perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Media Sosial Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta)
:
Oleh: APSARI RETNO WIRATMI D 0208038
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI MASSA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN Skripsi dengan judul: MEDIA SOSIAL SEBAGAI PENDUKUNG INTERAKTIVITAS DI RADIO JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta) Oleh: Apsari Retno Wiratmi D 0208038
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 19 November 2012
Pembimbing Utama,
Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si NIP. 19690908 200312 1 001
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari
:
Tanggal
:
Susunan Panitia Penguji:
1. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si.
Ketua
NIP. 19570821 198303 2 001 2. Nora Nailul Amal, S.Sos, MLMed, Hons Sekretaris NIP. 19810429 200501 2 002 3. Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si.
Penguji
NIP. 19790908 200312 1 001
Mengetahui, Dekan,
Prof. Drs. H. Pawito, Ph. D NIP. 19540805 198503 1 002
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sejatining urip, urip sejati
- Triyono -
Kemanapun kamu melangkah, maju, mundur, ke kanan ataupun ke samping, ingatlah orangtuamu. - Triyono -
Man Jadda Wa Jadda, Man sabara Zafira (Barang siapa bersungguh-sungguh akan berhasil, barang siapa bersabar akan mendapat kemuliaan) - Syair Arab -
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan dan ucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Ngadipun dan Ibu Sudiyem yang telah mendidikku, menyayangiku dan mencintaiku sedari mata ini terbuka. Adikku satu-satunya, Putri Wening Prasetyaning Tyas, yang selalu menjadi teman sekaligus sasaran kejahilanku. 2. Mas Moel yang selalu menjadi energi untukku, menguatkanku, menjagaku dan mendukungku. 3. Keluarga Jimbaran, mak yatini yang sudah menjadi ibu kedua untuk penulis, bapak, dek lingga, mb endang, mb ndarni, marisa, julio, mas budi, mb erna yang sudah mendukung penulis selama ini. 4. Asweni Tri Khiyani sahabat yang paling sempurna di dunia ini, yang selalu menjadi inspirasi, menjadi pengingat yang baik dan selalu ada dalam sedih ataupun senang. 5. Julia Nur Rochmah yang sudah menjadi sahabat, teman sekaligus mamaku di Solo,
terimakasih
untuk bantuannya selama ini,
terimkasih untuk
tumpangannya selama penulis mengerjakan skripsi. 6. Wuri Febrianingrum yang selalu menjadi semangat, yang telah banyak membantu penulis selama berproses di Solo. Dan Destrinita, teman sekaligus sahabat seperjuangan, terimakasih untuk menjadi sahabat yang baik selama ini.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Sahabat-sahabatku di Solo, Fahmi, Fanani, Imel, Riska, Livi, Dhyanayu, Andi, Jeni yang menemani penulis melalui hari-hari di kota Solo dengan canda tawa, kebahagiaan, dan perjuangan. 8. Keluargaku di Teater Sopo, Intan, Cicak, ayah iyok, Arini, Retno yang selalu kompak dengan 2008-nya. Teman-teman pengurus dan anggota, Nila, mas Awan, mas Ahong, mas Gempil, mb Nopek, Hendro, Simbah, Edi, Wawan, dan semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 9. Keluargaku di Fiesta FM, mas dim, mas maman yang selalu jadi kakak yang baik, dan teman-teman yang lainnya yang selalu memberikan dukungan pada penulis. 10. Sahabat-sahabat di Teladan, PBW, Zudha, Sani, Yulia yang selalu menjadi semangat dan inspirasi bagi penulis. 11. Keluargaku di Romanisti Indonesia Regional Solo yang telah menjadi teman yang baik bagi penulis. 12. Teman-teman komunikasi FISIP UNS angkatan 2008 yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi. 13. Mas Triyono yang sudah menyadarkanku akan makna hidup yang sangat luar biasa. Babe Sarman, Mas wahyu, Mas Agus item, Mas Agus ex PD 4, Mas Nardi, Mas Edi, Pak Tarman, Pak Budi yang selalu menjaga penulis selama di kampus dan menjadi teman yang baik bagi penulis. 14. Mas Ris, mas Andi dan segenap manajemen dan kru radio JIZ FM Yogyakarta yang sangat baik hati,.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
laikum Wr. Wb. . Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, kelancaran dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul Media Sosial Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta) Penulisan skripsi ini bermula saat penulis mendengarkan sebuah radio komersil di Yogyakarta, yaitu radio JIZ FM. Dalam siarannya radio JIZ FM sangat jarang sekali menyebutkan dan menggunakan layanan telepon dan sms secara untuk berinteraksi pendengarnya. Penulis kemudian menemukan adanya penggunaan internet oleh radio JIZ FM yang menekankan pada memanfaatkan media sosial facebook dan twitter sebagai alat untuk berinteraksi dengan pendengarpendengarnya. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat saat ini, ternyata ada sebuah radio yang kemudian bergantung dan memanfaatkan media sosial sebagai media baru untuk mendukung kegiatan siarannya. Cara dan kebijakan JIZ FM dalam berinteraksi dengan pedengarnya itu yang kemudian menarik penulis untuk menggali lebih dalam mengenai bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook dan twitter sebagai pendukung interaktivitas pada radio JIZ FM.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang turut membantu penulis dalam pengerjaan dan bimbingan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada : 1. Maha Besar Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang dan rahmatnya yang telah memberikan kekuatan dan kemudahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dengan baik. 2. Prof. Drs. H. Pawito, Ph D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dra. Prahastiwi Utari, M. Si., Ph. D. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Drs. Surisno Satrio Utomo, M.Si yang telah menjadi pembimbing akademik selama perkuliahan. 6. Seluruh staff pegawai di FISIP UNS, terimakasih atas doa dan dukungannya serta kebaikannya selama penulis menjalankan studi di FISIP UNS ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menerima saran maupun kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. W
laikum Wr. Wb.
Penulis
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................
i
PERSETUJUAN ..........................................................................................
ii
PENGESAHAN ............................................................................................
iii
MOTTO .........................................................................................................
iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................
v
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vii
DAFTAR ISI..................................................................................................
ix
DAFTAR BAGAN ........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xv
ABSTRAK .....................................................................................................
xvi
ABSTRACT ...................................................................................................
xvi
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
7
C. Manfaat Penelitian ..............................................................................
7
D. Tujuan Penelitian ...............................................................................
7
E. Tinjauan Pustaka ................................................................................
8
1. Komunikasi ...................................................................................
8
2. Komunikasi Massa ........................................................................
12
3. Media Massa .................................................................................
13
4. Radio .............................................................................................
16
5. Media Baru (New Media) ..............................................................
17
6. Konvergensi Media .......................................................................
19
7. Interaktivitas ..................................................................................
21
F. Kerangka Berfikir ..............................................................................
30
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian .............................................................................
31
2. Metode Penelitian .........................................................................
32
3. Sumber Data .................................................................................
34
4. Metode Pengambilan Data ...........................................................
35
5. Teknik Analisis Data.....................................................................
36
6. Validitas Data................................................................................
37
BAB II. DESKRIPSI LOKASI A. Sejarah Perkembangan Radio JIZ FM ...............................................
39
B. Interaktivitas pada Radio JIZ FM ......................................................
41
C. Segmentasi Radio JIZ FM .................................................................
43
D. Format Radio JIZ FM ........................................................................
43
E. Visi dan Misi Radio JIZ FM ..............................................................
44
F. Komposisi Siaran Radio JIZ FM .......................................................
44
G. Komposisi Musik Rado JIZ FM ........................................................
44
H. Program Radio JIZ FM ......................................................................
45
I. Struktur Organisasi Radio JIZ FM .....................................................
46
BAB III. SAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Sajian Data Fanspage Facebook Radio JIZ FM ................................
53
B. Sajian Data Twitter Radio JIZ FM .....................................................
57
C. Analisis Data .....................................................................................
61
1. Tingkatan Interaktivitas Menurut McMillan ...............................
61
1.1 User to user interactivity .......................................................
61
1.2 User to document interactivity ...............................................
72
1.3 User to system interactivity ....................................................
74
1.3.1 Interaksi user to system pada wall fanspage facebook radio JIZ FM ..................................................................
76
1.3.2 Penggunaan link dalam halaman info fanspage facebook radio JIZ FM .................................................................
commit to user x
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1.3.3 Interaksi user to system pada halaman foto fanspage facebook radio JIZ FM ..................................................
82
1.3.4 Interaksi user to system pada timeline twitter radio JIZ FM .................................................................................
83
1.3.5 Penggunaan link pada halaman profil twitter radio JIZ FM .................................................................................
86
1.3.6 Interaksi user to system pada halaman foto twitter radio JIZ FM ..........................................................................
88
1.3.7 User to system sebagai Interaksi satu arah ....................
90
2. Tingkat Interaktivitas Menurut Rafaeli ........................................
90
4.1 Pesan Noninteraktif ................................................................
91
4.2 Pesan Reaktif/Quasi Interaktif ...............................................
94
4.3 Pesan Interaktif Penuh/Full Interaktif ....................................
96
3. Implementasi
interaktivitas
antara
pengguna
dengan
dokumen/sistem ..........................................................................
99
4. Implementasi aktivitas antara orang-orang ..................................
100
5. Vertical dan Horizontal Interactivity ...........................................
101
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................................
110
B. Saran .....................................................................................................
113
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR BAGAN
BAGAN
HALAMAN
Bagan I.1 Model Komunikasi Westley & Maclean .......................................
12
Bagan I.2 Pola Arah Interaktivitas Terbaru Pada Interaktivitas Radio ..........
27
Bagan I.3 Model Interaktivitas Radio ............................................................
28
Bagan I.4 Kerangka Berpikir .........................................................................
30
Bagan I.2 Model Analisi Interaktif ...............................................................
36
Bagan II.1 Struktur Organisasi Radio JIZ FM ...............................................
45
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
Tabel I.1
Perbedaan Karakteristik Media Konvensional & Media Baru ..
19
Tabel II.1
Program Radio JIZ FM .............................................................
45
Tabel II.2
Daftar Stasiun Radio Pengguna Facebook ................................
48
Tabel II.3
Daftar Stasiun Radio Pengguna Twitter ...................................
49
Tabel III.1
Data Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Menurut Tingkatan Interaktivitas McMillan ..........................................
Tabel III.2
Data Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Menurut Tingkatan Interaktivitas Rafaeli ................................................
Tabel III.3
59
Data Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut Tingkatan Interaktivitas Rafaeli ................................................................
Tabel III.6
57
Data Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut Tingkatan Interaktivitas Rafaeli .................................................................
Tabel III.5
56
Data Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Sesuai Model Interaktivitas Joellen Easton .....................................................
Tabel III.4
55
60
Data Interaksi Twitter Radio JIZ FM Sesuai Model Interaktivitas Joellen Easton ...........................................................................
commit to user xiii
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Gambar 1
HALAMAN Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di fanspage facebook radio JIZ FM ..............................................................
Gambar 2
Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter radio JIZ FM ..............................................................................
Gambar 3
70
Admin fanspage facebook radio JIZ FM memposting sebuah berita yang berasal dari media lain ............................................
Gambar 8
70
Admin twitter radio JIZ FM membalas pesan salah satu pengunjung.................................................................................
Gambar 7
66
Salah satu pengunjung mendapatkan balasan dari admin fanspage facebook radio JIZ FM ...............................................
Gambar 6
65
Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter radio JIZ FM ..............................................................................
Gambar 5
63
Salah satu interaksi yang terjadi antar pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM ..............................................................
Gambar 4
63
72
Interaksi antara user dengan sebuah dokumen yang terjadi di twitter radio JIZ FM...................................................................
72
Perbedaan jumlah komentar yang ditinggalkan pengunjung .....
78
Gambar 10 Halaman info fanspage facebook radio JIZ FM ........................
81
Gambar 9
Gambar 11 Update pesan yang disertai link pada halaman timeline twitter radio JIZ FM ..............................................................................
87
Gambar 12 Pesan disertai foto yang diposting oleh host radio JIZ FM .......
92
Gambar 13 Pesan yang tidak berhubungan dengan pesan yang lainnya ......
94
Gambar 14 Pesan full interaksi yang terjadi di fanspage facebook radio JIZ FM ..............................................................................................
97
Gambar 15 Pesan interaksi penuh yang terjadi pada twitter radio JIZ FM ..
98
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan dari Lokasi Penelitian Lampiran 3 Catatan Penelitian Lampiran 4 Transkrip Wawancara
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Apsari Retno Wiratmi. D 0208038. Media Sosial Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Media Sosial Facebook dan Twitter Sebagai Pendukung Interaktivitas Di Radio JIZ FM Yogyakarta), skripsi (S-1) jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2012. Perkembangan periode baru yang ditandai dengan berkembangnya internet membuat banyak media penyiaran memanfaatkan media sosial sebagai pendukung dalam penyelenggaraan siarannya. Begitu pula yang terjadi pada radio JIZ FM. Interaktivitas yang semula dimediasi oleh telepon dan sms ini, kini diganti dengan memanfaatkan facebook dan twitter yang memang sedang populer saat ini. Dalam media sosial tersebut, audiens dibebaskan untuk berinteraksi baik dengan radio JIZ FM yang diwakili oleh admin, ataupun dengan sesama audiens. Dengan begitu interaksi yang terbentuk menjadi semakin mudah dan bebas bahkan mendekati komunikasi tatap muka sehingga mampu membangun sebuah kedekatan dengan audiensnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook dan twitter radio JIZ FM. Peneliti menjabarkan interaksi yang ada pada kedua media sosial tersebut, dan mengkategorikan serta menganalisis sesuai tingkatan interaktivitas yang dikemukakan oleh Rafaeli yaitu noninteraktif, reaktif/quasi interakif dan full interaktif, serta kategori interaktivitas menurut McMillan yaitu user to system, user to user dan user to documents. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang bersifat deskriptif dalam memaknai fenomena yang terjadi. Dalam pengumpulan dan analisis data penelitian ini menggunakan combine methods research. Peneliti menggunakan instrument penelitian berupa observasi partisipan, dokumentasi-dokumentasi, serta bukti fisik lainnya. Dari data yang diperoleh, peneliti menemukan ada tiga bentuk interaktivitas yang ada pada media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM, yaitu interaktiviras antara pengguna dengan sistem, interaktivitas antar orang-orang dan interaktivitas antara pengguna dengan dokumen. Namun karena interaktivitas pengguna dengan dokumen intensitasnya sangat rendah maka peneliti hanya merumuskan dua bentuk interaktivitas yang dominan dilakukan oleh pengguna media fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM yaitu interaktivitas antara pengguna dengan sistem dan interaktivitas antar orang-orang. Dari keseluruhan hasil penelitian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa peran host/admin menjadi sangat penting dalam membangun sebuah komunikasi untuk mendorong adanya interaksi yang berkesinambungan baik antar pengunjung ataupun pengunjung dengan admin/host. Peranan tersebut berupa pengembangan komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih personal, baik dengan menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim ataupun dengan kalimat-kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk saling merespon pesan yang ditinggalkan.
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Apsari Retno Wiratmi. D 0208038. Social Media For Supporting Interactivity in JIZ FM Radio (Qualitative Descriptive Study of the Social Media Facebook and Twitter to Support the Interactivity in JIZ FM Radio), thesis (S-1) Communication Science Major. Social and Politic Science Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta. October 2012. Development of a new period marked by the development of the Internet make a lot of broadcast media utilizing social media as a supporter in organizing broadcasts. And the same thing happened in JIZ FM Radio. Interactivity which mediated initially by phone and sms, now replaced by using facebook and twitter, which is being popular nowadays. In social medias, the audience is free to interact, both with FM JIZ admins, or with fellow audience. So that way, the interaction that formed, became easier and free. face-to-face communication, which has capability to established a bond with the audiences. This research aimed to describe how interactivity formed on social medias facebook and twitter. The Researcher describe and categorize the interactions that exist in both the social media, and then analyze the appropriate level of interactivity proposed by Rafaeli, they are: non-interactive, reactive / interactive quasi and full interactive. And interactivity categories according to McMillan, they are : user to system, user to user and user to documents. This research is a descriptive qualitative study, with case study approach that is descriptive in understanding phenomena. This research used combine methods research for data collecting and analysis. Researcher used the research instruments, such as participant observation, documentations, and other physical evidences. From the data obtained, researchers founded that the interactivity occurs in three types of interactivity, they are interactivity between the user and system, interactivity between peoples and interactivity between the user and document. However, interactivity between the user with document has a low intensity, so the researchers only formulates in two types of interactivity which is characterized by dominant media users of fanspage facebook and twitter JIZ FM radio that is interactivity between user and system and interactivity between people . From the overall results of the research, researcher were able to conclude that host has an important role in developing a communication to establish a continuous interaction both among visitors, or visitors to the host. That role is a development of two ways communication with more personal speech style, by using a greeting words of first person, not anonymous or by using a stimulus words that can boost users to respond the remaining message.
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa pengaruh yang cukup banyak dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam dua dasawarsa terakhir saja, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat telah melahirkan beragam produk-produk komunikasi
yang
bersinggungan
dengan
berbagai
aspek
kehidupan
masyarakat. Seiring dengan hal tersebut, informasi berkembang menjadi sebuah kebutuhan yang vital bagi masyarakat. Untuk itulah media massa muncul dan selalu dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Media massa sendiri selalu berkembang dan semakin efisien dalam membuat dan menyebarkan informasi. Hal ini diperkuat oleh pendapat McQuail yang menganggap adanya perubahan yang cukup siginifikan pada masyarakat dalam bidang komunikasi. Menurutnya, media massa merupakan media yang mampu menjadi perangsang penting terhadap penilaian dan konsumsi informasi. (McQuail, 1987: 204) Banyak pendapat yang dilontarkan mengenai fungsi media massa. Namun dalam bukunya, Effendy (2003: 31) menyederhanakan fungsi media menjadi empat fungsi saja, yakni: 1. Menyampaikan informasi (to inform)
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Mendidik (to educate) 3. Menghibur (to entertain) 4. Mempengaruhi (to influence) Radio menjadi salah satu media massa yang fenomenal. Radio berkembang mengikuti dinamika dalam masyarakat. Fungsi dan peranannya pun mengikuti perkembangan yang ada dimasyarakat. Sebagai unsur dari proses komunikasi dalam hal ini sebagai media massa, radio siaran mempunyai ciri, sifat dan karakter yang berbeda dengan media massa lain. (Effendy, 1991 : 18) Beberapa penulis seperti Masduki mendefinisikan radio sebagai media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio juga berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimuli begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya. (Masduki, 2001: 9) Kini radio terus berkembang menjadi bisnis yang tetap menjanjikan. Hal ini terbukti dengan terus bermunculannya stasiun radio baru yang terus menyajikan program-program yang mampu menarik perhatian khalayak. Maraknya pertumbuhan industri radio siaran ini membawa dampak sebagai berikut: 1) program-program acara yang semakin beragam bentuknya dan mengarah pada spesialisasi, 2) kompetisi antar radio semakin meningkat, 3)
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tingkat kompetisi antar radio semakin terasa bila corak, isi serta jangkauan khlayak sasaran sama. (Sandjaja, 1992: 3) Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi itu pula, kini mulai terciptalah media baru yang mampu mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhan akan informasi. Mark Poster (1990) dalam buku besarnya, The Second Media Age mengungkapkan akan adanya periode baru dimana teknologi interaktif dan komunikasi interaktif, khususnya internet akan mampu merubah masyarakat. Teknologi interaktif yang tercipta itulah yang akan mendorong masyarakat untuk lebih mengembangkan diri mengikuti arus perkembangan komunikasi interaktif. Dalam sebuah pemikiran tentang New Media Theory, Litle John dan Foss dalam bukunya mengungkapkan adanya dua pandangan dominan tentang perbedaan antara the first media yang menekankan pada penyiaran (radio dan televisi) dengan the second media yang menekankan pada jejaring (media sosial). (Little John & Foss, 2008:
413). Namun dalam
perkembangannya, internet sebagai media kedua (the second media) mulai mengembangkan diri menjadi media yang dapat menjadi pendukung bagi media utama (the first media) seperti radio dan televisi. Pernyataan tersebut didukung dengan pendapat Little John & Foss (2008) yang menyebutkan bahwa media baru dianggap lebih interaktif dan juga mampu menciptakan sebuah pemahaman tentang komunikasi pribadi dibandingkan media penyiaran yang hanya menekankan pada penyebaran informasinya dengan interaktifitas yang minim. Untuk itu pada perkembangannya banyak media
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penyiaran yang mulai memanfaatkan media jaringan sebagai media pendukungnya. Begitu juga yang terjadi pada media radio, internet mulai digunakan sebagai alat pendukung untuk mendekatkan audiens dengan stasiun radio yang bersangkutan. Dengan interaktivitas yang coba ditawarkan didalamnya, audiens dimanjakan untuk berkomunikasi secara langsung melalui media jejaring sosial tersebut dengan stasiun radio favoritnya. Tentu saja hal tersebut merupakan strategi yang diangkat stasiun radio yang bersangkutan untuk menciptakan model interaktivitas yang terbaru, yang biasanya hanya bisa dilakukan melalui media telephone dari audiens kepada stasiun radio, namun kini bisa dilakukan dengan bebas oleh seluruh audiens yang ingin berinteraksi dengan stasiun radio secara langsung hanya dengan memposting pada halaman jejaring sosial yang dipakai oleh radio tersebut. Kehadiran media-media pendukung tersebut diharapkan mampu menjadi media yang mampu menarik perhatian audiens. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa semakin berkurangnya antusias masyarakat dalam mendengarkan siaran radio. Salah satu radio yang memanfaatkan media kedua sebagai media mendukungnya tersebut adalah radio JIZ FM. Radio JIZ FM lahir pada awal tahun 2011, berkembang dengan memanfaatkan media jejaring sosial sebagai media pendukung dalam berinteraksi dengan pendengarnya. Audiens dimanjakan dengan kemudahan untuk berinteraksi dengan setiap program acara yang mereka bawakan. Materi atau topik yang sedang dibicarakan
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam sebuah program acara akan diposting dalam halaman facebook ataupun twitter JIZ FM yang kemudian bisa langsung dikomentari oleh audiens pendengarnya. Begitu pula dengan permintaan lagu, audiens bisa dengan mudah merequest lagu hanya dengan memposting pada halaman facebook atau twitter JIZ FM. Kemudahan itulah yang saat ini ditawarkan oleh JIZ FM yang notabennya adalah sebuah radio baru. Pilihan-pilihan itulah yang menjadi menarik, karena seakan-akan kini interaktivitas yang dulunya lebih bersifat konvensional hanya dengan menggunakan sms ataupun telephone, kini telah berubah menjadi interaktivitas yang lebih modern, yang justru berpindah pada media-media pendukungnya, seperti facebook dan twitter. Apalagi media-media sosial tersebut memang sedang digandrungi oleh anak muda jaman sekarang. Sebuah proses interaktivitas yang mulai bergeser. Secara teori, ada beberapa definisi dari interaktivitas, salah satunya adalah Ha dan James yang mencoba mendefinisikan interaktifitas, dalam artian sejauh mana komunikator dan audiens menanggapi ataupun bersedia memfasilitasi, komunikasi untuk masing-masing kebutuhan. (Leah A. Lievrouw & Sonia M. Livingstone, 2006). Melalui media pendukungnya tersebut terbukti JIZ FM telah mampu menarik perhatian audiennya. Salah satunya dibuktikan dengan banyaknya follower dalam akun twitter JIZ FM yaitu sebanyak 5.915 Dan juga pada fanspage facebook JIZ FM yang disukai oleh pengguna facebook sebanyak
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17.931. Bahkan mereka telah membuat fanspage facebook kedua, karena fanspage sebelumnya sudah penuh. Kini, JIZ FM dalam setiap program acaranya justru meminimalisir interaksi secara konvensional dengan sms atapun telephone, dan justru lebih aktif dalam interaksi melalui media sosial twitter dan facebook. Salah satu bentuk interaksi yang bisa dicontohkan dalam hal ini adalah, pada program Semangat Pagi edisi
makanan yang opik tersebut diposting dalam akun twitter dan
facebook dalam bentuk pertanyaan kepada pendengar. Tidak berlangsung lama, setidaknya ada 51 komentar yang ditulis oleh audiens untuk menanggapi topik tersebut. Adanya feedback langsung dari audiens tersebut menandai adanya interaktivitas antara audiens dengan media jejaring sosial yang digunakan radio JIZ FM. Sebuah interaktivitas yang bisa dikatakan sudah mulai bergeser, dari mulanya antara pendengar dengan stasiun radio secara langsung melalui telephone atau sms, pada saat ini bergeser dari pendengar dengan jejaring sosial pendukung radio. Rafaeli dan LaRose mengungkapkan bahwa ada kolaborasi pada sistem di media massa, dimana penonton merupakan sumber utama dari konten media sekaligus sebagai penerima. Kolaborasi tersebut yang kemudian merepresentasikan adanya sebuah pergeseran baru yang signifikan dari bentuk-bentuk media massa. (Lievrouw & Livingstone, 2006).
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Maka dari itu, peneliti berusaha mengungkapkan gambaran tentang bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook dan twitter sebagai media pendukung interaktivitas radio JIZ FM. Dengan begitu kita akan mendapatkan gambaran mengenai interaktivitas di radio JIZ FM yang terjadi melalui media sosial.
B. PERUMUSAN MASALAH Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook dan twitter sebagai pendukung interaktivitas pada radio JIZ FM
C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dikemukakan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana interaktivitas yang terbentuk pada media sosial facebook dan twitter sebagai pendukung interaktivitas pada radio JIZ FM.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi individu yang tertarik pada permasalahan radio, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi mengenai interaktivitas yang ada pada radio.
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Bagi pengelola perusahaan media massa khususnya perusahaan radio, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam pengambilan keputusan yang terkait. 3. Bagi dunia akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan uji penelitian lain yang memiliki permasalahan yang serupa.
E. TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang sangat penting. Apalagi kodrat manusia sebagai makhluk sosial membuat komunikasi menjadi faktor penting bagi manusia untuk selalu berinteraksi dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan manusia. Secara fungsional, Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi utamanya, yaitu untuk kelangsungan hidup diri sendiri dan untuk menjaga kelangsungan hidup bermasyarakat, dengan membangun hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat. (Mulyana, 2000 : 4) Istilah komunikasi berasal dari istilah latin "communis" yang berarti "sama" dalam bahasa Indonesia. Dengan artian kesamaan pengertian atau makna, sehingga informasi
disampaikan oleh seseorang kepada orang lain saling
dimengerti. (Effendy, 1978 : 1) Sedangkan Hoveland (1948: 371) dalam buku ya
, The process by which
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individuals (communicatees).
Dalam hal ini
komunikasi dipandang sebagai proses dimana komunikator menyampaikan rangsangan baik dalam bentuk lambang ataupun kata-kata untuk merubah tingkah laku orang lain (komunikan). (Wiryanto, 2004: 6). Pada hakekatnya komunikasi merupakan sebuah proses dimana lambanglambang yang mengandung makna sama disampaikan kepada orang lain, dengan maksud untuk dimengerti ataupun agar tingkah lakunya berubah. (Effendy 1978: 7) Banyak ahli yang mendefinisikan komunikasi ataupun berbicara tentang definisi komunikasi. Walaupun banyak yang mengemukakan hal tersebut, namun berbagai definisi yang dikemukakan para ahli tentunya mempunyai banyak manfaat guna menjelaskan fenomena-fenomena komunikasi yang terjadi dalam masyarakat. Ada beberapa paradigma yang dikemukakan mengenai komunikasi, seperti Raymond S. Ross (1983: 8) seperti yang dikutip oleh Wiyanto mengatakan bahwa, "Communication: The tansmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol ..." yang berarti bahwa komunikasi merupakan sebuah proses penyortir, memilih, dan mengirimkan, simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar dalam membangkitkan makna atau respons dai pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud oleh komunikator. (Wiryanto, 2004: 6)
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Komponen-komponen yang ada dalam kegiatan komunikasi meliputi; konteks, sumber, penerima, pesan, saluran, gangguan, proses penyampaian atau proses encoding, penerimanaan atau proses decoding, arus balik dan efek. (Effendy, 2005: 5) Onong Uchjana selanjutnya juga membagi proses komunikasi menjadi beberapa tahapan, yaitu: 1. Proses komunikasi secara primer Merupakan proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang atau simbol sebagai media. Lambing yang digunakan dalam hal ini adalah bahasa. 2. Proses komunikasi secara sekunder Merupakan proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat bantu atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama (surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dll). Efisiensi pencapaian kepada komunikan menjadi tujuan dalam proses ini. (Effendy, 1984: 11). Selain itu, Onong Uchjana juga membagi 4 tujuan komunikasi yaitu perubahan sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (behavior change), perubahan sosial (social change). (Effendy, 1984: 8) Dalam Mulyana (2001: 5-35), William I. Gorden menyebutkan setidaknya ada empat fungsi komunikasi yang saling berkaitan, empat fungsi tersebut ialah: 1. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Komunikasi bertujuan untuk membentuk konsep diri dan menjaga kelangsungan hidup, serta memupuk hubungan dan kebahagiaan. 2.
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi ekspresif Manusia dapat mengekspresikan emosi ataupun perasaannya dengan
berkomunikasi, dapat dilakukan secara berkelompok ataupun sendiri. 3. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi ritual Dilakukan biasanya oleh suatu komunitas pada saat melakukan ritual-ritual tertentu seperti upacara kelahiran, kematiaan, dan sebagainy dan dilakukan secara kolektif. 4. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi instrumental Komunikasi ini betujuan untuk menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, merubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga untuk menghibur. Selain fungsi dan tujuan, dalam proses komunikasi dikenal pula istilah model komunikasi. Wilbur Schramm (1954) merumuskan suatu model komunikasi
yang
menekankan
pada proses
dua arah
di
antara para
komunikatornya. Komunikasi berlangsung dua arah, dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar dalam model komunikasi ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Pandangan interaksional ini mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi pengirim maupun penerima dalam sebuah interaksi, namun tidak menjadi keduanya sekaligus.
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Umpan balik/tanggapan menjadi elemen yang penting dalam model komunikasi ini. Umpan balik disini berfungsi untuk membantu komunikator apakah mengetahui apakah pesan mereka telah tersampaikan atau tidak, dan sejauh mana pencapaian makna terhadap pesan terjadi. Umpan balik dalam model komunikasi ini terjadi setelah pesan diterima, tidak saat peran sedang dikirim.
Bagan I.1 Model Komunikasi Wilbur Schramm
Sumber: West & Turner (2007: 12)
2. Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan komunikasi yang melibatkan banyak orang dengan melalui media, maka disebutlah komunikasi massa, sebuah komunikasi yang ditujukan untuk banyak orang melalui media massa. Komunikasi massa
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sendiri mempunyai banyak pengertian. Dalam Effendy (1984), Joseph A. Devito memaparkan komunikasi massa sebagai komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang bersifat audio visual, dan komunikasi akan lebih mudah bila didefinisikan menurut bentuknya: televisi. radio, surat kabar, majalah, film, dan buku. Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Onong Uchjana (1984) menyebutkan empat fungsi komunikasi massa, yaitu: 1. Menyampaikan informasi (to inform) Yaitu untuk mempelajari ancaman dan peluang; memahami lingkungan; menguji kenyataan; meraih keputusan. 2. Mendidik (to educate) Yaitu untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna memfungsikan dirinya secara efektif dalam masyarakatnya; mempelajari nilai, tingkah laku yang cocok agar diterima dalam masyrakatnya. 3. Menghibur (to entertain) Yaitu untuk menggembirakan, mengendorkan urat syaraf, menghibur, mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi. 4. Mempengaruhi (to influence) Yaitu untuk memberi keputusan; mengadopsi nilai, tingkah laku dan aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya.
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Media Massa Media massa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses komunikasi. untuk itu dalam penelitian ini diperlukan pembahasan lebih mendalam mengenai media massa. Menurut McQuail (1987), media massa yang digunakan sehari-hari mempunyai karakteristik sebagai pengantar bagi segala macam pengetahuan, media massa juga menyelenggarakan kegiatan dalam lingkup publik, hubungan antara penerima dan pengirim seimbang dan sama, selain itu media juga mampu menjangkau banyak orang, dibandingkan dengan institusi lain, serta mampu mengambil alih peran-peran seperti sekolah, agama, guru, orang tua dan lain sebagainya. Lebih lanjut McQuail juga menjelaskan adanya empat unsur penting dalam sejarah media massa, yaitu: 1.
Teknologi
2.
Situasi Politik, sosial dan ekonomi suatau masyarakat
3.
Serangkaian kegiatan, fungsi dan kebutuhan
4.
Manusia dalam arti kelompok sosial ataupun kelompok kepentingan Media massa mengalami perkembangan modern yang cukup pesat.
Berikut adalah gambaran sejarah media massa menurut McQuail (1987) dalam bukunya: 1.
Media cetak Sejarah media modern bermula dari buku cetak. Hampir dua ratus tahun
setelah ditemukannya percetakan barulah muncul surat kabar. Surat kabar pada
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masa awal ditandai oleh wujud yang tetap, bersifat komersial, bersifat umum dan terbuka, dan bertujuan memberikan informasi.
2.
Film Film muncul pada akhir abad kesembilan belas sebagai sebuah temuan
teknologi baru. Film berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan serta menyajikan cerita, musik, drama, lawak kepada masyarakat umum.
3.
Siaran radio dan televisi Inovasi yang terdapat pada radio dan televisi ialah kemampuan
menyajikan komentar pada saat suatu kejadian berlangsung.
4.
Media elektronik baru Media inilah yang dianggap akan menggeser televisi dan radio. Perangkat
media elektronik mencakup beberapa sistem teknologi, salah satunya ialah teknologi internet. Melalui bukunya, McQuail juga mencoba mrangkup serangkaian ide dasar mengenai tujuan media dalam masyarakat sebagai berikut McQuail (1987: 70): 1.
Informasi Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat
dan dunia serta memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan.
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id
Korelasi Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.
3.
Kesinambungan Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan
khusus serta perkembangan budaya baru. 4.
Hiburan Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
5.
Mobilisasi Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,
pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan agama.
4. Radio Radio merupakan salah satu media massa yang diteliti dalam penelitian ini, sehingga diperlukan pembahasan lebih lanjut mengenai radio. Radio sendiri merupakan media auditif (hanya bisa didengat) namun cukup terjangkau dan mampu dibawa kemana saja. Sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan, radio memiliki kekuatan terbesar dalam hal imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimuli begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual mealalui telinga pendengarnya. (Masduki, 2001: 9) Wahyudi dalam Morissan (2008) menggambarkan sifat fisik radio sebagaai media yang dapat didengar, dapat diputar kembali, elektris, murah
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan daya jangkau yang luas namun mempunyai daya rangsang yang cukup rendah (Morissan, 2008: 11). Dominick dalam Morissan (2008) mengungkapkan peran radio dalam menyampaikan pesan baru mulai diakui pada tahun 1909. Radio muncul menjadi media yang teruji dalam menyampaikan informasi, sehingga banyak diminati masyarakat pada saat itu. Pada awalnya radio diciptakan dengan bentuk yang besar, tidak menarik, dan sulit digunakan karena selain memerlukan tenaga listrik dan baterai yang besar, radio juga memerlukan kemampuan yang cukup untuk menggunakannya.
Namun
pada
1926,
perusahaan
manufaktur
berhasil
memberbaiki kualitas produk radio menjadi lebih menarik dan praktis, sehingga semenjak saat itu radio mulai merajalela di masyarakat dan hal tersebut sekaligus menandai dimulainya era radio menjadi media massa. (Morissan, 2008: 2) Masduki (2001: 3) menyebutkan ada beberapa fungsi radio yang kapasitasnya sebagai media publik, yaitu: 1. Radio sebagai media penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. 2. Radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi kebijakan. 3. Radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda/diskusi untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan. 4. Radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran.
commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Media Baru (New Media) Era media baru (new media) tumbuh berkembang ditandai oleh adanya perkembangan teknologi komunikasi seperti jaringan internet yang didalamnnya menekankan kepada format isi media yang dikombinasikan dan kesatuan data baik teks, suara, gambar, dan sebagainya dalam format digital. (Terry Flew, 2002: 10 dalam Hastarjo, 2011: 5). McQuail menyatakan adanya perubahan media massa dengan munculnya perilaku masyarakat baru yang berbasis internet. Dalam bukunya Mass Communication, Denis McQuail juga mengganggap new media sebagai implikasi semakin
berkembangnya
komunikasi
yang
ditandai
dengan
semakin
fungsionalnya internet sebagai basis berkembangnya media sosial. Media baru bisa diidentifikasi melalui beberapa hal seperti (McQuail, 2006): 1. Digitalisasi dan konvergensi semua aspek dari media. 2. Interaktivitas dan konektivitas jejaring yang meningkat. 3. Mobilitas pengiriman dan penerimaan pesan. 5. Adaptasi publikasi dan peran-peran khalayak. 6. Munculnya beragam bentuk baru dari media 7. Fragmentasi dan ka Konsep new media menurut Littlejohn (2008), memiliki kekuatan pada penguasaan teknologi (terutama internet) yang dapat membawa perubahan dalam masyarakat. Roger
Fidler
dalam
Hastjarjo
(2011)
mengenalkan
istilah
alam perkembangan teknologi media massa. Dalam hal ini
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
media baru dipahami sebagai media yang muncul dari inovasi-inovasi media lama yang kurang relevan dengan perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini. (Hastjarjo, 2011: 5) Lain halnya dengan Jan Van Dijk (2006) yang berpandangan bahwa new media merupakan revolusi dari munculnya media interaktif. Bentuk interaktivitas didalamnya adalah adany aksi dan reaksi. (Hastjarjo, 2011: 19) Hal yang terlihat jelas dari keberadaan teknologi komunikasi baru adalah perubahan ciri dan karakteristik komunikasi antar manusia. Mark Poster dalam The Second Media Age karakteristik antara the first media age (media konvensional) dengan the second media age (media baru) melalui tabel berikut: Tabel I.1 Perbedaan Karakterstik Media Konvensional dan Media Baru No.
Media Konvensional
Media Baru
1.
Produksi pesan yang tersentralisasi
Produksi pesan bersifat desentralisasi
2.
Komunikasi satu arah
Komunikasi dua arah
3.
Dalam kondisi mengendalikan
Tidak dalam kondisi mengendalikan
4.
Reproduksi stratifikasi sosial dan Demokratisasi ketidaksetaraan melalui media
5.
Khalayak massa yang terfragmentasi
Mempromosikan kesadaran indivual
6.
Membentuk kesadaran sosial
Berorientasi secara individual
Sumber: Mark Poster (1990)
commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perkembangan teknologi, terutama internet telah membawa dampak perubahan yang cukup besar terhadap perkembangan media baru. Internet dinilai mempunyai andil yang besar dalam hal ini. Salah satu indikatornya adalah adanya digitalisasi dan konvergensi dari semua aspek media yang tidak terkendala oleh lokasi dan waktu.
6. Konvergensi Media Adanya konvergensi media menjadi tanda dalam berkembangnya media baru. Konvergensi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu convergence. Istilah konvergensi mulai banyak digunakan sejak tahun 1990-an sebagai tanda bagi perkembangan teknologi digital, integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara (Briggs dan Burke, 2000: 326). Lebih lanjut Briggs dan Burke (2000) menjelaskan tentang munculnya masa convergensi media yang ditandai dengan munculnya media baru yang bersifat cornucopia (banjir informasi), choice (pilihan), crisis (krisis), interactivity (interaktivitas), dan creativity (kreativitas). Kehadiran media baru sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi, sedikit banyak telah membentuk fenomena-fenomena komunikasi, seperti Everret M. Rogers dalam Communication Technology New Media in Society menuliskan fenomena telekomunikasi yang membawa pengaruh pada implikasi model komunikasi, yaitu model komunikasi konvergensi yang menjabarkan proses pertukaran pesan diantara dua atau lebih peserta komunikasi. (Antoni, 2004: 5).
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Beberapa ilmuan mencoba mendefinisan istilah konvergensi, salah satunya adalah Henry Jenkins (2006) yang menjelaskan bahwa konvergensi merupakan aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media. By convergence, I mean the flow of content across multiple media platforms, te cooperation between multiple media industries, and the migratory behavior of media audiences who will go almost anywhere in search of the kinds of intertainment experiences they want. Lebih jauh, Henry Jenkins menjelaskan konvergensi sebagai sebuah kata yang berhasil menggambarkan teknologi, industri, perubahan budaya dan sosial dan tergantung pada siapa yang berbicara dan apa yang mereka bicarakan. (Henry Jenkins, 2006: 3)
7. Interaktivitas Interaktivitas merupakan inti dalam penelitian ini, untuk itu sangat diperlukan pembahasan yang mendalam mengenai hal tersebut. Deighton (1996) menyebut interaktivitas mempunyai dua fitur penting, yaitu kemampuan untuk mengenali seseorang dan untuk mengumpulkan dan mengingat respon dari orang tersebut. Williams, Rice, dan Rogers 1998 dalam (Severin and Tankard, 2001: 370) mendefinisikan interaktivitas sebagai
participants in a
communications process have control over, and can exchange roles in, their . Dengan kata lain partisipan mempunyai kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran didalamnya.
commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sesuai dengan perkembangan teknologi, interactivitas sering didefinisikan sebagai potensi yang dimiliki oleh pengguna atau user untuk menjadi sumber atau penerima dari isi atau konten interaksi. Seperti Williams (1988) dalam (Lievrouw & Livingstone, 2006: 207) yang mendefinisikan interaktivitas sebagai derajat dimana partisipan dalam suatu proses komunikasi saling mengontrol dan bertukar peran dalam perbinjangan suatau wacana. Interaktivitas dalam media digital menurut Pavlik (2004) dalam jurnal ilmiah SCRIPTURA Volume 1 No. 2 Juli 2007 Folkerts (2004) dalam Ido Prijana Hadi (Khalayak Maya Dalam Media Online) dapat didefinisikan sebagai: a dialog that occurs between a human and a computer program (this include emails, online charst, and discussion group, as at either end of the communication flow it is a human interacting with a computer program, with the internet simply the channel), the dialog occurs simultaneously or nearly so (i.e. response time should not be more than a few seconds) The audience has some measure of control over what media content they see and in what order they see it (getting personalized information, magnifying an image, clicking on hyperlink, and so on)
Heeter (1989) mendeskripsikan interaktivitas media menjadi enam dimensi yaitu, tersedianya pilihan, usaha dari pengguna, tingkat respon dari media, monitoring dengan sistem, informasi yang dapat ditambahkan, dan fasilitas dari komunikasi interpersonal. (Lievrouw & Livingstone, 2006: 208).
commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sedangkan Williams (1998) mendefinisikan interaktivitas sebagai derajat dimana partisipan dalam suatu proses komunikasi saling mengontrol dan bertukar pesan peran dalam perbincangan suatu wacana. Sementara itu, Steuer (1992 : 84) menyebut interaktivitas sebagai sebuah perkembangan, dimana setiap pengguna dapat berpartisipasi dalam memodifikasi format/bentuk dan isi dari lingkungan media dalam suatu waktu. in modifying the
Tingkat interaktivitas yang terjadi dalam suatu media tergantung dari kadar dimana fitur-fiturnya tidak hanya menghadirkan interaksi dari seorang receiver tetapi juga menjajikan interaksi bagi orang banyak (Roehm & Hougtvedt, 1999). Dalam pandangan fungsional, tingkatan interaktivitas diterjemahkan sebagai kapasitas sebuah interface (sistem) untuk mengadakan sebuah dialog atau pertukaran informasi anatara user dengan interface. Beranjak dari definisi yang diungkapkan oleh Heeter (1989) yang menyebutkan bahwa interaktivitas terletak pada aspek teknologi dari media, beberapa peneliti telah mengoperasionalkan konsep fitur-fitur fungsional seperti link e-mail, feedback, forms, chat room, dan unduhan audio maupun video. Keberadaan fitur-fitur interface tersebut adalah bukti yang cukup dari interaktivitas. Semakin banyak jumlah sebuah fitur yang terkandung dalam sebuah website, semakin besar interaktivitasnya (Sundar, 2003: 33). Rogers (1998) dalam Ido Prijana Hadi, membagi interaktivitas kedalam enam dimensi, yaitu:
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Internet mampu memberikan informasi dari pada sekedar persuasi 2. Kontrol terletak pada pengguna internet 3. Aktifitas banyak dilakukan oleh pengguna aktif 4. Komunikasi yang terjadi dua arah 5. Waktu yang digunakan dalam komunikasi lebih fleksibel dari pada terjadwal (periodisasi seperti dalam media cetak) 6. consumer McMillan membagi interaktivitas kedalam tiga bentuk interaktivitas, yaitu: 1. User to system Merupakan tipe interaktivitas yang berarti interaksi dengan teknologi web, seperti mengunduh, me-link ke fitur web tertentu dan meng-klik. Komunikasi ini bersifat satu arah, yaitu pengunjung berinteraksi dengan situs melalui penggunaan poling, pendaftaran sebagai sukarelawan dan lain sebagainya.
2. User to user User to user interactivity memiliki karakteristik komunikasi antar penggunanya atapun antar pengguna dengan host (pengelola situs) dengan format
dan juga forum diskusi.
commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. User to document Bentuk interaksi kali ini terjadi dalam konstruksi yang terbagi dalam pesan website, seperti bagaimana pengguna berinteraksi dengansuatu website dengan cara memposting komentar. Menurut McMillan, interaksi ini melibatkan yang dilakukan oleh host ketika ia memposting informasi atau menyajikan informasi yang dapat merubah isi pesan dari situs tersebut. (Lievrouw & Livingstone, 2006: 210-221). Apabila dilihat dari perspektif user-message interaction William, Rice, dan Rogers (1988) dalam (Severin and Tankard, 2001: 370) mendefinisikan interaktivitas sebagai tingkatan dimana pada proses komunikasi para partisipan memiliki kontrol terhadap peran dan dapat bertukar peran dalam dialog mereka. Menambahkan hal tersebut, Steuer (1992) mengatakan interaktivitas sebagai kemampuan user/pengguna untuk mengontrol dan memodifikasi pesan-pesan. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk mengontrol pesan yang mereka terima dan mengatur pesan sesuai kebutuhan mereka. Peneliti lainnya, Rafaeli, dalam artikel ilmiahnya, menyebut interaktivitas rgantung seberapa banyak pesan-pesan berlanjut
membutuhkan respon dari masing-masing komunikan. (Rafaeli, 1988: 111) Rafaeli (1988) menambahkan adanya level tingkatan dalam mendefiniskan interaktivitas, yaitu komunikasi dua arah (noninteractive), reaktif (quasiinteractive), dan komunikasi interaktif penuh (fully interactive communication).
commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
What Is Interactivity and Is it Always Such a Good Thing? Implications of Definition, Person, and Situation for the Influence of Yuping Liu dan L.J Shurm (2002) menyebutkan tiga dimensi interaktivitas yaitu: 1. Active Control Dimensi ini mempunyai karakter sebagai instrument yang mempengaruhi pengalaman kontroler secara langsung. Fitur-fitur internet seperti jaringan yang memiliki pesan yang saling terhubung (Hoffman dan Novak 1996) yang terhubung secara pararel dan nonlinier. Untuk mengontrol struktur yang nonlinier pengguna bisa menyesuaikan arus informasi dan melompat dari lokasi satu kelokasi yang lainnya dalam sebuah jaringan.
2. Two-Way Communication Merupakan komunikasi dua arah yaitu kemampuan untuk melakukan komunikasi timbale balik antar penggunanya. Dalam hal ini, media tradisional dinilai memang efektif dalam menstranfer pesan dari kominikator kepada komunikan, namun tidak dapat mentransfer ke arah lain (Hoffman dan Novak 1996).
3. Synchronicity Merupakan derajat dimana perintah-perintah yang dimasukkan pengguna kedalam sistem komunikasi kemudian direspon secara serentak. Dengan kata lain
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
internet mampu membuat komunikasi lebih sinkron. Hanya butuh beberapa detik bagi penginput untuk mengatahui respon dalam postingannya. Joellan
High-Interactivity
Radio: Using the Internet to Enhance Community Among Radio Listeners berbicara tentang pemanfaatan internet sebagai media untuk mendekatkan radio kepada pendengarnya menyimpulkan adanya pengembangan tingkat interaktivitas vertikal antara radio dengan media online. Dalam diskusi online pada radio yang ia teliti, Joellan Easton menemukan adanya pendengar nyata yang mempunyai sifat yang berbeda sesuai tipe ideologis masing-masing program yang kemudian tertanam dalam ideologi politik, atau nilai-nilai. Joelan Easton juga menggambarkan pola interaksi yang terbentuk dalam penggunaan internet sebagai media pendukung interaktivitas pada radio sebagai berikut: Bagan I.2 Pola Arah Interaktivitas Terbaru pada Interaktivitas Radio
Sumber: Joellan Easton (2005: 115)
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam
digilib.uns.ac.id
penelitian
yang
dilakukannya,
Joellen
Easton
membagi
interaktivitas radio menjadi dua macam, yaitu : 1. Vertical Interactivity Merupakan interaktivitas yang terjadi antara host (broadcaster) dengan pendengarnya. 2. Horizontal Interactivity Merupakan interaktivitas yang ditimbulkan karena adanya interaksi antara pendengar satu dengan pendengar yang lainnya.
Bagan I.3 Model Interaktivitas Radio
Sumber: Joellan Easton (2005: 131)
commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Joellen Easton dalam laporannya mengungkapkan adanya pastisipasi yang baik dari pendengar baik dalam bentuk interaktivitas vertikal maupun horizontal yang tinggi untuk terlibat satu dengan yang lainnya antar pendengar dengan pendengar ataupun antar pendengar dengan host dari program radio tersebut. Namun Joellan Easton menilai bahwa penelitiannya kali ini belum memberikan bukti yang cukup untuk menentukan apakah ada perbedaan dalam hal bagaimana pendengar menggunakan area diskusi dan bagaimana produsen memanfaatkan daerah-daerah diskusi yang terdapat dalam sistem blog tersebut dalam program-program mereka terutama disebabkan adanya perbedaan dalam nilai-nilai ideologis yang diturunkan antara produsen atau organisasi mereka. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai fenomena tersebut. Hal itulah yang menjadi alasan peneliti untuk meneliti lebih jauh mengenai interaktivitas yang ada pada media sosial sebagai pendukung interaktivitas pada radio. Dan pada kesempatan kali ini, peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai bagaimana interaktivitas yang ada pada media sosial radio JIZ FM Yogyakarta sebagai pendukung interaktivitas pada radio tersebut.
commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Kerangka Berpikir Berikut adalah tahapan kerangka berpikir dalam penelitian ini: Bagan I.4 Kerangka Berpikir
Facebook dan Twitter radio JIZ
Penjabaran interaktivitas dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sesuai tingkatan interaktivitas menurut McMillan (user to user, user to document, dan user to system), Rafaeli (noninteraktif, reaktif/quasi interaktif dan full interaktif) serta Joellen Easton ( vertical interactivity dan horizontal interactivity)
Penjelasan dan analisa peneliti terhadap interaksi yang ada pada fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sesuai tingkatan interaktivitas McMillan, Rafaeli dan Joellen Easton.
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Penelitian kali ini tidaklah bertolak dari suatu kajian teori, namun dari fenomena yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian ini, kajian teori hanya digunakan sebagai sebuah referensi. Untuk itu peneliti perlu menyusun kerangka teori dan kerangka pemikirannya. Penelitian kualitatif merupakan suatu representasi simbol-simbol yang mengarahkan kepada tujuan dan arti dari penelitian itu sendiri. penelitian kualitatif ini dilandasi oleh strategi pikir fenomenologis yang bersifat lentur dan terbuka dengan menekankan kepada analisis induktif yang meletkakan dasar penelitian sebagai modal dasar pemahaman bukan pembuktian. (Sutopo, 2002: 25). Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan, pemaparan situasi atau peristiwa, menekankan kealamiahan sumber data, dan tidak mencari atau menjeaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, namun mencoba untuk menyusun teori atau data yang diperoleh. Dengan penelitian ini pula temuan dilapangan kemudian dideskripsikan secara rinci dan mendalam tentang apa yang sebenarnya terjadi. Bahan penelitian yang berupa data kualitatif diperoleh dari pengolahan informasi dari sumber data primer yaitu observasi dan sumber data skunder yang berupa dokumentasi-dokumentasi terkait. Hal ini diperkuat dengan pengkajian dan sintesa ciri-ciri penelitian kualitatif versi Lincoln dan Guba yang
commit to user 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyimpulkan bahwa data pada penelitian kualitatif mempunyai cirri deskriptif dalam artian data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan merupakan angka-angka. (Sutopo, 2002: 35)
2.
Metode Penelitian Metode merupakan cara yang paling utama yang digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan dan analisis data yang dikembangkan untuk penelitian berjenis deskriptif kualitatif ini adalah combined methods research yaitu metode penelitian yang mengkombinasikan dua metode yaitu kualitatif dan kuantitatif (Bryman, 1988). Dalam Jonatan Sarwono (2006) Bryman membagi metode ini kedalam beberapa model, yaitu penelitian kualitatif digunakan untuk memfasilitasi penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif digunakan untuk memfasilitasi penelitian kualitatif, kedua penelitian diberikan bobot yang sama dan triangulasi. Penelitian kali ini termasuk dalam penelitian kuantitaif digunakan untuk menfasilitasi penelitian kualitatif, dimana dalam kasus ini peneliti menggunakan data kuantitatif untuk men-support data kualitatif yang peneliti peroleh. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan suatu realitas, maka penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mengkaji hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. (Rakhmat, 1999: 25)
commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menggunakan pendekatan studi kasus yang bersifat deskriptif dalam memaknai fenomena yang terjadi. Hal tersebut didasari dengan penelaahan fenomena berdasarkan kelompok-kelompok kasus yang ada. Ketika penelitian mulai dijalankan, peneliti akan menemukan tidak hanya satu permasalahan namun beberapa permasalahan. Data dalam hal ini akan menjadi acuan dalam perumusan masalah yang nantinya akan diteliti lebih dalam. Dalam penelitian ini data kuantitatif yang penulis peroleh digunakan sebagai pendukung data kualitatif yang penulis peroleh.
3. Sumber Data Obyek dalam penelitian ini adalah interaktivitas yang ada pada media sosial (facebook dan twitter) radio JIZ FM, sehingga data-data nantinya akan bersumber dari observasi terhadap halaman fanspage facebook dengan framing time dua bulan dan twitter radio JIZ FM dengan framing time selama satu bulan. Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data dokumen dan lain-lainnya (Moleong, 2002:112). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan data primer maupun sekunder. Menurut Susanto (2006), data primer merupakan informasi yang dikumpulkan langsung dari sumbernya, peneliti dalam hal ini bertindak sebagai pengumpul data. Sedangkan data sekunder merupakan informasi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Jadi dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pemakai data karena data yang diperoleh tersebut tidak langsung dari sumbernya.
commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Peneliti akan mengumpulkan data primer melalui pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan, peristiwa, tempat dan benda yang sesuai dengan materi penelitian. Sedangkan data sekunder akan dikumpulkan dari artikel, dokumen resmi, makalah, laporan, dan jurnal yang terkait. Data-data yang disajikan adalah isi dari halaman fanspage facebook dan halaman twitter JIZ FM baik berupa gambar, tulisan, kata-kata, kalimat serta catatan peneliti mengenai obyek penelitian. Data kuantitatif dalam penelitian ini kemudian digunakan sebagai data pendukung data kualitatif yang sudah peneliti peroleh sebelumnya.
4. Metode Pengumpulan Data Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara typical case sampling dimana dalam teknik ini sampel diambil dari identifikasi tentang kasus-kasus yang paling menonjol, paling sering, ataupun yang paling biasa muncul dalam kelompok-kelompok subyek yang diamati. (Pawito, 2004: 93)
5. Teknik Analisis Data Dalam penelitian kualitatif, analisis data dikembangkan guna memberi makna pada data, menafsirkan, ataupun mentransformasikan data ke dalam bentuk-bentuk narasi yang bertujuan untuk menggambarkan, atau memberi pemahaman mengenai obyek komunikasi yang diteliti. (Pawito, 2007: 101) Kali ini, peneliti akan menggunakan teknik analisis yang mengacu pada model analisis interaktif, yaitu model dimana peneliti tetap bergerak antara tiga
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
komponen
analisis
digilib.uns.ac.id
dengan
proses
pengumpulan
data
selama
kegiatan
pengumpulan data berlangsung. Sesduah pengumpulan data berakhir, peneliti bergerak di antara tiga komponen analisisnya dengan menggunakan sisa waktu yang ada bagi penelitiannya. (Sutopo, 2002: 95)
Bagan I.5 Model Analisis Interaktif Pengumpulan data
Reduksi data
Sajian data
Penarikan simpulan/verifikasi Sumber: Sutopo (2002: 96)
Sesuai dengan Sutopo (2002), dengan model interaktif ini, pada saat pengumpulan data peneliti juga melaksanakan reduksi data dan sajian data. Data yang diambil di lapangan adalah deskripsi dan refleksi dari data yang telah digali dan dicatat. Pada saat pengumpulan data telah berakhir, maka peneliti akan berusaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasi berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya. Jika dalam penarikan kesimpulan terdapat kekurangan dalam rumusan reduksi data dan sajian datanya, maka
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
peneliti wajib untuk melakukan lagi upaya mencari data yang terfokus dalam penunjang simpulan dan pendalaman data yang ada.
6. Validitas Validitas data merupakan kompenen penelitian yang sangat penting. Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian (Sutopo, 2002: 78). Sedangkan Pawito (2007) menjelaskan bahwa validitas data dalam penelitian kualitatif lebih merujuk pada tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti. (Pawito, 2007: 97). Triangulasi data merupakan cara yang paling umum digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu dimaksudkan untuk meningkatkan validitas data penelitian. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. (Moleong, 2002: 178). Sedangkan
menurut
Bungin
(2005),
teknik
triangulasi
lebih
mengutamakan kepada efektivitas proses dan hasil yang diinginkan. Triangulasi bisa dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan sudah berjalan dengan baik. Uji keabsahan dalam penelitian kualitatif sendiri digunakan untuk menguji keabsahan informasi yang tidak dapat dilakukan dengan alat uji statistic. Begitu pula dengan materi kebenaran juga tidak diuji dengan alat, sehingga dalam hal ini substansi kebenaran tergantung pada kebenaran intersubjektif (Bungin, 2005: 193).
commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan triangulasi teori dimana peneliti menggunakan perspektif teori yang bervariasi dalam menginterpretasikan data yang sama (Pawito, 2007: 100).
commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II DESKRIPSI LOKASI
A. SEJARAH PERKEMBANGAN RADIO JIZ FM Radio JIZ FM merupakan sebuah radio swasta yang belum lama ini
radio ini mengudara untuk pertama kalinya pada tanggal 9 Agustus 2010, namun dengan menggunakan nama Radio 89.5. Mereka melakukan siarannya dengan konsep full music yaitu dengan memutarkan musik tanpa jeda iklan ataupun penyiar, sehingga pada saat itu Radio 89.5 belum melibatkan penyiar untuk on air dalam siarannya. Perkembangan radio JIZ FM yang saat itu masih disebut dengan Radio 89.5 bermula setelah adanya alih manajemen dari manajemen RB Group ke manajemen Rasialima yang kemudian bekerjasama dengan Mahaka Media salah satu holding company di Jakarta yang dibawah naungannya ada Gen FM Jakarta, Gen FM Surabaya, Jak FM Jakarta, Jak TV, Carrefour Radio, beberapa saham di TV One dan Republika. Manajemen memutuskan untuk melakukan uji coba siaran bertepatan dengan ulang tahun Gen FM yang ke-3 yaitu pada tanggal 9 Agustus 2010 sampai 17 Januari 2011. Hingga pada tanggal 17 Januari 2011 itulah akhirnya radio 89.5 melakukan siarannya dengan program dan penyiar tanpa nama dan tanpa tagline. Pada Maret 2011, manajemen mengadakan sayembara untuk menentukan nama radio dengan imbalan hadiah sebesar 8,95 juta. Masyarakatpun antusias
commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terbukti dengan setidaknya 3000 peserta yang ikut berpartisipasi dalam sayembara tersebut. Hingga pada akhirnya dari sayembara tersebut didapatkan dua nama yang paling banyak mendapatkan penilaian yaitu JOGIS dan JIS. Setelah mengantongi dua nama tersebut, manajemen Rasialima lalu mendiskusikan nama tersebut dengan pihak Mahaka Media, dan pada akhirnya dipilihlah nama JIS sebagai nama Radio 89.5 yang baru, akan tetapi ada perubahan huruf pada huruf S pada kata JIS yang diganti dengan huruf Z karena dirasa oleh pihak manajemen kata JIZ akan lebih komersil. Setelah berganti nama menjadi radio JIZ FM, Radio 89.5 tidak lagi kesulitan mencari pendengar, karena secara otomatis, pendengar setia radio 89.5 menjadi pendengar radio JIZ FM. Ditambah lagi dengan adanya sayembara nama radio yang mampu menarik perhatian yang cukup banyak dari masyarakat sehingga momen tersebut sekaligus sebagai sarana untuk mengenalkan radio Jiz FM secara lebih luas pada masyarakat. Dengan beralamat di kantor Rasialima Jl. Kesejahteraan Sosial No.63 Sonosewu Yogyakarta, radio JIZ FM berkembang dengan mengangkat nilai fun, young, dan localy. Sebuah nilai keceriaan yang berjiwa muda, namun tetap tak meninggalkan jati dirinya sebagai masyarakat Yogyakarta. Radio JIZ FM
90% menggunakan bahasa Indonesia dalam siarannya dan terkadang dicampur dengan bahasa lokal Jogja, selebihnya sebanyak 10% menggunakan bahasa Inggris.
commit to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. INTERAKTIVITAS PADA RADIO JIZ FM Interaktivitas pada radio JIZ FM menjadi hal yang menarik untuk dibahas lebih mendalam, karena radio JIZ FM sendiri terkesan mengurangi interaksi dengan pendengar melalui sms dan telepon dan justru membuat kebijakan untuk lebih aktif dalam penggunaan media sosial yaitu facebook dan twitter sebagai pendukung interaktivitas dengan pendengarnya. Kebijakan tersebut menciptakan sebuah pergeseran interaktivitas yang pada mulanya terjadi antara radio secara langsung kepada pendengar melalui sms atau telepon, menjadi media sosial sebagai pendukung interaktivitas sebuah radio kepada pendengarnya. Radio JIZ FM sendiri bukan berarti tak beralasan dalam mengeluarkan kebijakan tersebut. Berikut adalah alasan mengapa radio JIZ FM lebih aktif berinterkasi dengan pendengarnya melalui media sosial: 1. Durasi bicara penyiar yang dibatasi. Secara riset internal yang dilakukan oleh radio JIZ FM diketahui bahwa ternyata pendengar cenderung lebih mudah jenuh dengan penyiar yang terlalu banyak berbicara. Untuk itu radio JIZ FM membuat kebijakan untuk mengurangi durasi bicara penyiar dan juga mengurasi interaksi dengar pendengar melalui media sms dan telepon.
2. Untuk lebih menghargai keberadaan pendengar pasif Pendengar pasif itu terhitung lebih banyak dibandingkan dengan pendengar aktif, sehingga JIZ FM memutuskan untuk tidak terlalu memblow-up request dan interaksi dari pendengar aktif setiap harinya.
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pertimbangan tersebut didukung dengan adanya fasilitas online yang semakin berkembang, salah satunya adalah streaming. radio JIZ FM sendiri yakin bahwa pendengar pasif yang memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan radio JIZ FM tidak asing dengan media streaming yang juga digunakan oleh radio JIZ FM. Selain itu, alasan radio JIZ FM menggunakan media sosial sebagai pendukung interaktivitas di radio JIZ FM adalah: 1. Media sosial sedang mengalami masa kepopulerannya untuk saat ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa media sosial Facebook dan Twitter sedang digandrungi oleh masyarakat. Hal itu yang menjadi pertimbangan radio JIZ FM untuk memanfaatkan media sosial untuk mendukung interaktivitas pendengarnya.
2. Interaksi melalui media sosial lebih terbuka Dibandingkan dengan media interaksi konvensional seperti sms dan telephone, media sosial dinilai lebih bersifat terbuka. Pendengar bisa memantau langsung, sehingga interaksi yang tercipta tidak hanya antara JIZ FM dengan pendengar namun pedengar dengan pendengar yang lainnya yang kemudian saling berkomunikasi melalui media sosial tersebut. Dalam melakukan interaksi dengan pendengarnya, radio JIZ FM tidak meninggalkan proses penyaringan atau pembatasan pesan yang akan disampaikan dilaksanakan oleh manager program (program director) sebagai penyaring sekaligus pengontrol pesan yang akan disampaikan kepada pendengar. Manager program juga bertugas untuk membuat aturan serta kode etik untuk penyiar ataupun admin yang menjadi
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
host media sosial yang sedang digunakan untuk berinteraksi dengan pendengar. Adapun kode etik yang diberlakukan dalam berinteraksi dengan pendengar di radio JIZ FM adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan bahasa yang personal dan tidak terlalu formal 2. Tidak menjatuhkan produk, orang, karakter, ras, dan suku tertentu. 3. Tidak menjatuhkan radio lain. 4. Tidak menyingkat judul atau nama penyanyi
C. SEGMENTASI RADIO JIZ FM Target Audience
: Pria 45% : Wanita 55% rentang umur 16 - 24 tahun dengan perluasan hingga umur 34 tahun.
Strata Ekonomi Sosial : Atas (A) 10% : Menengah (B) 50% : Menengah Bawah (C) 40% Psychographic
: Pendengar yang selektif, dinamis, percaya diri, rendah hati, mempunyai sikap toleransi yang tinggi, mandiri dan berjiwa sosial.
D. FORMAT RADIO RADIO JIZ FM Contemporary Hits Radio (CHR) Radio JIZ FM menggunakan format CHR yaitu dengan lebih memutarkan lagu-lagu yang sudah hits, dengan karakter musik Indonesia yang enak didengar, dan bits yang cukup cepat. Sedangkan untuk lagu luar negri atau manca karakteristiknya adalah mudah didengarkan, semangat jiwa muda dan ngerock.
commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. VISI DAN MISI RADIO JIZ FM VISI Menjadi stasiun radio yang menjunjung tinggi kreatifitas serta tetap dalam kaidah-kaidah etika yang berlaku. MISI Merancang
dan
menyiarkan
program-program
yang
menghibur
dan
informative yang disampaikan secara akrab dan personal sehingga mudah diterima oleh masyarakat yang sesuai target segmennya. Bersinergi dengan organisasi dan kelompok-kelompok lain yang mempunyai kesamaan atau kedekatan visi dalam melakukan kegiatan on-air maupun offair, termasuk komunitas pendengar yang sudah pasti. Selalu kritis terhadap diri sendiri dan masyarakat sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai control sosial.
F. KOMPOSISI SIARAN RADIO JIZ FM Musik
= 80%
Informasi/Hiburan
= 20%
G. KOMPOSISI MUSIK RADIO JIZ FM Indonesia
= 80%
Internasional = 20%
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H. PROGRAM RADIO JIZ FM Tabel II.1 Program Radio JIZ FM
Jam
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
05.00-06.00 06.00-07.00
SEMANGAT PAGI
JOGIZ SHOW
07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00
JOGIZ SHOW
11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00
JUKE BOX 1-5
HITZ MUZIC
16.00-17.00 17.00-18.00 18.00-19.00
JOGIZ SHOW 2 IN 1
19.00-20.00 20.00-21.00
JAGOAN
21.00-22.00 22.00-23.00
JOGIZ SHOW
23.00-24.00 24.00-01.00
HITZ MUZIC
01.00-02.00 02.00-03.00
HITZ MUZIC
03.00-04.00 04.00-05.00
commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Features : Salah Orang (SARANG) Tebakan Waton Ngawur (TAWUR) Sasaran Gombal (SAMBAL) Efeknya Nendang (ENDANG) Teori Benar atau Salah (TEBAS)
I. STRUKTUR ORGANISASI RADIO JIZ FM
Bagan II.1 Stuktur Organisasi Radio JIZ FM
Sumber: Radio JIZ FM
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bagaimana terjadinya interaktivitas sebuah radio melalui media sosialnya menjadi inti dalam penelitian ini. Media sosial yang notabennya menjadi pendamping media utama radio justru mempunyai peran yang cukup dominan dalam berinteraksi dengan pendengar. Tidak menutup kemungkinan dimasa mendatang, media sosial justru mampu menggeser fungsi interaksi sms dan telephone yang menjadi alat interktivitas radio. Banyak radio-radio komersil yang mulai menggunakan fungsi media sosial tersebut dalam membantu interaktivitas dengan pendengarnya. Termasuk didalamnya radio-radio yang sudah melibatkan fasilitas streaming. Seperti radio JIZ FM, Swaragama FM dan Geronimo FM yang sering menduduki peringkat tiga besar dalam Jogja Streaming juga menggunakan media sosial facebook dan
twitter dalam
membantu
interaksi dengan
pendengarnya. Untuk itu penulis perlu membandingkan aktivitas media sosial pada masing-masing radio tersebut guna membantu peneliti untuk memilih radio yang akan diteliti dalam penelitian ini. Berikut tabel tentang aktivitas media sosial pada radio-radio di Yogyakarta yang memanfaatkan media sosial twitter dan facebook dalam bentuk fanspage.
commit to user 46
commit to user
3.
Swaragama
2.
Geronimo FM
FM
JIZ FM
Geronimo FM
89.5 JIZ FM "Musik Terbaik Pilihanmu SWARAGA MA FM
Facebook
Stasiun
Radio
Nama Akun
Nama
1.
No.
06
01
10
08
06
04
09
09
11
Pendaftaran
Tanggal
Sumber: Facebook 2012
17.708
33.355
716
2.093
1.781
fanspage ini
Facebook 18.516
membicarakan
facebook yang
Pengguna
fanspage
penyuka
Jumlah
Tahun 2012
Daftar Stasiun Radio Pengguna Facebook
Tabel II.2
11
7
15
FB/24jam
halaman
postingan pada
Frekuensi
4,9
3,57
8,6
ngan
feedback/posti
Rata-rata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.
Swaragama
2.
FM
Geronimo
FM
Jiz FM
@geronimofm
@swaragamfm
@895jizfm
Twitter
Stasiun
Radio
Nama Akun
Nama
1.
No.
16
25
14
12
08
02
09
09
11
Pendaftaran
Tanggal
Sumber: Twitter 2012
22.399
43.015
6.409
Followers
Jumlah
Tahun 2012
74.069
61.430
19.832
Postingan
Jumlah
Daftar Stasiun Radio Pengguna Twitter
Tabel II.3
79
80,5
94,5
tweets/hari
Rata-rata
55
70,5
82,5
feedback/hari
Mentions atau
Rata-rata
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Apabila diamati dari ketiga perbandingan aktivitas masing-masing radio di atas, akan kita ketahui seberapa intensifkah interaktivitas masing-masing radio dengan pendengarnya melalui media sosial tersebut. Bisa kita lihat dari perbandingan aktivitas facebook dan twitter diatas. JIZ FM baru aktif bergabung selama 1,5 tahun dengan 18.516 pengguna facebook yang menyukai fanspage facebooknya. Berbeda dengan radio Swaragama FM yang memang sudah aktif dengan fanspage facebooknya selama kurang lebih tiga tahun dan mampu meraup 33.355 pengguna facebook. Begitu juga dengan radio Geronimo FM yang sudah aktif sejak 3 tahun yang lalu, namun hanya mampu meraih 17.708 pengguna facebook untuk menyukai fanspagenya. Apabila dilihat dari jumlah pengguna facebook yang membicarakan fanspagenya, JIZ FM mempunyai peningkatan yang cukup pesat, terbukti dengan umur fanspage facebook yang belum genap dua tahun ini JIZ FM hampir menyaingi radio Swaragama FM dengan 1.781 pengguna facebook yang membicarakan fanspage JIZ FM, sementara Swaragama FM dengan umur fanspage facebook 3 tahun dengan 2.093 pengguna facebook yang menyukai fanspage facebooknya. Frekuensi postingan host pada halaman FB perjamnya, JIZ FM juga menempati peringkat utama dengan rata-rata 15 postingan setiap jamnya. Jumlah rata-rata feedback untuk setiap postingannya, JIZ FM juga mempunyai rata-rata tertinggi, yaitu 8,5 feedback dalam bentuk komentar setiap satu postingan. Sedangkan untuk akun twitter, terdapat berbedaan jumlah follower yang cukup signifinikan diantara ketiga radio. Radio Swaragama mempunyai follower terbanyak dengan 43.015 follower dalam tiga tahun terakhir ini. Sedangkan untuk
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jumlah total tweets yang diposting oleh masing-masing radio, Geronimo FM menempati peringkat pertamanya. Dari segi interaktivitas dengan followernya, radio JIZ FM menempati urutan pertama dengan intensitas interaksi yang tertinggi yaitu rata-rata 94,5 postingan perharinya dengan respon rata-rata yang tertinggi pula yaitu 82,5 perharinya. Dengan melihat jumlah followers dan usia twitter yang belum ada dua tahun serta rata-rata postingan dan respon yang terbanyak pula, radio JIZ FM menjadi radio yang teraktif dalam penggunaan twitternya. Secara keseluruhan dengan melihat kedua tabel diatas, terlihat radio JIZ FM merupakan radio yang paling aktif berinteraksi dengan khalayak baik melalui facebook ataupun twitternya. Untuk itu radio JIZ FM merupakan perusahaan radio yang paling tepat untuk diteliti dalam penelitian ini.
commit to user 42
digilib.uns.ac.id
43
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III ANALISIS DATA
Pada Bagian ini, seluruh data hasil penelitian akan dipaparkan secara menyeluruh. Data-data tersebut penulis peroleh dari observasi dan dokumentasidokumentasi fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Penulis berusaha mengetahui interaktivitas yang terjadi dalam media sosial yang digunakan radio JIZ FM tersebut. Hal-hal yang diteliti adalah fitur-fitur dari fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM, yaitu: wall, timeline, info, profil, dan photo dan juga komunikasi yang terjadi antar pengguna melalui fitur-fitur tersebut. Data keseluruhan dalam penelitian ini penulis paparkan berdasarkan tiga tingkatan interaktivitas menurut McMillan, Seizaf Rafaeli serta Joellen Easton. McMillan (2002) dalam (Livingstone & Lievrouw, 2006, p.209) membagi interaktivitas ke dalam tiga tingkatan yaitu user to user, user to document, dan user to system. Sedangkan Rafaeli membagi interaktivitas berdasarkan kaitan pesan yang ada di dalamnya, yaitu non-interaktif, reaktif dan full interaktif. Sementara Joellen Easton dalam penelitiannya membedakan interaksi antar pengguna kedalam model interaktivitas vertikal dan horizontal. Kategori-kategori itulah yang penulis gunakan untuk menjelaskan interaktivitas yang ada di fanspage facebook dan twitter Radio JIZ FM.
commit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Tingkat Interaktivitas Menurut McMillan 1.2 User to user interactivity Dalam penelitian ini, penulis mencoba memaparkan seluruh data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Interaktivitas yang dianalisis bukan hanya interaksi antar pengunjung namun juga interaksi antara pengunjung dengan admin (pengelola situs) facebook dan twitter radio JIZ FM. Interaksi yang terjadi dalam media sosial facebook dan twitter radio JIZ FM ini merupakan sebuah bentuk komunikasi interpersonal yang diperantarai oleh media baru, yaitu perangkat internet. Livingstone menyebut hubungan ini sebagai human to human atau user to user interactions (Livingstone & Lievrouw, 2006, p.209). Interaktivitas yang terjadi pada kategori user to user ini memiliki karakteristik komunikasi antara pengguna-penggunanya, atau antara pengguna dengan adminnya. Pesan yang ditinggalkan oleh pengguna kemudian akan mendapatkan respon dari pengguna lainnya. Format seperti ini bisa kita temukan dalam wall, timeline ataupun comment yang terdapat pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Aspek komunikasi interpersonal cukup ditunjukkan dalam interaktivitas yang terjadi pada kategori user to user ini. Apalagi dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, komunikasi yang terjadi seolah-olah pengguna saling bertatap muka. Seperti salah satu contoh interaksi yang terjadi pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini
commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 1. Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di fanspage facebook radio JIZ FM
Gambar 2. Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter radio JIZ FM
Gambar 1 menunjukkan Jenk Ungu, seorang pengunjung, memposting sebuah pesan yang ia tujukan kepada admin fanspage facebook radio JIZ FM. Dalam pesannya tersebut, Jenk Ungu berkata dengan nada yang emosional dengan ditandainya kalimat yang ia tulis dengan tanda suruh yang cukup banyak.
commit to user 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kemudian dari pesan tersebut muncullah tanggapan-tanggapan dari pendengar radio JIZ FM lainnya dengan menanyakan dimana tempat tinggal Jeng Ungu. Jeng ungu pun kemudian menjawab pertanyaan dari salah satu pengunjung tersebut. Tak hanya itu, karena kemudian muncullah seorang pengunjung lagi yang ikut berkomentar dalam postingan Jeng Ungu namun dengan pembahasaan yang lebih santai dalam bentuk candaan. Sedangkan gambar 2 menunjukkan interaksi antar pengunjung, dimana akun @milarahmadhania yang berpendapat tentang suaranya. Pesan yang disampaikan akun @milarahmadhania itu pun langsung mendapatkan tanggapan dari temannya, yang ikut menimpali pesan yang disampaikan oleh akun @milarahmadhania. Dari kedua gambar diatas, bisa ditunjukkan adanya komunikasi interpersonal atau seolah-olah terjadi dengan saling bertatap muka. Walaupun komunikasi tersebut tidaklah seaktif pada percakapan di chatroom, namun percakapan yang terjadi diatas bisa mewakili bagaimana hubungan personal tercipta didalamnya. Hal tersebut sepadan dengan anggapan Ha dan James (1998) yang mengatakan bahwa komunikasi yang interaktif adalah komunikasi yang menunjukkan kondisi yang menyamai percakapan seperti dalam komunikasi interpersonal. Adanya komunikasi dua arah yang tercipta dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini berarti sudah cukup menunjukkan bahwa komunikasi yang terjadi tersebut adalah interaktif.
commit to user 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Interaksi yang terjadi pada kategori user to user ini terdiri dari dua jenis interaksi yaitu, interaktivitas antar pengunjung dan interaktivitas antara pengunjung dengan admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Dalam interaktivitas antar pengunjung, biasanya pengunjung saling bertukar pesan satu dengan yang lainnya. Pengunjung juga saling berkomentar terhadap pesan-pesan yang menarik. Pesan-pesan yang mendapatkan komentar dari pengunjung yang lainnya cenderung terjadi pada pesan-pesan yang aktual, seperti tentang event yang akan diadakan oleh radio JIZ FM, kondisi gelombang radio yang didengarkan pendengar, cara-cara mengakses atau mendengarkan radio JIZ FM ataupun pertanyaan seputar judul lagu yang sedang atau baru saja diputar di radio JIZ FM.
Gambar 3. Salah satu interaksi yang terjadi antar pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM.
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar diatas menunjukkan sebuah dialog kecil yang terjadi antar pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM. Interaksi bermula dari pertanyaan Astri Wahyuni terhadap admin radio JIZ FM yang kemudian mendapatkan komentar dari pengguna lainnya yaitu Nicky Alvaristi. Komentar dari Nicky tersebut menunjukkan adanya hubungan ketertarikan Nicky terhadap pesan yang diposting oleh Astri.
Gambar 4. Interaktivitas pengunjung dengan pengunjung di halaman twitter radio JIZ FM
Gambar diatas menggambarkan interaksi antar pengunjung dalam twitter radio JIZ FM, dimana akun @wisnukunt meminta temannya @Chiro_chiro untuk memfollow twitter radio JIZ FM. Pesan yang disampaikan akun @wisnukunt itu pun langsung mendapatkan tanggapan dari temannya. Selain itu ada pula tanggapan dari follower JIZ FM lainnya.
commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pesan-pesan diatas menunjukkan adanya hubungan kedekatan yang terbangun antara satu pengunjung dengan pengunjung yang lainnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya keterkaitan antara satu pesan dengan pesan yang lainnya. Kondisi ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh McMillan (2002) yang menyebutkan bahwa interaksi antar user ditunjukkan secara jelas dengan melakukan komunikasi pada media baru dengan jalan saling berkaitan dengan pesan-pesan yang behubungan satu sama lain (McMillan, 2002). Dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, peneliti juga menemukan hal menarik yaitu bentuk isi pesan yang cenderung digunakan oleh pengunjung ataupun admin radio JIZ FM dalam berkomunikasi di fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Isi pesan yang digunakan oleh user cenderung bersifat unik dan lucu. Pembahasaan yang digunakan tidaklah formal, tidak serius dan kadang hanya sekenanya saja. Penggunaan bahasa yang cenderung santai dalam interaksi di fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM tersebut sejalan dengan pendapat beberapa peneliti yang menemukan bahwa pesan-pesan interaktif adalah pesan-pesan yang berisi humor, tidak anonym dan berisi menggunkan kata ganti orang pertama dalam menyebutkan anggota-anggotanya (Warnick, 2002). Fitur-fitur yang terdapat pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Sehingga masing-masing user seolah-olah berkomunikasi secara langsung walaupun ada jeda seperti waktu pengiriman respon atau komentar yang dikirim oleh pengunjung lain. Pengunjung bebas
commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memberi komentar, opini ataupun pesan kepada admin fanspagae facebook dan twitter radio JIZ FM melalui fitur-fitur yang terdapat didalamnya. Namun peneliti menemukan bahwa pesan-pesan antar pengunjung ini cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan interaksi antara pengunjung dengan admin baik fanspage facebook maupun twitter radio JIZ FM. Ada kecenderungan bahwa pesan-pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung tersebut lebih bertujuan hanya untuk menjawab atau merespon pesan yang ditinggalkan admin. Pesanpesan mereka biasanya terdiri atas jawaban-jawaban pertanyaan untuk request lagu apa atau pertanyaan tentang topik siaran. Sehingga pesan-pesan yang dilontarkan pengunjung cenderung hanya terarah untuk admin, dan kebanyakan pesan tersebut reaktif atau hanya berkaitan satu kali dengan pesan yang dilontarkan admin. Hal lain yang menarik yang terjadi pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM adalah pengunjung dapat merequest lagu kesukaannya. Pengunjung juga dapat memberikan pendapat-pendapatnya mengenai konten siaran yang sedang dibahas oleh penyiar. Tidak hanya itu, kadang ada pula kritikan yang diberikan oleh pengunjung baik mengenai gelombang radio yang bermasalahan ataupun lagu yang direquest pengunjung tidak diputarkan oleh penyiarnya. Kondisi kontrol penuh yang dimiliki pengunjung tersebut membuktikan bahwa fitur-fitur interaktif yang dimiliki fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM memfasilitasi keinginan pengunjung untuk berkomunikasi.
commit to user 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Selain interaksi antar pengunjung, dalam kategori user to user ini, interaksi juga terjadi antar pengunjung dengan admin yang mengelola fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Setiap harinya terdapat puluhan pesan yang diposting oleh admin yang kemudian dikomentari oleh pengunjung fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan kecenderungan pesan yang diposting oleh admin adalah pesan-pesan yang aktual seputar tema atau konten siaran yang sedang berlangsung, dan penyampaiannya dalam bentuk pertanyaanpertanyaan. Tema-tema yang diangkat untuk dijadikan pertanyaan-pertanyaan yang akan diposting biasanya diambil dari kebiasaan atau kegiatan yang dilakukan sehari-hari seperti pertanyaan tentang hal terkonyol yang pernah dilakukan, makan siang terfavorit, ataupun cita-cita yang belum terwujud hingga saat ini. tema-tema ringan santai dan unik semacam itu yang banyak diangkat dalam update status fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Peneliti melihat, status-status yang bersifat santai, lucu dan unik itulah yang banyak mendapatkan respon dari pengunjung lainnya. Selain itu peneliti juga melihat adanya unsur emosional dari admin ke pengunjung melalui sapaan yang akrab dan pilihan kata yang tepat dalam setiap pesan yang diposting baik itu pada fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM. Sapaan akrab yang diterapkan pada setiap pesan yang diposting admin tersebut yang menarik banyaknya respon dari pengguna lainnya. Berikut ini adalah salah satu contoh adanya interaksi tingkat tinggi yang ditandai dengan adanya sapaan orang pertama yang dilakukan oleh admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM.
commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 5. Salah satu pengunjung mendapatkan balasan dari admin fanspage facebook radio JIZ FM
Gambar 6. Admin twitter radio JIZ FM membalas pesan salah satu pengunjung
Dua gambar diatas menunjukkan penggunaan kata sapaan baik secara langsung pada nama ataupun dengan menggunakan kata ganti orang pertama. Dalam tulisannya, Warnick, Xenos, Endras, dan Gastil mengkategorikan interaktivitas dalam kategori text based interactivity. Dalam kategori tersebut terdapat teknik-teknik retoris
dan fitur-fitur dalam
teks
website
yang
commit to user 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
termasuk gaya berbicara (verbal style), penggunaan kalimat aktif dibandingkan kalimat pasif, penggunaan kata sapaan dan embellishment. Text-based interactivity consists of rhetorical techniques and features of the website text itself that communicate a sense of engaging presence to site visitors. Text-based interactivity refers to two aspects of the overall style in which the site content is presented. These include verbal style, such as the use of active rather than passive voice, first and second person rather than third person address, and embellishment (Endres & Warnick, 2004; Farkas & Farkas, 2002)
Dalam
menjawab
atau mengometari pesan
yang diposting oleh
pengunjung, admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menyapa langsung pada si penanya. Dalam hal ini admin menggunakan teknik percakapan interpersonal sehingga mampu membangun sebuah kedekatan dengan pengunjung lainnya. Pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, penulis menemukan fakta bahwa admin fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM cenderung hanya membalas pesan-pesan yang pertama muncul pada interface comment, dan apabila komentar yang ditinggalkan terlalu banyak, biasanya komentar terakhirlah yang mendapat tanggapan dari admin. Sedikitnya tanggapan yang diberikan admin pada pesan-pesan yang diposting oleh pengunjung itulah yang menandakan bahwa keaktifan admin dalam komunikasi ini bisa dikatakan kurang apabila dibandingkan dengan keaktifan pengunjung untuk berkomunikasi dengan admin. Hal itulah yang membuat komunikasi tidak begitu hidup. Interaksi yang seharusnya penuh menjadi kurang interaktif. Sehingga pada media sosial facebook dan twitter radio JIZ FM ini memang kebanyakan pesan hanya berbentuk pesan reaktif, sesuai dengan tingkatan dari Rafaeli
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1.2 User to document interactivity Dalam kategori interaktivitas ini, interaksi user to document diidentifikasi dari keaktifan pengguna dalam menginterpretasikan pesan-pesan dari media massa. Pengguna baik itu admin ataupun pengunjung lainnya bisa menjadi pengirim atau pengontrol sebuah isu untuk kemudian diposting pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, berita atau isu yang sedang aktual yang biasanya diposting oleh user. Pengguna mempunyai kebebasan untuk memodifikasi pesan tersebut, sesuai dengan kebutuhan pengguna. Seperti dua contoh interaksi user to document dibawah ini.
Gambar 7. Admin fanspage facebook radio JIZ FM memposting sebuah berita yang berasal dari media lain
Gambar 8. Interaksi antara user dengan sebuah dokumen yang terjadi di twitter radio JIZ FM
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari kedua gambar diatas bisa dikatakan bahwa fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM juga melakukan interaksi dalam kategori ini. Admin memodifikasi pesan yang bersumber dari media lain yang kemudian ia posting pada halaman fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM. Hal ini sejalan dengan pendapat McMillan (2002) yang memaparkan bahwa dalam interaktivitas user to document, penerima pesan dapat memodifikasi konten atau isis sebuah pesan dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka. User berperan sebagai kreator yang aktif dalam mengkostumisasi pesan yang menjadi isi dari wesite tersebut. Berita atau document yang diposting pengguna dalam kategori ini merupakan berita-berita yang berhubungan dengan isu-isu terkini yang sedang terjadi didalam masyarakat, seperti berita tentang tertangkapnya teroris dibeberapa
kota,
serta berita-berita tentang
kegiatan
atau
event
yang
diselenggrakan oleh radio JIZ FM yang diberitakan di media pemberitaan lainnya. Berita yang diposting biasanya bersumber baik dari harian lokal seperti Tribun Jogja dan harian nasional online seperti Detik.com. Sebelum memposting beritaberita tersebut, user selalu menambahkan beberapa kalimat sebagai pengantar document yang akan diposting. Dengan kata lain, user memodifikasi pesan tersebut sebelum mempostingnya pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Steuer (1992) menyatakan interaktivitas sebagai kemampuan pengguna dalam mengontrol dan memodifikasi pesan. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk mengontrol pesan yang ia terima dan memodifikasi serta mengaturnya sesuia dengan kebutuhan.
commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sayangnya, dalam penelitian ini, peneliti menemukan fakta bahwa interaksi user to document dalam kedua media sosial yang digunakan radio JIZ FM ini sangat jarang terjadi. Apalagi apabila dibandingkan dengan dua kategori interaksi yang lainnya. Peneliti juga menemukan adanya fakta bahwa pesan-pesan dalam bentuk interaksi ini jarang dikomentari oleh pengguna lainnya. Beberapa pesan yang diposting oleh user hanya mendapatkan respon dalam bentuk
ataupun
ang meninggalkan komentar pada pesan yang diposting dalam interaksi user to document ini. Respon yang diberikan pengunjung memang sangatlah jarang dalam bentuk komentar, dan like setuju dan suka terhadap pesan yang diposting. Namun reaksi yang diberikan pengunjung tersebut cukup mengidentifikasikan adanya kontrol pengunjung sebagai pengguna terhadap pesan-pesan yang mereka hadapi. Seperti apa kata William, Rice dan Rogers (1988) yang me
The
degree to which participants in a communication have control over, and can exchange roles in their mutual discourse komunikasi yang dilakukan partisipan tersebut mempunyai kontrol terhadap pesan dan dapat saling bertukar pesan dalam dialog mereka.
1.3 User to system interactivity Baik dalam fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM tingkat interaktivitas user to system menunjukkan jumlah yang sangat tinggi. Interaksi
commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang terjadi dalam kategori user to system ini ditandai dengan adanya interaksi antara pengunjung dengan system yang ada pada fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Komunikasi kategori ini cenderung bersifat searah. Interaktivitas yang ada pada kedua media sosial tersebut berbentuk link/hypertext, yang dapat menghubungkan pengguna pada fitur-fitur yang ada di fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. System
tersebut
memberikan
kebebasan kepada pengguna untuk
mengontrol apa yang diinginkan oleh pengguna dalam berkomunikasi. Hypertext itulah yang menjadi komponen dalam sistem yang terdapat pada fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Dalam dua media sosial yang digunakan radio JIZ FM ini, hypertext ditandai teks yang terhubung dengan fitur-fitur yang terdapat di dalamnya. Hypertext sendiri didefinisikan sebagai satu blok teks, dan link elektronis yang menggabungkan komponen didalamnya. Theodor H. Nelson mulai mengemukakan konsep hypertext/link pada tahun 1960-an. Sistem informasi yang terhubung secara mekanis ini bersumber dari artikel Vannebar Bush (Landow, 1992). Dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini pengguna dapat berinteraksi dengan fitur-fitur yang ada didalamnya. Pengunjung dapat menggunkan fitur-fitur seperti wall, timeline, comment, retweet, like ataupun linklink yang tersedia dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. fitur-fitur tersebut mempunyai cirri tersendiri dan berbeda antara facebook dan twitter. Untuk facebook, hypertext ditandai dengan tulisan berwarna biru, sedangkan pada
commit to user 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
twitter ditandai dengan teks yang berwarna merah. Kedua bentuk teks tersebut berguna untuk menghubungkan pengguna dengan fitur-fitur yang terdapat pada masing-masing media sosial tersebut. Pengunjung dibebaskan untuk menggunakan fitur-fitur yang terdapat pada fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sesuai dengan keinginan pengunjung. Pengunjung dapat meninggalkan comment atau sekedar menyatakan kesukaannya dengan meng-klik hypertext 1.3.1
retweet
Interaksi user to system pada wall fanspage facebook radio JIZ FM Salah satu fitur yang menjadi favorit bagi pengunjung adalah fitur wall
yang terdapat pada halaman fanspage facebook radio JIZ FM. fitur tersebut merupakan fitur yang sangat identik dengan media sosial facebook. Melalui fitur tersebut ditampilkan pesan-pesan yang ditinggalkan pengunjung, update status dan upload foto juga ditampilkan dalam wall. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan hal yang menarik dari kecenderungan update status yang dilakukan oleh admin fanspage facebook radio JIZ FM. Update status yang dilakukan admin biasanya berkenaan dengan konten dan tema siaran yang sedang berlangsung. Selain itu pengunjung juga dilibatkan untuk ikut memilih lagu yang akan diputar dalam playlist lagu pada saat siaran. Fungsi itulah yang digunakan oleh pihak radio JIZ FM untuk menggantikan metode lama yang masih banyak digunakan oleh radio-radio lain, yaitu sistem request lagu melalui media sms dan telephon. Untuk itu, kini radio JIZ FM sangat meminimalisir penggunaan sms dan telephon dalam berinteraksi dengan
commit to user 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pendengarnya. Mereka menggantinya dengan memanfaatkan media sosial facebook dan twitter untuk memfasilitasi pedengar yang ingin merequest lagu. Request ataupun komentar yang ditinggalkan oleh pengunjung merupakan bentuk kemudahan yang ditawarkan oleh fanspage facebook radio JIZ FM. baik pengunjung ataupun admin dapat memakai fasilitas yang ada pada wall untuk saling berkomunikasi. Hypertext yang mendukung kemudahan tersebut adalah fitur
dan
Kedua tulisan tersebut berwarna biru, apabila di-klik
maka dapat menampilkan interface bagi pengunjung untuk meninggalkan pesan. Untuk mengekspresikan rasa suka terhadap update status yang dilakukan oleh admin, pengunjung dapat menggunakan fitur
Fasilitas komentar sendiri
adalah fasilitas yang cukup memudahkan pengunjung. Dalam fanspage facebook radio JIZ FM ini terdapat hal yang cukup menarik, yaitu antusiasme pengunjung yang cukup tinggi dalam menggunakan like
an dalam jenis tema-tema yang
diposting yang membedakan apakah update status tersebut banyak disukai atau tidak oleh pengunjung. Karena rata-rata semua update status yang dilakukan oleh admin
disukai
oleh
lebih
dari
sepuluh
pengunjung.
Berbeda
dengan
kecenderungan jumlah komentar yang ditinggalkan oleh pengunjung untuk setiap update status yang dilakukan oleh admin. Peneliti menemukan adanya perbedaan jumlah komentar pada setiap update status admin fanspage facebook radio JIZ FM. perbedaan jumlah komentar ternyata tergantung pada jenis atau tema pesan yang diupdate oleh admin. Jenis pesan yang komunikatif lah yang lebih banyak mendapatkan komentar dari pengunjung. Berbeda dengan update status yang
commit to user 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hanya bersifat informatif, cenderung mendapatkan komentar yang jauh lebih sedikit. Seperti contoh gambar dibawah ini.
Gambar 9. Perbedaan jumlah komentar yang ditinggalkan pengunjung
Gambar diatas menunjukkan jumlah komentar yang cukup mencolok antara satu pesan yang diupdate oleh admin dengan pesan yang lainnya. Peneliti menemukan perbedaan jenis pesan yang diupdate berpengaruh pada jumlah komentar yang ditinggalkan. Seperti update status diatas, admin memposting kalimat informatif mengenai lagu yang diputar oleh penyiar, update status tersebut hanya mendapatkan dua komentar dari pengunjung walaupun dalam pesannya admin juga melontarkan kalimat melucu untuk menarik perhatian pengunjung yaitu Hayoo hayoo siapa yang ga tau arah jalan pulang? Coba aja tlp om
Ternyata kalimat yang cenderung melucu tersebut tidak cukup membuat pengunjung tertarik dan selanjutnya mengomentari status tersebut.
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berbeda dengan pesan yang cenderung lebih komunikatif seperti gambar disampingnya. Admin melontarkan pertanyaan seputar tema yang sedang diangkat penyiar. Hasilnya sebanyak tiga puluh delapan komentar ditinggalkan oleh pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM. Hal ini sedikit berbeda dengan pendapat yang dikemukakan Warnick yang mengidentikkan pesan interaktif dengan pesan-pesan yang berisi humor, tidak anonym dan menggunakan kata ganti orang pertama dalam menyebutkan anggotaanggotanya (Warnick 2002). Dalam fanspage facebook radio JIZ FM ini, peneliti menemukan tidak adanya jaminan bahwa pesan yang berisi humor akan lebih interaktif, karena pada kenyataannya justru pesan yang lebih komunikatiflah yang lebih menarik pengunjung untuk berinterkasi dengan admin. Sehingga jenis pesan yang membedakan ketertarikan pengunjung adalah cenderung kepada pesan yang komunikatif dibandingkan dengan pesan yang hanya informatif walaupun dibumbui dengan kata-kata yang lucu sekalipun. dan
, pengunjung juga dimanjakan untuk
dapat memilih tampilan pesan dalam fanspage facebook radio JIZ FM. Terdapat dimana fitur tersebut dapat memfilter pesan-pesan yang ada di fanspage facebook radio JIZ FM. Melalui fitur ini, pengunjung dapat memilih pesan yang terdapat pada facebook dengan lebih mudah sesuai dengan keinginaan pengunjung. Bisa hanya untuk melihat pesan yang diposting oleh admin, atau untuk melihat pesan-pesan yang diposting oleh pengunjung saja. Namun pengunjungpun juga bisa melihat keseluruhan tampilan pesan baik dari admin ataupun pengunjung lainnya.
commit to user 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan menggunakan fitur ini, pengunjung dimudahkan untuk dapat melihat pesan-pesan yang diposting oleh admin yang berada diantara pesan-pesan dari pengunjung lainnya. Kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh fanspage facebook radio JIZ FM tersebut membuktikan adanya system yang mendukung interaktivitas dalam kategori user to system ini. Hal ini juga sejalan dengan dimensi interaktivitas yang dikemukakan oleh Liu dan Shrum (2002) yang berbicara tentang adanya fitur dalam sebuah website yang berarti mengijinkan oengunjung untuk memilih dan menentukan konten yang ingin mereka lihat. Sama seperti pada halaman wall fanspage facebook radio JIZ FM ini, pengunjung dapat dengan bebas memilih halaman yang mereka inginkan untuk sekedar dilihat ataupun untuk berinteraksi dengan admin atau pengunjung lainnya.
1.3.2
Penggunaan link dalam halaman info fanspage facebook radio JIZ FM Selain halaman wall
yang menjadi salah satu media interaksi dalam
kategori user to system terdapat pula halaman info, yaitu halaman yang berisi informasi mengenai mengenai data-data radio JIZ FM. Data-data tersebut berupa diskripsi acara, tanggal pembuatan fanspage, alamat radio, no telepon dan pin blackberry yang dapat digunakan pengunjung apabila ingin melakukan pemasangan iklan radio serta afiliasi yang dihubungkan dengan link untuk mempermudah pengunjung dalam mengakses streaming, twitter, website maupun company profil radio JIZ FM.
commit to user 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penggunaan link menurut McMillan (2002) merupakan salah satu bentuk interaktivitas user to system. Pengguna dalam hal ini berinteraksi dengan teknologi atau computer bukan berinteraksi dengan orang lain. Pengguna mempunyai kontrol dalam jenis interaksi ini. Sehingga interaksi tergantung dari pengguna, fitur apa yang di-klik untuk menentukan respon dari system. Sama halnya dengan penggunaan link, dimana link merupakan jalan pintas bagi pengunjung untuk mengakses informasi tertentu yang mereka inginkan.
Gambar 10. Halaman info fanspage facebook radio JIZ FM
Link yang ada pada halaman info fanspage facebook radio JIZ FM antara lain: http://www.4shared.com/office/7W5pisHg/PROFILE_JIZ_FM_2012.html; http://www.jogjastreamers.com/index.php?play=40; https://twitter.com/895jizfm; http://www.895jizfm.com
commit to user 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan mengakses link-link tersebut, pengunjung dapat terhubung langsung dengan halaman situs-situs lain yang dimiliki oleh radio JIZ FM. Menurut Sunder et al (2003: 31) situs yang memiliki banyak link merupakan sebuah situs yang memiliki interaktivitas yang tinggi.
1.3.3
Interaksi user to system pada halaman foto fanspage facebook radio JIZ FM Pada halaman foto, terjadi pula interaktivitas yang bersifat user to system.
Interaktivitas dalam fitur ini bersifat sama dengan interaktivitas yang terjadi pada halaman wall. Dalam interaksi jenis ini, pengunjung hanya bisa mengomentari atau meng-klik tulisan
sebagai tanda bahwa pengguna tersebut menyukai
foto yang diposting oleh admin. Peneliti menemukan adanya fungsi yang unik dari pemasangan foto-foto yang dilakukan oleh admin fanspage facebook radio JIZ FM. Foto-foto tersebut digunakan sebagai pendukung interaktivitas yang ada dengan menyertakan pesan dalam setiap foto yang diupload, seperti foto dari penyiar yang sedang siaran. Melalui foto tersebut, pengunjung dapat mengenali atau mengetahui penyiar yang sedang siaran pada saat itu. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat meninggalkan komentar mengenai foto-foto penyiar yang diupload oleh admin. Dari fakta tersebut, peneliti menemukan adanya upaya admin dalam menghadirkan interaksi untuk semua pengunjungnya bahkan melalui media foto sebagai salah satu fitur yang terdapat pada fanspage facebook radio JIZ FM. Hal ini sejalan dengan pendapat Roehm & Haugtvedt (1999) yang mengungkapkan bahwa interaktivitas
commit to user 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang terjadi pada suatu media tergantung pada kadar fitur-fiturnya yang tidak hanya menghadirkan interaksi dari seorang receiver namun juga interaksi untuk banyak orang.
1.3.4
Interaksi user to system pada timeline twitter radio JIZ FM Dari data yang diperoleh, peneliti menemukan adanya interaktivitas yang
tinggi pada twitter radio JIZ FM. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah interaksi yang menunjukkan jumlah yang tinggi pula. Sama halnya dengan fanspage facebook radio JIZ FM, interaksi dalam twitter radio JIZ FM juga terjadi melalui fitur-fitur yang terdapat pada twitter radio JIZ FM. Fitur timeline merupakan fitur yang sangat identik dengan media sosial twitter. Segala hal yang dilakukan baik oleh admin ataupun pengunjung berupa update status, membalas pesan, berkomentar, ataupun meng-upload foto. Dengan sifatnya tersebut, timeline berfungsi sebagai sumber berita bagi pengunjung untuk mengetahui apa saja aktifitas radio JIZ FM. Pada dasarnya jenis pesan yang diposting oleh admin pada twitter radio JIZ FM ini sama dengan pesan yang diposting oleh admin fanspage facebook radio JIZ FM. Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, terdapat kesamaan pada jenis pesan yang diposting pada kedua media sosial tersebut, yaitu pesan yang berisi tentang konten-konten yang berhubungan dengan tema siaran yang sedang dibawakan oleh penyiar. Dalam penelitian ini, peneliti juga menemukan adanya hal yang menarik seputar update pesan yang dilakukan oleh admin radio JIZ FM. Dalam timeline
commit to user 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
twitter radio JIZ FM ini, peneliti menemukan adanya tiga jenis pesan yang diupdate oleh admin twitter radio JIZ FM, yaitu pesan yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai tema atau konten siaran, pesan berupa informasi mengenai playlist dan request lagu serta pesan berupa link yang bertautan dengan halaman situs radio JIZ FM yang lainnya seperti facebook dan streaming. Ketiga jenis pesan tersebut tentu saja mendapatkan respon tersendiri dari masing-masing pengunjung. Pada dasarnya halaman timeline ini memang dapat dimanfaat secara luas oleh admin ataupun pengunjung lainnya. Apabila menilik dari teori yang diungkapkan oleh Roger (1998) dalam Tankard (2001: 307) yang mengatakan bahwa dalam interaktivitas melalui internet dikontrol oleh pengguna dan aktivitas juga banyak dilakukan oleh pengguna aktif, twitter radio JIZ FM ini cukup memenuhi criteria tersebut. Terbukti melalui twitter ini, peneliti menemukan adanya interaksi baik itu antara pengunjung dengan admin ataupun antara pengunjung dengan pengunjung lainnya. Interaksi tersebut tentu saja timbul dari update-update pesan yang dilakukan oleh admin yang kemudian memancing pengguna untuk membalas atau berkomentar mengenai update pesan tersebut. Selain update pesan yang mendukung interaktivitas pada twitter radio JIZ FM ini, pesan berupa link yang banyak diposting oleh admin juga merupakan suatu indikasi adanya interaktivitas didalamnya, hal tersebut juga sesuai dengan apa yang dilontarkan McMillan (2002) tentang penggunaan link yang merupakan indikasi adanya interaktivitas yang tinggi.
commit to user 74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam timeline twitter radio JIZ FM ini, selain dapat melihat update pesan yang ditinggalkan oleh admin, pengunjung juga dapat memposting pesan dengan me-mention akun twitter radio JIZ FM. Dengan begitu, secara langsung pesan yang diposting oleh pengunjung akan masuk pada halaman timeline radio JIZ FM. Namun peneliti menemukan kecenderungan pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung sebagian besar adalah pesan-pesan yang masih berkaitan dengan update pesan admin, bukan pesan yang berdiri sendiri. Fakta tersebut membuktikan bahwa dalam twitter radio JIZ FM ini, kontrol juga terdapat pada pengunjung, dimana mereka diberi kebebasan untuk memilih fasilitas-fasilitas dalam halaman timeline twitter radio JIZ FM untuk berkomunikasi. Pengunjung dibebaskan untuk memposting pesan, atau membalas pesan atau hanya melakukan retweet sebagai tanda persetujuan dan suka terhadap update pesan yang diposting oleh admin. Fakta ini semakin menguatkan pendapat Rogers (1998) tentang kontrol pengguna aktif dalam interaktivitas di internet. Tidak hanya halaman wall saja, halaman timeline twitter ini juga menggunakan hypertext yang terdapat pada setiap pesan dalam timeline. Hypertext tersebut berupa
yang berarti perluasan, dimana pengunjung
dapat melihat lebih detail mengenai pesan yang diposting admin,
yang
berguna untuk menjawab atau membalas pesan yang dikontarkan admin, merupakan hypertext yang berguna untuk menulis kembali apa yang ditulis oleh admin, serta
yang berguna untuk menandai pesan yang
diposting oeh admin untuk dijadikan pesan terfavorit dalam timeline pengunjung tersebut.
commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan adanya hypertext tersebut, pengguna dibebaskan untuk melakukan komunikasi sesuai dengan kebutuhannya. Disini pengunjung mempunyai kontrol untuk menggunakan hypertext tersebut. Dengan adanya fitur-fitur hypertext ini menandakan bahwa twitter radio JIZ FM ini juga mempunyai syncronicity, yaitu derajat dimana perintah-perintah yang dimasukkan pengguna ke dalam sistem komunikasi yang kemudian mereka menerima respon dengan serentak. Hal tersebut sesuai dengan dimensi interaksi yang diungkapkan oleh Liu dan Shurm (2002) yang menyebutkan bahwa fitur membantu pengunjung untuk menentukan konten apa yang ingin mereka lihat dan gunakan. Cukup dengan meng-klik atau memilih salah satu dari hypertext yang ada, pengunjung bebas memilih fitur apa yang ingin mereka gunakan untuk berkomunikasi.
1.3.5
Penggunaan link pada halaman profil twitter radio JIZ FM Dalam kategori interaktivitas user to system ini, halaman profil merupakan
salah satu halaman yang dapat mengidentifikasi adanya interaksi. Isi dalam halaman profil ini adalah informasi tentang diskripsi program acara, tanggal pembuatan akun twitter, alamat/lokasi radio dan juga link website yang dapat diakses oleh pengunjung. Hal yang menarik yang ditemukan peneliti dalam halaman profil ini adalah banyaknya link yang ada pada halaman profil tersebut. Link yang dicantum pada halaman profil twitter radio JIZ FM ini hanya berupa link website radio JIZ FM, yaitu http://www.895jizfm.com. Padahal menurut Sunder et al (2003: 31) situs
commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang mempunyai interaktivitas yang tinggi adalah situs yang mempunyai banyak link. Namun peneliti juga menemukan adanya alternatif lain yang digunakan oleh admin twitter radio JIZ FM untuk menginformasikan link-link yang dapat diakses oleh pengunjung. Alternatif tersebut adalah dengan memposting langsung link tersebut bersama pesan-pesan komunikatif yang ada pada halaman timeline twitter radio JIZ FM. Berikut gambaran postingan admin pada update pesan timeline twitter radio JIZ FM.
Gambar 11. Update pesan yang disertai link pada halaman timeline twitter radio JIZ FM Gambar diatas adalah contoh tampilan update pesan yang menunjukkan tautan link yang diikutsertakan pula didalamnya. Peneliti menganalisis adanya kekurangan dan kelebihan dalam metode yang digunakan admin twitter radio JIZ FM ini. Dengan menautkan link pada pesan yang ditinggalkan pada halaman
commit to user 77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
timeline ini, memang pengunjung yang sekaligus menjadi followers akan secara langsung dapat melihat link tersebut pada halaman timeline followers masingmasing, sehingga pengunjung tidak perlu bersusah payah untuk masuk kedalam profil twitter radio JIZ FM terlebih dahulu. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk pengunjung yang tidak menjadi followers twitter radio JIZ FM. Sehingga, peneliti menyimpulkan cara tersebut hanya efektif bagi pengunjung yang sekaligus menjadi followers twitter radio JIZ FM. Tidak hanya itu saja, peneliti juga melihat kekurangan lain dalam penggunaan metode ini, yaitu pesan-pesan dengan menautkan link tersebut hanya diposting oleh admin pada waktu-waktu tertentu, sehingga hal tersebut memungkinkan adanya followers yang tidak melihat pesan yang berisi link itu. Untuk itu memang ada baiknya link-link tersebut juga ditampilkan dalam halaman profil twitter radio JIZ FM. Dengan begitu baik followers ataupun pengunjung lain yang bukan sebagai followers tetap dapat melihat link tersebut dan dapat mengaksesnya melalui halaman profil twitter radio JIZ FM.
1.3.6
Interaksi user to system pada halaman foto twitter radio JIZ FM Interaksi dalam kategori user to system yang terjadi pada halaman foto
twitter radio JIZ FM ini juga cukup unik. Foto pada halaman ini merupakan sebuah pesan yang menyertakan foto didalamnya. Jadi foto-foto tersebut digunakan untuk mendukung atau memperkuat pesan yang diposting oleh admin. Seperti contohnya adalah pesan informatif mengenai hari batik berikut ini:
commit to user 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
#JOGIZSHOW. Monggo ditebak Zobb, Oka yg maNA hay0000...?? :D :D #BatikDay http://pic.twitter.com/1YrDuwvY
Dalam postingan admin tersebut, foto ditampilkan dalam bentuk link, sehingga followers diberikan kebebasan untuk melihat ataupun tidak melihat foto tersebut. Namun tidak hanya melalui pesan yang berada dalam timeline itu saja. Pengunjung juga dimudahkan untuk melihat foto-foto yang ada dalam twitter yang fungsinya hampir sama dengan pada fanspage facebook radio JIZ FM, bedanya dalam twitter radio JIZ FM ini, fitur
hanya berguna untuk menfilter foto-foto
yang diposting oleh admin. Pengunjung dapat melihat foto-foto tersebut tanpa tercampur dengan pesan-pesan lain yang terdapat pada halaman timeline twitter radio JIZ FM. Pada foto-foto tersebut, pengguna juga dibebaskan untuk meninggalkan pesan ataupun berkomentar mengenai foto dengan cara meng-klik hypertext atau hanya sekedar me-retweet foto tersebut. Pada dasarnya sistem yang berlaku pada halaman foto twitter radio JIZ FM ini mengedepankan kebebasan yang dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh pengunjung dengan menghadirkan banyaknya fitur ataupun hypertext yang memudahkan pengguna untuk berkomunikasi dalam twitter radio JIZ FM ini. Hal tersebut sudah sesuai dengan apa yang diungkapkan Roehm & Hugtvedt (1999) mengenai keberadaan fitur-fitur dalam suatu situs yang dapat menghadirkan interaksi bagi banyak orang.
commit to user 79
perpustakaan.uns.ac.id
1.3.7
digilib.uns.ac.id
User to system sebagai interaksi satu arah Secara keseluruhan, interaksi pada kategori user to system yang terjadi
baik dalam fanspage facebook ataupun twitter radio JIZ FM merupakan sebuah interaksi yang bersifat searah. Pengunjung dalam kedua media sosial ini berinteraksi dengan fitur-fitur yang berada didalamnya. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan McMillan yang menyebutkan bahwa komunikasi user to system
merupakan komunikasi satu arah, dimana user berinteraksi dengan
website melalui fitur-fitur seperti meng-klik hyperlink (McMillan, 2002). Fitur-fitur yang terdapat pada media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini sangat membantu pengunjung untuk berinteraksi baik dengan admin ataupun dengan pengunjung yang lainnya. Seperti Heeter (1989) yang menyebut bahwa interativitas terletak pada aspek teknologi medianya itu sendiri, beberapa peneliti telah mengoperasionalkan konsep fitur-fitur berupa email, feedback forms, chat room serta unduhan untuk audio ataupun video. Adanya fakta bahwa kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM menggunakan fitur-fitur untuk mendukung komunikasinya, sudah cukup membuktikan adanya interaktivitas didalam kedua media sosial tersebut. Semakin banyak fitur yang terkandung dalam sebuah situs menunjukkan semakin besarnya interaktivitas yang terjadi didalamnya (Sundar, 2003: 33). Berikut ini adalah data yang berisi jumlah interaktivitas yang terjadi di fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menurut tingkatan interaktivitas McMillan. Dalam data ini, interaktivitas dihitung dari jumlah frekuensinya dan
commit to user 80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penulis sajikan dalam table distribusi sederhana. Data ini berguna untuk mendukung analisis yang peneliti lakukan. Tabel III.1 Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Menurut Tingkatan Interaktivitas McMillan Bulan Juli
Tipe Interaktivitas
Jumlah
September 2012
Keterangan
Interaksi User to user
891
Data merupakan jumlah interaksi antar pengunjung dengan pengunjung dan antara pengunjung dengan admin
User to document
7
Data ini merupakan respon user terhadap suatu teks atau dokumen yang mereka posting pada wall fanspage facebook radio JIZ FM.
User to system
2483
Data berupa jumlah interaksi antara user dengan teknologi. Komunikasi bersifat satu arah, dimana user berinteraksi dengan situs, seperti memposting, meng-klik ataupun melike fitur pada fanspage facebook radio JIZ FM
commit to user 81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel III.2 Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut Tingkatan Interaktivitas McMillan Bulan Agustus - September 2012
Tipe Interaktivitas
Jumlah
Keterangan
Interaksi User to user
1141
Data merupakan jumlah interaksi antar pengunjung dengan pengunjung dan antara pengunjung dengan admin
User to document
20
Data ini merupakan respon user terhadap suatu teks atau dokumen yang mereka posting pada halaman timeline twitter radio JIZ FM.
User to system
4264
Data berupa jumlah interaksi antara user dengan teknologi. Komunikasi bersifat satu arah, dimana user berinteraksi dengan situs, seperti memposting, meng-retweet ataupun meng-klik fitur pada twitter radio JIZ FM
commit to user 82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Tingkat Interaktivitas Menurut Rafaeli Rafaeli (1988) mengungkapkan adanya tiga tingkatan dalam interaktivitas yang menitikberatkan pada kaitan antar pesan didalamnya. Interaktivitas terletak pada pertukaran informasi dan hubungan antar pesan dari partisipan-partisipan. Ia memandang interaktivitas ini sebagai variable yang berkenaan dengan proses, dan keterkaitan antara pesan-pesan didalamnya. Rafaeli m
The extent to which
messages in a sequence relate to each other and especially the extent to which later messages recount the relatedness of earlier m
(Sejauh mana pesan
berhubungan satu sama lain secara berurutan dan terutama sejauh mana pesan kemudian menceritakan keterkaitan pesan sebelumnya). Berdasarkan keterkaiatan antar pesan itulah kemudian Rafeli membagi interaktivitas kedalam tiga tingkatan, yaitu noninteraktifitas, reaktif atau quasi interaktif dan interaktif penuh. 2.1 Pesan Noninteraktif Peneliti menemukan adanya pesan-pesan yang merupakan
pesan
noninteraktif. Hal tersebut ditandai dengan adanya ketidak terkaitannya antara satu pesan dengan pesan yang lainnya. Dalam fanspage facebook radio JIZ FM, peneliti menemukan bentuk interaksi tersebut terjadi pada pesan-pesan yang menyertakan foto didalamnya, seperti update status yang menyertakan foto penyiarnya berikut ini.
commit to user 83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 12. Pesan disertai foto yang diposting oleh host radio JIZ FM
Gambar diatas merupakan sebuah pesan yang disertai yang diposting admin pada halaman wall fanspage facebook radio JIZ FM. Dalam pesan tersebut disertakan sebuah foto yang menggambarkan dua penyiar yang sedang siaran. Sedangkan pesannya sendiri berisi tentang pertanyaan admin kepada pendengar tentang pengalaman yang pernah dialami pendengar saat mengotori ataupun merusak fasilitas umum. Feedback yang diberikan oleh pengunjung ternyata tidak ada yang menjawab topik pesan yang dilontarkan oleh admin dan justru mengomentari foto yang ditautkan pada pesan tersebut. Sehingga pesan pada gambar diatas tergolong dalam tingkatan noninteraktif. Peneliti
menemukan
yang
menarik
pada
penelitian
ini
yaitu
kecenderungan pesan noninteraktif justru terjadi pada halaman foto fanspage facebook radio JIZ FM. Apalagi dalam halaman ini, foto diposting sebagai
commit to user 84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penyerta atau pelengkap untuk pesan-pesan yang diupdate oleh admin. Peneliti melihat akhirnya pengunjung cenderung lebih tertarik untuk mengometari foto yang mereka lihat dari pada berinteraksi dengan menjawab atau berkomentar mengenai isi pesan yang ditulis admin. Maka dari itu pesan-pesan yang ditinggalkan pengunjung menjadi berdiri sendiri dan tidak berkaitan dengan pesan yang diposting oleh admin sebelumnya. Berbeda dengan yang terjadi pada halaman twitter radio JIZ FM. Dari data yang peneliti peroleh, menunjukkan interaksi pada tingkatan ini jarang terjadi pada halaman twitter radio JIZ FM. Menurut peneliti, hal tersebut dikarenakan sifat komunikasi dalam twitter yang lebih terbuka yang dapat direspon secara langsung cepat dan berdiri sendiri antara satu respon dengan respon yang lainnya, membuat pesan-pesan yang berkaitan didalamnya lebih bersifat reaktif. Kondisi itulah yang meminimalisir adanya pesan yang bersifat non-interaktif. Peneliti melihat adanya kemungkinan kesalahan teknis yang dilakukan oleh pengunjung dalam menggunakan hypertext untuk meninggalkan komentar. Karena peneliti menemukan adanya komentar dari pengunjung yang seharusnya berhubungan dengan update pesan yang sebelumnya diposting oleh admin namun komentar tersebut justru berada pada pesan kedua yang diposting oleh admin.
commit to user 85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 13. Pesan yang tidak berhubungan dengan pesan yang lainnya
Gambar diatas memperlihatkan komentar yang ditinggal oleh seorang pengunjung yang tidak berhubungan dengan update pesan yang diposting oleh admin. Pesan yang diposting oleh admin sebelumnya adalah pesan yang berisi pertanyaan mengenai plat nomor yang diinginkan oleh pengunjung. Dari situlah peneliti menyimpulkan adanya kemungkinan kesalahan dalam memasukkan komentar oleh pengunjung pada update pesan yang terdapat pada halaman timeline twitter radio JIZ FM.
2.2 Pesan Reaktif/Quasi Interaktif Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti, interaktivitas dalam tingkatan ini mempunyai jumlah intensitas terbanyak bahkan dengan selisih yang jauh berbeda. Interaktifitas pada tingkatan ini muncul ketika seseorang mengirimkan pesan kepada orang lain kemudian orang yang dikirimi pesan tersebut meresponnya sebanyak satu kali.
commit to user 86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada halaman fanspage facebook radio JIZ FM peneliti menemukan fakta bahwa interaksi ini terjadi paling banyak di halaman wall. Pengunjung disini mempunyai kebebasan untuk memberi komentar atau menimpali pesan yang diposting oleh admin. Sayangnya pesan-pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung tersebut sangat jarang mendapatkan balasan dari admin, hal tersebut yang menyebabkan pesan-pesan yang terdapat pada halaman wall fanspage facebook radio JIZ FM ini hanya bersifat reaktif karena tidak ada interaksi yang berlanjut. Disini pengunjung fanspage facebook lah yang aktif dalam berkomunikasi, sehingga pesan-pesan reaktif yang berasal dari komentar-komentar pengunjung sangat mendominasi dalam halaman wall ini. Sementara pada media sosial twitter radio JIZ FM, interaksi dalam tingkatan ini juga menunjukkan jumlah yang terbanyak, dengan selisih yang jauh pula dari jenis pesan lainnya. Peneliti menemukan adanya kemudahan yang ditawarkan oleh twitter kepada pengunjung untuk memberikan komentar untuk setiap pesan, serta sifat twitter yang dapat diupdate setiap saat tanpa takut menjadi spam untuk halaman timeline followersnya, sehingga pengunjungpun dengan begitu dapat beinteraksi dengan admin setiap saat dengan cara berkomentar pada setiap pesan yang diupdate admin twitter pada halaman timeline mereka. Hal itulah yang menyebabkan banyaknya pesan reaktif dalam twitter radio JIZ FM ini. Sama halnya dengan yang terjadi pada fanspage facebook radio JIZ FM, peneliti menemukan fakta admin twitter ini juga jarang merespon kembali komentar yang ditinggalkan oleh pengunjung. Ketidak aktifan admin dalam merespon kembali komentar yang ditinggalkan pengunjung itulah yang juga
commit to user 87
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyebabkan interaksi yang terjadi pada halaman twitter ini hanya sampai pada tingkatan reaktif/quasi interaktif, dimana pesan hanya dibalas satu kali.
2.3 Pesan Interaksi Penuh/ Full Interaktif Peneliti menemukan adanya interaksi dalam tingkatan ini walaupun jumlahnya tidak sebanyak dengan interaksi pada tingkatan reaktif/quasi interaktif. Rafaeli sendiri menilai pesan yang terdapat pada tingkatan interaktivitas ini The condition of full interactive are fulfill when later states in a message sequence depend on the reaction in an earlier transaction, as well as th
pesan saling
berkaitan berdasarkan tanggapan-tanggapan yang ada. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan hal yang menarik dari kecenderungan sifat pesan yang memancing timbulnya interaksi penuh didalamnya. Peneliti menemukan adanya kecenderungan pada pesan-pesan yang berisi humor, bahasa yang ringan dan menggunaan sapaan langsung ataupun sapaan untuk orang pertama yang dapat mencapai tingkatan interaktivitas ini. hal tersebut terjadi tidak hanya pada halaman fanspage facebook radio JIZ FM namun juga pada halaman timeline twitter radio JIZ FM. Seperti contoh gambar dibawah ini.
commit to user 88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 14. Pesan full interaksi yang terjadi di fanspage facebook radio JIZ FM.
Gambar diatas merupakan sebuah pesan yang diposting oleh salah satu pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM. Pesan tersebut kemudian mendapatkan tanggapan dari pengunjung lainnya. Dari pesan-pesan tersebut terciptalah suatu diskusi kecil yang terjadi antar pengunjung fanspage. Pertanyaan yang dilontarkan oleh si pengirim pesan, noviana puspita dijawab oleh Hary Kenchiz Aja, kemudian dibalas dengan ucapan terimaksih oleh Noviana. Setelah itu ada pula pengunjung lain, Andre Idunk Aprie yang ikut pengomentari, dan ditimpali pula oleh akun Hary Kenchiz Aja. Dari interaksi yang terjadi tersebut terlihat adanya saling berkomentar yang membentuk sebuah perbincangan antara satu pengunjung dengan pengunjung yang lainnya.
commit to user 89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 15. Pesan interaksi penuh yang terjadi pada twitter radio JIZ FM.
Gambar diatas menunjukkan adanya diskusi kecil yang terjadi antara followers dengan followers lainnya. Dalam interaksi tersebut, percakapan yang terjadi cenderung menggunakan kata-kata yang santai pula. Dalam timeline tersebut akun @tama_hk mengeluhkan tidak bisanya dalam mendengarkan radio JIZ FM karena sedang mudik. Pesan tersebut kemudian mendapatkan respon dari akun @milarahmadhania yang memberikan solusi kepada akun @tama_hk untuk mendengarkan radio JIZ lewat streaming. Admin twitter radio JIZ FM pun juga memberikan tanggapan, namun dengan jeda waktu yang lebih lama dibanding respon yang diberikan oleh followers lainnya, sehingga akun @tama_hk terlebih dahulu memberikan respon balik terhadap akun @milarahmadhania. Tak hanya sampai disitu, akun @milarahmadhania kemudian memberikan tanggapan
commit to user 90
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kembali dengan pembawaan yang lucu dan bersifat bercanda kepada akun @tama_hk. Diskusi kecil tersebut menggunakan bahasa yang ringan dan diselingi dengan humor. Pesan-pesan dengan sifat seperti itulah yang banyak memancing timbulnya interaksi penuh, interaksi dimana pengguna-penggunanya saling berbalas pesan. Hal ini sejalan pula dengan beberapa peneliti yang menemukan bahwa pesan-pesan yang berisi humor, tidak anonym, dan berisi menggunakan kata ganti orang pertama dalam menyebutkan anggota-anggotanya (Warnick 2002). Peneliti melihat dalam kasus ini, tampak bahwa komunikasi yang terjadi pada halaman fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM sudah mendekati komunikasi layaknya komunikasi tatap muka, meskipun apa yang mereka tarakan adalah teks-teks. Berikut ini adalah data yang berisi jumlah interaktivitas yang terjadi di fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menurut tingkatan interaktivitas Rafaeli. Dalam data ini, interaktivitas dihitung dari jumlah frekuensinya dan penulis sajikan dalam table distribusi sederhana. Data ini berguna untuk mendukung analisis yang peneliti lakukan.
commit to user 91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel III.3 Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Menurut Tingkatan Interaktivitas Rafaeli Bulan Juli
Tipe Interaktivitas
Jumlah
September 2012
Keterangan
Interaksi Non-Interaktif
119
Data berupa pesan-pesan yang tidak saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Reaktif
769
Data berupa pesan-pesan yang hanya berkaitan dengan satu pesan sebelumnyaa.
Full Interaktif
122
Data full interaktif ini berupa data dimana satu pesan berkaitan denga beberapa pesan sebelumnya.
Tabel III.4 Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Twitter Radio JIZ FM Menurut Tingkatan Interaktivitas Rafaeli Bulan Agustus
Tipe Interaktivitas
Jumlah
September 2012
Keterangan
Interaksi Non-Interaktif
21
Data berupa pesan-pesan yang tidak saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Reaktif
978
Data berupa pesan-pesan yang hanya
commit to user 92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berkaitan dengan satu pesan sebelumnyaa. Full Interaktif
163
Data full interaktif ini berupa data dimana satu pesan berkaitan denga beberapa pesan sebelumnya.
3. Implementasi Interaktivitas antara pengguna dengan sistem Interaktivitas dalam pola ini terjadi antara pengguna dengan sistem internet, dimana sistem merespon stimuli yang diberikan oleh pengguna. Menurut Terry Flew, media memberikan derajat pilihan dalam sistem informasi baik dalam bentuk pilihan akses terhadap sumber-sumber informasi, maupun kendali terhadap keluaran yang muncul sebagai akibat dari penggunaan sistem dan membuat pilihan-pilihan tertentu. Kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM sendiri memiliki Hyperlink/link yang dapat menghubungkan pengunjung dengan baik dan dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk berkomunikasi dalam kedua media sosial tersebut. Keberadaan hypertext juga memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk bereaksi terhadap pesan-pesan yang diposting oleh admin. Pada kedua media sosial tersebut, peneliti juga menemukan fakta bahwa pengunjung bebas dalam menentukan halaman mana yang dapat digunakan untuk berinteraksi. Dalam konteks new media, pola komunikasi ini digambarkan sebagai kemampuan sistem komunikasi baru, dengan mengimplementasikan interaktivitas antara pengguna dengan sistem pada sebuah media baru (new media). Hal ini
commit to user 93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sejalan dengan tulisan octavadi dalam blognya yang menyebutkan bahwa kemampuan media baru untuk menampung dan menghubungkan sejumlah dokumen digital yang tersebuar dimiliki oleh World Wide Web melalui mekanisme hyperlink. Teknologi web memberikan pilihan yang luas bagi penggunanya untuk menentukan sumber dan bentuk informasi yang ingin diaksesnya pada waktu dan tempat yang dipilihnya. Kebebasan untuk memilih itulah yang menjadi salah satu aspek demokrasi. Hal ini merupakan dukungan teknologi bagi kebebasan arus informasi yang bahkan melampaui batas-batas negara (www.octavadi.wordpress.com).
4. Implementasi Interaktivitas antara orang-orang Livingstone menyebut interaksi antara orang-orang ini sebagai interaksi human to human atau user to user interaction (Livingstone & Lievrouw, 2006: p.209). Sementara Octavadi dalam blognya menyebutkan adanya bentuk hubungan interpersonal yang diperantarai oleh sistem media baru seperti email yang asynchronous dan internet relay chat yang synchronous dalam interaksi ini (www.octavadi.wordpress.com). Dalam media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM sendiri interaktivitas yang terjadi antara pengunjung dengan pengunjung lain dan admin dan mengunjung dengan dokumen ini secara keseluruhan menampilkan bagaimana respon dari masing-masing orang yang berpartisipasi dalam komunikasi yang terbangun pada media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Respon-respon tersebut berupa komentar atau jawaban pengunjung
commit to user 94
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terhadap pesan-pesan yang dilontarkan oleh admin media sosial radio JIZ FM ataupun oleh pengunjung lainnya. Respon yang tercipta cukup beragam, baik itu pesan reaktif ataupun pesan full interaktif. Adanya jumlah yang sangat tinggi dalam interaktivitas pada tingkatan reaktif menunjukkan bahwa dalam kedua media sosial ini pengunjung lebih berperan aktif dalam berkomunikasi. Keaktifan tersebut menandakan adanya interaktivitas yang tinggi dalam kedua media sosial yang digunakan radio JIZ FM ini.
5. Vertical dan Horizontal Interactivity Dalam penelitiannya
High-Interactivity Radio: Using the
Internet to Enhance Community Among Radio Listeners pemanfaatan
internet
sebagai
media untuk
mendekatkan
radio
kepada
pendengarnya, Joellan Easton (2005) membagi interaktivitas kedalam dua model interaktivitas, yaitu vertical interactivity dan horizontal interactivity. Vertical interaktivity/interaktivitas vertikal merupakan interaktivitas yang terjadi antara pengunjung dengan host/admin program radio. Sementara interaktivitas horizontal (horizontal interactiviy) merupakan interaktivitas yang terbentuk antara angota dengan anggota lainnya (Joellan Easton, 2005: 130). Interaktivitas ini terjadi antara pengunjung dengan pengunjung lainnya yang saling merepon satu sama lain. Dalam penelitiannya, Joellen Easton (2005) meneliti tiga program acara radio yang menggunakan media sosial blog dalam berinteraksi dengan pendengarnya. Interaktivitas pada media sosial yang diteliti oleh Joellen Easton
commit to user 95
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terbentuk dengan melibatkan patisipasi yang baik antara pengunjung dengan pengunjung (interaktivitas horisontal) ataupun pengunjung dengan host/admin program (interaktivitas vertikal). Interaktivitas terjadi dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sistem yang diterapkan dalam memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mengakses situs, serta sistem aturan dalam setiap ruang diskusi, seperti aturan untuk berkomentar atau meninggalkan pesan. Hal tersebut berpengaruh pada bagaimana keaktifan dan spontanitas partisipasi pengguna. Program yang tidak menerapkan aturan-aturan semacam itu, dimana pengunjung bisa langsung memberikan respon atau komentar justru mempunyai interaktivitas yang cukup tinggi baik antar pengunjung ataupun pengunjung dengan admin/host program. Faktor lain yang mempengaruhi interaktivitas yang terjadi pada ketiga program acara yang diteliti oleh Joellen Easton adalah karakteristik penggunaan bahasa dan wacana yang cenderung menggunakan bahasa lokal dan mengangkat nilai-nilai bersama serta nilai-nilai moral yang berlaku dimasyarakat. Joellen Easton menemukan bahwa karakteristik tersebut berpengaruh pada hubungan komunikasi yang tercipta yang mengundang pengguna untuk saling berinteraksi satu sama lain. Tidak hanya itu saja, jumlah partisipasi host/admin program dalam masing-masing ruang diskusi juga berperan dalam menetapkan standar interaktivitas. Ada harapan performatif dari pengunjung terhadap admin/host program tersebut. Dalam program acara dengan host yang sering muncul atau ikut berpartisipasi menunjukkan adanya interaktivitas vertikal maupun horizontal yang
commit to user 96
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tinggi begitupun sebaliknya dengan host/admin yang jarang berpartisipasi menunjukkan adanya interaktivitas vertikal yang rendah. Selain itu, Joellen Easton juga mengindikasikan adanya faktor yang berakar dari respon produser/host terhadap teknologi yang mereka gunakan untuk berinteraksi dan melibatkan pengunjung dalam diskusinya. (Joellen Easton, 2005:131). Pada interaktivitas yang terjadi pada kedua media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM, interaktivitas terbentuk pada ruang-ruang interaksi yang berbeda seperti ruang interaksi yang terjadi pada fanspage facebook dengan twitter dalam model interaktivitas ini. Dalam fanspage facebook radio JIZ FM, interaktivitas ini cenderung banyak terjadi pada halaman wall, bukan pada interface
yang biasa digunakan pengunjung untuk
merespon pesan-pesan dari admin. Hal tersebut terjadi karena komunikasi antar pengunjung ini bukan berawal dari pembahasan mereka terhadap suatu pesan yang dilontarkan oleh admin, namun dari pesan-pesan yang mereka posting sendiri pada halaman wall fanspage facebook radio JIZ FM yang kemudian mendapatkan respon dari pengunjung lainnya. Pesan-pesan tersebut biasanya berupa pertanyaan seputar radio JIZ FM atau keluhan-keluhan pengunjung yang kemudian mendapatkan respon justru dari pengunjung lainnya. Dari situ muncullah diskusi singkat antara pengunjung dengan pengunjung yang lainnya. Berbeda dengan apa yang terjadi pada halaman twitter radio JIZ FM. Interaktivitas model ini, justru terjadi bukan dari postingan pengunjung pada halaman timeline radio JIZ FM, namun interaktivitas ini justru berkembang dari
commit to user 97
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
komentar-komentar pengunjung terhadap pesan yang ditinggalkan oleh admin yang kemudian menarik perhatian pengunjung lain yang kemudian merespon atau mengomentari komentar-komentar yang ditinggalkan pengunjung sebelumnya. Dari situ terbentuklah diskusi singkat antara pengunjung dengan pengunjung yang lainnya. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada halaman fanspage facebook radio JIZ FM. Sama halnya dengan apa yang sudah diteliti oleh Joellen Easton, pada kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM terjadi dengan berakar dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah tentang pemakaian aturan atau sistem dalam menggunakan media sosial tersebut. Kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM ini tidak menggunakan syarat pendaftaran maupun
menetapkan
aturan-aturan tertentu
pada pengguna
yang ingin
meninggalkan pesan atau berkomentar pada halaman-halaman interaksi yang ada. Sehingga seluruh pengguna ataupun pengunjung bisa langsung memberikan respon atau komentar terhadap pesan yang ada. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi terbentuknya interaktivitas pada kedua media sosial yang digunakan radio JIZ FM ini adalah menggunakan bahasa lokal atau bahasa ringan yang mudah dimengerti oleh pengunjung, serta mengangkat wacana dengan nilainilai bersama serta norma yang berlaku dimasyarakat, seperti obrolan ringan seputar kegiatan atau kebiasaan pendengar sehari-hari dalam lingkungan masyarakat. Namun ada yang berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Joellen Easton. Ia mengemukakan dengan adanya kebebasan pengunjung untuk
commit to user 98
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berinteraksi pada media sosial tersebut, ditambah dengan penggunaan bahasa lokal yang ringan dan sesuai dengan nilai-nilai masyarakat sekitar cukup membuat interaksi berjalan dengan partisipasi yang baik antar penggunanya, baik interaktivitas vertikal maupun horizontal. Namun hal tersebut tidak berlaku pada kedua media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Interaktivitas terjadi dengan intensitas yang cukup berbeda antara interaksi pengunjung dengan pengunjung
(interaktivitas
horizontal) dan
interaksi
pengunjung
dengan
admin/host (interaktivitas vertikal). Pengunjung fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM justru menjadi pengguna aktif dalam komunikasi ini. hal tersebut ditunjukkan dari banyaknya respon atau komentar yang mereka tinggalkan pada pesan-pesan yang diposting oleh admin, sehingga komunikasi cenderung lebih banyak dalam bentuk interaktivitas vertikal. Dalam fanspage facebook radio JIZ FM, dalam dua bulan pengamatan ditemukan adanya interaksi yang terjadi antara admin dengan pengunjung sebanyak 859. Angka tersebut berupa pesan-pesan yang merupakan respon-respon yang diberikan baik oleh admin terhadap pengunjung, ataupun pengunjung terhadap admin. Begitu pula yang terjadi pada halaman twitter radio JIZ FM. Interaktivitas vertikal antara admin dengan pengunjung terjadi dengan intensitas yang cukup intens yaitu sebanyak 1089 kali. Dalam twitter radio JIZ FM ini, pengunjung juga berlaku sebagai pengguna teraktif, yang lebih banyak memberikan respon atau komentar terhadap pesan-pesan yang dilontarkan oleh admin.
commit to user 99
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sementara itu, untuk interaktivitas horizontal yaitu antara pengunjung dengan pengunjung yang lainnya, peneliti justru menemukan fakta bahwa interaksi jenis ini jarang terjadi. Dalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, interaktivitas ini hanya terjadi sebanyak 37 kali pada fanspage facebook serta 52 kali pada halaman twitter radio JIZ FM. Fakta diatas cukup bertentangan dengan apa yang diungkapkan oleh Joellen Easton. Ia menemukan bahwa media sosial dengan karakteristik seperti tidak adanya aturan dan syarat tertentu yang dapat membatasi kebebasaan pengunjung untuk berinteraksi, penggunaan bahasa dan wacana yang cenderung menggunakan bahasa lokal dan mengangkat nilai-nilai bersama serta nilai-nilai moral yang berlaku dimasyarakat, jumlah partisipasi host/admin program dalam masing-masing ruang diskusi dan respon produser/host terhadap teknologi yang mereka gunakan untuk berinteraksi dan melibatkan pengunjung dalam diskusinya dapat menciptakan sebuah interaktivitas dengan partisipasi pengguna yang tinggi baik dalam interaktivitas vertikal maupun interaktivitas horisontal (Joellen Easton, 2005:131). Dalam kasus ini, kedua media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM ini juga memenuhi karakteristik seperti tanpa pendaftaran dan aturan tertentu yang membatasi kebebasan pengunjung serta penggunaan bahasa yang ringan dan cenderung lokal dengan mengangkat wacana seputar nilai-nilai masyarakat. Namun partisipasi pengguna aktif justru hanya ditunjukkan dari interaktivitas vertikal, yaitu antara pengunjung dengan admin. Dan tidak terjadi pada interaktivitas horizontal yaitu antara pengunjung dengan admin/host.
commit to user 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Peneliti menemukan adanya kecenderungan bahwa pesan-pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung tersebut lebih bertujuan hanya untuk menjawab atau merespon pesan yang ditinggalkan admin. Pesan-pesan mereka biasanya terdiri atas jawaban-jawaban pertanyaan untuk request lagu apa atau pertanyaan tentang topik siaran. Sehingga pesan-pesan yang dilontarkan pengunjung cenderung hanya terarah untuk menjawab pesan admin, sehingga tidak memancing pengunjung lain untuk mengomentari atau merespon pesan yang ditinggalkan pengunjung sebelumnya. Sehingga yang berjalan dengan baik hanyalah interaksi yang terjadi antara pengunjung dengan admin. Interaksi pengunjung dengan pengunjung yang lainnya justru sangat jarang terjadi. Dari fakta diatas, peneliti menemukan adanya pengaruh dari sejauh mana peran host/admin dalam membangun komunikasi antar pengunjung dengan menciptakan obrolan atau isu dan wacana yang menarik sehingga mampu mendorong pengunjung untuk saling berdiskusi/berinteraksi satu sama lain. Host/admin tidak hanya berperan sebagai pengguna yang hanya bertugas merespon pesan, komentar ataupun pertanyaan yang ditinggalkan pengunjung, namun juga menciptakan sebuah komunikasi diantara pengunjung-pengunjung melalui
pesan-pesan
yang
sifatnya
disesuaikan
dengan
segmentasi
pendengar/pengunjung untuk mendorong terciptanya diskusi/interaksi antar pengunjung. Selain itu peranan host/admin juga penting dalam hal pengembangan komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih personal, baik dengan menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim ataupun dengan kalimatkalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk terus merespon pesan yang
commit to user 101
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
admin tinggalkan. Dalam hal ini faktor partisipasi host/admin menjadi sangat berpengaruh dalam kedua media sosial facebook dan twitter radio JIZ FM ini. Dalam media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, peneliti menemukan bentuk pesan-pesan yang menarik perhatian pengunjung untuk saling berinteraksi adalah pesan-pesan yang komunikatif biasanya dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang menarik serta cenderung lucu dan bersifat humor. Secara keseluruhan, Joellen Easton dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa interaktivitas berakar dari faktor bisnis/kelembagaan, politik/ideologi perusahaan serta teknologi yang digunakan masing-masing radio. Ketiga faktor tersebut berpengaruh pada area-area diskusi yang ada, seperti pada sistem yang digunakan oleh admin untuk memfasilitasi pengguna dalam beinteraksi seperti persyaratan pendaftaran, sensor otomatis untuk kosakata tertentu, kebijakan penggunaan bahawa dan wacana dalam siaran, aturan/larangan, serta sistem partisipasi produser/host dalam ruang diskusi yang ada. Hal yang berbeda ditemukan oleh peneliti dalam penelitian kali ini, yaitu interaktivitas yang terjadi pada sebuah media sosial yang digunakan untuk mendukung interaktivitas suatu lembaga atau perusahaan berakar tidak hanya dari beberapa faktor seperti kebijakan yang diterapkan perusahaan dalam mengelola situs media sosialnya, penggunaan bahasa dan wacana, jumlah partisipasi admin serta teknologi yang digunakan yang berhubungan dengan bagaimana respon host/produser dalam melibatkan pengunjung, namun juga bagaimana peranan host/admin dalam membangun sebuah komunikasi yang mampu mendorong
commit to user 102
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
adanya interaksi antar pengunjung. Peranan host/admin tersebut dapat berupa pengembangan komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih personal, baik dengan menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim ataupun dengan kalimat-kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk saling merespon pesan yang tinggalkan. Sehingga interaksi yang terjadi tidak hanya terjadi antara pengunjung dengan admin namun antara pengunjung dengan pengunjung yang lainnya. Berikut ini adalah data yang berisi jumlah interaktivitas yang terjadi di fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM menurut tingkatan interaktivitas Joellen Easton. Dalam data ini, interaktivitas dihitung dari jumlah frekuensinya dan penulis sajikan dalam table distribusi sederhana. Data ini berguna untuk mendukung analisis yang peneliti lakukan. Tabel III.5 Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Fanspage Facebook Radio JIZ FM Sesuai Model Interaktivitas Joellen Easton Bulan Juli
Model
Jumlah
Interaktivitas
Interaksi
Vertical
854
September 2012
Keterangan
Data merupakan jumlah respon/komentar yang dilontarkan pengunjung terhadap pesan yang ditinggalkan admin fanspage facebook radio JIZ FM
Horizontal
37
Data merupakan jumlah respon/komentar
commit to user 103
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang dilontarkan pengunjung terhadap pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung fanspage facebook radio JIZ FM lainnya.
Tabel III.6 Tabel Distribusi Sederhana Interaksi Twitter Radio JIZ FM Sesuai Model Interaktivitas Joellen Easton Bulan Agustus
Model
Jumlah
Interaktivitas
Interaksi
Vertical
1089
September 2012
Keterangan
Data merupakan jumlah respon/komentar yang dilontarkan pengunjung terhadap pesan yang ditinggalkan admin twitter radio JIZ FM
Horizontal
52
Data merupakan jumlah respon/komentar yang dilontarkan pengunjung terhadap pesan yang ditinggalkan oleh pengunjung twitter radio JIZ FM lainnya.
commit to user 104
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Perkembangan teknologi membuat manusia semakin mudah mendapatkan informasi yang diinginkan, beriringan dengan hal tersebut tumbuhlah sebuah era baru, yaitu era media baru (new media), salah satunya adalah pertumbuhan tekonologi media yang berbasis internet. Perkembangan media baru itupun kemudian dimanfaatkan oleh media-media konvensional untuk mendukung kegiatannya. Salah satu media yang memanfaakan internet adalah media radio. Banyak perusahaan radio yang kini memanfaatkan internet untuk mendukung kegiatan siarannya, termasuk kegiatan dalam berinteraksi dengan pendengarnya. Mereka mulai memanfaatkan internet dengan menekankan pada media sosialnya. Salah satu radio yang memanfaatkan media sosial sebagai pendukung dalam interaksinya dengan pendengar adalah radio JIZ FM. Radio JIZ FM adalah salah satu radio komersil yang baru berjalan kurang lebih satu setengah tahun ini. Dalam siarannya, radio JIZ FM membuat kebijakan untuk merubah cara mereka dalam berinterksi dengan pendengarnya. Biasanya pendengar berinteraksi dengan penyiar menggunakan short message service (SMS) atau telepon dari service provider yang tersedia, tetapi radio JIZ FM menggantinya dengan penggunaan facebook melalui fanspage facebook serta twitter untuk berinteraksi baik dengan pendengar aktif maupun pasifnya.
commit to user 110
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari penelitian yang sudah dilakukan, peneliti berhasil mengetahui bagaimana interaktivitas terjadi di media sosial yang digunakan oleh radio JIZ FM. Ada tiga bentuk interaktivitas peneliti temui dalam interaktivitas di fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM ini, yaitu interaktivitas antara pengguna dengan sistem, interaktivitas antar orang-orang dan interaktivitas antara pengguna dengan dokumen. Namun dalam penelitian ini, ditemukan bahwa interaktivitas antara pengguna dengan dokumen sangat jarang dilakukan baik oleh admin ataupun pengunjung. Untuk itu dalam kesimpulan ini, peneliti hanya merumuskan dua interaktivitas yang dominan dilakukan oleh pengguna dalam media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM, yaitu interaktivitas antara pengguna dengan sistem dan interaktivitas antar orang-orang. 1. Interaktivitas antara pengguna dengan sistem cenderung berlangsung satu arah. Pengunjung bebas dalam menentukan halaman mana yang dapat digunakan untuk berinteraksi. Pengunjung bereaksi terhadap pesan-pesan yang diposting oleh admin melalui Hyperlink/link dan fitur-fitur dalam fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM lainnya. Fitur-fitur tersebut seperti wall, timeline, comment, retweet, like ataupun link-link yang tersedia lainnya. Pengunjung dibebaskan untuk menggunakan fitur atau link mana yang mereka inginkan. 2. Interaktivitas antar orang-orang terjadi antara pengunjung dengan pengunjung lain serta pengunjung dengan admin. Komunikasi dalam kategori ini berlangsung dua arah. Secara keseluruhan interaktivitas ini menampilkan bagaimana respon dari masing-masing orang yang berpartisipasi dalam
commit to user 111
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
komunikasi yang terbangun pada media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM. Respon-respon tersebut berupa komentar atau jawaban pengunjung terhadap pesan-pesan yang dilontarkan oleh admin media sosial radio JIZ FM ataupun oleh pengunjung lainnya. Respon yang tercipta cukup beragam, baik itu reaktif ataupun full interaktif. Pengguna saling merespon dan bereaksi dengan menggunakan teknik interpersonal dengan bahasa yang lebih komunikatif memakai kalimat sapaan dan ditambah dengan penggunaan bahasa-bahasa yang ringan. Pengunjung dalam kedua media sosial ini justru mempunyai peran yang sangat aktif dalam merespon pesan-pesan yang dilontarkan oleh admin. Mereka sangat aktif dalam mengomentari atau merespon pesan yang ditinggalkan oleh admin, walaupun admin kurang aktif dalam membalas respon-respon yang dilontarkan oleh pengunjung.
Joellan Easton (2005) dalam penelitiannya
High-Interactivity
Radio: Using the Internet to Enhance Community Among Radio Listeners berbicara tentang pemanfaatan internet sebagai media untuk mendekatkan radio kepada pendengarnya, menemukan bahwa interaktivitas pada media sosial yang ia teliti terjadi dengan didorong oleh faktor-faktor seperti kebijakan yang diterapkan perusahaan dalam mengelola situs media sosialnya, penggunaan bahasa dan wacana, jumlah partisipasi admin serta teknologi yang digunakan yang berhubungan dengan bagaimana respon host/produser dalam melibatkan pengunjung. Faktor-faktor itulah yang kemudian mampu membentuk sebuah
commit to user 112
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
partisipasi yang baik antara admin dengan pengunjung (interaktivitas vertikal) ataupun pengunjung dengan pengunjung yang lainnya (interaktivitas horisontal). Namun dalam penelitian kali ini, peneliti menemukan bahwa faktor-faktor yang diungkapkan oleh Joellen Easton tidaklah cukup membuat partisipasi pada kedua bentuk interaksi tersebut berjalan dengan baik. Peneliti menemukan faktor lain yang dapat mempengaruhi terbentuknya interaktivitas tersebut, yaitu peranan host/admin yang tidak hanya dalam bentuk jumlah kehadiran namun juga bagaimana peranan host/admin dalam membangun sebuah komunikasi yang mampu mendorong adanya interaksi yang berkesinambungan baik antar pengunjung ataupun pengunjung dengan admin/host. Peranan host/admin tersebut dapat berupa pengembangan komunikasi dua arah dengan gaya bicara yang lebih personal, baik dengan menggunakan kata sapaan orang pertama, tidak anonim ataupun dengan kalimat-kalimat ajakan yang dapat mendorong pengguna untuk terus merespon pesan yang admin tinggalkan.
B. Saran 1. Berdasarkan penemuan peneliti dalam BAB III mengenai kebanyakan pesan yang terdapat pada media sosial fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM adalah pesan-pesan reaktif/quasi interaktif, peneliti menyarankan kepada radio JIZ FM untuk lebih aktif dalam berkomunikasi di media sosial pendukungnya tersebut. Selain keaktifan diperlukan pula peran serta host/admin secara lebih mendalam dalam membangun komunikasi dengan pengunjung. Sehingga komunikasi yang terbentuk menjadi lebih aktif dan
commit to user 113
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
reaktif, dengan begitu akan meningkatkan interaktivitas yang terbangun baik antara admin dengan pengunjung ataupun pengunjung dengan pengunjung yang lainnya. 2. Penelitian ini hanya mendiskripsikan bagaimana interaktivitas yang terjadi pada kedua media sosial yang menjadi pendukung interaktivitas radio JIZ FM. Untuk itu, ada baiknya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan media sosial bagi radio JIZ FM ini. Penelitian bisa lebih meluas kepada bagaimana pendengar radio JIZ FM sendiri menggunakan media-media sosial tersebut. Bagaimana sikap pendengar aktif maupun pasif dengan adanya fanspage facebook dan twitter radio JIZ FM, tentunya hal tersebut berpengaruh, apalagi saat ini radio JIZ FM memang membuat kebijaksanaan untuk meminimalisir interaksi dengan pendengar melalui media telepon dan sms, dan menggantinya dengan media-media sosial yang ia gunakan. 3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitianpenelitian selanjutnya. Apalagi internet sebagai bahan kajian dalam penelitian ini selalu mengalami perkembangan yang pesat. Untuk itu diperlukan kajian lebih mendalam dan berkelanjutan mengenai fitur-fitur dan dimensi interaktivitas yang ada. Masih banyak aspek dari intraktivitas yang perlu dikaji lebih mendalam untuk menjabarkan interaktivtas kedalam suatu kajian yang lebih luas.
commit to user 114