52 WAWANCARA Belajar Dari Alam
44 LINGKUNGAN Patroli Tuntung Laut
70 KILAS BALIK
Menjaga Indonesia
Energizing Asia
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
Menghindari Kutukan
Sumber Daya Alam
Melirik Jambi Edisi Tahun II | Volume 02 - Februari 2015
Kini Hadir dengan
WAJAH BARU dan lebih INFORMATIF
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
Pengantar Redaksi
Menghindari Kutukan Sumber Daya Alam Pembaca budiman, Pada era 1970-an. Belanda sempat salah langkah, tergiur rezeki Sumber Daya Alam . Menyusul penemuan casdangan minyak yang luar biasa di Laut Utara , mereka meninggalkan industri manufaktur yang secara tradisional menjadi penghidupan negara tesebut. Tak lama berselang, negeri itu bukannya lebih makmur, perekonomannya malah kelojotan. Sejak kejadian itu muncul istilah dutch disease alias penyakit Belanda untuk mengingatkan agar hati-hati dalam memanfaatkan SDA. Apa boleh buat, kejadian itu terus berulang sampai sekarang , dilakukan banyak nagara terutama negara-negara berkembang. Fenomena “asal sedot” dan “asal gali” masih terus dilakukan. Ekonom peraih nobel, Josep Stiglitz menyebutnya sebagai “kutukan SDA”. Karena penanganan yang salah, negara-negara yang kaya SDA justru terus berkubang dalam kemiskinan, jauh tertinggal dibandingkan negara-negara yang miskin SDA Jika tak hati-hati, jebakan SDA bisa juga terjadi di sini. Pengelolaan SDA seperti termaktub dalam UUD 1945 seharusnya memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi rakyat. Meski tak gamblang disebutkan, manfaat itu seharusnya tak sekedar dinikmati generasi sekarang tapi juga generasi mendatang. Seperti doktrin pembangunan berkelanjutan yang terus dikampanyekan PBB, apa yang dilakukan sekarang jangan menghilangkan kesempatan generasi mendatang. Manfaat itu juga harus dirasakan semua masyarakat Indonesia secara merata, dari Aceh sampai Papua. Sebagai perusahaan negara , Pertamina EP yang wilayahnya tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia berdiri di barisan depan dalam wemujudkan pengelolaan SDA berkelanjutan. Untuk itu tentunya perusahaan harus terus tumbuh. Jika ingin berumur panjang, sebagai perusahaan migas, eksplorasi menjadi hal yang tak bisa ditawar. Keberhasilan Eksplorasi di Blok Puspa, Jambi seperti yang kami tul;is dalam edisi ini menjelaskan hal tersebut. Pertamina EP menyadari kehadiran perusahaan harus memberikan manfaat kepada masyarakat sekarang maupun masa mendatang. Program-program CSR didesain untuk mewujudkan kemandirian sehingga masyarakat terus tersenyum, seperti yang dilakukan Field Subang yang beberapa programnya kami angkat dalam edisi kali ini. Mudah-mudahan senyum masyarakat seperti terlihat di sampul nomor ini masih terus kita temukan, meski pompa tak lagi mengangguk. Selamat Membaca !
Energia PEP Februari | 2015
3
Surat Pembaca
Pak Jokowi Jadi Presiden Karena Rakyat, Bukan Karena Partai
Jangan Mau Diperbudak Minyak!
Hukum di Indonesia saat ini benar-benar menjadi mainan para “cecunguk berdasi” yang seenaknya memutar balikan bahkan membuat cerita-cerita konyol demi tercapainya ambisi mereka untuk terus mengeruk harta negara dan rakyat Indonesia.
Apa yang salah dengan minyak dunia? Itu pertanyaan yang terus menerus mengitari kepala saya dalam beberapa minggu terakhir. Dalam beberapra minggu berita sana-sini heboh dengan anjloknya harga minyak.
Para koruptor dengan bebas menjadi dalang sandiwara dibalik konflik KPK dan Polri. Berawal dari penetapan tersangka Budi Gunawan,kemudian saya dan seluruh rakyat Indonesia secara gamblang diperlihatkan kekuatan para koruptor bermain-main di ranah hukum dengan sangat bebas.
Perusahaan migas nasional Pertamina juga saya dengar ikut kocar-kacir gara-gara harga minyak sangat murah. Dipikiran saya indonesia kan saat ini sudah banyak impor minyak, jadi harusnyakan senang karena beli minyak murah, hehe..
KPK sebagai garda terdepan pemberantasan Korupsi kelihatannya sudah dinilai terlalu berbahaya bagi “tikus kantor”. Karena itu berbagai cara dilakukan untuk mematikannya. Saya masih tidak habis pikir selihai itu para koruptor bermain. Masih tidak habis pikir kasus bertahun-tahun lalu yang bahkan sudah ditutup MK kembali mencuat saat ini dimana KPK sedang mencoba bermanuver dalam pemberantasan korupsi. BW Wakil Ketua KPK pertama menjadi sasaran, kemudian kini Abrham Samad dengan kasus ecek-ecek pemalsuan dokumen yang saya lihat jelas bisa kita alami dikehidupan sehari-hari pemalsuan dokumen sekelas KTP dan KK. Kenapa bapak-bapak polisi tidak sekalian tetapkan jadi tersangka seluruh calo-calo pembuat KTP yang berkeliaran di setiap sudut kelurahan atau kantor-kantor Pemda. Sekelas ketua KPK hanya bermain di pemalsuan KTP? Lucu sekali, kenapa tidak sekalian didakwa kasus besar saja, mafia atau lain sebagainya. Ini mengingatkan saya dengan mantan ketua KPK lain yang “dibunuh” karakternya yakni Antasari Azhar yang dituduh terlibat dalan perselingkuhan, lucu.. sangat lucu. Pak presiden Joko Widodo saya harap bisa bersabar dengan kondisi ini anda harus kuat, amanat rakyat tetap jadi modal semangat. partai pendukung bapak sangat jelas memperlihatkan dukungan sebenarnya kepada siapa. Pak Jokowi harus tegas dalam bersikap. Jangan mau menjadi boneka para pembesar partai. Pak jokowi menjadi presiden karena rakyat, bukan karena partai. Indra Bekasi
4
Energia PEP Februari | 2015
Tapi tidak seperti itu ternyata kenyatannya. Pendapatan terbesar Pertamina ternyata bukan dari penjualan BBM di jalan-jalan, tapi justru dari hasil jualan minyak yang saat ini juga diproduksi secara susah payaha oleh Pertamina. Saya pernah baca, klo cadangan minyak Indonesia sudah sangat menipis bahkan 10 tahun kedepan terancam produksi minyak jika tidak ditemukan cadangan baru dalam jumlah besar. Lalu bagaimana cara menghadapainya? Saya kira Pertamina harus berkaca dari Amerika yang dengan santai berjalan tegak meninggalkan Arab Saudi sebagai pemasok utama minyak mereka dulu. Investasi besarbesaran negeri Paman Sam itu dalam beberapa tahun kini menuai hasil. Mereka tidak lagi tergantung pada minyak bumi. Jadi mereka santai saja klo kondisi minyak tidak bagus. Dalam acara TV, para dedengkot yang mengelola minyak dan gas pernah berbicara. Kata mereka ada yang salah dengan sistem dan aturan main industri migas di Indonesia.sehingga inovasi seperti yang dilakukan di AS sangat susah dilakukan di Indonesia. Ini sudah terjadi selama puluhan tahun. Sayang sekali yaa kondisi seperti itu dibiarkan. Padahal potensi kekyaan alam Indonesia berlimpah, terutama gas dan panas buminya. Itu energi alternatif yang harusnya bisa dimanfaatkan. Semoga saja pemerintah cepat sadar untuk jangan mengulang kesalahan pemerintah yang lalu-lalu dan diperbudak oleh minyak, minyak dan minyak. Evi, Medan
Pojok Manajemen
Pemimpin Redaksi: D. Yodi Priyatna (VP Legal Relations) Redaktur Pelaksana: Muhammad Baron Pandjie Galih Anoraga Redaksi: Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Sigit Widihardono, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, Humas Prabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Poleng, Humas Tarakan, Humas Sangatta, Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong.
Foto Oleh: Yulianus Ladung Digital Imaging: Abieth
Alamat Redaksi PT Pertamina EP Menara Standard Chartered, Lantai 21-29 Jl. Prof. Dr. Stario No 164 Jakarta, Selatan
UNDANGAN MENULIS: Redaksi menerima kiriman artikel dan foto seputar kegiatan dunia migas dan hal yang berkaitan, maksimal 6.000 karakter. Kirim ke:
[email protected]
Layout & Grafis:
[email protected]
LENSA ASSET: Kirimkan foto hasil karya Anda seputar kegiatan Anda. Kirim ke:
[email protected]
Energia PEP Februari | 2015
5
DAFTAR ISI
FOTO PILIHAN 06 | T embok Berlin Sorong
DESTINASI 26 | Bromo Dibelai Pasir Berbisik
LAPORAN UTAMA 10 | Eksplorasi Blok PUSPA
MUSIK ENERGI NEGERI 32 | White Shoes and the Couples Company, Sihir Band Nongkrong
ANALISA UTAMA 16 | P eran Pertamina dalam Hulu Migas Nasional
KOMUNITAS 20 | D iving Club
PELUANG 38 | M akmur berkah Jamur
LINGKUNGAN 44 | Patroli Tuntung Laut
FIGUR RIYANTO SUWARNO PJ Production & Operation Director 52 | Belajar Dari Alam
6
Energia PEP Februari | 2015
INSPIRASI 48 | Asa Berpendar Di Pesisir Karawang
HISTORIA 58 | Bermula dari Telaga Said
TEKNOLOGI 62 | Ikhtiar Melawan Korosi
RANA 66 | Khidmat Imlek Di Vihara Amurva Bhumi
KILAS BALIK 70 | Field Sorong Menjaga Indonesia 74 | Field Subang Yang Muda, Yang Berprestasi
GADGET 78 | R ekam Momen Terindah dengan GO PRO 4
Energia PEP Februari | 2015
7
Foto Pilihan
TEMBOK BERLIN, SORONG Berada di kota Sorong, Papua, masyarakat lokal biasa menyebut Pantai Tembok Berlin. Jika sore saat cuaca sedang cerah tempat ini dipenuhi wisatawan dan masyarakat setempat untuk menyaksikan matahari tenggelam (sunset). Saya pun berkesempatan mengabadikan dengan menggunakan kamera Canon eos 60 D , perpaduan eksposure time 1/160 sec, F 5.6, dan iso 100 menghasilkan gradasi warna yang menarik
8
Energia PEP Februari | 2015
Rubrik ini merupakan kerjasana dengan PortalIndonesiaNews., terbuka bagi pembaca yang punya foto menarik. Silakan dikirim ke
[email protected]
PERLAHAN PERGI Berada di fasilitas penyelamatan monyet Owa Jawa yang berada di Bdogol, Sukabumi Jawa Barat, kita dapat melihat belasan Owa Jawa yang sedang masa rehabilitasi sebelum dikembalikan ke habittat aslinya. Owa Jawa ini didapat dari masyarakat yang memelihara secara illegal. Berbagai ekspresi hewan primata dapat kita jumpai, dan saya sempat memotret sa;lah satu ekspresinya dengan kamera yang saya bawa. Berbekal kamera Canon eos 30 D dan lensa fix 50 mm saya mendapatkan ekspresi yang menarik, dengan komposisi eksposure time 1/50 sec, F 2.2. Namun karena dilokasi yang rimbun cahayanya tidak terlalu bagus, saya gunakan iso 400.
Energia PEP Februari | 2015
9
Foto Pilihan
1
10
PAPANDAYAN Jalur pendakian gunung Panapandayan yang memiliki kontur tanah berbatu dengan dikelilingi tebing menjadikan pesona gunung ini banyak menyedot banyak pendaki. Saya memotretnya dengan kamera Canon eos 7 D dengan eksposure time 1/1600, F 7, dan iso 100 menjadikan Pesona kawah belerang ini sangat indah dan megah.
Energia PEP Februari | 2015
2 CURUG GOA LUMUT Disebut Goa lumut karena terdapat gua kecil yang berada dibalik Curug. Curug ini jadi semakin indah dengan ditumbuhinya lumut disekitar curug. Foto ini diambil saat sore hari pada pukul 17.00 WIB, dan diambil menggunakan teknik long eksposur. Dengan kombinasi eksposure time 8 sec, F 22, dan iso 200.
3 MANA PUCUK DAUN KU (Foto Oleh : Danang Adhityo) Ulat bulu merupakan hewan yang dianggap menakutkan, karena hewan kecil ini jika bersentuhan dengan kulit manusia akan menimbulkan efek gatal-gatal. Namun siapa sangka ulat bulu ini bisa menjadi model yang sangat menawan. dengan kamera Canon eos 7 D dan lensa makro 100 mm, foto ini diambil pada pagi hari di halaman depan rumah. Setelah mencoba mengambil dari beberapa sudut dengan komposisi eksposure time 1/120 sec, F 8, dan iso 400.
Energia PEP Februari | 2015
11
Laporan Utama
Melirik Jambi Empat Formasi di Blok Puspa terbukti megandung hidrokarbon. Ditemukan play baru pada Formasi Lahat. Jambi mulai mencuri perhatian
12
Energia PEP Februari | 2015
Yatty Surtiati sumringah begitu mendapat kabar dari lapangan nan jauh di Jambi sana. Ada api membumbung setinggi tiga meter “Alhamdulillah terbakar,” ujarnya. Lho kok terbakar malah senang? Jangan salah, bagi seorang eksplorasionis seperti dirinya, frasa “terbakar”adalah kabar baik, lelehan keringat bertahun-tahun seolah terbayar lunas. “Kalau terbakar tanda ada hidro karbonnya,” ujar wanita berusia 52 tahun yang kini menjabat sebagai Senior Manager Tim Sumatra 1 Appraisal Project (S1AP) Pertamina EP. Jika yang berbakar itu berasap hitam, tanda hidrokarbon yang keluar dari reservoir adalah minyak. Kalau tak berasap hitam, tandanya yang siap dipanen adalah gas. “Di struktur Puspa itu tanpa asap, jadi kemungkinan gas, “ujarnya kepada ENERGIA Pertamina EP pertengahan Februari lalu. Berapa penambahan cadangan sumur dari Puspa-02? “ Kami sedang melakukan uji kandungan lapisan (UKL) untuk mengetahui cadangannya , “Yatty menambahkan. UKL atau DST (drill stem test) dilakukan untuk menguji isi kandungan reservoir. Dari hasil DST akan diketahui isi fluida reservoir dan karakteristiknya. Sumur Puspa-02 (PPA-02) merupakan sumur delineasi dari sumur Puspa-01 (PPA-01) yang dibor pada tahun 2009. Dari DST terbukti, sumur “wildcat” itu mengandung 11.6 mmcfpd & 446 bcpd pada Formasi Air Benakat (ABF) dan 16 mmcfpd & 123 bcpd pada Formasi Talang Akar (TAF), jumlah yang lumayan besar. Padahal, saat itu pengeboran hanya bemodal interpretasi survei seismik 2D. Dengan hasil yang menjanjikan itu, pada Komplek Area Puspa dilakukan survei seismik 3D yang luasnya mencapai 550 km2 pada tahun 2011. Prosesnya sampai menjadi data yang siap dianalisis makan waktu hampir satu tahun.
Wildcat adalah istilah untuk sumursumur “taruhan” yang dibor pertama kali untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon sehingga mendapatkan contingent resources, sedangkan delineasi adalah istilah sumur yang ditingkatkan statusnya dari kontigensi ke reserve. Sumursumur yang sudah dieksekusi oleh tim Eksplorasi apabila sudah dapat dikonfirmasi besaran cadangannya, bisa dikembangan menjadi POD sehingga bisa dipasarkan. Yang membuat Yatty dan koleganya di S1AP senang adalah penemuan di sumur Puspa-02 membuktikan bahwa Formasi Lahat (LAF) di Blok Puspa mengandung hidrokarbon. Dengan kata lain semua formasi di komplek area Puspa sekarang sudah proven terisi hidrokarbon, hanya tinggal mencari penyebaran reservoirnya ke arah mana. “Formasi Lahat merupakan play baru yang belum ditemukan pada eksplorasi sebelumnya di area Jambi,” ujar Yatty. Pada penemuan Januari lalu sumur Puspa Asri (PPS -01) terbukti mengandung minyak sekitar 450 BOPD pada formasi ABF, tetapi pengeborannya tak sampai menyentuh basement. Jarak sumur PPS-01 dengan sumur Puspa-01 sekitar 10 km. Keduanya terletak di Kecamatan Kumpeh Ulu Kab. Muaro Jambi. Temperatur yang sangat tinggi, sekitar 400 derajat Fahrenheit pada kedalaman 3.780 meter, mengakibatkan banyak peralatan logging tool tidak jalan. Peralatan-peralatan itu hanya bisa bekerja sampai 350 derajat Fahrenheit. Temperatur yang tinggi juga menyebabkan properti lumpur pengeboran rusak karena menjadi gel. Akibatnya di sumur PPS-01 potensi hidrokarbon di Formasi Lahat (LAF) belum terbukti. Sejak awal, Yatty meyakini bahwa jantung komplek Puspa area memang berada di stuktur Puspa. “Kalaupun sekarang Puspa Asri dianggap
Energia PEP Februari | 2015
13
Laporan Utama
lebih seksi [itu] karena di sana yang ditemukan adalah minyak,” ujarnya. Selain LAF, di komplek Area Puspa ada ABF, Formasi Gumai (GUF), dan TAF yang juga terbukti sebagai reservoir, dan fractured batuan Metamorf (MET). Keempatnya sudah terbukti terisi hidrokarbon dari hasil pengeboran sumur wildcat PPA-01. Pengeboran sumur PPS-01 merupakan deepening dari sumur Arang-arang Barat (AAB01) yang sudah dibor pada 1976. Waktu sumur dibor sampai kedalaman 1906 meter, hanya menembus ABF dan GUF bagian atas. Cuma, hasilnya nihil alias dry hole. Setelah melihat kembali log sumur AAB-01, tampaknya masih ada potensi di struktur ini dan sekaligus ingin membuktikan hidrokarbon di TAFdan LAF . Sebelum di-POD-kan, estimasi akan ada 12 sumur eksplorasi, baik sumur wildcat maupun delineasi. “Target kami komplek Puspa area akan melakukan POD pada tahun 2019,” ujarnya. Karena harga minyak yang turun, berimbas juga pada pengeboran di Blok Puspa. Salah satu pengeboran delineasi yang direncanakan pada 2015, yakni Puspa-03 ditangguhkan terlebih dahulu. “Mungkin pada tahun 2016,” bagi dia
14
Energia PEP Februari | 2015
penundaan ini menjadi hikmah tersendiri. “Kita punya lebih banyak waktu untuk interpretasi data,” ujarnya. Yatty menyebutkan fasilitas produksi menjadi hambatan untuk pengembangan komplek Puspa area terutama gas, sedangkan untuk minyak bisa dengan menggunakan trunkline, langsung dialirkan ke stasiun Pengolahan di Sungai Gelam yang berjarak sekitar 40 km dari lokasi sumur. Sedangkan gas perlu dibuatkan fasilitas baru yang membutuhkan investasi besar. Selain itu, untuk gas terkendala regulasi menjual melalui BUMD. Biasanya, karena ingin mendapatkan untung besar BUMD menawarkan dengan harga tinggi sehingga susah mendapatkan pembeli. Padahal sekarang ini sudah banyak yang mengincar gas dari komplek Area Puspa. Bagi Pertamina EP, temuan di Blok Puspa, seperti juga temuan eksplorasi lainnya, sangat penting bagi masa depan perusahaan. Perusahaan migas dimanapun punya resep sama untuk berumur panjang, setiap tetes yang keluar dari perut bumi harus diganti dengan satu tetes temuan eksplorasi. Kalau umur mau lebih panjang dan perusahaan ingin growth penggantinya tentunya tak hanya satu tetes, tapi harus bertetes-tetes. Resep ini diistilahkan reserve to replacement ratio. Perusahaan migas rela menghabiskan dana berjuta-juta dollar untuk pengeboran. Padahal, upaya itu tak selalu membuahkan hasil. Mereka harus siap makan angin dan investasi berjuta-juta dollar amblas ditelan bumi. Meski rasio sukses kecil, perusahan-perusahaan migas berani mengambil resiko. Mereka terus menggerakkan rig-rig ke wilayah-wilayah yang ditenggarai mengandung harta karun emas hitam dan gas, sampai ke laut dalam. Mereka paham, jika tak dilakukan, ibarat ATM yang diambil terus tanpa tak pernah disisi lama-lama akan terkuras. Saldo tak bersisa. Perusahaan pun akhirnya hanya tinggal sejarah. Reserve to replacement ratio akan berpengaruh pada reserve to production ratio. Di Indonesia, cadangan yang proven sekarang tinggal 3,6 milliar BOE (barrel oil equivalent).
Formasi LAF
TAF GUF
No
Kedalaman (mMD)
Tebal
1
Sandstone
3780.0
-
3783.0
2
Sandstone
3611.0
-
3620.0
9.0
3
Sandstone
3201.0
-
3204.0
3.0
4
Sandstone
3186.0
-
3189.0
3.0
3.0
Hasil
"Inconclusive test, ada kemungkinan perforasi gagal akibat temperatur sangat tinggi. Data petrofisika menunjukkan reservoir batupasir berisi gas”
"Inconclusive test, ada kemungkinan perforasi gagal akibat temperatur sangat tinggi. Data petrofisika menunjukkan reservoir batupasir berisi gas” Gas terbakar tidak kontinyu
Gas terbakar tidak kontinyu
5
Sandstone
2024.0
-
2027.5
3.5
6
Sandstone
1821.0
-
1828.0
7.0
Gas terbakar tidak kontinyu, diperoleh sample minyak 49.2 API sebanyak 7.2 bbls
7
Sandstone
1745.0
-
1757.0
12.0
Gas terbakar tidak kontinyu, ada oil film.
8
Sandstone
1670.0
-
1686.0
16.0
6A (after fract stimulated) ABF
Litologi
8A 9
0.0 Sandstone
1132.0
-
1138.0
fasilitas produksi menjadi hambatan untuk peengembangan Blok Puspa terutama gas, Untuk minyak bisa dengan trunkline, langsung dialirkan ke Pengolahan di Sungai Gelam yang berjarak, seitar 40 km dari lokasi sumur
6.0
Gas terbakar tidak kontinyu
Gas terbakar tidak kontinyu, dalam 2.5jam Qg 0.5 MMSCFD pada choke 16/64
Setelah DST tool di set, sebelum dilakukan perforasi, terjadi kick dari reservoir DST#7 akibat ada kebocoran bridge plug. Operasi DST#8 distop, tool DST dicabut ke atas untuk atasi kebocoran Gas terbakar tidak kontinyu, ada oil traces, ada indikasi air formasi berdasarkan data survey tekanan statis di dalam peralatan DST
Qo 453.7 BOPD, Qg 0.064 MMSCFD, Qw 217 BWPD pada Choke 36/64
Dengan tingkat produksi seperti sekarang industri migas hanya akan bertahan untuk 10 tahun sampai 11 tahun, jika eksplorasi gagal total. Tak hanya Pertamina EP yang berkepentingan dengan keberhasilan eksplorasi Blok Puspa, Daerah Jambi pun mengharapkan yang sama. Jika produksi bertambah tentunya akan meningkat pula Dana Bagi Hasil. Belum lagi multiplier effect yang ditimbulkan dari peningkatan produksi tersebut. Kelak Jambi bukan lagi minoritas di percaturan migas nasional.
Energia PEP Februari | 2015
15
Laporan Utama
Fakta Tentang
Blok Puspa 01 omplek area Puspa mempunyai lima reservoir K yaitu: Formasi Air Benakat (ABF), Gumai (GUF), Talang Akar (TAF), Lahat (LAF), dan Metamorph (MET).
“Hikmah Harga Minyak Turun” Yatti adalah satu dari sedikit perempuan di Pertamina yang terus setia di jalur eksplorasi, yang kerap diidentikkan sebagai dunia laki-laki. Minyak masih dianggap lebih seksi dibandingkan gas. Alasannya, minyak lebih mudah dijual dan dilakukan monetisasi. “Sumur Puspa-01 dibor pada tahun 2009 dan hasilnya adalah gas dari ABF, TAF dan MET. Pada saat sumur Puspa-01 akan dilakukan percepatan pengembangan lapangan, sebagian besar yang mendengar khabar tersebut responsnya cenderung datar dan tidak antusias karena infrastruktur di area sumur Puspa belum siap untuk memasarkan gas. Tetapi ramai sekali responsnya ketika sumur Puspa Asri-01 di level
16
Energia PEP Februari | 2015
02
Luas area survei 3D Puspa yang dilakukan tahun 2011 mencakup 550 km2. 03
engeboran pertama pada komplek Puspa area P dilakukan pada 1976 dengan mengebor sumur Arang-arang Barat (AAB) pada struktur yang sekarang disebut struktur Puspa Asri, hasilnya dry hole pada ABF.
ABF dinyatakan mengandung minyak” ujar Yatty. Umumnya respon itu menanyakan kapan temuan minyak di sumur Puspa Asri-01 akan diPOP-kan. Pada saat harga minyak cukup bagus, walaupun sumur eksplorasi baru satu sumur untuk membantu penambahan produksi dan juga menambah profit di Pertamina EP maka sumur Eksplorasi yang terbukti mengandung minyak didorong untuk langsung di-POPkan (Put-on-Production). “Saat ini harga minyak sedang turun sehingga menjadi salah satu alasan untuk tak segera di-POP,” ujarnya. Lebih dari itu, ada alasan yang lebih teknis kenapa tak mau buru-buru mem-POP-kan penemuan minyak di sumur PPA-01. “Reservoir itu harus disayangsayang” ujarnya. Jika dipaksa berproduksi tetapi kemampuan reservoir belum dikaji secara benar maka reservoir bisa rusak. Akibatnya, masa produksi tak bisa berlangsung lama. Yatty adalah satu dari sedikit perempuan di Pertamina yang terus setia di jalur eksplorasi, yang kerap diidentikkan sebagai dunia lakilaki. “Kalau ada acara-acara eksplorasi, saya yang paling cantik” ujarnya tertawa. Untuk level manager ke atas untuk eksplorasi, memang sangat jarang. Wanita asli Bandung kelahiran tahun 1962 tersebut sudah 25 tahun mengabdi
04
Pengeboran kedua dilakukan pada struktur Puspa pada tahun 2009, ditemukan hidrokarbon berupa gas sebesar 11.6 mmcfpd & 446 bcpd pada ABF dan 16 mmcfpd & 123 bcpd pada TAF 05 Pengeboran ketiga dilakukan pada Struktur Puspa Asri (sumur PPS-01) pada Maret 2014. Sumur ini adalah twin dan merupakan deepening dari sumur AAB-01. Berhasil
di Pertamina. Selesai menamatkan pendidikannya di Jurusan Geofisika dan Meteorologi ITB, dia masuk lewat Bimbingan Profesi Sarjana Teknik_ EP angkatan ke-2 (BPST-EP 2) pada tahun 1990. Penempatan pertamanya di Cirebon sampai tahun 1995, setelah itu beliau pindah ke bagian Jasa Teknologi di gedung Kwarnas, dilanjutkan pindah ke JOB PetroChina Salawati sebagai Chief Geophysics sampai akhirnya ditarik kembali ke Pertamina (PEP) tahun 2007. Di sela-sela kesibukannya Yatty masih sempat menamatkan pendidikan S2 di Jurusan Geologi ITB pada tahun 2010. Karirnya terus menanjak di Pertamina, diawali di Proyek Percepatan Gas Suban sebagai Manager Subsurface dan akhirnya sekarang menjabat menjadi Senior Manager Tim Sumatra 1 Appraisal Project (S1AP) Pertamina EP Tim Appraisal ini dibentuk di Eksplorasi di bawah VP Eksplorasi Pertamina EP untuk percepatan penemuan eksplorasi. Khusus untuk Sumatera dibentuk dua tim, yakni Tim Sumatra 1 Aprraisal Project (S1AP) dan Tim Sumatera 2 Appraisal Project (S2AP). S1AP bertugas memelototi area yang melingkupi area-area seismik 3D Puspa, 3D Karang Makmur dan 3D Suko Barat. Tim ini dikomandani geofisikawati
membuktikan hidrokarbon berupa minyak sebanyak 450 BOPD, tapi masih belum berhasil membuktikan adanya hidrokarbon di LAF.
06 engeboran keempat pada struktur Puspa (PPSP 02) pada November 2014, mengindikasikan hidrokarbon pada LAF. 07 irencanakan akan ada 12 sumur pengeboran D eksplorasi sampai POD dimulai tahun 2019.
senior Yatty Surtiati sebaga Senior Manager. Tim ini dilengkapi seorang Manager subsurface, satu senior geoscientist, dua geoscientist, dua orang junior geoscientist, dan satu orang reservoir engineer. Jadi total personil di Tim S1AP ada delapan orang. Selain area Puspa mereka juga memelototi dua area seismik 3D yang lain. “Terus terang kita babak belur” ujar Yatty. Praktis baru area Puspa yang tergarap dengan baik. Selain pekerjaan monitoring sumur PPS02 dan sumur PPA-01, mereka juga harus sudah mempersiapkan untuk usulan pengeboran sumur delineasi PPA-02 dan PPS-03. Tentu tak sekedar asal mengusulkan, data yang disampaikan harus benar-benar dikaji secara detil dan firm. Usulan pengeboran akan diuji oleh para Advisor dan Expert dari kelompok Advisor Eksplorasi PEP, Technology Support PEP, Eksplorasi Dit. Hulu, dan Expert dari UTC (Upstream Technology Support) yang dipresentasikan di Funelling Eksplorasi . Andaikan lolos dari funelling baru akan dipresentasikan di di SKK Migas untuk dichallenge lagi. “Jadi anak buah saya benar-benar pontang-panting. Tapi Alhamdulillah sampai sekarang masih bisa di-handle,” ujar wanita berkerudung ini. Energia PEP Februari | 2015
17
Laporan Utama
Peran dan Posisi Pertamina Dalam
Hulu Migas Nasional Berbicara ketahanan energi nasional Indonesia, sudah pasti ada Pertamina disitu sebagai motor penggerak penyediaan energi nasional. Hal ini sesuai dengan buku tulisan Reynald Khasali yang berjudul Mutasi DNA Powerhouse; Pertamina on the move, kondisi yang digambarkan dalam tulisan tersebut memang seperti apa adanya Pertamina kini. Pertamina berperan dari hulu sampai hilir,
18
Energia PEP Februari | 2015
mulai dari pencarian minyak mentah dan gas bumi, sampai energi tersebut dirasakan manfaatnya oleh orang banyak. Kurang lebih sekitar triwulan ke 4 tahun 2014, kondisi tren harga minyak menurun, peran Pertamina dalam mencapai target produksi migas menjadi relatif lebih besar. Hal itu karena Pertamina merupakan BUMN dimana pemerintah
Foto: Yulianus Ladung
memiliki kendali yang lebih kuat dalam beberapa hal. Termasuk kendali dalam menetapkan target produksi yang harus dicapai oleh perusahaan. Dengan harga minyak yang telah di kisaran US$ 50 per barel, sebagian besar perusahaan migas melakukan revisi terhadap target produksinya. Termasuk sejumlah perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia.
Karena produksi/lifting migas sampai saat ini masih memiliki peran penting terhadap keuangan negara, KKKS kemungkinan tidak akan diberikan persetujuan untuk menurunkan target lifting dalam jumlah yang besar. Dalam konteks ini, pemerintah relatif lebih tidak bisa melarang KKKS non Pertamina untuk menurunkan targetnya. Sehingga kemungkinan KKKS yang akan dilarang untuk
Energia PEP Februari | 2015
19
Laporan Utama
Tahun
Produksi Migas Pertamina (MMBOE)
Produksi Migas Nasional (MMBOE)
% Produksi Pertamina
2006 2007
121,30
852,89
14,22%
125,13
809,00
15,47%
2008
131,58
830,68
15,84%
2009
154,57
851,40
18,15%
2010
165,71
912,92
18,15%
2011
170,95
874,73
19,54%
2012
172,90
849,57
20,35%
2013
169,80
832,20
20,40%
2014
191,47
734,38
26,07%
Tabel 1: Perkembangan Produksi Migas Pertamina dan Nasional Sumber: PT Pertamina dan Kementerian ESDM, diolah
Tahun
Investasi Hulu Pertamina (Rp triliun)
Investasi Hulu Migas Nasional (Rp triliun)
% Investasi Pertamina
2006
1,76
69,49
2,53%
2007
4,62
83,52
5,53%
2008
12,99
102,75
12,64%
2009
14,70
129,47
11,35%
2010
15,42
122,78
12,56%
2011
21,14
141,39
14,95%
2012
28,14
167,63
16,79%
2013
32,71
213,03
15,35%
2014
-
230,11
-
Selama kurun 2006-2014, produksi migas Pertamina ratarata mengalami peningkatan sebesar 6,03 % setiap tahunnya.
Tabel 2: Perkembangan Investasi Hulu Pertamina dan Nasional Sumber: PT Pertamina dan SKK Migas, diolah
menurunkan target produksi dalam jumlah besar adalah Pertamina. Dengan melihat perkembangan produksi migas Pertamina dalam beberapa tahun terakhir, terdapat alasan kuat bagi pemerintah untuk mengandalkan Pertamina. Selama kurun 2006-2014, produksi migas Pertamina rata-rata mengalami peningkatan sebesar 6,03 % setiap tahunnya. Sedangkan pada periode yang sama, produksi migas nasional justru mengalami penurunan rata-rata sebesar 1,70 % per tahun. Kinerja produksi migas Pertamina dalam kurun tersebut cukup istimewa, karena pada saat produksi migas nasional menurun, produksi migas Pertamina justru terus meningkat. Selain produksi yang terus meningkat, porsi produksi migas Pertamina terhadap total produksi nasional juga meningkat. Pada tahun 2006, porsi produksi migas Pertamina adalah sebesar 14,22 % dari total
20
Energia PEP Februari | 2015
produksi migas nasional. Sedangkan pada 2014, porsi produksi migas Pertamina telah meningkat menjadi 26,07 % terhadap produksi migas nasional. Selain catatan kinerja produksi yang terus meningkat, perkembangan investasi hulu Pertamina juga tercatat terus meningkat. Dengan investasi yang terus meningkat, posisi Pertamina dalam hulu migas nasional berpotensi terus membaik. Porsi produksi migas Pertamina yang dalam beberapa tahun terakhir berada dikisaran 20 % produksi migas nasional, berpotensi dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Selama kurun 2006-2013, investasi hulu Pertamina rata-rata meningkat sebesar 64,02 % setiap tahunnya. Sedangkan pada periode yang sama, investasi hulu migas nasional mengalami peningkatan rata-rata sebesar 17,83 % per tahun. Data yang ada menunjukkan peningkatan investasi
Foto: Wahyu Setyawan
hulu Pertamina lebih tinggi dibandingkan peningkatan hulu migas nasional. Kondisi yang tersebut mencerminkan pada saat sejumlah KKKS cenderung menurunkan investasinya, Pertamina tetap konsisten meningkatkan investasinya. Porsi investasi hulu Pertamina terhadap total investasi hulu migas nasional juga tercatat terus meningkat. Pada tahun 2006, porsi investasi hulu Pertamina sebesar 2,53 % dari total investasi hulu migas nasional. Sedangkan pada tahun 2012 dan 2013, porsi investasi hulu Pertamina masing-masing telah meningkat menjadi 16,79 % dan 15,35 % terhadap investasi hulu migas nasional. Kinerja Pertamina baik dalam capaian produksi maupun investasi tersebut berpotensi membuat perusahaan akan dibebani target yang lebih besar oleh pemerintah. Dalam hal ini target (produksi dan investasi hulu) yang
dibebankan kepada Pertamina, sama halnya target yang dibebankan kepada Pertamina EP. Hal itu karena produksi migas Pertamina sebagian besar merupakan kontribusi Pertamina EP. Data menunjukkan porsi produksi minyak Pertamina EP mencapai sekitar 60,29 % dari total produksi minyak Pertamina. Sedangkan porsi produksi gas Pertamina EP tercatat mencapai sekitar 67,47 % dari total produksi gas Pertamina. Kondisi diatas merupakan gambaran perusahaan saat ini. Bila mungkin perusahaanlain di industri migas memilih untuk lay off pekerja dan berpikir untuk divestasi di sebuah wilayah kerja pertambangan, berbeda dengan apa yang Pertamina lakukan. Terlepas dari campur tangan dan intervensi pemerintah dan politik terhadap perusahaan ini, Pertamina harus dijaga, karena motor penghasil energi negeri ini adalah Pertamina.
Teks : Hidayat Tantan
Energia PEP Februari | 2015
21
Komunitas
ENERGIZING FOR DIVE 22
Energia PEP Februari | 2015
Lebih mencintai Indonesia dengan mengeksplorasi keindahan alam bawah laut. Dari terumbu karang sampai ubur-ubur tak beracun yang hanya ditemukan di dua tempat di dunia, termasuk di Danau Kakaban
Jika ingat pengalaman menyelam di Kepulauan Seribu pada 2013 silam, dia suka tiba-tiba bergidik sendiri . Saat itu dia berserobok dengan belut listrik. Pria berperawakan kecil ini merasa maut sudah di ujung hidupnya, Kalau saja, dia tertubruk binatang yang bisa mengalirkan sengatan sampai 5.000 volt, ajal akan menjelang. Kengerian yang ia rasakan jauh melebihi saat bersirobok dengan hiu saat penyelaman diperairan Derawan “Untung saja sudah dibekali pengetahuan jenis binatang-binatang berbahaya yang harus dihindari, “ ujar Rio, seorang karyawan Pertamina EP yang kini keranjingan menyelam. Susuai dengan SOP , saat itu dia langsung menggerakkan tubuhnya ke permukaaan Toh pengalaman ini tak membuatnya kapok, Pengalaman buruk itu tersapu keindahan biota bawah laut. Warna-warni ikan yang berlarian di sela-sela kerang benar-benar memanjakan mata, bercengkrama dengan kibasan ekor pari manta atau berjejer berenang dengan kura-kura raksasa. “Yang paling seru menyelam bareng ubur-ubur di
Energia PEP Februari | 2015
23
Komunitas
Kakaban , “ ujarnya Saya punya pengalaman yang sama. Begitu mengepakkan kaki di Danau Kakaban, satu dua ubur-ubur mulai mendekat, sampai akhirnya tubuh saya seperti dipagari ubur-ubur. Tentakelnya mulai terasa mengelus kulit. Lembut. Jika ingin lebih merasakan sentuhannya, kita harus mengikuti geraknya, seperti pedansa pria mengikuti gerakan pasangannya di lantai dansa Jangan salah ubur-ubur Kakaban tidak beracun, Untuk urusan ini, kita boleh bangga. Di dunia ini, ubur-ubur yang tak beracun hanya bisa ditemukan di dua tempat, Di Danau Kakaban, tempat saya menghabiskan waktu senja, beberapa waktu lalu dan satu lagi di Palau, Kepulau Mikronesia. Keduanya danau berair payau Cuma, Danau Kakaban koleksi ubur-
uburnya lebih kaya. Jika di Pulau Mikronesia hanya punya dua jenis, di Danau Kakaban ada empat, (Cassiopeia ornata, Mastigias papua, Aurelia aurita dan Tripedalia cystophora), Dari keempatnya, Cassiopeia paling-paling atraktif. Saya lebih suka menyebutnya “Ubur-ubur akrobat”. Jika yang lain menghela tubuhnya dengan tertelungkup, Si Cassiopea, berenang dengan kaki di atas. Jadi, seperti payung terbalik. Si akrobat ini kerap ditemukan berbaring di dasar danau yang dangkal untuk mendapatkan sinar matahari untuk
24
Energia PEP Februari | 2015
memproses makanan Danau Kakaban, terletak di Pulau Kakaban yang tak berpenghuni. Untuk mencapainya , kita harus masuk melalui gerbang Pulau, kemudian mendaki dan menuruni tangga dari kayu ulin yang khusus dibuat Pemerintah Daerah untuk memudahkan wisatawan Berbagai literarur menyebutkan , Danau Kakaban merupakan danau purba yang terbentuk sejak dua juta tahun lalu. Pada mulanya ,gugusan karang , biasa disebut atol terhampar di dasar danau . Selama beribu-
ribu tahun, sedikit demi sedikit terjadi proses pengangkatan, Karang itu naik di atas permukaaan laut, membentuk dinding yang membetengi wilayah tersebut. Air laut pun terperangkap di area seluas lima km persegi tersebut. Dengan penambahan curah hujan, dan rembesan air tanah secara perlahan-lahan laut yang asin itu tertawarkan. Makluk hidup di sana pun berevolusi mengikuti perubahan ekosistem agar bisa bertahan hidup , termasuk ubur-ubur. Perangkat organ penghasil racunnya yang biasa ditemukan uburubur yang hidup di pekatnya garam air laut,
akhirnya tanggal Danau Kakaban, dulu termasuk Wilayah Kalimantan Timur, kini masuk Provinsi Kalimantan Utara. Tempat yang merupakan bagian dari Perairan Derawan ini termasuk favorit diver. Di sana , para penyelam dengan mudah bercengkrama dengan rombongan barracuda yang jumlahnya bisa mencapai ribuan, atau mengelus hiu jinak jenis white strip, berukuran 2 sampai 3 meter. Pengalaman istimewa seperti itulah yang menyebabkan diving seperti candu. Sekali mencoba langsung ketagihan . Seperti Rio , sebelumnya tak
Energia PEP Februari | 2015
25
Komunitas
pernah mengenal diving, tapi setelah bergabung dengan PEP DC (Pertamina EP Diving Club) pada 2013, bertepatan dengan berdiriya klub tersebut, dia tak mau lepas dari diving. Dia tak pernah absen kalau ada kegiatan penyelaman Bayu Kusuma Tri Aryanto ketua Harian BAPOR Diving Pertamina EP memaparkan PEP DC memberikan wadah bagi para pecinta diving, yang sudah sertifikasi maupun yang belum namun
punya ketertarikn terhadap olahraga ini. Selain itu, PEP DC juga berperan membantu kegiatan perusahaan terkait lingkungan laut yng biasanya berupa CSR, juga menyelenggarakan sertifikasi diving bagi yang berminat. Seperti juga moto PEP DC, Energizing For Dive, insan Pertamina EP senantiasa punya energi untuk mengeksplorasi kekayaan bawah laut Indonesia sebagai bekal untuk lebih mencintai negeri Indonesia.
Teks : Hidayat Tantan dan Wahyu Budi Foto : PEP DC
Berlatih Di Cikini PEP DC sendiri sejak berdirinya oada tahun2013 didukung penuh oleh BAPOR dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan tidak hanya berkontribusi membawa nama baik perusahaan dalam mensupport CSR dengan terjun terhadap kelestarian lingkungan bawah laut seperti penanaman terumbu karang serta kegiatan pelestarian lainnya. Hampir setiap wilayah kerja PT. Pertamina EP mempunyai dive spot, terlebih asset 5 yang berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI) seperti Sorong Field yang area kerjanya berdekatan dengan raja ampat bahkan Bunyu Field yang tak jauh dengan Derawan dan masih banyak area kerja perusahaan
26
Energia PEP Februari | 2015
yang lokasinya berdekatan dengan tempat menyelam. ”Lokasi kerja Pertamina EP yang tersebar dibeberapa bagian Indonesia banyak bersinggungan langsung dengan kelangsungan bawah laut sayang jika dilewatkan para pekerja yang punya lisene menyelam” tambah bayu Bayu juga mengatakan untuk bergabung dengan PEP DC terbuka umum oleh seluruh pekerja pertamina. “ PEP DC terbuka untuk pekerja yang suka dengan alam bawah laut” tambahnya Selain One Trip, One days yang setiap bulannya diikuti oleh seluruh anggota, juga mengadakan latihan untuk terus mengasah tekhnik menyelam di
Indonesia Surga Bawah Laut Indonesia sendiri menyimpan banyak potensi spot-spot diving dengan pemandangan sensasional. Hal ini disebabkan Indonesia yang memiliki garis pantai terpanjang setelah Kanada. Jadi tidak salah jika kekayaan hayati bawah laut banyak tersimpan di laut nusantara. Perairan di Indonesia , khususnya di kawasan timur Indonesia, menjadi habitat paling ideal bagi berbagai komoditas perikanan (seperti ikan, udang, kerang, lobster, kepiting, dan lain-lain). Aneka jenis terumbu karang dperikirakan memiliki luas 60.000 km2 penuh warna-warni menghampar di Bunaken (Sulawesi Utara), Raja Ampat (Papua Barat), Wakatobi (Sulawei Tenggara), Spermonde (Sulawesi Selatan), Karimun Jawa (Jawa Tengah), dan lainlain. Bahkan sekitar seperdelapan terumbu karang dunia berada di Indonesia. Di Raja Ampat, Papua Barat, misalnya, bermukim sekitar 453 spesies Terumbu Karang. Itu artinya, 75 % dari total jenis karang dunia berada di Raja Ampat.
senayan pada setiap minggu “kita juga mengadakan latian rutin dikolam renang senayan setiap minggu sekali, guna mengasah kemampuan menyelam” Bayu menambahkan Adapun tekhnik menyelam yang digeluti penyelam PEP DC yaitu Scuba Diving tekhnik menyelam dengan menggunakan peralatan SCUBA (Self Contained Underwater Breathing Apparatus ) Pada umumnya seseorang harus terlebih dahulu mahir dalam skil diving ,sebelum menjadi penyelam scuba yang biasa disebut dengan scuba driver. “Untuk pemula kami siapkan instruktur untuk mendampingi tehnik menyelam, yang biasa dilakukan dikolam renang cikini” ujar Bayu.
Energia PEP Februari | 2015
27
Destinasi
Bromo
Dibelai Pasir Berbisik
28
Energia PEP Februari | 2015
Energia PEP Februari | 2015
29
Destinasi
30
Meski sudah berbilang bulan , sunrise itu masih menari-nari di ingatan. Salah satu sunrise terbaik yang pernah saya alami. Bersama beberapa teman, saya memilih Bromo untuk memulai hari di tahun Kambing Kayu , sebutan penanggalan Tionghoa untuk tahun 2015.
untuk segera mereguk keindahan Bromo mengalahkan segalanya Ada empat pintu masuk untuk mencapai kawasan Wisata Bromo yaitu Desa Cemorolawang (Probolinggo), Desa Wonokitri (Pasuruan), Desa Ngadas Tumpang (Malang) dan Desa Burno (Lumajang). Kali ini kami memilih masuk melalui desa Cemorolawang, Probolinggo.
Pagi dinihari pada pukul 02.00 wib kami tiba di kawasan Taman Nasional Gunung Bromo, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 27 jam dari jakarta dengan menggunakan kendaraan pribadi. Kami sengaja memilih tiba jam seperti ini agar bisa menikmati sunrise di Bromo, yang sensasinya melampaui batas waktu dan sekat geografi. Dingin yang menusuk tulang tak kami hiraukan. Keinginan
Setibanya di desa Cemorolawang kami disambut puluhan para penjaja jasa penyewaan Jeep. Setelah tawar menawar kami sepakat menyewa jeep pak Dardi dengan harga Rp.800.000 dapat mengunjungi empat lokasi wisata, yaitu sunrise Pananjakan 1, Kawah Bromo, Pasir Berbisik, dan savannah atau padang rumput, Cukup mahal memang, karena saat itu musim liburan. Jika sedang
Energia PEP Februari | 2015
tidak musim liburan kita bisa menyewa Jeep hanya dengan harga Rp.550.000. Tepat pukul 03.00 wib kami begegas menuju Pananjakan 1 untuk melihat sunrise. Ada sensasi yang berbeda karena untuk menuju ke sana harus melalui lautan pasir yang dipenuhi kabut tebal. Jarak pandang hanya 20 meter. Untung pak Dardi sudah hapal tiap jengkal Bromo . Sudah 15 tahun
yang indah yaitu gunung Semeru, gunung Bromo dan Gunung Batok. Megah, indah, mewah entah kata apa lagi yang cukup untuk menggambarkan keindahan gunung Bromo. Setelah menikmati sunrise, perjalanan di lanjutkan melongok kawah Bromo. Untuk mencapainya harus menaiki anak tangga sekitar 250 buah Cukup melelahkan, namun rasa letih akan
dia menyewakan Jeep yang disopirinya sendiri. Ketika sampai di puncak Penanjakan rasa lelah dan mengantuk pun jadi hilang , terbayar dengan pemandangan menakjubkan saat matahari mulai menggeliat di ufuk timur. Dari puncak Pananjakan selain bisa melihat matahari terbit kita juga disuguhkan pemandangan hamparan lautan pasir luas dan pemandangan latar belakang
hilang ketika bisa mencapai bibir kawah Sensasi lain di Bromo adalah Savannah atau padang rumput nan luas. Lokasinya terletak di bagian selatan Gunung Bromo, tepatnya pada sebuah lembah hijau yang di kelilingi tebingtebing menjulang tinggi dan beberapa punggungan gunung kecil (Bukit Teletubies). Jangan lupakan Pasir Berbisik yang pernah jadi setting fllm karya sineas Garin Nugroho dengan judul sama . Tapi bukan karena film yang dibintangi Dian Sastro itu , tempat itu dinamakan Pasir Berbisik. Namanya memang begitu sejak dulu. Tanyakan ke semua pemandu wisata dan sopir-sopir jeep, termasuk Pak Dardi, mereka akan menjawab sama, . “Hamparan pasir itu jika dihempaskan angin seolah menggeluarkan bunyi berdesing, seperti sedang berbisik,”
Energia PEP Februari | 2015
31
Destinasi
Betapa benarnya jawaban itu…. Rasakan desing pasir yang dihempas angin itu , benarbenar melenakan jiwa. Tak perlu ke Sahara, silakan mampir di Bromo. Hamparan pasir itu seolah tak bertepi. Luasnya sekitar 2.382 m2. Kawasan Wisata ini sudah di dukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, misal penginapan, hotel, dan homestay. Harga yang ditawarkan sangat variatif, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 1.500.000 per malam Untuk transportasi? Tidak perlu khawatir, banyak akses yg bisa dilalui untuk menuju gunung
Bromo. Jika kita menggunakan transportasi umum bisa melalui Surabaya dan Malang. Paket-paket wisata di Bromo menawarkan berbagai kemudahan untuk wisatawan, biasanya paket yang mereka tawarkan sudah termasuk penjemputan dari kotakota terdekat dari gunung Bromo tergantung kesepakatan. Paket-paket yang ditawarkan juga banyak pilihannya mulai dari Rp 375.000 hingga Rp 750.000 tergantung jumlah banyaknya orang dalam satu paket perjalanan. Tertarik mengunjungi Bromo? Silahkan tentukan waktu perjalanannya.
KISAH TERSISA PENJAGA BROMO Suku Tengger adalah penjaga Bromo. Mereka meyakininya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan di lemparkan ke kawah Gunung Bromo.Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa, atau lebih tepatnya pada awal
bulan Agustus.Selain Kasodo. Banyak acara dan festival yang memilih Bromo sebagai lokasi kegiatan . Salah satunya yang paling ditunggu-tunggu dan banyak menyesot perhatian wisata adalah jazz gunung. Dari namanya asal-usul kata Tengger berasal gabungan dua kata, yaitu teng dan ger. Keduanya merupakan akhiran kata dari dua nama, yaitu Roro Anteng, seoang putri Majapahi dan Joko Seger, seorang putra Brahmana. Masyarakat Tengger meyakini bahwa mereka keturunan langsung Majapahit Legenda setempat menyebutkan Rara Anteng adalah wanita yang sangat cantik sehingga banyak pria berebut memperistrinya. Akan tetapi, Rara
Navigasi Untuk mencapai Bromo, Dari Jakarta, Anda bisa terbang ke Bandara Juanda Surabaya, Dari dapat melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo dengan memesan travel agent atau menyewa mobil dengan rute Surabaya-Pasuruan-WonokitriGunung Bromo. Perjalanaan ini menghabiskan waktu 2 sampai 3 jam.
32
Energia PEP Februari | 2015
Anteng sendiri jatuh hati pada seorang putra brahma bernama Joko Seger. Hubungan mereka terhalang seorang penjahat sakti bernama Kyai Bima dan ingin menjadikan Rara Anteng sebagai istri. Rara Anteng kemudian bersiasat. Ia minta dibuatkan lautan pasir di atas gunung dalam waktu satu malam. Kyai Bima menyanggupinya dan membuat lautan pasir menggunakan tempurung (batok) dan untuk mengairi lautan pasir tersebut dibuatlah sumur raksasa. Melihat Kyai Bima hampir berhasil, Roro Anteng kemudian bergesgas menggagalkannya dengan cara menumbuk padi sekeras mungkin agar ayam berkokok dan burung berkicau sebagai
pertanda pagi hari telah tiba. Kyai Bima terkecoh dan menyerah sehingga meninggalkan pekerjaannya. Sisa-sisa pekerjaan Kyai Bima terlantar di kawasan ini, yaitu: hamparan lautan pasir di bawah Gunung Bromo yang disebut Segara Wedhi, sebuah bukit berbentuk seperti tempurung di selatan Gunung Bromo yang disebut Gunung Batok, serta gundukan tanah yang tersebar di kawasan Tengger, meliputi: Gunung Pundak-Lembu, Gunung Ringgit, Gunung Lingga. Gunung Gendera, dan lainnya. Rara Anteng kemudian menikah dengan Jaka Seger. Keduanya membangun pemukiman dan memerintah di kawasan Tengger ini kemudian menamakannya sebagai Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger atau artinya “Penguasa Tengger yang Budiman”.
Terdapat tiga pintu masuk lain selain jalur di atas, yaitu Desa Cemorolawang bila Anda melalui jalur lewat Probolinggo, Desa Ngadas bila Anda melalui jalur lewat Malang, Desa Wonokitri jika melalui jaluru Pasuruan dan Desa Burno bila lewat jalur dari Lumajang. Kesemua jalur ini dapat ditempuh dengan nyaman di atas kendaraan roda empat.
Biasanya rute-rute atau jalur yang digunakan ialah: 1. Pasuruan – Warung Dowo – Tosari – Wonokitri – Gunung Bromo, berjarak 71 km. 2. Malang – Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang – Gunung Bromo, berjarak 53 km. 3. Malang – Purwodadi – Nongkojajar – Tosari – Wonokitri – Penanjakan, berjarak 83 km.
Teks : Hidayat Tantan Foto : Zaky Arsy
Energia PEP Februari | 2015
33
Musik Energi Negeri
WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY,
SIHIR BAND NONGKRONG
Musik bisa dikatakan adalah sarana umat manusia dalam mengalirkan energi positif sehingga lahir sebuah karya penuh dengan kekuatan yang terkadang sulit dijelaskan dengan akal sehat. Energi musik ditunjukkan secara nyata oleh anak-anak muda ini melalui originalitas musik khas indonesia. “Saya suka sedih klo musik indonesia dibilang jelak, saya malah balik tanya, musik Indonesia mana yang dibilang jelek?” Teks : Rio Indrawan, Foto : Hari Maulana, Rio Indrawan dan whiteshoesandthecouplescaompany.org
Penonton selalu bersorak kegirangan atau sekedar tepuk tangan lucu malu-malu setiapkali nama band ini dipanggil untuk main di atas panggung. Dengan penuh percaya diri enam orang naik menempati posisinya masingmasing. Bagi yang belum tahu atau belum pernah melihat aksi panggung mereka pasti terkejut, karena manusia-manusa yang menaiki panggung berdandan layaknya era
34
Energia PEP Februari | 2015
70-80an dimana celana cutbray sedang hits kala itu, kacamata hitam besar, kemeja yang kerahnya dibiarkan terangkat menutupi leher, sementara wanita menggunakan dress terusan dengan aksen payetpayet berwarna cerah menyilaukan serta tidak lupa mereka semua kompak menggunakan sepatu putih. Merasa canggung melihatnya? Jangan dulu pergi atau menjudge penampilan mereka akan membosankan, karena anda akan
menyesal seumur hidup jika tidak menyaksikan aksi panggungnya. Anda justru bisa tanpa sadar ikut bergoyang mengkuti irama yang dihasilkan dari instrumen musik mereka. Benar saja, seketika suasana menjadi lebih menggila tatkala suara merdu Nona Aprilia Apsari sang vokalis menyapa para penonton diikuti tabuhan drum bung Jhon Navid alias Lau Kun Sin, kemudian petikan khas gitar dari “Ale” Saleh Bin Husein dan Yusmario “Rio” Farabi mulai menggema yang dilengkapi betotan bass dari Ricky Virgana dan nada riang dari piano nona Apri “Mela” Prawidiyanti. Semua personel begitu atraktif diatas panggung, terlebih Nona Sari, sapaan hangat sang vokalis begitu aktif menggeliat bergerak meliukliuk menari sambil melafalkan liriklirik bernuansa prosa yang kaya akan makna. Yaa.., mereka adalah White Shoes And The Couples Company, sebuah grup band “antik” yang berani menonjolkan sisi jaman dulu (jadul) ditengah kepungan modernisasi yang tengah menggerogoti kehidupan muda-mudi Indonesia saat ini. Kejadulan mereka ternyata berangkat dari sebuah alasan sederhana karena ingin menciptakan suasana musik lebih adem di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). “Band IKJ kebanyakan Punk, Rock and Roll, garage rock, hardcore. Untuk nonton semua itu butuh energi lebih, soalnya pasti joget, moshing dan segala macam” kata Rio dalam pengakuannya di sebuah majalah musik terbesar tanah air, Rolling Stone Indonesia.
Semua personel White Shoes And The Couples Company memang menamatkan pendidikan formal mereka di IKJ. Sari, Rio dan Ale adalah mahasiswa jurusan Seni Rupa, sementara Ricky, Mela dan Jhon sudah terlebih dulu kecemplung dalam musik karena mereka berasal dari mahasiswa Seni Musik. Fakultas Seni Pertunjukan. White Shoes bisa dibilang adalah sebuah band fenomenal. Kenapa demikian? Karena diumur para personelnya yang terbilang muda, mereka sudah keliling dunia tepatnya ke 5 benua memperkenalkan musik Indonesia di berbagai festival Internasional. Belum ada jika dipikirpikir, band-band mainstream bisa melakukan apa yang dilakukan band beraliran Pop Indonesia bernafaskan indie ini. Tapi mereka tidak jumawa dan merasa tinggi hati, karena menurut Ricky sang pembetot bass, apa yang mereka raih hanyalah bonus dari hobi dan kesenangan mereka dalam bermusik. “Yaa ini buah dari kesabaran sama kesenangan yang udah kita sama-sama jalanin lah, klo dibilang bangga yaa bangga juga, tapi menurut saya semua pasti bisa klo sabar dan terus berkarya” papar Ricky. Dari awal White Shoes And The Couples Company memang didirikan hanya untuk menyalurkan hobi serta proyek dokumentasi pribadi sekaligus sarana “nongkrong” temanteman kampus. “Awalnya Cuma buat senengseneng, cuma mau dokumentasiin buat anak cucu. Tapi semua berkata lain, sampai sekarang bersyukur banged semua masih bisa jalan
dengan formasi yang sama dari awal,” papar Ricky lagi. Kunci lainnya, tambah Ricky, adalah kebersamaan serta menjaga attitude satu sama lain.”Ga pentinglah ego-ego macam rock star gitu” celetuknya. Attitude sangat baik, hal itu memang sangat terlihat dari band yang dibentuk sejak 2002 silam ini. Mereka begitu sopan menyambut tim Energia EP saat sesi wawancara dalam malam peluncuran Rururadio, sebuah radio streaming bernafaskan Indie di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Meskipun sudah main di berbagai negara, jangan harap anda menemukan kesan sombong serta persiapan tampil mereka selalu dilayani, karena nyatanya persiapan dan properti panggung mereka siapkan sendiri disetiap kesempatan. Duo wanita yakni Sari dan Mela selalu berdandan dengan membawa make up sendiri, sementara para lelaki juga membawa kostum sendiri bahkan mereka tidak jarang naik keatas panggung dengan baju yang mereka kenakan dari rumah. Nafas indie memang sudah ada disekitar mereka, terlebih lingkungan IKJ yang menjunjung tinggi karya seni membuat sisi kreatifitas mereka terus terasah. Membangun jaringan serta bersosialisasi juga diakui Ale sang gitaris menjadi peran khusus dalam membentuk White Shoes And The Couples Company atau biasa disebut White Shoes menjadi seperti sekarang.
Setiap kali selesai main, anak-anak White Shoes, diakui Ale, memang tidak langsung
melenggang pulang, akan tetapi mereka memilih berbaur den bersosialisasi. “Band-band Indie itu band nongkrong” katanya sambil tertawa. Bukan berarti “nongkrong” membicarakan hal tidak jelas, karena terbukti dari “nongkrong” anakanak Indie ini, White Shoes And The Couples Company menjadi seperti sekarang, dan keuntungan lainnya mereka sering mendapatkan banyak bantuan jika main di daerah luar Jakarta. Jalinan pertemanan yang didapat dari “nongkrong” itu berlanjut tidak hanya sebatas musik, karena menurut Ale ketika ada keperluan ke salahsatu kota misalnya, kita jadi tahu harus menghubingi siapa. “Jadinya malah ngebentuk budaya gitu”.
“Yang seru, waktu ada acara diluar daerah itu bukan anakanak pop aja yang bantu, padahal kita kan di cap sebagai band beraliran pop Indie, tapi justru banyak dibantu juga sama anak-anak metal, punk. dll” kenang Ale sambil tersenyum.
Itulah kiranya penggambaran kehidupan musisi indie yang penuh dengan kebebasan. Kebebasan bergaul, kebebasan berkomunikasi dan bersosialisasi dan paling penting ialah kebebasan berkreasi. Dalam musik indie tidak mengenal adanya pemaksaan kreatifitas. Ini kata Ale dan Ricky dengan kompak menjadi perbedaan besar antara indie dan musik yang Energia PEP Februari | 2015
35
Musik Energi Negeri
bernaung dibawah nama besar label atau biasa kita kenal dengan mainstream. “Kadang kita mau bikin lagu tempo cepat, kadang slow. Pokoknya yang sesuai sama mood dan ide kita saat itu aja” cerita Ale. “Itu kayanya sangat susah klo dilakuin di industri musik mainstream, malah kita bisabisa dipaksa untuk buat yang itu lagiitu lagi” timpal Ricky. White Shoes tidak bisa membayangkan jika mereka ada dikondisi seperti itu. Kondisi dimana segala sesuatu diatur menurut selera pasar. “Wah bisa gila kita klo hidup di dunia begitu, sama aja jalan di tempat” celetuk Ale. Kebebasan yang ditunjukkan para musisi bernafaskan indie dijamin bukan kebebasan ecek-ecek dengan menghalalkan segala tindakan berlandaskan kebebasan itu sendiri. Tapi kebebasan kreatifitas ala indie ini mampu menjadi salahsatu jurus utama dalam melahirkan sebuah karya yang bisa diakui di dunia, tidak hanya di Indonesia. White Shoes And The Couples Company merupakan band dengan segudang pengalaman bermain di berbagai ajang festival internasional. Saya bertanya-tanya tentang bagaimana mungkin band kampus bisa terus diundang di festival internasional, sedangkan saya bertanya teman tentang White Shoes kepada teman-teman saja masih banyak yang belum tahu. Jawaban sederhana meluncur dari sang basist. “Ya kita awalnya itu dilirik sama orang sana (luar
36
Energia PEP Februari | 2015
negeri)”. Bermodalkan biaya tidak seberapa dengan memanfaatkan internet melalui My Space, lagulagu White Shoes And The Couples Company ternyata membuat telinga penggemar dan penggiat musik di Amerika Serikat tergelitik sehingga tertarik untuk merilis album mereka disana. Dimasa awal tahun 2000-an, My Space dan Friendster bagaikan “pintu surga” untuk musisi bernafaskan
indie, karena mereka bisa memasarkan lagu disana sehingga orang dari seluruh penjuru dunia bisa mendengarnya dengan gratis. Adalah label indie kenamaan “Minty Fresh” yang kepincut untuk bekerjasama dan merilis album berjudul White Shoes And The Couples Company di negeri Paman Sam. Perlu diketahui, Minty Fresh merupakan label indie kenamaan Amerika dan telah melahirkan musisi papan atas indie dunia seperti The
Cardigans. “Dari situ kita tur keliling Amerika” papar Ale. Tidak berhenti sampai disitu, perjalanan karir internasional White Shoes semakin menjadi dengan diundang ke berbagai festival seperti CMJ Music Marathon dan SXSW Festival pada tahun 2008, setelah itu mereka juga diundang untuk bermain di beberapa festival budaya yang digelar di beberapa negara eropa seperti Perancis, Finlandia
dan Belanda, kemudian ke Benua Amerika dan baru-baru ini mereka diundang di acara kebudayaan di benua Afrika serta tahun ini mereka juga diundang untuk beraksi di benua Kangguru, Australia. Uniknya disetiap penampilan mereka, White Shoes selalu menggunakan bahasa Indonesia, paling hanya untuk berinteraksi dengan penonton baru menggunakan bahasa asing atau inggris. Karena menurut mereka, Bahasa paling
kaya itu bahasa Indonesia. “Bahasa Indonesia itu indah dan eksotis, kenapa harus pake bahasa asing?” kata Ale dan Ricky kompak. Sebuah ironi menggelikan memang, jika kita berkaca dengan kondisi anak muda kebanyakan sekarang ini yang kerap kali memilih menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari serta menghalalkan segala cara untuk bisa suskes dalam berkarir tanpa memikirkan kualitas. Kualitas memang menjadi indikator utama White Shoes dalam bermusik, bayangkan saja 13 tahun berkarir, mereka kini baru menelurkan dua full album yaitu album White Shoes And The Couples Company dan Album Vakansi serta dua mini album yakni Skenario Masa Muda dan White Shoes And The Couples Company menyanyikan lagu-lagu daerah. “Kita memang mengejar kualitas, bukan kuantitas”. Menurut Ale, mereka berenam sejak berdiri berfondasikan atas kesenangan bermain musik. Album tidak mereka jadikan sebagai bisnis utama. Justru pemasukan mereka datang dari penjualan merchandise. “Itulah enaknya bermain musik di wilayah indie, karena kita bisa jadi apa aja yang kita mau, kitapun bebas punya kesibukan lain” papar Ale girang. Ricky pun mengamini, menurut pria yang sudah memiliki dua anak bersama Mela sang pianis, White Shoes bukan menjadi ladang cari duit utama, tapi lebih kepada menjaga
kualitas mereka dalam bermusik. Side project atau pekerjaan lain justru dijadikan income utama para personel White Shoes. “Janganlah ngarepin White Shoes jadi pemasukan utama,” ungkap Ricky yang sekarang ini sering disibukkan oleh hobi terbarunya yakni menyelam. Kualitas yang selalu dijaga White Shoes ini tercurahkan dalam setiap materi lagu-lagu mereka. irama dan tempo disetiap lagu selalu berbeda dari satu lagu ke lagu lain, begitu juga disetiap albumnya memiliki tema berbeda. Dari keempat album dan mini album White Shoes ini, mini album kedua yakni White Shoes And The Couples Company menyanyikan lagu-lagu daerah paling menyita perhatian saya. Pertanyaannya, apa latar belakang anak-anak muda ini kembali mengaransemen ulang lagulagu daerah? Ketika saya menebak sebagai upaya pelestarian, Ale langsung memotong perkataan saya.”Bukan sebagai pelestarian juga sih”. Menurut Ale jika dikatakan sebagai pelestarian secara tidak langsung lagu daerah dianggap terpinggirkan dan posisinya ada dibawah lagu-lagu lain pada umumnya. “Lagu daerah
dan musik Indonesia itu harus punya posisi yang sama dan sejajar dengan lagu lain”. Ricky menceritakan di era 60-80an semua band justru diwajibkan merilis lagu-lagu daerah dengan aransemen berbeda-beda. Sebenarnya, tambah Ale, lagu daerah itu menarik banged tergantung bagaimana mengemasnya. “Tapi jika kita ada di mainstream sepertinya tidak boleh punya lagu daerah di album,” kata Ale tersenyum. Jika ditelisik memang lagu daerah menjadi senjata utama musisi era 60 hingga 80an, Koes Plus, Panbers, adalah dua nama dari banyak daftar musisi yang sukses dalam hal merajut kembali lagu-lagu daerah. Mereka justru lebih spesifik, dengan aliran keroncong dan lainnya. Lagu daerah hakikatnya memiliki posisi sama dengan lagu lain. Baik Ale maupun Ricky secara pribadi merasa heran dengan kondisi sekarang, di mana banyak musisi terkesan malas menyanyikan lagu daerah karena ada dogma primitif yang lahir jika membawakan lagu daerah. “Padahal posisinya harus sama, antara lagu daerah dan lagu lain” tegas Ale. Lagu-lagu daerah yang Energia PEP Februari | 2015
37
Musik Energi Negeri dibawakan dan diaransemen ulang White Shoes benar-benar segar, serta jauh dari kesan membosankan. Campuran irama rock n roll dibumbui pop khas White Shoes yang dipengaruhi aliran musik pada tahun 70-80an begitu kental terdengar di lima lagu daerah diantaranya Janji Janger, Tjangkurileung, T O Rendang O, Lembe-Lembe dan Tam Tam Buku. Pada hakikatnya musik adalah sarana kita umat manusia dalam mengalirkan energi positif sehingga lahir sebuah karya penuh dengan kekuatan yang sulit diungkapkan dengan akal sehat. Energi musik ditunjukkan secara nyata oleh anakanak muda ini melalui originalitas musik dan lagu-lagu khas indonesia. “Saya suka sedih klo musik indonesia dibilang jelak, saya malah balik tanya, musik Indonesia mana yang dibilang jelek?” kata Ricky geram. Segudang prestasi, baik nasional maupun internasional, kemudian belum lagi merekamereka ini paling berperan aktif dalam mengkampanyekan dan mempopulerkan kembali lagu-lagu daerah dan musik Indonesia. Mereka pun pernah dinobatkan oleh banyak majalah musik sebagai band yang patut ditonton penampilan live-nya. Tapi tetap saja pertanyaan satu ini terus berputar diatas kepala saya, tentang kenapa talenta secemerlang ini dibiarkan berjuang sendirian oleh pemerintah atau ya minimal dikenal
lah oleh masyarakat Indonesia secara luas? Pemerintah, kata Ale, beberapa kali mendukung perjalanan White Shoes untuk mengikuti beberapa festival. “Beberapa kali kami dberikan kemudahan mengurus visa atau bantuan-bantuan lain dari pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”. Akan tetapi jika berbicara tentang brand, mereka akui bahwa musik yang mereka bawakan dan musik yang berada di wilayah indie pada umumnya susah untuk bersaing dengan industri musik yang lebih besar. “Kita ga kuat dibiayanya kan” kata Ale dan Ricky tertawa. Namun, optimisme tetap dipupuk, ini bisa dilihat dari berkembang pesatnya band atau musisi indie yang berasal dari daerah-daerah. “ Klo dulu kita dengar Jakarta melulu, tapi sekarang, band dari Surabaya, Yogyakarta, Medan, dll, itu semua bahaya, keren banged”.
Itulah menurut Ale seharusnya jadi kondisi lumrah di sebuah negara, di mana kualitas musik berkembang di seluruh daerah.
Musisi indie memang akrab dengan perlakuan yang tidak adil dari media-media nasional. Mereka sering dianggap sebelah mata, dan kerap kali dianggap hanya sebagai pelengkap dan tidak terlalu diperhitungkan keberadaannya. Padahal mereka inilah yang membuktikan kekuatan originalitas dari sebuah karya.
“Masalah dikenal atau engga sih masalah belakangan. Dijalanin aja jangan harap terkenal dulu, yang penting terus berkarya dengan kreatif, nanti bisa lihat sendiri, pasti dapat hasil positifnya” pesan Ricky dan Ale.
http://www.demajorsradio.com
38
Energia PEP Februari | 2015
Event Kelas Dunia Rasa Indonesia
Di Java Jazz Festival 2015 Awal tahun 2015 akan menjadi saksi kembalinya digelar event besar musik dunia. Yaa.. Java Jazz Festival 2015 digelar pada awal bulan maret ini tepatnya pada 6-8 Maret di Jakarta International Expo Centre. Dari tahun ke tahun event yang sudah berjalan selama 11 tahun ini disebut-sebut menjadi salah satu ajang festival musik bergenre Jazz terbesar di dunia karena selalu mampu menyedot ribuan pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri. Deretan artis baik nasional dan internasional pun turut ambil bagian dalam acara yang dijadikan pemerintah Indonesia dan Kota Jakarta sebagai sarana promosi wisata, tak terkecuali dalam tahun ini. Jika tahun lalu logo yang diusung panitia adalah Wayang, maka Barong menjadi pilihan untuk menjadi ikon Java Jazz tahun ini. “Bila tahun lalu logonya adalah wayang, tahun ini logonya barong,” ujar Dewi Gontha, Direktur Java Festival Production, Budaya Indonesia masih menjadi tema yang diusung pada gelaran tahun ini. “Explore Indonesia” jadi jargon dan kata magic serta diprediksi akan membuat anda pecinta musik penasaran. Mangapa demikian? Pasalnya pada gelaran tahun ini tidak hanya musisi Jazz yang mengisi acara, akan tetapi musisi dai berbagai aliran genre. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada pengunjung bahwa musik Jazz bisa dimainkan dan dibawakan oleh musisi lintas genre. Jadi musi Jazz akan lebih terekspos ke masyarakat luas. Lihat saja nama-nama seperti Sheila On 7 dan penyanyi lawas Reza Artamevia. Keduanya tentu selama ini tidak dikenal akrab di dunia Jazz
tanah air. karena itu penampilan mereka sangat dinantikan dan pastinya akan memberikan warna tersendiri. Ada satu sosok yang sangat dinantikan pecinta musik tanah air, karena namanya tidak terkenal di dalam negeri melainkan diluar memasukkan nafas jazz ke dalam musiknya. Sosok tersebut adalah sebuah wujud implementasi Exploring Indonesia yang akan sangat kental terasa saat melihat kemampuan Ananda Sukarlan. Dia adalah maestro klasik dan lebih terkenal di Eropa yang akan membawakan sederet lagu nusantara dengan aransemen dan nuansa jazz. Artis internasional tentu menjadi menu utama disetiap penyelenggaraan Java Jazz Festival. Untuk tahun ini para pengunjung akan dimanjakan oleh suara bening nan indah dari Christina Perri, belum lagi lantunan yang sangat powerfull dari Jessie J. Nama lain yang telah dikonfimrasi hadir adalah pelantun Don’t Worry be Happy, Bobby McFerrin; pianis Jepang Akiko Tsuruga; peraih Grammy, Chaka Khan, Snarky Puppy; kumpulan musikus jazzyang tergabung dalam Blue Note Tokyo All Stars. Sekitar 160 musisi akan menggeber panggung dan memuaskan para penonton yang haus akan pertunjukkan musik berkualitas di 17 panggung yang disiapkan pihak panitia. Untuk masalah harga, jangan khawatir karena dengan jumlah puluhan sajian musik Jazz berkelas yang akan hadir setiap harinya harga Rp 440 Ribu dinilai sangat wajar. Bagi anda ingin membeli untuk 3 hari sekaligus bisa membeli tiket dengan hanya merogoh kocek Rp 1 ,1 juta saja.
Energia PEP Februari | 2015
39
Peluang
Makmur
BERKAH JAMUR Jamur menjadi alternatif petani di Cilamaya, Karawang mengatrol kesejahteraan. Pasarnya masih terbuka lebar.
40
Energia PEP Februari | 2015
Energia PEP Februari | 2015
41
Peluang
Darah petani memanggilnya kembali ke sawah. Dia meninggalkan Fakultas Hukum , di salah satu PTS di Bandung, untuk meneruskan jejak yang dirintis ayahnya sebagai petani. “Tinggal skripsi, saya pulang karena ayah sakit, “ ujar Haji Sudin, 35 tahun mengenang kejadian belasan tahun lalu. Ternyata, kepulangannya pada tahun 2000 itu menjadi titik balik kehidupan Sudin. Dia mulai menggeluti sawah yang sebelumnya tak pernah diliriknya. Di Desa Sukamulya , Cilamaya Kulon, Karawang, petani menjadi profesi yang diwariskan turun temurun Tak lama berselang, ayahnya berpulang. Sudin pun memutuskan tak kembali ke bangku kuliah . “Sayang memang tapi bagaimana lagi,” ujar ayah tiga anak ini. Dia menjalani rutinitas petani dengan segala romantikanya , yang kebingungan jika pupuk langka dan menjerit karena harga panen jatuh. Apalagi dia memulai dari tanah yang begitu luas, sekitra 1,5 bau atau sekitar satu hektar. Seperti juga kebanyakan petani di Indonesia, dia megalami periode kantong kempis. “ Hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tak ngutang juga sudah untung, “ ujar lelaki berperawakan kecil tersebut. Toh H Sudin tak menyerah. Hidupnya mulai membaik pada 2007 saat dia mulai menggeluti jamur. “Saya ikut-ikutan teman,” ujarnya. Saat itu pemerintah mulai menggiatkan kelompok tani. Haji Sudin karena dianggap yang paling “berpendidikan “ dipilih para koleganya sebagai Ketua Kelompok Tani dengan label Kelompok Tani Mulya Abadi. Hampir bersamaan dengan itu Pertamina EP Field Subang menggelar pelatihan jamur dengan mendatangkan petani jamur dari daerah lain yang sudah sukses Jamur memang potensial dikembangkan petani di situ. Jerami yang merupakan media utama untuk memelihara jamur melimpah. Cilamaya bersama kecamatan lain di Karawang dari dulu sampai sekarang terkenal sebagai gudang beras Budidaya daya jamur menggiurkan. Berapapun banyak hasil panen selalu diserap pasar. “Pengepul datang sendiri ke sini,” ujarnya Dengan jamur, hidup Sudin mulai terang. “Karena
42
Energia PEP Februari | 2015
Jamur memang potensial dikembangkan petani di situ. Jerami yang merupakan media utama untuk memelihara jamur melimpah.
jamur , sekarang saya berani nyicil mobil, “ kata Sudin. Beda dengan padi yang panen enam bulan sekali, Jamur bisa dipanen dalam 40 hari. Dengan enam kumbung yang dipunyainya— empat kumbung milik sendiri dan dua dari Pertamina EP Field Subang, H Sudin bisa panen tiap bulan. Dari rezeki Jamur, dia bisa meluaskan sawahnya, Kini dia punya sekitar lima hektar. Tiap hektar , minimal menghasilkan empat kwintal padi. Dengan harga gabah Rp5.000 sepeti sekarang, dia bisa mengantongi Rp 20 juta, dipotong biaya Rp 3-5 juta sampai 5 juta , dia bisa mengantongi Rp 15 juta . dari lima hektar bisa dapat Rp 75 juta. “ Tapi itu manisnya . Sekali gagal panen amblas dengan modalmodalnya,” ujarnya. Untuk itu, ia bersyukur kini punya penghasilan cadangan dari jamur yang bisa diandalkan tiap bulan. “Kalau padi harus
menunggu enam bulan untuk jadi duit, dari jamur bisa gajian tiap bulan seperti karyawan, “ ujar Sudin Meski jamur menggiurkan. Sudin tak berniat meninggalkan sawah. “Ini sudah amanat orang tuanya,” ujarnya. Dengan harga jual 25,000 per kg, agar bisa tersenyum , satu kumbung harus bisa menghasilkan minimal 2 kwintal. Kalau hanya satu setengah kwintal, hanya balik modal, Per satu kali panen, modal yang dibutuhkan sekitar 2 juta rupiah untuk material jerami, bibit , upah dan lain-lain. Bukankah sebagai daerah pertanian, jerami seharusnya gratis? “Jeraminya sih gratis, tapi untuk sampai di kumbung kan harus bayar angkut,” ujarnya Kumbung adalah sebutan untuk tempat budidaya jamur , biasanya dindingnya dibuat dari bambu. Di dalamnya terdapat hamparan-
Energia PEP Februari | 2015
43
Peluang
Teks: Hidayat Tantan Foto: Tatan Agus RST
44
hamparan bambu bertingkat –tingkat untuk menaruh jerami. Biibit –bibit jamur kemudian disebar di situ. Seperti juga rumah kumbung juga dilengkapi jendela . Jika suhu ruangan terlalu panas , jendela dibuka. “Kunci budidaya jamur itu hanya suhu dan kelembaban,” ujar Sudin. Untuk jamur merang yang diangap paling cocok dibudidayakan di daerah panas seperti Karawang, suhu tak boleh kurang atau lebih dari 32 derajat, sedangkan kelembaban minimal 90. Ia menggunakan termometer untuk mengukurnya, “ Jika terlalu panas diturunkan lagi dengan membuka jendela,” Sudin menambahkan, Sedangkan untuk kelembaban, Sudin hanya mengandalkan perasaan . Kalau kurang lembab, disiram dengan air, Jamur juga sangat anti pestiida, JIka menyiram air memakai tempat bekas nyemprot urea, bisa dipastikan jamur tak akan tumbuh. Gangguan lainnya kalau media yang dipakai pembibitan tak steril. Manisnya jamur berubah menjadi masam. “Pernah dari satu kumbung saya hanya dapat 15 kg,” ujarnya. Satu kumbung itu membutuhkan biaya sekitar Rp 7,5 juta. Lumayan besar sehingga banyak petani yang mengurungkan niatnya untuk budidaya jamur. Beruntunglah Pertamina EP Field Subang mengulurkan bantuan dengan membangunkan beberapa kumbung. Tentu bukan hadiah gratis , Kumbung itu dikelola oleh kelompok . Khusus untuk budidaya jamur. Gapoktan Mulya Abadi membentuk kelompok Sentosa. Jika di Mulya Abadi, Sudin jadi Ketua, di Sentosa dia menjabat bendahara Petani yang mendapatkan Kumbung harus mencicil ke kelompok , kemudian setelah terkumpul dibangunkan kumbung baru untuk anggota lain. Sekarang kelompok Sentosa sudah punya sebelas kumbung, baik milik perorangan maupun berstatus “bantuan Pertamina “. Tak hanya membangunkan Kumbung, Field Subang juga melakukan bimbingan
Energia PEP Februari | 2015
penguatan kelompok dan memberikan pelatihan pembuatan produk derivatif dari jamur sehingga memberikan nilai tambah. Ibu-ibunya pun dilatih membuat makanan olahan dari jamur. Mereka juga dibukakan akses pasar, mulai pasar tradisional hingga on line. Yang menangguk rezeki pun bisa semakin banyak “Ada sekitar 10 produk turunan yang bisa dibuat dari jamur, “ ujar Sudin . Mulai dari mie jamur sampai roti jamur. “Tapi untuk sementara ini yang sudah berkembang hanya mie jamur,” ujarnya. Makanan lain seperti tongseng jamur, rica-rica jamur gak akrab di lidah warga kampung. Apalagi dengan harga jual jamur yang masih bagus seperti sekarang, warga lebih memilih menjual langsung daripada dibuat produk olahan. Sudin dan warga lainnya sudah menemukan jalan menuju sejahtera, tinggal merawatnya.
Ada sekitar 10 produk turunan yang bisa dibuat dari jamur, Tapi untuk sementara ini yang sudah berkembang hanya mie jamur,
Energia PEP Februari | 2015
45
Lingkungan
Patroli
Tuntung Laut
Foto: Yulianus Ladung
46
Energia PEP Februari | 2015
Asa itu dimualai dari gubug berukuran 3 x 4. Tempat itu khusus dibuat sebagai markas patroli laut. Di pantai itu memang tak ada penginapan atau penduduk yang bisa dijadikan tempat bermalam. Kami berharap perburuan kali ini membawa hasil, seperti patroli-patroli sebelumnya Jangan salah, meski disebut patroli laut, ini bukan misi mengintai kapal asing penjarah ikan yang kini sedang populer, tapi aksi penyelamatan Tuntung Laut, spesies kura-kura yang terancam punah. Aksi itu rutin dilaksanakan Yayasan
Energia PEP Februari | 2015
47
Lingkungan
Teks: Hidayat Tantan Foto: Zaky Arsy
48
Satu Lestari Indonesia dan Pertamina EP Field Rantau yang bahu membahu dengan masyarakat melestarikan keberadaan satwa bertempurung di pesisir kabupaten Aceh Tamiang. Aceh Tamiang termasuk habitat Tuntung Laut, dalam bahasa Aceh kerap disebut Tuntong Laut. Selain di Sumatera, satwa ini ditemukan hidup di perairan Kalimantan, Thailand dan Malaysia. Biasanya Patroli Laut diadakan pada Oktober – Febuari. Pada bulan-bulan tersebut, hewan yang punya nama latin Batagur Borneonsis ini bertelur. Selain survey populasi, juga memunggut telurnya yang kemudian dibawa ke tempat penetasan. Setelah beberapa bulan, kemudian dilepasliarkan ke habitatnya . Patroli Laut dilakukan di tiga pesisir pantai , yaitu Pantai Pusung Putus, Pantai Pusung Cium, dan Pantai Pusung Udang Pada pertengahan Januari kemarin saya diajak teman-teman dari Pertamina EP Field Rantau untuk mengikuti kegiatan Patroli Laut di Pantai Pusung Udang. Perjalanan menuju lokasi kami tempuh kurang lebih selama satu setengah jam dengan menggunakan kapal berkapasitas mesin 25 pk. Tim yang terdiri dari enam orang itu memutuskan berangkat saat malam hari, tepatnya pukul 18.30 WIB dari dermaga tradisional di tepian Sungai Keruak. Saat malam air laut mulai pasang sehingga kapal yang kami tumpangi bisa melewatinya. Walau berjalan malam, pengemudi kapal atau dalam bahasa Aceh disebut Tekong sangat lah awas memperhatikan jalur yang kami lalui. Walau merasa cemas selama perjalanan, namun ini sungguh pengalaman baru buat saya. Tim kami ditemani Abu Bakar, seorang penduduk setempat yang dahulunya adalah pemburu liar Tuntung Laut. Dia sangat mahir mencari sarang Tuntung . Namun kini ia sudah tidak melakukan perburuan lagi, ikut membantu pelestarian Tuntung Laut. Selama perjalanan pria berusia 63 tahun ini banyak bercerita tentang masa kanak-kanaknya bercengkrama dengan Tuntung Laut di sungai. Saat itu hewan ini dengan mudah
Energia PEP Februari | 2015
ditemukan Pada era -80 an Tuntung Laut diburu sampai tandas, Tak hanya telur tapi juga induknya. Pada 2000-an, Tuntung Laut mulai susah ditemukan di perairan Tamiang. Kalau tak diselestarikan bisa betul-betul menghilang. Untuk itulah, ia bergabung menjadi sukarelawan Yayasan Satu Cita. “Saya tak ingin generasi mendatang hanya tahu Tuntung dari buku, “ ujarnya sungguh-sungguh Tepat pukul 20.00 WIB kami tiba di Pantai Pusung Udang, di sana sudah ada dua orang teman kami dari Yayasan , yang sudah tiba lebih awal. Setelah beristirahat dan makan malam pada pukul 22.00 hingga 24.00 WIB team memulai melakukan patroli laut. Malam itu kami sangat beruntung, sekitar 300 meter dari pondokan kami menemukan seekor Tuntong Laut seberat 21 kg yang sedang bertelur. Di pasar gelap Tuntung Laut bisa mencapai Rp 10 juta. Jumlah telur yang kami dapatkan dari satu sarang lumayan banyak, yaitu 26 butir. Telur-telur biasanya diambil masyarakat untuk di konsumsi, telur Tuntung sendiri merupakan salah satu bahan utama hidangan tradisional yang dinamakan Tengulik. Setelah diberi tanda setelah itu timbang beratnya kemudian diukur panjang dan lebar tempurung untuk pendataan, Tuntong dilepaskan kembali ke habitatnya. Namun telurnya kami bawa ke fasilitas penetasan dan pembesaran milik Yayasan. Patroli laut yang kedua dilakukan pada pukul 01.00 – 04.00 WIB dengan menyusuri Pantai Pusung Udang sejauh 7 kilometer. Namun sayang kami tidak menemukan sebutir telurpun. Kami hanya menemukan bekas sarang Tuntung yang sudah rusak. Boleh jadi karena telurnya sudah diambil masyarakat atau diambil . Fakta itu menunjukkan bahwa Tuntung Laut masih belum terbebas dari ancaman kepunahan.
Fakta Tentang
TUNTUNG LAUT
1. Menurut data International Union for Conservation of Nature (IUCN), Sebuah organisasi lingkungan global. Tuntong laut berada diurutan ke-25 dari 327 spesies didunia yang termasuk kategori hampir punah. Terdapat beberapa hal yang mengancam populasi tuntong laut di alam liar, salah satu faktor utamanya ialah penangkapan dan perburuan liar dan rusaknya habitat hewan tersebut
2. Dibutuhkan waktu 8 tahun bagi seekor Tuntong untuk menginjak masa dewasa dan siap berproduksi. Tuntong dapat menghasilkan 12 hingga 27 telur. Di fasilitas penetasan dan pembesaran, telur-telur tersebut di beri suhu stabil dengan kisaran 26-32 derajat celcius dan membutuhkan waktu sekitar 90-120 hari agar dapat benar-benar menetas dan siap dilepaskan ke habitatnya.
3. Banyak yang mengoleksi Tuntung Laut karena keeksotisannya. Saat-saat masa kawin, tubuhnya berubah. Batoknya yang tadinya hijau menjadi memutih, hidungnya merah bersemu jingga, mulutnya juga tiba-tiba meghitam. Perubahan warna itu dikenal sebagai dimorfisme seksual yang lazim terjadi pada reptil. Dengan kemampuannya menyulih warna , para pengoleksinya kerap menyebut Tuntung laut sebagai sebagai kura-kura badut.
Energia PEP Februari | 2015
49
Inspirasi
ASA BERPENDAR DI PESISIR KARAWANG Semangat kemandirian bergelora di Pesisir Karawang. Memulai dengan “beratap langit beralaskan bumi,” PKBM Assolahiyah mentuntaskan ketunaaksaraan dan membangun kewirausahaan.
50
Energia PEP Februari | 2015
Pendidikan gratis yang digembar-gemborkan belakangan ini bagi sebagian kalangan masih sekedar slogan. Pelaksanaannya jauh panggang dari api. “Seragam harus beli, LKS juga , “ ujar Siti Masyitoh, 18 tahun LKS itu kependekan Lembar Kerja Siswa. Dengan kenyataan seperti itu, setelah menamatkan SMP Negeri, dia tak bersemangat meneruskan ke SMA yang disebutnya akan sama saja. Dia tahu orang tuanya yang buruh tani tak akan mampu membiayainya. “Letak sekolah juga jauh. Harus pakai ojek,” ujarnya. Toh cita-citanya untuk melanjutkan sekolah tak pernah padam. Dia pun memilih tinggal dengan neneknya di Desa Pasijaya, Cilamaya Kulon, Karawang. Sebelumnya dengan orang tuanya dia tinggal di lain kecamatan. Dia mendengar di tempat neneknya ada sekolah gratis. Tak mengharuskan berseragam dan tak membebani dengan LKS dan sebangsanya seperti yang ditakutinya selama ini. Siti Masyitoh sekarang menginjak tahun ketiga, Sebentar lagi akan lulus. Tak hanya dia, teman satu angkatannya yang berjumlah 20-an orang itu mendapat previlege yang sama : Sekolah gratis yang disebut Siti Masyitoh sekolah itu sebenarnya Pendidikan Luas Sekolah yang diadakan oleh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Assolahiyah. Lembaga yang didirikan oleh Heru Saleh itu, salah satu kegiatannya, mengadakan program kesetaraan, yakni kejar paket A untuk setingkat SD, kejar paket B untuk setingkat
SMP dan kejar paket C untuk SMA Kelas yang diikuti Masyitoh adalah kelas reguler. Seperti sekolah biasa mereka rutin masuk setiap hari, Yang diajarkannya meski tak sama persis mengadopsi kurikulum resmi. Bahkan nilai plusnya, sepekan sekali mereka mendapatkan pelajaran life skills, keterampilan yang bisa segera diaplikasikan sehari-hari, misalnya, keterampilan menjahit Tiap akhir semester, juga dibagi rapor yang statusya sementara karena dikeluarkan PKBM. “Goal kita mereka bisa lulus ujian kesetaraan yang diadakan Diknas,” ujarnya. Siswa-siswi kesetaraan regular pun mengenakan seragam seperti sekolah formal . “Itu permintaan anak-anak. Katanya, masa bersekolah gak pakai seragam, “ujar Heru Saleh. Tapi seragam itu tak diwajibkannya, Anak-anak juga tak diharuskannya membeli baru. “Pakai saja yang ada bekas-bekas teman juga gak apa,” begitu Heru selalu mengatakan kepada anak didiknya. Dia percaya pendidikan adalah hak setiap orang . Bisa diperoleh dari mana saja dan dengan cara apa saja, “Di sini ekonomi kerap menjadi alasan seorang anak putus sekolah,” ujarnya. Kesulitan ekonomi menjadi problem laten masyarakart pesisir, termasuk pesisir Karawang. Untuk itu, ia membuka program kesetaraan gratis bagi yang tidak mampu. Untuk membiayai program itu, dia memberlakukan subsidi silang dari kelas karyawan yang mengutip bayaran
satu juta rupiah per orang sampai mendapatkan ijazah kesetaraan. Kelas karyawan ini mulai dibanjiri peminat. Mereka datang tak hanya dari Kabupaten Karawang, tapi juga Purwakarta dan Subang, Mereka menyempatkan datang sekali setiap minggu. “Alhamdulillah, lancar ,” ujar Heru. Sejak PKBM berdiri, alumni program kesetaraan mencapai 1.000-an lebih Pria berusia 29 tahun ini mengaku tak berminat meminta bantuan donatur untuk menjalankan programnya. “Kecuali kalau datang sendiri, “ ujarnya. Ia merasa kurang sreg jika harus menjual “ kemiskinan” Ia yakin, setiap usaha yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil. Heru memilih menciptakan peluang ekonomi dengan membuat produk-produk yang bisa diterima pasar. Sekarang PKBM membuat divisi khusus kewirausahaan. Salah satu produknya terasi yang sudah beredar di Pantura, antara lain di Kabupaten Subang, Karawang, Indramayu dan Cirebon. Seperti pisau bermata dua, selain menjadi pemasukan PKBM, kegiatan itu menjadi amunisi pemberdayaan masyarakat. Untuk pembuatan terasi, PKBM melibatkan sekitar 50 orang warga setempat, mulai dari nelayan pencari rebon sebagai materal utama sampai pengepak. Semua produk sudah distandardisasi lembaga-lembaga terkait sehingga sangat higienis, tak ada pengawet barang setetes
Energia PEP Februari | 2015
51
Inspirasi
52
Bagi Heru uang bukanlah segalanya. PKBM yang didirikan dengan dua temannya pada 2008 hanya bermodal nekad dan semangat. “Awalnya kami hanya ingin membantu anak-anak yang putus sekolah, “ ujarnya. Jiwa pendidik sudah menjadi nafas hidupnya, Dia sudah ikut mengajar di SD saat masih menjadi siswa SMA yang dilanjutkannya saat dia menjadi mahasiswa Bahasa Inggris di Universitas Karawang. Dari pengalamannya berkecimpung di sekolah formal, dia merasa ada yang kurang. “ Sekolah hanya memperhatikan anak didik sebatas jam sekolah ,” ujarnya,
sudah begitu, anak akhirnya malu untuk kembali sekolah karena absen terlalu lama. Sedangkan, sekolah pun tidak pro aktif dan membiarkan anak putus di sekolah jalan. Sebagai solusi Heru pun membulatkan tekad untuk mendirikan pendidikan luar sekolah yang jam belajarnya lebih fleksibel. Dia tak melarang anak didiknya meninggalkan kegiatan belajar meski kelas regular sekalipun jika sedang musim panen atau musim tanam. Heru memulai dari kursus Bahasa Inggris dan Komputer. Praktis hanya bermodal keinginan. Tanpa perlengkapan memadai. Belajarnya kapan saja
Akibatnya, meski diiming-imingi sekolah gratis, di desanya banyak yang putus sekolah. Problem di wilayahnya sangat kompleks. Karena didera kemiskinan, orang tua kerap berfikir praktis. Jika musim panen, anak disuruh ikut turun ke sawah. Lumayan bisa dapat Rp 50.000 per hari. Itu artinya beberapa hari tidak masuk sekolah. Jika
dan di mana saja, kadang di mesjid atau di majelis taklim, sering di bawah pohon yang diistilahkan Heru “beralaskan bumi dan beratap langit,” Bahkan kursus komputer berlangsung tanpa komputer. “ Hanya teori saja. Komputernya digambar di papan tulis, “ ujar Heru ngakak. Semuanya gratis. Heru dan teman-temannya melakukan aksi jemput bola,
Energia PEP Februari | 2015
“door to door”, mengetuk rumah-rumah penduduk agar mengizinkan anaknya belajar. Kebiasaan “blusukan” itu terus dilakukannya sampai sekarang. Jika ditemukan keluarga yang betul tidak mampu, selain sekolah, dia juga membuka rumahnya dengan menjadikan anak angkat. Sekarang ada satu anak yang ikut keluarganya. Bagi Heru, itu bukan sesuatu yang luar biasa, “Gak hanya saya, guru-guru di sini hampir semuanya begitu,” Periode “beralaskan bumi beratapkan langit” berakhir pada 2010. Aktivitas PKBM mulai berpindah, menempati gudang peninggalan orang
2,5 meter x 5 meter. Di ruang sempit itu anak-anak belajar berdesakan, . Semangat Heru dalam mengembangkan PKBM akhirnya sampai ke manajemen Pertamina EP Field Subang. Perusahaan kemudian mengulurkan tangan untuk bersinergi memberdayakan masyarakat, dengan menggelar pelatihan menjahit. Sampai sekarang sudah berlangsung beberapa angkatan. Selain disediakan fasilitator, mesin jahit juga dibelikan. Awalnya hanya dua sekarang sudah menjadi 20 puluh lebih. Ratusan lulusannya sudah bisa mandiri. Ada yang bekerja di pabrik ataupun berusaha sendiri. Perusahaan juga membangunkan tiga ruang kelas baru sehingga PKBM tak lagi terlihat lusuh. Selain membantu mesin untuk pembuatan terasi. Asa pun terus berpendar di pesisir Karawang menuju kehidupan lebih sejahtera, seperti senyum Nurwan. Selama tiga tahun dia bersekolah gratis di PKBM sampai mendapatkan ijazah Kesetaraan C (SMA). Setelah lulus, dengan bekal ijazah itu ia sempat jadi tenaga Satuan Pengamaan di ibukota. Toh karena sesuatu hal, konraknya tak diperpanjang. Heru pun
Ada saat, murid-muriad belajar beralaskan tanah karena lantainya masih belum diapaapakan . Dindingnya terkelupas di sana-sini, Betul-betul jauh dari kata layak, Ukurannya pun hanya selebar 2,5 meter x 5 meter. Di ruang sempit itu anakanak belajar berdesakan,
tua Heru , yang dirombaknya pelan-pelan dan dijadikan beberapa ruangan kelas, juga seadanya. “Tergantung uang, bangunnya kita nyicil, “ ujarnya Ada saat, murid-murid belajar beralaskan tanah karena lantainya masih belum diapa-apakan . Dindingnya terkelupas di sana-sini, Betul-betul jauh dari kata layak, Ukurannya pun hanya selebar
dengan tangan terbuka menerima Nurwan ketika menyatakan ingin bergabung dengan PKBM. Nurwan tak hanya mendapatkan gaji, yang menurut Heru imbalan alakadarnya, tapi juga beasiswa kuliah di PT bersama seorang relawan PKBM yang lain. Seperti yang diajarkan agama dan guru-gurunya, bagi Heru tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Filosofi ini terus digelorakan sebagai bekal menuju kemandirian
Energia PEP Februari | 2015
53
Figur
Riyanto Suwarno
BELAJAR
Dari Alam Naik motor besar bukan untuk show off. Mengajarkan kesabaran dan kebugaran. Terinspirasi sosok ayah yang dianggapnya sebagai pahlawan yang mengajar
Lupakan pemotor besar jumawa yang berlaku seolah pemilik jalan raya. Tengoklah, pengendara satu ini. Dia akan mengangkat tangan minta maaf atas perilaku berangasan temannya yang memukul body mobil atau menyenggol spion karena merasa jalannya terhalang. Dia juga mengharamkan membunyikan sirine, yang kerap dilakukan para penunggang motor gede lain yang merasa punya “previlege” di jalan raya. “Moge sebetulnya mengajarkan kita sabar, “ujarnya. Bagaimana bisa lolos dari kemacetan tanpa harus menyalakan sirne Laki-laki yang
54
Energia PEP Februari | 2015
punya lima koleksi motorbesar itu tak pernah mau menghadiri acara-acara yang sifatnya show off. Dia lebih memilih naik angkutan umum jika ada undangan kongkow di café dalam kota yang tak jauh dari rumahnya. “ Naik moge bukan untuk show off, “ ujarnya. Tunggangannya baru keluar kalau ada touring , juga perjalanan ke luar kota. Yang sering dilakukannya seorang diri berkendara moge ke Bandung, menengok orang tuanya. Meski usianya, sudah melewati angka lima puluh , staminanya masih fit. Tubuhnya masih liat
Energia PEP Februari | 2015
55
Figur
melahap jalur Jakarta –Bali atau menaklukan kelok sembilan di Padang saat touring ke Sumatera Pengendara santun ini adalah Riyanto Suwarno, yang sejak 10 November 2014 didapuk sebaga Direktur Operasi dan Produksi Pertamina EP. Pembawaan yang ramah, santai tapi serius akan kita rasakan saat mengahabiskan waktu dengan pria asal Bandung, Jawa Barat ini. Ia sadar motor gede kadung terstigmakan sebagai orangorang snob, sok pamer, dan ugal-ugalan di jalan. “ Saya selalu mengingatkan teman-teman untuk mengubah ubah stigma itu dengan berperilaku lebih sopan di jalan, “ Riyanto menegaskan. Kesenangannya terhadap motor gede bukan semata-mata karena hobi semata , tapi ada hikmah yang bisa dipetik . “Selain melatih kesabaran, juga melatih stamina kita”. Pernah satu hari ia sedang mengendarai Moge ke Bandung. Di tengah perjalanan, macet menyergap, Ia sabar
56
Energia PEP Februari | 2015
menunggu dan tidak berusaha menyalip mobil dan kendaraan lain. para pengendara mobil justru memberikan jalan dan tawaran untuk lewat, Ia pun mengambil kesempatan untuk terus melaju. “Tidak lupa saya ucapkan salam dan terima kasih saat mendahului mobil-mobil yang berjejer itu, tapi tanpa disadari ternyata dibelakang saya sudah banyak motor yang mengikuti jadi seperti buka jalan saya,” katanya tertawa. Saat ini ia aktif bersama rekan-rekannya di HDCI Bogor, gencar memberikan penyuluhan tentang keselamatan berkendara sepeda motor, seperti dilakukannya pada Pada 10 November lalu, misalnya, dia menjadi instrukutur safety riding di Boston Square Kota Wisata. Saat berbaur dengan teman-temannya , dia sangat cair. Bertegur sapa dengan siapa saja. Tak banyak yang tahu , dia eksekutif migas di BUMN ternama. “Direktur itu di kantor, “ ujar Riyanto. Dia masih mengurus sendiri perpanjangan KTP
kalau masa berlakunya habis. Belum ketemu Pak RT , kadang dia sudah ditolak pembantu dengan alasan sudah malam dan disuruh kembali keesokan harinya. Langkahnya sebagai profesional migas, dimulai dengan bergabung ke perusahaan migas multinasional pada 1985. Pria lulusan UNPAD 1984 Fakultas MIPA, Jurusan Geologist ini pun sempat berjibaku mencari energi fosil di sumur Tambora, Selat Makassar. Tak lama, Saat itu, harga minyak lagi tak bersahabat terus menyusut. Saat menadatangani kontrak, harga minyak 15 dollar dengan trend terus menurun, Sesuai dengan klausul kontrak jika setelah masa percobaan tiga bulan harga minyak tak membaik, proyek tak diteruskan. “Harga minyak menjelang berakhir kontrak itu hanya 8 dollar,” Tak ada ampun, proyek dihentikan. “Setelah farewell, saya diberi tiket dan pesangon,” ujarnya. Dia bilang akan dipanggil lagi jika proyek
kembali berjalan. “ Sampai sekarang tak pernah tuh dikontak, “ Riyanto tertawa ngakak . Setelah kembali, dia mencoba melamar ke Pertamina. Sayang , tak beruntung. BUMN papan atas itu sedang takmenerima pegawai. Dia hanya diminta meninggalkan berkas lamaran dengan catatan akan dipanggil jika ada lowongan. Riyanto tak mengganggapnya serius. Baginya kata-kata “ akan dipanggil jika ada lowongan” hanyalah penolakan halus. Alhasil ia pun berpaling ke perusahaan tambang emas asal Australia, lagi-lagi ia bekerja dengan budaya asing yang super ketat dan penuh disiplin tinggi. Setelah tiga tahun , ia dijanjikan pada tahun keempat akan dikirim untuk mensupervisi tambang-tambang milik perusahaan tersebut di luar Indonesia, seperti Australia, Peru, Mexico. Riyanto dan istrinya pun mengukir angan akan menjadi ekpatriat. Toh manusia hanya berkehendak, yang menentukan tetap yang di atas. Menjelang keberangkatan ke luar negri itu, ia dipanggil tes oleh Pertamina. Rupanya janji dulu untuk memanggil jika ada lowongan bukan isapan jempol. Riyanto pun mengikuti rangkaian tes. Setiap kali dipanggil dia terpaksa meninggalkan tempat kerja di Kalimantan. “ Saya bikin alasan macam-macam ke bule agar diizinkan pulang, “ ujar Riyanto. Setelah melalui serangkaian tes, Riyanto dinyatakan diterima. “ Saya akhirnya berhenti dari perusahaan tambang Australia tersebut. Dan memilih Pertamina,” ujarnya. Padahal saat itu gaji yang didapatnya jauh lebih banyak dari yang didapatnya di Pertamina. Ia pun harus meninggalkan kesempatan dikirim ke luar negri. “ Saya juga ekpatriat, tapi di Cepu,” ujarnya tertawa. Setelah diterima di Pertamina, ia menjalani pelatihan selama enam bula di kota tersebut dengan uang alakadarnya. “ Istri saya sampai bilang, uangnya gak perlu dikirim, untukbekal saya saja selama di Cepu,” Riyanto mengenang. Ia memilih Pertamina karena yakin bisa memberikan kesempatan berkarir yang lebih
Energia PEP Februari | 2015
57
Figur Lahir pada tahun 1958 di Bandung. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan di PHE sejak 17 Desember 2013. Mendapatkan gelar Sarjana Geologi dari Universitas Padjajaran, Bandung. Mengawali karir sebagai Ahli Teknik Lapangan DOH PBM (1989 – 1991) dan menjabat berbagai posisi yaitu Senior Geologist JOB Citra Patenindo (1994 – 1997), Staf Geologi Produksi Kantor Pusat (1997 –2000), Manajer PMU DOH JBT (2002 – 2005), General Manager BOB PT Bumi Siak Pusako (BSP) – PTH (2008 – 2012) hingga akhirnya diangkat sebagai VP Perencanaan & Komersial PHE (2012 – 2013). Aktif mengikuti berbagai pelatihan antara lain Basic Fundamentals of Development Geology, Workshop Implementasi SK.077, Pelatihan Analisa Investasi Kasus Minyak Bumi for Eksekutif, Leadership Development Program (LDP), Keekonomian Usaha Upstream Industri Migas, dan pelatihan Balanced Scorecard.
besar dibandingkan perusahaan asing Tahun 1989 menjadi awal karir Riyanto Suwarno berkiprah di Pertamina dengan penempatan di Prabumulih sebagai ahli teknik lapangan. Dalam perjalanan karirnya ia sempat mengalami penurunan kepercayaan diri dan frustasi. Ini tidak lain akibat pengalamannya selama beberapa tahun bekerja dengan pihak asing yang terkenal memiliki tempo tinggi dalam bekerja turun drastis ketika bekerja dengan sesama warga Indonesia, budaya bekerjanyapun jauh berbeda. “Saya sempat putus asa dan timbul pikiran untuk berhenti pada saat itu” katanya serius kepada tim redaksi Energia PEP. Namun sosok Ayah menjadi faktor utama lahirnya keyakinan dan optimisme dalam diri Riyanto muda. Keluh kesah yang diceritakannya kepada sang ayah dibalas tuntas dengan nasihat
58
Energia PEP Februari | 2015
anti keputusasaan dalam diri Riyanto. Sosok ayah diakui Riyanto sangat dekat dirinya. Baginya, ayahnya yang anggota TNI adalah sosok lembut yang mampu menenangkan hatinya dikala sedang gundah gulana. “Ayah bagi saya adalah seorang pahlawan, ia mengajarkan saya banyak hal mengenai kehidupan dan sangat turut andil membentuk saya menjadi seperti sekarang” kenang Riyanto. Selain sosok ayah, kedekatannya dengan alam saat masih muda diakui pria humoris ini menjadi unsur utama dalam pembentukan karakter dirinya. Periode tahun 1981-1983 adalah saat dimana Riyanto sedang dekatdekatnya dengan alam. Mengenyam pendidikan dan bergabung dengan Wanadri, kelompok pencinta alam yang diesegani di Bandung, serta bergabung dengan Basarnas pada periode 1982-
1983. Berbagai ekspedisi pernah dilakukannya,” Alhamdulilah Gunung-gunung di Pulau Jawa sudah pernah saya jejaki” imbuhnya. Ia mengaku bersyukur bisa bercengkrama dengan alam karena banyak pelajaran yang disampaikan alam, yang sangat berguna bagi kehidupan manusia sehari-hari. “Ketika di alam kita tidak penah merasa hebat, karena ketika di alam kita benar-benar sendiri” ujarnya. Sebuah pelajaran kehidupan yang ia tanamkan dan praktekan dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia kerja maupun dalam pergaulan kemasyarakatan. Tantangan memang akrab dengan pria yang saat ini genap berusia 56 tahun. Selain gemar melakukan pendakian gunung, panjat tebing, Riyanto juga gemar menembak, bahkan dirinya tercatat sebagai salah satu atlet Perbakin.
Riyanto mengakui perjalanan karir baik di organisasi maupun di pekerjaannya sangat berpengaruh membentuk sudut pandangnya dalam menjalani kehidupan. Segala persoalan dihadapinya dengan optimis. Menurutnya tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan di dunia ini, tapi harus cermat dalam mengelola masalah tersebut. “Kita lihat dulu apa yang salah, cari tahu masalahnya dimana, baru kita susun rencana untuk mengatasinya” paparnya. Optimisme yang menyelimuti Riyanto merupakan salah satu energi postif yang diperlukan Pertamina EP dalam menyongsong 2015. Ketika hati menggerakkan badan dan pikiran untuk bekerja maka sangat kecil kemungkinannya hasil yang diperoleh tidak sesuai harapan.
Teks: Hidayat Tantan Foto: Wahyu
Energia PEP Februari | 2015
59
Historia
Bermula dari
Telaga Said “Di sini telah dibor sumur penghasil pertama di Indonesia. Nama Sumur Telaga Tunggal. Ditajak 15 Juni 1885.Kedalaman 121 meter. Hasil minyak 180 barrel perhari dari lima lapisan batu pasir dengan formasi baong. Lapangan ditinggalkan tahun 1934.”
60
Energia PEP Februari | 2015
Energia PEP Februari | 2015
61
Historia
membiarkan aktivitas penambangan illegal tersebut. Padahal aktivitas tersebut sangat membahayakan keselamatan . Pernah Seorang penambang yang sedang menyambung pipa meninggal terbakar api. Untuk menyambung pipa, orang tersebut menyalakan api, Tanpa disadarinya, minyak mengejar api tersebut. Minyak dari Sumur Telaga Said mutunya memang bagus, biasa disebut North Light Sumatera . Untuk jenis mesin tertentu, malah bisa langsung menyala tanpa harus dimasak dulu. Biasanya, minyak dari situ dimasak secara tradisional, dijadikan bensin, solar, dan aspalnya dibuat residu. Lahan di sekitar Telaga Tunggal, kini sudah dibawah penguasaan pemilik lahan sawit. Para pencari minyak, menyewa kepada pemilik lahan. Bermodal 2 juta rupiah, mereka sudah bisa mencari minyak. Mereka juga tak perlu susah mencari pembelinya. Sudah ada yang siap menampung. Apalagi, minyak di wilayah tersebut termasuk minyak ringan yang laku. Tak perlu diolah lebih jauh, sudah bisa langsung
62
Energia PEP Februari | 2015
Demikian sebuah tulisan yang terpampang di sebuah papan besi bercat putih yang terletak di Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lapan, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Papan informasi yang berada di depan sebuah pohon sawit tersebut terlihat sudah sangat kusam. Sebagian tulisannya sudah agak susah terbaca. Dua meter di sebelah papan tersebut, terlihat sebuah kepala sumur (well head) yang sudah uzur usianya. Di sekitarnya, ada air yang bercampur minyak yang kadang masih menetes dari kepala sumur. Di sekitarnya, ribuan pohon sawit tumbuh. Di sela-sela pohon sawit, puluhan bahkan ratusan sumur minyak yang diusahakan secara tradisional bermunculan. Dengan peralatan sederhana, mereka mencari sumber minyak di sekitar sumur Telaga Tunggal tersebut. Hingga kini, setiap hari, puluhan liter minyak dihasilkan dari sumur-sumur tersebut. Menurut salah seorang pencari minyak, kegiatan ini mulai masif dilakukan sejak tiga tahun terakhir. Sampai sekarang, Pemerintah seolah
digunakan. Keuntungannya menggiurkan. Sehingga setiap hari, selalu saja ada pencari minyak baru yang menyambangi lokasi tersebut. Padahal, sumur Telaga Tunggal atau yang lebih masyhur dengan Telaga Said, merupakan sumur minyak produksi komersial pertama di Indonesia. Kehadirannya tercatat dalam sejarah kesuksesan pencarian sumber minyak di wilayah Hindia Belanda dan mampu berproduksi selama 15 tahun. Untuk mencapai lokasi, dibutuhkan waktu sekitar satu jam dari bekas unit kilang minyak Pangkalan Brandan, di kecamatan Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Perjuangan menuju lokasi lapangan Telaga Tunggal akan terasa terutama setelah melewati tugu peringatan 100 tahun Perminyakan di Indonesia. Tugu tersebut berbentuk semi silinder dengan tinggi sekitar dua meter dengan marmer hitam yang membaluti seluruh sisinya. Pada bagain tengah, dibawah logo dua kuda laut yang saling berhadapan-logo lama Pertamina (Persero), terdapat tulisan “Telaga
Tunggal 1885-1985”. Prasasti peringatan 1 abad industri perminyakan di tanah air itu diresmikan oleh Ir.Suyetno Patmosukismo, Pimpinan Umum daerah Pertamina Sumatera Bagian Utara, pada 4 Oktober 1985. Tugu ini sekaligus menandai bahwa jarak menuju lokasi sumur Telaga Tunggal sudah semakin dekat. Di sisi lain, tugu ini menjadi rambu bahwa jalan beraspal sudah berakhir dan bersiap melewati jalan desa. Perjalanan akan melewati perkebunan kepala sawit, dengan kondisi jalan berdebu dan kontur tanah yang tidak rata. Perjuangan untuk sampai ke lokasi mungkin akan semakin berat jika musim hujan datang. Lebih dari 30 menit, sampailah di lokasi Sumur Telaga Tunggal. Sumur minyak yang ditemukan Aeilko Janszoon Zijlker, seorang inspektur perkebunan tembakau Belanda itu, dahulu menjadi primadona. Tetapi kini, bak seorang lelaki tua hidup sebatang kara dan tak terawat hidupnya.
Teks: Hidayat Tantan Foto: Tatan Agus RST
Energia PEP Februari | 2015
63
Teknologi
IKHTIAR MELAWAN KOROSI Pipa serat kaca sudah diproduksi di Indonesia . Pekerjaan lebih cepat dan lebih murah. Bisa mengkatrol Tingkat Komponen Dalam Negeri.
Salah satu musuh utama industri migas adalah korosi. Dia menggerogoti casing, tubing, dan surface facilities seperti pipa. Jika dibiarkan akan menyebabkan kebocoran yang bisa mengakibatkan penghentian mendadak produksi (unplanned shutdown). Korosi sendiri disebabkan kolaborasi jahil CO2 dan H2S yang menumpang pada fluida ketika dipompa dari reservoir. Untuk itu, pipa-pipa yang merupakan jantung operasi migas, harus terus dipelihara. Sebelumnya, pipa yang biasa digunakan terbuat dari carbon steel. “Pipa jenis ini sangat rentan terhadap korosi, khususnya untuk fluida yang mengandung unsur korosif.” ujar Harvey Tjokro, direktur dari PT Future Pipe Industries yang sudah berkecimpung di industri migas sejak 2000-an. Disamping masalah korosif, pipa fiberglass juga digunakan untuk fluida yang mengandung scaling tinggi. Kini di industri migas, pipa fiberglass atau pipa serat kaca yang anti korosif perlahan mulai menggeser peran dari pipa carbon steel . Selain sifatnya yang anti korosif dan anti scaling, kelebihan lainnya adalah waktu instalasi yang relatif lebih cepat, sehingga harga menjadi cukup kompetitif. Pipa serat kaca ini juga tidak membutuhkan pekerjaan
64
Energia PEP Februari | 2015
Foto: Wahyu Budi
Energia PEP Februari | 2015
65
Teknologi
las, x-ray, coating, dan pemasangan katodik lainnya sebagai proteksi terhadap korosi, yang biasanya wajib dilakukan pada pipa carbon steel. Selain itu pipa serat kaca mempunyai design lifetime hingga 20 tahun, jauh lebih lama dibandingkan pipa carbon steel atau Pipa HDPE. Pipa serat kaca juga relatif lebih aman dari pencurian “Pipa fiber tidak laku dijual, beda dengan carbon steel yang bisa dikilo,” Harvey menambahkan. Pertamina EP sebagai KKKS yang wilayah operasinya terluas di Indonesia tak ketinggalan mulai mengganti pipa-pipa tuanya yang ratarata terbuat dari carbon steel dengan pipa serat kaca. Pemakaian jenis pipa ini dirintis di Field Prabumulih pada 2003 saat Satoto Agustono bertugas di sana. Satoto kini menjabat sebagai Direktur Pengembangan Pertamina EP. Tender pertama untuk jalur di Beringin sejauh 33 Km untuk pipa 8 inchi. Di Indonesia , pipa serat kaca dipasok dari dua perusahaan yakni National Oil Varco dengan merk Ameron/ Star, serta PT Future Pipe Industries. Pasarnya dari tahun ke tahun terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. (lihat grafik). Tapi kue itu belum sepenuhnya terambil karena produksi yang masih terbatas. Artinya jumlah permintaan masih lebih besar dibandingkan supply. Melihat perkembangan pasar Indonesia yang tumbuh pesat, Future Pipe Industries memutuskan untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Pabriknya berlokasi di Jalan Raya Serang, Banten- Balaraja dan mempunyai luas 42000 sqm serta memproduksi pipa API 15 HR High Pressure hingga diameter 24 inch dan dapat juga memproduksi pipa API 15 LR Wavistrong GRE hingga 48 inchi. PT Future Pipe Industries juga sudah memiliki standar ISO 9000, WRAS, dan FM Approvals. PT Future Pipe Industries sendiri merupakan bagian dari Future Pipe Group yang mempunyai 14 pabrik yang beroperasi di 4 benua. Sedangkan produk National Oil Varco masih diproduksi di Malasya dan USA. Memacu Konten Lokal Dengan diproduksi di dalam negeri, pipa bisa menjadi salah satu tool untuk menaikkan
66
Energia PEP Februari | 2015
konten lokal Industri Migas. Sebagai ikhtiar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah melalui SKK Migas terus memacu TKDN (Tingkat Komponan Dalam Negeri ) dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, berdasarkan data SKK Migas, pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas, masih dibawah 60%. Khusus untuk PT Future Pipe Industries, konten lokalnya sudah mencapai 27,57 % sesuai dengan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Kementrian Perindustrian. Sebuah keuntungan untuk industri migas di Indonesia. Hal ini juga berarti bisa mengurangi waktu impor dari produk atau mengurangi masalah kepabeanan, seperti yang biasanya kerap kali terjadi ketika pipa migas tertahan di pelabuhan sehingga memerlukan waktu berbulan-bulan untuk mengeluarkannya. Selain sertifikat TKDN, PT Future Pipe Industries juga sudah mengantongi sertifikat API (American Petroleum Institute) untuk keandalan
World Large Diameter Pipe Demand $ 150 Billion
World Large Diameter Pipe Demand Addressable By Fiberglass Pipe $ 122 Billion 82% Of Large Diameter Pipe Demand
World Large Diameter Fiberglass Pipe Demand $ 5.1 Billion 4.2% Of Addressable Demand
Indonesia Large Diameter Pipe Demand $ 1.6 Billion
Indonesia Large Diameter Pipe Demand Addressable By Fiberglass Pipe $1.2 Billion 79% Of Large Diameter Pipe Demand
Indonesia Large Diameter Fiberglass Pipe Demand $ 26 Billion 2.1% Of Addressable Demand
pipa. Pengujian langsung dilakukan tenaga ahli dari American Petroleum Institute. Yang diuji, antara lain ketahanan pipa dari tekanan luar maupun dalam, temperatur, QA/QC, procedure safety, serta fasilitas riset yang dimiliki perusahaan tersebut. Pipa-pipa yang diproduksi Future Pipe Industries juga bisa tahan pada suhu sampai dengan 220 derajat Fahrenheit. Dengan meningkatnya kebutuhan pipa fiberglass di industri migas tanah air, sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian khusus kepada pabrik manufaktur pipa fiberglass ataupun industri petrokimia yang memproduksi resin, yang merupakan bahan dasar dari pipa fiberglass. Hal ini disebabkan, saat ini bahan baku resin dari pipa fiberglass masih didatangkan dari Taiwan dan China. Dengan tersedianya bahan baku pipa fiberglass dalam negeri, maka dengan sendirinya TKDN di hulu migas, khususnya pipa akan terkatrol naik
Indonesia Large Diameter Fiberglass Pipe Addressable Market Demand (Million Dollar) Item
2013
2014
2015
2016 CAGR % 17/10
Indonesia Lrg Diam Pipe %Addressable
1,662 79,2
1,764 79,2
1,874 79,3
1,990 79,3
5.5
Indonesia Lrg Diam Pipe by Market Infrastucture/municipal Oil & Gas Water Distribution Industrial Petrochemicals Desalination & Power Other Market
1,316
1,398
1,485
1,577
5.8
573,3 237,5 118,9 141,8 114,1 22,4 108,0
609,5 250,5 126,9 150,8 121,5 23,9 114,6
648,0 264,4 135,4 160,4 129,5 25,5 121,6
689,0 279,2 144,5 170,7 137,9 27,2 129,0
7.1 2.0 7.9 6.2 5.9 5.6 5.9
% Fiberglass Indonesia diam FG Pipe
2,2 28,9
2,3 31,5
2,3 34,3
2,4 37,3
8.6
Source: Freedonia Custom Research, Inc
Teks: Tatan Agus RST
Energia PEP Februari | 2015
67
Rana
Khidmat Imlek 2566 di Vihara Amurva Bhumi Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai keanekaragaman budaya, salah satunya yakni etnis tionghoa, yang dimana etnis tersebut pada kenyataannya mengiringi lahirnya Republik ini. Pada saat pemerintahan Presiden Gus Dur Perayaan Imlek dijadikan sebagai hari libur Nasional, guna menghormati etnis tionghoa pada khususnya. Pada malam pergantian tahun baru imlek masyarakat tionghoa berbondong-bondong menuju vihara guna berdoa dan mengucap syukur kepada sang penciptanya. Aroma hio dan kepulan asapnya mengiringi mereka yang merayakannya, dengan khidmat mereka mengucap syukur telah bisa melewati tahun sebelumnya dan masih dikaruniai umur untuk mengarungi tahun baru. Salah satu vihara yang mempunyai sejarah panjang yakni Vihara Amurva Bhumi yang terletak di jalan Prof. Dr. Satrio, kuningan, Jakarta. Vihara yang telah berumur 94 tahun ini menjadi saksi sejarah peradaban etnis tionghoa hingga saat ini.
68
Energia PEP Februari | 2015
Teks dan Foto: Hari Maulana
Energia PEP Februari | 2015
69
Rana
70
Energia PEP Februari | 2015
Energia PEP Februari | 2015
71
KILAS BALIK 10 TAHUN
Field Papua MENJAGA INDONESIA
72
Energia PEP Februari | 2015
Bagi Pertamina EP, mengoperasikan minyak tak hanya sekedar perhitungan untung dan rugi. Tapi juga penanda kedaulatan Indonesia. Untuk itu meski hasilnya tak seberapa , Field Papua di ujung Timur Indonesia tetap dipertahankan. Padahal, dengan harga minyak yang terjun bebas seperti sekarang, menjadi kurang ekonomis. Menjaga Field Papua tetap berdenyut sama dengan menjaga Indonesia
Energia PEP Februari | 2015
73
KILAS BALIK 10 TAHUN
Field Papua mempunyai lapangan di Klamono, Kalumonuk, Selawati, dan Sele Unda. Tapi hanya Klamono yang jadi andalan. Sekitar 95% produksi Fied Papua berasal dari Lapangan itu. Dibandingkan lapangan lain di Asset 5, yang rata-rata bisa memompa minyak ribuan barrel, Field Papua produksinya paling kecil, sekita 1000an barel. Produksi yang minim itu salah satu sebabnya karena water cut yang tinggi. Dari gross produksi hanya 1 persen minyak, sisanya air. Misalnya, Jika dalam satu hari terangkat 100 ribu barel fluida per hari, minyaknya hanya sekitar 1.000 BOPD. Padahal biaya yang dikeluarkan sama besar dengan yang water cut nya lebih rendah. Untuk bahan bakar saja, misalnya untuk menaikkan 100.000 barel fluida menghabiskan angggara Rp 80 miliar untuk solar. Untuk mengehemat, Field Papua akan mengganti mesin diesel yang berbahan solar dengan gas Karena water cut yang tinggi pemisah air dan minyak atau biasa free water knockout terpaksa harus didesain sendiri, Air yang tidak terpakai itu kembali diinjeksikan ke dalam sumur sehingga tak meluber kemana-mana yang bisa mencemari lingkungan. Keberhasilan mengelola air menjadi faktor penting diperolehnya penghargaan PROPER hijau tiga tahun berturut-turut, 2011—2014. Lapangan Klamono, terletak di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Dari Sorong bisa ditempuh dengan bermobil selama dua jam. Jalur darat memang satu-satunya akses menuju Klamono. Dari Jakarta, jika mau ke Sorong, memakai pesawat udara selama 4 jam. Tak ada penerbangan langsung. Biasanya berhenti di Makassar baru kemudia melanjutkan perjalanan ke Sorong. Klamono termasuk lapangan tua peninggalan Belanda yang mulai digarap Pertamina sejak 1971. Papua merupakan pulau terakhir yang dieksplorasi Belanda, lewat perusahan The Nederlandsche Nieuw- Guinee Petroleum Maatschappij (NNGPM). Perusahaan ini melakukan eksplorasi pada 1935, dan mulai berproduksi pada 1948 dengan produksi sekitar 4.000-an barrel per hari.
74
Energia PEP Februari | 2015
Lapangan Klamono mulai dikelola Pertamina pada 1964, saat itu masih bernama Permina. Pada 1971, Pertamina melakukan pengeboran sumur ke-47 di Klamono. Sampai sekarang Klamono mempunyai 206 sumur. Tapi yang berproduksi hanya sekitar 133 sumur dengan produksi di bawah 1.000 barrel per hari. Dengan produksi yang tidak seberapa itu. Field Papua harus menghadapi problem sosial yang lebih kompleks dibandingkan filed lain . Masyarakat setempat sangat memegang hukum-hukum adat dibandingkan hukum positif. Karena merasa wilayah operasi migas masih menjadi hak ulayat, mereka tak segan-segan melakukan “pemalangan” jika tuntutanya belum terpenuhi, Akibat kegiatan operasi terpaksa harus dihentikan. Lapangan
Klamono, Sorong beririsan dengan tiga marga, yaitu marga Klawom, Idik, dan Mambringgofok. Meski kerap asal menuntut, manajemen harus pandai-pandai bersiasat. Seperti ditulis dalam buku “Mereka yang Berpeluh “ ada cerita unik ketika Manajemen bertemu dengan pemerintah daerah, DPRD Kabupaten Sorong, dan perwakilan marga dalam acara seremoni pemberian beasiswa pendidikan kepada anak-anak di tiga marga di Klamono. Saat acara dinyatakan selesai, seorang warga langsung memotong, “Pertamina belum selesai. Saya masih ada tuntutan,” ujarnya. Rochman, Papua Legal & Relation Assistant Manager , langsung mendekati orang itu untuk menanyakan kelima tuntutan tersebut
Warga itu meminta perbaikan rumah sebagai tuntutan pertama. Tuntutan itu langsung dikabulkan karena sudah dirancang dalam program CSR. Lalu empat tuntutan lain ya apa ? “ Nanti saya pikirkan lagi, “ katanya enteng. Menurut Rochman, biasanya tuntutan lain itu akan muncul ketika ada pengeboran sumur atau pengadaan hoist baru. Jika tak pandai-pandai bernegosiasi, akan dianggap menghina adat , langsung diikuti dengan pemalangan. Meski yang dijadikan palang hanya kayu kecil saja, tak bisa dipindahkan tanpa izin tetua adat. Kalau memaksa lewat dianggap penghinaan dan bisa terjadi perang dalam arti sesunguhnya. Menjaga Indonesia memang tidak mudah.
Teks: Hidayat Tantan Foto: Tatan Agus RST
Energia PEP Februari | 2015
75
KILAS BALIK 10 TAHUN
Field Subang
Yang Muda, Yang Berprestasi
Sebagian fasilitas produksi dan sumursumur di lapangan tersebut memang dikepung areal persawahan. Karena wilayah operasi banyak bersinggungan dengan masyarakat, Fiekd Subang tak bisa asyik sendiri. Tak hanya operasi, relasi dengan masyarakat pun menjadi prioritas utama. Field Subang berkomitmen megembangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) secara berkelanjutan. Tujuannya , tidak lagi sekedar charity atau sumbangan, tetapi lebih kepada peningkatan ekonomi masyarakat.
76
Energia PEP Februari | 2015
Berbagai daerah ring-1, sebutan untuk daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah operasi disentuh dengan kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan kemandirian. Lewat inisiatif perusahaan , misalnya berdiri “Kampung Jamur” di Desa Sukamulya, Kecamatan Cimalaya Kulon, Karawang. Field Subang bertekad menjadikan Karawang yang dikenal sebagai sentra padi di Jawa Barat, menjadi sentra jamur merang. Bukan hanya warga yang disentuh, Owa Jawa pun mendapat perhatian. Menggandeng Yayasan Owa Jawa, Field Subang menggelar
program konservasi primata endemik Jawa Barat, yang terancam punah ini. Untuk perlindungan keanekaragaman hayati , selain Owa Jawa, Field Subang juga mendesain program konservasi hutan kota Ranggawulung. Tanaman-tanama langka seperti Kiai Tambleg ditanam di sini. Yang tak kalah menarik, Field Subang menggagas pembuatan koleksi kebun anggrek di Taman Nasional Gunu Ciremai. Kebun anggrek dengan 70 jenis spesies ini boleh jadi satu-satunya di dunia yang diinisiasi perusahaan migas Kepedulian yang besar terhadap
lingkungan, membuat Field Subang , selama lima kali berturut-turut terus diganjar Proper Hijau, sejak 2009 hingga 2014 Bahkan dua tahun terakhir , masuk kandidat untuk meraih proper Emas. Field Subang menjadi pionir perusahaan Migas EP di Indonesia, yang menerapkan standard International Sustainability Rating System (ISRS). System tersebut menjadi Role Model 22 field lain di PT Pertamina EP. Selain itu juga sebagai perusahaan migas EP pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat Intergrated Management System (IMS) berdasarkan PAS 99 dari British Standard Institution pada tahun 2009. Field Subang tertata sebagai satu – satunya perusahaan hulu migas di Indonesia yang memanfaatkan gas venting CO2 yang digunakan oleh PT. Samator sebagai bahan baku produksi. Program ini berhasil memanfaatkan CO2 gas venting sebesar 1.5 MMSCFD atau sebesar 20 % total gas venting lapangan Cilamaya. Dari program ini mampu menghemat anggaran Negara sebesar 2.1 milyar rupiah. Field Subang merupakan salah satu dari tiga lapangan migas PT Pertamina EP Asset 3, yang terletak di kabupaten Subang, Karawang, dan Purwakarta. Dari sisi usia, terbilang lapangan yang masih muda, jika dibandingkan dengan lapangan-lapangan migas milik Pertamina EP lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Tahun 1992, kegiatan survey di Field Subang mulai dilakukan. Sumur eksplorasi SBG-1 selesai dibor pada 21 Januari 1995 dan menemukan prospek gas di lapisan Parigi pada kedalaman 1.125 mku (1.041 mbpl). Selanjutnya struktur dikembangkan dengan melakukan pemboran 16 sumur pada 8 kluster sampai akhir tahun 2006. Meski tergolong muda, namun jejak kegiatan menemukan sumber minyak di wilayah Subang sudah lama dilakukan.Ketika konsesi minyak di wilayah Jawa dipegang dan dikuasai NV de Bataafsche Petroleum My (NV de BPM), perusahaan asal Belanda itu melakukan beberapa kegiatan untuk mencari minyak di wilayah Jawa Barat. Mereka melakukan kegiatan geologi Energia PEP Februari | 2015
77
KILAS BALIK 10 TAHUN
lapangan pada tahun 1910 hingga 1942 di daerah Purwakarta, Cirebon, Karawang dan Subang dilakukan kegiatan geologi lapangan pada tahun 1910 hingga 1942. Kemudian kegiatan penyidikan gaya berat lapangan dilakukan di daerah Karawang, Bekasi, Indramayu, Purwakarta, Cirebon dan Majalengka sekitar tahun 1928. Pada sekitar tahun 1932 hingga 1941, dilakukan kegiatan pemboran eksplorasi di daerah Indramayu, Karawang dan Majalengka.
Ketika wilayah operasional Pertamina EP masih bernama daerah Operasional Hulu (DOH), Field Subang termasuk lapangan migas yang berada di Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat (DOHJBB). Ketika diubah menjadi Pertamina EP Region Jawa pada September 2005, Field Subang masuk di dalam PEP Region Jawa. Saat itu Pertamina EP Region Jawa merupakan salah satu daerah operasi dibawah Direktorat Hulu yang berada di Propinsi Jawa Barat dan berkantor pusat di Cirebon. Wilayah Kerjanya dibagi menjadi dua area operasi, yakni area operasi Timur yang berada di Kabupaten Indramayu dan Majalengka serta area Operasi Barat yang berlokasi di Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi. Karena daerah operasinya dianggap terlalu luas, pada awal Oktober 2009, Field Subang di
78
Energia PEP Februari | 2015
pecah menjadi dua bagian, Field Tambun dan Fiel Subang. Dari Field Subang, produksi minyak dialirkan ke kilang milik Pertamina Refinery unit VI Balongan, sementara gas yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan transmisi gas Jawa Barat untuk memenuhi kebutuhan puluhan industri di wilayah Jawa Barat dan Banten. Kesuksesan Pertamina EP Field Subang menemukan sumber minyak baru, melakukan inovasi dalam program CSR dan lingkungan, merupakan gambaran kontribusi dan komitmen Pertamina EP secara umum di setiap wilayah kerjanya. Komitmen terhadap lingkungan, terhadap masyarakat merupakan komitmen Pertamina EP untuk Indonesia. Kesuksesan seluruh Field Pertamina EP di seluruh Nusantara, merupakan kesuksesan Indonesia.
Sekilas Field Subang Wilayah operasi Pertamina EP Field Subang terbagi menjadi 10 Stasiun Pengumpul (SP) dan 2 Sumuran (SMR) berada di 13 kecamatan di wilayah Kabupaten Subang dan 2 kecamatan di wilayah Kabupatan Karawang. Saat ini, memiliki sekitar 100-110 sumur aktif. Sebagai lapangan dengan usia produksi terbilang muda, Field Subang tentu menjadi tulang punggung yang diharapkan memberi kontribusi besar terhadap produksi migas Pertamina EP.
Untuk mencapai lokasi Feild Subang, dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat melalui jalan kabupaten. Sarana transportasi umum yaitu angkutan perkotaan (angkot) dan bis antar kota juga dapat digunakan dari Ibukota Kabupaten Subang sampai ke kota kecamatan di 13 kecamatan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan kendaraan ojek sepeda motor untuk mencapai ke lokasi desa-desa tempat wilayah operasi kerja Pertamina EP.
Energia PEP Februari | 2015
79
Gadget
Rekam Momen Terindah Bersama
GoPro Hero 4
80
Seiring dengan kemajuan teknologi, kamera menjadi satu nama cukup meroket ketenarannya karena gadget satu ini sudah bisa dibilang menjadi komoditi utama bagi manusia modern sekarang. Bayangkan saja, tidak ada smartphone yang tidak memiliki kamera. Teknologi kamera yang ditanamkan di smartphone juga bukan main canggihnya. Bahkan kamera-kamera digital dengan mudah dilupakan.
akrab dengan dunia masyarakat hanya untuk sekedar ber-selfie ria. Kali ini kita tidak akan membicarakan tentang kebiasaan masyarakat yang dengan mudahnya melenggang di jalanan dengan GoPro nya , tapi kita akan membahas kemampuan GoPro keluaran terbaru yang dirilis akhir tahun 2014 lalu dan menjadi buah bibir dikalangan penggemar kamera yang bisa dibilang serba bisa ini.
Tapi teknologi kamera yang satu ini sepertinya cukup sulit untuk ditandingi oleh beragam kamera canggih di smartphone. Dia adalah kamera GoPro. GoPro pada awalnya merupakan kamera yang digunakan untuk keperluan pembuatan videovideo profesional seperti iklan, film dll. Tapi waktu benar-benar mengubah segalanya. 2 tahun kebelakang GoPro bisa dengan mudah kita lihat ditenteng oleh anak-anak muda. Awalnya memang hanya segelintir orang berduit yang gemar jalan-jalan atau traveling, namun kini GoPro sudah
Oktober 2014 menjadi momen penting di mana GoPro merilis seri GoPro Hero 4. Tiga varian langsung dilepas ke pasaran yakni GoPro Black Edition yang memiliki harga paling tinggi ditujukan untuk para profesional, GoPro Silver Edition yang diperuntukan bagi para penggemar kamera yang sudah khatam menggunakan GoPro (Semi- Pro) dan varian terakhir dengan harga paling ekonomis adalah GoPro seri Hero 4 (tanpa menggunakan label Black atau Silver). Harga berbeda tentu kemampuan produk
Energia PEP Februari | 2015
anyar dari GoPro ini juga berbeda-beda. Namun yang harus digaris bawahi semua seri GoPro Hero 4 memiliki kemampuan diatas GoPro Hero 3+ terutama dari sisi prosesornya. Kamera ditanami chipset Ambarella A9 yang berisi prosesor dual A9 ARM Core ® CortexTM-A9 dengan kecepatan 1GHz yang memiliki sebuah FPU accelerator. Selain perbedaan signifikan pada kemampuan prosesor, hal jelas lainnya yang menjadi keunggulan Hero 4 daripada pendahulunya adalah kemampuan merekam video. Hero 4 memiliki kemampuan merekam video 4K dengan kecepatan 30 fps. Tidak sampai disitu
kecepatan pun bisa ditingkatkan hingga 240 fps dengan resolusi 1080p. Jadi tidak heran jika kita mengambil gambar video slow motion hasilnyapun akan lebih sempurna dengan detail gambar yang sangat jelas. Pada kamera GoPro Hero 4 sejumlah fitur baru juga telah ditambahkan, diantaranya adalah hadirnya fitur “Highlight Tag“. Dengan fitur ini pengguna bisa menandai momen-momen menarik dari video yang tengah mereka ambil dengan menekan tombol WiFi yang ada pada sisi sebelah kiri. Dengan tambahan ini pengguna akan lebih mudah memandai momen favoritnya saat meng-
Energia PEP Februari | 2015
81
Gadget
Teks: Rio Indrawan Foto : Zaky Arsy
import video melalui bantuan aplikasi GoPro Studio. Dari sisi fotografi Hero 4 fitur GoPro tune yag memang sudah ada ditambahkan menu setting dengan multi exposure (HDR), Wide Dynamic Range (WDR), tone mapping dan Electronic Image Stabilization (EIS). Menu tersebut sayangnya tidak bisa anda dapatkan di seri paling ekonomis GoPro Hero 4. Itu dari sisi kemampuan software, dari hardware kemudahan akan dirasakan para pengguna Hero 3+ yang beralih ke Hero 4, karena semua aksesoris yang tersedia pada kamera GoPro versi sebelumnya dapat juga dipasangkan pada kamera GoPro Hero 4 terbaru ini.
Satu kemampuan yang menjadi andalan GoPro adalah kemampuan tahan air. Hero 4 mampu dibawa anda yang hobi menyelam di lautan hingga kedalaman 40 meter. Luar biasa bukan? Anda bisa merekam lebih jelas kehidupan dan keindahan bawah laut. Untuk masalah harga GoPro Hero 4 Black Edition dibanderol dikisaran Rp 6,5 juta, sementara Silver Edition bisa didapatkan dengan merogoh kocek sekitar Rp 5,5 juta dan untuk seri Hero 4 paling ekonomis tentu memiliki harga dibawah kedua seri lainnya. Secara spesifik berikut fitur-fitur andalan dari GoPro Hero 4 Black dan Silver Edition.
Fitur utama di GoPro 4 Silver Edition: · B uilt-in touch display. Pengoperasian menu dengan sentuhan tangan pada layar · Sensor kamera 12MP untuk memotret foto dengan kecepatan hingga 30 fps · Merekam video resolusi 1080p dengan kecepatan 60 fps atau 720p dengan kecepatan hingga 120fps · Built-in Wi-Fi + Bluetooth connectivity. Bisa mengatur kamera dengan aplikasi GoPro dari smartphone atau Smart Remote dan lainya,
Fitur Utama GoPro Hero 4 Black Edition: · K emampuan merekam video 4K di framerate 30 fps, dan kini 1080p di 120 fps. Bisa merekam video super slow motion dengan tampilan yang detail. Konsumsi baterai lebih awet meski merekam dengan video 4K, berkat perbaikan hardware dan software. · Sensor kamera 12MP dengan 30 frame per detik, membantu menangkap momen yang tidak akan tertinggal. Mengambil foto tunggal, atau memilih jarak waktu untuk mengambil foto secara otomatis pada set interval waktu 0,5-60 detik (timelapse) · Fitur tagging atau memberi tag pada video dengan menggunakan smartphone (koneksi menggunakan WIFI). Ada tambahan bluetooth untuk koneksi alternatif selain WIFI
82
Energia PEP Februari | 2015
· Terdapat berbagai update di GoPro Protune yang kini bisa mengontrol ISO maksimal, pengaturan warna, dan pengaturan eksposure, dan lainnya · Dengan prosesor 2x lebih kuat, 2x frame rate video lebih cepat dan kualitas gambar yang lebih baik dari pendahulunya memberikan rekaman itu lebih tajam, lebih kaya dan lebih detail. · Peningkatan kemampuan merekam dengan menggunakan mic terbaru, yang memungkinkan lebih peka dan lebih lebar jangkauan nada yang terekam · Tahan air hingga kedalaman 40 meter, cocok bagi yang gemar diving. · Selain itu, model kuncian baterai (baterai door) kini menganut spring loaded alias tinggal geser tombolnya untuk membuka. Tak perlu repot repot lagi mencongkel.
Energia PEP Februari | 2015
83
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia