1
MEMBANGUN KEMANDIRIAN MASYARAKAT Profil Penyuluh Kehutanan “Mantje J Sumolang” Oleh : Murtado, S.Hut., MP.
Penyuluh Kehutanan PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan, melakukan kegiatan penyuluhan kehutanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Mantje J Sumolang bertugas di Kota Tomohon berdasarkan Surat Keputusan walikota Tomohon Nomor : 821:/BKD/SK/1/07.Keputusan kepala badan pelaksana penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan Kota Tomohon Nomor: 38 Tahun 2011 Tanggal 5 September 2011. Tugas Pokok Penyuluh Kehutanan adalah melakukan kegiatan persiapan, pelaksanaan, pengembangan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyuluhan kehutanan. Persyaratan Khusus Penyuluh Kehutanan Teladan antara lain: a). PNS dan memiliki masa tugas sebagai pejabat fungsional penyuluh kehutanan secara
terus
menerus sekurang-kurangnya selama
5 tahun; b). Telah berhasil
memberdayakan masyarakat pada wilayah binaannya dalam kegiatan rehabilitasi lahan dan konservasi sumberdaya alam.
Tak salah bila Mantje J Sumolang disebut sebagai Penyuluh Kehutanan terbaik III tingkat nasional, pada lomba “Wana Lestari” Tahun 2013. Sosok seorang Mantje (begitu panggilannya) telah mau dan mampu manggali potensi wilayah binaannya, yang mempunyai luas 3.117 hektar, yang terdiri 12 desa dalam satu Kecamatan. Salah satu Kecamatan di Kota Tomohon yang berjarak sekitar 30 Km dari Kota Manado adalah Kecamatan Tomohon Selatan mempunyai jumlah penduduk 21.297 jiwa atau jumlah KK 6.207 dan matapencaharian utama masyarakatnya adalah petani 5.695 KK. Pada tahun 1950 Kecamatan Tomohon Selatan merupakan Kecamatan yang berbatasan dengan kawasan hutan yang memerlukan perhatian khusus dari Pemerintah. Kondisi masyarakat yang masih berpendidikan rendah masih cukup tinggi. Saat ini telah mendapat pendidikan kesetaraan. Aktivitas illegal logging, perambahan hutan, tumpang tindih lahan, Pemanfaatan lahan yang tidak memperhatikan teknik Konservasi Tanah dan Air, karena masih keterbatasan pengetahuan dan perekonomian masih rendah, hal ini disebabkan masyarakat dalam bertani belum melaksanakan diversifikasi usaha tani. PROFIL DAN KEGIATAN PENYULUH KEHUTANAN “Mantje J Sumolang”
2
Kecamatan Tomohon Selatan banyak memiliki potensi alam yang cukup besar, banyaknya sumber daya alam, kawasan konservasi dan obyek wisata alam antara lain; Air terjun Tumimperas, Kawasan pemandian air panas yang merupakan sisa dari letusan gunung berapi, kawasan Danau Linow yang airnya terkadang berubah warna, kawasan danau Tampusu yang berada di puncak gunung. Namun dibalik potensi yang besar tersebut terdapat berbagai permasalahan yang ada antara lain: pengelolaan lahan yang tidak sesuai dengan kaidah konservasi tanah dan air, dan belum maksimalnya pengembangan Aneka Usaha Kehutanan ( AUK ). Hal ini tentunya banyak menimbulkan masalah, dimana pada musim kemarau sulit air bersih, produktivitas lahan dan pendapatan petani menurun.
Dengan dedikasi yang tinggi, Mantje mulai mempelajari potensi dan permasalahan yang ada. Mantje mulai menggali dan memotivasi masyarakat sekitarnya yaitu membangkitkan kembali semangat anggota kelompok tani hutan dengan memfasilitasi pembentukan dan pengembangan kelompok tani hutan, lembaga kepemudaan, lembaga pendidikan non formal, Mantje juga mengaktifkan kegiatan sosial lain yang ada di wilayah kerjanya. Melihat dari dekat Mantje adalah motivator di Wilayah Kerja Penyuluh Kehutanan (WKPK)nya. Berdasarkan hasil musyawarah pihak terkait dan masyarakat, Mantje ditetapkan sebagai anggota Forum MAPALUS Kamtibmas dan anggota forum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Mantje juga masih memegang beberapa jabatan yang mempunyai peran strategis dalam pembangunan di Kecamatannya. Sebagai motivator di WKPKnya Mantje, menggerakkan Kemandirian masyarakat lewat beberapa sektor pembangunan kehutanan.
Bukti keberhasilan yang diperoleh Mantje J Sumolang, merupakan contoh yang efektif untuk menularkan ilmu dan mengajak anggota masyarakat lainnya dalam pelestarian hutan dan lingkungannya. Oleh karena itu pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, merupakan alternatif yang tepat untuk mengatasi permasalahan penyuluhan kehutanan dalam pemberdayaan masyarakat.
PROFIL DAN KEGIATAN PENYULUH KEHUTANAN “Mantje J Sumolang”
3
Pentingnya keberadaan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Kelompok Tani Hutan (KTH) adalah kumpulan petani atau perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganya yang mengelola usaha di bidang kehutanan di dalam dan di luar kawasan hutan yang meliputi usaha hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan, baik di hulu maupun di hilir. Pengertian dan ciri kelompok tani Mantje selalu dipelajari, dihayati dan dilaksanakan dilapangan didalam menggerakkan kelompok tani hutan dan kelompok binaan lainnya. Fungsi Kelompok Tani Hutan Menurut Mantje memiliki fungsi sebagai kelas belajar yaitu kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS). Kelompok tani juga sebagai wahana kerjasama artinya kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. Kelompok tani menurut Mantje merupakan Unit Produksi yaitu usaha tani yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota kelompok, secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.
Mantje J Sumolang, sebagai fasilitator pada kelompok tani hutan dan kelompok binaan lainnya selalu menganjurkan dan mengajarkan TERTIB ADMINISTRASI, artinya setiap rencana kegiatan, pertemuan kelompok dan hasil-hasil kegiatan kelompok selalu ditulis/dicatat untuk nantinya bisa dimonitoring dan dievaluasi. Buktinya tahun 2012 salah satu kelompok tani hutan yang dibina menjadi juara 1 dalam lomba penataan administrasi dan pelaksanaan kegiatan penghijauan. Mantje J Sumolang juga selalu memfasilitasi anggota kelompok ke lembaga terkait (UPT Kementerian Kehutanan) dalam rangka mengakses informasi, pasar, modal, dan teknologi.
Sebagai fasilitator Mantje juga
memfasilitasi dan mensosialisasikan tentang Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), pelestarian hutan dan lingkungan. Berkat fasilitasi dan ketekunan Mantje J Sumolang, para pengurus kelompok dan anggotanya dilapangan kegiatan-kegiatan yang ada di Kecamatan Tomohon Selatan semakin berkembang. PROFIL DAN KEGIATAN PENYULUH KEHUTANAN “Mantje J Sumolang”
4
Buah kerja keras Mantje J Sumolang dan seluruh warga masyarakat Kecamatan Tomohon Selatan, sekarang telah dapat dinikmati bersama. Bentuk keberhasilan tersebut
antara
lain, penggunaan lahan yang kurang optimal sekarang telah hijau dan telah mendatangkan penghasilan yang banyak bagi warganya. Kegiatan usaha pembuatan persemaian bibit tanaman kayu-kayuan, persemaian bibit aren, budidaya tanaman aren, tehnik penyadapan air nira, pembuatan demplot tanaman jabon, cempaka, mahoni, nyatoh, budidaya ulat sutra, budidaya lebah madu, kerajinan sapu ijuk, sapu lidi, tali ijuk, kerajinan bambu dll. Kecamatan Tomohon Selatan yang dulunya belum ada penganekaragaman usaha tani sekarang telah dirasakan oleh masyarakat serta lahan bawah tegakan telah dimanfaatkan secara optimal sehingga menjadi Kecamatan yang berkualitas lingkungannya dan meningkat pendapatannya.
Pembangunan kehutanan, khususnya hutan rakyat, dan Aneka Usaha Kehutanan / AUK yang dimotori oleh Mantje J Sumolang mengalami perkembangan yang pesat. Kegiatan hutan rakyat semula 100 hektar sekarang telah menjadi 500 hektar. Hal tersebut juga menjadi inspirasi bagi Kecamatan tetangganya untuk mencontoh Kecamatan Tomohon Selatan yang telah berhasil membangun sektor kehutanan melalui pemberdayaan masyarakat.
Perjalanan Mantje tidak berhenti sampai disini, tetapi pembinaan kepada Kelompok Tani hutan dan koordinasi
dengan pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa di wilayah
binaannya terus dilakukan. Di desa-desa yang berbatasan dengan kawasan hutan baik di kawasan hutan negara atau di wilayah hutan rakyat juga digali potensi alamnya berupa obyek wisata alamnya. Pak Mantje juga melakukan identifikasi dengan pihak lainnya dan telah merencanakan kawasan hutan di kecamatan Tomohon Selatan ini sebagai kawasan wisata alam yang ramah lingkungan. Perlu diketahui bahwa wilayah hutan negara di kawasan ini tidak ada penebangan, sebab menjadi daerah resapan air. Karena hal inilah Pak Mantje menggali dari jasa lingkungan berupa wisata alam dan pemanfaatan lahan bawah tegakan.
PROFIL DAN KEGIATAN PENYULUH KEHUTANAN “Mantje J Sumolang”
5
Prestasi yang pernah diraih :
1. Pemenang I Lomba “Wana Lestari “ Tingkat Kota Tomohon Tahun 2013. 2. Pemenang I Lomba “Wana Lestari “ Tingkat Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013. 3. Pemenang III Lomba “Wana Lestari “ Tingkat NASIONAL Tahun 2013.
Menurut pendapat Drs Robby Kalangi SH,MSc (Camat Tomohon Selatan), profil Mantje J Sumolang sebagai Penyuluh Kehutanan Teladan adalah sangat tepat. Karena Mantje dengan perhatian dan dedikasinya yang sangat tinggi dapat mengubah perilaku masyarakat Kecamatan Tomohon Selatan dalam hal menyadarkan masyarakat akan fungsi hutan dan lingkungan, sehingga masyarakat kecamatan kami mempunyai kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatannya. Kondisi kecamatan Tomohon Selatan sekarang telah menjadi hijau, sejuk dan yang paling penting hutan negara terjaga dan kembali kepada fungsinya sebagai daerah resapan air yang tumbuh subur. Hal serupa juga diamiini para kepala Desa diwilayah binaannya.
Harapan seorang Penyuluh Kehutanan.
Mantje J Sumolang dengan segudang prestasi, masih tetap setia mengendarai sepeda motor Suzuki Thunder (fasilitasi dari Pusat Penyuluhan Kehutanan) Tahun 2011 yang digunakan untuk perjalanan dalam pembinaan di daerah yang cukup sulit dan jauh. Lelaki yang sederhana ini mempunyai seorang istri bernama Agustin Palar dan dua orang anak. Satu anaknya telah berkeluarga dan sudah memberikan cucu bagi Mantje serta satu masih duduk di bangku kuliah di UNIVERITAS SAMRATULANGI MANADO. Sebagai seorang yang berjiwa lapangan, sering berinteraksi dengan petani dan masyarakat, Mantje mempunyai harapan bahwa ”Pemberdayaan masyarakat sebagai kunci sukses Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera”. Bentuk kelestarian hutan yang diinginkan adalah mantapnya kawasan hutan yang lestari yaitu hutan yang Lestari secara ekologi yaitu terjaminnya kontinuitas jasajasa lingkungan yang diberikan hutan berupa air, oksigen, estetika, dan lain-lain. Kemudian lestari secara Produksi ialah terjaminnya kontinuitas hasil hutan berupa kayu dan non
PROFIL DAN KEGIATAN PENYULUH KEHUTANAN “Mantje J Sumolang”
6
kayu, selanjutnya lestari secara sosial merupakan terjaminnya kontinuitas kontribusi sosial pengelola hutan bagi masyarakat.
Kegiatan yang tidak mengenal waktu tersebut, bagi Mantje adalah pentingnya menjalin komunikasi yang baik kepada seluruh sasaran penyuluhan. Penyuluh Kehutanan merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Mantje J Sumolang dalam bekerja menggunakan 1(satu) unit leptop dan 1 (satu) kamera digital. Harapan yang terbesar bagi seorang Penyuluh Kehutanan adalah amal ibadahnya diterima Tuhan Yang Maha Esa terutama dalam membina masyarakat dengan hati tulus ikhlas.
Komunikasi timbal balik antara Penyuluh Kehutanan dengan Penyuluh terkait serta PKSM perlu intensif dilakukan karena akan sangat berguna untuk melaksanakan dan memecahkan masalah kegiatan kehutanan yang ada dan menggali kebutuhan masyarakat terkait dengan kehutanan serta Aneka Usaha Kehutanan (AUK).
PENYULUH KEHUTANAN SEBAGAI PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PEDESAAN
Diantara peran Penyuluh Kehutanan adalah sebagai pendamping masyarakat. Sebagai pendamping harus memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kelembagaan, pemberdayaan masyarakat, pengelolaan usaha dan kemitraan kegiatan kehutanan. Penyuluh Kehutanan mampu menjalin hubungan kerjasama dan komunikasi dengan berbagai pihak. Penyuluh Kehutanan juga perlu memiliki tanggung jawab menyelesaikan kesepakatan yang telah dibuat bersama, serta mempunyai program pendampingan yang berkelanjutan.
Upaya awal yang dilakukan oleh Mantje adalah meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembangunan hutan dan kehutanan untuk ikut ambil bagian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai dengan evaluasi setiap kegiatan. Sebagai seorang Penyuluh Kehutanan, Mantje selalu berfikir dan bertindak bagaimana cara memberdayakan masyarakat agar masyarakat berdaya, peka dan mampu memilih peluang usaha yang dapat diandalkan memberikan penghasilan dan mampu memberikan
PROFIL DAN KEGIATAN PENYULUH KEHUTANAN “Mantje J Sumolang”
7
kesejahteraan hidup keluarga dan masyarakatnya, sehingga mereka menjadi; Sejahtera, Maju, dan Mandiri.
Di awali dengan kegiatan kelompok tani yang bergerak dibidang Rehabilitasi lahan dan Konservasi Tanah ( RLKT ). Pertama melaksanakan Rehabilitasi melalui penghijauan, yaitu membuat Kebun Bibit Desa (KBD). Jenis bibit yang disemaikan adalah aren, cempaka, mahoni, sirsak, durian, jabon dan lain-lain. Setelah bibit layak tanam dan musim hujan telah datang maka gotong royong penanaman dimulai. Tahun pertama bibit yang diproduksi sekitar 1.000 batang, tahun berikutnya meningkat menjadi 5.000 batang, dan sekarang KBD bisa memproduksi bibit cempaka, mahoni, nyatoh, dan bibit MPTS mencapai lebih 50.000 batang pertahun.
Usaha pebibitan tersebut saat ini cukup untuk memenuhi keperluan kelompok dan desa Tumatangtang satu, bahkan bibit-bibit tersebut telah mampu dipasarkan ke desa, kecamatatan dan kabupaten/kota lain. Hal ini KBD merupakan kelompok usaha yang produktif. Pada awal kegiatan penanaman cempaka, mahoni bersifat sporadik, belum tertata dan terhitung, sekarang penanaman cempaka, mahoni dan MPTS telah mencapai lebih 10 hektar.
Kedua melaksanakan RLKT dengan kaidah Konservasi Tanah Air (KTA)
yaitu membuat
terasering, saluran pembuangan air/ SPA dan bangunan terjunan air. Dengan berbekal pengetahuan yang didapat dari berbagai pihak dan melalui proses belajar dari orang tua, Mantje memberikan motivasi kepada masyarakat agar gemar menanam. Didaerah yang belum dimanfaatkan secara maksimal, sekarang lahan tersebut dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Akhirnya dia berpikir dan mencoba mengolah tanah dengan membuat terasering.
Kegigihan Mantje J Sumolang dalam menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan lahan garapannya didorong oleh kondisi lingkungan yang mengalami erosi dimusim hujan dan kekeringan serta kekurangan air pada waktu musim kemarau. Kerja kerasnya telah membuahkan hasil. Sekarang daerah tersebut tidak lagi mengalami erosi pada musim hujan dan kekurangan air serta kekeringan pada musim panas. PROFIL DAN KEGIATAN PENYULUH KEHUTANAN “Mantje J Sumolang”
8
Tanaman kayu-kayuan, buah-buahan dan tanaman bunga-bunga di pekarangan rumah warganya memberikan kesejukan bagi sekitarnya. Disamping meningkatkan penghasilan keluarga, hal itu pulalah yang menambah semangat Mantje untuk terus meningkatkan usaha penghijauannya dengan menambah areal tanaman. Mantje J Sumolang juga memberikan contoh dalam bercocok tanam dengan menerapkan sistem konservasi tanah, seperti pembuatan terasering, saluran pembuangan air dan bangunan terjunan air.
Masih adanya lahan kosong dan belum ada tanaman serta belum ada tindakan konservasi tanah yang ada di Kecamatan Tomohon Selatan dan disekitarnya, menimbulkan kerisauan dan kegalauan baginya. Hal ini karena akan menimbulkan lahan kritis, erosi dan kekeringan yang merugikan kehidupan generasi penerus dimasa datang.
Permasalahan dan kerisauannya, tidaklah mengurangi semangat, tekad dan obsesinya untuk terus berbuat bagi pelestarian lingkungan hidupnya. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya serta semangat untuk menyebarluaskan informasi tentang pentingnya penghijauan dan budidaya tanaman. Dialog dan diskusi merupakan hal yang sering dan penting untuk dilakukan dengan masyarakat dimanapun ( seperti di rumah penduduk, di jalan, di kandang ternak, di kebun rakyat ) dan selalu berkonsultasi dengan Dinas terkait di Kota Tomohon.
Bersama masyarakat Kecamatan dan desa-desa lain disekitarnya, Mantje membentuk kelompok binaan yang lain, misalnya kelompok wanita peduli lingkungan, kelompok pemuda/remaja gereja, pramuka, mahasiswa, PKK, siswa-siswi SD, dan unsur pemerintah. Melalui kegiatan pertemuan pemuda Mantje melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat dengan menyisipkan pesan-pesan pentingnya, seperti penghijauan dan konservasi tanah dan air, illegal logging dan pemanfaatan lahan pekarangan.
Tanpa disadari hutan rakyat di lokasi binaannya telah berkembang menjadi ± 500 hektar dengan jenis tanaman kayu-kayuan dan buah-buahan. Jerih payah Mantje
kini telah
mendatangkan hasil yang dapat dirasakan masyarakat, diantaranya: 1).Meningkatnya PROFIL DAN KEGIATAN PENYULUH KEHUTANAN “Mantje J Sumolang”
9
kualitas lingkungan yang semula lahan kritis berubah menjadi subur; 2).Meningkatnya penghasilan masyarakat dari hasil tanaman semusim dan tanaman kayu-kayuan; 3).Tersedianya sumber mata air dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dan
pertanian
untuk
kecamatan
Tomohon
Selatan
dan
sekitarnya
4).Menurunnya laju erosi karena pengelolaan lahan dengan terasering dan tanaman penguat teras; 5). Berkembangnya kemampuan masyarakat untuk melakukan pembuatan bibit dan aneka usaha kehutanan/AUK; 6). Berubahnya pola tanam dari monokultur menjadi
tumpangsari/agroforestry;
7).Meningkatnya
kesadaran
dan
penghargaan
masyarakat kepada lingkungan yang bukan hanya dinilai secara ekonomis, tetapi juga secara ekologis dan sosial.
Kegiatan Penyuluh Kehutanan “Pak Mantje”
PROFIL DAN KEGIATAN PENYULUH KEHUTANAN “Mantje J Sumolang”
10
MANTJE J SUMOLANG PENYULUH
KEHUTANAN
PERSEMAIAN BIBIT AREN “KTH WANA ASRI” BINAAN PAK MANTJE J SUMOLANG
PROFIL DAN KEGIATAN PENYULUH KEHUTANAN “Mantje J Sumolang”