MENANAMKAN KONSEP UKURAN PEMUSATAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASSED LEARNING Ryo Sunarto R1 1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Abstract The problem in learning mathematics was the decreace of students’ understanding of the concept in learning process. To solve this problem, one this that deapplied was Learning model in Project Bassed Learning. The purpose of this papers was to know the understanding of the students concept when applying the mode in Project Based Learning in learning mathematics in the school. The instruments used to see the understanding of the students’ concept is project worksheet. The conclusions of this papers was the tendency of increasing understanding of the students’ concept, another result showed us that the result of students’ mathematic learning that was better than mode in Project Bassed Learning in the school.. Key words : Understanding of the concept, Project Based Learning, central tendency mempelajari ukuran pemusatan data serta
Pendahuluan Dengan adanya ukuran pemusatan data kita dapat mengetahui pertumbuhan
ditambah lagi dengan banyaknya rumusrumus yang harus diingat oleh siswa.
ekonomi suatu daerah, kelajuan pertumbuhan penduduk suatu negara, bahkan dengan adanya ukuran pemusatan data kita dapat menentukan rata-rata suatu pertumbuhan seperti peningkatan transportasi di suatu negara, pertambahan masyarakat yang pergi mudik setiap tahunnya, serta berbagai macam hal lain nya.. Dalam pembelajaran, guru sebagai pendidik diharapkan mampu menanamkan konsep data
tentang tentang ukuran pemusatan kepada
pembelajaran
siswa yang
agar
terjadinya
bermakna.
Namun
faktanya masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami ukuran pemusatan data. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman
siswa
akan
konsep
dalam
Salah satu bentuk strategi yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan menggunakan strategi Project Based Learning. Model ini sanggup melatih siswa dalam menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan oleh guru berupa proyekproyek. Project Based Learning membuat peserta pembelajaran
didik
mengalami
yang
pembelajaran
bermakna,
yang
proses yaitu
dikembangkan
berdasarkan faham konstruktivisme. Peserta didik diberi kesempatan untuk menggali sendiri informasi melalui membaca berbagai buku secara langsung, membuat presentasi untuk orang lain, mengkomunikasikan hasil aktivitasnya kepada
orang
lain,
bekerja
dalam kelompok, memberikan usul atau
gagasannya untuk orang lain dan berbagai
Penekanan
aktivitas
Dengan Project Based
aktivitas peserta didik untuk memecahkan
Learning siswa dapat mengekspresikan diri
masalah dengan menerapkan keterampilan
serta dapat mengembangkan daya pikir yang
meneliti, menganalisis, membuat, sampai
selama ini terpendam karena merasa takut dan
dengan
malu
pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.
lainnya.
dalam
menyampaikan
ide
dan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui
bagaimana
terletak
mempresentasikan
pada
produk
Strategi ini memperkenankan pesera didik
pendapatnya dalam proses pembelajaran.
untuk
pembelajaran
cara
untuk
bekerja
secara
berkelompok
mandiri
dalam
maupun
mengkostruksikan
menanamkan konsep ukuran pemusatan data
produk otentik yang bersumber dari masalah
dengan menerapkan metode Project Based
nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Learning
Dalam
pelaksanaan
pembelajaran
Project Based Learning merupakan
berbasis proyek ada beberapa langkah yang
model belajar yang menggunakan masalah
harus diikuti. Menurut modul dari Kementrian
sebagai
Pendidikan
langkah
awal
dalam
dan
Kebudayaan
Republik
mengintegrasikan
Indonesia (Kemdikbud, 2014:73) langkah-
berdasarkan
langkah operasional dalam pembelajaran
pengalamannya dalam beraktifitas secara
berbasis proyek adalah sebagai berikut : 1)
nyata.
Menentukan
mengumpulkan
dan
pengetahuan
baru
Melalui Project Based Learning,
proses
inquiry
dimulai
dengan
pertanyaan
mendasar.
2)
Mendesain perencnaan proyek. 3) Menyusun
(a
jadwal. 4) Memonitor peserta didik dan
guiding question) dan membimbing peserta
kemajuan proyek. 5) Menguji hasil. 6)
didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
Mengevaluasi pengalaman.
memunculkan
pertanyaan
penuntun
mengintegrasikan berbagai subjek (materi)
Dalam
modul
implementasi
dalam kurikulum. Project Based Learning
kurikulum 2013 (kemendikbud, 2014:75)
merupakan investigasi mendalam tentang
dijelaskan bahwa pada pembelajaran berbasis
sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga
proyek guru dan siswa mempunyai peran
bagi atensi dan usaha peserta didik. Dengan
masing-masing.
mengacu pada pendapat tersebut, dapat
mempunyai peran untuk ; 1) Merencanaan
dipahami bahwa Project Based Learning
dan mendesain pembelajan. 2) Membuat
merupakan
yang
srategi pembelajaran. 3) Membayangkan
menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana
interaksi yang akan terjadi antara guru dan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi
siswa. 4)Mencaari keunikan siswa. 5) Menilai
sikap,
siswa dengan cara transparan dan berbagai
strategi
pengetahuan
pembelajaran
dan
keterampilan.
Guru
sebagai
pendidik
2
macam penilaian. 6) Membuat portofolio
Menyediakan
pekerjaan siswa. Sedangkan peranan siswa
melibatkan peserta didik secara kompleks
sebagai peserta didik adalah: 1) Menggunakan
dan dirancang untuk berkembang sesuai
kemampuan
2)
dunia nyata. 9) Melibatkan para peserta didik
Melakukan riset sederhana. 3) Mempelajari
untuk belajar mengambil informasi dan
ide dan konsep baru. 4) Belajar mengatur
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki,
waktu dengan baik. 5) Melakukan kegiatan
kemudian diimplementasikan dengan dunia
belajar
nyata. 10) Membuat suasana belajar menjadi
bertanya
dan
berpikir.
sendiri/kelompok.
6)
Mengaplikasikan. 7) Melakukan interaksi
menyenangkan,
sosial.
maupun Pembelajaran Berbasis Proyek ini
dalam
pelakasanaannya
pengalaman
sehingga
pendidik
belajar
peserta
yang
didik
menikmati
proses
kelemahan
dari
pembelajaran.
mempunyai
Sedangkan
kelebihan dan kelemahan menurut modul
pembelajaran berbasis proyek ini adalah: 1)
(kemdikbud, 2014:72). Adapun kelebihan
Memerlukan
pembelajaran berbasis proyek ini adalah: 1)
menyelesaikan masalah 2) Membutuhkan
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
biaya yang cukup banyak. 3) Banyak
untuk belajar , mendorong kemampan mereka
instruktur yang merasa nyaman dengan
untuk melakukan pekerjaan penting, dan
kelas
mereka
2)
memegang peran utama di kelas. 4)
pemecahan
Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
masalah. 3) Membuat peserta didik untuk
5) Peserta didik yang memiliki kelemahan
menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan
dalam
problem-problem
4)
informasi akan mengalami kesulitan. 6) Ada
Medorong
kemungkinan peserta didik yang kurang aktif
peserta didik untuk mengembangkan dan
dalam kerja kelompok. 7) Ketika topik yang
mempraktikan keterampilan komunikasi. 6)
diberikan kepada masing-masing kelompok
Meningkatkan keterampilan peserta didik
berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak
dalam mengelola sumber. 7) Memberikan
bisa memahami topik secara keseluruhan
perlu
untuk
Meningkatkan
Meningkatkan
dihargai.
kemampuan
yang
komplek.
kolaborasi.5)
pemgalaman
kepada
pembelajaran
dan
peserta praktik
didik dalam
banyak
tradisional,
percobaan
di
waktu
mana
dan
untuk
instruktur
pengumpulan
Ukuran Pemusatan Data
mengotganisasikan proyek , dan membuat
Ukuran pemusatan data merupakan
alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti
sub topic dari materi statistika yang diajarkan
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas. 8)
di sekolah tingkat menengah. Adapun materi 3
yang dipelajari dalam ukuran pemusatan data
yang kokoh dan bermakna guna yang
adalah rataan, median, dan modus.
dibangun melalui tugas-tugas atau proyek, memperluas pengetahuan melalui kegiatan
Pembahasan Pada
saat
pembelajaran
ukuran
pemusatan data dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek, siswa diawali dengan sebuah masalah yang berkaitan dengan lingkungan dan kehidupan sehari-hari. Dengan pembelajaran berbasis proyek siswa dibimbing untuk mampu menginvestigasi serta mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan. Dengan metode ini membantu
ekstrakurikuler
dengan
proses
kegiatan
belajar melakukan kegiatan perencanaan atau investigasi
dalam
proses
membangun
pengetahuan melalui pengalaman dunia nyata dan negosiasi kognitif antar personal yang berlangsung
di
dalam
suasana
kerja
kolaboratif. Kesimpulan Berdasarkan
pembahasan
dapat
siswa dalam membangun keterampilan dan
disimpulkan bahwa dalam model Project
pengetahuan
melalui
atau
Based Learning dapat digunakan untuk
permasalahan
yang
Dengan
menanamkan konsep ukuran pemusatan data.
pembelajaran yang melibatkan permasalahan
Menanmkan konsep dalam pembelajaran
sesuai dengan lingkungan sekitar yang
dapat dilaksanakann menggunakan model
relevan dan realistis mampu memberikan
Project
pengalaman pribadi siswa terhadap sesuatu
menentukan pertanayan mendasar, mendesain
yang diamati sehingga siswa memperoleh
perencanaan
informasi yang bermakna sehingga siswa
memonitor peserta didik, menguji hasil, dan
merasakan manfaat dari apa yang mereka
mengevaluasi pengalaman. Hasil akhir dari
pelajari.
kerja proyek tersebut adalah suatu produk
tugas-tugas ditemukan.
Pembelajaran berbasis proyek dapat dilakukan
secara
berkelompok
sehingga
setiap siswa dapat membangun ide-ide yang
Based
Learning
proyek,
dengan
menyusun
cara
jadwal,
yang antara lain berupa laporan tertulis, presentasi atau rekomendasi dari kelompok belajar.
beragam, mendengarkan ide orang lain dan menerapkan ide-ide yang diperoleh sehingga
DaftarPustaka
membentuk
Kemdikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru
pengalaman
dalam
Implementasi Kurikulum 2013.
mengembangkan diri. Project
Based
Learning
juga
Jakarta: Kemdikbud.
membantu pebelajar dalam belajar untuk membentuk pengetahuan dan ketrampilan 4
NCTM. (2000). Curriculum and Evaluation Standards
for
School
Mathematics.
Reston, Va: NCTM. Widyantini, Theresia. 2014. Penerapan ModelProject Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Wirodikromo, Sartono. 2007. MATEMATIKA untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga
5