, which shall take into effec on January 1, 2013, requires the companies to provide FMP of debt securities to IM with no charges. Additionally, the companies are also required to publish such FMP by no later than 04.30 PM everyday. The issuance of such rule has influenced the operational activities of the Company. In order to keep the information value of such FMP, the Company has developed a new system that could accommodate the obligation of those companies and IM as well as other relevant parties. Besides, determination of FMP publishing time has affected the valuation activity of FMP and made the valuation performed earlier than before.
Uraian Perubahan Kebijakan Akuntansi Sepanjang tahun 2012 Perseroan tidak mencatat adanya informasi keuangan yang di laporkan dan bersifat luar biasa dan atau jarang terjadi (extraordinary and/or non-recurring events).
Description of Accounting Policy Change Throughout 2012, the Company recorded no financial information of extraordinary and/or non-recurring events.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
45
48 49 56
46
Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Komite Audit Audit Committee
56
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
56
Audit Internal Internal Audit
57
Akuntan Publik Public Accountant
57
Manajemen Risiko Risk Management
59
Perkara Penting yang Dihadapi Legal Matters
60
Sanksi Administratif Administrative Sanction
60
Kode Etik Code of Ethics
60
Whistleblowing Whistleblowing
61
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
47
Dewan Komisaris Board of Commissioners
48
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang dipilih dan bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial untuk melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberikan arahan dan nasihat kepada Direksi Perseroan dalam pengelolaan Perseroan.
Based on the provisions of Articles of Association, the Board of Commissioners is the Company organ appointed and responsible to the General Meeting of Shareholders (GMS). It is the Company organ which is collegially responsible for conducting general and or specific supervision in compliance with the Articles of Association, as well as providing directions and advices to the Company’s Directors in the Company management
Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan agar sejalan dengan ketentuan yang berlaku serta Anggaran Dasar yang telah ditetapkan. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam mengawal kebijakan manajerial dan strategis yang ditempuh oleh Direksi Perseroan agar tidak melenceng dari panduan tata kelola perusahaan yang berlaku, sehingga dapat terjaga kesinambungan usaha dan penciptaan nilai bagi segenap pemangku kepentingan. Tanggung jawab ini bersifat terbatas pada pengawasan, oleh karenanya, Dewan Komisaris tidak ikut serta dalam penetapan kebijakan baik operasional, manajerial maupun strategis Perseroan.
Responsibilities of Board of Commissioners The Board of Commissioners is responsible for supervising the management of the company to be in line with the applicable provisions and the Articles of Association. It is also responsible for monitoring the managerial and strategic policies taken by the Company’s Directors so that they can comply with the guidelines for good corporate governance. Likewise, business continuity can be maintained and there will be value creation to the stakeholders. Such responsibility is limited only in supervision. Therefore, the Board of Commissioners shall not participate in the policies making, either operational, managerial, or strategic policies.
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Dalam Perseroan, Komisaris Utama berperan sebagai primus inter pares, bertugas untuk melakukan koordinasi Dewan Komisaris dalam setiap kegiatan serta pengambilan keputusan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.
The Board of Commissioners is appointed and dismissed by GMS. Each member of the Board of Commissioners, including the President Commissioner, has equal position. In the Company, the President Commissioner serves as primus inter pares, coordinating the activity and decision-making of the Board of Commissioners. In implementing its responsibility, the Board of Commissioners and Directors shall respect their respective duties, responsibilities, and authorities in compliance with the prevailing rules and regulations as well as the Articles of Association.
Remunerasi Dewan Komisaris Penetapan honorarium bagi Dewan Komisaris mengacu pada keputusan Pemegang Saham dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS Tahunan pada bulan Juni 2010 telah memutuskan nilai honorarium bagi anggota Dewan Komisaris masa bakti 2010-2013. Besaran honorarium bagi Komisaris Utama adalah sebesar 30% dari gaji pokok bersih yang diterima oleh Direktur Utama dan bagi Komisaris adalah sebesar 90% dari honorarium yang diterima oleh Komisaris Utama.
Remuneration of the Board of Directors Determination of honorarium for the Board of Commissioners refers to the shareholders decision in the GMS. The Annual GMS on June 2012 has decided the honorarium value for the Board of Commissioners of 2010-2013 period. The amount of the honorarium for the President Commissioner is 30% of net basic salary of the President Director, and for the Commissioner is 90% of the honorarium received by President Commissioner.
Rapat Dewan Komisaris Kegiatan pengawasan terhadap jalannya Perseroan dilakukan oleh Dewan Komisaris melalui pertemuan berkala yaitu Rapat Dewan Komisaris, yang dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan. Rapat ini dilaksanakan dalam rangka pembahasan kinerja terkini Perseroan. Rapat dihadiri oleh Dewan Komisaris, Direksi serta sekretaris Dewan Komisaris. Dalam rapat ini, Dewan Komisaris dan Direksi melakukan pembahasan atas kondisi keuangan Perseroan, aktivitas-aktivitas yang dijalankan, hubungan Perseroan dengan pihak ketiga, serta pemantauan terhadap penerapan GCG secara tepat dan konsisten oleh
Board of Commissioners Meeting The supervisory activities towards the company operations are performed by the Board of Commissioners through periodic meetings which is conducted at least 1 (once) in a month. This meeting is held to discuss about recent performance of the Company attended by Board of Commissioners, Directors, and secretary of the Board of Commissioners. In the meeting, the Board of Commissioners and Directors have discussion on the Company’s financial condition, activities conducted, relationship with third party, and monitoring toward the accurate and consistent implementation of GCG. In the case of any specific conditions or
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Perseroan. Dalam hal terdapat kondisi atau hal-hal yang bersifat khusus, maka Dewan Komisaris dapat sewaktu-waktu melakukan rapat Dewan Komisaris. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 12 (dua belas) kali.
matters, the Board of Commissioners can call a meeting at any time. During 2012, the Board of Commissioners has held 12 Board of Commissioners Meetings.
Persentasi kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat yang dilakukan sepanjang tahun 2012 disajikan dalam table berikut :
Percentage of Board of Commissioners attendance in meetings held throughout 2012 is shown in the following table:
Nama Name
Tarmiden Sitorus
Presentase Kehadiran Percentage of Attendance
Komisaris Utama
12
100%
Komisaris
12
100%
Commissioner
Nama Name
Risbadi Purbowo
Jumlah Kehadiran Total Attendance
President Commissioner
Risbadi Purbowo
Tarmiden Sitorus
Jabatan Title
RUPST
Jabatan Title
Komisaris Utama
Shareholders General Meeting
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Hadir
Presence
Hadir
Presence
RUPSLB
Extraordinary Shareholders General Meeting
Presentase Kehadiran Percentage of Attendance
Hadir
100%
Hadir
100%
Presence Presence
Direksi
Directors
Direksi adalah organ Perseroan yang memiliki wewenang eksekutif. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan Perseroan sehari-hari dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah digariskan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan mengenai Perseroan yang berlaku, serta menjalankan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Directors are the company organ with executive authority. They are responsible for the performance and management of Company’s daily activities and implementations in order to achieve the Company’s vision, mission, and target outlined in the Company’s Articles of Association and the prevailing provision of rules on IBPA, and for conducting the decision made in the GMS.
Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pengangkatan dilakukan setelah Direksi memenuhi kualifikasi yang ditetapkan dalam Peraturan serta setelah Direksi ditetapkan lulus dalam fit and proper test yang dilakukan oleh Otoritas Pasar Modal di Indonesia. Sesuai dengan Anggaran Dasar IBPA, masa jabatan Direksi IBPA adalah 4 (empat) tahun. Setelah masa tugas tersebut selesai maka dilakukan pemilihan kembali oleh pemegang saham melalui RUPS Tahunan.
The Directors are appointed and dismissed by the GMS. The appointment is performed after the Directors fulfill the qualifications determined in the relevant rules and pass the fit & proper test conducted by the capital market authority in Indonesia. In compliance with the Articles of Association of IBPA, the tenure of IBPA Directors is 4 (four) years. After the tenure is completed, new appointment shall be conducted by the Shareholders in Annual GMS.
Fungsi dan Tugas Direksi Direksi merupakan organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Functions and Duties of Directors Directors are the Company organ who are authorized and fully responsible for the management of the Company in compliance with the Company’s goals and objectives, and for representing the Company, both in and outside the court, according to the provisions of Articles of Association. The Directors are appointed and dismissed
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
49
Dasar. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial. Masingmasing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun demikian, pelaksanaan tugas oleh masing-masing Direktur tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masingmasing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Peran Direktur Utama dalam Perseroan adalah sebagai primus inter pares, yaitu pihak yang melakukan koordinasi atas seluruh kegiatan Direksi dalam mengelola Perseroan.
by the GMS. Directors perform collegial duties and responsibilities. Each Director can act and make decisions in line with the distribution of duties and authorities. However, the duties of respective Director shall be performed in a joint responsibility. Position of respective member of Directors, including the President Director, is equal. President Director takes a role as primus inter pares, a party who performs coordination of the whole activities of the Directors in the Company management.
Tanggung Jawab Direktur Utama Direktur Utama bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi seluruh kegiatan Perseroan, yang dalam pelaksanaannya dibantu dan bekerjasama dengan Direktur lainnya. Selain mengemban tanggung jawab diatas, Direktur Utama juga mempunyai fungsi menetapkan, mengelola, dan mengendalikan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan.
Responsibilities of President Director President Director is responsible for coordinating the whole activities of the Company, in the performance of which he shall be assisted by and cooperated with other Directors. Despite of the aforementioned responsibilities, President Director is also responsible for determining, managing, and controlling the supervision toward the Company management.
Dalam struktur organisasi IBPA, Direktur Utama bertanggung jawab dalam area non-operasional. Hal ini ditetapkan dengan tujuan agar tidak terjadi tumpang tindih wewenang dalam kegiatan operasional Perseroan. Adapun area yang dibawahi oleh Direktur Utama dalam Perseroan adalah:
In the organization structure of IBPA, President Director is responsible for non-operational area in order to prevent overlapping of authority in the operational activities of the Company. The areas which are under the responsibility of President Director are:
•
•
Hukum dan Komunikasi Perusahaan Hukum dan komunikasi perusahaan memiliki peran penting dalam kegiatan perseroan. Selain menjaga seluruh aspek legal yang ada di Perseroan, area ini juga menjadi corong bagi Perseroan dalam penetapan kebijakan-kebijakan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Direktur Utama bertanggung jawab atas dukungan bidang hukum dan komunikasi perusahaan terhadap kegiatan Perseroan secara umum maupun kegiatan operasional Perseroan. Direktur Utama mengambil keputusan-keputusan strategis terkait bentuk kerjasama yang akan ditempuh, bentuk serta strategi komunikasi yang dilakukan perseroan, serta bertanggung jawab secara penuh melakukan pengawasan terhadap segala hak dan kewajiban yang dimiliki Perseroan. Pada tahun 2012, beberapa kegiatan yang berada dibawah kendali Hukum dan Komunikasi Perusahaan antara lain penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang aham, penyelesaian beberapa kontrak kerjasama dengan pihak ketiga baik yang berbentuk perjanjian maupun nota kesepahaman yang antara lain dilakukan dengan Bloomberg, PT Bank Mandiri, PT Bursa Efek Indonesia, The Thai Bond Market Association, Bond Pricing Agency Malaysia, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang RI, Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Swiss-German University, serta pihak-pihak lainnya. Selain itu, Direktur Utama juga bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban serta hak perseroan. Tahun 2012, seluruh kewajiban dan hak Perseroan dapat dipenuhi dengan baik.
50
Legal and Corporate Communication Legal and Corporate Communication take an important role in the Company’s activities. Not only to maintain the legal aspect in the Company, they also serve as the parking tube for the Company in the policies making, both internal and external policies. The President Director shall be responsible for the support of Legal and Corporate Communication to the Company, either in general or operational activities. He/she will make strategic decisions related to the cooperation form to be taken, the communication form and strategy to be applied by the Company, and shall be fully responsible for monitoring the whole rights and obligations of the Company.
In 2012, activities which were under control of Legal and Corporate Communication were, among others: the arrangement of GMS, the accomplishment of several cooperation either in the form of agreements or MoUs with third parties, among others: Bloomberg, PT Bank Mandiri, Indonesia Stock Echange, The Thai Bond Market Association, Bond Pricing Agency Malaysia, General Directorate of Debt Management, ITB Business School and Management, and Swiss-German University. Additionally, the President Director is also responsible for monitoring the fulfillment of Company’s rights and obligations. Throughout 2012, the whole rights and obligations of the Company could be fulfilled properly.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
•
Administrasi (Keuangan, SDM, dan Umum) Perihal komunikasi di tingkat internal, Perseroan memiliki bagian yang mengelola internal affair yaitu divisi Administrasi. Dalam struktur organisasi Perseroan, Divisi Administrasi menggelola fungsi keuangan, sumber daya manusia, dan umum. Divisi Administrasi melakukan kegiatannya dibawah koordinasi langsung dari Direktur Utama. Direktur Utama menjadi pihak yang bertanggung jawab atas kegiatankegiatan Divisi ini. Kegiatan Divisi Administrasi beserta seluruh kordinasinya yang dilaksanakan pada tahun 2012 antara lain proses audit keuangan perseroan, konsultasi serta penerapan hasil konsultasi sumber daya manusia berupa SDM Blue Print, kegiatan outing karyawan, serta kegiatan pengadaan infrastruktur perseroan. Pengawasan serta pelaksanaan seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan dengan baik oleh divisi dibawah supervisi dari Direktur Utama.
•
Administration (Finance, HR, and GA) A division that handles internal affairs in the Company is Administration Division. In the Company’s organization structure, Administration Division is responsible for the functions of finance, human resources, and general affairs. It performs its duties under direct coordination of the President Director. Activities of Administration Division throughout 2012 were, among others: financial audit of the Company, HR consultancy and application in the form of HR Blue Print, outing activity for the employees, and procurement of Company’s infrastructure. Implementation of those activities was properly conducted by the Division under the supervision of the President Director.
•
Teknologi Informasi Sebagai satu fungsi yang diwajibkan ada menurut ketentuan pembentuk Perseroan, area teknologi informasi memiliki peran yang penting dalam kegiatan operasional Perseroan. Penempatan fungsi TI dibawah Direktur Utama ditujukan agar kegiatan yang berada dibawh kendali TI dapat berjalan sinergis dengan kegiatan operasional perusahaan tanpa adanya tumpang tindih kewenangan dalam Perseroan. Adapun kegiatan-kegiatan dalam area TI yang dilakukan pada tahun 2012 antara lain pengembangan sistem solusi IV.C.2, pengembangan aplikasi pendukung kegiatan
•
Information Technology As one of the mandatory functions in the provisions of Company establishment, information technology takes a sinificant role in the operational activities of the Company. The placement of IT function under the President Director is made to enable IT activities run in synergy without any overlapping with the operational activities. IT activities performed throughout 2012 were, among others: development of IV.C.2 solution system, development of supporting application for operational activities, development of bond database system, installation of integrated security system, enhancement of IT
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
51
operasional, pengembangan sistem database obligasi, pemasangan sistem keamanan terintegrasi, pembaruan infrastruktur TI baik dalam skala internal maupun skala eksternal yang terkait dengan kepentingan penyebaran informasi kepada Pengguna Jasa. Keseluruhan kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan baik dibawah pengawasan Direktur Utama.
infrastructure, both internal and external infrastructures related to information dissemination to the service users. The activities were conducted properly under the supervision of the President Director.
Peran Direktur Direktur Perseroan berperan sebagai Direktur Operasional. Direktur Operasional bertanggung jawab melakukan koordinasi untuk seluruh kegiatan-kegiatan utama operasional Perseroan. Dalam kegiatan operasional Perseroan terdapat 4 kegiatan utama yang dibawahi oleh Direktur antara lain Penilaian Harga Efek, Riset dan Informasi Pasar, Pemasaran dan Pegembangan Layanan pelanggan serta Layanan Edukasi. Keempat kegiatan operasional tersebut saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karenanya, penempatan keempat area ini dibawa Direktur Utama bertujuan agar memudahkan kordinasi seluruh kegiatan tersebut. Berikut kegiatan operasional yang berada dibawah pengawasan Direktur:
Role of Director Director of the Company serves as Operational Director. Operational Director is responsible for coordinating the whole operational activities of the Company. In the Company, there are 4 main activities supervised by the Director, they are Bond Pricing, Research and Market Information, Marketing and Service Development, and Educational Service. Those activities have direct and indirect interconnection. Therefore, the activities of the four areas are conducted under the supervision of the Director to enable proper coordination. Below are the operational activities which are under the supervision of the Director:
•
Penilaian Harga Efek Kegiatan utama dalam area penilaian harga efek adalah melakukan kegiatan valuasi secara harian terhadap efek bersifat utang yang ada di Indonesia. Selain melakukan valuasi secara harian, Penilaian Harga Efek juga melakukan berbagai analisis berbasis proyek yang dilakukan dalam upayanya mendukung kegiatan valuasi tersebut. Tahun 2012, PHE telah berhasil melakukan valuasi secara harian terhadap seluruh surat utang Negara denominasi rupiah dan US Dolar. Selain itu, pada tahun yang sama, PHE berhasil melakukan valuasi terhadap rentang harga masing-masing surat utang yang divaluasi. Gap Analysis terhadap harga serta beberapa project base analysis berhasil diselesaikan oleh PHE.
•
Bond Pricing The main activity of Bond Pricing is to conduct daily valuation of Debt Securities in Indonesia. Despite of the daily valuation, Bond Pricing also conducts many kinds of project-based analysis to support the valuation activities. In 2012, IBPA successfully conducted daily valuation of the whole government securities in Rupiah and US denomination. At the same year, IBPA also conducted price range valuation of respective government securities valuated. Likewise, Gap Analysis toward such price as well as other project-based analysis were successfully accomplished by IBPA.
•
Riset dan Informasi Pasar Kegiatan utama area Riset adalah melakukan kajian terhadap kondisi pasar surat utang di Indonesia berbasis harian, mingguan serta bulanan. Sampai dengan tahun 2012, secara rutin area Riset telah menghasilkan Daily Pricing Notes, Midday Pricing Notes, Weekly Notes, Monthly Notes, Auction Notes, serta Laporan Kecenderungan Pasar. Keseluruhan hasil riset ini ditujukan untuk membantu para pelaku pasar dalam mengambil keputusan investasi yang tepat.
•
Research and Market Information The main activity of Reserach is to conduct a study of fixed income market conditon in Indonesia daily, weekly, and monthly. Up until 2012, Research has generated Daily Pricing Notes, Midday Pricing Notes, Weekly Notes, Monthly Notes, Auction Notes, and Market Trend Report. The whole reports are made to help the market players make accurate investment decision.
In addition, in 2012, Research has also generated integration delivery data, the study of sukuk section available in midday notes, project-based analysis, and several studies conducted jointly with Bapepam-LK as well as the publishing of 2012 Indonesia Bond Market Directory under cooperation with Indonesia Stock Exchange. The whole activities can be performed properly under coordination of the Director.
Selain itu, tahun 2012, area riset juga telah menghasilkan data integration delivery, kajian sukuk section yang terdapat dalam midday notes, serta beberapa project base analysis and activities seperti kajian-kajian yang dilakukan bekerjasama dengan Bapepam-Lk serta penerbitan Indonesia Bond Market Directory 2012 bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia. Seluruh kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dibawah koordinasi Direktur. •
52
Marketing and Service Development
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
•
Pemasaran dan Pengembangan Layanan Kegiatan dalam area ini difokuskan pada strategi penambahan jumlah pelanggan baru serta maintaining existing clients. Beberapa keputusan strategis diambil oleh Direktur untuk mendukung pencapaian nyata dalam area ini. Kerjasama dengan asosiasi, regulator serta pihak-pihak lainnya terbukti mampu meningkatkan jumlah pelanggan baru layanan IBPA. Tercatat pada tahun 2012 jumlah pelanggan baru naik 80% dari tahun sebelumnya. Tahun 2012 mencatat bahwa total pelanggan baru IBPA meningkat dari 49 pada akhir tahun 2011 menjadi 81 pada akhir tahun 2012. Hal ini menjadi kredit bagi area ini juga bagi Direktur atas kinerjanya meningkatkan jumlah pelanggan.
•
Layanan Edukasi Kegiatan Edukasi dilaksanakan dengan memberikan layanan pelatihan dibawah program School of Bonds and Fixed Income (SoBFI). Kegiatan yang dilakukan secara regular maupun inhouse ini menjadi salah satu unggulan value added service yang diberikan Perseroan tidak hanya untuk pelanggan namun untuk seluruh lapisan masyarakat. Tahun 2012 mencatat peningkatan kinerja layanan edukasi dari tahun 2011. Hal ini dapat dilihat dari indikator pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan SoBFI yang pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp490.522.800,- dan pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp565.766.703,-.
Activities in this area are focused on improving number of new clients and maintaining existing clients. Certain strategic decisions have been taken by the Director to support the realization of those activities. It is proven that cooperation with associations, regulators, and other relevant parties can improve the number of new clients in IBPA. Throughout 2012, total new clients went up 80% from last year. Total new clients in IBPA increased from 49 in 2011 to 81 at the end of 2012. Such improvement earned a credit to this area as well as to the Director.
•
Educational Service Educational activity is performed by providing training through School of Bonds and Fixed Income (SoBFI). The activity which has been carrried out regularly and in in-house form has become one of the excellent value-added services provided by the Company to the clients and the public. A greater number of educational services have been performed in 2012 than in 2011. It was shown from total revenues earned from SoBFI activity, from Rp490,522,800 in 2011 to Rp565,766,703 in 2012.
Rapat Direksi Ada 3 (tiga) jenis rapat yang dihadiri oleh Direksi:
Directors Meeting There are 3 (three) types of meeting attended by Directors:
•
•
Rapat Koordinasi Direksi Rapat yang dilakukan guna membahas perkembangan dari rencana dan program di masing-masing Direktorat yang telah dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran 2012 ini dilakukan dengan frekuensi dua minggu sekali. Secara umum, hal-hal yang dibahas pada Rapat Direksi adalah sebagai berikut:
Directors Coordination Meeting This meeting was conducted once in every 2 (two) weeks to discuss the progress of various plans and programs of each Directorate as stated in the 2012 Work Plan and Budget. In general, the Meeting discusses the following matters:
1. Penyampaian informasi oleh setiap Direktur berkenaan dengan hal-hal penting yang menyangkut operasional di masing-masing Direktorat.
1. Update of information by each Director concerning important issues related to the operational activities of each Directorate.
2. Koordinasi antar Direktur tentang kegiatan operasional yang melibatkan lintas Direktorat. Melalui rapat ini, keseluruhan action plan dalam bentuk programprogram, baik yang baru maupun bawaan dari tahun sebelumnya dibahas secara koordinatif dan terpantau.
2. Coordination between Directors concerning operational activities which involve cross Directorate coordination. Through this meeting, the whole action plans in the form of programs, either new or old programs, are being discussed coordinatively and intensively.
3. Pengambilan keputusan untuk hal-hal yang berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) dan kebijakan Perseroan yang perlu diputuskan oleh Direksi.
3. Decision making on matters related to Standard Operating Procedures (SOP) and Company’s policies which require Directors decision.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
53
•
Rapat Dewan Komisaris Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris ini ditujukan untuk mengevaluasi kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan dan aktivitas bisnis valuasi, termasuk penerapan prinsipprinsip GCG. Rapat ini dilakukan dengan frekuensi sebulan sekali.
•
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dilakukan oleh seluruh organ Perseroan yaitu Pemegang Saham, Dewan Komisaris serta Direksi ini diadakan dua kali dalam setahun. RUPS Tahunan yang dilakukan selambatnya bulan keenam dilakukan dalam rangka pertanggung jawaban Direksi akan kinerja tahun sebelumnya. RUPS Luar Biasa yang dilakukan paling lambat 30 hari sebelum berakhirnya tahun buku dilakukan dalam rangka penjabaran serta pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan pada tahun mendatang.
Tingkat Kehadiran Kehadiran Direksi dalam setiap rapat adalah sebagai berikut:
•
Board of Commissioners Meeting This meeting is conducted once a month to evaluate the performance of Directors in managing the Company and in the valuation business activities, including the implementation of good corporate governance principles.
•
General Meeting of Shareholders (GMS) GMS is performed by the whole Compan’s organs, namely the Shareholders, Board of Commissioners, and Directors. It is performed once a year. Annual GMS, which is held by no later than in June, is conducted for the responsibility of the Directors upon last year performance. Extraordinary GMS, which is held by no later than 30 days prior to the end of the fiscal year, is conducted for the explanation and authentication of the Annual Work Plan and Budget of the next year.
Attendance Attendance of the Directors in each meeting can be seen as follows:
Rapat Direksi / Directors Meeting Nama Name
Jabatan Title
Ignatius Girendroheru
Presentase Kehadiran Percentage of Attendance
Direktur Utama
100%
Direktur
100%
President Director
Wahyu Trenggono
Director
Rapat Dewan Komisaris / Board of Commissioners Meeting Nama Name
Jabatan Title
Ignatius Girendroheru
Presentase Kehadiran Percentage of Attendance
Direktur Utama
100%
Direktur
100%
President Director
Wahyu Trenggono
Director
Rapat Umum Pemegang Saham / General Meeting of Shareholders Nama Name
Ignatius Girendroheru Wahyu Trenggono
Jabatan Title
Direktur Utama President Director
Direktur Director
Pengembangan Kapasitas Direksi Dalam rangka peningkatan kompetensi dan memastikan bahwa Direksi IBPA senantiasa mengikuti perkembangan pasar modal terkini, sepanjang tahun 2012 anggota Direksi secara aktif mengikuti kegiatan dalam berbagai kesempatan pelatihan, seminar, dan lokakarya yang relevan dalam industri keuangan dan Pasar Modal Indonesia serta bidang terkait surat utang baik sebagai pembicara, narasumber maupun peserta. Direksi
54
RUPST
Shareholders General Meeting
Hadir
Presence
Hadir
Presence
RUPSLB
Presentase Kehadiran Percentage of Attendance
Hadir
100%
Hadir
100%
Extraordinary Shareholders General Meeting
Presence Presence
Capacity Development of Directors In order to improve the competency and to ensure that the IBPA Directors always keep up with the recent capital market development, throughout 2011, members of Directors actively participated in various training, seminar, and workshop related to financial industry and Indonesia capital market as well as fixed income matters. They participated as speakers, source-people or participants. IBPA Directors served as speakers in various training,
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
IBPA telah menjadi narasumber dalam kesempatan pelatihan, seminar, dan lokakarya yang membahas perihal valuasi dan penerapan HPW efek, outlook, dan perkembangan kondisi pasar surat utang Indonesia, pengembangan pasar KIK-EBA, pengembangan pasar Sukuk dan lain-lain.
seminar and workshop discussing the valuation and application of securities FMP, the outlook and the development of Indonesia fixed income market, ABS CIS market development, Sukuk market development, etc.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Direksi dalam rangka meningkatkan kompetensi sepanjang tahun 2012 antara lain:
Throughout 2012, the Directors conducted the following activities to improve the competency:
1. Pemateri dalam kegiatan sharing knowledge Brunei Cambodia Myanmar Laos Vietnam (BCMLV) Countries di Bursa Efek Indonesia. 2. Pembicara dalam Asian Bond Market Forum (ABMF) di Bangkok, Thailand. 3. Peserta dalam kegiatan Asia Pacific Central Depository Group (ACG) ke-16 di Bali, Indonesia. 4. Pemateri dalam kuliah umum yang diadakan di Swiss German University. 5. Pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) Kinerja Pengelolaan Utang yang diadakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
1. Acted as speaker in sharing knowledge activity with Brunei Cambodia Myanmar Laos Vietnam (BCMLV) Countries in Indonesia Stock Exchange. 2. Acted as speaker in Asian Bond Market Forum (ABMF) in Bangkok, Thailand. 3. Acted as participant in the 16th Asia Pacific Central Depository Group (ACG) in Bali, Indonesia. 4. Acted as speaker for general lecture in Swiss German University.
Remunerasi Direksi Penetapan remunerasi bagi Direksi mengacu pada keputusan Pemegang Saham dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan ketetapan RUPS Tahunan pada tanggal 15 Juni 2012, Direksi menerima remunerasi dalam bentuk gaji pokok dan tunjangan. Penyesuaian terhadap gaji pokok dan tunjangan yang diterima oleh Direksi dilakukan setiap tahun melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Directors’ Remuneration Determination of remuneration for Directors refers to Shareholders decision in GMS. Based on the decision of Annual GMS held on June 15, 2012, Directors shall receive their remuneration in the form of basic salary and allowances. Adjustment of basic salary and allowances will be conducted every year through Extraordinary GMS mechanism.
5. Acted as speaker in Focus Group Discussion (FGD) for Debt Management Performance held by the Audit Board.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
55
Komite Audit Audit Committee
Dalam rangka mendukung aktivitas pengawasan pengelolaan Perseroan, idealnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang berfungsi untuk melakukan audit terhadap kebijakan pengelolaan Perseroan. Keterbatasan sumber daya manusia dan alokasi waktu kerja yang ada menjadi faktor utama belum dibentuknya Komite Audit Perseroan. Namun, demi penerapan prinsip-prinsip GCG yang baik, Perseroan telah melakukan perencanaan pembentukan Komite Audit Perseroan. Sementara itu demi mengatasi absennya komite-komite ini, Dewan Komisaris dan Direksi telah sepakat dan memutuskan bahwa kegiatan pengawasan tersebut untuk sementara dilakukan dalam bentuk penyelenggaraan rapat regular minimal 1 kali sebulan, yang khusus dilakukan untuk mengevaluasi kinerja berjalan Direksi dalam melakukan pengelolaan Perseroan dari bulan ke bulan.
In order to support the supervision activity of the Company management, Board of Commissioners shall be ideally assisted by Audit Committee to perform an audit toward management policies of the Company. Limited HR and work time allocation have become the main factor for the non-fulfillment of Company’s Audit Committee establishment. However, to cope with GCG principles, the Company has planned to form an Audit Committee. In the meantime, to solve the absence of such committee, the Board of Commissioners and the Directors have agreed and decided to perform the supervision activity temporarily in the form of regular meeting once a month at minimum. It is specially held to evaluate the Directors performance in conducting the Company management from month to month.
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan (Sekper) merupakan fungsi yang berperan dalam kepentingan interaksi dengan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Tugas utama Sekper adalah untuk menjaga citra Perseroan, memastikan efektifitas komunikasi antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan, dan menjadi kustodian dokumen Perseroan. Sekper bertanggung jawab atas tersedianya rencana kerja IBPA yang terdokumentasi, terlaksananya sistem kesekretariatan Perseroan yang terstruktur, dan terlaksananya komunikasi yang efektif antar Direksi dan komunikasi antara Direksi dengan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka meningkatkan citra IBPA.
Corporate Secretary (Corsec) is a strategic role formed to interact with the shareholders and the stakeholders. The main function of a Corsec is to maintain the Company image, to ensure the effectiveness of communication between the Company and the stakeholders, and to act as custodian for all Company’s documents. A Corsec is responsible for the availability of Company’s documented work plan, the implementation of Company’s structured secretarial system, and the performance of effective communication between Directors, and communication between the Directors and the stakeholders in order to improve the Company image.
Dengan beberapa pertimbangan, antara lain efisiensi dan efektivitas kerja, pejabat Sekretaris Perusahaan dtiadakan. Namun demikian, seluruh fungsi dan peran yang sebelumnya dipegang oleh Sekretaris Perusahaan dirangkap oleh Direksi.
Under certain considerations, among others: work efficiency and effectiveness, a Corsec is temporarily removed. Nevertheless, the whole functions and roles previously handled by a Corsec shall be performed by the Directors.
Audit Internal Internal Audit
Satuan Audit Internal merupakan organ pendukung pelaksanaan GCG yang berfungsi untuk membantu manajemen dalam
56
Internal Audit is a supporting organ in the implementation of GCG that is responsible for helping the management in many
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
berbagai kebutuhan seperti penelaahan prosedur operasi dari berbagai unit, menjalankan audit dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, pelaporan hal-hal yang menyangkut tingkat kepatuhan terhadap kebijakan pimpinan Perseroan, efisiensi, unit usaha, atau efektifitas sistem pengawasan internal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan melalui pendekatan yang sistematis dengan cara mengevaluasi dan menigkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal, dan proses GCG.
kinds of need, such as review of operational procedures of units, independent and objective audit and consultancy, reporting related to the compliance of Company’s policies, efficiency, business unit, or effectiveness of internal audit system. It is conducted to improve the value and the Company operational activities through systematical approach by evaluating and improving risk management effectiveness, internal control, and GCG process.
Akuntan Publik
Public Accountant
Akuntan Publik Perseroan yang ditunjuk dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2012 adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. KAP ini telah melakukan audit atas buku Perseroan selama 5 (lima) tahun. Besarnya biaya audit untuk tahun buku 2012 adalah sebesar Rp 65.000.000,- (enam puluh lima juta Rupiah).
The Public Accountant appointed and assigned by the 2012 GMS was the Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Public Accountant (PA). This PA has conducted the audit of Company fiscal or 5 (five) years. The audit cost for 2012 fiscal year was Rp65,000,000,- (sixty five million Rupiah).
Manajemen Risiko
Risk Management
Pengelolaan Manajemen Risiko merupakan salah satu hal penting dalam penerapan prinsip-prinsip GCG. Manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan melakukan mitigasi terhadap risiko yang mungkin timbul.
Risk management is one of the important matters in the GCG principles implementation. Risk management is responsible for identifying, measuring, and performing risk mitigation toward any possible risks.
Terkait hal tersebut, beberapa risiko yang dihadapi oleh Perseroan yaitu:
Some of the risks faced by the Company are:
1. Risiko Kondisi Perekonomian Makro Kondisi ekonomi makro yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global serta indikator-indikator ekonomi nasional seperti inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar dan sebagainya, diantisipasi perseroan dengan pemantauan rutin serta penentuan langkah-langkah yang diperlukan.
1. Risk of Macro-economic Condition Macro-economic condition affected by global economic condition as well as national economic indicators such as inflation, interest rate, exchange rate, etc, are anticipated by the Company through regular monitoring and determination of necessary steps.
2. Risiko Persaingan Usaha Meningkatnya persaingan usaha dapat timbul dari keluarnya produk kompetitor yang baru ataupun diangkatnya distributor baru atas produk yang ada, diantisipasi dengan
2. Risk of Business Competition Increasing business competition which arises from the release of competitors’ new products or the appointment of new distributor
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
57
58
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen, membuat progam-program pemasaran yang efektif dan efisien, pengendalian biaya yang ketat serta penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
for existing products is anticipated by providing better service to the consumers, creating effective and efficient marketing programs, and strict cost control, and implementation of good corporate governance principles.
3. Risiko Pemutusan Kontrak Kerjasama Risiko pemutusan kontrak kerjasama dapat terjadi sebagai akibat dari beberapa faktor eksternal seperti keputusan dari manajemen maupun pengguna layanan jasa. Hal itu diantisipasi dengan terus memperluas jumlah sebaran konsumen dan penambahan pengguna jasa baru, menaikkan tingkat pelayanan kepada konsumen dan meningkatkan hubungan yang baik dengan para pemasok dengan konsep yang saling menguntungkan.
3. Risk of Cooperation Contract Termination Risk of cooperation contract termination can occur as the result of a few external factors, such as the decision of the management or service users. This is anticipated by continuously broadening total consumer distribution and adding number of new service users, increasing the service level to consumers, and improving the good relationships with suppliers under mutual benefit concept.
4. Risiko Pelunasan Hutang Risiko ini timbul jika pengguna layanan jasa kesulitan dalam membayar tagihan piutang ke Perseroan. Untuk mengatasinya dilakukan pemantauan dan tindak lanjut untuk piutang jatuh tempo serta membina hubungan baik dengan para pengguna layanan jasa.
4. Risk of Debt Settlement This risk arises when the service users have difficulties in paying their receivables to the Company. To counter this risk, it is necessary to conduct monitoring and follow-up for matured receivables, as well as to maintain a good relationships with all service users.
5. Risiko Ketersediaan Informasi Risiko ini terjadi khususnya untuk ketersediaan informasi yang terkait dengan kesalahan informasi dan laporan yang diterbitkan. Selain itu risiko ini juga timbul jika kontrol yang ada tidak dapat menghindari terjadinya kesalahan yang nonreguler. Perseroan mengatasi hal ini dengan menerapkan proses verifikasi dan validasi yang baik sebelum dilakukan publikasi informasi oleh Perseroan.
5. Risk of Information Availability This risk arises especially for the availability of information related to incorrect information and reports released. Moreover, the risk can also show up if the existing control system is unable to prevent non-regular mistakes. The Company solves this issue by applying thorough verification and validation process before the information are being published by the Company.
6. Risiko Kebakaran dan Bencana Alam Untuk menghindari risiko kebakaran dan terjadinya bencana alam, Perseroan telah melengkapi bangunan kantor dengan alat pemadam kebakaran, mengadakan pengawasan ketat atas pelaksanaan kegiatan di lingkungan Perseroan secara baik dan aman.
6. Risk of Fire and Disaster To prevent the risk of fire and disaster, the Company has equipped the office building with fire extinguisher, and applied strict supervision to the Company’s activities in a good and safe manner.
Selain risiko di atas, Perseroan juga menghadapi ragam risiko eksternal seperti:
In addition to the abovementioned risks, the Company also encounters various external risks, such as:
•
•
Risiko Regulasi Keberlangsungan bisnis Perseroan bergantung pada pemenuhan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Bapepam-LK No. V.C.3 tentang LPHE. Perbedaan antara kebijakan manajemen dengan ketentuan di atas merupakan salah satu risiko yang dihadapi Perseroan. Untuk mengelola risiko ini, dalam struktur organisasi Perseroan telah terdapat Departemen Hukum dan Komunikasi Perusahaan. Salah satu fungsi utama Departemen ini adalah memantau dan memastikan Perseroan selalu dapat memenuhi seluruh persyaratan dan kewajiban selaku LPHE sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Regulation Risk The Company business continuity depends on the compliance of the provisions of Bapepam-LK Rule No. V.C.3 concerning Bond Pricing Agency (BPA). The difference between the management policies with the above regulation is one of the risks faced by the Company. To manage this risk, the Company has formed a Legal and Corporate Communication division to monitor and ensure that the Company always complies with all requirements and obligations as BPA based on prevailing rules and regulations.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
•
Risiko Kompetisi Selama tahun 2012, IBPA masih menjadi satu-satunya LPHE di Pasar Modal Indonesia. Walau demikian, masih ada kemungkinan munculnya LPHE lainnya yang dapat menjadi ancaman bagi Perseroan, yang disebut sebagai risiko kompetisi. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan menetapkan strategi dan program kerja jangka pendek serta jangka panjang yang berorientasi kepada kualitas produk dan jasa layanan. Oleh karena itu, di dalam peta pengembangan produk, Perseroan telah merencanakan valuasi ragam produk dan layanan untuk mengatasi risiko munculnya para pemain baru.
•
Risiko Operasional Dalam rangka mitigasi risiko, Perseroan telah membangun sistem otomasi yang terintegrasi dalam rangka memperkecil terjadinya potensi kesalahan yang disebabkan human error. Oleh karena itu, faktor capacity building dalam aspek SDM menjadi vital di dalam internal Perseroan.
•
Risiko Teknologi Informasi Aktivitas bisnis yang dilakukan Perseroan sangat tergantung pada sistem informasi yang didukung oleh Teknologi Informasi (TI) yang handal. Potensi risiko bisa muncul jika sistem TI yang digunakan menghambat aktivitas operasional Perseroan. Untuk mitigasi risiko ini, Perseroan telah membangun Disaster Recovery Center (DRC), yaitu suatu sistem yang ditujukan untuk penanganan kondisi gangguan atau bencana, yang dilengkapi dengan jaringan infrastruktur dengan high-availabity, serta sistem pemeliharaan perangkat keras dan lunak yang berkesinambungan.
•
Competition Risk Throughout 2012, the Company was still the one and only BPA in Indonesian Capital Market. However, there is a possibility of other BPA establishment which can be a threat to the Company, and it is called a risk of competition. To manage this risk, the Company has set a short-term and long-term strategies and programs that focus on the products and services quality. Therefore, in the product development map, the Company has planned to conduct valuation of various products and services to deal with the risk of new players.
•
Operational Risk To mitigate the risk, the Company has built an integrated automatic system to minimize disruption caused by human error. Therefore, capacity building factor in HR has become a vital aspect in the Company.
•
Information and Technology Risk Business activities performed by the Company strongly depend on the information system supported by reliable Information and Technology (IT). Potential risk can reveal when the applied IT system blocks the Company’s operational activities. To mitigate this risk, the Company has built a Disaster Recovery Center (DRC), a system which is designed to handle disruption or disaster, equipped with high-availability infrastructure network, as well as continuous hardware and software maintenance system.
Perkara Penting yang Dihadapi
Legal Matters
Sepanjang tahun 2012, Perseroan tidak memiliki perkara yang sedang dihadapi.
Throughout 2012, the Company has no legal cases.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
59
Sanksi Administratif Administrative Sanction
Keterlambatan penyampaian kewajiban Perseroan sebagai LPHE kepada Bapepam-LK menjadi satu-satunya kelalaian Perseroan dalam memenuhi kewajiban di tahun 2012. Hal ini berdampak pada penetapan sanksi administratif bagi Perseroan. Segera setelah Perseroan menerima notifikasi kelalaian tersebut, pemenuhan kewajiban serta pemenuhan sanksi administratif dilakukan dalam batas waktu yang ditentukan.
Delay of obligations submission of the Company as BPA to Bapepam-LK became the only negligence the Company made in 2012. It caused an administrative sanction to the Company. Soon after the Company reveiced the notification for such negligence, fulfillment of the obligation and the administrative sanction was performed within the specified time limit.
Kode Etik Code of Ethics
Kode etik merupakan acuan pelaksanaan tugas serta proses pengambilan keputusan internal Perseroan. Tujuan penyusunan kode etik ini adalah untuk mengembangkan karakter kuat dan baik sesuai dengan standar yang berlaku bagi pihak Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan. Penerapan Kode Etik ini dilakukan tanpa pandang bulu dalam Perseroan. Seluruh elemen perseroan memilik akses terhadap isi dan esensi Kode Etik tersebut. Penegakan Kode Etik dalam Perseroan melibatkan setiap elemen perseroan mulai dari staf sampai Komisaris. Setiap personel Perseroan wajib untuk menerapkan kode etik serta mengawasi pelaksanaan penerapan kode etik dalam Perseroan.
Code of ethics is a reference for performing duties and internal decision-making of the Company. The purpose of this code of ethics is to develop a strong and positive character based on valid standards applied by the Board of Commissioners, the Directors, and the whole employees. The implementation is performed with equal treatment. All Company’s elements can have the access to the content and essence of this code of ethics. The enforcement shall involve the whole elements, starting from staffs up to Commissioners. Each personnel shall apply it and monitor the implementation in the Company.
Pada tahun 2012, penyempurnaan kode etik dilakukan dalam upaya Perseroan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang baik di Perseroan. Penyempurnaan kode etik ini salah satunya menyangkut penerapan whistle blowing system pada lingkungan perusahaan. Pada kode etik yang disempurnakan ini, penerapan etika baik secara internal maupun eksternal melibatkan seluruh jajaran perseroan baik dalam pelaksanaannya maupun penegakannya. Hal ini dilandasi oleh keinginan Perseroan untuk menjaga penerapan kode etik pada seluruh personel Perseroan.
Throughout 2012, revision of code of ethics was performed as the Company’s effort to comply with GCG principles. One of which was related to whistle blowing system in the Company’s environment. In the revised code of ethics, the internal and external implementation shall involve the whole employees. It is to be in line with the Company’s intention, to maintain and ensure the implementation of the code of ethics to the whole personnels.
Whistleblowing Whistleblowing
Dalam pelaksanaan seluruh ketentuan yang berlaku dalam Perseroan baik itu peraturan perusahaan maupun kode etik, Perseroan menetapkan kebijakan bahwa setiap personel bertanggung jawab untuk menerapkan ketentuan tersebut bagi dirinya serta melakukan pengawasan terhadap penerapan ketentuan yang dilakukan oleh sejawatnya. Adapun kebijakan mengenai mekanisme whistle blowing dalam Perseroan antara lain:
60
In complying with all prevailing provisions, both the Company’s rules and code of ethics, the Company applies a policy that enforces each personnel to be responsible for complying with the provisions and monitoring the compliance of other personnels. The mechanisms of whistle blowing in the Company are, among others:
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
1. Seluruh personel dapat menyampaikan laporan mengenai terjadinya atau dugaan terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan Perseroan ini kepada Fungsi Kepatuhan baik secara langsung maupun melalui surat disertai dengan fakta pendukung.
1. All personnels can submit a report concerning the occurrence or violation indication toward the Company’s provisions to the Compliance Function directly or indirectly with supporting facts.
2. Terkait dengan pelaporan tersebut, pelapor harus : a. Menyebutkan secara jelas identitas pelaku pelanggaran dan tindak pelanggaran yang dilakukan. b. Menyebutkan identitas pelapor secara jelas.
2. In connection with such report, the informer shall: a. clearly mention the identity of the doer and the violation act. b. clearly mention the identity of the informer.
3. Kerahasiaan pelaporan dijamin termasuk identitas pelapor kecuali jika pengungkapan diperlukan dalam rangka pelaksanaan penyelidikan dan untuk kepentingan perusahaan.
3. The confidentiality of the report shall be guaranteed including the identity of the informer, unless a disclosure is required for further investigation and the Company’s interest.
4. Fungsi Kepatuhan menindaklanjuti setiap laporan dan menyampaikan hasil kajiannya kepada Direksi atau Komisaris sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.
4. Compliance Function shall follow up each report and submit a review report to the Directors of Commissioners based on its scope of responsibility.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Lingkungan Penerapan corporate social responsibility (CSR) dalam ruang lingkup penyelamatan lingkungan dilakukan oleh Perseroan dengan cara penetapan kebijakan internal terhadap penggunaan-penggunaan material kantor yang dihasilkan dari lingkungan sekitar. Contoh nyata adalah pengurangan penggunaan kertas sebagai media kerja. Selain itu penggunaan listrik yang efisien juga menjadi salah satu upaya penerapan CSR terkait lingkungan.
Environment Implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) for environment rescue is conducted by the Company through determination of internal policy toward the use of office materials from the surroundings. The real example is the reduction of paperwork. Besides, efficient use of electricity has also become one of the implementations of CSR for the environment.
Pengembangan Sosial dan kemasyarakatan Sebagai wujud tanggung jawab sosial, Perseroan juga telah berinisiatif untuk turut membantu para akademisi, dosen, dan mahasiswa yang sedang menyusun penelitian dan tugas akhir yang membutuhkan data terkait bonds dan fixed income. Selain itu, Perseroan juga terlibat dalam pemberian materi kuliah umum pada kampus-kampus di Indonesia. Hal ini dilaksanakan sebagai wujud pembentukan community development khususnya dalam rangka pengenalan pasar modal dan surat utang kepada masyarakat. Selain itu, Perseroan pada tahun 2012 turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan pemberian hewan kurban kepada masyarakat di Jakarta Timur. Diharapkan dengan kegiatan ini, Perseroan dapat memberikan sedikit manfaat melalui pemberian hewan kurban kepada masyarakat ditengah himpitan perekonomian.
Social and Community Development As a realization of CSR, the Company has initiatively participated in helping the academicians, lecturers, and college students who are involved in a research or thesis and require data related to bond and fixed income. Besides, the Company also involves in providing general lecture in several campuses in Indonesia. It is performed as the realization of community development especially those related to capital market introduction and fixed income. In 2012, the Company participated in social and public activities. One of them was distribution of animal sacrifice (Kurban) to people in East Java. Through this activity, it was expected that the Company could help and give benefit to the poor and the needy.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
61
62
64
Kegiatan dan Bidang Usaha Corporate Activities and Business
68
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
65
Struktur Organisasi Organization Structure
69
Profil Direksi Directors’ Profile
Komisaris 66 Dewan Board of Commissioners
70
67
71
Pemegang Saham Shareholders Lembaga & Profesi Penunjang Institutions & Supporting Professionals
Direksi Directors
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Data Perusahaan Corporate Information
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
63
Kegiatan dan Bidang Usaha Corporate Activities and Business
Berdasarkan Anggaran Dasar, Perseroan diperkenankan melakukan usahanya kegiatan-kegiatan terkait surat utang di Indonesia. Atas dasar ini, sampai tahun 2012, Perseroan menetapkan 3 bidang usaha yang dilakoni oleh Perseroan dalam mencapai tujuan Perseroan. Hal ini tidak menutup kemungkinan dilahirkannya bidang usaha Perseroan baru dimasa mendatang sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar yang telah ditentukan. Adapun 3 bidang bidang usaha Perseroan antara lain:
Based on Articles of Association, Company is eligible to conduct activities related with Bonds in Indonesia. Based on this matter, until 2012, Company has set 3 lines of business in achieving the company’s goals. But there is still a possibility of creating new line of business in the future as long as it still complies with the Articles of Association set. The 3 lines of Company’s business are:
1. Penilaian Harga Efek Penilaian Harga Efek meliputi kegiatan valuasi harga pasar wajar efek bersifat utang baik surat hutang konvensional maupun sukuk untuk Surat Utang Negara maupun korporasi yang ada di Indonesia. Selain melakukan valuasi harga pasar wajar, penilaian harga efek juga menerbitkan indikator pergerakan pasar surat utang yang dituangkan dalam 25 jenis indeks surat utang baik negara maupun korporasi. Penilaian Harga Efek juga terus berusaha melakukan kajiankajian ilmiah seiring dengan perkembangan pasar surat hutang baik secara independen maupun bekerjasama dengan pihak lain.
1. Bond Valuation Bond Valuation including valuation of bond fair market prices of conventional bonds or sukuk for Government or Corporate Bonds in Indonesia. Besides valuating fair market prices, bond valuation also issues indicator of bond market movement for 25 types of bond indices both Government and Corporate. Bond Valuation always conducts research along with the bond market development independently or cooperating with other parties.
2. Riset dan Informasi Pasar Kegiatan riset dan informasi pasar meliputi dua kegiatan utama yaitu kegiatan riset dan pengumpulan informasi pasar. Kegiatan riset rutin meliputi pelaksanaan dan pembuatan laporan riset rutin baik secara harian, tengah hari (midday), mingguan, dan bulanan yang bertujuan memberikan gambaran secara utuh dan objektif mengenai perkembangan pasar surat utang di Indonesia serta faktorfaktor yang mempengaruhi pergerakan pasar. Selain riset yang bersifat rutin, riset khusus juga diadakan dengan suatu topik tertentu bekerjasama dengan instansi lain seperti misalnya Bursa Efek Indonesia ataupun BapepamLK. Kegiatan lainnya yakni pengumpulan informasi pasar bertujuan untuk mendukung kegiatan penilaian harga efek serta memberikan informasi kepada pelanggan IBPA mengenai informasi detail dari suatu seri obligasi tertentu. Kegiatan informasi pasar saat ini juga berperan untuk melakukan pengiriman harga pasar wajar terhadap obligasi yang dimiliki oleh pelanggan IBPA sehingga memudahkan kegiatan operasional dari pelanggan yang bersangkutan. 3. Layanan Edukasi Kegiatan Layanan Edukasi dilakukan melalui penyelenggaraan School of Bonds and Fixed Income (SoBFI). Kegiatan ini difokuskan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang surat utang kepada seluruh kalangan masyarakat mulai dari akademisi, pelaku pasar, investor, serta pihak-pihak yang terkait dalam perdagangan surat utang. Kegiatan ini dilakukan secara regular maupun in-house. Kelas regular diadakan sedikitnya 1 kali dalam sebulan sedangkan kelas in-house diselenggarakan berdasarkan permintaan perusahaan tertentu kepada IBPA.
64
2. Research and Market Information Research and market information activities involving two main activities, which are, research activities and market information collection. Routine research activities consist of conducting and creating routine research report for daily, midday, weekly, and monthly to give full and objective pictures of bond market development in Indonesia and factors that affect the market movement. Besides routine research, special research also been done with certain topic coordinating with other institutions such as Indonesia Stock Exchange or Bapepam-LK. Other activities are collecting market information to support the bond pricing activity in giving information to IBPA subscribers regarding detail information of certain bonds series. Current market information activities also have roles to deliver fair market prices on bonds owned by IBPA subscribers to ease the operational activities of the sibscribers.
3. Educational Service Educational Service activities are done through School of Bonds and Fixed Income (SoBFI). This activity is focusing on giving deep understanding about bonds to society including academics, market participants, investor, and parties related with bond trading. This activity is done regularly or in-house. Regular class is held at least 1 times in a month and in-house class is held based on corporate request to IBPA.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Struktur Organisasi
Organization Structure
RUPS
General Meeting of Share Holders
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit
Direksi Directors
Direktur Utama President Director
Direktur
President Director
Divisi Operasional Operations Division
Departemen Penilaian Harga Efek (PHE) Securities Valuation Dept.
Departemen Riset & Informasi Pasar (RMI)
Research & Market Information Dept.
DepartemenPemasaran & Pengembangan Layanan (PPL) Marketing & Services Development Dept.
Departemen Layanan Edukasi (LED)
Divisi Teknologi Informasi
Technology Information Division
Divisi Administrasi Administration Division
Departemen Operasional TI (OTI)
Departemen Keuangan & Akuntansi (KEU)
Departemen Pengembangan TI (PTI)
Departemen Sumber Daya Manusia & Umum (SDU)
IT Operational Dept.
IT Development Dept.
Finance & Accounting Dept
Human Resources & General Affairs Dept
Departemen Hukum & Komunikasi Perusahaan (HKP)
Legal, Corporate Communication Dept.
Educational Services Dept.
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
65
Dewan Komisaris Board of Commissioners
1
1. 2.
Tarmiden Sitorus Komisaris Utama
Risbadi Purbowo Komisaris
2
1. 1. 2. 2.
66
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Tarmiden TarmidenSitorus Sitorus
Komisaris KomisarisUtama Utama President Commissioner
Risbadi Purbowo Risbadi Purbowo Komisaris Komisaris Commissioner
Direksi
Directors
3
3.
Ignatius Girendroheru
4.
Wahyu Trenggono
4
Direktur Utama President Director
Direktur Director
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
67
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Komisaris Utama IBPA sejak 24 Juni 2010. Memulai karir di Bank Indonesia sejak 1979 dan memegang jabatan Direktur di berbagai direktorat, dan terakhir sebagai Staf Ahli Dewan Gubernur sebelum pensiun tahun 2008. Pada tahun 1999, ditugaskan sebagai Koordinator Penerbitan dan Pengembangan Pasar Obligasi Rekapitalisasi. Menjabat sebagai Komisaris PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sejak Februari 2008. Pernah bertugas sebagai Asisten Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), Washington, D.C., Amerika Serikat (1993-1996). Memperoleh gelar Doktor (1989) dan Master (1986) di bidang Ekonomi Moneter dan Keuangan Internasional dari University of Illinois, Urbana Champaign, Amerika Serikat, serta gelar Sarjana Teknik Industri dari Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara tahun 1975.
Tarmiden Sitorus Komisaris Utama President Commissioner
President Commissioner of IBPA since 24 June, 2010 until now. Began his career in Bank Indonesia since 1979 and held directorships in various and last as Expert Staff Board of Governors. Served as Commissioner of PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) since February 2008 until now. Served as Assistant Executive Director at the International Monetary Fund (IMF), Washington, D.C., USA (1993-1996). Obtained his Doctorate (1989) and Master (1986) degree in Monetary Economicsand International Finance from the University of Illinois, Urbana Champaign, USA. Earned a Bachelor of Industrial Engineering from the University of North Sumatera, Medan, North Sumatera in 1975.
Komisaris IBPA sejak 24 Juni 2010. Memulai karir di PT. Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) dari tahun 1983-1992. Menjadi Direktur Utama PT Merincorp Securities tahun 1992-1999, kemudian menjadi Direktur Utama PT Exim Securities tahun 1999-2000. Menjadi Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas pada tahun 2000-2003, sebagai Direktur PT Mandiri Sekuritas pada tahun 2003-2005, dan kemudian menjadi Head of Custody PT Bank Mandiri tahun 2005-2007. Selanjutnya pada tahun 2007- Juni 2010 menjabat sebagai Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Memperoleh gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 1981.
Risbadi Purbowo
Commissioner of IBPA since 24 june 2010 until now. Began his career in PT Bank Export Import Indonesia (Persero) from 1983-1992. Became Director of PT Merincorp Securities, 1992-1999, and then became Director of PT Exim Securities in 1999-2000. Became President Director of PT Mandiri Securities in 2000-2003, as Direcor of PT Mandiri Securities in 2003-2005 and later became Head of Custody of PT Bank Mandiri in 2005-2007I. From 2007 to June 2010 served as Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Received Bachelor of Economics from the University of Diponegoro, Semarang in 1981.
Komisaris Commissioner
68
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Profil Direksi
Directors’ Profile
Direktur Utama IBPA sejak 1 Juli 2008. Memulai karir sebagai staf finance di PT Asamera Oil Indonesia (1996). Bergabung dengan PT Bursa Efek Surabaya (BES) sebagai Listing Manager (1996-1999), kemudian sebagai Fixed Income Trading Manager (1999-2000) dan Head of Fixed Income Trading (2000- 2006). Selanjutnya bergabung dengan PT Bursa Efek Jakarta (BEJ), yang kemudian menjadi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), diawali sebagai Peneliti Senior (2006) kemudian menjabat sebagai Head of Listing Real Sector Division (2007 – Juni 2008). Memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of North Texas, Amerika Serikat pada tahun 1995 dan Bachelor of Science di bidang Geofisika dari University of Texas at Austin, Amerika Serikat pada tahun 1992.
Ignatius Girendroheru Direktur Utama President Director
President Director of IBPA since 1 July 2008. Began his career as staff of finance in PT. Asamera Oil Indonesia (1996). Joined PT Bursa Efek Surabaya (BES) as Listing Manager (1996-1999), then as a Fixed Income Trading Manager (1999-2000) and Head of Fixed Income Trading Division (2000-2006). Joined PT Bursa Efek Jakarta (BEJ), which then became PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), starting as a Senior Researcher (2006) then served as Head of Listing Division of the Real Sector (2007-June 2008). Earned Master degree in Business Administration from the University of North Texas, USA in 1995 and Bachelor of Science in Geophysics from the University of Texas at Austin, USA in 1992.
Direktur IBPA sejak 16 Juni 2012. Memulai Karir di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia pada tahun 1997 dan sempat menempati berbagai posisi dan tanggung jawab yang meliputi kegiatan kliring transaksi Bursa, manajemen risiko Pasar Modal, pinjam meminjam Efek, dan terakhir menjabat sebagai Kepala Departemen Kepatuhan, Hukum, dan Komunikasi Perusahaan. Selanjutnya menjabat Kepala Divisi Operasional IBPA sejak tahun 2008 hingga Juni 2012. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari International Business School (IPMI Business School), Jakarta pada tahun 2008 dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta pada tahun 1997.
Wahyu Trenggono
Director of IBPA since June 16, 2012. Started his career in PT Kliring PEnjaminan Efek Indonesia in 1997 and held some positions and responsibilities that cover clearance activities of Stock Exchange transaction, Capital Market risk management, Securities borrowing, and last he served as Head of Compliance and Corporate Communication Department of IBPA. And then he served as the Head of IBPA’s Operational Division since 2008 until June 2012. He earned Master Degree in Management from International Business Scholl (IPMI Business School), Jakarta in 2008 and Bachelor in Economic from Gadjah Mada University, Jogjakarta in 1997.
Direktur Director
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
69
Pemegang Saham Shareholders
Komposisi Pemegang Saham 31 Desember 2012 Shareholders Composition as of December 31 PT Penilai Harga Efek Indonesia INDONESIA BOND PRICING AGENCY Pemegang Saham Shareholders
Unit Saham Shares Unit
Presentase Percentage
Nilai Value
PT Bursa Efek Indonesia
10.000
33%
Rp.10.000.000.000,-
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
10.000
33%
Rp.10.000.000.000,-
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
10.000
33%
Rp.10.000.000.000,-
Dewan Komisaris dan Direksi Pemegang Saham per 31 Desember 2012 Board of Commissioners and Directors of Shareholders as of December 31, 2012 PT Penilai Harga Efek Indonesia INDONESIA BOND PRICING AGENCY PT Bursa Efek Indonesia Shareholders Komisaris Utama / President Commissioner
I Nyoman Tjager
Komisaris / Commissioner
Chaeruddin Berlian Johnny Darmawan Danusasmita Suwantara Gotama
Direktur Utama / President Director
Ito Warsito
Direktur / Director
Adikin Basirun Friderica Widyasari Dewi Hamdi Hassyarbaini Hoesen Syamsul Hidayat Uriep Budhi Prasetyo
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Shareholders Komisaris Utama / President Commissioner
Sebastianus Harry Wiguna
Komisaris / Commissioner
Inarno Djajadi Parikesit Suprapto
Direktur Utama / President Director
Hasan Fawzi
Direktur / Director
Bambang Widodo Indriani Darmawati
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Shareholders Komisaris Utama / President Commissioner
Erry Firmansyah
Komisaris / Commissioner
Rudy Tandjung Wiwit Gusnawan
Direktur Utama / President Director
Ananta Wiyogo
Direktur / Director
Sulistyo Budi Margeret Mutiara Tang
70
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Lembaga & Profesi Penunjang
Institutions & Supporting Professionals
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Public Accountant (PA)
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Plaza ABDA Lantai 10-11, Jl. Jend. Sudirman Kav.59 Jakarta, 12190
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Plaza ABDA 10th-11th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav.59 Jakarta, 12190
Berpegang teguh pada prinsip Tata Kelola Perusahaan, maka IBPA melakukan kegiatan audit terhadap laporan keuangan selama tahun 2012. Auditor independen yang bertugas mengaudit laporan keuangan IBPA untuk periode 2012 adalah Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto.
Pursuant to the Good Corporate Governance principles, IBPA had conducted audit to the financial report during 2011. Independent Auditor who was responsible to audit the IBPA financial report for period 2011 was the Aryanto,Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Public Accountant.
Proses pemilihan auditor tersebut telah melalui proses yang transparan dan diputuskan dalam RUPS. IBPA telah menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto selama 4 (lima) kali sejak tahun 2008.
The process of selecting auditor was through atransparent process and was determined in the General Meeting of Shareholders. IBPA had used the service from Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto for 4 (four) yearssince 2008.
IBPA bekerja sama dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk keperluan audit keuangan. KAP ini tidak diperuntukkan dalam proses emisi karena IBPA belum menerbitkan efek sepanjang tahun 2012.
IBPA had formed a cooperation with the Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Public Accountant for all issues of financial audit. This AP was not to be used in the issuance process because IBPA had not issue any securities during 2011.
Kantor Notaris & PPAT
Notary and PPAT Office
• Muhamat Hatta, S.H.
• Muhamat Hatta, S.H.
Jl. Cideng Timur No. 60 Jakarta Pusat
• Dr. Teddy Anwar, S.H., Sp.N Jl Bendungan Hilir Raya No. 80 Jakarta Pusat
Jl. Cideng Timur No. 60 Jakarta Pusat
• Dr. Teddy Anwar, S.H., Sp.N Jl Bendungan Hilir Raya No. 80 Jakarta Pusat
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
71
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
72
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi PT Penilai Harga Efek Indonesia Atas Laporan Tahunan 2012 Responsibility Statement of the Board of Commissioners and Directors PT Indonesia Bond Pricing Agency Regarding the 2012 Annual Report
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
73
Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi PT Penilaian Harga Efek Indonesia Atas Laporan Tahunan 2012
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Penilaian Harga Efek Indonesia tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Dewan Komisaris Board of Commissioner’s
Tarmiden Sitorus
Risbadi Purbowo
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Direksi Board of Director’s
74
Ignatius Girendroheru
Wahyu Trenggono
Direktur Utama President Director
Direktur Director
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Pernyataan Direksi PT Penilai Harga Efek Indonesia Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Board of Directors’ Responsibility Statement on Financial Statements for the Years Ended 31 December, 2012 and 2011
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
75
76
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan PT Penilai Harga Efek untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 Independent Auditors’ Report and Financial Statements for the Years Ended 31 December, 2012 and 2011
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
77
78
Laporan Tahunan 2012 Annual Report | PT Penilai Harga Efek Indonesia
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
d1/March 7, 2013
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Sign:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
Daftar Isi
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Table of Contents
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
Laporan Posisi Keuangan
1
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
2
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
3
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
4
Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
5
Notes to the Financial Statements
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Per 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.229.632.783 dan Rp 1.503.532.405) Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang Uang Jaminan Jumlah Aset Tidak Lancar
As of December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
Catatan/ Notes
2012 Rp
3.c, 3.i, 4 3.i, 5 3.i 3.d, 6.a
2011 Rp 11,094,858,881 326,250,000 32,478,932 216,469,683 11,670,057,496
Current Assets Cash and Cash Equivalents Accounts Receivable Other Receivables Advances and Prepayments Total Current Assets
1,037,295,635 810,000,000 30,000,000 1,877,295,635
1,507,552,840 -30,000,000 1,537,552,840
Non Current Assets Fixed Assets (Net of accumulated depreciation as of December 31, 2012 and 2011, amounting to Rp 2,229,632,783 and Rp 1,503,532,405, respectively) Long Term Prepayments Refundable Deposits Total Non Current Assets
6,349,638,276
13,207,610,336
TOTAL ASSETS
3,401,836,769 688,971,825 4,030,137 377,503,910 4,472,342,641
3.e, 7 3.d, 6.b 3.i
JUMLAH ASET
ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Biaya yang Masih Harus Dibayar Utang Pajak Pendapatan Diterima di Muka Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITIES AND EQUITY
77,526,725 144,374,495 204,507,340 426,408,560
Current Liabilities Accrued Expenses Tax Payables Unearned Revenues Total Current Liabilities
--
--
Non Current Liabilities
577,908,892
426,408,560
TOTAL LIABILITIES
30,000,000,000 (24,228,270,616) 5,771,729,384
30,000,000,000 (17,218,798,224) 12,781,201,776
EQUITY Share Capital with par value of Rp 1,000,000 each; Authorized Capital - 60,000 shares Issued and Fully Paid 30,000 shares Accumulated Losses Total Equity
6,349,638,276
13,207,610,336
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
9 3.f, 8.a 3.h, 10
60,974,278 227,390,994 289,543,620 577,908,892
Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal Saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham; Modal Dasar - 60.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 30.000 saham Akumulasi Rugi Jumlah Ekuitas
11
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 7, 2013
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
1
paraf
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes PENDAPATAN Penghasilan Bunga Beban Gaji, Honor dan Tunjangan Beban Umum dan Administrasi Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal Beban Penyusutan Beban Lain-lain - Bersih
RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN
2012 Rp
2011 Rp
5,511,633,028
3,683,782,822
REVENUES
386,234,962
739,546,861
3.h, 13 3.h, 14
(9,754,429,279) (1,868,817,228)
(6,796,097,691) (1,755,062,998)
3.h 3.e, 7
(490,512,740) (726,100,378) (67,480,757)
(571,713,745) (651,277,505) (44,147,232)
Interest Income Salaries, Honorarium and Allowances Expenses General and Administrative Expenses Operating and Capital Market Development Expenses Depreciation Expenses Miscellaneous Expenses - Net
(7,009,472,392)
(5,394,969,488)
LOSS BEFORE TAX
----
----
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES) Current Tax Deferred Tax Total Income Tax Expenses
(7,009,472,392)
(5,394,969,488)
NET LOSS FOR THE YEAR
--
OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
(5,394,969,488)
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE YEAR
3.h, 12 15
RUGI SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan
STATEMENTS OF INCOME For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
3.f, 8.b
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
--
(7,009,472,392)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 7, 2013
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
2
paraf
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2012 and 2011
(Dalam Rupiah Penuh)
(In Full of Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo per 31 Desember 2010
11
Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Saldo per 31 Desember 2011
11
Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Saldo per 31 Desember 2012
11
Modal Disetor/ Paid Up Capital Rp
Akumulasi Rugi/ Accumulated Losses Rp
Rp
30,000,000,000
(11,823,828,736)
18,176,171,264
Balance as of December 31, 2010
--
(5,394,969,488)
(5,394,969,488)
Comprehensive Loss For The Year
30,000,000,000
(17,218,798,224)
12,781,201,776
Balance as of December 31, 2011
--
(7,009,472,392)
(7,009,472,392)
Comprehensive Loss For The Year
30,000,000,000
(24,228,270,616)
5,771,729,384
Balance as of December 31, 2012
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 7, 2013
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
3
paraf
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Penerimaan dari Penghasilan Bunga Pembayaran ke Pihak-pihak Berelasi Pembayaran untuk Beban Usaha dan Aktivitas Operasi Lainnya Pembayaran Gaji, Honor dan Tunjangan Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
2012 Rp
2011 Rp
5,233,947,483 413,689,757 (492,976,000)
3,635,040,162 734,853,026 (523,237,716)
(2,921,421,399)
(1,512,415,612)
(9,670,418,780)
(6,696,078,768)
(7,437,178,939)
(4,361,838,908)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from Customers Receipts from Interest Income Payment to Related Parties Payments for Operating Expenses and Other Operating Activities Payments for Salaries, Honorarium and Allowances Net Cash Flows Used in Operating Activities
(255,843,173)
(374,102,660)
(255,843,173)
(374,102,660)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Purchase of Fixed Assets Net Cash Flows Used in Investing Activities
--
--
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(7,693,022,112)
(4,735,941,568)
DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
11,094,858,881
15,830,800,449
CASH AND CASH EQUIVALENTS AS OF AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3,401,836,769
11,094,858,881
CASH AND CASH EQUIVALENTS AS OF AT THE END OF THE YEAR
5,000,000 146,836,769 3,250,000,000
5,000,000 89,858,881 11,000,000,000
Cash and Cash Equivalents at End of The Year consist of: Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits
3,401,836,769
11,094,858,881
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun terdiri dari: Kas Bank Deposito Berjangka Jumlah
3.c, 3.i, 4
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 7, 2013
Total
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
4
paraf
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
1. Umum
1.
General
1.a. Pendirian PT Penilai Harga Efek Indonesia (“Perusahaan”) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn., No.15 tanggal 28 Desember 2007 dan telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-17734.AH.01.01.TH.2008 tanggal 9 April 2008.
1.a. Establishment PT Penilai Harga Efek Indonesia (“the Company”) was established in Jakarta based on notarial deed of Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn., No. 15, dated December 28, 2007 and approved by Ministry of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-17734.AH.01.01.TH.2008 dated April 9, 2008.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan beberapa kali, perubahan terakhir adalah sehubungan dengan pengalihan saham yang telah dituangkan dalam Akta Notaris Muhamat Hatta, S.H., No. 15 tanggal 28 Desember 2009. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 20 Januari 2010 melalui surat No. AHU0004638.AH.01.09.Tahun 2010.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently related to transfer of shares based on Notarial Deed of Muhamat Hatta, S.H., No. 15 dated December 28, 2009. The amendment has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on January 20, 2010 through letter No. AHU-0004638.AH.01.09.Year 2010.
Perusahaan memperoleh ijin operasional sebagai Lembaga Penilaian Harga Efek dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) melalui Surat Keputusannya No. KEP266/BL/2009 tanggal 10 Agustus 2009.
The Company obtained its operational license as Bond Pricing Agency from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM LK) based on his Decision Letter No. KEP-266/BL/2009 dated August 10, 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan didirikan adalah untuk menunjang kebijaksanaan Pemerintah dalam pengembangan pasar modal nasional dengan menyediakan jasa pengolahan dan penyediaan data efek, penilaian harga efek, serta kegiatan atau jasa terkait.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company was established to support the Indonesian Government's policies in developing national capital market by providing and tabulating data of shares, valuating price of shares, and other related services.
1.b. Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
1.b. Commisssioners, Directors, and Employees The Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 and 2011 were as follows:
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur
2012
2011
Tarmiden Sitorus Risbadi Purbowo
Tarmiden Sitorus Risbadi Purbowo
Ignatius Girindro S.N Ignatius Girindro S.N Wahyu Trenggono Hasan Fawzi
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 sesuai dengan Akta Notaris Muhamat Hatta, S.H., No. 14 tanggal 15 Juni 2012 dan telah diterima Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 1 Maret 2013 melalui surat No. AHU-0017257.AH.01.09.Tahun 2013.
D1/ March 7, 2013
Board of Commissioners: President Commissioner Commissioner Board of Directors: President Director Director
The Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2012 based on Notarial Deed of Muhamat Hatta, S.H., No. 14 dated June 15, 2012. And has been received by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on March 1, 2013 through letter No. AHU-0017257.AH.01.09.Year 2013.
5
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
Perusahaan beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lantai 4, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190.
The Company is located at the Indonesia Stock Exchange Building, Tower I 4th Floor, JI. Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190.
Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan mempekerjakan 28 karyawan (5 tetap dan 23 tidak tetap) dan 25 karyawan (7 tetap dan 18 tidak tetap) .
As of December 31, 2012 and 2011, the Company employed 28 employees (5 permanents and 23 temporaries) and 25 employees (7 permanents and 18 temporaries), respectively.
Gaji dan Tunjangan Manajemen Kunci Perincian gaji dan tunjangan untuk Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Salaries and Allowances of Key Management The detail of salaries and allowance paid to Boards of Commissioners and Directors for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012
2011
Dewan Komisaris Dewan Direksi
707,940,000 5,057,619,250
537,739,026 1,988,426,998
Board of Commissioners Board of Directors
Jumlah
5,765,559,250
2,526,166,024
Total
2. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (PSAK Revisi dan ISAK)
2. Adoption of Statement of Financial Accounting Standards and Interpretation to Statement of Financial Accounting Standards (PSAK and ISAK)
2.a Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Pada tahun berjalan, terdapat beberapa PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 yang relevan dan berdampak material terhadap Perusahaan:
2.a Standards Effective in the Current Year In the current year, there are following revised PSAK which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2012 which are relevant and have material impact to the Company:
• PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” • PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” • PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” • PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” • PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
• PSAK No. 16 (Revised 2011) “Fixed Assets” • PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes” • PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation” • PSAK No. 55 (Revised 2011) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” • PSAK No. 60 (Revised 2010) “Financial Instruments: Disclosures”
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
3. Summary of Significant Accounting Policies
3.a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 telah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
D1/ March 7, 2013
3.a. Statement of Compliance The Company’s financial statements for the years ended December 31, 2012 and 2011, have been prepared in accordance with Indonesian Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Indonesian Institute of Accountants.
6
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
3.b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
3.b. Basis Preparation of Financial Statements The financial statements are prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
The basis used in preparing the financial statements is historical cost, except for certain accounts which are measured on another basis described in the related accounting policies. The financial statements are prepared under accrual basis of accounting except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing, and financing activities.
3.c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, dan deposito berjangka yang jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan.
3.c. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and cash in banks and short term deposits with maturity less than or equal to 3 (three) months since their placement and not pledged as collateral.
3.d. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
3.d. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
3.e. Aset Tetap Aset tetap, setelah pengakuan awal, diukur dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai.
3.e. Fixed Assets Property and equipment, after initial recognition, are measured based on cost method and stated at cost less accumulated depreciation and provision for impairment.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis Depreciation is calculated using the straight-line method lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa based on the estimated useful lives of the assets as manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai follows: berikut: Tahun/Years Perabot Kantor Peralatan Kantor Renovasi Teknologi Informasi
4 4 4 4
Office Furnitures Office Equipments Renovation Information Technology
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya perbaikan. Sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi.
The cost of repairs and maintenances is charged to expense as incurred. Significant renewals and improvements are capitalized.
Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatan dan keuntungan atau kerugian yang diperoleh dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Where assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current year’s statements of income.
D1/ March 7, 2013
7
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be recoverable. Impairments in asset values are recognized as a loss in the current year’s statements of income.
Aset dalam penyelesaian (ADP) merupakan akumulasi biaya material dan biaya lainnya yang terkait dengan aset dalam penyelesaian tersebut. Pada saat aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap untuk digunakan, maka aset dalam penyelesaian dialihkan ke akun aset tetap yang sesuai.
Construction in progress (CIP) represents the accumulated cost of materials and other costs related to the asset under construction. When the asset is completed and ready for its intended use, these costs are transferred to the relevant fixed assets account.
3.f. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
3.f. Income Tax Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an Tax Assessment Letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal has been determined.
3.g. Imbalan Kerja Karyawan Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 mengenai imbalan kerja. PSAK 24 (Revisi 2010) menjelaskan petunjuk untuk berbagai macam manfaat karyawan diantaranya adalah: manfaat jangka pendek, manfaat jangka panjang lainnya dan penghentian kontrak. Standar ini mensyaratkan bahwa manfaat dihitung dengan menggunakan asumsi aktuarial tertentu dan projected unit credit method.
3.g. Employee Benefits The Accounting Standard Board of the Indonesian has issued the revision of Statement of Financial Accounting Standard No. 24 concerning accounting for employee benefits. PSAK 24 (Revised 2010) provides guidance for various types of employee benefit amongst others, consist of: short-term employee benefits, other long-term employee benefits and contract termination. This standard requires that the benefit is calculated using certain actuarial assumptions and projected unit credit method.
Manajemen telah mempertimbangkan bahwa perhitungan atas estimasi provisi imbalan karyawan dengan menggunakan projected unit credit seperti yang telah disyaratkan oleh PSAK 24 (Revisi 2004) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap provisi imbalan kerja karyawan per 31 Desember 2012 sehingga manajemen memutuskan untuk tidak membukukan provisi imbalan kerja tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan.
The Management has considered that the calculation of estimated provision on employee benefit using the projected unit credit as required by the SFAS 24 (Revised 2004) has not significant effect compared to the existing employee benefits provision as of December 31, 2012, therefore, the Management decided to not record such employee benefits liability at the statement of financial position date.
D1/ March 7, 2013
8
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
3.h. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan usaha diperoleh dari imbalan jasa pengolahan dan penyediaan, serta penilaian data efek. Pendapatan diakui pada saat penyediaan data telah efektif dimanfaatkan oleh pelanggan sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
3.h. Revenue and Expense Recognitions The Company’s revenues are derived from the services given such as managing and providing bonds information and also bonds valuation. Revenues are recognized when benefits of data provided are effectively used by the customer based on contractual agreement.
Pendapatan diterima di muka merupakan imbalan jasa pengolahan dan penyediaan, serta penilaian data efek yang dibayarkan sekaligus oleh pelanggan di muka.
Unearned revenues represent cash receipt in advance for services rendered by Company.
Beban diakui pada saat terjadinya (secara akrual).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
3.i. Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual.
3.i. Financial Assets and Liabilities Financial Asset The Company classifies its financial assets into the following four categories (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) heldto-maturity investments, and (iv) available for sale financial assets.
Per 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yang terdiri dari Kas dan Setara Kas, Piutang Usaha, Piutang Lain-lain dan Uang Jaminan.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has financial assets which classified as loans and receivables are as Cash and Cash Equivalents, Accounts Receivables, Others Receivables and Refundable Deposits.
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas asset keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan.
Allowance for Impairment Losses of Financial Assets The Company individually determine if there is objective evidence of impairment of financial assets. If there is an objective evidence of individual impairment, then the impairment is calculated using discounted cash flow method and / or the fair value of collateral.
Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai.
For financial assets that do not have objective evidence of impairment, the Company established a provision for impairment losses collectively. Collective are calculation performed with a certain percentage. Each year the Company will review the base percentage range to obtain adequate historical data.
Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis.
Impact of impairment losses which occur before implementation is recorded as current profit or loss due to differences impact can not be calculated by the Company and it is considered impractice.
Liabilitas Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities The Company classifies its financial liabilities in categories (i) financial liabilities measured at fair value through profit and loss and (ii) financial liabilities measured using amortized cost.
D1/ March 7, 2013
9
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
Per 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai Biaya yang Masih Harus Dibayar dan Pendapatan Diterima di Muka.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has financial liabilities which classified as Accrued Expenses and Unearned Revenues.
Estimasi nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai pasar yang digunakan.
Estimated fair value The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on the prevailing market value at statement of financial position date.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu.
The fair value of financial instruments not traded in the market determined using certain valuation techniques.
3.j. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena terdapatnya risiko melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah estimasi tersebut.
3.j. Use of Estimates The preparation of the financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires the management to make estimations and assumptions that affect amounts of assets and liabilities that are reported in financial statements. Due to inherent risk on estimates, realization could be difference from these estimates.
3.k. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan sebelumnya.
3.k. Transaction with Related Parties Effectively on January 1, 2011, the Company applied SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosure”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationship, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the previous financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika:
A party is considered to be related party to the Company if: a) Directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company; (ii) has an interest in the Company that gives significant influence over the Company or (iii) has joint control over the Company;
a) Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; b) Suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan: c) Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai Venture; d) Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen Perusahaan atau Induk; e) Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f) Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
D1/ March 7, 2013
10
b) The party is associated of the Company; c) The party is a joint venture in which the Company is a venturer; d) The party is a member of the key management personnel of the Company or its parent; e) The party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d); f) The party is an entity that is controlled, jointly controlled or significant influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to (d) or (e); or
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
g) Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan.
g) The party is a post employment benefit plan for the benefit or employees of the Company, or any entity that is related party of the Company.
3.l. Penurunan Nilai dari Aset Non - Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan pengujian untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan akan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Dalam rangka menguj penurunan nilai, aset-aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Aset nonkeuangan berupa aset tetap dan aset tidak lancar lainnya diuji untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh.
3.l. Impairment of Non Financial Assets At the end of period, the Company do an assessment whether or not there is an indication of impairment on asset. When indication exist, the Company make an estimation of recoverable amount of assets. In the relation to assess impairment, assets are grouped at the lowest levels for which separately identifiable cash flows. Non-financial assets in the form of fixed assets and other non-current assets are tested to determine whether an impairment loss due to impairment of the event or change of conditions which indicate that the carrying value of assets can not be recovered in full.
Jika jumlah terpulihkan (recoverable amount) aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan kerugian akibat penurunan nilai diakui segera pada laporan laba rugi berjalan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah mana yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai aset.
If the recoverable amount of assets is less than its carrying amount, the carrying amount of assets was reduced to recoverable amount and impairment losses are recognized immediately in profit or loss runs. Recoverable amount is the amount whichever is higher of fair value less costs to sell or value in use of assets.
Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi.
Recovery of allowance for decline in value is recognized as gain in the period in which the recovery occurs.
4. Kas dan Setara Kas
4. 2012 Rp
Kas
Cash and Cash Equivalents
2011 Rp
5,000,000
5,000,000
Cash on Hand
146,836,769
89,858,881
Cash in Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Deposito Berjangka PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
3,100,000,000 150,000,000 --
--11,000,000,000
Time Deposits PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah Kas dan Setara Kas
3,401,836,769
11,094,858,881
Total Cash and Cash Equivalents
Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tingkat Bunga Deposito Berjangka Per Tahun Jangka Waktu
6.0% - 7.75% 1 bulan/month
6.5% - 7.25% 1 bulan/month
5. Piutang Usaha
5. Accounts Receivable
Piutang Usaha per 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan piutang atas Jasa Pricing ke pihak ketiga dengan saldo masingmasing sebesar Rp 688.971.825 dan Rp 326.250.000.
D1/ March 7, 2013
Interest Rate per Annum on Time Deposits Maturity Period
Accounts Receivable as of December 31, 2012 and 2011 represents Pricing Fees from third parties amounting to Rp 688,971,825 and Rp 326,250,000, respectively.
11
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih seingga manajemen tidak membentuk provisi atas penurunan nilai piutang usaha per 31 Desember 2012 dan 2011.
The Management believes that accounts receivable are fully collectible, therefore provision for impairment loss for accounts receivable as of December 31, 2012 and 2011 were not considered necessary.
Tidak terdapat jumlah piutang usaha yang terkonsentrasi kepada satu pihak tertentu.
There are no accounts receivable concentrated to one party.
6. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
6.
a. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Advances and Prepayments a. Advances and Prepayments
2012 Rp
2011 Rp
Tunjangan Kendaraan Direksi Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Sewa Gedung Lain-lain
324,000,000 25,286,250 28,217,660
162,000,000 23,966,250 30,503,433
Car Allowances for Directors Current Portion Building Rent Others
Jumlah
377,503,910
216,469,683
Total
b. Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang
b. Long Term Prepayments 2012 Rp
2011 Rp
Tunjangan Kendaraan Direksi
810,000,000
--
Car Allowances for Directors
Jumlah
810,000,000
--
Total
Tunjangan kendaraan direksi diberikan sesuai dengan Akta Notaris Muhamat Hatta, S.H., No. 13 tanggal 15 Juni 2012. Masing-masing direksi menerima tunjangan kendaraan sebesar Rp 648.000.000. Tunjangan kendaraan direksi tersebut diamortisasi selama 4 (empat) tahun sesuai dengan masa jabatan direksi Perusahaan.
Car allowances for directors are given as in line with Notarial Deed of Muhamat Hatta, S.H., No. 13 dated June 15, 2012. Each director receives such allowance amounting to Rp 648,000,000. Car allowance for directors are amortized for 4 (four) years as in line with the working period of director in the Company.
7. Aset Tetap
7. 1 Januari/ January 1 Rp
Biaya Perolehan: Perabot Kantor Peralatan Kantor Renovasi Teknologi Informasi Aset Dalam Penyelesaian Teknologi Informasi Jumlah Akumulasi Penyusutan: Perabot Kantor Peralatan Kantor Renovasi Teknologi Informasi Jumlah Nilai Buku
D1/ March 7, 2013
Penambahan/ Additional Rp
Fixed Assets
2012 Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/ Disposals Reclassification December 31 Rp Rp Rp
133,699,450 101,074,000 576,410,237 2,145,901,558
45,819,998 8,200,000 -201,823,175
-----
---54,000,000
179,519,448 109,274,000 576,410,237 2,401,724,733
54,000,000 3,011,085,245
-255,843,173
---
(54,000,000) --
-3,266,928,418
Acquisition Cost: Office Furniture Office Equipment Renovation Information Technology Construction In Progress Information Technology Total
86,766,783 72,353,745 408,222,183 936,189,694 1,503,532,405 1,507,552,840
37,557,680 24,117,899 110,784,162 553,640,637 726,100,378
------
------
124,324,463 96,471,644 519,006,345 1,489,830,331 2,229,632,783 1,037,295,635
Acumulated Depreciation: Office Furniture Office Equipment Renovation Information Technology Total Book Value
12
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
1 Januari/ January 1 Rp
Penambahan/ Additional Rp
2011 Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/ Disposals Reclassification December 31 Rp Rp Rp
Biaya Perolehan: Perabot Kantor Peralatan Kantor Renovasi Teknologi Informasi Aset Dalam Penyelesaian Teknologi Informasi Jumlah
130,699,450 93,054,000 497,410,237 1,731,818,898
3,000,000 8,020,000 79,000,000 89,082,660
-----
---325,000,000
133,699,450 101,074,000 576,410,237 2,145,901,558
184,000,000 2,636,982,585
195,000,000 374,102,660
---
(325,000,000) --
54,000,000 3,011,085,245
Acquisition Cost: Office Furniture Office Equipment Renovation Information Technology Construction In Progress Information Technology Total
Akumulasi Penyusutan: Perabot Kantor Peralatan Kantor Renovasi Teknologi Informasi Jumlah Nilai Buku
53,654,423 47,262,331 272,348,789 478,989,357 852,254,900 1,784,727,685
33,112,360 25,091,414 135,873,394 457,200,337 651,277,505
------
------
86,766,783 72,353,745 408,222,183 936,189,694 1,503,532,405 1,507,552,840
Acumulated Depreciation: Office Furniture Office Equipment Renovation Information Technology Total Book Value
Aset Dalam Penyelesaian per 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan pengadaan teknologi informasi sehubungan dengan pengembangan untuk sistem manajemen portofolio yang pada saat ini sedang dalam proses finalisasi.
As of December 31, 2012 and 2011 construction in progress represents procurement for information technology in relation to the development of management portfolio system which is in finalized process.
Penyusutan yang dibebankan ke usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 726.100.378 dan Rp 651.277.505.
Depreciation charged to operations for year period ended December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 726,100,378 and Rp 651,277,505, respectively.
8. Perpajakan
8.
a. Utang Pajak
Taxation
a. Taxes Payable 2012 Rp
2011 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
178,869,570 865,539 47,655,885
87,265,860 641,300 56,467,335
Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Value Added Tax - Net
Jumlah
227,390,994
144,374,495
Total
b. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
b. Income Tax Benefits (Expenses) 2012 Rp
Manfaat (Beban) Pajak Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah
D1/ March 7, 2013
2011 Rp ----
13
----
Income Tax Benefits (Expenses) Current Tax Deferred Tax Total
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut:
Reconciliation between loss before income tax and taxable loss is as follows:
2012 Rp Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
2011 Rp
(7,009,472,392)
(5,394,969,488)
Perbedaan Tetap Beban Gaji, Honor, dan Tunjangan Beban Umum dan Administrasi Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal Beban Penyusutan Penghasilan Bunga Beban Lain-lain - Bersih
Loss Before Income Tax Permanent Differences Salaries, Honorarium, and Allowances Expenses General and Administration Expenses Operating and Capital Market Development Expenses Depreciation Expenses Interest Income Others Expenses - Net
2,206,085,163 167,228,393
1,588,574,709 142,012,994
154,640,909 49,091,812 (386,234,962) 32,444,171 2,223,255,486
147,806,609 1,814,554 (739,546,861) 36,877,451 1,177,539,456
(4,786,216,906)
(4,217,430,032)
Fiscal Loss
Rugi Fiskal Tahun Sebelumnya
(16,760,308,049)
(12,542,878,017)
Fiscal Loss from Previous Year
Akumulasi Rugi Fiskal
(21,546,524,955)
(16,760,308,049)
Fiscal Loss Accumulated
Rugi Fiskal
Akumulasi Rugi Fiskal
Accumulated Fiscal Loss
2012 2011 2010 2009 2008 Jumlah
(4,786,216,906) (4,217,430,032) (5,043,278,433) (5,484,372,875) (2,015,226,709)
2012 2011 2010 2009 2008
(21,546,524,955)
Total
Manajemen berkeyakinan bahwa laba fiskal masa depan tidak akan cukup tersedia untuk kompensasi rugi fiskal, sehingga seluruh rugi fiskal tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan.
The management believe that future taxable income will not be available to compensate the cumulative tax losses; hence the remaining tax loss is not recognized as deferred tax asset.
9. Biaya yang Masih Harus Dibayar
9. Accrued Expenses 2012 Rp
2011 Rp
Pemasok Karyawan
41,094,957 19,879,321
53,999,990 23,526,735
Vendors Employees
Jumlah
60,974,278
77,526,725
Total
Biaya yang masih harus dibayar ke Pemasok terdiri dari biaya keperluan kantor.
Accrued expenses to vendor represents office expenses.
10. Pendapatan Diterima di Muka
10. Unearned Revenues
Saldo pendapatan diterima di muka atas pendapatan usaha per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 289.543.620 dan Rp 204.507.340.
D1/ March 7, 2013
Represents unearned from operating revenues as of December 31, 2012 and 2011 amounting to Rp 289,543,620 and Rp 204,507,340, respectively. 14
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah) 11. Shares Capital
11. Modal Saham Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Jumlah Lembar Saham/ Number of Shares
The composition of the Company’s shareholders’ as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 dan/and 2011 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah/ Total
Rp
PT Bursa Efek Indonesia PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
10,000 10,000 10,000
33.33% 33.33% 33.33%
10,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000
PT Bursa Efek Indonesia PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Jumlah
30,000
100%
30,000,000,000
Total
12. Pendapatan
12. Revenues 2012 Rp
2011 Rp
Data Harga Pasar Data Informasi dan Riset Obligasi Pendapatan Edukasi
4,180,866,325 765,000,000 565,766,703
2,145,760,022 1,047,500,000 490,522,800
Market Pricing Data Information Data and Bond Research Education Revenues
Jumlah
5,511,633,028
3,683,782,822
Total
13. Beban Gaji, Honor dan Tunjangan
13.
2012 Rp
Salaries, Honorarium, and Allowances Expenses
2011 Rp
Gaji dan Honor Tunjangan
3,394,846,690 6,359,582,589
2,955,317,495 3,840,780,196
Salaries and Honorarium Allowances
Jumlah
9,754,429,279
6,796,097,691
Total
14. Beban Umum dan Administrasi
Sewa Ruangan dan Lainnya Telekomunikasi dan Pos Pemeliharaan dan Perbaikan Jasa Ahli Profesional Transportasi Listrik Alat Tulis Kantor Konsumsi Kegiatan Karyawan Pendidikan dan Pelatihan Lain-lain (kurang dari Rp 50 juta) Jumlah
D1/ March 7, 2013
14.
General and Administrative Expenses
2012 Rp
2011 Rp
497,559,500 282,065,648 219,283,743 187,168,000 163,214,437 99,932,157 95,066,996 93,990,318 91,160,277 64,734,900 74,641,252
615,917,932 281,245,159 138,374,102 121,818,938 141,175,331 82,766,866 74,269,232 81,420,040 95,468,651 59,036,300 63,570,447
Office Space Rental and Others Telecommunication and Postage Repairs and Maintenance Professional Fees Transportation Electricity Office Supplies Meals Employee Gathering Training and Education Others (less than Rp 50 million)
1,868,817,228
1,755,062,998
Total
15
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
15. Penghasilan Bunga
15.
Interest Income
2012 Rp
2011 Rp
Deposito Berjangka Jasa Giro
382,437,967 3,796,995
735,896,343 3,650,518
Time Deposits Current Account
Jumlah
386,234,962
739,546,861
Total
16. Transaksi Pihak-pihak Berelasi
16. Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pemegang saham Perusahaan yang dilakukan dengan syarat-syarat dan kondisi normal, termasuk pembayaran oleh Perusahaan atas beban-beban pihak-pihak berelasi atau sebaliknya. Berikut adalah rincian transaksi dari masingmasing pihak tersebut pada tahun 2012 dan 2011, sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with its shareholders conducted by normal terms and conditions. These transactions include payments made by the Company to the related parties or vice versa. Below are detail of transaction from those related parties in 2012 and 2011, as follows:
a. Pendapatan Usaha
PT Bursa Efek Indonesia PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
a. Operating Revenues 2012 Rp
2011 Rp
450,000,000 300,000,000 300,000,000
397,500,000 300,000,000 300,000,000
Transaksi dengan PT Bursa Efek Indonesia merupakan transaksi atas kerja sama penerbitan buku Indonesia Bond Market Directory 2012 dan atas jasa penyediaan data harga pasar wajar obligasi. Transaksi dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia merupakan transaksi atas jasa penyediaan data harga pasar wajar obligasi. b.
The transaction with PT Bursa Efek Indonesia represents revenues from publishing Indonesia Bond Market Directory 2012 and data providing of bond fair market price. The transaction with PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia represents revenues from data providing of bond fair market price.
Beban Usaha
PT Bursa Efek Indonesia
b. Operating Expense 2012 Rp
2011 Rp
492,976,000
523,237,716
Transaksi dengan PT Bursa Efek Indonesia merupakan transaksi atas sewa gedung kantor.
PT Bursa Efek Indonesia
The transaction with PT Bursa Efek Indonesia represents transaction related to building rent.
17. Imbalan Kerja Karyawan
17. Employees Benefits Liability
Program Tabungan Karyawan Perusahaan menyelenggarakan program tabungan karyawan untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun. Program ini dimulai sejak Januari 2010. Perusahaan memberikan kontribusi iuran sebesar 10% dan karyawan menanggung sebesar 5% dari jumlah gaji pokok per bulan. Jumlah karyawan yang berhak atas program ini per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing 5 dan 7 karyawan. D1/ March 7, 2013
PT Bursa Efek Indonesia PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Employees Savings Plan The Company established an employee savings plan covering all its permanent employees who are not more than 55 years old. This program started from January, 2010. The contributions are based on employees’ gross salaries whereby the Company contributes 10% and employees contribute 5% to the savings plan. As of December 31, 2012 and 2011, 5 and 7 employees were entitled to this program. 16
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
Per 31 Desember 2012 dan 2011, saldo tabungan karyawan ditempatkan di deposito berjangka di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk atas nama Perusahaan qq Karyawan masing-masing sebesar Rp 212.699.279 dan Rp 194.560.819, sedangkan tabungan karyawan untuk periode 31 Desember 2012 dan 2011 yang merupakan kontribusi Perusahaan dicatat pada akun gaji dan tunjangan sebesar Rp 71.966.801 dan Rp 73.846.050. Perusahaan berencana untuk memindahkan pengelolaan saldo tabungan karyawan tersebut ke pihak lain yaitu Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) jika kelengkapan persyaratan sudah terpenuhi.
As of December 31, 2012 and 2011, the balance of employee savings which placed into time deposit at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk on behalf of the Company qq Karyawan is amounting to Rp 212,699,279 and Rp 194,560,819, the Company's portion for the contributions for period ended December 31, 2012 and 2011 are recorded as salaries and allowances amounting to Rp 71,966,801 and Rp 73,846,050. The company plans to transfer management of the employee savings account balance to another party such as Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) if the requirements have been fulfilled.
Provisi Imbalan Kerja Karyawan Manajemen telah mempertimbangkan bahwa perhitungan atas estimasi liabilitas imbalan karyawan dengan menggunakan “projected unit credit” (PUC) seperti yang telah disyaratkan oleh PSAK 24 (Revisi 2010) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap provisi imbalan kerja karyawan per 31 Desember 2012 dan 2011 sehingga manajemen memutuskan untuk tidak membukukan provisi imbalan kerja tersebut pada tanggal laporan posisi keuangan.
Employee Benefits Provision The Management has considered that the calculation of estimated liability on employee benefit using the “projected unit credit” (PUC) as required by the PSAK 24 (Revised 2010) has not significant effect compared to the existing employee benefits liability as of December 31, 2012 and 2011, therefore, the Management decided to not record such employee benefits liability at the statement of financial position date.
18. Instrumen Keuangan: Informasi atas Risiko Keuangan
18. Financial Instrument: Information on Financial Risk
Dalam menjalankan kegiatan operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan sebagai berikut: risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko yang ada sebagai berikut: • Risiko kredit: kemungkinan bahwa debitur tidak akan membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak akan membayar secara tepat waktu dan karena itu akan menyebabkan kerugian terhadap Perusahaan. • Risiko likuiditas: Perusahaan mendefinisikan risiko ini sebagai risiko tidak memiliki sumber dana, atau tidak mampu memperoleh, sumber dana saat dibutuhkan dan karena itu mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan. • Risiko pasar: risiko bahwa nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi dalam hal nilai wajar atau arus kas masa depan sebagai hasil dari fluktuasi harga pasar. Pada saat ini, Perusahaan hanya menghadapi risiko tingkat bunga sebagai bagian dari risiko pasar.
In performing its operating, investing and financing activities, the Company is exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk and define those risks as follows: • Credit risk: the possibility that a debtor will not repay all or a portion of a loan or will not repay in a timely manner and therefore will cause a loss to the Company.
Dalam rangka mengelola risiko-risiko yang ada secara efektif, dewan direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.
In order to effectively manage those risks, the Board of Directors has approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with the Company’s objectives. These guidelines set up the short and long term objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Company faces.
D1/ March 7, 2013
17
•
Liquidity risk: the Company defines this risk as the risk that it may not have, or may not be able to raise, cash funds when needed and therefore encounter difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities.
•
Market risk: the risk that the value of a financial instrument will fluctuate in terms of fair value or future cash flows as a result of a fluctuation in market prices. At present, the Company is only exposed to interest rate risk as part of market risks.
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
Risiko Kredit Perusahaan mengelola risiko kredit yang mungkin timbul dengan melakukan penagihan atas biaya berlangganan secara di muka setiap bulan. Hal ini sesuai dengan perjanjian yang dilakukan antara Perusahaan dan pelanggan institusi, kepatuhan dipantau secara rutin oleh bagian pemasaran dan pelayanan. Konsentrasi risiko kredit yang signifikan hanya terbatas pada pelanggan perusahaan dan institusi.
Credit Risk The Company manages credit risk that may arise by charging of subscription fees in advance each month. This is in accordance with agreements made between the Company and institutional customers, compliance is monitored routinely by the marketing and service department. Significant concentrations of credit risk is limited to company and institution customers.
31 Desember/December 31 , 2012 Konsentrasi Risiko Kredit/ Concentration of Credit Risk Eksposure Saldo/ Lain-lain/ Maksimum/ Balance Piutang Usaha Piutang Lain-lain Uang Jaminan
Others
Maximum Exposure
688,971,825 4,030,137 30,000,000
----
688,971,825 4,030,137 30,000,000
723,001,962
--
723,001,962
Risiko Tingkat Bunga Perusahaan menghadapi risiko tingkat bunga terutama pada akun aset keuangan. Aset keuangan terdiri dari tingkat bunga mengambang, tingkat bunga tetap, dan tanpa bunga. Saat ini Perusahaan tidak memiliki kredit dan piutang jatuh tempo jangka panjang. Berikut adalah tabel analisa aset dan liabilitas menurut jenis suku bunga:
Interest Rate Risk The Company’s exposure to interest rate risk mainly concerns financial assets. Financial assets are consisted of floating rate, fixed rate, and non interest bearing. At presents the Company does not hold any loans and receivables that are long-term in nature. The following table analyses the breakdown of Assets and liabilities by type of interest rate:
31 Desember/December 31, 2012 Suku Bunga Tetap/ Fixed Interest Rate Lancar/ Tidak Lancar/ Current Non Current
Suku Bunga Mengambang/ Floating Interest Rate Lancar/ Tidak Lancar/ Current Non Current
Accounts Receivable Other Receivables Refundable Deposits
Tidak Dikenakan Bunga/ Non Interest Bearing
Jumlah/ Total
ASET Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Uang Jaminan
146,836,769 ----
-----
3,250,000,000 -4,030,137 --
-----
5,000,000 688,971,825 -30,000,000
3,401,836,769 688,971,825 4,030,137 30,000,000
ASSETS Cash and Cash Equivalents Accounts Receivable Other Receivables Refundable Deposits
JUMLAH ASET KEUANGAN
146,836,769
--
3,254,030,137
--
723,971,825
4,124,838,731
TOTAL FINANCIAL ASSETS
LIABILITAS
--
--
--
--
--
--
LIABILITY
JUMLAH LIABILITAS KEUANGAN
--
--
--
--
--
--
TOTAL FINANCIAL LIABILITY
31 Desember/December 31 , 2011 Suku Bunga Tetap/ Tidak Dikenakan Bunga/ Fixed Interest Rate
Suku Bunga Mengambang/ Floating Interest Rate Lancar/ Current
Tidak Lancar/ Non Current
Lancar/ Current
Tidak Lancar/ Non Current
Jumlah/ Total
Non Interest Bearing
ASET Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Uang Jaminan
89,858,881 ----
-----
11,000,000,000 -32,478,932 --
-----
5,000,000 326,250,000 -30,000,000
11,094,858,881 326,250,000 32,478,932 30,000,000
ASSETS Cash and Cash Equivalents Accounts Receivable Other Receivables Refundable Deposits
JUMLAH ASET KEUANGAN
89,858,881
--
11,032,478,932
--
361,250,000
11,483,587,813
TOTAL FINANCIAL ASSETS
LIABILITAS
--
--
--
--
--
--
LIABILITY
JUMLAH LIABILITAS KEUANGAN
--
--
--
--
--
--
TOTAL FINANCIAL LIABILITY
D1/ March 7, 2013
18
paraf:
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2012 and 2011 (In Full of Rupiah)
Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau liabilitas dapat diselesaikan dengan dasar transaksi armslength.
Financial Assets and Laibilities Fair Value Fair value is an amount on which the asset can be exchanged, or liability can be settled on the basis of arms-length transaction.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan nilai buku dan nilai wajar atas aset moneter yang tidak disajikan sebesar nilai wajar dalam laporan posisi keuangan Perusahaan:
Below is table described the book value and fair value of each monetary assets that are not presented in the Company’s statement of financial position with their fair value:
31 Desember/December 31, 2012 Nilai Buku/ Book Value
Rp
31 Desember/December 31, 2011
Nilai Wajar/ Fair Value Rp
Nilai Buku/ Book Value
Rp
Nilai Wajar/ Fair Value Rp
Uang Jaminan
30,000,000
24,171,719
30,000,000
29,245,109
Refundable Deposits
Jumlah
30,000,000
24,171,719
30,000,000
29,245,109
Total
Nilai wajar atas uang jaminan dihitung dengan menggunakan discounted cash flows dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan sesuai dengan jangka waktu jatuh tempo.
Fair value from refundable deposits are measured using discounted cash flows based on Bank Indonesia Certificate (SBI) charged to each deposits appropriate with their due date.
Manajemen mempertimbangkan bahwa nilai wajar tersebut tidak material untuk direvaluasi pada tanggal neraca.
Management considered this amount is not material to revalue at balance sheets date.
19. Tanggung Jawab dan Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan
19. Responsibility and Publish Authorization of the Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas isi dan penyusunan laporan keuangan yang diotorisasi untuk terbit pada tanggal 1 Maret 2013.
The management of the Company is responsible for the contents and preparation of the financial statements that were authorized for publish on March 1, 2013.
D1/ March 7, 2013
19
paraf:
PT. Penilai Harga Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building Tower 1, 4th Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia t f e i
+ (6221) 515 1569 + (6221) 515 1568
[email protected] [email protected]
www.ibpa.co.id
PT Penilai Harga Efek Indonesia | Laporan Tahunan 2012 Annual Report
79